PENDAHULUAN Internalisasi Nilai-Nilai Islam Untuk Pembentukan Akhlak Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Di SD Muhammadiyah 16 Karangasem Laweyan Surakarta.

(1)

1

Penurunan moral dalam diri masyarakat t erlihat semakin nyat a akhir-akhir ini. Sangat ironis bahw a penurunan t ersebut t erjadi di set iap lapisan masyarakat , mulai dari generasi muda hingga pada elit e negeri ini. Kondisi ini menjadikan banyak pihak unt uk menyalahkan, menyudut kan, dan juga melont arkan berbagai macam krit ikan t erhadap dunia pendidikan Indonesia. Hal ini bukan suat u hal yang berlebihan karena pada dasarnya, pendidikan merupakan salah sat u elemen pent ing bagi pembent ukan karakt er individu, sepert i pembent ukan perilaku dan cara pandang. Dalam segala sendi kehidupan, perilaku manusia at au akhlak menjadi sebuah indikat or ut ama dalam keberlangsungan kehidupan yang lain. M anusia yang berakhlak baik akan menjadikan kehidupannya lebih t ert at a dan t erat ur sesuai dengan at uran agama maupun Undang-undang.

M enurut Rahmat Djat mika (1996), kedudukan akhlak dalam kehidupan manusia mempunyai t empat t erpent ing, baik sebagai individu maupun bermasyarakat dan berbangsa. Hal ini t idak lain karena jat uh dan bangunnya, sejaht era at au rusaknya sebuah negara dan masyarakat bergant ung pada bagaimana akhlak manusia yang hidup di dalamnya. Akhlak yang baik akan mencipt akan kesejaht eraan, kemakmuran, dan ket et eraman sebuah bangsa.


(2)

Akan t et api, akhlah individu yang buruk akan menjadikan kerusuhan dan kehancuran sebuah bangsa.

Generasi yang berakhlak mulia menjadi sebuah salah sat u t ujuan ut ama dalam t ujuan pendidikan Indonesia. Dasar dari t ujuan t ersebut t ermuat dalam UU no. 20 t ahun 2003, bab II pasal 3 mengenai fungsi dan t ujuan pendidikan nasional. Dalam Undang-undang t ersebut disebut kan bahw a pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membent uk w at ak sert a peradaban bangsa yang bermart abat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan bert akw a pada Tuhan Yang M aha Esa, berakhlak mulia, sehat , berilmu, cakap, kreat if, mandiri, dan menjadi w arga negara yang demokrat is sert a bert anggung jaw ab.

Berpijak pada t ujuan nasional t ersebut , sudah menjadi sebuah keharusan bagi dunia pendidikan nasional unt uk mampu mew ujudkannya. Bukan hal yang berlebihan apabila pembent ukan akhlak mulia pada diri anak didik dijadikan sebagai sebuah t ujuan ut ama pelaksanaan prakt ik pendidikan di Indonesia. Ini dapat diaw ali dengan memberikan kesadaran pada diri para pendidik mengenai urgensi hal t ersebut . Selanjut nya, pelaksanaan pendidikan perlu disert ai dengan penguat an nilai-nilai agama.

Indonesia merupakan negara yang memiliki jumlah penduduk muslim t erbesar. Dengan kondisi t ersebut , nilai-nilai Islam dapat dit erapkan sebagai salah sat u upaya mew ujudkan t ujuan pendidikan nasional t ersebut di at as. Penerapan nilai-nilai Islam di dalam pelaksanaan pendidikan nasional


(3)

diharapkan mampu memberikan penguat an dan memberikan kont ribusi yang besar t erhadap pembent ukan akhlak mulia pesert a didik. Penerapan t ersebut dapat dilakukan dengan mengint egrasikan mat eri-mat eri pembelajaran dengan nilai-nilai Islam. Sebagai cont oh dengan menyisipkan mat eri-mat eri akhidah dan syariah.

Persepsi t ersebut di at as muncul sebagai salah sat u solusi yang dapat dit aw arkan berdasar pada kompleksnya permasalahan yang t erjadi di pendidikan nasional. Permasalahan ini dapat dilihat dari t erjadinya kemunduran akhlak pada diri pesert a didik dan bahkan pada diri pendidik. Kenyat aan t ersebut diperkuat dengan adanya berbagai macam pemberit aan mengenai berbagai macam pelanggaran, mulai dari pelanggaran asusila hingga hal yang berbau kriminal yang t urut memberikan sumbangan noda hit am bagi dunia pendidikan nasional. Selain it u, juga dapat dilihat pada perilaku yang dit unjukkan oleh para elit e negeri ini yang t idak sedikit pula melakukan berbagai penyimpangan, baik agama, hukum, maupun sosial.

Ada berbagai bent uk dan cont oh nyat a berbagai penyimpangan yang t erjadi di Indonesia. Penyimpangan yang dilakukan oleh remaja yang not abene masih berst at us sebagai pelajar at au mahasisw a, ant ara lain bolos pada jam sekolah, merebaknya geng mot or yang pada akhirnya banyak t erjadi kebut-kebut an di jalanan, minum minuman keras, penyalahgunaan obat-obat an t erlarang, hingga pada t indakan asusila. Penyimpangan yang t erjadi pada elit e pun t idak jauh berbeda, misalnya t indak korupsi, kolusi, dan nepot isme yang


(4)

makin merebak di segala lini, perebut an kekuasan, dan t indakan asusila pun t idak luput menjangkit i diri para elit e.

Indikat or lain dari penurunan perilaku ini adalah sopan sant un individu yang mulai berkurang. Sopan sant un ini dilihat pada perilaku dan bahasa yang digunakan. Perilaku menghargai dan kat a-kat a halus dari individu kini menjadi sebuah barang mew ah dalam kehidupan sehari-hari. Individu cenderung mement ingkan dirinya sendiri dan mengabaikan kepent ingan orang lain. Individu juga cenderung mengabaikan perasaan orang lain dan mengart ikan kebebasan berpendapat adalah kebebasannya unt uk berpendapat apapun dengan mengabaikan orang lain.

Apabila dilihat lebih dalam , permasalahan t ersebut t idak sepenuhnya disebabkan oleh remaja at au anak t et api lebih dari it u. Pendidikan yang anak-anak t erima baik dari sekolah maupun yang dit anamkan di dalam keluarga perlu kit a koreksi lebih dalam. Sebenarnya banyak dari anak-anak at au remaja yang melakukan penyimpangan-penyimpangan t ersebut just ru mereka yang berasal dari lat ar belakang keluarga dan lat ar pendidikan yang bagus t et api banyak dari mereka yang just ru keluar dari garis-garis ket erat uran sosial. Perlu kit a memahami bagimana pendidikan yang disampaikan kepada anak-anak ini menempat kan pada pemahaman dan porsi yang t epat yang bisa dit erima oleh anak. Banyak kasus yang berseberangan dengan t eori sert a konsep yang dikemukakan oleh para ahli dan t okoh pendidikan maupun t okoh psikologi


(5)

t ent ang konsep pendidikan yang sesuai dengan pemahaman dan porsi yang pas bagi anak.

Pembinaan keimanan dan t aqw a di sekolah bukan hanya t anggung jaw ab guru agama. Set iap komponen dalam pendidikan harus ikut bert anggung jaw ab secara serius agar t ercipt a sat u kondisi yang memungkinkan t erint egrasinya nilai-nilai keimanan dan ket akw aan dalam set iap proses pembelajaran. Set iap guru bidang st udi hendaknya t idak hanya mengajarkan bidang st udinya, namun juga harus mampu mengint egrasikan nilai-nilai keimananan dan ket akw aan dalam set iap proses pembelajaran t ersebut .

Pendidikan merupakan proses int ernalisasi budaya ke dalam diri individu dan masyarakat menjadi beradab. Selain proses int ernalisasi pendidikan juga sebuah met amorfosa berbagai macam pot ensi yang sudah ada, dengan harapan dapat berkembang dengan baik sert a bermanfaat bagi individu dan masyarakat. (Paraw ansa, 2012: 1). Dengan demikian, pembinaan keimanan dan ket akw aan t erint egrasi dengan perkembangan ilmu penget ahuan dan t eknologi. Demikian halnya dengan int egrasi nilai imt aq (iman dan t aqw a) dalam pembelajaran bahasa Indonesia.

Pengint egrasian nilai-nilai keimanan dan t aqw a ke dalam mat a pelajaran merupakan salah sat u aspek dari pendidikan karakt er. Pendidikan karakt er adalah suat u sist em penanaman nilai-nilai karakt er kepada w arga sekolah yang meliput i komponen penget ahuan, kesadaran at au kemauan, dan t indakan unt uk melaksanakan nilai-nilai t ersebut , baik t erhadap Tuhan Yang M aha Esa


(6)

(YM E), diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun kebangsaan sehingga menjadi manusia insan kamil. Dalam pendidikan karakt er di sekolah, semua komponen (st akeholders) harus dilibat kan, t ermasuk komponen-komponen pendidikan it u sendiri, yait u isi kurikulum , proses pembelajaran dan penilaian, kualit as hubungan, penanganan at au pengelolaan mat a pelajaran, pengelolaan sekolah, pelaksanaan akt ivit as at au kegiat an ekst ra kurikuler, pemberdayaan sarana prasarana, pembiayaan, dan et os kerja seluruh w arga dan lingkungan sekolah.

M enurut Lickona (1992) , karakt er berkait an dengan konsep moral (moral knonw ing), sikap moral (moral felling), dan perilaku moral (moral behavior). Berdasarkan ket iga komponen ini dapat dinyat akan bahw a karakt er yang baik didukung oleh penget ahuan t ent ang kebaikan, keinginan unt uk berbuat baik, dan melakukan perbuat an kebaikan. Hal ini dikemukakan oleh Lickona sebagai berikut :

Charact er as a reliable inner disposit ion t o respond t o sit uat ion in a morraly good w ay, charact er so conceived has t hree int erelat ed part s: moral know ing, moral feeling, and moral behavior” (Lickona, 1991).

Berdasarkan t ujuan pendidikan nasional, maka pendidikan karakter adalah suat u program pendidikan (sekolah dan luar dekolah) yang mengorganisasikan dan menyederhanakan sumber-sumber moral dan disajikan dengan memerhat ikan pert imbangan psikologis unt uk pert imbangan pendidikan. Tujuan pendidikan karakt er adalah mengajarkan nilai-nilai t radisional t ert ent u, nilai-nilai yang dit erima secara luas sebagai landasan


(7)

perilaku yang baik dan bert anggung jaw ab. Nilai-nilai ini juga digambarkan sebagai perilaku moral, Zuhdi (2012) .

Pendidikan karakt er selama ini baru dilaksanakan pada jenjang pendidikan pra sekolah/ madrasah (t aman kanak-kanak at au

raudhatul athfāl

). Sement ara pada jenjang sekolah dasar dan set erusnya kurikulum di Indonesia masih belum opt imal dalam menyent uh aspek karakt er ini, meskipun sudah ada mat eri pelajaran Pancasila dan Kew arganegaraan , Rohmat M ulyana ( 2004).. Padahal jika Indonesia ingin memperbaiki mut u sumber daya manusia dan segera bangkit dari ket inggalannya, maka Indonesia harus merombak sist em pendidikan yang ada, ant ara lain memperkuat pendidikan karakt er.

Di sisi lain pendidikan karakt er pada anak usia dini , dew asa ini sangat di perlukan di karenakan saat ini Bangsa Indonesia sedang mengalami krisis karakt er dalam diri anak bangsa. Karakt er di sini adalah w at ak, t abiat , akhlak, at au kepribadian seseorang yang t erbent uk dari hasil int ernalisasi berbagai kebajikan yang diyakini dan digunakan sebagai landasan unt uk cara pandang, bepikir, bersikap dan bert indak. Kebajikan t ersebut berupa Sejum lah nilai moral, dan norma, sepert i jujur, berani bert indak, dapat dipercaya, hormat pada orang lain, disiplin, mandiri, kerja keras, kreat if.

Pendidikan karakt er di nilai sangat pent ing unt uk di mulai pada anak usia dini karena pendidikan karakt er adalah proses pendidikan yang dit ujukan unt uk mengembangkan nilai, sikap, dan perilaku yang memancarkan akhlak mulia at au budi pekert i luhur. Nilai-nilai posit if dan yang seharusnya dimiliki


(8)

seseorang menurut ajaran budi pekert i yang luhur t ersebut perlu diint ernalisasikan sejak dini.

Bat asan pendidikan yang dibuat para ahli t ampak begit u beraneka ragam dan kandungannya juga berbeda ant ara yang sat u dengan yang lain. Pendidikan selalu dapat dibedakan menjadi t eori dan prakt ek, t eori pendidikan adalah penget ahuan t ent ang makna dan bagaimana seyogyanya pendidikan it u dilaksanakan. Sedangan prakt ek adalah t ent ang pelaksanaan pendidikan secara konkret nya. Teori dan prakt ek it u seyogyanya t idak dipisahkan, siapa yang berkecimpung di bidang pendidikan sebaiknya menguasai kedua hal it u Sagala (2006).

Berdasarkan uraian di at as, membuat penulis merasa t ermot ivasi unt uk mengkaji akhlak sisw a dan int ernalisasi nilai-nilai Islam unt uk pembent ukan akhlak dalam pembelajaran bahasa Indonesia di SD M uhammadiyah 16 Karangasem, Law eyan, Surakart a. SD M uhammadiyah 16 Karangasem Law eyan Surakart a sebagai lembaga formal ingin menanamkan sejak dini ajaran Islam lew at int ernalisasi nilai-nilai Islam kepada para sisw anya melalui kegiat an berbagai kegiat an. Tent u saja hal ini sangat baik dit anamkan kepada para sisw a dengan pembiasaan at aupun dengan ket eladanan maka akan melekat pada diri mereka unt uk selalu menjalankan ajaran Islam dan menjadi hamba Allah sesuai dengan ket ent uan Al-Qur’an dan Sunnah nabi.


(9)

B. Fokus Penelitian

Berdasarkan lat ar belakang masalah t ersebut, fokus penelit ian ini “ Bagaimana int ernalisasi nilai- nilai Islam unt uk pembent ukan akhlak dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di SD M uhammadiyah 16 Karangasem, Law eyan, Surakart a?” . Fokus penelit ian t ersebut dirinci menjadi lima subfokus. 1. Bagaimana perencanaan proses int ernalisasi nilai-nilai Islam unt uk

pembent ukan akhlak dalam pembelajaran Bahasa Indonesia?

2. Bagaimana pengorganisasian proses int ernalisasi nilai-nilai Islam unt uk pembent ukan akhlak dalam pembelajaran Bahasa Indonesia?

3. Bagaimana pelaksanaan proses int ernalisasi nilai- nilai Islam unt uk pembent ukan akhlak dalam pembelajaran Bahasa Indonesia?

4. Bagaimana evaluasi proses int ernalisasi nilai- nilai Islam unt uk pembent ukan akhlak dalam pembelajaran Bahasa Indonesia?

5. Apa yang menjadi fakt or pendukung dan fakt or penghambat dalam proses int ernalisasi nilai- nilai Islam unt uk pem bent ukan akhlak dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di SD M uham madiyah 16 Karangasem, Law eyan, Surakart a?

C. Tujuan Penelitian

Dalam penelit ian ini ada lima t ujuan yang ingin dicapai.

1. Unt uk mendeskripsikan perencanaan proses int ernalisasi nilai-nilai Islam unt uk pembent ukan akhlak dalam pembelajaran Bahasa Indonesia.


(10)

2. Unt uk mendeskripsikan pengorganisasian proses int ernalisasi nilai-nilai Islam unt uk pembent ukan akhlak dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. 3. Unt uk mendeskripsikan pelaksanaan proses int ernalisasi nilai- nilai Islam

unt uk pembent ukan akhlak dalam pembelajaran Bahasa Indonesia.

4. Unt uk mendeskripsikan evaluasi proses int ernalisasi nilai- nilai Islam unt uk pembent ukan akhlak dalam pembelajaran Bahasa Indonesia.

5. Unt uk mendeskripsikan fakt or pendukung dan fakt or penghambat dalam proses int ernalisasi nilai- nilai Islam unt uk pembent ukan akhlak dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di SD M uhammadiyah 16 Karangasem, Law eyan, Surakart a.

D. M anfaat Penelitian 1. M anfaat teoritis

a. St udi ini memberikan sumbangan kepada bidang pendidikan Bahasa Indonesia, t erut ama pada layanan perencanaan pembelajaran bahasa Indonesia.

b. Kajian kemungkinan pembinaan dan pengembangan iman dan t aqw a merupakan bagian dari kegiat an prevent if dan kurat if t erhadap fenomena saat ini dan ant isipasi masa mendat ang. Disadari bahw a perkembangan dunia global bukan hanya menghasilkan produkt ivit as manusia dalam mempermudah cara hidupnya, namun t elah berakibat buruk t erhadap pola dan t at a hubungan kemanusiaan.


(11)

c. Bahasa sebagai alat komunikasi memegang peranan pent ing dalam hubungan ant ar manusia, hubungan dengan Tuhannya dan bagaimana menghasilkan sebuah produk dalam dirinyaagar lebih bermanfaat dengan produkt ifit as t ut ur kat a, t indakan dan sebuah prest asi.

2. M anfaat praktis

a. St udi ini memberikan sumbangan kepada lembaga pendidikan maupun sekolah dengan muat an pendidikan agama Islam dominan dan kepada guru/ calon guru.

b. Lembaga pendidikan maupun sekolah dapat memanfaat kan hasil st udi ini unt uk mengembangkan kompet ensi para calon/ guru dibidang perencanaan pembelajaran.

c. Kompet ensi dalam bidang perencanaan pembelajaran dengan sist em pengembangan nilai-nilai agama merupakan kebut uhan yang sangat mendesak melihat fenomena kemerosot an sumber daya manusia di negara kit a ini.


(1)

(YM E), diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun kebangsaan sehingga menjadi manusia insan kamil. Dalam pendidikan karakt er di sekolah, semua komponen (st akeholders) harus dilibat kan, t ermasuk komponen-komponen pendidikan it u sendiri, yait u isi kurikulum , proses pembelajaran dan penilaian, kualit as hubungan, penanganan at au pengelolaan mat a pelajaran, pengelolaan sekolah, pelaksanaan akt ivit as at au kegiat an ekst ra kurikuler, pemberdayaan sarana prasarana, pembiayaan, dan et os kerja seluruh w arga dan lingkungan sekolah.

M enurut Lickona (1992) , karakt er berkait an dengan konsep moral (moral knonw ing), sikap moral (moral felling), dan perilaku moral (moral behavior). Berdasarkan ket iga komponen ini dapat dinyat akan bahw a karakt er yang baik didukung oleh penget ahuan t ent ang kebaikan, keinginan unt uk berbuat baik, dan melakukan perbuat an kebaikan. Hal ini dikemukakan oleh Lickona sebagai berikut :

Charact er as a reliable inner disposit ion t o respond t o sit uat ion in a morraly good w ay, charact er so conceived has t hree int erelat ed part s: moral know ing, moral feeling, and moral behavior” (Lickona, 1991).

Berdasarkan t ujuan pendidikan nasional, maka pendidikan karakter adalah suat u program pendidikan (sekolah dan luar dekolah) yang mengorganisasikan dan menyederhanakan sumber-sumber moral dan disajikan dengan memerhat ikan pert imbangan psikologis unt uk pert imbangan pendidikan. Tujuan pendidikan karakt er adalah mengajarkan nilai-nilai t radisional t ert ent u, nilai-nilai yang dit erima secara luas sebagai landasan


(2)

perilaku yang baik dan bert anggung jaw ab. Nilai-nilai ini juga digambarkan sebagai perilaku moral, Zuhdi (2012) .

Pendidikan karakt er selama ini baru dilaksanakan pada jenjang pendidikan pra sekolah/ madrasah (t aman kanak-kanak at au

raudhatul athfāl

). Sement ara pada jenjang sekolah dasar dan set erusnya kurikulum di Indonesia masih belum opt imal dalam menyent uh aspek karakt er ini, meskipun sudah ada mat eri pelajaran Pancasila dan Kew arganegaraan , Rohmat M ulyana ( 2004).. Padahal jika Indonesia ingin memperbaiki mut u sumber daya manusia dan segera bangkit dari ket inggalannya, maka Indonesia harus merombak sist em pendidikan yang ada, ant ara lain memperkuat pendidikan karakt er.

Di sisi lain pendidikan karakt er pada anak usia dini , dew asa ini sangat di perlukan di karenakan saat ini Bangsa Indonesia sedang mengalami krisis karakt er dalam diri anak bangsa. Karakt er di sini adalah w at ak, t abiat , akhlak, at au kepribadian seseorang yang t erbent uk dari hasil int ernalisasi berbagai kebajikan yang diyakini dan digunakan sebagai landasan unt uk cara pandang, bepikir, bersikap dan bert indak. Kebajikan t ersebut berupa Sejum lah nilai moral, dan norma, sepert i jujur, berani bert indak, dapat dipercaya, hormat pada orang lain, disiplin, mandiri, kerja keras, kreat if.

Pendidikan karakt er di nilai sangat pent ing unt uk di mulai pada anak usia dini karena pendidikan karakt er adalah proses pendidikan yang dit ujukan unt uk mengembangkan nilai, sikap, dan perilaku yang memancarkan akhlak mulia at au budi pekert i luhur. Nilai-nilai posit if dan yang seharusnya dimiliki


(3)

seseorang menurut ajaran budi pekert i yang luhur t ersebut perlu diint ernalisasikan sejak dini.

Bat asan pendidikan yang dibuat para ahli t ampak begit u beraneka ragam dan kandungannya juga berbeda ant ara yang sat u dengan yang lain. Pendidikan selalu dapat dibedakan menjadi t eori dan prakt ek, t eori pendidikan adalah penget ahuan t ent ang makna dan bagaimana seyogyanya pendidikan it u dilaksanakan. Sedangan prakt ek adalah t ent ang pelaksanaan pendidikan secara konkret nya. Teori dan prakt ek it u seyogyanya t idak dipisahkan, siapa yang berkecimpung di bidang pendidikan sebaiknya menguasai kedua hal it u Sagala (2006).

Berdasarkan uraian di at as, membuat penulis merasa t ermot ivasi unt uk mengkaji akhlak sisw a dan int ernalisasi nilai-nilai Islam unt uk pembent ukan akhlak dalam pembelajaran bahasa Indonesia di SD M uhammadiyah 16 Karangasem, Law eyan, Surakart a. SD M uhammadiyah 16 Karangasem Law eyan Surakart a sebagai lembaga formal ingin menanamkan sejak dini ajaran Islam lew at int ernalisasi nilai-nilai Islam kepada para sisw anya melalui kegiat an berbagai kegiat an. Tent u saja hal ini sangat baik dit anamkan kepada para sisw a dengan pembiasaan at aupun dengan ket eladanan maka akan melekat pada diri mereka unt uk selalu menjalankan ajaran Islam dan menjadi hamba Allah sesuai dengan ket ent uan Al-Qur’an dan Sunnah nabi.


(4)

B. Fokus Penelitian

Berdasarkan lat ar belakang masalah t ersebut, fokus penelit ian ini “ Bagaimana int ernalisasi nilai- nilai Islam unt uk pembent ukan akhlak dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di SD M uhammadiyah 16 Karangasem, Law eyan, Surakart a?” . Fokus penelit ian t ersebut dirinci menjadi lima subfokus. 1. Bagaimana perencanaan proses int ernalisasi nilai-nilai Islam unt uk

pembent ukan akhlak dalam pembelajaran Bahasa Indonesia?

2. Bagaimana pengorganisasian proses int ernalisasi nilai-nilai Islam unt uk pembent ukan akhlak dalam pembelajaran Bahasa Indonesia?

3. Bagaimana pelaksanaan proses int ernalisasi nilai- nilai Islam unt uk pembent ukan akhlak dalam pembelajaran Bahasa Indonesia?

4. Bagaimana evaluasi proses int ernalisasi nilai- nilai Islam unt uk pembent ukan akhlak dalam pembelajaran Bahasa Indonesia?

5. Apa yang menjadi fakt or pendukung dan fakt or penghambat dalam proses int ernalisasi nilai- nilai Islam unt uk pem bent ukan akhlak dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di SD M uham madiyah 16 Karangasem, Law eyan, Surakart a?

C. Tujuan Penelitian

Dalam penelit ian ini ada lima t ujuan yang ingin dicapai.

1. Unt uk mendeskripsikan perencanaan proses int ernalisasi nilai-nilai Islam unt uk pembent ukan akhlak dalam pembelajaran Bahasa Indonesia.


(5)

2. Unt uk mendeskripsikan pengorganisasian proses int ernalisasi nilai-nilai Islam unt uk pembent ukan akhlak dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. 3. Unt uk mendeskripsikan pelaksanaan proses int ernalisasi nilai- nilai Islam

unt uk pembent ukan akhlak dalam pembelajaran Bahasa Indonesia.

4. Unt uk mendeskripsikan evaluasi proses int ernalisasi nilai- nilai Islam unt uk pembent ukan akhlak dalam pembelajaran Bahasa Indonesia.

5. Unt uk mendeskripsikan fakt or pendukung dan fakt or penghambat dalam proses int ernalisasi nilai- nilai Islam unt uk pembent ukan akhlak dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di SD M uhammadiyah 16 Karangasem, Law eyan, Surakart a.

D. M anfaat Penelitian 1. M anfaat teoritis

a. St udi ini memberikan sumbangan kepada bidang pendidikan Bahasa Indonesia, t erut ama pada layanan perencanaan pembelajaran bahasa Indonesia.

b. Kajian kemungkinan pembinaan dan pengembangan iman dan t aqw a merupakan bagian dari kegiat an prevent if dan kurat if t erhadap fenomena saat ini dan ant isipasi masa mendat ang. Disadari bahw a perkembangan dunia global bukan hanya menghasilkan produkt ivit as manusia dalam mempermudah cara hidupnya, namun t elah berakibat buruk t erhadap pola dan t at a hubungan kemanusiaan.


(6)

c. Bahasa sebagai alat komunikasi memegang peranan pent ing dalam hubungan ant ar manusia, hubungan dengan Tuhannya dan bagaimana menghasilkan sebuah produk dalam dirinyaagar lebih bermanfaat dengan produkt ifit as t ut ur kat a, t indakan dan sebuah prest asi.

2. M anfaat praktis

a. St udi ini memberikan sumbangan kepada lembaga pendidikan maupun sekolah dengan muat an pendidikan agama Islam dominan dan kepada guru/ calon guru.

b. Lembaga pendidikan maupun sekolah dapat memanfaat kan hasil st udi ini unt uk mengembangkan kompet ensi para calon/ guru dibidang perencanaan pembelajaran.

c. Kompet ensi dalam bidang perencanaan pembelajaran dengan sist em pengembangan nilai-nilai agama merupakan kebut uhan yang sangat mendesak melihat fenomena kemerosot an sumber daya manusia di negara kit a ini.


Dokumen yang terkait

PERAN RANTING AISYIYAH DALAM INTERNALISASI NILAI-NILAI KEMUHAMMADIYAHAN DI KARANGASEM LAWEYAN SURAKARTA Peran Ranting Aisyiyah dalam Internalisasi Nilai-Nilai Kemuhammadiyahan di Karangasem Laweyan Surakarta Tahun 2015.

0 3 9

PERAN RANTING AISYIYAH DALAM INTERNALISASI Peran Ranting Aisyiyah dalam Internalisasi Nilai-Nilai Kemuhammadiyahan di Karangasem Laweyan Surakarta Tahun 2015.

0 3 17

BAB 1 PENDAHULUAN Peran Ranting Aisyiyah dalam Internalisasi Nilai-Nilai Kemuhammadiyahan di Karangasem Laweyan Surakarta Tahun 2015.

0 6 5

INTERNALISASI NILAI-NILAI RELIGIOUS UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS V SDN Internalisasi Nilai-Nilai Religius Untuk Pembentukan Karakter Pada Pembelajaran IPA Siswa Kelas V SDN Karangasem II Surakarta.

0 2 20

INTERNALISASI NILAI-NILAI RELIGIUS UNTUK PEMBENTUKAN KARAKTER PADA PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS V SDN Internalisasi Nilai-Nilai Religius Untuk Pembentukan Karakter Pada Pembelajaran IPA Siswa Kelas V SDN Karangasem II Surakarta.

0 3 15

PENDAHULUAN Internalisasi Nilai-Nilai Religius Untuk Pembentukan Karakter Pada Pembelajaran IPA Siswa Kelas V SDN Karangasem II Surakarta.

0 3 12

INTERNALISASI NILAI-NILAI ISLAM UNTUK PEMBENTUKAN AKHLAK DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SD MUHAMMADIYAH 16 KARANGASEM Internalisasi Nilai-Nilai Islam Untuk Pembentukan Akhlak Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Di SD Muhammadiyah 16 Karangasem La

0 3 17

DAFTAR PUSTAKA Internalisasi Nilai-Nilai Islam Untuk Pembentukan Akhlak Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Di SD Muhammadiyah 16 Karangasem Laweyan Surakarta.

0 3 6

INTERNALISASI NILAI-NILAI ISLAM UNTUK PEMBENTUKAN AKHLAK DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA Internalisasi Nilai-Nilai Islam Untuk Pembentukan Akhlak Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Di SD Muhammadiyah 16 Karangasem Laweyan Surakarta.

0 2 23

INTERNALISASI NILAI-NILAI AKHLAK DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMP IPIEMS SURABAYA.

1 9 152