STUDI KASUS PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG NO.196K/PDT.SUS/2011 TANGGAL 28 SEPTEMBER 2012 MENGENAI PEMBATALAN MEREK SINAR LAUT DIHUBUNGKAN DENGAN UU NO.15 TAHUN 2001 DAN PP NO.23 TAHUN 1993.

STUDI KASUS PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG NO.196K/PDT.SUS/2011 TANGGAL
28 SEPTEMBER 2012 MENGENAI PEMBATALAN MEREK “SINAR LAUT”
DIHUBUNGKAN DENGAN UU NO.15 TAHUN 2001 DAN PP NO.23 TAHUN 1993
Dea Gusti Amalia
110110100163
ABSTRAK
Seiring perkembangan era globalisasi saat ini, arus perdagangan semakin bebas
sehingga semakin banyak pula jenis barang dan jasa yang diperdagangkan. Hal ini
menimbulkan persaingan usaha yang semakin ketat. Oleh karena itu, Merek sebagai
salah satu bentuk Hak Kekayaan Intelektual mempunyai peranan yang penting karena
merek digunakan untuk membedakan asal usul mengenai produk barang dan jasa,
sehingga pemilik asli (original owner) dari merek harus dilindungi haknya dari orangorang yang beritikad buruk terhadap nama merek tersebut. Pemilik asli (original owner)
adalah pemilik yang sesungguhnya atas barang/jasa yang dilindungi dan merupakan
pemilik dari Hak atas Merek tersebut.
Metode penelitian yang digunakan dalam studi kasus ini adalah bersifat deskriptif
analitis, guna memperoleh gambaran yang menyeluruh dan sistematis mengenai norma
hukum, asas hukum, dan pengertian hukum yang terdapat pada pengertian hukum
yang berlaku, yang dapat diterapkan dalam menganalisis kedudukan pemegang hak
atas merek. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah yuridis normatif,
yaitu dititikberatkan pada studi dokumen untuk mempelajari data sekunder yang
terkumpul berupa literatur-literatur yang ada kaitannya dengan permasalahan yang

diteliti. Studi kasus ini adalah untuk menganalisis sejauh mana pembenaran yuridis atas
putusan Mahkamah Agung tersebut sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
Dalam Putusan Mahkamah Agung No. 196K/ PDT.SUS/ 2011, perkara gugatan
pembatalan merek “SINAR LAUT” yang pada dasarnya telah digunakan sebagai nama
badan hukum dari sejak tahun 1970-an merupakan suatu contoh kasus yang berkaitan
dengan adanya itikad tidak baik dari seorang pendaftar merek yang bukan merupakan
pemilik asli (original owner). Adanya perubahan sistem yang dianut oleh UndangUndang Merek dari sistem deklaratif ke sistem konstitutif mengakibatkan terciptanya
peluang-peluang untuk pendaftar yang bukan merupakan pemilik asli (original owner).
Namun, segala bentuk tindak kecurangan atau itikad tidak baik pada akhirnya akan
terbukti dan Mahkamah Agung telah memberikan putusan yang tepat sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Dokumen yang terkait

Efektivitas Penerapan Yurisprudensi Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 179/K/SIP/1961 Di Dalam Persamaan Hak Mewaris Anak Laki-Laki Dan Anak Perempuan Pada Masyarakat Suku Batak Toba Perkotaan (Studi Di Kecamatan Medan Baru)

2 68 122

Implementasi Permenkes RI No. 1096/Menkes/Per/ VI/2011 tentang Higiene Sanitasi Jasaboga Terhadap Kelayakanan Fisik Jasaboga di Kota Sibolga tahun 2014

9 206 86

Eksekusi Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia No. 609 K/Pdt/2010 Dalam Perkara Perdata Sengketa Tanah Hak Guna Bangunan Dilaksanakan Berdasarkan Penetapan Ketua Pengadilan Negeri

3 78 117

UU NO. 15 Tahun 2011 Tentang Akuntan Publik : Suatu Analisis

1 31 5

Penetapan Luas Tanah Pertanian (Studi Kasus : Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 11/Puu-V/2007 Mengenai Pengujian Undang-Undang No: 56 Prp Tahun 1960 Terhadap Undang-Undang Dasar 1945)

4 98 140

Sertifikasi & Akreditasi Oleh Asosiasi Dalam Perspektif Uu No. 5/1999 (Tentang Larangan Praktek Monopoli Dan Persaingan Usaha Tidak Sehat)

0 25 21

Pelaksanaan Nikah Dan Talak Di Luar Ketentuan UU. No. 1 Tahun 1974 Dalam Masyarakat (Studi Kasus...

1 45 4

Pengaruh Peraturan Gadai Tanah Pertanian (Pasal 7 UU No.56/PRP/1960) Terhadap Pelaksanaan Gadai...

0 35 5

Implementasi Putusan Mahkamah Konstitusi No.92/Puu-X/2012 Ke Dalam Undang-Undang No.17 Tahun 2014 Tentang Mpr, Dpr, Dpd Dan Dprd

0 54 88

ANALISIS PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG NO. 400K/PDT.SUS/2011 MENGENAI SENGKETA MEREK THE INTERCONTINENTAL DIHUBUNGKAN DENGAN UU NO. 15 TAHUN 2001 TENTANG MEREK.

1 6 2