MEMORANDUM HUKUM KEPADA PT. RAJAWALI CITRA TELEVISI INDONESIA (RCTI) TERHADAP SANKSI YANG DIKELUARKAN KOMISI PENYIARAN INDONESIA PUSAT (KPIP) BERUPA PENGHENTIAN PENAYANGAN SEMENTARA DAN PERMOHONAN MAA.
MEMORANDUM HUKUM KEPADA PT. RAJAWALI CITRA TELEVISI
INDONESIA (RCTI) TERHADAP SANKSI YANG DIKELUARKAN
KOMISI PENYIARAN INDONESIA PUSAT (KPIP) BERUPA
PENGHENTIAN PENAYANGAN SEMENTARA DAN PERMOHONAN
MAAF MATA ACARA SILET ATAS TINDAKANYA YANG TELAH
MELANGGAR KETENTUAN UNDANG-UNDANG PENYIARAN,
UNDANG-UNDANG PERS, DAN PEDOMAN PERILAKU PENYIARAN
DAN STANDAR PROGRAM SIARAN
GILANG RAMADHAN
110110070001
Penyiaran merupakan suatu kegiatan yang dilakukan sebagai
bentuk komunikasi informasi secara massa yang artinya informasi
tersampaikan kepada masyarakat luas. Penyiaran yang dimaksud dalam
Undang-Undang Penyiaran memberikan suatu kewenangan bagi KPI
untuk melakukan sejumlah tindakan pengawasan dalam proses penyiaran
hingga informasi yang disiarkan memiliki muatan yang telah sesuai
dengan undang-undang dasar dan tidak melanggar norma tertentu.
Masalah yang dibahas dan dianalisis dalam tulisan ini adalah penjatuhan
sanksi administratif berupa penghentian tayangan sementara yang
dilakukan tanpa melalui prosedur terlebih dahulu serta penjatuhan sanksi
penerbitan permintaan maaf kepada masyarakat yang dilakukan dalam
format dan jumlah tertentu.
Penulisan memorandum hukum ini dikaji dari aspek hukum
penyiaran, hukum pers, dan hukum peradilan tata usaha negara dengan
metode deskriptif analitis dan pendekatan yuridis normatif
Berdasarkan hasil analisis peneliti diperoleh kesimpulan bahwa
Ketetapan yang dikeluarkan oleh KPI terkait penjatuhan sanksi
administrasi berupa penghentian tayangan sementara tidak dapat
dilaksanakan karena tidak melalui prosedur yang sesuai dengan aturan
yang telah ditetapkan oleh P3SPS. Penjatuhan sanksi untuk penerbitan
maaf dalam format dan jumlah tertentu. juga tidak dapat dilakukan karena
tidak didukung dengan ketentuan hukum yang jelas. Perihal ini juga
didukung dengan Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara dan
Pengadilan Tinggi Tata Usaha negara yang memutuskan untuk
membatalkan ketetapan dari KPI. Konsekuensinya berdampak pada
ketetapan KPI yang tidak dapat dilaksanakan oleh RCTI. Meskipun
demikian RCTI dapat melakukan suatu pengumuman koreksi tayangan
dan permintaan maaf yang disiarkan dalam sela acara sebagai bentuk
pertanggungjawaban atas kekeliruan informasi yang telah disampaikan
dalam tayangan SILET kepada masyarakat sesuai dengan Pasal 51
Undang-Undang Penyiaran.
v
MEMORANDUM OF LAW TO PT. RAJAWALI CITRA REPUBLIK
INDONESIA (RCTI) AGAINST KOMISI PENYIARAN INDONESIA
PUSAT (KPIP) SANCTIONS TEMPORARY CESSATION PROGRAM
AND APPLICATIONS OF CLARIFICATION THE PROVISION OF
ACTION THAT HAS VIOLATED THE LAW OF BROADCAST, THE LAW
OF THE PRESS AND BROADCASTING CODE OF CONDUCT
PROGRAM STANDARDS AND PRESS
GILANG RAMADHAN
110110070001
Broadcasting is an activity undertaken as a form of mass
communication of information by means of information conveyed to the
public Broadcasting is defined in the Broadcasting Act gives the authority
for the Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) to conduct a number of control
measures in the process of broadcasting to broadcast information that has
a content according with the constitution and certain norms. Problems are
discussed and analyzed in this paper is the imposition of administrative
sanctions, while the cessation of impressions made through the procedure
without prior publication of sanctions and an apology to the people who
carried out the format and a certain amount.
This legal memorandum was reviewed by legal aspects of
broadcasting, the press law, and state administrative courts of law by the
method of descriptive analysis and normative juridical approach
Based on the analysis of researchers concluded that the Decree
issued by the relevant KPI imposition of administrative sanctions such as
termination of temporary impressions can not be implemented because it
does not go through procedures in accordance with rules established by
P3SPS. Clarification for the issuance of sanctions in a particular format
and amount. also can not be done because not based on clear legal
provisions. Decision of Administrative Court and the High Administrative
Court said the cancellation of the sanctions issued against KPI.
Consequently impact on the provision of KPI that can not be implemented
by RCTI. Nevertheless RCTI can do a broadcast publishing an apology in
the event as a form of accountability for the misinformation that has been
presented in the display a Silet program to the public.
vi
INDONESIA (RCTI) TERHADAP SANKSI YANG DIKELUARKAN
KOMISI PENYIARAN INDONESIA PUSAT (KPIP) BERUPA
PENGHENTIAN PENAYANGAN SEMENTARA DAN PERMOHONAN
MAAF MATA ACARA SILET ATAS TINDAKANYA YANG TELAH
MELANGGAR KETENTUAN UNDANG-UNDANG PENYIARAN,
UNDANG-UNDANG PERS, DAN PEDOMAN PERILAKU PENYIARAN
DAN STANDAR PROGRAM SIARAN
GILANG RAMADHAN
110110070001
Penyiaran merupakan suatu kegiatan yang dilakukan sebagai
bentuk komunikasi informasi secara massa yang artinya informasi
tersampaikan kepada masyarakat luas. Penyiaran yang dimaksud dalam
Undang-Undang Penyiaran memberikan suatu kewenangan bagi KPI
untuk melakukan sejumlah tindakan pengawasan dalam proses penyiaran
hingga informasi yang disiarkan memiliki muatan yang telah sesuai
dengan undang-undang dasar dan tidak melanggar norma tertentu.
Masalah yang dibahas dan dianalisis dalam tulisan ini adalah penjatuhan
sanksi administratif berupa penghentian tayangan sementara yang
dilakukan tanpa melalui prosedur terlebih dahulu serta penjatuhan sanksi
penerbitan permintaan maaf kepada masyarakat yang dilakukan dalam
format dan jumlah tertentu.
Penulisan memorandum hukum ini dikaji dari aspek hukum
penyiaran, hukum pers, dan hukum peradilan tata usaha negara dengan
metode deskriptif analitis dan pendekatan yuridis normatif
Berdasarkan hasil analisis peneliti diperoleh kesimpulan bahwa
Ketetapan yang dikeluarkan oleh KPI terkait penjatuhan sanksi
administrasi berupa penghentian tayangan sementara tidak dapat
dilaksanakan karena tidak melalui prosedur yang sesuai dengan aturan
yang telah ditetapkan oleh P3SPS. Penjatuhan sanksi untuk penerbitan
maaf dalam format dan jumlah tertentu. juga tidak dapat dilakukan karena
tidak didukung dengan ketentuan hukum yang jelas. Perihal ini juga
didukung dengan Putusan Pengadilan Tata Usaha Negara dan
Pengadilan Tinggi Tata Usaha negara yang memutuskan untuk
membatalkan ketetapan dari KPI. Konsekuensinya berdampak pada
ketetapan KPI yang tidak dapat dilaksanakan oleh RCTI. Meskipun
demikian RCTI dapat melakukan suatu pengumuman koreksi tayangan
dan permintaan maaf yang disiarkan dalam sela acara sebagai bentuk
pertanggungjawaban atas kekeliruan informasi yang telah disampaikan
dalam tayangan SILET kepada masyarakat sesuai dengan Pasal 51
Undang-Undang Penyiaran.
v
MEMORANDUM OF LAW TO PT. RAJAWALI CITRA REPUBLIK
INDONESIA (RCTI) AGAINST KOMISI PENYIARAN INDONESIA
PUSAT (KPIP) SANCTIONS TEMPORARY CESSATION PROGRAM
AND APPLICATIONS OF CLARIFICATION THE PROVISION OF
ACTION THAT HAS VIOLATED THE LAW OF BROADCAST, THE LAW
OF THE PRESS AND BROADCASTING CODE OF CONDUCT
PROGRAM STANDARDS AND PRESS
GILANG RAMADHAN
110110070001
Broadcasting is an activity undertaken as a form of mass
communication of information by means of information conveyed to the
public Broadcasting is defined in the Broadcasting Act gives the authority
for the Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) to conduct a number of control
measures in the process of broadcasting to broadcast information that has
a content according with the constitution and certain norms. Problems are
discussed and analyzed in this paper is the imposition of administrative
sanctions, while the cessation of impressions made through the procedure
without prior publication of sanctions and an apology to the people who
carried out the format and a certain amount.
This legal memorandum was reviewed by legal aspects of
broadcasting, the press law, and state administrative courts of law by the
method of descriptive analysis and normative juridical approach
Based on the analysis of researchers concluded that the Decree
issued by the relevant KPI imposition of administrative sanctions such as
termination of temporary impressions can not be implemented because it
does not go through procedures in accordance with rules established by
P3SPS. Clarification for the issuance of sanctions in a particular format
and amount. also can not be done because not based on clear legal
provisions. Decision of Administrative Court and the High Administrative
Court said the cancellation of the sanctions issued against KPI.
Consequently impact on the provision of KPI that can not be implemented
by RCTI. Nevertheless RCTI can do a broadcast publishing an apology in
the event as a form of accountability for the misinformation that has been
presented in the display a Silet program to the public.
vi