Penerapan Balanced Scorecard sebagai Salah Satu Tolok Ukur dalam Penilaian Kinerja (Studi Kasus pada Toko Buku Visi BTC Bandung).
vii Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT
To the face the increase of the current business environment into a more complex situation, a method of performance measurement that can accurately and comprehensively asses the company’s performance is essentially needed. In this case the method which can be used is the balanced scorecard. The objective of the balanced scorecard method is so measure the performance of the company form four perspectives, namely: learning and growth perspective, internal business process perspective, customer perspective and financial perspective.
The researcher conducted the research on Toko Buku VISI BTC Bandung using the data from 2009-2011 to analyze four perspectives.
The results of the research reveals that the overall performance of Toko Buku VISI BTC Bandung is good enough, it is indicated by the value generated from the respective scorecards of each perspectives. The conclusion that can be derived through the analysis is that the balanced scorecard is the best method in assessing the performance of the company, since the balanced scorecard raises the important aspects that are ignored by the traditional performance measurement, such as aspects of customer satisfaction, so that the measurement is very important for management, both in the process of planning, decision making, and controlling, andin realizing the vision and mission of the corporation.
Keywords: Balanced Scorecard, Financial Perspective, Customers Perspective, Business Perspective, Learnings and Growth Perspective.
(2)
viii Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK
Dalam Menghadapi lingkungan bisnis yang semakin kompleks seperti saat ini dibutuhkan metode pengukuran kinerja yang dapat menilai kinerja perusahaan secara akurat dan menyeluruh. Dalam hal ini metode yang digunakan adalah balanced scorecard. Tujuan penggunaan metode balanced scorecard adalah untuk mengukur kinerja perusahaan dari empat perspektif, yaitu: perspektif pertumbuhan dan pembelajaran, perspektif bisnis internal, perspektif pelanggan, dan perspektif keuangan.
Penulis melakukan pengukuran pada Toko Buku VISI BTC Bandung dengan menggunakan data tahun 2009-2011 untuk menganalisis keempat perspektif tersebut. Dari hasil pengukuran yang telah dilakukan diketahui bahwa kinerja Toko Buku VISI BTC Bandung secara keseluruhan sudah cukup baik, hal tersebut ditunjukkan dengan nilai scorecard yang dihasilkan masing-masing perspektif. Kesimpulan yang dapat diambil melalui analisis yang sudah dilakukan adalah bahwa balanced scorecard merupakan metode yang terbaik dalam melakukan penilaian terhadap kinerja perusahaan, karena balanced scorecard mengangkat aspek-aspek penting yang diabaikan oleh pengukuran kinerja secara tradisional, seperti pada aspek sumber daya manusia, sistem yang digunakan dalam perusahaan, proses operasional, dan aspek kepuasan pelanggan, sehingga hasil pengukuran dengan balanced scorecard akan lebih akurat. Hasil pengukuran kinerja yang akurat sangat penting bagi manajemen, baik dalam proses perencanaan, pengambilan keputusan, dan pengendalian, serta dalam mewujudkan visi dan misi perusahaan.
Kata kunci: Balanced Scorecard, Perspektif Keuangan, Perspektif Pelanggan, Perspektif Bisnis Internal, Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan.
(3)
ix Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL...i
HALAMAN PENGESAHAN...ii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI...iii
KATA PENGANTAR...iv
ABSTRACT...vii
ABSTRAK...viii
DAFTAR ISI...ix
DAFTAR GAMBAR...xii
DAFTAR TABEL...xiii
BAB I : PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang...1
1.2Identifikasi Masalah...7
1.3Maksud dan Tujuan Penelitian...8
1.4Kegunaan Penelitian...9
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Balanced Scorecard...10
2.1.1 Sejarah dan Pengertian Balanced Scorecard..………...10
2.1.2 Substansi Balanced Scorecard……….14 2.1.3 Empat Perspektif Balanced Scorecard………19 2.2Prinsip dan Manfaat BalancedScorecard...26
(4)
x Universitas Kristen Maranatha
2.2.2. Manfaat Aplikasi Balanced Scorecard...28
2.3 Kelemahan Balanced Scorecard...….…….28
2.4 Langkah-langkah Penyusunan Balanced Scorecard...33
2.5 Pengimplementasian Balanced Scorecard...40
BAB III : METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian...42
3.2 Gambaran Umum Toko Buku VISI BTC Bandung…...………...42
3.2.1. Sejarah Toko Buku VISI BTC Bandung...42
3.2.2. Struktur Organisasi Toko Buku VISI BTC Bandung...42
3.2.3. Uraian Tugas Toko Buku VISI BTC Bandung...43
3.3 Metode Pengumpulan Data………...………44
3.3 Pengukuran Data………...……...………45
3.3.1. Kinerja Perspektif Keuangan...45
3.3.1. Kinerja Perspektif Pelanggan...47
3.3.1. Kinerja Perspektif Bisnis Internal...49
3.3.1. Kinerja Pertumbuhan dan Pembelajaran...50
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1Visi, Misi, Tata Nilai dan Paradigma Toko Buku VISI BTC Bandung...52
4.2Analisis Data...……....………53
4.2.1 Mengukur Kinerja Masing-Masing Perspektif..………..53
4.2.1.1 Kinerja Perspektif Keuangan………...……53
4.2.1.2 Kinerja Perspektif Pelanggan………...……54
(5)
xi Universitas Kristen Maranatha
4.2.1.4 Kinerja Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan...……56
4.3 Hasil Pengukuran Kinerja Toko Buku VISI BTC Bandung Dengan Menggunakan Balanced Scorecard...57
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan...59
5.2 Keterbatasan dan Saran...59
DAFTAR PUSTAKA...62
LAMPIRAN...63
(6)
xii Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR GAMBAR
(7)
xiii Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR TABEL
Tabel I Kriteria Kinerja Keuangan...47
Tabel II Kriteria Perspektif Pelanggan...49
Tabel III Kriteria Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran...….51
Tabel IV Hasil Pengukuran Perspektif Keuangan...53
Tabel V Hasil Pengukuran Perspektif Pelanggan...54
Tabel VI Hasil Pengukuran Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan...56
(8)
Bab I Pendahuluan 1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan dunia menuju era globalisasi memungkinkan kegiatan perekonomian berkembang sedemikian rupa, hingga melewati batas-batas wilayah dan antar negara. Kondisi yang demikian tentunya akan menciptakan suatu lingkungan yang kompetitif bagi kalangan industri. Suasana persaingan yang ketat akan menuntut perusahaan untuk lebih efisien dan efektif dalam mengelola sumber daya yang dimilikinya guna meraih keunggulan kompetitif.
Persaingan itu semakin dipertajam dengan berubahnya karakter lingkungan perusahaan. Lingkungan perusahaan yang dahulu hanya mengutamakan produksi dan mencari keuntungan. Sedangkan lingkungan perusahaan yang sekarang lebih mengutamakan kecepatan informasi dan penciptaan nilai bagi pelanggannya. Perusahaan sekarang juga lebih bersaing berdasarkan kompetisi dan proses.
Seiring dengan berubahnya kondisi dan tuntutan terhadap perusahaan, maka pengukuran kinerja keberhasilan perusahaanpun ikut berubah. Pengukuran kinerja ini sangat penting bagi perusahaan untuk masa kini dan masa depan. Pengukuran kinerja ini merupakan usaha memetakan strategi ke dalam tindakan pencapaian target ukuran kinerja perusahaan, tetapi juga berkaitan dengan kompetensi dan proses yang telah dilaksanakan.
(9)
Bab I Pendahuluan 2
Universitas Kristen Maranatha Pengukuran keberhasilan tidak lagi hanya bisa dilihat dari jumlah keuntungan yang diperoleh perusahaan. Pengukuran secara tradisional itu kurang dapat menyediakan informasi yang dibutuhkan untuk mengukur dan mengelola semua kompetensi perusahaan. Kinerja perusahaan tidak lagi dianggap baik jika hanya dilihat dari laporan keuangan yang dihasilkan. Ukuran-ukuran finansial saja tidak mampu mencerminkan kompleksitas dan nilai yang melekat dalam perusahaan dengan orientasi proses (Susanto, 2003).
Melihat kecenderungan persaingan yang menuju kepada need consumer yang semakin bervariasi maka diperlukan keahlian memanfaatkan sumber daya perusahaan secara maksimal dimana di lain sisi kebutuhan untuk bertumbuh semakin wajib untuk dilaksanakan. Selain itu, perusahan harus mampu mengelola lima faktor produksi utama yang dibutuhkan oleh suatu organisasi agar dapat beroperasi secara maksimal. Kelima faktor produksi atau biasa dikenal sebagai Model 5 M adalah man (manusia) yang merujuk pada manusia sebagai tenaga kerja, machines (mesin) yang merujuk pada mesin sebagai alat penunjang kegiatan perusahaan baik operasional maupun non operasional, money (uang atau modal) yang merujuk pada uang sebagai modal untuk pembiayaan seluruh kegiatan perusahaan, method (metode atau prosedur) yang merujuk pada metode sebagai panduan pelaksanaan kegiatan perusahaan, dan materials (bahan baku) yang merujuk pada bahan baku sebagai unsur utama untuk diolah sampai menjadi produk akhir untuk diserahkan kepada konsumen. Untuk mengelola kemampuan sumber daya perusahaan tersebut diperlukan sebuah sistem manajemen strategik yang mampu memaksimalkan potensi sumber daya yang ada. Terdapat satu metodologi yang sering digunakan guna
(10)
Bab I Pendahuluan 3
Universitas Kristen Maranatha memaksimalkan kemampuan sumber daya perusahaan adalah dengan memanfaatkan balanced scorecard. Balanced scorecard adalah suatu alat ukur manajemen yang digunakan untuk mendongkrak kemampuan organisasi dalam melipatgandakan kinerja keuangan (Mulyadi, 2001:1). Balanced scorecard merupakan salah satu metode pengukuran kinerja yang menjabarkan visi dan strategi perusahaan ke dalam tujuan operasional dan seperangkat tolok ukur kinerja untuk 4 perspektif yang berbeda, yaitu perspektif keuangan (financial perspective), perspektif pelanggan (customer perspective), perspektif proses internal bisnis (internal business process perspective) dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan (learning and growth perspective). Metode balanced scorecard menyatakan seluruh proses kerja dalam sebuah perusahaan menjadi bagian dari suatu sistem yang terintegrasi, sehingga dapat menggambarkan kondisi perusahaan yang sesungguhnya.
Balanced scorecard menyimpan potensi luar biasa dalam mendongkrak kinerja keuangan perusahaan. Balanced scorecard mampu menerjemahkan strategi ke dalam sasaran-sasaran strategik yang komprehensif, koheren, seimbang, dan terukur. Manajemen perusahaan yang mampu memahami dan memanfaatkan sasaran-sasaran strategik yang komprehensif, koheren, seimbang, dan terukur itu akan memiliki kemampuan untuk menghasilkan outstanding financial returns dalam jangka panjang. Akan tetapi, hal tersebut menjadi terhambat oleh kelemahan-kelemahan manajemen, seperti: (1) kurangnya kesadaran tentang tujuan utama perusahaan sebagai institusi pencipta kekayaan; (2) kurangnya kemampuan manajemen dalam menciptakan outstanding financial returns dalam jangka panjang; (3) kurangnya kesadaran manajemen tentang pentingnya sistem manajemen sebagai
(11)
Bab I Pendahuluan 4
Universitas Kristen Maranatha alat untuk merealisasikan ide-ide cemerlang dalam menjalankan bisnis; (4) kurangnya keberanian manajemen dalam melakukan eksperimen pemanfaatan balanced scorecard sebagai alat untuk membangun perusahaan dalam menghasilkan outstanding financial returns dalam jangka panjang. Masih banyak manajer-manajer perusahaan yang menjalankan usahanya dengan sistem manajemen yang seakan-akan berorientasi pada masa yang lalu dan belum berorientasi pada masa depan.
Sistem manajemen yang dilaksanakan oleh banyak perusahaan sekarang ini lebih memfokuskan pada kinerja keuangan yang diukur secara periodik dimana indikator-indikator yang terpenting adalah biaya-biaya yang dikeluarkan. Padahal menurut Mulyadi (2001:37), untuk memasuki lingkungan bisnis yang kompetitif dan turbulen, perusahaan memerlukan tipe perencanaan yang tidak sekadar merespon perubahan yang diperkirakan akan terjadi di masa depan, tetapi tipe perencanaan yang menciptakan masa depan perusahaan melalui perubahan-perubahan yang dilaksanakan sejak sekarang. Oleh karena itu, setiap manajemen perusahaan memerlukan sistem manajemen sebagai suatu alat ukur untuk mengetahui seberapa baik kinerja perusahaan dan dapat digunakan untuk membuat peta perjalanan bisnis dalam membangun masa depan perusahaan.
Balanced scorecard sebagai salah satu produk dari kemajuan teknologi informasi yang dapat diterapkan pada sistem manajemen strategik perusahaan, mampu menerjemahkan visi, misi, dan strategi perusahaan ke dalam sasaran dan tujuan strategik serta ukuran kinerja operasional. Balanced scorecard memberikan rerangka yang jelas dan masuk akal bagi seluruh personel perusahaan untuk menghasilkan kinerja keuangan melalui perwujudan berbagai kinerja non keuangan,
(12)
Bab I Pendahuluan 5
Universitas Kristen Maranatha dan melalui teknologi informasi, balanced scorecard dikomunikasikan ke seluruh personel, serta koordinasi dalam mewujudkan berbagai sasaran strategik yang telah ditetapkan dapat dilakukan (Mulyadi, 2001:10).
Balanced scorecard memberikan suatu cara untuk mengkomunikasikan strategi perusahaan, dengan tidak hanya memperhatikan pengukuran keuangan saja, melainkan pengukuran non keuangan untuk mencapai keberhasilan jangka panjang perusahaan. Konsep ini menguraikan suatu sistem pengukuran kinerja perusahaan dengan menggunakan satu kesatuan perspektif - perspektif yang tidak dapat dipisahkan, seperti: perspektif finansial, pelanggan, proses bisnis internal, serta pembelajaran dan pertumbuhan, yang merupakan penjabaran dari apa yang menjadi visi, misi, dan strategi perusahaan jangka panjang, serta merupakan indikator pengukuran keberhasilan kinerja yang saling melengkapi dan saling memiliki hubungan sebab akibat. Berdasarkan penelitian sebelumnya yang sudah ada dengan judul ”Manfaat Penerapan Balanced Scorecard Terhadap Peningkatan Kinerja Perusahaan”, oleh Rusdaya Rosa Naibaho tahun 2005 bahwa efektivitas kinerja perusahaan sesudah penerapan balanced scorecard adalah cukup efektif. Dengan pendekatan balanced scorecard, manajemen akan memperoleh informasi efektivitas kinerja yang lebih komprehensif, dengan pendekatan balanced scorecard manajemen dapat melakukan suatu simulasi dari keempat perspektif (keuangan, konsumen, proses bisnis internal dan pertumbuhan pembelajaran) yang dapat digunakan sebagai landasan bagi pengambilan keputusan untuk melakukan tindakan-tindakan perbaikan dalam perumusan. Sedangkan menurut skripsi oleh Dewi Indra Lestari tahun 2000
(13)
Bab I Pendahuluan 6
Universitas Kristen Maranatha Balanced Scorecard” bahwa efektivitas kinerja sebelum penerapan balanced scorecard lebih rendah dan belum efektif karena pengukuran kinerja dengan pendekatan konvensional sebelum penerapan balanced scorecard hanya berdasarkan rasio-rasio yang dihasilkan dari analisis laporan keuangan, tidak menggambarkan kinerja non keuangan sehingga tidak komprehensif. Selain itu pengukuran kinerja dengan menggunakan rasio keuangan didasarkan atas data historis, hanya menggambarkan kinerja jangka pendek sehingga sulit untuk melakukan prediksi kondisi keuangan jangka panjang. Efektivitas kinerja setelah penerapan balanced scorecard lebih tinggi karena, dengan pendekatan balanced scorecard, manajemen akan memperoleh informasi efektivitas kinerja yang lebih komprehensif dan lebih tinggi. Selain itu dengan pendekatan balanced scorecard manajemen dapat melakukan suatu simulasi dari keempat perspektif yang dapat digunakan sebagai landasan bagi pengambilan keputusan untuk melakukan tindakan-tindakan perbaikan dalam perusahaan. Sedangkan menurut skripsi Wahyuni Kustiningrum tahun 2005
dengan judul “Pengukuran Kinerja Perusahaan Distributor Kabel Menggunakan
Metode Balanced Scorecard”, bahwa strategi perusahaan yang sudah ada belum dapat dilaksanakan secara maksimal karena terjadinya penurunan kinerja selama dua periode pada perspektif keuangan dan pelanggan. Setelah menggunakan metode balanced scorecard, terdapat peningkatan signifikan terhadap keempat perspektif yaitu keuangan, pelanggan, proses bisnis internal, dan pembelajaran. Untuk perspektif keuangan hal yang diperbaiki adalah strategi promosi. Untuk perspektif pelanggan hal yang diperbaiki adalah menambah volume pasar. Sedangkan untuk aspek non keuangan yaitu pada perspektif proses bisnis internal dan pembelajaran hal
(14)
Bab I Pendahuluan 7
Universitas Kristen Maranatha yang diperbaiki adalah waktu dalam pengiriman barang pada pelanggan, lama pemesanan barang, tingkat kedatangan barang dengan tepat waktu, faktor inventory serta kinerja dari karyawannya.
Berdasarkan penelitian - penelitian terdahulu tentang balanced scorecard seperti yang dijelaskan di atas, penulis ingin mencoba merancang balanced scorecard pada badan usaha yang belum menerapkannya. Seperti Toko Buku VISI BTC Bandung yang merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pelayanan literatur kristiani yang melayani orang dari berbagai denominasi.
Dengan dasar tersebut, maka penulis ingin menerapkan elemen-elemen balanced scorecard untuk mengukur berbagai aspek yaitu aspek keuangan, aspek pelanggan, aspek bisnis internal dan aspek pembelajaran dan pertumbuhan berdasarkan visi, misi dan tujuan yang dijabarkan dalam strategi perusahaan dan setelah aspek-aspek tersebut diukur, diharapkan dapat membuat pengukuran kinerja di Toko Buku VISI BTC Bandung menjadi lebih baik dari yang ada sekarang. Dengan latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk membahas mengenai “Penerapan Balanced Scorecard Sebagai Salah Satu Tolok Ukur Dalam Penilaian Kinerja: Studi Kasus Pada Toko Buku VISI BTC Bandung”.
1.2 Identifikasi Masalah
Permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini:
1. Bagaimana kinerja Toko Buku VISI BTC Bandung apabila diukur dengan menggunakan balanced scorecard yang meliputi perspektif keuangan,
(15)
Bab I Pendahuluan 8
Universitas Kristen Maranatha perspektif pelanggan, perspektif bisnis internal, dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan?
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
Penelitian ini dimaksudkan untuk memperkenalkan balanced scorecard sebagai alat ukur untuk menilai kinerja perusahaan. Adapun tujuan penelitian ini adalah:
1. Mengetahui kinerja Toko Buku VISI BTC Bandung dengan menggunakan konsep balanced scorecard yang meliputi perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif bisnis internal, dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan.
2. Memberikan sebuah alternatif sistem penilaian kinerja yang dapat memberikan pemahaman manejemen tentang kinerja perusahaan secara tepat dan menyeluruh serta dapat diimplementasikan pada Toko Buku VISI BTC Bandung.
3. Untuk memberikan nilai tambah bagi manajemen perusahaan jika pengukuran kinerja perusahaan dengan menggunakan konsep balanced scorecard.
(16)
Bab I Pendahuluan 9
Universitas Kristen Maranatha 1.4 Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada berbagai pihak, antara lain:
1. Bagi akademisi, penelitian ini bermanfaat untuk menambah wawasan dan pengetahuan mengenai penilaian kinerja dengan menggunakan balanced scorecard.
2. Bagi praktisi bisnis, untuk mendapatkan masukan tentang pengukuran kinerja dengan menggunakan balanced scorecard serta memberikan manfaat dalam menetapkan penilaian kinerja yang lebih komprehensif.
(17)
Bab V Kesimpulan dan Saran 59 Universitas Kristen Maranatha
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja perusahaan dengan menggunakan konsep balanced scorecard yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Hasil pengukuran untuk perspektif keuangan, yaitu current ratio, profit margin, operating ratio, dan return on investment, diperoleh hasil bahwa kinerja perusahaan bisa dikatakan baik, jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya 2. Hasil pengukuran kinerja perspektif pelanggan terhadap tingkat pemerolehan
pelanggan, retensi pelanggan, dan profitabilitas pelanggan menunjukkan tingkat kinerja yang baik.
3. Hasil pengukuran kinerja perspektif internal bisnis, yaitu inovasi dan layanan purna jual perusahaan, secara keseluruhan menunjukkan hasil yang baik.
4. Hasil pengukuran perspektif pembelajaran dan pertumbuhan, mengenai produktivitas karyawan dan retensi karyawan dapat dikatakan cukup.
5.2 Keterbatasan dan Saran
Berdasarkan hasil analisis dan kesimpulan yang diperoleh, terdapat beberapa keterbatasan dan saran yang dapat dipergunakan bagi pihak-pihak yang terkait.
a. Keterbatasan Penelitian
(18)
Bab V Kesimpulan dan Saran 60
Universitas Kristen Maranatha 1. Pengukuran kinerja pada penelitian ini hanya berdasar pada indikator-indikator yang terbatas pada gambaran umum perusahaan, yaitu pada ketersediaan data, serta survei dan wawancara yang dilakukan.
2. Keterbatasan pengetahuan penulis mengimplementasikan ilmunya dalam penyusunan skripsi ini, sehingga penulis belum mampu mengolah data dan informasi yang ada dengan lebih rinci dan akurat lagi, serta mengembangkan ide-ide yang lebih kreatif lagi.
b. Saran
Berdasarkan hasil analisis dan kesimpulan yang diperoleh, saran-saran yang diajukan bagi penelitian-penelitian selanjutnya adalah:
1. Bagi Toko Buku VISI BTC Bandung
o Manajemen hendaknya mulai mempertimbangkan aspek kinerja non keuangan, sehingga kelangsungan hidup perusahaan dapat dipertahankan. 2. Bagi Peneliti Selanjutnya
o Masih diperlukan konsep penelitian yang sama untuk meneliti konsistensi dari penelitian ini karena penelitian ini baru pertama kali diadakan.
o Masih menggunakan data yang terbatas, sehingga untuk penelitian yang berikutnya, diharapkan dapat menggunakan data yang lengkap.
3. Bagi Pihak-pihak lainnya
o Pembaca skripsi ini dapat melihat referensi yang mendukung penulisan skripsi ini sehingga tidak terjadi kesalahan dalam pemahaman.
(19)
Bab V Kesimpulan dan Saran 61
Universitas Kristen Maranatha o Pembaca dapat memberi kritik dan saran yang membangun bagi
penulisan untuk dapat diperbaiki selanjutnya maupun dalam penelitian selanjutnya.
(20)
62
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR PUSTAKA
AB, Susanto, 2003. “Mengembangkan Corporate Social Responsibility di
Indonesia”, JurnalReformasiEkonomi, Volume No.1 Hal 8, Jakarta.
Anthony, A. Atkinson, Rajiv D. Banker, Robert S. Kaplan, dan S. Mark Young. 1997. Management Accounting. Edisi 2, New Jersey: Prentice Hall,Inc. Anthony, Robert N., dan Vijay Govindarajan. 2004. Management Control System,
11st Edition. New York: The Mc Graw-Hill, Inc.
Gasperz, Vincent. 2002. Sistem Manajemen Kinerja Terintegrasi: Balanced Scorecard dengan Six Sigma untuk Organisasi Bisnis dan Pemerintah. Jakarta: Gramedia.
Jogiyanto, Hartono. 2004. Metodologi Penelitian Bisnis. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.
Kaplan, Robert S., dan David P. Norton. 2000. Balanced Scorecard: Menetapkan Strategi Menjadi Aksi Terjemahan Pasla Yosi Peter R. Jakarta: Erlangga. Mulyadi. 2001. Balanced Scorecard: Alat Manajemen Kontemporer Untuk
Pelipatgandaan Kinerja Keuangan Perusahaan. Jakarta: Salemba Empat. Natalia, Kiki. 2008. Pembuatan Balanced Scorecard Sebagai Alat Ukur Kinerja
Pada Organisasi Sektor Publik. Bandung.
Riyanto, Bambang, 2001, Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Cetakan Ketujuh, BPFE Yogyakarta.
Sinaga, Ely Elenjoy. 2008. Penerapan Balanced Scorecard Sebagai Sistem Manajemen Strategik Untuk Mencapai Keberhasilan Jangka Panjang. Bandung.
Tunggal, Amin Widjaja. 2001. Memahami Konsep Balanced Scorecard. Jakarta: Harvarindo.
Yuwono, Sony, dkk. 2004.Petunjuk Praktis Penyusunan Balanced Scorecard: Menuju Organisasi Yang Berfokus Strategi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
(1)
Bab I Pendahuluan 8
Universitas Kristen Maranatha
perspektif pelanggan, perspektif bisnis internal, dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan?
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
Penelitian ini dimaksudkan untuk memperkenalkan balanced scorecard sebagai alat ukur untuk menilai kinerja perusahaan. Adapun tujuan penelitian ini adalah:
1. Mengetahui kinerja Toko Buku VISI BTC Bandung dengan menggunakan konsep balanced scorecard yang meliputi perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif bisnis internal, dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan.
2. Memberikan sebuah alternatif sistem penilaian kinerja yang dapat memberikan pemahaman manejemen tentang kinerja perusahaan secara tepat dan menyeluruh serta dapat diimplementasikan pada Toko Buku VISI BTC Bandung.
3. Untuk memberikan nilai tambah bagi manajemen perusahaan jika pengukuran kinerja perusahaan dengan menggunakan konsep balanced scorecard.
(2)
Bab I Pendahuluan 9
Universitas Kristen Maranatha
1.4 Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada berbagai pihak, antara lain:
1. Bagi akademisi, penelitian ini bermanfaat untuk menambah wawasan dan pengetahuan mengenai penilaian kinerja dengan menggunakan balanced
scorecard.
2. Bagi praktisi bisnis, untuk mendapatkan masukan tentang pengukuran kinerja dengan menggunakan balanced scorecard serta memberikan manfaat dalam menetapkan penilaian kinerja yang lebih komprehensif.
(3)
Bab V Kesimpulan dan Saran 59
Universitas Kristen Maranatha
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja perusahaan dengan menggunakan konsep balanced scorecard yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Hasil pengukuran untuk perspektif keuangan, yaitu current ratio, profit margin,
operating ratio, dan return on investment, diperoleh hasil bahwa kinerja
perusahaan bisa dikatakan baik, jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya
2. Hasil pengukuran kinerja perspektif pelanggan terhadap tingkat pemerolehan pelanggan, retensi pelanggan, dan profitabilitas pelanggan menunjukkan tingkat kinerja yang baik.
3. Hasil pengukuran kinerja perspektif internal bisnis, yaitu inovasi dan layanan purna jual perusahaan, secara keseluruhan menunjukkan hasil yang baik.
4. Hasil pengukuran perspektif pembelajaran dan pertumbuhan, mengenai produktivitas karyawan dan retensi karyawan dapat dikatakan cukup.
5.2 Keterbatasan dan Saran
Berdasarkan hasil analisis dan kesimpulan yang diperoleh, terdapat beberapa keterbatasan dan saran yang dapat dipergunakan bagi pihak-pihak yang terkait.
a. Keterbatasan Penelitian
(4)
Bab V Kesimpulan dan Saran 60
Universitas Kristen Maranatha
1. Pengukuran kinerja pada penelitian ini hanya berdasar pada indikator-indikator yang terbatas pada gambaran umum perusahaan, yaitu pada ketersediaan data, serta survei dan wawancara yang dilakukan.
2. Keterbatasan pengetahuan penulis mengimplementasikan ilmunya dalam penyusunan skripsi ini, sehingga penulis belum mampu mengolah data dan informasi yang ada dengan lebih rinci dan akurat lagi, serta mengembangkan ide-ide yang lebih kreatif lagi.
b. Saran
Berdasarkan hasil analisis dan kesimpulan yang diperoleh, saran-saran yang diajukan bagi penelitian-penelitian selanjutnya adalah:
1. Bagi Toko Buku VISI BTC Bandung
o Manajemen hendaknya mulai mempertimbangkan aspek kinerja non
keuangan, sehingga kelangsungan hidup perusahaan dapat dipertahankan. 2. Bagi Peneliti Selanjutnya
o Masih diperlukan konsep penelitian yang sama untuk meneliti
konsistensi dari penelitian ini karena penelitian ini baru pertama kali diadakan.
o Masih menggunakan data yang terbatas, sehingga untuk penelitian yang
berikutnya, diharapkan dapat menggunakan data yang lengkap.
3. Bagi Pihak-pihak lainnya
o Pembaca skripsi ini dapat melihat referensi yang mendukung penulisan
(5)
Bab V Kesimpulan dan Saran 61
Universitas Kristen Maranatha
o Pembaca dapat memberi kritik dan saran yang membangun bagi
penulisan untuk dapat diperbaiki selanjutnya maupun dalam penelitian selanjutnya.
(6)
62
Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR PUSTAKA
AB, Susanto, 2003. “Mengembangkan Corporate Social Responsibility di
Indonesia”, JurnalReformasiEkonomi, Volume No.1 Hal 8, Jakarta.
Anthony, A. Atkinson, Rajiv D. Banker, Robert S. Kaplan, dan S. Mark Young. 1997. Management Accounting. Edisi 2, New Jersey: Prentice Hall,Inc.
Anthony, Robert N., dan Vijay Govindarajan. 2004. Management Control System, 11st Edition. New York: The Mc Graw-Hill, Inc.
Gasperz, Vincent. 2002. Sistem Manajemen Kinerja Terintegrasi: Balanced
Scorecard dengan Six Sigma untuk Organisasi Bisnis dan Pemerintah.
Jakarta: Gramedia.
Jogiyanto, Hartono. 2004. Metodologi Penelitian Bisnis. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.
Kaplan, Robert S., dan David P. Norton. 2000. Balanced Scorecard: Menetapkan
Strategi Menjadi Aksi Terjemahan Pasla Yosi Peter R. Jakarta: Erlangga.
Mulyadi. 2001. Balanced Scorecard: Alat Manajemen Kontemporer Untuk
Pelipatgandaan Kinerja Keuangan Perusahaan. Jakarta: Salemba Empat.
Natalia, Kiki. 2008. Pembuatan Balanced Scorecard Sebagai Alat Ukur Kinerja
Pada Organisasi Sektor Publik. Bandung.
Riyanto, Bambang, 2001, Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Cetakan Ketujuh, BPFE Yogyakarta.
Sinaga, Ely Elenjoy. 2008. Penerapan Balanced Scorecard Sebagai Sistem
Manajemen Strategik Untuk Mencapai Keberhasilan Jangka Panjang.
Bandung.
Tunggal, Amin Widjaja. 2001. Memahami Konsep Balanced Scorecard. Jakarta: Harvarindo.
Yuwono, Sony, dkk. 2004.Petunjuk Praktis Penyusunan Balanced Scorecard:
Menuju Organisasi Yang Berfokus Strategi. Jakarta: Gramedia Pustaka