PENINGKATAN SUMBER DAYA APARATUR MELALUI PENDIDIKAN DAN LATIHAN (Studi Kasus Di Kantor Kecamatan Maduran Kabupaten Lamongan).

PENINGKATAN SUMBER DAYA APARATUR
MELALUI PENDIDIKAN DAN LATIHAN
(Studi Kasus Di Kantor Kecamatan Maduran
Kabupaten Lamongan)

SK RI P SI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Per syar atan Memper oleh
Gelar Sar jana Pada FISIP UPN “Veter an” J awa Timur

Oleh :

ZALDY HERDIAN KURNIAWAN
NPM : 0641310071

YAYASAN KESEJ AHTERAAN PENDIDIKAN DAN PERUMAHAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” J AWA TIMUR
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA
SURABAYA
2012
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

PENINGKATAN SUMBER DAYA APARATUR
MELALUI PENDIDIKAN DAN LATIHAN
(Studi Kasus Di Kantor Kecamatan Maduran
Kabupaten Lamongan)

SK RI P SI

Oleh :

ZALDY HERDIAN KURNIAWAN
NPM : 0641310071

YAYASAN KESEJ AHTERAAN PENDIDIKAN DAN PERUMAHAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” J AWA TIMUR
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA
SURABAYA
2012

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Lembar Pengesahan Revisi Ujian Skripsi

PENINGKATAN SUMBER DAYA APARATUR
MELALUI PENDIDIKAN DAN LATIHAN
(Studi Kasus Di Kantor Kecamatan Maduran
Kabupaten Lamongan)

Nama Mahasiswa

: ZALDY HERDIAN KURNIAWAN

NPM

: 0641310071

Pr ogr am Studi


: Ilmu Administrasi Negara

Fakultas

: Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik

Menyatakan bahwa Skr ipsi ini telah direvisi dan disahkan
Pada Tanggal 31 J uli 2012

Tim Penguji :

Penguji I

DR. Lukman Ar if, M.Si
NIP. 1964 1102 1994 0310 01

Penguji II

Penguji III


Dr a. Susi Harjati, M.Ap
NIP. 1969 0210 1993 03 2001

Tukiman, S.Sos, M.Si
NIP. 1961 0323 1989 0310 01

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

PENINGKATAN SUMBER DAYA APARATUR
MELALUI PENDIDIKAN DAN LATIHAN
(Studi Kasus Di Kantor Kecamatan Maduran
Kabupaten Lamongan)
Oleh :
ZALDY HERDIAN KURNIAWAN
NPM : 0641310071
Telah dipertahankan dihadapan dan diterima oleh Tim Penguji Skripsi
Program Studi Ilmu Administr asi Negar a Fakultas Ilmu Sosial Politik
Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur .
Pada Tanggal : 31 J uli 2012


Menyetujui,
Pembimbing Utama

Tim Penguji
1.

Dr s. Pudjo Adi. M.Si
NIP. 1951 0510 1973 0310 01

DR. Lukman Arif, M.Si
NIP. 1964 1102 1994 0310 01

Pembimbing Pendamping

2.

Tukiman, S.Sos, M.Si
NIP. 1961 0323 1989 0310 01


Dr a. Susi Har djati, MAP
NIP. 1969 0210 1993 03 2001
3.

Tukiman, S.Sos, M.Si
NIP. 1961 0323 1989 0310 01

Mengetahui
DEKAN

Dra. Hj. Supar wati, M.Si
NIP. 1995 0718 198302 2001

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Dengan mengucap syukur kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan

berkat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul “Peningkatan Sumber Daya Aparatur Melalui Pendidikan Dan
Latihan

(Studi Kasus Di Kantor

Kecamatan Maduran

Kabupaten

Lamongan)” dengan baik.
Dengan tersusunnya skripsi ini penulis mengucapkan terima kasih kepada
Bapak Drs. Pudjo Adi. M.Si sebagai Dosen Pembimbing Utama dan Bapak
Tukiman, S.Sos, M.Si sebagai Dosen Pembimbing Pendamping yang telah
meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan kepada penulis. Di samping
itu penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu Dra. Hj. Suparwati, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik UPN “Veteran” Jawa Timur.
2. Bapak DR. Lukman Arif, M.Si, selaku Ketua Program Studi Ilmu
Administrasi Negara UPN “Veteran” Jawa Timur

3. Ibu Dra. Susi Hardjati, M.Ap, selaku Sekretaris Program Studi Ilmu
Administrasi Negara UPN “Veteran” Jawa Timur
4. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Ilmu Administrasi Negara UPN yang telah
memberikan ilmu yang sangat bernilai. Sehingga ucapan terima kasihpun
dirasa belum cukup untuk menghargai jasa Bapak dan Ibu. Namun teriring

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

i

do’a semoga apa yang sudah diberikan kepada kami akan terbalaskan dengan
berkah dari sang Illahi.
5. Yang terhormat Bapak dan Ibu, yang telah memberikan dukungan sembah
sujud serta ucapan terima kasih atas semua do’a, restu, dukungan, nasehat
yang diberikan kepada penulis.
6. Seluruh Pegawai Di Kantor Kecamatan Maduran Kabupaten Lamongan yang
telah membantu proses kelancaran pengambilan data.
7. Terima kasih teman- temanku yang turut membantu dan memberikan
semangat

8. Kepada Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu yang
telah membantu penulis untuk menyelesaikan penyusunan skripsi.
Semoga Allah SWT melimpahkan berkat dan karunia-Nya kepada semua
pihak yang telah membantu penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.
penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna, untuk
itu saran dan kritik yang bersifat membangun sangat penulis harapkan. Akhir kata
penulis berharap, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Surabaya,

Juli 2012

Penulis

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

ii


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................

i

DAFTAR ISI ..........................................................................................

iii

DAFTAR TABEL ..................................................................................

vii

DAFTAR GAMBAR .............................................................................

viii

DAFTAR LAMPIRAN ..........................................................................


ix

ABSTRAKSI .........................................................................................

x

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah......................................................

1

1.2. Rumusan Masalah...............................................................

5

1.3. Tujuan Penelitian ................................................................

5

1.4. Kegunaan Penelitian ...........................................................

6

BAB II TINJ AUAN PUSTAKA
2.1. Penelitian Terdahulu.......................................................

7

2.2. Landasan Teori .............................................................

9

2.2.1. Pembinaan ................................................................

9

2.2.2. Manajemen Sumber Daya Manusia...........................

16

2.2.3. Pendidikan dan Latihan (Diklat) ...............................

19

2.2.3.1. Pengertian Pendidikan dan Latihan ........................

19

2.2.3.2. Tujuan Pendidikan dan Latihan..............................

23

2.2.3.3. Jenis Pendidikan dan Latihan .................................

25

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

iii

2.2.3.4. Metode dalam Pendidikan dan Latihan ..................

27

2.2.3.5. Keuntungan dan Kerugian Pendidikan serta Latihan

33

2.2.4. Kinerja Karyawan ....................................................

35

2.2.4.1. Pengertian Kinerja Karyawan .................................

35

2.2.4.2. Penilaian Kinerja ....................................................

37

2.3. Kerangka Berfikir ...............................................................

40

BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian ...................................................................

41

3.2. Fokus Penelitian .................................................................

41

3.3. Instrumen Penelitian ...........................................................

42

3.4. Lokasi Penelitian ................................................................

43

3.5. Sumber Data dan Jenis Data................................................

44

3.6. Teknik Pengumpulan Data ..................................................

45

3.7. Analisa Data .......................................................................

47

3.8. Keabsahan Data .................................................................

49

BAB IV PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian ..................................

51

4.1.1. Sejarah Kecamatan Maduran Kabupaten Lamongan

51

4.1.2. Prestasi dan Penghargaan yang pernah diterima oleh
Kantor Kecamatan Maduran Kabupaten Lamongan .

54

4.1.3. Visi dan Misi Kantor Kecamatan Maduran
Kabupaten Lamongan ..............................................

54

4.1.4. Struktur Organisasi Kantor Kecamatan Maduran
Kabupaten Lamongan ..............................................

56

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

iv

4.1.5. Komposisi Pegawai Kantor Kecamatan Maduran
Kabupaten Lamongan Berdasarkan Pangkat/
Golongan .................................................................

60

4.1.6. Komposisi Pegawai Kantor Kecamatan Maduran
Kabupaten Lamongan Berdasarkan Pendidikan........

61

4.1.7. Komposisi Pegawai Kantor Kecamatan Maduran
Kabupaten Lamongan Berdasarkan Jenis Kelamin ...

62

4.1.8. Komposisi Pegawai Kantor Kecamatan Maduran
Kabupaten Lamongan Berdasarkan Usia ..................

63

4.1.9. Komposisi Pegawai Kantor Kecamatan Maduran
Kabupaten Lamongan Berdasarkan Pendidikan dan
Latihan ....................................................................

63

4.1.10. Inventaris Kantor ....................................................

64

4.2. Hasil Penelitian ...................................................................

66

4.2.1. Metode Pendidikan Dan Latihan (Diklat) di
Kecamatan Maduran Kabupaten Lamongan .............

66

4.2.2. Materi Pendidikan Dan Latihan (Diklat) di
Kecamatan Maduran Kabupaten Lamongan .............

68

4.2.3. Peserta Pendidikan Dan Latihan (Diklat) di
Kecamatan Maduran Kabupaten Lamongan .............

70

4.2.4. Jadwal Pelaksanaan Pendidikan Dan Latihan
(Diklat) di Kecamatan Maduran Kabupaten
Lamongan ................................................................

71

4.2.5. Intensitas Pelaksanaan Pendidikan Dan Latihan
(Diklat) di Kecamatan Maduran Kabupaten
Lamongan ................................................................

74

4.2.6. Sarana Pendidikan Dan Latihan (Diklat) di
Kecamatan Maduran Kabupaten Lamongan .............

76

4.3.7. Kemampuan Sumber Daya Aparatur di Kecamatan
Maduran Kabupaten Lamongan ...............................

78

4.3. Pembahasan ........................................................................
4.3.1. Metode Pendidikan Dan Latihan (Diklat) di
Kecamatan Maduran Kabupaten Lamongan .............
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

v

79

81

4.3.2. Materi Pendidikan Dan Latihan (Diklat) di
Kecamatan Maduran Kabupaten Lamongan .............

84

4.3.3. Peserta Pendidikan Dan Latihan (Diklat) di
Kecamatan Maduran Kabupaten Lamongan .............

85

4.3.4. Jadwal Pelaksanaan Pendidikan Dan Latihan
(Diklat) di Kecamatan Maduran Kabupaten
Lamongan ................................................................

87

4.3.5. Intensitas Pelaksanaan Pendidikan Dan Latihan
(Diklat) di Kecamatan Maduran Kabupaten
Lamongan ................................................................

88

4.3.6. Sarana Pendidikan Dan Latihan (Diklat) di
Kecamatan Maduran Kabupaten Lamongan .............

89

4.3.7. Kemampuan Sumber Daya Aparatur di Kecamatan
Maduran Kabupaten Lamongan ...............................

90

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan.........................................................................

91

5.2. Saran ..................................................................................

92

DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR LAMPIRAN

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

vi

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1.

Tabel 4.2.

Tabel 4.3.

Tabel 4.4.

Tabel 4.5.

Tabel 4.6.

Komposisi Pegawai Kantor Kecamatan Maduran Kabupaten
Lamongan Berdasarkan Pangkat/ Golongan...........................

61

Komposisi Pegawai Kantor Kecamatan Maduran Kabupaten
Lamongan Berdasarkan Pendidikan .......................................

62

Komposisi Pegawai Kantor Kecamatan Maduran Kabupaten
Lamongan Berdasarkan Jenis Kelamin ..................................

62

Komposisi Pegawai Kantor Kecamatan Maduran Kabupaten
Lamongan Berdasarkan Usia .................................................

63

Komposisi Pegawai Kantor Kecamatan Maduran Kabupaten
Lamongan Berdasarkan Pendidikan dan Latihan ....................

64

Inventaris Barang Kantor Kecamatan Maduran Kabupaten
Lamongan .............................................................................

65

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Kerangka Berpikir .................................................................

31

Gambar 3.1. Model Analisis Interaktif .......................................................

48

Gambar 4.1. Struktur Organisasi
di Kantor Kecamatan Maduran
Kabupaten Lamongan ............................................................

57

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Pedoman Wawancara

Lampiran 2. UU RI No. 13 Tahun 2003, tentang Ketenagakerjaan dan Perda
Kab. Lamongan No.10 Tahun 2002 Tentang Organisasi dan Tata
Kerja Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Lamongan, dan PP
RI No. 101 Tahun 2000, Tentang Pendidikan Dan Pelatihan Jabatan
Pegawai Negeri Sipil

Lampiran 3. Foto – Foto Di Kantor Kecamatan Maduran Kabupaten Lamongan

Lampiran 4. Surat Keterangan Riset

Lampiran 5. Surat Tanda Tamat (Sertifikat) Pendidikan Dan Latihan (Diklat)

Lampiran 6. Daftar Urut Kepangkatan (DUK) Pegawai Negeri Sipil Unit
Kerja Kantor Kecamatan Maduran Periode Tahun 2010 2012

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

ix

ABSTRAKSI
ZALDY HERDIAN KURNIAWAN. PENINGKATAN SUMBER DAYA
APARATUR MELALUI PENDIDIKAN DAN LATIHAN (Studi Kasus Di
Kantor Kecamatan Maduran Kabupaten Lamongan)
Fenomena yang terjadi pada saat ini berkaitan dengan rendahnya kualitas
sumber daya manusia di Kantor Kecamatan Maduran Kabupaten Lamongan. Hal
ini dapat diketahui Jumlah Pegawai Di Kantor Kecamatan Maduran Kabupaten
Lamongan Tahun 2010 – 2012 terus mengalami penurunan, Pada tahun 2010
jumlah pegawai di Kantor Kecamatan Maduran Kabupaten Lamongan yang
mengikuti pendidikan dan latihan (Diklat) sebesar 37.50 %, selanjutnya pada
tahun 2011 jumlah pegawai yang mengikuti pendidikan dan latihan (Diklat)
sebesar 24 %, dan terakhir pada tahun 2012 jumlah pegawai yang mengikuti
pendidikan dan latihan (Diklat) sebesar 23.08 %.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan
tujuan untuk memperoleh gambaran yang komprehensif dan mendalam tentang
pelaksanaan pendidikan dan latihan (Diklat) di Kantor Kecamatan Maduran
Kabupaten Lamongan. Fokus dalam penelitian faktor- faktor yang diperhatikan
dan dipertimbangkan dalam pelaksanaan pendidikan dan latihan (Diklat) sesuai
dengan Peraturan Daerah Kabupaten Lamongan No.10 Tahun 2002: tentang
Organisasi dan Tata Kerja Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Lamongan,
Bahwa upaya meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia dengan Pendidikan
dan Pelatihan Kerja.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan Pendidikan Dan Latihan
(Diklat) di Kecamatan Maduran Kabupaten Lamongan ditinjau dari terkait dengan
Metode meliputi studi kasus, kuliah, studi sendiri, program computer,
komperensi, dan presentasi. Terkait dengan Mater i bahwa materi yang diberikan
berbeda- beda tergantung tingkatan jabatannya dan Diklat yang diikuti. Terkait
dengan Peserta meliputi Latihan yang bersifat umum, wajib diikuti semua peserta
pegawai negeri sipil. Latihan yang bersifat umum ini dibagi lagi menjadi 3
tingkat, yaitu: Latihan tingkat I, Latihan tingkat II, dan Latihan tingkat III, Latihan
yang bersifat khusus yang hanya pegawai negeri sipil tertentu. Terkait dengan
J adwal meliputi menyebutkan bahwa waktu untuk pelaksanaan Pendidikan dan
Latihan (Diklat) tidak pasti, tapi pada dasarnya setiap tahun selalu ada. Terkait
dengan Intensitas meliputi tidak selalu ada di setiap tahunnya, tapi pada dasarnya
setiap tahun selalu ada, tapi biasanya diganti dengan BIMTEK (Bimbingan
Teknik). Dan Terkait dengan Sarana meliputi Tempat penginapan (hotel)
termasuk makan 3x sehari selama Pendidikan dan Latihan (Diklat) berlangsung,
Modul dan semua kebutuhan belajar termasuk buku dan balpoint, Uang saku yang
biasanya diberi oleh kecamatan yang mengirimkan peserta mengikuti Diklat dan
Sertifikat Diklat
Kata Kunci: Pendidikan dan Latihan (Diklat)

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

x

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang
Adanya perkembangan teknologi yang semakin maju dari masa ke masa,

membuat persaingan dalam dunia pekerjaan meningkat. Hal ini dikarenakan
adanya globalisasi dan modernisasi. Jika suatu organisasi atau instansi tidak bisa
menyikapi hal tersebut, maka kelangsungan kegiatan atau pekerjaan di dalam
organisasi atau instansi tersebut akan terhambat. Untuk itu, diperlukan adanya
sistem yang baik yang harus dimiliki oleh setiap organisasi. Sebuah instansi harus
didukung sumber daya manusia yang cakap karena sumber daya manusia sangat
berperan dalam menjalankan usaha atau kegiatan di dalam instansi tersebut
(Soekidjo Notoatmodjo, 2003 : 2).
Perlu disadari, bahwa untuk mengimbangi perubahan-perubahan dan
kemajuan dalam berbagai aspek yang mempengaruhi beban kerja pimpinan
dituntut tersedianya tenaga kerja yang setiap saat dapat memenuhi kebutuhan.
Untuk itu, seorang pimpinan harus dapat mengelola sumber daya-sumber
daya secara efektif dan efisien terutama dalam pengelolaan sumber daya manusia.
Dalam kondisi seperti ini, bagian kepegawaian juga dituntut harus selalu
mempunyai strategi baru untuk dapat mengembangkan dan mempertahankan
pegawai yang cakap yang diperlukan oleh suatu instansi. Untuk mendapatkan
pegawai yang profesional dan berintegritas memang harus dimulai dari seleksi

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

1

2

penerimaan, penempatan, promosi sampai dengan pengembangan pegawai
tersebut.
Salah satu cara yang dapat dilakukan dalam upaya meningkatan sumber
daya aparatur (Ambar T.S dan Rosidah, 2003: 175). Untuk mencapai kinerja yang
diharapkan dalam suatu organisasi atau instansi, para pegawai harus mendapatkan
program pendidikan dan pelatihan yang memadai untuk jabatannya sehingga
pegawai terampil dalam melaksanakan pekerjaannya (Anwar, 2005:67). Untuk
meningkatkan mutu atau kinerja pegawai di Kantor Kecamatan Maduran
Kabupaten Lamongan dengan cara memberikan pendidikan dan latihan (Diklat)
untuk mencapai hasil yang memuaskan. Hal tersebut dilakukan untuk
meningkatkan keterampilan dan kecakapan pegawai dalam menjalankan tugasnya
(Widjadja,1995:73).
Untuk menciptakan sumber daya manusia aparatur yang memiliki
kompetensi tersebut diperlukan peningkatan mutu profesionalisme, sikap
pengabdian dan kesetiaan pada perjuangan bangsa dan negara, semangat kesatuan
dan persatuan, dan pengembangan wawasan Pegawai Negeri Sipil. Oleh sebab itu,
suatu instansi harus dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusianya. Untuk
meningkatkan kualitas atau kemampuan-kemampuan pegawainya tersebut, dapat
dilakukan melalui pendidikan dan pelatihan. Karena pendidikan dan pelatihan
merupakan bagian tidak terpisahkan dari usaha pembinaan Pegawai Negeri Sipil
secara menyeluruh.
Pengembangan pegawai sangat diperlukan dalam sebuah instansi, karena
dengan adanya program tersebut dapat membantu meningkatkan kemampuan dan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3

keterampilan pegawai. Pentingnya pendidikan dan pelatihan bukanlah sematamata bagi pegawai yang bersangkutan, tetapi juga keuntungan organisasi. Karena
dengan meningkatnya kemampuan atau keterampilan para pegawai, dapat
meningkatkan produktivitas kerja para pegawai. Produktivitas kerja meningkat
berarti organisasi yang bersangkutan akan memperoleh keuntungan (Soekidjo
Notoadmodjo, 2003:31). Pendidikan dan pelatihan juga merupakan upaya untuk
mengembangkan kemampuan intelektual dan kepribadian pegawai. Oleh karena
itu setiap organisasi atau instansi yang ingin berkembang, pendidikan dan
pelatihan pegawainya harus memperoleh perhatian yang lebih besar sehingga
dapat meningkatkan kinerja pegawainya tersebut (Notomidjojo, 2003 : 30).
Dengan adanya kesadaran akan pentingnya pendidikan dan pelatihan bagi
karyawan, maka hendaknya pelaksanaan pendidikan dan pelatihan dapat
dilakukan secara kontinue atau berkelanjutan. Dan dengan adanya pemberian
pendidikan dan pelatihan bagi pegawai negeri sipil, maka diharapkan para birokrat
dapat mempersembahkan kinerja yang maksimal bagi instansinya. Melihat
pentingnya sumber daya manusia dalam suatu organisasi atau instansi, maka tidak
berlebihan jika dikatakan bahwa manusia adalah aset yang paling penting dan
berdampak langsung pada organisasi atau instansi tersebut dibandingkan dengan
sumber daya-sumber daya lainnya. Karena manusia memberikan tenaga, bakat,
kreativitas, dan usaha mereka kepada organisasi atau instansi tersebut.
Penelitian ini dilakukan di Kantor Kecamatan Maduran, Kabupaten
Lamongan, yang mana pendidikan pelaksanaan pelayanan publiknya belum bisa
berkualitas karena sumber daya manusianya (SDM) masih tergolong rendah.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4

Berdasarkan jenis jabatan dan pendidikan pada Perangkat Desa di Kantor
Kecamatan Maduran Tahun 2011 dapat dijelaskan bahwa jumlah Perangkat Desa
dengan pendidikan terakhir SD sebanyak 27 (24,77%), pendidikan terakhir SMP
sebanyak 19 (17,43%), pendidikan terakhir SMU sebanyak 44 (40,37 %),
pendidikan terakhir D1/D2/D3 sebanyak 2 (1,83 %), pendidikan terakhir D4/S1
sebanyak 17 (15,60%), dan yang berpendidikan terakhir S2 belum ada. (Sumber:
Kantor Kecamatan Maduran, Tahun 2010)
Fenomena yang terjadi di Kantor Kecamatan Maduran Kabupaten
Lamongan pada saat ini adalah terkait dengan dengan pendidikan dan latihan
dalam upaya peningkatan sumber daya pegawai kecamatan. Tabel berikut ini akan
ditampilkan jumlah pegawai di Kantor Kecamatan Maduran Kabupaten
Lamongan periode tahun 2010 – 2012 sebagai berikut :

Tabel 1.1
Jumlah Pegawai Di Kantor Kecamatan Maduran Kabupaten Lamongan
Tahun 2010 – 2012

No

Tahun

1

2010

Pegawai
Ikut
Jumlah
Diklat
16

6

Prosentase
(%)

Keterangan

37.5

-

2

2011

25

6

24

Peserta Diklat adalah
orang yang sama dengan
tahun sebelumnya

3

2012

26

6

23.08

Peserta Diklat adalah
orang yang sama dengan
tahun sebelumnya

Sumber: Kantor Kecamatan Maduran Kabupaten Lamongan, Tahun 2012

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5

Berdasarkan tabel tersebut di atas dapat diketahui bahwa jumlah pegawai
di Kantor Kecamatan Maduran Kabupaten Lamongan dalam 3 tahun terakhir terus
bertambah, tetapi jumlah peserta yang mengikuti pendidikan dan latihan (Diklat)
di tiap tahunnya tetap yaitu 6 orang, dan keenam orang tersebut adalah orang yang
sama dengan tahun sebelumnya. Secara prosentase (%) jumlah pegawai di Kantor
Kecamatan Maduran Kabupaten Lamongan yang mengikuti Diklat dari tahun
2010 – 2012 terus mengalami penurunan. Pada tahun 2010 jumlah pegawai yang
mengikuti Diklat sebesar 37.50 %, selanjutnya tahun 2011 jumlah pegawai yang
mengikuti Diklat sebesar 24 %, dan tahun 2012 jumlah pegawai yang mengikuti
Diklat sebesar 23.08 %. Hal ini mengindikasikan semakin menurunnya kualitas
sumber daya pegawai di Kantor Kecamatan Maduran Kabupaten Lamongan.
Oleh karena itu peneliti tertarik untuk melakukan kajian yang lebih
mendalam terhadap “Peningkatan kualitas sumber daya aparatur melalui
pendidikan dan latihan di Kantor Kecamatan Maduran Kabupaten Lamongan”

1.2.

Perumusan Masalah
Berdasarkan penjelasan dari latar belakang di atas, maka penulis di dalam

melakukan penelitian ini merumuskan masalah sebagai berikut:
“Bagaimanakah peningkatan kualitas sumber daya aparatur melalui
pendidikan dan latihan di Kantor Kecamatan Maduran Kabupaten Lamongan ?”

1.3.

Tujuan Penelitian
Suatu penelitian ilmiah dimaksudkan untuk mengembangkan hasil

penelitian tersebut untuk kemajuan ilmu pengetahuan. Tujuan penelitian harus
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

6

sejalan atau konsisten terhadap judul dan permasalahan penelitian. Dalam
rumusan penelitian harus tercantum jawaban dan permasalahan penelitian
(Amirin, 1987 : 86).
Berdasarkan latar belakang serta perumusan masalah dimuka, maka tujuan
yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan
kualitas sumber daya aparatur melalui pendidikan dan latihan di Kantor
Kecamatan Maduran Kabupaten Lamongan

1.4.

Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah:

1.

Bagi penulis
Penelitian ini bermanfaat melatih dan mengembangkan kemampuan berfikir
ilmiah dan kemampuan untuk menuliskannya dalam bentuk karya ilmiah,
berdasarkan kajian teori dan aplikasi yang diperoleh dari Ilmu Administrasi
Negara.

2.

Bagi Instansi
Diharapkan dari penelitian ini dapat memberikan masukan atau sumbangan
secara teori agar dapat membantu mengatasi masalah yang tengah terjadi.

3.

Bagi Universitas
Untuk menambah koleksi perbendaharaan pada Perpustakaan Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur khususnya pada Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB II
TINJ AUAN PUSTAKA

2.1. Penelitian Ter dahulu
Penelitian-penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penelitian ini yang
pernah dilakukan diantaranya adalah :
1.

Alpha Kurdianto (2004), Jurusan Administrasi Negara FISIP Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur, dalam penelitianya yang
berjudul “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendidikan Dan Latihan
Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pada Hotel Kartika Wijaya Batu
Malang”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendidikan
dan latihan terhadap produktivitas kerja Karyawan Pada Hotel Kartika Wijaya
Batu Malang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan dan latihan
mempunyai pengaruh yang nyata terhadap produktivitas kerja Karyawan
Pada Hotel Kartika Wijaya Batu Malang.

2.

Penelitian yang dilakukan oleh Wahyu Fitri Nurcahyono (2010) dengan judul
Strategi Kepala Desa Dalam Meningkatkan Kinerja Pegawai Di Kantor Desa
Tegalarum Kecamatan Bendo Kabupaten Magetan. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa strategi Kepala Desa Tegalarum Kecamatan Bendo
Kabupaten Magetan dalam meningkatkan kinerja pegawai melalui penilaian
Kerja maupun peningkatan kualitas pegawai mengacu pada Peraturan Daerah
Kabupaten Magetan Nomor 5 Tahun 2006 Pasal 5 dan Tugas Pokok dan
Fungsi Kepala Desa Tegalarum Kecamatan Bendo Kabupaten Magetan telah

7

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

8

berjalan dengan baik dan telah membawa hasil dalam arti adanya peningkatan
kinerja pegawai di Kantor Desa Tegalarum Kecamatan Bendo Kabupaten
Magetan
3.

Lysa Nuriana (2004), Jurusan Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial Dan
Ilmu Politik Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur,
dalam penelitianya yang berjudul “Hubungan

Antara Pelatihan Dengan

Prestasi Kerja Karyawan Bagian Produksi Pada PT. Industri Soda Indonesia
(Persero) Di Sidoarjo”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan
antara variabel kemampuan pelatih, materi pelatihan, metode pelatihan,
fasilitas pelatihan secara simultan dan parsial dengan prestasi kerja karyawan
PT. Industri Soda Indonesia (Persero). Populasi dalam penelitian ini adalah
karyawan PT. Industri Soda Indonesia (persero) di Sidoarjo khusus pada
bagian produksi berjumlah 140 karyawan. Teknik pengambilan sampel
menggunakan probability sampling tepatnya simple random sampling yaitu
metode pengambilan sampel yang dilakukan secara acak sehingga semua
anggota dalam populasi mendapat kesempatan yang sama untuk diambil
sebagai sampel. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa PT. Industri Soda
Indonesia (persero) di Sidoarjo khusus pada bagian produksi berjumlah 140
karyawan.
Berdasarkan penelitian terdahulu dapat diketahui persamaanya dengan
penelitian yang sekarang yaitu terletak pada masalah penigkatan kualitas sumber
daya manusia melalui pendidikan dan latihan (Diklat)

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

9

2.2.

Landasan Teor i

2.2.1. Pembinaan
Pembinaan kepegawaian adalah segala usaha dan tujuan kegiatan
perencanaan, pengorganisasian, penggunaan dan pemeliharaan pegawai dengan
tujuan untuk mampu melaksanakan tugas organisasi dengan efektif dan efisien.
Pembinaan dilakukan adalah dengan tujuan untuk menghasilkan pegawai yang
bermutu dan berkualitas yang berdaya guna dan berhasil guna, yang dilakukan
secara sistematis dan pemanfaatan potensi dan kemampuan sesuai dengan
kebutuhan organisasi.
Beberapa pengertian pembinaan menurut beberapa ahli adalah sebagai
berikut:
1.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Peorwadarmita, 1997) pembinaan
adalah sautu usaha, tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara bedaya guna
dan behasil guna unutk memperoleh hasil yang lebih baik.

2.

Menurut Thoha (1999:7) pembinaan adalah suatu proses, hasil atau
pertanyaan menjadi lebih baik, dalam hal ini mewujudkan adanya perubahan,
kemajuan, peningkatan, pertumbuhan, evaluasi atau berbagai kemungkinan
atas sesuatu.

3.

Menurut Widjaja (1998) pembinaan adalah suatu proses atau pengembangan
yang mencakup urutan-urutan pengertian, diawali dengan mendirikan,
membutuhkan, memelihara pertumbuhan tersebut yang disertai usaha-usaha
perbaikan, menyempurnakan, dan mengembangkannya. Pembinaan tersebut
menyangkut kegiatan perencanaan, pengorganisasin, pembiayaan, koordinasi,

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

10

pelaksanaan, dan pengawasan suatu pekerjaan unutk mencapai tujuan hasil
yang maksimal.
Dari beberapa definisi pembinaan di atas, jelas bagi kita maksud dari
pembinaan itu sendiri dan pembinaan tersebut bermuara pada adanya perubahan
kearah yang lebih baik dari sebelumnya, yang diawali dengan kegiatan
perencanaan, pengorganisasian, pembiayaan, koordinasi, pelaksanaan, dan
pengawasan suatu pekerjaan untuk mencapai tujuan dengan hasil yang lebih baik
Selanjutnya terdapat beberapa ciri- ciri pembinaan menurut Mappa
(1994:24) adalah:
1.

Pekerjaan yang dilakukan oleh seseorang dalam rangka mencapai setinggitingginya tingkat kematangan dan tujuan pembinaan.

2.

Prosedur pembinaan dirancang sedemikian rupa agar tujuan yang hendak
dicapai terarah

3.

Pembinaan sebagai pengatur proses belajar harus merancang dan memilih
peristiwa yang sesuai dengan anak binaan

4.

Pembinaan diartikan sebagai usaha untuk menata kondisi yang pantas.
Dalam perspektif yang lebih luas, dapat dikatakan bahwa pembinaan pada

dasarnya merupakan bagian dari manajemen sumber daya manusia, yang intinya
adalah bagaimana memberikan treatment (perlakuan) terhadap sumber daya
manusia yang ada agar sesuai dan diarahkan untuk pencapaian tujuan organisasi.
Tujuan adanya manajemen sumber daya manusia ini adalah untuk meningkatkan
kinerja dari sumber daya manusia yang ada dalam organisasi.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

11

Pembinaan pengawas agar dapat melaksanakan tugas kepengawasan
akademik dan manajerial mutlak diperlukan. Ruang lingkup pembinaan mencakup
pembinaan kualifikasi, profesi dan pembinaan karir. Pembinaan kualifikasi
ditujukan agar para pengawas dapat meningkatkan tingkat pendidikan formal
sampai minimal berpendidikan Sarjana (SI) bagi yang berpendidikan diploma, dan
berpendidikan S2 bagi pengawas yang berpendidikan S1. Pengembangan profesi
diarahkan pada peningkatan kompetensi pengawas mencakup kompetensi pribadi,
kompetensi sosial,

kompetensi pedagogik dan

kompetensi professional.

Sedangkan pembinaan karir pengawas diarahkan untuk mempercepat kenaikan
pangkat dan jabatan pengawas sesuai dengan ketentuan yang berlaku melalui
pengumpulan angka kredit. Jenjang jabatan pengawas mulai dari pengawas
pratama sampai pada pengawas utama.
Ruang lingkup pembinaan meliputi dua sub fungsi yaitu pengawasan dan
supervisi. Pengawasan dan supervisi mempunyai kaitan erat antara yang satu
dengan yang lainnya, dan keduanya saling isi mengisi atau saling melengkapi.
Kedua sub fungsi ini memiliki persamaan dan perbedaan. Persamaan pengawasan
dan supervisi menurut Sudjana (2000:158) adalah:
1.

Keduanya bagian dan kegiatan pembinaan sebagai fungsi manajemen

2.

Keduanya dilakukan secara sengaja;

3.

Keduanya merupakan proses kegiatan yang sistematis dan terprogram;

4.

Dalam pelaksanaannya keduanya memerlukan tenaga yang profesional

5.

Hasil dan keduanya digunakan untuk kepentingan program dalam mencapai
tujuan yang telah ditetapkan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

12

Setiap pimpinan dalam melaksanakan pembinaan harus mengetahui secara
tepat sasaran pokok yang hendak dicapai oleh organisasi, terutama dalam
mengadakan pembinaan pegawai supaya pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan
rencana yang telah ditetapkan, seperti yang dikemukakan oleh Silalahi (1994:7879) bahwa sasaran pembinaan bertujuan untuk:
1.

Bidang pengetahuan yang bertujuan untuk :
a.

Meningkatkan pengetahuan tentang kebijakan dan peraturan perusahaan

b.

Meningkatkan prestasi kerja para bawahan hingga mencapai taraf yang
dituntut oleh jabatan yang bersangkutan

c.

Membina karyawan muda untuk regenerasi dan pelestarian pimpinan
organisasi

d.
2.

Meningkatkan kelangsungan hidup dan perkembangan organisasi

Bidang fungsional yang bertujuan untuk :
a.

Meningkatkan produktivitas melalui penjurusan keterampilan

b.

Mengembangkan keterampilan baru, pengetahuan, pengertian dan sikap

c.

Menggunakan dengan tepat peralatan baru, mesin, proses dan tata cara
pelaksanaan yang baru

d.
3.

Meningkatkan efisiensi kerja

Bidang afektif yang bertujuan untuk :
a.

Membina mutu dan moral kerja

b.

Mengurangi pemborosan, kecelakaan dan biaya yang tidak perlu;

c.

Mengurangi kadaluarsa dalam keterampilan teknologi, metode, proses,
produk dan pengurusan;

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

13

d.

Meningkatkan rasa tanggung jawab kesetiaan/loyalitas dan kejujuran
pada organisasi, dan

e.

Membina pengabdian, solidaritas, dan gotong royong.
Berdasarkan uraian di atas, manajer atau pimpinan dalam melaksanakan

pembinaan bawahan terlebihi dahulu dalam mengetahui sasaran pembinaan
diklasifikasikan kepada tiga sasaran yaitu pembinaan bidang pengetahuan,
fungsional dan afektif. Keberhasilan pembinaan di samping mengetahui aspek
sasaran perlu diketahui pula oleh pimpinan atau manajer tentang teknik-teknik
pembinaan yang kontinyu sebagai pedoman dalam menyelenggarakan pembinaan
agar tujuan dari pada pembinaan tersebut dapat berhasil dengan baik.
Tujuan umum dari pembinaan dan pengembangan karir pengawas satuan
pendidikan/sekolah adalah meningkatnya kemampuan dan karir pengawas
sehingga dapat melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai pengawas
satuan pendidikan/sekolah yang profesional. Adapun tujuan khusus pembinaan
pengawas satuan pendidikan adalah agar para pengawas satuan pendidikan atau
sekolah:
1.

Mampu melaksanakan tugas pokok dan fungsinya melaksanakan pengawasan
akademik dan pengawasan manajerial pada satuan pendidikan yang dibinanya

2.

Meningkatnya kompetensi pribadi, kompetensi sosial, kompetensi pedagogik
dan kompetensi profesional sehingga dapat mempertinggi kinerjanya

3.

Mampu bekerjasama dengan guru, kepala sekolah, staf sekolah dan komite
sekolah dalam meningkatkan kinerja satuan pendidikan/sekolah binaannya

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

14

4.

Mampu melakukan berbagai inovasi pendidikan dalam rangka meningkatkan
mutu pendidikan di sekolah binaannya

5.

Berjalannya jenjang karir jabatan pengawas melalui angka kredit jabatan
fungsional.
Hasil yang diharapkan dari pembinaan dan pengembangan karir pengawas

satuan pendidikan atau sekolah adalah diperolehnya pengawas yang profesional
sehingga dapat melaksanakan tugas pokok dan fungsinya dalam rangka
meningkatkan mutu pendidikan di sekolah binaannnya.
Pembinaan terhadap kepala sekolah dan guru oleh pengawas sangatlah
penting dalam meningkatkan mutu pendidikan. Pembinaan guru selama ini adalah
dari kepala sekolah dan pengawas. Karena sibuknya kepala sekolah menerima
tamu, masalah administrasi dan keuangan sering kinerja guru di kelas tidak
terpantau. Pengawas pun jarang memantau ke kelas dengan berbagai alasan.
Pengawas tampaknya belum menyadari bahwa pembinaannya sangat berarti
dalam meningkatkan kinerja guru. Membina guru hanya lewat kehadiran di waktu
rapat untuk berceramah tidak akan banyak meningkatkan kinerja guru dalam
meningkatkan

mutu

pendidikan.

Sebetulnya

Depdiknas

telah

berupaya

meningkatkan kinerja para pengawas dengan cara menjadikan pengawas mata
pelajaran.
Pengangkatan pengawas dari Pemkot/Pemkab hendaknya bukan lagi
menampung usia pensiun atau karena mantan pejabat. Profesionalisme betul-betul
menjadi pertimbangan dan yang tidak kalah pentingnya adalah tunjangannya.
Ataukah, para bupati/walikota lupa akan pentingnya kehadiran seorang pengawas

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

15

sekolah yang profesional sehingga masalah profesionalisme pengawas kurang
mendapat perhatian. Misalnya, bagaimana bisa melaksanakan tugas untuk
membina guru kalau tidak pernah menjadi guru. Menjadi pengawas bukanlah
memarahi guru, melainkan membina bahkan sebagai mitra kerja. Bila perlu,
pengawas memberikan contoh cara pembelajaran materi tertentu jika guru
mengalami kesulitan di kelas.
Sehubungan pembinaan guru, penataran/pelatihan guru sering dikatakan
menghabiskan dana yang tidak sedikit namun belum banyak berarti dalam
peningkatan kinerga para guru. Ada beberapa kendala atau kelemahan yang ada.
Pertama, motivasi guru sangat rendah dalam mengikuti kegiatan. Mereka sekadar
ikut karena taat perintah kepala sekolah atau sekadar mendapatkan sertifikat untuk
kenaikan pangkat. Kedua, ada yang berpikir negatif sebelum kegiatan dimulai
baik terhadap nara sumber atau guru pendamping walau guru yang bersangkutan
kinerjanya di sekolah belum dapat dikatakan baik. Ketiga, ada guru terlalu banyak
berharap namun tanpa kreatif dalam kegiatan. Semestinya dalam kegiatan inilah
terjadi tukar pengalaman atau berdiskusi tentang permasalahan yang dihadapi di
sekolah. Keempat, sistem pelatihan perlu disempurnakan. Setelah kegiatan seolah
proyek sudah selesai. Setelah pelatihan perlu ada pembinaan beberapa bulan di
sekolah tempat tugas peserta oleh narasumber atau tim pelatih.
Di samping itu pembinaan juga berfungsi untuk mengevaluasi apakah
kegiatan pelatihan efektif atau tidak. Jadi, kegiatan pelatihan tidak selesai dalam
beberapa hari saja sebab akan cenderung teori tanpa praktek. Pelatihan guru
sesungguhnya tidak pernah berhenti karena guru adalah seorang pembelajar. Guru

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

16

tidak akan bisa membelajarkan siswanya kalau ia sendiri tidak belajar atau
berlatih terus-menerus

2.2.2. Manajemen Sumber Daya Manusia
Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) antara lain
dikemukakan oleh Gomes (2000: 6) bahwa MSDM adalah “Perencanaan,
Pengorganisasian, Pengarahan dan Pengawasan atas pengadaan, Pengembangan
pemberian kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan dan pemutusan hubungan
tenaga kerja dengan maksud untuk membantu pencapaian tujuan organisasi,
individu dan masyarakat”. Sementara Handoko (2002: 8) menjelaskan manajemen
sebagai “proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan
usaha- usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya- sumber daya
organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan”. Dalam
usaha untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan organisasi, maka pihak
manajemen perlu melaksanakan fungsi- fungsi manajemen secara tepat.
Pengertian dari masing- masing fungsi manajemen adalah sebagai berikut:
1. Fungsi Perencanaan
Proses yang menyangkut upaya yang dilakukan untuk mengantisipasi
kecenderungan di masa yang akan datang dan penentuan strategi dan taktik
yang tepat untuk mewujudkan target dan tujuan organisasi. Kegiatan fungsi ini
meliputi:
1. Menetapkan tujuan dan target bisnis
2. Merumuskan strategi untuk mencapai tujuan dan target bisnis tersebut

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

17

3. Menentukan sumber-sumber daya yang diperlukan
4. Menetapkan standar/ indikator keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan
target bisnis
2. Fungsi Pengorganisasian
Proses yang menyangkut bagaimana strategi dan taktik yang telah dirumuskan
dalam perencanaan didesain dalam sebuah struktur organisasi yang tepat dan
tangguh, sistem dan lingkungan organisasi yang kondusif, dan dapat
memastikan bahwa semua pihak dalam organisasi dapat bekerja secara efektif
dan efisien guna pencapaian tujuan organisasi. Adapun kegiatan fungsi
pengorganisasian meliputi:
-

Mengalokasikan sumber daya, merumuskan dan menetapkan tugas, dan
menetapkan prosedur yang diperlukan

-

Menetapkan struktur organisasi yang menunjukkan adanya garis
kewenangan dan tanggung jawab

-

Kegiatan perekrutan, penyeleksian, pelatihan dan pengembangan sumber
daya manusia/tenaga kerja

-

Kegiatan penempatan sumber daya manusia pada posisi yang tepat

3. Fungsi Pengarahan
Proses implementasi program agar dapat dijalankan oleh seluruh pihak dalam
organisasi serta proses memotivasi agar semua pihak tersebut dapat
menjalankan tanggungjawabnya dengan penuh kesadaran dan produktifitas
yang tinggi. Fungsi ini meliputi kegiatan:
-

Mengimplementasikan

proses

kepemimpinan,

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

pembimbingan,

dan

18

pemberian motivasi kepada tenaga kerja agar dapat bekerja secara efektif
dan efisien dalam pencapaian tujuan
-

Memberikan tugas dan penjelasan rutin mengenai pekerjaan

-

Menjelaskan kebijakan yang ditetapkan

4. Fungsi Pengawasan dan Pengendalian
Proses yang dilakukan untuk memastikan seluruh rangkaian kegiatan yang
telah direncanakan, diorganisasikan dan diimplementasikan dapat berjalan
sesuai dengan target yang diharapkan sekalipun berbagai perubahan terjadi
dalam lingkungan dunia bisnis yang dihadapi. Adapun kegiatan ini antara lain:
-

Mengevaluasi keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan target bisnis
sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan

-

Mengambil langkah klarifikasi dan koreksi atas penyimpangan yang
mungkin ditemukan

-

Melakukan berbagai alternatif solusi atas berbagai masalah yang terkait
dengan pencapaian tujuan dan target bisnis
Nampak bahwa sumber daya manusia yang dimiliki organisasi berperan

dalam menentukan berjalannya fungsi manajemen karena menurut Gomes
(2000:2) “Sumber daya manusia merupakan satu-satunya sumber daya yang
memiliki akal, perasaan, keinginan, kemampuan, keterampilan, pengetahuan,
dorongan semangat. Semua potensi sumber daya manusia tersebut sangat
berpengaruh terhadap pencapaian tujuan organisasi”.
Simamora (2004: 20) menjelaskan mengenai peranan manajemen sumber
daya manusia sebagai berikut: “Praktik sumber daya yang baik bakal

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

19

membuahkan peningkatan kemampuan sebuah organisasi untuk menarik dan
mempertahankan orang – orang terbaik. Perencanaan menjadikan perusahaan
lebih sadar terhadap tipe orang – orang yang dibutuhkan dalam jangka waktu
pendek, menengah dan panjang. Aktivitas rekruitmen dan seleksi yang berkualitas
menunjukkan orang – orang terbaik untuk jabatan yang tersedia dan memastikan
bahwa mereka ditempatkan pada posisi yang tepat. Evaluasi kinerja dan pelatihan
akan mengembangkan individu yang menuntut keahlian, pengetahuan, dan sikap
yang berbeda dari yang mereka miliki sekarang ini”.
Lanjut Simamora (2004: 20) menambahkan bahwa: “Praktik manajemen
sumber daya manusia yang sehat juga dapat memotivasi anggota – anggota
organisasi agar melakukan pekerjaan yang hebat. Praktek ini juga dapat
memancing komitmen para karyawan dan keterlibatan dalam organisasi.
Kemampuan berkembang dalam organisasi, mengalami pertumbuhan dan
perkembangan karir, serta menerima balas jasa yang sepadan dengan kinerja
sehingga dapat memacu kinerja yang tinggi dan sikap positif terhadap pekerjaan.
Keahlian manajer dalam berhubungan dengan serikat pekerja juga akan
mempengaruhi kinerja dan sikap karyawan”.

2.2.3. Pendidikan dan Latihan (Diklat)
2.2.3.1. Penger tian Pendidikan dan Latihan
Menurut Sedamayanti (2001: 32) bahwa pendidikan dan pelatihan
mempunyai hubungan yang sangat erat dengan pengembangan Sumber Daya
Manusia dan Produktivitas kerja, dimana “Pengembangan Sumber Daya Manusia

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

20

adalah peluang bagi generasi baru guna memperoleh pengetahuan kualifikasi dan
kemampuan dibidang profesi khusus atau guna meningkatkan, mencapai
produktifitas kerja dan mencapai tujuan karir.Pendidikan dengan berbagai
programnya mempunyai peranan penting dalam proses memperoleh dan
meningkatkan kualitas kemampuan profesional individu. Melalui pendidikan,
seseorang dipersiapkan untuk memiliki bekal agar siap tahu, mengenal dan
mengembangkan metode berpikir secara sistematik agar dapat memecahkan
masalah yang akan dihadapi dalam kehidupan dikemudian hari. Hal tersebut
nantinya akan nampak pada kinerjanya, yang pada akhirnya akan menjamin
produktivitas kerja yang semakin tinggi.
Pendidikan dan latihan merupakan upaya untuk mengembangkan sumber
daya manusia terutama untuk mengembangkan kemampuan intelektual dan
kepribadian manusia. Pada dasamya pendidikan lebih bersifat teoritis atau
berhubungan dengan perbaikan umum sedangkan pelatihan lebih bersifat teknis
atau berhubungan dengan perbaikan penguasaan berbagai ketrampilan dan teknis
pelaksanaan kerja tertentu.
Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2003
tentang ketenagakerjaan bahwa pelatihan kerja adalah keseluruhan kegiatan untuk
memberi, memperoleh, meningkatkan, serta mengembangkan kompetensi kerja,
produktivitas, disiplin, sikap, dan etos kerja pada tingkat keterampilan dan
keahlian tertentu sesuai dengan jenjang dan kualifikasi jabatan atau pekerjaan
Keduanya mempunyai hubungan yang sangat erat dan biasanya
pendidikan dan latihan dilakukan secara bersama-sama, artinya jika kegiatan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

21

pendidikan dilaksanakan maka diikuti dengan pelatihan guna mempraktekkan apa
yang telah didapat melalui pendidikan.
Sebelum penulis menjelaskan lebih lanjut mengenai pendidikan dan
latihan terlebih dahulu harus diketahui pengertian dari pendidikan dan latihan itu
sendiri. Heidjrachman Ranupandojo dan Suad Husnan (1990.77) mengemukakan
pengertian pendidikan yaitu: "Pendidikan ialah termasuk kegiatan untuk
meningkatkan pengetahuan umum seseorang termasuk didalamnya peningkatan
teori dan ketrampilan memutuskan terhadap persoalan- persoalan yang
menyangkut kegiatan mencapai tujuan".
Hadipoenyono (1979: 76) menjelaskan maksud pendidikan, yaitu : "....,
dimana manusia itu belajar untuk berpikir sendiri dan mendorong berkembangnya
kemampuan-kemampuan dasar yang ada padanya".
Sedangkan menurut Notoatmojo (1998: 25) pendidikan adalah: "Suatu
proses pengembangan kemampuan ke arah yang diinginkan oleh organisasi yang
bersangkutan". Untuk lebih menambah pengetahuan dan ketrampilan yang
nantinya diperlukan untuk menghadapi setiap bidang pekerjaan maka perlu
diadakan latihan bagi karyawan.
Untuk memberikan pengertian men