PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK (PROJECT BASED LEARNING) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK FLUIDA STATIS SEMESTER II DI KELAS XI MAN TAANJUNGBALAI T.P. 2014/2015.

(1)

(2)

P ENG AR UH MO D EL P EMB ELAJ AR AN B ERB ASI S P RO Y EK ( PROJ EC T B AS ED L EAR NI NG ) TE RH AD AP H ASIL B ELAJ AR SISW A P AD A MA TE RI P O K OK F LUIDA

STA TIK S EMES TE R II DI K EL AS XI M AN TA NJU NG B AL AI T .P 2014/ 2015

Yuni Shara (4112121020) ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh hasil belajar siswa dengan model pembelajaran project based learning dan pembelajaran konvensional serta mengetahui aktivitas belajar, psikomotorik dan afektif siswa selama proses pembelajaran dengan model pembelajaran project based learning pada materi pokok fluida statis (hidrostatik) semester II di kelas XI MAN Tanjungbalai T.P 2014/2015

Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan desain two group pre-test dan pos-pre-test. Populasi dalam penelitian adalah seluruh siswa kelas XI semester II MAN Tanjungbalai yang terdiri dari 5 kelas. Pengambilan sampel dilakukan secara cluster random sampling mengambil 2 kelas dari 6 kelas yaitu Kelas XI IPA-2 sebagai kelas eksperimen dan kelas XI IPA-3 sebagai kelas kontrol. Instrumen tes hasil belajar dalam bentuk essay berjumlah 10 soal. Aktivitas, psikomotorik dan afektif siswa menggunakan lembar observasi. Uji hipotesis menggunakan uji t.

Berdasarkan analisa data, nilai rata-rata pretes kelas eksperimen 33,96 dan kelas kontrol 29,21. Pada pengujian normalitas untuk pretes kelas

eksperimen Lhitung = 0,1550 dan Ltabel = 0,1610, untuk kelas kontrol Lhitung = 0,138, dan Ltabel = 0,1610 sehingga Lhitung < Ltabel, maka data kedua kelas

berdistribusi normal. Pada pengujian homogenitas kedua kelas Fhitung= 1,0535 dan Ftabel = 1,905 sehingga Fhitung < Ftabel yang berarti bahwa sampel yang digunakan dalam penelitian ini dinyatakan homogen. Berdasar uji t dua pihak diperoleh thitung =1,9212 dan ttabel = 2,0006 sehingga thitung < ttabel, maka kemampuan awal kedua kelas tersebut sama atau homogen. Nilai rata-rata postes kelas eksperimen 73 dan kelas kontrol 61,78. Rata-rata nilai aktivitas belajar siswa 77,5% , psikomorik 78,39, dan afektif 76,21 termasuk dalam kriteria aktif. Uji hipotesis uji t satu pihak, diperoleh thitung = 3,099 dan ttabel = 1,6681 sehingga thitung > ttabel, maka Ha diterima, yang berarti ada pengaruh model pembelajaran project based learning terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok fluida statis di kelas XI MAN Tanjungbalai T.P 2014/2015.


(3)

vi

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii Kata Pengantar iv Daftar Isi vi Daftar Gambar ix Daftar Tabel x

Daftar Lampiran xi BAB I. PENDAHULUAN 1

1.1. Latar Belakang Masalah 1 1.2. Identifikasi Masalah 5 1.3. Batasan Masalah 5 1.4. Rumusan Masalah 6

1.5. Tujuan Penelitian 6 1.6. Manfaat Penelitian 7

BAB II.TINJAUAN PUSTAKA 8 2.1. Pengertian Belajar 8

2.2. Teori Belajar 11 2.1.1. Teori Belajar Behavioristik 11

2.1.2. Teori Belajar Kognitivisme 12

2.1.3. Teori Belajar Konstruktivisme 14

2.1.4. Teori Belajar Humanistik 15

2.3. Hasil Belajar 15

2.3.1. Pengertian Hasil Belajar Fisika 17

2.4. Aktivitas Belajar 18

2.5. Motivasi Belajar 20

2.6. Hakekat model pembelajaran 21

2.6.1. Pengertian Model Pembelajaran 23

2.6.2. Fungsi Model pembelajaran 24

2.7. Model Pembelajaran Berbasis Proyek 26 2.7.1 Landasan Teori Pembelajaran Berbasis Proyek 31 2.7.2. Karakteristik Pembelajaran Berbasis Proyek 33 2.7.3. Pelaksanan Pembelajaran Berbasis Proyek 34

2.7.4. Peranan dan Keutamaan Pembelajaran PjBL 38

2.7.5. Kelebihan dan Kelemahan pembelajaran PjBL 39 2.7.6. Keuntungan Pembelajaran PjBL 41

2.7.7. Rancangan Pembelajaran berbasis Proyek 42

2.8. Model pembelajaran Konvensional 44

2.8.1. Keunggulan dan Kelemahan Pembelajaran Konvensional 44

2.9. Perbedaan model pembelajaran PjBL dan Konvensional 45


(4)

2.10.1. Fluida Statis 46

2.10.2. Massa Jenis 46

2.10.3. Tekanan Hidrostatis 47

2.10.4. Hukum Pascal 50

2.10.5. Hukum Archimedes 51

2.10.6. Viskositas 54

2.10.7. Tegangan permukaan 56

2.10.8. Gejala Kapilaritas 57

2.11. Kerangka Konseptual 57

2.12. Hipotesis Penelitian 60

BAB III. METODE PENELITIAN 61 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 61 3.2. Populasi Dan Sampel Penelitian 61

3.2.1 . Populasi Penelitian 61

3.2.2. Sampel Penelitian 61

3.3. Variabel Penelitian 61

3.4. Jenis dan Desain Penelitian 61

3.4.1. Jenis Penelitian 61

3.4.2. Desain Penelitian 62

3.5. Instrumen Penelitian 62

3.5.1. Instrumen tes Hasil Belajar siswa 63

3.5.2. Instrumen Aktivitas Siswa 64

3.6. Prosedur Penelitian 65

3.7. Teknik Pengumpulan Data 66

3.7.1. Pretes 66 3.7.2. Postes 66

3.8. Teknik Analisis Data 66 3.8.1. Uji Persyaratan Analisis Data 66 3.8.2. Uji Normalitas Data 67

3.8.3. Uji Homogenitas 68 3.8.4. Uji Hipotesis (Uji t ) 69 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 71

4.1 Deskripsi Data Penelitian 71

4.1.1 Data Nilai Pretes 72

4.1.1.1 Uji Normalitas Nilai Pretes 72

4.1.1.2 Uji Homogenitas Nilai Pretes 72

4.1.2. Uji Hipotesis (Uji t) 72

4.1.2.1 Uji Kemampuan Awal (Uji t Dua Pihak) 72

4.1.3. Data Nilai Postes 73

4.1.3.1. Uji Normalitas Data Postes 74

4.1.3.2. Uji Homogenitas Data Postes 75

4.1.4. Uji Hipotesis Penelitian ( Uji t satu Pihak) 75

4.1.5. Hasil Observasi Aktivitas Belajar 76


(5)

viii

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 81

5.1 Kesimpulan 81

5.2 Saran 81

DAFTAR PUSTAKA 83


(6)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Sintak Model Pembelajaran Project Based Learning 37

Tabel 2.2 Perbedaan Model pembelajaran PjBL dan Konvensional 45

Tabel 3.1. Two Group Pretest-Posttest Design 62

Tabel 3.2 Kisi-kisi Hasil Tes Hasil Belajar 63

Tabel 3.3 Kriteria Kemampuan Siswa 64

Tabel 3.4 Kriteria Persentasi Nilai Aktivitas Siswa 65

Tabel 4.1 Hasil Pretes Eksperimen dan Kelas Kontrol 71

Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas Data Pretes 72

Tabel 4.3 Hasil Uji Homogenitas Data Pretes 72

Tabel 4.4 Hasil Hipotesis Data Pretes 72

Tabel 4.5 Hasil Postes Kelas Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 73

Tabel 4.6. Hasil Perhitungan Nilai Rata-Rata, Standar Deviasi, dan Varians 74

Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas Data Postes 74

Tabel 4.8 Hasil Uji Homogenitas Data postes 75

Tabel 4.9 Hasil Uji Hipotesis Data postes 75

Tabel 4.10 Rekapitulaasi Hasil Observasi Aktivitas Siswa 76

Tabel 4.11. Nilai Pretes, Postes, Aktivitas, Psikomotorik, dan Afektif Siswa 77


(7)

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Bagan Hirarki Komponen Proses Pembelajaran. 22

Gambar 2.2. Karakteristik Project Based learning (PjBL) 29

Gambar 2.3. Tahapan Pelaksanaan Project Based learning (PjBL) 36

Gambar 2.4. Skematik Pembelajaran Konvensional 44

Gambar 2.5. Besar Tekanan Pada Sebuah Titik 48

Gambar 2.6. tekanan Pada Sebuah Titik Sedalam h 48

Gambar 2.7 Tekanan Hidrostatik 49

Gambar 2.8.Prinsip Kerja Pengangkat Hidrolik 50

Gambar 2.9. Benda Terapung 52

Gambar 2.10. Benda Melayang 52

Gambar 2.11. Benda Tenggelam 53

Gambar 4.1. Diagram Batang Nilai Pretes kelas eksperimen dan kontrol 71


(8)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran I 85 Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran II 101 Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran III 115 Lampiran 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran IV 131

Lampiran 5 Lembar Kerja Siswa I 147

Lampiran 6 Lembar Kerja Siswa II 153

Lampiran 7 Lembar Kerja Siswa III 157

Lampiran 8 Lembar Kerja Siswa IV 160

Lampiran 9 Lembar Pedoman Kerja Proyek 164

Lampiran 10 Penilaian Kerja Proyek 1 166

Lampiran 11 Penilaian Kerja Proyek 2 168

Lampiran 12 Penilaian Kerja Proyek 3 170

Lampiran 13 Penilaian Kerja Proyek 4 172

Lampiran 14 Penilaian Kerja Proyek 5 174

Lampiran 15 Angket Siswa 176

Lampiran 16 Instrumen Penelitian 178

Lampiran 17 Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar 181

Lampiran 18 Observasi Aktivitas Siswa 192 Lampiran 19 Lembar Distribusi Observasi Aktivitas Belajar Siswa I 194 Lampiran 20 Lembar Distribusi Observasi Aktivitas Belajar Siswa II 196 Lampiran 21 Lembar Distribusi Observasi Aktivitas Belajar Siswa III 198 Lampiran 22 Lembar Distribusi Observasi Aktivitas Belajar Siswa IV 200 Lampiran 23 Penilaian Psikomorik 202 Lampiran 24 Penilaian Afektif 204 Lampiran 25 Rekapitulasi Hasil Jawaban Pretes Kelas Eksperimen 206 Lampiran 26 Rekapitulasi Hasil Jawaban Pretes Kelas Kontrol 208 Lampiran 27 Rekapitulasi Hasil Jawaban Postes Kelas Eksperimen 210 Lampiran 28 Rekapitulasi Hasil Jawaban Postes Kelas Kontrol 212


(9)

xii

Lampiran 29 Perhitungan Rata-rata, Standar Deviasi dan Varians 214

Lampiran 30 Uji Normalitas 217

Lampiran 31 Uji Homogenitas 225

Lampiran 32 Uji Hipotesis 228

Lampiran 33 Dokumentasi Penelitian 233 Lampiran 34 Daftar Nilai Kritis Uji Liliefors 241 Lampiran 35 Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke z 242 Lampiran 36 Daftar Nilai Persentil untuk Distribusi t 243 Lampiran 37 Daftar Nilai Persentil Distribusi F 244


(10)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan merupakan kegiatan belajar mengajar yang berlangsung terus-menerus. Kegiatan mengajar tersebut diselenggarakan pada semua jenis dan jenjang pendidikan yang meliputi wajib belajar pendidikan sembilan tahun dan pendidikan tinggi. Pendidikan memiliki peranan yang sangat penting guna meningkatkan sumberdaya manusia yang ada. Karena melalui pendidikanlah seseorang mampu untuk meningkatkan kemampuan yang dia miliki. Selain itu, pendidikan juga dapat menciptakan generasi yang unggul dan kompetitif dalam upaya untuk menghadapi tantangan yang akan terjadi dimasa depan. Diperlukan sebuah komitmen dalam membangun kemandirian dan pemberdayaan yang dapat menopang kemajuan pendidikan dimasa depan demi tercapainya idealisme pendidikan.

Berbicara tentang proses pendidikan sudah tentu tak dapat dipisahkan dengan semua upaya yang harus dilakukan untuk mengembangkan sumber daya manusia yang berkualitas, sedangkan manusia yang berkualitas itu, dilihat dari segi pendidikan, telah terkandung secara jelas dalam tujuan pendidikan nasional. (Hamalik, 2009 : 1)

Jalur yang tepat untuk meningkatkan sumber daya manusia adalah melalui

jalur pendidikan. Oleh sebab itu sudah sepantasnya pembangunan di bidang pendidikan menjadi prioritas utama yang dilakukan pemerintah agar dapat melahirkan generasi bangsa yang memilih tingkat intelektual yang tinggi.

Dalam era industrilisasi, bangsa Indonesia membulatkan tekadnya untuk mengembangkan budaya belajar yang menjadi prasyarat berkembangnya budaya ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) . Namun dalam mengembangkan budaya belajar (fisika) sebagai sebuah proses, karena merupakan suatu rangkaian kegiatan yang terstruktur dan sistematis yang dilakukan untuk menemukan konsep, prinsip dan hukum tentang gejala alam termasuk di dalamnya adalah kemampuan berpikir


(11)

2

untuk menyusun dan menemukan konsep - konsep baru. Sedangkan sains sebagai suatu sikap, karena diharapkan mampu menimbulkan karakter bagi siswa sesuai dengan nilai siswa. (Marlinda, 2012).

Dalam pelaksanaannya, proses pembelajaran tidak luput dari permasalahan-permasalahan yang ditemui ketika melaksanakan proses tersebut. Permasalahan-permasalahan tersebut ditemui khususnya ketika si pembelajar mengalami kesulitan dalam belajar .

Hingga kini ilmu fisika masih dinilai sebagai pelajaran yang sulit dikuasai dan kurang menarik (Rahmawati, 2011). Dalam proses pembelajaran fisika, guru sering menjadikan siswa sebagai objek belajar bukan subjek belajar. Guru selalu menyajikan materi fisika dalam bentuk rumus-rumus dan perhitungan yang sulit, sehingga banyak siswa yang kurang menyukai pelajaran fisika karena menganggap belajar fisika itu sulit, tidak menarik, dan membosankan (Lesmono, dkk : 2011). Padahal fisika pada dasarnya menarik untuk dipelajari karena di dalamnya dapat dipelajari gejala-gejala atau fenomena yang terjadi di jagad raya sehingga pada akhirnya dalam mempelajari fisika dapat menghasilkan sebuah produk yang bermanfaat bagi kelangsungan hidup manusia.

Dari pernyataan di atas di dukung oleh fakta di lapangan. Dimana, dari hasil angket yang telah disebarkan kepada 57 orang siswa MAN Tanjungbalai semester genap, berpendapat fisika adalah pelajaran yang sulit dan kurang menarik (67%), siswa berpendapat pelajaran fisika biasa-biasa saja (21%), dan hanya 12% dari siswa tersebut yang berpendapat fisika merupakan pelajaran yang menyenangkan dan mudah dimengerti. Pelajaran fisika menempati posisi pertama (54%) setelah matematika (26%) sebagai mata pelajaran yang paling tidak disukai oleh siswa, sehingga siswa tidak pernah aktif untuk mengemukakan pendapat pada saat belajar (84%) dan selebihnya menyatakan jarang mengemukakan pendapat dalam belajar (16%). Rendahnya hasil belajar siswa juga dapat dilihat dari angket menunjukkan siswa jarang untuk mengulang pelajaran di rumah (87%) dan tidak adanya keinginan mereka untuk mempelajari fisika di luar jam sekolah (100%). Hal ini didukung dengan cara guru mengajar di kelas hanya mencatat, menjelaskan dan mengerjakan soal (100%). Sebagaimana berdasarkan


(12)

hasil wawancara dengan bapak Datuk Muda Halbay selaku guru fisika di MAN Tanjungbalai, mengatakan bahwa model pembelajaran yang digunakan adalah ceramah, mencatat, pemberian tugas sekolah dan rumah dalam bentuk soal fisika. Bapak Datuk Muda Halbay juga mengatakan bahwa hasil belajar fisika masih rendah, hal ini dapat dilihat dari hasil ulangan harian siswa hanya sekitar 30% yang lulus ulangan dan selebihnya tidak lulus dengan KKM 75. Bapak Datuk Muda Halbay mengatakan bahwa hal ini terjadi karena siswa tidak memahami konsep fisika sehingga siswa merasa kesulitan dalam mempelajari ilmu fisika.

Adapun dari data hasil observasi pembelajaran fisika di kelas diketahui bahwa guru lebih sering menjelaskan konsep dan memberikan penguatan pada akhir pembelajaran, setelah penjelasan konsep. Siswa diberi latihan soal dan salah satu siswa mengerjakan di papan tulis kemudian guru membahasnya.

Dengan melihat data hasil studi pendahuluan yang telah dilakukan maka dapat dianalisis bahwa sebagian besar proses pembelajaran di kelas masih berpusat pada guru (teacher centered) dan bersifat transfer pengetahuan dari guru ke siswa saja, sehingga pembelajaranpun hanya diarahkan kepada kemampuan siswa untuk menghapal informasi. Siswa lebih diarahkan untuk mengingat berbagai informasi tanpa memahami informasi yang didapatkannya. Sebagaimana yang telah dinyatakan oleh Slameto (2010) di dalam bukunya yaitu bahwa : “Metode mengajar adalah suatu cara/jalan yang harus dilalui dalam mengajar. Metode mengajar mempengaruhi belajar. Metode mengajar guru yang kurang baik akan mempengaruhi belajar siswa yang tidak baik pula dan begitu pula sebaliknya. Guru yang biasa mengajar dengan metode ceramah saja, maka siswa menjadi bosan, mengantuk, pasif, dan hanya mencatat saja. Untuk meningkatkan motivasi belajar siswa, agar siswa dapat belajar dengan baik , maka metode mengajar harus diusahakan yang setepat, efesien, dan seefektif mungkin”.

Hakekat belajar sains tentu saja tidak cukup sekedar mengingat dan memahami konsep seperti yang ditemukan atau dilakukan oleh para ilmuan. Akan tetapi, yang sangat penting adalah pembiasaan perilaku ilmuan dalam menemukan konsep yang dilakukan melalui percobaan dan penelitian ilmiah. Proses penemuan konsep yang melibatkan keterampiln-keterampilan yang mendasar melalui


(13)

4

percobaan ilmiah dapat dilaksanakan dan ditingkatkan melalui kegiatan laboratorium. Oleh karena itu, perlu ada suatu model pembelajaran yang inovatif yang dapat menimbulkan atau merangsang minat para siswa untuk mempelajari ilmu fisika serta menumbuhkan suatu kesadaran bahwa fisika merupakan pelajaran yang mudah dan menyenangkan.

Model pembelajaaran inovatif yang dimaksud juga tidak terlepas dari paham konstruktivistik dalam pembelajaran. Paham konstruktivistik ini membiasakan siswa untuk menemukan sesuatunya dengan sendiri dan bergelut dengan ide-ide. Esensi dari teori konstruktivistik adalah siswa harus menemukan dan mentransformasikan suatu informasi kompleks ke situasi lain, sehingga menumbuhkan proses berpikir siswa agar siswa dapat menemukan ide-ide tersebut (Kunandar, 2007). Model pembelajaran yang sesuai dengan hal tersebut adalah model pembelajaran pembelajaran berbasis proyek. Dimana, Model pembelajaran berbasis proyek merupakan model pembelajaran yang mengacu pada filosofis konstruktivisme. Pengalaman nyata dan refleksi terhadap pengalaman langsung dari diri sendiri merupakan kunci untuk belajar bermakna khususnya pembelajaran sains fisika.

Model pembelajaran berbasis proyek dipilih dalam pengajaran IPA, karena melalui proyek pelajaran IPA khususnya fisika menjadi lebih menarik (Dahar, 1986). Fokus dari model pembelajaran berbasis proyek adalah pada konsep-konsep dan prinsip-prinsip utama dari suatu disiplin, melibatkan siswa dalam kegiatan pemecahan masalah dan tugas-tugas bermakna lainnya, memberikan peluang bagi siswa belajar secara otonom mengonstruk belajar mereka sendiri dan puncaknya menghasilkan produk karya siswa (Khamdi, 2008). Pembelajaran

berbasis proyek (Project based learning) dilakukan untuk memperdalam

pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dengan cara membuat karya atau proyek yang terkait dengan materi ajar dan kompetensi yang diharapkan dimiliki

peserta didik. Dimana model pembelajaran ini (project based learning) mencakup

kegiatan menyelesaikan masalah (problem solving), pengambilan keputusan,

keterampilan melakukan investigasi, dan keterampilan membuat karya. (Sani, 2013).


(14)

Berdasarkan pemaparan di atas, untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran berbasis proyek terhadap kemampuan berpikir kreatif dan kinerja ilmiah siswa, maka dengan ini peneliti melakukan penelitian dengan tema :

“ Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning)

Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Fluida Statis (Hidrostatik) di Kelas XI Semester 2 MAN Tanjungbalai T.P. 2014/2015 ”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka identifikasi masalah penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Masih banyak siswa menilai bahwa ilmu fisika merupakan pelajaran yang

sulit dan kurang menarik untuk diketahui dan dipahami

2. Pembelajaran fisika masih ditandai dengan pembelajaran yang lebih

didominasi oleh aktivitas guru dibandingkan aktivitas siswa (teacher

centered)

3. Penggunaan model pembelajaran yang belum bervariasi

4. Hasil belajar fisika siswa belum optimal.

1.3 Batasan Masalah

Mengingat banyaknya faktor-faktor yang mempengaruhi penelitian ini, maka peneliti membuat batasan masalah sebagai berikut:

1. Model pembelajaran yang digunakan selama kegiatan belajar-mengajar

adalah model pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning)

pada kelas eksperimen dan pembelajaran konvensional pada kelas kontrol

2. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada pengaruh model

pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning) terhadap hasil

belajar siswa pada materi pokok fluida statis (hidrostatik) di kelas XI semester II MAN Tanjungbalai T.P. 2014/2015.

3. Aktivitas belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran berbasis

proyek (Project Based Learning) pada materi pokok fluida statis


(15)

6

4. Hasil belajar yang akan diteliti pada aspek kognitif dan kinerja ilmiah

yang berdasarkan hasil kerja proyek yang dilakukan oleh siswa.

1.4 Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah hasil belajar siswa dengan menggunakan model

pembelajaran konvensional dan model pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning) pada materi pokok fluida statis (hidrostatik) di kelas XI semester II MAN Tanjungbalai T.P. 2014/2015 ?

2. Bagaimanakah aktivitas belajar siswa dengan menggunakan model

pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning) pada materi

pokok fluida statis (hidrostatik) di kelas XI semester II MAN Tanjungbalai T.P. 2014/2015 ?

3. Apakah ada akibat pengaruh model pembelajaran berbasis proyek (Project

Based Learning) dan model pembelajaran konvensional yang signifikan terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok fluida statis (hidrostatik) di kelas XI semester II MAN Tanjungbalai T.P. 2014/2015 ?

1.5 Tujuan penelitian

Berdasarkan penjelasan yang telah diuraikan di atas maka tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan pembelajaran

konvensional dan model pembelajaran berbasis proyek (Project Based

Learning) pada materi pokok fluida statis (hidrostatik) di kelas XI semester II MAN Tanjungbalai T.P.2014/2015

2. Untuk mengetahui aktivitas belajar siswa dengan menggunakan

pembelajaran konvensional dan model pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning) pada materi pokok fluida statis (hidrostatik) di kelas XI semester II MAN Tanjungbalai T.P.2014/2015

3. Untuk mengetahui adanya pengaruh penggunaan model pembelajaran


(16)

belajar siswa pada materi pokok fluida statis (hidrostatik) di kelas XI semester II MAN Tanjungbalai T.P.2014/2015.

1.6 Manfaat Penelitian

1. Sebagai informasi mengenai pengaruh model pembelajaran berbasis

proyek (Project Based Learning) terhadap hasil belajar siswa pada

materi pokok fluida statis (hidrostatik) di kelas XI semester II MAN Tanjungbalai T.P.2014/2015

2. Sebagai bahan masukan bagi guru dan calon guru bahwa model

pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning) dapat

meningkatkan kreatifitas siswa dan kinerja ilmiah yang berdasarkan kerja proyek yang menghasilkan suatu produk dari kegiatan pembelajaran yang dilakukan.

3. Sebagai bahan informasi yang bermanfaat bagi peneliti sebagai calon

guru dan memberikan sumbangan pemikiran kepada peneliti selanjutnya dalam bidang pendidikan, khususnya mengenai model pembelajaran

berbasis proyek (Project Based Learning)

4. Bagi peneliti, lebih memperdalam pengetahuan mengenai model

pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning) untuk dapat

diterapkan dimasa yang akan datang.


(17)

81

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1.Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan uji statistik serta pembahasan maka disimpulkan sebagai berikut :

1. Hasil belajar siswa kelas XI semester II MAN Tanjungbalai T.P. 2014/2015 meningkat secara signifikan dari X1= 33,96 menjadi X1= 73 setelah menerapkan model pembelajaran berbasis proyek (project based learning) pada materi pokok fluida statis (hidrostatik).

2. Aktivitas belajar siswa selama mengikuti pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran pembelajaran berbasis proyek (project based learning) pada materi pokok fluida statis (hidrostatik) di kelas XI semester II MAN Tanjungbalai T.P.2014/2015 diperoleh rata-rata nilai aktivitas belajar siswa 77,5, psikomotorik 78,39, dan afektif 76,21 merupakan terkategori aktif.

3. Berdasarkan hasil perhitungan uji t diperoleh thitung > ttabel (3,099 >

1,6687), maka Ho ditolak dan Ha diterima, dengan kata lain bahwa ada pengaruh hasil belajar menggunakan model pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning) pada materi pokok fluida statis (hidrostatik) di kelas XI semester II MAN Tanjungbalai T.P. 2014/2015.

a. Saran

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan hasil penelitian di atas, maka penulis memberikan saran untuk memperbaiki kualitas hasil belajar siswa antara lain:

1. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti tentang model pembelajaran project based learning agar lebih baik dalam mengelola kelas sehingga suasana kelas tidak menjadi ricuh dan melengkapi alat dan bahan yang


(18)

digunakan dalam proses pembelajaran sehingga proses belajar mengajar menjadi efektif.

2. Bagi guru dan calon guru diharapkan menggunakan model pembelajaran project based learning sebagai salah satu alternatif dalam proses pembelajaran karena model ini adalah cara yang efektif dalam mencapai hasil belajar akademik siswa.


(19)

83

DAFTAR PUSTAKA

Arends, R., (2001), Learning to Teach, Mc Graw Hill, Toronto.

Arikunto, S., (2008), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara : Jakarta.

Arikunto, S., (2002), Prosedur penelitian suatu pendekatan Praktek, PT. Rineka Cipta : Jakarta.

Dahar, R., (1989), Teori-Teori Belajar, Erlangga : Jakarta

Depdiknas, (2003), Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Depdiknas : Jakarta.

Dimyati, dan Mudjiono, (1999), Belajar dan Pembelajaran, PT Rineka Cipta : , Jakarta.

Djamarah, (1999), Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta : Jakarta.

Fendi, P., (2007), Fisika SMA Kelas XI, Ghalia Indonesia : Jakarta,

Giancoli, Douglas, (2001), FISIKA, Erlangga : Jakarta

Gulo, W., (2002), Strategi Belajar Mengajar, Grasindo : Jakarta.

Hamalik, O., (2009), Kurikulum dan Pembelajaran, PT. Bumi Aksara : Jakarta.

Indrawati, (2013), Strategi Belajar Mengajar, Jember university Press : Jember.

Iskandar, (2009), Psikologi Pendidikan, Gaung Persada Press : Jakarta.

Istarani, (2012), 58 Model Pembelajaran Pembelajaran Inovatif, Media Persada : Medan.

Khadijah, 2013, Belajar dan Pembelajaran, Citapustaka Media : Bandung

Kunandar, (2007), Guru Profesional, Raja Grafindo Persana : Jakarta.

Lesmono, dkk., (2012), Pembelajaran Fisika., Jurnal, Volume 1, Nomor 3, Desember 2012.


(20)

Marlinda, (2012), Pengaruh model Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif dan Kinerja Ilmiah., Tesis, Undiksha Press, Bali.

Purwanto, N., (2004), Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pendidikan, Remaja Rosdakarya : Bandung.

Putrayasa, I.B., (2013), Landasan Pembelajaran, Undiksha Press : Bali.

Rahmawati, D., (2011), Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap HAsil Belajar Fisika Siswa., Skripsi FMIPA, UIN Syahid, Jakarta.

Roziqin, M.Z., (2007), Moral Pendidikan di Era Global, Pergeseran Pola Interaksi Guru-Murid di Era Global, AvveroesPress : Malang.

Sadirman, (2000), Interaksi dan Motivasi Belajar-Mengajar, PT. Raja Grafindo : Jakarta.

Sani, A.R., (2013), Model Pembelajaran Saintifik, PT. Rineka cipta : Jakarta.

Sani, A.R., (2013), Inovasi Pembelajaran, PT. Bumi Aksara : Jakarta.

Slameto, (2010), Belajar dan faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, PT. Rineka Cipta : Jakarta.

Suastra, dkk., (2014), Permasalahan yang Dihadapi Siswa SMA dalam Mempelajari Fisika., Jurnal, Volume 4, Tahun 2014

Sudjana, (2005), Metode Statistika, Tarsito : Bandung.

Sudjana, N, (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Remaja Rosdakarya : Bandung.

Sukardjo, M., dan Komarudin, U., (2010), Landasan Pendidikan Konsep dan Aplikasinya. Rajawali Pers : Jakarta.

Tasker, R., (1992), Effective Teaching, What Can a Constructivist View of Learning Offer? Australian Science Teacher .Journal Vol.38, No.1 Trianto, (2007), Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi

Konstruktivistik, Tim Prestasi Pustaka : Jakarta

Yamin, M., (2010), Strategi Pembelajarn Berbasis Kompetensi, Gaung Persada Press : Jakarta.


(21)

ii

RIWAYAT HIDUP

Yuni Shara dilahirkan di desa Sei Lunang kecamatan Sei Kepayang Timur kabupaten Asahan pada tanggal 02 Maret 1992. Ayah bernama Alm. Zulkifli dan Ibu bernama Umi Kalsum merupakan anak pertama dari tujuh bersaudara. Pada tahun 1999, penulis masuk SD Negeri No. 015912 Sei Lunang kecamatan Sei Kepayang Timur kabupaten Asahan, dan lulus pada tahun 2005. Pada tahun 2005, penulis melanjutkan sekolah di SMP Negeri 2 Sei Jawi-Jawi kabupaten Asahan dan lulus pada tahun 2008. Pada tahun 2008, penulis melanjutkan sekolah di MAN Tanjungbalai dan lulus pada tahun 2011. Pada tahun 2011, penulis diterima di Universitas Negeri Medan Jurusan Fisika Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.


(1)

belajar siswa pada materi pokok fluida statis (hidrostatik) di kelas XI semester II MAN Tanjungbalai T.P.2014/2015.

1.6 Manfaat Penelitian

1. Sebagai informasi mengenai pengaruh model pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning) terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok fluida statis (hidrostatik) di kelas XI semester II MAN Tanjungbalai T.P.2014/2015

2. Sebagai bahan masukan bagi guru dan calon guru bahwa model pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning) dapat meningkatkan kreatifitas siswa dan kinerja ilmiah yang berdasarkan kerja proyek yang menghasilkan suatu produk dari kegiatan pembelajaran yang dilakukan.

3. Sebagai bahan informasi yang bermanfaat bagi peneliti sebagai calon guru dan memberikan sumbangan pemikiran kepada peneliti selanjutnya dalam bidang pendidikan, khususnya mengenai model pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning)

4. Bagi peneliti, lebih memperdalam pengetahuan mengenai model pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning) untuk dapat diterapkan dimasa yang akan datang.


(2)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1.Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan uji statistik serta pembahasan maka disimpulkan sebagai berikut :

1. Hasil belajar siswa kelas XI semester II MAN Tanjungbalai T.P.

2014/2015 meningkat secara signifikan dari X1= 33,96 menjadi X1= 73

setelah menerapkan model pembelajaran berbasis proyek (project based

learning) pada materi pokok fluida statis (hidrostatik).

2. Aktivitas belajar siswa selama mengikuti pembelajaran dengan

menggunakan pembelajaran pembelajaran berbasis proyek (project based

learning) pada materi pokok fluida statis (hidrostatik) di kelas XI semester

II MAN Tanjungbalai T.P.2014/2015 diperoleh rata-rata nilai aktivitas belajar siswa 77,5, psikomotorik 78,39, dan afektif 76,21 merupakan terkategori aktif.

3. Berdasarkan hasil perhitungan uji t diperoleh thitung > ttabel (3,099 >

1,6687), maka Ho ditolak dan Ha diterima, dengan kata lain bahwa ada

pengaruh hasil belajar menggunakan model pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning) pada materi pokok fluida statis (hidrostatik) di kelas XI semester II MAN Tanjungbalai T.P. 2014/2015.

a. Saran

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan hasil penelitian di atas, maka penulis memberikan saran untuk memperbaiki kualitas hasil belajar siswa antara lain:

1. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti tentang model pembelajaran

project based learning agar lebih baik dalam mengelola kelas sehingga

suasana kelas tidak menjadi ricuh dan melengkapi alat dan bahan yang


(3)

digunakan dalam proses pembelajaran sehingga proses belajar mengajar menjadi efektif.

2. Bagi guru dan calon guru diharapkan menggunakan model pembelajaran

project based learning sebagai salah satu alternatif dalam proses

pembelajaran karena model ini adalah cara yang efektif dalam mencapai hasil belajar akademik siswa.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Arends, R., (2001), Learning to Teach, Mc Graw Hill, Toronto.

Arikunto, S., (2008), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara : Jakarta. Arikunto, S., (2002), Prosedur penelitian suatu pendekatan Praktek, PT. Rineka

Cipta : Jakarta.

Dahar, R., (1989), Teori-Teori Belajar, Erlangga : Jakarta

Depdiknas, (2003), Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003

tentang Sistem Pendidikan Nasional, Depdiknas : Jakarta.

Dimyati, dan Mudjiono, (1999), Belajar dan Pembelajaran, PT Rineka Cipta : , Jakarta.

Djamarah, (1999), Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta : Jakarta. Fendi, P., (2007), Fisika SMA Kelas XI, Ghalia Indonesia : Jakarta, Giancoli, Douglas, (2001), FISIKA, Erlangga : Jakarta

Gulo, W., (2002), Strategi Belajar Mengajar, Grasindo : Jakarta.

Hamalik, O., (2009), Kurikulum dan Pembelajaran, PT. Bumi Aksara : Jakarta. Indrawati, (2013), Strategi Belajar Mengajar, Jember university Press : Jember. Iskandar, (2009), Psikologi Pendidikan, Gaung Persada Press : Jakarta.

Istarani, (2012), 58 Model Pembelajaran Pembelajaran Inovatif, Media Persada : Medan.

Khadijah, 2013, Belajar dan Pembelajaran, Citapustaka Media : Bandung Kunandar, (2007), Guru Profesional, Raja Grafindo Persana : Jakarta.

Lesmono, dkk., (2012), Pembelajaran Fisika., Jurnal, Volume 1, Nomor 3, Desember 2012.


(5)

Marlinda, (2012), Pengaruh model Pembelajaran Berbasis Proyek Terhadap

Kemampuan Berpikir Kreatif dan Kinerja Ilmiah., Tesis, Undiksha

Press, Bali.

Purwanto, N., (2004), Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pendidikan, Remaja Rosdakarya : Bandung.

Putrayasa, I.B., (2013), Landasan Pembelajaran, Undiksha Press : Bali.

Rahmawati, D., (2011), Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Proyek

Terhadap HAsil Belajar Fisika Siswa., Skripsi FMIPA, UIN Syahid,

Jakarta.

Roziqin, M.Z., (2007), Moral Pendidikan di Era Global, Pergeseran Pola

Interaksi Guru-Murid di Era Global, AvveroesPress : Malang.

Sadirman, (2000), Interaksi dan Motivasi Belajar-Mengajar, PT. Raja Grafindo : Jakarta.

Sani, A.R., (2013), Model Pembelajaran Saintifik, PT. Rineka cipta : Jakarta. Sani, A.R., (2013), Inovasi Pembelajaran, PT. Bumi Aksara : Jakarta.

Slameto, (2010), Belajar dan faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, PT. Rineka Cipta : Jakarta.

Suastra, dkk., (2014), Permasalahan yang Dihadapi Siswa SMA dalam

Mempelajari Fisika., Jurnal, Volume 4, Tahun 2014

Sudjana, (2005), Metode Statistika, Tarsito : Bandung.

Sudjana, N, (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Remaja Rosdakarya : Bandung.

Sukardjo, M., dan Komarudin, U., (2010), Landasan Pendidikan Konsep dan

Aplikasinya. Rajawali Pers : Jakarta.

Tasker, R., (1992), Effective Teaching, What Can a Constructivist View of

Learning Offer? Australian Science Teacher .Journal Vol.38, No.1

Trianto, (2007), Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi

Konstruktivistik, Tim Prestasi Pustaka : Jakarta

Yamin, M., (2010), Strategi Pembelajarn Berbasis Kompetensi, Gaung Persada Press : Jakarta.


(6)

RIWAYAT HIDUP

Yuni Shara dilahirkan di desa Sei Lunang kecamatan Sei Kepayang Timur

kabupaten Asahan pada tanggal 02 Maret 1992. Ayah bernama Alm. Zulkifli dan Ibu bernama Umi Kalsum merupakan anak pertama dari tujuh bersaudara. Pada tahun 1999, penulis masuk SD Negeri No. 015912 Sei Lunang kecamatan Sei Kepayang Timur kabupaten Asahan, dan lulus pada tahun 2005. Pada tahun 2005, penulis melanjutkan sekolah di SMP Negeri 2 Sei Jawi-Jawi kabupaten Asahan dan lulus pada tahun 2008. Pada tahun 2008, penulis melanjutkan sekolah di MAN Tanjungbalai dan lulus pada tahun 2011. Pada tahun 2011, penulis diterima di Universitas Negeri Medan Jurusan Fisika Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.