OBSERVASI SARANA DAN PRASARANA OLAHRAGA SEPAK BOLA DI STADION BINARAGA KABUPATEN LABUHANBATU.

(1)

OBSERVASI SARANA DAN PRASARANA OLAHRAGA

SEPAK BOLA DI STADION BINARAGA

KABUPATEN LABUHANBATU

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi

Sebagian Syarat – Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan/Sarjana Sains

Oleh:

FADLY REZA SIREGAR NIM. 6103210009

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

UNIMED

2015


(2)

(3)

(4)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberi Rahmat dan Berkat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Observasi Sarana dan Prasarana Olahraga Sepak Bola di Stadion Binaraga Kabupaten Labuhanbatu”. Skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan studi di Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan.

Penulis menyadari, bahwa keberadaan skripsi ini “bagai setetes air di laut“ yang tak punya arti apa – apa. Penulis juga menyadari tidak akan dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik tanpa bimbingan, saran, motivasi dan bantuan dari berbagai pihak terutama Dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan, motivasi dan arahan mulai dari awal sampai akhir penyusunan skripsi ini. Selanjutnya penulis sadar bahwa selaku manusia biasa tak luput dari kesalahan “tidak ada gading yang retak, tidak ada manusia yang tidak punya kesalahan”. Oleh karena itu, penulis menyampaikan mohon maaf dan ucapan terima kasih kepada yang terhormat :

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Drs. Basyaruddin Daulay, M.Kes selaku Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan.

3. Bapak Fajar Apolo Sinaga, S.Si, M.Si, Apt selaku Ketua Jurusan Ilmu Keolahragaan.


(5)

iii

4. Bapak Drs. Ardi Nusri M.Kes, AIFO selaku Pembimbing Skripsi yang telah banyak meluangkan waktu memberikan bimbingan, saran dan arahan kepada penulis selama penyusunan skripsi ini,

5. Teristimewa untuk ayahanda dan ibunda Tercinta dan Adik tersayang, dan terima kasih yang tak terhingga atas semua pengorbanan dan doa yang telah diberikan selama ini kepada saya.

6. Sahabat–sahabatku sejawat dan seperjuangan, dan semua teman-teman jurusan Ilmu Keolahragaan Unimed yang belum sempat saya tuliskan, terimakasih atas dukungan kalian selama ini.

7. Seluruh pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih atas dukungan dan motivasinya. Semoga bantuan dan jasa baik yang telah diberikan kepada penulis mendapat balasan dari Allah SWT. Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan, baik isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya ini bermanfaat dalam memperkaya ilmu pendidikan kita. Akhirnya penulis mengucapkan terimakasih, semoga skripsi ini berguna bagi kita semua khususnya para pembaca.

Medan, Januari 2015 Penulis

Fadly Reza Siregar NIM: 6103210009


(6)

ABSTRAK

i

FADLY REZA SIREGAR. Observasi Sarana dan Prasarana Olahraga Sepak Bola di Stadion Binaraga Kabupaten Labuhanbatu. (Pembimbing : ARDI NUSRI) Skripsi : Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan 2015.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kelayakan sarana dan prasarana olahraga sepak bola di Stadion Binaraga Kabupaten Labuhanbatu. Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Stadion Binaraga Kabupaten Labuhanbatu.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan teknik tes dan pengukuran melalui angket dan observasi. Angket tersebut memiliki 21 indikator dan 50 kriteria. Sarana olahraga sepak bola dengan 4 indikator dan 12 kriteria dan prasarana olahraga sepak bola dengan 17 indikator dan 38 kriteria. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 5 orang yang diperoleh dengan teknik purposive sampling.

Analisis yang digunakan adalah menggunakan perhitungan statistik yaitu dengan persentase. Hasil penelitian yang diperolah adalah untuk sarana olahraga sepak bola dengan 4 indikator dengan 12 kriteria yang layak adalah 11 dan yang tidak layak adalah 1. Berdasarkan kategori penilaian berada dalam kategori layak, sedangkan untuk prasarana olahraga sepak bola dengan 17 indikator dengan 38 kriteria adalah yang layak 14 dan yang tidak layak adalah 24. Berdasarkan kategori penilaian berada dalam kategori kurang layak.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sarana olahraga sepak bola di Stadion Binaraga Kabupaten Labuhanbatu dalam kategori layak dan prasarana olahraga sepak bola di Stadion Binaraga Kabupaten Labuhanbatu dalam kategori kurang layak.


(7)

iv DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 5

C. Pembatasan Masalah ... 5

D. Rumusan Masalah ... 6

E. Tujuan Masalah ... 6

F. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II LANDASAN TEORITIS A. Kajian Teoritis ... 7

1. Profil Stadion Binaraga Kabupaten Labuhanbatu ... 7

2. Sarana dan Prasarana ... 8

3. Hakekat Sepak Bola ... 10

4. Pengertian Stadion ... 11

5. Prinsip Utama Stadion ... 11

6. Isi dan Fungsi Stadion ... 12

7. Standar kelayakan Stadion Versi Badan Liga Indonesia ( BLI ) ... 13

8. Desain Stadion ... 22

B. Kerangka Berpikir ... 30

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 31

1. Tempat ... 31

2. Waktu ... 31

B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 31

1. Populasi ... 31

2. Sampel ... 31

C. Metode Penelitian ... 32

D. Instrumen Penelitian ... 33

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Penelitian ... 35

1. Sarana Olahraga Sepak Bola ... 36

2. Prasarana Olahraga Sepak Bola ... 36

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 48

1. Sarana Olahraga Sepak Bola ... 48


(8)

v BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ... 53 B. Saran ... 53


(9)

vi

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Tabel 1. Sarana dan Prasarana di Stadion Binaraga ... 7

2. Tabel 2. Desain sebuah Stadion ... 22

3. Tabel 3. Klasifikasi Stadion ... 24

4. Tabel 4. Lembar Observasi Sarana Sepak Bola ... 33

5. Tabel 5. Lembar Observasi Prasarana Sepak Bola ... 33

6. Tabel 6. Lembar Observasi Sarana Sepak Bola ... 34

7. Tabel 7. Lembar Observasi Prasarana Sepak Bola ... 34

8. Tabel 8. Lembar Observasi Sarana Sepak Bola ... 34

9. Tabel 9. Lembar Observasi Prasarana Sepak Bola ... 34

10. Tabel 10.Data Hasil Tes dan Pengukuran Sarana Olahraga Sepak Bola ... 35

11. Tabel 11.Data Hasil Tes dan Pengukuran Prasarana Olahraga Sepak Bola ... 36

12. Tabel 12.Hasil Penelitian Sarana Olahraga melalui penyebaran angket ... 41

13. Tabel 13.Data Hasil Penelitian Sarana Olahraga ... 42

14. Tabel 14. Kategori Penilaian Sarana Olahraga ... 42

15. Tabel 15. Hasil Penelitian Prasarana Olahraga melalui penyebaran angket ... 42

16. Tabel 16.Data Hasil Penelitian Prasarana Olahraga ... 48


(10)

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman 1. Lembar pengisian Angket ... 56 2. Deskripsi Data Hasil Penelitian ... 61 3. Foto – Foto penelitian ... 66 4. Surat Pengangkatan Pembimbing Skripsi

5. Surat Panitia Seminar Proposal 6. Surat Ijin Penelitian


(11)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sepak bola merupakan cabang olahraga permainan yang tergolong dalam permainan bola besar dan sangat populer hampir di seluruh dunia. Demikian juga di Indonesia, sepak bola merupakan salah satu cabang olahraga yang paling digemari dan berkembang dengan pesat di kalangan masyarakat. Permaianan sepak bola dilakukan oleh dua tim yang setiap tim berjumlah sebelas orang. Disamping dimainkan secara tim, permainan sepak bola sangat menarik karena dituntutnya kerjasama dalam tim tersebut.

Sepak bola tak sekedar sebuah pertandingan. Sepak bola juga merupakan wahana untuk hiburan (entertainment). Karena itu, Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) membuat standar–standar khusus agar sepak bola itu bisa benar–benar dinikmati dengan nyaman. Salah satu yang menjadi pusat perhatiannya adalah mengenai Stadion. Standar diterapkan FIFA agar bisa ditaati semua asosiasi sepak bola dunia.

Saat piala dunia 2006, FIFA sempat memberikan perhatian khusus bagi beberapa Stadion. Keseragaman yang diterapkan FIFA ini demi menjaga pertandingan sepak bola agar lebih berperadaban. Sayangnya, kondisi ini belum sepenuhnya dipenuhi oleh stadion – stadion di Indonesia. Kondisi infrastruktur stadion yang jauh dari kelayakan.


(12)

2

Kondisi Stadion yang memenuhi standar kelayakan akan membuat sepak bola menjadi lebih enak dan nyaman dinikmati. Pemain bisa menunjukkan performa dan kualitas permainan di tengah hamparan lapangan yang hijau mulus. Karena itu Badan Liga Indonesia (BLI) merasa perlu untuk memberlakukan standar kelayakan sebuah stadion dan infrastrukturnya sebagai syarat setiap klub mengikuti liga super.

Pada saat sekarang ini masyarakat di Indonesia sangat antusias untuk bermain sepak bola, hampir tidak mengenal usia mulai dari yang muda sampai yang tua, oleh karena banyaknya peminat maka banyaknya juga pemantau dan pemerhati olahraga membuat klub–klub yang menjadi wadah tempat menyalurkan bakat dari peminat sepak bola. Permainan sepak bola memiliki peraturan serta sarana dan prasarana yang telah ditentukan oleh BLI (Badan Liga Indonesia).

Istilah sarana mengandung arti sesuatu yang dapat digunakan dan dapat dimanfaatkan. Menurut Moenir (1992 : 119) sarana adalah segala jenis peralatan, perlengkapan dan fasilitas yang berfungsi sebagai alat utama/pembantu dalam pelaksanaan kegiatan, dan juga dalam rangka kepentingan yang sedang berhubungan dengan organisasi kerja. Pengertian yang dikemukakan oleh Moenir, jelas memberi arah bahwa sarana dan prasarana adalah merupakan seperangkat alat yang digunakan dalam suatu proses kegiatan baik alat tersebut adalah merupakan peralatan pembantu maupun peralatan utama, yang keduanya berfungsi untuk mewujudkan tujuan yang hendak dicapai.

Menurut Soepartono (2000:1) prasarana olahraga ialah segala sesuatu yang dipakai dalam kegiatan olahraga pada masing-masing cabang olahraga.


(13)

3

Supartono (2006:6) menyatakan bahwa prasarana adalah “segala sesuatu yang merupakan penunjang terselenggarakannya suatu proses (usaha atau pembangunan). Menurut Ali (1996:796) sarana ialah segala sesuatu yang merupakan penunjang utama terselenggaranya suatu proses. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007:893), dikatakan bahwa prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang utama terselenggaranya suatu proses (usaha, pembangunan).

Dari pengamatan peneliti di Stadion Binaraga Kabupaten Labuhanbatu yang terletak di Jl. Menara Rantau Prapat. Stadion Binaraga memiliki sarana dan prasarana seperti lapangan,bench pemain, toilet, tempat parkir dan tribun penonton. Stadion ini berkapasitas kurang lebih 3000 penonton. Stadion Binaraga saat ini di bawah naungan DISPORA Kabupaten Labuhanbatu. Stadion Binaraga merupakan kandang dari klub sepak bola POSLAB (Persatuan Olahraga Sepak Bola Labuhanbatu).

Pada saat ini klub POSLAB Labuhanbatu berada di level divisi II setelah turun dari level divisi I. Berbeda dengan Kabupaten Asahan yang merupakan kabupaten tetangga, saat ini klub Bintang Jaya Asahan berada di level divisi utama. Dari aspek perekonomian Kabupaten Labuhanbatu memiliki perekonomian yang baik dari pada Kabupaten Asahan, tetapi saat ini klub sepak bola Asahan lebih tinggi levelnya dari pada Labuhanbatu.

Keuanggan klub POSLAB Labuhanbatu dikatakan baik terbukti saat POSLAB Labuhanbatu mengikuti kompetisi divisi I, POSLAB mendapat kucuran dana dari pemerintah sebesar 1,5 M. Dari apek pemain, pemain POSLAB yang


(14)

4

mengikuti kompetisi divisi I adalah pemain–pemain yang sudah memiliki pengalaman di divisi I dan sudah mempunyai nama besar diantaranya M. Irfan, Saddam Husein merupakan pemain PON Sumatera Utara, M. Yussuf merupakan pemain divisi utama Ps. Gorontalo dan masih banyak pemain lain yang memiliki pengalaman dikompetisi divisi I. Dari aspek pelatih, pelatih POSLAB Labuhanbatu adalah pelatih yang memiliki lisensi C nasional. Pelatih yang sudah cukup pengalaman menangani tim–tim sepak bola di divisi I.

Untuk menjadi sebuah klub yang profesional harus memenuhi standar verifikasi oleh PSSI badan tertinggi sepak bola di Indonesia. Meliputi aspek non fisik seperti legal, finansial, personal administrasi dan suporting serta aspek fisik seperti insfrastruktur. Insfrastruktur merupakan sarana dan prasarana klub untuk menggelar pertandingan seperti stadion, tempat latihan, mess pemain dan akses yang mudah untuk menuju ke stadion.

Menurut Mochamad Sajoto (1998:58), bahwa faktor–faktor pencapain prestasi prima dalam olahraga dapat diklasifikasikan atau dikelompokkan dalam 4 aspek antara lain : aspek biologis, aspek psikologis, aspek penunjang, aspek lingkungan. Berdasarkan uraian di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa dalam pencapaian prestasi ada 4 komponen yang memegang peran penting yaitu 1) Aspek biologis meliputi potensi atau kemampuan dasar tubuh, fungsi organ - organ tubuh, postur tubuh, gizi. 2) Aspek psikologis meliputi intelektual, motivasi, kepribadian, koordinasi gerak. 3) Aspek penunjang meliputi tempat latihan, pelatih, program latihan, penghargaan, bonus. 4 ) Aspek lingkungan


(15)

5

meliputi sosial, cuaca, iklim, sarana dan prasarana (http://faktor-faktor pencapaian prestasi.pdf. (Di akses 7 – 11 -2014)

Melihat turunya prestasi POSLAB, timbul dugaan apakah sarana dan prasarana di Labuhanbatu khususnya di Stadion Binaraga Labuhanbatu tidak memadai ?. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “ Observasi Sarana dan Prasarana Olahraga Sepak Bola di Stadion Binaraga Kabupaten Labuhanbatu”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang permasalahan yang dikemukakan di atas, maka dapat diidentifikasikan beberapa permasalahan antara lain: Apa saja sarana olahraga sepak bola di Stadion Binaraga Kabupaten Labuhan Batu ?. Apa saja prasarana olahraga sepak bola di Stadion Binaraga Kabupaten Labuhanbatu?. Bagaimana Sarana dan prasarana olahraga sepak bola di Stadion Binaraga Kabupaten Labuhanbatu ?. Apakah ada yang mengawasi penggunaan sarana dan prasarana olahraga sepak bola di Stadion Binaraga Kabupaten Labuhanbatu ?. Nyamankah atlet sepak bola Labuhanbatu dalam menggunakan sarana dan prasarana olahraga sepak bola di Stadion Binaraga Kabupaten Labuhanbatu ?.

C.Pembatasan Masalah

Agar peneliti lebih terarah, maka peneliti membatasi ruang lingkup masalah hanya kepada observasi Sarana dan Prasarana Olahraga Sepak Bola di Stadion Binaraga Kabupaten Labuhanbatu.


(16)

6

D.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, identifikasi dan pembatasan masalah, dapat dirumuskan masalah yakni, bagaimanakah sarana dan prasarana olahraga sepak bola di Stadion Binaraga Kabupaten Labuhanbatu?.

E.Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian yang akan dilaksanakan adalah :

1. Untuk mengetahui Tingkat kelayakan Sarana Olahraga Sepak Bola di Stadion Binaraga Kabupaten Labuhanbatu.

2. Untuk mengetahui Tingkat kelayakan Prasarana Olahraga Sepak Bola di Stadion Binaraga Kabupaten Labuhanbatu.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan diperoleh dari penelitian ini adalah:

1. Bagi peneliti dapat bermanfaat sebagai meningkatkan ilmu dan pengetahuan olahraga terutama dalam cabang sepak bola.

2. Bagi pembaca dapat menjadi bahan dalam hal meningkatkan pengetahuan mengenai cabang olahraga sepak bola.

3. Bagi DISPORA Kabupaten Labuhanbatu menjadi bahan masukan untuk memperbaiki dan membenahi sarana dan prasarana olahraga sepak bola di Stadion Binaraga Kabupaten Labuhanbatu.

4. Penelitian ini di harapkan bisa menjadi masukan bagi dunia olahraga pada umumnya dan bagi pengda PSSI di Kabupaten Labuhanbatu.


(17)

53

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian di stadion Binaraga Kabupaten Labuhanbatu melalui penyebaran angket dapat di simpulkan bahwa :

1. Sarana olahraga sepak bola di Stadion Binaraga Kabupaten Labuhanbatu dengan 4 indikator dan 12 kriteria, 11 layak dan 1 tidak layak, berdasarkan kategori penilaian dinyatakan layak.

2. Prasarana olahraga sepak bola di Stadion Binaraga kabupaten Labuhanbatu dengan 17 indikator dan 38 kriteria, 14 layak dan 24 tidak layak, berdasarkan kategori penilaian dinyatakan kurang layak.

B. Saran

Dalam penelitian ini, peneliti membuat beberapa saran sebagai berikut : 1. Bagi Pengprov PSSI Sumatera Utara kiranya lebih memperhatikan stadion –

stadion yang ada di daerah Kabupaten Sumatera Utara.

2. Bagi DISPORA Kabupaten Labuhanbatu perlu kiranya memperbaiki serta melengkapi sarana dan prasarana di stadion Biaraga untuk lebih baik lagi. 3. Bagi pengda PSSI Kabupaten Labuhanbatu untuk meninjau ulang sarana dan

prasarana di stadion Binaraga agar sesuai standar.

4. Bagi peneliti lainnya, kiranya sebagai bahan acuan untuk melakukan penelitian mengenai sarana dan prasarana olahraga sepak bola.


(18)

54

DAFTAR PUSTAKA

Ali. (1992). http://pengertian sarana prasarana.com/2010/03/tugas-sarprasg.pdf. (Di akses 17 Juni 2014).

Arikunto S. (1988). http://pengertian sarana.uns.ac.id.pdf. (Di akses 20 Juli 2014). Aspirasi. (2012). Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Distributor

olahraga.com. (Di akses 12 Juni 2014).

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (1998:880). Pengertian sarana.com /2010/03/tugas-sarprasg.pdf. (Di akses 17 Juni 2014).

Indraswara M. S. (2003). Penekanan desain high tech architecture pada perancangan Arsitektur stadion jatidiri, semarang. Prosidin. UNDIP: Fakultas Teknik. http://dc405.4shared.com/doc/dY63jAWD/preview.html. (Di akses 14 Juni 2014).

Kamus Besar Bahasa Indonesia. (2001). http://sarana dan prasarana.com /2010/03/tugas-sarprasg.pdf. (Di akses 15 Mei 2014).

. (2007). http://pengertian sarana.com/2010/03/tugas-sarprasg.pdf. (Di akses 15 Mei 2014).

. (2007). http://pengertian prasarana olahraga.com/2010/03/tugas-sarprasg.pdf. (Di akses 15 Mei 2014).

Laws of the Game Peraturan Permainan (2010). Jakarta, PSSI.

Moenir. (1992). Pengertian Sarana dan Prasarana.pdf (Di akses 14 Juni 2014). Mutohir T. C dan A. Maksum (2007). Sport Development Index, Jakarta, PT

Index.

Sagne dan B. Latuheru. (1988:). http://elgisha.files.wordpress.com /2010/03/tugas-sarprasg.pdf. (Di akses 15 Mei 2014).

Sajoto M. (1998). Faktor–Faktor Pencapaian Prestasi.pdf (Di akses 11 Juli 2014). Soepartono. (1995). Pengertian Sarana dan Prasarana Olahraga. http://delite20.

wordpress.com/2009/11/05/pengertian-sarana-prasarana. (Di akses 12 Mei 2014).


(19)

55

. (2000). http://sarana dan prasarana.uns.ac.id/2229/1/20748181120 11073 11.pdf. (Di akses 20 Juli 2014).

Sugiono. (2010). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, Dan R&D, Bandung, alfabeta.

Supartono. 2006:6. http:// skripsi-olahraga-full .pdf. (Di akses 17 Mei 2014). Zentha & Spirit Komunika. (2008). Perspektif Liga Super Indonesia, Jakarta,

BLI (Badan Liga Indonesia).


(1)

mengikuti kompetisi divisi I adalah pemain–pemain yang sudah memiliki pengalaman di divisi I dan sudah mempunyai nama besar diantaranya M. Irfan, Saddam Husein merupakan pemain PON Sumatera Utara, M. Yussuf merupakan pemain divisi utama Ps. Gorontalo dan masih banyak pemain lain yang memiliki pengalaman dikompetisi divisi I. Dari aspek pelatih, pelatih POSLAB Labuhanbatu adalah pelatih yang memiliki lisensi C nasional. Pelatih yang sudah cukup pengalaman menangani tim–tim sepak bola di divisi I.

Untuk menjadi sebuah klub yang profesional harus memenuhi standar verifikasi oleh PSSI badan tertinggi sepak bola di Indonesia. Meliputi aspek non fisik seperti legal, finansial, personal administrasi dan suporting serta aspek fisik seperti insfrastruktur. Insfrastruktur merupakan sarana dan prasarana klub untuk menggelar pertandingan seperti stadion, tempat latihan, mess pemain dan akses yang mudah untuk menuju ke stadion.

Menurut Mochamad Sajoto (1998:58), bahwa faktor–faktor pencapain prestasi prima dalam olahraga dapat diklasifikasikan atau dikelompokkan dalam 4 aspek antara lain : aspek biologis, aspek psikologis, aspek penunjang, aspek lingkungan. Berdasarkan uraian di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa dalam pencapaian prestasi ada 4 komponen yang memegang peran penting yaitu 1) Aspek biologis meliputi potensi atau kemampuan dasar tubuh, fungsi organ - organ tubuh, postur tubuh, gizi. 2) Aspek psikologis meliputi intelektual, motivasi, kepribadian, koordinasi gerak. 3) Aspek penunjang meliputi tempat latihan, pelatih, program latihan, penghargaan, bonus. 4 ) Aspek lingkungan


(2)

meliputi sosial, cuaca, iklim, sarana dan prasarana (http://faktor-faktor pencapaian prestasi.pdf. (Di akses 7 – 11 -2014)

Melihat turunya prestasi POSLAB, timbul dugaan apakah sarana dan prasarana di Labuhanbatu khususnya di Stadion Binaraga Labuhanbatu tidak memadai ?. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “ Observasi Sarana dan Prasarana Olahraga Sepak Bola di Stadion

Binaraga Kabupaten Labuhanbatu”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang permasalahan yang dikemukakan di atas, maka dapat diidentifikasikan beberapa permasalahan antara lain: Apa saja sarana olahraga sepak bola di Stadion Binaraga Kabupaten Labuhan Batu ?. Apa saja prasarana olahraga sepak bola di Stadion Binaraga Kabupaten Labuhanbatu?. Bagaimana Sarana dan prasarana olahraga sepak bola di Stadion Binaraga Kabupaten Labuhanbatu ?. Apakah ada yang mengawasi penggunaan sarana dan prasarana olahraga sepak bola di Stadion Binaraga Kabupaten Labuhanbatu ?. Nyamankah atlet sepak bola Labuhanbatu dalam menggunakan sarana dan prasarana olahraga sepak bola di Stadion Binaraga Kabupaten Labuhanbatu ?.

C.Pembatasan Masalah

Agar peneliti lebih terarah, maka peneliti membatasi ruang lingkup masalah hanya kepada observasi Sarana dan Prasarana Olahraga Sepak Bola di Stadion Binaraga Kabupaten Labuhanbatu.


(3)

D.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, identifikasi dan pembatasan masalah, dapat dirumuskan masalah yakni, bagaimanakah sarana dan prasarana olahraga sepak bola di Stadion Binaraga Kabupaten Labuhanbatu?.

E.Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian yang akan dilaksanakan adalah :

1. Untuk mengetahui Tingkat kelayakan Sarana Olahraga Sepak Bola di Stadion Binaraga Kabupaten Labuhanbatu.

2. Untuk mengetahui Tingkat kelayakan Prasarana Olahraga Sepak Bola di Stadion Binaraga Kabupaten Labuhanbatu.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan diperoleh dari penelitian ini adalah:

1. Bagi peneliti dapat bermanfaat sebagai meningkatkan ilmu dan pengetahuan olahraga terutama dalam cabang sepak bola.

2. Bagi pembaca dapat menjadi bahan dalam hal meningkatkan pengetahuan mengenai cabang olahraga sepak bola.

3. Bagi DISPORA Kabupaten Labuhanbatu menjadi bahan masukan untuk memperbaiki dan membenahi sarana dan prasarana olahraga sepak bola di Stadion Binaraga Kabupaten Labuhanbatu.

4. Penelitian ini di harapkan bisa menjadi masukan bagi dunia olahraga pada umumnya dan bagi pengda PSSI di Kabupaten Labuhanbatu.


(4)

53

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian di stadion Binaraga Kabupaten Labuhanbatu melalui penyebaran angket dapat di simpulkan bahwa :

1. Sarana olahraga sepak bola di Stadion Binaraga Kabupaten Labuhanbatu dengan 4 indikator dan 12 kriteria, 11 layak dan 1 tidak layak, berdasarkan kategori penilaian dinyatakan layak.

2. Prasarana olahraga sepak bola di Stadion Binaraga kabupaten Labuhanbatu dengan 17 indikator dan 38 kriteria, 14 layak dan 24 tidak layak, berdasarkan kategori penilaian dinyatakan kurang layak.

B. Saran

Dalam penelitian ini, peneliti membuat beberapa saran sebagai berikut : 1. Bagi Pengprov PSSI Sumatera Utara kiranya lebih memperhatikan stadion –

stadion yang ada di daerah Kabupaten Sumatera Utara.

2. Bagi DISPORA Kabupaten Labuhanbatu perlu kiranya memperbaiki serta melengkapi sarana dan prasarana di stadion Biaraga untuk lebih baik lagi. 3. Bagi pengda PSSI Kabupaten Labuhanbatu untuk meninjau ulang sarana dan

prasarana di stadion Binaraga agar sesuai standar.

4. Bagi peneliti lainnya, kiranya sebagai bahan acuan untuk melakukan penelitian mengenai sarana dan prasarana olahraga sepak bola.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Ali. (1992). http://pengertian sarana prasarana.com/2010/03/tugas-sarprasg.pdf. (Di akses 17 Juni 2014).

Arikunto S. (1988). http://pengertian sarana.uns.ac.id.pdf. (Di akses 20 Juli 2014). Aspirasi. (2012). Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Distributor

olahraga.com. (Di akses 12 Juni 2014).

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (1998:880). Pengertian sarana.com /2010/03/tugas-sarprasg.pdf. (Di akses 17 Juni 2014).

Indraswara M. S. (2003). Penekanan desain high tech architecture pada perancangan Arsitektur stadion jatidiri, semarang. Prosidin. UNDIP: Fakultas Teknik. http://dc405.4shared.com/doc/dY63jAWD/preview.html. (Di akses 14 Juni 2014).

Kamus Besar Bahasa Indonesia. (2001). http://sarana dan prasarana.com /2010/03/tugas-sarprasg.pdf. (Di akses 15 Mei 2014).

. (2007). http://pengertian sarana.com/2010/03/tugas-sarprasg.pdf. (Di akses 15 Mei 2014).

. (2007). http://pengertian prasarana olahraga.com/2010/03/tugas-sarprasg.pdf. (Di akses 15 Mei 2014).

Laws of the Game Peraturan Permainan (2010). Jakarta, PSSI.

Moenir. (1992). Pengertian Sarana dan Prasarana.pdf (Di akses 14 Juni 2014). Mutohir T. C dan A. Maksum (2007). Sport Development Index, Jakarta, PT

Index.

Sagne dan B. Latuheru. (1988:). http://elgisha.files.wordpress.com /2010/03/tugas-sarprasg.pdf. (Di akses 15 Mei 2014).

Sajoto M. (1998). Faktor–Faktor Pencapaian Prestasi.pdf (Di akses 11 Juli 2014). Soepartono. (1995). Pengertian Sarana dan Prasarana Olahraga. http://delite20.

wordpress.com/2009/11/05/pengertian-sarana-prasarana. (Di akses 12 Mei 2014).


(6)

. (2000). http://sarana dan prasarana.uns.ac.id/2229/1/20748181120 11073 11.pdf. (Di akses 20 Juli 2014).

Sugiono. (2010). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, Dan R&D, Bandung, alfabeta.

Supartono. 2006:6. http:// skripsi-olahraga-full .pdf. (Di akses 17 Mei 2014). Zentha & Spirit Komunika. (2008). Perspektif Liga Super Indonesia, Jakarta,

BLI (Badan Liga Indonesia).