ANALISIS PENYAJIAN PANDUAN PEMBELAJARAN LITERASI SAINS DALAM BUKU GURU TEMATIK TERPADU KELAS IV SD/MI KURIKULUM 2013 : Studi Analisis Deskriptif Buku Guru Tema 3 Peduli Terhadap Makhluk Hidup.
(Studi Analisis Deskriptif Buku Guru Tema 3 Peduli Terhadap Makhluk Hidup)
TESIS
Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan Prodi Pendidikan Dasar konsentrasi IPA
Oleh Ai Hayati Rahayu
NIM 1201537
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DASAR SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2014
(2)
PANDUAN PEMBELAJARAN LITERASI SAINS DALAM BUKU GURU TEMATIK TERPADU KELAS IV SD/MI KURIKULUM 2013 (Studi Analisis Deskriptif Buku Guru Tema 3 Peduli Terhadap Makhluk Hidup)” ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri. Saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika ilmu yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/sanksi apabila di kemudian hari ditemukan adanya pelanggaran etika keilmuan atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.
Bandung, Juli 2014 Yang membuat pernyataan
(Ai Hayati Rahayu,S.Si) NIM : 1201537
AI HAYATI RAHAYU
ANALISIS PENYAJIAN PANDUAN PEMBELAJARAN LITERASI SAINS DALAM BUKU GURU TEMATIK TERPADU
KELAS IV SD/MI KURIKULUM 2013
(Studi Analisis Deskriptif Buku Guru Tema 3 Peduli Terhadap Makhluk Hidup) Telah disetujui dan disahkan oleh pembimbing:
(3)
Prof. Dr. Hertien Koosbandiah S, M.Sc.ES.Ph.D NIP : 1961 04191985032001
Pembimbing II
Dr. Wahyu Sopandi,MA NIP :196605251990011001
Mengetahui,
Ketua Program Studi Pendidikan Dasar
Dr.Hj.Ernawulan Syaodih,M.Pd NIP: 196510011998022001
“
Karena Belajar Adalah sebuah proses yang tidak pernah berhenti,
maka belajarlah terus sampai waktu telah ditetapkanNya
”
(4)
Tesis ini kupersembahkan dengan penuh rasa syukur dan bangga untuk keluarga
besarku yang tidak pernah berhenti selalu mendoakan dan memotivasi untuk
terus maju dan berjuang.
Abi Ibnu, Apa, Mamah, Kaka Shafa, Aa Azzam, Dede Faaiq,Insya
Allah Dia akan mengumpulkan kita di JannahNya
(5)
Ai Hayati Rahayu, 2014
Analisis Penyajian panduan Pembelajaran Literasi Sains Dalam Buku Guru Tematik Terpadu Kelas IV SD/MI Kurikulum 2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
halaman
PERNYATAAN ... i
ABSTRAK ... ii
KATA PENGANTAR ... iv
UCAPAN TERIMA KASIH ... v
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR GAMBAR ... x
DAFTAR GRAFIK ... xi
DAFTAR LAMPIRAN ... xii
BAB I PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang penelitian ... 1
B. Rumusan masalah ... 6
C. Batasan Masalah ... 7
D. Tujuan Penelitian ... 7
E. Manfaat Penelitian ... 7
F. Sistematika Penulisan ... 8
BAB II ANALISIS BUKU BERDASARKAN LITERASI SAINS ... 9
A. Buku Teks Pelajaran Tematik Terpadu ... 9
B. Muatan Materi Tema 3 Peduli Terhadap Mahluk Hidup ... 14
C. Pembelajaran Literasi Sains Tema 3 Peduli Terhadap Mahluk Hidup ... 17
D. Kurikulum 2013 dan Pembelajaran dalam Kurikulum 2013 ... 24
E. Literasi Sains ... 26
F. Kategori-kategori Menganalisis Buku Berdasarkan Literasi Sains ... 29
(6)
Ai Hayati Rahayu, 2014
Analisis Penyajian panduan Pembelajaran Literasi Sains Dalam Buku Guru Tematik Terpadu Kelas IV SD/MI Kurikulum 2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 44
A. Metode Penelitian ... 44
B. Objek Penelitian ... 44
C. Definisi Operasional ... 45
D. Instrumen Penelitian ... 46
E. Prosedur Penelitian ... 46
F. Alur Penelitian ... 55
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 56
A. Hasil Penelitian ... 58
a. Panduan Pembelajaran Aspek Sains sebagai Batang Tubuh . 63 b. Panduan Pembelajaran Aspek Sains sebagai Jalan Investigasi ... 64
c. Panduan Pembelajaran Aspek Sains sebagai Jalan Berpikir . 67 d. Panduan Pembelajaran Aspek Interaksi Sains, Teknologi dan Masyarakat ... 69
B. Pembahasan ... 71
a. Panduan Pembelajaran Aspek Sains sebagai Batang Tubuh .. 71
b. Panduan Pembelajaran Aspek Sains sebagai Jalan Investigasi ... 73
c. Panduan Pembelajaran Aspek Sains sebagai Jalan Berpikir .. 78
d. Panduan Pembelajaran Aspek Interaksi Sains, Teknologi dan Masyarakat ... 80
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 82
A. Simpulan ... 82
B. Saran ... 83
(7)
Ai Hayati Rahayu, 2014
Analisis Penyajian panduan Pembelajaran Literasi Sains Dalam Buku Guru Tematik Terpadu Kelas IV SD/MI Kurikulum 2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
LAMPIRAN ... 90 DAFTAR TABEL
2.1 Muatan Materi Tema 3 Peduli terhadap Mahluk Hidup ... 15 3.1 Aspek Literasi Sains ... 46 3.2 Pengambilan Sampel Halaman yang Dianalisis ... 48 3.3 Contoh Analisis Penyajian Panduan pembelajaran Aspek Literasi sains
Buku Panduan Guru ... 51 4.1 Jumlah Indikator Aspek Literasi Sains pada Setiap Subtema ... 58 4.2 Jumlah dan Persentase Aspek Literasi sains ... 61 4.3 Jumlah dan Persentase Indikator Aspek Sains sebagai Batang Tubuh ... 63 4.4 Jumlah dan Persentase Indikator Aspek Sains sebagai Jalan Investigasi 65 4.5 Jumlah dan Persentase Indikator Aspek Sains sebagai Jalan Berpikir ... 67 4.6 Jumlah dan Persentase Indikator Aspek Interaksi Sains, Teknologi dan
(8)
Ai Hayati Rahayu, 2014
Analisis Penyajian panduan Pembelajaran Literasi Sains Dalam Buku Guru Tematik Terpadu Kelas IV SD/MI Kurikulum 2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR GAMBAR
2.1 Perbedaan Konsep antara Hukum dan Teori ... 28 3.1 Contoh Halaman yang Dianalisis ... 52 4.1 Model Jaring Laba-laba Subtema 1 Hewan dan Tumbuhan di
(9)
Ai Hayati Rahayu, 2014
Analisis Penyajian panduan Pembelajaran Literasi Sains Dalam Buku Guru Tematik Terpadu Kelas IV SD/MI Kurikulum 2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR GRAFIK
4.1 Persentase Penyajian Panduan Pembelajaran Aspek Literasi Sains
dalam Buku Guru tema 3 ... 62
4.2 Persentase Indikator Aspek Sains sebagai Batang Tubuh ... 64
4.3 Persentase Indikator Aspek Sains sebagai Jalan Investigasi... 66
4.4 Persentase Indikator Aspek Sains sebagai Jalan berpikir ... 68
(10)
Ai Hayati Rahayu, 2014
Analisis Penyajian panduan Pembelajaran Literasi Sains Dalam Buku Guru Tematik Terpadu Kelas IV SD/MI Kurikulum 2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR LAMPIRAN
1 Lembar Pedoman Analisis Penyajian Panduan pembelajaran Literasi Sains dalam Buku Guru Kelas IV SD/MI Tema 3 Peduli
terhadap Mahluk Hidup ... 90 2 Analisis Penyajian Panduan Pembelajaran Aspek Literasi Sains
dalam Buku Guru Kelas IV SD/MI Tema 3 Peduli terhadap
Mahluk Hidup ... 95 3 Tabel Kesepakatan Peneliti 1,2 dan 3 ... 152 4 Perhitungan dan Tabel Hasil Kesepakatan Peneliti 1,2 dan 3 ... 160
(11)
Ai Hayati Rahayu, 2014
Analisis Penyajian panduan Pembelajaran Literasi Sains Dalam Buku Guru Tematik Terpadu Kelas IV SD/MI Kurikulum 2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ANALISIS PENYAJIAN PANDUAN PEMBELAJARAN LITERASI SAINS DALAM BUKU GURU TEMATIK TERPADU
KELAS IV SD/MI KURIKULUM 2013
(Studi Analisis Deskriptif Buku Guru Tema 3 Peduli Terhadap Makhluk Hidup) Ai Hayati Rahayu,S.Si
Email:ahayati75@gmail.com ABSTRAK
Penelitian yang berjudul Analisis Penyajian Panduan Pembelajaran Literasi Sains dalam Buku Guru Tematik Terpadu Kelas IV SD/MI Kurikulum 2013 (Studi Analisis Deskriptif Buku Guru Tema 3 Peduli Terhadap Makhluk Hidup), mengidentifikasi bagaimana panduan pembelajaran literasi sains direpresentasikan dalam buku guru tematik terpadu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauhmana panduan pembelajaran aspek literasi sains yang terdiri dari aspek sains sebagai batang tubuh (science as a body of knowledge), sains sebagai jalan investigasi (science as the way of investigating), sains sebagai jalan berpikir (science as the way of thingking), dan interaksi sains teknologi dan masyarakat ( the interaction among science tecnology and society) tersaji dalam buku guru tematik terpadu kurikulum 2013. Sumber data penelitian adalah buku panduan guru tematik terpadu kelas IV tema 3 Peduli Terhadap Mahluk Hidup. Penelitian menggunakan studi analisis deskriptif untuk mendeskripsikan aspek literasi sains tersebut. Analisis dilakukan dengan menggunakan instrumen yang diadopsi dari hasil penelitian Chiapetta, Sethna dan Filman dalam Padayache (2012). Hasil analisis menunjukan dua buah temuan penting yaitu: 1) Penyajian panduan pembelajaran aspek sains sebagai batang tubuh mempunyai prosentasi paling tinggi dibandingkan 3 aspek lainnya; 2) tidak semua indikator setiap aspek sains muncul dalam buku panduan guru.
Kata Kunci: buku guru, literasi sains, study analisis deskripsi kualitatif, kurikulum 2013
(12)
Ai Hayati Rahayu, 2014
Analisis Penyajian panduan Pembelajaran Literasi Sains Dalam Buku Guru Tematik Terpadu Kelas IV SD/MI Kurikulum 2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
The Analysis of Presentation Guided Learning Saintific Literacy in Thematic Integrated Teacher Book Grade IV Curriculum 2013
(Descriptive Analysis Studies Teacher Book 3 Themes Concerned About The Living Creature)
Ai Hayati Rahayu,S.Si ahayati75@gmail.com
Abstract
This research entitled the analysis of presentation guided learning saintific literacy in thematic integrated teacher book grade IV curriculum 2013 (descriptive analysis studies teacher book 3 themes concerned about the living creatures), identifing how aspects of scientific literacy is representated in the book. This study aims at determining the extent to which aspects of scientific literacy that consist of science as a body knowledge, science as the way of investigating, science as the way of thinking, and interaction among of science technology and society presented in the teacher book . The source of research data is an integrated thematic teacher book grade IV theme 3 concerned about the living creatures. The research study uses descriptive analysis to describe the aspects of scientific literacy. The analysis uses instruments that adopted from Chiapetta, Sethna and Filman in Padayache. The result of the analysis showed that two important findings: 1) aspect of science as a body of knowledge having the highest percentage of the three aspects; 2) Not all of indicators of the aspects found in the teacher book guide.
Keywords : teacher books, scientific literacy, study descriptive quantitative analysis, curriculum 2013.
(13)
Ai Hayati Rahayu, 2014
Analisis Penyajian panduan Pembelajaran Literasi Sains Dalam Buku Guru Tematik Terpadu Kelas IV SD/MI Kurikulum 2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu KATA PENGANTAR
Demi zat yang jiwaku berada digenggamanNya. Puji dan syukur ke hadirat Allah SWT atas segala limpahan karunia, perlindungan dan hidayah-Nya tesis ini dapat diselesaikan tepat waktu. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada Rosullah SAW, juga kepada keluarga, para sahabat, tabi’in serta para pengikutnya yang meniti jalan perjuangannya hingga akhir.
Tesis yang berjudul “Analisis Penyajian Panduan Pembelajaran Literasi Sains dalam Buku Guru Tematik Terpadu Kelas IV SD/MI kurikulum 2013 (Studi Analisis Deskriptif Buku Guru Tema 3 Peduli Terhadap Makhluk Hidup), mencoba memberikan gambaran bagaimana aspek-aspek literas sains yang terdiri dari dari aspek sains sebagai batang tubuh (science as a body of knowledge), sains sebagai jalan investigasi (science as the way of investigating), sains sebagai jalan berpikir (science as the way of thingking), dan interaksi sains teknologi dan masyarakat ( the interaction among science tecnology and society) tersaji dalam buku guru tematik terpadu kelas IV kurikulum 2013.
Untuk memahami hasil analisis, tesis ini disajikan sebagai berikut: 1) bab satu meliputi latar belakang, rumusan dan batasan masalah serta dilengkapi tujuan, manfaat penelitian dan definisi operasional ; 2) bab dua merupakan landasan teori dari penelitian tesis meliputi : teori tentang buku teks pelajaran tematik terpadu kurikulum 2013, muatan materi tema 3 peduli terhadap mahluk hidup, pembelajaran dalam Kurikulum 2013, Literasi sains, Kategori-kategori Menganalisis Buku berdasarkan aspek literasi sains; 3) bab tiga menerangkan metodologi penelitian meliputi ; metode, instrumen, sumber data, prosedur dan alur penelitian; 4) bab empat menyajikan hasil penelitian dan Pembahasan
(14)
Ai Hayati Rahayu, 2014
Analisis Penyajian panduan Pembelajaran Literasi Sains Dalam Buku Guru Tematik Terpadu Kelas IV SD/MI Kurikulum 2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
meliputi panduan pembelajaran aspek sains sebagai batang tubuh, sains sebagai jalan investigasi, sains sebagai jalan berpikir, interaksi sains teknologi dan masyarakat; 5) bab lima simpulan dan saran
UCAPAN TERIMA KASIH
Menjelang akhir proses pendidikan di Pasca Sarjana, begitu banyak ilmu dan pengalaman yang telah penulis dapatkan. Semuanya merupakan pembelajaran berharga yang semoga dapat menjadi bekal untuk hidup dan kehidupan di masa yang akan datang. Banyak bantuan yang telah diberikan oleh berbagai pihak baik secara langsung maupun tidak langsung di tengah berbagai kewajiban yang memang lebih banyak daripada waktu yang tersedia.
Ucapan terima kasih tidak akan pernah cukup untuk membalas dan menggambarkan bantuan tersebut, kepada:
1. Prof. Dr. Hertien Koosbandiah Surtikanti, M.Sc.ES.Ph. selaku pembimbing akademik sekaligus pembimbing I, atas segala pengorbanan waktu dan pemikiran dalam memberikan bimbingan, saran, serta petunjuk dari sejak awal memasuki pasca sarjana sampai proses menyelesaikan tesis ini.
2. Dr. Wahyu Sopandi, MA selaku pembimbing II atas pengorbanan waktu, pemikiran, diskusi-diskusi yang mencerahkan sehingga menjadikan tesis ini lebih bermakna.
3. Ketua prodi Pendidikan Dasar Dr.Hj.Ernawulan Syaodih, M.Pd beserta staff Ibu Een Kurniasih, yang selalu mengingatkan untuk segera menyelesaikan tesisnya.
(15)
Ai Hayati Rahayu, 2014
Analisis Penyajian panduan Pembelajaran Literasi Sains Dalam Buku Guru Tematik Terpadu Kelas IV SD/MI Kurikulum 2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4. Seluruh Dosen Panca Sarjana terutama prodi Pendidikan Dasar yang telah membimbing dan memberikan ilmunya, hanya Allah yang dapat membalas semua kebaikan mereka.
5. Pendamping dan pendukung terbesarku Ibnu Hasanudin,SE, Mamah, Apa atas limpahan cinta dan kasih sayangnya yang tiada akhir semoga kita dikumpulkan dalam jannahnya.
6. Permata-permata hatiku yang banyak diambil waktunya, Kaka Shafa, Aa Azzam, Dede Faaiq, “maafkan ummi ya Nak”, terus semangat mudah-mudahan tesis ini menjadi motivasi buat kalian.
7. Keluarga besar Rancakalong dan Cirebon, Dede Karwati, S.Pd (Ateu cantik), Mbu, atas dukungan doa dan pengorbanan waktunya karena sering direpotkan untuk menjaga anak-anak.
8. Kelas C Prodi Pendidikan Dasar yang begitu banyak memberi warna selama masa Pendidikan terutama Yeti Nurhayati, S.Pd, Desemberi Trianugrahwati,S.P dan Asep Koswara,S.Pd, Kamiludin,S.Pd atas diskusi-diskusi hebat yang kita lalui.
9. Kelas Sains Angkatan 2012, selamat berjuang teman. 10.Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu
Akhirnya tak ada gading yang tak retak. Perbaikan akan terus dilakukan untuk mendapatkan hasil yang optimal
Bandung, Juli 2014 Penulis
(16)
Ai Hayati Rahayu, 2014
Analisis Penyajian panduan Pembelajaran Literasi Sains Dalam Buku Guru Tematik Terpadu Kelas IV SD/MI Kurikulum 2013
(17)
Ai Hayati Rahayu, 2014
Analisis Penyajian panduan Pembelajaran Literasi Sains Dalam Buku Guru Tematik Terpadu Kelas IV SD/MI Kurikulum 2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Buku adalah komponen penting dalam proses pembelajaran. Buku teks atau buku ajar merupakan bahan pengajaran yang paling banyak digunakan diantara semua bahan pengajaran lainnya (Prastowo, 2013). Buku teks selain berfungsi mendukung guru saat melakukan pembelajaran juga merupakan alat bantu bagi siswa dalam menerima materi dari guru. Saat ini buku teks digunakan sebagai bahan utama pada setiap level sekolah (Toharudin, dkk. 2011). Pernyataan ini sejalan dengan hasil penelitian Hendrawati (2005) yang menunjukan bahwa penggunaan buku pelajaran sains di tingkat sekolah dasar mempunyai posisi yang penting sebagai bahan ajar. Kepemilikan buku juga berpengaruh terhadap prestasi peserta didik. World Bank (1995) melaporkan hasil penelitiannya bahwa keberadaan buku dalam hal ini kepemilikan siswa terhadap buku berkorelasi positif dengan prestasi belajar siswa (Muslich, 2010).
Buku ajar sains dijadikan pedoman oleh para guru sains di sekolah dasar dalam proses pembelajaran, baik di kelas maupun untuk pemberian pekerjaan rumah yang harus dikerjakan oleh peserta didik. Sejalan dengan itu secara khusus Stinner (1994) mengatakan bahwa membicarakan buku teks berarti membicarakan sesuatu yang mendasar, nyata dan berat. Pendapat Stinner ini sejalan dengan beberapa ahli lainnya (Yager,1983; Wheatley,1991; Yore,1991; Kyle,1992) yang menyatakan bahwa buku teks untuk pengajaran sains memiliki peran yang dominan dan esensial berkenaan dengan cara pengajaran sains (Toharudin, dkk. 2011).
Penelitian-penelitian terdahulu tentang buku teks telah banyak dilakukan. Andrian (2012) melakukan analisis keterbacaan teks buku pelajaran kelas III SD, meliputi teks Bahasa Indonesia, IPA dan IPS. Penelitian yang menggunakan
(18)
Ai Hayati Rahayu, 2014
Analisis Penyajian panduan Pembelajaran Literasi Sains Dalam Buku Guru Tematik Terpadu Kelas IV SD/MI Kurikulum 2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
metode Cloze Test ini menunjukan bahwa teks yang diuji secara umum memiliki tingkat keterbacaan sedang dengan rerata skor keterbacaannya 20-70%.
Afandi (2012) telah menganalisis dua sampel buku teks IPA Kelas IV yang digunakan di SD Gugus 04 Kecamatan Gading Rejo Kabupaten Pasuruan berdasarkan KTSP. Afandi menyimpulkan, (1) pendekatan penulisan buku teks tidak sesuai dengan pendekatan kurikulum tahun 2006; (2) materi dalam buku teks kurang sesuai dengan kompetensi dalam kurikulum tahun 2006; (3) sistem evaluasi dalam buku teks cenderung pada aspek kognitif. Penelitian lain dilakukan Pujiastuti (2010) yang melakukan perbandingan muatan ketrampilan proses sains antara buku BSE dan Non BSE. Hasil penelitiannya menyatakan bahwa konten isi buku tentang ketrampilan proses sains harus ditingkatkan agar sesuai dengan kurikulum yang bersangkutan.
Buku teks sains seharusnya berisi lebih dari sekedar definisi-definisi dari istilah-istilah. Seringkali buku teks hanya mendefinisikan istilah dan menjelaskan gagasan-gagasan saja. Buku teks tersebut gagal untuk menjelaskan bagaimana proses yang terlibat sehingga muncul gagasan-gagasan tersebut. Buku teks melewatkan proses-proses kreatif yang mengarah pada sains inkuiri (Collette & Chiapetta, 1994). Disinilah kandungan literasi sains sangat diperlukan dalam sebuah buku. Karena dalam literasi sains yang diperhatikan bukan hanya aspek konten saja, tetapi juga aspek proses yang dituangkan dalam sains sebagai jalan investigasi dan sains sebagai jalan berpikir.
Penelitian buku berdasarkan aspek literasi sains di sekolah dasar masih sedikit. Penelitian buku berdasarkan aspek literasi sains lebih banyak dilakukan pada buku-buku sains tingkat sekolah lanjutan. Contohnya adalah penelitian yang dilakukan Adisenjaya terhadap buku ajar biologi SMA X (Adisenjaya, 2009). Adisenjaya menemukan bahwa buku ajar biologi SMA X masih dipadati dengan muatan konten. Riadiyani (2009) juga melaporkan hasil penelitiannya bahwa buku teks pelajaran Biologi SMA XI masih harus ditingkatkan penyajiannya
(19)
Ai Hayati Rahayu, 2014
Analisis Penyajian panduan Pembelajaran Literasi Sains Dalam Buku Guru Tematik Terpadu Kelas IV SD/MI Kurikulum 2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
karena aspek literasi sains sangat penting untuk meningkatkan pemahaman peserta didik tentang sains dan kualitas literasi sains.
Saat ini sedang diberlakukan kurikulum 2013 yang merupakan pengembangan dari kurikulum 2006. Kurikulum 2013 adalah kurikulum berbasis kompetensi yang dirancang untuk mengantisipasi kebutuhan kompetensi abad 21. Dimana tantangan abad 21 di depan sangat menuntut kualitas manusia yang mumpuni yang ditunjang dengan kemampuan teknologi. Dunia kerja pada abad 21 akan semakin kompleks sehingga menuntut manusia-manusia yang selalu mengambil inisiatif, berpikir kritis, kreatif, dan cakap memecahkan masalah. Salah satu hal penting pada kurikulum 2013 berkaitan dengan buku adalah pengelolaannya dilakukan langsung oleh pemerintah pusat sebagai upaya untuk membantu pembelajaran peserta didik. Buku yang digunakan terdiri dari buku siswa dan buku panduan guru (Permendikbud, 2013).
Berkaitan dengan tantangan kompetensi abad 21 terdapat hubungan yang tak terpisahkan antara Ilmu Pengetahuan Alam (sains) dan teknologi. Sains dan teknologi mempunyai peran yang sangat besar dalam meningkatkan kesejahteraan umat manusia. Di sisi lain, dampak negatif dari perkembangan sains dan teknologi juga selalu membayangi kehidupan manusia. Oleh karena itu, pemahaman terhadap literasi sains dan teknologi (Scientific and technology literacy) sudah menjadi tuntutan yang tidak dapat ditawar lagi agar kita mampu memanfaatkan sains dan teknologi untuk kesejahteraan dan keselamatan umat manusia (Poedjiadi, 2005).
Berdasarkan beberapa penelitian buku-buku teks pelajaran selama ini mengenai aspek literasi sains disimpulkan bahwa buku teks lebih menekankan pada dimensi konten (sains sebagai batang tubuh) daripada dimensi proses dan aplikasi, sehingga di duga merupakan penyebab rendahnya tingkat literasi sains peserta didik di Indonesia (Firman, 2007; Adisendjaja, 2009). Adisenjaya (2009) menyatakan bahwa dari aspek penyajian buku-buku pelajaran yang beredar sejauh ini terlalu materialistik, kering, dan tidak menggugah kesadaran afektif
(20)
Ai Hayati Rahayu, 2014
Analisis Penyajian panduan Pembelajaran Literasi Sains Dalam Buku Guru Tematik Terpadu Kelas IV SD/MI Kurikulum 2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(emosional) peserta didik. Meskipun berorientasi kognitif yang amat kental, namun secara intelektual tidak mampu menggerakkan daya kritis dan rasa ingin tahu pembacanya (guru dan peserta didik).
Rendahnya tingkat literasi siswa Indonesia diketahui dari hasil penelitian tingkat Internasional. Saat ini diketahui ada tiga studi internasional yang dipercaya sebagai instrumen untuk menguji kompetensi global yaitu PIRLS, PISA dan TIMSS. Ketiga studi tersebut mengukur tingkat literasi membaca, matematika, dan sains peserta didik di seluruh dunia.
PIRLS (Progress in International Reading literacy study) melaporkan bahwa siswa Indonesia hanya mampu menguasai 30% dari materi bacaan yang disajikan karena mereka mengalami kesulitan dalam menjawab soal-soal bacaan yang memerlukan pemahaman dan penalaran (Toharudian, dkk. 2011). PISA (Programme for International Student Assesment) yang meneliti kemampuan membaca, matematika dan sains pada anak usia 15 tahun, menyatakan bahwa kemampuan rata-rata literasi sains peserta didik Indonesia masih jauh di bawah rerata internasional yang mencapai skor 500 (Toharudin, dkk. 2011). Hasil studi PISA tahun 2012 menunjukan tingkat literasi sains yang tidak jauh berbeda dengan hasil studi tahun 2009. Skor rata-rata PISA tahun 2012 peserta didik di Indonesia baru mencapai 382 sedangkan rata-rata internasional 501 (OECD,PISA 2013 database). Berdasarkan PISA 2013 pada tingkat kemampuan ini peserta didik Indonesia umumnya dinilai hanya mampu mengingat fakta, istilah, dan hukum-hukum ilmiah serta menggunakannya dalam menarik kesimpulan ilmiah yang sederhana. Peserta didik di Indonesia belum mampu untuk mengkomunikasikan dan mengkaitkan kemampuan itu dengan berbagai topik sains, apalagi menerapkan konsep-konsep yang kompleks dan abstrak dalam kehidupan sehari-hari. Hasil penelitian PIRLS dan PISA tidak jauh berbeda dari hasil penelitian TIMMS (Trends in International Mathematics and Science Study) sebelumnya. Menurut TIMSS skor rata-rata peserta didik Indonesia hanya mencapai tingkatan Low International Benchmark (IEA,TIMSS &PIRLS, 2011).
(21)
Ai Hayati Rahayu, 2014
Analisis Penyajian panduan Pembelajaran Literasi Sains Dalam Buku Guru Tematik Terpadu Kelas IV SD/MI Kurikulum 2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Rendahnya kemampuan literasi sains peserta didik Indonesia dipengaruhi oleh beberapa faktor. Menurut Munger (dalam Toharudin, dkk. 2011) faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kepemilikan literasi sains peserta didik di Indonesia berdasarkan PISA tahun 2006 adalah gender, lokasi sekolah, sosio ekonomik peserta didik, tingkat pendidikan orang tua, tingkat pendidikan guru dan jenis sekolah. Adisendjaja (2009) menyatakan bahwa rendahnya literasi sains juga disebabkan karena buku ajar yang digunakan yang secara konten masih sangat minim muatan literasi sainsnya. Terutama dalam konteks sains sebagai proses. Buku ajar yang digunakan masih dipadati dengan konsep, teori dan hukum-hukum.
Hadi & Mulyaningsing (2009) menyatakan berdasarkan hasil penelitiannya bahwa ada tiga faktor yang secara konsisten signifikan mempengaruhi kemampuan sains yaitu 1) kemampuan membaca, 2) kemampuan matematika, dan 3) fasilitas pendidikan. Fasilitas pendidikan salah satunya adalah bahan ajar yaitu buku. Jika merujuk pada model sistem pendidikan yang dipaparkan TIMMS (1994), kualitas pembelajaran dipengaruhi oleh kualitas sekolah, kurikulum, dan kualitas pengajaran. Jadi proses pembenahan dan pembaharuan pendidikan dasar harus difokuskan pada hal-hal tersebut diatas yaitu kualitas sekolah, kurikulum, dan kualitas pengajaran termasuk didalamnya adalah bahan ajar dan guru.
Pembelajaran sains tidak terlepas dari peranan guru dalam merencanakan, mendesain, melaksanakan dan menilai terhadap hasil pembelajaran sains. Kemampuan guru dalam menguasai dan membelajarkan sains diasumsikan masih lemah dan harus ditingkatkan (Budiastra, 2001; Gunawan, 2009; Jumrodah, 2009). Penelitian tentang pengaruh literasi sains guru terhadap kualitas pengajaran telah dilakukan juga oleh Nurkhoti’ah terhadap guru-guru SD di Boyolali yang menyatakan bahwa penguasaan literasi sains dan teknologi seorang guru baik secara langsung maupun tidak langsung sangat mempunyai kontribusi terhadap kualitas mengajar (Nurkhotia’ah, dkk. 2003).
(22)
Ai Hayati Rahayu, 2014
Analisis Penyajian panduan Pembelajaran Literasi Sains Dalam Buku Guru Tematik Terpadu Kelas IV SD/MI Kurikulum 2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan pemaparan di atas, literasi sains sangat diperlukan dalam dunia yang dipenuhi dengan produk-produk kerja ilmiah dan teknologi. Kepemilikan literasi sains peserta didik dan guru perlu ditingkatkan. Salah satunya adalah dengan meningkatkan kemampuan literasi sains peserta didik maupun guru melalui penggunaan buku ajar yang berliterasi sains.
Buku sebagai sumber pendukung agar tingkat literasi sains guru meningkat perlu diperhatikan kualitasnya, terutama aspek literasi sains. Sebagai media dan sumber pembelajaran, buku teks harus mampu mentransformasikan ilmu pengetahuan dan nilai-nilai yang tercantum di dalamnya. Berdasarkan hal tersebut di atas, maka isu-isu seputar buku teks pelajaran menjadi menarik untuk dipelajari dan diteliti. Salah satunya adalah aspek literasi sains pada buku ajar baik untuk siswa maupun guru yang telah difasilitasi oleh pemerintah. Sehingga penulis memandang perlu untuk melakukan penelitian dengan judul: “Analisis Penyajian Panduan Pembelajaran Literasi Sains dalam Buku Guru Tematik Terpadu Kelas IV SD/MI Kurikulum 2013 (Studi Analisis Deskriptif Buku Guru Tema 3 Peduli Terhadap Makhluk Hidup)”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: “Bagaimana penyajian panduan pembelajaran literasi sains dalam buku guru kelas IV tema 3 peduli terhadap makhluk hidup yang digunakan dalam kurikulum 2013?”
Untuk memberikan arahan yang jelas lebih dirincikan dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan penelitian sebagai berikut :
1. Bagaimana penyajian panduan pembelajaran literasi sains aspek sains sebagai batang tubuh dalam buku guru tema 3 kelas IV SD/MI kurikulum 2013? 2. Bagaimana penyajian panduan pembelajaran literasi sains aspek sains sebagai
(23)
Ai Hayati Rahayu, 2014
Analisis Penyajian panduan Pembelajaran Literasi Sains Dalam Buku Guru Tematik Terpadu Kelas IV SD/MI Kurikulum 2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Bagaimana penyajian panduan pembelajaran literasi sains aspek sains sebagai jalan investigasi dalam buku guru tema 3 kelas IV SD/MI kurikulum 2013? 4. Bagaimana penyajian panduan pembelajaran literasi sains aspek interaksi
sains, teknologi dan masyarakat (STS) dalam buku guru tema 3 kelas IV SD/MI kurikulum 2013?
C. Batasan Masalah
Agar lebih terfokus dan terarah, penelitian ini membatasi pada analisis isi buku berdasarkan aspek-aspek literasi sains. Objek penelitian yang digunakan sebagai sumber data adalah buku guru kelas IV tema 3 yaitu peduli terhadap makhluk hidup.
D. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana penyajian panduan pembelajaran aspek-aspek literasi sains dalam buku guru kelas IV tema 3 yaitu peduli terhadap makhluk hidup yang dipergunakan dalam kurikulum 2013 di tingkat SD/MI.
E. Manfaat Penelitian
Manfaat Penelitian ini secara umum diharapkan dapat memberikan sumbangan ilmu bagi semua praktisi pendidikan baik guru, pengelola/penyelenggara pendidikan dasar serta pemegang kebijakan yang menentukan masalah bahan ajar (buku teks). Secara khusus diharapkan dapat memberi manfaat:
1. Sebagai referensi dan bahan pertimbangan aspek literasi sains dalam buku panduan guru, sehingga para guru Sekolah Dasar dapat terbantu dalam mempergunakan buku panduan guru, dan diharapkan guru menjadi lebih
(24)
Ai Hayati Rahayu, 2014
Analisis Penyajian panduan Pembelajaran Literasi Sains Dalam Buku Guru Tematik Terpadu Kelas IV SD/MI Kurikulum 2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
termotivasi untuk terus menghasilkan inovasi-inovasi yang berkaitan dengan buku pelajaran.
2. Memberikan masukan kepada pemerintah khususnya pejabat yang berwenang dalam pengelolaan buku pelajaran untuk terus mengevaluasi kualitas buku yang akan digunakan terutama pada aspek literasi sainsnya.
3. Sebagai bahan kajian untuk proses penelitian yang lebih luas dan mendalam mengenai bahan ajar dalam hal ini buku teks berdasarkan aspek literasi sains.
F. Sistematika Penulisan
Laporan penelitian ini akan ditulis sesuai dengan sistematika pada pedoman penulisan karya ilmiah yang diterbitkan Universitas Pendidikan Indonesia pada tahun 2013 berikut ini :
1. Bab I : Pendahuluan yang terdiri atas latar belakang penelitian, rumusan masalah penelitian, batasan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi penelitian/sistematika penulisan.
2. Bab II : Kajian pustaka yang berfungsi sebagai landasan teoritis yang berisikan kajian teoritik akan literasi sains pada buku tematik terpadu kurikulum 2103.
3. Bab III : Metodologi penelitian yang berisikan metode penelitian, definisi operasional, objek penelitian, instrumen penelitian, prosedur penelitian yang terdiri dari tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap akhir penelitian, teknik pengumpulan data dan analisis pengolahan data dan alur penelitian. 4. Bab IV : Hasil penelitian dan pembahasan data penelitian.
(25)
Ai Hayati Rahayu, 2014
Analisis Penyajian panduan Pembelajaran Literasi Sains Dalam Buku Guru Tematik Terpadu Kelas IV SD/MI Kurikulum 2013
(26)
Ai Hayati Rahayu, 2014
Analisis Penyajian panduan Pembelajaran Literasi Sains Dalam Buku Guru Tematik Terpadu Kelas IV SD/MI Kurikulum 2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan teknik analisis isi (content analysis). Metode deskriptif adalah suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan membuat gambaran atau deskriptif tentang suatu keadaan secara obyektif (Eriyanto, 2011). Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif menurut Holsti (1969) adalah mengutamakan ketepatan dalam mengidentifikasi isi pesan seperti perhitungan penyebutan yang berulang-ulang dari kata-kata tertentu, konsep tema, atau penyajian informasi.
Analisis isi didefinisikan sebagai teknik yang mudah ditiru, sistematik untuk memampatkan kata-kata yang banyak dalam teks kedalam kategori yang lebih sedikit berdasarkan aturan pengkodean yang jelas (Berelson,1952; GAO,1996; Krippendorff,1980; dan Weber,1990 dalam Stemler,2001). Holsti dalam Stemler (2001) mendefinisikan analisis isi adalah teknik untuk membuat kesimpulan secara objektif dan sistematik untuk mengidentifikasi karakteristik pesan yang spesifik.
Analisis isi adalah suatu teknik penelitian ilmiah yang ditujukan untuk mengetahui gambaran karakteristik isi dan menarik inferensi dari isi. Analisis ini ditujukan untuk mengidentifikasi secara sistematis isi komunikasi yang tampak, dan dilakukan secara objektif, valid, reliable dan dapat direplikasi (Eriyanto,2011).
B. Objek Penelitian
Kurikulum 2013 telah menentukan buku pegangan siswa dan guru langsung dari pusat. Hal ini sudah diatur dalam permendikbud No 71 tahun 2013. Permendikbud ini menyatakan tentang buku teks pelajaran dan buku pegangan guru untuk sekolah dasar dan menengah. Kelas I terdiri dari buku agama dan 4
(27)
Ai Hayati Rahayu, 2014
Analisis Penyajian panduan Pembelajaran Literasi Sains Dalam Buku Guru Tematik Terpadu Kelas IV SD/MI Kurikulum 2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
tema meliputi tema diriku,kegemaranku, kegiatanku dan keluargaku. Sedangkan untuk kelas IV terdiri dari buku agama dan 4 tema meliputi tema indahnya kebersamaan, selalu berhemat energy, peduli terhadap makhluk hidup dan berbagai pekerjaan. Setiap tema disajikan dalam satu buku.
Objek penelitian ini adalah buku guru kelas IV SD semester 1 tema tiga yaitu peduli terhadap makhluk hidup. Sampel penelitian ini berupa beberapa halaman buku guru Kelas IV Sekolah Dasar yang akan dianalisis, yang memuat konten sains saja.
C. Definisi Operasional
a. Buku Tematik Terpadu : Buku yang dipergunakan dalam kurikulum 2013 yang berisi materi materi pelajaran tertentu yang disajikan secara terpadu dengan tema sebagai pemersatu, merupakan sumber pembelajaran utama untuk mencapai Kompetensi Dasar dan Kompetensi Inti dan diatur dalam permendikbud no 71 tahun 2013.
b. Literasi Sains : Kemampuan untuk menggunakan pengetahuan ilmiah, mengidentifikasi pertanyaan dan menarik kesimpulan berdasarkan fakta dan data untuk memahami alam semesta dan membuat keputusan sehingga memiliki sikap dan kepekaan yang tinggi terhadap diri dan lingkungannya dalam mengambil keputusan berdasarkan pertimbangan-pertimbangan sains. c. Kurikulum 2013 : Merupakan pengembangan kurikulum 2006 yang berbasis
kompetensi yang dirancang untuk mengantisipasi kompetensi abad 21, yang diterapkan oleh pemerintah sejak Juni 2013
d. Analisis Isi Deskriptif : Teknik penelitian ilmiah yang ditujukan untuk mengetahui gambaran karakteristik isi sebuah dokumen (buku), mengidentifikasi secara sistematis isi teks yang dilakukan secara obyektif, valid, reliable dan dapat direplikasi (Eriyanto, 2011).
e. Panduan pembelajaran literasi sains : Panduan untuk membelajarkan aspek-aspek literasi sains kepada peserta didik, dimana dalam proses
(28)
Ai Hayati Rahayu, 2014
Analisis Penyajian panduan Pembelajaran Literasi Sains Dalam Buku Guru Tematik Terpadu Kelas IV SD/MI Kurikulum 2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pembelajarannya didasarkan pada pengembangan kemampuan pengetahuan sains di berbagai sendi kehidupan, mencari solusi permasalahan, membuat keputusan, dan meningkatkan kualitas hidup (Holbrook & Rannikmae, 2009).
D. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan diadopsi dari lembar observasi yang berisi indikator literasi sains yang digunakan oleh Chiappetta,Fillman &Sethna (2004) dalam Padayache (2012). Kemudian dimodifikasi agar tepat untuk menganalisis buku panduan guru. Instrumen yang digunakan untuk menganalisis hasil modifikasi disajikan dalam lampiran 1.
E. Prosedur Penelitian
Tahapan analisis buku diadaptasi dari Padayache,2012 sebagai berikut: 1. Tahapan persiapan Penelitian
Pada tahap ini dilaksanakan perencanaan penelitian yang meliputi: a. Studi literatur untuk merumuskan masalah
Langkah awal yang dilaksanakan adalah menelaah hasil-hasil penelitian terdahulu, jurnal-jurnal yang berkaitan, serta buku tematik untuk kelas IV terutama buku panduan guru untuk selanjutnya menentukan masalah yang akan diteliti dari buku tersebut.
b. Penyusunan proposal penelitian yang akan diseminarkan c. Perbaikan proposal penelitian
d. Penyusunan instrumen penelitian berupa lembar pedoman analisis
Instrumen yang digunakan diadaptasi dari Chiapetta et al, (2004) yang selanjutnya dikembangkan untuk menjadi instrumen yang tepat untuk menilai buku panduan guru berdasarkan literasi sains. Instrumen Chiapetta sebagai acuan disajikan dalam tabel dibawah ini:
Tabel 3.1 Aspek Literasi Sains menurut Chiapetta, et al. (2004)
Aspek Literasi Sains Indikator
(29)
Ai Hayati Rahayu, 2014
Analisis Penyajian panduan Pembelajaran Literasi Sains Dalam Buku Guru Tematik Terpadu Kelas IV SD/MI Kurikulum 2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Aspek Literasi Sains Indikator
pengetahuan (Sains as a body of knowledge)
hukum dan prinsip b) Hipotesis,teori dan model
c) Pertanyaan untuk mengingat informasi Sains sebagai jalan untuk
investigasi (Sains as a way of investigating)
a) Belajar melalui penggunaan bahan
b) Belajar melalui penggunaan tabel dan grafik c) Membuat kalkulasi
d) Menerangkan jawaban
e) Berpartisipasi/ Terlibat dalam eksperimen f) Memperoleh informasi dari internet
g) Menggunakan observasi saintifik dan menarik kesimpulan
h) Analisis dan interprestasi data Sains sebagai jalan berpikir
(Sains as a way of thingking)
a) Menggambarkan bagaimana seorang ilmuwan menemukan atau bereksperimen. b) Perkembangan sejarah munculnya sebuah
ide atau gagasan.
c) Menekankan sifat empiris dan objektivitas ilmu sains
d) Penggunaan asumsi-asumsi.
e) Menunjukan bagaiman ilmu sains berjalan dengan pertimbangan induktif dan deduktif f) Mendiskusikan fakta dan bukti,
g) Memberikan hubungan sebab-akibat.
h) Menyajikan metode ilmiah atau langkah-langkah pemecahan masalah
i) Menunjukan sikap skeptic dan kritis
j) Menggambarkan imajinasi dan kreatifitas manusia
k) Menggambarkan karakteristik seorang ilmuwan.
l) Menunjukan berbagai jalan untuk memahami alam semesta
Interaksi Sains Teknologi dan Masyarakat (Science and its Interaction with technology and society)
a) Menggambarkan kegunaan ilmu sains dan teknologi bagi masyarakat
b) Menunjukan efek negative dari ilmu sains dan teknologi bagi masyarakat
c) Mendiskusikan masalah-masalah sosial yang berkaitan dengan ilmu sains atau teknologi. d) Menyebutkan karir-karir dan
pekerjaan-pekerjaan di bidang sains dan teknologi e) Memberikan kontribusi terhadap
keberagaman
(30)
Ai Hayati Rahayu, 2014
Analisis Penyajian panduan Pembelajaran Literasi Sains Dalam Buku Guru Tematik Terpadu Kelas IV SD/MI Kurikulum 2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Aspek Literasi Sains Indikator
g) Interaksi dengan masyarakat atau kolaborasi teman sebaya
h) Menerangkan keterbatasan dari sains i) Menjelaskan Etika dan nilai sains
Hasil pengembangan instrumen untuk menilai aspek literasi sains dalam buku tematik terpadu kurikulum 2013 kelas 4 tema peduli terhadap mahluk kemudian diberikan kepada pembimbing untuk divalidasi. Setelah divalidasi oleh pembimbing disajikan dalam lampiran 1 yaitu lembar pedoman analisis panduan pembelajaran literasi sains dalam buku guru SD/MI kelas IV tema 3 peduli terhadap makhluk hidup.
2. Tahapan Pelaksanaan Penelitian
Tahap ini merupakan inti dari proses penelitian yang akan dilakukan meliputi: a. Pemilihan Buku
Buku yang dianalisis ditentukan satu buah buku dari empat buku panduan guru yang telah ditetapkan dalam kurikulum 2013 berdasarkan permendikbud No 71 tahun 2013 yaitu buku tematik kelas IV tema 3 peduli terhadap makhluk hidup. Buku yang digunakan adalah hasil mengkopi dari guru yang sekolahnya sedang melaksanakan kurikulum 2013 serta mendownload dari internet pada alamat http://www.kemdikbud.go.id.
b. Pemilihan bab dan halaman
Buku teks yang dipergunakan pada kurikulum 2013 bersifat tematik terpadu jadi mata pelajaran sudah tidak dibedakan secara nyata. Buku tema 3 kelas IV ini selanjutnya dipilih halamannya berdasarkan ada atau tidaknya konten IPA. Hasil pemilihan halaman yang akan dianalisis disajikan dalam tabel 3.2. c. Langkah selanjutnya mendaftar unsur-unsur teks (pernyataan yang akan
dianalisis) yaitu berupa paragrap-paragraf, pertanyan-pertanyaan, gambar-gambar, tabel-tabel, beserta keterangannya, komentar-komentar singkat yang lengkap, dan aktivitas laboratorium atau aktivitas hans-on.. Paragraf yang tidak lengkap dianalisis dari awal paragraf, dengan melihat halaman
(31)
Ai Hayati Rahayu, 2014
Analisis Penyajian panduan Pembelajaran Literasi Sains Dalam Buku Guru Tematik Terpadu Kelas IV SD/MI Kurikulum 2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sebelumnya atau setelahnya. Jumlah halaman yang dianalisis dilihat pada tabel berikut.
Tabel 3.2 Pengambilan sampel halaman yang dianalisis
Subtema Materi Sains Pembelajaran Halaman Buku
Total Yang dianalisis Jumlah
Subtema 1 Morfologi hewan dan fungsinya
1. Hewan dan tumbuhan di lingkungan rumahku
10 1,2,3,4,5,8,10 7 Morfologi
hewan 2 6
11,12,13,14,15,1
6 6
Morfologi tumbuhan dan fungsinya
3 6 17,18,19,20,21,2
2 6
Bagian bunga dan fungsinya
4 6 23,24,25,26,28 5
Fungsi
batang 5 5 29,30,31,32,33 5
Evaluasi 6 17 36,37,39,41-47 10
Subtema 2 Daur hidup hewan
Keberagaman makhluk hidup di lingkunganku
10 52,53,54,55,56,
57,58,59,60,61 10 Daur hidup
hewan & tumbuhan
2 5 62,63,64,65,66 5
3 7 - 0
4 8 - 0
Daur hidup
padi 5 7
82,83,84,85,86,8
7,88 7
Evaluasi 6 9 91,92,93 3
Subtema 3 Ciri tumbuhan terawat dan tidak terawatt
1 8 98,99,100,101,1
02,103,104,105 3
2 5 - 0
Interaksi manusia dengan
3 5 112,113,114,115
(32)
Ai Hayati Rahayu, 2014
Analisis Penyajian panduan Pembelajaran Literasi Sains Dalam Buku Guru Tematik Terpadu Kelas IV SD/MI Kurikulum 2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Subtema Materi Sains Pembelajaran Halaman Buku
Total Yang dianalisis Jumlah
lingkungan
4 7 - 0
5 5 - 0
Evaluasi 6 11 131,138,140,141 4
Subtema 4 1 3 142,143,144 3
2 1 145 1
3 1 146 1
4 1 147 1
5 1 148 1
6 1 149 1
Jumlah 149 84
Keterangan: lampiran dan daftar pustaka tidak dianalisis 3. Tahapan Pengumpulan Data
a. Menentukan pernyataan-pernyataan yang akan dianalisis (unit analisis). Unit analisis bisa berupa paragaf, gambar, atau kegiatan eksperimen. Jika dalam satu paragraf dimungkinkan terdapat lebih dari satu indikator maka dilakukan pemenggalan pernyataan/paragraf tersebut. Tahap ini dilakukan berulang sampai mencapai kekonsistenan.
b. Menganalisis setiap pernyataan yang telah ditentukan dan mencocokannya dengan indikator literasi sains yang terdapat pada lembar pedoman analisis (pengkodean pernyataan).
Untuk memudahkan dalam melakukan proses analisis aspek sains dan indikatornya diberi kode angka dan alpahabet. Angka menunjukan nomor aspek sains sedangkan alphabet menunjukan indikator. Contohnya angka 1a menunjukan aspek no satu yaitu sains sebagai
(33)
Ai Hayati Rahayu, 2014
Analisis Penyajian panduan Pembelajaran Literasi Sains Dalam Buku Guru Tematik Terpadu Kelas IV SD/MI Kurikulum 2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
batang tubuh dan indikator untuk poin a yaitu pembelajaran fakta yang harus disajikan pada buku siswa.
Tahapan ini juga dilakukan secara berulang-ulang sampai dicapai kekonsistenan. Contoh cara melakukan koding dapat dilihat pada tabel 3.3.
Tabel 3.3 Contoh Analisis Aspek Literasi Sains Buku Pegangan Guru
Pokok bahasan
Pembelajaran ke
Pernyatan yang dianalisis Hasil Analisis
aspek literasi sains
Hal No
pernyataan
Pernyataan 1 2 3 4
Morfologi hewan
1 2 3 3.1
Menjelaskan bentuk luar tubuh hewan dan tumbuhan dan fungsinya 1b 1b
1 2 4 4.1
Menuliskan hasil pengamatan tentang bentuk luar (morfologi) tubuh hewan dan tumbuhan 1a
(34)
Ai Hayati Rahayu, 2014
Analisis Penyajian panduan Pembelajaran Literasi Sains Dalam Buku Guru Tematik Terpadu Kelas IV SD/MI Kurikulum 2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Jika no pernyataan 3 menurut peneliti termasuk pembelajaran konsep (1b) maka berilah kode pada tabel hasil analisis di tempat ini.
Jika no pernyataan 4 menurut peneliti termasuk pembelajaran fakta (1a) maka berilah kode pada tabel hasil analisis 1a
(35)
Ai Hayati Rahayu, 2014
Analisis Penyajian panduan Pembelajaran Literasi Sains Dalam Buku Guru Tematik Terpadu Kelas IV SD/MI Kurikulum 2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4. Tahapan Analisis Data
(36)
Ai Hayati Rahayu, 2014
Analisis Penyajian panduan Pembelajaran Literasi Sains Dalam Buku Guru Tematik Terpadu Kelas IV SD/MI Kurikulum 2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
a. Menghitung jumlah indikator literasi sains hasil koding dan menyajikan dalam tabel seperti di bawah ini.
No Aspek
LS Indikator Kode
Subtema
Jumlah
1 2 3 4
Jumlah
b. Menghitung persentase dari tiap aspek dengan teknik skoring menggunakan rumus sebagai berikut:
P% = ∑
∑ x 100% (Arikunto,2010:244) Keterangan:
P% = persentase yang diperoleh tiap aspek yang diamati
Σq = jumlah skor yang diperoleh tiap sub aspek yang diamati Σr = jumlah skor maksimal tiap sub aspek yang diamati
c. Menentukan Reliabilitas Pengamatan
Analisis isi mudah mengalami bias dan prasangka individu (Holliday,2003 dalam Padayache 2012). Agar terhindar dari bias maka reliabilitas dan validitas dari hasil analisis harus dilakukan. Weber (1990) mencatat untuk membuat kesimpulan yang valid dari sebuah analisis teks, prosedur yang dapat dipercaya dalam arti konsisten dapat dicapai jika ada orang lain yang melakukan analisis teks yang sama dengan cara yang sama. Oleh karenanya dalam penelitian ini akan digunakan observer lain yang akan menganalisis teks yang sama dengan cara yang sama. Observer yang diperlukan adalah yang memahami tentang aspek literasi sains juga. Dalam penelitian ini dilakukan oleh tiga orang termasuk peneliti. Peneliti yang turut menganalisis adalah mahasiswa S2 pendidikan dasar.
(37)
Ai Hayati Rahayu, 2014
Analisis Penyajian panduan Pembelajaran Literasi Sains Dalam Buku Guru Tematik Terpadu Kelas IV SD/MI Kurikulum 2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
d. Menghitung koefisien kesepakatan pengamat
Untuk menentukan toleransi perbedaan hasil pengamatan dari data yang telah diperoleh, digunakan rumus yang dikemukakan H.J.X Fernandes (1984) dalam Arikunto (2010), rumusnya sebagai berikut:
K= 2 �1+�2
Keterangan : K = koefisien kesepakatan
s = jumlah kesepakatan dua observer untuk objek yang sama N1 = jumlah kode pernyataan peneliti1
N2 = jumlah kode pernyataan peneliti 2
Setelah proses perhitungan memasukan kode pengamatan ke dalam tabel kesepakatan.
e. Menginterprestasikan data yang diperoleh
Data dari koefisien kesepakatan diinterprestasikan ke dalam kategori berikut (Landis & Koch,1977 dalam Padayache,2012)
a. Nilai koefisien kesepekatan kurang dari 0 : jelek b. Nilai koefisien kesepakatan 0,00 – 0,20 : sedikit
c. Nilai koefisien kesepakatan 0,21 – 0,40 : wajar,lumayan d. Nilai koefisien kesepakatan 0,41 – 0,60 : cukup
e. Nilai koefisien kesepakatan 0,61 – 0,80 : banyak sekali f. Nilai koefisien kesepakatan 0,81 – 1,00 : sempurna f. Menarik kesimpulan
Tahapan ini merupakan tahapan akhir meliputi interprestasi hasil analisis dan pembahasan.
g. Menyusun laporan
Pada tahapan ini adalah menyajikan hasil penelitian dalam bentuk tulisan ilmiah (tesis).
(38)
Ai Hayati Rahayu, 2014
Analisis Penyajian panduan Pembelajaran Literasi Sains Dalam Buku Guru Tematik Terpadu Kelas IV SD/MI Kurikulum 2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu F. Alur Penelitian
•studi literatur •penyusunan proposal •perbaikan proposal •penyusunan
instrumen penelitian Persiapan Penelitian
•pemilihan buku •pemilihan bab dan
halaman •penentuan
pernyataan
Pelaksanaan
Penelitian •menyusun penggalan pernyataan sampai konsisten
•pengkodean pernyataan sesuai dengan indikator yang telah disusun
Pengumpulan Data
•menghitung jumlah
•menentukan persentase
•menentukan reliabilitas
•interprestasi data dan menarik kesimpulan
•menyusun laporan
Tahap Analisis Data
(39)
Ai Hayati Rahayu, 2014
Analisis Penyajian panduan Pembelajaran Literasi Sains Dalam Buku Guru Tematik Terpadu Kelas IV SD/MI Kurikulum 2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
Hasil analisis buku panduan guru berdasarkan literasi sains memberikan fakta bahwa tidak semua indikator setiap aspek panduan pembelajaran literasi sains terpenuhi dalam buku panduan guru. Terdapat beberapa indikator yang seharusnya ada namun belum tersaji seperti dalam aspek sains sebagai jalan berpikir yaitu pada indikator bagaimana seorang ilmuwan melakukan eksperimen serta penjelasan sejarah ide sains.
Berdasarkan hasil analisis komposisi aspek sains sebagai berikut aspek literasi sains sebagai batang tubuh 44%, sains sebagai jalan untuk investigasi 26%, sains sebagai jalan berpikir 15% dan interaksi sains teknologi dan msayarakat 15%. Hasil analisis menunjukan bahwa aspek sains sebagai batang tubuh mempunyai porsi yang lebih banyak dibandingkan 3 aspek lainnya. Artinya buku panduan guru masih didominasi tentang pembelajaran fakta dan konsep.
A. Simpulan
Simpulan hasil penelitian berdasarkan temuan selama proses penelitian dapat menjawab pertanyaan penelitian yang telah diajukan sebagai berikut:
1. Penyajian panduan pembelajaran Aspek sains sebagai batang tubuh secara keseluruhan mempunyai porsi yang lebih banyak. Walaupun beberapa indikator tidak tersaji seperti indikator pembelajaran hukum, teori dan model. Ketidak tersajian indikator ini dikarenakan karakteristik dari materi untuk tahap sekolah dasar tidak memungkinkan adanya hukum dan teori. Penggunaan model juga tidak diperlukan karena sumber belajar materi ini sudah tersedia di alam.
2. Penyajian panduan pembelajaran aspek sains sebagai jalan investigasi sudah cukup menyajikan semua indikator kecuali indikator pembelajaran kalkulasi. Terdapat beberapa indikator yang diharapkan lebih banyak
(40)
Ai Hayati Rahayu, 2014
Analisis Penyajian panduan Pembelajaran Literasi Sains Dalam Buku Guru Tematik Terpadu Kelas IV SD/MI Kurikulum 2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
muncul namun masih sedikit diantaranya pembelajaran yang melibatkan peserta didik untuk melakukan ekperimen dan panduan untuk mendapatkan informasi dari internet.
3. Penyajian panduan pembelajaran aspek sains sebagai jalan berpikir mempunyai persentase yang masih sedikit. Masih banyak indikator-indikator yang seharusnya ada namun belum muncul. Diantaranya indikator panduan bagaimana seorang ilmuwan melakukan eksperimen, sejarah perkembangan ide, sifat empiris dan objektif, penggunaan asumsi-asumsi, penjelasan induktif dan deduktif, karakteristik ilmuwan dan alternatif memahami alam semesta. Aspek sains sebagai jalan berpikir masih sangat minim sehingga harus lebih diperhatikan kembali.
4. Penyajian panduan pembelajaran aspek interaksi sains teknologi dan masyarakat juga masih sangat sedikit. Aspek ini sebenarnya merupakan aspek aplikasi dan sikap sains. Seharusnya diharapkan dapat lebih banyak tersaji. Indikator-indikator seperti penjelasan karir atau pekerjaan, kontribusi terhadap keberagaman, dampak sosial budaya dari ilmu sains dan teknologi serta penjelasan keterbatasan sains tidak muncul. Indikator lain juga walaupun sudah ada namun porsinya masih sangat sedikit, misalnya indikator panduan diskusi masalah-masalah sosial yang berkaitan dengan sains dan teknologi.
B. Saran
Dalam kurikulum 2013 pada jenjang sekolah dasar mata pelajaran sains (IPA) ditiadakan di kelas 1 sampai 3, dan dijadikan sebagai penggerak pembelajaran untuk semua mata pelajaran. Oleh karenanya buku panduan guru harus dapat menyajikan literasi sains sehingga guru dapat betul-betul memahami dan menguasai literasi sains dan menjadikan sains sebagai penggerak untuk semua mata pelajaran. Hendaknya tim penyedia buku teks selain memperhatikan konten sains, harus juga menekankan isi buku
(41)
Ai Hayati Rahayu, 2014
Analisis Penyajian panduan Pembelajaran Literasi Sains Dalam Buku Guru Tematik Terpadu Kelas IV SD/MI Kurikulum 2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pada aspek proses dan aplikasi sains dalam hal ini (aspek sains sebagai jalan investigasi, aspek sains sebagai jalan berpikir, dan interaksi sains teknologi dan masyarakat).
Buku panduan guru sebaiknya diperkaya dengan sumber-sumber dari internet atau sumber-sumber lain sehingga guru dapat dengan mudah mengakses sumber-sumber tersebut untuk meningkatkan wawasannya. Buku panduan guru sebaiknya juga diperkaya dengan metode eksperimen
atau memotivasi guru untuk lebih kreatif dalam merencanakan proses pembelajaran berbasis eksperimen.
(42)
Ai Hayati Rahayu, 2014
Analisis Penyajian panduan Pembelajaran Literasi Sains Dalam Buku Guru Tematik Terpadu Kelas IV SD/MI Kurikulum 2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA
Adisendjaja ,H Y. (2009). Analisis Buku Ajar Biologi SMA Kelas X di Kota Bandung Berdasarkan Literasi Sains.Skripsi. tidak diterbitkan. Bandung:. FMIPA UPI
Afandi, (2012). Analisis Buku Teks IPA Kelas IV yang Digunakan di SD Gugus 04 Kecamatan Gading Rejo Kabupaten Pasuruan Berdasarkan KTSP. Skripsi, Jurusan Kependidikan Sekolah Dasar dan Pra Sekolah, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Malang.tidak diterbitkan.
Amalia, S .(2009). Analisis Buku Ajar Biologi SMP Kelas VIII di Kota Bandung Berdasarkan Literasi Sains. Skripsi:Tidak diterbitkan
Anonim. (2011). Topik Praktikum Fotosintesis. (online). Tersedia di : http://www.biologi.fst.unair.ac.id/.../acara%207%20%-%20 . diakses 15 Agustus 2014
Arikunto, S (2010). Prosedur Penelitian. Suatu Pendekatan Praktik. Bandung: Penerbit Rineka Cipta
Astriyani, E (2013), Analisis Buku Teks IPA Kelas IV Se Gugus 03 Kec Ngadirejo Kab Pacitan, Skripsi. Program Studi PGSD, FIP UNM
Budiastra, A. A. K, (2001). Sejauhmana Guru telah Menguasai Konsep ketrampilan proses dan sejauh mana ketrampilan proses tersebut dilaksanakan dalam pembelajaran IPA di SD. Laporan penelitian. FKIP Universitas terbuka;tidak diterbitkan
Campbell, N., Jane B R., Lawrence G.M. (2003). Terjemahan Biology (Edisi kelima jilid 1). Jakarta: Erlangga
Cansiz & Turkey. (2011) Scientific Literacy investigation in Science Curricula: The Case of Turkey. Journal of Educational Science. ISSN 130-8971
(43)
Ai Hayati Rahayu, 2014
Analisis Penyajian panduan Pembelajaran Literasi Sains Dalam Buku Guru Tematik Terpadu Kelas IV SD/MI Kurikulum 2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Chabalengula, Lorsbach, Mumba, Moore. (2008). Curriculum and Instructional Validity of Science Literacy Themes Covered in Zambian High School Bologi Curriculum. International Journal of Environmental & Science Education.3,(4),207-220
Chiappetta, E.L, Fillman, D.A, & Sentha, G. H. (1991) “A Method to Quality Major Themes of Scientific Literacy in Science Textbooks”. Journal of Research in science teaching. 28, (8), 713-725
Chiappetta, E.L, Fillman, D.A, & Sentha, G. H. (1991) “A Quantitative Analysis of High School Chemistry Textbooks for Scientific Literacy Themes and
Expository Learning Aids” Journal of Research in science teaching. 28,
(10), 939-951.
Collette,A. T & Chiappetta. E L (1994). Science Instruction In The Middle and Secondary Schools. New York:MacMillan Publishing.
Creswell,J.W. (2010). Research Design Pendekatan Kualitatif ,Kuantitatif, dan Mixed. Edisi ketiga.Yogyakarya:Pustaka Pelajar
DeBoer,G E.(2000). Scientific Literacy:Another Look at Its Historical and Contemporary Meanings and Its relationship to Science Education Reform. Journal of research In Science teaching. Vol.37,No 6, PP. 582 – 601.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (2013). Permendikbud Nomor 71 2013 tentang Buku Teks Pelajaran dan Buku Pegangan Tingkat Dasar dan Menengah. Jakarta: Departemen Pendidikan dan kebudayaan
---, Permendikbud Nomor 64 tahun 2013 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Departemen Pendidikan dan kebudayaan ---, Permendikbud Nomor 65 tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan
Dasar dan Menengah. Jakarta: Departemen Pendidikan dan kebudayaan ---, Permendik Nomor 66 tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan
Dasar dan menengah. Jakarta: Departemen Pendidikan dan kebudayaan Dimopoulus, K et al. (2005). Toward a Framework of Socio Linguistic Analysis
of Science Textbooks:The Greek Case. Research in Science education,35:175-195
(44)
Ai Hayati Rahayu, 2014
Analisis Penyajian panduan Pembelajaran Literasi Sains Dalam Buku Guru Tematik Terpadu Kelas IV SD/MI Kurikulum 2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Erdogan & Koseoglu. (2012). Analysis of High School Physich, Chemistry and Biology Curriculum in term of Scientific Literacy themes. Educational Science:theory & Practice.12(4),2899-2904
Eriyanto. (2011). Analisis Isi: Pengantar Metodologi Untuk Penelitian Ilmu Komunikasi dan Ilmu –ilmu soaial Lainnya. Jakarta: Kencana Prenada media Group
Eschach,H. (2006). Science Literacy In Primary School and Pre Schoool Springer, Dordrecht: The Nederlands
Firman.(2007). Analisis Literasi Sains Berdasarkan Hasil PISA Nasional Tahun 2006. Jakarta: Pusat Balitbang Depdiknas
Fogarty, R (1991). The Mind School-How to Integrate the Curricula. Illionis:Skylight Publishing
Garrison, D.R. & Archer. 2004. Inquiry and Critical Thingking Reflective Inquiry. (online): http://www.commons.ucalgary.ca. Diakses Agustus 2014. Gunawan S. (2009). Analisis Kesesuain Rencana Pembelajaran yang Dibuat
Guru SD dengan Pelaksanaan pembelajaran Sains. Tesis PPs UPI. Bandung: tidak diterbitkan.
Hadi,S & Mulyatiningsih, E. (2009). Model Trend Prestasi Peserta didik berdasarkan Data PISA Tahun 2000,2003, dan 2006. Makalah seminar Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah Hasil penelitian Puspendik.Jakarta
Hendrawati, S (2005). Analisis Konsep Mahluk Hidup dan Proses Kehidupan pada Buku Teks Sains tingkat SD. Skripsi prodi pendidikan Biologi FKIP Universitas Pasundan Bandung: tidak diterbitkan.
Holbrook, J & Rannikmae, M. (2009). The Meaning of Scientif Literacy. International Journal of Environmental & Science Education.Vol 4,No3,July 2009,275-288. ISSN 1306-3065 [online]. From
http://www.ijese.com/ retrieved desember 2013
Holsti, O.R. (1969). Content Analysis for the Social Sciences and Humanities. Reading, MA: Addison-Wesley
Jufri,Wahab (2013). Belajar dan Pembelajaran Sains. Bandung:Penerbit Pustaka Reka Cipta
(45)
Ai Hayati Rahayu, 2014
Analisis Penyajian panduan Pembelajaran Literasi Sains Dalam Buku Guru Tematik Terpadu Kelas IV SD/MI Kurikulum 2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Jumrodah. (2009). Manfaat Sharing Pengalaman Mengajar dalam Forum KKG Bagi peningkatan ketrampilan Membuka dan menutup pelajaran Serta Penguasaan Konsep Guru pada Mata pelajaran IPA SD. Tesis PPs UPI. Bandung: tidak diterbitkan.
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.(2013). Tema 3 Peduli terhadap Makhluk Hidup. Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013. Buku Guru SD/MI Kelas IV. Jakarta: Lazuardi GIS dan Politeknik Negeri Media Kreatif
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.(2013). Tema 3 Pedul terhadap Makhluk Hidup. Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013. Buku Siswa SD/MI Kelas IV. Jakarta: Lazuardi GIS dan Politeknik Negeri Media Kreatif
Kementrian Pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia, (2013), Uji Publik Kurikulum 2013, Penyederhanaan tematik integratif, [online]
http://www.kemdikbud.go.id/kemdikbud/uji publik-kurikulum 2013
Liu,Xiufeng. (2009). Beyond Science Literacy:Science and The public. International Journal of Environmental & Science Education.Vol 4,No3,July 2009,301-311 ISSN 1306-3065 [online]. From
http://www.ijese.com/ diakses Desember 2013
Laugksch. (1999). Scientific Literacy; A Conceptual Overview. School o Educational University of Cape Town Private Bag.7701. Rondebosch South Afrika.
Lucas, S.B. & Burlando, A. D. (1975). The new science methods and reading. Languange Arts 52
Muslich, M. (2010). Text Book Writing. Dasar-dasar Pemahaman, Penulisan dan pemakaian Buku teks. Jogjakarta : Ar Ruzz Media
McCormas,W.F., et al. (1998) The Nature of science in Sciense Education. Rationales and Strategies, Nedherland: Kluwer Academic Publisher Nugroho.I A (2009). Analisis dan Studi Komparatif Buku sekolah Elektronik
Sains Terhadap Buku Cetak Sains untuk Sekolah Dasar menggunakan Science Textbook Rating system. Laporan Penelitian Bermutu.Yogyakarta:FIP UNY.[online] diakses November 2013
(46)
Ai Hayati Rahayu, 2014
Analisis Penyajian panduan Pembelajaran Literasi Sains Dalam Buku Guru Tematik Terpadu Kelas IV SD/MI Kurikulum 2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Nurkhoti’ah, dkk. (2003). Pengaruh Pendidikan dan Literasi Sains Teknologi terhadap Kualitas pengajaran. Laporan penelitian-Universitas terbuka. [online]. Diakses 9 januari 2013
Nur, M. (1995) Pemahaman tentang IPA dan Ketrampilan Proses Sains Mahasiswa Jurusan Biologi, Fisika dan Kimia FMIPA IKIP. Disertasi. Bandung : tidak diterbitkan.
OECD, (2013). Programme for International student assasment. PISA 2012 result In Focus. Paris:OECD
Padayachee,K. (2012). A study on the Aalysis and Use of Life Sciences Textbooks for the Nature of Science. Dissertation. Online diakses tanggal 10 Desember 2013
Poedjiad, A. (2005). Sains Teknologi Masyarakat : Pendekatan pembelajaran Konstektual Bermuatan Nilai. Bandung: Remaja Rosdakarya
Prastowo, A. (2013). Pengembangan Bahan Ajar Tematik Panduan lengkap Aplikatif. Jogjakarta : Diva Press
Putra, S. R. (2013) Desain Belajar Mengajar Kreatif Berbasis Sains. Jogjakarta : Diva Press
Pujiastuti, P. (2010). Analisis & Studi Komparatif Muatan Science Process Skills antara Buku Sekolah Elektronik Sains dengan Buku Sains Non BSE. Laporan penelitian bermutu. Yogyakarta: FIP UNY [online] diakses 2 Juli 2014
Santrock, J.W. (2002) Life Span Development. Perkembangan Masa hidup (terjemahan jilid I Edisi kelima). Jakarta: Erlangga
Sisdiknas. (2012). Pergeseran Paradigma Belajar Abad 21. [online]. Tersedia
http://www.kemdikbud.go.id/kemdikbud/uji-publik-kurikulum-2013- diakses tanggal 11 November 2013
Stemler,S (2001). An overview of Content analysis. Practical assessment, Reasearch & Evaluation,7(17). Retrieve December 23,2013 from http:// PARE online.net/
Sugiyono.(2008). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: CV Alfabeta.
Souque, J.P. (1987) Science Education and Texbook Science. Canadian journal of Education, No 12, pp 74-86
(47)
Ai Hayati Rahayu, 2014
Analisis Penyajian panduan Pembelajaran Literasi Sains Dalam Buku Guru Tematik Terpadu Kelas IV SD/MI Kurikulum 2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tarigan, H. G. & Tarigan, D. (1991). Telaah Buku Teks Bahasa Indonesia. Bandung:Angkasa
TIMMS (2011) International result In Science Performance at the TIMSS 2012 International Benchmark. IEA
Toharudin, U. dkk. (2011) Membangun Literasi Sains Peserta Didik. Bandung:Humaniora
Udeani, U (2013). Quantitative Analysis of Secondary School Biology Textbooks for scientific Literacy Themes. Research Journal in Organizational Psychology & Educational Studies 2(1) 39-43. ISSN: 2276-8475. www. Emergingresource.org
Universitas Pendidikan Indonesia. (2013). Pedoman penulisan karya ilmiah. Bandung:UPI PRESS
Weber, R. P. (1990). Basic Content Analysis, 2nd ed. Newbury Park, CA. Yager,R. 1990. The Science/Tec hnology/Society Movement in the United
(1)
Ai Hayati Rahayu, 2014
Analisis Penyajian panduan Pembelajaran Literasi Sains Dalam Buku Guru Tematik Terpadu Kelas IV SD/MI Kurikulum 2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA
Adisendjaja ,H Y. (2009). Analisis Buku Ajar Biologi SMA Kelas X di Kota Bandung Berdasarkan Literasi Sains.Skripsi. tidak diterbitkan. Bandung:. FMIPA UPI
Afandi, (2012). Analisis Buku Teks IPA Kelas IV yang Digunakan di SD Gugus 04 Kecamatan Gading Rejo Kabupaten Pasuruan Berdasarkan KTSP. Skripsi, Jurusan Kependidikan Sekolah Dasar dan Pra Sekolah, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Malang.tidak diterbitkan.
Amalia, S .(2009). Analisis Buku Ajar Biologi SMP Kelas VIII di Kota Bandung Berdasarkan Literasi Sains. Skripsi:Tidak diterbitkan
Anonim. (2011). Topik Praktikum Fotosintesis. (online). Tersedia di : http://www.biologi.fst.unair.ac.id/.../acara%207%20%-%20 . diakses 15 Agustus 2014
Arikunto, S (2010). Prosedur Penelitian. Suatu Pendekatan Praktik. Bandung: Penerbit Rineka Cipta
Astriyani, E (2013), Analisis Buku Teks IPA Kelas IV Se Gugus 03 Kec Ngadirejo Kab Pacitan, Skripsi. Program Studi PGSD, FIP UNM
Budiastra, A. A. K, (2001). Sejauhmana Guru telah Menguasai Konsep ketrampilan proses dan sejauh mana ketrampilan proses tersebut dilaksanakan dalam pembelajaran IPA di SD. Laporan penelitian. FKIP Universitas terbuka;tidak diterbitkan
Campbell, N., Jane B R., Lawrence G.M. (2003). Terjemahan Biology (Edisi kelima jilid 1). Jakarta: Erlangga
Cansiz & Turkey. (2011) Scientific Literacy investigation in Science Curricula: The Case of Turkey. Journal of Educational Science. ISSN 130-8971
(2)
Ai Hayati Rahayu, 2014
Analisis Penyajian panduan Pembelajaran Literasi Sains Dalam Buku Guru Tematik Terpadu Kelas IV SD/MI Kurikulum 2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Chabalengula, Lorsbach, Mumba, Moore. (2008). Curriculum and Instructional Validity of Science Literacy Themes Covered in Zambian High School Bologi Curriculum. International Journal of Environmental & Science Education.3,(4),207-220
Chiappetta, E.L, Fillman, D.A, & Sentha, G. H. (1991) “A Method to Quality Major Themes of Scientific Literacy in Science Textbooks”. Journal of Research in science teaching. 28, (8), 713-725
Chiappetta, E.L, Fillman, D.A, & Sentha, G. H. (1991) “A Quantitative Analysis of High School Chemistry Textbooks for Scientific Literacy Themes and Expository Learning Aids” Journal of Research in science teaching. 28, (10), 939-951.
Collette,A. T & Chiappetta. E L (1994). Science Instruction In The Middle and Secondary Schools. New York:MacMillan Publishing.
Creswell,J.W. (2010). Research Design Pendekatan Kualitatif ,Kuantitatif, dan Mixed. Edisi ketiga.Yogyakarya:Pustaka Pelajar
DeBoer,G E.(2000). Scientific Literacy:Another Look at Its Historical and Contemporary Meanings and Its relationship to Science Education Reform. Journal of research In Science teaching. Vol.37,No 6, PP. 582 – 601.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (2013). Permendikbud Nomor 71 2013 tentang Buku Teks Pelajaran dan Buku Pegangan Tingkat Dasar dan Menengah. Jakarta: Departemen Pendidikan dan kebudayaan
---, Permendikbud Nomor 64 tahun 2013 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Departemen Pendidikan dan kebudayaan ---, Permendikbud Nomor 65 tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan
Dasar dan Menengah. Jakarta: Departemen Pendidikan dan kebudayaan ---, Permendik Nomor 66 tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan
Dasar dan menengah. Jakarta: Departemen Pendidikan dan kebudayaan Dimopoulus, K et al. (2005). Toward a Framework of Socio Linguistic Analysis
of Science Textbooks:The Greek Case. Research in Science education,35:175-195
(3)
Ai Hayati Rahayu, 2014
Analisis Penyajian panduan Pembelajaran Literasi Sains Dalam Buku Guru Tematik Terpadu Kelas IV SD/MI Kurikulum 2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Erdogan & Koseoglu. (2012). Analysis of High School Physich, Chemistry and Biology Curriculum in term of Scientific Literacy themes. Educational Science:theory & Practice.12(4),2899-2904
Eriyanto. (2011). Analisis Isi: Pengantar Metodologi Untuk Penelitian Ilmu Komunikasi dan Ilmu –ilmu soaial Lainnya. Jakarta: Kencana Prenada media Group
Eschach,H. (2006). Science Literacy In Primary School and Pre Schoool Springer, Dordrecht: The Nederlands
Firman.(2007). Analisis Literasi Sains Berdasarkan Hasil PISA Nasional Tahun 2006. Jakarta: Pusat Balitbang Depdiknas
Fogarty, R (1991). The Mind School-How to Integrate the Curricula. Illionis:Skylight Publishing
Garrison, D.R. & Archer. 2004. Inquiry and Critical Thingking Reflective Inquiry. (online): http://www.commons.ucalgary.ca. Diakses Agustus 2014. Gunawan S. (2009). Analisis Kesesuain Rencana Pembelajaran yang Dibuat
Guru SD dengan Pelaksanaan pembelajaran Sains. Tesis PPs UPI. Bandung: tidak diterbitkan.
Hadi,S & Mulyatiningsih, E. (2009). Model Trend Prestasi Peserta didik berdasarkan Data PISA Tahun 2000,2003, dan 2006. Makalah seminar Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah Hasil penelitian Puspendik.Jakarta
Hendrawati, S (2005). Analisis Konsep Mahluk Hidup dan Proses Kehidupan pada Buku Teks Sains tingkat SD. Skripsi prodi pendidikan Biologi FKIP Universitas Pasundan Bandung: tidak diterbitkan.
Holbrook, J & Rannikmae, M. (2009). The Meaning of Scientif Literacy. International Journal of Environmental & Science Education.Vol 4,No3,July 2009,275-288. ISSN 1306-3065 [online]. From http://www.ijese.com/ retrieved desember 2013
Holsti, O.R. (1969). Content Analysis for the Social Sciences and Humanities. Reading, MA: Addison-Wesley
Jufri,Wahab (2013). Belajar dan Pembelajaran Sains. Bandung:Penerbit Pustaka Reka Cipta
(4)
Ai Hayati Rahayu, 2014
Analisis Penyajian panduan Pembelajaran Literasi Sains Dalam Buku Guru Tematik Terpadu Kelas IV SD/MI Kurikulum 2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Jumrodah. (2009). Manfaat Sharing Pengalaman Mengajar dalam Forum KKG Bagi peningkatan ketrampilan Membuka dan menutup pelajaran Serta Penguasaan Konsep Guru pada Mata pelajaran IPA SD. Tesis PPs UPI. Bandung: tidak diterbitkan.
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.(2013). Tema 3 Peduli terhadap Makhluk Hidup. Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013. Buku Guru SD/MI Kelas IV. Jakarta: Lazuardi GIS dan Politeknik Negeri Media Kreatif
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.(2013). Tema 3 Pedul terhadap Makhluk Hidup. Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013. Buku Siswa SD/MI Kelas IV. Jakarta: Lazuardi GIS dan Politeknik Negeri Media Kreatif
Kementrian Pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia, (2013), Uji Publik Kurikulum 2013, Penyederhanaan tematik integratif, [online] http://www.kemdikbud.go.id/kemdikbud/uji publik-kurikulum 2013 Liu,Xiufeng. (2009). Beyond Science Literacy:Science and The public.
International Journal of Environmental & Science Education.Vol 4,No3,July 2009,301-311 ISSN 1306-3065 [online]. From http://www.ijese.com/ diakses Desember 2013
Laugksch. (1999). Scientific Literacy; A Conceptual Overview. School o Educational University of Cape Town Private Bag.7701. Rondebosch South Afrika.
Lucas, S.B. & Burlando, A. D. (1975). The new science methods and reading. Languange Arts 52
Muslich, M. (2010). Text Book Writing. Dasar-dasar Pemahaman, Penulisan dan pemakaian Buku teks. Jogjakarta : Ar Ruzz Media
McCormas,W.F., et al. (1998) The Nature of science in Sciense Education. Rationales and Strategies, Nedherland: Kluwer Academic Publisher Nugroho.I A (2009). Analisis dan Studi Komparatif Buku sekolah Elektronik
Sains Terhadap Buku Cetak Sains untuk Sekolah Dasar menggunakan Science Textbook Rating system. Laporan Penelitian Bermutu.Yogyakarta:FIP UNY.[online] diakses November 2013
(5)
Ai Hayati Rahayu, 2014
Analisis Penyajian panduan Pembelajaran Literasi Sains Dalam Buku Guru Tematik Terpadu Kelas IV SD/MI Kurikulum 2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Nurkhoti’ah, dkk. (2003). Pengaruh Pendidikan dan Literasi Sains Teknologi
terhadap Kualitas pengajaran. Laporan penelitian-Universitas terbuka. [online]. Diakses 9 januari 2013
Nur, M. (1995) Pemahaman tentang IPA dan Ketrampilan Proses Sains Mahasiswa Jurusan Biologi, Fisika dan Kimia FMIPA IKIP. Disertasi. Bandung : tidak diterbitkan.
OECD, (2013). Programme for International student assasment. PISA 2012 result In Focus. Paris:OECD
Padayachee,K. (2012). A study on the Aalysis and Use of Life Sciences Textbooks for the Nature of Science. Dissertation. Online diakses tanggal 10 Desember 2013
Poedjiad, A. (2005). Sains Teknologi Masyarakat : Pendekatan pembelajaran Konstektual Bermuatan Nilai. Bandung: Remaja Rosdakarya
Prastowo, A. (2013). Pengembangan Bahan Ajar Tematik Panduan lengkap Aplikatif. Jogjakarta : Diva Press
Putra, S. R. (2013) Desain Belajar Mengajar Kreatif Berbasis Sains. Jogjakarta : Diva Press
Pujiastuti, P. (2010). Analisis & Studi Komparatif Muatan Science Process Skills antara Buku Sekolah Elektronik Sains dengan Buku Sains Non BSE. Laporan penelitian bermutu. Yogyakarta: FIP UNY [online] diakses 2 Juli 2014
Santrock, J.W. (2002) Life Span Development. Perkembangan Masa hidup (terjemahan jilid I Edisi kelima). Jakarta: Erlangga
Sisdiknas. (2012). Pergeseran Paradigma Belajar Abad 21. [online]. Tersedia http://www.kemdikbud.go.id/kemdikbud/uji-publik-kurikulum-2013- diakses tanggal 11 November 2013
Stemler,S (2001). An overview of Content analysis. Practical assessment, Reasearch & Evaluation,7(17). Retrieve December 23,2013 from http:// PARE online.net/
Sugiyono.(2008). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: CV Alfabeta.
Souque, J.P. (1987) Science Education and Texbook Science. Canadian journal of Education, No 12, pp 74-86
(6)
Ai Hayati Rahayu, 2014
Analisis Penyajian panduan Pembelajaran Literasi Sains Dalam Buku Guru Tematik Terpadu Kelas IV SD/MI Kurikulum 2013
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tarigan, H. G. & Tarigan, D. (1991). Telaah Buku Teks Bahasa Indonesia. Bandung:Angkasa
TIMMS (2011) International result In Science Performance at the TIMSS 2012 International Benchmark. IEA
Toharudin, U. dkk. (2011) Membangun Literasi Sains Peserta Didik. Bandung:Humaniora
Udeani, U (2013). Quantitative Analysis of Secondary School Biology Textbooks for scientific Literacy Themes. Research Journal in Organizational Psychology & Educational Studies 2(1) 39-43. ISSN: 2276-8475. www. Emergingresource.org
Universitas Pendidikan Indonesia. (2013). Pedoman penulisan karya ilmiah. Bandung:UPI PRESS
Weber, R. P. (1990). Basic Content Analysis, 2nd ed. Newbury Park, CA. Yager,R. 1990. The Science/Tec hnology/Society Movement in the United