ANALISIS KEPUASAN WISATAWAN DITINJAU DARI SEGI UNSUR-UNSUR KOMUNIKASI PADA PAGELARAN SENI PERTUNJUKAN DI SAUNG ANGKLUNG UDJO.

(1)

No Daftar FPIPS : 1477/UN.40.2.5.1/PL/2013

ANALISIS KEPUASAN WISATAWAN DITINJAU DARI SEGI

UNSUR-UNSUR KOMUNIKASI PADA PAGELARAN SENI

PERTUNJUKAN DI SAUNG ANGKLUNG UDJO

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pariwisata

Program Studi Manajemen Resort & Leisure

Disusun oleh :

ZULFIQAR MUHAMMAD A.

NIM : 0907277

PROGRAM STUDI MANAJEMEN RESORT & LEISURE

FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul "ANALISIS KEPUASAN WISATAWAN DITINJAU DARI SEGI UNSUR-UNSUR KOMUNIKASI PADA PAGELARAN SENI PERTUNJUKAN DI SAUNG ANGKLUNG UDJO“ ini sepenuhnya karya saya sendiri. Tidak ada bagian di dalamnya yang merupakan plagiat dari karya orang lain dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menganggung resiko atau sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, 4 Maret 2013

Yang membuat pernyataan,


(3)

ANALISIS KEPUASAN WISATAWAN DITINJAU DARI SEGI UNSUR-UNSUR KOMUNIKASI PADA PAGELARAN SENI PERTUNJUKAN DI

SAUNG ANGKLUNG UDJO

ZULFIQAR MUHAMMAD A NIM : 0907277

Disetujui dan disahkan oleh:

Pembimbing I

Prof. Dr. H. Darsiharjo, MS. NIP.19620921.198603.1.005

Pembimbing II

Drs. H. Gumelar Sastrayudha, CTM

Mengetahui

Ketua Program Studi Manajemen Resort & Leisure

Hj. FitriRahmafitria, S.P., M.Si. NIP. 197410182008122001


(4)

Zulfiqar Muhammad, 2013

ANALISIS KEPUASAN WISATAWAN DITINJAU DARI SEGI UNSUR-UNSUR KOMUNIKASI PADA PAGELARAN SENI PERTUNJUKAN DI

SAUNG ANGKLUNG UDJO

ABSTRAK

Oleh :

Zulfiqar Muhammad A 0907277

Di dalam suatu proses komunikasi terdapat beberapa unsur penting, diantaranya sumber, media, pesan, penerima dan efek. Hal-hal tersebut merupakan hal-hal yang sangat penting dalam terciptanya suatu proses komunikasi. jika komunikasi tidak berjalan sesuai dengan prosedur yang diharapkan maka semua alur pesan akan kacau. Hal yang sama berlaku juga di Saung Angklung Udjo, khususnya pada pagelaran seni pertunjukan yang terdapat di Saung Angklung Udjo. Komunikasi yang berjalan kurang baik dalam suatu pagelaran seni pertunjukan membutuhkan solusi yang tepat guna menumbuhkan komunikasi yang berjalan dengan baik, dan pesan yang ingin disampaikan dalam suatu pagelaran tersebut tersampaikan dengan jelas kepada serta akan menciptakan suatu kepuasan bagi wisatawan yang menyaksikan tersebut.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif verifikatif, yaitu penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi dan sampel tertentu secara aktual berdasarkan keadaan yang ada di lapangan. Dengan menggunakan metode penelitian deskriptif, maka dapat diperoleh deskripsi mengenai gambaran unsur-unsur komunikasi pada pagelaran seni pertunjukan di Saung angklung Udjo dan gambaran mengenai kepuasan wisatawan yang berkunjung. Selain itu peneliti juga melakukan studi kepustakaan serta observasi lapangan dalam pengumpulan data.

Hasil penelitian menunjukan adanya kepuasan dan ketidakpuasan wisatawan terhadap indikator-indikator yang digunakan peneliti dalam penelitian ini. Seperti pada unsur sumber, pesan, media, dan efek dalam komunikasi pada pagelaran seni pertunjukan tersebut. Namun secara keseluruhan wisatawan yang berkunjung ke Saung Angklung Udjo merasa puas ketika berkunjung ke Saung Angklung Udjo. Kata Kunci :Kepuasan Wisatawan, Unsur-Unsur Komunikasi, Pagelaran Seni Pertunjukan.


(5)

Zulfiqar Muhammad, 2013

TOURIST SATISFACTION ANALYSIS REVIEWED ON ELEMENTS OF COMMUNICATION IN SAUNG ANGKLUNG UDJO ART SHOW

PERFORMANCES ABSTRACT

By :

Zulfiqar Muhammad A. 0907277

In a communication process, there are several important elements, including the source, the media, receiver and the effects. All these people need to deliver the message to each other, and if the communication does not going according to the appropriate procedures. So, the communication process is not going to run properly. The same is true also in the Saung Angklung Udjo, especially in the performing arts performances contained in Saung Angklung Udjo. Communication goes less well in a performance art show needed a solution that fosters effective communication goes well, and the message is delivered in a clear performance to tourists who watched and will create a satisfaction for the tourists who wacthed it.

The method used in this research is descriptive and verikatif research methods, the research that is based on the philosophy of positivism, is used to examine the population and the particular sample. Using descriptive research method, it can be obtained a description of the picture elements of communication on performance art show at Saung Angklung Udjo picture of contentment and tourists visiting Bandung Udjo Saung Angklung. In addition researchers also use a literature study and field observations in the data collection.

The results showed the existence of satisfaction and dissatisfaction ratings of the indicators elements of communication on performance art show at Saung Angklung Udjo who used by researcher in this research. But overall, tht tourist feel the satisfaction when come to Saung Angklung Udjo


(6)

Zulfiqar Muhammad, 2013

KATA PENGANTAR

Rasa syukur kita panjatkan kekhadirat Allah SWT, karena atas berkah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Analisis Kepuasan Wisatawan Ditinjau Dari Unsut-Unsur Komunikasi Pada Pagelaran Seni Pertunjukan di Saung Angkllung Udjo”

Skripsi ini membahas tentang kepuasan wisatawan yang ditinjau dari unsur-unsur komunikasi yang terdapat pada pagelaran seni pertunjukan di Saung Angklung Udjo

Penulis mengucapkan terima kasih kepada ibunda dan ayahanda, juga ucapan terima kasih penulis ucapkan kepada Ketua Program Studi Manajemen Resort & Leisure Ibu Fitri Rahmafitria, S.P., M.Si serta dosen-dosen pembimbing yang telah banyak membimbing penulis dalam proses pengerjaan skripsi.

Akhir kata semoga skripsi ini dapat diterima dan bermanfaat bagi semuap ihak. Penulis berharap skripsi ini dapat menjadi sumber inspirasi dan sumbangan yang kreatif bagi siapapun,baik dalam dunia akademik maupun non akademik dan ingin mengembangkan dunia pariwisata Indonesia khususnya.

Bandung, 9 Januari 2013


(7)

Zulfiqar Muhammad, 2013

UCAPAN TERIMAKASIH

Alhamdulillah, puji sykur penulis ucapkan kepada Sang Illahi Rabbi, karena atas limpahan rahmat serta pertolongan-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tepat pada waktunya.

Skripsi merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar SarjanaPariwisata (S.Par) di Program Studi Manajemen Resort & Leisure FPIPS Universitas Pendidikan Indonesia. Dalam proses pengerjaannya sebagai karya tulis ilmiah penulis mendapatkan banyak bantuan yang tulus dari berbagai individu yang memiliki peran penting dalam rampungnya skripsi ini.

Untuk itu penulis mengucapkan banyak terima kasih dan apresiasi tertinggi kepada seluruh individu, pihak atau lembaga yang telah banyak membantu selama proses pengerjaan skripsi ini . Untaian kalimat apresiasi penulis sampaikan kepada :

1. Ibunda dan Ayahanda penulis tercinta. Berkat kesabaran dan limpahan kasih sayang mereka penulis tetap mendapatkan motivasi serta inspirasi dalam menyelesaikan skripsi ini.

2. Ibu Fitri Rahmafitria, S.P., M.Si.,selaku Ketua Program Studi Manajemen Resort & Leisure.

3. Bapak Prof. Dr. H. Darsiharjo, MS selaku pembimbing I, terimakasih atas bimbingan, kesabaran, keikhlasan, dan saran-saran yang diberikan kepada penulis,sehingga penulis bisa terus memperbaiki skripsi ini.


(8)

Zulfiqar Muhammad, 2013

4. Bapak Drs. Gumelar Sastrayudha, CTM selaku pembimbing II, terimakasih atas bimbingan, kesabaran, keikhlasan, dan saran-saran yang diberikan kepada penulis.

5. Bapak Ahmad H. Galih Kusumah, S.ST, M.M selaku dosen Program Studi Manajemen Resort & Leisure yang telah memberi banyak masukan pada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

6. Kepada seluruh dosen yang telah memberikan ilmu pengetahuan yang berguna bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini baik dalam ataupun di luar kegiatan belajar mengajar.

7. Bapak Rahmat “ocho” dan Bapak ”Anda” Garnadi atas semua pelayanan yang telah diberikan kepada saya selaku mahasiswa dari awal saya sebagai mahasiswa hingga saya menyelesaikan skripsi ini.

8. Mahasiswa Program Studi Manajemen Resort & Leisure angkatan 2009 yang telah banyak memberikan bantuan dan inspirasi bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini

9. Suchi Mentari Rachardja yang telah banyak menginspirasi dan memberikan semangat kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini

Bandung, 9 Januari 2013


(9)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMAKASIH... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 5

C. Tujuan penelitian ... 6

D. Manfaat Penelitian ... 6

E. Sistematika penulisan ... 7

BAB II TINJAUAN TEORITIS ... 9

A. Landasan Teori ... 9

1. Wisata dan Pariwisata ... 9

2. Wisatawan ... 9

3. Komunikasi ... 10

4. Seni Pertunjukan ... 14

5. Kepuasan Wisatawan ... 15

B. Kerangka Pemikiran ... 23

BAB III METODE PENELITIAN ... 24

A. Lokasi Penelitian ... 24


(10)

C. Populasi ... 25

D. Sampel ... 26

E. Jenis dan Sumber Data ... 26

F. Teknik Pengumpulan Data ... 27

G. Metode Analisis Data ... 28

H. Operasionalisasi Variabel ... 30

I. Teknik Pengolahan Data ... 32

1. Uji Validitas ... 32

2. Uji Realibilitas ... 35

3. Methods Succesive Internal (MSI) ... 37

4. Importance – Performance Analyis ... 38

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 40

A. Profil Saung Angklung Udjo ... 40

1. Identitas Saung Angklung Udjo ... 40

2. Sejarah Singkat Saung Angklung Udjo... 41

3. Produk dan Jasa Wisata Saung Angklung Udjo ... 42

4. Struktur Organisasi Saung Angklung Udjo ... 43

B. Hasil Pembahasan ... 44

1. Profil Wisatawan ... 44

2. Tanggapan Responden Mengenai Aspek Sumber Dalam Komunikasi pada Pagelaran Seni Pertunjukan di Saung Angklung Udjo ... 52

3. Tanggapan Responden Mengenai Aspek Pesan Dalam Komunikasi pada Pagelaran Seni Pertunjukan di Saung Angklung Udjo ... 55

4. Tanggapan Responden Mengenai Aspek Media Dalam Komunikasi pada Pagelaran Seni Pertunjukan di Saung Angklung Udjo ... 60

5. Tanggapan Responden Mengenai Aspek Efek Dalam Komunikasi pada Pagelaran Seni Pertunjukan di Saung Angklung Udjo ... 65


(11)

6. Importance – Performance Matrix Unsur-Unsur Komunikasi Pada

Pagelaran Seni Pertunjukan di Saung Angklung Udjo ... 69

7. Tanggapan Responden Mengenai Tingkat Kepuasan Wisatawan ketika berkunjung di Saung Angklung Udjo ... 70

8. Tanggapan Responden Mengenai Kemungkinan Wisatawan untuk berkunjung kembali di Saung Angklung Udjo ... 72

9. Tanggapan Responden Mengenai kemungkinan Wisatawan Untuk Merekomendasikan Saung Angklung Udjo Kepada Orang Lain ... 73

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 76

A. Kesimpulan ... 76

B. Saran ... 79

DAFTAR PUSTAKA ... 80

LAMPIRAN ... 81

DAFTAR TABEL


(12)

1.1 Jumlah Kunjungan Wisatawan dan Pertumbuhan Wisatawan

Saung Angklung Udjo 2001-2011 ... 3

2.1 Definisi Komunikasi ... 10

2.2 Definisi Persepsi ... 19

3.1 Operasionalisasi Variabel... 30

3.2 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r ... 33

3.3 Hasil Pengukuran Uji Validitas Instrumen Penelitian ... 34

3.4 Hasil Pengukuran Uji Validitas Instrumen Penelitian ... 35

3.5 Hasil Pengukuran Uji Realibilitas Instrumen Penelitian ... 37

3.6 Hasil Pengukuran Uji Realibilitas Instrumen Penelitian ... 37

4.1 Klasifikasi Wisatawan berdasarkan Jenis Kelamin... 44

4.2 Klasifikasi Wisatawan berdasarkan Daerah Asal ... 44

4.3 Klasifikasi Wisatawan berdasarkan Usia ... 45

4.4 Klasifikasi Wisatawan berdasarkan Jenis Pekerjaan... 46

4.5 Klasifikasi Wisatawan berdasarkan Pendapatan Perbulan ... 47

4.6 Klasifikasi Wisatawan berdasarkan Frekuensi Kunjungan ... 48

4.7 Klasifikasi Wisatawan berdasarkan Sumber Informasi ... 49

4.8 Klasifikasi Wisatawan berdasarkan Seni Pertunjukan Favorit ... 51

4.9 Tanggapan Responden Mengenai Kinerja Aspek Sumber Dalam Komunikasi Pada Pagelaran Seni Pertunjukan di Saung Angklung Udjo ... 52

4.10 Tanggapan Responden Mengenai Skala Kepentingan Aspek Sumber Dalam Komunikasi Pada Pagelaran Seni Pertunjukan di Saung Angklung Udjo ... 53

4.11 Tingkat Kepuasan Wisatawan Ditinjau Dari Aspek Sumber Dalam Komunikasi Pada Pagelaran Seni Pertunjukan di Saung Angklung Udjo ... 55


(13)

4.12 Tanggapan Responden Mengenai Kinerja Aspek Pesan Dalam Komunikasi Pada Pagelaran Seni Pertunjukan di Saung Angklung Udjo ... 56 4.13 Tanggapan Responden Mengenai Skala Kepentingan Aspek

Pesan Dalam Komunikasi Pada Pagelaran Seni Pertunjukan di Saung Angklung Udjo ... 57 4.14 Tingkat Kepuasan Wisatawan Ditinjau Dari Aspek Pesan Dalam

Komunikasi Pada Pagelaran Seni Pertunjukan di Saung Angklung Udjo ... 59 4.15 Tanggapan Responden Mengenai Kinerja Aspek Media Dalam

Komunikasi Pada Pagelaran Seni Pertunjukan di Saung Angklung Udjo ... 60 4.16 Tanggapan Responden Mengenai Skala Kepentingan Aspek

Media Dalam Komunikasi Pada Pagelaran Seni Pertunjukan di Saung Angklung Udjo ... 62 4.17 Tingkat Kepuasan Wisatawan Ditinjau Dari Aspek Media

Dalam Komunikasi Pada Pagelaran Seni Pertunjukan di Saung Angklung Udjo ... 64 4.18 Tanggapan Responden Mengenai Kinerja Aspek Efek Dalam

Komunikasi Pada Pagelaran Seni Pertunjukan di Saung Angklung Udjo ... 65 4.19 Tanggapan Responden Mengenai Skala Kepentingan Aspek

Efek Dalam Komunikasi Pada Pagelaran Seni Pertunjukan di Saung Angklung Udjo ... 67 4.20 Tingkat Kepuasan Wisatawan Ditinjau Dari Aspek Efek Dalam

Komunikasi Pada Pagelaran Seni Pertunjukan di Saung Angklung Udjo ... 68 4.21 Tingkat Kepuasan Wisatawan Yang Berkunjung Ke Saung


(14)

4.22 Tingkat Kemungkinan Wisatawan Untuk Kembali berkunjung Ke Saung Angklung Udjo ... 73 4.23 Tingkat Kemungkinan Wisatawan Untuk Merekomendasikan

Saung Angklung Udjo Kepada Orang Lain ... 75

DAFTAR GAMBAR

Gambar

2.1 The Communication process ... 13 2.2 Konsep Kepuasan Pelanggan ... 16 2.3 Paradigma Diskonfirmasi ... 17


(15)

2.4 Model Diskonfirmasi Ekspektasi ... 19

2.5 Determinan Nilai Yang Dipersepsikan Pelanggan ... 20

2.6 Kerangka Pemikiran ... 23

3.1 Denah Lokasi Saung Angklung Udjo ... 24

4.1 Struktur Organisasi Saung Angklung Udjo ... 43

4.2 Klasifikasi Wisatawan Berdasarkan Jenis Kelamin ... 44

4.3 Klasifikasi Wisatawan Berdasarkan Daerah Asal ... 45

4.4 Klasifikasi Wisatawan Berdasarkan Usia ... 46

4.5 Klasifikasi Wisatawan Berdasarkan Jenis Pekerjaan ... 47

4.6 Klasifikasi Wisatawan Berdasarkan Pendapatan Perbulan ... 48

4.7 Klasifikasi Wisatawan Berdasarkan Frekuensi Kunjungan ... 49

4.8 Klasifikasi Wisatawan Berdasarkan Sumber Informasi ... 50

4.9 Klasifikasi Wisatawan Berdasarkan Seni Pertunjukan Favorit ... 51

4.10 Garis Kontinum Persepsi Wisatawan Terhadap Kinerja Aspek Sumber Dalam Komunikasi Pada Pagelaran Seni Pertunjukan di Saung Angklung Udjo ... 53

4.11 Garis Kontinum Skala Kepentingan Wisatawan Terhadap Kinerja Aspek Sumber Dalam Komunikasi Pada Pagelaran Seni Pertunjukan di Saung Angklung Udjo ... 54

4.12 Garis Kontinum Persepsi Wisatawan Terhadap Kinerja Aspek Pesan Dalam Komunikasi Pada Pagelaran Seni Pertunjukan di Saung Angklung Udjo ... 57

4.13 Garis Kontinum Skala Kepentingan Wisatawan Terhadap Kinerja Aspek Pesan Dalam Komunikasi Pada Pagelaran Seni Pertunjukan di Saung Angklung Udjo ... 58

4.14 Garis Kontinum Persepsi Wisatawan Terhadap Kinerja Aspek Media Dalam Komunikasi Pada Pagelaran Seni Pertunjukan di Saung Angklung Udjo ... 61


(16)

4.15 Garis Kontinum Skala Kepentingan Wisatawan Terhadap Kinerja Aspek Media Dalam Komunikasi Pada Pagelaran Seni Pertunjukan di Saung Angklung Udjo ... 63 4.16 Garis Kontinum Persepsi Wisatawan Terhadap Kinerja Aspek

Efek Dalam Komunikasi Pada Pagelaran Seni Pertunjukan di Saung Angklung Udjo ... 66 4.17 Garis Kontinum Skala kepentingan Wisatawan Terhadap

Kinerja Aspek Efek Dalam Komunikasi Pada Pagelaran Seni Pertunjukan di Saung Angklung Udjo ... 67 4.18 Importance – Performance Matrix Unsur-Unsur Komunikasi

Pada Pagelaran Seni Pertunjukan di Saung Angklung Udjo ... 69 4.18 Tingkat Kepuasan Wisatawan di Saung Angklung Udjo ... 70 4.19 Garis Kontinum Tingkat Kepuasan Wisatawan di Saung

Angklung Udjo ... 71 4.20 Kemungkinan Wisatawan Untuk Kembali Berkunjung Ke

Saung Angklung Udjo ... 72 4.21 Garis Kontinum Kemungkinan Wisatawan Untuk Kembali

berkunjung Ke Saung Angklung Udjo ... 73 4.22 Kemungkinan Wisatawan Untuk Merekomendasikan Saung

Angklung Udjo Kepada Orang Lain ... 74

4.23 Garis Kontinum Kemungkinan Wisatawan Untuk


(17)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kesenian dan Pariwisata merupakan dua kegiatan yang saling memiliki keterkaitan yang sangat kuat. Dalam konteks pariwisata telah menjadi atraksi atau daya tarik wisata yang sangat penting atau menarik.Seni perunjukan yang didalamnya mencakup seni musik, seni tari maupun seni pentas lainnya baik tradisional maupun modern di berbagai daerah tujuan wisata di Indonesia tealah banyak berkembang dan banyak menjadi konsumsi wisatawan. Dari sudut pandang kesenian, maka berkembangnya industri pariwisata secara nyata telah mendorong tumbuhnya kreatifitas pelaku seni untuk mengembangkan karya ciptanya sehingga mampu menarik minat pengunjung ataupun wisatawan.

Namun, pembangunan pariwisata yang kita lakukan saat ini tidaklah semestinya semata-mata hanya untuk tujuan komersialisasi meskipun tidak bisa juga kita mengesampingkan komersialisasi itu. namun harus tetap mengedapankan nilai dari seni budaya itu sendiri yang menjadi identitas bangsa kita, oleh setiap bangsa beserta warga negaranya sebaiknya didorong untuk dapat melahirkan ide-ide yang bersifat kreatif dengan menampilkan ciri-ciri yang khas dengan kepribadiannya sendiri. Salah satu cara dalam melestarikan budaya tersebut ialah dengan adanya modernisasi agar masyarakat yang sudah cenderung terbawa arus globalisasi juga dapat menerima salah satu bidang kesenian ini namun tetap menjunjung tinggi nilai seni dan budaya yang terkandung di dalamnya. Dan di perlukan pula kreasi baru, baik yang bersifat panggilan terhadap seni budaya lama, yang mampu menimbulkan komunikasi maupun yang menimbulkan rasa kagum dan menimbulkan rasa hormat bagi penciptanya dan apa yang diciptakannya.

Prof. Dr. Kuntjaraningrat dalam diskusi pada hari Kebangkitan Nasinal pada tahun 1979 mengatakan bahwa yang paling penting adalah sifat khas dari


(18)

2

kebudayaan yang kita miliki, dengan demikian identitas bangsa bangsa Indonesia akan jelas terlihat. Selain itu mutu yang tinggi akan dapat memberikan kebanggaan pada masyarakat. Dalam hubungan ini dengan modernisasi, kebudayaan dapat berkembang dan berperan agar masyarakat dapat menghargai produk-produk yang dihasilkan di dalam negeri.

Salah satu bidang yang memiliki potensi yang sangat besar dalam industri pariwisata yaitu bidang seni budaya. Kesenian yang diwariskan oleh leluhur-leluhur bangsa Indonesia sebagai warisan asli budaya mereka memiliki ciri khas yang tidak dimiliki oleh bangsa dan negara-negara lain yang harus kita kembangkan. Terdapat banyak jenis kesenian di Indonesia seperti seni musik, seni rupa, seni tari, seni pahat, seni pertunjukan, dan lain lain serta tersebar di seluruh pelosok Indonesia. Jenis-jenis seni pertunjukan Indonesia secara umum yang kita ketahui diantaranya, seni tari, seni wayang, tater, dan seni musik.

Jawa Barat merupakan salah satu daerah yang kaya akan wisata budaya, salah satunya terdapat di kota Bandung. Terdapat beberapa destinasi wisata budaya diantaranya Saung Angklung Udjo, Dago Tea House, Desa Jelekong dan masih banyak lagi. Masing-masing destinasi wisata tersebut memiliki karakteristik yang berbeda, baik itu dari segi produk yang ditawarkan, promosi yang dilakukan sampai pada cara penyampaian produk yang mereka tawarkan. Dari beberapa destinasi yang terdapat di kota Bandung, penulis tertarik kepada salah satu destinasi yaitu Saung Angklung Udjo selain karena Saung Angklung Udjo telah menjadi salah satu destinasi budaya Indonesia, salah satu produk yang mereka tawarkan yaitu angklung telah mendunia hingga saat ini, bahkan sampai dipelajari di beberapa Negara di bagian Eropa.

Penulis mendapati bahwa karakteristik yang dimiliki oleh Saung Angklung Udjo yang tidak dimiliki oleh destinasi budaya lain di Kota Bandung bahkan di Indonesia yaitu komunikasi yang diterapkan antara produk dan konsumen yang disini berarti wisatawan. Wisatawan dapat mengenal dan mengetahui cara membuat angklung yang menjadi produk Saung Angklung Udjo, dapat


(19)

3

belajar memainkan Angklung, dan menyaksikan kesenian-kesenian tradisional lainnya seperti wayang, tari topeng dan helaran.

Tabel 1.1

JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN & PERTUMBUHAN WISATAWAN SAUNG ANGKLUNG UDJO 2001-2011

Sumber: MODIFIKASI Data Manajemen Saung Angkung Udjo, 2012 Berdasarkan data kunjungan pada tabel 1.1 yang penulis peroleh dari pihak manajemen penulis tertarik dengan penyebab kunjungan wisatawan yang fruktuatif, namun lebih cenderung kepada adanya peningkatan pertahunnya dari data yang dimiliki pada sejak tahun 2001 hingga 2011. Yaitu rata-rata 26,96% kenaikan jumlah wisatawan pertahunnya.

Dapat dikatakan bahwa seni yang dibalut dalam konteks pariwisata dapat menghasilkan ketertarikan bagi wisatawan-wisatawan baik asing maupun domestik. Berkaitan dengan hal tersebut, Saung Angklung Udjo adalah salah suatu lembaga di Indonesia yang ikut melestarikan kesenian-kesenian yang terdapat di Indonesia dan mampu menarik wisatawan baik lokal maupun mancanegara serta memperkenalkannya kepada wisatawan tersebut. Di Lembaga ini terdapat dua produk yang ditawarkan yaitu produk barang yang NO TAHUN

WISATAWAN TOTAL

JUMLAH PERTUMBUHAN (%)

1 2001 20.246

2 2002 31.271 54

3 2003 35.361 13

4 2004 23.723 -33

5 2005 31.313 31

6 2006 42.441 35

7 2007 59.842 41

8 2008 86.483 60,6

9 2009 99.993 15,6

10 2010 136.212 36,2

11 2011 178.7 31,2


(20)

4

berbentuk kerajinan-kerajinan khas masyarakat Jawa Barat, kuliner, workshop dan jasa yaitu workshop dan seni pertunjukan kesenian-kesenian tradisional Jawa Barat.

Seni pertunjukan sebagai salah satu unsur seni yang bersentuhan dengan sektor pariwisata dalam bidang jasa yang memiliki peluang sangat baik dan menjadi salah satu bagian dari 14 sektor jasa di bidang pariwisata yang telah menjadi agenda dari Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia karena memiliki daya tarik yang unik dan memiliki pesan yang menjadi karakter asli bangsa Indonesia serta ingin disampaikan seniman itu kepada penonton dalam bentuk pertunjukan. Peluang ini dikaitkan dengan motivasi perjalanan wisatawan internasional yang banyak dilandasi oleh minat dan keinginan kuat untuk melihat kebudayaan lokal, baik peninggalan sejarah, tradisi yang unik maupun seni pertunjukan. Seni pertunjukan di Saung Angklung udjo diantaranya seni musik (angklung), seni tari, dan seni wayang. Salah satu kesenian yang banyak diminati oleh wisatawan mancanegara dan juga domestik yaitu kesenian angklung. Banyak wisatawan yang berkunjung ke Indonesia khususnya Jawa Barat menggemari alat musik ini, bukan hanya karena asal usul alat musik ini yang terbuat dari bambu dan bisa menghasilkan nada yang indah tetapi cara memainkan angklung di Saung angklung Udjo yang melibatkan wisatawan memainkan alat musik tersebut. Jadi wisatawan yang datang tidak hanya melihat dan menikmati. Namun bisa belajar memainkan angklung tersebut. Berkaitan dengan pelayanan yang diberikan oleh pihak Saung Angklung Udjo dalam sebuah artikel disebutkan bahwa terdapat 10 dimensi pokok layanan yaitu Realibilitas, Responsivitas, Kompetensi, Akses, Kesopanan, Komunikasi, Kredibilitas, Keamanan, Kemampuan memahami pelanggan dan bukti fisik (Parasuraman dalam Fandy Tjiptono, 2008:108).

Komunikasi adalah salah satu hal yang paling menonjol dan diberikan oleh pihak Saung Angklung Udjo dalam produk Seni pertunjukan yang dimilikinya selain karena komunikasi dapat berfungsi sosial, yang berarti komunikasi dan


(21)

5

budaya merupakan hal yang memiliki hubungan timbal balik. Budaya menjadi bagian dari perilaku komunikasi, dan pada gilirannya komunikasipun menjadi turut menentukan, memelihara, mengembangkan atau mewariskan budaya tersebut. Seperti pernyataan berikut ini “ budaya adalah komunikasi” dan

“komunikasi adalah budaya” (Edward T. Hall dalam Deddy Mulyanana, 2011). Dalam suatu proses komunikasi terdapat lima unsur yaitu sumber, pesan, media, penerima dan efek. (Harold Lasswell dalam Deddy Mulyana, 2011:69).

Penulis berkeinginan untuk menganalisis kepuasan wisatawan di Saung Angklung Udjo ditijau dari segi unsur-unsur komunikasi pada pagelaran seni pertunjukan di Saung Angklung Udjo sehingga bisa menjadi salah satu media promosi yang efektif tentang kekayaan budaya masyarakat Indonesia dan juga menjadi salah satu destinasi wisata budaya di Indonesia yang diminati oleh wisatawan domestik maupun asing. Sehingga penelitian ini diberi judul

ANALISIS KEPUASAN WISATAWAN DITINJAU DARI SEGI UNSUR-UNSUR KOMUNIKASI PADA SENI PERTUNJUKAN DI

SAUNG ANGKLUNG UDJO”

B. IDENTIFIKASI MASALAH

Komunikasi yang yang baik dalam memberikan suatu pelayanan baik itu produk barang maupun jasa agar memberikan kepuasan maksimal bagi wisatawan serta menjadi indicator kinerja yang diberikan oleh pihak Saung Angklung Udjo kepada wisatawan yang berkunjung. Dalam konteks seni pertunjukan salah satunya ialah harus tetap memperhatikan unsur-unsur komunikasi yang terdapat di dalamnya. Hal ini harus dapat direncanakan oleh perusahaan agar tetap memiliki nilai budaya dan tetap memilik daya tarik dan memberikan kepuasan bagi wisatawan itu sendiri.

Berdasarkan uraian di atas, maka dalam penelitian ini diidentifikasi beberapa hal yang berkaitan dengan kepuasan wisatawan yang berkunjung di


(22)

6

Saung Angklung Udjo melalui survey pada unsur-unsur komunikasi pada seni pertunjukan di Saung Angklung Udjo yaitu:

1) Bagaimanakah tingkat kepuasan wisatawan di Saung Angklung Udjo di tinjau dari unsur sumber dalam komunikasi pada pagelaran seni pertunjukan di Saung Angklung Udjo ?

2) Bagaimanakah tingkat kepuasan wisatawan di Saung Angklung Udjo di tinjau dari unsur pesan dalam komunikasi pada pagelaran seni pertunjukan di Saung Angklung Udjo ?

3) Bagaimanakah tingkat kepuasan wisatawan di Saung Angklung Udjo di tinjau dari unsur media dalam komunikasi pada pagelaran seni pertunjukan di Saung Angklung Udjo ?

4) Bagaimanakah tingkat kepuasan wisatawan di Saung Angklung Udjo di tinjau dari unsur efek dalam komunikasi pada pagelaran seni pertunjukan di Saung Angklung Udjo ?

C. TUJUAN PENELITIAN

Adapun tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Menganalisis tingkat kepuasan wisatawan ditinjau dari unsur sumber dalam komunikasi pada pagelaran seni pertunjukan di Saung Angklung Udjo

2. Menganalisis tingkat kepuasan wisatawan ditinjau dari unsur pesan dalam pada pagelaran seni pertunjukan di Saung Angklung Udjo

3. Menganalisis tingkat kepuasan wisatawan ditinjau dari unsur media dalam pada pagelaran seni pertunjukan di Saung Angklung Udjo

4. Menganalisis tingkat kepuasan wisatawan ditinjau dari unsur efek dalam pada pagelaran seni pertunjukan di Saung Angklung Udjo

D. MANFAAT PENELITIAN

Adapun manfaat yang hendak dicapai dari penelitian ini adalah sebagai berikut:


(23)

7

1. Manfaat Teoritis

Hasil Penelitian ini diharapkan dapat memperluas kajian ilmu komunikasi dalam ruang lingkup pariwisata agar tetap menjadi suatu atraksi yang menarik bagi wisatawan

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi manajemen perusahaan, khususnya Saung Angklung Udjo dalam upaya controlling dan evaluating agar komunikasi yang terjalin antara produk yang di jual yaitu seni pertunjukan dengan wisatawan yang berkunjung dapat menjadi lebih attraktif dan kreatif lagi.

3. Manfaat Lanjutan

Penelitian ini diharapkan dapat membantu memberikan masukan kepada pembaca yang akan melakukan penelitian lebih lanjut mengenai komunikasi seni pertunjukan khususnya di Saung Angklung Udjo.

E. SISTEMATIKA PENULISAN

Sistematika penulisan adalah urutan atau tata cara penulisan dengan tujuan untuk mempermudah proses pembacaan sebuah karya tulis khususnya skripsi. Berikut adalah sistematika penulisan skripsi ini.

BAB I Pendahuluan

Bab ini menjelaskan tentang latar belakang permasalahan penelitian, rumusan masalah, tujuan, dan manfaat penelitian.

BAB II Tinjauan Pustaka

Bab ini berisikan tentang kajian teori yang berfungsi sebagai landasan teoritis dan juga berisikanhipotesis peneliti dalam pengujian teori


(24)

8

BAB III Metode Penelitian

Bab ini berisikan tentang lokasi penelitian,populasi, sampel, desain penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data.

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

Bab ini menjelaskan tentang hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan serta ditemukan oleh peneliti selama melakukak riset di lapangan.

BAB V Kesimpulan dan Saran

Bab ini berisikan tentang kesimpulan dari hasil pembahasan dan penelitian yang telah dilakukan peneliti serta saran-saran dari peneliti untuk berbagai pihak.


(25)

24

BAB III

METODE PENELITIAN

1. Lokasi Penelitian

Saung Angklung Udjo ini berada di kawasan Bandung bagian timur yang terletak di jln. Padasuka 118, Bandung Jawa Barat Indonesia. Lokasinya tidak terlalu jauh dari pusat kota, akan sangat mudah menemukan lokasi ini karena karena tidak terlalu jauh dari pusat kota warga sekitar kota Bandungpun mengetahui letak dari Saung Angklung Udjo tersebut.

Gambar 3.1

Denah lokasi Saung Angklung Udjo, Bandung-Jawa Barat 2. Metodologi

Berdasarkan pada objek yang dilakukan pada penelitian ini, maka penelitian ini bersifat deskriptif dan verifikatif. Menurut pendapat Zikmund (2003:718) penelitian deskriptif adalah rancangan penelitian untuk menggambarkan


(26)

25

karakteristik dari sebuah populasi atau fenomena yang sedang terjadi. Penelitian deskriptif pada penelitian ini bertujuan pada pemecahan masalah dimasa sekarang dan bersifat aktual. Dengan metode ini akan dilaksanakan penyusunan data, menganalisa dan menginterpretasikannya tentang arti data yang dikumpulkan atau variabel yang diteliti. Maka dapat dikatakan tujuannya untuk memperoleh deskripsi atau gambaran mengenai pengaruh komunikasi seni pertunjukan terhadap kepuasan wisatawan yang berkunjung.

Penelitian verifikatif adalah penelitian yang pada dasarnya ingin menguji kebenaran melalui pengumpulan data di lapangan (Suharsimi Arikunto, 2009:7). Penelitian ini digunakan untuk menguji kebenaran dari hipotesis melalui pengumpulan data di lapangan. Dalam hal ini akan dilakukan melalui penyebaran kuisioner kepada wisatawan Saung Angklung Udjo. Penelitian verifikatif bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh komunikasi komunikasi seni pertunjukan terhadap tingkat kepuasan wisatawan.

Penelitian ini dilakukan dalam kurun waktu kurang dari satu tahun, sehingga metode yang digunakan adalah cross sectional method, yaitu metode penelitian dengan cara memperbaiki objek dalam kurun waktu tertentu atau tidak berkesinambugan dalam jangka waktu panjang (Husain Umar, 2001:45).

Dalam penelitian yang menggunakan metode ini, informasi dari sebagian populasi dikumpulkan langsung di tempat kejadian secara empirik dengan tujuan untuk mengetahui pendapat dari sebagian populasi atau sampel terhadap objek yang sedang diteliti.

3. Populasi

Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai karakteristik tertentu dan mempunyai kesempatan yang sama untuk di pilih menjadi anggota sampel (Umar, 2005 : 77). Berdasarkan tabel 1.1 Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh wisatawan yang melakukan kunjungan ke Saung Angklung Udjo.


(27)

26

4. Sampel

Sampel merupakan sebagian dari populasi yang mempunyai karakteristik tertentu (Umar, 2005:77). Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian wisatawan yang berkunjung ke Saung Anklung Udjo pada tahun 2011

Sedangkan metode pengambilan samplenya menggunakan metode Slovin ( Umar, 2005:78) :

n =

Keterangan : n : Ukuran Sampel

N : Jumlah Populasi = 178.778 wisatawan

e : Kesalahan dalam pengambilan sample. Misalnya 10% maka :

n = 99,944

Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah Simple random sampling yaitu sebuah sampel yang diambil sedemikian rupa dari semua unsur dari populasi yang mempunyai kesempatan yang sama dipilih sebagai sampel tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi (Sugiyono 2001 : 57). Berdasarkan penghitungan diatas diperoleh hasil penghitungan sampel sebanyak 99,944 dan dibulatkan menjadi 100 reponden. Jadi sampel dalam penelitian ini sebanyak 100 responden. yang sudah dianggap bisa mewakili populasi.

5. Jenis dan Sumber Data 1. Data primer n = 178778

1 + 178778 (0,01)

n = 178778 1 + 1787,78


(28)

27

Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data pada pengumpul data (Sugiyono, 2008:402). Data primer adalah data yang didapat dari sumber pertama baik dari individu ataupun perseorangan, seperti dari wawancara atau pengisian kuisioner ang dilakukan peneliti (Umar, 2005:42). Adapun data primer yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data mengenai jawaban responden atas penyebaran kuisioner pengaruh unsur-unsur komunikasi seni pertunjukan terhadap tingkat kepuasan wisatawan di Saung Angklung Udjo.

2. Data sekunder

Sumber sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen (Sugiyono, 2008:402). Data tersebut merupakan data yang diperoleh secara tidak langsung dan sudah diolah oleh pihak-pihak lain. Dalam penelitian ini, data sekunder diperoleh dari internet, jurnal dan data yang didapat dari manajemen Saung Angklung Udjo.

6. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Observasi Lapangan, adalah suatu teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara mengunjungi tempat yang menjadi objek penelitian. Fokus dalam penelitian ini adalah komunikasi seni pertunjukan di Saung Angklung Udjo.

2. Wawancara, adalah suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengadakan tanya jawab, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan sumber data. Dalam penelitian ini wawancara dilakukan kepada pihak manajemen Saung Angklung Udjo dan Wisatawan yang berkunjung di Saung Angklung Udjo.

3. Studi Literatur, adalah metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengumpulkan informasi yang berhubungan dengan teori-teori yang terdapat kaitannya dengan masalah yang diteliti. Adapun


(29)

28

data-data tersebut dapat diperoleh dari media internet, surat kabar, buku-buku literatur yang memiliki keterkaitan dengan masalah yang diteliti.

4. Studi Dokumentasi, adalah suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan mengambil foto kemudian mengarsipkan objek penelitian. Dalam penelitian ini studi dokumentasi dilakukan dengan cara pendokumentasian pagelaran seni pertunjukan beserta komunikasi yang terjalin antara seniman dengan wisatawan yang berkunjung di Saung Angklung Udjo.

5. Angket atau Kuesioner. Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan secara tertulis yang akan dijawab oleh responden penelitian, agar peneliti memperoleh data lapangan / empiris untuk memecahkan masalah penelitian dan menguji hipotesis yang telah diterapkan (Supardi, 2005:127). Dalam penelitian ini, kuesioner yang digunakan adalah kuesioner tertutup yaitu model pertanyaan dimana pertanyaan tersebut telah disediakan jawabannya, sehingga responden hanya memilih dari alternatif jawaban yang sesuai dengan pendapat atau pilihannya (Supardi, 2005:133). Cara pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan prosedur:

1) Responden diberi kuesioner

2) Ketika responden mengisi kuesioner peneliti kuesioner menunggu dan diberikan penjelasan apabila terdapat pertanyaan yang masih belum dimengerti oleh responden 3) Setelah responden mengisi kemudian jawaban tersebut

ditabulasi, diolah, dianalisis dan disimpulkan. 7. Metode Analisis Data

1. Pengukuran Data

Dalam penelitian ini menggunakan pengukuran skala interval yaitu data yang jaraknya sama, tetapi tidak mempunyai nilai nol absolut (mutlak) (Sugiyono, 2007:24).


(30)

29

2. Penetapan Skala

Dalam penelitian ini, tanggapan responden atas sikap dan mengenai unsur-unsur komunikasi pada pagelaran seni pertunjukan terhadap tingkat kepuasan wisatawan di Saung Angklung Udjo diukur dengan menggunakan skala Likert yang termasuk dalam skala non perbandingan.

Menurut Sugiyono (2008:93) skala Likert adalah skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial.

Setiap item akan diberikan 4 pilihan jawaban untuk setiap pertanyaan. Pilihan terhadap masing-masing jawaban untuk tanggapan responden atas dimensi unsur-unsur Komunikasi (X) dan kepuasan wisatawan (Y) diberi skor sebagai berikut :

a. bobot nilai 4 berarti sangat setuju b. bobot nilai 3 berarti setuju c. bobot nilai 2 berarti tidak setuju

d bobot nilai 1 berarti sangat tidak setuju

Alasan penelitian menggunakan skala Likert 1-4 yaitu untuk menghilangkan jawaban ragu-ragu, karena jawaban tersebut dapat memberikan makna ganda, dan tidak menjelaskan jawaban responden yang sebenarnya secara pasti. Selain itu agar dalam mengklasifikasikan data yang telah didapat dengan mudah, mengacu kepada dua kutub yaitu penting dan tidak penting, setuju dan tidak setuju. Selain itu responden cepat memahami bagaimana menggunakan skala tersebut pada saat mengisi kuisioner. Dalam hal ini responden dalam penelitian yaitu wisatawan yang berkunjung di Saung Angklung Udjo.


(31)

30

8. Operasionalisasi Variabel

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

VARIABEL SUB

VARIABEL INDIKATOR UKURAN SKALA

Komunikasi ( Harold Lasswell dalam Deddy Mulyana , 2011 : 69)

Sumber Seniman

1. Tingkat kemahiran seniman dalam bermain kesenian angklung

2. Skala keinteraktifan cara seniman

dalam menampilkan seni

pertunjukan

Ordinal

Ordinal

Pesan

1. Makna pesan

2. simbol yang digunakan

untuk menyampaikan

makna pesan

3. bentuk / organisasi pesan

1. Nilai positif yang terkandung dalam pesan yang disampaikan

2. Tingkat kejelasan cara

penyampaian pesan (melalui bahasa yang digunakan)

3. Tingkat kemudahan pemahaman wisatawan akan pesan yang disampaikan. Ordinal Ordinal Ordinal Media Seni Pertunjukan

1. Tingkat kemenarikan Seni pertunjukan

2. Tingkat kualitas produk seni pertunjukan yang di tampilkan dalam seni pertunjukan

3. Tingkat Variasi konten-konten produk seni pertunjukan di Saung Angklung Udjo

4. Tingkat keunggulan produk seni pertunjukan dibandingkan dengan kompetitor

5. Tingkat ketersediaan fasilitas yang menunjang terlaksananya seni

Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal


(32)

31

pertunjukan di Saung Angklung Udjo

Efek

1. Perasaan terhibur dari wisatawan yang menikmati seni pertunjukan.

2. Wawasan wisatawan akan

kesenian-kesenian tradisional Ordinal Ordinal Kepuasan Pelanggan (Martilla & James dalam Tiptono & Chandra 2011

: 319) Pesepsi

kinerja dan Skala Kepentinga n

Persepsi ialah penilaian subjektif dari pengalaman layanan yang sebenarnya

Skala kepentingan ialah aspek – aspek yang di nilai penting oleh

pelanggan dan

mempengaruhi apakah kepuasan pelanggan ( Fandy Tjiptono, 2008)

1. Tingkat kemahiran seniman dalam bermain kesenian angklung

2. Tingkat kualitas interaksi seniman

dengan wisatawan selama

pertunjukan

3. Nilai positif yang terkandung dalam pesan yang disampaikan

4. Tingkat kejelasan cara

penyampaian pesan (melalui bahasa yang digunakan)

5. Tingkat kemudahan pemahaman wisatawan akan pesan yang disampaikan.

6. Tingkat kemenarikan Seni pertunjukan

7. Tingkat kualitas produk seni pertunjukan yang di tampilkan dalam seni pertunjukan

8. Tingkat Variasi konten-konten produk seni pertunjukan di Saung Angklung Udjo

9. Tingkat keunggulan produk seni pertunjukan dibandingkan dengan kompetitor Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal


(33)

32

10.Tingkat ketersediaan fasilitas yang menunjang terlaksananya seni pertunjukan di Saung Angklung Udjo

11.Perasaan terhibur dari wisatawan yang menikmati seni pertunjukan. 12.Penambahan wawasan Wisatawan

akan kesenian dan kebudayaan yang ditampilkan di Saung Angklung Udjo

Ordinal

Sumber : diolah oleh peneliti 9. Teknik Pengolahan Data

1. Uji Validitas

Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data itu valid, valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono ,2009 : 248). Untuk mencari nilai validitas yaitu dengan mengkorelasikan antar skor item instrumen dengan rumus Pearson Product Moment sebagai berikut :

Keterangan :

rxy = Koefisien korelasi

∑ x = Jumlah skor tiap item

∑ y = Jumlah skor total (seluruh item) n = Jumlah responden


(34)

33

Setelah harga hitung diperoleh, kemudian dihitung dengan Uji-t dengan rumus sebagai berikut :

Keterangan : t = Nilai thitung

r = Koefisien korelasi hasil rhitung

n = Jumlah responden

Validitas tiap item akan terbukti jika harga t hitung lebih besar dari t tabel dan apabila hasil t hitung lebih kecil dari t tabel maka item angket tersebut tidak valid. Jika instrumen itu valid, maka diliat kriteria penafsiran mengenai indeks korelasinya (r) sebagai berikut :

Tabel 3.3

Interpretasi Koefisien Korelasi nilai r

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,800 – 1000 Sangat kuat

0,600 - 0,799 Kuat

0,400 - 0,599 Cukup kuat

0,200 - 0,399 Rendah

0,000 - 0,199 Sangat rendah

Sumber : Sugiyono (2009) Teknik perhitungan yang digunakan untuk menganalisis validitas instrument penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik korelasi biasa, yaitu korelasi antara skor-skor tes dari peserta yang sama. Selanjutnya perlu diuji apakah koefisien validitas tersebut signifikan pada


(35)

34

taraf tertentu. Artinya, adanya koefisien validitas tersebut bukan karena faktor kebetulan.

Dalam mengolah data peneliti menggunakan Microsoft Excel 2010 untuk mengolahnya dengan menggunakan rumus/syntax dalam mengaplikasikan rumus penghitungan uji validitas instrument penelitian tersebut. Untuk dapat lebih rinci dapat dilihat dalam tabel berikut :

Tabel 3.4

Hasil Pengukuran Uji Validitas Instrumen Penelitian Importance Ratings table

No Pernyataan Nilai r

hitung

Nilai r Tabel

Ket.

1 Kemahiran Seniman 0,764 0,361 Valid

2 Keinteraktifan Seniman 0.515 0,361 Valid

3 Makna Pesan 0,491 0,361 Valid

4 Kejelasan Cara Penyampaian Pesan 0,586 0,361 Valid

5 Kemudahan Pesan untuk dipahami 0,585 0,361 Valid

6 Kemenarikan Seni Pertunjukan 0,514 0,361 Valid

7 Kualitas Seni Pertunjukan 0,585 0,361 Valid

8 Variasi konten-konten Seni Pertunjukan 0,745 0,361 Valid 9 Keunggulan dibandingkan dengan Kompetitor 0,521 0,361 Valid 10 Fasilitas Pagelaran Seni Pertunjukan 0,462 0,361 Valid 11 Perasaan Terhibur setelah menyaksikan Seni

Pertunjukan 0,404 0,361 Valid

12 Wawasan yang bertambah setelah menyaksikan


(36)

35

Tabel 3.5

Hasil Pengukuran Uji Validitas Performance Ratings

No Pernyataan Nilai r

hitung

Nilai r

Tabel Ket.

1 Kemahiran Seniman 0,381 0,361 Valid

2 Keinteraktifan Seniman 0,381 0,361 Valid

3 Makna Pesan 0,484 0,361 Valid

4 Kejelasan Cara Penyampaian pesan 0,368 0,361 Valid

5 Kemudahan Pesan untuk dipahami 0,403 0,361 Valid

6 Kemenarikan Seni Pertunjukan 0,398 0,361 Valid

7 Kualitas Seni Pertunjukan 0,503 0,361 Valid

8 Variasi konten-konten Seni Pertunjukan 0,535 0,361 Valid 9 Keunggulan dibandingkan dengan competitor 0,768 0,361 Valid 10 Fasilitas Pagelaran Seni Pertunjukan 0,452 0,361 Valid

11 Perasaan Terhibur setelah menyaksikan Seni

Pertunjukan 0,518

0,361 Valid

12 Wawasan yang bertambah setelah

menyaksikan Seni Pertunjukan 0,597 0,361 Valid

Sumber : Diolah oleh Peneliti

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas menunjukan sejauh mana tingkat kekonsistenan pengukuran dari suatu responden ke responden yang lain atau dengan kata lain sejauh mana pertanyaan dapat dipahami sehingga tidak menyebabkan beda interpretasi dalam pemahaman pertanyaan tersebut.

Perhitungan reliabilitas pertanyaan dilakukan dengan bantuan program Microsoft Office Excel 2010. Pengujian reliabilitas instrumen penelitian dilakukan pada masing-masing skala kepentingan dan kinerja


(37)

36

dalam unsur-unsur komunikasi. Hasil pengujian reliabilitas instrumen untuk setiap variabel dalam penelitian ini diperlihatkan pada lampiran.

Uji reliabilitas diakukan untuk mendapatkan ketepatan alat pengumpul data yang digunakan. Untuk uji reliabilitas ini penulis menggunakan metode Alpha dengan mengukur reliabilitas alat ukur dengan sekali pengukuran (Riduwan, 2007 : 115), rumusnya adalah :

r11 =

Keterangan :

r11 = nilai reliabilitas

s1 = jumlah varian skor tiap item

St = varian total

k = jumlah item

Untuk mencari nilai varian tiap skor item digunakan persamaan sebagai berikut :

Si =

Keterangan :

Si = varian skor tiap item

X2 = jumlah kuadrat item X (∑ X)2 = jumlah item X dikuadratkan N = jumlah responden

Hasil perhitungan r11 dibandingkan dengan rtabel pada taraf nyata α

= 5%, dengan kriteria kelayakan jika r11 > rtabel berarti reliabel dan

sebaliknya jika r11 < rtabel berarti tak reliabel. Bila keofeisien reliabilitas

telah dihitung, maka untuk menyatakan hubungan bisa digunakan kriteria Guilford (1956), yaitu :

a. < 0,20 : hubungan yang sangat kecil dan bisa diabaikan b. 0,20 -< 0,40 : hubungan yang kecil (tidak erat)


(38)

37

d. 0,70 -<0,90 : hubungan yang erat (reliabel)

e. 0,90 -<1,00 : hubungan yang sangat erat (sangan reliabel)

Tabel 3.6

Hasil Pengukuran Uji Realibilitas Instrumen Penelitian Importance Ratings

No Pernyataan Nilai r

hitung

Nilai r

Tabel Ket.

1 SUMBER 0,701 0,7 Reliable

2 PESAN 0,714 0,7 Reliable

3 MEDIA 0,819 0,7 Sangat

Reliabel

4 EFEK 0,731 0,7 Reliable

Tabel 3.7

Hasil Pengukuran Uji Realibilitas Instrumen Penelitian Performance Ratings

No Pernyataan Nilai r

hitung

Nilai r

Tabel Ket.

1 SUMBER 0,826 0,7 Reliabel

2 PESAN 0,718 0,7 Reliabel

3 MEDIA 0,735 0,7 Sangat

Reliabel

4 EFEK 0,735 0,7 Reliabel

3. Methods Successive Interval (MSI)

Karena penelitian ini diukur dalam bentuk skala ordinal seperti dijelaskan dalam operasionalisasi variabel sebelumnya. Skala ordinal yaitu skala yang didasarkan pada rangking dari jenjang yang lebih tinggi sampai jenjang yang terendah. Maka semua data ordinal yang telah terkumpul terlebih dahulu akan ditransformasikan menjadi skala interval dengan Methods Successive Interval langkah – langkahnya ialah sebagai berikut :


(39)

38

Setelah diperoleh frekuensinya, dilakukan perhitungan proporsi (p) pada setiap pilihan jawaban dengan cara membagi frekuensi dengan jumlah responden.

b. Kemudian menghitung proporsi kumulatif untuk setiap pilihan jawaban.

c. Untuk setiap pertanyaan, tentukan nilai batas z (tabel normal) untuk setiap jawaban.

d. Tentukan nilai interval rata-rata untuk setiap pilihan jawaban melalui persamaan berikut.

SV=

4. Importance-Performance Analysis

Analisis ini sangat bermanfaat sebagai pedoman dalam mengalokasikan sumber daya organisasi yang terbatas pada bidang-bidang spesifik, dimana perbaikan kinerja bisa berdampak pada kepuasan total. Selain itu analisis ini juga menunjukan bidang atau atribut tertentu yang perlu dipertahankan dan aspek-aspek yang perlu dikurangi prioritasnya.

Dalam teknik ini, responden diminta untuk menilai tingkat kepentingan berbagai atribut relevan dan tingkat kinerja perusahaan pada masing-masing attribut tersebut. Kemudian, nilai rata-rata tingkat kepentingan attribute dan kinerja perusahaan akan dianalisis dalam Importance – Performance Matrix. Matriks ini sangat bermanfaat sebagai pedoman dalam mengalokasikan sumber daya organisasi yang terbatas pada bidang-bidang spesifik, dimana perbaikan kinerja bisa berdampak besar pada kepuasan pelanggan total. Selain itu, matriks ini juga menunjukan bidang atau attribut tertentu yang perlu dipertahankan


(40)

39

dan aspek-aspek yang perlu dikurangi prioritasnya. Namun dalam hal ini, batas antara “tingkat kepentingan tinggi” dan “tingkat kepentingan rendah” serta “tingkat kinerja tinggi” dan “tingkat kinerja rendah” bersifat relatif arbitrary, tergantung konteks riset bersangkutan (Martilla & James dalam Tjiptono & Chandra, 2011:319).


(41)

76

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut.:

1. Dalam meneliti kepuasan wisatawan pada unsur sumber dalam komunikasi pada pagelaran seni pertunjukan di Saung Angklung Udjo penulis menggunakan dua indikator yakni kemahiran dan keinteraktifan seniman. Dalam hal ini kepuasan wisatawan terhadap kemahiran dan keinteraktifan seniman pada pagelaran seni pertunjukan berada pada kategori tidak puas. Dengan total skor pada skala kepentingan dan kinerja dari attribut kemahiran seniman mengindikasikan bahwa kinerja dari unsur sumber dalam komunikasi pada pagelaran seni pertunjukan dinilai dari dua attribut tersebut memiliki kinerja yang masih kurang ketika dibandingkan dengan skala kepentingan unsur sumber tersebut pada pagelaran seni pertunjukan. Pada aspek ini diperlukan adanya peningkatan mutu kinerja dari aspek sumbber dalam pagalran seni pertunjukan di Saung Angklung Udjo agar dapat mencapai kepuasan bagi wisatawan secara lebih maksimal.

2. Dalam meneliti kepuasan wisatawan pada unsur pesan dalam komunikasi pada pagelaran seni pertunjukan di Saung Angklung Udjo penulis menggunakan tiga indikator yakni makna positif pesan tersebut, kejelasan cara penyampaian, dan kemudahan pesan untuk dipahami wisatawan . Dalam hal ini kepuasan wisatawan terhadap ketiga attribut tersebut diukur melalui penilaian dengan total skor pada skala kepentingan dan kinerja dari attribut makna pesan mengindikasikan adanya kepuasan bagi


(42)

77

wisatawan dari attibut tersebut dinilai kinerja yang terdapat pada pagelaran seni pertunjukan di Saung Angklung Udjo karena berada diatas penilaian skala kepentingan dari dari attribut tersebut , namun pada attribut kejelasan cara penyampaian dan kemudahan pesan untuk dipahami wisatawan masih belum memberikan kepuasan pada wisatawan. Namun, setelah dirata-ratakan, kepuasan wisatawan pada attribut-attribut tersebut mengindikasikan bahwa kinerja dari unsur pesan dalam komunikasi pada pagelaran seni pertunjukan dinilai dari tiga attribut tersebut terdapat pada kategori tidak puas. Pada aspek pesan dalam pagelaran seni pertunjukan di Saung Angklung Udjo memang berada pada kategori tidak puas apabila dibandingkan dengan skala kepentingan, namun ketika melihat skala kepentingan yang masih berada dibawah standard sangat penting hal ini menjadi prioritas rendah-sedang, tidak menjadi prioritas utama

3. Dalam meneliti kepuasan wisatawan pada unsur media dalam komunikasi pada pagelaran seni pertunjukan di Saung Angklung Udjo penulis menggunakan lima indikator yakni kemenarikan seni pagelaran, kualitas pagelaran seni pertunjukan, variasi konten-konten pagelaran seni pertunjukan, keunggulan pagelaran seni pertunjukan dibandingkan dengan kompetitor, dan fasilitas yang terdapat pada pagelaran seni pertunjukan di Saung Angklung Udjo . Dalam hal ini kepuasan wisatawan terhadap kelima attribut tersebut dinilai memlaui penilaian dengan total skor pada skala kepentingan dan kinerja dari attribut variasi konten-konten seni pertunjukan mengindikasikan adanya kepuasan bagi wisatawan dari attibut tersebut dinilai kinerja yang terdapat pada pagelaran seni pertunjukan di Saung Angklung Udjo karena berada diatas penilaian skala kepentingan dari dari attribut tersebut , namun pada attribut kemenarikan seni pagelaran, kualitas pagelaran seni pertunjukan, keunggulan pagelaran seni pertunjukan dibandingkan dengan kompetitor, dan fasilitas yang terdapat pada pagelaran seni pertunjukan di Saung Angklung Udjo masih


(43)

78

belum memberikan kepuasan pada wisatawan. Namun, setelah dirata-ratakan, kepuasan wisatawan pada attribut-attribut tersebut mengindikasikan bahwa kinerja dari unsur media dalam komunikasi pada pagelaran seni pertunjukan dinilai dari lima attribut tersebut terdapat pada kategori tidak puas. Pada aspek media dalam pagelaran seni pertunjukan di Saung Angklung Udjo memang berada pada kategori tidak puas apabila dibandingkan dengan skala kepentingan, namun ketika melihat skala kepentingan yang masih berada dibawah standard sangat penting hal ini menjadi prioritas rendah-sedang, tidak menjadi prioritas utama

4. Dalam meneliti kepuasan wisatawan pada unsur efek dalam komunikasi pada pagelaran seni pertunjukan di Saung Angklung Udjo penulis menggunakan dua indikator yakni perasaan terhibur dari wisatawan dan penambahan wawasan wisatawan akan kesenian-kesenian tradisional Indonesia. Dalam hal ini kepuasan wisatawan terhadap kedua attribut tersebut dinilai dengan total skor pada skala kepentingan dan kinerja dari attribut penambahan wawasan wisatawan mengenai kesenian-kesenian tradisional Indonesia mengindikasikan adanya kepuasan bagi wisatawan dari attribut tersebut dinilai dari dari attribut penambahan wawasan tersebut yang terdapat pada pagelaran seni pertunjukan di Saung Angklung Udjo karena berada diatas penilaian skala kepentingan dari dari attribut tersebut , namun pada attribut perasaan terhibur dari wisatawan masih belum memberikan kepuasan pada wisatawan. Namun, setelah dirata-ratakan, kepuasan wisatawan pada attribut-attribut tersebut mengindikasikan bahwa kinerja dari unsur efek dalam komunikasi pada pagelaran seni pertunjukan dinilai dari kedua attribut tersebut terdapat pada kategori sangat puas. Maka dalam hal ini perlu dipertahankan kinerjanya dan bisa lebih baik apabila bisa ditingkatkan lagi.


(44)

79

B. Saran

Hasil penelitian membuktikan bahwa pada pagelaran seni pertunjukan di Saung Angklung udjo masih banyak unsur-unsur komunikasi yang harus ditingkatkan guna memberikan kepuasan total pada wisatawan yang berkunjung, seperti kemahiran seniman, kemenarikan pagelaran seni pertunjukan, kualitas pagelaran seni pertunjukan, dan perasaan terhibur dari wisatawan yang menyaksikan.yang

Ada unsur-unsur komunikasi pada pagelaran seni pertunjukan yang memiliki prioritas rendah bagi wisatawan namun kinerjanya dinilai baik seperti pada makna pesan yang disampaikan, kejelasan cara penyampaian pesan, kemudahan pesan untuk dipahami wisatawan, keunggulan pagelaran seni pertunjukan dibandingkan dengan kompetitor, fasilitas yang menunjang terlaksananya pagelaran seni pertunjukan hal ini mungkin memang tidak harus diprioritaskan, namun pada unsur pesan ini juga tidak berarti untuk dikesampingkan, tetap harus diperhatikan namun dapat difokuskan kepada unsur-unsur komunikasi yang membutuhkan fokus lebih agar dapat meningkatkan kepuasan wisatawan.

Terdapat juga unsur-unsur komunikasi pada pagelaran seni pertunjukan di Saung Angklung Udjo yang harus tetap dipertahankan kinerjanya agar kepuasan bagi wisatawan tetap ada pada unsur-unsur komunikasi pada pagelaran seni pertunjukan di Saung Angklung Udjo. Seperti, variasi konten-konten seni pertunjukan dan penambahan wawasan wisatawan terhadap kesenian-kesenian tradisional yang dimiliki Indonesia.


(45)

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku :

Arikunto, Suharsimi (2009), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta : Rineka Cipta.

Umar, Husain (2001). Metode Penelitian Bisnis Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Irawan, Handi (2002), 10 Prinsip Kepuasan Pelanggan, PT. Alex Media Komputindo, Jakarta.

Jaeni. (2007) Komunikasi Seni Pertunjukan.: membaca teater rakyat Indonesia : sandiwara Cirebon.

Penerbit etnoteater publisher. Bandung

Komala, Lukiati (2009) Ilmu Komunikasi. Widya Padjajaran : Bandung

Kotler, Philip. (2005). Manajemen Pemasaran.PT Indeks Kelompok Gramedia. Jakarta.

Kotler, Philip, Kevin L Keller, (2009) Manajemen Pemasaran, Penerbit Erlangga, Jakarta Mulyana Deddy (1998) Komunikasi antar Budaya. Penerbit Rosda Bandung

Mulyana Deddy (2016). Pengantar Ilmu Komunikasi. Penerbit Rosda. Bandung

Murtiyoso, Bambang. (2004). Mencermati Seni Pertunjukan II dalam perspektif Pariwisata,

Lingkungan dan Kajian Seni Pertunjukan. Penerbit Ford Foundation. Surakarta Nirwana, (2012) Pemasaran Jasa, Penerbit Alta, Jakarta

Pedit S. Nyoman (2002) Ilmu Pariwisata : Pradnya PARAMITA : Jakarta

Sugiyono.(2008).Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Penerbit Alfabetha.Bandung.


(46)

Supranto, J dan Limakrisma Nandan (2007) Perilaku konsumen dan Strategi Pemasaran : Mitra wacana Media : Jakarta

Swastha, Bayu. (2007). Azas-azas Marketing. Penerbit Liberty.Yogyakarta.

Takari Muhammad.(2005). Etnomusikologi. Medan

Tjiptono, Fandy (2008), Service Management, Penerbit Andi. Yogyakarta

Tjiptono, Fandy & Gregorius Chandra, (2007) Service, Quality & Satisfaction edisi ke III, Penerbit Andi, Yogyakarta

Yoeti Oka A.(1983). Komersialisasi Seni Budaya dalam Pariwisata.Penerbit Angkasa.Jakarta.


(1)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut.:

1. Dalam meneliti kepuasan wisatawan pada unsur sumber dalam komunikasi pada pagelaran seni pertunjukan di Saung Angklung Udjo penulis menggunakan dua indikator yakni kemahiran dan keinteraktifan seniman. Dalam hal ini kepuasan wisatawan terhadap kemahiran dan keinteraktifan seniman pada pagelaran seni pertunjukan berada pada kategori tidak puas. Dengan total skor pada skala kepentingan dan kinerja dari attribut kemahiran seniman mengindikasikan bahwa kinerja dari unsur sumber dalam komunikasi pada pagelaran seni pertunjukan dinilai dari dua attribut tersebut memiliki kinerja yang masih kurang ketika dibandingkan dengan skala kepentingan unsur sumber tersebut pada pagelaran seni pertunjukan. Pada aspek ini diperlukan adanya peningkatan mutu kinerja dari aspek sumbber dalam pagalran seni pertunjukan di Saung Angklung Udjo agar dapat mencapai kepuasan bagi wisatawan secara lebih maksimal.

2. Dalam meneliti kepuasan wisatawan pada unsur pesan dalam komunikasi pada pagelaran seni pertunjukan di Saung Angklung Udjo penulis menggunakan tiga indikator yakni makna positif pesan tersebut, kejelasan cara penyampaian, dan kemudahan pesan untuk dipahami wisatawan . Dalam hal ini kepuasan wisatawan terhadap ketiga attribut tersebut diukur melalui penilaian dengan total skor pada skala kepentingan dan kinerja dari attribut makna pesan mengindikasikan adanya kepuasan bagi


(2)

77

Zulfiqar Muhammad, 2013

Analisis Kepuasan Wisatawan Ditinjau Dari Segi Unsur-Unsur Komunikasi Pada Pagelaran Seni Pertunjukan Di Saung Angklung Udjo

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

wisatawan dari attibut tersebut dinilai kinerja yang terdapat pada pagelaran seni pertunjukan di Saung Angklung Udjo karena berada diatas penilaian skala kepentingan dari dari attribut tersebut , namun pada attribut kejelasan cara penyampaian dan kemudahan pesan untuk dipahami wisatawan masih belum memberikan kepuasan pada wisatawan. Namun, setelah dirata-ratakan, kepuasan wisatawan pada attribut-attribut tersebut mengindikasikan bahwa kinerja dari unsur pesan dalam komunikasi pada pagelaran seni pertunjukan dinilai dari tiga attribut tersebut terdapat pada kategori tidak puas. Pada aspek pesan dalam pagelaran seni pertunjukan di Saung Angklung Udjo memang berada pada kategori tidak puas apabila dibandingkan dengan skala kepentingan, namun ketika melihat skala kepentingan yang masih berada dibawah standard sangat penting hal ini menjadi prioritas rendah-sedang, tidak menjadi prioritas utama

3. Dalam meneliti kepuasan wisatawan pada unsur media dalam komunikasi pada pagelaran seni pertunjukan di Saung Angklung Udjo penulis menggunakan lima indikator yakni kemenarikan seni pagelaran, kualitas pagelaran seni pertunjukan, variasi konten-konten pagelaran seni pertunjukan, keunggulan pagelaran seni pertunjukan dibandingkan dengan kompetitor, dan fasilitas yang terdapat pada pagelaran seni pertunjukan di Saung Angklung Udjo . Dalam hal ini kepuasan wisatawan terhadap kelima attribut tersebut dinilai memlaui penilaian dengan total skor pada skala kepentingan dan kinerja dari attribut variasi konten-konten seni pertunjukan mengindikasikan adanya kepuasan bagi wisatawan dari attibut tersebut dinilai kinerja yang terdapat pada pagelaran seni pertunjukan di Saung Angklung Udjo karena berada diatas penilaian skala kepentingan dari dari attribut tersebut , namun pada attribut kemenarikan seni pagelaran, kualitas pagelaran seni pertunjukan, keunggulan pagelaran seni pertunjukan dibandingkan dengan kompetitor, dan fasilitas yang terdapat pada pagelaran seni pertunjukan di Saung Angklung Udjo masih


(3)

belum memberikan kepuasan pada wisatawan. Namun, setelah dirata-ratakan, kepuasan wisatawan pada attribut-attribut tersebut mengindikasikan bahwa kinerja dari unsur media dalam komunikasi pada pagelaran seni pertunjukan dinilai dari lima attribut tersebut terdapat pada kategori tidak puas. Pada aspek media dalam pagelaran seni pertunjukan di Saung Angklung Udjo memang berada pada kategori tidak puas apabila dibandingkan dengan skala kepentingan, namun ketika melihat skala kepentingan yang masih berada dibawah standard sangat penting hal ini menjadi prioritas rendah-sedang, tidak menjadi prioritas utama

4. Dalam meneliti kepuasan wisatawan pada unsur efek dalam komunikasi pada pagelaran seni pertunjukan di Saung Angklung Udjo penulis menggunakan dua indikator yakni perasaan terhibur dari wisatawan dan penambahan wawasan wisatawan akan kesenian-kesenian tradisional Indonesia. Dalam hal ini kepuasan wisatawan terhadap kedua attribut tersebut dinilai dengan total skor pada skala kepentingan dan kinerja dari attribut penambahan wawasan wisatawan mengenai kesenian-kesenian tradisional Indonesia mengindikasikan adanya kepuasan bagi wisatawan dari attribut tersebut dinilai dari dari attribut penambahan wawasan tersebut yang terdapat pada pagelaran seni pertunjukan di Saung Angklung Udjo karena berada diatas penilaian skala kepentingan dari dari attribut tersebut , namun pada attribut perasaan terhibur dari wisatawan masih belum memberikan kepuasan pada wisatawan. Namun, setelah dirata-ratakan, kepuasan wisatawan pada attribut-attribut tersebut mengindikasikan bahwa kinerja dari unsur efek dalam komunikasi pada pagelaran seni pertunjukan dinilai dari kedua attribut tersebut terdapat pada kategori sangat puas. Maka dalam hal ini perlu dipertahankan kinerjanya dan bisa lebih baik apabila bisa ditingkatkan lagi.


(4)

79

Zulfiqar Muhammad, 2013

Analisis Kepuasan Wisatawan Ditinjau Dari Segi Unsur-Unsur Komunikasi Pada Pagelaran Seni Pertunjukan Di Saung Angklung Udjo

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. Saran

Hasil penelitian membuktikan bahwa pada pagelaran seni pertunjukan di Saung Angklung udjo masih banyak unsur-unsur komunikasi yang harus ditingkatkan guna memberikan kepuasan total pada wisatawan yang berkunjung, seperti kemahiran seniman, kemenarikan pagelaran seni pertunjukan, kualitas pagelaran seni pertunjukan, dan perasaan terhibur dari wisatawan yang menyaksikan.yang

Ada unsur-unsur komunikasi pada pagelaran seni pertunjukan yang memiliki prioritas rendah bagi wisatawan namun kinerjanya dinilai baik seperti pada makna pesan yang disampaikan, kejelasan cara penyampaian pesan, kemudahan pesan untuk dipahami wisatawan, keunggulan pagelaran seni pertunjukan dibandingkan dengan kompetitor, fasilitas yang menunjang terlaksananya pagelaran seni pertunjukan hal ini mungkin memang tidak harus diprioritaskan, namun pada unsur pesan ini juga tidak berarti untuk dikesampingkan, tetap harus diperhatikan namun dapat difokuskan kepada unsur-unsur komunikasi yang membutuhkan fokus lebih agar dapat meningkatkan kepuasan wisatawan.

Terdapat juga unsur-unsur komunikasi pada pagelaran seni pertunjukan di Saung Angklung Udjo yang harus tetap dipertahankan kinerjanya agar kepuasan bagi wisatawan tetap ada pada unsur-unsur komunikasi pada pagelaran seni pertunjukan di Saung Angklung Udjo. Seperti, variasi konten-konten seni pertunjukan dan penambahan wawasan wisatawan terhadap kesenian-kesenian tradisional yang dimiliki Indonesia.


(5)

Sumber Buku :

Arikunto, Suharsimi (2009), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta : Rineka Cipta.

Umar, Husain (2001). Metode Penelitian Bisnis Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Irawan, Handi (2002), 10 Prinsip Kepuasan Pelanggan, PT. Alex Media Komputindo, Jakarta.

Jaeni. (2007) Komunikasi Seni Pertunjukan.: membaca teater rakyat Indonesia : sandiwara Cirebon. Penerbit etnoteater publisher. Bandung

Komala, Lukiati (2009) Ilmu Komunikasi. Widya Padjajaran : Bandung

Kotler, Philip. (2005). Manajemen Pemasaran.PT Indeks Kelompok Gramedia. Jakarta.

Kotler, Philip, Kevin L Keller, (2009) Manajemen Pemasaran, Penerbit Erlangga, Jakarta Mulyana Deddy (1998) Komunikasi antar Budaya. Penerbit Rosda Bandung

Mulyana Deddy (2016). Pengantar Ilmu Komunikasi. Penerbit Rosda. Bandung Murtiyoso, Bambang. (2004). Mencermati Seni Pertunjukan II dalam perspektif Pariwisata, Lingkungan dan Kajian Seni Pertunjukan. Penerbit Ford Foundation. Surakarta

Nirwana, (2012) Pemasaran Jasa, Penerbit Alta, Jakarta

Pedit S. Nyoman (2002) Ilmu Pariwisata : Pradnya PARAMITA : Jakarta

Sugiyono.(2008).Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Penerbit Alfabetha.Bandung.


(6)

Zulfiqar Muhammad, 2013

Analisis Kepuasan Wisatawan Ditinjau Dari Segi Unsur-Unsur Komunikasi Pada Pagelaran Seni Pertunjukan Di Saung Angklung Udjo

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Supranto, J dan Limakrisma Nandan (2007) Perilaku konsumen dan Strategi Pemasaran : Mitra wacana Media : Jakarta

Swastha, Bayu. (2007). Azas-azas Marketing. Penerbit Liberty.Yogyakarta. Takari Muhammad.(2005). Etnomusikologi. Medan

Tjiptono, Fandy (2008), Service Management, Penerbit Andi. Yogyakarta

Tjiptono, Fandy & Gregorius Chandra, (2007) Service, Quality & Satisfaction edisi ke III, Penerbit Andi, Yogyakarta

Yoeti Oka A.(1983). Komersialisasi Seni Budaya dalam Pariwisata.Penerbit Angkasa.Jakarta.