Studi Kasus Putusan MA RI No. 762K/Pdt.Sus/2012 Tanggal 26 Februari 2013 Mengenai Gugatan Pembatalan Merek.
STUDI KASUS PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA
NO.762K/PDT.SUS/2012 TANGGAL 26 FEBRUARI 2013 MENGENAI
GUGATAN PEMBATALAN MEREK “PIAGET POLO” DAN “PIAGETPOLO”
DIKAITKAN DENGAN UNDANG-UNDANG NO.15 TAHUN 2001 TENTANG
MEREK
Faisol Azhari
110111100191
ABSTRAK
Berkembangnya dunia usaha sekarang ini menimbulkan persaingan usaha
karena banyaknya produksi barang dan jasa. Oleh sebab itu, merek produk
barang atau jasa merupakan Hak Kekayaan Intelektual yang dimiliki oleh pelaku
usaha untuk memberikan identitas atas produk barang atau jasa yang
diproduksinya harus dilindungi. Dalam kasus sengketa merek dengan putusan
No. 762K/Pdt.Sus/2012 Majelis Hakim memutuskan untuk membatalkan Putusan
Pengadilan Negeri Niaga Jakarta Pusat dan membatalkan pendaftaran merek
PIAGET POLO dan PIAGETPOLO. Oleh karena itu, putusan ini sangat penting
untuk dianalisis.
Metode penelitian yang digunakan dalam Studi Kasus ini adalah bersifat deskriptif
analisis, guna memperoleh gambaran yang menyeluruh dan sistematis mengenai
norma hukum, asas hukum dan pengertian hukum yang terdapat pada pengertian
hukum yang berlaku, yang dapat diterapkan dalam menganalisis kedudukan
pemegang hak atas merek. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini
adalah yuridis normatif, yaitu dititik beratkan pada studi dokumen untuk
mempelajari data sekunder yang terkumpul berupa literatur-literatur yang ada
kaitannya dengan permasalahan yang diteliti. Studi kasus ini adalah untuk
menganalisis sejauh mana pembenaran yuridis atas putusan Mahkamah Agung
tersebut sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Berdasarkan hasil analisis terhadap studi kasus ini, ditarik kesimpulan bahwa
pendaftaran merek PIAGET POLO dan PIAGETPOLO oleh Hartafadjaja
Mulia/Hartafa Djaja Mulia Termohon Kasasi dahulu Tergugat dapat dikategorikan
sebagai pelanggaran terhadap ketentuan asas itikad baik berdasarkan UndangUndang No. 15 Tahun 2001 tentang Merek, karena nama PIAGET dan PIAGET
POLO telah lama digunakan oleh Richemont Internasional S.A., sebagai nama
merek dagang dan pertimbangan hukum Mahkamah Agung terhadap putusan
Mahkamah Agung No. 762K/Pdt.Sus/2012 mengenai keterkenalan merek dan
adanya itikad tidak baik dalam pendaftaran merek yang dilakukan oleh
Hartafadjaja Mulia/Hartafa Djaja Mulia Termohon Kasasi dahulu Tergugat telah
sesuai dengan undang-undang, dikarenakan Judex Factie telah melakukan
penafsiran yang kaku dan sempit serta tidak menekankan pada adanya
persamaan dengan nama merek terkenal yang telah lama digunakan oleh
Richemont Internasional S.A., sebagai indikasi adanya pendaftaran merek
dengan itikad tidak baik.
iv
NO.762K/PDT.SUS/2012 TANGGAL 26 FEBRUARI 2013 MENGENAI
GUGATAN PEMBATALAN MEREK “PIAGET POLO” DAN “PIAGETPOLO”
DIKAITKAN DENGAN UNDANG-UNDANG NO.15 TAHUN 2001 TENTANG
MEREK
Faisol Azhari
110111100191
ABSTRAK
Berkembangnya dunia usaha sekarang ini menimbulkan persaingan usaha
karena banyaknya produksi barang dan jasa. Oleh sebab itu, merek produk
barang atau jasa merupakan Hak Kekayaan Intelektual yang dimiliki oleh pelaku
usaha untuk memberikan identitas atas produk barang atau jasa yang
diproduksinya harus dilindungi. Dalam kasus sengketa merek dengan putusan
No. 762K/Pdt.Sus/2012 Majelis Hakim memutuskan untuk membatalkan Putusan
Pengadilan Negeri Niaga Jakarta Pusat dan membatalkan pendaftaran merek
PIAGET POLO dan PIAGETPOLO. Oleh karena itu, putusan ini sangat penting
untuk dianalisis.
Metode penelitian yang digunakan dalam Studi Kasus ini adalah bersifat deskriptif
analisis, guna memperoleh gambaran yang menyeluruh dan sistematis mengenai
norma hukum, asas hukum dan pengertian hukum yang terdapat pada pengertian
hukum yang berlaku, yang dapat diterapkan dalam menganalisis kedudukan
pemegang hak atas merek. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini
adalah yuridis normatif, yaitu dititik beratkan pada studi dokumen untuk
mempelajari data sekunder yang terkumpul berupa literatur-literatur yang ada
kaitannya dengan permasalahan yang diteliti. Studi kasus ini adalah untuk
menganalisis sejauh mana pembenaran yuridis atas putusan Mahkamah Agung
tersebut sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Berdasarkan hasil analisis terhadap studi kasus ini, ditarik kesimpulan bahwa
pendaftaran merek PIAGET POLO dan PIAGETPOLO oleh Hartafadjaja
Mulia/Hartafa Djaja Mulia Termohon Kasasi dahulu Tergugat dapat dikategorikan
sebagai pelanggaran terhadap ketentuan asas itikad baik berdasarkan UndangUndang No. 15 Tahun 2001 tentang Merek, karena nama PIAGET dan PIAGET
POLO telah lama digunakan oleh Richemont Internasional S.A., sebagai nama
merek dagang dan pertimbangan hukum Mahkamah Agung terhadap putusan
Mahkamah Agung No. 762K/Pdt.Sus/2012 mengenai keterkenalan merek dan
adanya itikad tidak baik dalam pendaftaran merek yang dilakukan oleh
Hartafadjaja Mulia/Hartafa Djaja Mulia Termohon Kasasi dahulu Tergugat telah
sesuai dengan undang-undang, dikarenakan Judex Factie telah melakukan
penafsiran yang kaku dan sempit serta tidak menekankan pada adanya
persamaan dengan nama merek terkenal yang telah lama digunakan oleh
Richemont Internasional S.A., sebagai indikasi adanya pendaftaran merek
dengan itikad tidak baik.
iv