Perancangan Informational Design Angkutan Kota Bandung.

(1)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i

HALAMAN PENGESAHAN ii

KATA PENGANTAR iii

PERNYATAAN HASIL KARYA PRIBADI v PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN vi

DAFTAR ISI viii

DAFTAR GAMBAR xi

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang 1

1.2Permasalahan dan Ruang Lingkup 2

1.2.1 Permasalahan 2

1.2.2 Ruang Lingkup 3

1.3Tujuan Perancangan 3

1.4Sumber dan Teknik Pengumpulan Data 3

1.5Skema Perancangan 5

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Transportasi 6

2.1.1 Angkutan Umum 7

2.1.2 Angkutan Kota 8

2.2 Information Design 8

2.3 Layout 11

2.4 Tipografi 12

2.5 Web Design 12

2.5.1 Warna 15

2.5.2 Style 18

2.6 Ilustrasi 18


(2)

2.8 Signage 19

2.9 Map 20

BAB III DATA DAN ANALISIS MASALAH

3.1 Data dan Fakta 21

3.1.1 Perusahaan Terkait 21

3.1.1.1 Dinas Perhubungan Kota Bandung 21

3.1.1.2 Pemerintah Kota Bandung 24

3.1.1.3 Alfamart 26

3.1.1.4 Gramedia 29

3.1.2 Data yang Berkaitan dengan Angkot Bandung 30

3.1.2.1 Gambar Angkot 30

3.1.2.2 Gambar Halte Bus dan Angkot 31 3.1.2.3 Data Jalur Angkot yang Telah Di-SK-Kan 33 3.2 Analisis Terhadap Permasalahan Berdasarkan Data dan Fakta 34 3.2.1 Analisa Kuesioner Sebagai Gambaran Masyarakat 35 Mengenai Angkutan Kota (Angkot) Bandung

3.2.2 Hasil Wawancara dengan Bapak Kepala Seksi Bina 39 Angkutan, Bapak Endar Tri Widyanto

3.2.3 Segmentasi Pasar 40

3.2.4 SWOT dari Angkot Kota Bandung 41

BAB IV PEMECAHAN MASALAH

4.1 Konsep Komunikasi 43

4.2 Konsep Kreatif 43

4.3 Konsep Media 44

4.3.1 Buku Informasi Jalur Angkot Bandung 44

4.3.2 Signage Angkot 48

4.3.3 Sign System Pada Halte Bus dan Angkot 49

4.4 Hasil Karya 50


(3)

4.4.3 Mobile Apps 58 4.4.4 Brosur Informasi Jalur Angkot Bandung 58

4.4.5 Signage Angkot 59

4.4.6 Sign Larangan, Tarif Angkot Minimal, Jam Operasional 61 dan Peta Jalur Angkot

4.4.7 Sign System Pada Halte Bus dan Angkot 63

4.4.8 Media Promosi Launching Buku 66

4.4.9 Seragam Identitas Pengemudi Angkot 68

4.5 Budgeting 69

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan 71

5.2 Saran 71

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

DATA PENULIS


(4)

DAFTAR GAMBAR

BAB III

Gambar 3.1 Logo Dinas Perhubungan 21

Gambar 3.2 Logo Pemerintah Kota Bandung 24

Gambar 3.3 Logo Alfamart 26

Gambar 3.4 Logo Gramedia 29

Gambar 3.5 Angkot St. Hall-Lembang 30

Gambar 3.6 Angkot Abdul Muis-Dago 30

Gambar 3.7 Halte Bus dan Angkot Padjajaran 3 31

Gambar 3.8 Halte Bus dan Angkot Padjajaran 4 31

Gambar 3.9 Sign System Simbol Pemberhentian Bus dan Angkot 32 Gambar 3.10 Sign System Pada Halte Bus dan Angkot 32

Gambar 3.11 Jalur Angkot St. Hall-Gunung Batu 33

Gambar 3.12 Jalur Angkot Pasar Induk Caringin-Dago 33

BAB IV

Gambar 4.1 Tipografi Transport Heavy 45

Gambar 4.2 Tipografi Eurostile 46

Gambar 4.3 Legenda 47

Gambar 4.4 Cover Depan Buku Jalur Angkot Bandung 50 Gambar 4.5 Cover Belakang Buku Jalur Angkot Bandung 51 Gambar 4.6 Layout Grid Buku Jalur Angkot Bandung 52

Gambar 4.7 Layout Buku Jalur Angkot Bandung 52

Gambar 4.8 Layout Buku Jalur Angkot Bandung 53

Gambar 4.9 Layout Buku Jalur Angkot Bandung 53

Gambar 4.10 Layout Buku Jalur Angkot Bandung 54

Gambar 4.11 Layout Buku Jalur Angkot Bandung 54

Gambar 4.12 Halaman Website Jalur Angkot Bandung 55 Gambar 4.13 Halaman Website Jalur Angkot Bandung 56


(5)

Gambar 4.14 Halaman Website Jalur Angkot Bandung 56 Gambar 4.15 Mobile Site Jalur Angkot Bandung Pada Iphone versi Portrait 57 Gambar 4.16 Mobile Site Jalur Angkot Bandung Pada Iphone versi Landscape 57 Gambar 4.17 Aplikasi Mobile Jalur Angkot Bandung Pada Iphone 58 Gambar 4.18 Cover Brosur Informasi Jalur Angkot Bandung 58 Gambar 4.19 Isi Brosur Informasi Jalur Angkot Bandung 59 Gambar 4.20 Bentuk 3 Dimensi Angkot Abdul Muis-Cicaheum 59 Gambar 4.21 Tampak Samping Angkot Abdul Muis-Cicaheum 60 Gambar 4.22 Tampak Depan Angkot Abdul Muis-Cicaheum 60 Gambar 4.23 Tampak Belakang Angkot Abdul Muis-Cicaheum 61 Gambar 4.24 Sign Hati-hati Terhadap Barang Berharga; Membuang Sampah 62 Pada Tempatnya; Larangan Merokok; Larangan Menempel

Pada Kaca

Gambar 4.25 Sign Larangan, Tarif Angkot Minimal, Jam Operasional, dan 62 Peta Jalur Angkot

Gambar 4.26 Aplikasi Sign Larangan, Tarif Angkot Minimal, Jam Operasional 62 dan Peta Jalur Angkot Pada Bagian Atap Depan Mobil

Gambar 4.27 Sign System Pada Halte Bus dan Angkot 63 Gambar 4.28 Aplikasi Sign System Informasi Kode Angkot yang Melewati 64

Halte

Gambar 4.29 Aplikasi Sign System Informasi Kode Angkot yang Melewati 64 Halte

Gambar 4.30 Sign Simbol Tempat Pemberhentian Angkot 65

Gambar 4.31 Brosur Launching Buku 66

Gambar 4.32 X-Banner Launching Buku 67

Gambar 4.33 Seragam Identitas Pengemudi Angkot Abdul Muis-Cicaheum 68 Gambar 4.34 Seragam Identitas Pengemudi Angkot Abdul Muis-Dago 69


(6)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Keberadaan hidup masyarakat perkotaan, khususnya masyarakat kota Bandung tidak bisa terlepas dari peran transportasi umum. Perkembangan transportasi umum di kota Bandung termasuk yang paling baik diantara kota-kota lain yang ada di Indonesia, sampai pernah mendapatkan penghargaan (Hanhan Husna, 2011, Bandung Raih

Penghargaan Angkutan Massal Terbaik, http://inilah.com, diakses 5 Februari 2012

pk. 10.25 WIB). Transportasi umum yang bisa ditemukan di kota Bandung antara lain adalah bus, taksi, dan angkutan kota. Angkutan kota lebih akrab dengan sebutan angkot. Angkot menjadi transportasi umum yang digemari masyarakat, dengan harganya yang sangat murah, kuantitas angkot yang banyak, dan variasi jalur yang begitu beragam pula untuk menjangkau keseluruhan daerah yang ada di Bandung.

Dengan begitu beragamnya variasi jalur angkot yang ada, sangat susah ditemukan sumber informasi yang menyediakan peta, arah asal, dan arah tujuan keseluruhan jalur angkot tersebut (2010, Bandung Transportation, http://streetdirectory.com, diakses 6 Februari 2012 pk. 20.40 WIB). 39 trayek angkot dengan jurusan yang

berbeda-beda membuat masyarakat tidak bisa menghapal satu demi satu jalur angkot tersebut, dan hal ini menjadi kendala utama masyarakat menggunakan transportasi umum tersebut. Dengan harus bertanya dulu kepada orang lain sebelum bepergian justru menghabiskan waktu. Belum lagi masyarakat juga menjadi lari ke sosial media seperti facebook dan twitter, hanya untuk sekedar bertanya jalur angkot. Tidak hanya persoalan mengenai jalur angkot, masyarakat sering mengalami kejadian salah naik angkot karena lemahnya elemen informasi nama pada angkot. Masyarakat justru terbiasa membedakan angkot hanya dari segi warnanya saja dan warnanya tidak terlalu berbeda angkot satu dengan angkot yang lain. Masyarakat kerepotan, dan hal ini merupakan masalah yang harus secepatnya ditangani.


(7)

2

Hubungannya dengan bidang keilmuan desain komunikasi visual yaitu bagaimana merancang desain informasional yang mendukung perkembangan citra angkot ke arah yang lebih baik, terutama dirasakan masyarakat sebagai pengguna. Oleh sebab itu, ilmu desain komunikasi visual dipakai untuk mengkomunikasikan informasi apapun yang dibutuhkan masyarakat. Perancangan ulang grafis signage angkot, perancangan peta baik berupa media cetak atau website, dan perancangan ulang sign

system pada halte bus dan angkot sangat dibutuhkan oleh masyarakat luas, terutama

masyarakat kota Bandung. Demi kemudahan dan kepraktisan tanpa harus bertanya-tanya terlebih dahulu jika bepergian menggunakan angkot. Bentuk informasi ini akan dirancang dan disosialisasikan secara tepat kepada target sasaran.

1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup

1.2.1 Permasalahan

Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah dijabarkan diatas, penulis akan menguraikan masalah apa saja yang perlu dibahas:

 Bagaimanakah cara menaikkan citra angkot melalui desain informasi yang akan dirancang?

 Bagaimana membantu pengguna angkot dalam memperoleh informasi tentang jalur angkot ketika menggunakan angkot untuk bepergian?

Bagaimana merancang ulang desain informasi signage pada angkot, sign

system pada halte bus dan angkot, serta pembuatan peta informasi jalur


(8)

3

1.2.2 Ruang Lingkup

Permasalahan ini meliputi ruang lingkup untuk batas usia 17-25 tahun, anak muda baik laki-laki atau perempuan, yang berstatus ekonomi menengah, bertempat tinggal di kota Bandung tetapi bukan penduduk asli atau bisa dibilang pendatang baru yang berasal dari luar kota, yang sedang menjalani studi di tingkat menengah ke atas, kuliah, ataupun yang baru masuk dalam dunia kerja.

Selain untuk kalangan anak muda, rancangan desain informasional ini akan berguna untuk masyarakat umum kota Bandung, bahkan turis atau wisatawan yang membutuhkan informasi yang efektif ketika akan bepergian menggunakan angkot.

1.3 Tujuan Perancangan

Sesuai dengan permasalahan dan ruang lingkup yang telah diuraikan diatas, berikut ini akan dipaparkan tujuan perancangan:

 Menaikkan citra angkot melalui desain informasi yang akan dirancang, dengan pemberian informasi yang dibutuhkan oleh pengguna angkot

 Membantu pengguna angkot dalam memperoleh informasi tentang jalur angkot ketika menggunakan angkot untuk bepergian

Merancang ulang desain informasi signage pada angkot, sign system pada halte bus dan angkot, serta pembuatan peta informasi jalur angkot

1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

1. Melakukan observasi

Observasi ini dilakukan dengan cara menjadi partisipan aktif. 2. Melalui studi pustaka

Sumber data diperoleh melalui buku, majalah, dan koran. 3. Melakukan wawancara


(9)

4

Sumber data diperoleh melalui wawancara secara langsung kepada narasumber yang berrkaitan langsung dengan perancangan desain informasional ini.

4. Melalui kuesioner

Kuesioner yang akan disebarkan kepada pelajar, mahasiswa, dan masyarakat umum yang berkaitan langsung dengan perancangan desain informasional ini.


(10)

5


(11)

71

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Para pendatang baru terutama mahasiswa yang akan memasuki dunia kuliah di kota Bandung sudah tidak terhitung jumlahnya, sangatlah banyak. Dengan latar belakang yang buta akan arah kota Bandung, dan memiliki budget untuk hidup sehari-hari sangat minim, maka transportasi umum semacam angkot akan menjadi pilihan utama mereka ketika bepergian. Dengan beragamnya jalur angkot yang ada, maka mahasiswa/i ini kerepotan ketika akan bepergian ke suatu tempat. Kejadian seperti ini selalu terjadi.

Sumber masalahnya adalah dimana susah ditemukan informasi tentang jalur angkot kota Bandung. Kuantitas yang banyak jika tidak diimbangi dasar pemberian informasi yang baik, maka transportasi umum ini tidak memberi manfaat yang maksimal. Disusunlah buku informasi Jalur Angkot Bandung yang memberikan 39 peta jalur angkot dari ke 39 angkot yang ada. Selain informasi jalur masing-masing angkot, bisa ditemukan juga cara mudah menuju suatu tempat dengan informasi tambahan mengenai landmark-landmark apa yang dilewati oleh angkot-angkot tersebut. Warna menjadi peran utama dalam membedakan angkot yang satu dan yang lain, tetapi coding menjadi peran penting berikutnya untuk membantu memudahkan mencari jalur angkot yang ada. Buku ini dijamin akan memberi kemudahan kepada setiap mahasiswa/i pendatang baru yang menggunakannya, dan akan menaikkan citra angkot secara otomatis, karena dengan kemudahan bepergian, angkot akan selalu menjadi pilihan utama ketika bepergian.

5.2 Saran

Transportasi umum di Bandung perlu dibenahi secara informasional desain. Ketika banyak pendatang baru setiap tahunnya, kota Bandung akan semakin membutuhkan


(12)

72

keberadaannya dan sistem transportasinya angkot sudah cukup memberi banyak manfaat untuk mahasiswa/i, penulis pun merasakan manfaatnya. Walaupun ketika ditelusuri lebih dalam, angkot sangat memiliki banyak kekurangan, dari penyebab kemacetan, kotor, berhenti seenaknya, tingkat kriminalitas tinggi, dan pengemudi angkot yang suka mengemudi ugal-ugalan.

Tahap pertama yang bisa Pemerintah dan Dinas Perhubungan lakukan adalah persoalan jelasnya informasi jalur angkot, dan mempublikasikan dengan baik sarana tepat seperti buku Jalur Angkot Bandung.


(13)

DAFTAR PUSTAKA

Landa, Robin. 2011. Graphic Design Solutions, Fourth Edition. USA: Wadsworth

Pettersson, Rune. 2010. Information Design-Principles and Guidelines. Journal of Visual Literacy. Volume 29. Issue 2. Digital: Feldsted.

Poulin, Richard. 2011. The Language of Graphic Design: An Illustrated Handbook

for Understanding Fundamental Design Principles. USA: Rockport

http://inilah.com. Bandung Raih Penghargaan Angkutan Massal Terbaik. 5 Februari 2012, pk. 10.25 WIB.

http://streetdirectory.com. Bandung Transportation. 6 Februari 2012. pk. 20.40 WIB.

http://www.e-dukasi.net. Definisi Transportasi. 12 Februari 2012, pk. 12.05 WIB.

http://searchcrm.techtarget.com. Definition Information Design. 2 Maret 2012, pk. 10.37 WIB.

http://noupe.com. Graphic Design Theory: 50 Resources and Articles. 7 Maret 2012, pk. 19.35 WIB.

http://webdesign.org. Importance of Colors In Website Design. 2 Maret 2012, pk. 00.01 WIB.

http://webdesign.org. How To Create A Good Website. 2 Maret 2012, pk. 00.16


(1)

1.2.2 Ruang Lingkup

Permasalahan ini meliputi ruang lingkup untuk batas usia 17-25 tahun, anak muda baik laki-laki atau perempuan, yang berstatus ekonomi menengah, bertempat tinggal di kota Bandung tetapi bukan penduduk asli atau bisa dibilang pendatang baru yang berasal dari luar kota, yang sedang menjalani studi di tingkat menengah ke atas, kuliah, ataupun yang baru masuk dalam dunia kerja.

Selain untuk kalangan anak muda, rancangan desain informasional ini akan berguna untuk masyarakat umum kota Bandung, bahkan turis atau wisatawan yang membutuhkan informasi yang efektif ketika akan bepergian menggunakan angkot.

1.3 Tujuan Perancangan

Sesuai dengan permasalahan dan ruang lingkup yang telah diuraikan diatas, berikut ini akan dipaparkan tujuan perancangan:

 Menaikkan citra angkot melalui desain informasi yang akan dirancang, dengan pemberian informasi yang dibutuhkan oleh pengguna angkot

 Membantu pengguna angkot dalam memperoleh informasi tentang jalur angkot ketika menggunakan angkot untuk bepergian

Merancang ulang desain informasi signage pada angkot, sign system pada halte bus dan angkot, serta pembuatan peta informasi jalur angkot

1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data 1. Melakukan observasi

Observasi ini dilakukan dengan cara menjadi partisipan aktif. 2. Melalui studi pustaka

Sumber data diperoleh melalui buku, majalah, dan koran. 3. Melakukan wawancara


(2)

Universitas Kristen Maranatha

Sumber data diperoleh melalui wawancara secara langsung kepada narasumber yang berrkaitan langsung dengan perancangan desain informasional ini.

4. Melalui kuesioner

Kuesioner yang akan disebarkan kepada pelajar, mahasiswa, dan masyarakat umum yang berkaitan langsung dengan perancangan desain informasional ini.


(3)

(4)

Universitas Kristen Maranatha

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Para pendatang baru terutama mahasiswa yang akan memasuki dunia kuliah di kota Bandung sudah tidak terhitung jumlahnya, sangatlah banyak. Dengan latar belakang yang buta akan arah kota Bandung, dan memiliki budget untuk hidup sehari-hari sangat minim, maka transportasi umum semacam angkot akan menjadi pilihan utama mereka ketika bepergian. Dengan beragamnya jalur angkot yang ada, maka mahasiswa/i ini kerepotan ketika akan bepergian ke suatu tempat. Kejadian seperti ini selalu terjadi.

Sumber masalahnya adalah dimana susah ditemukan informasi tentang jalur angkot kota Bandung. Kuantitas yang banyak jika tidak diimbangi dasar pemberian informasi yang baik, maka transportasi umum ini tidak memberi manfaat yang maksimal. Disusunlah buku informasi Jalur Angkot Bandung yang memberikan 39 peta jalur angkot dari ke 39 angkot yang ada. Selain informasi jalur masing-masing angkot, bisa ditemukan juga cara mudah menuju suatu tempat dengan informasi tambahan mengenai landmark-landmark apa yang dilewati oleh angkot-angkot tersebut. Warna menjadi peran utama dalam membedakan angkot yang satu dan yang lain, tetapi coding menjadi peran penting berikutnya untuk membantu memudahkan mencari jalur angkot yang ada. Buku ini dijamin akan memberi kemudahan kepada setiap mahasiswa/i pendatang baru yang menggunakannya, dan akan menaikkan citra angkot secara otomatis, karena dengan kemudahan bepergian, angkot akan selalu menjadi pilihan utama ketika bepergian.

5.2 Saran

Transportasi umum di Bandung perlu dibenahi secara informasional desain. Ketika banyak pendatang baru setiap tahunnya, kota Bandung akan semakin membutuhkan fasilitas transportasi yang memudahkan dan membuat penggunanya puas. Secara


(5)

keberadaannya dan sistem transportasinya angkot sudah cukup memberi banyak manfaat untuk mahasiswa/i, penulis pun merasakan manfaatnya. Walaupun ketika ditelusuri lebih dalam, angkot sangat memiliki banyak kekurangan, dari penyebab kemacetan, kotor, berhenti seenaknya, tingkat kriminalitas tinggi, dan pengemudi angkot yang suka mengemudi ugal-ugalan.

Tahap pertama yang bisa Pemerintah dan Dinas Perhubungan lakukan adalah persoalan jelasnya informasi jalur angkot, dan mempublikasikan dengan baik sarana tepat seperti buku Jalur Angkot Bandung.


(6)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Landa, Robin. 2011. Graphic Design Solutions, Fourth Edition. USA: Wadsworth

Pettersson, Rune. 2010. Information Design-Principles and Guidelines. Journal of Visual Literacy. Volume 29. Issue 2. Digital: Feldsted.

Poulin, Richard. 2011. The Language of Graphic Design: An Illustrated Handbook for Understanding Fundamental Design Principles. USA: Rockport

http://inilah.com. Bandung Raih Penghargaan Angkutan Massal Terbaik. 5 Februari 2012, pk. 10.25 WIB.

http://streetdirectory.com. Bandung Transportation. 6 Februari 2012. pk. 20.40 WIB.

http://www.e-dukasi.net. Definisi Transportasi. 12 Februari 2012, pk. 12.05 WIB.

http://searchcrm.techtarget.com. Definition Information Design. 2 Maret 2012, pk. 10.37 WIB.

http://noupe.com. Graphic Design Theory: 50 Resources and Articles. 7 Maret 2012, pk. 19.35 WIB.

http://webdesign.org. Importance of Colors In Website Design. 2 Maret 2012, pk. 00.01 WIB.

http://webdesign.org. How To Create A Good Website. 2 Maret 2012, pk. 00.16