PENGARUH MODEL SIKLUS BELAJAR (LEARNING CYCLE) 5E TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA : Studi Kuasi Eksperimen pada Siswa kelas X Akuntansi SMK Pasundan 1 Kota Bandung dalam Kompetensi Dasar Membukukan Jurnal Penyesuaian Perusahaan Dagang Tahun Ajara

No. Daftar FPEB : 269/UN.40.7.D1/LT/2013

PENGARUH MODEL SIKLUS BELAJAR (LEARNING CYCLE) 5E
TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA
(Studi Kuasi Eksperimen pada Siswa kelas X Akuntansi SMK Pasundan 1 Kota
Bandung dalam Kompetensi Dasar Membukukan Jurnal Penyesuaian Perusahaan
Dagang Tahun Ajaran 2012/2013)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Akuntansi

Disusun oleh

YULI YULIATI
NIM. 0901110

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Yuli Yuliati , 2013
Pengaruh Model Siklus Belajar (Learning Cycle) 5E Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

No. Daftar FPEB : 269/UN.40.7.D1/LT/2013

2013

Yuli Yuliati , 2013
Pengaruh Model Siklus Belajar (Learning Cycle) 5E Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

PENGARUH MODEL SIKLUS BELAJAR (LEARNING CYCLE) 5E
TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA
(Studi Kuasi Eksperimen pada Siswa kelas X Akuntansi SMK Pasundan 1 Kota
Bandung dalam Kompetensi Dasar Membukukan Jurnal Penyesuaian Perusahaan
Dagang Tahun Ajaran 2012/2013)

Oleh:
Yuli Yuliati


Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

© Yuli Yuliati 2013
Universitas Pendidikan Indonesia
Juli 2013

Hak Cipta di lindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,
dengan di cetak ulang, di fotokopi, atau cara lainnya tanpa izin dari penulis.

Yuli Yuliati , 2013
Pengaruh Model Siklus Belajar (Learning Cycle) 5E Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

PENGARUH MODEL SIKLUS BELAJAR (LEARNING CYCLE) 5E
TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA
(Studi Kuasi Eksperimen pada Siswa kelas X Akuntansi SMK Pasundan 1
Kota Bandung dalam Kompetensi Dasar Membukukan Jurnal Penyesuaian

Perusahaan Dagang Tahun Ajaran 2012/2013)
SKRIPSI

Oleh:
Yuli Yuliati
NIM.0901110

Telah disetujui oleh :

Pembimbing,

Imas Purnamasari, S.Pd, MM
NIP. 19770512 200112 2 001

Mengetahui,
Ketua Program Studi
Pendidikan Akuntansi FPEB UPI

Dr. Kurjono, M.Pd
NIP. 19681020 199802 1 003

Yuli Yuliati , 2013
Pengaruh Model Siklus Belajar (Learning Cycle) 5E Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI DAN BEBAS PLAGIARISME

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama
: Yuli Yuliati
NIM
: 0901110
Program Studi : Pendidikan Akuntansi
Menyatakan dengan sebenarnya, bahwa skripsi yang berjudul:
Pengaruh Model Siklus Belajar (Learning Cycle) 5E terhadap Kemampuan
Berpikir Kritis Siswa
((Studi Kuasi Eksperimen pada Siswa kelas X Akuntansi SMK Pasundan 1
Kota Bandung dalam Kompetensi Dasar Membukukan Jurnal Penyesuaian
Perusahaan Dagang Tahun Ajaran 2012/2013)

adalah hasil karya saya sendiri.

Saya menyatakan pula bahwa saya tidak melakukan pengutipan sebagian atau
seluruh gagasan, pemikiran, atau tulisan orang lain dengan cara-cara yang
melanggar hukum dan etika penulisan karya ilmiah. Sebagian atau seluruh
gagasan, pemikiran, atau tulisan orang lain yang saya kutip dalam skripsi ini telah
saya cantumkan sumbernya dalam naskah skripsi dan daftar pustaka.
Atas pernyataan ini saya bersedia menerima sanksi apapun jika dikemudian hari
ditemukan adanya bukti pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam skripsi ini
atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian skripsi ini.

Bandung, Juli 2013
Yang membuat pernyataan

Yuli Yuliati
Yuli Yuliati , 2013
Pengaruh Model Siklus Belajar (Learning Cycle) 5E Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

NIM. 0901110

Berita Acara Pelaksanaan Ujian Sidang Skripsi

Pengaruh Model Siklus Belajar (Learning Cycle) 5E terhadap
Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
(Studi Kuasi Eksperimen pada Siswa kelas X Akuntansi SMK Pasundan 1
Kota Bandung dalam Kompetensi Dasar Membukukan Jurnal Penyesuaian
Perusahaan Dagang Tahun Ajaran 2012/2013).

Oleh:
Yuli Yuliati
0901110
Skripsi ini telah diuji pada :
Hari/Tanggal

: Rabu, 30 Juli 2013

Waktu

: 13.30 s.d 15.00

Tempat


: Gedung Garnadi FPEB

Panitia ujian terdiri dari:
Ketua

: Dr. H. Edi Suryadi, M.Si
NIP. 19600412 198603 1 002

Sekretaris

: Dr. Kurjono, M.Pd
NIP. 19681020 199802 1 003

Anggota

:
1. Dr. H. Kusnendi, MS
NIP. 19600122 198403 1 003
2. Drs. H. Ajang Mulyadi, MM
NIP. 19611102 1986031 002


Penguji

:
1. Dr. Kurjono, M.Pd
NIP. 19681020 199802 1 003
2. Drs. H. Faqih Samlawi, MA
NIP. 19600408 198803 1 001
3. Heni Mulyani, S.Pd, M.Pd

Yuli Yuliati , 2013
Pengaruh Model Siklus Belajar (Learning Cycle) 5E Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

NIP. 19770727 200112 2 001

Maka nikmat Tuhan-mu yang manakah kamu dustakan ?
(QS. Ar-Rahman)

...Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantara kamu dan

orang-orang yang di beri ilmu pengetahuan beberapa derajat
(QS. Al- Mujadilah :11)

Tidak ada iman bagi orang yang tidak amanah dan tidak ada agama bagi
orang yang tidak menepati janjinya. (HR. Ahmad)

Barang siapa yang menjadikan mudah urusan orang lain, pasti Allah akan
memudahkan urusannya di dunia dan akhirat. (HR. Muslim)

Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan
sungguh-sungguh (urusan) yang lain. Dan hanya kepada Tuhan-mu lah
hendaknya kamu berharap. (QS. Al-Insyirah 7-8)

Yuli Yuliati , 2013
Pengaruh Model Siklus Belajar (Learning Cycle) 5E Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

PENGARUH MODEL SIKLUS BELAJAR (LEARNING CYCLE) 5E
TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA
(Studi Kuasi Eksperimen pada Siswa kelas X Akuntansi SMK Pasundan 1 Kota

Bandung dalam Kompetensi Dasar Membukukan Jurnal Penyesuaian Perusahaan
Dagang Tahun Ajaran 2012/2013)

Oleh:
Yuli Yuliati

Pembimbing: Imas Purnamasari, S.Pd, MM.

ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan pada kelas X Akuntansi 1 SMK Pasundan 1 Kota
Bandung tahun ajaran 2012/ 2013. Berdasarkan hasil pra penelitian diperoleh data bahwa
kemampuan berpikir kritis siwa berada pada interpretasi rendah. Penelitian ini bertujuan
untuk memperoleh informasi mengenai kemampuan berpikir kritis siswa sebelum dan
sesudah penerapan model siklus belajar (learning cycle) 5e dalam kompetensi dasar
membukukan jurnal penyesuaian perusahaan dagang.
Metode yang digunakan adalah quasi eksperiment dengan desain one-group

pretest-posttest design. Populasi dalam penelitian ini adalah kelas X Akuntansi,
sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas X Akuntansi 1 yang

berjumlah 41 orang dengan teknik purposive sampling. Data kemampuan berpikir
kritis siswa diperoleh melalui penyebaran angket.
Berdasarkan hasil penelitian tingkat kemampuan berpikir kritis siswa
dalam pelajaran akuntansi meningkat dari kategori rendah ke sedang. Hal ini
diperkuat dengan hasil uji hipotesis bahwa dari hasil perhitungan diperoleh

sebesar 10,760 dan
bahwa

sebesar 1,9933. Berdasarkan data tersebut diketahui
yang menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kemampuan

berpikir kritis siswa sebelum dan sesudah penerapan model siklus belajar (learning cycle)
5e.

Kata kunci :model siklus belajar (learning cycle) 5e, kemampuan berpikir kritis siswa.

Yuli Yuliati , 2013
Pengaruh Model Siklus Belajar (Learning Cycle) 5E Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

THE EFFECT OF LEARNING CYCLE 5E MODEL TOWARDS STUDENTS
CRITICAL THINKING SKILLS
(Quasi-Experimental Study on Student Accounting SMK Grade X Pasundan 1
Bandung in Basic Competency Recorded Adjustment Journal Trade Company
Academic Year 2012/2013)
By:
Yuli Yuliati
Counselor : Imas Purnamasari, S.Pd, MM.
ABSTRACT
The research was conducted on the class X Accounting 1 grade SMK
Pasundan 1 Bandung academic year 2012/2013. Based on the results of pretest
showed that students critical thinking skills in low interpretation. This study
aimed to obtain information about the differences in students critical thinking
skills of before and after the application of learning cycle model 5e in the
competency based trading company posted adjusting entries.
The method used is quasi experimental with design one-group pretestposttest. The population in this study is class X Accounting, while sample in this
study were students in X Accounting 1 class which amounted to 41 people with a
purposive sampling technique samples. Students' critical thinking ability was
taken from questionnaires distributing.
Based on a research level students' critical thinking skills in accounting
subjects increased from low to moderate category. It is reinforced by the results in
the test of the hypothesis that the calculation of t values obtained for 10.760 and t
table at 1.9933. Based on these data in mind that t values obtained
t tabel
which indicates that there are differences in students' critical thinking skills
before and after implementation of the learning cycle model (learning cycle) 5e.

Keywords: learning cycle 5e model, students' critical thinking skills.

Yuli Yuliati , 2013
Pengaruh Model Siklus Belajar (Learning Cycle) 5E Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ......................................................................................... i
UCAPAN TERIMA KASIH ............................................................................... ii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... v
DAFTAR TABEL ............................................................................................. vii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... ix
BAB I
PENDAHULUAN .............................................................................. 1
1.1. Latar Belakang Penelitian................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah .............................................................................. 5
1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian ........................................................... 6
1.4. Kegunaan Penelitian ........................................................................... 6
BAB II LANDASAN TEORI ......................................................................... 8
2.1. Belajar................................................................................................. 8
2.1.1. Definisi Belajar ......................................................................... 8
2.1.2. Prinsip-Prinsip Belajar.............................................................. 9
2.1.3. Teori Belajar Behaviorisme ...................................................... 9
2.1.4. Teori Belajar Kognitivisme .................................................... 10
2.1.5. Teori Belajar Konstruktivisme ............................................... 10
2.1.6. Teori Belajar Humanisme ....................................................... 16
2.2. Model Pembelajaran ......................................................................... 16
2.2.1. Pengertian Model Pembelajaran ............................................. 16
2.2.2. Model Siklus Belajar (Learning Cycle) 5E ............................ 17
2.2.3. Hubungan Model Siklus Belajar (Learning Cycle) 5E
dengan Teori Konstruktivisme ................................................ 22
2.3. Berpikir Kritis ................................................................................... 24
2.3.1. Pengertian Berpikir Kritis....................................................... 24
2.3.2. Indikator Berpikir Kritis ......................................................... 26
2.4. Materi Pelajaran Akuntansi .............................................................. 29
2.4.1. Pengertian Akuntansi.............................................................. 29
2.4.2. Karakteristik Pembelajaran Akuntansi ................................... 29
2.4.3. Proses Akuntansi .................................................................... 31
2.4.4. Jurnal Penyesuaian ................................................................. 33
2.5. Hasil Penelitian Terdahulu ............................................................... 34
2.6. Kerangka Pemikiran ......................................................................... 35
2.7. Hipotesis Penelitian .......................................................................... 37
BAB III METODE PENELITIAN ................................................................. 38
3.1. Desain Penelitian .............................................................................. 38
3.2. Operasionalisasi Variabel ................................................................. 39
3.3. Populasi dan Sampel atau Sumber Data ........................................... 41
3.4. Teknik Pengumpulan Data ............................................................... 44
3.5. Teknik Pengolahan Data dan Pengujian Hipotesis ........................... 50
3.5.1. Statistik Deskriptif .................................................................. 50
v
Yuli Yuliati , 2013
Pengaruh Model Siklus Belajar (Learning Cycle) 5E Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

3.5.2. Uji Normalitas ......................................................................... 51
3.5.3. Pengujian Hipotesis Statistik................................................... 53
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................ 56
4.1. Gambaran Obyek Penelitian ............................................................. 56
4.1.1. Sejarah Perkembangan Sekolah .............................................. 56
4.1.2. Visi, Misi, dan Tujuan SMK Pasundan 1 Kota Bandung ....... 58
4.1.3. Data Sekolah ........................................................................... 59
4.1.4. Struktur Organisasi Sekolah.................................................... 61
4.2. Deskripsi Hasil Penelitian ................................................................ 62
4.2.1. Uji Normalitas Data ................................................................ 62
4.2.2. Deskripsi Data Variabel .......................................................... 63
4.2.2.1.Hasil Pre-Test .............................................................. 63
4.2.2.2.Hasil Post-Test ............................................................ 71
4.3. Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ............................................. 79
4.3.1. Merumuskan Formulasi Hipotesis .......................................... 79
4.3.2. Menentukkan Nilai Uji Statistik Dengan Mencari T Hitung .. 80
4.4. Pembahasan Hasil Penelitian ............................................................ 82
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................ 85
4.1. Kesimpulan ....................................................................................... 85
4.2. Saran ................................................................................................. 85
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 86
LAMPIRAN ..................................................................................................... 90

vi
Yuli Yuliati , 2013
Pengaruh Model Siklus Belajar (Learning Cycle) 5E Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Hasil Pra Penelitian Instrumen Kemampuan Berpikir Kritis ........ 2
Tabel 2.1 Perbandingan Teori Belajar Behaviorisme,
Kognitivisme, dan Konstruktivisme ............................................ 13
Tabel 2.2 Fase-Fase Model Siklus Belajar (Learning Cycle) 5E ................ 18
Tabel 2.3 Kegiatan Guru dan Siswa pada Model Siklus Belajar
(Learning Cycle) 5e ..................................................................... 20
Tabel 3.1 Operasional Variabel Penelitian .................................................. 40
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Angket Kemampuan Berpikir Kritis
Sebelum Uji Coba Instrumen ...................................................... 43
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Angket Kemampuan Berpikir Kritis
Sesudah Uji Coba Instrumen ....................................................... 43
Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Kemampuan Berpikir Kritis Siswa............... 46
Tabel 4.1 Hasil Uji Normalitas .................................................................... 62
Tabel 4.2 Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
SMK Pasundan 1 Kota Bandung ................................................. 64
Tabel 4.3 Mencari Sebuah Pernyataan yang Jelas dari Pertanyaan ............. 65
Tabel 4.4 Mencari Alasan ............................................................................ 65
Tabel 4.5 Mencoba untuk Memperoleh Informasi yang Baik ..................... 66
Tabel 4.6 Menggunakkan Sumber yang Dapat Dipercaya dan
Menyebutkannya ......................................................................... 66
Tabel 4.7 Memasukkan Informasi/Sumber kedalam Laporan..................... 67
Tabel 4.8 Mencoba Mempertahankan Pemikiran yang Relevan ................. 67
Tabel 4.9 Menjaga Pikiran Tetap dalam Fokus Perhatian ........................... 68
Tabel 4.10 Melihat Beberapa Alternatif ........................................................ 68
Tabel 4.11 Menjadi Berpikir Terbuka ........................................................... 69
Tabel 4.12 Mengambil Sebuah Posisi Ketika Fakta dan Alasan Sesuai ....... 69
Tabel 4.13 Mencari Keakuratan Subyek Secara Benar ................................. 70
Tabel 4.14 Mengikuti Sebuah Kebiasaan Yang Teratur................................ 70
Tabel 4.15 Menjadi Lebih Respon dalam Merasakan Tingkat Pengetahuan
dan Ketidakpastian Lainnya ........................................................ 71
vii
Yuli Yuliati , 2013
Pengaruh Model Siklus Belajar (Learning Cycle) 5E Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Tabel 4.16 Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
SMK Pasundan 1 Kota Bandung ................................................. 72
Tabel 4.17 Mencari Sebuah Pernyataan yang Jelas dari Pertanyaan ............. 73
Tabel 4.18 Mencari Alasan ............................................................................ 73
Tabel 4.19 Mencoba untuk Memperoleh Informasi yang Baik ..................... 74
Tabel 4.20 Menggunakkan Sumber yang Dapat Dipercaya
dan Menyebutkannya................................................................... 74
Tabel 4.21 Memasukkan Informasi/Sumber kedalam Laporan..................... 75
Tabel 4.22
Tabel 4.23
Tabel 4.24
Tabel 4.25
Tabel 4.26
Tabel 4.27
Tabel 4.28
Tabel 4.29

Mencoba Mempertahankan Pemikiran yang Relevan ................. 75
Menjaga Pikiran Tetap dalam Fokus Perhatian ........................... 76
Melihat Beberapa Alternatif ........................................................ 76
Menjadi Berpikir Terbuka ........................................................... 77
Mengambil Sebuah Posisi Ketika Fakta dan Alasan Sesuai ....... 77
Mencari Keakuratan Subyek Secara Benar ................................. 78
Mengikuti Sebuah Kebiasaan Yang Teratur................................ 78
Menjadi Lebih Respon dalam Merasakan Tingkat Pengetahuan
dan Ketidakpastian Lainnya ........................................................ 79

viii
Yuli Yuliati , 2013
Pengaruh Model Siklus Belajar (Learning Cycle) 5E Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

Model Siklus Belajar (Learning Cycle) 5e .................................. 19
Hubungan Fase-Fase dalam Model Siklus Belajar .................... 23
dengan Teori Piaget
Gambar 2.3 Skematik Siklus Akuntansi.......................................................... 32
Gambar 4.1. Struktur Organisasi SMK Pasundan 1 Kota Bandung ................. 61

Gambar 2.1
Gambar 2.2

ix
Yuli Yuliati , 2013
Pengaruh Model Siklus Belajar (Learning Cycle) 5E Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

x
Yuli Yuliati , 2013
Pengaruh Model Siklus Belajar (Learning Cycle) 5E Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian
SMK Pasundan 1 Kota Bandung merupakan salah satu sekolah menengah
kejuruan swasta yang terletak di Kota Bandung dan sudah bersertifikat ISO serta
pernah menjadi juara dua lomba olimpiade akuntansi antar SMA/SMK Kota
Bandung.
Berdasarkan hal tersebut peneliti tertarik untuk melakukan observasi
mengenai proses pembelajaran Akuntansi di SMK Pasundan 1 Kota Bandung.
Namun, setelah peneliti melakukan observasi bahwa pembelajaran Akuntansi
masih di dominasi pada kegiatan yang lebih berpusat pada guru. Pembelajaran
Akuntansi di kelas kurang menarik siswa untuk berpikir, karena ketika proses
pembelajaran berlangsung guru langsung mencatat materi, menerangkan, dan
siswa langsung menerima konsep tanpa terlebih dahulu memahami konsep.
Sehingga

siswa

tidak

mempunyai

kesempatan

untuk

mengungkapkan

pendapatnya serta tidak bisa mengkonstruksi pengetahuan baru. Akibatnya siswa
pasif pada saat proses pembelajaran berlangsung, pengetahuan yang diterima pun
lemah, dan dapat mengarahkan siswa pada kebiasaan melakukan berbagai
kegiatan tanpa mengetahui tujuan dan mengapa mereka melakukannya.
Kemudian, peneliti menyebarkan angket pra-penelitian dengan instrumen
kemampuan berpikir kritis kepada 41 orang siswa di SMK Pasundan 1 Kota
1
Yuli Yuliati , 2013
Pengaruh Model Siklus Belajar (Learning Cycle) 5E Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

2

Bandung, dapat diketahui bahwa kemampuan berpikir kritis yang dimiliki
sebagian besar siswa berada dalam kategori rendah. Berikut ini adalah hasil dari
pra penelitian.
Tabel 1.1
Hasil Pra Penelitian
Instrumen Kemampuan Berpikir Kritis
Kriteria
Interval
Frekuensi
Persentase (%)
Rendah
67-86
17
41,46
Sedang
87-106
16
39,02
Tinggi
107-126
8
19,51
Jumlah
41
100
(Sumber : Data Diolah)
Berdasarkan tabel 1.1 diketahui bahwa kemampuan berpikir kritis siswa
berada pada kategori rendah, dikarenakan jumlah siswa yang memiliki
kemampuan berpikir kritis pada kategori rendah lebih banyak dibandingkan
dengan jumlah siswa yang memiliki kemampuan berpikir kritis sedang atau tinggi
yaitu 17 siswa atau 41,46%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
kemampuan berpikir kritis siswa kelas X AK 1 di SMK Pasundan 1 Kota
Bandung berada dalam kategori rendah.
Dalam proses belajar di kelas, Nurhadi dan kawan-kawan (2004)
mengemukakan bahwa “siswa perlu dibiasakan untuk memecahkan masalah,
menemukan sesuatu yang berguna bagi dirinya, dan bergelut dengan ide-ide. Guru
tidak akan mampu memberikan semua pengetahuan kepada siswa. Siswa harus
mengkonstruksikan pengetahuan dibenak mereka sendiri.” Hal ini sesuai dengan
pendapat Barners (2009) sebagai berikut :

Yuli Yuliati , 2013
Pengaruh Model Siklus Belajar (Learning Cycle) 5E Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

3

Pengetahuan yang diterima siswa tanpa adanya sikap mempertanyakan
(sikap kritis) menyebabkan sikap pasif terhadap kebenaran ilmu pengetahuan.
Ilmu pengetahuan seolah–olah menjadi sesuatu yang terjadi dalam kehidupan
yang dipahami guru, tetapi siswa tidak melakukan asimilasi dan tranformasi
didalam dirinya sehingga ilmu pengetahuan yang diterima siswa menjadi
sekedar out-there knowledge bukan in-here knowledge. Pengetahuan semacam
ini sekedar bersifat diingat dan dihafal yang sewaktu-waktu digunakan sekedar
untuk menjawab pertanyaan dalam ujian yang dilaksanakan oleh guru.
Dengan berpikir kritis seseorang dapat mengatur, menyesuaikan,
mengubah, atau memperbaiki pikirannya dalam mengambil suatu keputusan yang
tepat (Ennis, 1985). Berpikir kritis merupakan suatu kemampuan yang dapat
dimiliki manusia melalui proses latihan dan pembelajaran. Hal ini sejalan dengan
pendapat Filsaisme (2008) yang menyatakan bahwa berpikir kritis bisa
diperkirakan, dan bisa diajarkan.
Berpikir

kritis

dalam

pembelajaran

akuntansi

diperlukan

dalam

pemahaman konsep yang sesuai prinsip akuntansi dengan berlatih mengerjakan
soal yang mempunyai tingkat kesulitan tinggi, melalui proses pengidentifikasian,
pencatatan, penggolongan, pengikhtisaran, pelaporan.
Kemampuan berpikir kritis siswa yang masih rendah disebabkan oleh
beberapa faktor. Anderson (Duldt-Battey BW,1997) mengemukakan bahwa:
Dua faktor penyebab berpikir kritis tidak berkembang selama pendidikan
adalah kurikulum yang umumnya dirancang dengan target materi yang luas
sehingga guru lebih terfokus pada penyelesaian materi dan kurangnya
pemahaman guru tentang metode pengajaran yang dapat meningkatkan
kemampuan berpikir kritis.

Yuli Yuliati , 2013
Pengaruh Model Siklus Belajar (Learning Cycle) 5E Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

4

Hal ini sebagaimana yang dikemukakan Cotton K (1991) bahwa :
Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan kemampuan
berpikir kritis siwa adalah interaksi antara pengajar dan siswa. Siswa
memerlukan suasana akademik yang memberikan kebebasan dan rasa aman
bagi siswa untuk mengekspresikan pendapat dan keputusannya selama
berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran. Dengan aktif bertindak dan
berfikir, terlibat langsung dalam permasalahan nyata, dan dalam suasana
dialogis akan segera menumbuhkan sikap berpikir kritis.
Interkasi antara pengajar dan siswa yang dimaksud dapat dikembangkan
melalui model pembelajaran (Cotton, 1991). Slavin (1994) menyatakan „bahwa
dalam proses belajar dan pembelajaran siswa harus terlibat aktif dan siswa
menjadi pusat kegiatan belajar dan pembelajaran di kelas.‟
Dengan demikian yang seharusnya lebih aktif dalam proses pembelajaran
adalah siswa bukan guru, sehingga perlu adanya suatu perubahan pendekatan
pembelajaran dari yang berpusat pada guru (teacher centered) menjadi berpusat
pada siswa (student centered).
Model siklus belajar (learning cycle) 5e merupakan model pembelajaran
yang berpusat pada siswa (student centered). Dengan model ini diharapkan siswa
dapat membangun pengetahuan dalam pikiran mereka sendiri dan menumbuhkan
kemampuan berpikir kritis melalui fase-fase model siklus belajar.

Yuli Yuliati , 2013
Pengaruh Model Siklus Belajar (Learning Cycle) 5E Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

5

Model siklus belajar (learning cycle) 5e merupakan salah satu model
mengajar yang menerapkan model konstruktivis sebagaimana yang dikemukakan
Herron (1988:197) sebagai berikut :
Model pembelajaran ini berpusat pada siswa (student centered) dan sesuai
dengan teori belajar Piaget, teori belajar yang berbasis konstruktivisme. Piaget
menyatakan bahwa belajar merupakan pengembangan aspek kognitif yang
meliputi: struktur, isi, dan fungsi.
Model siklus belajar (learning cycle) dikembangkan pada tahun 1967 oleh
Karplus dan Thier. Model siklus belajar yang lebih dikenal yaitu 5e terdiri dari
engange, explore, explain, elaborate, evaluate (Bybee, 1997 dalam Hanuscin &
Lee,2007).
Tahap engage dirancang untuk memikat perhatian siswa dan mengungkap
pengetahuan mereka tentang konsep. Tahap explore, membimbing siswa belajar
dari pengalaman langsung dengan ilmu pengetahuan yang mereka miliki. Tahap
explain, mendorong siswa membangun ilmu pengetahuan melalui interaksi
dengan teman sebaya, teks, dan guru. Tahap elaborate, mendorong siswa
mengaplikasikan konsep dan pengetahuan yang telah mereka miliki terhadap
situasi atau masalah baru. Tahap evaluate, memberi kesempatan bagi guru untuk
menilai kemajuan siswa, dan bagi siswa untuk merefleksikan pemahaman baru
mereka.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka peneliti akan melakukan
penelitian yang berjudul “Pengaruh Model Siklus Belajar (Learning Cycle) 5E
terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa.“

Yuli Yuliati , 2013
Pengaruh Model Siklus Belajar (Learning Cycle) 5E Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

6

1.2. Rumusan Masalah Penelitian
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah terdapat perbedaan
kemampuan berpikir kritis siswa sebelum dan sesudah penerapan model siklus
belajar (learning cycle) 5e.

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian
Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model
siklus belajar (learning cycle) 5e terhadap kemampuan berpikir kritis siswa.
Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan
kemampuan berpikir kritis siswa sebelum dan sesudah penerapan model siklus
belajar (learning cycle) 5e di SMK Pasundan 1 Kota Bandung.

1.4. Kegunaan Penelitian
1. Teoritis
Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu alternatif
dalam pengembangan model pembelajaran Akuntansi. Dan memberikan
konstribusi terhadap perkembangan pendidikan di Indonesia serta memberikan
manfaat kepada seluruh pihak yang terlibat dalam pengimplementasian
pembelajaran dengan menggunakkan model siklus belajar (learning cycle) 5e.
2. Praktis
Yuli Yuliati , 2013
Pengaruh Model Siklus Belajar (Learning Cycle) 5E Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

7

Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada :
a) Guru
Dapat meningkatkan kualitas pembelajaran Akuntansi di SMK Pasundan 1
Kota Bandung dan meningkatkan wawasan guru tentang model pembelajaran.
b) Siswa
Diharapkan siswa dapat merasa senang belajar akuntansi, meningkatkan
kemampuan berpikir kiritis siswa, keaktifan, dan membantu bagi siswa yang
mengalami kesulitan belajar.
c) Peneliti
Dapat meningkatkan wawasan peneliti dalam pelaksanaan kegiatan
belajar mengajar, khususnya tentang penerapan model siklus belajar (learning
cycle) 5e.

Yuli Yuliati , 2013
Pengaruh Model Siklus Belajar (Learning Cycle) 5E Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1. Desain Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Kuasi Eksperimen atau
eksperimen semu. Pada penelititian kuasi eksperimen (eksperimen semu)
menggunakkan seluruh subjek dalam kelompok belajar untuk diberi perlakuan
(treatment), bukan menggunakkan subjek yang diambil secara acak.
Dalam metode ini penelitian dilaksanakan pada satu kelompok siswa
(kelompok eksperimen) tanpa ada kelompok pembanding (kelompok kontrol).
Karena untuk mengetahui peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa sebelum
dan sesudah perlakuan dilaksanakan. Kelompok eksperimen tersebut diberikan
pretest, posttest, dan perlakuan model siklus belajar (learning cycle) 5e.
Desain yang digunakan dalam penelitian ini yaitu One-Group PretestPosttest Design (Sugiyono, 2009 : 108), dapat digambarkan sebagai berikut:

(X)

Keterangan :
: Nilai pretest (sebelum perlakuan)

(X) : Treatment (perlakuan) dengan penerapan model siklus belajar (learning
cycle) 5e pada kelompok eksperimen
38
Yuli Yuliati , 2013
Pengaruh Model Siklus Belajar (Learning Cycle) 5E Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

: Nilai posttest (sesudah diberi perlakuan)

39
Yuli Yuliati , 2013
Pengaruh Model Siklus Belajar (Learning Cycle) 5E Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

40

Langkah- langkah yang dilakukan dalam desain ini adalah :
a. Memilih sejumlah sampel dari populasi untuk menentukkan kelompok
eksperimen
b. Diberi pretest

pada kelompok eksperimen tersebut untuk mengetahui

kemampuan berpikir kritis siswa sebelum diberi perlakuan
c. Kelompok eksperimen diberi perlakuan (X) berupa penerapan model siklus
belajar (learning cycle) 5e
d. Diberi posttest (

untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis siswa

sesudah proses belajar mengajar dilaksanakan
e. Menguji perbedaan rata-rata pre-test dan post-test.

3.2. Operasionalisasi Variabel
Menurut Sugiyono (2009:59) “variabel penelitian adalah suatu atribut atau
sifat atau nilai dari orang.” Obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk diteliti dan ditarik kesimpulan.
Dalam penelitian ini melibatkan satu variabel yang diberi perlakuan
(treatment) dengan model siklus belajar (learning cycle) 5e pada sampel
penelitian. Kemudian sesudah diberi perlakuan dibandingkan antara kondisi
sebelum dan sesudah perlakuan pada kelas eksperimen. Operasional variabel ini
dapat digambarkan sebagai berikut :

Yuli Yuliati , 2013
Pengaruh Model Siklus Belajar (Learning Cycle) 5E Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

41

Tabel 3.1
Operasional Variabel Penelitian
Variabel
Indikator
No. Item
Kemampuan 1. Mencari sebuah pernyataan yang
5,15,19
Berpikir
benar dari pertanyaan
Kritis Siswa 2. Mencari alasan
4,18
3. Mencoba
untuk
memperoleh
3,23,24,32
informasi yang baik
4. Menggunakkan sumber yang dapat
14,16
dipercaya dan menyebutkannya
5. Memasukkan informasi/ sumber
1,22
kedalam laporan
6. Mencoba
mempertahankan
12,29,30
pemikiran yang relevan
7. Menjaga pikiran tetap dalam fokus
6
perhatian
8. Melihat beberapa alternatif
13,25,26
9. Menjadi berpikir terbuka:
8,9,17
- Mempertimbangkan
secara
serius tinjauan yang lain selain
tinjauan yang kita pandang
- Alasan dari sebuah dasar
pemikiran dengan satu yang
tidak disetujui
- Tidak memberikan keputusan
ketika fakta dan alasan kurang
sesuai
10. Mengambil sebuah posisi (dan
7,31
perubahan posisi) ketika fakta dan
alasan sesuai
11. Mencari keakuran subyek secara
11,20,21
benar
12. Mengikuti sebuah kebiasaan yang
2,27
teratur
13. Menjadi lebih respon dalam
10,28
merasakan tingkatan pengetahuan
dan ketidakpastiaan lainnya

Skala
Interval

Yuli Yuliati , 2013
Pengaruh Model Siklus Belajar (Learning Cycle) 5E Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

42

3.3. Populasi dan Sampel
3.3.1. Populasi
Menurut Sudjana (2005:6) “populasi adalah totalitas semua yang mungkin,
hasil menghitung ataupun pengukuran, kuantitatif ataupun kualitatif menenai
karakteristik tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas ingin
dipelajari sifat-sifatnya.”
Berdasarkan pengertian di atas populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh
siswa kelas X program keahlian akuntansi SMK Pasundan 1 Kota Bandung.
3.3.2. Sampel
Menurut Sudjana (2005:6) “sampel adalah sebagian yang diambil dari
populasi.” Berdasarkan pengertian di atas sampel dalam penelitian ini yaitu
seluruh siswa kelas X Akuntansi 1 yang berjumlah 41 orang. Teknik pengambilan
sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik purposive sampling, yaitu
dengan mengambil satu kelas dari keseluruhan kelas X program keahlian
akuntansi yang diberi perlakuan dengan menggunakkan model siklus belajar
(learning cycle) 5e.
3.3.3. Instrumen Penelitian
Data dalam penelitian ini dikumpulkan melalui teknik non tes. Dalam
teknik non tes alat yang digunakan adalah angket atau kuesioner.
Yuli Yuliati , 2013
Pengaruh Model Siklus Belajar (Learning Cycle) 5E Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

43

Arikunto (2012:40) menyatakan bahwa “Kuesioner adalah sebuah daftar
pertanyaan yang harus diisi oleh orang yang akan diukur (responden). Dengan
kuesioner ini orang dapat diketahui tentang keadaan/ data diri, pengalaman,
pengetahuan sikap atau pendapatnya, dan lain-lain.”
Salah satu data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah kemampuan
berpikir kritis siswa sebelum dan sesudah mendapat perlakuan yang diperoleh dari
angket berupa angket kemampuan berpikir kritis. Angket kemampuan berpikir
kritis digunakan untuk mengetahui tingkat kemampuan berpikir kritis siswa
sebelum dan sesudah menggunakan model siklus belajar (learning cycle) 5e.
Angket kemampuan berpikir kritis siswa disusun dalam skala numerik
(numerical scale). Menurut Sekaran (2011:33) skala numerik mirip dengan skala
diferensial semantik, dengan perbedaan pemberian skala nomor lima atau tujuh
titik pada setiap ujungnya. Dengan menggunakkan skala ini, responden diminta
memberikan penilaian pada objek tertentu, dalam penelitian ini responden akan
memberikan penilaian terhadap kemampuan berpikir kritis siswa.
Penilaian numerik scal :
Skala
No

Item
1

2

3

4

5

(Sekaran : 33)
Di bawah ini merupakan keterangan untuk opsi jawaban yang tersedia
pada angket :
Yuli Yuliati , 2013
Pengaruh Model Siklus Belajar (Learning Cycle) 5E Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

44

-

Angka 5 untuk pernyataan positif tertinggi.

-

Angka 4 untuk pernyataan positif tinggi.

-

Angka 3 untuk pernyataan positif sedang.

-

Angka 2 untuk pernyataan positif rendah.

-

Angka 1 untuk pernyataan positif sangat rendah.
Angket yang dibuat oleh peneliti berdasarkan indikator kemampuan

berpikir kritis Ennis aspek karakter (disposition) (Costa 1985:54). Adapun kisikisi angket kemampuan berpikir kritis sebelum dan sesudah uji coba instrumen
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.

Tabel 3.2
Kisi-Kisi Angket Kemampuan Berpikir Kritis
Sebelum Uji Coba Instrumen
Indikator
No. Item
Mencari sebuah pernyataan yang jelas dari
5,16,21
pertanyaan
Mencari alasan
4,20
Mencoba untuk memperoleh informasi yang 3,19,26,27,35
baik
Menggunakkan sumber yang dapat dipercaya
14,17
dan menyebutkannya
Memasukkan informasi/sumber ke dalam
1,24
laporan
Mencoba mempertahankan pemikiran yang
12,32,33
relevan
Menjaga pikiran tetap dalam fokus perhatian
6,15,25
Melihat beberapa alternatif
13,28,29
Menjadi berpikir terbuka
8, 9,18
Mengambil sebuah posisi (dan perubahan
7,34
posisi) ketika fakta dan alasan sesuai
Mencari keakuratan subyek secara benar
11,22,23
Mengikuti sebuah kebiasaan yang teratur
2,30
Menjadi lebih respon dalam merasakan
10,31
tingkatan pengetahuan dan ketidakpastian

Jumlah
3

Yuli Yuliati , 2013
Pengaruh Model Siklus Belajar (Learning Cycle) 5E Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

2
5
2
2
3
3
3
3
2
3
2
2

45

lainnya
Jumlah

No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.

Tabel 3.3
Kisi-Kisi Angket Kemampuan Berpikir Kritis
Sesudah Uji Coba Instrumen
Indikator
No. Item
Mencari sebuah pernyataan yang jelas dari
5,15,19
pertanyaan
Mencari alasan
4,18
Mencoba untuk memperoleh informasi yang
3,23,24,32
baik
Menggunakkan sumber yang dapat dipercaya
14,16
dan menyebutkannya
Memasukkan informasi/sumber ke dalam
1,22
laporan
Mencoba mempertahankan pemikiran yang
12,29,30
relevan
Menjaga pikiran tetap dalam fokus perhatian
6
Melihat beberapa alternatif
13,25,26
Menjadi berpikir terbuka
8, 9,17
Mengambil sebuah posisi (dan perubahan
7,31
posisi) ketika fakta dan alasan sesuai
Mencari keakuratan subyek secara benar
11,20,21
Mengikuti sebuah kebiasaan yang teratur
2,27
Menjadi lebih respon dalam merasakan
10,28
tingkatan pengetahuan dan ketidakpastian
lainnya
Jumlah

35

Jumlah
3
2
4
2
2
3
1
3
3
2
3
2
2

32

3.4. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah suatu cara yang digunakan dalam
penelitian untuk memeroleh data. Data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah data angket. Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan terdiri dari
beberapa tahap diantaranya :

Yuli Yuliati , 2013
Pengaruh Model Siklus Belajar (Learning Cycle) 5E Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

46

3.4.1. Tahap Persiapan
1) Menyusun instrumen penelitian.
2) Menyusun skenario dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
3) Melakukan uji coba instrumen penelitian
Sebelum instrumen diberikan pada objek penelitian terlebih dahulu
dilakukan uji coba instrumen, instrumen diujikan pada kelas X Akuntansi 2.
Tujuan dari pengujian instrumen adalah untuk memastikan bahwa data yang
diperoleh adalah data valid dan reliabel. Instrumen yang digunakan dalam
penelitian ini adalah angket kemampuan berpikir kritis siswa sehingga peneliti
harus menguji validitas dan reliabilitas.
a) Uji Validitas
Suharsimi Arikunto (2012:79) mengemukakan bahwa “data evaluasi
yang baik sesuai dengan kenyataan disebut data valid. Agar dapat diperoeh
data yang valid, instrumen atau alat untuk mengevaluasinya harus valid.
Dengan kata lain, instrumen evaluasi dipersyaratkan valid agar hasil yang
diperoleh dari kegiatan evaluasi valid.”
Cara menentukkan tingkat validitas angket adalah dengan menghitung
koefisien korelasi antara alat evaluasi yang akan diketahui validitasnya dengan
alat ukur lain yang telah dilaksanakan dan diasumsikan telah memiliki validitas
yang tinggi.
Koefisien validitas butir angket diperoleh dengan menggunakkan rumus
korelasi produk moment angka kasar (raw score), yaitu :

√{ ∑







}{ ∑





}

Yuli Yuliati , 2013
Pengaruh Model Siklus Belajar (Learning Cycle) 5E Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

47

(Arikunto, 2012:87)
dimana :
: koefisien korelasi antara variabel X dan Y
∑ : jumlah skor item

ITEM



= 0,316

Keputusan

= 0,316

ITEM

Keputusan

: jumlah skor total (seluruh item)
: jumlah responden

Selanjutnya

dibandingkan dengan

. Taraf signifikansi yang

digunakan yaitu
Kaidah keputusan :
- Jika
maka valid
- Jika
maka tidak valid
Sesudah dilakukan uji coba instrumen dapat diketahui dari 35 item pernyataan
angket tiga diantaranya tidak valid, yaitu item nomor 15,19, dan 25.
Tabel 3.4
Hasil Uji Validitas Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
Yuli Yuliati , 2013
Pengaruh Model Siklus Belajar (Learning Cycle) 5E Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

48

No.1
No.2
No.3
No.4
No.5
No.6
No.7
No.8
No.9
No.10
No.11
No.12
No.13
No.14
No.15
No.16
No.17
No.18

0.522 > 0,316
0.645 > 0,316
0.387 > 0,316
0.659 > 0,316
0.660 > 0,316
0.357 > 0,316
0.364 > 0,316
0.522 > 0,316
0.576 > 0,316
0.725 > 0,316
0.514 > 0,316
0.610 > 0,316
0.753 > 0,316
0.554 > 0,316
0.049 > 0,316
0.691 > 0,316
0.540 > 0,316
0.464 > 0,316
(Sumber: Data Diolah)

Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Tidak Valid
Valid
Valid
Valid

No.19
No.20
No.21
No.22
No.23
No.24
No.25
No.26
No.27
No.28
No.29
No.30
No.31
No.32
No.33
No.34
No.35

0.233
0.505
0.700
0.450
0.503
0.317
0.281
0.399
0.639
0.380
0.410
0.503
0.518
0.481
0.520
0.435
0.550

> 0,316
> 0,316
> 0,316
> 0,316
> 0,316
> 0,316
> 0,316
> 0,316
> 0,316
> 0,316
> 0,316
> 0,316
> 0,316
> 0,316
> 0,316
> 0,316
> 0,316

Tidak Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Tidak Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid

b) Uji Reliabilitas
Menurut Sugiyono (2005) pengertian reliabilitas adalah “serangkaian
pengukuran atau serangkaian alat ukur yang memiliki konsistensi bila
pengukuran dilakukan dengan alat ukur itu secara berulang.”
Dengan demikian suatu tes dikatakan reliabel jika tes tersebut memiliki
tingkat keajegan atau konsistensi walaupun tes tersebut dilakukan pada situasi
yang berbeda-beda.

Yuli Yuliati , 2013
Pengaruh Model Siklus Belajar (Learning Cycle) 5E Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

49

Rumus yang digunakan untuk mencari koefisien reliabilitas angket
adalah dengan rumus Alpha sebagai berikut :
[

][



]

(Arikunto, 2009:180)

Dengan :
: reliabilitas instrumen
: banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
: jumlah varians butir
: varians skor total
Selanjutnya

dibandingkan dengan

- Jika
- Jika

:

maka reliabel
maka tidak reliabel
(Riduwan, 2009:118)

Sesudah dilakukan uji coba instrumen dari 35 item pernyataan angket, dapat
diketahui reliabilitasnya adalah 0,911.

3.4.2. Tahap Pelaksanaan
Melaksanakan model siklus belajar (learning cycle) 5e. Adapun
langkah-langkah dalam model siklus belajar (learning cycle) 5e yaitu:
a) Engagement (Menarik perhatian)
Pada
kemungkinan

tahap

ini

terjadinya

guru

menkondisikan

miskonsepsi,

siswa,

membangkitkan

mengetahui
minat

dan

keingintahunan siswa. Metode yang digunakan dalam tahap ini yaitu

Yuli Yuliati , 2013
Pengaruh Model Siklus Belajar (Learning Cycle) 5E Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

50

demonstrasi oleh guru atau siswa, ceramah dan tanya jawab dalam rangka
mengeksplorasi pengetahuan awal, pengalaman, dan ide-ide belajar.
Siswa diajak membuat prediksi-prediksi tentang fenomena yang
akan dipelajari dan dibuktikan dalam tahap eksplorasi. (Misalnya: guru
menampilkan gambar keadaan aktiva tetap pada awal periode, kemudian
membandingkan dengan gambar keadaan aktiva tetap pada akhir periode.
Kemudian guru mengajukan pertanyaan : Apakah yang dapat anda ceritakan
dari gambar tersebut? Apakah terdapat perbedaan keadaan gambar tersebut?
Bagaimana akuntansi menyikapi perbedaan tersebut?). Jawaban dari siswa
digunakan untuk mengetahui hal-hal apa saja yang telah diketahui oleh
mereka dan mengidentifikasi miskonsepsi siswa.
b) Exploration (Eksplorasi)
Pada tahap ini siswa diberi kesempatan untuk bekerja sama dengan
teman sekelompoknya. Metode yang digunakan dalam fase ini yaitu
demonstrasi, latihan, diskusi, dan tanya jawab.
Guru memberikan latihan kepada siswa dan membimbing siswa
untuk berdiskusi dengan teman sekelompoknya. Tahap ini merupakan
kesempatan bagi siswa untuk mengetahui jawaban dari pertanyaan awal atau
prediksi mereka, mendiskusikan dengan teman sekelompoknya dan
menetapkan keputusan.

Yuli Yuliati , 2013
Pengaruh Model Siklus Belajar (Learning Cycle) 5E Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

51

c) Explanation (Menjelaskan)
Pada tahap ini guru mendorong siswa untuk menjelaskan konsep
dengan kalimat mereka sendiri. Metode yang digunakan dalam fase ini yaitu
diskusi, dan tanya jawab.
Guru mengarahkan diskusi dan memberikan kesempatan kepada
semua kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya. Siswa
menemukan istilah-istilah dari konsep yang dipelajari.
d) Elaboration (Perpanjangan)
Pada tahap ini siswa mengaplikasikan konsep telah mereka miliki
terhadap situasi lain. Metode yang digunakan dalam tahap ini yaitu
demontrasi lanjutan, latihan, tanya jawab, dan problem solving, dan tanya
jawab. Guru memberikan suatu permasalahan baru terkait dengan
pencatatan jurnal penyesuaian.
e) Evaluation (Evaluasi)
Evaluasi dilakukan terhadap efektivitas fase-fase sebelumnya yang
meliputi evaluasi terhadap pengetahuan, pemahaman konsep, kompetensi
siswa, dan perubahan berfikir siswa. Metode yang digunakan dalam fase ini
yaitu tes tertulis.

3.4.3. Tahap Akhir
-

Mengadakan posttest dengan menyebarkan angket

Yuli Yuliati , 2013
Pengaruh Model Siklus Belajar (Learning Cycle) 5E Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

52

3.5. Teknik Pengolahan Data dan Pengujian Hipotesis
3.5.1. Statistik Deskriptif
Menurut Sugiyono (2010:26) “statistik deskriptif adalah statistik yang
digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau
menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa
bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku umum atau generalisasi.”
Statistik deskriptif ini digunakan untuk mengetahui gambaran umum
mengenai variabel kemampuan berpikir kritis siswa. Di bawah ini merupakan
langkah-langkah untuk memperoleh gambaran variabel kemampuan berpikir kritis
baik secara keseluruhan maupun berdasarkan setiap indikatornya:
1. Membuat tabulasi untuk setiap jawaban kuesioner yang telah di isi responden
No.
Responden

Indikator
1

2

Indikator


1

2

Indikator


1

2



Skor
Total
∑-...

2. Membuat kriteria penilaian setiap variabel dengan menentukkan terlebih
dahulu
a. Menentukkan skor tertinggi dan skor terendah berdasarkan hasil dari
tabulasi jawaban responden untuk tiap indikator maupun secara
keseluruhan
b. Menentukkan rentang kelas dengan rumus :
Rentang kelas = skor tertinggi – skor terendah
c. Terdapat tiga kelas interval, yaitu tinggi, sedang, dan rendah
Yuli Yuliati , 2013
Pengaruh Model Siklus Belajar (Learning Cycle) 5E Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

53

d. Menentukkan panjang kelas interval dengan rumus
Panjang kelas interval =
e. Menentukkan interval untuk tiap kriteria penilaian
3. Membuat disribusi frekuensi untuk memperoleh gambaran umum maupun
dimensi setiap variabel dengan bentuk sebagai berikut :
Kriteria
Interval
Rendah
Sedang
Tinggi
Jumlah
Sumber : Data Diolah

Frekuensi

Persentase (%)

4. Membuat interpretasi hasil distribusi frekuensi untuk memperoleh gambaran
umum maupun indikator variabel.
3.5.2. Uji Normalitas
Uji normalitas adalah suatu bentuk pengujian tentang kenormalan
distribusi data. Tujuan dari uji ini adalah untuk mengetahui apakah data yang
diambil adalah data yang berdistribusi normal. Selain itu, untuk mengetahui
bahwa sampel yang dijadikan objek penelitian adalah mewakili populasi,
sehingga hasil penelitian dapat digeneralisasikan pada populasi.
Uji normalitas ini penting untuk menentukkan jenis statistik yang
digunakan, jika data tersebut berdistribusi normal maka dapat menggunakkan
statistik parametrik. Sedangkan jika data tersebut tidak berdistribusi normal
dapat menggunakkan statistik non- parametrik.

Yuli Yuliati , 2013
Pengaruh Model Siklus Belajar (Learning Cycle) 5E Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

54

Untuk melakukan uji normalitas data dapat dilakukan dengan
menggunakan distribusi Chi Kuadrat. Berikut lan

Dokumen yang terkait

Pengaruh model learning cycle 5e terhadap hasil belajar siswa pada konsep sistem ekskresi

11 137 269

Pengaruh model pembelajaran learning cycle 5e terhadap kemampuan berpikir kritis matematis siswa: penelitian quasi eksperimen di salah satu SMP di Tangerang.

6 24 248

Pengaruh Model Learning Cycle 5E Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Sistem Ekskresi

0 5 269

Pengaruh model learning cycle 5e terhadap hasil belajar siswa pada konsep sistem ekskresi (penelitian kuasi eksperimen pada Kelas XI MAN 11 Jakarta)

0 4 269

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN LOGIS MATEMATIS SERTA KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA SMP MELALUI LEARNING CYCLE 5E DAN DISCOVERY LEARNING : Studi Kuasi Eksperimen Pada Siswa Kelas VIII SMPN 4 Cimahi.

1 3 39

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP PEMAHAMAN SISWA : Quasi Eksperimen pada Kompetensi Dasar Membukukan Jurnal Penyesuaian di SMK Negeri 3 Bandung.

0 1 54

Pengaruh Teknik Reward Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Membuat Jurnal Penyesuaian : quasi eksperimen pada siswa kelas x akuntansi SMK Palasah Majalengka.

0 0 13

PENGARUH MODEL LEARNING CYCLE 5E TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL.

0 0 56

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN AKUNTANSI: Studi Kuasi Eksperimen Pada Kompetensi Dasar Dasar-Dasar Perbankan Siswa Kelas X Akuntansi Smk Negeri 11 Bandung Tahun Ajaran 2014/2015.

0 2 54

PENGARUH MODEL SIKLUS BELAJAR 5E TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI KOLOID

0 0 14