MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL WARNA PADA ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN MELUKIS : Penelitian Tindakan Kelas Di Kelompok A TK Permata Bunda Kecamatan Banjaran Kabupaten Bandung.

(1)

Suse Puspitasari, 2014

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL WARNA PADA ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN MELUKIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL WARNA PADA ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN MELUKIS

(Penelitian Tindakan Kelas Di Kelompok A TK Permata Bunda Kecamatan Banjaran Kabupaten Bandung)

Oleh Suse Puspitasari

ABSTRAK

Manusia sebagai mahluk yang dianugerahi kemampuan berpikir dalam setiap tindakan memerlukan proses dalam kehidupannya. Pembentukan daya ingat, kemampuan berpikir, dan mengenal pengetahuan yang ada disekitarnya terbentuk dari masa kanak-kanak hingga dewasa. Pemberian stimulasi yang positif dan berkesinambungan dari masa kanak-kanak menentukan kemampuan selanjutnya dimasa mendatang. Sesuai tuntutan kurikulum pendidikan anak usia dini, anak dituntut mampu mengembangkan kemampuan kognitifnya dari usia 0-6 tahun. Salah satu kemampuan kognitif yang harus di kembangkan adalah mengembangkan konsep warna. Kemampuan mengenal warna anak kelompok A TK Permata Bunda masih belum optimal seperti (menyebutkan nama-nama warna, mengelompokkan warna yang sama, dan mengurutkan warna). Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan Metode Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan mengenal warna pada anak usia dini melalui kegiatan melukis di kelompok A TK Permata Bunda yang berlokasi di Kecamatan Banjaran Kabupaten Bandung. Teknik dalam penelitian ini menggunakan observasi dan pengumpulan data. Berdasarkan hasil penelitian dapat di simpulkan bahwa kegiatan melukis dapat meningkatkan kemampuan mengenal warna pada anak usia dini di kelompok A TK Permata Bunda. Karena berdasarkan analisis data yang telah dilaksanakan mulai dari analisis data siklus satu sampai dengan analisis data siklus dua diketahui bahwa rata-rata peningkatan dari 33,3% menjadi 66,7%. Kemampun mengenal warna melalui kegiatan melukis pada anak kelompok A TK Permata Bunda mengalami peningkatan secara bertahap yakni dari kemampuan mengenal warna yang kurang menjadi baik setelah diadakan penelitian ini.


(2)

Suse Puspitasari, 2014

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL WARNA PADA ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN MELUKIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

IMPROVED COLOR KNOWN TO CHILDREN THROUGH EARLY TO PAINTING

(Classroom Action Research In Group A Banjaran TK Permata Bunda District of Bandung Regency)

by

Suse Puspitasari

ABSTRACT

Human Beings are awarded the ability to think in every action requires a process in life. Formation of memory, thinking skills, and recognize existing knowledge surrounding formed from childhood to adulthood. Giving positive and continuous stimulation of childhood determine the next ability in the future. As per the demands of the curriculum for early childhood education, child supposedly able to develop their cognitive abilities from the age of 0-6 years. One of the cognitive abilities that should be developed is to develop the concept of color. The ability to recognize the color of kindergarten children in group A Mother gem is still not optimal as (to name the color, the same color grouping, and sorting color). The method used in this study using the method of classroom action research. This research was conducted with the aim to improve the cognitive ability of color in early childhood through painting activities in group A Kindergarten Mother gem located in the District of Bandung Regency Banjaran. The technique in this study using observation and data collection. Based on the results it can be concluded that the painting can improve the color recognize ability in early childhood in group A TK Permata Bunda. Because the analysis is based on data that has been carried out starting from the data analysis cycle up to two cycles of data analysis it is known that the average increase from 33.3% to 66.7%. Recognize colors ability through painting activities for children kindergarten Permata Bunda group A experienced a gradual improvement of the ability to know the colors.


(3)

Suse Puspitasari, 2014

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL WARNA PADA ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN MELUKIS


(4)

Suse Puspitasari, 2014

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL WARNA PADA ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN MELUKIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dalam UU No. 20 tahun 2003 pasal I butir 14 adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun, yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.

Pendidikan anak usia dini merupakan wahana pendidikan yang sangat fundamental dalam memberikan kerangka dasar terbentuk dan berkembangnya dasar-dasar pengetahuan, sikap, dan keterampilan anak. Keberhasilan proses pendidikan pada masa dini tersebut menjadi dasar untuk proses pendidikan selanjutnya (Wahyudin dan Agustin, 2012:6).

Salah satu lingkup perkembangan yang harus diberikan stimulasi dalam pembelajaran anak usia dini adalah kemampuan kognitif. Dalam mengembangkan kemampuan kognitif pada anak usia dini pemahaman karekteristik berpikir anak hendaknya menjadi acuan dalam mengembangkan kemampuan kognitifnya. Pada anak usia TK (4-5 tahun) anak sudah memahami bahwa simbol-simbol disekitarnya memiliki arti.Anak pra sekolah biasanya hanya menyeleksi satu atribut dalam mensortir bentuk. Sebagai contoh adalah anak meletakkan objek berwarna hijau di satu tempat, sedangkan warna merah dan biru di tempat yang berbeda. Dalam gambar ini, anak hanya mengelompokkan dari segi bentuk dan tidak melihat dari segi ukuran maupun warna (PLPG, 2013:327).

Dengan melihat karakteristik tersebut, banyak hal yang dapat dilakukan dalam mengembangkan kemampuan kognitif pada anak usia dini. Sejalan dengan hal tersebut pemerintah telah merancang kurikulum anak usia dini yang terdapat dalam PERMEN NO. 58 Thn. 2009. Dimana salah satu lingkup perkembangan


(5)

Suse Puspitasari, 2014

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL WARNA PADA ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN MELUKIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang harus dikembangkan adalah kemampuan kognitif anak yang telah terbagi kedalam 3 aspek yaitu: Pengetahuan Umum dan Sains, Konsep Bentuk, Warna, ukuran dan Pola, Konsep Bilangan, lambang Bilangan dan Huruf. Dalam mengembangkan konsep warna hendaknya anak usia dini terlebih dahulu mengenal tentang nama warna itu sendiri, sehingga dalam belajar mengklasifikasi

sesuatu yang sesuai dengan warna anak tidak akan mendapatkan

hambatan.Pengenalan tentang warna merupakan bagian dari pembelajaran yang harus diberikan kepada anak usia dini, baik itu di rumah maupun di sekolah, karena warna sudah menjadi bagian dari kehidupan manusia, setiap benda yang ada di sekeliling kita pasti mempunyai warna.

Berdasarkan hasil observasi dan hasil pembelajaran selama satu semester, kemampuan anak kelompok A TK Permata Bunda dalam mengenal warna masih belum optimal. Pada proses pembelajaran yang telah dilakukandari 15 anak hanya 10 anak yang dapat menyebutkan nama warna dengan benar, mengelompokkan benda menurut warna, mengambil salah satu warna yang diperintahkan guru pada krayon atau pensil warna dengan benar dan 5 anak lainnya masih mengalami kesulitan dalam menyebutkan nama warna (anak sering menyebutkan sebuah nama warna dengan menyebutkan langsung kedalam benda sebenarnya, contoh : warna kuning disebut warna jeruk, warna merah atau merah muda disebut dengan warna strawberi, warna ungu disebut warna anggur).

Data ini diambil dari hasil observasi percakapan, hasil karya anak dan tercatat dalam penilaian di Rencana Kegiatan Harian (RKH) (lampiran 1). Kemampuan mengenal warna serta dapat menyebutkan nama sebuah warna anak kelompok A TK Permata Bunda masih perlu perhatian yang lebih khusus. Kurangnya media dan sumber belajar oleh karena kurangnya kreatifitas guru dalam menggunakan alat peraga sebagai penunjang pembelajaran menjadi salah satu penyebabnya. Dalam meningkatkan kemampuan mengenal warna pada anak usia dini, pembelajaran anak kelompok A di TK Permata Bunda guru sudah mencoba berbagai kegiatan seperti : mewarnai dan menggambar melalui alat belajar seperti


(6)

Suse Puspitasari, 2014

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL WARNA PADA ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN MELUKIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pensil warna dan krayon. Namum dalam pemahaman tentang nama warna serta mengenal warna itu sendiri masih perlu kegiatan lain yang lebih menarik perhatian dan minat anak dalam meningkatkan kemampuannya mengenal warna.

Untuk membantu mengenal warna pada anak kelompok A TK Permata Bunda, guru perlu memberikan kegiatan yang lebih menarik dengan mencoba media warna yang lebih menarik pula. Contohnya dengan menggunakan cat air yang jarang ditemui anak.Salah satu kegiatan yang tepat dalam menggunakan media cat air ini adalah dengan kegiatan melukis, karena kegiatan ini membantu anak mengenal warna-warna lebih menarik. Serta diharapkan dapat mendorong anak untuk lebih antusias mengikuti kegiatan belajar mengenal warna.

Berdasarkan hasil temuan dilapangan tersebut, peneliti sangat tertarik untuk melakukan penelitian tindakan kelas pada anak kelompok A TK Permata Bunda dalam meningkatkan kemampuan mengenal warna dengan menggunakan kegiatan melukis. Oleh karena itu, berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di

atas, peneliti mengambil judul “Meningkatkan Kemampuan Mengenal Warna

Pada Anak Usia Dini melalui Kegiatan Melukis.”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan masalah diatas, peneliti mengidentifikasikan permasalahan penelitian sebagai berikut :

1.Bagaimana kondisi objektif kemampuan anak kelompok A TK Permata Bunda dalam mengenal warna sebelum menggunakan kegiatan melukis?

2.Bagaimana penerapan kegiatan melukis pada anak kelompok A TK Permata Bunda dalam meningkatkan kemampuan mengenal warna?

3.Bagaimana tingkat kemampuan mengenal warna pada anak kelompok A TK Permata Bunda setelah menggunakan kegiatan melukis ?


(7)

Suse Puspitasari, 2014

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL WARNA PADA ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN MELUKIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini penulis uraikan sebagai sebagai berikut : 1.Umum :

Untuk Meningkatkan kemampuan mengenal warna pada anak usia dini melalui kegiatan melukis.

2.Khusus :

a.Mengetahui kondisi objektif kemampuan anak kelompok A TKPermata Bunda

dalam mengenal warna sebelum menggunakan kegiatan melukis.

b.Mengetahui penerapan kegiatan melukis pada anak kelompok A TKPermata Bunda dalam meningkatkan kemampuan mengenal warna.

c.Mengetahui sejauh mana tingkat kemampuan mengenal warna pada anak

kelompok A TK Permata Bunda setelah menggunakan kegiatanmelukis.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang terkait dalam penelitian diantaranya :

1.Bagi Siswa

Memberikan pengalaman dan wawasan baru pada anak dalam meningkatkan kemampuan mengenal warna melalui kegiatan melukis.

2.Bagi Guru

Sebagai bahan masukan dan inspirasi bagi guru dalam memilih kegiatan yang tepat dalam meningkatkan kemampuan mengenal warna pada anak usia dini. 3.Bagi Peneliti


(8)

Suse Puspitasari, 2014

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL WARNA PADA ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN MELUKIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Menambah pengetahuan dan wawasan peneliti dalam meningkatkan kemampuan mengenal warna pada anak, serta menjadi acuan bagi peneliti untuk melakukan penelitian di masa mendatang.

E. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan penelitian ini di uraikan sebagai berikut : BAB I. PENDAHULUAN

Menguraikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, Tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II. KAJIAN TEORI

Menguraikan tentang definisi atau teori-teori yang berhubungan dengan penelitian yang akan dilakukan.

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

Menguraikan tentang metode yang digunakan dalam melakukan penelitian. BAB 1V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Menguraikan tentang hasil penelitian yang telah dilaksanakan dilapangan dan membahas rumusan masalah yang telah dikemukakan sebelumnya.

BAB V. SIMPULAN DAN SARAN

Menguraikan tentang kesimpulan dari hasil keseluruhan penelitian yang telah dilaksanakan dilapangan, serta memberikan saran setelah mendapatkan hasil dari penelitian tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Menguraikan tentang berbagai sumber dalam menunjang pembuatan penulisan dan penelitian yang akan dilakukan.


(9)

Suse Puspitasari, 2014

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL WARNA PADA ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN MELUKIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Berisikan tentang data dan bukti fisik selama penelitian berlangsung.


(10)

Suse Puspitasari, 2014

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL WARNA PADA ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN MELUKIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di TK Permata Bunda Jalan Raya Perumahan Permata Desa Sindang Panon Kecamatan Banjaran Kabupaten Bandung. Dalam penelitian tindakan kelas ini yang menjadi subjek penelitian adalah anak kelompok A (usia 4-5 tahun) yang terdiri dari 15 anak dengan komposisi perempuan 10 orang dan laki-laki 5 orang, dilaksanakan pada semester dua kegiatan pembelajaran.

B. Desain Penelitian

Langkah-langkah dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan beberapa tindakan, setiap tindakan mungkin terdiri dari beberapa langkah yang terealisasi dalam bentuk kegiatan belajar mengajar. Salah satu ciri PTK adalah adanya siklus. Menurut Kemmis dan McTaggart dalam Modul PLPG (2013) siklus terdiri dari empat komponen, yaitu : Perencanaan,Pelaksanaan, Pengamatan dan Refleksi. Secara garis besar ke empat komponen ini menjadi model penelitian tindakan yang selalu di kemukakan para ahli, adapun penjelasannya sebagai berikut (Suharsimi, 2012:17) :

1. Perencanaan (Planning)

Pada tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, di mana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. Penelitian tindakan yang ideal sebetulnya dilakukan secara berpasangan antara pihak yang melakukan tindakan dan pihak yang mengamati proses jalannya tindakan. Istilah untuk cara ini adalah penelitian kolaborasi. Cara ini dikatakan ideal karena adanya upaya untuk mengurangi unsur subjektivitas pengamat serta mutu kecermatan yang


(11)

Suse Puspitasari, 2014

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL WARNA PADA ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN MELUKIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dilakukan. Dalam tahap menyusun rancangan ini peneliti menentukan tiitik atau fokus peristiwa yang perlu mendapatkan perhatian khusus untuk diamati, kemudian membuat sebuah instrumen pengamatan untuk membantu peneliti merekam fakta yang terjadi selama tindakan berlangsung.

2. Pelaksanaan (Acting)

Pelaksanaan merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan, yaitu mengenakan tindakan di kelas. Hal yang perlu diingat adalah bahwa dalam tahap pelaksanaan guru harus ingat dan berusaha menaati apa yang sudah dirumuskan dalam rancangan, tetapi harus pula berlaku wajar, tidak dibuat-buat. Dalam refleksi, keterkaitan antara pelaksanaan dengan perencanaan perlu diperhatikan secara seksama agar sinkron dengan maksud semula.

3. Pengamatan (Observing)

Adalah kegiatan pengamatan yang dilakukan oleh pengamat. Sebetulnya sedikit kurang tepat kalau pengamatan ini dipisahkan dengan pelaksanaan tindakan karena seharusnya pengamatan dilakukan pada waktu tindakan sedang dilakukan. Jadi, keduanya berlangsung dalam waktu yang sama

4. Refleksi (Reflecting)

Merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan. Istilah refleksiberasal dari bahasa Inggris reflection, yang diterjemahkan dalam bahasa Indonesia pemantulan. Kegiatan refleksi ini sangat tepat dilakukan ketika guru pelaksana sudah selesai melakukan tindakan, kemudian berhadapan dengan peneliti untuk mendiskusikan implementasi rancangan tindakan. Jika penelitian dilakukan melalui beberapa siklus, maka dalam refleksi terakhir, peneliti menyampaikan rencana yang disarankan kepada peneliti lain apabila dia menghentikan kegiatannya, atau kepada diri sendiri apabila akan melanjutkan dalam kesempatan lain.


(12)

Suse Puspitasari, 2014

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL WARNA PADA ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN MELUKIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Untuk lebih jelas, siklus tindakan yang akan dilakukan pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

sana

Gambar 3.1

Rancangan Penelitian Tindakan Model Kemmis &Taggart (Arikunto, Suharsimi, dkk : 2012:16)

Perencanaan

SIKLUS I

Pengamatan

Perencanaan

SIKLUS II

Pengamatan

Refleksi Pelaksanaan

Pelaksanaan Refleksi


(13)

Suse Puspitasari, 2014

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL WARNA PADA ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN MELUKIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu C. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah metode Penelitian Tindakan Kelas.Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian praktis yang dimaksudkan untuk memperbaiki pembelajaran di kelas. Penelitian ini merupakan salah satu upaya guru atau praktisi dalam bentuk berbagai kegiatan yang dilakukan untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu pembelajaran di kelas khususnya dalam meningkatkan kemampuan mengenal warna pada anak kelompok A TK Permata Bunda, dengan cara menggunakan kegiatan melukis.

D.Definisi Opersional

1. Kemampuan mengenal warna pada anak usia dini merupakan salah satu

kemampuan yang harus dikenalkan dan dilatih pada anak, karena dalam kurikulum pendidikan anak usia dini tertuang kemampuan anak usia 4-5 tahun (kelompok A)anak sudah dapat mengklasifikasikan suatu benda berdasarkan bentuk,warna atau ukuran, kemudian anak dapat mengurutkan benda berdasarkanlima seriasi ukuran atau warna(PERMEN, 2009:58). Dalam penelitian ini kemampuan anak dalam mengenal warna yang akan diteliti meliputi menyebutkan nama sebuah warna, mengklasifikasikan suatu benda berdasarkan warna, serta mengurutkan benda berdasarkan lima seriasi warna dan menggoreskan warna yang sesuai pada sebuah gambar.

2. Kegiatan melukis bagi anak usia dini adalah kegiatan bermain bentuk dan

warna, dalam melukis anak usia dini dapat mencoba mengkombinasikan warna, menyusun warna dan mencampur warna menjadi sebuah bentuk lukisan (Pamadhi dan Sukardi, 2010).


(14)

Suse Puspitasari, 2014

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL WARNA PADA ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN MELUKIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Tahapan mengenalkan warna pada anak usia dini melalui kegiatan melukis

adalah anak terlebih dahulu dikenalkan dengan alat lukis yang digunakan, yaitu kertas putih berukuran A4, palet, kuas dan cat air. Warna yang dikenalkan terlebih dahulu adalah warna primer (merah, kuning dan biru) setelah itu anak dikenalkan dengan warna sekunder(hijau, ungu dan oranye) dan warna tresier (gabungan dari pencampuran salah satu warna primer dan sekunder) (Alamsyah, 2011).

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan dalam meningkatkan kemampuan mengenal warna pada anak kelompok A TK Permata Bunda,merupakan penjabaran dari indikator yang diambil dari kurikulum pendidikan anak usia dini usia anak 4-5 tahun dalam PERMEN 2009:58. Tujuan penggunaan instrumen penelitian ini untuk memudahkan peneliti dalam mencari data dari proses dan hasil pembelajaran anak dalam meningkatkan kemampuannya mengenal. Bentuk penjabaran terdiri dari kisi-kisi instrumen penelitian, lembar observasi penelitian, dan lembar daftar rekap hasil observasi.instrumen penelitian yang disebutkan telah dijabarkan dalam tabel berikut ini :

Tabel 3.1

Lembar Observasi Kemampuan Mengenal Warna Anak Kelompok A TK Permata Bunda

No Kemampuan Mengenal Warna

Kriteria Penilaian

K C B

1. Menyebutkan warna merah, kuning dan

ungu.

2. Mengklasifikasikan suatu benda yang


(15)

Suse Puspitasari, 2014

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL WARNA PADA ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN MELUKIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Menggoreskan warna yang sesuai pada

sebuah gambar (merah, kuning dan biru).

4. Menyebutkan warna hijau, oranye dan

ungu.

5. Mengklasifikasikan suatu benda yang

berwaran hijau, oranye dan ungu.

6. Menggoreskan warna yang sesuai pada

sebuah gambar (hijau, oranye dan ungu).

7. Menyebutkan nama warna merah, merah

muda, biru tua, biru muda, hijau tua dan hijau muda.

8. Mengurutkan benda berdasarkan 3 seriasi

warna (dari warna yang lebih tua ke warna yang lebih muda).

9. Menggoreskan 3 seriasi warna yang sesuai

pada sebuah gambar (merah, merah muda, biru tua, biru muda, hijau tua dan hijau muda).

10. Menyebutkan warna merah, merah muda,

kuning, biru tua, biru muda, hijau tua, hiju muda, oranye, ungu, cokelat, hitam dan putih).

11. Menggoreskan warna yang sesuai pada


(16)

Suse Puspitasari, 2014

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL WARNA PADA ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN MELUKIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu kuning, biru, biru muda, hijau, hijau muda,

oranye, ungu, cokelat, hitam dan putih).

Keterangan :

B : Baik ( anak mampu melakukan semua kegiatan pembelajaran tanpa bantuan guru)

C : Cukup (anak mampu melakukan semua kegiatan pembelajaran, namun masih memerlukan bantuan guru)

K : Kurang (anak belum mampu melakukan kegiatan pembelajaran dan masih memerlukan bantuan guru)

Tabel 3.2

Lembar Data Rekap Hasil Observasi Kemampuan Mengenal WarnaPada Anak Kelompok A TK Permata Bunda

N o

Nama Anak

Indikator Skor Ket.

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1 AW

2 DN

3 EP

4 KK

5 MA

6 M.ZD

7 NL

8 NN

9 VE


(17)

Suse Puspitasari, 2014

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL WARNA PADA ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN MELUKIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 11 M.RH

12 NN 13 SN 14 MA 15 AF

Berikut ini Kriteria Penilaian/Penskoran menurut Ruswandi (2013:29) : Keterangan :

B (Baik) = Skor 3 Skor 0-11 = Kurang

C (Cukup) = Skor 2 Skor 12-22 = Cukup


(18)

Suse Puspitasari, 2014

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL WARNA PADA ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN MELUKIS


(19)

Suse Puspitasari, 2014

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL WARNA PADA ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN MELUKIS


(20)

Suse Puspitasari, 2014

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL WARNA PADA ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN MELUKIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu F. Prosedur Penelitian Yang Akan Dilaksanakan

Kegiatan penelitian yang akan dilakukan dikemukakan dalam empat tahapan pada setiap siklusnya seperti yang telah diuraikan diatas, berikut tahapan dalam kegiatan penelitian tindakan kelas dalam meningkatkan kemampuan mengenal warna pada anak kelompok A TK Permata Bunda :

1. Perencanaan

Guru sebagai peneliti merencanakan beberapa hal :

a. Mendiskusikan rencana kegiatan penelitian dengan rekan sejawat, adanya


(21)

Suse Puspitasari, 2014

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL WARNA PADA ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN MELUKIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

memudahkan proses penelitian khususnya yang berhubungan dengan kegiatan melukis dalam mengenalkan warna pada anak .

b. Merencanakan waktu (hari dan tanggal) kegiatan yang akan dilaksanakan,

peneliti memperkirakan berapa lama waktu yang diperlukan dalam mengenalkan warna melalui kegiatan melukis dalam setiap siklusnya.

c. Pembuatan rencana kegiatan yang tertuang dalam Rencana Kegiatan

Harian, dimana kegiatan mengenalkan warna melalui kegiatan melukis tertuang dalam kegiatan inti pembelajaran.

d. Pembuatan skenario kegiatan pembelajaran pada saat penelitian,

merupakan pemaparan dari RKH yang telah dibuat, berisi tujuan, metode, media/alat yang digunakan, waktu penelitian dan langkah kegiatan dalam mengenalkan warna melalui kegiatan melukis.

e. Mempersiapkan alat-alat penunjang kegiatan penelitian, dalam

mengenalkan warna melalui kegiatan melukis peneliti perlu

mempersiapkan alat penunjang melukis dalam kegiatan penelitian.

2. Pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan penelitian dilaksanakan di dalam kelompok A sesuai dengan waktu penelitian yang telah direncanakan, disini peneliti memperkirakan waktu dalam satu siklus empat kali tindakan penelitian.Gurusebagai peneliti didampingi oleh rekan sejawat dalam melaksanakan kegiatan penelitian sehingga menghasilkan hasil yang akurat yaitu transparan antara kegiatan yang dilakukan dengan hasil dari proses penelitian yang dilakukan, sedangkan anak kelompok A


(22)

Suse Puspitasari, 2014

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL WARNA PADA ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN MELUKIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mengikuti kegiatan melukis yang telah direncanakan peneliti untuk mengetahui sejauhmana kemampuannya dalam mengenal warna.

3.Pengamatan

Pengamatan dilaksanakan oleh peneliti pada anak kelompok A bersamaan dengan pelaksanaan kegiatan melukis yang sedang dilakukan, dari pengamatan ini akan diperoleh hasil berhasil tidaknya setiap siklus yang dilakukan dalam kegiatan penelitian tindakan kelas pada anak kelompok A.

4.Refleksi

Dari hasil pengamatan dalam pelaksanaan kegiatan penelitian kepada anak kelompok A, akan terlihat sejauhmana peningkatan kemampuan anak dalam mengenal warna melalui kegiatan melukis. Apabila dalam siklus pertama ini belum menunjukkan peningkatan yang diinginkan, maka peneliti akan melakukan kegiatan yang sama dengan waktu yang berbeda dengan harapan siklus atau tahapan kedua ini akan menghasilkan peningkatan yang lebih baik. Diharapkan dari siklus yang kedua ini peningkatan kemampuan mengenal warna anak kelompok A dapat terlihat oleh peneliti.

G. Teknik Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data penelitian diperlukannya instrumen penelitian yang akan digunakan, instrumen yang digunakan dalam penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan anak kelompok A dalam mengenal warna. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan alat


(23)

Suse Puspitasari, 2014

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL WARNA PADA ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN MELUKIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pengumpulan data dengan cara observasi, catatan lapangan dan dokumentasi, berikut ini penjelasannya :

1.Observasi

Observasi ini dilakukan untuk memantau proses dan dampak penerapan kegiatan melukis untuk meningkatkan kemampuan mengenal warna yang diperlukan untuk dapat menata langkah-langkah perbaikan yang akan dilakukan sehingga menjadi lebih efektif dan efisien. Yang dapat di observasi dalam kegiatan penelitian ini adalah guru, anak dan proses pembelajaran. Bagaimana persiapan guru dalam melaksanakan kegiatan penelitian mengenalkan warna melalui kegiatan melukis, apakah terdapat hambatan atau tidak dalam penerapannya.Bagaimana kemampuan anak ketika dia melalui tahapan kegiatan melukis dalam meningkatkan kemampuannya mengenal warna. Dan bagaimana proses pembelajaran kegiatan melukis dalam meningkatkan kemampuan mengenalkan warna pada anak dapat berlangsung dengan baik apa tidak. Melalui kegiatan observasi, peneliti dapat melihat langsung penerapan kegiatan melukis untuk meningkatkan kemampuan anak dalam mengenal warna di lapangan dan mencatatnya dalam catatan secara apa adanya.

2.Catatan Lapangan

Catatan yang dicatat dan didiskusikan dalam catatan lapangan penelitian ini terkait dengan persepsi guru, aktivitas dan sikap anak dalam upaya meningkatkan kemampuan mengenal warna melalui kegiatan melukis serta evaluasi pembelajarannya. Dari hasil diskusi antara peneliti dan guru, kemudian disimpulkan. Catatan lapangan ini diharapkan menjadi data yang lengkap dalam memotret upaya meningkatkan kemampuan mengenal warna melalui kegiatan melukis.


(24)

Suse Puspitasari, 2014

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL WARNA PADA ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN MELUKIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Catatan yang dilakukan ketika proses pembelajaran berlangsung, dimana mencatat kejadian-kejadian yang tidak terduga ketika proses kegiatan penelitian dilaksanakan. Bisanya anak-anak melakukan sesuatu kejadian yang tidak diduga, pada saat inilah peneliti mencatat kejadian tersebut.Catatan anekdot ini diharapkan dapat membantu pada hasil pengumpulan data yang diolah peneliti.

4. Dokumentasi

Dokumentasi yang digunakan adalah foto-foto kegiatan pembelajaran pada setiap tahap siklus pembelajaran. Isi dokumentasi terkait dengan caraguru dalam menyampaikan media dan alat yang akan digunakan pada saat pembelajaran dan sikap anak pada saat mengikuti kegiatan belajar,serta hasil karya anakdalam pembelajaran mengenal warna melalui kegiatan melukis. Selain foto-foto kegiatan pembelajaran, dokumentasi yang digunakan adalah profil sekolah, profil guru dan anak,serta uraian Rencana kegiatan Harian (RKH) dan Skenario Kegiatan Pembelajaran pada saat penelitian.

H. Analisis Data

Analisis data merupakan suatu proses memilih, memilah, membuang dan menggolongkan data. Tahapan analisis data pada penelitian ini terdiri dari tiga tahap (Sugiono, 2011:92), yaitu :

1. Reduksi Data

Data yang diperoleh dari lapangan dicatat dan diteliti secara rinci.Mereduksi data berarti merangkum, memilah hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu. Peneliti menetapkn tujuan yang akan dicapai setiap akan mereduksi data.


(25)

Suse Puspitasari, 2014

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL WARNA PADA ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN MELUKIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Setelah direduksi maka langkah-langkah selanjutnya adalah mendisplaykan data.Penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori yang terbentuk teks bersifat naratif. Dengan display data maka akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami.

3. Verifikasi

Langkah ketiga adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi, kesimpulan dalam penelitian ini mungkin dapat menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin juga tidak karena seperti telah dikemukakan bahwa masalah dan rumusan masalah dalam penelitian kuantitatif masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah penelitian berada dilapangan.


(26)

Suse Puspitasari, 2014

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL WARNA PADA ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN MELUKIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Alamsyah, Yenny Wijaya. (2011). Ayo Mewarnai Dengan Cat air. Yogyakarta. CV.Andi Offset.

Arikunto, Suharsimi, dkk. (2012). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta. Bumi Aksara.

Charner, Kathy. (2012). Buku Pintar PAUD Belajar Warna. Jakarta. Erlangga. Damayanti, R. (2012). Teori Warna [Online]. 11-018 halaman.

Tersedia: www.wikimedia.com. [ 17 April 2012].

Hasibuan, Munika. (2010). Aku Tahu Warna Dan Bentuk. Jakarta. Erlangga. Pamadhi, Hajar dan Evan Sukardi. (2010). Seni Keterampilan Anak. Jakarta.

Universitas Terbuka.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional, (2009). Standar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta. Badan Standar Nasional Pendidikan.

PLPG, Modul. (2013). Pendidikan Anak Usia Dini. Bandung. Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan Kebudayaan dan Penjaminan

Mutu Pendidikan (BPSDMP-PMP).

Ruswandi, Andi. (2013). Dasar-dasar Anak di Taman Kanak-kanak. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. JPSDMPK PMP.

Sachari, Agus. (2004). Membangun Kreativitas dan Kompetensi Seni Rupa Desain Untuk SMA Kelas X. Jakarta. Erlangga.

Sugiono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif & Kualitatif. Bandung. ALFABETA.

Sumanto. (2005). Pengembangan Kreativitas Seni Rupa Anak TK. Jakarta. Departemen Pendidikan Nasional.

Wahyudin, Uyu dan Mubiar Agustin. (2012). Penilaian Perkembangan Anak Usia Dini. Bandung. PT Refika Aditama.


(27)

Suse Puspitasari, 2014

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL WARNA PADA ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN MELUKIS


(1)

Suse Puspitasari, 2014

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL WARNA PADA ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN MELUKIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mengikuti kegiatan melukis yang telah direncanakan peneliti untuk mengetahui sejauhmana kemampuannya dalam mengenal warna.

3.Pengamatan

Pengamatan dilaksanakan oleh peneliti pada anak kelompok A bersamaan dengan pelaksanaan kegiatan melukis yang sedang dilakukan, dari pengamatan ini akan diperoleh hasil berhasil tidaknya setiap siklus yang dilakukan dalam kegiatan penelitian tindakan kelas pada anak kelompok A.

4.Refleksi

Dari hasil pengamatan dalam pelaksanaan kegiatan penelitian kepada anak kelompok A, akan terlihat sejauhmana peningkatan kemampuan anak dalam mengenal warna melalui kegiatan melukis. Apabila dalam siklus pertama ini belum menunjukkan peningkatan yang diinginkan, maka peneliti akan melakukan kegiatan yang sama dengan waktu yang berbeda dengan harapan siklus atau tahapan kedua ini akan menghasilkan peningkatan yang lebih baik. Diharapkan dari siklus yang kedua ini peningkatan kemampuan mengenal warna anak kelompok A dapat terlihat oleh peneliti.

G. Teknik Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data penelitian diperlukannya instrumen penelitian yang akan digunakan, instrumen yang digunakan dalam penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan anak kelompok A dalam mengenal warna. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan alat


(2)

Suse Puspitasari, 2014

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL WARNA PADA ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN MELUKIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pengumpulan data dengan cara observasi, catatan lapangan dan dokumentasi, berikut ini penjelasannya :

1.Observasi

Observasi ini dilakukan untuk memantau proses dan dampak penerapan kegiatan melukis untuk meningkatkan kemampuan mengenal warna yang diperlukan untuk dapat menata langkah-langkah perbaikan yang akan dilakukan sehingga menjadi lebih efektif dan efisien. Yang dapat di observasi dalam kegiatan penelitian ini adalah guru, anak dan proses pembelajaran. Bagaimana persiapan guru dalam melaksanakan kegiatan penelitian mengenalkan warna melalui kegiatan melukis, apakah terdapat hambatan atau tidak dalam penerapannya.Bagaimana kemampuan anak ketika dia melalui tahapan kegiatan melukis dalam meningkatkan kemampuannya mengenal warna. Dan bagaimana proses pembelajaran kegiatan melukis dalam meningkatkan kemampuan mengenalkan warna pada anak dapat berlangsung dengan baik apa tidak. Melalui kegiatan observasi, peneliti dapat melihat langsung penerapan kegiatan melukis untuk meningkatkan kemampuan anak dalam mengenal warna di lapangan dan mencatatnya dalam catatan secara apa adanya.

2.Catatan Lapangan

Catatan yang dicatat dan didiskusikan dalam catatan lapangan penelitian ini terkait dengan persepsi guru, aktivitas dan sikap anak dalam upaya meningkatkan kemampuan mengenal warna melalui kegiatan melukis serta evaluasi pembelajarannya. Dari hasil diskusi antara peneliti dan guru, kemudian disimpulkan. Catatan lapangan ini diharapkan menjadi data yang lengkap dalam memotret upaya meningkatkan kemampuan mengenal warna melalui kegiatan melukis.


(3)

Suse Puspitasari, 2014

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL WARNA PADA ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN MELUKIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Catatan yang dilakukan ketika proses pembelajaran berlangsung, dimana mencatat kejadian-kejadian yang tidak terduga ketika proses kegiatan penelitian dilaksanakan. Bisanya anak-anak melakukan sesuatu kejadian yang tidak diduga, pada saat inilah peneliti mencatat kejadian tersebut.Catatan anekdot ini diharapkan dapat membantu pada hasil pengumpulan data yang diolah peneliti.

4. Dokumentasi

Dokumentasi yang digunakan adalah foto-foto kegiatan pembelajaran pada setiap tahap siklus pembelajaran. Isi dokumentasi terkait dengan caraguru dalam menyampaikan media dan alat yang akan digunakan pada saat pembelajaran dan sikap anak pada saat mengikuti kegiatan belajar,serta hasil karya anakdalam pembelajaran mengenal warna melalui kegiatan melukis. Selain foto-foto kegiatan pembelajaran, dokumentasi yang digunakan adalah profil sekolah, profil guru dan anak,serta uraian Rencana kegiatan Harian (RKH) dan Skenario Kegiatan Pembelajaran pada saat penelitian.

H. Analisis Data

Analisis data merupakan suatu proses memilih, memilah, membuang dan menggolongkan data. Tahapan analisis data pada penelitian ini terdiri dari tiga tahap (Sugiono, 2011:92), yaitu :

1. Reduksi Data

Data yang diperoleh dari lapangan dicatat dan diteliti secara rinci.Mereduksi data berarti merangkum, memilah hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu. Peneliti menetapkn tujuan yang akan dicapai setiap akan mereduksi data.


(4)

Suse Puspitasari, 2014

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL WARNA PADA ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN MELUKIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Setelah direduksi maka langkah-langkah selanjutnya adalah mendisplaykan data.Penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori yang terbentuk teks bersifat naratif. Dengan display data maka akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami.

3. Verifikasi

Langkah ketiga adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi, kesimpulan dalam penelitian ini mungkin dapat menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin juga tidak karena seperti telah dikemukakan bahwa masalah dan rumusan masalah dalam penelitian kuantitatif masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah penelitian berada dilapangan.


(5)

Suse Puspitasari, 2014

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL WARNA PADA ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN MELUKIS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Alamsyah, Yenny Wijaya. (2011). Ayo Mewarnai Dengan Cat air. Yogyakarta. CV.Andi Offset.

Arikunto, Suharsimi, dkk. (2012). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta. Bumi Aksara.

Charner, Kathy. (2012). Buku Pintar PAUD Belajar Warna. Jakarta. Erlangga. Damayanti, R. (2012). Teori Warna [Online]. 11-018 halaman.

Tersedia: www.wikimedia.com. [ 17 April 2012].

Hasibuan, Munika. (2010). Aku Tahu Warna Dan Bentuk. Jakarta. Erlangga. Pamadhi, Hajar dan Evan Sukardi. (2010). Seni Keterampilan Anak. Jakarta.

Universitas Terbuka.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional, (2009). Standar Pendidikan Anak Usia

Dini. Jakarta. Badan Standar Nasional Pendidikan.

PLPG, Modul. (2013). Pendidikan Anak Usia Dini. Bandung. Badan

Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (BPSDMP-PMP).

Ruswandi, Andi. (2013). Dasar-dasar Anak di Taman Kanak-kanak. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. JPSDMPK PMP.

Sachari, Agus. (2004). Membangun Kreativitas dan Kompetensi Seni Rupa Desain Untuk SMA Kelas X. Jakarta. Erlangga.

Sugiono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif & Kualitatif. Bandung. ALFABETA.

Sumanto. (2005). Pengembangan Kreativitas Seni Rupa Anak TK. Jakarta. Departemen Pendidikan Nasional.

Wahyudin, Uyu dan Mubiar Agustin. (2012). Penilaian Perkembangan Anak


(6)

Suse Puspitasari, 2014

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL WARNA PADA ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN MELUKIS


Dokumen yang terkait

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG ANAK USIA DINI MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL LEMPAR KARET DI TK AL-IKHLAS : Penelitian Tindakan Kelas Pada Kelompok A Pendidikan Anak Usia Dini TK Al-ikhlas Tahun Pelajaran 2014/2015.

5 13 34

MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK USIA DINI MELALUI KEGIATAN MERONCE (Penelitian Tindakan Kelas Pada Kelompok A di PAUD dan Calistung Mentari Kecamatan Sukasari Kabupaten Bandung Tahun Pelajaran 2014/2015).

3 49 23

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK USIA DINI MELALUI BERMAIN CLAY : Penelitian Tindakan Kelas Pada Kelompok B di RA Nurul Falah Kecamatan Cangkuang Kabupaten Bandung.

0 3 35

MENINGKATKAN KREATIVITAS MENGGAMBAR PADA ANAK USIA DINI MELALUI METODE KARYAWISATA : Penelitian Tindakan Kelas pada Kelompok B TK Al Jamhari Kecamatan Banjaran Kabupaten Bandung.

1 11 34

MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANAK DALAM MENGENAL BENTUK GEOMETRI MELALUI PENGGUNAAN MEDIA BALOK KAYU : Penelitian Tindakan Kelas Pada Kelompok A1 TK Islam Ibnu Sina Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung.

0 9 44

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA DINI ANAK KELOMPOK B MELALUI PERMAINAN POHON HURUF : Penelitian Tindakan Kelas di TK Nurhayati Kecamatan Cangkuang Kabupaten Bandung.

0 3 37

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL WARNA MELALUI MEDIA BALOK PADA ANAK KELOMPOK B Upaya Meningkatkan Kemampuan Mengenal Warna Melalui Media Balok Pada Anak Kelompok B Di Tk Aba Ngaren Pedan Klaten Tahun Ajaran 2012 / 2013.

0 0 16

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL BILANGAN MELALUI PERMAINAN KERETA BERNOMOR : Penelitian tindakan kelas pada TK-AL BARKAH Desa Kiangroke Kecamatan Banjaran Kabupaten Bandung.

1 10 22

MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANAK USIA DINI DALAM MENGENAL KONSEP BILANGAN MELALUI PEMANFAATAN MULTIMEDIAINTERAKTIF (GCOMPRIS) : Penelitian Tindakan Kelas pada Kelompok A Global Cendekia School Jalan Kampus I No. 39 Kecamatan Kiaracondong Bandung.

0 0 51

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL BENTUK GEOMETRI, UKURAN DAN WARNA MELALUI METODE BERMAIN PLAYDOUGH PADA ANAK USIA DINI KELOMPOK A DI TK BANGUN PUTRA TLOGO,TUNTANG SKRIPSI

0 4 15