ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN MURABAHAH KPR : Survey Pada Bank Umum Syariah di Indonesia.

(1)

No. Daftar/FPEB/513/UN.40.7/DI/LT/2013

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN MURABAHAH KPR

(Survey Pada Bank Umum Syariah di Indonesia) SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Ekonomi

Oleh MIDA EGIANA

0906252

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2013


(2)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN MURABAHAH KPR

(Survey Pada Bank Umum Syariah di Indonesia)

Oleh: MIDA EGIANA

Sebuah Skripsi yang Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

© Mida Egiana 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

November 2013

Hak Cipta dilindungi Undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

LEMBAR PENGESAHAN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MURABAHAH KPR

(Survey Pada Bank Umum Syariah)

Skripsi ini disetujui dan disahkan oleh pembimbing :

Pembimbing I Pembimbing II

Prof. Dr. H. Eeng Ahman, MS Dr. Amir Machmud, Se., M.Si NIP. 19790625 200501 1 002 NIP. 19710411 201012 1 001

Mengetahui

Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi

Dr. Ikaputera Waspada, MM NIP. 19610420 198703 1 002


(4)

Mida Egiana, 2014

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Murabahah KPR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

Mida Egiana. 0906252. “ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG

MEMPENGARUHI PERMINTAAN MURABAHAH KPR” (Survey Pada

Bank Umum Syariah di Indonesia). Dibawah bimbingan Prof. Dr. H. Eeng

Ahman, MS dan Dr.Amir Machmud, SE.MSi.

Produk pembiayaan mudharabah sebagai core product bank syariah merupakan tulang punggung bank syariah dalam melaksanakan fungsi intermediasinya. Produk pembiayaan mudharabah memiliki ciri pokok yang berbeda dengan produk kredit bank konvensional, yaitu dalam hal pemberian imbalan kepada mudharib (debitur) berupa nisbah bagi hasil yang disepakati kedua belah pihak. Nisbah bagi hasil dikatakan rasional bagi kedua belah pihak jika pertimbangan mudharib mengakomodasi pertimbangan bank (kreditur) dalam penetapan besarnya nisbah bagi hasil.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis tentang faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan murabahah kepemilikan rumah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif/kuantitatif dengan menggunakan dokumen dan studi kepustakaan sebagai alat pengumpulan data, data yang telah terkumpul kemudian dianalisis dengan menggunakan regresi liniear data panel dengan dibantu program aplikasi EViews07.

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan murabahah kepemilikan rumah adalah margin keuntungan, dan bunga pada bank lain. Kedua faktor tersebut secara signifikan mempengaruhi permintaan murabahah kepemilikan rumah yang diterapkan pada bank umum syariah di Indonesia.


(5)

ABSTRACT

Mida Egiana. 0906252. “ANALISYS FACTORS AFFECTING

DEMAND OF MURABAHAH KPR” (Survey On Commercial Islamic Bank

in Indonesia). Under the guidance of Prof. Dr. H. Eeng Ahman, MS and Dr. Amir

Machmud, SE. MSi.

Mudharabah financing product as a core product of Islamic bank is a

backbone to implement the Islamic bank’s intermediation function. It has a different characteristic of a conventional bank loan product, in terms of providing compensation to mudharib (debtor) in the form of nisbah (profit sharing ratio) is agreed by both parties. The profit sharing ratio is said to be rational for both parties if the mudharib consideration accommodate bank consideration (lender) in fixing the amount of the profit sharing ratio.

This study aims to identify and analyze the factors that affect the murabahah demand for home ownership. The method used in this research is descriptive/quantitative study using a document and literature as a means of data collection, after that the data is collected and analyzed using linear regression with panel data aided EViews07 application program.

The result showed the factor that influences the murabahah demand for home ownership is profit margins and interest in the other bank. Both of these factors significantly affect the murabahah demand for home ownership, which is applied in Islamic banks in Indonesia.


(6)

(7)

DAFTAR ISI

ABSTRAK

KATA PENGANTAR i

UCAPAN TERIMA KASIH ii

DAFTAR ISI iv

DAFTAR TABEL vi

DAFTAR GAMBAR vii

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1.Latar Belakang Masalah 1

1.2.Rumusan Masalah 3

1.3.Tujuan Penelitian 4

1.4.Manfaat Penelitian 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, RUMUSAN MASALAH, DAN

HIPOTESIS 5

2.1. Tinjauan Pustaka 5

2.1.1. Konsep Permintaan 5

2.1.2. Teori Permintaan Jasa Bank 12

2.2. Kerangka Pemikiran 31

2.3. Hipotesis 37

BAB III METODE PENELITIAN 38

3.1. Objek Penelitian 38

3.2. Metode Penelitian 38

3.3. Populasi dan Sampel 38

3.4. Operasional Variabel 39

3.5. Teknik Pengumpulan Data 41

3.6. Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis 42

3.6.1. Teknik Analisis Data 42

3.6.2. Pengujian Hipotesis 53

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 56 4.1. Sejarah Perkembangan Perbankan Syariah 56


(8)

v

Mida Egiana, 2014

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Murabahah KPR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.2. Penjelasan Produk Pembiayaan Murabahah KPR Setiap Bank 59

4.3. Analisis Data 92

4.3.1. Uji Regresi Data Panel 92

4.3.2. Uji Asumsi Klasik 94

4.4. Pengujian Hipotesis 96

4.5. Pembahasan Hasil Penelitian 98

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 102

5.1. Kesimpulan 102

5.2. Saran 102

DAFTAR PUSTAKA 103

DAFTAR LAMPIRAN 106


(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1. Perbandingan Jumlah Permintaan Pembiayaan Murabahah

KPR 2

Tabel 3.1. Definisi Operasionalisasi Variabel 39 Tabel 4.1. Perkembangan Permintaan Pembiayaan KPR IB Hasanah 61 Tabel 4.2. Perkembangan Permintaan Pembiayaan Griya BSM 64 Tabel 4.3. Maksimum Pembiayaan Griya BSM 65 Tabel 4.4. Perkembangan Permintaan Pembiayaan Griya iB Hasanah 67 Tabel 4.5. Perkembangan Permintaan Pembiayaan KPR BRISyariah IB 69 Tabel 4.6. Perkembangan Permintaan Pembiayaan KPR Utama IB 75 Tabel 4.7. Perkembangan Permintaan Pembiayaan KPR IB Maslahah 78 Tabel 4.8. Perkembangan Permintaan Pembiayaan iB Kepemilikan

Rumah 81

Tabel 4.9. Perkembangan Permintaan Pembiayaan KPR IB 83 Tabel 4.10. Perkembangan Permintaan Pembiayaan KPR IB 84 Tabel 4.11. Perkembangan Permintaan Pembiayaan PPR PaS iB 86 Tabel 4.12. Perkembangan Permintaan Pembiayaan KPR BTN Ib 87 Tabel 4.13. Perkembangan Permintaan Pembiayaan KPR Ib 89 Tabel 4.14. Perkembangan Permintaan Pembiayaan Ibbii Rumah Syariah 90 Tabel 4.15. Perkembangan Permintaan Pembiayaan Rumah Syariah iB 92 Tabel 4.16. Hasil Analisis Semua Data 94 Tabel 4.17. Uji Hipotesis Secara Parsial 96 Tabel 4.18 Uji Hipotesis Secara Simultan 98


(10)

Vii

Mida Egiana, 2014

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Murabahah KPR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Kurva Permintaan 7

Gambar 2.2. Skema Murabahah Tanpa Pesanan 19 Gambar 2.3. Skema Murabahah Berdasarkan Pesanan 20 Gambar 2.4. Skema Pembiayaan Murabahah 22 Gambar 2.5. Penentuan Nisbah Bagi Hasil Keuntungan 28 Gambar 2.6. Penentuan Nisbah Bagi Hasil Pendapatan 29 Gambar 2.7. Penentuan Nisbah Bagi Hasil Penjualan 30

Gambar 2.8. Kerangka Pemikiran 36

Gambar 3.1. Statistika d Durbin – Watson 52

Gambar 4.1. Gambar Sebar 95


(11)

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah

Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai peranan penting dalam perekonomian suatu negara yaitu sebagai lembaga pelantara keuangan. Sistem perbankan syariah di Indonesia dimulai tahun 1992 dengan digulirkannya UU No. 7 Tahun 1992 yang memungkinkan bank menjalankan operasional bisnisnya dengan sistem bagi hasil.

Bank Syariah adalah bank umum yang sebagaimana dimaksud dalam UU No. 7 Tahun 1992 tentang perbankan yang saat ini telah diubah dengan UU No. 10 Tahun 1998 yang melakukan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah, termasuk unit usaha syariah dan kantor cabang bank asing yang melakukan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah (Riyadi, 2005).

Di dalam produk bank syariah terdapat produk-produk Syariah, diantaranya : produk dana, produk jasa, dan produk pembiayaan. Salah satu produk di dalam produk pembiayaan adalah KPR. Pembiayaan kepemilikan rumah kepada perorangan untuk memenuhi sebagian atau keseluruhan kebutuhan akan hunian dengan menggunakan prinsip jual beli (Murabahah) dimana pembayarannya secara angsuran dengan jumlah angsuran yang telah ditetapkan di muka dan dibayar setiap bulan.

Permintaan perumahan di Indonesia mencapai 800 ribu unit per tahun. Keperluan yang baru bisa disuplay adalah 400 ribu unit per tahun. Artinya, ada kekurangan (backlog) 400 ribu unit rumah per tahun. Untuk membantu masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya akan perumahan, bank umum syariah mempunyai produk pembiayaan di bidang perumahan dengan nama Pembiayaan KPR.

Salah satu pembiayaan KPR adalah dengan akad murabahah. Murabahah adalah transaksi jual beli dimana bank menyebut jumlah keuntungannya. Transaksi murabahah merupakan transaksi yang lazim dilakukan oleh Rasulullah


(12)

2

Mida Egiana, 2014

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Murabahah KPR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

SAW dan para sahabat. Secara sederhana, murabahah berarti suatu penjualan barang dengan harga sesuai barang tersebut dengan ditambah keuntungan yang disepakati oleh penjual dan pembelinya.

Tabel 1.1

Perbandingan Jumlah Permintaan Pembiayaan Murabahah KPR (dalam milyar rupiah)

Bank Umum Syariah / Unit Usaha Syariah

Tahun Rata-rata

pertumbuhan per bank

2010 2011 2012

Muamallat 1.249.000 1.389.000 1.848.000 22,12% BSM 1.687.500 1.831.200 2.698.000 27,92% BNI Syariah 1.265.600 1.320.000 1.870.800 23,01% BRI Syariah 1.260.000 1.481.000 1.936.000 24,13% Bank Mega Syariah 1.176.000 1.341.400 1.521.980 13,76% BJB Syariah 1.348.000 1.534.000 1.780.854 14,95% Bukopin Syariah 761.000 991.000 1.178.000 24,54% BCA Syariah 1.209.000 1.345.950 1.443.000 9,26% Permata Syariah 832.980 981.909 1.259.098 23,04% Panin Syariah 832.660 936.239 1.213.210 21,01% BTN Syariah 992.598 1.436.657 1.975.846 41,13% CIMB Niaga Sya 735.659 981.400 1.191.489 27,40% BII syariah 767.987 989.765 1.193.241 24,71% Victoria Syarian 854.034 976.643 1.187.055 17,94% Rata-rata permintaan per

tahun 0,08% 0,12%

Rata-rata pertumbuhan

pertahun 17,06% 27,64%

Sumber : laporan keuangan tahunan masing-masing bank

Menurut data diatas, dapat dijelaskan bahwa rata-rata pertumbuhan per bank atas permintaan pembiayaan murabahah KPR berbeda-beda. Bank dengan perolehan jumlah pembiayaan murabahah KPR terbesar dipegang oleh BTN Syariah dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 41,13 %. Ini menunjukkan bahwa


(13)

3

kinerja BTN selaku pelopor pembiayaan rumah tetap terjaga walaupun banyak bank lain juga yang menyediakan pembiayaan yang sama. Kedua diperoleh oleh Bank Mandiri Syariah dengan pertumbuhan sebesar 27,92 %. Dan bank yang memperoleh pendapatan pembiayaan murabahah KPR terendah diperoleh oleh BCA Syariah dengan rata-rata pertumbuhannya sebesar 9,26 %.

Sedangkan permintaan pembiayaan murabahah KPR setiap tahunnya mengalami kenaikan. Pada tahun 2011 rata-rata permintaan pertahun sebesar 0,08 % dan pada tahun 2012 sebesar 0,12 %. Sedangkan rata-rata pertumbuhan pembiayaan murabahah KPR mengalami kenaikan juga. Pada tahun 2011 rata-rata pertumbuhannya sebesar 17,06% dan pada tahun 2012 sebesar 27,64 %.

Berdasarkan pemaparan dari data diatas, banyak sekali faktor-faktor yang mempenaruhi sedikit dan banyaknya permintaan pembiayaan murabahah KPR, diantaranya yaitu marjin keuntungan, pendapatan nasabah, serta tingkat suku bunga bank lain.

Dari rangkaian uraian diatas, selanjutnya masalah mengenai pembiayaan pada bank syariah tersebut ingin saya teliti melalui judul “ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN PEMBIAYAAN MURABAHAH KPR (Survey Pada Bank Umum Syariah di Indonesia)”.

1.2.Rumusan Masalah

Rumusan masalah dibuat untuk memperjelas dan mengarahkan masalah yang akan diteliti. Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka peneliti merumuskan permasalah diatas melalui pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut:

1. Apakah marjin keuntungan berpengaruh terhadap permintaan pembiayaan

murabahah KPR?

2. Apakan pendapatan berpengaruh terhadap permintaan pembiayaan

murabahah KPR?

3. Apakah tingkat suku bunga bank lain berpengaruh terhadap permintaan pembiayaan murabahah KPR?


(14)

4

1.3.Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghitung dan mengukur :

1. Pengaruh marjin keuntungan terhadap permintaan pembiayaan murabahah KPR

2. Pengaruh pendapatan terhadap permintaan pembiayaan murabahah KPR 3. Pengaruh tingkat suku bunga bank lain terhadap permintaan pembiayaan

murabahah KPR 1.4.Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Secara teoritis dan ilmiah, penelitian ini diharapkan bisa memberikan sumbangsih berupa wacana dan pemikiran untuk memperkaya khasanah maupun ilmu ekonomi dalam skala mikro

2. Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat menjadi gambaran bagi bank syariah untuk meningkatkan peraihan jumlah nasabah dalam pembiayaan murabahah KPR dengan memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah pembiayaan murabahah KPR .


(15)

BAB III

MEODE PENELITIAN

3.1.Objek Penelitian

Objek penelitian merupakan salah satu faktor yang tidak dapat dipisahkan dari suatu penelitian. Adapun variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah marjin keuntungan (X1) dan tingkat suku bank lain (X2) sebagai variable independen dan sebagai variable dependennya (Y) adalah jumlah permintaan pembiayaan murabahah KPR, yang diteliti di seluruh bank umum syariah di Indonesia.

3.2.Metode Penelitian

Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif / kuantitatif. Penelitian deskriptif yaitu penelitian yang menggambarkan objek penelitian untuk mengungkapkan suatu masalah atau fakta yang ada secara sistematis, factual dan akurat serta sifat-sifat hubungan antar fenomena yangb diselidiki. Sedangkan metode kuantitatif digunakan untuk mengukur atau menguji data sehingga menghasilkan jawaban identifikasi masalah yang harus diukur atau diuji oleh alat kuantitatif (moh. Nazir, 2003:54).

3.3.Populasi dan Sampel 3.3.1. Populasi

Menurut Bungin (2004:99) populasi adalah “keseluruhan dari objek penelitian”. Sedangkan menurut Riduwan (2010:55) populasi merupakan objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh bank umum syariah yang memiliki produk pembiayaan murabahah KPR.


(16)

39

Mida Egiana, 2014

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Murabahah KPR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Menurut data Bank Indonesia, jumlah Jaringan Kantor Individual Perbankan Syariah sebanyak 34 bank yang terdiri dari 11 bank umum syariah dan 23 unit usaha syariah.

3.3.2. Sampel

Menurut Azwar (2012:79) mengemukakan bahwa “sampel adalah sebagian dari populasi yang tentu harus memiliki ciri-ciri yang dimiliki oleh populasinya”. Sedangkan menurut Arikunto (2010:174) sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.

Dari data BI terdapat 14 bank umum syariah yang memiliki produk pembiayaan murabahah KPR, yaitu Bank Muamallat Indonesia, Bank Syariah Mandiri, BNI Syariah, BRI Syariah, Bank Mega Syariah, BJB Syariah, Bukopin Syariah, BCA Syariah, Permata Syariah, Panin Syariah, BTN Syariah, CIMB Niaga Syariah, BII Syariah, dan Victoria Syariah.

3.4.Operasional Variabel

Untuk menguji hipotesis yang diajukan, dalam penelitian ini terlebih dahulu setiap variabel didefinisikan, kemudian dijabarkan melalui operasionalisasi variabel. Hal ini dilakukan agar setiap variabel dan indikator penelitian dapat diketahui skala pengukurannya secara jelas. Operasionalisasi variabel penelitian secara rinci diuraikan pada Tabel 3.1

Tabel 3.2

Definisi Operasionalisasi Variabel

Variabel Konsep Teoritis Konsep Empiris Konsep

Analitis Skala Variabel Dependen Pembiayaan Murabahah (Y) Pembiayaan murabahah adalah akad jual beli barang dengan Besarnya jumlah permintaan masyarakat terhadap KPR Data diperoleh dari laporan keuangan bank terkait dengan Rasio


(17)

40 menyatakan harga perolehan dan keuntungan (marjin) yang disepakati oleh penjual dan pembeli. jumlah pembiayaan murabahah. Variabel Independen Marjin Keuntungan (X1) Rasio profitabilitas yang mengukur efektifitas manajemen secara keseluruhan yang ditunjukkan oleh besar kecilnya keuntungan yang diperoleh dalam hubungannya dengan penjualan dan investasi. Persentase tertentu yang ditetapkan per tahun perhitungan marjin keuntungan secara harian, maka jumlah hari dalam setahun ditetapkan 360 hari; perhitungan marjin keuntungan secara bulanan, maka setahun ditetapkan 12 bulan Data diperoleh dari laporan keuangan bank terkait dengan marjin keuntungan yang ditawarkan kepada nasabah Rasio Tingkat suku bunga bank lain (X2)

Balas jasa yang diberikan oleh bank yang berdasarkan prinsip

konvensional

Besarnya bunga yang ditawarkan oleh bank bila mengambil pembiayaan KPR Data diperoleh dari bank terkait, tentang besarnya bunga yang Rasio


(18)

41

Mida Egiana, 2014

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Murabahah KPR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kepada nasabah yang membeli atau menjual produknya. Bunga juga dapat diartikan sebagai harga yang harus dibayar kepada nasabah (yang memiliki simpanan) dengan yang harus dibayar oleh nasabah kepada bank (nasabah yang memperoleh

pinjaman).

ditawarkan dalam pembiayaan KPR

3.5.Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara atau langkah yang digunakan untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian. Teknik pengumpulan data ini bisa melalui komunikasi secara langsung maupun komunikasi secara tidak langsung.

Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan adalah : a. Dokumentasi, merupakan teknik pengumpulan data dengan mencatat

data-data yang sudah ada. Studi ini digunakan untuk mencari atau memperoleh hal-hal atau variable-variabel berupa catatan, laporan serta dokumen yang berkaitan dengan permasalahan yang akan dibahas. Semua data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang dikeluarkan oleh masing-masing bank umum syariah di Indonesia.

b. Studi kepustakaan, yaitu mempelajari teori-teori yang ada atau literature-literatur yang berhubungan dengan permasalahan yang diteliti. Referensi studi


(19)

42

kepustakaan diperoleh dari jurnal, artikel, internet, serta bacaan lainnya yang berhubungan langsung maupun tidak langsung berhubungan dengan penelitian yang dilakukan.

3.6.Teknik analisis Data dan Pengujian Hipotesis 3.6.1. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini. teknik analisis regresi data panel. Analisis regresi data panel adalah gabungan antara data silang(cross section) dengan runtun waktu (time series).

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan

melalui teknik analisis kuantitatif. Spesifikasi model dapat ditulis sebagai berikut.

Dimana :

Y = Pembiayaan Murabahah X1 = Marjin keuntungan

X2 =Tingkat suku bunga bank lain u = standar error

it = menunjukkan objek dan waktu

Dalam penelitian ini analisis yang di gunakan adalah :

1. Analisis regresi data panel.

Data panel (panel/pooled data) adalah gabungan antara data silang (cross

section) dengan data runtut waktu (times series). Data panel diperkenalan oleh

Howles pada tahun 1950.

Regresi dengan menggunakan data panel disebut model regresi data panel. Ada beberapa keuntungan yang diperoleh dengan menggunakan data panel.

Data panel yang menggunakan gabungan data time series dan cross section mampu menyediakan data yang lebih banyak sehingga akan menghasilkan

degree of random yang lebih besar


(20)

43

Mida Egiana, 2014

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Murabahah KPR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Menggabungkan informasi dari data time series dan cross section dapat mengatasi masalah yang timbul ketika ada masalah penghilangan variabel atau (omitted-variable)

1). Analisis Regresi Semua Data

Data panel juga dapat dilakukan regresi bahkan dengan variasi yang lebih banyak. Dengan data panel, dapat menjelaskan analisis regresi dengan kemungkinan berikut ini:

a) Dengan satu variabel dependen dan beberapa variabel independen b) Sama dengan item (a), tetapi hanya satu perusahaan saja

c) Sama dengan item (a), tetapi hanya meliputi waktu tertentu saja

Dalam analisis regresi dengan data panel ini juga masih ada kemungkinan lainnya seperti dengan menganggap konstan dan slope (koefisien regresornya) tetap atau berubah-ubah.

Dalam persamaan tersebut digunakan subskrip it, i menunjukkan objek (dalam penelitian ini adalah bank) dan t menunjukkan waktu (dalam penelitian ini adalah tahun).

Model regresi dengan data panel, secara umum mengakibatkan kesulitan dalam menentukan spesifikasi modelnya. Residualnya akan mempunyai dua kemungkinan yaitu residual time series, cross section maupun keduanya. Ada beberapa metode yang bisa digunakan untuk mengistemasi model regresi dengan data panel, diantaranya:

a. Estimasi dengan Pendekatan Fixed Effect

Teknik model fixed effect adalah teknik mengestimasi data panel dengan menggunakan variabel dummy untuk mendapatkan adanya perbedaan intersep.

Oleh karena itu, dalam mnegestimasi persamaan (Permintaanit = β0 +

β1marginit + β2bungait + eit) akan sangat tergantung dari asumsi yang dibuat Permintaanit= β0 + β1marginit + β2bungait + eit


(21)

44

tentang intersep, koefisien dan residualnya. Ada beberapa kemungkinan yang akan muncul:

 Diasumsikan intersep dan slope adalah tetap sepanjang waktu dan individu (bank) dan perbedaan intersep dan slope dijelaskan oleh residual.

 Diasumsikan slope adalah tetap tetapi intersip berbeda antar individu.

 Diasumsikan slope tetap tetapi intersep berbeda baik antar waktu maupun antar individu

 Diasumsikan intersep dan slope berbeda antar individu

 Diasumsikan intersep dan slope berbeda antara waktu dan individu

a) Koefisien Tetap Antara Waktu dan Individu

Teknik yang paling sederhana untuk mengestimasi data panel adalah dengan mengkombinasikan data time series dana cross section dengan menggunakan metode OLS (estimasi common effect). Dalam pendekatan ini tidak memperhatikan dimensi individu maupun waktu. Diasumsikan data perilaku antar bank sama dengan kurun waktu.

Kelemahan asumsi ini adalah ketidak sesuaian model dengan keadaan yang sesungguhanya. Kondisi tiap objek saling berbeda, bahkan satu objek pada suatu waktu akan sangat berbeda dengan kondisi objek tersebut pada waktu yang lain. Maka dari itu diperlakukan model yang dapat menunjukkan perbedaan konstanta antar objek, meskipun dengan koefisien regresor yang sama. Model ini yang kemudian kita kenal dengan regresi Fixed effect (efek tetap).

b) Slope Konstan Tetapi Intersep Berbeda Antar Individu

Salah satu cara paling sederhana mengetahui adanya perbedaan adalah dengan mengamsusikan bahwa intersep adalah berbeda antar bank sedangkan slop-nya tetap sama antar bank.

Model yang mengamsusikan adanya perbedaan intersep didalam persamaan (Permintaanit = β0 + β1marginit + β2bungait + eit) tersebut dikenal


(22)

45

Mida Egiana, 2014

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Murabahah KPR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

perbedaan intersep antar bank tapi intersepnya tetap sama antar waktu (time

invariant). Selain itu, model ini juga mengasumsikan koefisien regresi (slope)

tetap antar bank dan antar waktu.

b. Estimasi dengan Pendekatan Random Effect

Di dalam menestimasikan data panel dengan fixed effect melalui teknik variabel dummy menunjukkan ketidakpastian model yang kita gunakan dan itulah kelemahannya. Untuk mengatasi masalah ini bisa menggunakan variabel residual yang dikenal sebagai metode Random Effects. Didalam model ini, kita akan memilih estimasi data panel dimana residual mungkin saling berhubungan antar waktu dan antar individu.

Persamaannya mirip dengan persamaan (Permintaanit = β0 + β1marginit +

β2bungait + eit), kecuali konstannta yang berbeda, yaitu :

Tidak seperti model fixed effect (β0 dianggap tetap), maka pada model ini

β0 diasumsikan bersifat random, sehingga dapat dituliskan dalam persamaan :

β0 adaalah parameter yang tidak diketahui yang menunjukkan rata-rata

intersep populasi dan μ adalah residual yang bersifat random yang menjelaskan adanya perbedaan perilaku bank secara individu. Dalam hal ini residual μi

mempunyai karakteristik yaitu:

Sehingga

Bila disubstitusikan akan menghasilkan persamaan sebagai berikut :

Dimana vit = eit + μi

Permintaanit= β0i + β1marginit+ β2bungait + eit

β0 = β0 + μi , i = 1,2,...,n

E(μi) = 0 dan var (μi) = σ2μ

E(β0i) =β0 dan var (β0i) = σ2μ

Yit = (β0 + μi) + β1X1it+ β2X2it + eit

= β0+ β1X1it +β2X2it + (eit + μi)


(23)

46

Persamaan (Yit = (β0 + μi) + β1X1it + β2X2it + eit) merupakan persamaan

untuk metode random effect. Namun metode random effect berasal dari pengertian bahwa residual vit terdiri dari dua komponen yaitu residual secara menyeluruh eit

yaitu kombinasi time series dan cross section dan residual secara individu μi.

Dalam hal ini residual μi adalah berbeda-beda antar individu tetapi tetap antar

waktu.

Hal yang perlu diperhatikan dalam menganalisis dengan menggunakan metode random effect ini adalah objek data silang (cross section) harus lebih daripada banyaknya koefisien.

2). Pemilihan Teknik Estimasi Regresi Panel Data

Dalam pembahasan teknik estimasi model regresi data panel sebelumnya, ada 3 teknik yang bisa digunakan, yaitu:

Model dengan metode OLS (common)

Model Fixed Effect

Model Random Effect.

Dalam bagian ini akan dibahas 3 uji yang digunakan untuk menentukan teknik yang paling tepat untuk mengestimasi regresi data panel apakah metode OLS, fixed effect, atau random effect.

Pertama yang akan dilakukan uji-F ini digunakan untuk memilih diantara metode OLS tanpa variabel dummy atau fixed effect. Kedua, uji langrange

multplier (LM) digunakan untuk memilih antara OLS tanpa variabel dummy atau random effect. Dan yang ketiga, untuk memilih antara fixed effect atau random effect ini kita gunakan uji yang dikemukakan oleh Hausman yaitu Hausmant Test.

a. Uji Signifikasi Fixed Effect Melalui Uji F Statistik

Uji F statistik merupakan uji perbeaan dua regresi sebagaimana uji Chow. Uji F digunakan untuk mengetahui apakah teknik regresi data panel dengan fixed

effect lebih baik dari model regresi data panel tanpa variabel dummy dengan

melihat residual sum of squares (RSS). Adapun uji F statistiknya adalah :


(24)

47

Mida Egiana, 2014

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Murabahah KPR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

F =

Dimana RSS1 adalah residual sum of square teknik tanpa variabel dummy

dan RSS2 merupakan teknik fixed effect dengan variabel dummy. Hipotesis nulnya

adalah bahwa intersip adalah sama.

Nilai statistik F hitung akan mengikuti distribusi statistik F dengan derajat kebebasan (df) sebanyak m untuk numeretor dan sebanyak n-k untuk denumerator. m merupakan jumlah restriksi atau pembatasan di dalam model tanpa variabel dummy.

b. Uji Signifikansi Random Effect Melalui Uji Lagrange Multiplier (Uji LM) Uji signifikasi Random effect dikembangkan oleh Bruesch-Pagan. Metode

Bruesvh Pagan untuk uji signifikasi model random effect ini didasarkan pada nilai

residual dari metode OLS. Adapun nilai statistik LM dihitung berdasarkan formula sebagai berikut.

LM =

[

[∑ ]

]

2

Dimana

N = jumlah individu T = Jumlah periode waktu e = residual metode OLS

Uji LM ini didasarkan pada distribusi chi_squares dengan degree of

ferdom sebesar jumlah variabel independen.

Ketentuannya:

 Jika nilai LM statistik lebih besar nilai kritis statistik chi-square maka menolak hipotesis nul

 Estimasi Random Effect dengan demikian tidak bisa digunakan untuk regresi data panel, tetapi digunakan metode OLS


(25)

48

c. Uji Signifikansi Fixed Effect atau Random Effect melalui Hausman Test Uji Hausman ini didasarkan pada ide bahwa LSDV didalam metode fixed

effect dan GLS adalah efisien sedangkan metode OLS tidak efisien, dilain pihak

alternatifnya metode OLS efisien dan GLS tidak efisien.

Oleh karena itu, uji hipotesis nulnya adalah hasil estimasi keduanya tidak berbeda sehingga uji Hausman bisa dilakukan berdasarkan perbedaan estimasi tersebut.

Statistik uji Hausman ini mengikuti distribusi statistik chi squares dengan

degree of freedom sebanyak k dimana k adalah jumlah variabel independen.

Ketentuannya adalah:

Jika nilai statistik Hausman lebih besar dari nilai kritisnya maka model yang tepat adalah model fixed effect

Sebaliknya jika nilai statistik Hausman lebih kecil dari nilai kritisnya maka model yang tepat adalah model random effect.

3.6.2. Uji Asumsi Klasik

1) Uji Multikolinearitis

Multikolinearitas adalah situasi di mana terdapat korelasi variabel bebas antara satu variabel dengan yang lainnya.Dalam hal ini dapat disebut variabel-variabel tidak ortogonal. Variabel yang bersifat ortogonal adalah variabel-variabel yang nilai korelasi antara sesamanya sama dengan nol. Ada beberapa cara untuk medeteksi keberadaan Multikolinearitas dalam model regresi OLS (Gujarati,

2001:166), yaitu:

1) Mendeteksi nilai koefisien determinasi (R2) dan nilai thitung. Jika R2 tinggi

(biasanya berkisar 0,7 – 1,0) tetapi sangat sedikit koefisien regresi yang signifikan secara statistik, maka kemungkinan ada gejala multikolinieritas. 2) Melakukan uji kolerasi derajat nol. Apabila koefisien korelasinya tinggi,

perlu dicurigai adanya masalah multikolinieritas. Akan tetapi tingginya koefisien korelasi tersebut tidak menjamin terjadi multikolinieritas.

3) Menguji korelasi antar sesama variabel bebas dengan cara meregresi setiap Xi terhadap X lainnya. Dari regresi tersebut, kita dapatkan R2 dan F. Jika


(26)

49

Mida Egiana, 2014

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Murabahah KPR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

nilai Fhitung melebihi nilai kritis Ftabel pada tingkat derajat kepercayaan

tertentu, maka terdapat multikolinieritas variabel bebas.

4) Regresi Auxiliary. Kita menguji multikolinearitas hanya dengan melihat hubungan secara individual antara satu variabel independen dengan satu variabel independen lainnya.

5) Variance inflation factor dan tolerance.

Dalam penelitian ini akan mendeteksi ada atau tidaknya multiko dengan uji derajat nol atau melihat korelasi parsial antar variabel independen. Sebagai aturan main yang kasar (rule of thumb), jika koefisien korelasi cukup tinggi katakanlah diatas 0,85 maka kita duga ada multikolinieritas dalam model. Sebaliknya jika koefisien korelasi relatif rendah maka kita duga model tidak mengandung unsur multikolinieritas (Agus widarjono, 2005:135).

Apabila terjadi Multikolinearitas menurut Yana Rohmana (2010: 149-154) disarankan untuk mengatasinya dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :

1) Tanpa ada perbaikan 2) Dengan perbaikan:

o Adanya informasi sebelumnya (informasi apriori). o Menghilangkan salah satu variabel independen.

o Menggabungkan data Cross-Section dan data Time Series. o Transformasi variabel.

o Penambahan Data.

2) Heteroskedastisitas (Heteroskedasticity)

Salah satu asumsi pokok dalam model regresi linier klasik adalah bahwa varian-varian setiap disturbance term yang dibatasi oleh nilai tertentu mengenai variable-variabel bebas adalah berbentuk suatu nilai konstan yang sama dengan δ2

. inilah yang disebut sebagai asumsi heterokedastisitas (Gujarati, 2001:177). Heteroskedastisitas berarti setiap varian disturbance term yang dibatasi oleh nilai tertentu mengenai variabel-variabel bebas adalah berbentuk suatu nilai konstan yang sama dengan atau varian yang sama. Uji heteroskedasitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian


(27)

50

dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varian residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homokesdasitas dan jika berbeda disebut heteroskedasitas. Keadaan heteroskedastis tersebut dapat terjadi karena beberapa sebab, antara lain :

 Sifat variabel yang diikutsertakan kedalam model.

 Sifat data yang digunakan dalam analisis. Pada penelitian dengan menggunakan data runtun waktu, kemungkinan asumsi itu mungkin benar. Ada beberapa cara yang bisa ditempuh untuk mengetahui adanya heteroskedastisitas (Agus Widarjono, 2005:147-161), yaitu sebagai berikut :

1) Metode grafik, kriteria yang digunakan dalam metode ini adalah :

 Jika grafik mengikuti pola tertentu misal linier, kuadratik atau hubungan lain berarti pada model tersebut terjadi heteroskedastisitas.  Jika pada grafik plot tidak mengikuti pola atau aturan tertentu maka

pada model tersebut tidak terjadi heteroskedastisitas.

2) Uji Park (Park test), yakni menggunakan grafik yang menggambarkan keterkaitan nilai-nilai variabel bebas (misalkan X1) dengan nilai-nilai

taksiran variabel pengganggu yang dikuadratkan (^u2).

3) Uji Glejser (Glejser test), yakni dengan cara meregres nilai taksiran absolut variabel pengganggu terhadap variabel Xi dalam beberapa bentuk,

diantaranya: 1 i 2 1 i 1 i 2 1

i X atau û X

û      

4) Uji korelasi rank Spearman (Spearman’s rank correlation test.)Koefisien korelasi rank spearman tersebut dapat digunakan untuk mendeteksi heteroskedastisitas berdasarkan rumusan berikut :

 

         1 n n d 6 -1 rs 2 2 1 Dimana :

d1= perbedaan setiap pasangan rank


(28)

51

Mida Egiana, 2014

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Murabahah KPR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5) Uji White (White Test). Pengujian terhadap gejala heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melakukan White Test, yaitu dengan cara meregresi residual kuadrat dengan variabel bebas, variabel bebas kuadrat dan perkalian variabel bebas. Ini dilakukan dengan membandingkan χ2

hitung dan

χ2

tabel, apabila χ2hitung> χ2tabel maka hipotesis yang mengatakan bahwa

terjadi heterokedasitas diterima, dan sebaliknya apabila χ2

hitung < χ2tabelmaka

hipotesis yang mengatakan bahwa terjadi heterokedasitas ditolak. Dalam metode White selain menggunakan nilai χ2

hitung, untuk memutuskan apakah

data terkena heteroskedasitas, dapat digunakan nilai probabilitas Chi Squares yang merupakan nilai probabilitas uji White. Jika probabilitas Chi Squares <α, berarti Ho ditolakjika probabilitas Chi Squares >α, berarti Ho diterima.

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan Uji White dengan bantuan

Software Eviews. Dilakukan pengujian dengan menggunakan White

Heteroscedasticity Test yaitu dengan cara meregresi residual kuadrat dengan

variabel bebas, variabel bebas kuadrat dan perkalian variabel bebas.

3) Autokorelasi (autocorrelation)

Secara harfiah, autokorelasi berarti adanya korelasi antara anggota observasi satu dengan observasi lain yang berlainan waktu. Dalam kaitannya dengan asumsi metode OLS, autokorelasi merupakan korelasi antara satu residual dengan residual yang lain. Sedangkan salah satu asumsi penting metode OLS berkaitan dengan residual adalah tidak adanya hubungan antara residual satu dengan residual yang lain (Agus Widarjono, 2005:177).

Akibat adanya autokorelasi adalah:

 Varian sampel tidak dapat menggambarkan varian populasi.

 Model regresi yang dihasilkan tidak dapat dipergunakan untuk menduga nilai variabel terikat dari nilai variabel bebas tertentu.

 Varian dari koefisiennya menjadi tidak minim lagi (tidak efisien), sehingga koesisien estimasi yang diperoleh kurang akurat.


(29)

52

Uji t tidak berlaku lagi, jika uji t tetap digunakan maka kesimpulan yang diperoleh salah.

Adapun cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi pada model regresi, pada penelitian ini pengujian asumsi autokorelasi dapat diuji melalui beberapa cara di bawah ini:

1) Graphical method, metode grafik yang memperlihatkan hubungan residual

dengan trend waktu.

2) Runs test, uji loncatan atau uji Geary (geary test).

3) Uji Breusch-Pagan-Godfrey untuk korelasi berordo tinggi

4) Uji dDurbin-Watson, yaitu membandingkan nilai statistik Durbin-Watson hitung dengan Durbin-Watson tabel.

5) Nilai Durbin-Watson menunjukkan ada tidaknya autokorelasi baik positif maupun negatif, jika digambarkan akan terlihat seperti pada gambar

Gambar 3.1

Statistika d Durbin- Watson

Keterangan: dL = Durbin Tabel Lower

dU= Durbin Tabel Up

H0 = Tidak ada autkorelasi positif

H*0= Tidak ada autkorelasi negatif

Menolak H0 Bukti autokorelasi

positif

Menolak H0*Bukti autokorelasi

negatif Daerah

keragu-raguan

Daerah keragu-raguan Menerima H0 atau H

* 0 atau kedua-duanya

d

0 dL du 2 4-du 4-dL 4


(30)

53

Mida Egiana, 2014

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Murabahah KPR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3.6.3. Pengujian Hipotesis

1. Pengujian Secara Parsial (Uji t )

Pengujian ini dilakukan untuk menguji hipotesis:

Ho : masing- masing variabel Xi secara parsial tidak berpengaruh terhadap

variabel Y, dimana i = X1, X2, X3.

Hi : masing-masing variabel Xi secara parsial berpengaruh terhadap variabel Y,

dimana i = X1, X2, X3.

Untuk menguji rumusan hipotesis diatas digunakan uji t dengan rumus:

Kaidah keputusan:

Tolak Ho jika t hit > t tabel, dan terima Ho jika t hit < t tabel.

2. Pengujian Secara Serempak (Uji F )

Pengujian ini dilakukan untuk menguji rumusan hipotesis:

Ho : semua variabel xi secara bersama-sama tidak berpengaruh i terhadap Y,

dimana i = X1, X2, X3.

Hi : semua variabel xi secara bersama-sama berpengaruh i terhadap Y,

dimana i = X1, X2, X3.

Untuk menguji rumusan hipotesis diatas digunakan uji F dengan rumus : Fk-1, n-k = =

n k

R 1 ) 1 (k R 2 2    (Sudjana, 1996:385) Kaidah keputusan;

Tolak Ho jika F hit > F tabel dan terima Ho jika F hit < F tabel

3. Koefisien Determinasi

Menurut Gujarati (2001:98) dijelaskan bahwa koefisien determinasi (R2) yaitu angka yang menunjukkan besarnya derajat kemampuan menerangkan

t =

Se

; i = X


(31)

54

variabel bebas terhadap variabel terikat dari fungsi tersebut. Koefisien determinasi sebagai alat ukur kebaikan dari persamaan regresi yaitu memberikan proporsi atau presentase variasi total dalam variabel tidak bebas Y yang dijelaskan oleh variabel bebas X.

Pengujian ini dilakukan untuk mengukur sejauh mana perubahan variabel terikat dijelaskan oleh variabel bebasnya, untuk menguji hal ini digunakan rumus koefisien determinasi sebagai berikut:

R2 =

=

 

2 2

y y

y i yˆ

i

(Agus Winarjono, 2005:39)

Nilai R2 berkisar antara 0 dan 1 (0 < R2 < 1), dengan ketentuan sebagai berikut :

 Jika R2 semakin mendekati angka 1, maka hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat semakin erat/dekat, atau dengan kata lain model tersebut dapat dinilai baik.

 Jika R2 semakin menjauhi angka 1, maka hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat jauh/tidak erat, atau dengan kata lain model tersebut dapat dinilai kurang baik.


(32)

Mida Egiana, 2014

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Murabahah KPR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kasimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian hipotesis yang telah dilakukan, maka dibagian ini maka penulis akan memberikan beberapa kesimpulan tentang faktor yang mempengaruhi jumlah permintaan murabahah KPR bank umum syariah di Indonesia. Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Marjin keuntungan berpengaruh dan mempunyai hubungan negative terhadap permintaan pembiayaan murabahah KPR. Artinya semakin tinggi margin keuntungan, maka semakin rendah jumlah permintaan murabahah KPR di Indonesia.

2. Tingkat suku bunga bank lain berpengaruh dan mempunyai hubungan positif terhadap permintaan pembiayaan murabahah KPR. Artinya, jika semakin tinggi tingkat suku bunga bank lain, maka akan semakin besar jumlah permintaan murabahah KPR di Indonesia.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah di uraikan dan kesimpulan yang diperoleh, maka terdapat beberapa saran yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas bank syariah sebagai berikut:

1. Pihak bank harus meningkatkan kinerja para pegawainya

2. Bank Indonesia selaku induk perbankan di Indonesia harus bisa mengawasi persaingan di bank umum untuk supaya tidak melenceng dari ketentuan yang telah ditetapkan oleh BI


(33)

DAFTAR PUSTAKA

Ahman, Eeng dan Yana R. (2007). Pengantar Teori Ekonomi Mikro. Bandung: Laboratorium EKOP UPI

Antonio, Muhammad Syafi’i. (2001). Bank Syariah Dari Teori Ke Praktik. Jakarta: Gema Insani

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta

Bungin, burhan. (2004). Metode Penelitian Kuantitatif : Kencana. Jakarta Gaspersz, Vincent. (2011). Ekonomi Manajerial. Bogor : Vinchristo Publication Ghozali, Ahmad. (2005). Serba-serbi Kredit Syariah : Jangan ada bunga

diantara kita. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo

Gujarati, Damodar. (2001). Dasar Ekonometrika. Jakarta : Erlangga

Karim, Adiwarman A, Ir. (2011). Bank Islam (Analisis Fiqih dan Keuangan). Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada

Kasmir. (2002). Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada

Nasir, Mohamad. (2003). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Paul, A Samuelson Dan Nordhaus, W. D. (2003). Ilmu Makro Ekonomi. Jakarta : PT. Media Global Edukasi

Riduwan. (2004). Dasar-dasar Statistika. Bandung: Alfabeta Riyadi.(2005). ManajemenPerbankan.Jakarta :Ghalia Indonesia

Rohmana, Yana. (2010). Ekonometrika Teori dan Aplikasi dengan Eviews. Bandung: Laboratorium Pendidikan Ekonomi dan Koperasi FPEB UPI Salvatore, Dominick. (2005). Ekonomi Manajerial. Jakarta: Salemba Empat Singarimbun, M. dan Sofyan, E. (1995). Metode Penelitian Survei Edisi Revisi.

Yogyakarta: LP3ES


(34)

104

Mida Egiana, 2014

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Murabahah KPR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta

Sukirno, Sadono. (2008). Mikro Ekonomi Teori Pengantar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah

Widarjono, Agus. (2005). Ekonometrika Teori dan Aplikasi untuk Ekonomi dan

Bisnis. Yogyakarta: EKONISIA FE UII

Winarno,Wing Wahyu. (2009). Analisis Ekonometroka dan Statistika dengan

Eviews. Yogyakarta : UPP STIM YKPN

Sumber Internet

LaporanTahunanBRISyariah. (2012). LaporanKeuanganTahunan.Tersedia :http://www.brisyariah.co.id/sites/default/files/laporantahunan/Laporan%2 0Tahunan%202012.pdf

LaporanTahunan BJB Syariah.(2012).LaporanKeuanganTahunan.Tersediadi :http://www.bjbsyariah.co.id/fileadmin/user_upload/Annual Report bank bjbsyariahTahun 2012.pdf

LaporanTahunan Bank Muamalat.(2012).LaporanKeuanganTahunan.Tersediadi :http://www.muamalatbank.com/assets/pdf/annual_report/annual_report_b mi2012b.pdf

LaporanTahunan Bank PaninSyariah. (2012). LaporanTahunan.Tersediadi : http://www.paninbanksyariah.co.id/document/lk_panin_syariah_des_2012. pdf

DaftarBankUmumSyariah. (2012). tersedia : http://www.bi.go.id/NR/rdonlyres/BA0429EA-EF4E-4ADB-B32A-E6A83 B1C4505/25052/outlook_perbankan_syariah_2012.pdf

LaporanTahunanBCASyariah.(2012). LaporanTahunan.Tersediadi : http://www.bcasyariah.co.id/media/2013/06/AnnualReport_BCASyariah2 012-23MAY.pdf


(35)

105

LaporanTahunanBCASyariah.(2011). LaporanTahunan.Tersediadi :http://www.bcasyariah.co.id/media/2012/06/Annual%20Report%202011. pdf

LaporanTahunanBCASyariah.(2010). LaporanTahunan.Tersediadi :

http://www.bcasyariah.co.id/media/2011/05/Annual-Report-BCAS-2010.pdf

www.bps.go.id www.google.com


(36)

106

Mida Egiana, 2014

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Murabahah KPR


(1)

54

variabel bebas terhadap variabel terikat dari fungsi tersebut. Koefisien determinasi sebagai alat ukur kebaikan dari persamaan regresi yaitu memberikan proporsi atau presentase variasi total dalam variabel tidak bebas Y yang dijelaskan oleh variabel bebas X.

Pengujian ini dilakukan untuk mengukur sejauh mana perubahan variabel terikat dijelaskan oleh variabel bebasnya, untuk menguji hal ini digunakan rumus koefisien determinasi sebagai berikut:

R2 = =

  2 2 y y y i yˆ i

(Agus Winarjono, 2005:39)

Nilai R2 berkisar antara 0 dan 1 (0 < R2 < 1), dengan ketentuan sebagai berikut :

 Jika R2 semakin mendekati angka 1, maka hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat semakin erat/dekat, atau dengan kata lain model tersebut dapat dinilai baik.

 Jika R2 semakin menjauhi angka 1, maka hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat jauh/tidak erat, atau dengan kata lain model tersebut dapat dinilai kurang baik.


(2)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kasimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian hipotesis yang telah dilakukan, maka dibagian ini maka penulis akan memberikan beberapa kesimpulan tentang faktor yang mempengaruhi jumlah permintaan murabahah KPR bank umum syariah di Indonesia. Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Marjin keuntungan berpengaruh dan mempunyai hubungan negative terhadap permintaan pembiayaan murabahah KPR. Artinya semakin tinggi margin keuntungan, maka semakin rendah jumlah permintaan murabahah KPR di Indonesia.

2. Tingkat suku bunga bank lain berpengaruh dan mempunyai hubungan positif terhadap permintaan pembiayaan murabahah KPR. Artinya, jika semakin tinggi tingkat suku bunga bank lain, maka akan semakin besar jumlah permintaan murabahah KPR di Indonesia.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah di uraikan dan kesimpulan yang diperoleh, maka terdapat beberapa saran yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas bank syariah sebagai berikut:

1. Pihak bank harus meningkatkan kinerja para pegawainya

2. Bank Indonesia selaku induk perbankan di Indonesia harus bisa mengawasi persaingan di bank umum untuk supaya tidak melenceng dari ketentuan yang telah ditetapkan oleh BI


(3)

DAFTAR PUSTAKA

Ahman, Eeng dan Yana R. (2007). Pengantar Teori Ekonomi Mikro. Bandung: Laboratorium EKOP UPI

Antonio, Muhammad Syafi’i. (2001). Bank Syariah Dari Teori Ke Praktik. Jakarta: Gema Insani

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta

Bungin, burhan. (2004). Metode Penelitian Kuantitatif : Kencana. Jakarta Gaspersz, Vincent. (2011). Ekonomi Manajerial. Bogor : Vinchristo Publication Ghozali, Ahmad. (2005). Serba-serbi Kredit Syariah : Jangan ada bunga

diantara kita. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo

Gujarati, Damodar. (2001). Dasar Ekonometrika. Jakarta : Erlangga

Karim, Adiwarman A, Ir. (2011). Bank Islam (Analisis Fiqih dan Keuangan). Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada

Kasmir. (2002). Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada

Nasir, Mohamad. (2003). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Paul, A Samuelson Dan Nordhaus, W. D. (2003). Ilmu Makro Ekonomi. Jakarta : PT. Media Global Edukasi

Riduwan. (2004). Dasar-dasar Statistika. Bandung: Alfabeta Riyadi.(2005). ManajemenPerbankan.Jakarta :Ghalia Indonesia

Rohmana, Yana. (2010). Ekonometrika Teori dan Aplikasi dengan Eviews. Bandung: Laboratorium Pendidikan Ekonomi dan Koperasi FPEB UPI Salvatore, Dominick. (2005). Ekonomi Manajerial. Jakarta: Salemba Empat Singarimbun, M. dan Sofyan, E. (1995). Metode Penelitian Survei Edisi Revisi.


(4)

104

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta

Sukirno, Sadono. (2008). Mikro Ekonomi Teori Pengantar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah

Widarjono, Agus. (2005). Ekonometrika Teori dan Aplikasi untuk Ekonomi dan

Bisnis. Yogyakarta: EKONISIA FE UII

Winarno,Wing Wahyu. (2009). Analisis Ekonometroka dan Statistika dengan

Eviews. Yogyakarta : UPP STIM YKPN

Sumber Internet

LaporanTahunanBRISyariah. (2012). LaporanKeuanganTahunan.Tersedia :http://www.brisyariah.co.id/sites/default/files/laporantahunan/Laporan%2 0Tahunan%202012.pdf

LaporanTahunan BJB Syariah.(2012).LaporanKeuanganTahunan.Tersediadi :http://www.bjbsyariah.co.id/fileadmin/user_upload/Annual Report bank bjbsyariahTahun 2012.pdf

LaporanTahunan Bank Muamalat.(2012).LaporanKeuanganTahunan.Tersediadi :http://www.muamalatbank.com/assets/pdf/annual_report/annual_report_b mi2012b.pdf

LaporanTahunan Bank PaninSyariah. (2012). LaporanTahunan.Tersediadi : http://www.paninbanksyariah.co.id/document/lk_panin_syariah_des_2012. pdf

DaftarBankUmumSyariah. (2012). tersedia :

http://www.bi.go.id/NR/rdonlyres/BA0429EA-EF4E-4ADB-B32A-E6A83 B1C4505/25052/outlook_perbankan_syariah_2012.pdf

LaporanTahunanBCASyariah.(2012). LaporanTahunan.Tersediadi : http://www.bcasyariah.co.id/media/2013/06/AnnualReport_BCASyariah2 012-23MAY.pdf


(5)

105

LaporanTahunanBCASyariah.(2011). LaporanTahunan.Tersediadi :http://www.bcasyariah.co.id/media/2012/06/Annual%20Report%202011. pdf

LaporanTahunanBCASyariah.(2010). LaporanTahunan.Tersediadi :

http://www.bcasyariah.co.id/media/2011/05/Annual-Report-BCAS-2010.pdf

www.bps.go.id www.google.com


(6)