MOD PEDAGOGIS GP PJOK SMA KK H ini EDIT

(1)

`

GURU PEMBELAJAR

MODUL PELATIHAN GURU

PENDIDIKAN JASMANI OLAH RAGA DAN KESEHATAN

SEKOLAH MENENGAH ATAS/SEKOLAH MENENGAH

KEJURUAN (SMA/SMK)

KELOMPOK KOMPETENSI

H

PEDAGOGIK :

POTENSI PESERTA DIDIK DAN MODEL PEMBELAJARAN PJOK

DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


(2)

Penulis :

1. Hamdillah, M.Pd, 0812823371, e-Mail: hamdillahrasyid@yahoo.com 2. Dr. Amir Supriadi, S.Pd, M.Pd, 08126453526, e-Mail: amircdr@gmail.com

Penelaah:

1. Prof. Dr. Hari Amirullah Rachman, M.Pd, 081392297979, e-Mail: harirachman@yahoo.com.au

2. Drs. Suroto, MA, Ph.D, 081331573321, e-Mail: suroto@unesa.ac.id

3. Dr. Sugito Adiwarsito, 085217181081, e-Mail: sugito72@yahoo.com

Ilustrator:

Leni Handayani, S.Pd

Hak cipta dilindungi undang-undang

Dilarang mengcopy sebagian atau keseluruhan isi buku ini untuk kepentingan komersial tanpa izin tertulis dari Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Pendidikan Jasmani dan Bimbingan Konseling, Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


(3)

MODUL PROGRAM GURU PEMBELAJAR PJOK SMA/SMK KELOMPOK KOMPETENSI H

PPPPTK Penjas dan BK | i

KATA SAMBUTAN

Peran guru professional dalam pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilan belajar siswa. Guru professional adalah guru yang kompeten membangun proses pembelajaran yang baik sehingga dapat menghasilkan pendidikan yang berkualitas. Hal tersebut menjadikan guru sebagai komponen yang menjadi fokus perhatian pemerintah pusat maupun pemerintah daerah dalam meningkatkan mutu pendidikan terutama menyangkut kompetensi guru. Pengembangan profesionalitas guru melalui program Guru Pembelajar (GP) merupakan upaya peningkatan kompetensi untuk semua guru. Sejalan dengan hal tersebut, pemetaan kompetensi guru telah dilakukan melalui uji kompetensi guru (UKG) untuk kompetensi pedagogik dan professional pada akhir tahun 2015. Hasil UKG menunjukan peta kekuatan dan kelemahan kompetensi guru dalam penguasaan pengetahuan. Peta kompetensi guru tersebut dikelompokan menjadi 10 (sepuluh) kelompok kompetensi. Tindak lanjut pelaksanaan UKG diwujudkan dalam bentuk pelatihan guru paska UKG melalui program Guru Pembelajar. Tujuannya untuk meningkatkan kompetensi guru sebagai agen perubahan dan sumber belajar utama bagi peserta didik. Program Guru Pembelajar dilaksanakan melalui pola Guru Pembelajar tatap muka, daring kombinasi dan GP daring.

Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK), Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Kelautan Perikanan Teknologi Informasi dan Komunikasi (LP3TK KPTK), dan Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LP2KS) merupakan Unit Pelaksana Teknis dilingkungan Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan yang bertanggung jawab dalam mengembangkan perangkat dan melaksanakan peningkatan kompetensi guru sesuai bidangnya. Adapun perangkat pembelajaran yang dikembangkan tersebut adalah modul untuk program Guru Pembelajar (GP) tatap muka, daring kombinasi dan GP daring untuk semua mata pelajaran dan kelompok kompetensi. Dengan modul ini diharapkan program GP memberikan sumbangan yang sangat besar dalam peningkatan kualitas kompetensi guru.

Mari kita sukseskan program GP ini untuk mewujudkan Guru Mulia Karena Karya.


(4)

PPPPTK Penjas dan BK | ii

KATA PENGANTAR

Dalam rangka mendukung pencapaian visi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) tahun 2015-2019 “Terbentuknya insan serta ekosistem pendidikan

dan kebudayaan yang berkarakter dengan berlandaskan gotong royong” serta untuk merealisasikan misi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mewujudkan pelaku pendidikan dan kebudayaan yang kuat dan pembelajaran yang bermutu, PPPPTK Penjas dan BK tahun 2016 telah merancang program peningkatan kompetensi guru dan tenaga kependidikan lainnya.

Salah satu upaya PPPPTK Penjas dan BK dalam merealisasikan program peningkatan kompetensi Guru Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK) dan Guru Bimbingan dan Konseling (BK) adalah melaksanakan Program Guru Pembelajar yang bahan ajar nya dikembangkan dalam bentuk modul berdasarkan standar kompetensi guru.

Sesuai fungsinya bahan pembelajaran yang didesain dalam bentuk modul agar dapat dipelajari secara mandiri oleh para peserta diklat. Beberapa karakteristik yang khas dari bahan pembelajaran tersebut adalah: (1) lengkap (self-contained), artinya seluruh materi yang diperlukan peserta program guru pembelajar untuk mencapai kompetensi tertentu tersedia secara memadai; (2) menjelaskan diri sendiri (self-explanatory), maksudnya penjelasan dalam paket bahan pembelajaran memungkinkan peserta program guru pembelajar dapat mempelajari dan menguasai kompetensi secara mandiri; serta (3) mampu membelajarkan peserta program guru pembelajar (self-instructional), yakni sajian dalam paket bahan pembelajaran ditata sedemikian rupa sehingga dapat memicu peserta untuk secara aktif melakukan interaksi belajar, bahkan menilai sendiri kemampuan belajar yang dicapainya.

Modul ini diharapkan dapat menjadi bahan pembelajaran utama dalam pelaksanaan program guru pembelajar guru PJOK dan guru BK sebagai tindak lanjut dari Uji Kompetensi Guru (UKG).

Kami mengucapkan terima kasih dan memberikan apresiasi serta penghargaan setinggi-tingginya kepada tim penyusun, baik penulis, tim pengembang teknologi pembelajaran, pengetik, tim editor, maupun tim pakar yang telah mencurahkan pemikiran, meluangkan waktu untuk bekerja keras secara kolaboratif dalam mewujudkan modul ini.

Semoga apa yang telah kita hasilkan memiliki makna strategis dan mampu memberikan kontribusi dalam rangka meningkatkan profesionalisme guru dan tenaga kependidikan terutama dalam bidang PJOK dan BK yang akan bermuara pada peningkatan mutu pendidikan nasional.


(5)

PPPPTK Penjas dan BK | iii

DAFTAR ISI

Hal

KATA SAMBUTAN ………. i

KATA PENGANTAR………... ii

DAFTAR ISI……….. iv

PENDAHULUAN……….. 1

A. Latar Belakang ………... 1

B. Tujuan ……….. 2

C. Peta Kompetensi ……… 2

D. Ruang Lingkup ………... 4

E. Cara Penggunaan Modul ……….. 5

KEGIATAN PEMBELAJARAN 1:

Potensi Peserta Didik Dalam

PJOK..

…..

...

6

A. Tujuan ……….. 6

B. Uraian Materi ……….. 7

C. Aktifitas Pembelajaran ……….. 43

D. Latihan/Kasus/Tugas ………. 43

E. Rangkuman ………. 44

F. Umpan Balik dan Tindak Lanjut ……….. 44

G. Kunci Jawaban ………... 45

KEGIATAN PEMBELAJARAN 2:

Model Pembelajaran Dalam

PJOK

………... 51

A. Tujuan ……….. 51

B. Uraian Materi ……….. 52

C. Aktifitas Pembelajaran ……….. 82

D. Latihan/Kasus/Tugas ……… 83

E. Rangkuman ……… 83

F. Umpan Balik dan Tindak Lanjut ……….. 84

G. Kunci Jawaban ………... 84

EVALUASI ……… 89

PENUTUP ………. 100

GLOSARIUM ……… 101

DAFTAR PUSTAKA ……… 102


(6)

(7)

MODUL PROGRAM GURU PEMBELAJAR PJOK SMA/SMK KELOMPOK KOMPETENSI H

PPPPTK Penjas dan BK | 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan. Guru dan tenaga kependidikan wajib melaksanakan kegiatan pengembangan keprofesian secara berkelanjutan agar dapat melaksanakan tugas profesionalnya. Program Guru Pembelajar (GP) adalah pengembangan kompetensi Guru dan Tenaga Kependidikan yang dilaksanakan sesuai kebutuhan, bertahap, dan berkelanjutan untuk meningkatkan profesionalitasnya.

Pengembangan keprofesian berkelanjutan sebagai salah satu strategi pembinaan guru dan tenaga kependidikan diharapkan dapat menjamin guru dan tenaga kependidikan mampu secara terus menerus memelihara, meningkatkan, dan mengembangkan kompetensi sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Pelaksanaan kegiatan GP akan mengurangi kesenjangan antara kompetensi yang dimiliki guru dan tenaga kependidikan dengan tuntutan profesional yang dipersyaratkan.

Guru dan tenaga kependidikan wajib melaksanakan GP baik secara mandiri maupun kelompok. Khusus untuk GP dalam bentuk Program dilakukan oleh lembaga pelatihan sesuai dengan jenis kegiatan dan kebutuhan guru. Penyelenggaraan Program GP dilaksanakan oleh PPPPTK dan LPPPTK KPTK atau penyedia layanan Program lainnya. Pelaksanaan Program tersebut memerlukan modul sebagai salah satu sumber belajar bagi peserta Program. Modul merupakan bahan ajar yang dirancang untuk dapat dipelajari secara mandiri oleh peserta Program berisi materi, metode, batasan-batasan, dan cara mengevaluasi yang disajikan secara sistematis dan menarik untuk mencapai tingkatan kompetensi yang diharapkan sesuai dengan tingkat kompleksitasnya.


(8)

PPPPTK Penjas dan BK | 2

Modul Program GP bagi guru dan tenaga kependidikan ini merupakan acuan bagi penyelenggara pendidikan dan pelatihan dalam mengembangkan keprofesionalan yang diperlukan guru dalam melaksanakan kegiatan GP.

B. Tujuan

Modul ini disajikan agar Anda memiliki kompetensi dalam Memiliki kecakapan dalam mengelola pembelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan (PJOK) secara profesional sesuai dengan hasil rekayasa yang dilakukan dilandasi dengan hasil analisis kebijakaan yang berlaku dan pengembangan keilmuan penunjang, mengembangkan prestasi peserta didik, serta memiliki tanggung jawab personal dan sosial sebagai tauladan bagi peserta didik dan masyarakat.

Selain itu Anda juga diharapkan memiliki kemampuan mengembangkan potensi peserta didik, pendekatan/strategi/metode/gaya/teknik pembelakaran, teknologi, informasi dan komunikasi bagian 3, merefleksi pembelajaran, menerapkan kinesiology olahraga dalam pembelajaran dan menerapkan psikologi olahraga dalam pembelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan (PJOK) serta mampu mengelola setiap aspek pembelajaran mulai dari melakukan perencanaan, melaksanakan, dan melakukan penilaian sesuai dengan standar yang berlaku.

C. Peta Kompetensi

PETA KOMPETENSI JENJANG

PROGRAM/ GP KK. H /

NILAI

KOMPETENSI INDIKATOR

KOMPETENSI MATERI

Memiliki kecakapan dalam mengelola pembelajaran

 Memiliki kemampuan mengembangkan Potensi

 Konsep Pengembanga n Petensi Kognitif dan


(9)

MODUL PROGRAM GURU PEMBELAJAR PJOK SMA/SMK KELOMPOK KOMPETENSI H

PPPPTK Penjas dan BK | 3

PROGRAM Guru

Pembelajar SMA/K pada KK. H NILAI 71 – 80

PJOK secara profesional sesuai dengan hasil rekayasa yang dilakukan dilandasi dengan hasil analisis kebijakan yang berlaku dan pengembangan keilmuan penunjang, mengembangkan prestasi peserta didik, serta memiliki tanggung jawab personal dan sosial sebagai tauladan bagi peserta didik dan masyarakat. Keterampilan Gerak (KG) Peserta Didik dalam Pembelajaran Psikomotorik Keterampilan Gerak Pengembanga n Gerak Peserta Didik  Identifikasi

Jenis Kegiatan Pengembanga n Potensi Peserta Didik  Penyusunan

Program Pengembanga n Potensi Peserta Didik  Pelaksanaan

Program Pengembanga n Potensi Peserta Didik  Evaluasi

Program Pengembanga n Potensi Peserta Didik  Memiliki

kemampuan Pendekatan, Strategi, Metode, Gaya, dan Teknik Pembelajaran PJOK

 Model

Pembelajaran PJOK

 Pendekatan Pembelajaran PJOK

 Strategi Pembelajaran PJOK

 Metode Pembelajaran PJOK

 Gaya

Pembelajaran PJOK

 Teknik

Pembelajaran PJOK Memiliki kemampuan Refleksi dalam Pembelajaran

 Konsep dan Prinsip Refleksi dalam


(10)

PPPPTK Penjas dan BK | 4

Gambar 1. Peta kompetensi

D. Ruang Lingkup

Modul ini berisi tentang mengembangkan potensi peserta didik, pendekatan/ strategi/ metode/ gaya/ teknik pembelajaran, teknologi, informasi dan komunikasi bagian 3, merefleksi pembelajaran, menerapkan kinesiologi

PJOK 1 PJOK  Manfaat

Refleksi dalam Pembelajaran Pelibatan Peserta Didik dalam Refleksi Pembelajaran PJOK

 Memiliki kemampuan menerapkan Kinesiologi dalam Pembelajaran PJOK

 Konsep Kinesiologi Olahraga  Gerak dan

Gaya Gerak  Penerapan

Kinesiologi dalam

Pembelajaran  Memiliki

kemampuan menerapkan Psikologi dalam Pembelajaran PJOK

 Konsep Psikologi Olahraga  Gejala-gejala

Gangguan Psikologi pada Peserta Didik  Pemanfaatan

Psikologi Olahraga dalam

Pembelajaran


(11)

MODUL PROGRAM GURU PEMBELAJAR PJOK SMA/SMK KELOMPOK KOMPETENSI H

PPPPTK Penjas dan BK | 5 olahraga dalam pembelajaran dan menerapkan psikologi olahraga dalam pembelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan (PJOK) serta mampu mengelola setiap aspek pembelajaran mulai dari melakukan perencanaan, melaksanakan, dan melakukan penilaian sesuai dengan standar yang berlaku.

E. Cara Penggunaan Modul

Untuk memahami dan mampu melaksanakan seluruh isi dalam modul ini Anda diharapkan membaca secara seksama, menelaah informasi tambahan yang diberikan oleh fasilitator, serta menggali lebih dalam informasi yang diberikan melalui eksplorasi sumber-sumber lain, melakukan diskusi, serta upaya lain yang relevan. Pada tahap penguasaan keterampilan diharapkan Anda mencoba berbagai keterampilan yang disajikan secara bertahap sesuai dengan langkah dan prosedur yang dituliskan dalam modul ini. Cobalah berkali-kali dan kemudian Anda bandingkan keterampilan yang Anda kuasai dengan kriteria yang ada dalam setiap pembahasan.

Selain itu Anda juga diminta untuk mengerjakan berbagai tugas/ latihan/ kasus yang disajikan. Pengerjaan tugas/ latihan/ kasus didasarkan pada informasi yang ada pada modul ini sebelumnya, dan kemudian diperkaya dengan berbagai informasi yang Anda dapat dari sumber-sumber lain.

Evaluasi merupakan tugas lain yang perlu Anda kerjakan sehingga secara mandiri Anda akan dapat mengetahui tingkat penguasaan materi yang disajikan. Pada setiap akhir kegiatan pembelajaran disajikan kunci jawaban dari evaluasi tersebut, namun demikian Anda tidak diperkenankan membuka dan membacanya sebelum soal evaluasi Anda selesaikan.


(12)

PPPPTK Penjas dan BK | 6

KEGIATAN PEMBELAJARAN 1

POTENSI PESERTA DIDIK DALAM PJOK

A. Tujuan

1.

Kompetensi Dasar

Memiliki kecakapan dalam mengelola pembelajaran PJOK secara profesional sesuai dengan hasil rekayasa yang dilakukan dilandasi dengan hasil analisis kebijakan yang berlaku dan pengembangan keilmuan penunjang, mengembangkan prestasi keterampilan gerak dan pengembangan gerak peserta didik, serta memiliki tanggung jawab personal dan sosial sebagai tauladan bagi peserta didik dan masyarakat.

a. Dengan membaca dan menelaah materi pada kegiatan pembelajaran ini, peserta Program dapat mengidentifikasi konsep pengembangan potensi peserta didik dalam pembelajaran peserta didik di sekolah menengah atas atau kejuruan secara terperinci. b. Dengan membaca dan menelaah materi pada kegiatan

pembelajaran ini, peserta Program dapat mengidentifikasi jenis kegiatan pengembangan potensi peserta didik di sekolah menengah atas atau kejuruan secara terperinci.

c. Dengan membaca dan menelaah materi pada kegiatan pembelajaran ini, peserta Program dapat menyusun program pengembangan potensi peserta didik di sekolah menengah atas atau kejuruan secara terperinci.

d. Dengan membaca dan menelaah materi pada kegiatan pembelajaran ini, peserta Program dapat melaksanakan program pengembangan potensi peserta didik di sekolah menengah atas atau kejuruan secara terperinci.

e. Dengan membaca dan menelaah materi pada kegiatan pembelajaran ini, peserta Program dapat mengevaluasi program


(13)

MODUL PROGRAM GURU PEMBELAJAR PJOK SMA/SMK KELOMPOK KOMPETENSI H

PPPPTK Penjas dan BK | 7 pengembangan potensi peserta didik di sekolah menengah atas/ kejuruan

f. Dengan membaca dan menelaah materi pada kegiatan pembelajaran ini, peserta Program dapat mengelompokkan materi pembelajaran sesuai dengan strategi pembelajaran yang dipilih. g. Dengan membaca dan menelaah materi pada kegiatan

pembelajaran ini, peserta Program dapat menerapkan pengembangan potensi peserta didik dalam pembelajaran PJOK pada peserta didik di sekolah menengah atas/kejuruan.

h. Dengan membaca dan menelaah materi pada kegiatan pembelajaran ini, peserta Program dapat memilih materi pengembangan potensi peserta didik sesuai dengan strategi pembelajaran yang akan digunakan.

B. Uraian Materi

1. Identifikasi Pengembangan Potensi Peserta Didik Dalam

Pembelajaran

Potensi-potensi belajar yang ada dalam diri seorang peserta didik tidak sama dengan potensi yang dimiliki orang lain. Sesuai dengan yang

dikemukakan oleh Agus Soejono (1980 : 36) “Potensi seseorang tidak

sama dengan potensi yang dimiliki orang lain. Seorang lebih tajam pikirannya, atau lebih halus perasaan, atau lebih kuat kemauan atau lebih tegap, kuat badannya dari pada yang lain”.

Dari uraian diatas, jelaslah bahwa potensi itu beraneka ragam, berbeda dan bervariasi. Potensi seseorang berlainan dengan orang lain dalam jenis dan tinggi rendahnya.

Terdapat dua faktor yang dapat mempengaruhi potensi keterampilan gerak pada diri peserta didik, dua faktor tersebut yaitu:


(14)

PPPPTK Penjas dan BK | 8

Keturunan seorang anak dalam keluarganya akan mempengaruhi potensi yang dimiliki oleh anak tersebut. misalnya seorang anak yang keturunan bermain musik, maka tidak khayal jika anak tersebut berpotensi pula dalam bidang musik. Contoh keturunan lain yaitu keturunan ilmu pasti, keturunan bertubih tinggi, keturunan olahragawan, dan lain sebagainnya.

b. Faktor dari luar (lingkungan)

Faktor-faktor dari luar yang amat besar sekali pengaruhnya terhadap potensi peserta didik adalah faktor rumah tangga. Rumah tangga tempat anak dibesarkan, pendidikan dalam keluarga, pertama sekali anak mendapat pengalaman dan pengetahuan dari rumah tangga, oleh karena itu orang tua disebut sebagai pendidik yang utama, karena mereka lebih dekat dengan anak, terutama ibu yang mengasuhnya dari dalam kandungan sampai tumbuh dewasa. Dengan demikian ibu memiliki kesempatan yang sangat besar untuk memberi pendidikan dan pengajaran pada anak dalam bentuk

contoh, sikap dan petunjuk. Seperti kata pepatah “Bagaimana cetak begitu bentuknya” yang artinya adalah bagaimana anak itu dididik

maka seperti itulah anak akan tumbuh dan berkembang.

Manusia diciptakan sebagai makhluk yang unik. Masing-masing diberi kelebihan dan kekurangan. Tidak ada satu pun manusia yang hanya memiliki sisi positif. Sebaliknya, tidak ada manusia yang hanya memiliki sisi negatif.

Berdasarkan paradigma itulah seorang guru harus senantiasa optimis bahwa peserta didiknya memiliki potensi, bahkan memiliki banyak potensi. Kelemahan kita adalah kurang cermat dalam mengenali potensi-potensi yang terpendam dalam setiap peserta didik.

1) Identifikasi Pengembangan Potensi Kognitif Peserta Didik

Pengembangan potensi kognitif terletak pada upaya peningkatan aspek pengamatan, megingat, berfikir, menciptakan serta kreativitas seseorang. Proses kognitif


(15)

MODUL PROGRAM GURU PEMBELAJAR PJOK SMA/SMK KELOMPOK KOMPETENSI H

PPPPTK Penjas dan BK | 9 (cognitive processes) meliputi perubahan pada pemikiran, intelegensi, dan bahasa individu.

Tingkat intelegensi adalah tingkat kecerdasan yang berbeda antara satu individu dengan individu lainnya. Intelegensi mempengaruhi cara individu menyelesaikan permasalahan yang dihadapinya. Semakin cerdas seseorang, maka akan semakin mudah dan cepat ia menemukan jawaban dari permasalahan yang dihadapinya. Pengembangan kognitif dimaksudkan supaya individu mampu mengembangkan kemampuanpersepsinya, ingatan, berfikir, pemahaman terhadap simbol, melakukan penalaran dan memecahkan masalah. Pengembangan kognitif sangat dipengaruhi oleh faktor hereditas, lingkungan, kematangan, minat dan bakat, pembentukan dan kebebasan dari berbagai pengaruh sugesti.

2) Identifikasi Pengembangan Potensi Psikomotor Peserta Didik

Kemampuan Psikomotorik Keterampilan Gerak dan Pengembangan Gerak hanya bisa dikembangkan dengan latihan-latihan yang menuju kearah peningkatan kemampuan anak. Pengembangan tersebut memerlukan rangsangan yang adekuat agar perkembangan potensi Psikomotorik Keterampilan Gerak dan Pengembangan Gerak anak bisa optimal.

Peningkatan potensi perkembangan Psikomotorik Keterampilan Gerak dan Pengembangan Gerak merupakan salahsatu faktor yang sangat penting dalam kesuksesan pengajaran. Peningkatan kemampuan motorik, anak akan mampu menerima pengajaran sesuai dengan batasan jenjang pendidikannya. Beberapa kontelasi perkembangan motorik individu dipaparkan oleh Harlock (1996) sebagai berikut:


(16)

PPPPTK Penjas dan BK | 10

a) Melalui keterampilan motorik, anak dapat terhibur dirinya dan memperoleh perasaan senang. Seperti, anak merasa senang memiliki keterampilan memainkan boneka, melempar bola dan memainkan alat-alat mainan.

b) Dengan keterampilan motorik anak dapat bernjak dari kondisi tidak berdaya pada bulan-bulan pertama dalam kehidupanya kepada kondisi independen. Anak dapat bergerak dari satu tempat ke tempat lain, dan dapat berbuat sendiri untuk dirinya sendiri. Kondisi ini akan menunjang perkembangan rasa percaya diri.

c) Melalui peningkatan potensi perkembangan Psikomotorik Keterampilan Gerak Pengembangan Gerak anak dapat menyesuaikan dengan lingkungan sekolah. Pada masa prasekolah atau pada masa awal sekolah dasar, anak sudah dapat dilatih menulis menggambar, melukis dan baris berbaris.

d) Melalui eningkatan potensi perkembangan Psikomotorik Keterampilan Gerak Pengembangan Gerak yang normal memungkinkan anak dapat bermain dan bergaul dengan teman sebayanya, sedangkan yang tidak normal akan menghambat dalam bergaul dengan teman sebaynya, bahkan dia kan terkucilkan atau menjadi anak yang terpinggirkan.

e) Peningkatan potensi perkembangan Psikomotorik Keterampilan Gerak Pengembangan Gerak sangat, penting bagi perkembangan self concept (kepribadian anak).

Tahapan Dalam Meningkatkan Kemampuan Psikomotorik Keterampilan Gerak Pengembangan Gerak

(1) Tahap Kognitif

Pada tahap ini ditandai dengan adanya gerakan-gerakan yang kaku dan lambat. Hal ini disebabkan karena anak ataupun peserta didik masih dalam taraf belajar untuk mengendalikan gerakannya. Tahap ini


(17)

MODUL PROGRAM GURU PEMBELAJAR PJOK SMA/SMK KELOMPOK KOMPETENSI H

PPPPTK Penjas dan BK | 11 anak harus berfikir sebelum melakukan suatu gerakan, peserta didik sering membuat kesalahan dan kadang terjadi frustasi yang tinggi.

(2) Tahap Asosiatif

Pada tahap ini seorang anak atau peserta didik membutuhkan waktu yang lebih pendek untuk memikirkan tentang gerakannya, dia mulai dapat mengasosiasikan gerakan yang sedang dipelajarinya dengan gerakan yang sudah dikenal. Tahap ini merupakan tahap tengah dalam perkembangan Psikomotorik Keterampilan Gerak Pengembangan Gerak, oleh karena itu gerakan dalam tahap ini belum menjadi gerakan yang bersifat otomatis.Namun gerakannya sudah tidak kaku karena waktu yang digunakan untuk berfikir lebih pendek.

(3) Tahap Otonom

Pada tahap ini peserta didik telah mencapai tingkat otonomi yang tinggi, proses belajarnya sudah hampir lengkap meskipun dia masih dapat memperbaiki gerakan yang dipelajarinya. Tahap ini disebut tahap otonomi karena peserta didik sudah tidak memerlukan kehadiran instruktur untuk melakukan gerakan.

3) Identifikasi Pengembangan Potensi Fisik Peserta Didik

Berhubungan dengan potensi fisik berarti menyangkut dengan pertumbuhan seorang anak. Pertumbuhan anak dapat dibagi menjadi empat periode utama, dua periode ditandai dengan pertumbuhan yang cepat dan dua periode lainnya dicirikan oleh pertumbuhan yang lambat. Periode pra lahir dan 6 bulan setelah lahir, pertumbuhan tubuhnya sangat cepat. Pada akhir tahun pertama kehidupan pascalahirnya, pertumbuhan memperlihatkan tempo yang sedikit lambat dan kemudian menjadi stabil sampai anak memasuki tahap remaja, atau tahap


(18)

PPPPTK Penjas dan BK | 12

kematangan kehidupan seksualnya. Hal tersebut dapat dimulai ketika anak berusia 8 sampai 12 tahun. Mulai sejak itu hingga berusia 15 atau 16 tahun, pertumbuhan fisiknya akan cepat kembali, biasanya disebut ledakan pertumbuhan pubertas. Dari periode ini kemudian akan disusul dengan periode tenang kembali sammpai dia memasuki tahap dewasa. Tinggi badan yang sudah tercapai dalam periode keempat ini akan tetap sampai usia tua, akan untuk berat badan akan masih dapat terus berubah-ubah (Hurlock, 1996).

Pertumbuhan fisik peserta didik berpengaruh terhadap potensi lain yang dimilikinya (kognitif, sosial, emosi). Potensi fisik merupakan potensi yang dapat diberdayakan sesuai fungsinya untuk berbagai kepentingan dalam rangka pemenuhan kebutuhan hidup. Misalnya mata untuk melihat, kaki untuk berjalan, telinga untuk mendengar dan lain-lain. Peningkatan potensi fisik dapat dilakukan dengan pembelajaran jasmani (olahraga) dan pemenuhan asupan gizi yang berkualitas.

Peningkatan potensi fisik peserta didik pada dasarnya metode pembelajaran jasmani berbanding lurus dengan penanaman nilai gizi atau nutrisi yang seimbang. Hal tersebut dapat dapat dilakukan dengan cara memberikan asupan gizi atau nutrisi yang seimbang dengan latihan-latihan fisik (olahraga) yang cukup. Pembelajaran jasmani dapat meningkatkan kebugaran fisik dan mencegah penyakit pada anak.

Identifikasi Potensi Peserta Didik

1. Ciri-Ciri (Indikator) Keberbakatan Peserta Didik.

Bakat dan minat berpengaruh pada prestasi mata pelajaran tertentu. Dalam satu kelas, bakat dan minat peserta didik yang satu berbeda dengan bakat dan minat peserta didik lainnya. Namun setiap peserta didik diharapkan dapat


(19)

MODUL PROGRAM GURU PEMBELAJAR PJOK SMA/SMK KELOMPOK KOMPETENSI H

PPPPTK Penjas dan BK | 13 menguasai semua materi pelajaran yang diajarkan oleh guru di sekolah.

Munandar mengungkapkan ciri-ciri (indikator) peserta didik berbakat sebagai berikut:

a. Indikator intelektual/belajar b. Indikator kreativitas

c. Indikator motivasi

2. Kecenderungan Minat Jabatan Peserta Didik a. Realistik

b. Penyelidik c. Seni d. Sosial e. Suka Usaha

f. Tidak mau berubah

3. Proses Identifikasi Potensi Peserta Didik

Ada dua cara untuk mengidentifikasi anak berbakat a. Identifikasi melalui penggunaan data objektif,

1). Skor tes intelegensi individu 2). Skor tes intelegensi kelompok 3). Skor tes akademik

4). Skor tes kreativitas

b. Identifikasi melalui penggunaan data subjektif 1). Ceklis prilaku

2). Nominasi oleh guru 3). Nominasi oleh orang tua 4). Nominasi oleh teman sebaya 5). Nominasi oleh diri sendiri.


(20)

PPPPTK Penjas dan BK | 14

4) Identifikasi Jenis Kegiatan Pengembangan Potensi Peserta Didik

Pasal 3 Undang-undang No. 2 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional menyebutkan bahwa pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Pengembangan potensi peserta didik sebagaimana dimaksud dalam tujuan pendidikan nasional tersebut dapat diwujudkan melalui kegiatan ekstrakurikuler yang meupakan salah satu kegiatan dalam program kurikuler.

Peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia nomor 81A tahun 2013 tentang implementasi kurikulumm pedoman kegiatan ekstrakurikuler, menyatakan bahwa ekstrakurikuler adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan oleh peserta didik di luar jam belajar kurikulum standar sebagai perluasan dari kegiatan kurikulum dan dilakukan dibawah bimbingan sekolah dengan tujuan untuk mengembangkan kepribadian, bakat, minat, dan kemampuan peserta didik yang lebih luas atau di luar minat yang dikembangkan oleh kurikulum.

Ekstrakurikuler wajib merupakan program ekstrakurikuler yang harus diikuti oleh seluruh peserta didik, terkecuali bagi peserta didik dengan kondisi tertentu yang tidak memungkinkannya untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikule tersebut. Sedangkan ekstrakurikuler pilihan merupakan program ekstrakurikuler yang diikuti oleh peserta didik sesuai dengan bakat dan minatnya masing-masing.


(21)

MODUL PROGRAM GURU PEMBELAJAR PJOK SMA/SMK KELOMPOK KOMPETENSI H

PPPPTK Penjas dan BK | 15 Tujuan dari pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler pada satuan pendidikan adalah:

a) Kegiatan ekstrakuler harus harus dapat meningkatkan kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor peserta didik. b) Kegiatan ekstrakuler harus dapat mengembangkan bakat

dan minat peserta didik dalam upaya pembinaan pribadi menuju pembinaan manusia seutuhnya.

Fungsi dari kegiatan ekstrakurikuler pada satuan penididikan adalah untuk pengembangan, sosial, rekratif, dan persiapan karir, dengan penjelasan sebagai berikut:

a) Fungsi pengembangan, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler berfungsi untuk mendukung perkembangan personal peserta didik melalui perluasan minat, pengembangan potensi, dan pemberian kesempatan untuk pembentukan karakter dan pelatihan kepemimpinan.

b) Fungsi sosial, bahwa kegiatan ekstrakurikuler berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dari rasa tanggung jawab sosial peserta didik. Kompetensi sosial dikembangkan dengan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk memperluas pengalaman sosial, praktek keterampilan sosial, dan internalisasi nilai moral dan sosial.

c) Fungsi rekreatif, bahwa kegiatan ekstrakurikuler dilakukan dalam suasana yang rileks, menggembirakan, dan menyenangkan sehingga menunjang proses perkembangan peserta didik. Kegiatan ekstrakurikuler harus dapat menjadikan kehidupan atau atmosfer sekolah lebih menantang dan lebih menarik bagi peserta didik. d) Fungsi persiapan karir, bahwa kegiatan ekstrakurikuler

berfungsi untuk mengembangkan kesiapan karir peserta didik melalui pengembangan kapasitas.


(22)

PPPPTK Penjas dan BK | 16

Ruang lingkup dari kegiatan ekstrakurikuler adalah:

Pengembangan pengetahuan dan kemampuan penalaran peserta didik

Pengembangan keterampilan melalui hobi dan minat peserta didik

Pengembangan sikap yang menunjang program kurikuler dan kokurikuler.

Jenis kegiatan ekstrakurikuler di SMA dapat berbentuk:

a) Krida: meliputi kegiatan kepramukaan, latihan dasar kepemimpinan peserta didik (LDKS), palang merah remaja (PMR), pasukan pengibar bendera pusaka (Paskibra), dan lainya.

b) Karya Ilmiah; meliputi kegiatan ilmiah remaja (KIR), kegiatan penguasaan keilmuan dan kemampuan akademik, penelitian dan lainnya.

c) Latihan/olah bakat/prestasi; meliputi pengembangan bakat olahraga, seni dan budaya, cinta alam, jurnalistik, teater, keagamaan, dan lainnya.

5) Penyusunan Program Pengembangan Potensi Peserta Didik

a) Pengembangan Program dan Kegiatan

Kegiatan ekstrakurikuler wajib merupakan program ekstrakurikuler yang harus diikuti oleh seluruh peserta didik, terkecuali peserta didik dengan kondisi tertentu yang tidak memungkinkannya untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler.

Dalam kurikulum 2013, kepramukaan ditetapkan sebagai kegiatan ekstrakurikuler wajib dari tingkat sekolah dasar hingga sekolah menengah atas. Pelaksanaannya dapat bekerjasama dengan organisasi keparamukaan setempat/terdekat.


(23)

MODUL PROGRAM GURU PEMBELAJAR PJOK SMA/SMK KELOMPOK KOMPETENSI H

PPPPTK Penjas dan BK | 17 Ekstrakurikuler pilihan merupakan kegiatan yang antara lain OSIS, UKS dan PMR. Selain itu, kegiatan ini dapat juga dalam bentuk lain, seperti kelompok atau klub yang kegiatan ekstrakuliklernya dikembangkan atau berkenaan dengan konten suatu mata pelajaran, misalnya klub olahraga seperti sepakbola atau klub bola voli.

Berkenaan dengan hal tersebut, satuan pendidikan (kepala sekolah, guru, dan tenaga kependidikan) perlu secara aktif mengidentifikasi kebutuhan dan minat peserta didik yang selanjutnya dikembangkan ke dalam kegiatan ekstrakurikuler yang bermanfaat positif bagi peserta didik. Ide pengembangan suatu kegiatan ekstrakurikuler dapat pula berasal dari peserta didik atau kelompok peserta didik.

Prosedur Kerja Kegiatan Ekstrakurikuler dalam Rangka pengembangan Potensi Peserta Didik

JENIS KEGIATAN

TUJUAN PELAKSANAAN

Penyusunan Program

Kepala sekolah dan PKS Kepeserta didikan menyusun program ekstrakurikuler yang didalamnya terdapat jenis-jenis ekstrakurikuler yang ditawarkan, Pembina ekstrakurikuler, Jadwal ekstrakurikuler, dan

program pengadaan sarana dan prasarana

ekstrakulikuler seluruh jenis ekstrakurikuler

Sebelum awal tahun pelajaran

Pengumuman Jenis

ektrakulikuler

Penawaran jenis ekstrakurikuler kepada seluruh peserta didik sesuai dengan ketentuan

(maksimal mengikuti 2 jenis ekstrakurikuler) dan 1 jenis ekstrakulikuler wajib bagi

Awal tahun pelajaran.


(24)

PPPPTK Penjas dan BK | 18

JENIS KEGIATAN

TUJUAN PELAKSANAAN

peserta didik kelas X Penandatanganan

surat pernyataan

Komitmen peserta didik dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler yang di pilih.

Awal tahun pelajaran.

Penyusunan Absen

Ekstrakurikuler pendataan dan pengecekan absensi peserta didik.

Awal tahun pelajaran. Penyusunan Program Pembina menyusun program kegiatan ekstrakurikuler masing-masing sebagai panduan dalam melaksanakan ekstrakulikuler awal.

Awal tahun pelajaran.

Pelaksanaan ekstrakurikuler

Peserta didik melaksanakan ekstrakurikuler sesuai dengan jadwal dan didampingi oleh

pembina/pelatihnya masing-masing.

Tahun pelajaran. (Diluar KBM)

Kegiatan Keluar Sekolah Aplikasi hasil pembinaan ekstrakurikuler disekolah dan sebagai sarana promosi sekolah.

Tahunpelajaran. (Diluar KBM)

Pengawasan dan Evaluasi

Menilai keberhasilan ekstrakurikuler terhadap program yang diajukan sebagai bahan pembanding di tahun berikutnya

Akhir Tahun Ajaran

Contoh :

PROGRAM KERJA EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA BOLA VOLI ...(NAMA SEKOLAH)

... (TAHUN)

I. PENDAHULUAN

Segala puji bagi Allah SWT yang telah manciptakan alam semesta ini serta melimpahkan rahmat dan karunia-Nya bagi kita semua.


(25)

MODUL PROGRAM GURU PEMBELAJAR PJOK SMA/SMK KELOMPOK KOMPETENSI H

PPPPTK Penjas dan BK | 19 Sebagai generasi muda yang mengemban tugas untuk mengisi pembangunan disegala bidang, dalam hal ini kami juga ikut andil di dalamnya sebagai pelaku-pelaku pengembangan bidang olahraga khususnya di dalam olahraga bola volley. Dengan demikian kami harus berperan aktif dan proaktif sebagai pewaris dan generasi pengisi pembangunan, kami harus senantiasa menjadi motivator, dinamisator, fasilitator, stabilisator dan innovator yang baik, sehingga menjadi inspirasi bagi generasi muda selanjutnya.

Untuk mewujudkan hal tersebut, perlu adanya kegiatan yang nyata dan menyentuh yang dapat membangkitkan semangat serta kerjasama secara aktif, produktif dan edukatif sehingga akan mewujudkan rasa tanggung jawab dan rasa kebersamaan. Maka dengan adanya kejuaraan bola volley ini, diharapkan dapat menumbuhkan semangat berolahraga agar dapat mengembangkan jiwa sportivitas dan mewujudkan rasa tanggung jawab demi kemajuan dunia olahraga bola volly di ... (nama sekolah). Kecerdasan manusia ternyata begitu kompleks, manusia memiliki Kecerdasan Intelektual ( IQ ), Kecerdasan Emosional ( EQ ), Kecerdasan Spiritual (SQ), Kecerdasan Adversitas ( AQ ), dan Kecerdasan Kreativitas (CQ ). Semua kecerdasan yang dimiliki manusia tersebut seharusnya dilatihkan pada para peserta didik. ...(nama sekolah) sebagai lembaga pendidikan yang menerapkan konsep kecerdasan tersebut berupaya semaksimal mungkin untuk mengembangkan potensi-potensi itu dalam satu

wadah ” Kegiatan Ekstrakurikuler ”

Kegiatan Ekstrakurikuler pada tahun ..., telah kami rencanakan dengan harapan dan semangat baru. Kegiatan yang telah dibentuk adalah merupakan hasil keputusan bersama oleh dalam rapat Dewan Guru dan merupakan bidang yang diminati peserta didik. Adapun salah satu bidang tersebut adalah olahraga yaitu Bola voli. Karena disesuaikan dengan kondisi dan fasilitas yang tersedia di sekolah. Kegiatan Ekstrakurikuler ini tidak dikategorikan dalam


(26)

PPPPTK Penjas dan BK | 20

ekskul wajib, akan tetapi merupakan kegiatan pilihan yang diikuti oleh peserta didik & siswi kelas X dan IX yang berminat, sebagai bentuk dari kegiatan pengembangan diri peserta didik dan dipersiapkan untuk mengikuti kegiatan perlombaan dan Pekan Olah-Raga dan Seni (PORSENI).

Dengan memohon Ridho-Nya, semoga Allah SWT berkenan memberikan bimbingan, kemudahan, kelancaran, sehingga kegiatan ekstrakurikuler memberikan prestasi terbaik bagi ...(nama sekolah) pada umumnya, Amin..

II. MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud dan tujuan kegiatan ekstrakuriler ini antara lain sebagai berikut :

1. Memberikan wadah bagi pengembangan potensi diri peserta didik

2. Sebagai bagian integral dalam satu kesatuan proses belajar mengajar

3. Menyalurkan berbagai potensi atau kemampuan peserta didik yang beraneka ragam.

4. Memberikan bekal hidup peserta didik sehingga menjadi Life Skill bagi dirinya kelak terjun kedunia masyarakat yang sesungguhnya.

III. PESERTA EKSTRAKURIKULER

Peserta Ekstrakurikuler terdiri dari : 1. Kelas X - Putra : ... orang - Putri : ... orang 2. Kelas IX - Putra : ... orang - Putri : ... orang Jumlah  ... orang

IV. PEMBINA / PELATIH


(27)

MODUL PROGRAM GURU PEMBELAJAR PJOK SMA/SMK KELOMPOK KOMPETENSI H

PPPPTK Penjas dan BK | 21 Pembina sekaligus pelatih adalah orang yang ditunjuk berdasarkan Surat Keputusan dari Kepala Madrasah dan memberikan kemampuannya kepada anak didik sesuai dengan rencana programnya dan kepadanya diberikan kewenangan melatih sesuai bidangnya masing-masing, untuk itu perlu melakukan hal berikut ini: 1. Membuat program kerja selama satu tahun.

2. Melakukan pengseleksian para pemain baik Putra maupun Putri dan dilaporkan kepada Penanggung Jawab esktrakurikuler.

3. Menentukan target-target yang akan dicapai bersama pelatih dalam satu tahun berjalan, seperti : target mengikuti lomba dan target juara, dll.

4. Membuat jadwal latihan yang sifatnya rutin ( Latihan Rutin 2 Kali / Bulan ).

5. Memberikan latihan secara baik dan benar sesuai dengan jadwal yang telah di tetapkan.

6. Membuat Daftar Hadir Pemain

7. Bertanggung jawab penuh terhadap anak didiknya.

8. Bertanggung jawab penuh terhadap Alat dan Bahan atau Perlengkapan Latihan.

9. Mengadakan evaluasi kegiatan.

V. ALAT PERLENGKAPAN LATIHAN

Kebutuhan alat perlengkapan latihan dibutuhkan agar dapat menunjang program kegiatan yang telah disusun. untuk itu perlu diperhatikan hal-hal berikut ini :

1. Pengadaan 4 Buah Bolla volly 2. Pemasangan tiang net


(28)

PPPPTK Penjas dan BK | 22

VI. DAFTAR HADIR PEMAIN

DAFTAR HADIR LATIHAN BOLA VOLI PUTRA

BULAN : ...

NO NAMA KELAS

TANGGAL

KETERANGAN

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

DAFTAR HADIR LATIHAN BOLA VOLI PUTRI

BULAN :...

NO NAMA KELAS

TANGGAL

KETERANGAN

1 2 3


(29)

MODUL PROGRAM GURU PEMBELAJAR PJOK SMA/SMK KELOMPOK KOMPETENSI H

PPPPTK Penjas dan BK | 23

NO NAMA KELAS

TANGGAL

KETERANGAN

4 5 6 7 8 9 10 11 12

VII. JADWAL KEGIATAN

Jadwal kegiatan ekstrakurikuler dilaksanakan pada : Hari : Tiap Rabu dan Jumat ( 2 kali latihan / minggu ) Waktu : Pukul 15.00-17.00 WIB

VIII. PENUTUP

Demikan, program kerja ekstrakurikuler ... (nama sekolah) tahun ... ini dibuat untuk kegiatan selama 1 tahun. Besar harapan kami mudah-mudahan dapat berjalan dengan baik.

Mengetahui

Penanggung Jawab

Kepala ...(nama sekolah) Pembina/ Pelatih

... (nama) ...(nama)


(30)

PPPPTK Penjas dan BK | 24

Contoh:

Program Kerja Ekstrakulikuler Karya Ilmiah Remaja (KIR) ...(nama sekolah)

BAB I

PENDAHULUAN

I. Latar Belakang

Indonesia sebagai negara berkembang semakin dituntut untuk mampu mengikuti dan mengimabangi arus globalisasi dunia..Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi tantangan tersendiri bagi Indonesia. Perkembangan IPTEK menuntut pada peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia agar mampu bersaing dengan negara-negara lainnya pada era globalisasi. Peningkatan kualitas dan mutu sumber daya manusia dapat tidak dapat dilakukan secara instan, tapi harus dapat diperoleh dari proses belajar yang berkesinambungan dan berkelanjutan.

Dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia, pendidikan tentu saja mempunyai andil yang sangat besar dalam proses pembentukan karakter calon generasi penerus bangsa.Masa muda adalah masa yang sarat dengan daya imajinasi, masa yang sarat akan daya kreasi, dan masa yang penuh dengan semangat untuk berbuat dan mencoba hal-hal baru. Sikap ini akan tumbuh jika dilakukan serangkaian proses kegiatan kepada peserta didik yang meliputi pengamatan, penilaian, serta penumbuhan rasa memiliki, dan keterlibatan peserta didik dalam segala aktivitas di luar sekolah

Proses pendidikan tidak cukup apabila hanya dilakukan pada proses pembelajaran di sekolah. Proses pendidikan di sekolah dapat ditunjang dengan adanya kegiatan kurikuler dan ekstrakurikuler secara berimbang, serasi dan proporsional agar terwujud peserta didik yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT, cerdas, terampil, dan kreatif serta memiliki sikap, perilaku, pola pikir, dan kepribadian yang kokoh.


(31)

MODUL PROGRAM GURU PEMBELAJAR PJOK SMA/SMK KELOMPOK KOMPETENSI H

PPPPTK Penjas dan BK | 25 Sejalan dengan pemikiran tersebut, perlu ditingkatkan intensitas pembinaan kegiatan kepeserta didikan melalui ekstrakurikuler sebagai aktualisasi dan optimasi dari ilmu pengetahuan dan teknologi yang diperoleh peserta didik dari proses pembelajaran dalam berbagai mata pelajaran atau bidang studi.

Kegiatan ekstrakurikuler adalah ajang pembentukan bakat dan ajang kreativitas peserta didik. Kegiatan ekstrakulikuler merupakan salah satu sarana penyaluran kreatifitas peserta didik sebagai upaya untuk mencegah agar peserta didik terjerumus pada pergaulan yang tidak baik seperti narkoba dan perkelahian pelajar. Kegiatan ekstrakurikuler ditujukan agar peserta didik dapat mengembangkan kepribadian, bakat dan kemampuannya di berbagai bidang diluar akademik. Manfaat kegiatan ini untuk wadah penyaluran hobi, minat, dan bakat para peserta didik secara positif yang dapat mengasah kemampuan, daya kreativitas, jiwa sportivitas, dan meningkatkan rasa percaya diri. Akan lebih baik bila mampu memberikan prestasi gemilang di luar sekolah sehingga dapat mengharumkan nama sekolah.

Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) adalah kelompok remaja yang melakukan serangkaian kegiatan yang menghasilkan suatu hasil yang disebut karya ilmiah. Karya ilmiah itu sendiri mempunyai arti sebagai suatu karya yang dihasilkan melalui cara berpikir yang menurut kaidah penalaran yang logis, sistematis, rasional dan ada koherensi antar bagian-bagiannya.

Kegiatan ilmiah berupa penulisan, diskusi, penelitian, percobaan hingga penemuan merupakan satu dari beberapa kegiatan yang dekat dengan aktivitas seorang pelajar. Aktivitas tersebut selain mampu menghasilkan suatu karya, juga mampu membentuk perilaku dan cara berpikir yang kritis serta sistematis. Mengolah ketajaman akal dalam mencari alternatif penyelesaian suatu persoalan. Sejalan dengan itu semua, maka akan memberikan dampak positif bagi perkembangan diri pelajar. Semua itu bisa dijadikan pertimbangan dibentuknya suatu kelompok pelajar yang


(32)

PPPPTK Penjas dan BK | 26

merumuskan kegiatan-kegiatannya dengan berpedoman pada prinsip ilmiah, berproses secara ilmiah hingga menghasilkan suatu karya ilmiah. Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) ini merupakan suatu organisasi yang sifatnya terbuka bagi para remaja yang ingin mengembangkan kreativitas, ilmu pengetahuan dan teknologi pada masa kini maupun masa mendatang.

Agar kegiatan ekstrakurikuler Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) dapat dilaksanakan secara tertib, rapi, menyeluruh dan professional maka perlu adanya perencanaan atau program ekstrakurikuler karya ilmiah remaja. Dengan tersusunnya program ini diharapkan kepala sekolah, pembina OSIS, guru pembimbing dan tenaga kependidikan lainnya, pengurus komite sekolah dan anggotanya, dan seluruh peserta didik lebih memahami tentang pengertian, tujuan, jenis dan bentuk kegiatan, dan cara pengelolaan pengembangan diri melalui ekstrakurikuler Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) di ...(nama sekolah).

II. Dasar Hukum

1. Undang-undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

2. Peraturan Pemerintah Republik Indonseia nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 34 Tahun 2006, tentang Pembinaan Prestasi Peserta Didik.

4. Peraturan Menteri Pendidikan nasional Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2008 tentang Pembinaan Kepeserta didikan.

5. Keputusan Kepala SMA Negeri 1 Caringin tentang Penetapan PembinaEkstrakurikuler tahun ajaran 2013/2014.

6. Program Kerja Wakasek Kepeserta didikan SMA Negeri 1 Caringin tahun ajaran 2013/2014.


(33)

MODUL PROGRAM GURU PEMBELAJAR PJOK SMA/SMK KELOMPOK KOMPETENSI H

PPPPTK Penjas dan BK | 27

III. Tujuan

Secara umum, ekstrakulikuler Kelompok Ilmah remaja (KIR) di ...(nama sekolah) memiliki tujuan untuk meningkatkan kreatifitas, pengalaman, dan disipin, serta daya juang peserta didikdalam menguasai dan mengimbangi perkembangan IPTEK untuk dapat bersaing pada era globalisasi.

Selain itu, Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) di ...(nama sekolah) juga memiliki tujuan khusus, yaitu sebagai berikut:

1. Mengoptimalkan peran sekolah sebagai institusi pendidikan dan pengembangan bakat peserta didik.

2. Memperdalam dan memperluas pengetahuan peserta didik, mengenal hubungan antara berbagai mata pelajaran, menyalurkan bakat dan minat, serta melengkapi upaya pembinaan manusia seutuhnya.

3. Merangsang ketertarikan peserta didik untuk telibat dalam aktualisasi sikap-sikap ilmiah, proses-proses ilmiah dan pembuatan produk ilmiah

4. Meningkatkan kemampuan dan kreatifitas peserta didik dalam bidang ilmiah

5. Meningkatkan rasa ingin tahu peserta didik dalam usaha mengadaptaptasi, menggunakan, dan memanfaatkan, serta mengikuti perkembangan IPTEK

6. Meningkatkan kesadaran, disiplin, dan daya juang untuk memiliki dan menguasai IPTEK

7. Merangsang peserta didik untuk mengimplementasikan metode, teknik, serta prosedur ilmiah

8. Mengembangkan sikap ilmiah, kejujuran, dan memecahkan gejala alam yang ditemui secara ilmiah

IV.Manfaat

Adapun manfaat yang diharapkan dari adanya ekstrakulikuer Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) di ...(nama sekolah) adalah sebagai berikut:


(34)

PPPPTK Penjas dan BK | 28

1. Manfaat untuk Peserta didik

a. Membangkitkan rasa keingintahuan terhadap fenomena alam yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi. b. Meningkatkan kemampuan berpikir terhadap

fenomena-fenomena alam.

c. Meningkatkan kreativitas yang menumbuhkan kemampuan berkreasi dan daya kritis.

d. Menambah wawasan mengenai ilmu pengetahuan dan teknologi.

e. Meningkatkan keterampilan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.

f. Meningkatkan minat membaca tentang hal-hal yang berkaitan dengan pengetahuan dan teknologi.

g. Memperluas wawasan dan kemampuan komunikasi melalui pengalaman diskusi, debat, dan presentasi ilmiah.

h. Memperkenalkan cara-cara berorganisasi secara formal. i. Sebagai wahana untuk menempa kedewasaan sikap dan

kepribadian. 2. Manfaat untuk Guru

a. Menambah wawasan ilmu pengetahuan secara luas.

b. Menambah pengetahuan dalam menunjang kegiatan belajar-mengajar di sekolah.

c. Meningkatkan minat membaca dan rasa keingintahuan tentang ilmu pengetahuan dan teknologi.

d. Mengenal perkembangan sikap dan kepribadian peserta didik lebih mendalam.

e. Meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup. 3. Manfaat untuk Sekolah

a. Memberikan nilai tambah dan keunggulan kompetitif bagi sekolah.


(35)

MODUL PROGRAM GURU PEMBELAJAR PJOK SMA/SMK KELOMPOK KOMPETENSI H

PPPPTK Penjas dan BK | 29 b. Meningkatkan keterampilan dalam pengelolaan dan

pengembangan sekolah.

c. Memeperluas hubungan kerjasama dengan instansi lainnya. d. Meningkatkan situasi dan kondisi sekolah yang kondusif

dalam belajar.

e. Menambah fungsi sekolah sebagai tempat pengembangan riset atau penelitian

4. Manfaat untuk Masyarakat

a. Meningkatkan sikap berdaya kritis dan terbuka terhadap permasalahan yang terjadi di lingkungannnya

b. Membantu memberikan alternatif penyelesaian beberapa persoalan sosial budaya, seperti kenakalan remaja, dekadensi moral, dan lain-lain melalui kegiatan penelitian

c. Membangun dan meningkatkan kesadaran bahwa kemajuan bangsa dapat dicapai melalui penguasaanb ilmu pengetahuan dan teknologi

d. Meningkatkan kesadaran akan pentingnya pendidikan

V. Sasaran

Sasaran dari diadakannya kegiatan ekstrakulikuler Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) adalah:

1. Membentuk karakter disiplin dan tanggung jawab.

2. Membentuk kepribadian yang humanistis dan peduli terhadap lingkungan alam dan lingkungan sosial.

3. Menumbuhkan kreativitas dan motivasi untuk berprestasi. 4. Menumbuhkan kerjasamadan kebersamaan.

5. Menumbuhkan sikap kritis pada peserta didik.

6. Membangun semangat peserta didik untuk bekerja dengan baik dan berhasil.

7. Menciptakan suasana yang disukai dan menggembirakan peserta didik.


(36)

PPPPTK Penjas dan BK | 30

VI. Bidang Pengembangan

Adapun rencana pengembangan dalam bidang ekstrakulikuler Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) di ...(nama sekolah) adalah sebagai berikut :

1. Ilmu Alam 2. Ilmu Sosial

3. Teknologi Informasi dan Komunikasi 4. Bahasa dan Sastra

VII. Peserta

Peserta yang menjadi anggota ekstrakurikuler Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) adalah peserta didik-siswi ...(nama sekolah) dan warga sekolah yang mempunyai minat dan bakat pada bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.

BAB II

PELAKSANAAN KEGIATAN

I. Waktu dan Tempat Kegiatan

Adapun waktu dan tempat pelaksanaan kegiatan ekstrakulikuler Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) bersifat fleksibel. Namun kegaiatn rutin untuk kelas X, dilaksanakan setiap hari Rabu pukul 09.00 s.d. 12.00 WIB. Sedangkan untuk kelas XI dan XII, dilaksanakan setiap hari Rabu pukul 13.00 s.d 16.00, bertempat di kampus ...(nama sekolah).

II. Biaya Kegiatan

Untuk membiayai pelaksanaan pelatihan dan pembinaan ekstrakurikuler KIR di ...(nama sekolah) berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah (APBS) ...(nama sekolah) sebagai pihak penanggung jawab program ekstrakurikuler KIR. Sedangkan untuk membiayai perlengkapan dan peralatan yang dibutuhkan, berasal dari pengumpulan uang kas dari peserta didik dan biaya mandiri dari peserta


(37)

MODUL PROGRAM GURU PEMBELAJAR PJOK SMA/SMK KELOMPOK KOMPETENSI H

PPPPTK Penjas dan BK | 31 didik yang bersangkutan dan juga dari fasilitas yang disediakan oleh pihak sekolah.

Adapun perlengkapan dan peralatan yang dibutuhkan adalah sebagai berikut:

1. Perangkat robotik 2. Perangkat komputer

3. Peralatan pembuatan kompos

4. Perlengkapan dan peralatan pembuatan sabun cair 5. Pelengkapan majalah dinding

6. Peralatan redaksi dan peliputan 7. Dan sebagainya

III. Pengurus Ekstrakulikuler KIR

1. Pembina : ... 2. Ketua : ... 3. Wakil Ketua : ... 4. Sekertaris : ... 5. Bendahara : ... 6. Koor. Divisi Ilmu Alam : ... 7. Koor. Divisi Ilmu Sosial : ... 8. Koor. Divisi TIK : ... 9. Koor. Divisi Seni dan Sastra : ... 10. Hubungan Masyarakat : ... 11. Anggota :...

IV. Perincian Tugas

1. Pembina :

a. Bertanggung jawab mengendalikan jalannya kegiatan ekstrakurikuler KIR.

b. Mengontrol kehadiran peserta didik anggota ekstrakurikuler KIR agar pelaksanaan kegiatan berjalan dengan baik.


(38)

PPPPTK Penjas dan BK | 32

c. Membuat rencana program kegiatan jangka pendek dan jangka panjang selama 1 tahun dan mengkoordinasikannya dengan seluruh anggota ekstrakurikuler KIR.

d. Menentukan target-target yang akan dicapai dalam satu tahun. e. Menentukan jadwal kegiatan yang bersifat tidak rutin.

f. Mengadakan evaluasi internal melaporkannya kepada wakasek kepeserta didikan.

g. Memberikan latihan secara baik dan benar sesuai dengan bidangnya.

h. Mengenal peserta didik dan menjaga hubungan emosional dan keakraban dengan peserta didik anggota dalam kepengurusan dan kegiatan ekstrakulkuler KIR sesuai dengan norma dan kaidah yang berlaku.

i. Bertanggung jawab penuh terhadap anak didiknya.

j. Koordinasi dengan kepeserta didikan dalam hal pengadaan perlengkapan yang dibutuhkan oleh anggota ekstrakurikuler KIR.

2. Ketua :

a. Bertanggung jawab atas semua kegiatan, baik latihan yang bersifat rutin ataupun latihan berkala.

b. Bersama-sama pengurus dan anggota menyusun program kerja ekstrakurikuler KIR.

c. Menyusun jadwal latihan rutin bersama pengurus dan anggota ekstrakurikuler KIR lainnya.

3. Wakil Ketua :

a. Membantu ketua dalam penyusunan dan pelaksanaan program kerja yang telah direncanakan.

b. Menggantikan tugas ketua apabila ketua berhalangan hadir.

4. Sekretaris :

a. Membuat catatan-catatan mengenani jalan nya rapat dan atau kejadian-kejadian yang perlu penanganan khusus/ temuan-temuan khusus.


(39)

MODUL PROGRAM GURU PEMBELAJAR PJOK SMA/SMK KELOMPOK KOMPETENSI H

PPPPTK Penjas dan BK | 33 b. Menyusun konsep surat-surat yang berhubungan dengan

pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler KIR.

c. Membantu ketua dalam mengkoordinir anggota ekstrakurikuler KIR.

d. Membuat program kerja, proposal dan laporan evaluasi dari setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh ekstrakurikuler KIR. e. Mendata kehadiran peserta ekstrakurikuler KIR setiap

pelaksanaan kegiatan baik latihan rutin, atau kegiatan berkala.

5. Bendahara :

a. Bersama-samadengan ketua menyusun program keuangan. b. Mengkoordinir dan mengumpulkan uang kas ekstrakurikuler

KIR.

c. Mengatur penggunaan keuangan sesuai dengan mata anggaran yang telah ditetapkan.

d. Membuat laporan penggunaan keuangan kepada Pembina setelah dikonsultasikan dengan Ketua dan Pelatih.

6. Koordinator Divisi :

a. Mengkoordinir anggota divisi

b. Menampung ide, saran dan kritik terhadap rencana kegiatan c. Bertanggungjawab atas pelaksanaan rencana dan program

kerja divisinya

7. Anggota :

a. Mempersiapkan pelaksanaan kegiatan latihan rutin dan kegiatan berkala.

b. Melaksanakan kegiatan latihan rutin dan kegiatan berkala.

V. Bentuk dan Jenis Kegiatan

Kegiatan ekstrakulikuler KIR pada prinsipnya harus tidak mengganggu kegiatan akademik dan diharapkan menuju pada profesionalisme. Kegiatan yang dilakukan merupakan bentuk pembinaan dan


(40)

PPPPTK Penjas dan BK | 34

pengembangan potensi dan kemampuan peserta didik dalam bidang IPTEK. Adapun yang menjadi dasar acuan dari pembuatan program kerja ekstrakulikuler KIR masa bhakti ...(tahun ajaran) adalah Visi dan Misi ...(nama sekolah), terutama pada poin meningkatkan prestasi akademik dan non akademik, meningkatkan kemampuan penguasaan IPTEK.

Adapun jenis kegiatan dari Kelompok Ilmiah remaja (KIR) ...(nama sekolah) adalah sebagai berikut:

1. Kegiatan Intern

Kegiatan yang telah deprogramkan dan direncanakan oleh Kelompok Ilmiah remaja (KIR) ... (nama sekolah), baik itu kegiatan yang bersifat rutin seperti latihan mingguan. Jenis materi latihan bersifat fleksibel, disesuaikan dengan kebutuhan dan rencana yang telah disepakati. Selain kegiatan rutin, juga ada kegiatan berkala yang diselenggarakan dalam tempo satu tahun dalam waktu tertentu.

a. Program Kerja Organisasi

1) Pengenalan ekstrakulikuler KIR 2) Rekruitmen anggota baru

3) Pelantikan calon anggota ekstrakulikuler KIR ...(nama sekolah)

4) Penyusunan program kerja tahunan 5) Pembentukan kepanitiaan kegiatan 6) Buka Bersama (bulan puasa)

b. Program Kerja Divisi Ilmu Alam

1) Kegiatan P4LH 2) Pemisahan sampah 3) Daur ulang sampah 4) Pembuatan kompos

5) Pelatihan dan penulisan karya ilmiah remaja 6) Penelitian ilmiah


(41)

MODUL PROGRAM GURU PEMBELAJAR PJOK SMA/SMK KELOMPOK KOMPETENSI H

PPPPTK Penjas dan BK | 35 7) Lintas alam

c. Program Kerja Divisi Ilmu Sosial

1) Persentasi proposal dan hasil penelitian 2) Debat

3) Melakukan observasi/ penelitian lapangan 4) Bakti sosial

d. Program Kerja Divisi Teknologi Informasi dan Komunikasi

1) Pembuatan robotik

2) Pelatihan aplikasi komputer 3) Pembuatan film

4) Pembuatan desain

e. Divisi Seni dan Sastra

1) Pembuatan majalah dinding 2) Pengisian rubrik majalah dinding 3) Jurnalistik (peliputan)

4) Pembuatan kerajinan tangan 5) Dance

2. Kegiatan Ekstern

Kegiatan ekstern yang bersifat partispan dengan mengikuti kegiatan yang bersifat undangan yang diselenggarakan oleh Kecamatan ..., Kabupaten ... dan Sekolah atau Organisasi lainnya. Kegiatan tersebut meliputi persiapan dan pelatihan dan keikutsertaan dalam Olimpiade Sains Nasional (OSN).

BAB III PENUTUP

Ekstrakurikuler Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) merupakan salah satu bidang ekstrakurikuler dan pengembangan diri yang ada di ...(nama sekolah). Tujuan dibentuknya ekstrakurikuler KIR itu sendiri adalah sebagai


(42)

PPPPTK Penjas dan BK | 36

suatu wadah untuk menampung, mengapresiasikan, mengembangkan dan menyalurkan segala potensi dan kemampuan yang dimiliki oleh peserta didik sebagai usaha untuk meningkatkan kreatifitas, pengalaman, dan disipin, serta daya juang peserta didik dalam menguasai dan mengimbangi perkembangan IPTEK untuk dapat bersaing pada era globalisasi.

Oleh karena itu, program kegiatan ekstrakurikuler KIR yang telah disusun dan direncanakan diharapkan dapat menjadi bahan acuan dalam pelaksanaan kegiatan dan penyusunan program kerja mendatang. Besar harapan kami agar program kerja yang telah disusun dan direncanakan ini mendapatkan dukungan dari segi materi ataupun non materi dari berbagai pihak sehingga program kerja yang telah direncanakan dapat berjalan dengan baik sesuai dengan hasil yang diharapkan.

Semoga Allah SWT selalu memberikan rahmat dan petunjuk-Nya, serta selalu memberikan kelancaran dalam setiap pelaksanaan program yang telah disusun dan direncanakan ini sehingga dapat terlaksana serta berjalan dengan baik dan lancar serta memberi manfaat pada kita semua..Amien.

6) Pelaksanaan Program Pengembangan Potensi Peserta Didik

a) Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler

Penjadwalan waktu kegiatan ekstrakurikuler sudah harus dirancang pada awal tahun atau semester dan di bawah bimbingan kepala sekolah atau wakil kepala sekolah bidang kurikulum dan peserta didik. Jadwal waktu kegiatan ekstrakurikuler diatur sedemikian rupa sehingga tidak menghambat pelaksanaan kegiatan kurikuler atau dapat menyebabkan gangguan bagi peserta didik dalam mengikuti kegiatan kurikuler.

b) Penilaian perlu diberikan terhadap kinerja peserta didik dalam kegiatan ekstrakurikuler. Kriteria keberhasilan lebih ditentukan oleh proses dan keikutsertaan peserta didik


(43)

MODUL PROGRAM GURU PEMBELAJAR PJOK SMA/SMK KELOMPOK KOMPETENSI H

PPPPTK Penjas dan BK | 37 dalam kegiatan ekstrakurikuler yang dipilihnya. Penilaian dilakukan secara kualitatif.

Peserta didik diwajibkan untuk mendapatkan nilai memuaskan pada kegiatan ekstrakurikuler wajib pada setiap semester. Nilai yang diperoleh pada kegiatan ekstrakurikuler wajib kepramukaan berpengaruh terhadap kenaikan kelas peserta didik. Nilai dibawah memuaskan dalam dua semester atau satu tahun memberikan sanksi bahwa peserta didik tersebut harus mengikuti program khusus yang diselenggarakan bagi mereka.

Persyaratan demikian tidak diperkenankan bagi peserta didik yang mengikuti program ekstrakurikuler pilihan. Meskipun demikian, penilaian tetap diberikan dan dinyatakan dalam buku rapor. Penilaian didasarkan atas keikutsertaan dan prestasi peserta didik dalam suatu kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti. Hanya nilai memuaskan atau diantaranya yang dicantumkan dalam buku rapor.

7) Evaluasi Program Pengembangan Potensi Peserta Didik

Program pengembangan potensi yang berisikan kegiatan ekstrakurikuler merupakan program yang dinamis. Satuan pendidikan dapat menambah atau mengurangi ragam kegiatan ekstrakurikuler berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan pada setiap semester.

Satuan pendidikan dapat melakukan revisi panduan kegiatan ekstrakurikuler yang berlaku di satuan pendidikan untuk tiap tahun ajaran berikutnya berdasarkan hasil evaluasi tersebut dan mendiseminasikannya kepada peserta didik dan penmangku kepentingan lainnya.


(44)

PPPPTK Penjas dan BK | 38

8) Dampak dari Kegiatan Ekstrakurikuler

Dampak yang disebabkan oleh ekstrakurikuler Setiap kegiatan di sekolah tentu memberikan dampak kepada proses pembelajaran ataupun kepada peserta didiknya. Baik itu dampak positif ataupun dampak negatif .

a) Dampak Positif Kegiatan Ekstrakurikuler

Adapun dampak positif dari ekstrakurikuler terhadap prestasi belajar peserta didik antara lain :

(1) Memberikan wawasan akademik maupun non akademik.

(2) Membentuk karakter peserta didik (3) Mengembangkan bakat peserta didik (4) Menunjang prestasi belajar peserta didik

b) Dampak Negatif Kegiatan Ekstrakurikuler

Selain memiliki dampak positif, ekstrakurikuler juga berdampak negative bagi proses pembelajaran. Dampak negatif tersebut diantaranya :

(1) Mengurangi waktu belajar peserta didik baik di rumah maupun di sekolah

(2) Sangat menguras stamina para peserta didik, karena waktu istirahat mereka digunakan untuk kegiatan ekstrakurikuler.

(3) Terkadang mengganggu kegiatan belajar peserta didik di kelas.

9) Penerapan Kegiatan Ektrakurikuler Di Sekolah

Kegiatan ekstrakurikuler di sekolah bisa memberi nilai lebih kepada peserta didik yang serius terjun dan berlatih diwadah ini. Menurut Thomas J. Martinek, profesor dari University of North Caroline menyebut, jika di salurkan secara efektif, kegiatan ekstrakurikuler khususnya yang berbasis fisik dapat membentuk karakter peserta didik dan secara teori dapat


(45)

MODUL PROGRAM GURU PEMBELAJAR PJOK SMA/SMK KELOMPOK KOMPETENSI H

PPPPTK Penjas dan BK | 39 menyeimbangkan kemampuan anak didik baik dari sisi akademis maupun non akademis.

Kegiatan ekstrakurikuler mempunyai peran penting dalam mengembangkan watak dan kepribadian peserta didik. Cakupan kompetensi peserta didik yang dikembangkan dalam kegiatan ini meliputi : bakat, minat, kreativitas, kompetensi dan kebiasaan dalam kehidupan, kemampuan kehidupan keagamaan, kemampuan sosial, kemampuan belajar, wawasan dan perencanaan karir, kemampuan pemecahan masalah dan kemandirian. Dari beberapa uraian ini maka dapat di simpulkan bahwa kegiatan ekstrakurikuler yang berkaitan dengan pola pendidikan karakter pada anak didik di sekolah dapat tersalurkan melalui jenis kegitan seperti diuraikan dibawah ini:

a) Pembinaan keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, meliputi:

(1) Melaksanakan peribadatan sesuai dengan ketentuan agama masing-masing;

(2) Memperingati hari-hari besar keagamaan;

(3) Melaksanakan perbuatan amaliah sesuai dengan norma agama;

(4) Membina toleransi kehidupan antar umat beragama.; dan

(5) Mengembangkan dan memberdayakan kegiatan keagamaan di sekolah.

b) Pembinaan budi pekerti luhur atau akhlak mulia, antara lain:

(1) Melaksanakan tata tertib dan kultur sekolah;

(2) Melaksanakan gotong-royong dan kerja bakti (bakti sosial);

(3) Melaksanakan norma-norma berlaku dan tatakrama pergaulan;


(46)

PPPPTK Penjas dan BK | 40

(4) Menumbuhkembangkan kesadaran untuk rela berkorban;

(5) Menumbuhkembangkan sikap hormat dan menghargai warga sekolah; dan melaksanakan kegiatan 7K (keamanan, kebersihan, ketertiban, keindahan, kekeluargaan, kedamaian dan kerindangan).

c) Pembinaan kepribadian unggul, wawasan kebangsaan, dan bela negara, antara lain:

(1) Melaksanakan upacara bendera pada hari senin dan /atau hari sabtu, serta hari-hari besar nasional;

(2) Menyanyikan lagu-lagu nasional; (3) Melaksanakan kegiatan kepramukaan;

(4) Mengunjungi dan mempelajari tempat-tempat bernilai sejarah;

(5) Mempelajari dan meneruskan nilai-nilai luhur, kepeloporan, dan semangat perjuangan para pahlawan;

(6) Melaksanakan kegiatan bela negara;

(7) Menjaga dan menghargai simbol-simbol dan lambang-lambang negara; dan

(8) Melakukan pertukaran peserta didik antar daerah atau antar negara;

d) Pembinaan prestasi akademik, seni, dan/atau olahraga sesuai dengan bakat dan minat, antara lain:

(1) Mengadakan lomba mata pelajaran/ program keahlian; (2) Menyelenggarakan kegiatan ilmiah;

(3) Mengikuti kegiatan workshop, seminar, diskusi panel yang bernuansa ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek);

(4) Mengadakan studi banding dengan kunjungan (studi wisata) ke tempat-tempat sumber belajar;

(5) Mendesain dan memproduksi media pembelajaran; (6) Mengadakan pameran karya inovatf dan hasil


(47)

MODUL PROGRAM GURU PEMBELAJAR PJOK SMA/SMK KELOMPOK KOMPETENSI H

PPPPTK Penjas dan BK | 41 (7) Mengoptimalkan pemanfaatan perpustakaan sekolah; (8) Membentuk klub sains, seni dan olahraga;

(9) Menyelenggarakan festival dan lomba seni; dan (10) Menyelenggarakan lomba dan pertandingan olahraga. e) Pembinaan demokrasi, hak asasi manusia, pendidikan

politik, lingkungan hidup, kepekaan dan toleransi sosial dalam konteks masyarakat plural, antara lain;

(1) Memantapkan dan mengembangkan prestasi peserta didik di dalam OSIS sesuai dengantugasnya masing-masing;

(2) Melaksanakan latihan kepemimpinan peserta didik; (3) Melaksanakan kegiatan dengan prinsip kejujuran,

transparan, dan profesianal;

(4) Melaksanakan kewajiban dan hak diri dan orang lain dalam pergaulan masyarakat;

(5) Melaksanakan kegiatan kelompok belajar, diskusi, debat dan pidato;

(6) Melaksanakan kegiatan orientasi peserta didik baru yang bersifat akademik dan pengenalan lingkungan tanpa kekerasan;

(7) Melaksanakan panghijauan dan perindangan lingkungan sekolah;

f) Pembinaan kreativitas, keterampilan dan kewirausahan, antara lain:

(1) Meningkatkan kreativitas dan keterampilan dalam menciptakan suatu barang menjadi lebih berguna; (2) Meningkatkan kreativitas dan keterampilan di dalam

barang dan jasa;

(3) Meningkatkan usaha koperasi peserta didik dan unit produksi;

(4) melaksanakan praktek kerja nyata (PKN) praktek kerja industri (prakerin); dan


(48)

PPPPTK Penjas dan BK | 42

(5) Meningkatkan kemampuan keterampilan peserta didik melalui sertifikasi kompetensi peserta didik kebutuhan khusus.

g) Pembinaan kualitas jasmani, kesehatan gizi berbasis gizi yang terdiversifikasikan antara lain:

(1) Melaksanakan prilaku hidup bersih dan sehat; (2) Melaksanakan usaha kesehatan sekolah (UKS);

(3) Melaksanakan pencegahan penyalagunaan narkotika, psikotropika, dan sat adiktif (narkoba), dan minuman keras, merokok dan HIV AIDS;

(4) Meningkatkan kesehatan reproduksi remaja; (5) Melaksanakan hidup aktif;

(6) Melakukan diversifikasi pangan; dan

(7) Melaksanakan pengamanan jajan anak skolah. (8) Pembinaan sastra dan budaya, antara lain:

(9) Mengembangkan wawasan dan keterampilan peserta didik di bidang sastra;

(10) Menyelenggarakan festival/ lomba, sastra dan budaya; (11) Meningkatkan daya cipta sastra; dan

(12) Meningkatkan apresiasi budaya.

h) Pembinaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK), antara lain:

(1) Memanfaatkan TIK untuk memfasilitasi kegiatan pembelajaran;

(2) Menjadikan TIK sebagai wahana kreatifitas dan inovasi;

(3) Memanfaatkan TIK untuk meningkatkan integrasi kebangsaan;

i) Pembinaan komunikasi dalam bahasa Inggris, antara lain: (1) Melaksanakan lomba debat dan pidato;

(2) Melaksanakan lomba surat dan korespondensi; (3) Melaksanakan kegiatan engglish day;

(4) Melaksanakan kegiatan bercerita dalam bahasa Inggris (story Telling);


(49)

MODUL PROGRAM GURU PEMBELAJAR PJOK SMA/SMK KELOMPOK KOMPETENSI H

PPPPTK Penjas dan BK | 43 (5) Melaksanakan lomba puzzies words/ scrabble.

C. Aktivitas Pembelajaran

Menggunakan Pendekatan Scientific Approach

1. Bacalah dengan cermat bagian pendahuluan modul ini sampai Anda memahami betul apa, untuk apa, dan bagaimana mempelajari modul ini. 2. Baca sepintas bagian demi bagian dan temukan kata-kata kunci atau konsep yang Anda anggap penting. Tandai kata-kata atau konsep tersebut, dan pahamilah dengan baik dengan cara membacanya berulang-ulang, sampai dipahami maknanya.

3. Setelah anda menemukan konsep dan kata-kata kunci di dalam modul yang anda baca, maka anda berkesempatan untuk mempertanyakan kepada Instruktur guna mendapatkan informasi dan pemahaman yang lebih jelas.

4. Anda dan peserta yang membentuk beberapa kelompok, untuk membahas/berdiskusi, kata-kata kunci dan konsep-konsep pengembangan potensi peserta didik, selanjutnya setiap kelompok diskusi menyusun rancangan pengembangan potensi peserta didik dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler.

5. Melakukan presentasi hasil kerja masing-masing kelompok

6. Merevisi dan menyimpulkan hasil kerja kelompok yang telah dipresentasikan secara pleno.

7. Untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam, bertukar pikiranlah dengan sesama teman mahapeserta didik, guru, atau dengan tutor anda.

D. Latihan/Kasus/Tugas

Untuk memastikan bahwa Anda memahami konsep dan berbagai pengertian yang diuraikan dalam kegiatan belajar kerjakanlah tugas-tugas latihan dibawah ini.

1. Rancanglah kegiatan ekstrakuler yang bertujuan untuk meningkatkan potensi peserta didik


(50)

PPPPTK Penjas dan BK | 44

E. Rangkuman

Pengembangan potensi kognitif terletak pada upaya peningkatan aspek pengamatan, mengingat, berfikir, menciptakan serta kreativitas seseorang. Kemampuan Psikomotorik Keterampilan Gerak Pengembangan Gerak hanya bisa dikembangkan dengan latihan-latihan yang menuju kearah peningkatan kemampuan anak.

Berhubungan dengan potensi fisik berarti menyangkut dengan pertumbuhan seorang anak. Pertumbuhan anak dapat dibagi menjadi empat periode utama, dua periode ditandai dengan pertumbuhan yang cepat dan dua periode lainnya dicirikan oleh pertumbuhan yang lambat.

Ekstrakurikuler wajib merupakan program ekstrakurikuler yang harus diikuti oleh seluruh peserta didik, terkecuali bagi peserta didik dengan kondisi tertentu yang tidak memungkinkannya untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikule tersebut. Sedangkan ekstrakurikuler pilihan merupakan program ekstrakurikuler yang diikuti oleh peserta didik sesuai dengan bakat dan minatnya masing-masing.

F. Umpan Balik dan Tindak Lanjut

Penjelasan secara rinci mengenai pengembangan potensi peserta didik dalam Pembelajaran PJOK yang mengulas tentang : konsep pengembangan potensi, bakat dan minat, serta penerapan pengembangan potensi peserta didik melalui kegiatan pembelajaran dan kegiatan ekstrakurikuler. Dengan berbagai deskripsi tersebut maka diharapkan materi ini menjadi pilihan utama dalam pembelajaran, dengan prasyarat ini, maka seorang guru dituntut untuk menguasai kompetensi secara konsep dan bagaimana konsep tersebut diejawantahkan dalam bentuk keterampilan dan dalam melakukan proses pembelajaran PJOK.

Anda harus mampu menguasai materi ini minimal 80%, apabila penguasaan material nda di bawah 80%, maka saudara segera melakukan langkah – langkah menelaah , membaca serta menjawab soal – soal dalam latihan dan tugas. Penguasaan atas segala materi yang telah disajikan merupakan hal


(51)

MODUL PROGRAM GURU PEMBELAJAR PJOK SMA/SMK KELOMPOK KOMPETENSI H

PPPPTK Penjas dan BK | 45 yang penting. Namun demikian menerapkannya dalam pembelajaran di sekolah merupakan hal yang jauh lebih penting. Untuk itu kemauan guru agar membawa pengetahuan dan keterampilan ini dalam kehidupan nyata pada perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran, bahkan menjadikannya sebagai budaya dalam kehidupan sehari-hari, tentu merupakan sesuatu yang diharapkan.

Akhir dari pangkalupaya ini adalah manfaat bagi diri guru sendiri dan bagi kepentingan penigkatan kompetensi peserta didik.

G.

Kunci Jawaban

1. Rancanglah kegiatan ekstrakuler yang bertujuan untuk meningkatkan potensi peserta didik

PROGRAM KERJA EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA BOLA VOLI ...(NAMA SEKOLAH)

... (TAHUN)

I. PENDAHULUAN

Segala puji bagi Allah SWT yang telah manciptakan alam semesta ini serta melimpahkan rahmat dan karunia-Nya bagi kita semua. Sebagai generasi muda yang mengemban tugas untuk mengisi pembangunan disegala bidang, dalam hal ini kami juga ikut andil di dalamnya sebagai pelaku-pelaku pengembangan bidang olahraga khususnya di dalam olahraga bola volley. Dengan demikian kami harus berperan aktif dan proaktif sebagai pewaris dan generasi pengisi pembangunan, kami harus senantiasa menjadi motivator, dinamisator, fasilitator, stabilisator

dan innovator yang baik, sehingga menjadi inspirasi bagi generasi muda selanjutnya.

Untuk mewujudkan hal tersebut, perlu adanya kegiatan yang nyata dan menyentuh yang dapat membangkitkan semangat serta kerjasama secara aktif, produktif dan edukatif sehingga akan mewujudkan rasa


(1)

MODUL PROGRAM GURU PEMBELAJAR PJOK SMA/SMK KELOMPOK KOMPETENSI H

PPPPTK Penjas dan BK | 100

PENUTUP

Modul ini berisi tentang mengembangkan potensi peserta didik, pendekatan/strategi/metode/gaya/teknik pembelakaran, teknologi, informasi dan komunikasi bagian 3, merefleksi pembelajaran, menerapkan kinesiology olahraga dalam pembelajaran dan menerapkan psikologi olahraga dalam pembelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan (PJOK) serta mampu mengelola setiap aspek pembelajaran mulai dari melakukan perencanaan, melaksanakan, dan melakukan penilaian sesuai dengan standar yang berlaku.

Namun demikian menerapkannya di sekolah merupakan hal yang jauh lebih penting. Untuk itu kemauan guru agar membawa pengetahuan dan keterampilan ini dalam kehidupan nyata pada pelaksanaan pembelajaran bahkan mampu mengembangkannya dengan berbagai bentuk dan memvariasikan isi sesuai dengan landasan keilmuan yang diyakini benar merupakan harapan yang perlu dilakukan.

Kesuksesan sebuah pembelajaran akan sangat tergantung dengan persiapan yang dilakukan oleh seorang guru. Dengan persiapan yang matang, sesungguhnya pembelajaran dalam penjasorkes akan mendapat hasil yang maksimal, untuk itu modul perlu secara terus-menerus untuk dikembangkan.


(2)

PPPPTK Penjas dan BK | 101

GLOSARIUM

Router : jenis komunikasi antar komputer dengan menggunakan saluran telepon dan modem

Dial-Up : jenis komunikasi antar komputer dengan menggunakan saluran telepon dan modem

URL : alamat berkas di web, seperti www.example.com Menu bar : sebuah strip horizontal yang berisi daftar menu yang

tersedia untuk program tertentu. Dalam program Windows, menu bar berada di bagian atas jendela layar yang terbuka

Status bar : buah “bar” atau kotak yang terdapat di bagian paling bawah jendela browser.

Kursor/ pointer : suatu petunjuk atau indikator posisi pada monitor komputer atau peranti tampilan lain yang akan merespons masukan dari suatu masukan teks atau peranti penunjuk


(3)

MODUL PROGRAM GURU PEMBELAJAR PJOK SMA/SMK KELOMPOK KOMPETENSI H

PPPPTK Penjas dan BK | 102

DAFTAR PUSTAKA

Abin Syamsuddin Makmun. 2003. Psikologi Pendidikan. Bandung: Rosda Karya Remaja.

Anon., Modul Teknis, Pengembangan Gerak Dasar Peserta Didik Kelas 1 dan 2 Sekolah Dasar (Usia 6-8 Tahun), Jakarta: Departemen Pendidikan Nasinal Pusat Pengembangan Kualitas Jasmani, 2004.

Dedi Supriawan dan A. Benyamin Surasega, 1990. Strategi Belajar Mengajar

(Diktat Kuliah). Bandung: FPTK-IKIP Bandung.

Direktorat PLP, 2002. Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah: Buku 5 Pembelajaran Dan Pengajaran Kontekstual. Jakarta: Direktorat PLP Ditjen Dikdasmen Depdiknas.

Direktorat PLP, 2003. Pendekatan Kontekstual – Contextual teaching dang Learning - CTL. Jakarta: Direktorat PLP Ditjen Dikdasmen Depdiknas. Direktorat Jendral PMPTK, 2006. Pendekatan, Strategi dan Metode

Pembelajaran. Jakarta: Direktorat PMPTK Ditjen Dikdasmen Depdiknas Koran pendidikan. 11-17 Mei 2011.”Sejajarkan Ekstrakurikuler dan Akademik”. Munandar, Utami. S.C. (1992). Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Peserta

Didik Sekolah. Jakarta : Gramedia

Pasyabrilian. Teori Nativisme.(online http:// butuhartikel. Com / teori-nativisme. html diakses 24-Mei-2011).

Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 62 Tahun 2014 Tentang Kegiatan Ekstrakurikuler Pada Pendidikan Dasar Dan Pendidikan Menengah

Sekolah Dasar. Mengadakan Kegiatan Ekstrakurikuler. (online),(http)://Sekolah Dasar.Blogspot.com/2010/mengadakan kegiatan ekstrakurikuler. Html/diakses 24-Mei-2011).

Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Abin Syamsuddin Makmun. 2003. Psikologi Pendidikan. Bandung: Rosda Karya

Remaja.

Anon., Modul Teknis, Pengembangan Gerak Dasar Peserta Didik Kelas 1 dan 2 Sekolah Dasar (Usia 6-8 Tahun), Jakarta: Departemen Pendidikan Nasinal Pusat Pengembangan Kualitas Jasmani, 2004.


(4)

PPPPTK Penjas dan BK | 103

Dedi Supriawan dan A. Benyamin Surasega, 1990. Strategi Belajar Mengajar

(Diktat Kuliah). Bandung: FPTK-IKIP Bandung.

Direktorat PLP, 2002. Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah: Buku 5 Pembelajaran Dan Pengajaran Kontekstual. Jakarta: Direktorat PLP Ditjen Dikdasmen Depdiknas.

Direktorat PLP, 2003. Pendekatan Kontekstual – Contextual teaching dang Learning - CTL. Jakarta: Direktorat PLP Ditjen Dikdasmen Depdiknas. Direktorat Jendral PMPTK, 2006. Pendekatan, Strategi dan Metode

Pembelajaran. Jakarta: Direktorat PMPTK Ditjen Dikdasmen Depdiknas. Dauer, Victor P., and Robert P. Pangrazi, Dynamic Physical Education For

Elementary School Childrens Fifth Edition, USA: Burgess Publishing Company, Minneapolis Minnesota, 2003

Eric Jensen, “Brain-Based Learning Pembelajaran Berbasis Kemampuan Otak

Graham, George, Shirley Ann Holt., and Melissa Parker., Children Moving A Reflective Approach to Teaching Physical Education; Seventh Edition,

New York: MacGraw-Hill Company, 2007

Hurlock, Elizabeth B., Psikologi Perkembangan-Suatu Pendekatan Rentang Kehidupan, terjemahan lstimiwidayanti danSoedjarwo, Jakarta: Erlangga, 1990.

Miang, Teo-Koh Sock, Fundamental Movement Skills For Growing Active Learners Singapore, The Singapore Sports Council, 2010.

Mosston, M and Ashwaord, S,. Teaching Physical Education (5th ed., 2002) dikutip langsung (atau tidak langsung) oleh Mark Byra, Teaching Style and Inclusive Pedagogis. David Kirk, et al., The hand Book Physical Education, London SAGE Publication., 2006

Udin S. Winataputra. 2003. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:

Aditya Rizky.2015.Cara Membuat Video dengan Windows Movie

Maker. http://winpoin.com/cara-membuat-video-dengan-windows-movie-maker/

Berbagiinfo.2015. caramengecilkanukuranfotodengan paint danms picture manager.http://www.berbagiinfo4u.com/2013/11/cara-mengecilkan-ukuran-foto-dengan-paint-ms-picture-manager.html

Dryst Tyrant.2015. Cara mengkrop/memotong video dengan Movie Maker di Windows 7 http://teknikpemula.blogspot.co.id/2014/06/cara-mengkrop-video-dengan-movie-maker.html


(5)

MODUL PROGRAM GURU PEMBELAJAR PJOK SMA/SMK KELOMPOK KOMPETENSI H

PPPPTK Penjas dan BK | 104

http://lukitobudisantoso.wordpress.com/tugas-kelompok/kelompok-2-dasar-dasar-perangkat-keras-dan-perangkat-lunak/ pada tanggal 23 Maret 2014 pukul 20.05 WIB.

http://www.academia.edu/9461632/PERANAN_TEKNOLOGI_DAN_INFORMATIKA_BAGI_ MANUSIA_DALAM_KEHIDUPAN_SEHARI_HARI

Landung, Santoso. 2013. ERROR! HYPERLINK REFERENCE NOT VALID.

Santoso, Luki Budi. 2011. Dasar-Dasar Perangkat Keras dan Perangkat Lunak.


(6)

PPPPTK Penjas dan BK | 105

KUNCI JAWABAN

1. B

11. A

21. A

31. A

2. D

12. A

22. C

32. C

3. A

13. B

23. D

33. B

4. D

14. C

24. A

34. C

5. C

15. D

25. D

35. E

6. C

16. A

26. B

36. D

7. D

17. E

27. D

37. E

8. D

18. D

28. B

9. C

19. C

29. A

10. D

20. A

30. C

Setelah mengerjakan evaluasi, Cocok kanjawaban Anda dengan kunci jawaban evaluasi, yang terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jumlah jawaban yang benar, kemudian gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi kegiatan belajar 2. Rumus :

Tingkat penguasaan = Jumlah jawaban yang benar x 100 10

Arti tingkat penguasaan yang Anda capai: 90 – 100 = baik sekali

80 – 89 = baik 70 – 79 = cukup < 70 = kurang

Jika tingkat penguasaan Anda minimal 8%, maka anda dinyatakan berhasil dengan baik, dan anda dapat melanjutkan untuk mempelajari Modul GP Guru PJOK Grade 8. Sebaliknya, bila tingkat penguasaan Anda kurang dari 80%, silakan pelajari kembali uraian yang terdapat dalam subunit sebelumnya, khususnya pada bagian yang belum Anda kuasai dengan baik, yaitu pada jawaban Anda yang salah.