ANALISIS PERBAIKAN MENU UNPOPULAR DI RESTORAN DAPUR SUNDA DI KOTA JAKARTA.
No. Daftar FPIPS : 1422/UN.40.2.5.3/PL/2013
ANALISIS PERBAIKAN MENU UNPOPULAR DI RESTORAN DAPUR SUNDA DI KOTA JAKARTA
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pariwisata
Oleh Dani Adiatma NIM. 0807218
PROGRAM STUDI MANAJEMEN INDUSTRI KATERING FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2012
(2)
Dani Adiatma, 2013
Analisis Perbaikan Menu Unpopular Di Restoran Dapur Sunda Di Kota Jakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
AnalisisPerbaikan Menu
Unpopular
Di Restoran Dapur Sunda di Kota Jakarta
Oleh DaniAdiatma
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan IlmuPengetahuanSosial
© DaniAdiatma 2013 Universitas Pendidikan Indonesia
Februari2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.
(3)
DANI ADIATMA
“ANALISIS PERBAIKAN MENU UNPOPULAR DI RESTORAN DAPUR SUNDA DI KOTA JAKARTA”
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING
Pembimbing I,
NamaAgusSudono SE, M.M NIP. 19820508.200812.1.002
Pembimbing II
Nama Wendy Adriatna STP, M.Si
Mengetahui
Ketua Program StudiManajemenIndustriKatering
NamaAgusSudono SE, M.M NIP : 19820508.200812.1.002
(4)
Dani Adiatma, 2013
Analisis Perbaikan Menu Unpopular Di Restoran Dapur Sunda Di Kota Jakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
(5)
ABSTRAK
Dani Adiatma (2013),ANALISIS PERBAIKAN MENU UNPOPULAR DI RESTORAN DAPUR SUNDA DI KOTA JAKARTA,Pembimbing Agus
Sudono SE,M.M dan Wendi Andriatna S.TP, M.Si
Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui analisis perbaikan menu unpopular secara stimultan di restoran dapur sunda. Metode yang di gunakan Anava. Populasi yang di gunakan dalam penelitian ini adalah jumlah menu, dan lama bulan yang diteliti di restoran Dapur Sunda. Jenis sampel yang digunakan yaitu sampling jenuh sebanyak 195 responden. Analisis data dalam penelitian ini yaitu analisis menu engineering, analisis kualitas produk menggunakan quisioner, analisis anava.Teknik pengumpulan data yang di lakukan studi literatur, metode survey, metode deskriptif analitik melalui kuesioner,wawancara dan studi literatur.
Hasil Penelitian ini menunjukan bahwa menu unpopular cukup berpengaruh tiap bulanya terhadap pengembangan menu dan juga pendapatan restoran Dapur Sunda.Dari hasil penelitian ini maka di perlukan pengaturan menu engineeringyang baik
(6)
Dani Adiatma, 2013
Analisis Perbaikan Menu Unpopular Di Restoran Dapur Sunda Di Kota Jakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
ABSTRACT
Dani Adiatma (2013),Analysis of Improvements to the Menu in the
Restaurant Dapur Sunda in Jakarta City, supervising Agus Sudono SE,M.M and Wendi Andriatna S.TP, M.Si
The purpose of this research is knowing analysis repair menu unpopular
in stimultan in a Dapur Sunda restaurant
Methods in use anava. A population that in use in research this ampunt is
a menu, and long months surveyed in a Dapur Sunda restauran. Type samples
used namely sampling saturated about 195 respondents. Analysis fo data research
is analysis menu engineering, analysis quality products using quisioner, analysis
anava. Technical data in do study literature, method survey, descriptive analytic
method through a questionaire, interview and the study of literature.
The results of this research show that the unpopular enough influence
each month to the development of special revenue and also the restaurant dapur
sunda. From the result of this research was then in need of good engineering
menu settings
Keywords : the unpopular menu, a menu engineering and Dapur Sunda
(7)
DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN
ABSTRAK ...i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iv
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR GAMBAR ... xii
BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 13
1.3 Tujuan Penelitian ... 13
1.4 Kegunaan Penelitian ... 14
BAB II. KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka ... 15
2.1.1 Menu ... 15
2.1.1.1 Menu Etnik/Tradisional ... 18
2.1.1.2 Menu Engineering ... .19
2.1.1.2.1 Cost Control ... 20
2.1.1.2.2Contribution Margin ... 23
(8)
Dani Adiatma, 2013
Analisis Perbaikan Menu Unpopular Di Restoran Dapur Sunda Di Kota Jakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
2.1.1.4 Menu Popular dan Menu Unpopular... 24
2.1.1.5 Hal-hal Yang Harus diperhatikan dalam Merencanakan Menu ... 25
2.1.1.6 Kegunaan Menu Makanan ... 33
2.1.2 Rasa ... 33
2.1.3 Aroma ... 36
2.1.4 Penampilan ... 39
2.1.5 Pengertian Ekonomi ... 43
2.1.5.1 Pengertian Penjualan ... 44
2.1.5.2 Pengertian Laba ... 44
2.1.7 Pengklafikasian Produk ... 46
2.2 Kerangka Pemikiran ... 47
BAB III. OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian ... 49
3.2 Metode Penelitian ... 49
3.3 Operasional Variabel ... 51
3.4 Populasi dan Sampel ... 52
3.4.1 Populasi ... 52
3.4.2 Sampel ... 53
3.4.2 Teknik Sampling ... 53
3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 53
3.6 Teknik Analisis Data ... 54
(9)
3.6.2 Rancangan Analisis ... 57
3.6.1.1 Analisis Kualitas Produk Menggunakan Quisioner .... 57
3.6.1.2 Rancangan Analisis Menu Per Bulan ... 59
3.6.3 Perumusan Strategi Pengembangan Produk ... 66
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 67
4.1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian ... 67
4.1.1.1 Karateristik Responden ... 67
4.1.1.1.1 Jenis Kelamin Responden ... 67
4.1.1.1.2 Usia Responden ... 68
4.1.1.1.3 Pendidikan Terakhir Responden... 69
4.1.1.1.4 Pekerjaan Responden ... 70
4.1.1.1.5 Penghasilan Responden ... 71
4.1.1.2 Karateristik Pengetahuan Menu Responden ... 72
4.1.2 Karateristik Menu Engineering ... 74
4.1.2.1 Analisis Menu Per Bulan ... 77
4.1.3 Karateristik Organoleptik ... 87
4.1.3.1 Rasa ... 87
4.1.3.2 Aroma ... 88
4.1.3.3 Penampilan ... 90
(10)
Dani Adiatma, 2013
Analisis Perbaikan Menu Unpopular Di Restoran Dapur Sunda Di Kota Jakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB. V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan ... 99 5.2 Saran ... 100
DAFTAR PUSTAKA ... 102 LAMPIRAN
(11)
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Data Penjualan Restoran Dapur Sunda ... 8
Tabel 1.2 Tabel Pengklafikasian Menu Dog ... 11
Tabel 2.1 Tabel Pengisian Angka Menu Engineering ... 22
Tabel 2.2 Pengklafiksian Menu ... 46
Tabel 3.1 Operasional Variabel Penelitian ... 51
Tabel 3.2 Tabel Pengisian Angka Menu Engineering ... 54
Tabel 3.3 Pengklafikasian Menu ... 56
Tabel 3.4 Analisis Menu Per Bulan ... 59
Tabel 3.5 Tabel Analisis Varian ... 65
Tabel 4.1 Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 68
Tabel 4.2 Responden Berdasarkan Usia ... 68
Tabel 4.3 Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ... 69
Tabel 4.4 Responden Berdasarkan Pekerjaan ... 70
Tabel 4.5 Responden Berdasarkan Penghasilan ... 71
Tabel 4.6Karateristik Pengetahuan Menu Panelis... 72
Tabel 4.7 Menu Engineering Restoran Dapur Sunda January – Juni 2012 ... 75
Tabel 4.8 Menu Analisis Per Bulan ... 78
Tabel 4.9 Hasil Penelitian Kuisioner Tentang Rasa ...87
Tabel 4.10 Hasil Penelitian Kuisioner Tentang Aroma ... 89
(12)
Dani Adiatma, 2013
Analisis Perbaikan Menu Unpopular Di Restoran Dapur Sunda Di Kota Jakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1Miller Matrix ... 83
Gambar 4.2Contribution Margin Terhadap Penjualan ... 84
Gambar 4.3Cost Margin Analysis ... 85
(13)
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
Pariwisata di Indonesia mengalami perkembangan yang sangat pesat dan penghasilan devisa negara yang nilainya pun tidak sedikit. Hal ini terbukti pada tahun 2011 devisa dari sektor pariwisata menunjukankan angka 8 Miliar dollar USA atau sekitar 75 Triliun dan angka ini menempatkan sektor pariwisata diurutan kelima penyumbang devisa negara (Pos Kota 2011, jumat 30 Desember
– 18:25, sumber http://PosKota.co.id).
Menurut Pendit (2002:38-43) jenis pariwisata dibagi menjadi sembilan, yaitu:
a) Wisata Budaya
Wisata budaya yang dimaksud agar perjalanan yang dilakukan atas dasar keinginan untuk memperluas pandangan hidup seseorang dengan jalan mengadakan kunjungan atau peninjauan ke tempat lain atau ke luar negeri, mempelajari keadaan rakyat, kebiasaan dan adat isti adat mereka. b) Wisata Kesehatan.
Wisata kesehatan yang dimaksud perjalanan seorang wisatawan dengan tujuan tersebut untuk menukar keadaan dan lingkungan tempat sehari-hari di mana ia tinggal demi kepentingan beristirahat baginya dalam arti jasmani dan rohani, dengan mengunjungi tempat peristirahatan seperti mata air panas mengandung mineral yang dapat menyembuhkan, tempat
(14)
2
Dani Adiatma, 2013
Analisis Perbaikan Menu Unpopular Di Restoran Dapur Sunda Di Kota Jakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
yang mempunyai iklim udara menyehatkan atau tempat-tempat yang menyediakan fasilitas-fasilitaskesehatann lainnya.
c) Wisata Olahraga
Wisata olahraga yang dimaksud wisatawan-wisatawan yang melakukan perjalanan dengan tujuan berolahraga atau memang sengaja bermaksud mengambil bagian aktif dalam pesta olah raga di suatu tempat atau negara seperti Asian Games,Olympiade, Thomas Cup, Uber Cup, F-1 dan lain-lain.
d) Wisata Komersial
Wisata komersial yang dimaksud dalam jenis ini termasuk perjalanan untuk mengunjungi pameran-pamerandan pekan raya yang bersifat komersil, seperti pameran industri, pameran dagang dan sebagainya.
Pada mulanya banyak orang berpendapat bahwa hal ini tidaklah dapat digolongkan ke dalam dunia kepariwisataan, dengan alasan bahwa perjalanan serupa ini, yaitu ke pameran atau pekan raya yang bersifat komersial hanya dilakukan oleh orang-orang yang khusus mempunyai tujuan-tujuan tertentu untuk urusan bisnis mereka dalam pekan raya tersebut.
e) Wisata Industri
Wisata industri yang erat dengan wisata komersial adalah wisata industri. Perjalanan yang dilakukan oleh rombongan pelajar atau mahasiswa, atau orang-orang awam kesuatu kompleks atau daerah
(15)
3
perindustrian dimana terdapat pabrik-pabrik atau bengkel-bengkel besar dengan maksud dan tujuan untuk mengadakan peninjauan atau penelitian termasuk dalam golongan wisata industri ini. Hal ini banyak dilakukan di Negara-negara yang telah maju perindustriannya dimana masyarakat berkesempatan mengadakan kunjungan ke daerah-daerahatau kompleks-kompleks pabrik industri berbagai jenis barang yang dihasilkan secara masal di Negara itu.
f) Wisata Politik
Wisata politik Jenis ini meliputi perjalanan yang dilakukan untuk mengunjungi atau mengambil bagian secara aktif dalam peristiwa kegiatan politik seperti misalnya peringatan ulang tahun negara.
g) Wisata Konvensi
Wisata konvensi yang dekat dengan wisata jenis politik adalah apa yang dinamakan wisata konvensi. Berbagai negara dewasa ini membangun wisata konvensi dengan menyediakan fasilitas bangunan beserta ruangan-ruangan tempat bersidang bagi para peserta suatu konferensi, musyawarah, konvensi atau pertemuan lainnya baik yang bersifat nasional maupun internasional.
h) Wisata Sosial
Wisata sosial Ke dalam jenis ini termasuk pula wisata remaja (youth tourism).Yang dimaksudkan dengan jenis wisata ini adalah pengorganisasian suatu perjalanan murah serta mudah untuk memberi kesempatan kepada golongan masyarakat ekonomi lemah untuk
(16)
4
Dani Adiatma, 2013
Analisis Perbaikan Menu Unpopular Di Restoran Dapur Sunda Di Kota Jakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
mengadakan perjalanan seperti misalnyabagi kaum buruh, pemuda, pelajar atau mahasiswa, petani dan sebagainya.
i) Wisata Pertanian
Wisata pertanian seperti halnya wisata industri, wisata pertanian adalah pengorganisasian perjalanan yang dilakukan proyek-proyek pertanian, perkebunan, ladang pembibitan dan sebagainya di mana wisatawan rombongan dapat mengadakan kunjunganan peninjauan untuk tujuan studi maupun melihat-lihat sambil menikmati segarnya tanaman beraneka warna dan suburnya pembibitan.
Wisata sangat identik dengan kuliner, biasanya para wisatawan selain ingin menikmati fasilitas wisata yang ada para wisatawan juga ingin menikmati kuliner yang ada di suatu restoran yang ada di daerah tersebut.
Menurut Suarthana (2006:23) restoran adalah “tempat usaha yang komersial yang ruang lingkup kegiatannya menyediakan pekayanan makanan dan minuman untuk umum di tempat usahanya”.
Menurut Sihite (2000:16) restoran adalah “suatu tempat dimana seseorang yang datang menjadi tamu yang akan mendapatkan pelayanan untuk menikmati makanan, baik pagi, siang, ataupun malam sesuai dengan jam bukanya dan oleh tamu yang menikmati hidangan itu harus membayar sesuai dengan harga yang ditentukan sesuai daftar yang disediakan di restoran itu”.
Jenis jenis restoran berdasarkan pelayanan yaitu Grill Room, Dining
Room, Coffee Shop, Cafetaria, Continental Restaurant, Supper Club, Night Club,
(17)
5
Pada masa sebelum abad ke-18, daftar makanan yang ditulis sederhana, biasanya dipajang pada pintu restoran. Daftar makanan yang singkat itu disebut
ESCRITEAU. Beberapa saat kemudian, daftar makanan tersebut, daftar makanan
tersebut berpindah tempat dari luar ke dalam restoran dan dipajangkan diatas meja makan. Ada kalanya masing-masing tamu pengunjung restoran disediakan satu lembar daftar makanan untuk memudahkan memilih makanan yang sesuai dengan selera mereka masing-masing daftar makanan ini kemudian dikenal dengan nama
MENU.
Restoran sebagai tempat makan kemudian makin populer, dan variasi makanan yang dicantumkan pada daftar tersebut makin lama makin banyak. Akhirnya menu berfungsi sebagai daftar makanan yang dapat dipesan dan dinikmati saat itu juga. Pada tahun 1765 tuan Boulagere membuka sebuah restoran di Paris, dan memajang poster besar di depan restoran untuk mengumumkan makan yang disediakan pada hari tersebut.
Jenis jenis menu ada 3 yaitu menu A’la carte, Table d’hote Menu dan
special party menu. Menu dapat pula dikelompokkan berdasarkan pada jenis
hidangan ( meal ), seperti :
1) Breakfast menu ( menu hidangan makan pagi ),
2) Luncheon menu ( menu hidangan makan siang ),
3) Tea time menu ( menu hidangan ringan pengiring minum teh sore ),
4) Dinner menu ( menu hidangan makan malam ),
5) Supper menu ( menu hidangan makan larut malam ),
(18)
6
Dani Adiatma, 2013
Analisis Perbaikan Menu Unpopular Di Restoran Dapur Sunda Di Kota Jakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
7) Buffet menu ( menu hidangan prasmanan )
Mungkin inilah kelahiran Menu a’la carte yang pertama, yang kemudian digunakan di berbagai restoran. Makin lama makin banyak perbaikan dan peningkatan dilakukan misalnya pada tata cara penulisan, seni penampilan, tata warna dan lain sebagainya. Banyak seniman-seniman ternama diminta merancang penampilan menu sehingga nilai menu semakin lama semakin meningkat. Banyak orang menggandrungi sebuah hobi baru, yaitu mengumpulkan menu dari berbagai restoran bahkan membeli menu tersebut dengan harga yang cukup mahal. Itu semua semata-mata hanya dijadikan koleksi pribadi saja.
Pada usaha jasa boga saat ini, menu memegang peranan penting, karena merupakan jembatan yang menghubungkan hotel atau restoran dengan pelanggan atau tamu.
Penyusun menu memerlukan pengalaman dan pengetahuan yang cukup baik dibidang pengolahan maupun pada penyajian makanan. Perencanaan dan penyusunan menu menyangkut beberapa orang yang secara langsung saling berhubungan yaitu:
a) Chef de Cuisine (Kepala Dapur)
b) Restaurant Manager (Kepala Restoran)
c) Manager or Owner (Manager atau Pemilik Perusahaan)
Seringkali pimpinan ataupun pemilik perusahaan kurang menyadari pengaruh menu makanan pada kepuasan langganan. Menu dianggap kurang diharapkan, sehingga penampilannya kurang baik dan berpengaruh buruk pada reputasi perusahaan secara umum.
(19)
7
Dalam hubungan ini, kata menu diartikan as a list of the dishes which are
available to a customer atau sebagai daftar makanan yang tersedia untuk
pelanggan atau tamu.
Menu juga berarti a bill of fare atau daftar makanan. Daftar menu dapat ditulis pada sehelai kertas, sebidang karton ataupun diatas selembar kain. Perencanaan dan penyusunan menu adalah suatu tugas penting bagi usaha perhotelan dan restoran, maupun usaha jasa boga lainnya. Banyak faktor-faktor yang harus dipertimbangkan baik pada waktu perencanaan, maupun pada waktu penyusunan menu.
Dapur Sunda di dirikan pada tahun 1986 oleh H. Ansoroeddin dan seluruh keluarga, dan Dapur Sunda Cipete reputasi pertama sejak restoran keluarga berdiri. Setelah beberapa tahun bisnis berkembang pesat dan meningkatkan penjualan telah berhasil untuk membuka delapan cabang yang tersebar di seluruh Jakarta. Oleh karena itu,Dapur Sunda dapat dikatakan turut menunjang perkembangan ekonomi khusunya untuk kota Jakarta dan untuk Indonesia pada umumnya.
Saat ini Dapur Sunda memiliki lebih dari 300 tenaga kerja, baru-baru ini cabang Dapur Sunda di Utara Jakarta ada dua cabang, dan satu cabang baru di buka di Mall Of Indonesia ( MOI ) dan yang lainya adalah di Gading Food City, Di daerah Selatan Jakarta ada enam cabang :
1. Jl. Cipete Raya No. 13
2. Hanggar Teras MBAU Pancoran, Jl. Jend Gatot Subroto 3. Setiabudi Building One
(20)
8
Dani Adiatma, 2013
Analisis Perbaikan Menu Unpopular Di Restoran Dapur Sunda Di Kota Jakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
4. Bellagio Butik Mall, di Kawasan Mega Kuningan 5. Pondok Indah Mall III B, Jl. Metro kencana 6. Pacific Place One, Kawasan SCBD Sudirman
Dengan bertambahnya jumlah cabang restoran dapur sunda membuktikan bahwa restoran ini sedang mengalami perkembangan yang cukup pesat. Semakin berkembangnya sebuah usaha maka perusahaan akan berusaha untuk meningkatkan menu unpopular untuk membuat menu unpopular tersebut menjadi menu yang popular.
Untuk meningkatkan menu unpopular diperlukan menu engineering yang baik dalam mengelola menu yang menyangkut total penjualan, total pendapatan,
contribution margin, kepopuleran suatu menu agar menu unpopular tersebut
meningkat menjadi menu yang popular.
Dalam hal ini restoran dapur sunda belum memiliki penanganan menu
engineeringyang baik. Ini terlihat dari cukup banyaknya jenis menu yang
ditawarkan tetapi dari total penjualanya didominasi oleh beberapa menu tertentu yang sudah popular seperti pada tabel dibawah ini :
Tabel 1.1
Data Penjualan Restoran Dapur Sunda Periode Januari – Juni 2012
Menu
Total Penjualan Bulan Ke
1 2 3 4 5 6
sop
sop ikan gurame 2.052 2.736 2.460 2.634 2.424 2.610
sop ikan mas 25 30 23 22 26 22
(21)
9
soto bandung 2.214 1.788 1.632 1.608 2.436 1.866
mie kocok 202 214 220 211 218 230
sayur asem 2.748 2.370 2.898 2.772 2.928 2.934
soto ayam 390 276 312 198 426 264
sop ayam 193 202 212 190 179 220
sop Buntut 1.182 1.212 858 1.194 1.128 1.290
sop iga sapi 708 642 420 408 594 468
Sapi
Empal Goreng 3.774 3.498 3.840 3.462 3.768 4.422
Paru Goreng 1.854 1.632 1.494 1.362 1.794 2.088
Babat Goreng 1.008 798 594 780 852 756
Usus Goreng 882 684 702 420 864 696
Ikan
Gurame Goreng 4.506 5.064 4.914 3.684 5.226 4.902
Gurame Bakar 2.196 1.938 2.478 1.698 2.460 2.172
Gurame Goreng Cobek 313 304 289 320 345 327
Gurame Bakar Cobek 1.026 1.026 1.056 930 2.880 1.098
Gurame Garang Asam 198 179 184 196 202 193
Gurame Goreng Acar 180 195 207 218 211 204
Gurame Tumis 732 726 714 498 684 690
Ikan Mas Goreng 2 3 1 2 2 3
Ikan Mas Bakar 0 1 3 1 2 3
Pepes Ikan Mas 293 285 296 305 300 301
Ikan Mas Goreng Acar 26 20 17 22 28 23
Ikan Mas Tumis
Ikan Mas Garang Asam 12 8 10 9 14 9
Jambal Goreng 606 540 696 516 594 498
Ayam
Ayam Goreng 3.324 2.970 2.952 2.142 2.634 3.096
Ayam Bakar 4.218 3.612 3.522 2.520 3.282 3.114
Ayam Geprek Goreng 780 798 678 954 714 618
Ayam Geprek Bakar 580 602 589 595 601 596
(22)
10
Dani Adiatma, 2013
Analisis Perbaikan Menu Unpopular Di Restoran Dapur Sunda Di Kota Jakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Sate Ayam 4.290 3.888 3.966 2.988 3.894 4.242
Ati Ampela Goreng 185 198 190 201 197 193
Ati Ampela Bakar 33 26 22 28 37 29
Hidangan Laut
Udang Goreng 11 6 8 7 10 8
Udang Bakar 293 285 296 305 300 301
Udang Goreng Tepung 372 335 359 383 379 375
Udang Goreng Mentega 744 1.002 894 666 594 882
Cumi Goreng 4 6 4 7 9 6
Cumi Bakar 205 211 223 206 211 216
Cumi Goreng Tepung 2.622 2.730 2.562 2.202 2.976 3.294
Cumi Goreng Mentega 127 121 132 139 144 138
Nasi
Nasi Goreng 1.344 666 1.044 1.314 1.374 1.152
Sayuran
Karedok 5.634 5.520 4.848 5.244 5.472 5.958
Lotek 468 696 468 558 312 570
Urab Sayuran 564 498 642 630 438 576
Tumis Toge Babat 119 108 126 139 120 122
Tumis Toge Jambal 2.850 2.940 3.174 2.892 3.360 3.696
Tumis Toge Tahu 810 1.074 894 996 894 894
Tumis Kangkung 2.694 2.448 2.640 2.256 2.550 2.970
Tumis Lember 78 85 88 79 82 82
Lalab Sambal 924 1.026 846 1.038 1.368 1.122
Cobek Genjer 618 402 408 648 420 390
Pepes Tahu 378 396 462 462 444 522
Tahu/tempe Goreng 5.772 3.432 3.312 3.528 4.074 4.608
Tahu Goreng Tepung 444 546 534 546 522 642
Tempe Goreng Tepung 480 498 468 480 438 432
Semur Jengkol 348 336 300 342 732 828
Jengkol Goreng 104 99 108 115 110 109
Pete Goreng 324 366 366 372 360 270
Pete Bakar 378 342 336 384 348 402
(23)
11
Pete Telor 378 306 366 312 282 282
Tahu Telor 2.370 2.586 2.262 2.190 2.622 2.790
Pencok Kacang 354 294 234 276 -258 258
Pencok Leunca 19 16 22 27 33 24
Ulukuteuk Leunca 306 385 390 522 306 426
Emping Goreng 252 498 504 252 492 492
Sambal
Sambal Tempe 3.660 3.948 3.552 3.462 3.906 5.040
Sambal Oncom 210 234 254 227 210 336
Sambal Mentah 2.874 2.808 2.352 2.616 2.502 3.264
Sambal Tomat 534 480 714 378 768 522
Sambal Gandaria 384 384 396 384 414 354
Sambal mangga 1.740 1.752 1.608 1.578 1.860 1.560
Hidangan Penutup
Biji Salak 450 516 462 456 420 234
Rujak Serut 432 432 462 564 594 636
Pisang Goreng 438 468 636 390 408 558
Colenak 516 726 528 732 852 966
TOTAL 85.794 81.548 79.619 74.281 86.377 91.885
Sumber : pra penelitian di restoran dapur sunda 2012
Setelah mendapatkan data penjualan seperti tabel 1.1 di atas kemudian penulis mengelompokan kedalam beberapa kelas menu engineering yaitu stars,
plowhorse, puzzle dan dog. Seteah dihitung muncul beberapa menu yang masuk
kedalam kategori menu unpopular yaitu menu dog seperti pada tabel dibawah ini : Tabel 1.2
Tabel Pengklafikasian Menu Dog
nama menu
MM %
category
CM
Category
klasifikasi menu
(24)
12
Dani Adiatma, 2013
Analisis Perbaikan Menu Unpopular Di Restoran Dapur Sunda Di Kota Jakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Jambal Goreng Low Low Dog
Ati Ampela Goreng Low Low Dog
Ati Ampela Bakar Low Low Dog
Lotek Low Low Dog
Urab Sayuran Low Low Dog
Tumis Toge Babat Low Low Dog
Lalab Sambal Low Low Dog
Cobek Genjer Low Low Dog
Pepes Tahu Low Low Dog
Tahu Goreng Tepung Low Low Dog
Tempe Goreng Tepung Low Low Dog
Semur Jengkol Low Low Dog
Jengkol Goreng low Low Dog
Pete Goreng low Low Dog
Pete Bakar low Low Dog
Pepes Jamur low Low Dog
Pete Telor low Low Dog
Pencok Kacang low Low Dog
Pencok Leunca low Low Dog
Ulukuteuk Leunca low Low Dog
Emping Goreng low Low Dog
Sambal Tempe low Low Dog
Sambal Oncom low Low Dog
Sambal Tomat low Low Dog
Sambal Gandaria low Low Dog
Biji Salak low Low Dog
(25)
13
Pisang Goreng low Low Dog
Colenak low Low Dog
Sumber : pra penelitian di restoran dapur sunda 2012
Dari tabel 1.2 kita bisa melihat ada 30 jenis menu atau sekitar 37% yang termasuk kategori dog dari 81 menu yang ditawarkan. Cukup banyaknya menu yang masuk kedalam golongan menu unpopular dan berdasarkan fenomena penjualan menu engineeringdi atas penulis tertarik untuk membahas dan meneliti menu engineeringdengan judul “ANALISIS PERBAIKAN MENU UNPOPULAR DI RESTORAN DAPUR SUNDA DI KOTA JAKARTA”
1.2 Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimana perbedaan menu tiap bulanya menurut menu engineering ? 2. Bagaimana rasa pada menu unpopular?
3. Bagaimana aroma pada menu unpopular ? 4. Agaimana penampilan pada menu unpopular?
1.3 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui dan memberikan pemahaman bagaimana cara membuat menu yang baik
2. Untuk mengetahui apakah rasa dapat mempengaruhi menu unpopular 3. Untuk mengetahui apakah aroma dapat mempengaruhi menu unpopular 4. Untuk mengetahui apakah penampilan dapat mempengaruhi menu
(26)
14
Dani Adiatma, 2013
Analisis Perbaikan Menu Unpopular Di Restoran Dapur Sunda Di Kota Jakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu 1.4 Kegunaan Penelitian
Kegunaan ilmiah yaitu untuk memberikan sumbangan pemikiran dan pengembangan menu engineering di bidang pariwisata.
Kegunaan praktis yaitu untuk memecahkan persoalan dan pengembangan menu engineering di restoran Dapur Sunda.
(27)
BAB III
OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian
Penelitian ini dilakukan di salah satu restauran yang berada di kawasan kota jakarta yaitu restoran Dapur Sunda. Penelitian ini merupakan penelitian suatu kasus yaitu mengenai perbaikan menu unpopular di restoran Dapur Sunda tersebut berdasarkan metode perhitungan cost control dan perhitungan menu
engineering. Data diambil selama satu semester atau enam bulan, dari bulan
Januari – Juni 2012.
Adapun aspek–aspek penelitian yang akan diteliti di restoran Dapur Sunda adalah sebagai berikut :
a) Pengendalian biaya produksi di restoran Dapur Sunda berdasarkan metode
Cost control dan Menu Engineering.
b) Eksplorasi karateristik organoleptik sebagai bahan rekomendasi perbaikan Menu unpopular.
3.2 Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan suatu cara untuk memperoleh pemecahan terhadap berbagai masalah penelitian. Metode ini diperlukan agar tujuan dapat tercapai sesuai dengan rencana yang telah cukup ditetapkan, untuk memperoleh hasil yang baik harus digunakan metode penelitian yang tepat.
(28)
50
Dani Adiatma, 2013
Analisis Perbaikan Menu Unpopular Di Restoran Dapur Sunda Di Kota Jakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
1. Metode studi literatur
Adalah metode pengumpulan data dengan cara mempelajari buku, makalah, majalah, serta artikel-artikel guna memperoleh informasi yang berhubungan dengan teori-teori dan konsep-konsep yang berkaitan dengan masalah penelitian.
2. Metode survey
Adalah metode penyelidikan yang diadakan untuk memperoleh fakta – fakta dari gejala – gejala yang ada dan mencari keterangan – keterangan secara faktual, baik tentang institusi sosial, ekonomi, atau politik dari suatu kelompok ataupun suatu daerah.
Metode survei membedah dan menguliti serta mengenal masalah – masalah serta mendapatkan pembenaran terhadap keadaan dan praktik – praktik yang sedang berlangsung.
3. Metode deskriptif analitik
Adalah metode yang berfungsi untuk menganalisis kondisi objek yang diteliti.
(29)
51
3.3 Operasionalisasi Variabel
Tabel 3.1
Operasional Variabel Penelitian Variabel / Sub
Variabel
Konsep Teoritis Konsep Empiris Konsep Analitis Skala
Rasa
adanya empat macam rasa dasar manis, asin, asam dan pahit dan Kualitas empat rasa dasar dipengaruhi oleh konsentrasinya (Bambang Kartika) (1988) Suhu Medium rasa yang dipakai Adaptasi Interaksi beberapa macam rasa Data diperoleh dari konsumen terhadap menu unpopular dengan skala semantik meliputi keenakan rasa Interval Aroma
bau-bauan atau aroma dapat didefinisikan sebagai sesuatu
yang dapat
diamati dengan indera pembau. Untuk dapat menghasilkan bau, zat –zat bau harus dapat
Lewat indera pembau
Lewat mulut
Data diperoleh dari konsumen terhadap menu
unpopular
dengan skala semantik
meliputi menggugah selera
(30)
52
Dani Adiatma, 2013
Analisis Perbaikan Menu Unpopular Di Restoran Dapur Sunda Di Kota Jakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
menguap, sedikit larut dalam air dan sedikit dapat larut dalam lemak. (Bambang Kartika) (1988) Penampilan sifat penglihatan atau penampilan merupakan sifat pertama yang diamati oleh konsumen sedangkan sifat – sifat yang lain akan dinilai kemudian. (Bambang Kartika) (1988)
Warna dan kilap
Viskositas
Ukuran dan bentuk
Sifat kelainan bahan
Data diperoleh dari konsumen terhadap menu
unpopular
dengan skala semantik
meliputi kemenarikan penampilan
Interval
3.4 Populasi dan Sampel 3.4.1 Populasi
Menurut Sugiono (2009:61) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh penelitian untuk diteliti dan kemudian ditarik sampelnya. Adapun populasi pada penelitian ini adalah jumlah konsumen per bulan yang ada
(31)
53
di restoran dapur sunda dengan total jumlah rata – rata di seluruh restoran berjumlah 3000 konsumen perbulan.
3.4.2 Sampel
Menurut Arikunto (2002:109) “sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti”.Menurut Sugiyono (2006:90) “sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”
3.4.3 Teknik Sampling
Menurut Sugiono (2009:62) teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel. Teknik sampling yang akan digunakan pada penelitian ini adalah probability sampling. Menurut Sugiono (2009:66) Nonprobability
Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberikan peluang/
kesempatan bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Dari Nonprobability Sampling teknik yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sampling jenuh. Menurut Sugiono (2009:68) sampling jenuh adalah“teknik penentuan sample bila semua anggota populasi digunakan sebagai
sample”. Dengan toleransi kesalahan sebesar 5% sampel yang diambil berjumlah 194 sampel.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Pengolahan data yang dikumpulkan dapat dipengaruhi oleh faktor orang yang mengumpulkan data jika pengumpulan data melakukan sedikit kesalahan sikap dan wawancara misalnya, akan mempengaruhi data yang diberikan responden. Oleh sebab itu, peneliti harus berhati-hati dalam memperoleh data yang terkait dengan objek penelitian sehingga dapat menyimpulkan suatu
(32)
54
Dani Adiatma, 2013
Analisis Perbaikan Menu Unpopular Di Restoran Dapur Sunda Di Kota Jakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
penelitian tidak mengalami kekeliruan. Berikut merupakan alat pengumpul data yang digunakan peneliti dalam mengkaji pemasalahan yang diangkat dalam objek penelitian.
a) Studi pustaka, yaitu pengumpulan data dengan cara mempelajari buku, makalah, majalah, serta artikel-artikel guna memperoleh informasi yang berhubungan dengan teori-teori dan konsep-konsep yang berkaitandengan masalah penelitian.
b) Studi lapangan, mengamati kegiatan perusahaan yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.
c) Kuisioner, dilakukan dengan menyebar seperangkat daftar pertanyaan tertulis kepada konsumen.
d) Wawancara, dilakukan melalui teknik komunikasi langsung kepada pihak perusahaan.
3.6 Teknik Analisis Data
3.6.1 Metode Menu Engineering
Tabel 3.2
Tabel Pengisian Angka Menu Engineering
A B C D E F G H L P R S
Menu
Item
Name
Number
sold
Popularity Item
food cost Item Sell Price Item Profit Total Cost Total Revenue Total Profit Profit Category Popularity Category Menu Item Class
% (E-D) (D*B) (E*B) (H-G)
Item # 1 0 0 $0,00 $0,00 $0,00 $0,00 $0,00 $0,00 Low High Silver
Item # 2 0 0 $0,00 $0,00 $0,00 $0,00 $0,00 $0,00 Low High Silver
(33)
55
Item # 4 0 0 $0,00 $0,00 $0,00 $0,00 $0,00 $0,00 Low High Silver
Item # 5 0 0 $0,00 $0,00 $0,00 $0,00 $0,00 $0,00 Low High Silver
Item # 6 0 0 $0,00 $0,00 $0,00 $0,00 $0,00 $0,00 Low High Silver
Item # 7 0 0 $0,00 $0,00 $0,00 $0,00 $0,00 $0,00 Low High Silver
Item # 8 0 0 $0,00 $0,00 $0,00 $0,00 $0,00 $0,00 Low High Silver
Item # 9 0 0 $0,00 $0,00 $0,00 $0,00 $0,00 $0,00 Low High Silver
Item # 10 0 0 $0,00 $0,00 $0,00 $0,00 $0,00 $0,00 Low High Silver
Item # 11 0 0 $0,00 $0,00 $0,00 $0,00 $0,00 $0,00 Low High Silver
Item # 12 0 0 $0,00 $0,00 $0,00 $0,00 $0,00 $0,00 Low High Silver
Dari tabel peneliti akan memasukan data sesuai dengan data dan hasil penghitungan menu engineeringdan akan diketahui pengklasifikasian menunya setelah dilakukan penghitungan.
Teknik penghitungan yang akan saya gunakan :
a) Contribution Margin (CM) = Selling Price – Food Cost
b) CM% = CM per-item/Selling Price X 100%
c) Total CM% = Total CM/Total Sales X 100%
d) Food Cost % = Food Cost / Sales X 100%
e) Total cost = Amount Sold X Cost per portion
f) Total Sale = Amount Sold X Selling Price
g) Menu Mix = Amount Sold per item / Total Amount Sold
h) Menu Mix % = Amount Sold Per Item / Total Amount Sold X 100%
i) Average Weight Contribution Margin (AWCM) = Total CM / Total
Number of Menu Item
(34)
56
Dani Adiatma, 2013
Analisis Perbaikan Menu Unpopular Di Restoran Dapur Sunda Di Kota Jakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Setelah peneliti menghitung volume penjualan dengan teknik menu
engineering selanjutnya peneliti aka mengklafikaian produk menurut MM% atau
yang biasa disebut menu mix yang maksudnya kepopuleran suatu menu dan juga menurut CM yang biasa disebut contribution margin yang maksudnya selisih antara harga jual dengan food cost atau bisa juga disebut dengan keuntungan kotor
Untuk Pengklafikasiannya dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 3.3 Pengklafikasian Menu
MM – Rank CM – Rank Classification
High High Star
High Low Plowhirse
Low High Puzzle
Low Low Dog
Sumber : Planning and control for Food and Beverage Operation (1991:115) Dari tabel di atas peneliti bisa mengklafikasikan menu setelah dihitung. Berdasarkan tabel apabila MM dan CM nya tinggi maka menu tersebut berklasifikasi star, apabila MMnya tinggi tetapi CMnya rendah maka menu tersebut berjenis plowhorse, dan apabila MMnya rendah tetapi CMnya tinggi maka menu tersebut diklafikasikan sebagai menu puzzle, dan jika MMnya rendah dan CMnya juga rendah maka menu tersebut diklafikasikan sebagai menu dog.
Dari pengklafikasiannya dapat diketahui menu tersebut Populer atau
(35)
57
memiliki MM dan CM yang tinggi dan dikatakan menu unpopuler bila MM dan Cmnya rendah .
3.6.2 Rancangan Analisis
3.6.2.1 Analisis Kualitas Produk Menggunakan Kuisioner
Penulis akan menganilisis kualitas produk yang ada di restoran dapur sunda ini menggunakan kuisioner. Kuisioner ini dibuat untuk mengetahui sejauh mana kualitas menu yang ditawarkan dapat diterima oleh konsumen rumah makan dapur sunda.
Kuisioner yang pertama penulis akan mencoba menanyakan tentang pengetahuan konsumen tentang menu tidak populer yang ditawarkan contoh Kuisionernya seperti yang akan saya tampilkan dibawah ini :
a. knowledge
Nama Produk Tahu/tidak tahu
Pernah mengkonsumsi/tidak pernah mengkonsumsi
Menu 1 sampai dengan menu x
Apabila anda mengetahui menu tersebut silahkan isi dengan tanda (x) tabel dibawah apabila tidak tahu silahkan di lewat.
Kuisioner yang kedua penulis ingin mengetahui sejauh mana rasa, aroma dan penampilan dari menu yang tidak populer di mata konsumen. Contoh quisionernya di bawah ini :
(36)
58
Dani Adiatma, 2013
Analisis Perbaikan Menu Unpopular Di Restoran Dapur Sunda Di Kota Jakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
b. organoleptik 1. Rasa
Skala hedonik Skala numerik
enak luar biasa
sangat enak
enak
agak enak
tidak enak
4
3
2
1
0
2. Aroma
Skala hedonik Skala numerik
sangat menggoda sekali
sangat menggoda
menggoda
tidak menggoda
sangat tidak menggoda
4
3
2
1
(37)
59
3. Penampilan
Skala hedonik Skala numerik
sangat menarik sekali
sangat menarik
menarik
tidak menarik
sangat tidak menarik
4
3
2
1
0
3.6.2.2 Rancangan Analisis Menu Per Bulan
Untuk mengetahui analisis menu per bulan yang termasuk dalam kategori
stars, plowhorse, puzzle ataupun dog. Penulis akan membuat rancangan analisis
menu per bulan yang akan dibuat berdasarkan tabel di bawah ini :
Tabel 3.4
Analisis Menu Per Bulan
Menu
Bulan Ke
1 2 3 4 5 6
sop
sop ikan gurame sop ikan mas sop selat sunda
(38)
60
Dani Adiatma, 2013
Analisis Perbaikan Menu Unpopular Di Restoran Dapur Sunda Di Kota Jakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
mie kocok sayur asem soto ayam
sop ayam sop Buntut sop iga sapi
Sapi
Empal Goreng Paru Goreng Babat Goreng
Usus Goreng
Ikan
Gurame Goreng Gurame Bakar Gurame Goreng Cobek
Gurame Bakar Cobek Gurame Garang Asam Gurame Goreng Acar
Gurame Tumis Ikan Mas Goreng
Ikan Mas Bakar Pepes Ikan Mas Ikan Mas Goreng Acar
(39)
61
Ikan Mas Tumis Ikan Mas Garang Asam
Jambal Goreng
Ayam
Ayam Goreng Ayam Bakar Ayam Geprek Goreng
Ayam Geprek Bakar Pepes Ayam
Sate Ayam Ati Ampela Goreng
Ati Ampela Bakar
Hidangan Laut
Udang Goreng Udang Bakar Udang Goreng Tepung Udang Goreng Mentega
Cumi Goreng Cumi Bakar Cumi Goreng Tepung Cumi Goreng Mentega
Nasi
(40)
62
Dani Adiatma, 2013
Analisis Perbaikan Menu Unpopular Di Restoran Dapur Sunda Di Kota Jakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Sayuran
Karedok Lotek Urab Sayuran Tumis Toge Babat Tumis Toge Jambal
Tumis Toge Tahu Tumis Kangkung Tumis Lember
Lalab Sambal Cobek Genjer Pepes Tahu Tahu/tempe Goreng Tahu Goreng Tepung Tempe Goreng Tepung
Semur Jengkol Jengkol Goreng
Pete Goreng Pete Bakar Pepes Jamur
Pete Telor Tahu Telor Pencok Kacang
(41)
63
Pencok Leunca Ulukuteuk Leunca
Emping Goreng
Sambal
Sambal Tempe Sambal Tempe Terasi
Sambal Oncom Sambal Mentah Sambal Tomat Sambal Gandaria
Sambal mangga
Hidangan Penutup
Biji Salak Rujak Serut Pisang Goreng
Colenak
Keterangan = jika menu ax = star => nilainya 4
Puzzle => nilainya 3
Plowhorse => nilainya 2
Dog => nilainya 1
Menurut Kartika et al. (1988 :120), pengolahan data untuk rancangan acak kelompok adalah sebagai berikut :
(42)
64
Dani Adiatma, 2013
Analisis Perbaikan Menu Unpopular Di Restoran Dapur Sunda Di Kota Jakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
FK =
r T
X
*
2
JK (P) =
r X X) ... ( )
( 2 2
- Faktor Koreksi
JK (S) =
T Y Y) ... ( ) ( 2 2
- Faktor Koreksi
JK (T) = (S2+...+S2) – FK
JK (G) = JK Total – JK Panelis – JK Sampel
Dimana :
FK = Faktor Koreksi
JK (P) = Jumlah Kuadrat Panelis
JK (S) = Jumlah kuadrat Sampel
JK (T) = Jumlah Kuadrat Total
JK (G) = Jumlah Kuadrat Galat
X = Jumlah penilaian masing-masing panelis terhadap semua sampel
Y = Jumlah penilaian semua panelis terhadap masing masing produk /sampel
T = Jumlah panelis
r = Jumlah sampel
(43)
65
Dari hasil uji hedonik, selanjutnya dilakukan analisis Varian (ANAVA) tabel 3.4 dilanjutkan dengan uji Least significant difference (LSD) dengan selang kepercayaan 95% untuk mengetahui pengaruh antar perlakuan.
1. Mencari standard error √
2. Mencari Least significant difference (LCD) pada tabel Significant
studentized range at the 5 % level, untuk nilai pembanding adalah : standar error
x nilai least significant difference.
3. Rerata hasil perhitungan diurutkan dari mulai yang terbesar sampai terkecil kemudian dibandingkan dengan nilai pembanding.
Tabel 3.4
Tabel Analisa Varian (ANAVA)
Sumber: Kartika et al. (1988 :120)
Sumber variasi DB JK KT Fh F 0.5
Panelis (P) n-1 JK (P)
Sampel (S) n-1 JK (S)
Galat db (T) - db (P)-db (S) JK (G) Total (T) (panelis x sampel)-1 JK (T)
(44)
66
Dani Adiatma, 2013
Analisis Perbaikan Menu Unpopular Di Restoran Dapur Sunda Di Kota Jakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu 3.6.3 Perumusan Strategi Pengembangan Produk
Setelah mengetahui menu tersebut masuk ke dalam kategori stars,
plowhorse, puzzle dan dog selanjutnya strategi yang akan penulis ajukan ke
restoran Dapur Sunda yaitu :
Star :
a) Tetap dipertahankan dalam menu.
Plowhorse :
a) Mempaketkan menu plowhorse dengan menu puzzle. b) Mempaketkan menu plowhorse dengan menu stars.
Puzzle :
a) Mempaketkan menu puzzle dengan menu stars. b) Mempaketkan menu puzzle dengan menu plowhorse. c) Meningkatkan promosi menu puzzle.
d) Berkoordinasi dengan pelayan untuk mempromosikan menu puzzle.
Dog :
a) Memberikan potongan harga untuk menu dog. b) Mempaketkan menu dog dengan menu stars.
c) Memberikan gratis menu dog kepada konsumen agar konsumen mencoba menu dog.
(45)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah dilakukan oleh penulis, maka kesimpulannya adalah sebagai berikut:
1. Berdasarkan hasil analisis menu tiap bulanya ada yang mengalami perbedaan signifikan ada yang tidak mengalami perbedaan tidak signifikan ini berarti tiap bulan bulan tertentu ada menu yang harus di utamakaan dan ada menu yang harus digantikan terlebih dahulu.
2. Berdasarkan hasil penelitian menu unpopular dalam segi rasa tidak ada masalah dikarenakan kebanyakan konsumen menyukai rasa dari makanan tersebut dengan menu yang paling banyak disukai adalah jengkol goreng. 3. Berdasarkan hasil penelitian menu unpopular dalam segi aroma tidak ada
masalah dikarenakan kebanyakan konsumen menyukai aroma dari makanan tersebut dengan menu yang paling banyak disukai adalah pisang goreng.
4. Berdasarkan hasil penelitian menu unpopular dalam segi penasmpilan tidak ada masalah dikarenakan kebanyakan konsumen menyukai penampilan dari makanan tersebut dengan menu yang paling banyak disukai adalah lalab sambal.
(46)
100
Dani Adiatma, 2013
Analisis Perbaikan Menu Unpopular Di Restoran Dapur Sunda Di Kota Jakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu 5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah dilakukan, maka penulis menyarankan sebagai berikut:
1. Walaupun menu yang unpopular masih cukup banyak yang memesannya. ada baiknya menu tersebut dirubah, di paketkan atau dihilangkan untuk meningkatkan pendapatan Restoran Dapur Sunda.
2. Apabila menu tersebut klasifikasinya unpopular, kemudian konsumen tahu atau pernah mengkonsumsi dan dinyatakan tidak enak berdasarkan organoleptiknya (rasa, aroma dan penampilan) maka menu tersebut harus dihilangkan yaitu menu pete bakar.
3. Apabila menu tersebut klasifikasinya unpopular tetapi konsumen tidak tahu ada menu tersebut atau konsumen tersebut belum pernah mengkonsumsinya maka harus dilakukan promosi yang lebih sering yaitu menu pete telor, pencok kacang, pencok leunca dan colenak.
4. Apabila menu tersebut unpopular kemudian konsumen mengetahui menu tersebut tetapi tidak mengetahui tentang organoleptiknya (rasa, aroma dan penampilan) maka pihak restoran sebaiknya melakukan sampel atau di bagi gratis agar konsumen mengetahuinya.
5. Pihak Restoran Dapur Sunda sebaiknya melakukan pergantian menu dan juga menambah variasi menu supaya konsumen Restoran Dapur Sunda memiliki lebih banyak lagi pilihan menu.
(47)
101
6. Pihak manajemen Restoran Dapur Sunda dianjurkan untuk lebih memperhatikan lagi cost control dan menu engineeringnya agar tidak banyak bahan yang terbuang percuma.
7. Pihak manajemen Restoran Dapur Sunda dianjurkan untuk mentraining para karyawannya agar lebih memahami tentang menu engineering supaya menu yang dibuat semakin lebih baik lagi.
8. Dikarenakan skripsi ini masih memiliki kekurangan dikarenakan kurangnya waktu, dana dan ilmu yang dimiliki maka penulis mengharapkan untuk para peneliti selanjutnya agar dapat membahas lebih mendalam lagi
(48)
Dani Adiatma, 2013
Analisis Perbaikan Menu Unpopular Di Restoran Dapur Sunda Di Kota Jakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Baridwan Zaky (2004), Sistem Informasi Akuntansi, (Yogyakarta : Bagian Penerbitan Fakultas Ekonomi – Universitas Gajah Mada)
Bartono PH,SE. (2005), Analisis Food Product, (Yogyakarta : ANDI). Bartanto dan Al Barry, Kamus Ilmiah Populer, (Surabaya: Arkola, 1994). Eugen Pauli (1980), Classical Cooking The Modern Way, (London).
Gasperz (1994), Metode Perancangan Percobaan Untuk Ilmu – ilmu pertanian Teknik Dan Biologi, (Bandung : Armiko).
Hubert E.Visick dan Peter Van Kleek (1974), MenuPlanning, (United State of
America : McGraw-Hill,Inc).
Kardigantara Suseno (1990), Rekayasa menu, (STPB).
Kotas Richard dan Davis Bernard(1973)Food Cost Control. (Aylesbury, Bucks, England : Intertext Books)
Marom Chairul (2002), Sistem Akuntansi Perusahaan Dagang, (Jakarta : Grasindo)
Melliong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Posda Karya, 2004),
Mulyadi (2005). Akuntansi Biaya,edisi ke-6. (Yogyakarta: STIE YKPN). Nazir, M (2005). Metode Penelitian,(Bogor : Ghalia Indonesia).
Ninemeir.Jack.D. (1991) Planning and Control for Food and Beverage
Management.
Sarah R. Labensky dan Alan M. Hause (1995), On Cooking, (New Jersey :
Prentice-Hall,Inc).
Simamora Henry (2002), Akuntansi Manajemen, (Jakarta: UPP AMP YKPN) Subiyanto Ibnu, Metodologi Penelitian Manajemen dan Akuntansi, (Yogyakarta:
UPP AMP YKPN, 2000).
(49)
103
Soemarso (1983), Akuntansi Suatu Pengantar, (Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi – Universitas Indonesia)
Soewarno TS (1985), Penilaian Organoleptik untuk industri pangan dan hasil pertanian, (Jakarta : Bhatara Karya Aksara).
Sugiyono. (2011). Statistika untuk penelitian. Bandung : CV Alfabeta.
Paul R. Dittmer dan J.Desmond Keefe III (2006), Principles of Food Beverage
and Labor Cost Control, (New Jersey : John Wiley & Sons,Inc).
Wa, Marsun. (2005). Restoran dan Segala Permasalahannya. (Yogyakarta : Andy).
Wardiyanta (2010) Metode Penelitian Pariwisata, (yogyakarta : Andy).
Wilkie Susan (2008), get more Costumer Make More Money By The Menu
Engineering Approach, (wilkie Enterprise And Corporation and The National Assosiation Of College And University Food Service).
(1)
66
3.6.3 Perumusan Strategi Pengembangan Produk
Setelah mengetahui menu tersebut masuk ke dalam kategori stars,
plowhorse, puzzle dan dog selanjutnya strategi yang akan penulis ajukan ke
restoran Dapur Sunda yaitu :
Star :
a) Tetap dipertahankan dalam menu.
Plowhorse :
a) Mempaketkan menu plowhorse dengan menu puzzle. b) Mempaketkan menu plowhorse dengan menu stars.
Puzzle :
a) Mempaketkan menu puzzle dengan menu stars. b) Mempaketkan menu puzzle dengan menu plowhorse. c) Meningkatkan promosi menu puzzle.
d) Berkoordinasi dengan pelayan untuk mempromosikan menu puzzle.
Dog :
a) Memberikan potongan harga untuk menu dog. b) Mempaketkan menu dog dengan menu stars.
c) Memberikan gratis menu dog kepada konsumen agar konsumen mencoba menu dog.
(2)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah dilakukan oleh penulis, maka kesimpulannya adalah sebagai berikut:
1. Berdasarkan hasil analisis menu tiap bulanya ada yang mengalami perbedaan signifikan ada yang tidak mengalami perbedaan tidak signifikan ini berarti tiap bulan bulan tertentu ada menu yang harus di utamakaan dan ada menu yang harus digantikan terlebih dahulu.
2. Berdasarkan hasil penelitian menu unpopular dalam segi rasa tidak ada masalah dikarenakan kebanyakan konsumen menyukai rasa dari makanan tersebut dengan menu yang paling banyak disukai adalah jengkol goreng. 3. Berdasarkan hasil penelitian menu unpopular dalam segi aroma tidak ada
masalah dikarenakan kebanyakan konsumen menyukai aroma dari makanan tersebut dengan menu yang paling banyak disukai adalah pisang goreng.
4. Berdasarkan hasil penelitian menu unpopular dalam segi penasmpilan tidak ada masalah dikarenakan kebanyakan konsumen menyukai penampilan dari makanan tersebut dengan menu yang paling banyak disukai adalah lalab sambal.
(3)
100
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah dilakukan, maka penulis menyarankan sebagai berikut:
1. Walaupun menu yang unpopular masih cukup banyak yang memesannya. ada baiknya menu tersebut dirubah, di paketkan atau dihilangkan untuk meningkatkan pendapatan Restoran Dapur Sunda.
2. Apabila menu tersebut klasifikasinya unpopular, kemudian konsumen tahu atau pernah mengkonsumsi dan dinyatakan tidak enak berdasarkan organoleptiknya (rasa, aroma dan penampilan) maka menu tersebut harus dihilangkan yaitu menu pete bakar.
3. Apabila menu tersebut klasifikasinya unpopular tetapi konsumen tidak tahu ada menu tersebut atau konsumen tersebut belum pernah mengkonsumsinya maka harus dilakukan promosi yang lebih sering yaitu menu pete telor, pencok kacang, pencok leunca dan colenak.
4. Apabila menu tersebut unpopular kemudian konsumen mengetahui menu tersebut tetapi tidak mengetahui tentang organoleptiknya (rasa, aroma dan penampilan) maka pihak restoran sebaiknya melakukan sampel atau di bagi gratis agar konsumen mengetahuinya.
5. Pihak Restoran Dapur Sunda sebaiknya melakukan pergantian menu dan juga menambah variasi menu supaya konsumen Restoran Dapur Sunda memiliki lebih banyak lagi pilihan menu.
(4)
101
6. Pihak manajemen Restoran Dapur Sunda dianjurkan untuk lebih memperhatikan lagi cost control dan menu engineeringnya agar tidak banyak bahan yang terbuang percuma.
7. Pihak manajemen Restoran Dapur Sunda dianjurkan untuk mentraining para karyawannya agar lebih memahami tentang menu engineering supaya menu yang dibuat semakin lebih baik lagi.
8. Dikarenakan skripsi ini masih memiliki kekurangan dikarenakan kurangnya waktu, dana dan ilmu yang dimiliki maka penulis mengharapkan untuk para peneliti selanjutnya agar dapat membahas lebih mendalam lagi
(5)
DAFTAR PUSTAKA
Baridwan Zaky (2004), Sistem Informasi Akuntansi, (Yogyakarta : Bagian Penerbitan Fakultas Ekonomi – Universitas Gajah Mada)
Bartono PH,SE. (2005), Analisis Food Product, (Yogyakarta : ANDI). Bartanto dan Al Barry, Kamus Ilmiah Populer, (Surabaya: Arkola, 1994). Eugen Pauli (1980), Classical Cooking The Modern Way, (London).
Gasperz (1994), Metode Perancangan Percobaan Untuk Ilmu – ilmu pertanian Teknik Dan Biologi, (Bandung : Armiko).
Hubert E.Visick dan Peter Van Kleek (1974), MenuPlanning, (United State of
America : McGraw-Hill,Inc).
Kardigantara Suseno (1990), Rekayasa menu, (STPB).
Kotas Richard dan Davis Bernard(1973)Food Cost Control. (Aylesbury, Bucks, England : Intertext Books)
Marom Chairul (2002), Sistem Akuntansi Perusahaan Dagang, (Jakarta : Grasindo)
Melliong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Posda Karya, 2004),
Mulyadi (2005). Akuntansi Biaya,edisi ke-6. (Yogyakarta: STIE YKPN). Nazir, M (2005). Metode Penelitian,(Bogor : Ghalia Indonesia).
Ninemeir.Jack.D. (1991) Planning and Control for Food and Beverage
Management.
Sarah R. Labensky dan Alan M. Hause (1995), On Cooking, (New Jersey :
Prentice-Hall,Inc).
(6)
103
Soemarso (1983), Akuntansi Suatu Pengantar, (Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi – Universitas Indonesia)
Soewarno TS (1985), Penilaian Organoleptik untuk industri pangan dan hasil pertanian, (Jakarta : Bhatara Karya Aksara).
Sugiyono. (2011). Statistika untuk penelitian. Bandung : CV Alfabeta.
Paul R. Dittmer dan J.Desmond Keefe III (2006), Principles of Food Beverage
and Labor Cost Control, (New Jersey : John Wiley & Sons,Inc).
Wa, Marsun. (2005). Restoran dan Segala Permasalahannya. (Yogyakarta : Andy).
Wardiyanta (2010) Metode Penelitian Pariwisata, (yogyakarta : Andy).
Wilkie Susan (2008), get more Costumer Make More Money By The Menu
Engineering Approach, (wilkie Enterprise And Corporation and The National Assosiation Of College And University Food Service).