PENERAPAN PERMAINAN WARNA DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DI TAMAN KANAK-KANAK : Penelitian Tindakan Kelas Terhadap Kegiatan Permainan warna Dengan Menggunakan Cat Air Di TK Aisyiyah 4 Kelurahan Sadang Serang Kecamatan Coblong Kota Bandung.

(1)

Betty Sugiharti, 2013

Penerapan Permainan Warna Dalam Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Di Taman Kanak-Kanak (Penelitian Tindakan Kelas Terhadap Kegiatan Permainan warna Dengan Menggunakan Cat Air Di TK Aisyiyah 4 Kelurahan Sadang Serang Kecamatan Coblong Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

PENERAPAN PERMAINAN WARNA DALAM

MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS

DI TAMAN KANAK-KANAK

(Penelitian Tindakan Kelas Terhadap Kegiatan Permainan warna Dengan Menggunakan Cat Air Di TK Aisyiyah 4 Kelurahan Sadang Serang Kecamatan Coblong Kota Bandung)

SKRIPSI

DiajukanuntukMemenuhiSebagiandariSyarat MemperolehGelar SarjanaPendidikan

Program StudiPendidikan Guru PendidikanAnakUsiaDini

Oleh Betty Sugiharti

0802693

PROGRAM STUDI

PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI JURUSAN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2013


(2)

Betty Sugiharti, 2013

PENERAPAN PERMAINAN WARNA

DALAM MENINGKAN

KETERAMPILAN PROSES SAINS DI

TAMAN KANAK KANAK

Oleh Betty Sugiharti

0802693

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Anak Usia Dini

© BettySugiharti 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

Betty Sugiharti, 2013

Penerapan Permainan Warna Dalam Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Di Taman Kanak-Kanak (Penelitian Tindakan Kelas Terhadap Kegiatan Permainan warna Dengan Menggunakan Cat Air Di TK Aisyiyah 4 Kelurahan Sadang Serang Kecamatan Coblong Kota Bandung)


(4)

Betty Sugiharti, 2013

ABSTRAK

PENERAPAN PERMAINAN WARNA DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS

DI TAMAN KANAK-KANAK

Penelitian Tindakan Kelas Terhadap Kegiatan Permainan warna Dengan Menggunakan Cat Air Di TK Aisyiyah 4 Kelurahan Sadang Serang

Kecamatan Coblong Kota Bandung Betty Sugiharti

0802693

Masih rendahnya keterampilan proses sains anak TK Aisyiyah 4 Bandung dapat dilihat dari hasil observasi awal yang menunjukkan keterampilan sains anak dalam hal menyimak sebanyak 2 anak dikategorikan baik, 3 anak berkategori cukup dan 5 anak berkategori kurang, mengidentifikasi warna, 3 anak berkategori baik, 3 anak berkategori cukup dan 4 anak berkategori kurang, pada keterampilan meramalkan 1 anak berkategori baik, 2 anak berkategori cukup dan 7 anak berkategori kurang, keterampilan mengkomunikasikan 1 anak berkategori baik, 3 anak berkategori cukup, dan 6 berkategori kurang. Salah satu penyebabnya adalah pembelajaran sains yang kurang variatif. Karena itu peneliti menggunakan penerapan permainan warna dengan menggunakan cat air untuk menarik minat anak dalam pembelajaran keterampilan sains. Rumusan masalah pada penelitian ini adalah 1) Bagaimana keterampilan proses sains pada anak sebelum permainan warna dengan menggunakan cat air di Taman Kanak-Kanak Aisyiyah 4, 2) Bagaimana Pelaksanaan pembelajaran meningkatkan keterampilan proses sains melalui permainan warna dengan menggunakan cat air di Taman Kanak-Kanak Aisyiyah 4, 3) Bagaimana keterampilan proses sains pada anak setelah mengikuti kegiatan permainan warna dengan menggunakan cat air di TK Asyiyah 4. Metode yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas. Hasil dari analisis dan pembahasan dituangkan secara deskriftif. PTK dilaksanakan dalam dua siklus dan setiap siklus terdiri dari satu tindakan atau rencana kegiatan harian (PTK). Hasil observasi pada siklus I dan II menunjukkan peningkatan yang baik.

Kata Kunci: Keterampilan Proses Sains Melalui Penerapan Permainan Warna.


(5)

Betty Sugiharti, 2013

Penerapan Permainan Warna Dalam Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Di Taman Kanak-Kanak (Penelitian Tindakan Kelas Terhadap Kegiatan Permainan warna Dengan Menggunakan Cat Air Di TK Aisyiyah 4 Kelurahan Sadang Serang Kecamatan Coblong Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

The Aplication Of Colour Game to Improve the Skiil Sains Process In Kindergarden

Abstrac Betty Sugiharti

0802693

Lack of scientific skills of children in Kindergarten Aisyiyah 4 Bandung can be seen from the results of preliminary observations. Scientific skills of children in terms of listening : 2 children categorized as good, 3 children categorized fairly , and 5 children categorized less . In terms of identifying colors : 3 children categorized as good, 3 children categorized fairly , and 4 children categorized less . In terms of predicting : 1 child categorized as good, 2 children categorized fairly , and 7 children categorized less . In terms of communicating : 1 child categorized as good, 3 children categorized fairly , and 6 children categorized less . One cause of this condition is less varied scientific learning . Therefore , we apply the color game using watercolors to interest children in learning scientific skills. The problems of this research are : 1 ) what the scientific skills of children before the color game using watercolors in Kindergarten Aisyiyah, 2 ) what the learning techniques to enhance scientific skills through the color game using watercolors in Kindergarten Aisyiyah , 3 ) what the scientific skills of children after the color game using watercolors in Kindergarten Aisyiyah. The method used in this study is a Class Act Study. The analysis result was outlined descriptively . Class Act Study was implemented in two cycles , which each cycle consisting of an action or Daily Activities Plan. The results of observations on cycle I and cycle II showed good improvement.


(6)

Betty Sugiharti, 2013

DAFTAR ISI

Halaman : PERNYATAAN………

KATA MUTIARA……….... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMAKASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL………. DAFTAR GRAFIK... i ii iii iv v vii ix x xi BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ……… B. Rumusan Masalah ………. C. Tujuan Penelitian ……….. D. Manfaat Penelitian ……… E. Asumsi Penelitian……… F. Definisi Istilah ……….. G. Struktur Organisasi Skripsi………..

1 3 4 4 5 6 6 BAB II

KAJIAN PUSTAKA TENTANG PENERAPAN N WARNA

PERMAINAN WARNA DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DI TAMAN KANAK KANAK

A. PembelajaranSains di Taman Kanak-Kanak

1. Pengertian Sains ……….…. 2. Pengertian Pembelajaran……… 3. Pembelajaran Sains di Taman Kanak-Kanak

B. HakekatAnak Taman Kanak- kanak 1. Pengertian AnakUsia Taman Kanak

Kanak……….

2. Hakekat Taman KanakKanak ……….. C. Tujuan PembelajaranSains di tamanKanak-Kanak………… D. Keterampilan Proses Sains

1. Pengertian Keterampilan Proses Sains……….. 2. Tujuan Keterampilan Proses sains……… 3. Bentuk –bentuk Keterampilan Proses Sains………

8 8 10 10 11 12 13 21 24 25


(7)

Betty Sugiharti, 2013

Penerapan Permainan Warna Dalam Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Di Taman Kanak-Kanak (Penelitian Tindakan Kelas Terhadap Kegiatan Permainan warna Dengan Menggunakan Cat Air Di TK Aisyiyah 4 Kelurahan Sadang Serang Kecamatan Coblong Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB

III

E. PermainanWarnaMenggunakan Cat Air

1. PengertianPermainanwarna……….. 2. Teknik- teknikPenggunaan cat air……… 3. Cara- caraMengeksplorasiWarnadengan cat air……. 4. BerbagaiKegiatanPermainanWarna……… METODE PENELITIAN

A. MetodePenelitian………. B. TeknikPengumpulan Data……… C. PengolahandanAnalisis Data……….. D. LokasidanSubjekPenelitian………

E. InstrumenPenelitian……….

28 32 33 33 37 37 42 42 44 BAB IV

PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Pembahasan

1. Keterampilan Proses

SainsPadaanakSebelumPenerapanPermainanWarnadenganmengguna kan cat air di Taman Kanak-

Kanak………

2. PelaksanaanPembelajaranMeningkatkanKeterampilan Proses SainsMelaluiPermainanWarnaDenganMenggunakan Cat Air di Taman Kanak- Kanak………..

3. Keterampilan Proses

SainsPadaAnakSetelahPenerapanPermainanWarnaDenganMenggun

akan Cat Air………

B. Pembahasan

1. Keterampilan Proses

SainsPadaanakSebelumPenerapanPermainanWarnadenganmengguna kan cat air di Taman Kanak-

Kanak………

2. PelaksanaanPembelajaranMeningkatkanKeterampilan Proses SainsMelaluiPermainanWarnaDenganMenggunakan Cat Air di Taman Kanak- Kanak………..

3. Keterampilan Proses

SainsPadaAnakSetelahPenerapanPermainanWarnaDenganMenggun

akan Cat Air………

56 58 67 71 72 72 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan ……… B. Saran………..

71 71


(8)

Betty Sugiharti, 2013

DAFTAR PUSTAKA

73


(9)

Betty Sugiharti, 2013

Penerapan Permainan Warna Dalam Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Di Taman Kanak-Kanak (Penelitian Tindakan Kelas Terhadap Kegiatan Permainan warna Dengan Menggunakan Cat Air Di TK Aisyiyah 4 Kelurahan Sadang Serang Kecamatan Coblong Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR

Halaman : Gambar 2.1. Lingkaran WarnaKontras... 37 Gambar 2.2. Lingkaran WarnaDingin... 37


(10)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan anak usia dini atau Taman Kanak-kanak pada hakekatnya adalah pendidikan yang diselenggarakan dengan tujuan untuk memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan anak. Sebagaimana yang tercantum dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS yang menyebutkan bahwa:

“Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut”.

Anak usia taman kanak-kanak memiliki karakteristik sendiri di mana anak sangat aktif, dinamis memiliki rasa ingin tahu sangat tinggi terhadap apa yang dilihat dan apa yang didengarnya, serta seakan tidak berhenti untuk belajar. Sebagaimana kita ketahui anak pada usia 4-6 tahun merupakan bagian dari perkembangan manusia secara keseluruhan, perkembangan pada usia dini mencakup perkembangan fisik, motorik, kognitif sosial, emosional dan bahasaSolehudin (2003: 3).

Oleh karena itu taman kanak-kanak perlu menyediakan berbagai kegiatan yang dapat mengembangkan berbagai aspek perkembangan, berbagai potensi atau kemampuan anak (Djoehaeni, 2005). Salah satu keterampilan yang perlu dikembangkan di Taman Kanak-kanak adalah keterampilan proses sains.

Nugraha (2003:26) menyatakan bahwa “Banyak bukti menunjukkan, bahwa keberhasilan dalam bidang sains dapat mempercepat berbagai kemajuan, memudahkan dalam kehidupan, mengurangi penderitaan, sehingga membuka pintu-pintu masa depan yang cerah dan gemilang. Jadi sains dapat menjadi kawan dan sarana manusia melengkapi dan menikmati kehidupannya.”

Sains penting di perkenalkan kepada anak usia taman kanak-kanak karena di era globalisasi ini persaingan sangat ketat sehingga menuntut sumber daya


(11)

2

Betty Sugiharti, 2013

Penerapan Permainan Warna Dalam Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Di Taman Kanak-Kanak (Penelitian Tindakan Kelas Terhadap Kegiatan Permainan warna Dengan Menggunakan Cat Air Di TK Aisyiyah 4 Kelurahan Sadang Serang Kecamatan Coblong Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

manusia yang berkompeten dalam berbagai bidang, tak terkecuali dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Untuk menghasilkan anak yang memiliki penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang tinggi dan memadai maka dalam pendidikan di Taman Kanak-kanak diarahkan untuk meningkatkan pembelajaran sains secara lebih menyeluruhSujiono ( 2004 ).

Mukti (2005) menyebutkan bahwa anak-anak adalah ilmuwan alami yang dengan aktif mencari informasi mengenai apa yang ada disekelilingnya, mereka mencoba memahami dunianya melalui pengamatan dan percobaan keingintahuan alami anak-anak, akhirnya menuju belajar.

Kegiatan pembelajaran yang cocok untuk pengembangan pembelajaran sains adalah dengan penerapan keterampilan proses pada tiap tahapannya. Menurut Harlen (Kresnadi, 2001: 3) bahwa proses sains membekali anak dengan keterampilan memecahkan masalah. Untuk mengembangkan keterampilan proses sains pada anak adalah dengan melibatkan anak-anak melakukan pengamatan, pengelompokkan, memecahkan penelitian dan sebagainya. Dimana keterampilan proses sains adalah kemampuan dasar memperoleh pengetahuan sebagai produk dari IPA berupa konsep, hukum-hukum, prinsip-prinsip dan teori dari IPA.

Secara khusus dalam kurikulum TK/RA 2006 penekanan tentang pentingnya sains dikembangkan melalui bermacam-macam percobaan, mengamati, mengklasifikasikan, yang dapat diajarkan kepada anak-anak agar mereka mendapat pengetahuan baru dan pengalaman dibidang sainsDepdiknas(2004).

Berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan di TK Aisyiyah 4 Coblong-Bandung pembelajaran keterampilan sains rendah,cenderung kurang variatif, hal ini terlihat dari anak yang belum bisa mengenal konsep warna dan menyebutkan hasil pencampuran warna. Selain itu pada saat kegiatan pembelajaran anak hanya mendengarkan penjelasan dari guru dan melaksanakan tugas yang diberikan guru dengan menggunakan media yang terbatas. Pada proses pembelajaran guru kurang memberikan kesempatan pada anak untuk menggunakan ide dan gagasannya, proses pembelajaran masih lebih banyak


(12)

3

didominasi oleh guru (teacher centered) sehingga pembelajaran sains menjadi tidak menyenangkan bagi anak dan cenderung bersifat hapalan.

Untuk meningkatkan keterampilan proses sains di taman kanak-kanak salah satunya adalah melalui permainan warna dengan menggunakan cat air sebagai salah satu aktivitas bermain untuk anak dan merupakan salah satu indikator sains yang termasuk ke dalam bidang pengembangan kognitif. Anak akan diperkenalkan bagaimana warna dibentuk. Anak mencoba dan menceritakan apa yang terjadi jika warna dicampur.Pemilihan cat air sebagai media pembelajaran karena cat air mudah didapat dan tidak membahayakan bagi anak.

Melihat pentingnya hal tersebut di atas penulis tertarik untuk mengangkat permasalahan tersebut menjadi tema pembahasan skripsi dengan judul “Penerapan Permainan Warna dalam Meningkatkan Keterampilan Proses Sains di Taman Kanak-kanak”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka secara umum penelitian ini dirumuskan sebagai berikut” Bagaimana penerapan permainan warna dengan menggunakan cat air di taman kanak-kanak Aisyiyah 4 dalam meningkatkan keterampilan proses sains. Peneliti membatasi permasalahan yang akan diteliti ke dalam beberapa pertanyaan berikut ini:

1. Bagaimana keterampilan proses sains pada anak sebelum permainan warna dengan menggunakan cat air di Taman Kanak-Kanak Aisyiyah 4?

2. Bagaimana Pelaksanaan pembelajaranmeningkatkan keterampilan proses sains melalui permainan warna dengan menggunakan cat air di Taman Kanak-Kanak Aisyiyah 4?

3. Bagaimana keterampilan proses sains pada anak setelah mengikuti kegiatan permainan warna dengan menggunakan cat air di TK Asyiyah?


(13)

4

Betty Sugiharti, 2013

Penerapan Permainan Warna Dalam Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Di Taman Kanak-Kanak (Penelitian Tindakan Kelas Terhadap Kegiatan Permainan warna Dengan Menggunakan Cat Air Di TK Aisyiyah 4 Kelurahan Sadang Serang Kecamatan Coblong Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Untuk mengetahui keterampilan proses sains pada anak sebelum kegiatan permainan warna dengan menggunakan cat air di Taman Kanak-Kanak Aisyiyah 4 Bandung.

b. Untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran permainan warna dengan menggunakan cat air dalam meningkatkan keterampilan proses sains di Taman Kanak-Kanak Aisyiyah 4 Bandung

c. Untuk mengetahui keterampilan proses sains setelah mengikuti kegiatan permainan warna dengan menggunakan cat airdi Taman Kanak-Kanak Aisyiyah 4 Bandung.

D.Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak di antaranya :

1. Bagi Peserta Didik

Keterampilam Proses Sains anak lebih berkembang terutama pada aspek mengamati, mengelompokkan, dan memprediksi.

2. Bagi Guru

Penelitianini diharapkan dapat memberikan dan membantu dalam meningkatkan keterampilan proses sains di TK sehingga, tercapai tujuan yang diharapkan, seperti kemampuan terkait dengan penguasaan produk sains, penguasaan proses sains, dan penguasaan sikap-sikap sains.

3. Bagi Kepala TK

Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu mempermudah kepala sekolah dalam melakukan supervisi khususnya pada pelaksanaan meningkatkan keterampilan proses sains di taman kanak-kanak itu berlangsung.

4. Bagi Prodi PG PAUD

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih dan dapat dijadikan acuandalam strategi pengembangan mata kuliah belajar dan


(14)

5

pembelajaran Anak Usia Dini, khususnya terkaitpenerapan permainan warna dalam meningkatkan keterampilan proses sains.

E. Asumsi Penelitian

Asumsi Penelitiandalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Anak menguasai pengembangan pembelajaran sains, yaitu penguasaan konsep secara memadai, lebih konkrit dan bermakna.Hal tersebut sesuai dengan apa yang dikemukakan Leeper (Nugraha. Dkk, 2008), bahwa salah satu tujuan pembelajaran sains bagi anak usia dini adalah Agar anak-anak memiliki kemampuan memecahkan masalah yang dihadapinya melalui penggunaan metode sains, sehingga anak-anak terbantu dan menjadi terampil dalam menyelesaikan berbagai hal yang dihadapinya.

2. Sains sangat erat kaitannya dengan serangkaian percobaan dan pengamatan serta dapat diamati dan diujicoba lebih lanjut. Hal ini berarti bahwa anak-anak mendapatkan penngetahuan dan informasi ilmiah yang lebih baik dan dapat dipercaya, artinya informasi yang diperoleh anak berdasarkan pada standar keilmuan yang semestinya, karena informasi yang disajikan merupakan hasil temuan dan rumusan yang obyektif serta sesuai dengan kaidah-kaidah keilmuan yang menaunginya

3. Keberhasilan guru dalam memberikan suatu pengajaran, akan dibentuk oleh sejauh mana dia mampu menetapkan strategi pendekatan yang relevan dengan karakteristik materi dan siswa yang merupakan sasaran pengajaran.

4. Keberhasilan guru membimbing anak dalam meningkatkan keterampilan proses sainsakan sangat ditentukan oleh keberhasilannya dalam menentukan tindakan penanganan yang akan diberikan kepada siswa.


(15)

6

Betty Sugiharti, 2013

Penerapan Permainan Warna Dalam Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Di Taman Kanak-Kanak (Penelitian Tindakan Kelas Terhadap Kegiatan Permainan warna Dengan Menggunakan Cat Air Di TK Aisyiyah 4 Kelurahan Sadang Serang Kecamatan Coblong Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu F. Definisi Istilah

1. Permainan adalah alat bagi anak untuk menjelajahi dunianya yang tidak dikenal sampai apa yang diketahuinya dan dari yang tidak dapat diperbuatnya sampai mampu melakukannya

2. Permainan Warna dalam penelitian ini adalah permainan mencampur warna menggunakan media cat air untuk menghasilkan warna baru.

3. Sains adalah ilmu yang sistematis dan dirumuskan dengan mengamati gejala-gejala kebendaan, dan didasarkan terutama atas pengamatan induksi

4. Keterampilan proses sains adalah Kemampuan dasar anak yang terarah pada perolehan pengetahuan sains, yang meliputi kemampuan : Observasi , Mengklasifikasi ,Prediksi, Komunikasi, Observasi dalam penelitian ini meliputi pengamatan terhadap alat dan bahan serta proses yang berlansung,prediksi dalam penelitian ini meliputi perkiraan terhadap kejadian yang akan terjadi pada percobaan , komunikasi meliputi kemampuan untuk mengungkapkan kembali peristiwa yang terjadi dalam percobaan.

G. Struktur Organisasi Skripsi

Dalam struktur organisasi skripsi diuraikan antara lain: 1. BAB I PENDAHULUAN

Skripsi berisi uraian tentang pendahuluan yang merupakan bagian awal dari skrispsi. Pendahuluan berisi latar belakang penelitian, identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat atau signifikasi penelitian. 2. BAB II KAJIAN PUSTAKA

Berisi uraian tentang kajian pustaka berfungsi sebagai landasan teoretik dalam menyusun pertanyaan penelitian dan tujuan.

3. BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Berisi penjabaran yang rinci mengenai metode penelitian termasuk beberapa komponen berikut : lokasi penelitian, desain penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, proses pengembangan instrumen, teknik pengumpulan data, dan analisis data.


(16)

7

Berisi hasil penelitian dan pembahasan yang berisi pemaparan data kuantitatif/kualitatif serta pembahasan data.

5. BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Berisi kesimpulan dan saran yang menyajikan penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap hasil analisis temuan penelitian. Saran yang ditulis setelah kesimpulan dapat ditujukan kepada para pembuat kebijakan, para pengguna hasil penelitian yang bersangkutan dan kepada peneliti berikutnya.


(17)

Betty Sugiharti, 2013

Penerapan Permainan Warna Dalam Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Di Taman Kanak-Kanak (Penelitian Tindakan Kelas Terhadap Kegiatan Permainan warna Dengan Menggunakan Cat Air Di TK Aisyiyah 4 Kelurahan Sadang Serang Kecamatan Coblong Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Penelitian ini dimaksudkan untuk memperbaiki dan meningkatkan proses pembelajaran yang sudah dilaksanakan oleh guru dan mengatasi permasalahan yang terjadi di lapangan. Oleh karena itu penelitian ini akan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action

Research) yaitu penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelas bekerja sama

yang menekankan pada proses pembelajaran Arikunto(2006:57).

Selaras dengan pendapat di atas, Joni (Atmadinata, 2005:52) mengemukakan bahwa tujuan PTK adalah untuk memperbaiki praktek pembelajaran dengan sasaran akhir yaitu memperbaiki cara belajar anak. Dengan PTK diharapkan keterampilan guru dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi di dalam kelas semakin meningkat.

Mc. Niff (Arikunto, 2008: 106) berpendapat bahwa dasar utama dilaksanakannya penelitian tindakan kelas adalah untuk perbaikan. Sementara menurut Borg (Arikunto, 2008: 107) mengatakan bahwa tujuan utama penelitian tindakan kelas adalah pengembangan keterampilan proses pembelajaran yang dihadapi guru di kelasnya, bukan bertujuan untuk mencapai pengetahuan umum dalam bidang pendidikan. Pendapat di atas dapat dipahami bahwa penelitian tindakan kelas bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran.

Manfaat penelitian tindakan kelas yaitu dapat membantu guru dalam memecahkan masalah dan solusi pembelajaran. Sesuai dengan karateristik penelitian tindakan kelas masalah yang diangkat adalah masalah yang dihadapi guru di kelas, dilakukan secara kolaboratif serta adanya tindakan tertentu untuk memperbaiki proses belajar mengajar di kelas.

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Syaodih (2005: 60) mengemukakan bahwa penelitian kualitatif adalah suatu penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan dan menganalisis


(18)

38

Betty Sugiharti, 2013

fenomena, peristiwa, aktivitas, sosial, sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran, secara individu maupun kelompok.

Kemmis dan Taggart (Wiriatmaja, 2005: 66-67) menjelaskan bahwa prosedur penelitian tindakan kelas dipandang sebagai siklus spiral yang terdiri dari komponen perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan dan refleksi yang selanjutnya akan diikuti dengan siklus spiral berikutnya.

Siklus akan dilaksanakan secara terus menerus sampai peneliti menemukan solusi yang bisa mengubah proses pembelajaran kearah yang lebih baik sehingga permasalahan yang terjadi dapat diatasi dan diselesaikan secara optimal.

Berdasarkan pandangan di atas, penelitian yang dilaksanakan peneliti adalah untuk melakukan upaya perbaikan dan peningkatan layanan professional guru dalam menangani proses pembelajaran khususnya untuk keterampilan proses sains.

Prosedur yang ditempuh sesuai dengan metode filosofi Penelitian Tindakan Kelas. Kegiatan penelitian ini dilaksanakan dalam bentuk proses pengkajian siklus yang terdiri dari 4 tahap, yaitu : perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Rencana pelaksanaannya terdiri atas 3 siklus, tiap siklus dilakukan sesuai dengan perubahan yang ingin dicapai.Hal ini dimaksudkan untuk melihat sejauhmana siswa mampu meningkatkan keterampilan proses sains melalui permainan warna.


(19)

39

Betty Sugiharti, 2013

Penerapan Permainan Warna Dalam Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Di Taman Kanak-Kanak (Penelitian Tindakan Kelas Terhadap Kegiatan Permainan warna Dengan Menggunakan Cat Air Di TK Aisyiyah 4 Kelurahan Sadang Serang Kecamatan Coblong Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu Desain Penelitian Tindakan Kelas

Identifikasi Masalah Rumusan Masalah

Siklus I

Siklus II

Diadaptasi dari Kemmis dan Taggart , 1998 Keterangan :

1. Perencanaan

Tahap perencanaan dilakukan dengan menyusun rancangan tindakan yang menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa dan bagaimana pelaksanaan tindakan. Pada tahap ini peneliti menentukan fokus peristiwa yang perlu diamati. Secara terinci tahapan perencanaan meliputi kegiatan : a. Mengidentifikasi dan menganalisa masalah.

Penyusunan Rencana

Pelaksanaan Tindakan Refleksi I

Observasi Pelaksanaan Tindakan

Penyusunan Rencana Tindakan siklus

selanjutnya

Pelaksanaan Tindakan Refleksi II

Observasi Pelaksanaan Tindakan


(20)

40

Betty Sugiharti, 2013

Tindakan ini terdiri dari pengamatan terhadap lingkungan sekolah dan kegiatan pembelajaran.

b. Membuat rincian rancangan tindakan.

Perencanaan yaitu membuat rencana tindakan penelitian yang akan dilakukan dalam pembelajaran penerapan permainan warna yang akan dilakukan secara kolaborasi dengan teman sejawat, meliputi kajian kurikulum, merumuskan tujuan pembelajaran yakni kemampuan yang harus dicapai anak, merumuskan kegiatan yang akan dijadikan pembelajaran dalam pengembangan keterampilan proses sains anak, merumuskan media dan metode, membuat rencana kegiatan harian (RKH), mempersiapkan format observasi dan evaluasi.

2. Pelaksanaan.

Tahap ini merupakan kegiatan nyata pembelajaran keterampilan proses sains melalui kegiatan permainan warna yang dilakukan berdasarkan rancana yang telah dibuat.

3. Pengamatan / observasi

Pengamatan / observasi dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung secara terus menerus. Fokus pengamatan antara lain proses, hasil, pengaruh dan masalah yang baru. Hasil observasi ini akan dijadikan bahan analisis dan dasar refleksi terhadap tindakan yang akan dilakukan pada siklus selanjutnya. 4. Refleksi.

Refleksi bertujuan untuk mengkaji secara menyeluruh terhadap tindakan yang telah dilakukan berdasarkan data yang telah terkumpul, selanjutnya dilakukan evaluasi untuk memperbaiki tindakan selanjutnya. Hal ini sesuai dengan apa yang dikemukakan oleh Hopkins (Arikunto, 2008: 80) yang menyatakan bahwa refleksi dalam penelitian tindakan kelas mencakup analisis, sintetis dan penilaian terhadap hasil pengamatan atas tindakan yang dilakukan.


(21)

41

Betty Sugiharti, 2013

Penerapan Permainan Warna Dalam Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Di Taman Kanak-Kanak (Penelitian Tindakan Kelas Terhadap Kegiatan Permainan warna Dengan Menggunakan Cat Air Di TK Aisyiyah 4 Kelurahan Sadang Serang Kecamatan Coblong Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Kegiatan di atas menjadi siklus yang akan terus dilakukan sehingga pengembangan dalam keterampilan proses sains melalui kegiatan permainan warna ini tercapai sesuai dengan yang diharapkan. Dibawah ini menunjukkan siklus yang akan dilalui selama penelitian.

Siklus I :

1. Merancang dan mempersiapkan tindakan yang akan dilakukan dengan berpedoman pada hasil refleksi pra penelitian.

2. Menyusun skenario pembelajaran keterampilan proses sains melalui kegiatan permainan warna.

3. Melakukan observasi berdasarkan pedoman observasi, melakukan pencatatan lapangan dan mengolah data. Pelaksanaan observasi ini dilakukan oleh teman sejawat (observer).

4. Menganalisis dan merefleksi pelaksanan tindakan pembelajaran siklus 1. Pelaksanaan analisis terhadap pembelajaran dilakukan setelah kegiatan pembelajaran terlaksana, untuk memperoleh gambaran secara kualitatif dari proses tindakan dan observasi, kemudian dijadikan perencanaan pada siklus selanjutnya.

5. Melakukan wawancara terbuka pada anak untuk mengetahui tanggapan anak setelah seluruh kegiatan pembelajaran dilakukan.

Siklus II :

1. Merancang dan mempersiapkan tindakan yang akan dilakukan dengan berpedoman pada hasil refleksi siklus 1

2. Menyusun skenario pembelajaran keterampilan proses sains melalui kegiatan permainan warna.


(22)

42

Betty Sugiharti, 2013

3. Melakukan observasi berdasarkan pedoman observasi, melakukan pencatatan lapangan dan mengolah data. Pelaksanaan observasi ini dilakukan oleh teman sejawat (observer).

4. Menganalisis dan merefleksi pelaksanan tindakan pembelajaran siklus 1. Pelaksanaan analisis terhadap pembelajaran dilakukan setelah kegiatan pembelajaran terlaksana, untuk memperoleh gambaran secara kualitatif dari proses tindakan dan observasi, kemudian dijadikan perencanaan pada siklus selanjutnya.

5. Melakukan wawancara terbuka pada anak untuk mengetahui tanggapan anak setelah seluruh kegiatan pembelajaran dilakukan.

B. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan antara lain : a. Observasi

Observasi adalah pengamatan yang dilakukan secara langsung terhadap objek penelitian Undang(2008).

Hal-hal yang diamati dari anak, yaitu sikap anak dalam mengikuti kegiatan pembelajaran yang dijabarkan sebagai berikut :

1) Perhatian anak terhadap guru pada saat guru menjelaskan 2) Adanya interaksi antara anak dan guru

3) membedakan warna primer (merah, kuning, biru)

4) Siswa dapat menyebutkan warna baru hasil penggabungan (warna sekunder)

5) Siswa dapat member contoh benda yang berwarna merah, kuning, biru, hijau, orange dan ungu

6) Anak dapat memberikan tanggapan senang/tidak senang mengenai pembelajaran tersebut.


(23)

43

Betty Sugiharti, 2013

Penerapan Permainan Warna Dalam Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Di Taman Kanak-Kanak (Penelitian Tindakan Kelas Terhadap Kegiatan Permainan warna Dengan Menggunakan Cat Air Di TK Aisyiyah 4 Kelurahan Sadang Serang Kecamatan Coblong Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Kartono (1996:33) menyatakan bahwa studi literatur penelitian kepustakaan adalah teknik penelitian yang menggunakan studi ruang kepustakaan yang bertujuan untuk mengumpulkjan data dan informasi.

c. Wawancara

Yaitu suatu percakapan atau tanya jawab antara dua orang atau lebih yang bertujuan untuk memperoleh informasi faktual, menaksir dan menilai kepribadian individu atau tujuan terapeutis. (Kartono, 1996 : 187).

C. Pengolahan dan Analisis Data

Data yang diperoleh dari observasi, wawancara dan catatan lapangan dianalisi kemudian ditulis dalam bentuk deskripsi.Untuk menilai aktivitas pada saat kerja kelompok, praktek dan pengamatan dilakukan dengan pemberian

codingdari masing-masing aspek seperti perhatian sikap anak dan daya tangkap

atau daya ingat.

Hasil tindakan yang dilakukan disajikan terhadap situasi siklus yang telah dilakukan serta jenis dan bentuk tindakan yang telah dilakukan beserta efek yang ditimbulkan.

Prosedur pengolahan data dilaksanakan mengacu pada pengolahan data dari Hopkin sebagaimana dikutip Wiriaatmaja (2008:171) melalui tahap-tahap sebagai berikut :

1. Pengumpulan Data

Data hasil observasi, wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi lainnya dikumpulkan dan dikategorikan. Kategorisasi data dilakukan dengan mengelompokkan menjadi tiga aspek, yaitu :

1) Informasi tentang latar para pelaku tindakan, yaitu persepsi guru, kepala sekolah, anak, dan fasilitas pembelajaran.

2) Proses pembelajaran, meliputi informasi tentang interaksi edukatif antara guru dan anak, anak dengan anak, maupun perubahan yang terjadi selama proses pembelajaran berlangsung.


(24)

44

Betty Sugiharti, 2013

3) Aktivitas, meliputi informasi tentang tindakan para pelaku yaitu guru dan anak.

2. Validasi Data

Setelah data dikategorisasikan kemudian divalidasi dengan menggunakan teknik Pargito (2009) :

1) Member-check, yaitu kebenaran dan kesohihan data temuan peneliti

dengan mengkonfirmasi melalui diskusi dengan teman sejawat setiap akhir pelaksanaan tindakan.

2) Triangulasi, yaitu proses mencek kebenaran data dengan mengkonfirmasi data atau informasi dari sumber lain dalam hal ini dengan teman sejawat.

3) Audit Trail, yaitu mencek hasil peneliti dengan mendiskusikan dengan

teman sejawat.

4) Epert Opinion, tahap ini dilakukan dengan melakukan pengecekan data

atau informasi temuan peneliti kepada para ahli yang professional. 3. Analisis Data

Analisis data yang dilakukan pada penelitian ini adalah analisis data secara kualitatif.Pada tahap ini peneliti memberikan makna terhadap temuan penelitian berdasarkan kerangka teori, norma-norma praktis yang telah disepakati atau berdasarkan intuisi guru/peneliti/teman sejawat mengenai pembelajaran yang baik. Hasil analisa data ini selanjutnya dapat dijadikan referensi bagi peneliti untuk melakukan tindakan berikutnya, dan mengadakan perubahan dan peningkatan kinerja guru/peneliti agar pembelajaran berdampak pada peningkatan keterampilan berkomunikasi anak.

Analisis data menggunakan pendekatan kualitatif dilakukan untuk memperoleh gambaran tentang sikap positif anak dalam pembelajaran dengan menggunakan permainan. Analisis data ini digunakan untuk melihat peningkatan keterampilan proses sains.


(25)

45

Betty Sugiharti, 2013

Penerapan Permainan Warna Dalam Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Di Taman Kanak-Kanak (Penelitian Tindakan Kelas Terhadap Kegiatan Permainan warna Dengan Menggunakan Cat Air Di TK Aisyiyah 4 Kelurahan Sadang Serang Kecamatan Coblong Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu D. Lokasi dan Subjek Penelitian

Penelitian dilaksanakan di Taman Kanak-Kanak di kelompok B – TK Aisyiyah 4 yang beralamat di Jl Piit No. 4 Bandung Kelurahan Sadang Serang Kecamatan Coblong Kota Bandung. Sedangkan yang menjadi subjek penelitian adalah anak kelompok B tahun ajaran 2012-2013 yang berjumlah 10 anak.

E. Instrumen Penelitian

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data kualitatif yang meliputi hasil observasi, catatan lapangan, wawancara dan dokumentasi.

Data tersebut diperoleh melalui beberapa instrumen yang digunakan, yaitu lembar observasi aktivitas guru dan anak, catatan lapangan, lembar wawancara, dan dokumentasi. Instrumen-instrumen tersebut digunakan untuk melihat perkembangan perubahan yang terjadi selama proses pembelajaran. Adapun instrumen penelitian yang dipergunakan peneliti adalah instrumen yang dikembangkan oleh Rosmawati (2012).

Upaya Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Pada Anak Taman Kanak – Kanak Melalui Penggunaan Metode Discovery sebagai berikut :


(26)

46

Tabel 3.1

KISI-KISI INSTRUMEN

Variabel Sub Variabel Indikator Sumber Data Instrumen

Keterampilan Proses Sains pada anak setelah penggunaan permainan warna

Mengamati (Mengobservasi)

1.Menyimak penjelasan guru tentang warna 2.Mengidentifikasi jenis-jenis warna

3.Memberikan uraian tentang warna yang ada di lingkungan sekitar

- Pedoman observasi anak saatKBM - Pedoman

kemampuan observasi anak setelah penerapan permainan warna - Pedoman

wawancara guru setelah penerapan permainan Mengklasifikasi

(Menggolongkan)

Mengggolongkan warna sesuai jenisnya

Merencanakan penelitian

- Merumuskan masalah

- Mengamati atau melakukan observasi - Menganalisa dan menyajikan hasil

dalam tulisan, gambar, laporan, bagan, table dan karya lainnya

- Mengkomunikasikan atau menyajikan hasil karya pada pembaca, teman sekelas, guru atau audiens lainnya


(27)

47

Betty Sugiharti, 2013

Penerapan Permainan Warna Dalam Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Di Taman Kanak-Kanak (Penelitian Tindakan Kelas Terhadap Kegiatan Permainan warna Dengan Menggunakan Cat Air Di TK Aisyiyah 4 Kelurahan Sadang Serang Kecamatan Coblong Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

warna

Meramalkan (memprediksi)

Menjelaskan apa yang terjadi apabila warna primer dicampur dengan warna sekunder Mengkomunikasikan Berdiskusi dengan teman tentang hasil


(28)

Berdasarkan pada kisi kisi di atas, maka instrument yang di buat adalah pedoman wawancara dan pedoman observasi untuk guru dan anak yang di kembangkan dalam format format sebagai berikut:

Tabel 3.2

Pedoman wawancara guru sebelum kegiatan penerapan permainan warna Tujuan : Untuk mengetahui kondsi awal pengembangan keterampilan proses sains \ pada anak

Nama

Hari/Tanggal Jabatan

: ………. : ………. : ………. Pertanyaan :

1 Bagaimanakah keterampilan proses sains pada anak kelompok B di TK Aisyiyah4 ?

2 Keterampilan proses sains apa yang dikembangkan di TK Aisyiyah 4 ? 3 Apakah semua keterampilan proses sains sesuai dengan harapan ibu?

4 Jika ada keterampilan proses sains yang belum dikuasai, apa saja beserta indikatornya?

5 metode apa saja yang pernah ibu gunakan dalam meningkatkan keterampilan proses sains pada anak kelompok B?

6 Media apa saja yang ibu gunakan dalam menyampaikan materi terkait pengembangan sains khususnya keterampilan proses?

Pedoman wawancara ini digunakan untuk mengetahui kondsi awal pengembangan keterampilan proses sains pada anak yang dilaksanakan guru sehingga peneliti dapat menentukan metode dan media yang tepat dalam melaksanakan penelitian agar memperoleh hasil maksimal.


(29)

49

Betty Sugiharti, 2013

Penerapan Permainan Warna Dalam Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Di Taman Kanak-Kanak (Penelitian Tindakan Kelas Terhadap Kegiatan Permainan warna Dengan Menggunakan Cat Air Di TK Aisyiyah 4 Kelurahan Sadang Serang Kecamatan Coblong Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu Tabel 3.3

Pedoman Observasi Guru dalam Penyusunan Pelaksanan Pembelajaran Tujuan : Untuk mengetahui peran guru dalam Penyusunan Perencanaan Pembelajaran

Nama

Hari/Tanggal Kegiatan Nama Observer

: ………. : ………. : ………. : ……….

Unsur yang diobservasi Pelaksanaan Penilaian Mengidentifikasi kebutuhan anak

Memilih materi yang akan disampaikan sesuai dengan kebutuhan anak

Mempersiapkan media/sumber be lajar yang akan digunakan oleh anak

Merencanakan metode yang akan digunakan

Merencanakan evaluasi : - jenis atau teknik evaluasi - bentuk evaluasi

- alat evaluasi

Bandung, ………2013 Observer


(30)

50

Betty Sugiharti, 2013

Sesuai dengan apa yang ada dalam format observasi, bahwa observasi awal yang dilaksanakan bertujuan untuk memperoleh data tentang peran guru dalam menentukan kebutuhan anak, materi yang akan disampaikan, media dan metode yang akan digunakan serta merencanakan evaluasi.

Tabel 3.4

Pedoman Observasi Anak sebelum Kegiatan Pembelajaran Tujuan : Untuk mengetahui pkegiatan anak selama proses belajar mengajar

Nama

Hari/Tanggal Kegiatan Nama Observer

: ………. : ………. : ………. : ……….

KPS Indikator Pelaksanaan Penilaian Ket

Ya Tidak B C K Mengamati

(Mengobservasi)

Menyimak penjelasan guru tentang konsep warna

Mengidentifikasi jenis-jenis warna Memberikan uraian tentang mencampur


(31)

51

Betty Sugiharti, 2013

Penerapan Permainan Warna Dalam Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Di Taman Kanak-Kanak (Penelitian Tindakan Kelas Terhadap Kegiatan Permainan warna Dengan Menggunakan Cat Air Di TK Aisyiyah 4 Kelurahan Sadang Serang Kecamatan Coblong Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu warna

Memberikan uraian tentang warna hasil pencampuran

Mengklasifikasi (menggolongkan)

Menggolongkan jenis-jenis warna

Meramalkan (memprediksi)

Menjelaskan apa yang terjadi jika warna primer dicampur dengan warna lainnya Mengkomunikasikan Berdiskusi dengan

teman-teman tentang hasil percampuran warna

Keterangan :

B (Baik) : Anak mampu melakukan kegiatan sendiri tanpa dibantu guru C (Cukup) : Anak melakukan kegiatan dengan sekali-kali dibantu guru K (Kurang) : Anak melakukan kegiatan dengan selalu dibantu guru

Bandung, ………2013 Observer

Betty sugiharti

Pedoman observasi pada anak bertujuan untuk mengetahui kegiatan anak selama proses pembelajaran yang meliputi aspek mengamati, mengklasifikasi, meramalkan dan mengkomunikasikan.


(32)

52

Betty Sugiharti, 2013

Pedoman Observasi Guru dalam Pelaksanaan Pembelajaran (Siklus I)

Tujuan : Untuk mengetahui kemampuan guru dalam penerapan permainan warna

Nama

Hari/Tanggal Kegiatan Nama Observer

: ………. : ………. : ………. : ……….

KPS Indikator Pelaksanaan Penilaian Ket

Ya Tidak B C K Mengamati

(Mengobservasi)

Menjelaskan tentang konsep warna

Membantu anak mengidentifikasi jenis-jenis warna

Memberikan

penjelasan tentang mencampur warna Memberikan

penjelasan dan membimbing anak dalam memberikan uraian tentang warna hasil pencampuran Mengklasifikasi

(menggolongkan)

Memberikan

penjelasan tentang jenis-jenis warna Meramalkan

(memprediksi)

Membimbing anak saat mengungkapkan apa


(33)

53

Betty Sugiharti, 2013

Penerapan Permainan Warna Dalam Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Di Taman Kanak-Kanak (Penelitian Tindakan Kelas Terhadap Kegiatan Permainan warna Dengan Menggunakan Cat Air Di TK Aisyiyah 4 Kelurahan Sadang Serang Kecamatan Coblong Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu yang terjadi jika warna

primer dicampur dengan warna lainnya Mengkomunikasik

an

Mengarahkan anak agar dapat berdiskusi dengan teman tentang hasil percampuran warna

Melakukan penilaian pada anak

- Melakukan

observasi pada

masing-masing anak

- Membuatcatatan

tentang kejadian

yang penting

selama pembelajaran

- Mencatat

perkembangan

anak yang

berhasil dan

yang belum

berhasil pada

format penilaian

Keterangan :

B (Baik) : Guru mampu melaksanakan kegiatan tanpa kesalahan dan sesuai prosedur C (Cukup) : Guru mampu melaksanakan kegiatan dengan sedikit kesalahan

K (Kurang) : Guru melaksanakan kegiatan tidak sesuai prosedur

Bandung, ………2013 Observer


(34)

54

Betty Sugiharti, 2013

Betty Sugiharti

Pedoman observasi untuk guru ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan guru dalam menerapkan permainan warna yang meliputi aspek mengamati, mengklasifikasi, meramalkan dan mengkomunikasikan.

Peneliti akan menjelaskan dalam bentuk table 3.6 mengenai pedoman observasi peran guru dalam penyusunan pembelajaran sains yang terdapat di Tk aisyiah 4 sebagai berikut :

Tabel 3.6

Pedoman Observasi Kemampuan Anak

Dalam KegiatanPermainan Warna dengan Menggunakan Cat Air

Tujuan : Untuk mengetahui Keterampilan Proses Sains yang dimiliki Anak setelah Pelaksanaan permainan Warna

KPS Indikator Pelaksanaan Penilaian Ket

Ya Tidak B C K

Mengamati (Mengobservasi)

Menyimak penjelasan

guru tentang konsep

warna

Mengidentifikasi

jenis-jenis warna

Memberikan uraian

tentang mencampur

warna


(35)

55

Betty Sugiharti, 2013

Penerapan Permainan Warna Dalam Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Di Taman Kanak-Kanak (Penelitian Tindakan Kelas Terhadap Kegiatan Permainan warna Dengan Menggunakan Cat Air Di TK Aisyiyah 4 Kelurahan Sadang Serang Kecamatan Coblong Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

tentang warna hasil

pencampuran Mengklasifikasi

(menggolongkan)

Menggolongkan

jenis-jenis warna Meramalkan

(memprediksi)

Menjelaskan apa yang terjadi jika warna primer dicampur dengan warna lainnya

Mengkomunikasikan Berdiskusi dengan

teman-teman tentang

hasil percampuran warna

Keterangan :

B (Baik) : Anak mampu melakukan kegiatan sendiri tanpa dibantu guru C (Cukup) : Anak melakukan kegiatan dengan sekali-kali dibantu guru K (Kurang) : Anak melakukan kegiatan dengan selalu dibantu guru

Bandung, ………2013 Observer


(36)

Betty Sugiharti, 2013

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan penerapan permainan warna dalam meningkatkan keterampilan proses sains di taman kanak kanak dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Keterampilan Proses Sains di kelompok B TK Aisyiyah 4 sebelum di terapkan permainan warna masih rendah,cenderung kurang variatif, hal ini terlihat dari anak yang belum bisa mengenal konsep warna dan menyebutkan hasil pencampuran warna. Selain itu pada saat kegiatan pembelajaran anak hanya mendengarkan penjelasan dari guru dan melaksanakan tugas yang diberikan guru dengan menggunakan media yang terbatas.

2. Untuk meningkatkan keterampilan proses sains anak melalui permainan warna antara lain dengan pemberian tindakan pada siklus 1 dan II dengan menggunakan temaair dan udara, subtema air yang setiap siklusnya terdiri dari perencanaan, pelaksanaan,pengamatan, dan refleksi.

3. Keterampilan proses sains anak TK Aisyiyah 4 setelah diterapkan permainan warna menunjukan peningkatan yang baik, terlihat dari hasil yang di tunjukan anak dapat mengenal konsep warna, hasil pencampuran warna dengan benar. B. Saran

1. Bagi anak

Anak dapat mengikuti kegiatan keterampilan proses sains melalui permainan warna yang menyenangkan. Sehingga seluruh aspek perkembangan anak dapat berkembang baik pada aspek kognitif, afektif, maupun psikomotor. 2. Bagi guru TK

Guru dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran hendaknya dapat memilih metode permainan untuk dapat menciptakan proses belajar yang menyenangkan bagi anak, karena hasil penelitian ini membuktikan bahwa


(37)

76

Betty Sugiharti, 2013

Penerapan Permainan Warna Dalam Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Di Taman Kanak-Kanak (Penelitian Tindakan Kelas Terhadap Kegiatan Permainan warna Dengan Menggunakan Cat Air Di TK Aisyiyah 4 Kelurahan Sadang Serang Kecamatan Coblong Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

penerapan permainan warna telah terbukti dalam meningkatkan keterampilan proses sains.

3. Bagi peneliti selanjutnya

Bagi pihak peneliti selanjutnya diharapkan dapat menindak lanjuti hasil penelitian ini dengan mengkaji lebih dalam lagi tentang penerapan permainan warna untuk meningkatkan keterampilan proses sains dapat diterapkan pada anak TK.


(38)

Betty Sugiharti, 2013

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta, Rineka Cipta.

Arikunto, S. 2006, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta, Bumi Aksara. Dahar.1985. Kesiapan guru Mengajarkan Sains di Sekolah Dasar Ditinjau dari

Pengembangan Keterampilan Proses Sains. Disertasi Doktor FPS IKIP- IKIP

Bandung, Tidak diterbitkan.

Depdiknas. 2003.Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional. Jakarta, Depdiknas.

Depdiknas. 2004.Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta, Depdiknas. Dewi, Kenny. 2000. Menciptakan kelas yang berpusat pada anak. Washington

DC :Children Resouces International.

Dimyati dan Mujiono, 2002.Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Hasanah, 2008.Tentang Produktivitas Manajemen Sekolah (Studi Kontribusi

Kepemimpinan Kepala Sekolah, Budaya Sekolah, dan Kinerja Guru terhadap Produktivitas Sekolah Menengah Pertama di Kota Bandung).

Sekolah Pasca Sarjana UPI. Disertasi tidak diterbitkan.

Hendro Darmodjo dan Jenny RE Kaligis. 1995.Psikologi Anak (PsikologiPerkembangan). Bandung: Mandar Maju.

Indrawati. 1992. Model-model Pembelajaran. Bandung, PPPG IPA. Isdjoni. 2000.Cooperative Learning. Pekan Baru, Alfabetha.

Ismail Zurida, Madya. 2003. Pendidikan Sains Prasekolah.

Kartono. 1996. Pengantar metodologi research sosial. Bandung: Mandar Maju. Kresnadi.H, 2001.Keterampilan Proses Sains dalam Pembelajaran IPA di

Sekolah Dasar. Tesis PPIP-UPI bandung. Tidak diterbitkan.

Kurikulum 2004 Standar Kompetensi. (2004). Jakarta : Departemen Pendidikan


(39)

78

Betty Sugiharti, 2013

Penerapan Permainan Warna Dalam Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Di Taman Kanak-Kanak (Penelitian Tindakan Kelas Terhadap Kegiatan Permainan warna Dengan Menggunakan Cat Air Di TK Aisyiyah 4 Kelurahan Sadang Serang Kecamatan Coblong Kota Bandung)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu Leksoso, Suroso Mukti. 2005. Senang Sainsdi TK. Jakarta : Erlangga.

Nugraha. 2003. Kiat Merangsang Kecerdasan Anak: Panduan Agar Anak

Komunikatif &Berpikir Kreatif. Bandung, Jilsi foundation.

Nugraha , Ali, Dwiyana, A.sy. Dina. 2008.Dasar-Dasar Matematika dan Sains.

Jakarta : Universitas Terbuka.

Nugraha,A. 2008. Pengembangan Pembelajaran Sains Pada Anak Usia Dini. Bandung, Jilsi foundation.

Rustaman, 2003.Strategi Belajar Mengajar. Jurusan Pendidikan Biologi.

FPMIPA UPI Bandung : Tidak diterbitkan.

Semiawan. 1987. Pendekatan Keterampilan Proses (PKP) Dan Bentuk-Bentuk

Kegiatannya.Jakarta, Gramedia.

Sofiraeny.2004. Pengaruh Pembelajaran IPA Interaktif Terhadap Peningkatan

Penguasaan Konsep Kemampuan berpikir Raional dan Keterampilan Proses sain SD Kelas III. Tesis PPS-UPI Bandung. Tidak diterbitkan.

Solehudin. 2003. Konsep Dasar Pendidikan Prasekolah.

Sudjana.1987. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar. Baru Algensindo.

Sujiono Nurani Yuliani. 2004. Metode Pengembangan Kognitif . Jakarta : Universitas Terbuka.

Sukarno, dkk. 1981. Dasar-Dasar Pendidikan Sains. Jakarta: Bharata Karya. Sulasmi.1998.Warna: Teori dan Kreativitas Penggunaannya, Bandung, ITB. Suyanto. 2005. Metode Penelitian Sosial: Berbagai Alternatif Pendekatan. Jakarta

: Prenada Media.

Syaodih. 2005. Materi Bimbingan dan Konseling. Bandung: Remaja Rosdakarya. Winarti. 2004. Mengembangkan Permainan Sains di Taman Kanak-kanak.

Bandung : Sabili.

Wiriaatmaja. 2008.Metode Penelitian Tindakan Kelas untuk Meningkatkan

Kinerja Guru dan Dosen. Bandung, Remaja Rosdakarya.

Wiriatmaja. 2005.Metode Penelitian tindakan Kelas. Bandung, Remaja Rosdakarya.


(1)

Betty Sugiharti

Pedoman observasi untuk guru ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan guru dalam menerapkan permainan warna yang meliputi aspek mengamati, mengklasifikasi, meramalkan dan mengkomunikasikan.

Peneliti akan menjelaskan dalam bentuk table 3.6 mengenai pedoman observasi peran guru dalam penyusunan pembelajaran sains yang terdapat di Tk aisyiah 4 sebagai berikut :

Tabel 3.6

Pedoman Observasi Kemampuan Anak

Dalam KegiatanPermainan Warna dengan Menggunakan Cat Air

Tujuan : Untuk mengetahui Keterampilan Proses Sains yang dimiliki Anak setelah Pelaksanaan permainan Warna

KPS Indikator Pelaksanaan Penilaian Ket Ya Tidak B C K

Mengamati (Mengobservasi)

Menyimak penjelasan guru tentang konsep warna

Mengidentifikasi jenis-jenis warna


(2)

55

tentang warna hasil pencampuran

Mengklasifikasi (menggolongkan)

Menggolongkan jenis-jenis warna

Meramalkan (memprediksi)

Menjelaskan apa yang terjadi jika warna primer dicampur dengan warna lainnya

Mengkomunikasikan Berdiskusi dengan teman-teman tentang hasil percampuran warna

Keterangan :

B (Baik) : Anak mampu melakukan kegiatan sendiri tanpa dibantu guru C (Cukup) : Anak melakukan kegiatan dengan sekali-kali dibantu guru K (Kurang) : Anak melakukan kegiatan dengan selalu dibantu guru

Bandung, ………2013 Observer


(3)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan penerapan permainan warna dalam meningkatkan keterampilan proses sains di taman kanak kanak dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Keterampilan Proses Sains di kelompok B TK Aisyiyah 4 sebelum di terapkan permainan warna masih rendah,cenderung kurang variatif, hal ini terlihat dari anak yang belum bisa mengenal konsep warna dan menyebutkan hasil pencampuran warna. Selain itu pada saat kegiatan pembelajaran anak hanya mendengarkan penjelasan dari guru dan melaksanakan tugas yang diberikan guru dengan menggunakan media yang terbatas.

2. Untuk meningkatkan keterampilan proses sains anak melalui permainan warna antara lain dengan pemberian tindakan pada siklus 1 dan II dengan menggunakan temaair dan udara, subtema air yang setiap siklusnya terdiri dari perencanaan, pelaksanaan,pengamatan, dan refleksi.

3. Keterampilan proses sains anak TK Aisyiyah 4 setelah diterapkan permainan warna menunjukan peningkatan yang baik, terlihat dari hasil yang di tunjukan anak dapat mengenal konsep warna, hasil pencampuran warna dengan benar.

B. Saran 1. Bagi anak

Anak dapat mengikuti kegiatan keterampilan proses sains melalui permainan warna yang menyenangkan. Sehingga seluruh aspek perkembangan anak dapat berkembang baik pada aspek kognitif, afektif, maupun psikomotor. 2. Bagi guru TK


(4)

76

penerapan permainan warna telah terbukti dalam meningkatkan keterampilan proses sains.

3. Bagi peneliti selanjutnya

Bagi pihak peneliti selanjutnya diharapkan dapat menindak lanjuti hasil penelitian ini dengan mengkaji lebih dalam lagi tentang penerapan permainan warna untuk meningkatkan keterampilan proses sains dapat diterapkan pada anak TK.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta, Rineka Cipta.

Arikunto, S. 2006, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta, Bumi Aksara.

Dahar.1985. Kesiapan guru Mengajarkan Sains di Sekolah Dasar Ditinjau dari

Pengembangan Keterampilan Proses Sains. Disertasi Doktor FPS IKIP- IKIP Bandung, Tidak diterbitkan.

Depdiknas. 2003.Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta, Depdiknas.

Depdiknas. 2004.Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta, Depdiknas.

Dewi, Kenny. 2000. Menciptakan kelas yang berpusat pada anak. Washington DC :Children Resouces International.

Dimyati dan Mujiono, 2002.Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Hasanah, 2008.Tentang Produktivitas Manajemen Sekolah (Studi Kontribusi Kepemimpinan Kepala Sekolah, Budaya Sekolah, dan Kinerja Guru terhadap Produktivitas Sekolah Menengah Pertama di Kota Bandung). Sekolah Pasca Sarjana UPI. Disertasi tidak diterbitkan.

Hendro Darmodjo dan Jenny RE Kaligis. 1995.Psikologi Anak (PsikologiPerkembangan). Bandung: Mandar Maju.

Indrawati. 1992. Model-model Pembelajaran. Bandung, PPPG IPA.

Isdjoni. 2000.Cooperative Learning. Pekan Baru, Alfabetha.

Ismail Zurida, Madya. 2003. Pendidikan Sains Prasekolah.


(6)

78

Leksoso, Suroso Mukti. 2005. Senang Sainsdi TK. Jakarta : Erlangga.

Nugraha. 2003. Kiat Merangsang Kecerdasan Anak: Panduan Agar Anak Komunikatif &Berpikir Kreatif. Bandung, Jilsi foundation.

Nugraha , Ali, Dwiyana, A.sy. Dina. 2008.Dasar-Dasar Matematika dan Sains. Jakarta : Universitas Terbuka.

Nugraha,A. 2008. Pengembangan Pembelajaran Sains Pada Anak Usia Dini. Bandung, Jilsi foundation.

Rustaman, 2003.Strategi Belajar Mengajar. Jurusan Pendidikan Biologi. FPMIPA UPI Bandung : Tidak diterbitkan.

Semiawan. 1987. Pendekatan Keterampilan Proses (PKP) Dan Bentuk-Bentuk Kegiatannya.Jakarta, Gramedia.

Sofiraeny.2004. Pengaruh Pembelajaran IPA Interaktif Terhadap Peningkatan Penguasaan Konsep Kemampuan berpikir Raional dan Keterampilan Proses sain SD Kelas III. Tesis PPS-UPI Bandung. Tidak diterbitkan. Solehudin. 2003. Konsep Dasar Pendidikan Prasekolah.

Sudjana.1987. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar. Baru Algensindo.

Sujiono Nurani Yuliani. 2004. Metode Pengembangan Kognitif . Jakarta : Universitas Terbuka.

Sukarno, dkk. 1981. Dasar-Dasar Pendidikan Sains. Jakarta: Bharata Karya.

Sulasmi.1998.Warna: Teori dan Kreativitas Penggunaannya, Bandung, ITB.

Suyanto. 2005. Metode Penelitian Sosial: Berbagai Alternatif Pendekatan. Jakarta : Prenada Media.

Syaodih. 2005. Materi Bimbingan dan Konseling. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Winarti. 2004. Mengembangkan Permainan Sains di Taman Kanak-kanak. Bandung : Sabili.

Wiriaatmaja. 2008.Metode Penelitian Tindakan Kelas untuk Meningkatkan Kinerja Guru dan Dosen. Bandung, Remaja Rosdakarya.

Wiriatmaja. 2005.Metode Penelitian tindakan Kelas. Bandung, Remaja Rosdakarya.


Dokumen yang terkait

Penerapan metode permainan untuk meningkatkan motivasi belajar matematika siswa: peneltian tindakan kelas di MI Jam’iyyatul Khair Ciputat

5 48 174

Aplikasi Sistem Pengolahan Arsip Laporan Surat Kependudukan Di Kelurahan Sadang Serang kecamatan Coblong Bandung

0 8 68

UPAYA MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MENGENAL WARNA MELALUI PERMAINAN KARTU WARNA DI KELOMPOK B Upaya Mengembangkan Kemampuan Mengenal Warna Melalui Permainan Kartu Warna Di Kelompok B Di TK Pertiwi Tegalampel Karangdowo Klaten Tahun Ajaran 2012 / 2013.

0 1 15

UPAYA MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MENGENAL WARNA MELALUI PERMAINAN BALOK WARNA DI KELOMPOK B Upaya Mengembangkan Kemampuan Mengenal Warna Melalui Permainan Balok Warna Di Kelompok B Di TK Pertiwi Tulas Karangdowo Klaten Tahun Ajaran 2012/2013.

1 3 15

UPAYA MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MENGENAL WARNA MELALUI PERMAINAN BALOK WARNA DI KELOMPOK B Upaya Mengembangkan Kemampuan Mengenal Warna Melalui Permainan Balok Warna Di Kelompok B Di TK Pertiwi Tulas Karangdowo Klaten Tahun Ajaran 2012/2013.

0 2 22

PENERAPAN PERMAINAN MATEMATIKA KREATIF DALAM MENINGKATKAN NUMBER SENSE ANAK TAMAN KANAK-KANAK : Penelitian Tindakan di TK Laboratorium Percontohan UPI Kecamatan Sukasari Kota Bandung Tahun Ajaran 2014-2015.

0 2 52

PENINGKATAN KEMAMPUAN SAINS MELALUI PERMAINAN PENCAMPURAN WARNA PADA ANAK KELOMPOK B Peningkatan Kemampuan Sains Melalui Permainan Pencampuran Warna Pada Anak Kelompok B TK ABA I Gedung Sierad Klaten.

0 2 15

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL WARNA PADA ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN MELUKIS : Penelitian Tindakan Kelas Di Kelompok A TK Permata Bunda Kecamatan Banjaran Kabupaten Bandung.

4 26 27

IMPLEMENTASI PENDEKATAN PERMAINAN DALAM BELAJAR LOMPAT DI SMP NASIONAL KOTA BANDUNG : Penelitian Tindakan Kelas.

0 1 44

MENINGKATKAN KETERAMPILAN GERAK LOKOMOTOR ANAK TAMAN KANAK-KANAK MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL : Penelitian Tindakan Kelas di TK istiqamah bandung tahun ajaran 2012-2013.

0 1 33