PENGARUH PELAKSANAAN KURSUS PENDIDIK PAUD TERHADAP KOMPETENSI PENDIDIK DI P2PNFI REGIONAL I BANDUNG.

(1)

DAFTAR ISI

Hal.

KATA PENGANTAR ……….……. i

UCAPAN TERIMA KASIH ……….……....………. ii

ABSTRAK ………...…... v

DAFTAR ISI ………..……...…. vi

DAFTAR TABEL ……….…..………..… ix

DAFTAR GAMBAR ………..….……...… x

DAFTAR LAMPIRAN ………..... xi

BAB I PENDAHULUAN ……….……...…

A. Latar Belakang Penelitian ………..….…....…. B. Identifikasi Masalah ………..………... C. Perumusan dan Pembatasan Masalah... D. Tujuan Penelitian ……….….…….……... E. Manfaat Penelitian ………...………..….…….…... F. Anggapan Dasar ...………..………..….... G. Definisi Oprasional... H. Struktur Organisasi Skripsi ………...

1 1 5 5 6 6 7 8 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA ………....…

A. Kompetensi Pendidik ………....…….... 1. Pengertian Kompetensi ………..……...………... 2. Indikator Kompetensi Pendidik ………... 3. Karakteristik Kompetensi...………... B. Konsep Pelatihan ………... 1. Pengertian Pelatihan ...………... 2. Tujuan Pelatihan ...……….... 3. Manajemen Pelatihan ...………... 4. Hubungan Pelatihan dan Kursus Pendidik PAUD dalam

Pendidikan Nonformal ………... C. Hipotesis...………...

11 11 11 12 28 29 29 30 31 36 38 BAB III METODE PENELITIAN ………...

A. Metode Penelitian... B. Variabel Penelitian... C. Definisi Operasional... D. Lokasi Penelitian... E. Populasi dan Subjek Penenlitian ………..………...

1. Populasi ………...

2. Sampel ………....

40 40 40 41 43 43 43 42


(2)

F. Pengembangan Instrumen Penelitian…...………...…………... 1. Instrumen Penelitian... 2. Skala Pengukuran Instrumen... G. Uji Coba Instrume Penelitian ………..…………...

1. Analisis Validitas Instrumen Penelitian 2. Analisis Reliabilitas Instrumen Penelitian

H. Prosedur Pengumpulan Data ..………... I. Teknik Pengumpulan Data ………... 1. Angket... 2. Studi Dokumentasi... 3. Studi Kepustakaan... J. Teknik Pengolahan dan Analisis Data ………....

1. Teknik Pengolahan Data... 2. Teknik Analisis Data...

1) Perhitungan Kecenderungan Umum Skor... 2) Uji Normalitas Distribusi Frekuensi... 3) Analisis Regresi Linier Sederhana... 4) Analisis Varians (ANAVA)... 5) Analisis Korelasi... 6) Analisis Koefisien Determinasi...

45 45 46 48 48 52 54 56 56 56 57 57 57 58 58 59 61 62 63 64 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN………...

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ……….... a. Sejarah Berdirinya P2PNFI Regional 1 Bandung ………....

b. Visi dan Misi ………....

c. Tugas... d. Fungsi... e. Wilayah Kerja... f. Struktur Organisasi P2PNFI ...………... B. Gambaran Umum Responden Penelitian ..………... 1. Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir …..………... 2. Responden Berdasarkan Usia...………... 3. Responden Berdasarkan Pengalaman Mengikuti Pelatihan... C. Deskripsi Analisis Data ………...…………...………... 1. Perhitungan Kecenderungan Skor Umum ….…………...……... 2. Uji Normalitas Distribusi Data ...………... 3. Regresi Linier Sederhana... a. Analisis Regresi Linier Sederhana... b. Model Regresi Linier... 4. Analisis Varians Dalam Regresi (ANOVA)... 5. Pengujian Koefisien Korelasi... 6. Perhitungan Koefisien Determinasi (KD)...

66 66 66 69 70 70 71 71 72 72 73 74 75 75 81 82 82 83 84 85 86


(3)

D. Pengujian Hipotesis …….………... E. Pembahasan Hasil Penelitian... 1. Pelaksanaan kursus pendidik PAUD... 2. Kompetensi pendidik setelah mengikuti kursus pendidik PAUD... 3. Pengaruh pelaksanaan kursus pendidik PAUD terhadap

kompetensi pendidik saat ini...

87 87 87 88 91 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN………...……...

A. Kesimpulan ………...

B. Saran ...……..………... 96 96 97

DAFTAR PUSTAKA ………..….. 99

RIWAYAT HIDUP PENULIS LAMPIRAN-LAMPIRAN


(4)

DAFTAR TABEL

Hal. 3.1 3.2 3.3 3.4 3.5 3.6 3.7 3.8 3.9 4.1 4.2 4.3 4.4 4.5 4.6

Sebaran populasi penelitian kursus pendidik PAUD di Pusat Pengembangan Pendidikan Nonformal dan Informal (P2PNFI) Regional 1 Bandung………...…... Kisi-kisi instrumen variabel Independen (X) Persepsi peserta terhadap pelaksanaan kursus pendidik PAUD ... Kisi-kisi instrumen variabel dependent (Y) Kompetensi pendidik PAUD …….…... Hasil Uji Validitas Variabel X (Persepsi Peserta Terhadap Pelaksanaan Kursus Pendidik PAUD) …...………..…….. Hasil Uji Validitas Variabel Y (Kompetensi Pendidik PAUD) …..……... Uji Reabilitas Variabel X (Persepsi Peserta Terhadap Pelaksanaan Kursus Pendidik PAUD) ………... Uji Reabilitas Variabel Y (Kompetensi Pendidik PAUD) …...……. Nilai Proporsi Menurut Guillford ………....……….. Analisis Varians Untuk Uji Linieritas Regresi dan Uji Independen Dalam Regresi Linier ………..………...……... Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir... Karakteristik Responden Berdasarkan Usia... Karakteristik Responden Berdasarkan Pengalaman Mengikuti Pelatihan... Deskripsi Data Hasil Penelitian Pendidikan Responden... Deskripsi Data Hasil Penelitian Usia Responden... Hasil Perhitungan Analisis Varians Untuk Uji Independensi Variabel Y Terhadap Variabel X...

43 45 46 50 51 53 54 59 63 72 73 74 80 80 84


(5)

DAFTAR GAMBAR

Hal. 4.1

4.2 4.3 4.4 4.5 4.6 4.7 4.8 4.9

Bagan Struktur Organisasi P2PNFI ………... Karakteristik responden berdasarkan pendidikan terakhir ………... Karakteristik Responden Berdasarkan Usia... Karakteristik Responden berdasarkan pengalaman mengikuti pelatihan... Nilai Rata-Rata Persepsi Peserta Terhadap Kursus Pendidik PAUD dilihat dari Pendidikan Terakhir... Nilai Rata-Rata Persepsi Peserta Terhadap Kursus Pendidik PAUD dilihat dari Usia... Nilai Rata-Rata Kompetensi Pendidik PAUD dilihat dari Pendidikan Terakhir... Nilai Rata-Rata Kompetensi Pendidik PAUD dilihat dari Usia... Scattergram variabel X atas variabel Y...

71 73 74 75 76 77 78 79 82


(6)

DAFTAR LAMPIRAN

1. Surat Izin Penelitian

2. Kisi-Kisi dan Instrument Penelitian 3. Data Hasil Uji Coba

4. Data Hasil Penelitian 5. Pengolahan Data 6. Dokumentasi


(7)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Tujuan dari pembangunan nasional, yaitu terwujudnya masyarakat Indonesia yang damai, demokratis, berkeadilan dan berdaya saing maju dan sejahtera dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang didukung oleh manusia yang sehat, mandiri dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Berdasarkan tujuan pembangunan tersebut seyogyanya sumber daya manusia yang dimiliki masyarakat Indonesia haruslah berkualitas.

Almadi dalam Atmodiwirio (2002: 3) berpendapat bawa „sumber daya manusia adalah kekuatan daya pikir dan berkarya manusia yang masih tersimpan dalam dirinya yang perlu dibina dan digali, serta dikembangkan untuk dimanfaatkan sebaik-baiknya bagi kesejahteraan kehidupan manusia‟. Kekuatan daya pikir dan karya manusia dalam hal ini adalah pengetahuan, keterampilan dan sikap.

Menurut Atmodiwirio (2002: 2) “sumber daya manusia mengacu kepada penggunaan tenaga manusia dalam organisasi”. Berdasarkan hal tersebut maka, wajarlah jika suatu organisasi akan berusaha secara optimal untuk membina dan menggali serta mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang termasuk dalam sumber daya manusia. Menurut Kamil (2010: 103) bahwa

“efisiensi atau ukuran keberhasilan suatu organisasi sangat bergantung pada baik-buruknya pengembangan sumber daya manusianya”.


(8)

Sumber daya manusia dapat dikembangkan melaui pelatihan, kursus atau magang. Simamora dalam Kamil (2010:4) menjelas bahwa pelatihan adalah

„serangkaian aktivitas yang dirancang untuk meningkatkan keahlian-keahlian, pengetahuan, atau pun perubahan sikap seorang individu‟. Pada umumnya tujuan dari pelatihan menurut Moekijat dalam Kamil (2010:11) adalah :

1)Untuk mengembangkan keahlian, sehingga pekerjaan dapat diselesaikan dengan lebih cepat, dan lebih efektif; 2) untuk mengembangkan pengetahuan, sehingga pekerjaan dapat deselesaikan secara rasional; 3) untuk mengembangkan sikap, sehingga dapat menimbulkan kemauan untuk bekerjasama.

Pelatihan dan kursus merupakan bagian dari satuan pendidikan nonformal, seperti yang dijelaskan dalam Undang-Undang No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang pertama pada pasal 26 ayat 4 yaitu “Satuan pendidikan nonformal terdiri atas lembaga kursus, lembaga pelatihan, kelompok belajar, pusat kegiatan belajar masyarakat, majelis taklim, dan satuan pendidikan yang sejenis”. Penjelasan yang kedua terdapat dalam pasal 1 ayat 12 yaitu “pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat

dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang”.

Menurut Sudjana (2010:130) “lingkup program pendidikan nonformal terdiri atas pendidikan anak usia dini, keaksaraan, kesetaraan, kecakapan hidup,

kepemudaan, pemberdayaan perempuan, pelatihan kerja, dan pendidikan lain”.

Berdasarkan hal tersebut maka, pelatihan dan kursus termasuk satuan pendidikan nonformal yang dapat dilaksanakan secara berstruktur dan berjenjang dengan lingkup program yang terdiri atas pendidikan anak usia dini, keaksaraan,


(9)

kesetaraan, kecakapan hidup, kepemudaan, pemberdayaan perempuan, pelatihan kerja, dan pendidikan lain.

P2PNFI regional 1 Bandung (Pusat Pengembangan Pendidikan Nonformal dan Informal) merupakan suatu lembaga yang bertugas memfasilitasi pengembangan sumberdaya pada bidang pendidikan nonformal dan informal. Penjelasan tersebut sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Pusat Pengembangan Pendidikan nonformal dan Informal pasal 2, yaitu :

P2-PNFI mempunyai tugas melaksanakan perumusan kebijakan teknis, pengkajian dan pengembangan program dan model pendidikan nonformal dan informal serta fasilitasi pengembangan sumberdaya di bidang pendidikan nonformal dan informal di wilayah kerjanya.

Berdasarkan hasil peneliti, pada bulan April hingga bulan Juli telah dilaksanakan kursus pendidik PAUD di P2PNFI regional 1 Bandung yaitu terdapat kurang lebih 20 orang tim, instruktur atau pengelola yang berkompeten mendukung pelaksanaan kursus pendidik PAUD. Materi yang disampaikan merupakan materi dasar Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang terdiri dari materi mengenai tumbuh kembang anak, pembelajaran BCCT, pembuatan APE, penyusunan rencana pembelajaran dan penilaian pembelajaran dengan jumlah jam pelajaran 100 jam pelajaran. Jumlah peserta kursus pendidik PAUD terdiri dari 40 orang pendidik PAUD yang tersebar di 20 lembaga PAUD dengan pendidikan terakhir SMA 21 orang, SD 3 orang, SMP 9 orang, dan perguruan tinggi 7 orang. Berdasarkan paparan sebelumnya untuk menjadi seorang pendidik PAUD minimal seharusnya memiliki pendidikan terakhir SMA atau sederajat, sesuai dengan penjelasan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia


(10)

Nomor 58 Tahun 2009 Tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini dan Permendiknas No.16 Tahun 2007, bahwa :

Pendidik PAUD pada jalur pendidikan nonformal terdiri atas guru, guru pendamping, dan pengasuh. Dengan kualifikasi Kualifikasi Akademik guru PAUD yaitu harus memiliki kualifikasi akademik pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan anak usia dini atau psikologi yang diperoleh dari program studi yang terakreditasi. Kualifikasi Akademik guru pendamping yaitu harus memiliki ijazah D-II PGTK dari Perguruan Tinggi terakreditasi; atau memiliki ijazah minimal Sekolah Menengah Atas (SMA) atau sederajat dan memiliki sertifikat pelatihan/pendidikan/ kursus PAUD yang terakreditasi. Dan Kualifikasi Akademik pengasuh yaitu Memiliki kualifikasi akademik minimum Sekolah Menengah Atas (SMA) dan sederajat.

Namun dengan demikian, menurut data penelitian yang terkumpul, pengetahuan awal peserta kurang mendukung terhadap kursus pendidik PAUD terbukti hanya 15 orang peserta yang sebelumnya pernah mengikuti kursus atau pelatihan yang berhubungan dengan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), terdapat daftar hadir peserta yang menunjukan ketidakdisiplinan dalam mengikuti kegiatan terbukti dari 13 kali pertemuan hanya 5 kali yang diikuti, struktur organisasi pelaksanaan kursus pendidik PAUD tidak terdokumentasi terbukti ketika peneliti menanyakannya pengelola tidak dapat menunjukan struktur tersebut, dan diakhir kegiatan sertifikat yang diterima seluruh peserta dinyatakan lulus dengan baik. Berdasarkan fenomena yang telah dipaparkan tersebut, peneliti tertarik untuk mengetahui dan mengkaji lebih dalam apakah ada pengaruh pelaksanaan kursus pendidik PAUD terhadap kompetensi pendidik saat ini.

Peneliti merumuskan penelitian dengan judul “Pengaruh Pelaksanaan Kursus

Pendidik PAUD Terhadap Kompetensi Pendidik (Studi deskriptif pada alumni


(11)

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan pada gejala-gejala yang ada dan hasil pengamatan di lapangan maka, peneliti mengidentifikasi masalah sebagai berikut :

1. Selama proses pelatihan terdapat peserta yang tidak mengikuti secara utuh, akan tetapi pada akhir pelaksanaan kegiatan mereka tetap dinyatakan lulus. 2. Latar belakang pendidikan peserta bervariasi, mulai dari SD, SMP, SMA dan PT demikian pula dengan pengalaman kerjanya. Perbedaan tersebut ternyata tidak memberikan perbedaan yang berarti dilihat dari hasil tes akhir yang dilakukan oleh penyelanggara.

3. Kursus pendidik PAUD ini merupakan pendidikan dan pelatihan dasar untuk pendidik PAUD, akan tetapi tidak semua peserta betul-betul yang berpendidikan dasar.

4. Sampai saat ini belum diketahui dampak dari kegiatan kursus yang telah dilaksanakan, sehingga belum dapat memberikan umpan balik terhadap pelaksanaan kursus pendidik PAUD.

C. Perumusan dan Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dipaparkan sebelumnya dirumuskan masalah dalam penelitian yaitu bagaimana pengaruh pelaksanaan kursus pendidik PAUD trhadap kompetensi pendidik PAUD yang diselenggarakan di P2PNFI.

Dari rumusan tersebut disusun pertanyaan penelitian yang akan dibahas dalam penelitian ini, yaitu:


(12)

2. Bagaimana kompetensi pendidik setelah mengikuti kursus pendidik PAUD?

3. Adakah pengaruh pelaksanaan kursus pendidik PAUD terhadap kompetensi pendidik PAUD?

Ruang lingkup penelitian ini dibahas pada variabel penelitian sebagai berikut: 1. Pelaksanaan Kursus Pendidik PAUD (X)

2. Kompetensi Pendidik (Y) D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pertanyaan penelitian diatas, maka tujuan yang peneliti rumuskan adalah sebagai berikut, yaitu:

1. Mendeskripsikan dan menganalisis pelaksanaan kursus pendidik PAUD. 2. Mendeskripsikan dan menganalisis tentang kompetensi pendidik setelah

mengikuti kursus pendidik PAUD.

3. Mendeskripsikan dan menganalisis pengaruh pelaksanaan kursus pendidik PAUD terhadap kompetensi pendidik PAUD.

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi sebagai berikut: 1. Secara Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan teoritik dan tambahan literatur bagi keilmuan Pendidikan Luar Sekolah.

2. Secara Praktik a.Bagi Peneliti


(13)

Hasil penelitian diharapkan dapat lebih meningkatkan pengetahuan dan pemahaman peneliti mengenai pelaksanaan kursus terhadap kompetensi peserta dalam pelaksanaan kursus pendidik PAUD dan kompetensi pendidik PAUD.

b. Bagi Penyelenggara Kursus

Hasil penelitian diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan memperbaiki kelemahan yang terdapat dalam penyelenggaraan kursus.

F. Anggapan Dasar

Anggapan dasar yang digunakan sebagai titik tolak dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut:

1. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut (Permendiknas no.58 thn 2009).

2. Pelatihan adalah serangkaian aktivitas yang dirancang untuk meningkatkan keahlian-keahlian, pengetahuan, atau pun perubahan sikap seorang individu (Simamora dalam Kamil 2010:4).

3. Persepsi (perception) dalam arti sempit ialah penglihatan, bagaimana cara seseorang melihat sesuatu; sedangkan dalam arti luas adalah pandangan atau pengertian, yaitu bagaimana seseorang memandang atau mengartikan sesuatu (Leavitt dalam Sobur 2003: 445)


(14)

4. Keberhasilan program dapat diketahui dari reaksi peserta, hasil pembelajaran, dan hasil program dalam pekerjaan (Subagio dalam Kamil, 2010:54).

5. Kompetensi adalah kemampuan dan kecakapan (Hamzah, 2009: 62). G. Definisi Operasional

1. Menurut Kamil (2010: 159) pelaksanaan pelatihan merupakan proses pembelajaran dengan penyampaian materi yang dilakukan oleh fasilitator dengan peserta pelatihan. Dalam penelitian ini untuk mengukur pelaksanaan pelatihannya peneliti meminta tanggapan peserta atau persepsi peserta terhadap pelaksanaan kegiatan kursus pendidik PAUD yang dinilai dari kelengkapan pelaksanaan kursus pendidik PAUD, kenyamanan tempat, ketersediaan alat-alat persiapan yang dibutuhkan sebelum pelaksanaan kursus pendidik PAUD, pelayanan panitia kursus pendidik PAUD, tujuan pembelajaran, metode pembelajaran, materi pembelajaran, penampilan pengelola atau fasilitator kursus pendidik PAUD dan evaluasi.

2. Kompetensi adalah kemampuan dan kecakapan (Hamzah, 2009: 62). Kompetensi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kemampuan dan kecakapan pendidik/guru PAUD. Indikator dari kompetensi pendidik adalah kemampuan menyusun rencana pembelajaran, kemampuan melaksanakan pembelajaran, kemampuan melaksanakan penilaian pembelajaran, kemampuan menguasai materi pembelajaran, kemampuan mengembangkan materi pembelajaran, bertindak sesuai norma, agama,


(15)

hukum, sosial, dan budaya, penampilan diri yang mencerminkan keteladanan, kemampuan berkomunikasi dan berinteraksi dangan anak/peserta didik, kemampuan berkomunikasi dan berinteraksi dengan sesama guru, orang tua anak/peserta didik, dan masyarakat sekitar. Untuk mengumpulkan data kompetensi pendidik dilakukan melalui pengumpulan data terhadap pengelola karena yang menilai suatu kompetensi seseorang haruslah orang lain untuk mendapatkan hasil penilaian objektif.

H. Struktur Organisasi Skripsi

Untuk mempermudah dalam penyusunan selanjutnya, maka peneliti memberikan rancangan isi dan materi yang akan dibahas, yaitu sebagai berikut : BAB I Pendahuluan. Menguraikan tentang latar belakang penelitian, identifikasi masalah, perumusan dan pembatasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, anggapan dasar, definisi operasional, dan struktur organisasi skripsi. BAB II Kajian Teori. Membahas beberapa konsep mengenai pelatihan, persepsi dan kompetensi pendidik serta hipotesis.

BAB III Metode Penelitian. Menguraikan mengenai desain lokasi, subjek penelitian, pemilihan sampel, definisi operasional dari variabel yang terlibat, instrumen penelitian, proses pengembangan instrumen, teknik pengumpulan data, pendekatan yang dugunakan, prosedur dan tahap-tahap penelitian mulai persiapan hingga penyusunan laporan akhir.

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan. Mendeskripsikan analisis data hasil penelitian tentang, pengolahan data hasil penelitian pengaruh pelaksanaan kursus pendidik PAUD terhadap kompetensi pendidik serta pembahasannya.


(16)

BAB V Kesimpulan dan Saran. Menyumpulkan hasil penelitian dan memberikan saran peneliti.


(17)

BAB III

METODE PENELITIAN

A.Metode Penelitian

Metode penelitian adalah tata cara bagaimana suatu penelitian dilaksanakan (Iqbal, 2002:21). Metode penelitian diperlukan agar tujuan penelitian dapat tercapai sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan dan untuk memperoleh hasil yang baik harus digunakan metode penelitian yang tepat.

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan dan mengkaji mengenai pengaruh pelaksanaan kursus pendidik PAUD terhadap kompetensi pendidik. Sesuai dengan permasalahan yang diteliti, yaitu mengenai kejadian-kejadian atau peristiwa-peristiwa yang sedang berlangsung, maka penulis menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Analisis data yang digunakan adalah analisis korelasi karena untuk mengetahui seberapa kuat hubungan atar variabel dan untuk mengetahui seberapa kuat pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat menggunakan analisis regresi linier sederhana.

B.Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2006:61). Variabel penelitian ini dibagi menjadi variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas yaitu variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat, dan variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi


(18)

atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Adapun yang menjadi variabel bebas dan variabel terikat dalam penelitian ini yaitu :

1. Variabel bebas atau variabel Independen (X) adalah pelaksanaan kursus pendidik PAUD.

2. Variabel terikat atau variabel Dependen (Y) adalah Kompetensi Pendidik. Keterkaitan dua variabel tersebut dapat digambarkan dalam bagan yaitu :

Bagan 3.1

Hubungan Variabel Penelitian

C.Definisi Operasional

1. Pelaksanaan Kursus Pendidik PAUD

Pelaksanaan kursus pendidik PAUD yang dimaksud dalam penelitian ini adalah tanggapan peserta atau persepsi peserta terhadap pelaksanaan kegiatan kursus pendidik PAUD yang dinilai dari kelengkapan pelaksanaan kursus pendidik PAUD, kenyamanan tempat, ketersediaan alat-alat persiapan yang dibutuhkan sebelum pelaksanaan kursus pendidik PAUD, pelayanan panitia kursus pendidik PAUD, tujuan pembelajaran, metode pembelajaran, materi pembelajaran, penampilan pengelola atau fasilitator kursus pendidik PAUD dan evaluasi.

(X)

Pelaksanaan Kursus Pendidik PAUD

(Y) Kompetensi


(19)

2. Definisi Kompetensi Pendidik PAUD

Kompetensi pendidik dalam penelitian ini didefinisikan sebagai kemampuan atau kecakapan pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, serta dikuasai oleh seorang pendidik yang dapat diperoleh melalui latihan.

Konstruk kompetensi pedidik PAUD dalam penelitian ini merujuk pada undang-undang no.14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pasal 10 ayat 1 bahwa kompetensi meliputi : kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional.

Aspek kompetensi pedagogik adalah kemampuan pendidik dalam mengelola pembelajaran yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik. Aspek ini terdiri dari tiga indikator meliputi: a) kemampuan melaksanakan pembelajaran, b) kemampuan melaksanakan penilaian/evaluasi pembelajaran.

Aspek kompetensi profesional adalah kemampuan pendidik PAUD dalam menguasai materi pembelajaran secara luas dan mendalam. Aspek ini terdiri dari indikator: a) kemampuan menguasai materi pembelajaran,b) kemampuan mengembangkan materi pembelajaran,c) kemampuan mengembangkan profesi.

Aspek kompetensi kepribadian adalah kemampuan pendidik PAUD yang meliputi kemampuan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan berahlak mulia. Aspek ini terdiri dari indikator: a) bertindak sesuai norma, agama, hukum, sosial, dan budaya,b) penampilan diri yang mencerminkan keteladanan.


(20)

Aspek kompetensi sosial adalah kemampuan pendidik PAUD sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua peserta didik, dan masyarakat sekitar. Aspek ini terdiri dari indikator: a) kemampuan berkomunikasi dan berinteraksi dangan anak/peserta didik,b) kemampuan berkomunikasi dan berinteraksi dengan sesama guru, orang tua anak/peserta didik, dan masyarakat sekitar.

D.Lokasi Penelitian

P2PNFI Regional 1 Bandung Jl. Jayagiri No.63 Lembang-Bandung dan PAUD tempat alumni kursus pendidik PAUD mengajar.

E.Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Penelitian

Menurut Suharsini (2006:130) populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi yang diteliti dalam penelitian ini adalah pendidik PAUD yang telah mengikuti kursus pendidik PAUD di Pusat Pengembangan Pendidikan Nonformal dan Informal (P2PNFI) Regional 1 Bandung yang berjumlah 40 orang yang tersebar di 20 lembaga PAUD. Adapun data keseluruhan dan penyebaran PAUD terdapat dalam tabel sebagai berikut :

Tabel 3.1

Sebaran populasi penelitian kursus pendidik PAUD di Pusat Pengembangan Pendidikan Nonformal dan Informal (P2PNFI) Regional 1 Bandung

No Nama PAUD

Jumlah Pendidik yang telah mengikuti kursus

pendidik PAUD

1 Melati 02 1

2 Tunas Ceria 1


(21)

4 Nur Hikmah 6

5 Mawar 2

6 Jeruk Manis 1

7 Cempaka 3

8 Flamboyan 11 1

9 Anggrek 7 2

10 Balebat 1

11 Melati 16 Kinanti 3

12 Mutiara Ceria 5

13 Melati 1

14 Melati 13 Giri Mekar 2

15 Melati 03 1

16 Melati Ceria 1

17 Harapan Bangsa 1

18 Melati 05 2

19 Melati 16 1

20 Melati 04 1

Sumber : Pengelola kursus pendidik PAUD 2. Sampel Penelitian

Sugiyono (2006:118) berpendapat sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Ukuran sampel dalam penelitian ini dengan menggunakan tabel penentuan jumlah sampel dari populasi yaitu 40 orang dengan taraf kesalahan 5% (Sugiono, 2006:128) didapatkan 36 jumlah sampel penelitian. Hal ini dilakukan karena adanya keterbatasan kemampuan peneliti dilihat dari waktu, tenaga, dan dana.

Penentuan sampel 36 orang dengan menggunakan teknik simple ramdom sampling. Langkah-langkah menentukan sampel dalam penlitian ini dimulai dari membuat daftar nama 1-40 karena jumlah populasi 40 orang dalam kertas kecil-kecil, kemudian kertas di gulung. Dengan tanpa prasangka peneliti mengambil 36 gulungan kertas karena jumlah sampel, sehigga nama-nama yang tertera pada gulungan kertas yang terambil itulah yang merupakan sampel penelitian.


(22)

F. Pengembangan Instrumen Penelitian 1. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan dalam melakukan pengukuran, dalam hal ini alat untuk mengumpulkan data pada suatu penelitian (Iqbal, 2002:76). Instrumen penelitian digunakan untuk mengukur nilai variabel yang diteliti. Dengan demikian jumlah instrumen yang akan digunakan untuk penelitian akan tergantung pada jumlah variabel yang diteliti.

Dalam penelitian ini variabel yang akan diteliti yaitu mengenai pelaksanaan kursus pendidik PAUD dan kompetensi pendidik. Dengan begitu instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu, instrumen pelaksanaan kursus pendidik PAUD dan instrumen kompetensi pendidik.

Instrumen penelitian untuk variabel pelaksanaan kursus pendidik PAUD (variabel X) adalah berupa pernyataan yang berbentuk isian singkat atau angket. Adapun kisi-kisi instrumen penelitian untuk variabel X (pelaksanaan kursus pendidik PAUD) yaitu :

Tabel 3.2

Kisi-kisi instrumen variabel Independen (X) Pelaksanaan Kursus Pendidik PAUD

Variabel Sub Variabel Indikator

Pelaksanaan Kursus Pendidik

PAUD

Pengelolaan

Kelengkapan Pelaksanaan Kursus Pendidik PAUD

Kenyamanan Tempat

Ketersediaan alat-alat persiaapan yang dibutuhkan sebelum pelaksanaan kursus pendidik PAUD

Pelayanan panitia kursus pendidik PAUD Pembelajaran

Tujuan Pembelajaran Metode Pembelajaran


(23)

Materi Pembelajaran

Penampilan Pengelola kursus pendidik PAUD/Fasilitator

Evaluasi

Instrumen penelitian variabel kompetensi pendidik (variabel Y) adalah berupa pernyataan yang berbentuk isian singkat atau angket. Adapun kisi-kisi instrumen penelitian untuk variabel Y (kompetensi pendidik) yaitu :

Tabel 3.3

Kisi-kisi instrumen variabel dependent (Y) Kompetensi pendidik PAUD

Varibel Sub Variabel Indikator

Kompetensi Pendidik

PAUD

Kompetensi Pedagogik

Kemampuan melaksanakan pembelajaran Kemampuan melaksanakan evaluasi pembelajaran

Kompetensi Profesional

Kemampuan penguasaan materi pembelajaran Kemampuan mengembangkan materi

pembelajaran

Kemampuan mengembangkan profesi Kompetensi

Kepribadian

Bertindak sesuai norma, agama, hukum, sosial, dan budaya

Penampilan diri yang mencerminkan keteladanan

Kompetensi Sosial

Kemampuan berkomunikasi dan berinteraksi dengan anak-anak dan masyarakat sekitar Kemampuan berkomunikasi dengan sesama pendidik, orang tua, dan masyarakat

2. Skala Pengukuran Instrumen

Pengumpulan data untuk variabel X dan variabel Y dalam penelitian ini menggunakan angket. Jenis angket yang dipergunakan adalah angket tertutup, yakni angket yang disajikan dalam bentuk pertanyaan atau pernyataan sehingga responden tinggal memberikan atau memilih jawaban yang telah disediakan.


(24)

Pemberian skor dalam instrumen penelitian ini didasarkan pada skala likert dengan empat alternatif jawaban dan pembobotannya.

Pada pengisian angket responden diminta untuk menyatakan kesetujuannya atau ketidak setujuannya terhadap isi pernyataan kedalam empat kategori jawaban, yaitu : untuk kategori jawaban responden instrumen persepsi pelaksanaan kursus pendidik PAUD pilihan jawaban terdiri dari Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS) dengan skor pertanyaan positif 4, 3, 2, 1. Dan untuk kategori jawaban responden instrumen kompetensi pendidik PAUD, pilihan jawaban terdiri dari Selalu (SL), Sering (S), Kadang-kadang (K), dan Tidak Pernah (TP) dengan engan skor pertanyaan positif 4, 3, 2, 1. Adapun penyusunan angket kompetensi pendidik adalah :

1. Perencanaan, meliputi penyusunan kisi-kisi dan penetapan jenis instrumen yaitu berupa angket.

2. Membuat daftar pernyataan berdasarkan kisi-kisi angket (terlampir) disusun secara singkat, jelas dan sederhana untuk memudahkan responden memberikan jawaban yag sesuai dengan pernyataan yang telah disediakan.

3. Membuat petunjuk pengisian angket yaitu untuk menghindari kesalahan dalam pengisian angket.

4. Pemeriksaan angket dilakukan oleh pembimbing terhadap pemilihan kata, susunan kalimat serta isi tiap pernyataan.

5. Uji coba angket dilakukan untuk mengetahui kelemahan angket serta hal-hal lain yang mungkin menyulitkan responden.


(25)

6. Membuat surat pengantar angket agar responden mengetahui maksud dan tujuan dari pengisian angket.

G.Uji Coba Instrumen Penelitian

Angket yang telah disusun diujicobakan kepada responden yang dianggap identik dengan sampel penelitian. Tujuannya untuk memperoleh data yang akurat, yaitu dengan maksud untuk mengetahui tingkat kesahihan (validitas) dan keterandalan (reliabilitas) instrumen penelitian (angket) tersebut.

Uji coba ini dilakukan terhadap 36 orang pendidik PAUD yang berada di lembaga PAUD Lembang, Bandung Barat yang pernah mengikiti kursus atau pelatihan dengan alasan agar karakteristik respondennya sama dengan karakteristik responden yang sesungguhnya.

Uji coba angket dimaksudkan untuk mengetahui tingkat validitas dan reabilitas angket yang akan digunakan untuk menjaring data di lapangan, sehingga dapat diketahui kelemahan dari angket tersebut dan dapat dilakukan perbaikan atau penyempurnaan sebelum pelaksanaan pengumpulan data yang sesungguhnya. Untuk mengetahui apakah angket tersebut mempunyai validitas dan reliabilitas yang baik, maka dilakukan perhitungan dengan rumus-rumus yang ditetapkan sebagai berikut:

1. Analisis Validitas Instrumen Penelitian

Menurut Sugiyono (2006:172) bahwa perlu dibedakan antara hasil penelitian yang valid dan reliabel dengan instrumen penelitian yang valid dan reliabel. Hasil penelitian yang valid bila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti.


(26)

Untuk mengetahui tingkat validitas instrumen yang telah diujicobakan, maka digunakan teknik validitas item. Penggunaan teknik ini berdasarkan atas pertimbangan bahwa terdapat kesesuaian antara bagian-bagian instrumen secara keseluruhan.

Untuk menguji tingkat validitas sebuah instrumen penelitian digunakan Korelasi Product Moment yang dikemukakan oleh Pearson sebagai berikut:

Keterangan:

rXY = Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y.

Σ X = Jumlah skor dari tiap item dan seluruh responden Σ Y = Jumlah skor total seluruh item dan seluruh responden N = Banyaknya sampel

(Sugiyono, 2001:148) Suatu instrumen yang baik mempunyai validitas yang tinggi, sebaliknya instrumen yang kurang baik memiliki validitas yang rendah. Uji validitas dikenakan pada setiap item pertanyaan. Hasil koefisien korelasi tersebut kemudian dikonsultasikan ke dalam tabel harga kritik r Product Moment dengan taraf

signifikasi α = 0,05 atau pada taraf kepercayaan 95 %.

Untuk menguji signifikan item-item pada instrumen penelitian, dihitung dengan rumus t-student, yaitu sebagai berikut:

2 1 2 r n r t   

  

 

2 2

2

 

2

Y Y N X X N Y X XY N rXY           


(27)

Keterangan:

r = Koefisien Korelasi n = Jumlah Responden t = Harga Hitung

(Sugiyono, 2001:150)

Dari perhitungan harga t hitung selanjutnya dibandingkan dengan harga t Tabel dengan ketentuan bila harga t Hitung lebih besar dari t Tabel maka butir item dianggap signifikan/valid, dan bila harga t hitung lebih kecil dari t tabel maka butir item dinyatakan tidak valid. Adapun untuk perhitungannya dengan bantuan

Software Microsoft Excel 2007. Berikut adalah hasil uji validitas variabel X

(Pelaksanaan Kursus Pendidik PAUD) dan variabel Y (kompetensi pendidik PAUD) :

Tabel 3.4

Hasil Uji Validitas Variabel X (Pelaksanaan Kursus Pendidik PAUD)

No. Item

Hasil Uji

Keterangan t. hitung Taraf Signifikansi 95 % t

tabel = 1,691

1. 4,015 t hitung > t tabel Valid

2. 3,309 t hitung > t tabel Valid

3. 1,967 t hitung > t tabel Valid

4. 5,691 t hitung > t tabel Valid

5. 5,565 t hitung > t tabel Valid

6. 2,487 t hitung > t tabel Valid

7. 2,867 t hitung > t tabel Valid

8. 4,972 t hitung > t tabel Valid

9. 3,538 t hitung > t tabel Valid

10. 3,362 t hitung > t tabel Valid

11. 5,675 t hitung > t tabel Valid

12. 5,418 t hitung > t tabel Valid


(28)

14. 1,76 t hitung > t tabel Valid

15. 3,887 t hitung > t tabel Valid

16. 6,321 t hitung > t tabel Valid

17. 4,692 t hitung > t tabel Valid

18. 5,206 t hitung > t tabel Valid

19. 3,588 t hitung > t tabel Valid

20. 5,685 t hitung > t tabel Valid

21. 4,77 t hitung > t tabel Valid

22. 2,68 t hitung > t tabel Valid

23. 2,8 t hitung > t tabel Valid

24. 3,913 t hitung > t tabel Valid

25. 6,513 t hitung > t tabel Valid

26. 5,539 t hitung > t tabel Valid

27. 5,817 t hitung > t tabel Valid

28. 3,51 t hitung > t tabel Valid

29. 3,437 t hitung > t tabel Valid

30. 3,394 t hitung > t tabel Valid

31. 2,346 t hitung > t tabel Valid

32. 6,013 t hitung > t tabel Valid

33. 2,177 t hitung > t tabel Valid

34. 1,801 t hitung > t tabel Valid

35. 1,668 t hitung > t tabel Tdk Valid

Sumber : Microsoft Office Excel 2007

Tabel 3.5

Hasil Uji Validitas Variabel Y (Kompetensi Pendidik PAUD)

No. Item

Hasil Uji

Keterangan t. hitung Taraf Signifikansi 95 % t

tabel = 1,691

1. 2,501 t hitung > t tabel Valid

2. 4,305 t hitung > t tabel Valid

3. 2,887 t hitung > t tabel Valid

4. 3,78 t hitung > t tabel Valid

5. 6,134 t hitung > t tabel Valid

6. 4,509 t hitung > t tabel Valid

7. 2,64 t hitung > t tabel Valid

8. 3,997 t hitung > t tabel Valid

9. 5,709 t hitung > t tabel Valid

10. 2,975 t hitung > t tabel Valid

11. 2,839 t hitung > t tabel Valid


(29)

13. 1,725 t hitung > t tabel Valid

14. 2,655 t hitung > t tabel Valid

15. 4,629 t hitung > t tabel Valid

16. 3,883 t hitung > t tabel Valid

17. 3,413 t hitung > t tabel Valid

18. 3,003 t hitung > t tabel Valid

19. 3,559 t hitung > t tabel Valid

20. 5,76 t hitung > t tabel Valid

21. 6,062 t hitung > t tabel Valid

22. 5,851 t hitung > t tabel Valid

23. 4,489 t hitung > t tabel Valid

24. 4,379 t hitung > t tabel Valid

25. 3,735 t hitung > t tabel Valid

Sumber : Microsoft Office Excel 2007 2. Analisis Reliabilitas Instrumen Penelitian

Pengujian reliabilitas instrumen ini untuk mengukur tingkat kemantapan instrumen yang telah diujicobakan. Menurut Sugiyono (2006:174) reabitilas instrumen merupakan syarat untuk pengujian validitas instrumen. Oleh karena itu, Instrumen yang valid umumnya reliabel.

Pada pengukuran gejala sosial selalu diperhitungkan kesalahan pengukuran (Measurement Error) makin kecil kesalahan pengukuran, makin reliabel alat pengukur dan sebaliknya. Untuk menguji reliabilitas maka dalam penelitian ini menggunakan rumus alfa, yaitu:

 





2 2 11

1

1

t

i

n

n

r

Keterangan : 11

r = Reliabilitas Instrumen Yang Dicari 2

i

= Jumlah Varians Item t2 = Varians Total


(30)

n = Banyaknya Item

Untuk mencari jumlah varians tiap butir yaitu:

N

N

X

X

b

2 2 2

Sedangkan untuk mencari total yaitu :

N

N

X

Xt

t

2 2 2

Reliabilitas angket akan terbukti jika r Hitung > r Tabel dengan tingkat kepercayaan 95 %. Apabila r Hitung > r Tabel maka angket tersebut reliabel. Berdasarkan perhitungan uji reabilitas angket, berikut ini merupakan rekapitulasi uji reabilitas instrumen penelitian :

Tabel 3.6

Uji Reabilitas Variabel X

(Pelaksanaan Kursus Pendidik PAUD)

Sumber : SPSS Statistics 17.0 Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items


(31)

Tabel 3.7

Uji Reabilitas Variabel Y (Kompetensi Pendidik PAUD)

Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items

.897 25

Sumber : SPSS Statistics 17.0

H.Prosedur Pengumpulan Data 1. Tahap Persiapan

a. Memilih masalah dan menentukan variabel-variabel yang akan diukur dalam penelitian.

b. Melakukan studi kepustakaan untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai variabel-variabel yang akan diteliti.

c. Merumuskan masalah dan merumuskan anggapan dasar (hipotesis) d. Menetapkan metode penelitian dan instrumen yang akan digunakan

dalam penelitian

e. Menetapkan populasi dan sampel penelitian serta menentukan teknik sampling yang akan digunakan dalam penelitian

f. Menyusun proposal penelitian sesuai dengan judul yang akan diteliti g. Mengajukan proposal penelitian kepada dosen pembimbing skripsi

untuk mendapatkan pengesahan

h. Mengajukan surat izin penelitian yang dimulai dari Jurusan Pendidikan Luar Sekolah. Setelah mendapat rekomendasi dari jurusan selanjutnya


(32)

mengajukan perijinan ke pihak fakultas dan rektorat. Setelah surat ijin penelitian selesai dibuat kemudian direkomendasikan langsung ke Pusat Pengembangan Pendidikan Nonformal dan Informal (P2PNFI) Regional 1 Bandung dengan membawa serta proposal penelitian yang telah dibuat peneliti.

i. Membuat angket yag ditujukan pada pendidik yang telah mengikuti kursus pendidik PAUD

j. Membuat surat pengantar dari Pusat Pengembangan Pendidikan Nonformal dan Informal (P2PNFI) Regional 1 Bandung untuk PAUD yang pendidiknya telah mengikuti kursus pendidik PAUD dengan isi agar pendidik yang telah mengikuti kursus pendidik PAD bersedia mengisi angket persepsi pendidik yang telah mengikituti kursus pendidik PAUD dan angket kompetensi untuk mengetahui kompetensi pendidik sesudah mengikuti kursus pendidik PAUD saat ini.

2. Tahap Pelaksanaan

Dalam tahap ini peneliti menyebarkan angket penelitian yang telah dibuat kepada sejumlah responden. Yang menjadi responden penelitian ini yaitu para pendidik PAUD yang telah mengikuti kursus pendidik PAUD untuk mendapatkan data mengenai persepsi pelaksanaan kursus pendidik PAUD. Dan pengelola lembaga PAUD tempat pendidik PAUD mengajar untuk mendapatkan data mengenai kompetensi pendidik PAUD setelah mengikuti kursus pendidik PAUD.


(33)

Setelah angket penelitian disebarkan dan reponden mengisi angket penelitian, peneliti mengumpulkan hasil angket yang telah diisi responden lalu menganalisis data yang telah didapat dan menarik kesimpulan.

I. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data (Sugiyono, 2006: 308).

Untuk mengumpulan data yang diperlukan dalam permasalahan penelitian, peneliti menggunakan alat pengumpulan data yaitu :

1. Angket

Angket atau kuesioner adalah “sejumlah pertanyaan tertulis yang

digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui”. (Arikunto, 2002:128).

Penyusunan angket dalam penelitian ini disusun berdasarkan kisi-kisi mengenai variabel yang diteliti dan indikatornya yang kemudian diturunkan dalam bentuk pertanyaan. Adapun bentuk pertanyaan yang digunakan dalam angket ini merupakan pertanyaan tertutup yaitu suatu bentuk pertanyaan dimana responden memilih pertanyaan dengan jawaban yang telah disediakan. 2. Studi Dokumentasi

Menurut Arikunto (2010: 231) studi dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti notulen agenda rapat dan sebagainya.


(34)

Dokumen dalam penelitian ini meliputi pengumpulan data tentang hasil belajar peserta kursus pendidik PAUD. Hasil tersebut akan mengungkapkan beberapa dimensi kognitif, afektif dan psikomotor dan lain sebainya yang relevan dengan penelitian.

3. Studi Kepustakaan

Menurut Subino (1982:28) dalam Helmilia (2006,59) studi kepustakaan dimaksudkan untuk mendapatkan teori-teori, konsep-konsep sebagai bahan pertimbangan penguat atau penolakan terhadap temuan hasil penelitian dan untuk mengambil beberapa kesimpulan, literatur buku-buku yang dikaji dalam studi kepustakaan yang berkaitan langsung dengan permasalahan penelitian.

J. Teknik Pengolahan dan Analisis Data 1. Teknik Pengolahan Data

Langkah-langkah pengolahan data dalam penelitian ini, secara garis besarnya dapat dipaparkan sebagai berikut:

1. Pengumpulan dan verifikasi data, yaitu mengecek jawaban responden. 2. Pemberian skor, yaitu memberikan skor pada setiap jawaban responden

untuk setiap item.

3. Tabulasi data, yaitu mentabulasikan data sesuai dengan variabel penelitian. 4. Menghitung ukuran-ukuran statistik berdasarkan variabel penelitian seperti uji normalitas, analisis regresi linier, analisis korelasi sederhana, uji signifikansi, dan uji koefisien determinasi.


(35)

5. Analisis data, yaitu menganalis data yang telah dikelompokan berdasarkan variabel penelitian sesuai dengan masalah yang akan dibahas dan hipotesis yang diajukan, sehingga mengarah pada pengambilan kesimpulan.

6. Penyajian data, yaitu mendeskripsikan data yang telah diolah dan dianalisis.

7. Pengujian hipotesis, yaitu menelaah kembali hipotesis yang akan diajukan dan diuji menurut perhitungan statistik relevan.

8. Penafsiran hasil analisis dan pengujian hipotesis yaitu menafsirkan data yang telah diolah, dianalisis dan disajikan, kemudian dikaitkan dengan hipotesis yang diajukan.

9. Penyimpulan dan pembahasan yaitu menyimpulkan hasil penelitian kemudian dikaitkan dengan pendapat-pendapat dan teori-teori serta pengalaman empirik.

2. Teknik Analisis Data

1) Perhitungan Kecenderungan Umum Skor

Perhitungan kecenderungan umum skor responden dari setiap variabel dimaksudkan untuk mengetahui kecenderungan secara umum jawaban responden terhadap setiap variabel penelitian. Tujuannya adalah untuk mengetahui kesesuaian data yang dihitung dengan skor idealnya yaitu dengan menggunakan cara sebagai berikut:

P= x100%

Xid X

Keterangan:


(36)

X : Skor rata-rata tiap variabel

Xid : Skor ideal setiap variabel yang dicari dengan cara nilai maksimal variabel tertentu dikalikan dengan jumlah item variabel tertentu.

Sedangkan harga rata-rata setiap variabel yang diperoleh dari data tidak bergolong dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

X =

n X

Keterangan:

X = Harga rata-rata yang dicari

Σ = Jumlah harga untuk variabel tertentu n = Banyak sampel

Setelah diketahui nilai proporsi, kemudian dikonsultasikan dengan Tabel Guilford sebagai berikut:

Tabel 3.8

Nilai Proporsi Menurut Guillford

PROPORSI KETERANGAN

00-19,9 Sangat rendah

20-39,9 Rendah

40-69,9 Sedang

70-89,9 Tinggi

90-100 Sangat tinggi

2) Uji Normalitas Distribusi Frekuensi

Pengujian normalitas dilakukan untuk mengetahui secaran data, apakah data berdistribusi normal atau tidak dan untuk menentukan apakah pengolahan data menggunakan analisis parametrik atau non parametrik.


(37)

Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan Uji Sampel Kolmogorov Smirnov Tes dengan menggunakan SPSS Versi 17.0. Uji Kolmogorov Smirnov adalah satu uji lain untuk menggantikan Uji Kuadrat Chi untuk dua sampel yang independent

Uji Kolmogorov Smirnov berkehendak untuk menguji hipotesa bahwa tidak ada beda antara dua buah distribusi, atau untuk menemukan apakah distribusi dua populasi mempunyai bentuk yang serupa. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

1) Mengurutkan data X dan Y

2) Mencari nilai Z dengan rumus Z = Xi- μ / s Xi = Data X dan Y

Μ = Rata-rata s = Standar Deviasi 3) Mencari nilai luas daerah Z 4) Mencari peluang harapan (1/n)

5) Mencari selisih (luas kurva Z dengan peluang harapan) harga mutlak 6) Mencari angka selisih yang terbesar (angka absolute) Kolmogorov hitung. 7) Membandingkan antara X dan Y

Perumusan Hipotesis

H0: ZS Hitung≤ ZS Tabel; data berdistribusi normal HI: ZS Hitung >ZS Tabel; data tidak berdistribusi normal Dengan ketentuan


(38)

HI : p-value < 0,05; data tidak berdistribusi normal 3) Analisis Regresi Linier Sederhana

Analisis ini dimaksudkan untuk mengetahui hubungan fungsional antara variabel-variabel penelitian. Analisis regresi ingin mengetahui bagaimana eratnya hubungan antara satu atau beberapa variabel independent dengan sebuah variabel dependen. Analisa regresi yang menyangkut sebuah variabel independent dan sebuah variabel dependen dinamakan analisa regresi sederhana. Dengan persamaan sebagai berikut:

bX a

Yˆ 

Keterangan:

Y : Harga variabel Y yang diramalkan

a : Koefisien intersep (harga konstan apabila X sama dengan nol)

b : Koefisien regresi (harga yang menunjukan perubahan akan terjadi pada Y apabila X bertambah 1 satuan).

X : Harga variabel X

(Sudjana, 2002:312) Langkah-langkah pengujiannya adalah sebagai berikut:

1). Mencari harga-harga: Σ X, Σ Y, Σ XY, Σ Y², Σ X²

2). Mencari persamaan untuk regresi sederhana dengan mengunakan rumus: 2 2 2 2 ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( Xi Xi n Xi Xi Yi Yi a         


(39)

2 2 ) ( ) ( ) ( Xi Xi n Yi Xi XiYi n b         4) Analisis Varians (ANAVA)

Untuk menguji apakah model regresi linier yang diambil itu betul-betul cocok dengan keadaannya atau tidak. Dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Menyusun tabel pengelompokan data untuk variabel X dan pasangannya.

b. Pengujian kelinieran dan keberartian regresi yang menggunakan rumus sebagai berikut:

JK total = JK (T) = ΣY²

JK regresi = JK (a) =

 

n Y 2

JK residu = JKr = JK(T)-JK(a)-JK(b/a)

  

         n Y X XY b

c. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat (RJK) dari masing-masing sumber variansi, yaitu dengan menggunakan rumus:

RJK (T) = JK (T) RJK (a) = JK (a)

RJK (b/a) = S ²reg = JK (b/a) RJK (res) = S ²res

RJK (kk) = S ²a


(40)

d. Semua besaran yang diperoleh disusun dalam sebuah daftar varians

(Anava), sebagai berikut:

Tabel 3.9

Analisis Varians Untuk Uji Linieritas Regresi dan Uji Independen Dalam Regresi Linier

Sumber variansi dk JK RJK F

Total n 2

1 Y  2 1 Y  -

Regresi (a) 1

 

n Y 2 

 

n Y 2  -

Regresi (b) (a) 1 JK regJK

 

b a JK regJK

 

b a

Residu

n-2

  

2 1 1

res

JK YY 2

1 1

2

S sisaYY

e. Kriteria Pengujian Hipotesis 1. Uji Kelinieran

F = S ² TC : S² a

Tolak hipotesis jika F < F (1-α) (k-2 n-2) atau F hitung < F tabel. 2. Uji Keberartian

F = S ² reg : S ² res

Tolak hipotesis jika F > F (1- α) (1.n-2) atau F hitung > F tabel. Ketentuan uji independensi ialah variabel Y bersifat independen (tidak

tergantung) terhadap X jika F hitung > F tabel, tetapi bersifat dependen (tergantung) apabila sebaliknya.

5) Analisis Korelasi

Analisis korelasi digunakan untuk mengetahui derajat keeratan hubungan antar variabel penelitian. Adapun rumus-rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:

  

 

N XY

X Y

 


(41)

Keterangan: rXY = Koefisien Korelasi

n = Jumlah Responden Uji Coba X = Skor Setiap Item

Y = Skor Seluruh Item

(Sudjana, 2002:369).

Kriteria koefisien korelasi adalah: 0,00 s.d 0,20 : Tidak Ada Korelasi 0,20 s.d 0,40 : Korelasi Rendah 0,40 s.d 0,70 : Korelasi Sedang 0,70 s.d 0,90 : Korelasi Tinggi 0,90 s.d 1,00 : Korelasi Sempurna

(Surakhmad, 2002:369) 6) Analisis Koefisien Determinasi

Uji ini untuk mengetahui besarnya kontribusi (pengaruh) variabel bebas terhadap variabel terikat ditafsirkan dari rumus koefisien determinasi, dengan rumus sebagai berikut:

c.d = r² × 100 % Keterangan:

c.d = Koefisien Determinasi r² = Kuadrat Koefisien


(42)

Sebagai bahan untuk interpretasi atas hasil pengujian korelasi, maka ditentukan dengan tolak ukur sebagai berikut:

r < 0,20 Hubungan Sangat Longgar 0,20 < r < 0,40 Hubungan Longgar

0,40 < r < 0,70 Hubungan Moderat 0,70 < r < 0,90 Hubungan Erat

0,90 < r < 1,00 Hubungan Sangat Erat


(43)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam bab ini peneliti akan mengemukakan kesimpulan dan saran berdasarkan atas temuan hasil penelitian dan uraian bab-bab sebelumnya mengenai masalah yang diteliti yaitu: “Pengaruh pelaksanaan kursus pendidik PAUD terhadap kompetensi pendidik di P2PNFI Regional 1 Bandung”.

A. Kesimpulan

Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah diolah dan dianalisis pada BAB IV mengenai “Pengaruh Pelaksanaan Kursus Pendidik PAUD terhadap Kompetensi Pendidik di P2PNFI Regional 1 Bandung”, maka penulis dapat menarik kesimpulan bahwa :

1. Pelaksanaan kursus pendidik PAUD di P2PNFI dinilai baik. Hal ini dapat dilihat dari pendapat alumni peserta kursus pendidik PAUD yang terukur dalam angket persepsi terhadap pelaksanaan kursus pendidik PAUD. Dalam angket persepsi terhadap pelaksanaan kursus pendidik PAUD terdapat dua aspek yang diukur yaitu pengelolaan dan pembelajaran, dari kedua aspek tersebut aspek pembelajaranlah yang dinilai sangat baik dalam pelaksanaannya oleh alumni peserta kursus pendidik PAUD.

2. Kompetensi pendidik PAUD setelah mengikuti kursus pendidik PAUD di P2PNFI Regional 1 Bandung dinilai baik, dilihat dari jumlah scor ideal responden. Kompetensi pendidik terdiri dari kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesional, dari keempat kompetensi tersebut setelah diukur didapatkan hasil bahwa,


(44)

kompetensi kepribadianlah yang mendapatkan jumlah terbesar dibandingkan kompetensi lain.

3. Uji Empiris menyatakan bahwa pengaruh yang dihasilkan oleh pelaksanaan kursus pendidik PAUD terhadap kompetensi pendidik PAUD bersifat positif. Hasil ini ditunjukan koefisien regresi yang positif. Hal ini memberikan arti bahwa perubahan atau kenaikan yang terjadi pada variabel pelaksanaan kursus pendidik PAUD dapat meningkatkan kompetensi pendidik PAUD. Hubungan antara kedua variabel bersifat dependent dan signifikan. Artinya kompetensi pendidik PAUD secara nyata dipengaruhi oleh pelaksanaan kursus pendidik PAUD.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian tersebut dibuat saran untuk para pihak yang terkait diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Bagi Lembaga Keilmuan dan Pengembangan Pendidikan Luar Sekolah

Diharapkan hasil penelitian ini menjadi gambaran atau masukan bagi para praktisi Pendidikan Luar Sekolah agar dalam melaksanakan suatu program pelatihan harus profesional, mengikuti fungsi manajemen dan lebih memperhatikan pengaruh dari pelaksanaan kursus atau pelatihan.

2. Bagi Lembaga Penyelenggara

Kursus pendidik PAUD merupakan jalan bagi para pendidik PAUD untuk dapat menambah, meningkatkan kompetensi mengenai profesi seorang pendidik PAUD oleh sebab itu, untuk lebih meningkatkan kualitas dan


(45)

kuantitas pelaksanaan kursus pendidik PAUD alangkah baiknya dari pihak lembaga penyelenggara harus lebih meningkatkan keprofesionalannya dalam melaksanakan pelaksanaan kursus pendidik PAUD.

3. Bagi Pendidik PAUD

Pendidik merupakan subjek penting dalam pelaksanaan kursus pendidik PAUD yang nantinya harus dapat mengaplikasikan kembali ilmu yang telah di dapat pada saat kegiatan kursus pendidik PAUD, sehingga pendidik harus memusatkan perhatian pada semua materi, ilmu yang diberikan pada saat kegiaatan kursus pendidik PAUD. dengan demikian pendidik harus berperan aktif pada saat kegiatan kursus pendidik PAUD agar semua materi, ilmu yang diberikan dapat dipahami.

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Bagi peneliti lain yang berminat melakukan penelitian dengan topik yang sama dengan penelitian ini, hendaknya melakukan penelitian yang lebih spesifik dan mendalam mengenai pengaruh dominan dalam pelaksanaan suatu kursus atau pelatihan. Tidak hanya itu, tetapi juga melakukan penelitian mengenai pengaruh pelaksanaan terhadap kompetensi.


(46)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2009). Manajemen Pelatihan. Jakarta:Rineka Cipta

Atmodiwirio, S. (2002). Manajemen Pelatihan. Jakarta:PT Ardadizya Jaya Fauzi, I. (2011). Mengelola Pelatihan Partisipatif. Bandung:Alfabeta

Hasan, Iqbal. (2002). Pokok-pokok Materi Metodologi Penelitian & Aplikasinya. Bogor:Ghalia Indonesia

Kamil, M. (2010). Model Pendidikan dan Pelatihan (konsep dan aplokasinya). Bandung:Alfabeta

Kurniasih, Syaripudin. (2012). Pedagogik Teoritis Sistematis. Bandung:Percikan Ilmu

Mahmudi. (2010). Manajemen Kinejra Sektor Publik. Yogyakarta:UPP STIM YKPN

Mangkunegara, A. (2009). Evaluasi Kerja SDM. Bandung:PT Refika Aditama. ______________. (2011). Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan.

Bandung:PT Remaja Rosdakarya

Mudjiono, Dimiyati. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta:Rineka Cipta Mulyasa, E. (2008). Standar Kompetensi Sertifikasi Guru. Bandung:PT Remaja

Rosdakarya

Rahmat, J. (2012). Psikologi Komunikasi. Bandung:PT Remaja Rosdakarya Sudjana, D. (2007). Sistem dan Manajemen Pelatihan: Teori dan Aplikasi.

Bandung:Falah Production

__________ (2010). Strategi Pembelajaran Pendidikan Luar Sekolah. Bandung:Falah Production

__________ (2010). Pendidikan Nonformal (wawasan, sejarah

perkembangan,filsafat,teori pendidikan,asas). Bandung:Falah Production

Sudjana, N. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung:PT Remaja Rosdakarya


(47)

Sugiyono. (2006). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,

Pendekatan Kualitatif dan R&D). Bandung:Alfabeta

________. (2009). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung:Alfabeta Surakhmad, W. (2004). Pengantar Penelitian Ilmiah.Bandung:Tarsito

Usman, U. (2009). Menjadi Guru Profesional.Bandung:PT Remaja Rosdakarya Uno, Hamzah. (2009). Profesi Kepribadian. Jakarta:Bumi Aksara.


(1)

Sebagai bahan untuk interpretasi atas hasil pengujian korelasi, maka ditentukan dengan tolak ukur sebagai berikut:

r < 0,20 Hubungan Sangat Longgar 0,20 < r < 0,40 Hubungan Longgar

0,40 < r < 0,70 Hubungan Moderat 0,70 < r < 0,90 Hubungan Erat

0,90 < r < 1,00 Hubungan Sangat Erat


(2)

96

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam bab ini peneliti akan mengemukakan kesimpulan dan saran berdasarkan atas temuan hasil penelitian dan uraian bab-bab sebelumnya mengenai masalah yang diteliti yaitu: “Pengaruh pelaksanaan kursus pendidik PAUD terhadap kompetensi pendidik di P2PNFI Regional 1 Bandung”.

A. Kesimpulan

Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah diolah dan dianalisis pada BAB IV mengenai “Pengaruh Pelaksanaan Kursus Pendidik PAUD terhadap Kompetensi Pendidik di P2PNFI Regional 1 Bandung”, maka penulis dapat menarik kesimpulan bahwa :

1. Pelaksanaan kursus pendidik PAUD di P2PNFI dinilai baik. Hal ini dapat dilihat dari pendapat alumni peserta kursus pendidik PAUD yang terukur dalam angket persepsi terhadap pelaksanaan kursus pendidik PAUD. Dalam angket persepsi terhadap pelaksanaan kursus pendidik PAUD terdapat dua aspek yang diukur yaitu pengelolaan dan pembelajaran, dari kedua aspek tersebut aspek pembelajaranlah yang dinilai sangat baik dalam pelaksanaannya oleh alumni peserta kursus pendidik PAUD.

2. Kompetensi pendidik PAUD setelah mengikuti kursus pendidik PAUD di P2PNFI Regional 1 Bandung dinilai baik, dilihat dari jumlah scor ideal responden. Kompetensi pendidik terdiri dari kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesional, dari keempat kompetensi tersebut setelah diukur didapatkan hasil bahwa,


(3)

kompetensi kepribadianlah yang mendapatkan jumlah terbesar dibandingkan kompetensi lain.

3. Uji Empiris menyatakan bahwa pengaruh yang dihasilkan oleh pelaksanaan kursus pendidik PAUD terhadap kompetensi pendidik PAUD bersifat positif. Hasil ini ditunjukan koefisien regresi yang positif. Hal ini memberikan arti bahwa perubahan atau kenaikan yang terjadi pada variabel pelaksanaan kursus pendidik PAUD dapat meningkatkan kompetensi pendidik PAUD. Hubungan antara kedua variabel bersifat dependent dan signifikan. Artinya kompetensi pendidik PAUD secara nyata dipengaruhi oleh pelaksanaan kursus pendidik PAUD.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian tersebut dibuat saran untuk para pihak yang terkait diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Bagi Lembaga Keilmuan dan Pengembangan Pendidikan Luar

Sekolah

Diharapkan hasil penelitian ini menjadi gambaran atau masukan bagi para praktisi Pendidikan Luar Sekolah agar dalam melaksanakan suatu program pelatihan harus profesional, mengikuti fungsi manajemen dan lebih memperhatikan pengaruh dari pelaksanaan kursus atau pelatihan.

2. Bagi Lembaga Penyelenggara

Kursus pendidik PAUD merupakan jalan bagi para pendidik PAUD untuk dapat menambah, meningkatkan kompetensi mengenai profesi seorang pendidik PAUD oleh sebab itu, untuk lebih meningkatkan kualitas dan


(4)

98

kuantitas pelaksanaan kursus pendidik PAUD alangkah baiknya dari pihak lembaga penyelenggara harus lebih meningkatkan keprofesionalannya dalam melaksanakan pelaksanaan kursus pendidik PAUD.

3. Bagi Pendidik PAUD

Pendidik merupakan subjek penting dalam pelaksanaan kursus pendidik PAUD yang nantinya harus dapat mengaplikasikan kembali ilmu yang telah di dapat pada saat kegiatan kursus pendidik PAUD, sehingga pendidik harus memusatkan perhatian pada semua materi, ilmu yang diberikan pada saat kegiaatan kursus pendidik PAUD. dengan demikian pendidik harus berperan aktif pada saat kegiatan kursus pendidik PAUD agar semua materi, ilmu yang diberikan dapat dipahami.

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Bagi peneliti lain yang berminat melakukan penelitian dengan topik yang sama dengan penelitian ini, hendaknya melakukan penelitian yang lebih spesifik dan mendalam mengenai pengaruh dominan dalam pelaksanaan suatu kursus atau pelatihan. Tidak hanya itu, tetapi juga melakukan penelitian mengenai pengaruh pelaksanaan terhadap kompetensi.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2009). Manajemen Pelatihan. Jakarta:Rineka Cipta

Atmodiwirio, S. (2002). Manajemen Pelatihan. Jakarta:PT Ardadizya Jaya Fauzi, I. (2011). Mengelola Pelatihan Partisipatif. Bandung:Alfabeta

Hasan, Iqbal. (2002). Pokok-pokok Materi Metodologi Penelitian & Aplikasinya. Bogor:Ghalia Indonesia

Kamil, M. (2010). Model Pendidikan dan Pelatihan (konsep dan aplokasinya). Bandung:Alfabeta

Kurniasih, Syaripudin. (2012). Pedagogik Teoritis Sistematis. Bandung:Percikan Ilmu

Mahmudi. (2010). Manajemen Kinejra Sektor Publik. Yogyakarta:UPP STIM YKPN

Mangkunegara, A. (2009). Evaluasi Kerja SDM. Bandung:PT Refika Aditama. ______________. (2011). Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan.

Bandung:PT Remaja Rosdakarya

Mudjiono, Dimiyati. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta:Rineka Cipta Mulyasa, E. (2008). Standar Kompetensi Sertifikasi Guru. Bandung:PT Remaja

Rosdakarya

Rahmat, J. (2012). Psikologi Komunikasi. Bandung:PT Remaja Rosdakarya Sudjana, D. (2007). Sistem dan Manajemen Pelatihan: Teori dan Aplikasi.

Bandung:Falah Production

__________ (2010). Strategi Pembelajaran Pendidikan Luar Sekolah. Bandung:Falah Production

__________ (2010). Pendidikan Nonformal (wawasan, sejarah

perkembangan,filsafat,teori pendidikan,asas). Bandung:Falah Production

Sudjana, N. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung:PT Remaja Rosdakarya


(6)

Sugiyono. (2006). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,

Pendekatan Kualitatif dan R&D). Bandung:Alfabeta

________. (2009). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung:Alfabeta Surakhmad, W. (2004). Pengantar Penelitian Ilmiah.Bandung:Tarsito

Usman, U. (2009). Menjadi Guru Profesional.Bandung:PT Remaja Rosdakarya Uno, Hamzah. (2009). Profesi Kepribadian. Jakarta:Bumi Aksara.