ISTILAH-ISTILAH NAMA BANGUNAN DI KOMPLEKS PURA MANGKUNEGARAN (SUATU KAJIAN ETNOLINGUISTIK).

(1)

commit to user

i

ISTILAH-ISTILAH NAMA BANGUNAN

DI KOMPLEKS PURA MANGKUNEGARAN

(SUATU KAJIAN ETNOLINGUISTIK)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan

guna Melengkapi Gelar Sarjana Sastra Program Studi Sastra Jawa Fakultas IlmuBudaya

Universitas Sebelas Maret

Disusun Oleh :

KARLA REZA PUTRI

C0111016

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2015


(2)

commit to user


(3)

commit to user


(4)

commit to user


(5)

commit to user

v MOTTO

Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui. (Qs. Al Baqarah 2:216)

Jangan lihat masa lampau dengan penyesalan, jangan pula lihat masa depan dengan ketakutan, tapi lihatlah sekitarmu dengan penuh kesadaran. (James Thurber)


(6)

commit to user

vi

PERSEMBAHAN

Skripsi ini merupakan suatu pencapaian penting dalam hidup penulis, maka skripsi ini dipersembahkan kepada:

Eyang saya R. Ngabei Prajanaranta yang telah membimbing dan merawat saya, Ayah dan bunda tercinta.


(7)

commit to user

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah tak hentinya selalu penulis panjatkan kepada Allah SWT karena atas rahmat dan kuasa-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Istilah-istilah Nama Bangunan di Kompleks Pura Mangkunegaran: Suatu Kajian Etnolinguistik.

Dalam penyusunan skrispi ini, penulis mendapatkan bantuan dan saran dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan penuh kerendahan dan ketulusan hati, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Drs. Riyadi Santosa, M.Ed, Ph.D., selaku dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan ijin untuk menyusun dan menyelesaikan skripsi ini.

2. Drs. Supardjo, M.Hum., selaku Kepala Program Studi periode 2011-2015 dan Dr. Supana, M.Hum., selaku Kepala Program Studi periode 2015-2019 Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan kesempatan untuk menyusun skripsi ini.

3. Dra. Dyah Padmaningsih, M.Hum., selaku Pembimbing Akademik yang telah memberikan motivasi dan dukungan untuk segera menyelesaikan penyusunan skripsi ini.

4. Drs. Sujono, M.Hum., selaku pembimbing pertama yang telah memberikan waktu dan tenaga untuk memberikan bimbingan, masukan, dan pengarahan sehingga terselesaikannya skripsi ini.

5. Drs. Yohanes Suwanto, M.Hum., selaku pembimbing kedua yang selalu memberi arahan dan nasihat sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.


(8)

commit to user

viii

dan pengalaman baik di dalam maupun di luar kelas.

7. Staf perpustakaan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret Surakarta atas pelayanan dan bantuan yang diberikan.

8. Orang tua tercinta dan segenap keluarga besar yang telah memberikan dukungan moril dan materiil.

9. R.Ngt.Ng. Dra. Darweni, M.Hum., KP. Widijatmo Santadipura, RM. Budi Pujiastono, dan R.Ay. Ng. Th. Amani Pudjiastuti selaku narasumber yang telah memberikan banyak informasi dan ilmu kepada penulis.

10.Mbak Winda, Sinta, Wilis, Chica dan teman-teman SASDA 2011 tercinta, terima kasih atas bantuan, dukungan dan semangat kalian.

11.Dwi Catur Nugroho yang selalu setia menemani penulis dalam keadaan senang maupun susah.

12.Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, terima kasih atas semua bantuan dan dukungan dalam penyusunan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari kata sempurna dikarenakan keterbatasan ilmu dan kekurangan penulis. Oleh karena itu, penulis berharap kritik dan saran yang membangun guna memperbaiki skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat baik bagi penulis maupun bagi pembaca pada umumnya.

Surakarta, Juli 2015 Penulis


(9)

commit to user

ix DAFTAR ISI

JUDUL ... i

PENGESAHAN ... i

PERSETUJUAN ... ii

PERNYATAAN ... iii

MOTTO ... iv

PERSEMBAHAN ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR SINGKATAN DAN LAMBANG... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

ABSTRAK ... xiv

ABSTRACT ... xv

SARI PATHI ... xvi

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

A. Latar belakang masalah ... 1

B. Rumusan masalah ... 9

C. Tujuan Penelitian ... 10

D. Batasan Masalah ... 10

E. Landasan teori ... 11

1. Pengertian Etnolinguistik ... 11

2. Pengertian Istilah ... 12


(10)

commit to user

x

5. Pura Mangkunegaran ... 19

6. Masyarakat Bahasa ... 30

F. Data dan sumber data ... 30

1. Data Penelitian ... 30

2. Sumber Data ... 32

G. Metode dan teknik ... 33

1. Bentuk Penelitian ... 33

2. Metode dan Teknik Pengumpulan Data ... 34

3. Metode Analisis Data ... 35

4. Metode Penyajian Analisis Data ... 38

H. Sistematika Penyajian ... 39

BAB II. ANALISIS DATA ... 40

A. Bentuk Istilah-istilah Nama Bangunan di Kompleks Pura Mangkunegaran ... 40

1. Monomorfemis ... 40

2. Polimorfemis ... 41

3. Frasa ... 44

B. Makna Leksikal Istilah-istilah Nama Bangunan di Kompleks Pura Mangkunegaran ... 52

C. Makna Kultural Istilah-istilah Nama Bangunan di Kompleks Pura Mangkunegaran ... 80


(11)

commit to user

xi

BAB III PENUTUP ... 98

A. Simpulan ... 98

B. Saran ... 98

DAFTAR PUSTAKA ... 100


(12)

commit to user

xii

A. Daftar Singkatan

Adj : Adjektif

BUL : Bagi Unsur Langsung dll : dan lain-lain

KBBI : Kamus Besar Bahasa Indonesia KGPAA : Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aria N : Nomina

RM : Raden Mas

B. Daftar Lambang

1. Lambang fonetis

[ɔ] : [karti purɔ] dalam karti pura „keamanan pura‟ [D] : [gəDɔŋ wirɛŋ] dalam gedhong wireng „gedung tari‟

[e] : [bale warni] dalam bale warni „balai yang berwarna‟ [ə] : [daləm agəŋ] dalam dalem ageng „tempat Mangkunegara‟ [ɛ] : [pətanɛn] dalam petanen „tempat upacara sesaji‟ [ŋ] : [pənDɔpɔ agəŋ] dalam pendhapa ageng „pendapa besar‟

[T] : [sənTɔŋ] dalam senthong „kamar‟

[Ʊ] : [bale kəncƱr] dalam bale kencur „tempat penyiapan sesaji‟

2. Lambang Lain

„……….‟ : mengapit terjemahan

“……….” : mengapit kutipan

+ : proses penggabungan

[……….] : pengapit bentuk fonetis


(13)

commit to user

xiii

(……….) : mengapit keterangan


(14)

commit to user

xiv

Lampiran 1 : Hasil Wawancara...103

Lampiran 2 : Gambar Narasumber…...118

Lampiran 3 : Gambar Bangunan.…...120


(15)

commit to user

xv ABSTRAK

Karla Reza Putri. C0111016. 2015. Istilah-istilah Nama Bangunan di Kompleks Pura Mangkunegaran (Suatu Kajian Etnolinguistik). Skripsi: Program Studi Sastra Jawa Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini, yaitu (1) Bagaimanakah bentuk istilah-istilah nama bangunan di kompleks Pura Mangkunegaran?, (2) Bagaimanakah makna leksikal dan makna gramatikal istilah-istilah nama bangunan di kompleks Pura Mangkunegaran?, dan (3) Bagaimanakah makna kultural istilah-istilah nama bangunan di kompleks Pura Mangkunegaran?

Tujuan penelitian ini adalah (1) Mendeskripsikan bentuk istilah-istilah nama bangunan di kompleks Pura Mangkunegaran, (2) Menjelaskan makna leksikal dan makna gramatikal istilah-istilah nama bangunan di kompleks Pura Mangkunegaran dan (3) Menjelaskan makna kultural istilah-istilah nama bangunan di kompleks Pura Mangkunegaran yang diperoleh dari informan maupun dari sumber tertulis.

Bentuk yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah informan terpilih. Data berupa data lisan yang berupa tuturan dari informan tentang istilah-istilah nama bangunan di kompleks Pura Mangkunegaran dan buku yang terkait dengan objek penelitian. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode cakap. Analisis data menggunakan metode distribusional dan metode padan.

Dari hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa (1) Bentuk istilah-istilah nama bangunan di kompleks Pura Mangkunegaran terdapat tiga bentuk yaitu monomorfemis, polimorfemis, dan frasa. Bentuk monomorfemis berupa kata dasar hanya terdapat satu kata yaitu senthong [sənTɔŋ]. Bentuk polimorfemis berupa pengimbuhan afiks atau afiksasi berjumlah 6 yaitu kasatriyan, pacaosan, pakretan, pamedan, petanen, dan pringgitan,bentuk polimorfemis yang berupa kata majemuk atau komposisi sejumlah 18 yaitu bale kencur, bale warni, gedhong wireng, karti pura, langen praja, mandra pura, pracima sana, prangwedanan, purwa sana, reksa busana, reksa hastana, reksa pradipta, reksa pura, reksa pustaka, reksa sunggata, reksa wahana, reksa warastra, dan reksa wilapa. Sedangkan yang berupa frase berjumlah 5 yaitu bale peni, dalem ageng, panti putra, panti putri, dan pendhapa

ageng, (2) Istilah-istilah nama bangunan di kompleks Pura Mangkunegaran

mengandung makna leksikal dan makna gramatikal, (3) Makna kultural dari istilah-istilah nama bangunan di kompleks Pura Mangkunegaran yaitu makna budaya yang sesuai dengan kebudayaan yang dimiliki oleh Pura Mangkunegaran.


(16)

commit to user

xvi

Reza Karla Putri. C0111016. 2015. The Terms of the Buildings Name in the Complex Pura Mangkunegaran (A Entholinguistic study). Scripsi: Department of Regional Literature, Faculty of Humanities, Sebelas Maret Surakarta University.

The problems that discussed in this research are: (1) How is the form of the terms of the building name in the complex Pura Mangkunegaran ?, (2) How is the lexical meaning and grammatical meaning the terms of the buildings name in the complex Pura Mangkunegaran ?, and (3) How is the meaning of cultural term of the buildings name in the complex Pura Mangkunegaran?

The purpose of this research are (1) to describe the form of the terms of the buildings name in the complex Pura Mangkunegaran, (2) Explain the lexical meaning and grammatical meaning the terms of the buildings name in the complex Pura Mangkunegaran, and (3) Explain the meaning of cultural term of the buildings name in the complex Pura Mangkunegaran were obtained from informants or from written sources.

The form of this research is descriptive qualitative. Source of data in this study were selected informants. The data is data derived from oral informants about the terms of the buildings name in the complex Dictionary and write the data derived from the books related to research. Methods of data collection in this research using methods interview. In the analysis of data using the distributional and unified method. From the data analysis it can be concluded that (1) Shape of the terms of the buildings name in the complex Pura Mangkunegaran there are three forms namely monomorfemis, polimorfemis, and phrases. Monomorfemis shape in the form of basic words there is only one word that senthong. Polimorfemis shape form affixation totaled 6 that‟s kasatriyan, pacaosan, pakretan, pamedan, petanen, dan pringgitan, polimorfemis shape in the form of a compound or composition number 18 which bale kencur, bale warni, gedhong wireng, karti pura, langen praja, mandra pura, pracima sana, prangwedanan, purwa sana, reksa busana, reksa hastana, reksa pradipta, reksa pura, reksa pustaka, reksa sunggata, reksa wahana, reksa warastra, dan reksa wilapa. While the form of the phrase which totaled 5 bale peni, dalem ageng, panti putra, panti putri, dan pendhapa ageng, (2) The terms of the building name in the complex Pura Mangkunegaran compound lexical meaning and grammatical meaning, (3) The cultural meaning of the terms of the buildings name in the complex Pura Mangkunegaran are in accordance with the cultural meanings of culture owned by Pura Mangkunegaran.


(17)

commit to user

xvii

SARI PATHI

Karla Reza Putri. C0111016. 2015. Nama-nama Wêwangunan ing Komplèks Pura Mangkunêgaran (Sawijining Panalitèn Etnolinguistik). Skripsi: Program Studi Sastra Jawa Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Prêkawis ingkang dipuntaliti ing panalitèn mênika (1) Kados pundi wujudipun nama-nama wêwangunan ing komplèks Pura Mangkunêgaran?, (2) Kados pundi makna leksikal lan makna gramatikal nama-nama wêwangunan ing komplèks Pura Mangkunêgaran?, lan (3) Kados pundi makna kultural-ipun nama-nama wêwangunan ing komplèks Pura Mangkunêgaran?.

Ancasipun panalitèn punika inggih mênika (1) ngandharakên wujudipun nama-nama wêwangunan ing komplèks Pura Mangkunêgaran, (2) ngandharakên makna leksikal lan makna gramatikal nama-nama wêwangunan ing komplèks Pura Mangkunêgaran, lan (3) ngandharakên makna kultural-ipun nama-nama wêwangunan ing komplèks Pura Mangkunêgaran saking informan lan sumber kapustakan.

Wujudipun panalitèn punika inggih mênika deskriptif kualitatif. Sumber data saking informan ingkang sampun kapilih. Data awujud data lisan inggih mênika nama-nama wêwangunan ing komplèks Pura Mangkunêgaran saking tuturan informan. Metode pangêmpalan data ing panalitèn mênika ngginakakên metode cakap. Analisis data wonten ing ing panalitèn mênika migunakakên metode distribusional lan metode padan.

Asilipun panalitèn inggih mênika (1) wujudipun nama-nama wêwangunan ing komplèks Pura Mangkunêgaran wonten tiga inggih mênika monomorfemis,

polimorfemis lan frasa. Wujud monomorfemis ingkang awujud tembung lingga

wonten setunggal, inggih mênika senthong. Wujud polimorfemis wonten 6, inggih mênika kasatriyan, pacaosan, pakrétan, pamédan, pêtanèn, dan pringgitan, Wujud tembung camboran wonten 18, inggih mênika balé kêncur, balé warni, gêdhong wirèng, karti pura, langên praja, mandra pura, pracima sana, prangwêdanan, purwa sana, rêksa busana, rêksa hastana, rêksa pradipta, rêksa pura, rêksa pustaka, rêksa sunggata, rêksa wahana, rêksa warastra, dan rêksa wilapa. Wujud frasa wonten 5, inggih mênika balé pèni, dalêm agêng, panti putra, panti putri, dan pêndhapa agêng, (2) Nama-nama wêwangunan ing komplèks Pura Mangkunêgaran anggadhahi makna leksikal lan makna gramatikal , (3) Makna kultural Istilah nama wêwangunan ing komplèks Pura Mangkunêgaran inggih mênika miturut budaya ingkang ngrêmbaka ing Pura Mangkunêgaran.


(1)

commit to user

xii

DAFTAR SINGKATAN DAN LAMBANG

A. Daftar Singkatan

Adj : Adjektif

BUL : Bagi Unsur Langsung

dll : dan lain-lain

KBBI : Kamus Besar Bahasa Indonesia

KGPAA : Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aria

N : Nomina

RM : Raden Mas

B. Daftar Lambang

1. Lambang fonetis

[ɔ] : [karti purɔ] dalam karti pura „keamanan pura‟

[D] : [gəDɔŋ wirɛŋ] dalam gedhong wireng „gedung tari‟

[e] : [bale warni] dalam bale warni „balai yang berwarna‟

[ə] : [daləm agəŋ] dalam dalem ageng „tempat Mangkunegara‟

[ɛ] : [pətanɛn] dalam petanen „tempat upacara sesaji‟

[ŋ] : [pənDɔpɔ agəŋ] dalam pendhapa ageng „pendapa besar‟

[T] : [sənTɔŋ] dalam senthong „kamar‟

[Ʊ] : [bale kəncƱr] dalam bale kencur „tempat penyiapan sesaji‟

2. Lambang Lain

„……….‟ : mengapit terjemahan

“……….” : mengapit kutipan

+ : proses penggabungan

[……….] : pengapit bentuk fonetis


(2)

commit to user

xiii

(……….) : mengapit keterangan


(3)

commit to user

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Hasil Wawancara...103

Lampiran 2 : Gambar Narasumber…...118

Lampiran 3 : Gambar Bangunan.…...120


(4)

commit to user

xv ABSTRAK

Karla Reza Putri. C0111016. 2015. Istilah-istilah Nama Bangunan di Kompleks Pura Mangkunegaran (Suatu Kajian Etnolinguistik). Skripsi: Program Studi Sastra Jawa Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini, yaitu (1) Bagaimanakah bentuk istilah-istilah nama bangunan di kompleks Pura Mangkunegaran?, (2) Bagaimanakah makna leksikal dan makna gramatikal istilah-istilah nama bangunan di kompleks Pura Mangkunegaran?, dan (3) Bagaimanakah makna kultural istilah-istilah nama bangunan di kompleks Pura Mangkunegaran?

Tujuan penelitian ini adalah (1) Mendeskripsikan bentuk istilah-istilah nama bangunan di kompleks Pura Mangkunegaran, (2) Menjelaskan makna leksikal dan makna gramatikal istilah-istilah nama bangunan di kompleks Pura Mangkunegaran dan (3) Menjelaskan makna kultural istilah-istilah nama bangunan di kompleks Pura Mangkunegaran yang diperoleh dari informan maupun dari sumber tertulis.

Bentuk yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah informan terpilih. Data berupa data lisan yang berupa tuturan dari informan tentang istilah-istilah nama bangunan di kompleks Pura Mangkunegaran dan buku yang terkait dengan objek penelitian. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode cakap. Analisis data menggunakan metode distribusional dan metode padan.

Dari hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa (1) Bentuk istilah-istilah nama bangunan di kompleks Pura Mangkunegaran terdapat tiga bentuk yaitu monomorfemis, polimorfemis, dan frasa. Bentuk monomorfemis berupa kata dasar hanya terdapat satu kata yaitu senthong [sənTɔŋ]. Bentuk polimorfemis berupa pengimbuhan afiks atau afiksasi berjumlah 6 yaitu kasatriyan, pacaosan, pakretan, pamedan, petanen, dan pringgitan,bentuk polimorfemis yang berupa kata majemuk atau komposisi sejumlah 18 yaitu bale kencur, bale warni, gedhong wireng, karti pura, langen praja, mandra pura, pracima sana, prangwedanan, purwa sana, reksa busana, reksa hastana, reksa pradipta, reksa pura, reksa pustaka, reksa sunggata, reksa wahana, reksa warastra, dan reksa wilapa. Sedangkan yang berupa frase berjumlah 5 yaitu bale peni, dalem ageng, panti putra, panti putri, dan pendhapa ageng, (2) Istilah-istilah nama bangunan di kompleks Pura Mangkunegaran mengandung makna leksikal dan makna gramatikal, (3) Makna kultural dari istilah-istilah nama bangunan di kompleks Pura Mangkunegaran yaitu makna budaya yang sesuai dengan kebudayaan yang dimiliki oleh Pura Mangkunegaran.


(5)

commit to user

xvi ABSTRACT

Reza Karla Putri. C0111016. 2015. The Terms of the Buildings Name in the Complex Pura Mangkunegaran (A Entholinguistic study). Scripsi: Department of Regional Literature, Faculty of Humanities, Sebelas Maret Surakarta University.

The problems that discussed in this research are: (1) How is the form of the terms of the building name in the complex Pura Mangkunegaran ?, (2) How is the lexical meaning and grammatical meaning the terms of the buildings name in the complex Pura Mangkunegaran ?, and (3) How is the meaning of cultural term of the buildings name in the complex Pura Mangkunegaran?

The purpose of this research are (1) to describe the form of the terms of the buildings name in the complex Pura Mangkunegaran, (2) Explain the lexical meaning and grammatical meaning the terms of the buildings name in the complex Pura Mangkunegaran, and (3) Explain the meaning of cultural term of the buildings name in the complex Pura Mangkunegaran were obtained from informants or from written sources.

The form of this research is descriptive qualitative. Source of data in this study were selected informants. The data is data derived from oral informants about the terms of the buildings name in the complex Dictionary and write the data derived from the books related to research. Methods of data collection in this research using methods interview. In the analysis of data using the distributional and unified method. From the data analysis it can be concluded that (1) Shape of the terms of the buildings name in the complex Pura Mangkunegaran there are three forms namely monomorfemis, polimorfemis, and phrases. Monomorfemis shape in the form of basic words there is only one word that senthong. Polimorfemis shape form affixation totaled 6 that‟s kasatriyan, pacaosan, pakretan, pamedan, petanen, dan pringgitan, polimorfemis shape in the form of a compound or composition number 18 which bale kencur, bale warni,gedhong wireng, karti pura, langen praja, mandra pura, pracima sana, prangwedanan, purwa sana, reksa busana, reksa hastana, reksa pradipta, reksa pura, reksa pustaka, reksa sunggata, reksa wahana, reksa warastra,dan reksa wilapa. While the form of the phrase which totaled 5 bale peni, dalem ageng, panti putra, panti putri, dan pendhapa ageng,(2) The terms of the building name in the complex Pura Mangkunegaran compound lexical meaning and grammatical meaning, (3) The cultural meaning of the terms of the buildings name in the complex Pura Mangkunegaran are in accordance with the cultural meanings of culture owned by Pura Mangkunegaran.


(6)

commit to user

xvii SARI PATHI

Karla Reza Putri. C0111016. 2015. Nama-nama Wêwangunan ing Komplèks Pura Mangkunêgaran (Sawijining Panalitèn Etnolinguistik). Skripsi: Program Studi Sastra Jawa Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Prêkawis ingkang dipuntaliti ing panalitèn mênika (1) Kados pundi

wujudipun nama-nama wêwangunan ing komplèks Pura Mangkunêgaran?, (2) Kados

pundi makna leksikal lan makna gramatikal nama-nama wêwangunan ing komplèks Pura Mangkunêgaran?, lan (3) Kados pundi makna kultural-ipun nama-nama wêwangunan ing komplèks Pura Mangkunêgaran?.

Ancasipun panalitèn punika inggih mênika (1) ngandharakên wujudipun nama-nama wêwangunan ing komplèks Pura Mangkunêgaran, (2) ngandharakên makna leksikal lan makna gramatikal nama-nama wêwangunan ing komplèks Pura

Mangkunêgaran, lan (3) ngandharakên makna kultural-ipun nama-nama

wêwangunan ing komplèks Pura Mangkunêgaran saking informan lan sumber kapustakan.

Wujudipun panalitèn punika inggih mênika deskriptif kualitatif. Sumber data saking informan ingkang sampun kapilih. Data awujud data lisan inggih mênika

nama-nama wêwangunan ing komplèks Pura Mangkunêgaran saking tuturan

informan. Metode pangêmpalan data ing panalitèn mênika ngginakakên metode cakap. Analisis data wonten ing ing panalitèn mênika migunakakên metode distribusional lan metode padan.

Asilipun panalitèn inggih mênika (1) wujudipun nama-nama wêwangunan ing

komplèks Pura Mangkunêgaran wonten tiga inggih mênika monomorfemis,

polimorfemis lan frasa. Wujud monomorfemis ingkang awujud tembung lingga wonten setunggal, inggih mênika senthong. Wujud polimorfemis wonten 6, inggih mênika kasatriyan, pacaosan, pakrétan, pamédan, pêtanèn, dan pringgitan, Wujud tembung camboran wonten 18, inggih mênika balé kêncur, balé warni, gêdhong wirèng, karti pura, langên praja, mandra pura, pracima sana, prangwêdanan, purwa sana, rêksa busana, rêksa hastana, rêksa pradipta, rêksa pura, rêksa pustaka, rêksa sunggata, rêksa wahana, rêksa warastra, dan rêksa wilapa. Wujud frasa wonten 5, inggih mênika balé pèni, dalêm agêng, panti putra, panti putri, dan pêndhapa agêng, (2) Nama-nama wêwangunan ing komplèks Pura Mangkunêgaran anggadhahi makna leksikal lan makna gramatikal , (3) Makna kultural Istilah nama wêwangunan ing komplèks Pura Mangkunêgaran inggih mênika miturut budaya ingkang ngrêmbaka ing Pura Mangkunêgaran.