Pengaruh Balanced Scorecard terhadap Kinerja (Studi Survey pada PT. PLN (Persero)).

(1)

vi Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

Balanced scorecard has a privilege in terms of coverage measurement is more comprehensive because it covers four perspectives. The first perspective is the financial perspective (financial perspective), a benchmark that is used depends on the financial position in the life cycle (business life cycle). The second perspective is the perspective of the customer (customer perspective), the benchmark used is what the customer needs and wants. The third perspective is the perspective internal business processes (internal business process perspective). In this case the company needs to identify the processes necessary to achieve the objectives of the company that is still associated with the financial perspective and the customer. In this perspective, there are three areas of concern, namely innovation, operation and after-sales service. The fourth perspective is the perspective of learning and growth (learning and growth perspective).

The purpose of this study was to determine the influence of the Balanced Scorecard (BSC) on the performance of the PT. PLN (Persero). The method used is associative analytical research methods. Data collection through a questionnaire. Testing data through validity test and reliability test. Statistical analysis used is regression analysis, the correlation coefficient, determination coefficient and hypothesis testing.

Based on simple linear regression testing equation Y = 1.756 + 0.559X. Correlation between the Balanced Scorecard can be said to be a strong performance. Based on the determination coefficient and hypothesis testing can be concluded that there is a significant influence on the performance of the Balanced Scorecard at PT. PLN (Persero) Distribution West Java and Banten


(2)

vii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Balanced scorecard memiliki keistimewaan dalam hal cakupan pengukurannya yang lebih komprehensif karena mencakup empat perspektif. Perspektif yang pertama adalah perspektif keuangan (financial perspective), tolak ukur yang digunakan tergantung pada posisi keuangan di dalam daur hidup (business life cycle). Perspektif yang kedua adalah perspektif pelanggan (customer perspective), tolak ukur yang digunakan adalah apa yang menjadi kebutuhan dan keinginan pelanggan. Perspektif yang ketiga yaitu perspektif proses bisnis internal (internal business process perspective). Dalam hal ini perusahaan perlu mengidentifikasi proses-proses penting untuk mencapai tujuan perusahaan yang masih berkaitan dengan perspektif keuangan dan pelanggan. Dalam perspektif ini ada tiga hal yang menjadi perhatian yaitu inovasi, operasi dan layanan purna jual. Perspektif yang keempat yaitu perspektif pembelajaran dan pertumbuhan (learning and growth perspective).

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Balanced Scorecard (BSC) terhadap kinerja pada PT. PLN (Persero). Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian asosiatif analitis. Teknik pengumpulan data melalui kuesioner. Pengujian data melalui uji validitas, dan uji reliabilitas. Analisis statistik yang digunakan yaitu analisis regresi, koefisien korelasi, koefisien determinasi dan pengujian hipotesis.

Berdasarkan pengujian regresi linear sederhana diperoleh persamaan Y= 1,756 + 0.559X. Korelasi antara Balanced Scorecard dengan kinerja dapat dikatakan kuat. Berdasarkan koefisien determinasi dan pengujian hipotesis dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan Balanced Scorecard terhadap kinerja pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten


(3)

viii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRACT ... vi

ABSTRAK ... vii

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 5

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian... 5

1.4 Manfaat Penelitian ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka ... 7

2.1.1 Definisi dan Konsep Balanced Scorecard ... 7

2.1.2 Empat Perspektif dalam Balanced Scorecard ... 8

2.1.3 Manfaat Aplikasi Balanced Scorecard ... 14

2.1.4 Proses Aplikasi Balanced Scorecard ... 14

2.1.5 Pihak-Pihak yang Berperan dalam Pelaksanaan Balanced Scorecard ... 17

2.1.6 Karakteristik dan Keunggulan Balanced Scorecard ... 18


(4)

ix Universitas Kristen Maranatha

2.1.8 Kinerja... 24

2.1.8.1 Pengertian Kinerja ... 24

2.1.8.2 Pengertian Pengukuran Kinerja ... 25

2.1.8.3 Tolok Ukur Pengukuran Kinerja ... 26

2.1.8.4 Manfaat Pengukuran Kinerja ... 27

2.1.9 Implementasi Sistem Pengukuran Kinerja ... 27

2.1.10 Kinerja Menyeluruh Perusahaan ... 29

2.1.11 Pengukuran Kinerja dengan Balanced Scorecard ... 30

2.1.12 Penelitian Sebelumnya ... 33

2.2 Kerangka Pemikiran ... 34

2.3 Pengembangan Hipotesis ... 37

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian ... 38

3.2 Metode Penelitian ... 38

3.2.1 Populasi dan Teknik Penarikan Sampel ... 39

3.2.1.1 Populasi ... 39

3.2.1.2 Teknik Penarikan Sampel ... 40

3.2.2 Teknik Pengumpulan Data ... 41

3.2.3 Penentuan Responden ... 43

3.2.4 Indikator Variabel Independen dan Variabel Dependen, Sub Indikator, Skala Pengukuran dan Instrumen ... 44

3.2.5 Penentuan Responden ... 45

3.2.6 Teknik Pengembangan Instrumen... 46

3.2.7 Model Penelitian ... 48

3.2.8 Pengujian Validitas dan Reliabilitas Instrumen ... 48

3.2.8.1 Pengujian Validitas Instrumen ... 49

3.2.8.2 Pengujian Reliabilitas Instrumen ... 51

3.2.9 Rancangan Pengujian Hipotesis ... 53

3.2.9.1 Penetapan Hipotesis Nol ... 54


(5)

x Universitas Kristen Maranatha BAB IV HASIL PENELITIAN & PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian ... 59

4.1.1 Pengujian Instrumen ... 60

4.1.1.1 Uji Validitas ... 61

4.1.1.2 Uji Reliabilitas ... 61

4.1.2 Analisis Deskriptif ... 62

4.1.3 Tanggapan Responden Terhadap Balanced Scorecard PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten ... 63

4.1.4 Tanggapan Responden Mengenai Kinerja PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten ... 69

4.1.5 Pengaruh Penerapan Balanced Scorecard terhadap Kinerja ... 71

4.1.5.1 Analisis Regresi Linear Sederhana ... 71

4.1.5.2 Analisis Koefisien Korelasi ... 72

4.1.5.3 Koefisien Determinasi ... 72

4.1.5.4 Pengujian Hipotesis ... 73

4.2 Pembahasan ... 74

4.2.1 Balanced Scorecard pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten ... 74

4.2.2 Kinerja pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten ... 75

4.2.3 Pengaruh Balanced Scorecard terhadap Kinerja ... 76

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 78

5.2 Saran ... 80

DAFTAR PUSTAKA ... 81


(6)

xi Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel I Penelitian Sebelumnya ... 33

Tabel.II Indikator Variabel dan Skala Pengukuran ... 44

Tabel III Skala Likert Untuk Alternatif Jawaban Kuesioner ... 47

Tabel IV Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Balanced Scorecard ... 50

Tabel V Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja ... 51

Tabel VI Uji Reliabilitas Variabel Balanced Scorecard... 53

Tabel VII Uji Reliabilitas Variabel Kinerja ... 53

Tabel VIII Interpretasi Koefisien Korelasi ... 56

Tabel IX Perincian Penyebaran Kuesioner Penelitian ... 59

Tabel X Tanggapan Responden Mengenai Balanced Scorecard Secara Keseluruhan ... 63

Tabel XI Tanggapan Responden Tentang Kinerja Secara Keseluruhan ... 69

Tabel XII Regresi Linier Sederhana antara X terhadap Y ... 71


(7)

xii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Skema Kerangka Pemikiran ... 37 Gambar 2 Model Penelitian ... 48


(8)

xiii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A : Kuesioner

Lampiran B : Rekapitulasi Jawaban Kuesioner Variabel X Lampiran C : Rekapitulasi Jawaban Kuesioner Variabel Y Lampiran D : Output SPSS

Lampiran E : Tabel Distribusi t Lampiran F: Surat Survey Lampiran G: Kartu Bimbingan


(9)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Meningkatnya kinerja perusahaan merupakan hal yang penting dalam meningkatkan persaingan. Ditambah lagi dengan adanya era pasar bebas, menuntut setiap perusahaan untuk dapat melaksanakan strateginya dalam memenangkan persaingan dan mampu menggunakan sumber dayanya secara lebih efektif dan efisien sehingga visi perusahaan dapat tercapai. Sebagai konsekuensi dari hal ini maka perusahaan harus berupaya untuk merumuskan dan menyempurnakan strategi-strategi bisnis mereka dalam rangka memenangkan persaingan. Untuk mengetahui seberapa efektifnya penerapan strategi tersebut, perusahaan perlu untuk membuat suatu sistem pengukuran kinerja yang lebih baik daripada sistem yang digunakan menurut pandangan tradisional.

Konsep pengukuran kinerja tradisional yang selama ini menggunakan ukuran kinerja keuangan seperti ROI (Return On Investment), ROE (Retum On Equity), RI (Residual Income) dan Profit Margin mulai ditinggalkan. Karena pengukuran kinerja yang hanya terfokus pada ukuran-ukuran keuangan tidak mencerminkan kondisi strategi perusahaan secara menyeluruh, dimana aspek di luar finansial tidak diperhitungkan. Konsep ukuran kinerja model lama tersebut dianggap hanya mengejar tujuan untuk memperoleh laba jangka pendek semata dan cenderung mengabaikan kelangsungan hidup perusahaan dalam jangka panjang.


(10)

BAB I : Pendahuluan 2

Universitas Kristen Maranatha Kelemahan dari sistem pengukuran kinerja tradisional adalah ketidakmampuannya untuk mengukur kinerja harta tak berwujud (intangible assets) dan harta-harta intelektual (inlellectual property). Kelemahan yang lainnya adalah bahwa kinerja keuangan hanya mampu bercerita mengenai masa lalu perusahaan dan tentu saja hal ini tidak mampu membawa perubahan kearah yang lebih baik.

Ukuran keuangan menunjukan akibat dari berbagai tindakan yang terjadi di luar bidang keuangan. Peningkatan Financial Return yang ditunjukkan dengan ukuran ROE merupakan akibat dari berbagai kinerja operasional. Dengan demikian bila manajemen puncak perusahaan berkeinginan untuk meningkatkan kinerja perusahaannya, fokus perhatian seharusnya ditujukan untuk memotivasi sumber daya perusahaan di bidang non keuangan atau operasional, karena dari situlah kinerja perusahaan berasal. Ketergantungan pada ukuran-ukuran kinerja finansial akan menghalangi kemampuan entitas bisnis untuk menciptakan nilai ekonomis pada masa yang akan datang.

Mengatasi keterbatasan yang muncul dari metode-metode pengukuran yang hanya mengukur kinerja bisnis perusahaan dari satu aspek saja, muncul pemikiran baru yang dipelopori oleh Kaplan dan Norton pada Januari-Februari 1996 mencoba melakukan pendekatan yang mengukur kinerja bisnis dengan memperkenalkan metode balanced scorecard. Metode ini mengukur kinerja perusahaan tidak hanya menggunakan aspek-aspek keuangan saja tetapi juga mencakup aspek-aspek di luar keuangan. Aspek-aspek keuangan tidak begitu saja


(11)

BAB I : Pendahuluan 3

Universitas Kristen Maranatha disingkirkan, tetapi juga tidak dapat berdiri sendiri, metode balanced scorecard menekankan pentingnya keseimbangan antara dua aspek tersebut.

Balanced scorecard memiliki keistimewaan dalam hal cakupan pengukurannya yang lebih komprehensif karena mencakup empat perspektif. Perspektif yang pertama adalah perspektif keuangan (financial perspective), tolak ukur yang digunakan tergantung pada posisi keuangan di dalam daur hidup (business life cycle). Perspektif yang kedua adalah perspektif pelanggan (customer perspective), tolak ukur yang digunakan adalah apa yang menjadi kebutuhan dan keinginan pelanggan. Perspektif yang ketiga yaitu perspektif proses bisnis internal (internal business process perspective). Dalam hal ini perusahaan perlu mengidentifikasi proses-proses penting untuk mencapai tujuan perusahaan yang masih berkaitan dengan perspektif keuangan dan pelanggan. Dalam perspektif ini ada tiga hal yang menjadi perhatian yaitu inovasi, operasi dan layanan purna jual. Perspektif yang keempat yaitu perspektif pembelajaran dan pertumbuhan (learning and growth perspective). Beberapa hal yang perlu dilihat dalam perspektif ini adalah kemampuan sumber daya manusia, kemampuan sistem informasi dan mengenai ketersediaan informasi dan jangka waktu untuk memperoleh informasi tersebut.

Balanced scorecard memberikan suatu frame work yaitu suatu bahan untuk mengkomunikasikan misi dan strategi, kemudian menginformasikan kepada seluruh pegawai tentang apa yang menjadi penentu sukses saat ini dan masa yang akan datang.


(12)

BAB I : Pendahuluan 4

Universitas Kristen Maranatha Melihat keunggulan yang ada pada balanced scorecard, permasalahan yang timbul yaitu bagaimana merancang tolok ukur yang harus dibuat berdasarkan pendekatan balanced scorecard terhadap perusahaan dan mengetahui apakah penerapan balanced scorecard dapat memberikan kontribusi terhadap kinerja perusahaan. Banyak indicator variable dan tolok ukur yang dapat dipakai untuk menjawab permasalahan di atas seperti efisiensi biaya, penggunaan asset, hubungan yang baik dengan pelanggan, tersedianya anggaran untuk pelatihan pegawai, partisipasi usulan/masukan pegawai, kebijakan dan peraturan pemerintah, factor lingkungan sekitar serta factor-faktor random lainnya seperti bencana alam, kerusuhan dan lain-lain. Membangun dan mengimplementasikan sebuah balanced scorecard membutuhkan waktu yang cukup lama, biaya yang relative besar, disertai adanya consensus terhadap perumusan visi dan misi perusahaan dengan menggunakan analisa terhadap lingkungan internal dan eksternal dan pemetaan tingkat pertumbuhan pasar dan posisi persaingan perusahaan.

Pengukuran kinerja perusahaan dengan pendekatan balanced scorecard pada perusahaan diharapkan dapat menjadi pemicu peningkatan kinerja perusahaan. Mengingat keterbatasan waktu, biaya dan pengalaman, maka hasil penelitian diarahkan untuk perancangan tolok ukur yang harus dibuat berdasarkan balanced scorecard terhadap kinerja. Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai :

"Pengaruh Balanced Scorecard Terhadap Kinerja". (Studi Survey pada PT.


(13)

BAB I : Pendahuluan 5

Universitas Kristen Maranatha

1.2 Identifikasi Masalah

Sehubungan dengan latar belakang penelitian di atas, agar masalah yang akan diteliti memperoleh kejelasan dan penelitiannya lebih terarah, maka penulis berusaha untuk mengidentifikasikan masalah sebagai berikut:

1. Apakah Balanced Scorecard (BSC) pada PT. PLN (Persero) telah memadai? 2. Bagaimana kinerja yang telah dicapai pada PT. PLN (Persero)?

3. Bagaimana Pengaruh Balanced Scorecard (BSC) terhadap kinerja pada PT. PLN (Persero)?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud diadakannya penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi dan data yang cukup sehingga permasalahan yang telah dikemukakan di atas dapat digambarkan dengan jelas melalui informasi yang diperoleh tersebut.

Dalam melakukan kegiatan penelitian ini, penulis memiliki tujuan yaitu: 1. Untuk mengetahui apakah Balanced Scorecard (BSC) pada PT. PLN (Persero)

telah memadai.

2. Untuk mengetahui kinerja yang dicapai pada PT. PLN (Persero)

3. Untuk mengetahui pengaruh Balanced Scorecard (BSC) terhadap kinerja pada PT. PLN (Persero).


(14)

BAB I : Pendahuluan 6

Universitas Kristen Maranatha

1.4 Manfaat Penelitian

Setelah melakukan penelitian, penulis berharap agar penelitian ini memiliki manfaat kepada berbagai pihak, yaitu:

1. Bagi penulis

Merupakan sarana untuk menambah wawasan dan pengalaman dalam menerapkan konsep teori yang berhubungan dengan pencapaian tujuan mengenai pengaruh Balanced Scorecard terhadap kinerja.

2. Bagi perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran, informasi dan saran yang membangun mengenai pengaruh Balanced Scorecard terhadap kinerja, serta membantu perusahaan dalam mengevaluasi kelebihan dan kekurangan, sehingga dapat menjadi bahan pertimbangan untuk menyempurnakan dan memperbaiki kelemahan-kelemahan yang ada.

3. Bagi pihak umum

Merupakan bahan bacaan yang dapat berguna sebagai informasi dan pengetahuan bagi rekan-rekan mahasiswa ataupun pihak umum khususnya dalam memahami konsep balanced scorecard dalam menilai kinerja.


(15)

78 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang Pengaruh Balanced Scorecard Terhadap Kinerja, maka penulis menyimpulkan sebagai berikut:

5.1 Kesimpulan

1. Balanced Scorecard pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten berdasarkan tanggapan responden menunjukkan bahwa Balanced Scorecard telah memadai. Hal ini tercermin dari perspektif keuangan seperti ukuran dan target perusahaan dievaluasi secara berkala untuk menilai keberhasilan pencapaian target, Aspek keuangan bukan satu-satunya ukuran untuk menilai kinerja perusahaan, Anggaran perusahaan yang diatur dengan ketat membantu perusahaan mencapai target keuangan yang telah ditetapkan, Pada perspektif pelanggan seperti adanya hubungan baik dengan pelanggan bermanfaat dalam menciptakan unsur kepercayaan pelanggan, tingkat kualitas layanan mempengaruhi tingkat harga/tarif suatu produk/jasa, Citra dan reputasi perusahaan diperlukan dalam upaya untuk menarik pelanggan, Penyelesaian masalah pelanggan harus mendapat perhatian penuh dari karyawan. Pada perspektif Proses Bisnis Internal seperti Adanya informasi produk/jasa yang berhasil dikembangkan yang dapat dibandingkan dengan rencana perusahaan, Adanya system dan prosedur yang jelas sangat membantu karyawan dalam


(16)

BAB V :Kesimpulan dan Saran 79

Universitas Kristen Maranatha pelaksanaan tugasnya dengan baik, Kegiatan efisiensi bisnis tidak hanya terpusat pada biaya (cost) tetapi juga sebagai proses pembelajaran bagi karyawan. Pada perspektif pembelajaran dan pertumbuhan seperti perlu adanya pengukuran kepuasan karyawan untuk mengetahui kebutuhan dan tingkat pelayanan yang telah diberikan perusahaan, Adanya pekerja yang kompeten cenderung bekerja secara produktif, Keikutsertaan dalam pengambilan keputusan menunjukkan bahwa perusahaan memberikan kepercayaan penuh terhadap tugas yang diberikan.

2. Kinerja pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten berdasarkan tanggapan responden menunjukkan bahwa Kinerja berada dalam kategori baik. Hal ini tercermin dari kinerja keuangan seperti adanya pengukuran kinerja keuangan disertai tindakan inisiatif untuk mencapai tujuan perspektif keuangan, diharapkan dapat meningkatkan pendapatan perusahaan, meningkatkan pertumbuhan keuntungan perusahaan dan meningkatkan pengaturan keuangan yang baik. Pada kinerja pelanggan seperti adanya pengukuran kinerja pelanggan disertai tindakan inisiatif untuk mencapai tujuan perspektif pelanggan, diharapkan dapat penurunan tingkat keluhan pelanggan. Pada kinerja proses bisnis seperti adanya pengukuran kinerja proses bisnis disertai tindakan inisiatif untuk mencapai tujuan perspektif proses bisnis, diharapkan dapat meningkatkan memperbaiki response time kepada pelanggan.

3. Berdasarkan pengujian regresi linear sederhana diperoleh persamaan Y= 1,756 + 0.559X. Korelasi antara Balanced Scorecard dengan kinerja dapat


(17)

BAB V :Kesimpulan dan Saran 80

Universitas Kristen Maranatha dikatakan kuat. Berdasarkan koefisien determinasi dan pengujian hipotesis dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan Balanced Scorecard terhadap kinerja pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian, maka penulis memberikan saran yang kirannya dapat bermanfaat bagi

A. Perusahaan.

1. Pada perspektif keuangan, perlunya efisiensi biaya karena pertumbuhan pendapatan yang optimal dapat dihasilkan melalui kegiatan mengontrol biaya usaha perusahaan.

Penggunaan asset perusahaan lebih ditingkatkan karena tingkat pengembalian yang optimal dapat dicapai melalui pengelolaan keuangan dengan baik. Dalam perspekstif proses binis internal sebaiknya inovasi penting dilakukan untuk menghasilkan produk yang memberi nilai tambah bagi pelanggan.

2. Pelaksanaan tugas belum sepenuhnya menjamin standar kerja yang berpegang pada prinsip kehati-hatian, sebaiknya perusahaan menetapkan standar kerja lebih meningkat lagi, karena hal ini akan memudahkan ke arah pengembangan dan kinerja baik perusahaan maupun karyawan.


(18)

BAB V :Kesimpulan dan Saran 81

Universitas Kristen Maranatha B. Peneliti selanjutnya

Kepada peneliti berikutnya agar melakukan penelitian dengan mencari variabel lain di samping variabel Balanced Scorecard agar pihak perusahaan mengetahui variabel lain yang mempengaruhi untuk meningkatkan kinerja.


(19)

81 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Halim, Achmad Tjahjono, Muhammad Fachri Husein, 2000, Sistem Pengendalian Manajemen, Yogyakarta: Akademi Manajemen Perusahaan YKPN.

Akdon, Riduwan. 2008. Metode dan tekhnik Menyusun Tesis. Alfabeta, Bandung Anthony, Govindarajan, 2001, Management Control System, Tenth Edition,

NewYork: McGraw-Hill Companies, Inc.

Anwar Prabu, 2002, Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, Bandung: PT.Remaja Rosdakarya.

Hansen, Mowen, 2004, Management Accounting, New Jersey: Prentice Hall. Hessel Nogi S Tangkilisan, 2003, Manajemen Modern untuk Sektor Publik:

Strategic Management, Total Quality Management, Balanced Scorecard, Scenario Planning, Yogyakarta: Balairung & Co.

Iqbal, Hasan, 2002. Analisis Data Penelitian Dengan Statistik. Jakarta: Bumi Aksara

Kaplan, Robert S. dan Norton, David P, Balanced Scorecard: Menerjemahkan Strategi Menjadi Aksi, Alih Bahasa: Peter R. Yosi Pasla, 2000, Jakarta: Erlangga.

Masrun. 2001. Reliabilitas dan Cara-cara Menentukannya. Yogyakarta : UGM. Mulyadi, 2007, Balanced Scorecard: Alat Manajemen Kontemporer untuk

Pelipatganda Kinerja Keuangan Perusahaan, Jakarta, Penerbit: Salemba Empat.

Nana Sudjana, 2002, Metode Statisitika, Bandung : Tarsito

Sugiyono, 2009, Metode Penelitian Bisnis, Cetakan Ketujuh, Bandung: CV Alfabeta.

Suharsimi Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Asdi Mahasatya

Suliyanto, 2009. Analisis Data Dalam Aplikasi Pemasaran. Ghalia Indonesia : Bogor


(20)

82

Universitas Kristen Maranatha Wijaya, Amin, 2000, Pengukuran Kinerja dengan Balanced Scorecard, Jakarta:

Harvindo.

Zulganef, 2008, Metode Penelitian Sosial dan Bisnis, Cetakan Pertama, Graha Ilmu, Yogyakarta


(1)

78 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang Pengaruh Balanced

Scorecard Terhadap Kinerja, maka penulis menyimpulkan sebagai berikut:

5.1 Kesimpulan

1. Balanced Scorecard pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan

Banten berdasarkan tanggapan responden menunjukkan bahwa Balanced

Scorecard telah memadai. Hal ini tercermin dari perspektif keuangan

seperti ukuran dan target perusahaan dievaluasi secara berkala untuk menilai keberhasilan pencapaian target, Aspek keuangan bukan satu-satunya ukuran untuk menilai kinerja perusahaan, Anggaran perusahaan yang diatur dengan ketat membantu perusahaan mencapai target keuangan yang telah ditetapkan, Pada perspektif pelanggan seperti adanya hubungan baik dengan pelanggan bermanfaat dalam menciptakan unsur kepercayaan pelanggan, tingkat kualitas layanan mempengaruhi tingkat harga/tarif suatu produk/jasa, Citra dan reputasi perusahaan diperlukan dalam upaya untuk menarik pelanggan, Penyelesaian masalah pelanggan harus mendapat perhatian penuh dari karyawan. Pada perspektif Proses Bisnis Internal seperti Adanya informasi produk/jasa yang berhasil dikembangkan yang dapat dibandingkan dengan rencana perusahaan, Adanya system dan prosedur yang jelas sangat membantu karyawan dalam


(2)

BAB V :Kesimpulan dan Saran 79

Universitas Kristen Maranatha

pelaksanaan tugasnya dengan baik, Kegiatan efisiensi bisnis tidak hanya terpusat pada biaya (cost) tetapi juga sebagai proses pembelajaran bagi karyawan. Pada perspektif pembelajaran dan pertumbuhan seperti perlu adanya pengukuran kepuasan karyawan untuk mengetahui kebutuhan dan tingkat pelayanan yang telah diberikan perusahaan, Adanya pekerja yang kompeten cenderung bekerja secara produktif, Keikutsertaan dalam pengambilan keputusan menunjukkan bahwa perusahaan memberikan kepercayaan penuh terhadap tugas yang diberikan.

2. Kinerja pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten berdasarkan tanggapan responden menunjukkan bahwa Kinerja berada dalam kategori baik. Hal ini tercermin dari kinerja keuangan seperti adanya pengukuran kinerja keuangan disertai tindakan inisiatif untuk mencapai tujuan perspektif keuangan, diharapkan dapat meningkatkan pendapatan perusahaan, meningkatkan pertumbuhan keuntungan perusahaan dan meningkatkan pengaturan keuangan yang baik. Pada kinerja pelanggan seperti adanya pengukuran kinerja pelanggan disertai tindakan inisiatif untuk mencapai tujuan perspektif pelanggan, diharapkan dapat penurunan tingkat keluhan pelanggan. Pada kinerja proses bisnis seperti adanya pengukuran kinerja proses bisnis disertai tindakan inisiatif untuk mencapai tujuan perspektif proses bisnis, diharapkan dapat meningkatkan memperbaiki response time kepada pelanggan.

3. Berdasarkan pengujian regresi linear sederhana diperoleh persamaan Y= 1,756 + 0.559X. Korelasi antara Balanced Scorecard dengan kinerja dapat


(3)

Universitas Kristen Maranatha

dikatakan kuat. Berdasarkan koefisien determinasi dan pengujian hipotesis dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan Balanced

Scorecard terhadap kinerja pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat

dan Banten.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian, maka penulis memberikan saran yang kirannya dapat bermanfaat bagi

A. Perusahaan.

1. Pada perspektif keuangan, perlunya efisiensi biaya karena pertumbuhan pendapatan yang optimal dapat dihasilkan melalui kegiatan mengontrol biaya usaha perusahaan.

Penggunaan asset perusahaan lebih ditingkatkan karena tingkat pengembalian yang optimal dapat dicapai melalui pengelolaan keuangan dengan baik. Dalam perspekstif proses binis internal sebaiknya inovasi penting dilakukan untuk menghasilkan produk yang memberi nilai tambah bagi pelanggan.

2. Pelaksanaan tugas belum sepenuhnya menjamin standar kerja yang berpegang pada prinsip kehati-hatian, sebaiknya perusahaan menetapkan standar kerja lebih meningkat lagi, karena hal ini akan memudahkan ke arah pengembangan dan kinerja baik perusahaan maupun karyawan.


(4)

BAB V :Kesimpulan dan Saran 81

Universitas Kristen Maranatha

B. Peneliti selanjutnya

Kepada peneliti berikutnya agar melakukan penelitian dengan mencari variabel lain di samping variabel Balanced Scorecard agar pihak perusahaan mengetahui variabel lain yang mempengaruhi untuk meningkatkan kinerja.


(5)

81 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Halim, Achmad Tjahjono, Muhammad Fachri Husein, 2000, Sistem Pengendalian Manajemen, Yogyakarta: Akademi Manajemen Perusahaan YKPN.

Akdon, Riduwan. 2008. Metode dan tekhnik Menyusun Tesis. Alfabeta, Bandung Anthony, Govindarajan, 2001, Management Control System, Tenth Edition,

NewYork: McGraw-Hill Companies, Inc.

Anwar Prabu, 2002, Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, Bandung: PT.Remaja Rosdakarya.

Hansen, Mowen, 2004, Management Accounting, New Jersey: Prentice Hall. Hessel Nogi S Tangkilisan, 2003, Manajemen Modern untuk Sektor Publik:

Strategic Management, Total Quality Management, Balanced Scorecard, Scenario Planning, Yogyakarta: Balairung & Co.

Iqbal, Hasan, 2002. Analisis Data Penelitian Dengan Statistik. Jakarta: Bumi Aksara

Kaplan, Robert S. dan Norton, David P, Balanced Scorecard: Menerjemahkan Strategi Menjadi Aksi, Alih Bahasa: Peter R. Yosi Pasla, 2000, Jakarta: Erlangga.

Masrun. 2001. Reliabilitas dan Cara-cara Menentukannya. Yogyakarta : UGM. Mulyadi, 2007, Balanced Scorecard: Alat Manajemen Kontemporer untuk

Pelipatganda Kinerja Keuangan Perusahaan, Jakarta, Penerbit: Salemba Empat.

Nana Sudjana, 2002, Metode Statisitika, Bandung : Tarsito

Sugiyono, 2009, Metode Penelitian Bisnis, Cetakan Ketujuh, Bandung: CV Alfabeta.

Suharsimi Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Asdi Mahasatya

Suliyanto, 2009. Analisis Data Dalam Aplikasi Pemasaran. Ghalia Indonesia : Bogor


(6)

82

Universitas Kristen Maranatha

Wijaya, Amin, 2000, Pengukuran Kinerja dengan Balanced Scorecard, Jakarta: Harvindo.

Zulganef, 2008, Metode Penelitian Sosial dan Bisnis, Cetakan Pertama, Graha Ilmu, Yogyakarta