TINDAKAN HUKUM YANG DAPAT DILAKUKAN OLEH KEJAKSAAN AGUNG REPUBLIK INDONESIA TERHADAP PT. CHEVRON PACIFIC INDONESIA DAN ABDUL HAMID BATUBARA MENGENAI DANA PEMULIHAN (COST RECOVERY) PROYEK BIOREMEDIASI.

ABSTRAK
Indonesia memiliki sumber daya alam yang sangat besar, sehingga
menjadi negara tujuan investasi, khususnya sektor minyak dan gas bumi.
Dengan demikian perlindungan atas adanya sumber daya alam
merupakan tanggung jawab yang besar bagi pemerintah guna melindungi,
dan melestarikan untuk kesejahteraan umum. Berdasarkan pokok
pemikiran di atas maka dirumuskan beberapa peraturan perundangundangan dan konsep yang baik untuk menjaga kelestarian sumber daya
tersebut. Undang-undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas
Bumi mengatakan eksplorasi dan eksploitasi minyak dan gas bumi di
Indonesia didasarkan pada Kontrak Kerja Sama. Dengan adanya konsep
Kontrak Kerja Sama ini diharapkan dapat memberikan keuntungan bagi
pihak terkait serta tujuan dari negara dapat tercapai. Namun pada
faktanya, banyak terjadi permasalahan dalam penerapan Kontrak Kerja
Sama. Terutama dalam hal ini adalah adanya dana pemulihan (cost
recovery). Sehingga dengan adanya permasalahan dalam penggunaan
dana pemulihan (cost recovery) tidak jarang menimbulkan kerugian bagi
negara.
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah yuridis normatif,
Peneliti menganalisis kasus serta peraturan perundang-undangan yang
berkesinambungan dengan persoalan penggunaan dana pemulihan pada
Kontrak Kerja Sama. Kemudian spesifikasi dalam penelitian yang

dipergunakan dalam penulisan ini bersifat deskriptif analitis, yaitu
spesifikasi penulisan yang memberikan data atau gambaran mengenai
objek dan permasalahan, berupa fakta-fakta disertai analisis yang akurat
dengan teori-teori hukum dan praktek pelaksanaan hukum positif.
Pengumpulan data dilakukan dengan cara mengumpulkan data sekunder,
baik itu yang berupa bahan hukum primer maupun yang berupa bahan
hukum sekunder, selain itu digunakan studi kepustakaan.
Dari hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa proyek
bioremediasi yang dilakukan PT. Chevron Pacific Indonesia terbukti
merugikan keuangan negara sehingga memenuhi ketentuan pada Pasal 2
Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah
dengan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan
Tindak Pidana Korupsi dan Abdul Hamid Batubara selaku Direktur Utama
PT. Chevron Pacific Indonesia dapat dimintakan pertanggungjawaban
atas proyek bioremediasi di Provinsi Riau yang diduga merugikan
keuangan negara. Penelitian ini juga memberikan sebuah rekomendasi
untuk dibuatnya peraturan perundang-undangan yang lebih jelas terkait
mengenai masalah dana pemulihan (cost recovery). Sehingga diharapkan
kejadian serupa tidak kembali terulang dikemudian hari.


ABSTRACT
Indonesia has natural resources very much, so as to be the
destination country . Especially oil and gas sector. Thus, the Government
has a big responsibility to protect the natural resouces and preserve for
the public welfare. Based on basic thought over and formulated some
legislation and concept that well the suistainability. Law Number 22 of
2001 on oil and gas exploration said exploitation of oil and gas in
Indonesia based on Production Sharing Contract. With Production Sharing
Contract is expected to give benefits related parties and purpose of
countries can be achieved. There are some special clause in PSC, one of
which is Cost Recovery. In oil and gas sector, parties who want to
exploration and exploitation in Indonesia should use own expense first.
When the party was successful in discovering oil and natural gas of a
commercial nature, the cost of issued during exploration and exploitation
will be replaced by the state. In this case is Bioremediation project by PT.
Chevron Pacific Indonesia.
The methods used in Legal Research Memorandum is the juridical
normative, Researchers analyzed the case and legislation sustainable with
the question of the use of the recovery on the contract daa Partnership.
Then the specs in the research used in this writing is analytical,

descriptive, i.e. writing specifications that provide the data or the image of
the object and the problem, in the form of facts with an accurate analysis
with legal theories and practice of implementation of positive law. Data
collection is carried out by means of collecting secondary data, be it in the
form of primary law and secondary law materials either, other than that
used in library studies.
From the research obtained conclusion that Bioremediation project
By PT. Chevron Pacific Indonesia proved to be caused financial loss to the
state so that it fulfilled the provisions in article 2 of the law number 21 year
2001, and abdul hamid batubara as President Director of PT. Chevron
Pacific Indonesia can be sought of responsibility for Bioremediation
Project In Riau suspected caused financial loss to the state. The research
als gave a remommendations to made the legislations more clear about
cost recovery. So expect a similar incident does not happen again in the
future.