PERBEDAAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE STAD (STUDENTS TEAMS ACHIVIEMENTS DIVISION) DAN NHT (NUMBER HEAD TOGETHER) BERBASISKAN PETA KONSEP PADA MATERI HIDROKARBON DI KELAS X SMA N 7 MEDAN.
i
PERBEDAAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR KIMIA
SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE STAD
( Students Teams Achiviements Division ) Dan NHT
( Number Head Together ) BERBASISKAN
PETA KONSEP PADA MATERI
POKOK HIDROKARBON
DI KELAS X SMA N 7
MEDAN
Oleh:
Sopan Nababan NIM 408131091
Program Studi Pendidikan Kimia
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN 2012
(2)
Judul Skripsi : PERBEDAAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE STAD ( Students Teams Achiviements Division ) Dan NHT ( Number Head Together ) BERBASISKAN PETA KONSEP PADA MATERI POKOK HIDROKARBON DI KELAS X SMA N 7 MEDAN
Nama Mahasiswa : Sopan Nababan
NIM : 408131091
Program Studi : Pendidikan Kimia
Jurusan : Kimia
Menyetujui :
Dosen Pembimbing Skripsi
Drs. Kawan Sihombing, M.Si NIP. 19571209 198703 1 001
Mengetahui:
FMIPA UNIMED Jurusan Kimia
Dekan, Ketua,
Prof. Drs. Motlan, M.Sc, Ph.D Drs. Jamalum Purba, M.Si NIP. 19590805 198601 1 001 NIP. 19641207 199103 1 002
(3)
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala berkat dan rahmat-Nya skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
Skripsi berjudul “Perbedaan Peningkatan Hasil Belajar Kimia Siswa dengan Metode STAD ( Students Teams Achiviements Division ) Dan NHT ( Number Head Together ) Berbasiskan Peta Konsep pada Materi Pokok Hidrokarbon di
Kelas X SMA N 7 Medan”, disusun untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan
Kimia, Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Unimed.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada: Bapak Drs. Kawan Sihombing, M.Si, sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. Rahmat Nauli, M.Si, Ibu Dra. Hafni Indriati Nasution, M.Si dan Ibu Lisnawaty Simatupang, S.Si, M.Si yang telah memberikan masukan dan saran-saran mulai dari penelitian sampai dengan selesainya skripsi ini. Ucapan terima kasih disampaikan kepada bapak Drs. Jamalum Purba, M.Si selaku dosen pembimbing akademik dan kepada seluruh bapak dan ibu Dosen beserta Staf Pegawai Jurusan Kimia FMIPA Unimed yang sudah membantu penulis. Ucapan terima kasih kepada guru-guru sekolah yang telah mendidik penulis sehingga penulis dapat memperoleh gelar sarjana. Ucapan terima kasih kepada kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru kimia (Ibu Tobing) dan siswa/i kelas X5 dan X6 SMA N 7 Medan yang telah banyak membantu penulis selama proses penelitian berlangsung.
Teristimewa saya sampaikan terima kasih kepada orang tua saya yang berjuang keras dalam mendidik dan menyekolahkan saya sehingga saya dapat memperoleh gelar sarjana. Ucapan terima kasih kepada abang saya Bontor Nababan dan kakak saya Rosinta Nababan yang telah memberikan dukungan baik segi moral dan moril.
Teristimewa juga buat Saudur Sianturi yang selalu memberikan dukungan dan motivasi dalam penyelesaian skripsi ini juga kepada sahabat-sahabat saya :
(4)
Cingko, Agustina, Rosmala, Titi, Jefri Sirait dan seluruh mahasiswa Kimia Dik A’08. Dan tidak terlupakan buat motivator saya Flores Hutapea yang selalu memberikan dukungan, nasehat dan juga menjadi inspirasi dalam hidupku. Terima kasih kepada seluruh teman-teman yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu, yang selalu memberikan senyuman hangat dan dukungan dalam penyelesaian skripsi ini.
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.
Medan, Juli 2012 Penulis
(5)
Perbedaan Peningkatan Hasil Belajar Kimia Siswa dengan Menggunakan Metode STAD (Students Teams Achiviements Division) dan NHT
(Number Head Together) Berbasiskan Peta Konsep pada Materi Hidrokarbon di Kelas X
SMA N 7 Medan
Sopan Nababan (NIM 408131091)
Abstrak
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan peningkatan hasil belajar kimia siswa dengan menggunakan model model pembelajaran koperatif tipe STAD (Students Teams Achiviements Division) dan NHT (Number Head Together) berbasiskan peta konsep pada materi pokok hidrokarbon di SMA N 7 Medan pada kelas X. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X. Sampel penelitian ini sebanyak 2 kelas yaitu kelas eksperimen I yang diajarkan dengan model pembelajaran koperatif tipe STAD dan kelas eksperimen II yang diajarkan dengan model pembelajaran koperatif tipe NHT. Sebagai alat pengumpul data hasil belajar digunakan tes objektif yang berjumlah 20 soal yang telah teruji validitas, realibilitas, tingkat kesukaran dan daya beda soalnya.
Hasil pengolahan data diperoleh rata-rata pre-test kelas eksperimen I (STAD) adalah 51,16 dan rata-rata pre-test kelas eksperimen II (NHT) adalah 57,50. Semua data pre-test, post-test dan diperoleh data berdistribusi normal. Dan perhitungan korelasi (hubungan keaktifan siswa dengan hasil belajar) menunjukkan korelasi positif. Data tersebut kemudian diuji homogenitas sehingga diketahui kedua kelas homogen. Setelah diberi perlakuan hasil belajar pada kelas eksperimen I sebesar 75,00 dan pada kelas eksperimen II diperoleh rata-rata hasil belajar sebesar 80,00. Dari data tersebut setelah dianalisis, maka diperoleh peningkatan hasil belajar siswa kelas eksperimen I adalah sebesar 48,8% dan peningkatan hasil belajar siswa kelas eksperimen II adalah sebesar 53,4%. Sehingga dapat diketahui bahwa terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar kimia siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran koperatif tipe STAD dan NHT.
(6)
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan i
Riwayat Hidup ii
Abstrak iii
Kata Pengantar iv
Daftar Isi vi
Daftar Gambar viii
Daftar Tabel ix
Daftar Lampiran x
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Ruang Lingkup Masalah 4
1.3 Rumusan Masalah 4
1.4 Batasan Masalah 5
1.5 Tujuan Penelitian 5
1.6 Manfaat Penelitian 5
1.7 Defenisi Operasional 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kerangka Teoritis 7
2.1.1 Model Pembelajaran Koperatif 7
2.1.2 Aspek-Aspek Pembelajaran Koperatif 8
2.1.3 Langkah-Langkah Pembelajaran STAD 9
2.1.4 Pembelajaran Koperatif Tipe STAD 10
2.1.5 Pembelajaran Koperatif Tipe NHT 15
2.1.6 Media Peta Konsep 18
2.2 Belajar dan Hasil Belajar 19
2.2.1 Pengertian Belajar 19
2.2.2 Aktivitas-Aktivitas Belajar 20
2.2.3 Hasil Belajar 23
2.3 Materi Ajar 24
2.3.1 Hidrokarbon 24
2.3.2 Kekhasan Atom Karbon 25
2.3.3 Alkana, Alkena dan Alkuna 26
2.3.4 Sifat-Sifat Hidrokarbon 31
2.3.5 Keisomeran 33
2.3.6 Reaksi Senyawa Karbon 34
2.4 Kerangka Konseptual 36
(7)
ii
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 39
3.2 Populasi Dan Sampel Penelitian 39
3.3 Variabel Penelitian 39
3.4 Instrumen Penelitian 40
3.5 Teknik Pengumpulan Data 40
3.6 Prosedur Penelitian 43
3.7 Teknik Analisa Data 46
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian 50
4.1.1 Analisis Data Instrumen Penelitian 50
4.1.1.1 Validitas Test 50
4.1.1.2 Realibilitas Test 50
4.1.1.3 Taraf Kesukaran Test 50
4.1.1.4 Daya Beda Test 50
4.1.2 Deskripsi Hasil Belajar Siswa 51
4.1.2.1 Analisis Data Awal 51
4.1.2.1.1 Uji Normalitas 51
4.1.2.1.2 Uji Homogenitas 51
4.1.2.2.1 Uji Hipotesis 52
4.1.2.2.2 Uji Korelasi 52
4.1.2.2.3 Persen Peningkatan Hasil Belajar 53
4.2 Pembahasan 54
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan 57
5.2 Saran 57
(8)
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Nilai Perkembangan 13
Tabel 2.2 Langkah-Langkah Pembelajaran Koperatif 14
Tabel 2.3 Nama dan Rumus Molekul Senyawa Alkana Rantai Lurus 27
Tabel 2.4 Nama, Rumus Struktur dan Rumus Senyawa Alkena 29
Tabel 2.5 Beberapa Data Fisis Alkana Rantai Lurus 31
Tabel 2.6 Beberapa Data Fisis Alkena 32
Tabel 2.7 Beberapa Data Fisis Alkuna 32
Tabel 3.1 Rancangan Penelitian 43
Tabel 3.2 Korelasi Antara Nilai Aktivitas dengan Hasil Belajar 48
Tabel 4.1 Rata-Rata, Standar Deviasi, dan Varians Data Pre-Test 51
Tabel 4.2 Uji Normalitas Data Pre-Test 51
Tabel 4.3 Uji Homogenitas Data 52
Tabel 4.4 Uji Hipotesis Penelitian 52
Tabel 4.5 Uji Korelasi 53
(9)
iii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
(10)
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Silabus 60
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaam Pembelajaran 63
Lampiran 3. Lembar Kegiatan Eksperimen I 75
Lampiran 4. Lembar Kegiatan Eksperimen II 78
Lampiran 5. Instrument Tes 81
Lampiran 6. Kunci Jawaban Instrumen Tes 90
Lampiran 7 .Kisi-Kisi Instrumen Tes 92
Lampiran 8. Pedoman Penskoran Observasi Keaktifan 95
Lampiran 9. Lembar Aktivitas Belajar Siswa 96
Lampiran 10. Media Peta Konsep 104
Lampiran 11. Validitas 105
Lampiran 12. Reabilitas 108
Lampiran 13. Tingkat Kesukaran Soal 110
Lampiran 14. Daya Beda 112
Lampiran 15. Kisi-Kisi Soal yang Valid 114
Lampiran 16. Daftar Nilai 115
Lampiran 17. Simpangan Baku 117
Lampiran 18. Normalitas Data 119
Lampiran 19. Homogenitas Data 122
Lampiran 20. Uji Hipotesis 123
Lampiran 21. Daftar Nilai Aktifitas Siswa 126
Lampiran 22. Uji Korelasi 128
Lampiran 23. Persen Peningkatan Hasil Belajar 133
Lampiran 24. Dokumentasi 138
Lampiran 25. Daftar Nilai Persentil untuk Distribusi F 144
Lampiran 26. Tabel Nilai r-Product Moment 147
Lampiran 27. Nilai Chi Kuadrat 148
(11)
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Masalah
Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok, ini berarti bahwa berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung kepada bagaimana proses belajar yang dialami oleh siswa sebagai anak didik, (Daryanto,2010). Mahariah
(dalam Sukriyah, 2011) mengatakan “Pendidikan adalah proses bimbingan yang
menentukan corak pertumbuhan dan perkembangan anak menuju kedewasaan. Oleh sebab itu, pendidikan menjadi kebutuhan dasar manusia dalam proses pembinaan potensial akal, spiritual, fisik dan moral. Konsep belajar berakar pada
peserta didik dan pengajaran pada pendidik”.
Menurut peneliti yang telah dialami selama PPL (Program Pengalaman Terpadu), secara umum guru di kelas dalam menyampaikan materi pelajaran bergantung kepada guru sendiri. Artinya peran guru lebih besar dibandingkan peran siswa dalam proses belajar mengajar. Disini siswa hanya mendengarkan, menyimak, dan mencatat dan diselingi tanya jawab dan latihan. Keadaan tersebut sudah menjadi suatu kebiasaan yang mendarah daging atau lumrah di dalam suasana belajar mengajar di kelas. Keadaan seperti itu menyebabkan siswa belajar secara individual, dimana antara siswa tidak saling membantu/bekerja sama dalam menyelesaikan masalah-masalah dalam pembelajaran di dalam maupun di luar kelas. Bahkan di luar dugaan, sebaliknya saling menonjolkan diri menjadi yang terbaik. Siswa yang memiliki kemampuan yang di atas rata-rata yang selalu menonjol di kelas, sedangkan siswa yang memiliki kemampuan di bawah rata-rata selalu merasa terbelakangkan.
Secara sadar atau tidak, hal tersebut menyebabkan siswa menjadi berkelompok-kelompok. Ada kelompok siswa yang cepat, sedang dan lambat dalam menerima dan memahami pelajaran di kelas. Dengan terbentuknya kelompok tersebut menyebabkan guru hanya memperhatikan atau tertuju kepada kelompok siswa yang cepat yang tanpa disadari dapat menimbulkan kesenjangan
(12)
di kalangan siswa. Adanya perbedaan yang signifikan dalam memperhatikan siswa harus di hindari.
Selain itu, peneliti juga melakukan observasi ke SMA N 7 MEDAN dan melakukan wawancara kepada salah satu guru kimia kelas X. Dari hasil wawancara diperoleh informasi, bahwa nilai siswa masih ada dibawah KKM yaitu 6,3. Dan metode pembelajaran yang dilakukan adalah tanya jawab, penugasan dan diskusi. Itulah sebagian kecil faktor yang mempengaruhi rendahnya hasil belajar kimia siswa.
Model pembelajaran adalah unsur penting keberhasilan siswa dalam belajar. Pemilihan dan penggunaan model pembelajaran yang menjadi pertimbangan adalah tujuan yang akan dicapai. Model pembelajaran yang menitik beratkan pada kerja sama antar kelompok adalah pembelajaran koperatif.
Suyatno (2009) menyatakan bahwa “Pembelajaran Koperatif sesuai dengan fitrah
manusia sebagai mahluk sosial yang penuh dengan ketergantungan dengan orang lain, mempunyai tujuan dan tanggung jawab bersama, pembagian tugas, dan rasa
senasib”. Dengan memanfaatkan kenyataan itu, belajar berkelompok secara
koperatif, siswa dilatih dan dibiasakan untuk saling berbagi (sharing) pengetahuan, pengalaman, tugas, dan tanggung jawab. Saling membantu dan berlatih berinteraksi-komunikasi-sosialisasi karena koperatif adalah miniatur dari hidup bermasyarakat, dan belajar menyadari kekurangan dan kelebihan masing-masing.
Dan juga ditegaskan Sadker (dalam Miftahul Huda, 2011) manfaat pembelajaran koperatif antara lain :
a) Siswa yang berpartisipasi dalam pembelajaran koperatif akan memiliki sikap harga diri yang lebih tinggi dan motivasi besar untuk belajar.
b) Siswa menjadi lebih peduli pada teman-temannya, dan diantara mereka akan terbangun rasa ketergantungan yang positif.
c) Meningkatkan rasa penerimaan siswa terhadap teman-temannya yang
berasal dari latar belakang ras dan etnik yang berbeda-beda.
Metode pembelajaran koperatif mempunyai beberapa model dengan
(13)
3
Teams Achievment Divisions ) dan NHT ( Number Head Together ). Dimana kedua metode ini sama-sama membagi siswa menjadi beberapa kelompok dan siswa bekerja sama dengan kelompoknya, sehingga siswa dapat saling bekerjasama, bertukar informasi dan pengalaman belajar.
Ketidakmampuan siswa memahami suatu pokok bahasan kimia disebabkan juga karena tidak mampu menghubungkan konsep-konsep yang telah dipelajari yang nantinya akan mengalami kesulitan dalam penguasaan konsep-konsep materi kimia selanjutnya. Hidrokarbon merupakan materi pelajaran kimia yang terdiri dari konsep-konsep. Jadi untuk mempermudah penyampaian materi ini diperlukan model pembelajaran yang memungkinkan siswa untuk saling berbagi informasi, pengalaman sehari-hari sehingga siswa mudah memahami konsep-konsep dalam materi Hidrokarbon dan juga dibantu dengan media peta konsep dalam proses belajar mengajar di kelas.
Pembelajaran koperatif tipe NHT dan STAD Pernah diteliti pleh beberapa peneliti sebelumya, anatara lain Fiska Sirait, (2010) hasil penelitiannya mengenai koperatif tipe NHT dan STAD menyatakan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar siswa sebesar 63,89 % dan 56,33% pada materi hidrokarbon. Peneliti yang lain yaitu Sukriyah, (2011) menyatakan terdapat peningkatan hasil belajar siswa dengan pembelajaran koperatif NHT sebesar 70,8% dan STAD sebesar 58% pada materi koloid. Adapun peneliti yang lain yang menggunakan pembelajaran STAD sama TPS yaitu Hermawan Purba, (2008) menyatakan terdapat peningkatan hasil belajar siswa sebesar 22,3% ; 22,2 % pada materi larutan buffer.
Berdasaran uraian tersebut, disini peneliti ingin mengetahui model koperatif manakah yang lebih sesuai untuk mengajarkan pokok bahasan Hidrokarbon dengan membandingkan hasil belajar siswa diajar melalui model pembelajaran STAD dengan NHT. Jadi peneliti tertarik untuk melaksanakan
penelitian dengan judul : “Perbedaan Peningkatan Hasil Belajar Kimia Siswa
dengan Metode STAD ( Students Teams Achiviements Division ) Dan NHT ( Number Head Together ) Berbasiskan Peta Konsep pada Materi Pokok Hidrokarbon di Kelas X SMA N 7 Medan”
(14)
1.2Ruang Lingkup Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan di atas, maka yang menjadi ruang lingkup masalah dalam penelitian ini adalah seberapa besar peningkatan hasil belajar siswa dengan model pembelajaran koperatif tipe STAD (Student Teams Achiviements Division ) dengan NHT ( Number Head Together ) dengan menggunakan media peta konsep.
1.3Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Berapa besar persentase peningkatan hasil belajar siswa diajar dengan model pembelajaran koperatif tipe STAD dengan menggunakan media peta konsep ?
2. Berapa besar persentase peningkatan hasil belajar siswa diajar dengan model pembelajaran koperatif tipe NHT dengan media peta konsep ? 3. Apakah terdapat perbedaan antara peningkatan hasil belajar siswa yang
diajar dengan model pembelajaran koperatif tipe STAD dibandingkan dengan model pembelajaran koperatif tipe NHT dengan menggunakan media peta konsep ?
4. Model koperatif tipe manakah yang paling cocok untuk diterapkan dalam
pokok bahasan Hidrokarbon ?
5. Apakah keaktifan siswa berkorelasi positif dengan peningkatan hasil belajar siswa pada model koperatif tipe STAD dan NHT pada materi pokok Hidrokarbon.
1.4Batasan Masalah
Sesuai keterbatasan yang dimiliki peneliti baik dari segi waktu, wawasan, kemampuan dan dana yang dimiliki, kiranya peneliti perlu membatasi masalah dalam penelitian ini. Oleh karena itu, batasan masalah untuk menjaga agar penelitian lebih terarah dan terfokus, yaitu :
(15)
5
1. Model pembelajaran yang digunakan adalah model koperatif tipe STAD (
Student Teams Achievements Division ) dan NHT ( Number Head Together )
2. Materi pada kelas X semester genap adalah Larutan Elektrolit dan Konsep Redoks, Hidrokarbon dan Minyak Bumi. Jadi untuk hasil belajar siswa dibatasi pada materi pokok Hidrokarbon saja.
3. Keaktifan siswa selama proses pembelajaran dengan menggunakan model
koperatif tipe STAD dan NHT pada materi pokok Hidrokarbon.
4. Subjek penelitian adalah siswa kelas X semester genap di SMA N 7 Medan T.P.2011/2012
5. Media pembelajaran yang digunakan adalah Peta Konsep
1.5Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui perbedaan antara peningkatan hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran koperatif tipe STAD dibandingkan dengan model pembelajaran koperatif tipe NHT.
2. Untuk mengetahui model koperatif tipe manakah yang paling cocok untuk
diterapkan dalam pokok bahasan Hidrokarbon.
1.6Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk :
1. Bahan informasi untuk memperbaiki model pembelajaran di sekolah
sehingga dapat mengacu peningkatan kualitas pembelajaran di sekolah. 2. Pengalaman belajar yang meningkatkan aktivitas belajar siswa serta
menumbuhkan motivasi belajar siswa khususnya pada mata pelajaran kimia.
3. Untuk para guru kimia sebagai masukan dalam mengupayakan proses pembelajaran kimia yang inovatif, dan bagi calon guru sebagai bahan masukan tentang pelaksanaan model pembelajaran koperatif tipe STAD dan NHT dalam proses pembelajaran di kelas.
(16)
1.7Defenisi Operasional
Adapun defenisi operasional dalam penelitian ini adalah :
1. Model pembelajaran koperatif tipe STAD adalah metode pembelajaran koperatif untuk poengelompokan kemampuan campur yang melibatkan pengakuan tim dan tanggung jawab kelompok untuk pembelajaran individu anggota. Keanggotaan menurut tingkat prestasi, jenis kelamin,suku dan beranggotakan 4-5 orang dalam satu kelompok.
2. Model pembelajaran koperatif tipe NHT adalah model pembelajaran yang
memberikan kesempatan kepada siswa untuk saling membagikan ide-ide dan mempertimbangkan jawaban yang paling tepat. Dimana model ini terdiri dari empat langkah yaitu : penomoran, pengajuan pertanyan, berfikir bersama dan pemberian jawaban.
3. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah
ia menerima pengalaman belajar.
4. Hidrokarbon adalah senyawa organik yang merupakan gabungan unsur hidrogen dan karbon yang kemudian membentuk sebuah ikatan kimia
hidrokarbon. Dan senyawa hidrokarbon ini masih terdapat
penggolongannya yang ditinjau dari cara berikatan karbon-karbonnya. 5. Media peta konsep adalah suatu media pembelajaran dengan teknik
mengorganisasi atau menyusun informasi yang menunjukkan keterkaitan antara satu konsep dengan konsep yang lainnya
(17)
ii
Judul Skripsi : PERBEDAAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE STAD ( Students Teams Achiviements Division ) Dan NHT ( Number Head Together ) BERBASISKAN PETA KONSEP PADA MATERI POKOK HIDROKARBON DI KELAS X SMA N 7 MEDAN
Nama Mahasiswa : Sopan Nababan
NIM : 408131091
Program Studi : Pendidikan Kimia
Jurusan : Kimia
Menyetujui :
Dosen Pembimbing Skripsi
Drs. Kawan Sihombing, M.Si NIP. 19571209 198703 1 001
Mengetahui:
FMIPA UNIMED Jurusan Kimia
Dekan, Ketua,
Prof. Drs. Motlan, M.Sc, Ph.D Drs. Jamalum Purba, M.Si NIP. 19590805 198601 1 001 NIP. 19641207 199103 1 002
(18)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat diambil kesimpulan yaitu :
1. Dari peningkatan hasil belajar siswa tersebut, terdapat perbedaan peningkatan hail belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran koperatif tipe STAD dibandingkan dengan model pembelajaran koperatif tipe NHT (Number Head Together ) dengan menggunakan media peta konsep sebesar 4,6 % pada pokok bahasan hidrokarbon di kelas X SMA N 7 Medan.
2. Model koperatif yang paling cocok untuk diterapkan dalam pembelajaran
pokok bahasan Hidrokarbon adalah model koperati tipe NHT (Number Head Together)
5.2. Saran
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang telah dikemukakan di atas maka peneliti menyarankan hal-hal berikut :
1. Bagi guru diharapkan dapat memperbaiki model pembelajaran di sekolah sehingga dapat mengacu peningkatan kualitas pembelajaran di sekolah khususnya dengan menerapakan model pembelajaran koperatif tipe STAD (Student Teams Achiviements Division ) dan NHT (Number Head Together)
2. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti lebih lanjut mengenai pembelajaran model koperatif tipe STAD (Student Teams Achiviements Division ) dan NHT (Number Head Together ) ini, agar lebih memperhatikan kelemahan-kelemahan dalam pembelajaran ini sehingga dapat diperoleh hasil yang lebih baik.
(19)
58
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S.,(2009), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta Dahar, Ratna W., (1996), Teori-Teori Belajar, Erlangga, Jakarta
Daryanto, (2010), Belajar dan Mengajar,Yrama Widya,Bandung
Djamarah, S.,B.,dan Zain, A., (2002), Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Jakarta
Dimyati dan Mudjiono, (2002), Belajar dan Pembelajaran, Rineka Cipta, Jakarta Huda, Miftahul, (2011),Cooperative Learning, Pustaka Belajar, Yogyakarta Isjoni, (2009), Pembelajaran Koperatif, Pustaka Pelajar, Yogyakarta. Justiana, Sandri dan Muchtaridi, (2009), Kimia 1, Yudistira, Jakarta
Mulyasa, E., (2003), Kurikulum Berbasis Kompetensi Konsep, Karakteristik dan Implementasi, PT. Remaja Rosda Karya, Bandung
Purba, M., (2006), Kimia untuk SMA Kelas X, Erlangga, Jakarta
Sirait, Fiska, (2010),Penerapan Pembelajaran Koperatif Tipe NHT dan STAD Sebagai Upaya Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Hidrokarbon di Kelas X SMA N1 Sei Bamban, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan
Silitonga, P.M., (2011), Statistik Teori dan Aplikasi dalam Penelitian, FMIPA-UNIMED, Medan.
Sitomorang, Manihar, (2009), Buku Pedoman Penulisan Skripsi Mahasiswa Dan SOP, Medan, Unimed.
Sudjana, (2005), Metode Statistik, Tarsito, Jakarta
Sukriyah, (2011), Perbedaan Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dengan
Menggunakan Model STAD dan NHT, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan Sunarya, Yayan dan Setiabudi, Agus, (2007), Mudah dan Aktif Belajar Kimia, Setia
Purnama, Bandung
(20)
Tambunan, M, dan simanjuntak, A., (2008), Strategi Belajar Mengajar , FMIPA, Unimed , Medan
Tarigan, Simson, (2010), Pengantar Metode Penelitian Ilmiah, FMIPA, Unimed, Medan
http://herdy07.wordpress.com/2009/04/22/model-pembelajaran-nht-numbered-head-together (diakses tgl 22 Februari 2012)
(1)
1. Model pembelajaran yang digunakan adalah model koperatif tipe STAD ( Student Teams Achievements Division ) dan NHT ( Number Head Together )
2. Materi pada kelas X semester genap adalah Larutan Elektrolit dan Konsep Redoks, Hidrokarbon dan Minyak Bumi. Jadi untuk hasil belajar siswa dibatasi pada materi pokok Hidrokarbon saja.
3. Keaktifan siswa selama proses pembelajaran dengan menggunakan model koperatif tipe STAD dan NHT pada materi pokok Hidrokarbon.
4. Subjek penelitian adalah siswa kelas X semester genap di SMA N 7 Medan T.P.2011/2012
5. Media pembelajaran yang digunakan adalah Peta Konsep
1.5Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui perbedaan antara peningkatan hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran koperatif tipe STAD dibandingkan dengan model pembelajaran koperatif tipe NHT.
2. Untuk mengetahui model koperatif tipe manakah yang paling cocok untuk diterapkan dalam pokok bahasan Hidrokarbon.
1.6Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk :
1. Bahan informasi untuk memperbaiki model pembelajaran di sekolah sehingga dapat mengacu peningkatan kualitas pembelajaran di sekolah. 2. Pengalaman belajar yang meningkatkan aktivitas belajar siswa serta
menumbuhkan motivasi belajar siswa khususnya pada mata pelajaran kimia.
3. Untuk para guru kimia sebagai masukan dalam mengupayakan proses pembelajaran kimia yang inovatif, dan bagi calon guru sebagai bahan masukan tentang pelaksanaan model pembelajaran koperatif tipe STAD dan NHT dalam proses pembelajaran di kelas.
(2)
1.7Defenisi Operasional
Adapun defenisi operasional dalam penelitian ini adalah :
1. Model pembelajaran koperatif tipe STAD adalah metode pembelajaran koperatif untuk poengelompokan kemampuan campur yang melibatkan pengakuan tim dan tanggung jawab kelompok untuk pembelajaran individu anggota. Keanggotaan menurut tingkat prestasi, jenis kelamin,suku dan beranggotakan 4-5 orang dalam satu kelompok.
2. Model pembelajaran koperatif tipe NHT adalah model pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk saling membagikan ide-ide dan mempertimbangkan jawaban yang paling tepat. Dimana model ini terdiri dari empat langkah yaitu : penomoran, pengajuan pertanyan, berfikir bersama dan pemberian jawaban.
3. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajar.
4. Hidrokarbon adalah senyawa organik yang merupakan gabungan unsur hidrogen dan karbon yang kemudian membentuk sebuah ikatan kimia hidrokarbon. Dan senyawa hidrokarbon ini masih terdapat penggolongannya yang ditinjau dari cara berikatan karbon-karbonnya. 5. Media peta konsep adalah suatu media pembelajaran dengan teknik
mengorganisasi atau menyusun informasi yang menunjukkan keterkaitan antara satu konsep dengan konsep yang lainnya
(3)
Judul Skripsi : PERBEDAAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN METODE STAD ( Students Teams Achiviements Division ) Dan NHT ( Number Head Together ) BERBASISKAN PETA KONSEP PADA MATERI POKOK HIDROKARBON DI KELAS X SMA N 7 MEDAN
Nama Mahasiswa : Sopan Nababan NIM : 408131091
Program Studi : Pendidikan Kimia Jurusan : Kimia
Menyetujui :
Dosen Pembimbing Skripsi
Drs. Kawan Sihombing, M.Si NIP. 19571209 198703 1 001
Mengetahui:
FMIPA UNIMED Jurusan Kimia
Dekan, Ketua,
Prof. Drs. Motlan, M.Sc, Ph.D Drs. Jamalum Purba, M.Si NIP. 19590805 198601 1 001 NIP. 19641207 199103 1 002
(4)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat diambil kesimpulan yaitu :
1. Dari peningkatan hasil belajar siswa tersebut, terdapat perbedaan peningkatan hail belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran koperatif tipe STAD dibandingkan dengan model pembelajaran koperatif tipe NHT (Number Head Together ) dengan menggunakan media peta konsep sebesar 4,6 % pada pokok bahasan hidrokarbon di kelas X SMA N 7 Medan.
2. Model koperatif yang paling cocok untuk diterapkan dalam pembelajaran pokok bahasan Hidrokarbon adalah model koperati tipe NHT (Number Head Together)
5.2. Saran
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang telah dikemukakan di atas maka peneliti menyarankan hal-hal berikut :
1. Bagi guru diharapkan dapat memperbaiki model pembelajaran di sekolah sehingga dapat mengacu peningkatan kualitas pembelajaran di sekolah khususnya dengan menerapakan model pembelajaran koperatif tipe STAD (Student Teams Achiviements Division ) dan NHT (Number Head Together)
2. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti lebih lanjut mengenai pembelajaran model koperatif tipe STAD (Student Teams Achiviements Division ) dan NHT (Number Head Together ) ini, agar lebih memperhatikan kelemahan-kelemahan dalam pembelajaran ini sehingga dapat diperoleh hasil yang lebih baik.
(5)
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S.,(2009), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta Dahar, Ratna W., (1996), Teori-Teori Belajar, Erlangga, Jakarta
Daryanto, (2010), Belajar dan Mengajar,Yrama Widya,Bandung
Djamarah, S.,B.,dan Zain, A., (2002), Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Jakarta
Dimyati dan Mudjiono, (2002), Belajar dan Pembelajaran, Rineka Cipta, Jakarta Huda, Miftahul, (2011),Cooperative Learning, Pustaka Belajar, Yogyakarta Isjoni, (2009), Pembelajaran Koperatif, Pustaka Pelajar, Yogyakarta. Justiana, Sandri dan Muchtaridi, (2009), Kimia 1, Yudistira, Jakarta
Mulyasa, E., (2003), Kurikulum Berbasis Kompetensi Konsep, Karakteristik dan Implementasi, PT. Remaja Rosda Karya, Bandung
Purba, M., (2006), Kimia untuk SMA Kelas X, Erlangga, Jakarta
Sirait, Fiska, (2010),Penerapan Pembelajaran Koperatif Tipe NHT dan STAD Sebagai Upaya Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Hidrokarbon di Kelas X SMA N1 Sei Bamban, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan
Silitonga, P.M., (2011), Statistik Teori dan Aplikasi dalam Penelitian, FMIPA-UNIMED, Medan.
Sitomorang, Manihar, (2009), Buku Pedoman Penulisan Skripsi Mahasiswa Dan SOP, Medan, Unimed.
Sudjana, (2005), Metode Statistik, Tarsito, Jakarta
Sukriyah, (2011), Perbedaan Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dengan
Menggunakan Model STAD dan NHT, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan Sunarya, Yayan dan Setiabudi, Agus, (2007), Mudah dan Aktif Belajar Kimia, Setia
Purnama, Bandung
(6)
Tambunan, M, dan simanjuntak, A., (2008), Strategi Belajar Mengajar , FMIPA, Unimed , Medan
Tarigan, Simson, (2010), Pengantar Metode Penelitian Ilmiah, FMIPA, Unimed, Medan