PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA KELAS XI DENGAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENTS TEAM SACHIVMENTS DIVISION) DAN NHT (NUMBER HEAD TOGETHER) BERBASISKAN MEDIA MIND MAPPING PADA MATERI POKOKLAJU REAKSI.

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha
Esa, atas segala berkah dan ridhoNya yang memberikan kesehatan dan
kesempatan kepada penulis sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik
sesuai dengan waktu yang direncanakan.
Skripsi berjudul “Perbedaan Hasil Belajar Kimia Siswa Kelas XI Dengan Model
Kooperatif Tipe STAD (Students Team AchiviementsDivisioan) Dan NHT
(Number Head Together) Berbasiskan Media Mind Mapping Pada Materi Pokok
Laju Reaksi”, disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Kimia,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Unimed.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih kepada : Bapak
Dr.Mahmud,M.Sc, sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak
memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal penelitian
sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terimakasih juga
disampaikan kepada Prof.Dr. Ramlan Silaban, M.Si, Dra. Gulma Sugiharti, M.Pd
dan Dra. Nurmalis, M.Si, yang telah memberikan masukan dan saran-saran mulai
dari rencana penelitian sampai selesai penyusunan skripsi ini. Ucapan terimaksih
disampaikan kepada Ibu Dra.Ani Sutiani, M.Si., selaku Dosen Pembimbing

Akademik serta Kepada Bapak Dr. Asep Wahyu Nugraha yang telah banyak
memberikan motivasi kepada penulis dan kepada seluruh Bapak dan Ibu Dosen
beserta Staf Pegawai Jurusan Kimia FMIPA UNIMED yang juga berperan dalam
proses penyelesaian penelitian dan penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih
kepada guru-guru sekolah yang telah mendidik penulis sehingga penulis dapat
memperoleh gelar sarjana. Ucapan terima kasih kepada kepala sekolah, wakil
kepala sekolah, guru kimia (ibu ) dan siswa/i kelas XI4 dan XI5 SMA Negeri 1
Pancur Batu yang telah banyak membantu penulis selama proses penelitian
berlangsung.
Teristimewa saya sampaikan terima kasih kepada orang tua saya sekaligus
sebagai motivator dan inspirasi dalam hidup saya, yang berjuang keras dalam
mendidik dan menyekolahkan saya dengan segala jerih payah kucuran keringat

v

kedua orang tua yang tak pernah kalian perlihatkan di mata penulis, hanya bisa
penulis balas dengan senyuman kecil indah ketika anak kalian ini bisa
menyandang gelar sarjana. Semua ini adalah persembahan abadi penulis untuk
kedua orang tua ayah dan ibu penulis tercinta. Ucapan terima kasih kepada adinda
tercinta Khadijah Nur, Tri Wahyuni dan Khairul Fikri yang selalu memberikan

do’a dan semangat kepada penulis dengan guyonan-guyonan lepasnya selama ini
dan Buk lek saya Siti Salamah dan Pak lek Satiren serta adinda Nurmasita Rahayu
yang istimewa Bang Iman Syahputra yang selalu memberikan perhatian, motivasi
kepada penulis dan keluarga besar penulis.
Teristimewa juga buat Samsidar Siregar, Nurhasni, Nurhasni Nst dan
Silvia Elastari yang selalu memberikan dukungan dan motivasi dalam
penyelesaian skripsi ini juga kepada sahabat-sahabat saya : Gaung Atmaja, Ely,
Hermansyah, Nurhidayati, Robby, Mutia, Andi, Sri Kasih dan seluruh mahasiswa
Kimia Dik A’09. Terima kasih kepada seluruh teman-teman yang tidak dapat saya
sebutkan satu persatu, yang selalu memberikan senyuman hangat dan dukungan
dalam penyelesaian skripsi ini. Kepada mahasiswa kimia Dik A 2010 : Asrina,
Ely, Joko dan teman-teman yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu. Tidak
lupa kepada Abangda dr.Irfan Fadly Hsb, kakanda Winda Winutry, S.pd, Amin
Hardiman, S.pd dan Yusniar serta adik – adik kosan 245 Jln.Sulu Laili, Zuwi, dan
Desi terimakasih atas dukungannya selama ini. Teman-teman PPLT

MAN

Limapuluh rizka, Uji, bang Azli terimakasih atas motivasinya selama ini.
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian

skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi
maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik

yang

bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya isi
skripsi ini dapat bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

Medan,

Juli 2014

Penulis,

Fadhilatur Rahmah

iii

Perbedaan Hasil Belajar Kimia Siswa Kelas XI
Dengan Model Kooperatif Tipe STAD (Students Teams

Achivments Division) Dan NHT (Number Head Together)
Berbasiskan Media Mind Mapping Pada Materi Pokok
Laju Reaksi

Fadhilatur Rahmah
NIM. 409431011
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan peningkatan hasil belajar
siswa dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Students
Teams Achivments Division) Dan NHT (Number Head Together) Berbasiskan
Media Mind Mapping Pada Materi Pokok Laju Reaksi di SMA Negeri 1 Pancur
Batu. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI
IPA SMA Negeri 1 Pancur Batu yang terdiri dari 5 kelas. Sampel dalam penelitian
ini yang dipilih secara random sampling diambil dari kedua kelas tersebut yaitu
kelas eksperimen I dan kelas eksperimen II. Kelas eksperimen I diberi perlakuan
model pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Students TeamsAchivments Division)
dengan media Mind Mapping sedangkan kelas eksperimen II diberi perlakuan
model pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Number Head Together) Berbasiskan
Media Mind Mapping. Peningkatan hasil belajar siswa dihitung dengan bentuk
gain ternormalisasi dan didapatkan persen keberhasilan belajar siswa pada kelas

eksperimen I sebesar 72,32% sedangkan persen keberhasilan belajar siswa kelas
eksperimen II sebesar 70,22%,. Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji
t-test uji dua pihak dengan kriteria thitung < -t ½ α dan ttihung > t ½ α dan diperoleh
thitung = 1,964 sedangkan ttabel = 2,000 untuk α = 0.025 dan db = 58. Dengan
demikian thitung < - t tabel dan thitung > t tabel, maka Ho diterima yakni tidak ada
perbedaan antara hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD (Students TeamsAchivments Division) dengan
media Mind Mapping dengan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan model
pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Number Head Together) Berbasiskan Media
Mind Mapping Pada Materi Pokok Laju Reaksi.
Kata Kunci: Model Pembelajaran Kooperatif tipe STAD , Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe NHT, Mind Mapping.

vi

DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan
Riwayat Hidup
Abstrak

Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Daftar Lampiran
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Ruang Lingkup
1.3. Rumusan Masalah
1.4. Batasan Masalah
1.5. Tujuan Penelitian
1.6. Manfaat Penelitian
1.7. Defenisi Operasional

i
ii
iii
iv
vi
viii

ix
x
1
1
5
5
5
6
6
5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Kerangka Teori
2.1.1. Hakekat Belajar Kimia
2.1.2. Karakteristik Pembelajaran Kimia
2.1.3. Pengertian Hasil Belajar
2.1.4. Pengertian Model Pembelajaran
2.1.5 Model Pembelajaran Kooperatif
2.1.5.1 Aspek –aspek Pembelajaran Kooperatif

2.1.5.2 Langkah Pembelajaran Kooperatif
2.1.6 Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
2.1.6.1 Ciri-ciri Model Pembelajaran Kooperatif STAD
2.1.7. Keunggulan dan Kelemahan Model Pembelajaran STAD
2.1.7.1 Keunggulan Model Pembelajaran STAD
2.1.7.2 Kelemahan Model Pembelajaran STAD
2.1.8 Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT
2.1.8.1 Langkah-langkah Penerapan Model Pembelajaran NHT
2.1.9 Keunggulan dan Kelemahan Model Pembelajaran NHT
2.1.9.1 Keunggulan Model Pembelajaran NHT
2.1.9.2 Kelemahan Model Pembelajaran NHT
2.1.10 Media Pembelajaran

8
8
8
10
10
12
14

14
16
16
17
21
22
22
23
24
24
25
25
25

vii

2.1.11 Media Mind Mapping
2.1.11.1 1Langkah Pembuatan Media Mind Mapping
2.1.12 Keunggulan dan Kelemahan Media Mind Mapping
2.1.12.1Keunggulan Media Mind Mapping

2.1.12.2Kelemahan Media Mind Mapping
2.2
Ringkasan Materi
2.3.
Kerangka Konseptual
2.4.
Hipotesis Penelitian
2.4.1 Hipotesis Verbal
2.4.2 Hipotesis Statistik

28
29
30
30
30
41
42
42
42
42


BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
3.2 Populasi Dan Sampel Penelitian
3.3 Variabel Penelitian
3.4 Rancangan/ Desain Penelitian
3.5 Teknik Pengumpulan Data
3.6 Instrumen Penelitian
3.7 Teknik Analisis Data

43
43
43
43
43
44
44
47

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian
4.1.1. Analisis Instrumen Penelitian
4.1.1.1.Validitas Instrumen Tes
4.1.1.2. Reliabilitas Tes
4.1.1.3. Tingkat Kesukaran Tes
4.1.1.4. Daya Beda Tes
4.1.2. Data Hasil Penelitian
4.2. Analisis Data Hasil Penlitian
4.2.1. Uji Normalitas Data
4.2.2.Uji Homogenitas Data
4.2.3.Uji Hipotesis
4.2.4.Menghitung Gain
4.2.5. Persentase Peningkatan Hasil Belajar
4.3. Pembahasan Hasil Penelitian

52
52
52
52
52
52
53
53
54
55
56
56
56
57
59

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA

62
62
63
64

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Nilai Perkembangan
Tabel 2.2 Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif
Tabel 3.1 Rancangan penelitian
Tabel 4.1 Hasil Perolehan Data Pretes, Postes
Tabel 4.2 Uji Normalitas Data Pretes, Postes dan Gain
Tabel 4.3 Uji Homogenitas Sampel
Tabel 4.4 Hasil Uji Hipotesis
Tabel 4.5 Gain eksperimen I dan eksperimen II
Tabel 4.6 Data rata-rata gain
Tabel 4.7 Peningkatan Hasil belajar
Tabel 5.1 Hasil Data Penelitian
Tabel 5.2 Penolong Untuk Pengujian Normalitas Data
Tabel 5.3 Penolong Untuk Pengujian Normalitas Data
Tabel 5.4 Penolong Untuk Pengujian Normalitas Data
Tabel 5.5 Penolong Untuk Pengujian Normalitas Data
Tabel 5.6 Penolong Untuk Pengujian Normalitas Gain Kelas
Eksperimen I
Tabel 5.7 Penolong Untuk Pengujian Normalitas Gain Kelas
Eksperimen II

Halaman
19
20
46
54
54
55
56
57
57
58
203
204
206
210
212
214
215

viii

DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1.
Gambar 3.1
Gambar 4.1
Gambar

Grafik Laju Reaksi Perubahan Konsentrasi Produk
dan Konsentrasi Reaktan
Diagram Alur Desain Penelitian
Diagram Peningatan Hasil Belajar Siswa
Dokumentasi

33
47
58
229

x

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Lampiran 2
Lampiran 3a
Lampiran 3b
Lampiran 4a
Lampiran 4b
Lampiran 5a
Lampiran 5b
Lampiran 6a
Lampiran 6b
Lampiran 7a
Lampiran 7b
Lampiran 8
Lampiran 9
Lampiran 10
Lampiran 11
Lampiran 12
Lampiran 13
Lampiran 14a
Lampiran 14b
Lampiran 14c
Lampiran 15a
Lampiran 15b
Lampiran 15c
Lampiran 16
Lampiran 17
Lampiran 18
Lampiran 19
Lampiran 20
Lampiran 21
Lampiran 22
Lampiran 23
Lampiran 24
Lampiran 25
Lampiran 26
Lampiran 27
Lampiran 28
Lampiran 29

Silabus
Rencangan Pelaksanaan Pembelajaran
Kisi-kisi Instrumen Tes Sebelum Validasi
Kisi-kisi Instrumen Tes Sesudah Validasi
Item Instrumen Tes Sebelum Validasi
Item Instrumen Tes Sesudah Validasi
Jawaban Item Instrumen Tes sebelum validasi
Jawaban Item Instrumen Tes sesudah validasi
Pembahasan Instrumen Tes Sebelum Validasi
Pembahasan Instrumen Tes Sesudah Validasi
Format Lembar Jawaban Sebelum Validasi
Format Lembar Jawaban Sesudah Validasi
Motivasi
Kuis Skor Awal
Kuis
Media Mind Mapping
Lembar Kerja Siswa
Tugas Rumah (Kelompok)
Lembar Soal-soal STAD
Lembar Soal-soal STAD
Lembar Soal-soal STAD
Lembar Soal-soal NHT
Lembar Soal-soal NHT
Lembar Soal-soal NHT
Tugas Rumah (Individu)
Persiapan Perhitungan Validitas Instrument Tes
Perhitungan Validitas Tes
Perhitungan Reliabilitas tes
Perhitungan Tingkat kesukaran
Perhitungan Daya beda
Rekapitulasi analisis instrumen
Data penelitian
Perhitungan rata-rata standar deviasi dan varians
Perhitungan Uji Normalitas data
Perhitungan Uji Normalitas Gain
Perhitungan Uji Homogenitas data
Perhitungan Uji Homogenitas Gain
Data peningkatan hasil belajar (Gain)

Halaman
68
69
87
106
118
128
135
136
137
148
155
156
157
160
163
166
167
173
174
176
178
180
183
186
190
193
194
196
198
200
202
203
204
206
210
212
214
215

xi

Lampiran 30
Lampiran 31
Lampiran 32
Lampiran 33
Lampiran 34
Lampiran 35
Lampiran 36
Lampiran 37
Lampiran 38

Perhitungan Uji Hipotesis
Persentase Hasil Belajar
Tabel r-Product moment
Tabel Chi kuadrat
Tabel Nilai Distribusi t
Tabel Persentil Distribusi F
Jadwal Kegiatan Penelitian
Lembar Kerja Siswa Praktikum
Dokumentasi

217
219
220
222
223
224
225
226
229

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Melalui proses pendidikan di sekolah kegiatan belajar merupakan kegiatan
yang paling pokok, ini berarti bahwa berhasil tidaknya pencapaian tujuan
pendidikan banyak bergantung kepada bagaimana proses belajar yang dialami
oleh siswa sebagai anak didik, (Daryanto,2010) : Mahariah (dalam Sukriyah,
2011) mengatakan “Pendidikan adalah proses bimbingan yang menentukan corak
pertumbuhan dan perkembangan anak menuju pedewasaan. Oleh sebab itu
pendidikan menjadi kebutuhan dasar manusia dalam proses pembinaan potensial
akal, spiritual, fisik dan moral. Konsep belajar berakar pada peserta didik dan
pengajaran pada pendidik”.
Pencapaian kualitas dalam pemebelajaran adalah tanggung jawab
profesional seorang guru untuk menciptakan pengalaman belajar yang berkualitas
bagi siswa dan memandu siswa untuk mencapai hasil belajar yang maksimal.
Menurut Dimyati dan Mudjiono (2006:263) kegiatan pembelajaran yang
diselenggarakan oleh guru bermula dari bermuaranya pada komponen –komponen
pembelajaran yang tersurat dalam kurikulum, proses (bagaimana materi yang
diajarkan), dan produk, (hasil dari proses pembelajaran). Oleh sebab itu ketiga
komponen tersebut sama pentingnya karena merupakan kesatuan yang
membentuk lingkungan belajar.
Materi laju reaksi merupakan suatu bahasan materi yang sarat dengan
konsep dan perhitungan yang sering menjadi kendala siswa malas untuk
mengikuti pembelajaran kimia. Materi ini sebenarnya tidak akan menjadi sebuah
kendala atau kesulitan bagi siswa jika strategi yang digunakan oleh guru sesuai
dengan materi yang diberika. Hasil obsevasi yang telah penulis lakukandi SMA
Negeri 1 Pancur Batu, menunjukkan bahwa dalam kegiatan proses belajar
mengajar, guru masih banyak menggunakan metode mengajar yang didominasi
dengan metode pembelajaran ceramah sehingga sebagian besar siswa menjadi
kurang tertarik dalam mengikuti pembelajaran kimia.
1

2

Model pembelajaran adalah unsur penting keberhasilan siswa dalam
belajar. Pemilihan dan penggunaan model pembelajaran yang menjadi
pertimbangan adalah tujuan yang akan dicapai. Model pembelajaran yang menitik
beratkan pada kerja sama antar kelompok adalah pembelajaran kooperatif.Suyatno
(2009) menyatakan bahwa “Pembelajaran Kooperatif sesuai dengan fitrah
manusia sebagai mahluk sosial yang penuh dengan ketergantungan dengan orang
lain, mempunyai tujuan dan tanggung jawab bersama, pembagian tugas, dan rasa
senasib”. Memanfaatkan kenyataan itu, belajar berkelompok secara kooperatif,
siswa dilatih dan dibiasakan untuk saling berbagi (sharing) pengetahuan,
pengalaman, tugas, dan tanggung jawab. Saling membantu dan berlatih
berinteraksi, komunikasi, sosialisasi karena koperatif adalah miniatur dari hidup
bermasyarakat dan belajar menyadari kekurangan dan kelebihan masing-masing.
Model pembelajaran kooperatif mempunyai beberapa tipe dengan langkah
yang berbeda-beda diantaranya model pembelajaran STAD (Student Teams
Achievment Divisions ) dan NHT ( Number Head Together ). Dimana kedua
metode ini sama-sama membagi siswa menjadi beberapa kelompok dan siswa
bekerja sama dengan kelompoknya, sehingga siswa dapat saling bekerjasama
bertukar informasi dan pengalaman belajar.
Model pembelajaran kooperatif tipe STAD yang merupakan salah satu
model pembelajaran kooperatif yang paling sederhana dan merupakan model yang
tepat

untuk

permulaan

bagi

paraguru

yang

menggunakan

pendekatan

kooperatif.Pada model pembelajaran STAD guru menyusun dan mengembangkan
konsep materi sebelum pembelajaran dimulai merupakan langkah baik dan cukup
tepat untuk dapat mendukung kelancaran proses pembelajaran.
Berdasarkan penelitian sebelumnya yaitu, Norma(2012) menyatakan
terdapat peningkatan hasil belajar siswa dengan model pembelajaranSTAD yang
lebih efektif dari pada model pembelajaran TAI terhadap prestasi belajar siswa
pada

materi pokok Koloid. Harahap (2011) memaparkan bahwa terjadi

peningkatan hasil belajar kimia siswa dengan penggunaan model pembelajaran
STAD dengan media animasi flash pada materi sistem koloid sebesar 63,44%.

3

Ulansari, I., dan Betha, Y., (2012), menyatakan terdapat peninggkatan
keterampialan bersosial siswa melalui pembelajaran kooperatif tipe STAD.
Masril,

(2012),

memaparkan

adanya

peninggkatan

hasil

belajar

siswa

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD berbasiskan Graphic
Organizers.Morgil,dkk, (2004), menyatakan adanya peninggkatan hasil belajar
siswa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.
Fauziah, N., Masyikuri, N., dan Nugroho, A., (2003) memaparkan terdapat
peninggkatan hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran STAD
menggunakan media peta pikiran sebesar thitung (2,73) > ttabel (1,669).subagia, W.,
dan Wiratma, G., (2008) menyatakan terdapat peninggkatan hasil belajar sains
siswa dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Tri, R., dan Sukarmin,
(2012) memaparkan adanya peninggkatan hasil belajar siswa dengan media zuma
chemistry game dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.
Pada Model pembelajaran kooperatif tipe NHT dapat memberikan
kesempatan kepada siswa untuk saling berbagi ide-ide dan mempertimbangkan
jawaban yang paling tepat, untuk meningkatkan semangat kerja sama siswa, dan
digunakan semua mata pelajaran dan tingkatan kelas. Berdasarkan penelitian
sebelumnya oleh Safitri (2011) bahwa nilai rata-rata hasil belajar fisika siswa
yang diajarkan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT pada
materi pokok bunyi mengalami kenaikan menjadi 78 % dan dalam kategori baik
juga dapat meningkatkan hasil belajar siswa sampai 78,35%.
Selain itu penelitian lain yaitu, Baskoro, F., Saputro, S., dan Hastuti, B.,
(2013)

menyatakan

menigkatnya

prestasi

belajar

siswa

dengan

model

pembelajaran kooperatif tipe NHT dilegkapi LKS. Novita, E., dkk, (2011), yang
menunjukkan adanya efektiviantas terhadap peningkatan hasil belajar siswa
dengan model pembelajarn NHT pada pokok bahasan asam basa. Rahmawati, A.,
dan Betha, Y., (2012), memaparkan terdapat peningkatan keterampilan sosial
siswa denga model pembelajaran NHT yang lebih efektif.
Selain penggunaan model pembelajaran, penggunaan media pembelajaran
juga dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Media Mind Mapping adalah salah
satu media pembelajaran yang merupakan sebuah sistem berpikir yang bekerja

4

sesuai dengan cara kerja alami otak manusia dan mampu membuka dan
memanfaatkan seluruh potensi dan kapasitasnya. Penggunaan mind mapping ini
siswa dapat lebih berkonsentrasi pada permasalahan yang sedang dihadapi dan
membantu memperkuat daya ingat. Berdasarkan penelitian sebelumnya oleh
Nurul fauziah,dkk dari hasil uji pihak kanan prestasi belajar meningkat diperoleh
harga thitung (2,73) > ttabel (1,669).Menurut Toy Buzan (dalam Kamaruddin,2012)
mind mapping adalah alat pikir organisasioal yang sangat hebat selain itu, Toy
Buzan juga berpendapat bahwa mind mapping merupakan cara mencatat yang
kreatif, efektif dan secara harfiah akan “memetakan” pikiran-pikiran manusia.
Aulia, R.R., dan Lutfi, A., (2013) memaparkan terdapat peninggkatan dan
manfaat terhadap proses belajara siswa

dengan menggunakan media maind

mapping pada materi pokok bahasan struktur atom. Muhad, S., (2009),
menyatakan media mind mapping yang digunakan dalam pembelajaran sangat
menunjang dalam memotivasi siswa dalam belajar mata pelajaran kimia.
Berdasaran penjelasan ini, peneliti menggabungkan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD dan kooperatif tipe NHT berbasiskan media Mind Mapping
pada materi pokok Laju Reaksi diharapkan akan memberikan materi yang
pelajaran yang lebih jelas, bervariasi, menarik dan penggunaan model
pembelajaran yang dapat menciptakan suasana yang menyenangkan serta tidak
membosankan sehingga siswa lebih termotivasi dan meningkatkan rasa tanggung
jawab, menghargai pendapat orang lain saat pembelajaran dan memperoleh
peningkatan hasil belajar yang lebih baik.
Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik untuk melaksanakan penelitian
dengan judul : “PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA KELAS XI
DENGAN MODEL KOOPERATIF TIPE STAD ( STUDENTS TEAMS
ACHIVIEMENTS DIVISION ) DAN NHT ( NUMBER HEAD TOGETHER )
BERBASISKAN MEDIA MIND MAPPING
LAJU REAKSI”.

PADA MATERI POKOK

5

1.2 Ruang Lingkup Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan di atas, maka yang
menjadi ruang lingkup masalah dalam penelitian ini adalah seberapa besar
perbedaan hasil belajar siswa dengan model pembelajaran koperatif tipe STAD
(Student Teams Achiviements Division ) dan NHT ( Number Head Together )
Berbasiskan media Mind Mapping.

1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka rumusan masalah dalam penelitian
ini adalah :
1. Apakah ada perbedaan hasil belajar kimia siswa yang diajar dengan model
pembelajaran koperatif tipe STAD dibandingkan dengan

model

pembelajaran koperatif tipe NHT berbasiskan media Mind Mapping
2. Berapa besar persentase peningkatan hasil belajar kimia siswa yang diajar
dengan model pembelajaran koperatif tipe STAD dengan menggunakan
media Mind Mapping?
3. Berapa besar persentase peningkatan hasil belajar kimia siswa yang diajar
dengan model pembelajaran koperatif tipe NHT dengan media Mind
Mapping?

1.4 Batasan Masalah
Dari identifikasi masalah penelitian yang dikemukakan di atas, maka
pembatasan masalah dititik beratkan pada :
1. Model pembelajaran yang digunakan adalah model koperatif tipe STAD
(Student Teams Achievements Division ) dan NHT ( Number Head
Together ).
2. Media pembelajaran yang digunakan adalah Mind Mapping.
3. Materi pada kelas XI semester ganjil adalah Struktur Atom, bentuk
Molekul

dan

Gaya

Antarmolekul,

Termokimia,

Laju

Reaksi,

Kesetimbangan Kimia, Asam Basa, Kesetimbanagn Ion Dalam Larutan

6

dan Koloid. Jadi untuk hasil belajar siswa dibatasi pada materi pokok
LajuReaksi.
4. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI semester ganjil di SMA Negeri 1
Pancur Batu T.P 2013/2014.

1.5 Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan hasil belajar siswa yang diajar
dengan model pembelajaran koperatif tipe STAD dibandingkan dengan
model pembelajaran koperatif tipe NHT berbasiskan media Mind
Mapping.
2. Untuk mengetahui persentase peningkatan hasil belajar siswa yang diajar
dengan model pembelajaran koperatif tipe STAD dengan menggunakan
media Mind Mapping.
3. Untuk mengetahui persentase peningkatan hasil belajar siswa yang diajar
dengan model pembelajaran koperatif tipe NHT dengan media Mind
Mapping.

1.6 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :
1. Manfaat Bagi Siswa
Memberikan motivasi belajar dengan adanya model dan media yang
menarik sehingga akan meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Manfaat Bagi Guru
Sebagai masukan dan dasar pemikiran guru dan calon guru untuk dapat
memilih media dan model pembelajaran alternative yang tepat dalam
kegiatan belajar mengajar sesuai dengan materi pokok Laju Reaksi.

7

3. Manfaat Peneliti
Sebagai calon pendidik, dapat menjadi bahan acuan dan bekal untuk terjun
kedunia pendidikan.

1.7 Defenisi Operasional
Adapun defenisi operasional dalam penelitian ini adalah :
1. Model pembelajaran koperatif tipe STAD adalah model pembelajaran
kooperatif untuk pengelompokan kemampuan campur yang melibatkan
pengakuan tim dan tanggung jawab kelompok untuk pembelajaran
individu

anggota.

Keanggotaan

menurut

tingkat

prestasi,

jenis

kelamin,suku dan beranggotakan 4-5 orang dalam satu kelompok menurut
isjon (2010).
2. Model pembelajaran kooperatif tipe NHT adalah model pembelajaran
yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk saling membagikan
ide-ide dan mempertimbangkan jawaban yang tepat. Dimana model ini
terdiri dari empat langkah yaitu : penomoran, pengajuan pertanyan,
berfikir bersama dan pemberian jawaban.
3. Hasil belajar merupakan prilaku yang diperoleh pembelajar setelah
mengalami aktivitas mengajar. Benjain, S Bloom (dalam Tambunan, M.M
: 2010) mengklasifikasikan hasil belajar dalam tiga ranah yaitu : ranah
kognitif (Cognitive domain), ranah efektif (effective domain), dan ranah
psikomotorik (psychomotoric domain).
4. Laju Reaksi menyatakan laju berkurangnya jumlah reaktan atau laju
bertambahnya jumlah produk dalam satuan waktu. Satuan jumlah zat
bermacam-macam misalnya gram, mol, atau konsentrasi. Sedangkan
satuan waktu digunakan detik, menit, jam hari, ataupun tahun.
5. Media Mind Mapping adalah bentuk penulisan catatan yang penuh warna
dan bersifat visual, yang dapat dikerjakan oleh satu orang atau oleh satu
tim. Di pusatnya terdapat sebuah gagasan atau gambar sentral.

62

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

1.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat diambil
kesimpulan yaitu :
1. Tidak ada perbedaan antara peningkatan hasil belajar siswa yang
dibelajarkan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
STAD menggunakan media Mind Mapping dengan model pembelajaran
kooperatif tipe NHT menggunakan media Mind Mappingpada pokok
bahasan laju reaksi.(Ho diterima). Karena ketika guru menyuruh siswa
untuk

berdiskusi

sebagian

siswa

tidak

aktif

berdiskusi

dalam

kelompoknya, dan saat diadakan games hanya sebagian siswa yang benarbenar mengikuti games dengan serius dan sebagian lagi tidak antusias
dalam mengikuti games selain itu karena dalam games yang dilakukan
waktunya terbatas sehingga games yang dilakukan kurang optimal dan
hasilnya kurang memuaskan.
2. Rata-rata peningkatan hasil belajar kimia siswa yang dibelajarkan dengan
model pembelajaran kooperatif tipe STAD menggunakan media Mind
Mapping diperoleh persentase peningkatan hasil belajar siswa kelas
eksperimen 1 ini sebesar 72,32%.
3. Rata-rata peningkatan hasil belajar kimia siswa yang dibelajarkan dengan
model pembelajaran kooperatif tipe NHT menggunakan media Mind
Mappingdiperoleh persentase peningkatan hasil belajar siswa kelas
eksperimen II ini sebesar 70,22 %.
4. Peningkatan model pembelajaran kooperatif tipe STAD menggunakan
media Mind Mappingrata-rata pretes untuk kelas eksperimen I adalah 41,866
± 9,6 dan untuk kelas eksperimen II adalah 29,6 ± 93,498 sedangkan nilai
postes pada kelas eksperimen 1 adalah82,666 ± 7,071 dan untuk kelas
eksperimen II adalah 80,6± 48,91.

62

63

1.2 Saran
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yeng telah dikemukakan di atas
maka penulis menyarankan hal-hal berikut :
1. Bagi guru dan calon guru, menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe
STAD dan NHTdengan media Mind Mappingmempermudah pencapaian
tujuan pembelajaran dan meningkatkan hasil belajar kimia siswa,
khususnya mata pelajaran kimia.
2. Bagi mahasiswa dan peneliti lain yang ingin melakukan penelitian lebih
lanjut mengenai model pembeajaran kooperatif tipe STADdan NHT
denganmedia Mind Mappingdengan pokok bahasan dan sekolah yang
berbeda Selain itu, harus memperhatikan kelemahan-kelemahan dalam
menerapkan model pembelajaran dan Media dalam pembelajaran ini.

64

DAFTAR PUSTAKA

Annisha, M,. (2012),http ://miyazakkiannisha.blogspot.com/2012/tentang mind
mapping.html. (Diakses 30 Maret 2013).
Anomi, (2009), http://herdy07.wordpress.com/2009/04/22/model-pembelajarannht-numbered-head-together. (diakses tgl 22 Februari 2013)
Aulia, R.R., dan Lutfi, A., (2013), Pemanfaatan Mind mapping sebagai media
Pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar Struktur Atom, Jurnal
Pendidikan Kimia, UNESA (2) : 59 – 63.
Aunurrahman, (2011), Belajar dan Pembelajaran, Bandung, Alfabet.
Arikunto, S.,(2002), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Rineka
Cipta, Jakarta
Arikunto, S.,(2009), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta.
Asmani, Jamal Makmur, (1996), Buku Panduan Internasionalisasi
PendidikanKarakter di Sekola, Yogyakarta, DIVA Press.
Baskoro, F., Saputro, S., dan Hastuti, B., (2013), Upaya Peningkatan Aktivitas
dan Prestasi Belajar dengan model Pembelajaran NHT (Numbered Head
Together) di lengkapi LKS pada materi pokok Termokimia, Jurnal
Pendidikan Kimia (JPK) Vol. 2 Universitas Sebelas Maret : 2337 – 9995.
Bloom, Benjamin S., (2009), Human characteristics and school learning :
McGraw-Hill Book Company, New York.
Brady, James E.2000.Kimia Universitas Asas dan Struktur,Binarupa Aksara,
Jakarta.
Dahar, Ratna W., (1996), Teori-Teori Belajar, Erlangga, Jakarta.
Daryanto, (2010), Belajar dan Mengajar,Yrama Widya, Bandung.
Deputi Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia, (2006), Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional No 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi
Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan
Nasional Republik Indonesia, Jakarta .
Djamarah, S.B., dan Zain, A., (2006), Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta,
Jakarta.

65

Dimyati dan Mudjiono, (2006), Belajar dan Pembelajaran, Rineka Cipta, Jakarta.
Fauziah, N., Masykuri., N., dan Nugroho, A., (2013), Studi Kompas metode
Pembelajaran Student Teams Achievment Division (STAD) meggunakan
Peta Pikiran (Mind mapping) dan Peta Konsep siswa pada materi Pokok
Sistem Periodik Unsur, Jurnal Pendidikan Kimia (JPK) (2), Universitas
Sebelas Maret : 2337 – 9995.
Huda, Miftahul, (2011), Cooperative Learning, Pustaka Belajar, Yogyakarta.
Hamalik, (2001), Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem.
Jakarta : Bumi Aksara
Ibrahim, I., Pembelajaran Kooperatif, University Press, Surabaya.
Isjoni, (2009), Pembelajaran Koperatif, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Istarani, (2012), 58 Model Pebelajaran Inovatif, Media Persada, Medan
Joyce, B., (2010), Model Of Teaching, Pustaka belajar, Yogyakarta.
Justiana, Sandri dan Muchtaridi, (2009), Kimia 1, Yudistira, Jakarta.
Kagan, (2000), Cooperative Learning Structure. Numbered Head Together,
http://Alt.Red/clnerwork/numbered.htm, (Diakses maret 2013)
Kamarudin,M.H.,(2012),http://maktabahusain.blogspot.com/2012/03/downloandaplikasi mind-mapping-peta.html. (Diakses 27 Maret 2013).
Masril, (2012), Pegembangan Model Pembelajara Fisika SMA Berbasiskan
Graphic Organizers melalui belajar Kooperatif Tipe STAD, Jurnal
Penelitian Pembelajaran Fisika 1 (2012) 1 – 7.
Morgil, dkk, (2004 ), Application of Learning STAD on learning outcomes
chemistry high school student, Journal of Chemistry Education (3) : 1303 –
6521.
Munir., (2008), Kurikulum Berbasis Teknologi I Informasi dan Komunikasi,
Alfabet,Bandung.
Muhad, S., (2009), Pengembangana Media Pembelajaran Sebagai Penunjang
Pembelajaran Kimia SMA, (4) (2) 2009 h 89-93.

66

Novita E., dkk, (2011), Efektivitas Pembelajaran NHT pada materi Asam Basa
untuk meningkatkan hasil belajar Kimia Siswa SMA, Jurnal Pendidikan
Kimia, Universitas Lampung, (1) : 2086 – 4779.
Ozyal Cin, O., dan Yavuz, S., (2010), Influence of NHT (Numbered Head
Together) based learning model concept maps on learnig Outcomes
Chemistry high school students in The Subject matter of hydrocarbons,
Journal of Chemistry Education (1) : 2010 – 0221.
Pasya, N., dan Syafaruddin., (2008), Ilmu Pendidikan, Penerbit Hijri Pustaka
Utama, Jakarta.
Petruci, Ralp H dan Suminar., (1987), Kimia Dasar Prinsip Dan Terapan
Modern, Erlangga, Jakarta.
Purba, M., (2006), Kimia untuk SMA Kelas X, Erlangga, Jakarta.
Rahmawati, A., dan Betha, Y., (2012), Keterampilan Sosial Siswa pada materi
Pereaksi reduksi oksidasi melalui Penerapan model pembelajaran
Kooperatif Tipe NHT (Numbered Head Together), Jurnal Pendidikan
Kimia, UNESA (1) : 47-55.
Rafiul, L.M., (2008), The Use of instructional media mind maps to Improve the
Creativity of high school Student, Journal of Cemistry Education Vol. 1 :
159 -79.
Rostianingrum,Hertina A,(2011) ,Pengembangan Prosedur Praktikum Kimia Pada
Topik Indikator Asam Basa Alami Yang Layak Diterapkan di
SMA,Skripsi, FMIPA, UPI,Bandung.
Sardiman, A. M., (2004), Interaksi dan motivasi belajar-mengajar, Rajawali,
Jakarta.
Silitonga, P.M., (2011), Statistik Teori dan Aplikasi dalam Penelitian, FMIPAUNIMED, Medan.
Slameto, (2003), Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya, Rineka
Cipta, Jakarta.
Slavin, R.E., (2006), Cooperatif Learning Teory Research And Practic,
terjemahan Nurulita, PT. Media Nusa, Bandung.

67

Subagia, W., dan Wiratma, G., (2008), Penerapan Model Pembelajaran STAD
pada Pembelajaran Sain di sekolah, Jurnal Pendidikan Kimia, Universitas
Pendidikan Ganesa: 0215 – 8250.
Subagia, I Wayan, (2003), Restrukturisasi Pelajaran Kimia,Jurnal Pendidikan
Kimia,
Fakultas
Pendidikan
MIPA,
Universitas
Negeri
Singaraja,Singaraja.
Sudarmo, U., (2008), Kimia SMA Kelas X, Phibeta, Jakarta.
Sudjana, (2009), Metode Statistik, Tarsito, Jakarta.
Sukriyah, (2011), Perbedaan Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dengan
Menggunakan Model STAD dan NHT., Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.
Suharsimi, A, (2006), Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Penerbit Bumi Aksara
Sutresna, Nana, (2007), Cerdas Belajar Kimia untuk Kelas X, Grafindo, Bandung.
Suyatno, Amin., (2009), Petunjuk Praktis Penelitian Tindakan Kelas untuk
Penyusunan Skripsi, FMIPA UNNES, Semarang.
Tatli, Z., dan Ayas, A. (2012), Application media mind mapson Learning
Outcomes chemistry high school, Journal of Chemistry Education (2) : 37
– 44.
Tri, R., dan Sukarman, (2012), Penerapan Zuma Chemistry Game dengan
Kooperatif Tipe STAD pada MAteri Unsur Senyawa, Campuran, UNESA,
(1) : 180 – 188.
Trianto, M.Pd., (2012), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-progresif:
konsep, Landasan, dan Implementasinya Pada Kurikulum Tingat Satuan
Pendidikan (KTSP), Jakarta : Kencana
Tryana, J.A., (2008), Penerapan Model Pembelajar Kooperatif Number Head
Together(NHT), http://pelawiselatan.blogspot.com/ number-head-together.
Html. (diakses 3 april 2013)
Ulansari, I., dan Betha, Y., (2012), Keterampilan Sosial siswa melalui
pembelajaran kooperatif tipe STAD pada materi pokok Larutan Penyangga,
Jurnal Pendidikan Kimia, UNESA (1) : 136 – 144.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Strategi Pembelajaran Kooperatif Model Numbered Head Together (NHT) terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Sosiologi Kelas X (Studi Kasus: SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan

0 4 169

Perbedaan hasil belajar siswa atara model pembelajaran NHT (numbered head together) dengan stad (student team achievment division pada konsep laju reaksi)

3 10 173

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD MENGGUNAKAN MEDIA POWER POINT TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA PADA KONSEP IKATAN KIMIA (Kuasi Eksperimen di SMA Dharma Karya UT Tangerang Selatan)

0 13 259

Perbedaan Hasil Belajar Biologi Antara Siswa yang Diajar dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dengan TGT (Penelitian Kuasi EKsperimen di SMAN 1 Bekasi))

0 42 0

Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Number Head Together Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Siswa Materi Ajar Sistem reproduksi (Penelitian Tindakan Kelas Di SMA Negeri 6 Tangerang Selatan

0 3 14

Upaya Peningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Konsep Mol Melalui Model Pembelajaran Numbered Head Together (NHT) Di Kelas X-6 SMAN 8 Kota Tangerang Selatan

0 3 8

PERBEDAAN HASIL BELAJAR TURUNAN ANTARA MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DENGAN NUMBER HEAD TOGETHER (NHT) PADA SISWA KELAS XI DI MAN 2 MODEL MEDAN T.A 2014/2015.

0 3 21

PERBANDINGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENTS TEAMS ACHIEVEMENTS DIVISION) DAN NHT (NUMBER HEAD TOGETHER) DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA PETA KONSEP DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA MATERI POKOK LAJU REAKSI.

0 3 17

PERBEDAAN HASIL BELAJAR ANTARA MODEL KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DENGAN NUMBER HEAD TOGETHER (NHT) PADA MATERI BANGUN RUANG SISI LENGKUNG BAGI SISWA KELAS IX SMP NEGERI 1 SELESAI.

2 5 23

PERBEDAAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE STAD (STUDENTS TEAMS ACHIVIEMENTS DIVISION) DAN NHT (NUMBER HEAD TOGETHER) BERBASISKAN PETA KONSEP PADA MATERI HIDROKARBON DI KELAS X SMA N 7 MEDAN.

0 1 20