Peningkatan prestasi belajar menggunakan pendekatan kontekstual dalam mata pelajaran IPS siswa kelas IV SD Negeri Bangunrejo I semester genap tahun pelajaran 2010/2011.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MENGGUNAKAN
PENDEKATAN KONTEKSTUAL DALAM MATA PELAJARAN IPS
SISWA KELAS IV SD NEGERI BANGUNREJO I SEMESTER GENAP
TAHUN PELAJARAN 2010/2011
Budi Nugroho
Universitas Sanata Dharma
2011
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang bertujuan
untuk mengetahui apakah pendekatan kontekstual dapat meningkatkan prestasi
belajar siswa pada mata IPS kelas IV SD Negeri Bangunrejo I semester genap
tahun pelajaran 2010/2011.
Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Bangunrejo I siswa kelas IV
semester genap tahun pelajaran 2010/2011 yang terdiri dari 23 siswa. Obyek
penelitian yaitu prestasi belajar pada mata pelajaran IPS. Pelaksanaan
penelitian pada bulan Maret sampai April 2011. Penelitian dilakukan dengan
dua siklus masing-masing terdiri dari dua jam pelajaran (2 x 35 menit). Proses
masing-masing penelitian meliputi empat tahap yaitu: rencana tindakan,
pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Untuk mengukur keberhasilan penelitian

berasal dari persentase hasil nilai evaluasi siswa yang lulus KKM pada tiap
siklus. Instrumen yang digunakan adalah lembar tes untuk siswa, sedangkan
validitas dan reliabilitas menggunakan experjudgement. Analisis data pada
penelitian ini adalah prestasi belajar siswa dengan descriptor jumlah siswa
lulus KKM dibagi jumlah seluruh siswa kali seratus.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada siklus pertama belum
mencapai target penelitian karena baru 65% siswa yang lulus KKM. Target
penelitian dapat dicapai pada siklus dua yaitu 75% siswa lulus KKM. Karena
siklus pertama masih banyak kelemahan dan akhirnya dapat diatasi di siklus
dua. Kesimpulan pada penelitian ini adalah dengan menggunakan pendekatan
kontekstual prestasi belajar IPS siswa SD kelas IV semester genap tahun
pelajaran 2010/2011 meningkat.

viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT
IMPLEMENTING CONTEXTUALIZED LEARNING APPROACH TO
ENHANCE THE LEARNING PERFORMANCE IN THE SOCIAL

STUDIES (IPS) OF THE SECOND SEMETER OF THE FOURTH-GRADE
STUDENTS OF
SD NEGERI BANGUNREJO 1 2010/2011
Budi Nugroho
Sanata Dharma University
2011
This research employed Classroom Action Research (CAR). And aimed to
analyze whether the implementation of contextualized learning approach was able
to enhance the performance in the Social Studies (IPS) of the fourth-grade
students of SD Negeri Bangunrejo 1.
This research was conducted in SD Negeri Bangunrejo 1 with the 23 fourth-grade
students as the participants. The participants of the research were the students
performance in Social Studies. The research was carried out on March to April
2011. The research was conducted in two cycles which included two meeting
hours per each (2 X 35 minutes). Each cycle applied 4 steps, which were
planning, acting, observing and evaluating. The percentage of the students’ score
which passed KKM became the indictors of research success. The instrument used
in gathering data was test. Meanwhile, Experjudgement technique was used to
measure the research validity and reliability. The data analysis of the research was
the students’ performance with the descriptor; the number of the students who

passed KKM was divided by the number of all students then was timed one
hundreds.
This research showed that the first cycle failed since there were only 65% of the
students who passed KKM. The success of the research achieved in the second
cycle showing that 75% of the students passed KKM through the implementation
of the contextualized learning approach. The first cycle was considered failed as
there were some errors were found during the implantation and then they were
fixed in the second cycle. At last, the research concluded that implementing
contextualized learning approach was able to enhance the learning performance of
the second semester of the fourth-grade students 2010/2011 in Social Studies
(IPS).

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MENGGUNAKAN
PENDEKATAN KONTEKSTUAL DALAM MATA
PELAJARAN IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI
BANGUNREJO I SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN

2010/2011
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memperoleh Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Disusun Oleh:
Budi Nugroho
NIM: 091134155

PROGRAM STUDI S1 PGSD
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2011

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MENGGUNAKAN

PENDEKATAN KONTEKSTUAL DALAM MATA
PELAJARAN IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI
BANGUNREJO I SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN
2010/2011
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memperoleh Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Disusun Oleh:
Budi Nugroho
NIM: 091134155

PROGRAM STUDI S1 PGSD
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2011
i


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERSEMBAHAN

Skripsi ini kupersembahkan kepada :
1. Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan segala Rahmad dan
BerkatNYA, sehingga dapat menyusun skripsi ini.
2. Bapak, ibu dan kakak di rumah yang telah memberikan doa restu dan
motivasi hingga terselesaikan skripsi ini.
3. Bapak Drs. Puji Purnomo, M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

4. Bapak Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si., selaku dosen pembimbing skripsi
saya.
5. Handai taula , sahabat dan semua relasi yang telah memberikan motivasi
untuk segera menyelesaikan skripsi ini .

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

MOTTO

rajin pangkal kaya, malas pangkal miskin

raihlah kesuksesan dengan kerja
rendah hati, jangan lupa berdoa

keras

dan


pantang menyerah dalam menghadapi tantangan
hidup

belajarlah
orang lain

dari

pengalaman

diri

sendiri

dan

jadilah peniru yang ulung sehingga sulit ditiru

v


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan atau daftar pustaka , sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 08 Juni 2011
Penulis

Budi Nugroho

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama
Nomor Mahasiswa

: Budi Nugroho
: 091134155

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
PENINGKATAN

PRESTASI

BELAJAR

MENGGUNAKAN

PENDEKATAN KONTEKSTUAL DALAM MATA PELAJARAN

IPS


SISWA KELAS IV SD NEGERI BANGUNREJO I SEMESTER GENAP
TAHUN PELAJARAN 2010/2011
beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan
kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,
mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan
data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau
media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya
maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya
sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal: 08 Juni 2011
Yang menyatakan

Budi Nugroho

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MENGGUNAKAN
PENDEKATAN KONTEKSTUAL DALAM MATA PELAJARAN IPS
SISWA KELAS IV SD NEGERI BANGUNREJO I SEMESTER GENAP
TAHUN PELAJARAN 2010/2011
Budi Nugroho
Universitas Sanata Dharma
2011
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang bertujuan
untuk mengetahui apakah pendekatan kontekstual dapat meningkatkan prestasi
belajar siswa pada mata IPS kelas IV SD Negeri Bangunrejo I semester genap
tahun pelajaran 2010/2011.
Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Bangunrejo I siswa kelas IV
semester genap tahun pelajaran 2010/2011 yang terdiri dari 23 siswa. Obyek
penelitian yaitu prestasi belajar pada mata pelajaran IPS. Pelaksanaan
penelitian pada bulan Maret sampai April 2011. Penelitian dilakukan dengan
dua siklus masing-masing terdiri dari dua jam pelajaran (2 x 35 menit). Proses
masing-masing penelitian meliputi empat tahap yaitu: rencana tindakan,
pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Untuk mengukur keberhasilan penelitian
berasal dari persentase hasil nilai evaluasi siswa yang lulus KKM pada tiap
siklus. Instrumen yang digunakan adalah lembar tes untuk siswa, sedangkan
validitas dan reliabilitas menggunakan experjudgement. Analisis data pada
penelitian ini adalah prestasi belajar siswa dengan descriptor jumlah siswa
lulus KKM dibagi jumlah seluruh siswa kali seratus.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada siklus pertama belum
mencapai target penelitian karena baru 65% siswa yang lulus KKM. Target
penelitian dapat dicapai pada siklus dua yaitu 75% siswa lulus KKM. Karena
siklus pertama masih banyak kelemahan dan akhirnya dapat diatasi di siklus
dua. Kesimpulan pada penelitian ini adalah dengan menggunakan pendekatan
kontekstual prestasi belajar IPS siswa SD kelas IV semester genap tahun
pelajaran 2010/2011 meningkat.

viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT
IMPLEMENTING CONTEXTUALIZED LEARNING APPROACH TO
ENHANCE THE LEARNING PERFORMANCE IN THE SOCIAL
STUDIES (IPS) OF THE SECOND SEMETER OF THE FOURTH-GRADE
STUDENTS OF
SD NEGERI BANGUNREJO 1 2010/2011
Budi Nugroho
Sanata Dharma University
2011
This research employed Classroom Action Research (CAR). And aimed to
analyze whether the implementation of contextualized learning approach was able
to enhance the performance in the Social Studies (IPS) of the fourth-grade
students of SD Negeri Bangunrejo 1.
This research was conducted in SD Negeri Bangunrejo 1 with the 23 fourth-grade
students as the participants. The participants of the research were the students
performance in Social Studies. The research was carried out on March to April
2011. The research was conducted in two cycles which included two meeting
hours per each (2 X 35 minutes). Each cycle applied 4 steps, which were
planning, acting, observing and evaluating. The percentage of the students’ score
which passed KKM became the indictors of research success. The instrument used
in gathering data was test. Meanwhile, Experjudgement technique was used to
measure the research validity and reliability. The data analysis of the research was
the students’ performance with the descriptor; the number of the students who
passed KKM was divided by the number of all students then was timed one
hundreds.
This research showed that the first cycle failed since there were only 65% of the
students who passed KKM. The success of the research achieved in the second
cycle showing that 75% of the students passed KKM through the implementation
of the contextualized learning approach. The first cycle was considered failed as
there were some errors were found during the implantation and then they were
fixed in the second cycle. At last, the research concluded that implementing
contextualized learning approach was able to enhance the learning performance of
the second semester of the fourth-grade students 2010/2011 in Social Studies
(IPS).

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas Rahmat,
Hidayah, dan InayahNYA, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan
skripsi ini. Skripsi yang berjudul “PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR
MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DALAM MATA
PELAJARAN

IPS SISWA KELAS IV SD NEGERI BANGUNREJO I

SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2010/2011” ini disusun untuk
memenuhi salah satu syarat kelulusan program S1 PGSD Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta.
Pada kesempatan ini, penulis dengan sungguh-sungguh dan tulus hati
mentampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada semua pihak yang
telah membantu saya dalam penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih ini penulis
sampaikan kepada :
1. Bapak Drs. Puji Purnomo, M.Si., selaku Ketua Program Studi S1 PGSD
Universtas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Bapak Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si., selaku selaku dosen pembimbing
skripsi yang telah memberikan arahan dan bimbingannya kepada penulis
skripsi ini.
3. Bapak dan Ibu di rumah yang selalu memberikan dukungan doa dan
restunya serta dukungan moral dan materi.
4. Kakak-kakakku tercinta yang telah memberi dukungan dan semangat
kepada penulis.

x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

5. Semua teman-teman sekelas dan seangkatan 2007 dan 2009 sore. Serta
semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu, yang telah
membantu dalam penulisan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran untuk perbaikan
penelitian ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembacanya.

Penulis

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL........................................................................................

i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING.............................................

ii

HALAMAN PENGESAHAN.........................................................................

iii

HALAMAN PERSEMBAHAN....................................................................

iv

HALAMAN MOTTO ...................................................................................

v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA.......................................................

vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUAJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS.........................................

vii

ABSTRAK.......................................................................................................

viii

ABSTRACT....................................................................................................

ix

KATA PENGANTAR....................................................................................

x

DAFTAR ISI..................................................................................................

xii

DAFTAR TABEL..........................................................................................

xiv

DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................

xv

BAB I PENDAHULUAN............................................................................

1

A. Latar Belakang Masalah......................................................................

1

B. Batasan Masalah..................................................................................

3

C. Rumusan Masalah................................................................................

3

D. Batasan Pengertian..............................................................................

3

E. Pemecahan Masalah.............................................................................

4

F. Tujuan Penelitian.................................................................................

4

xii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

G. Manfaat Penelitian..............................................................................

4

BAB II KAJIAN PUSTAKA..........................................................................

6

A. Prestasi Belajar.....................................................................................

6

B. Pendekatan Kontekstual......................................................................

13

C. Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar.....................................................

17

D. Kerangka Berfikir................................................................................

23

E. Hipotesis Tindakan..............................................................................

24

BAB III METODE PENELITIAN.................................................................

25

A. Setting Penelitian.................................................................................

25

B. Rencana Tindakan...............................................................................

25

C. Pengumpulan Data dan Instrumennya................................................

29

D. Analisis Data.......................................................................................

31

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN..............................

33

A. Hasil Penelitian.................................................................................

33

B. Pembahasan........................................................................................

39

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.......................................................

44

A. Kesimpulan.........................................................................................

44

B. Saran..................................................................................................

44

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................

46

LAMPIRAN..................................................................................................

47

xiii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Instrumen Penelitian.....................................................................

30

Tabel 3.2 Analisis Data Prestasi Belajar Siswa............................................

31

Tabel 4.1 Daftar Nilai Hasil Ulangan Siswa..................................................

39

xiv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
A. Silabus Siklus 1.................................................................................

48

B. Silabus Siklus 2.................................................................................

51

C. RPP Siklus 1.....................................................................................

55

D. RPP Siklus 2......................................................................................

58

E. LKS Siklus 1.....................................................................................

61

F. KLS Siklus 2....................................................................................

69

G. Kisi-kisi Soal Siklus 1......................................................................

76

H. Kisi-kisi Soal Siklus 2......................................................................

78

I. Dokumentasi Siklus 1.......................................................................

79

J. Dokumentasi Siklus 2.......................................................................

83

K. Surat Izin Penelitian.........................................................................

88

L. Surat Keterangan Penelitian..............................................................

89

xv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Peran pendidikan sangatlah penting untuk mempersiapkan peserta didik
dalam berpartisipasi secara aktif dikehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara. Pendidikan merupakan pondasi utama suatu bangsa untuk maju,
sehingga kita selaku calon pendidik anak bangsa perlu mempersiapkannya
dengan baik. Pada saat ini kita perlu melihat kembali praktik-praktik
pembelajaran di

sekolah-sekolah.

Banyak orang beranggapan

bahwa

pembelajaran di sekolah hanya berupa pemberian informasi dan pengetahuan
yang dilakukan oleh guru kapada peserta didiknya. Selain itu para peserta didik
dituntut memperoleh nilai-nilai yang tinggi tanpa adanya faktor-faktor
pendukung pembelajaran yang memadai. Adanya paradigma lama yang
menganggap bahwa pembelajaran adalah guru memberikan pengetahuan
kepada siswa yang pasif. Banyak guru menganggap paradigma lama ini
sebagai alternatif pembelajaran yang paling mudah. Kebanyakan dari mereka
mengajar dengan metode ceramah dan siswa hanya diam, duduk, mencatat, dan
menghafal tanpa adanya partisipasi aktif dari siswa. Salah satunya dalam
pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial atau IPS.
Padahal mata pelajaran ini sangatlah penting bagi siswa, karena IPS
merupakan kajian tentang hubungan manusia dan dunia di sekelilingnya.
Melalui pembelajaran IPS siswa dapat memperoleh pengetahuan, ketrampilan,

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2

sikap, dan kepekaan untuk menyelesaikan masalah-masalah dalam kehidupan.
Untuk menilai keberhasilan dalam pembelajaran IPS dapat diketahui dari hasil
ulangan harian yang sudah mencapai atau melebihi Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM). Setiap sekolah menentukan KKM berbeda-beda, karena
disesuaikan dengan kemampuan umum siswa serta sarana dan prasarana yang
mendukungnya. Di SD Negeri Bangunrejo I kelas IV semester II tahun ajaran
2010/2011 KKM yang ditetapkan adalah 60,1. Jadi, siswa dinyatakan tuntas
dalam mempelajari materi IPS jika nilai ulangan minimal sudah mencapai 60,1.
Namun di SD Negeri Bangunrejo I tingkat penguasaan materi IPS masih
kurang. Hal ini dapat dilihat dari nilai ulangan yang masih di bawah KKM
yang telah ditetapkan oleh sekolah yaitu 60,1. Dari 22 siswa masih ada 41%
yang belum mencapai KKM sedangkan yang sudah mencapai KKM ada 59%.
Hal tersebut dikarenakan suasana pembelajaran dan metode yang disampaikan
mungkin kurang menarik bagi siswa. Oleh karena itu penulis akan mencoba
menerapkan pembelajaran dan metode yang menarik bagi siswa, sehingga
diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS.
Untuk meningkatkan prestasi belajar IPS, penulis akan menerapkan model
pendekatan kontekstual dalam mata pelajaran IPS di kelas IV SD Negeri
Bangunrejo I. Penulis berharap penerapan pendekatan kontekstual ini dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3

B. Batasan Masalah
Dalam penelitian ini penulis membatasi materi yang disampaikan pada
mata pelajaran IPS siswa SD Bangunrejo I kelas IV semester II tahun pelajaran
2010/2011.
C. Rumusan Masalah
Apakah penerapan pendekatan kontekstual dapat meningkatkan prestasi
belajar Ilmu Pengetahuan Sosial kelas IV SD Negeri Bangunrejo I semester II
tahun pelajaran 2010/2011?
D. Batasan Pengertian
Supaya tidak terjadi kesalahan persepsi terhadap judul penelitian ini, maka
ada beberapa definisi yang digunakan adalah sebagai berikut:
1. Prestasi belajar adalah hasil belajar yang dicapai seseorang yang
dinyatakan dalam bentuk nilai atau skor setelah mengikuti pembelajaran.
2. Pendekatan kontekstual (Contextual Teaching and Learning (CTL))
merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi
yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa
membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan
penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan
masyarakat. Menurut Nurhadi dalam Sugiyanto (2010:14), bahwa
pembelajaran kontekstual adalah konsep belajara yang mendorong guru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4

untuk menghubungkan antara materi yang diajarkan dan situasi dunia
nyata siswa.
E. Pemecahan Masalah
Pemecahan masalah yang akan digunakan dalam penelitian tindakan kelas
ini adalah penerapan pendekatan kontekstual. Diharapkan dengan pendekatan
kontekstual ini dapat menciptakan suasana kelas yang kondusif demi
pencapaian prestasi hasil belajar yang optimal.
F. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui apakah pendekatan kontekstual dapat meningkatkan
prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) kelas
IV SD Negeri Bangunrejo I semester II tahun pelajaran 2010/2011.
G. Manfaat Penelitian
1. Bagi peneliti, merupakan pengalaman yang berharga dan menarik dalam
usaha meningkatkan prestasi belajar siswa dengan menggunakan
pendekatan kontekstual di kelas IV semester II SD Negeri Bangunrejo I
tahun pelajaran 2010/2011.
2. Bagi guru, penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan bagi para guru
dan bahan pertimbangan dalam meningkatkan prestasi belajar siswa
menggunakan pendekatan kontekstual di kelas IV semester II SD Negeri
Bangunrejo I tahun pelajaran 2010/2011.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5

3. Bagi siswa, menambah wawasan bagi siswa yang mengalami masalah
dalam belajar IPS di SD kelas IV semester II.
4. Bagi perpustakaan sekolah, untuk menambah satu bacaan yang dapat di
manfaatkan oleh umum sebagai contoh penelitian tindakan kelas, terutama
bagi guru yang masih mengalami kesulitan dalam melakukan PTK dan
belum berani untuk mencobanya.
5. Bagi mahasiswa, dapat dijadikan referensi bagi para mahasiswa saat
membuat PTK.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Prestasi Belajar
1. Pengertian Belajar
Kemampuan intelektual siswa sangat menentukan keberhasilan
siswa dalam memperoleh prestasi. Untuk mengetahui berhasil tidaknya
seseorang dalam belajar maka perlu dilakukan suatu evaluasi, tujuannya
untuk mengetahui prestasi yang diperoleh siswa setelah proses belajar
mengajar berlangsung.
Hilgard dalam Tanlain (2007:6), merumuskan bahwa belajar
(learning) adalah proses dalamnya terbentuk tingkah laku atau terjadi
perubahan tingkah laku melalui praktik atau latihan. Rumusan Hilgard
menegaskan dua hal mengenai belajar yaitu (1) kegiatan yang bersifat
latihan dan yang bersifat praktik: latihan dengan anggota badan sehingga
menjadi trampil dan praktek penerapan pengetahuan, dan (2) perubahan
yang terjadi dalam diri berupa pengetahuan, pemahaman, sikap,
ketrampian yang menampak dalam tingkah laku. Menurut Kingslay and
Garry dalam Wens Tanlain (2007:7), belajar merupakan suatu kegiatan
yang harus dilakukan oleh tiap individu/ tiap orang dan menjadi tanggung
jawabnya. Menurut Sardiman A.M (2007:20), bahwa secara luas belajar
dapat di artikan sebagai kegiatan psiko-fisik menuju ke perkembangan
pribadi seutuhnya. Kemudian dalam arti sempit belajar di maksudkan
sebagai usaha penguasaan materi ilmu pengetahuan yang merupakan

6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7

sebagian kegiatan yang menuju terbentuknya kepribadian seutuhnya. Jadi
belajar merupakan proses terbentuknya tingkah laku baru setelah melalui
praktik atau latihan.
2. Pengertian Prestasi Belajar
Menurut Syaiful Bahri Djamarah (1994:19), prestasi belajar adalah
sebuah kalimat yang terdiri dari dua kata, yakni “prestasi”dan “belajar”.
Prestasi adalah hasil dari suatu kagiatan yang sudah dikerjakan, diciptakan,
baik secara individual maupun kelompok. sedangkan arti belajar adalah
suatu aktifitas yang dilakukan secara sadar untuk mendapatkan sejumlah
kesan dari bahan yang telah dipelajari. Dengan demikian dapat diambil
pengertian prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh berupa kesan-kesan
yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu sebagai hasil dari
aktivitas dalam belajar. Prestasi belajar merupakan hal yang tidak dapat
dipisahkan dari kegiatan belajar, karena kegiatan belajar merupakan
proses, sedangkan prestasi merupakan hasil dari proses belajar. Memahami
pengertian prestasi belajar secara garis besar harus bertitik tolak kepada
pengertian belajar itu sendiri. Winkel (1996:226) mengemukakan bahwa
prestasi belajar merupakan bukti keberhasilan yang telah dicapai oleh
seseorang. Maka prestasi belajar merupakan hasil maksimum yang dicapai
oleh seseorang setelah melaksanakan usaha-usaha belajar. Sedangkan
menurut Arif Gunarso (1993:77) mengemukakan bahwa prestasi belajar
adalah usaha maksimal yang dicapai oleh seseorang setelah melaksanakan
usaha-usaha belajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8

Prestasi belajar di bidang pendidikan adalah hasil dari pengukuran
terhadap peserta didik yang meliputi faktor kognitif, afektif dan
psikomotor setelah mengikuti proses pembelajaran yang diukur dengan
menggunakan instrumen tes atau instrumen yang relevan. Jadi prestasi
belajar adalah hasil pengukuran dari penilaian usaha belajar yang
dinyatakan

dalam

bentuk

simbol,

huruf

maupun

kalimat

yang

menceritakan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak pada periode
tertentu. Prestasi belajar merupakan hasil dari pengukuran terhadap peserta
didik yang meliputi faktor kognitif, afektif dan psikomotor setelah
mengikuti proses pembelajaran yang diukur dengan menggunakan
instrumen tes yang relevan.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar
a. Faktor Intern
Faktor intern adalah faktor yang timbul dari dalam diri individu itu
sendiri. Adapun yang dapat digolongkan ke dalam faktor intern yaitu
kecedersan/intelegensi, bakat, minat dan motivasi.
1) Kecerdasan
Kecerdasan adalah kemampuan belajar disertai kecakapan
untuk menyesuaikan diri dengan keadaan yang dihadapinya.
Kemampuan

ini

sangat

ditentukan

oleh tinggi

rendahnya

intelegensi yang normal selalu menunjukkan kecakapan sesuai
dengan tingkat perkembangan sebaya. Adakalanya perkembangan
ini ditandai oleh kemajuan-kemajuan yang berbeda antara satu anak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9

dengan anak yang lainnya, sehingga seseorang anak pada usia
tertentu sudah memiliki tingkat kecerdasan yang lebih tinggi
dibandingkan dengan kawan sebayanya. Oleh karena itu jelas
bahwa faktor intelegensi merupakan suatu hal yang tidak diabaikan
dalam kegiatan belajar mengajar.
2) Bakat
Bakat adalah kemampuan tertentu yang telah dimiliki
seseorang sebagai kecakapan pembawaan. Dari pendapat di atas
jelaslah bahwa tumbuhnya keahlian tertentu pada seseorang sangat
ditentukan oleh bakat yang dimilikinya sehubungan dengan bakat
ini dapat mempunyai tinggi rendahnya prestasi belajar bidangbidang studi tertentu. Dalam proses belajar terutama belajat
keterampilan, bakat memegang peranan penting dalam mencapai
suatu hasil akan prestasi yang baik.
3) Minat
Minat

adalah

kecenderungan

yang

te ta p

untuk

memperhatikan dan mengenai beberapa kegiatan. Kegiatan yang
dimiliki seseorang diperhatikan terus menerus yang disertai dengan
rasa

sayang.

Menurut

Winkel

(1996:24)

minat

adalah

kecenderungan yang menetap dalam subjek untuk merasa tertarik
pada bidang/hal tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam
bidang itu. Kemudian Sardiman (2007:76) mengemukakan minat
adalah suatu kondisi yang terjadi apabila seseorang melihat ciri-ciri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10

atau arti sementara situasi yang dihubungkan dengan keinginankeinginan atau kebutuhan-kebutuhannya sendiri. Berdasarkan
pendapat di atas, jelaslah bahwa minat besar pengaruhnya terhadap
belajar atau kegiatan. Bahkan pelajaran yang menarik minat siswa
lebih mudah dipelajari dan disimpan karena minat menambah
kegiatan belajar. Untuk menambah minat seorang siswa di dalam
menerima

pelajaran

di

sekolah

siswa

diharapkan

dapat

mengembangkan minat untuk melakukannya sendiri. Minat belajar
yang telah dimiliki siswa merupakan salah satu faktor yang dapat
mempengaruhi hasil belajarnya. Apabila seseorang mempunyai
minat yang tinggi terhadap sesuatu hal maka akan terus berusaha
untuk melakukan sehingga apa yang diinginkannya dapat tercapai
sesuai dengan keinginannya.
4) Motivasi
Menurut Sardiman A.M (2007:73), motivasi dapat diartikan
sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif. Menurut Mc.
Donald dalam Sardiman A.M (2007:73), motivasi adalah
perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan
munculnya “feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap
adanya tujuan. Motivasi juga dapat dikatakan serangkaian usaha
untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu, sehingga seseorang
mau dan ingin melakukan sesuatu, dan bila ia tidak suka, maka
akan berusaha untuk meniadakan atau mengelakkan perasaan tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11

suka itu. Jadi motivasi itu dapat dirangsang oleh faktor dari luar
tetapi motivasi itu adalah tumbuh dari diri seseorang.
b. Faktor Ekstern
Faktor ekstern adalah faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
prestasi belajar yang sifatnya di luar diri siswa, yaitu beberapa
pengalaman-pengalaman, keadaan keluarga, lingkungan sekitarnya
dan sebagainya.
1) Keadaan Keluarga
Keluarga merupakan lingkungan terkecil dalam masyarakat
tempat seseorang dilahirkan dan dibesarkan.Sebagaimana yang
dijelaskan oleh Slameto dalam Sardiman A.M (2007:74), bahwa
“Keluarga adalah lembaga pendidikan pertama dan utama”.
Keluarga yang sehat besar artinya untuk pendidikan kecil, tetapi
bersifat menentukan dalam ukuran besar yaitu pendidikan bangsa,
negara dan dunia. Adanya rasa aman dalam keluarga sangat penting
dalam keberhasilan seseorang dalam belajar. Rasa aman itu
membuat seseorang akan terdorong untuk belajar secara aktif,
karena rasa aman merupakan salah satu kekuatan pendorong dari
luar yang menambah motivasi untuk belajar.
2) Keadaan Sekolah
Sekolah Dasar merupakan lembaga pendidikan formal
pertama yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan
belajar siswa, karena itu lingkungan sekolah yang baik dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12

mendorong siswa untuk belajar lebih giat. Keadaan sekolah ini
meliputi: cara menyampaikan pelajaran, hubungan guru dengan
siswa, alat-alat pelajaran, dan kurikulum. Hubungan antara guru
dan siswa kurang baik juga akan mempengaruhi hasil belajarnya.
3) Lingkungan Masyarakat
Lingkungan juga merupakan salah satu faktor yang tidak
sedikit pengaruhnya terhadap hasil belajar siswa dalam proses
pelaksanaan pendidikan. Karena lingkungan sekitar sangat besar
pengaruhnya terhadap perkembangan pribadi anak, sebab dalam
kehidupan sehari-hari anak akan lebih banyak bergaul dengan
lingkungan dimana anak itu berada.
4) Pembelajaran Yang Dilakukan Oleh Guru
Menurt Saiful Bahri Djamarah (1994:31), bahwa kompetensi guru
dalam hal ini adalah tidak hanya berperan untuk mendorong
meningkatkan prestasi belajar siswa, tetapi juga yang lebih jauh
lagi untuk memotivasi siswa agar lebih aktif dan bergairah belajar.
Menurut Nursid Sumaatmadja (1984:73), bahwa guru harus
memiliki kemempuan mengorganisasikan dan menjabarkan materi
pelajaran kedalam bentuk yang mudah dilaksanakan, mudah
dikelola, dan mudah dimengerti oleh murid. Sedangkan menurut
Elaine

B.

Jhonson

(2010:225),

bahwa

mengajar

dengan

menggunakan CTL terdiri dari beberapa komponen yang saling
berkaitan misalnya melibatkan para siswa di dalam kegiatan-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13

kegiatan penting yang membawa pelajaran-pelajaran akademik ke
dalam kehidupan, menghubungkan tugas sekolah dengan persoalan
dan masalah-masalah nyata, mendorong para siswa untuk
menerapkan pemikiran kritis dan kreatif ke dalam kehidupan
keseharian, mengutamakan kerja sama, dan memelihara setiap
anggota kelas, menghasilkan kesuksesan siswa dan membantu
setiap anggota berkembang. Jadi guru sangat berpengaruh terhadap
proses pembelajaran yang terjadi di dalam maupun diluar kelas.
Karena guru memiliki peranan yang sangat penting yaitu selain
sebagai wakil dari orang tua yang membinbing dan mendidik
siswa, guru juga merupakan salah satu sumber pengetahuan di
sekolah yang fungsinya membimbing, membina dan memberi
pengetahuan secara sistematis yang sesuai dengan tuntutan dunia
pendidikan, sehingga mampu meningkatkan prestasi belajar siswa .
B. Pendekatan Kontekstual
1. Pengertian pendekatan kontekstual
Dalam

Sardiman

A.M.

(2007:222),

bahwa

pendekatan

kontekstual merupakan konsep pembelajaran yang membantu guru untuk
mengaitkan antara materi ajar dengan situasi dunia nyata si siswa , yang
dapat mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang
dipelajari dengan penerapan dalam kehidupan para siswa sebagai anggota
keluarga dan masyarakat. Sedangkan menurut Nurhadi dalam Sugiyanto
(2010 : 14), bahwa pembelajaran kontekstual adalah konsep belajar yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14

mendorong guru untuk menghubungkan antara materi yang diajarkan dan
situasi dunia nyata siswa. Jadi pendekatan kontekstual dapat diartikan
sebagai konsep pembelajaran yang membantu guru untuk mengaitkan
materi ajar dengan situasi dunia nyata siswa, sehingga pengetahuan yang
dipelajari siswa berhubungan dengan dunia nyata siswa.
2. Ciri-ciri pendekatan kontekstual
Menurut Blanchard dalam Wina Sanjaya (2006:85), ciri-ciri kontekstual
adalah:
a. Menekankan pada pentingnya pemecahan masalah.
b. Kegiatan belajar dilakukan dalam berbagai konteks.
c. Kegiatan belajar dipantau dan diarahkan agar siswa dapat belajar
mandiri.
d. Mendorong siswa untuk belajar dengan temannya dalam kelompok
atau secara mandiri.
e. Pelajaran menekankan pada konteks kehidupan siswa yang berbedabeda.
f. Menggunakan penilaian autentik.
3. Komponen pendekatan kontekstual
a. Konstruktivisme (construktivism) menurut Sugiyanto (2010:17),
merupakan proses membangun dan menyusun pengetahuan baru
dalam struktur kognitif siswa berdasarkan pengalaman. Oleh sebab itu
pengetahuan terbentuk oleh dua faktor penting yaitu: obyek yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15

menjadi

bahan

menginterpretasi

pengamatan
objek

dan

tersebut.

kemampuan
Kontekstual

subjek
pada

untuk

dasarnya

mendorong agar siswa bisa mengkonstruksi pengetahuannya melalui
proses pengamatan dan pengalaman nyata yang dibangun oleh
individu si pembelajar.
b. Menemukan (inquiri) menurut Sugiyanto (2010:17), merupakan
proses pembelajaran didasarkan pada pencarian dan penemuan
melalui proses berpikir secara sistematis. Secara umum proses inkuiri
dapat dilakukan dengan beberapa langkah , yaitu: merumuskan
masalah, menguji hipotesa , mengumpulkan data menguji hipotesis ,
membuat kesimpulan. Asas menemukan dan berpikir sistematis akan
dapat

menumbuhkan

sikap

ilmiah,

rasional,

sebagai

dasar

pembentukan kreatifitas.
c. Bertanya (questioning) menurut Sugiyanto (2010:18), adalah bagian
inti belajar dan menemukan pengetahuan. Dalam pembelajaran
kontekstual guru tidak menyampaikan informasi begitu saja tetapi
memancing siswa dengan bertanya agar siswa dapat menemukan
jawabannya sendiri. Dengan demikian pengembangan keterampilan
guru sangat di perlukan. Hal ini penting karena pertanyaan guru
menjadikan pembelajaran lebih produktif.
d. Masyarakat belajar ( learning community ) didasarkan pada pendapat
Vygotsky dalam Sugiyanto (2010:18), bahwa pengetahuan dan
pengalaman anak banyak dibentuk oleh komunikasi dengan orang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16

lain. Hasil belajar dapat diperoleh dari hasil sharing dengan orang lain,
teman, antar kelompok, sumber lain dan bukan hanya guru. Dengan
demikian asas masyarakat belajar dapat dilakukan dapat diterapkan
melalui belajar kelompok dan sumber-sumber lain dari luar yang
dianggap tahu tentang sesuatu yang menjadi fokus pembelajaran.
e. Pemodelan (modeling) menurut Sugiyanto (2010:19), adalah proses
pembelajaran dengan memperagakan suatu contoh yang dapat ditiru
oleh siswa. Misalnya: membaca berita, membaca lafal bahasa,
mengoprasikan suatu alat memerlukan contoh agar siswa dapat
bekerja dengan benar. Siswa dapat terhindar dari verbalisme atau
pengetahuan yang bersifat teoritis-abstrak. Modelling tidak hanya
terbatas bagi guru tetapi dapat juga bermanfaat bagi siswa atau sumber
lain yang mempunyai pengalaman atau keahlian.
f. Refleksi (reflection) menurut Sugiyanto (2010:19), adalah proses
pengendapan

pengalaman

yang

te la h

dipelajari

dengan

cara

mengurutkan dan mengevaluasi kembali kejadian atau peristiwa
pembelajaran yang telah dilaluinya untuk mendapatkan pemahaman
yang dicapai baik yang bernilai positif atau bernilai negatif.
g. Penilaian sebenarnya (authentic assessment) menurut Sugiyanto
(2010:19), adalah proses yang dilakukan guru untuk mengumpulkan
informasi tentang perkembangan belajar yang dilakukan siswa.
Penilaian ini berguna untuk mengetahui apakah pengalaman belajar
mempunyai pengaruh positif terhadap perkembangan siswa baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17

intelektual, mental maupun psikomotorik. Pembelajaran kontekstual
lebih menekankan pada proses belajar dari pada sekedar hasil belajar.
Jadi keberhasilan pembelajaran tidak hanya ditentukan oleh
perkembangan kemampuan intelektual saja, tetapi perkembangan
seluruh aspek.
4. Langkah-langkah pendekatan kontekstual
Penerapan CTL dalam kelas menurut Sugiyanto (2010:22) Secara
garis besar, langkahnya adalah sebagai berikut:
a. Kembangkan pemikiran bahwa anak akan belajar lebih bermakna
dengan cara bekerja sendiri, menemukan sendiri, dan mengkostruksi
sendiri pengetahuan dan keterampilan barunya.
b. Laksanakan sejauh mungkin kegiatan inkuiri untuk semua topik.
c. Kembangkan sifat ingin tahu siswa dengan bertanya.
d. Ciptakan masyarakat belajar (belajar dalam kelompok-kelompok).
e. Hadirkan model sebagai contoh pembelajaran.
f. Lakukan refleksi di akhir pertemuan.
g. Lakukan penilaian yang sebenarnya dengan berbagai cara .
C. Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar
1. Pengertian IPS
Menurut Faqih Samlawi dan Bunyamin Maftuh (2001:5), bahwa
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan mata pelajaran yang
memadukan konsep-konsep dasar dari berbagai ilmu sosial yang di susun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18

melalui pendekatan pendidikan dan psikologis serta kelayakan dan
kebermaknaannya bagi siswa dan kehidupannya.
Pengertian umum dari Ilmu Pengetahuan Sosial (social studies)
adalah suatu bidang studi yang mempelajari gejala-gejala atau masalahmasalah sosial yang ada di masyarakat. Beberapa pendapat tentang ilmu
pengetahuan sosial yang dipelajari pada penelitian ini merupakan
kejadian atau gejala sosial dalam masyarakat selalu ada pengaruhnya
secara timbal balik, baik secara politis, sosial, ekonomi, dan cultural
terhadap masyarakat itu sendiri. Pada dasarnya studi Ilmu Pengetahuan
Sosial dilakukan dalam bentuk mempelajari kegiatan–kegiatan manusia
di bidang sosial, ekonomi, dan politik secara cultural pada masa lampau,
masa sekarang, dan masa yang akan datang di lingkungan masyarakat.
Menurut Berhard G. Killer dalam Oemar Hamalik (1992:3),
menyatakan bahwa Ilmu Pengetahuan Sosial adalah studi yang
memberikan pemahaman atau pengertian-pengertian tentang cara-cara
manusia hidup, tentang kebutuhan-kebutuhan dasar manusia, tentang
kegiatan-kegiatan dalam usaha memenuhi kebutuhan itu, dan tentang
lembaga-lembaga yang dikembangkan sehubungan dengan hal-hal
tersebut.
Menurut

Witherington

dalam

Oemar

Hamalik

(1992:7),

menyatakan bahwa Ilmu Pengetahuan Sosial bertalian

dengan

penyesuaian-penyesuaian yang primer (primary adaptions) yang perlu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19

untuk hidup dalam kelompok-kelompok sosial. Studi-studi ini dianggap
sebagai lembaga sosial.
John U. Michaelis dalam Oemar Hamalik (1992:7), menyatakan
sebagai berikut:
Social studies are conserned with people and their enteraction with their
and physical environment. They deal with human relationship. In the
social studies attention is given to ways of living and working together ,
use of the environment to meet basic human needs, custom, institutions,
values, and life situations the cultural heritago and its dynamic on-going
characteristics. The social studies in the elementary school ombrace
material related to human relationship drawn from history, geoghraphy,
political science, economies, anthropology, sociology, science and arts.
Dari pengertian di atas tersebut dapat diperjelas bahwa ilmu
kemasyarakatan mempunyai kaitan dengan manusia dan interaksi mereka
dengan lingkungan sosial dan fisik.

Mereka berhadapan dengan

hubungan manusia. Dalam pelajaran sosial banyak memberikan cara
hidup dan bekerja sama. Fungsi dari lingkungan adalah untuk
menemukan kebutuhan pokok manusia, kebiasaan, lembaga, nilai, dan
situasi kehidupan warisan budaya dan itu adalah karakteristik yang
dinamis dan

berkesinambungan. Pelajaran sosial di sekolah dasar

dikaitkan dengan materi atau bahan untuk manusia yang dikaitkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20

dengan gambaran ilmu sejarah, ilmu geografi, ilmu politik, ekonomi,
antropologi, ilmu sosiologi, dan seni budaya.
Dari pengertian-pengertian di atas maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa pengetian IPS adalah ilmu yang mempelajari tentang kehidupan
manusia dan lingkungan sosialnya dimana manusia itu hidup dan
melakukan aktivitas-aktivitas

untuk memenuhi kebutuhannya. Oleh

karena itu IPS harus diajarkan di SD, supaya siswa dapat lebih mudah
dalam menghadapi berbagai masalah sosial yang kemungkinan akan di
alami siswa dikemudian hari.
2.

Ciri-ciri Keilmuan Ilmu-ilmu Sosial yang Diajarkan di SD
Berdasarkan

Kurikulum

Tingkat

Satuan

Pendidikan

(KTSP)

(2006:575), bahwa dalam pembelajaran IPS di SD memiliki tujuan agar
siswa memiliki kemampuan sebagai berikut:
a. Mengenal

konsep-konsep

yang

berkaitan

dengan

kehidupan

masyarakat dan lingkungannya.
b. Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin
tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan ketrampilan dalam kehidupan
sosial.
c. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan
kemanusiaan.
d. Memiliki kemempuan berkomunikasi, bekerja sama dan berkompetisi
dalam masyarakat yang majemuk di tingkat lokal, nasional, dan
global.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21

Berdasarkan KTSP (2006:575), terdapat ruang lingkup mata pelajaran
IPS yang diajarkan di SD meliputi aspek-aspek sebagai berikut:
a. Manusia, tempat, dan lingkungan.
b. Waktu, keberlanjutan, dan perubahan.
c. Sistem sosial dan budaya.
d. Perilaku ekonomi dan kesejahteraan.
Berdasarkan KTSP tahun (2006:279), dapat diambil ciri-ciri mengenai
IPS yang diajarkan di SD kelas IV semester II sesuai dengan Standar
Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) adalah sebagai berikut:
a. Materi yang diajarkan juga masih dalam lingkup kabupaten kota dan
provinsi.
b. Terdapat satu SK dengan empat KD.
c. Standar kompetensinya tentang SDA, kegiatan ekonomi dan kemajuan
teknologi.
3. Evaluasi Pengajaran IPS
Setelah guru dengan murid-murid melaksanakan proses belajar
mengajar pada pengajaran IPS, kita ingin mengetahui sejauh mana
pekerjaan tersebut mencapai hasil sesuai

dengan tujuannya. Untuk

keperluan itu, kita harus melakukan penilaian (evaluation).
a. Fungsi evaluasi pada pengajaran IPS
Menurut Nursid Sumaatmadja (1984:123), bahwa fungsi evaluasi
pengajaran IPS antara lain :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22

1) Untuk mengungkapkan penguasaan siswa terhadap materi yang
telah diperoleh pada proses belajar mengajar IPS, termasuk
kemampuan

dan

ketidakmampuan

serta

kekuatan

dan

kelemahannya dalam menguasai materi IPS yang bersangkutan.
2) Untuk menemukan kelemahan-kelemahan materi, metode, media
pengajaran, dan tujuan yang telah dilaksanakan. Selanjutnya data
tersebut digunakan sebagai dasar untuk memperbaiki dan
menyempurnakan tugas berikutnya.
3) Untuk mengungkapkan terpenuhi tidaknya tugas guru dalam proses
belajar mengajar IPS yang telah dilakukan. Jika terdapat
kelemahan-kelemahan atau ada tugas yang tidak terpenuhi, maka
pada proses belajar mengajar berikutnya harus diperbaiki dan
disempurnakan.
4) Untuk mengungkapkan tingkat perkembangan siswa secara
individual, yang selanjutnya digunakan untuk membimbing
pertumbuhan potensinya lebih lanjut.
b. Tujuan evaluasi pada pengajaran IPS
Menurut Nursid Sumaatmadja (1984:124), tujuan yang harus
dipenuhi dalam evaluasi proses belajar mengajar IPS adalah sebagai
berikut:
1) Untuk membuat laporan prestasi siswa berkenaan dengan proses
belajar mengajar yang harus diketahui oleh para orang tua masingmasing siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23

2) Untuk mendapatkan umpan balik hasil evaluasi proses belajar
mengajar IPS terhadap keberhasilan atau ketidakberhasilan kerja
guru dalam proses belajar menajar.
3) Untuk dapat menyusun laporan bimbingan individual kepada para
siswa dalam rangka mempelajari IPS.
4) Untuk meningkatkan rangsangan kegiatan belajar kepada para
siswa.
c. Prinsip evaluasi pada pengajaran IPS
Menurut Ign. Masidjo (2006:13), bahwa prinsip-prinsip kegiatan
pengukuran penilaian adalah sebagai berikut :
1) Komprehensip atau menyeluruh
2) Kontinu atau terus-menerus
3) Obyektif atau apa adanya
4) Kooperatif atau kerja sama (guru-siswa)
d. Sasaran evaluasi pada pengajaran IPS
1) Evaluasi terhadap siswa secara individual, harus memenuhi prinsip
komprehensip, artinya segala aspek siswa tesebut yang meliputi
pengetahuannya, kecakapannya, kesadaran dan sikap mentalnya
harus di evaluasi.
2) Evaluasi terhadap siswa dalam hubungan kelompoknya harus
meliputi penguasaanya terhadap masalah sosial dan spontanitasnya
selaku anggota kelompok.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24

D. Kerangka Berfikir
Telah diketahui bahwa prosentase nilai ulangan siswa yang lulus
KKM masih rendah pada mata pelajaran IPS di kelas IV SD Negeri
Bangunrejo I semester genap tahun pelajaran 2010/2011. Hal itu
merupakan suatu masalah sehingga prestasi belajar siswa kelas IV akan
ditingkatkan menggunakan pendekatan kontekstual. Karena pendekatan
tersebut sangat cocok sekali bila di gunakan dalam pembelajaran IPS.
Pendekatan kontekstual merupakan pendekatan yang mengaitkan
materi pelajaran dengan kehidupan sehari-hari siswa yaitu berupa
pengalaman

langsung

atau

tidak

langsung.

Sehingga

dengan

menggunakan pendekatan kontekstual dalam pembelajaran diyakini
dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran IPS.
Oleh karena itu peneliti akan menggunakan pendekaran kontekstual
untuk meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV SD N Bangunrejo I
semester genap tahun pelajaran 2010/2011.
E. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir di atas, penelitian
ini dilakukan dengan harapan bahwa dengan menggunakan pendekatan
kontekstual dapat meningkatkan prestasi belajar IPS siswa kelas IV SD
Negeri Bangunrejo I semester genap tahun pelajaran 2010/2011.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB III
METODE PENELITIAN
A. Setting Penelitian
1. Tempat penelitian:
PTK ini dilakukan di SD Negeri Bangunrejo I semester II tahun pelajaran
2010/2011.
2. Subyek penelitian:
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri Bangunrejo I
semester II tahun pelajaran 2010/2011 yang terdiri dari 14 siswa laki-

Dokumen yang terkait

Penggunaan kata depan dalam karangan deskripsi siswa kelas VIII semester genap Madrasah Tsanawiyah Al-Ihsan Jakarta Tahun pelajaran 2013/2014

0 5 153

Peningkatan hasil belajar siswa dengan metode diskusi pada mata pelajaran IPS di kelas V MI Ta’lim Mubtadi I Kota Tangerang

0 12 121

Hubungan komunikasi guru-siswa dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS di MAN 15 Jakarta

2 46 130

Peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS dengan menggunakan metode advokasi di MTs Yaspina Rempoa Tangerang Selatan

0 9 243

Peningkatan hasil belajar IPS (pada studi perkembangan teknologi transportasi) melalui penerapan pendekatan belajar pembelajaran kontekstual siswa kelas IV MI Miftahusshibyan Curug Tangerang

1 19 97

Campur kode dalam karangan siswa kelas III SD Negeri Kereo 02 Tangerang tahun pelajaran 2014/2015

0 20 121

Peningkatan motivasi belajar siswa melalui media audio visual pada mata pelajaran PKN siswa kelas II MI Al-Husna Ciledug Tahun pelajaran 2013/2014

3 12 126

Korelasi antara minat belajar dengan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran al-qur’an hadits di Madrasah Tsanawiyah Ta’lim Al-Mubtadi Cipondoh

2 7 91

Pengunaan Model Cooperative Learning tipe student team achivement division (STAD) untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas IV B SDN 08 Metro TImur tahun pelajaran 2011/2012

0 6 44

Meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS kelas IVA SD Negeri 1 Metro Barat menggunakan media audio visual tahun pelajaran 2012/2013.

0 5 42