ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN BUMN YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA.

ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN BUMN
YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA

SKRIPSI

Diajukan oleh :
NOVIA DORIS WIDHYANTIKA
0913010118/EA

Kepada
FAKULTAS EKONOMI - J URUSAN AKUNTANSI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
J AWA TIMUR
2013

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN BUMN

YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Per syaratan
dalam Memper oleh Gelar Sar jana Ekonomi
J urusan Akuntansi

Diajukan oleh :
NOVIA DORIS WIDHYANTIKA
0913010118/EA

Kepada

FAKULTAS EKONOMI - J URUSAN AKUNTANSI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
J AWA TIMUR
2013

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.


USULAN PENELITIAN

ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN BUMN
YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA

yang diajukan
NOVIA DORIS WIDHYANTIKA
0913010118/EA

telah diseminar kan dan disetujui untuk menyusun skr ipsi
Pembimbing Utama

Dr a. Ec. Siti Sundar i, M.Si

Tanggal :…………..

NIP. 19630812.199003.2001


Mengetahui
Kaprogdi Akuntansi,

Dr . Her o Pr iono, Msi, Ak
NIP : 19611011 199203 1001

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

SKRIPSI

ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN BUMN
YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA

yang diajukan

NOVIA DORIS WIDHYANTIKA
0913010118/EA


disetujui untuk Ujian Lisan oleh
Pembimbing Utama

Dra. Ec. Siti Sundar i, M.Si
NIP. 19630812.199003.2001

Tanggal :…………..

Mengetahui
Wakil Dekan I Fakultas Ekonomi

Drs. Ec. Rahman Amr ullah Suwaidi, MS
NIP. 19600330 198603 1003

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DIVIDEND
PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN BUMN
YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA

Disusun Oleh :
NOVIA DORIS WIDHYANTIKA
0913010118/FE/EA
telah diper tahankan dihadapan
dan diter ima oleh Tim Penguji Skripsi
J ur usan Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur
pada tanggal 20 J uni 2013
Pembimbing Utama

Tim Penguji
Ketua

Dra. Ec. Siti Sundar i, M.Si
NIP. 19630812.199003.2001

Dr. Indrawati Yuhertiana, MM, Ak.
NIP. 19661017.199303.2001
Sekretaris


Dra. Ec. Siti Sundar i, MSi.
NIP. 19630812.199003.2001
Anggota

Drs. Ec. Sjafi’i, MM, Ak.
NIP. 19510807.198303.1001
Mengetahui
Dekan Fakultas Ekonomi
Univer sitas Pembangunan Nasional “Veter an”
J awa Timur

Dr . H. Dhani Ichsanuddin Nur , SE.MM
NIP. 19630924 198903 1001

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa tidak henti-hentinya

terpanjatkan atas segala kemudahan yang Dia berikan dalam penyusunan skripsi
yang berjudul “Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Dividen Payout Ratio
pada Perusahaan BUMN yang Go Public di Bursa Efek Indonesia”.
Maksud dari penyusunan skripsi ini adalah untuk kelengkapan proses
studi di Universitas Pembangunan Nasional dalam Jurursan Akuntansi.
Penyusunan skripsi ini juga menjadi sarana bagi penulis untuk mengembangkan
diri atas ilmu yang didapat dari bangku perkuliahan dan aplikasinya pada dunia
nyata. Pihak lain juga diharapkan dapat memperoleh keuntungan dari laporan ini,
mulai dari universitas tempat penulis menimba ilmu, mahasiswa lain untuk
dijadikan bahan referensi, maupun pihak perusahaan untuk dijadikan bahan
pertimbangan dalam pengambilan keputusan.
Ungkapan terimakasih juga tak lupa penulis haturkan kepada semua pihak
yang terlibat langsung maupun tidak dalam proses penyusunan skripsi ini.
Ungkapan terimakasih ditujukan pada:
1. Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya dalam memberikan jalan
yang tidak mudah, namun bisa dilewati, sehingga penulis bisa
menyelesaikan skripsi ini dengan penuh kehormatan.
2. Bapak Prof. Dr. Ir. Teguh Soedarto, MP, selaku Rektor Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.


i
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3. Bapak Dr. H. Dhani Ichsanudin Nur, MM, selaku Dekan Fakultas
Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
4. Bapak Dr. Hero Priono, Msi, Ak, selaku Ketua Program Studi Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa
Timur.
5. Ibu Dra. Ec. Siti Sundari, Msi., selaku Dosen Pembimbing Utama, yang
telah memberikan bimbingan dan masukan untuk penulis.
6. Kedua orang tua tercinta, Soemaryono dan Setyaningsih, yang tidak
pernah berhenti mendukung secara moril dan materil. Semoga Allah swt.
selalu menyayangi mereka sebagaimana mereka menyayangi penulis sejak
kecil.
7. Seluruh guru dan dosen yang telah dengan ikhlas mentransfer ilmunya
untuk membentuk latar belakang pendidikan yang tidak ternilai harganya.
Penulis percaya bahwa tidak ada ilmu yang tidak berguna.
8. Kakak-kakak terhebat, Mas Bogi, Mbak Rina, Mas Rio, Mbak Henny dan
adik terbaik, Ayu, yang selalu memberikan pemikiran positif untuk dapat

melalui semua proses edukasi dengan lebih baik. Keluarga kecil yang tidak
menghitung kekayaan dari harta, tapi dari banyaknya dukungan saat
masalah menghadang. Kita kaya.
9. Sahabat-sahabat terbaik di Jurusan Akuntansi angkatan 2009 serta kakak
dan adik tingkat. Terimakasih kepada Mandalina, Nuril, dan Dwi Ayu atas
kebersamaan selama masa studi.
10. Marching Band Gita Widya Agni tercinta yang telah dengan baiknya
memberi pelajaran pahit untuk dapat peka terhadap setiap manis mengenai

ii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

loyalitas, kepemimpinan, pengendalian diri, dan berfikir cerdas. Semoga
generasi selanjutnya dapat lebih baik.
11. Pimpinan serta rekan kerja di PT. Ebiz Infotama Interindo atas dukungan,
kesempatan dan bimbingan yang diberikan secara tulus. Terimakasih
kepada Bu Lianawati, Bu Agustin, Mbak Nia, Mbak Sherly, Mbak
Yohana, Mbak Oktaf.
12. Semua pihak yang tidak mungkin disebutkan satu persatu yang telah

memberikan bantuan pemikiran dan motivasi demi kelancaran penyusunan
skripsi ini.
Segala kebaikan datangnya

dari Tuhan, dan kekurangan datang dari

manusia yang tidak sempurna. Sejatinya kesempurnaan hanya milik Allah swt.
Oleh karena itu, sebagai manusia yang juga masih ingin terus belajar, penulis
meminta maaf atas kekurangan dalam skripsi ini, terlebih bila terdapat bagian
yang kurang berkenan serta mengharapkan kritik dan saran yang membangun
untuk kebaikan bersama.

Juni, 2013

Penulis

iii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR

……………………………………………..

i

DAFTAR ISI

……………………………………………..

iv

DAFTAR TABEL

……………………………………………..

viii

DAFTAR GAMBAR

……………………………………………..

ix

ABSTRAKSI

……………………………………………..

x

BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Penelitian ……………………………………………..

1

1.2. Rumusan Masalah

……………………………………………..

6

1.3. Tujuan Penelitian

……………………………………………..

7

1.4. Manfaat Penelitian

……………………………………………..

7

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Penelitian Terdahulu

……………………………………………..

9

2.2. Landasan Teori

……………………………………………..

12

2.2.1. Analisis Rasio Keuangan

……………………………………….

12

2.2.1.1. Pengertian Analisis Rasio Keuangan

…………………………

12

2.2.1.2. Kegunaan Analisis Rasio Keuangan

…………………………

13

2.2.1.3. Jenis-jenis Analisis Rasio Keuangan

…………………………

14

Rasio Likuiditas ……………………………………………..

15

2.2.1.3.1.

iv

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.2.1.3.2.

Rasio Leverage

……………………………………………..

17

2.2.1.3.3.

Rasio Efisiensi

……………………………………………..

19

2.2.1.3.4.

Rasio Profitabilitas

……………………………………….

20

2.2.2. Dividen Payout Ratio……………………………………………..

21

2.2.3. Faktor-faktor yang mempengauhi Dividen Payout Ratio ………

25

2.2.3.1. Current Ratio

……………………………………………..

25

2.2.3.2. Cash Position

……………………………………………..

26

2.2.3.3. Debt to Equity Ratio……………………………………………..

27

2.2.3.4. Return on Investment……………………………………………..

29

2.3.

30

Kerangka Pikir

……………………………………………..

2.3.1. Pengaruh Current Ratio terhadap Dividen Payout Ratio …………

30

2.3.2. Pengaruh Cash Position terhadap Dividen Payout Ratio …………

30

2.3.3. Pengaruh Debt to Equity Ratio terhadap Dividen Payout Ratio….

31

2.3.4. Pengaruh Return on Investment terhadap Dividen Payout Ratio…

32

2.4.

33

Hipotesis

……………………………………………..

BAB III. METODE PENELITIAN
3.1. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

……………………

34

3.1.1. Variabel Bebas (X)

……………………………………………..

34

3.1.2. Variabel Terikat (Y)

……………………………………………..

35

3.2. Teknik Penentuan Populasi dan Sampel

.......................................

v

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

36

3.2.1. Populasi

……………………………………………..

36

3.2.2. Sampel

……………………………………………..

36

3.3. Teknik Pengumpulan Data………………………………………….

38

3.3.1. Jenis dan Sumber Data…………………………………………….

38

3.3.2. Pengumpulan Data

……………………………………………..

38

3.4. Uji Kualitas Data

……………………………………………..

39

3.4.1. Uji Normalitas

……………………………………………..

39

3.4.2. Uji Asumsi Klasik

……………………………………………..

39

3.5. Teknik Analisis dan Pengujian Hipotesis ......................................

41

3.5.1. Teknik Analisis

……………………………………………..

41

3.5.2. Uji Hipotesis

……………………………………………..

41

3.5.2.1. Uji Kesesuaian Model …………………………………………….

41

3.5.2.2. Uji Parsial

42

……………………………………………..

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Objek Penelitian……………………………………………

44

4.2. Deskripsi Hasil Penelitian…………………………………………….

56

4.3. Analisis Data

……………………………………………..

62

4.3.1. Uji Normalitas

……………………………………………..

62

4.3.2. Uji Asumsi Klasik

……………………………………………..

63

4.3.2.1. Uji Autokorelasi

……………………………………………..

63

vi

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4.3.2.2. Uji Multikolinearitas……………………………………………..

64

4.3.2.3. Uji Heterokedastisitas…………………………………………….

65

4.3.3. Analisis Regesi Linier Berganda …………………………………

66

4.3.4. Uji Hipotesis

68

……………………………………………..`

4.3.4.1. Uji Kesesuaian Model……………………………………………

68

4.3.4.2. Uji Parsial

……………………………………………..

69

4.4.

……………………………………………..

70

……………………………………………..

70

Pembahasan

4.4.1. Implikasi

4.4.2. Perbedaan Penelitian Sekarang dengan Penelitian Terdahulu ……
4.4.3. Keterbatasan Penelitian…………………………………………..

74
75

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan

……………………………………………..

78

5.2. Saran

……………………………………………..

78

DAFTAR PUSTAKA

……………………………………………..

80

LAMPIRAN

……………………………………………..

83

vii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 2.1. Perbedaan Penelitian Saat Ini.........................................................

11

Tabel 4.1. Rekapitulasi DPR 2008-2011 …………........................................

57

Tabel 4.2. Rekapitulasi Data Current Ratio 2008-2011 ……………………

58

Tabel 4.3. Rekapitulasi Data Cash Position 2008-2011 ……………………

59

Tabel 4.4. Rekapitulasi Data Debt to Equity Ratio 2009-2011 …………….

61

Tabel 4.5. Rekapitulasi Data Return on Investment 2009-2011 …………….

62

Tabel 4.6. Hasil Uji Normalitas one sample Kolmogorov-Smirnov ………….

63

Tabel 4.7. Hasil Uji Autokorelasi Durbin Watson ………………………….

63

Tabel 4.8. Hasil Uji Variance Inflation Factor (VIF) ………………………

65

Tabel 4.9. Output Regesi Linier Berganda …………………………………

67

Tabel 4.10. Hasil Uji Kesesuaian Model ……………………………………

69

Tabel 4.11. Perbedaan Hasil Penelitian Terdahulu ………………………….

75

viii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 1.1. Tren DPR dan CR PT. Kimia Farma, Tbk 2007-2011 …………

5

Gambar 1.2. Tren DPR dan DER PT. Semen Gresik, Tbk 2007-2011 ………

5

Gambar 2.1. Diagram Kerangka Pikir ..............................................................

33

Gambar 4.1. Grafik rata-rata CR, CP, DER, ROI, dan DPR pada Perusahaan
BUMN 2009-2011 .........................................................................

57

Gambar 4.2. Hasil Uji Scatterplot ………………………………………………. 66

ix

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Analisis Faktor-faktor yang Mempengar uhi Dividend Payout Ratio pada
Per usahaan BUMN yang Go Public di Bursa Efek Indonesia

Oleh :
Novia Doris Widhyantika

ABSTRAK
Agar dapat mendukung tujuannya BUMN melakukan privatisasi.
Kepemilikan saham ini memunculkan kewajiban pembayaran dividen tiap tahunnya.
Kebijakan dividen pada hakikatnya adalah menentukan porsi keuntungan yang akan
dibagikan kepada pemegang saham dan yang akan ditahan sebagai bagian dari laba
ditahan. Penetapan besarnya Dividend Payout Ratio memerlukan pertimbangan
khusus karena berkaitan dengan perkembangan perusahaan dan tingkat kepercayaan
investor. Tujuan penelitian ini adalah membuktikan secara empiris pengaruh masingmasing variabel Current Ratio, Cash Position, Debt to Equity Ratio, dan Return on
Investment terhadap Dividend Payout Ratio perusahaan BUMN yang Go Publik di
Bursa Efek Indonesia.
Jenis data yang digunakan adalah data sekunder berupa laporan keuangan.
Populasi penelitian ini adalah laporan keuangan dari 20 perusahaan BUMN yang Go
Publik tahun 2009-2011. Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu teknik
non probability sampling dengan metode purposive sampling. Sampel yang
digunakan ada 46 laporan keuangan dari 16 perusahaan BUMN yang terdaftar di BEI
tahun 2009-2011. Teknik analisis yang digunakan dengan regresi linier berganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Return on Investment mempunyai
kontribusi dan Current Ratio, Cash Position, Deb to Equity Ratio tidak memiliki
kontribusi terhadap Dividend Payout Ratio pada perusahaan BUMN yang Go Publik
di BEI tahun 2009-2011.
Kata kunci : Dividend Payout Ratio, Current Ratio, Cash Position, Deb to Equity
Ratio, Return on Investment.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
BUMN sebagai suatu institusi

profit oriented yang dimiliki oleh

pemerintah merupakan badan usaha yang diatur didalam undang – undang yang
menjadi salah satu sumber penerimaan negara non pajak dalam Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
pemegang saham terbesar tidak

Intervensi pemerintah sebagai

dapat dihindarkan didalam penentuan

kebijakan dividen perusahaan. Pemerintah bersama dengan Dewan Perwakilan
Rakyat sudah menentukan masing-masing target Dividen Payout Ratio yang
harus dibayarkan oleh masing masing BUMN.
BUMN juga merupakan suatu perusahaan yang memerlukan dana internal
untuk melakukan pertumbuhan melalui penambahan asset yang nantinya akan
menunjang pertumbuhan laba perusahaan. Satu-satunya sumber dana internal
yang dapat digunakan adalah laba ditahan, namun apabila Dividen Payout
Rationya

besar,

maka

laba

ditahan

yang

akan

mengembangkan perusahaan akan semakin kecil.

digunakan

untuk

Apabila dana yang

digunakan untuk pengembangan perusahaan berasal dari sumber external
melalui hutang, maka akan membebani perusahaan dengan bunga dari hutang
tersebut yang nantinya akan mengurangi laba perusahaan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2

Dengan adanya privatisasi, diharapkan BUMN dapat beroperasi secara
lebih profesioanal. Privatisasi adalah penjualan saham Persero (Perusahaan
Perseroan), baik sebagian maupun seluruhnya, kepada pihak lain dalam rangka
meningkatkan kinerja dan nilai perusahaan, memperbesar manfaat bagi negara
dan masyarakat, serta memperluas saham oleh masyarakat. Dengan privatisasi
diatas 50%, maka kendali dan pelaksanaan kebijakan BUMN akan bergeser dari
pemerintah ke investor baru. Privatisasi dapat mendatangkan manfaat apabila
setelah privatisasi BUMN mampu bertahan hidup dan berkembang di masa
depan, mampu menghasilkan keuntungan, dapat memberdayakan usaha kecil,
menengah dan koperasi serta masyarakat sekitarnya. Terlebih lagi, pengawasan
bukan hanya dari pihak pemerintah saja, tetapi juga dari investor yang
menanamkan modalnya ke BUMN tersebut.
Dari sisi investor, tujuan utama menanamkan dana ke dalam perusahaan
untuk mencari pendapatan atau tingkat pengembalian investasi (return) baik
berupa dividen maupun capital gain. Umumnya investor menginginkan
pembagian dividen yang relatif stabil, karena dengan stabilitas dividen dapat
meningkatkan kepercayaan investor terhadap perusahaan. Sedangkan dari sisi
perusahaan yang akan membagikan dividen dihadapkan pada berbagai macam
pertimbangan, yaitu

perlunya menahan sebagian laba untuk re-investasi

sebagai bentuk usaha dalam mengembangkan perusahaan. Perusahaan juga
mengharapkan

adanya

pertumbuhan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

secara

terus-menerus

untuk

3

mempertahankan kelangsungan hidupnya, dan sekaligus juga harus memberi
kesejahteraan yang lebih besar kepada para pemegang sahamnya.
Kebijakan

dividen atau pada hakikatnya adalah menentukan porsi

keuntungan yang akan dibagikan kepada pemegang saham dan yang akan
ditahan sebagai bagian dari laba ditahan. Tingkat dividen yang semakin tinggi
dibayarkan, berarti semakin sedikit laba yang ditahan dan sebagai akibatnya
ialah menghambat tingkat pertumbuhan perusahaan. Perusahaan yang ingin
menahan sebagian besar dari pendapatannya tetap didalam perusahaan, berarti
bagian dari laba yang tersedia untuk pembayaran dividen akan semakin kecil.
Likuiditas perusahaan akan mempengaruhi besar kecilnya dividen yang
dibayarkan sehingga semakin kuat posisi likuiditas perusahaan terhadap
prospek kebutuhan dana di waktu mendatang, makin tinggi dividen tunai yang
dibayarkan. Berarti semakin kuat posisi likuiditas

perusahaan, maka

kemampuannya untuk membayar dividen akan semakin besar pula (Riyanto,
2010 : 267). Ada pula suatu perusahaan yang keadaan likuiditasnya sangat baik
tetapi membayar dividen yang rendah karena laba yang diperoleh perusahaan
diinvestasikan dalam bentuk mesin dan peralatan, persediaan dan barangbarang lainnya, bukan disimpan dalam bentuk uang tunai.
Solvabilitas atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban
finansialnya juga akan mempengaruhi besarnya laba yang akan dibagikan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4

sebagai dividen kepada para pemegang saham. Keuntungan yang semakin kecil
karena tingginya tingkat hutang mengakibatkan beban bunga juga semakin
tinggi. Hal ini berdampak pada rendahnya dividen yang dibayarkan karena
rendahnya keuntungan yang diperoleh.
Sebagai pihak di luar emiten, para pemegang saham akan membutuhkan
informasi keuangan untuk memperkirakan besarnya dividen yang akan diterima
dalam periode tertentu. Informasi tersebut disajikan melalui laporan keuangan
perusahaan yang ditunjukkan oleh rasio-rasio keuangan.
0,500

0,424

0,448

0,400

0,325

0,325

0,264

0,300

DPR

0,200
0,100
0,000

2007

2008

2009

2010

2011

Grafik 1.1. Rata-rata DPR perusahaan BUMN tahun 2007-2012
Kecenderungan rata-rata Dividend Payout Ratio yang dibagikan
perusahaan BUMN yang Go Publik antara tahun 2007-2012 seperti yang
ditampilkan grafik menyerupai panal kuda. Terjadi peningkatan DPR sebesar
0.024 dari sebelumnya 0.424 pada 2007 menjadi 0.448 pada 2008. Kemudian

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5

terjadi penurunan yang signifikan pada tahun 2009, rasio dividen yang
dibagikan menjadi 0.264. kemudian kembali meningkat tahun 2010 meski
belum bisa menyamai titik penurunan tahun 2009, lalu stabil pada tahun 2011.
Terjadinya penurunan yang signifikan ini tentu tidak sesuai dengan harapan
para investor yang menginginkan kestabilan peningkatan pengembalian dana
investasi. Hal ini berdampak pada tahun-tahun berikutnya. Pihak manajemen
tentu perlu melakukan usaha yang lebih besar untuk meningkatkan rasio
pembagian dividen demi mengembalikan kepercayaan para investor untuk
menanamkan modalnya.
Untuk menemukan solusi tersebut, sebelumnya perlu dilakukan analisa
mengenai apa yang menyebabkan hal tersebut terjadi. Beragam faktor bisa
mempengaruhi besarnya rasio pembagian dividen. Seperti pada penelitian yang
telah dilakukan sebelumnya oleh Sutrisno (2001). Dalam jurnalnya dengan
judul “Analisis factor-faktor yang Mempengaruhi Dividend Payout Ratio pada
Perusahaan Publik di Indonesia” membuktikan bahwa Cash Position dan DER
berpengaruh signifikan sedangkan Growth Potential, Firm Size, Profitability,
dan Holding memiliki hubungan yang tidak signifikan terhadap Dividen Payout
Ratio.
Sedangkan Sri Hermuningsih (2007) dalam jurnalmya yang berjudul
“Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Dividen Payout Ratio pada
Perusahaan yang Go Public di Indonesia “ membuktikan bahwa Firm Size dan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

6

DER memiliki hubungan yang signifikan sedangkan Cash Position, Growth
Potential, Profitability, dan Holding memiliki hubungan yang tidak signifikan
terhadap Dividen Payout Ratio.
Dengan adanya fenomena tersebut dan dengan adanya perbedaan hasil
penelitian-penelitian terdahulu, maka perlu diteliti lebih lanjut mengenai
faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan Dividen Payout Ratio dengan
menggunakan variabel Cash Position, Current Ratio, Debt to Equity Ratio,
dan Return on Investmen terhadap Dividen Payout Ratio pada perusahaan
BUMN yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2011.

1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka yang
menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah :
1. Apakah Current Ratio berpengaruh terhadap Dividend Payout Ratio?
2. Apakah Cash Potition berpengaruh terhadap Dividend Payout Ratio?
3. Apakah Debt to Equity Ratio berpengaruh terhadap Dividend Payout Ratio?
4. Apakah Return on Investment berpengaruh terhadap Dividend Payout Ratio?

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

7

1.3.Tujuan Penelitian
1.3.1. Membuktikan secara empiris pengaruh Current Ratio terhadap Dividend
Payout Ratio.
1.3.2. Membuktikan secara empiris pengaruh Cash Posotion terhadap Dividend
Payout Ratio.
1.3.3. Membuktikan secara empiris pengaruh Debt to Equity Ratio terhadap
Dividedn Payout Ratio.
1.3.4. Membuktikan secara empiris pengaruh Return on Investmen terhadap
Dividend Payout Ratio.

1.4.Manfaat Penelitian
1.4.1. Bagi Universitas
Penelitian

ini

diaharapkan

dapat

menambah

perbendaharaan

perpustakaan berupa hasil penelitian dan sekaligus bahan referensi penelitian
yang akan datang.
1.4.2. Bagi BUMN
Penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu sumber informasi
untuk mempertimbangkan pengambilan kebijakan manajemen yang berkenaan
dengan pembagian dividend dan laba ditahan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

8

1.4.3. Bagi Investor
Penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu sumber informasi
untuk mempertimbangkan pengambilan langkah investasi terutama yang
berkenaan dengan BUMN.
1.4.4. Bagi Peneliti Lanjutan
Penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu sumber referensi
untuk penelitian dengan tema yang serupa guna menyempurnakan teori
sebelumnya.
1.4.5. Bagi Peneliti
Penelitian ini dapat menambah wawasan dan menumbuhkan
keterampilan meneliti serta pengetahuan yang lebih mendalam pada bidang
yang dikaji.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

9

BAB II
TINJ AUAN PUSTAKA
2.1.

Penelitian Terdahulu
Sutrisno (2001) dalam jurnalnya dengan judul “Analisis Faktor-faktor
yang Mempengaruhi Dividen Payout Ratio pada Perusahaan Publik di
Indonesia “ meneliti apakah ada pengaruh signifikan antara Cash Position,
Growth Potential, Firm Size, Debt to Equity Ratio (DER), Profitability, dan
Holding dengan Dividen Payout Ratio terhadap perusahaan publik di
Indonesia tahun 1991-1996. Berdasarkan hasil pengujian terbukti bahwa Cash
Position dan DER berpengaruh signifikan sedangkan Growth Potential, Firm
Size, Profitability, dan Holding memiliki hubungan yang tidak signifikan
terhadap Dividen Payout Ratio pada perusahaan publik di Indonesia tahun
1991-1996
Sri Hermuningsih (2007) dalam jurnalmya yang berjudul

“Analisis

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Dividen Payout Ratio pada Perusahaan
yang Go Public di Indonesia “ meneliti apakah ada pengaruh signifikan antara
Cash Position, Growth Potential, Firm Size, Debt to Equity Ratio (DER),
Profitability, dan Holding terhadap Dividen Payout Ratio pada perusahaan
yang telah Go Publik di Indonesia sampai akhir Maret 2006. Berdasarkan
hasil pengujian terbukti bahwa Firm Size dan DER memiliki hubungan yang
signifikan sedangkan

Cash Position, Growth Potential, Profitability, dan

Holding memiliki hubungan yang tidak signifikan terhadap Dividen Payout

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

10

Ratio pada perusahaan yang telah Go Publik di Indonesia sampai akhir Maret
2006.
Dian Septi Widiyanti (2011) dalam

jurnalmya yang berjudul

“Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Dividen” meneliti
Apakah ada pengaruh signifikan antara ROI, NPM, CR, DER, TATO, dan
EPS terhadap Dividen Payout Ratio pada perusahaan manufaktur yang
terdaftar di BEI tahun 2008-2010. Berdasarkan hasil pengujian terbukti bahwa
ROI, CR, dan DER memiliki hubungan yang signifikan sedangkan NPM,
TATO, dan EPS memiliki hubungan yang tidak signifikan terhadap Dividen
Payout Ratio pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Periode 2008-2010.
Siti Syamsiroh Difah (2011) dalam jurnalmya yang berjudul “Analisis
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Dividen Payout Ratio pada Perusahaan
BUMN yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2004-2009”
meneliti apakah ada pengaruh signifikan antara ROA, Current Ratio, Growth
Potential, Firm Size, dan Dividen tahun lalu terhadap Dividen Payout Ratio
pada perusahaan BUMN yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2004-2009.
Berdasarkan hasil pengujian terbukti bahwa Current Ratio, Growth Potential,
dan Firm Size memiliki hubungan yang signifikan sedangkan ROA dan
Dividen tahun lalu memiliki hubungan yang tidak signifikan terhadap Dividen
Payout Ratio pada perusahaan BUMN yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
2004-2009.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

11

2.1.1. Perbedaan dengan Penelitian Saat Ini
Terdapat perbedaan antara penelitian saat ini dengan penelitian sebelumnya.
Perbedaan tersebut mencakup :
Tabel 2.1. Per bedaan Penelitian Saat Ini
No.

Nama Peneliti

Variabel

Alat Analisis

Objek

Tahun
Penelitian

1

2

Sutrisno

CP, GP, FZ, DER,

Analysis of

Perusahaan

Profitability dan

Moment

Publik di

Holding

Structure

Indonesia

Sri

CP, GP, FZ, DER,

Regesi

Perusahaan Go

Hermuningsih

Profitability dan

Berganda

Publik di

Holding
3

Dian Septi W.

5

Siti Syamsiroh

Novia Doris

2006

Indonesia

ROI, NPM, CR,

Regesi

Perusahaan

DER, TATO dan

Berganda

Manufaktur di

EPS
4

19911996

20082010

Indonesia

ROA, CR, GP, FZ

Regesi

Perusahaan

dan Dividen Tahun

Linier

BUMN di BEI

Lalu

Berganda

CR, CP, DER dan

Regesi

Perusahaan

ROI

Linier

BUMN di BEI

20042009

20092011

Berganda
Penelitian saat ini merupakan hasil modifikasi dari Sutrisno dan Sri
Hermuningsih dalam hal variabel (CP dan DER) serta Dian Septi dalam hal variabel
(ROI dan CR) dan Siti Syamsiroh dalam hal objek penelitian (BUMN di BEI).

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

12

2.2.

Landasan Teori

2.2.1. Analisis Rasio Keuangan
2.2.1.1. Pengertian Analisis Rasio Keuangan
Analisa rasio keuangan perusahaan pada dasarnya merupakan
perhitungan rasio-rasio yang tidak hanya berguna bagi kepentingan intern
perusahaan melainkan juga bagi pihak luar. Penganalisa harus mampu untuk
menyesuaikan faktor-faktor yang ada pada periode atau waktu ini dengan
faktor-faktor dimasa yang akan datang yang mungkin akan mempengaruhi
posisi keuangan atau hasil operasi perusahaan yang bersangkutan (Munawir,
2000 : 64).
Rasio keuangan adalah alat utama untuk menganalisis keuangan.
Kadang-kadang mengacu pada standar ukuran yang sederhana, seperti
misalnya benchmark, rasio dapat menstandarisasi informasi keuangan yang
dapat dipakai sebagai alat pembandingan antar perusahaan dengan ukuran
yang berbeda. Ada dua kelompok yang menganggap rasio keuangan
berguna. Pertama, terdiri dari manajer yang menggunakannya untuk
mengukur dan melacak kinerja perusahaan sepanjang waktu. Fokus utrama
dari analisis mereka sering berkaitan dengan ukuran profitabilitas yang
digunakan untuk mengevaluasi kinerja perusahaan dari sudut pandang
pemilik. Kelompok kedua pengguna rasio keuangan mencakup para analis
yanhg merupakan kelompok eksternal perusahaan. Contoh kelompok ini
adalah petugas pemberi pinjaman dari bank komersial yang ingin

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

13

menentukan kelayakan kredit si pemohon pinjaman. di sisi analisis lebih
ditekankan pada sejarah penggunaan hutang oleh perusahaan serta
kemampuannya untuk membayar bunga dan pokok pinjamannya (Keown :
199 : 108)
Menurut Sutrisno (2003 : 243) analisis rasio keuangan merupakan alat
untuk mengukur kinerja finansial perusahaan. Melalui analisis rasio ini bisa
diperoleh informasi dan gambaran perkembangan finansial perusahaan,
dengan mengadakan interpretasi dari laporan keuangan, yaitu dengan
menghubungkan pos-pos yang ada pada laporan keuangan.
Selanjutnya menurut Harahap (2004 : 297), analisis rasio adalah angka
yang diperoleh dari hasil perbandingan dari suatu pos laporan keuangan
dengan pos lainnya yang mempunyai hubungan yang relevan dan signifikan
Bagi manajemen finansial, dengan menghitung rasio-rasio akan
memperoleh suatu informasi tentang kekuatan dan kelemahan yang dihadapi
oleh perusahaan dibidang finansial, sehingga dapat digunakan dalam
pengambilan keputusan bagi kepentingan perusahaan untuk masa yang akan
datang. Sedangkan bagi investor merupakan bahan pertimbangan apakah
menguntungkan untuk membeli saham perusahaan yang bersangkutan atau
tidak.
2.2.1.2. Kegunaan Analisis Rasio Keuangan
Tujuan pokok dari analisis rasio keuangan sebagai bagian dari
pekerjaan detektif yang mencoba melakukan evaluasi bagaimana suatu

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

14

perusahaan berprestasi dan bagaimana menempatkan posisinya di masa yang
akan datang. Analisis rasio keuangan sebaiknya tidak dikerjakan secara
mekanis, akan tetapi harus dipertimbangkan sebagai bagian dari proses
evaluasi yang lebih luas (Weston ; 1996 ; 226)
Analisis rasio seperti halnya alat-alat analisa yang lain adalah "future
oriented", oleh karena itu penganalisa harus mampu untuk menyesuaikan
faktor-faktor yang sudah ada pada periode atau waktu ini dengan faktorfaktor dimasa yang akan datang yang mungkin akan mempengaruhi posisi
keuangan atau hasil operasi perusahaan yang bersangkutan. Dengan
demikian kegunaan atau manfaat suatu angka rasio sepenuhnya tergantung
pada kemampuan atau kecerdasan penganalisa dalam menginterpretasikan
data yang bersangkutan (Munawir, 2000 : 64).
2.2.1.3. Jenis-jenis Analisis Rasio Keuangan
Setiap analisis mempunyai tujuan atau kegunaan yang menentukan
perbedaan penekanan yang sesuai dengan tujuan tersebut. Seorang analis,
misalnya adalah seorang bankir yang mempertimbangkan pemberian kredit
jangka pendek untuk suatu perusahaan. Para bankir terutama akan
menekankan pada posisi perusahaan jangka pendek, sehingga mereka
menekankan pada rasio-rasio likuiditas. Sebaliknya, pemberian kredit jangka
panjang akan lebih menekankan pada kemampuan perusahaan menghasilkan
laba dan efisiensi operasinya. Mereka mengetahui bahwa operasi yang tidak
efisien akan mengikis nilai aktiva dan posisi sekarang yang kuat tidak akan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

15

menjamin bahwa dana akan tersedia untuk melunasi suatu penerbitan saham
20-tahun. Demikian halya dengan para calon pemegang saham yang
menanam modalnya dalam bentuk saham biasa, akan lebih tertarik dengan
profitabilitas dan efisiensi jangka panjang. Sudah barang tentu manajemen
memerlukan seluruh aspek dari analis keuangan; manajemen harus mampu
membayar hutang kepada kreditor jangka pendek maupun kreditor jangka
panjang, termasuk kemampuan menghasilkan laba untuk para pemegang
saham (Weston, 1996 ; 225)
Rasio keuangan menurut Tampubolon

(2005 : 35-39) dapat

dikelompokkan kedalam empat kategori, yaitu rasio likuiditas, efisiensi,
leverage, dan probabilitas.
2.2.1.3.1. Rasio Likuiditas
Rasio likuiditas menunjukkan tingkat kemudahan relatif suatu
aktiva untuk segera dikonversikan ke dalam kas dengan sedikit atau
tanpa penurunan nilai serta tingkat kepastian tentang jumlah kas yang
diperoleh. Kas merupakan suatu aktiva yang paling likuid, aktiva lain
mungkin relatif likuid atau tidak likuid tergantung seberapa cepat
aktiva ini dapat dikonversikan kedalam kas, misalnya surat-surat
berharga (efek-efek). Sedangkan aktiva yang tidak likuid contohnya
gedung dan tanah karena tidak mudah untuk dijual. Untuk menjual
gedung dan tanah tidak saja diperlukan kecocokan harga, tetapi juga
harus dicari pembeli yang berminat.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

16

Komponen aktiva lancar, kas, dan surat berharga dipandang
sebagai aktiva yang likuid. Piutang mempunyai risiko serta struktur
maturitas yang berbeda-beda. Untuk mengkonversi piutang kedalam
kas (anjak piutang) dibutuhkan suatu pembeli. Karena risiko dan
maturitas yang rendah dalam piutang, tentunya pembeli hanya mau
membeli dengan harga yang lebih rendah dari piutang. Oleh karena
itu, untuk mengkonversi piutang kedalam kas diperlukan potongan
(discounted) dari nilai piutang atau harus menunggu sampai piutang
tersebut jatuh tempo. Dengan demikian, piutang dipandang kurang
likuid dibanding dengan kas dan surat-surat berharga.
Persediaan barang dipandang tidak lebih likuid dibandingkan
piutang, pertimbangannya adalah bahwa persediaan barang cenderung
untuk diperdagangkan pada pasar tertentu. Apabila korporasi
mengalami kesulitan keuangan dan akan menjual barangnya, maka
diperlukan tawar-menawar harga yang cukup lama. Karena alasan
inilah maka persediaan barang dipandang sebagai aktiva yang paling
tidak likuid.
Aktiva

tetap

seperti

gedung, mesin-mesin, dan peralatan

merupakan aktiva yang tidak likuid. Hal ini disebabkan harga jual dari
aktiva tetap ini yang tidak tetap. Disamping itu diperlukan pembeli
yang tepat yang berminat untuk membelinya pada nilai tetap tersebut.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

17

Menentukan tingkat likuiditas korporasi dipergunakan rasio
likuiditas, antara lain :
a.

Current ratio

b.

Quick ratio

c.

Absolute liquidity ratio

Masing-masing rasio liuiditas ini mencerminkan perspektif waktu
yang berbeda dalam mengukur kemampuan korporasi untuk
memenuhi kewajiban jangka pendek. Current ratio dipergunakan
untuk mengukur kemampuan korporasi dalam memeui kewajiban
jangka pendek, dengan asumsi

bahwa semua aktiva lancar

dikonversikan ke dalam kas. Quick ratio digunakan untuk mengukur
hal yang sama dalam perspektif waktu yang lebih singkat. Sedangkan
absolute liquidity ratio mengukur kemampuan korporasi dalam waktu
yang paling singkat karena hanya aktiva likuid saja yang
diperhitungkan.
2.2.1.3.2. Rasio Leverage
Rasio leverage digunakan untuk menjelaskan penggunaan utang
untuk membiayai sebagian daripada aktiva korporasi. Pembiayaan
dengan utang mempunyai pengaruh bagi korporasi karena utang
mempunyai beban yang bersifat tetap. Kegagalan korporasi dalam
membayar bunga atas utang dapat menyebabkan kesulitan keuangan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

18

yang dapat berakhir dengan kebangkrutan korporasi. Tetapi,
penggunaan utang juga memberikan subsidi pajak atas bunga yang
dapat menguntungkan pemegang saham. Oleh karena itu, penggunaan
utang harus menyeimbangkan antara keuntungan dan kerugiannya.
Pada dasarnya rasio leverage yang lazim digunakan adalah sebagai
berikut :
a.

Debt to Net Worth

b.

Coverage Interest Charge

c.

Total Asset to Net Worth

d.

Fixed Asset to Net Worth

e.

Current Asset to Net Worth

Dari kedelapan rasio di atas, terdapat dua rasio yang mengukur
kemampuan korporasi untuk membayar bunga dari penggunaan utang.
Sedangkan rasio lainnya harus melihat penggunaan leverage dari
kewajiban yang tidak mempunyai beban bunga. Sebagai contoh,
terdapat perbedaan antara total assets dengan net worth yang tinggi
yang menunjukkan penggunaan leverage yang besar atau modal
sendiri yang kecil. Rasio total asset to net worth ini juga menunjukkan
seberapa besar risiko yang ditanggung oleh kreditur. Sehingga
penggunaan

rasio-rasio

ini

sangat

berguna

untuk

mengukur

keseimbangan antara tingkat likuiditas, kemampuan penagihan, tingkat

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

19

persediaan, keseimbangan aktiva lancar dan aktiva tetap dengan
modal, serta total asset dibandingkan modal.
2.2.1.3.3. Rasio Efisiensi
Rasio efisiensi dipergunakan untuk mengukur seberapa efisien
korporasi dalam penggunaan aktivitasnya. Rasio ini semuanya
mempergunakan perbandingan antara tingkat penjualan dengan
investasi dalam beberapa aktiva. Asumsi yang diambil adalah
menggunakan hubungan antara penjualan dengan berbagai aktiva
tersebut.
Dalam analisis efisiensi persediaan terdapat beberapa masalah
yang perlu diketahui. Pertama, penjualan dilakukan menurut harga
pasar, sedangkan investasi dicatat menurut harga pokoknya. Kedua,
penjualan terjadi sepanjang periode (bulan datau tahun), sedangkan
persediaan

menunjukkan

posisi

pada

suatu

tanggal

tertentu.

Penggunaan persediaan rata-rata awal dan akhir periode dalam analisis
efisiensi persediaan akan lebih baik.
Rasio efisiensi yang digunakan pada umumnya meliputi berikut ini
a. Sales to Total Assets
b. Sales to Fixed Assets
c. Sales to Current Assets
d. Sales to Inventory

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

20

e. Sales to Receivable
f. Sales to Liquid Assets

2.2.1.3.4. Rasio Profitabilitas
Pengukuran

tingkat

profitabilitas

dapat

dikatakan

dengan

membandingkan tingkat Return on Investment (ROI) yang diharapkan
dengan tingkat return yang diminta para investor dalam pasar modal.
Jika return yang diharapkan lebih besar daripada return yang diminta,
maka investasi tersebut dikatakan sebagai menguntungkan.
Nilai pasar suatu saham sangat tergantung kepada perkiraan dari
expected return dan risiko dari arus kas di masa yang akan datang.
Penilaian arus kas ini merupakan proses dasar, disebabkan laporan
keuangan tidak cukup menunjukkan aktivitas korporasi di masa
mendatang. Dengan demikian, terdapat beberapa macam analisis
profitabilitas yang didasarkan kepada laporan keuangan dan sangat
diperlukan oleh para manajer keuangan sebagai informasi.
Rasio profitabilitas tergantung dari informasi akuntansi yang
diambil dari laporan keuangan. Oleh karena itu, profitabilitas dalam
konteks analisis rasio untuk mengukur pendapatan menurut laporan
laba rugi dengan nilai buku investasi. Rasio profitabilitas kemudian
dapat dibandingkan dengan rasio yang sama dengan rasio korporasi
lainnya pada tahun-tahun sebelumnya atau sering disebut sebagai rasio

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

21

rata-rata industri. Rasio profitabilitas yang digunakan pada umumnya
adalah sebagai berikut ini :
a. Net Profit Margin
b. Return on Investment
c. Return on Net Worth
2.2.2. Dividen Payout Ratio
Teori mengenai kebijakan dividen seperti yang dijelaskan oleh Weston
& Bringham (2005 : 198) ada dua, yaitu “Teori Ketidakrelevanan Dividen”
dan “Teori Bird-in-the-Hand”. Teori pertama dicetuskan oleh Merton Miller
dan Franco Modigliani (MM) menyatakan bahwa nilai suatu perusahaan
hanya ditentukan oleh kemampuan dasarnya untuk menghasilkan laba serta
resiko bisnisnya. Dengan kata lain, nilai suatu perusahaan tergantung sematamata pada pendapatan yang dihasilkan oleh aktivanya, bukan pada bagaimana
pendapat tersebut dibagi di antara dividen dan laba yang ditahan
(pertumbuhan). Jadi, peningkatan atau penurunan dividen oleh perusahaan
tidak akan mempengaruhi nilai perusahaan.
Berikutnya mengenai Teori Bird-in-the-Hand yang dikemukakan oleh
Myron Gordon dan John Lintner menjelaskan bahwa investor menyukai
pendapatan dividen yang tinggi karena pendapatan dividen yang diterima
seperti burung di tangan (bird in the hand) yang mempunyai nilai yang lebih
tinggi dan risiko yang kecil daripada pendapatan modal (bird in the bush)

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

22

karena dividen lebih pasti dari pendapatan modal. Teori ini juga berpendapat
bahwa investor menyukai dividen karena kas di tangan lebih bernilai daripada
kekayaan dalam bentuk lain. Konsekuensinya, harga saham perusahaan akan
sangat ditentukan oleh besarnya dividen yang dibagikan. Peningkatan dividen
akan meningkatkan harga saham yang akan berdampak pula pada nilai
perusahaan.
Dalam jurnalnya, Sutrisno (2001 : 3) menyebutkan faktor-faktor yang
mempengaruhi keputusan dividen seperti yang dicetuskan oleh Levy dan
Sarnat (1970) dan Van Horn (1986) adalah sebagai berikut :
a.

peraturan atau perundangan

b. posisili kuiditas
c.

kebutuhan dana untuk melunasi hutang

d. larangan dalam perjanjian hutang
e.

tingkat ekspansi perusahaan

f.

tingkat keuntungan perusahaan

g.

stabilitas perusahaan

h.

kemampuan memasuki pasar modal

i.

pelaku kelompok pengendali

j.

posisi pemegang saham sebagai wajib pajak

k.

pajak atas keuntungan yang diakumulasikan secara salah

l.

tingkat inflasi.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

23

Dividen

merupakan

hak

pemegang

saham,

Jika

perusahaan

memutuskan untuk membagi keuntungan dalam dividen, semua pemegang
saham mendapatkan haknya yang sama. (Jogiyanto, 1998 ; 58)
Perubahan besarnya dividen yang dibagikan terdapat dua akibat yang
saling berlawanan. Apabila seluruh laba dibayarkan sebagai dividen maka
kepentingan cadangan terabaikan, sebaliknya bila laba ditahan semua maka
kepentingan pemegang saham terabaikan. Untuk menjaga kedua kepentingan
tersebut, maka manajer dapat menempuh kebijakan yang optimal (Brigham
dan Houston, 2006 : 437)
Menurut Sartono (2001 : 281) kebijakan deviden adalah keputusan
apakah laba yang diperoleh perusahaan akan dibagikan kepada pemegang
saham sebagai deviden atau akan ditahan dalam bentuk laba ditahan guna
pembiayaan investasi dimasa datang. Apabila perusahaan memilih untuk
membagikan laba sebagai deviden, maka akan mengurangi laba yang ditahan
dan selanjutnya mengurangi total sumber dana intern. Sebaliknya, jika
perusahaan memilih untuk menahan laba yang diperoleh, maka kemampuan
pembentukan dana intern akan semakin besar.
Dividend Payout Ratio merupakan rasio pembayaran dividen kepada
pemegang saham sesuai dengan besarnya kepemilikan saham (Susiyono,
2002: 16).
Menurut Riyanto (2010 : 265) Dividen Payout Ratio merupakan
persentase dari pendapatan yang akan dibayarkan kepada pemegang saham

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

24

sebagai cash dividen. Lebih lanjut dijelaskan bahwa politik dividen adalah
bersangkutan dengan penentuan pembagian pendapatan (earning) antara
penggunaan pendapatan untuk dibayarkan kepada para pemegang saham
sebagai dividen atau untuk digunakan di dalam perusahaan, yang berarti
pendapatan tersebut harus ditahan di dalam perusahaan
Laba ditahan (retained earning) dengan demikian merupakan salah
satu dari sumber dana yang paling penting untuk membiayai pertumbuhan
perusahaan, sedangkan dividen merupakan aliran kas yang dibayarkan kepada
para pemegang saham atau equity investors. Setiap perusahaan selalu
menginginkan adanya pertumbuhan bagi perusahaan tersebut di satu pihak
dan juga dapat membayarkan dividen kepada para pemegang saham di lain
pihak, tetapi kedua tujuan tersebut selalu bertentangan.
Sebab makin tinggi tingkat dividen yang dibayarkan, berarti semakin
sedikit laba yang ditahan, dan sebagai akibatnya ialah menghambat tingkat
pertumbuhan (rate of growth) dalam pendapatan dan harga sahamnya. Kalau
perusahaan ingin menahan sebagian besar dari pendapatannya tetap dalam
perusahaan, berarti bahwa bagian dari pendapatan yang tersedia untuk
pembayaran dividen adalah semakin kecil.
Dengan demikian dapatlah dikatakan bahwa makin tingginya Dividen
Payout Ratio yang ditetapkan oleh suatu perusahaan, makin kecil dana yang
tersedia untuk ditanamkan kembali di dalam perusahaan yang ini berarti akan
menghambat pertumbuhan perusahaan. Salah satu fungsi yang terpenting dari

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

25

financial manager adalah menetapkan alokasi dari keuntungan neto sesudah
pajak atau pendapatan untuk pembayaran dividen di satu pihak dan untuk laba
ditahan di lain pihak, dimana keputusan tersebut mempunyai pengaruh yang
menentukan terhadap nilai dari perusahaan (the v