PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAN PENGETAHUAN PROSEDURAL MATEMATIKA SISWA SMP.

PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH
UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAN
PENGETAHUAN PROSEDURAL MATEMATIKA
SISWA SMP

TESIS

--

Diajukan Untuk Memenub.i Penyaratan
dadam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan pada
Program Studi Peudidikan Matematika

O!eb:

PASCASARJANA
NEGERI MEDAN
MEDAN

I


PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH
UNTUK MENINGKATKAN PEMABAMAN KONSEP DAN
PENGETAHUAN PROSEDURAL MATEMATIKA
SISWASMP

Disusun dan diajukan oleh
NUBFAUZJAH SIREGAR
~:0817

Telah Dipertahankan di depan Panitia Ujian Tesis
Pada Tanggal16 September 2011 dan Dinyatakan Telah Memenuhi
Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studt Pendidikan Matematika
\

Medan, 16 September 2011
Menyetujui
Tim Pembimbing
Pembimbing I,


Pembimbing II,

Prof.Diy Arn!anto.M.Pd.M.A.M,Sc.Ph.D
NIP.19631110 198803 1 001

Mengetahui:
Ketua Program Studi
Pendidikan Matematika

jtt!£
Prof. Dr. Sabat s.r.,;h, M.Pd
NIP. 19610205 198803 1 003 ,

Prof.Dr.Sahat Saragih.M.Pd
NIP. 19610205 198803 1 003

PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI
UJIAN TESIS MAGISTER PENDIDIKAN

No


NAMA

TANDA TANGAN

I. Prof. Dian Armanto, M.Pd.,M.A.,M.Sc.,Ph.D
NIP. 19631110198803 1 001

2. Prof. Dr. Sabat Sa.nuzib. M.Pd
NIP. 19610205 198803 1 003

0~

3. Dr. Hm!ratuddin. M.Pd
NIP. 19631231 199103 1 030

~

4. Dr. Edi Syahnu:tm. M.Pd
NIP. 19570121 198903 1 001

'::

5. Prof. Dr. Sahyar, M.Si., MM
NIP. 19600426 198503 1 003

~

Lembar Pengesahan Tesis

PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH

UNTUK MENINGKATKAN PEMAIIAMAN KONSEP DAN
PENGETAHUAN PROSEDURAL MATEMATIKA
SISWASMP

TESIS

Oleh:

NURFAUZIAH SJREGAR

NIM: 081188710001
Medan, 16'september 2011
Menyetujui
Tim Pembimbing
Pembimbiag I,

Pembimbiag ll,

9-t

Prof.Dian Ann•gte.M.PcLM.Mf&.Pb.U
NIP.19631110 198803 1 001

Prof.Dr.Spat SaraRih, M.Pd
NIP. 19610205 198803 1 003

Mengetahui:
Ketua Program Studi
Pendidikan Matematika


Prof. Dr. Sabat Saragih. M.Pd
NIP. 19610205 198803 1 003

SURAT PERNYATAAN

-

Saya yang bertandatangan di bawah ini:
: Nurfauziah Siregar
Nama
NIM

: 081188710001

Program Studi : Pendidikan Matematika
Angkatan
Judul

:XIV
: Penerapan


Pembelajaran

Meningkatkan

Pemahaman

Berbasis
Konsep

Masalah
dan

Untuk

Pengetahuan

Prosedural Matematika Siswa SMP.
dengan ini menyatakan bahwa:
1. benar tesis saya adalah karya saya sendiri, bukan dikerjakan orang lain;

2. saya tidak melakukan plagiat dalam penulisan tesis saya;
3. saya tidak ada merobah atau memalsukan data penelitian saya.
Jika ternyata di kemudian hari diketahui saya telah melakukan salah satu hal di atas,
maka saya bersedia dikenai sanksi yang berlaku berupa pelepasan gelar saya.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Diketahui,
Asisten Direktur I,

~

Syarifuddin, M.Sc, Ph.D
NIP. 19591122 1986011001

Nurfauziah Siregar
NIM.081188710001

ABSTRAK

Nurfauziah Siregar, Penerapan Pembelajaran Berbasis Masalab Untuk

Meningkatkan Pemahaman Konsep Dan Pengetahuan Proaedural
Matematika Siswa SMP. Tesis. Medan: Program Pascasarjana Universitas
Negeri Medan, 2011.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Perbedaan pemahaman konsep
matematika antara siswa yang memperoleh pembebVaran berbasis masalah
dengan siswa yang memperoleh pembelajaran biasa. (2) Mengetahui perbedaan
pengetahuan prosedural matematika antara siswa yang memperoleh pembelajaran
berbasis masalah dengan siswa yang memperoleh pembelajaran biasa. (3)
Mendeskripsikan ragam jawaban siswa da1am menyelesaikan masalah untuk
kedua kelompok dari setiap butir soal pemahaman konsep dan pengetahuan
prosedural. (4) Mengetahui ketuntasan belajar siswa yang memperoleh
pembelajaran berbasis masalah. (5) Mengetahui respon siswa terhadap
pembelajaran berbasis masalah. Penelitian ini merupakan penelitian kuasi
eksperimen. Populasi penelitian ini siswa kelas VITI SMP di Padangsidimpuan
yang terakreditasi tahun 2010. Instrumen yang digunakan tes pemahaman konsep,
tes pengetahuan prosedural dan angket terbadap respon siswa. Instrumen tersebut
dinyatakan telah memenuhi syarat validitas isi, serta koefisien reliabilitas tes
pemahaman konsep sebesar 0,94 dan tes pengetahuan prosedural 0,90. Analisis
data dilakukan dengan analisis deskriptif ditujukan untuk mendeslaipsikan
ketuntasan belajar siswa, ragam jawaban siswa dan respon siswa terbadap

kegiatan pembelajaran serta analisis dengan uji t. Hasil penelitian menuqjukkan
bahwa: (1) terdapat perbedaan dalam hal pemahaman konsep antara siswa yang
mendapat pembelajaran berbasis masalah dibandingkan dengan pembelajaran
biasa, dimana dengan pem.belajaran berbasis masalah dapat lebih meningkatkan
pemahaman konsep siswa dibanding dengan pembelajaran biasa. (2) terdapat
perbedaan dalam hal pengetahuan prosedural antara siswa yang mendapat
pembelajaran berbasis masalah dibandingkan dengan pembelajaran biasa, dimana
dengan pembelajaran berbasis masalah dapat lebih meningkatkan pengetahuan
prosedural matematika siswa dibanding dengan pembelajaran biasa. (3) Ragam
jawaban siswa dalam pembelajaran berbasis masalah lebih bervariasi jika
dibandingkan dengan jawaban siswa dalam pembelajaran biasa. (4) pemahaman
konsep siswa yang memperoleh pembelajaran berbasis masalah lebih baik yaitu
dengan persentase ketuntasan sebesar 77,14% dan pengetahuan prosedural siswa
yang memperoleh pembelajaran berbasis masa1ah lebih baik yaitu dengan
persentase ketuntasan sebesar 88,57%. (5) terdapat respon yang positif siswa
terhadap kegiatan pembelajan berbasis masalah. Berdasarkan basil penelitian ini,
maka peneliti menyarankan agar pembelajaran berbasis masalah dapat dijadikan
altematif bagi guru matematika untuk dikembangkan sebagai stratcgi
pembelajaran yang efektif untuk meningkatkan pemahaman konsep dan
pengetahuan prosedural matematika siswa.


ABSTRACT

Nurfauziah Siregar. Implementation of Problem Based Learning To Enhance
Understanding of Concepts and Procedural Knowledge Junior High School
Mathematics Students • Thesis, Medan: Study Programs Postgraduate
Mathematics Education State University ofMedan, 2011.
This study was aimed to determine (1) the differences between students'
understanding of mathematical concepts to acquire problem-based learning with
students receiving regular learning. (2) to knowing the differences in procedural
knowledge of mathematics among students who received problem-based lcaming
with students that receive the regular learning. (3) Describe the range of students'
answers in solving the problem for both groups of each point about the
understanding of concepts and procedural knowledge. (4) to knowing the
thoroughness learning of students who received problem-based learning. (5) to
knowing the students responses to problem-based learning. This study is a quasiexperimental research. The population was students in the junior class Vlli
Padangsidimpuan accredited in 2010. The instrument used test understanding of
concepts, procedural knowledge tests and questionnaires on student responses.
The instrument is deemed to have qualified to validite the contents, as well as
understanding of the concept of test coefficient reliability of 0.94 and 0.90 for
procedural knowledge test. Data analysis was performed by descriptive analysis
to describe the exhaustiveness of student learning, the variety of answers to
students and student responses to learning activities analyse by t test. The result
showed that: (1) there is a difference of the understanding of the concept among
students who received problem-based learning compared with normal learning,
where the problem-based learning can further enhance students' understanding of
concepts than with ordinary learning. (2) there is a difference between the
procedural knowledge among students who .received problem-based learning
compared with normal learning, where the problem-based learning can further
improve procedural knowledge of mathematics students with the usual learning.
(3) Variety of students' answers in a problem-based learning is more varied when
compared with regular students in learning the answers. (4) understanding the
concepts of students with problem-based learning with the complete percentage is
77.14% and in procedural knowledge with the students problem-based learning
with the complete percentage is 88.57%. (5) there is a positive response to
students' problem-based learning activities. Based on these results, the researcher
suggest that the problem-based learning can be an alternative for math teacher to
develop as an effective learning strategy to improve their understanding of
concepts and procedural knowledge of students mathematics.

ii

KATAPENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim,
Alhamdulillahirabbil'alamin, puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat
Allah Swt yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis,
sehingga dapat menyelesaik:an penulisan tesis dengan judul "Penerapan
Pembelajaran Berbasls Masalah Untuk Meningkatkan Pemahaman Ko01ep
Dan Pengetahuan Prosedural Matematika Slswa SMP". Salawat dan salam
penulis sanjungkan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai pembawa risalah
wnmat.
Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang tulus
dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah
membantu penulis sampai terselesainya tesis ini. Semoga Allah Swt memberikan
balasan yang setimpal atas kebaikan tersebut. Terima kasih dan pengbargaan
khususnya peneliti sampaikan kepada:
1. Bapak Prof. Dian Armanto, M.Pd., M.A., M.Sc., Ph.D selaku Dosen
Pembimbing I dan Prof. Dr. Sabat Saragih, M.Pd selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Matematika Pascasarcana UNIMED sekaligus pembimbing II

'

ditengah-tengah kesibukannya telah memberikan bimbingan, araban dan
memberikan motivasi sangat berarti bagi penulis sehingga terselesaikannya
tesis ini.
2. Bapak Dr. Hasratuddin, MPd selaku Sekretaris Program Studi Pendidikan
Matematika Pascasarcana UNIMED sekaligus narasumber yang telah banyak
memberikan araban dalam penyempurnaan tesis ini.

iii

3. Bapak Dr. Edi Syahputra, M.Pd; Bapak Prof. Dr. Sahyar, M.Si., MM dan lbu
Dr. Izwita Dewi, M.Pd selaku narasumber yang telah memberikan araban dan
kritik yang membangun untuk menjadikan tesis ini menjadi lebih baik.
4. Bapak Dapot Tua Manullang, SE selaku Staf Program Studi Pendidikan
Matematika Pascasarcana UNIMED yang telah memberikan semangat dan
membantu penulis dalam penyelesaian tesis ini.
5. Bapak Prof. Dr. Belferik Manullang selaku Direktur Program Pascasarcana
UNIMED.
6. Bapak Syarifuddin, M.Sc., Ph.D selaku Asisten Direktur I Program
Pascasarcana UNIMED.
7. Bapak Muslim Asyhari, S.Pd selaku Kepala SMPN 6 Padangsidimpuan
beserta seluruh dewan guru yang telah memberikan kesempatan dan izin
kepada penulis untuk melalukan penelitian.
8. Teristimewa kepada Ayahanda Hamka Siregar dan lbunda Masdelima Siregar
(almh) serta abang-abangk.u Insan Fahmi Siregar, M.Hum dan Ali Fahmi
Siregar, S.Pd I; kakak-kakaku Nurhidayah Siregar, S.Pd; Nurbamidah Siregar,
S.Pd I; Nurkholila Siregar, S.Pd; dan adik-adikku tersayang yang selalu
memberikan do'a dan dukungan yang besar selama dalam pendidikan hingga
terselesaikannya tesis ini.
9. Sahabat seperjuangan angkatan XIV Prodi Matematika terkhusus di R7 yang
telah memberikan dorongan, semangat, serta bantuan lainnya kepada penulis.
10. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan masukan serta araban
dalam penyelesaian tesis ini yang tidak mungkin disebutkan satu-persatu.

iv

Semoga Allah membalas semua yang telah diberikan Bapakllbu serta
saudara/i, kirannya kita semua tetap dalam lindWlgan-Nya. Penulis menyadari
bahwa masih banyak kekurangan dan keterbatasan dari tesis ini, penulis berharap
semoga tesis ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dunia pendidikan
dan dapat memberi inspirasi Wltuk penelitian lebih lanjut.

Medan, September 2011
Penulis

NURFAUZIAH SIREGAR

v

DAFI'ARISI

ABSTRAK ...................................................................................................... .
ABSTRACT.....................................................................................................
KATA PENGANTAR......................................................................................
DAFTAR lSI....................................................................................................
DAFTAR TABEL ............................................................................................
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................
DAFT AR LAMPIRAN ....................................................................................

ii
iii
vi
viii
ix

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah .................................................................
1.2 Identiflkasi Masalah .......................................................................
1.3 Batasan Masalah.............................................................................
1.4 Perumusan Masalah........................................................................
1.5 Tujuan Penelitian............................................................................
1.6 Manfaat Penelitian..........................................................................
1.7 Definisi Operasional.......................................................................

xi
1

9
9
10
10
11
12

BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Pemaluu:nan Konsep ......................................................................
2.2 Pengetahuan Prosedural................................................................
2.3 Pembelajaran Berbasis Masalah ....................................................
2.3.1 Ciri-Ciri Pembelajaran Berbasis Masalah.........................
2.3.2 Langkah-Langkah Pembelajaran Berbasis Masalah .........
2.3.3 Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Berbasis
Masalah .............................................................................
2.4 Pembelajaran Biasa (Konvensional) .............................................
2.5 Teori Belajar Pendukung Pembelajaran Berbasis Masalah...........
2.6 Materi Pelajaran ............................................................................
2. 7 Penelitian Yang Relevan ...............................................................
2.8 Kerangka Konseptual ....................................................................
2.9 Hipotesis Penelitian.......................................................................
BAB III METODE DAN PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian .......................................................
3.2 Populasi dan San1pel ....................................................................
3.3 Variabel Penelitian ........................................................................
3.4 Desain Penelitian...........................................................................
3.5 lnstrumen Penelitian......................................................................
3.5.1 Tes Materi Prasyarat .........................................................
3.5.2 Tes Pemah8Dlan Konsep ...................................................
3.5.3 Tes Pengetahuan Prosedural.............................................
3.5.4 Angket Respon Siswa terhadap Kegiatan Pembelajaran..
3.6 Ujicoba Instrumen .........................................................................
vi

14
19
22
25
27
28
29
31
34
44
47
54
56
56
58
58
60
60

60
61
61
62

3.7

3.8

3.6.1 Validasi Ahli terhadap Perangkat Pembelajaran...............
3.6.2 Validasi Ahli terhadap Instrumen Penelitian ....................
3.6.3 Analisis Validitas Tes ......................................................
3.6.4 Analisis Reliabilitas ..........................................................
3.6.5 Daya Pembeda ...................................................................
3.6.6 Tingkat Kesukaran ............................................................
Prosedur Penelitian........................................................................
3.7.1 Tahap Persiapan ................................................................
3.7.2 Tahap Pelaksanaan ...........................................................
3.7.3 TahapAnalisisData ..........................................................
Analisis Data.................................................................................
3.8.1 Analisis Statistik Deskriptif .............................................
3.8.2 Analisis Statistik lnferensial.............................................

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian ........................ .. .... ....... ...................... .......... .........
4.1.1 Hasil Penelitian tentang Pengetahuan Materi Prasyarat....
4.1.2 Hasil Penelitian tentang Pemahaman Konsep...................
4 .1.3 Hasil Penelitian tentang Pengetahuan Prosedural.............
4.1.4 Hasil Respon Siswa...........................................................
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian..........................................................
4.2.1 Faktor Pembelajaran .........................................................
4.2.2 Hasil Penelitian tentang Pemahaman Konsep...................
4.2.3 Hasil Penelitian tentang Pengetahuan Prosedural.............
4.2.4 Ketuntasan Belajar dengan Menggunakan Pembelajaran
Berbasis Masalah ..............................................................
4.2.5 Kerag&ID811 Jawaban Siswa...............................................
4.2.6 Respon Siswa....................................................................
4.3 Keterbatasan Penelitian ..................................................................

63
63
65
67
68
70
72
72
72
73

74
75
77

81
81
87
101
116
119
119
125
126
128
129
134
136

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan..................................................................................... 137
4.2 Saran............................................................................................... 139

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 140
LAMPIRAN ..................................................................................................... 145

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar

..

3.1
4.1
4.2
4.3
4.4

4.5
4.6
4. 7
4.8
4.9
4.10
4.11
4.12
4.13
4.14
4.15
4.16
4.17
4.18
4.19
4.20
4.21

Halaman

Prosedur Penelitian................................................................................
Penguasaan Pengetahuan Materi Prasyarat pada Kelas Eksperimen
dan Kelas Kontrol .................................................................................
Skor Terendah, Skor Tertinggi, Rata-Rata, Standar Deviasi Tes
Pemahaman Konsep pada Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol.........
Rekapitulasi Ketuntasan Pemaharnan Konsep pada Kelas Eksperimen
dan Kelas Kontrol .................................................................................
Kinerja/Ragam Jawaban Siswa Kelas Eksperimen untuk Butir Soal
Nomor 1 ................................................................................................
Kinerja!Ragam Jawaban Siswa Kelas Kontrol untuk untuk Butir
Soal Nomor 1 ........................................................................................
Kinerja/Ragam Jawaban Siswa Kelas Eksperimen untuk Butir Soal
Soal Nomor 2 ........................................................................................
Kinerja/Ragam Jawaban Siswa Kelas Kontrol untuk Butir Soal
Nomor2 ................................................................................................
Kinerja!Ragam Jawaban Siswa Kelas Eksperimen untuk Butir Soal
Nomor3 ................................................................................................
Kinerja!Ragam Jawaban Siswa Kelas Kontrol untuk Butir Soal
Nomor3.................................................................................................
Kinerja/Ragam Jawaban Siswa Kelas Eksperimen untuk Butir Soal
Nomor4 ................................................................................................
Kinetja!Ragam Jawaban Siswa Kelas Kontrol untuk Butir Soal
Nomor4 ................................................................................................
Kinerja!Ragam Jawaban Siswa Kelas Eksperimen untuk Butir Soal
Nomor 5 ................................................................................................
Kinetja!Ragam Jawaban Siswa Kelas Kontrol untuk Butir Soal
Nomor 5 ................................................................................................
Skor Terendah, Skor Tertinggi, Rata-Rata, Standar Deviasi Tes
Pengetahuan Prosedural pada Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol...
Rekapitulasi Ketuntasan Pengetahuan Prosedural pada Kelas
Eksperimen dan Kelas Kontrol..............................................................
Kinetja/Ragam Jawaban Siswa Kelas Eksperimenl untuk Butir Soal
Nomor1 ................................................................................................
Kinetja!Ragam Jawaban Siswa Kelas Kontrol untuk Butir Soal
Nomor 1 ................................................................................................
Kinetja/Ragam Jawaban Siswa Kelas Eksperimen untuk Butir Soal
Nomor2 ................................................................................................
Kinetja!Ragam Jawaban Siswa Kelas Kontrol untuk Butir Soal
Nomor2 ................................................................................................
Kinetja!Ragam Jawaban Siswa Kelas Eksperimen untuk Butir Soal
Nomor3 ................................................................................................
Kinetja!Ragam Jawaban Siswa Kelas Kontrol untuk Butir Soal

ix

74
82
88
93
96
96
97
97
98
98
99
100
101
101
102
108
110
Ill
112
112
113

Nomor3 ................................................................................................ 113
4.22 Kinerja!Ragam Jawaban Siswa Kelas Eksperimen untuk Butir Soal
Nomor4................................................................................................ 114
4.23 Kinerja/Ragam Jawaban Siswa Kelas Kontrol untuk Butir Soal
Nomor4 ................................................................................................ 114
4.24 Kinerja/Ragam Jawaban Siswa Kelas Eksperimen untuk Butir Soal
Nomor 5................................................................................................. 115
4.25 K.inerja/Ragam Jawaban Siswa Kelas Kontrol untuk Butir Soal
Nomor 5 ................................................................................................ 116
4.26 Respon Siswa terbadap Kegiatan Pembelajaran Berbasis Masa1ah ...... 117
4.27 Siswa sedang Bekerja Sarna dalam Menyelesaikan Soal dan Salah
Satu Siswa Memperhatikan Siswa yang Sedang Menjelaskan Soal..... 121
4.28 Siswa sedang Menyajikan Hasil Kerja Kelompok di Depan Kelas ...... 122
4.29 Siswa dari Kelompok Memberikan Tanggapan Kelompoknya tentang
Hasil Diskusi yang dipresentasikan dari Kelompok
123

Lain.....................

X

BABI
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Matematika mempWtyai peranan penting dalam mengembangkan IPTEK,
sebagai pendukWtg study lainnya dan berperan dalam membentuk pola pikir logis,
kritis dan kreatif secara efektif. Di sisi lain, matematika dianggap sebagai
kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh setiap orang agar dapat beradaptasi
dalam kehidupan bermasyarakat dan kemajuan IPTEK. Sebagaimana Soedjadi
(2000: 18) mengemukakan bahwa "Matematika sebagai salah satu ilmu dasar, baik
aspek terapannya maupWl aspek penalarannya mempWtyai peranan yang penting
dalam penguasaan ilmu dan teknologi".
Mengingat pentingnya matematika dalam kehidupan sehari-hari, maka
pembelajaran matematika yang diberikan guru merupakan hal yang penting Wltuk
diperhatikan, pemilihan pendekatan, dan metode pembelajaran matematika yang
tepat akan membuat matematika disukai oleh siswa.

Namun kenyataannya,

matematika masih dianggap sebagai suatu pelajaran yang sulit, bersifat abstrak

dan bahkan pelajaran yang menakutkan bagi sebagian siswa. Sifat abstrak ini
menyebabkan banyak siswa mengalami kesulitan dalam matematika. Oleh sebab
itu sebelum sampai kepada tingkat yang abstrak dan siswa mudah memabami
konsep-konsep yang rumit dan abstrak, matematika harusnya dipelajari melalui
tingkatan kongkret dengan menyertakan contoh-contoh yang kongkret sesuai
dengan kondisi yang dihadapi melalui kejadian sehari-hari yang benar nyata.

2

Menurut NCTM (1990) menyatakan data kemampuan siswa dalam
matematika harus memasukkan pengetahuan tentang konsep matematika,
prosedur matematika, kemampuan problem solving, reasoning dan komunikasi.
Untuk mencapai kemampuan siswa dalam matematika mengalami perubahan
kearah yang lebih baik, siswa dituntut berperan aktif selama proses pembelajaran.
Guru hendaknya memilih model pembelajaran, strategilpendekatan pembelajaran

dan metode pembelajaran yang sesuai sehingga dapat memotivasi siswa untuk
memahami konsep dan mengetahui prosedur dalam menyelesaikan masalah dan
menciptakan suasana kelas yang mendorong siswa untuk dapat menemukan
sendiri pengetahuan baru berdasarkan pengetahuan siswa yang sebelumnya.
Pembelajaran matematika yang dilakukan selama ini kurang memberikan
kesempatan kepada siswa untuk terlibat langsung dalam mengemukakan ide dan
gagasan yang akan mengarahkan kepada pembentukan pengetahuan matematika
mereka sendiri. Siswa lebih banyak bergantung pada guru yang mengakibatkan
pembelajaran terpusat pada guru (teacher-centred) dimana guru berperan aktif
sementara siswa menjadi pasif. Pembelajaran yang seperti ini merupakan
pembelajaran dimana guru mentransfer ilmunya langsung kepada siswa dan
pembelajaran yang lebih menekankan basil dimana siswa hanya menerapkan
rumus atau algoritma daripada menekankan pada proses, sehingga memandang
matematika sebagai kumpulan rumus bukan sebagai proses berpikir, siswa tidak
mampu mandiri dan tidak tahu apa yang harus dilakukannya saat pembelajaran
langsung kecuali duduk manis mendengarkan penjelasan dari guru. Hal ini
dikemukakan oleh Abdurrahman (2003) bahwa mereka akan cenderung
memandang matematika sebagai suatu kumpulan aturan-aturan dan latihan-latihan

3

yang dapat mengundang rasa bosan, karena aktivitas siswa hanya mengulang
prosedur atau menghafal algoritma tanpa diberi peluang lebih banyak berintekrasi
dengan sesama.
Berdasarkan fakta di lapangan, proses pembelajaran yang cenderung
dilakukan guru, guru menyampaikan pelajaran dengan menggunakan metode
ceramah sementara para siswa mencatatnya pada buku catatan, tanya jawab dan
penugasan akibatnya siswa hanya mendengar, memperhatikan penjelasan guru
dan menyelesaikan tugas sehingga kurang tetjadi interaksi antar sesama siswa dan
guru. Fenomena ini juga tetjadi di SMPN 6, dimana guru asyik sendiri
menjelaskan materi yang telah dipersiapkan sementara siswa asyik sendiri
menjadi penerima informasi yang baik dari guru. Sehingga siswa hanya
mencontoh apa yang diketjakan guru dan mengingat rumus-rumus dan mengbapal
cara pengetjaan soal (prosedur) yang dilakukan guru tanpa makna dan pengertian
dari siswa. Oleh karena itu siswa beranggapan bahwa menyelesaikan suatu soal

atau permasalahan matematika cukup dengan mengikuti atau mencontoh apa yang
diketjakan oleh guru yang menyebabkan pembelajaran yang kurang bermakna
sehingga mengakibatkan pemahaman konsep dan pengetahuan prosedural siswa
terhadap matematika kurang tercapai dari tujuan pembelajaran serta menghasilkan
suatu ragam jawaban yang kurang baik.
Berdasarkan fenomena di atas, menunjukkan basil belajar siswa yang
diperoleh masih belum memuaskan karena masih banyak basil ujian siswa yang
tidak tuntas. Pembelajaran yang cenderung berpusat pada guru membuat respon
siswa

menjadi

kurang

baik

terhadap

pembelajaran

matematika yang

4

mengakibatkan siswa k:umng menyenangi pelajaran matematika dan siswa
menjadi k:umng aktif dalam proses pembelajaran.
Dalam pembelajaran, aspek pemahaman konsep dan aplikasinya
merupakan hal yang sangat penting yang harus dimiliki siswa. Jika konsep dasar
yang diterima siswa secara salah, maka sukar untuk memperbaiki kembali,
terutama jika sudah diterapkan dalam menyelesaikan soal-soal matematika.
Pengetahuan

konsep

yang

kuat

akan

memberikan kemudahan dalam

meningkatkan pengetahuan prosedural matematika siswa. K.arena prosedurprosedur tanpa dasar konsep ini hanya merupakan aturan tanpa alasan yang akan
membawa kepada kesalahan dalam matematika. Oleh karena itu, yang penting
adalah bagaimana siswa mengungkapkan pengetahuan yang dimiliki secara bulat
dan utuh.

Pembelajaran yang tidak mengarahkan pemahaman konsep akan membuat
siswa tidak mengetahui mengapa suatujawaban itu benar atau salah danjika salah
siswa tidak mampu memperbaiki jawaban yang salah tersebut. Hal ini akan
membuat siswa k:umng memahami apa yang ditulisnya dan terkadang siswa
menggunakan rumus secara langsung walaupun siswa k:umng mengerti. Karena
selama ini siswa k:umng dimotivasi dan diberi kesempatan untuk mengembangkan
kemampuan pemahaman konsep dan pengetahuan prosedural matematika siswa
mengakibatkan siswa cenderung menghapal konsep matematika, tanpa memahami
arti, isinya dan cenderung pasif sehingga siswa kurang mempunyai keterampilan
dalam melakukan pemecahan masalah dan menimbulkan kebosanan sehingga
mengakibatkan sikap yang acub terhadap pelajaran matematika.

s
Siswa yang memiliki kemampuan memahami konsep matematika. siswa
mampu memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep. Untuk mengetahui hal
itu, dapat disajikan beberapa contoh dengan jawaban yang benar dan salab. Jika
siswa memiliki pemabaman konsep yang baik maka siswa akan dapat menentukan
mana contoh dengan jawaban yang benar dan sa1ah dengan memberikan alasan.
Pembelajaran matematika yang menekankan mengajarkan rumus dan
langkah cara mengerjakan soal seharusnya diubab ke pembelajaran yang
menekankan pada aspek pemahaman konsep matematika dan pengetahuan
prosedural siswa. Pengetahuan prosedural yaitu pengetahuan mengenai bagaimana
orang melakukan sesuatu. Misalnya bagaimana melakukan operasi matematika,
bagaimana langkah penyelesaian suatu persamaan kuadrat, bagaimana melukis
segi n beraturan dalam geometri, dan sebagainya (Hamzanwadi, 2009).
Permasalahan mengenai kurangnya pemahaman konsep dan pengetabuan
prosedural siswa ini dapat dilihat dari contoh soal ini, sebuah toko sepeda
memiliki sejumlah 46 sepeda roda dua dan sepeda roda tiga. Secara keseluruhan
toko tersebut hanya memiliki 120 roda. Ada berapa sepeda roda dua dan sepeda
roda tiga di toko itu? Contoh kasus yang seperti ini siswa masih kesulitan untuk

menyelesaikannya. Dalam kasus tersebut siswa kesulitan untuk mengidentifikasi
masalah, mentransformasikan unsur-unsur yang ada dalam soal ke dalam
pembentukan model matematika dan kesulitan untuk menyatakan soal tersebut
merupakan contoh atau bukan contoh SPLDV. Siswa juga mengalami kesulitan
bagaimana langkah-langkah menggungakan metode dalam SPLDV, menggunakan
teknik dalam mengimplementasikan suatu metode dan kesulitan dalam melakukan
operasi hitung untuk menyelesaikan suatu permasalahan.

6

Proses pembelajaran tidak menghantarkan pembelajaran berpusat pada
siswa (student centered) akan memberikan kesan yang kurang baik karena
pembelajaran tetjadi satu arab sehingga siswa tidak menemukan sendiri konsep
belajarnya dan membuat pembelajaran tidak bermakna. Hal tersebut dapat
mengakibatkan pemahaman konsep,

pengetahuan prosedural, ragam jawaban

siswa serta sikap siswa terhadap matematika cukup memprihatinkan, hal ini
hendaknya diubah. Perubahan itu dilakukan dengan lebih memberikan penekanan
pada pemahaman konsep matematika dan pengetahuan prosedw-al.
Depdiknas (2003) memberikan pedoman mengenai beberapa kompetensi
yang perlu diperhatikan guru dalam melakukan penilaian, yaitu : 1) Pemahaman
konsep : siswa mampu mendefenisikan konsep, mengidentifikasi, dan memberi
contoh atau bukan contoh dari konsep tersebut; 2) Prosedur : Siswa mampu
mengenali prosedur atau proses menghitung yang benar dan tidak benar; 3)
Komwrlkasi: Siswa mampu menyatakan dan menafsirkan gagasan matematika
secara lisan, tertulis atau mendemonstrasikan; 4) Penalaran: Siswa mampu
memberikan alasan induktif dan deduktif sederhana; S) Pemecahan masalah:
Siswa mampu memahami masalah, memilih strategi penyelesaian, dan
menyelesaikan masalah.
Setiap

siswa mempunyai

kemampuan

yang berbeda-beda dalam

memahami, mengerti, menganalisis dengan baik unsur-unsur yang ada dalam
matematika. Penggunaan simbol-simbol yang berpariasi dan rumus-rumus yang
beraneka ragam, menuntut siswa untuk lebih memusatkan pikirannya agar dapat
menguasai konsep dan prosedural dalam matematika dengan memberikan
permasalahan kepada siswa.

7

Untuk pennasalahan tersebut pembelajaran matematika perlu diperbaiki

guna meningkatkan kemampuan untuk memahami konsep matematika dan
mengetahui prosedur mengerjakan tugas matematika, hendaknya guru dapat
memilih dan menerapkan suatu pembelajaran yang lebih efektif untuk
meningkatkan pemahaman konsep dan pengetahuan prosedural matematika siswa
yaitu_ dengan menawarkan suatu pembelajaran berbasis masalah. Pembelajaran
berbasis masalah akan dapat menumbuhkan kembali motivasi dan minat siswa,
mendorong adanya interaksi antar siswa dan guru.
Pembelajaran yang dimulai dengan suatu masalah akan mengubah
pembelajaran yang selama ini berpusat pada guru menjadi berpusat pada siswa.
Dimana pembelajaran selama ini siswa hanya menerima materi dari pengajar,
mencatat dan menghapalkannya diubah kearah yang mencari dan menemukan
pengetahuan sehingga terjadi peningkatan pemahaman terhadap materi yang
dipelajari. Pembelajaran ini memberikan konsidi belajar aktif kepada siswa
melalui memecahkan suatu masalah, dimana siswa mempelajari pengetahuan dari
masalah yang diberikan. Kemampuan memecahkan masalah adalah tujuan umum
dalam pelajaran matematika dan bahkan jantungnya matematika (Mariono, 2000).
Oleh karena itu, siswa hendaknya diberikan latihan dan dibiasakan untuk
memecahkan masalah.
Penggunaan pembelajan berbasis masalah diharapkan dapat menciptakan
situasi belajar yang menyenangkan, mendorong siswa belajar dan memberikan
kesempatan

kepada

siswa

untuk

mengkonstruksi

konsep-konsep

yang

dipelajarinya sehingga tercapainya hasil belajar siswa yang baik. Dengan
pemberian suatu masalah kepada siswa akan menimbulkan rasa ingin tahunya,

8

bagaimana cara menyelesaikanya, konsep yang bagaimana yang diperlukan untuk
pemecahanyan dan metode apa yang tepat digunakan untuk penyelesainya.

Hat

tersebut akan mendorong siswa menggunakan pengetahuan yang telah dimiliki
dan mencari yang perlu diketahui untuk memecahkan masalah tersebut.
Pembelajaran ini akan membuat siswa lebih
mengetahui

prosedur

penyelesaian

memahamj

masalah

konsep matematika dan

sehingga

siswa

terampil

menyelesaikan soal-soal matematika serta kinerja dan ragam jawaban dari siswa
akan lebih baik.
Pembelajaran berbasis masalah membuat siswa menjadi pembelajar yang
mandiri, artinya ketika siswa belajar, maka siswa dapat memilih strategi belajar
yang sesuai, terampil menggunakan strategi tersebut untuk belajar dan mampu
mengontrol proses belajarnya, serta termotivasi untuk menyelesaikan belajarnya
itu (Depdiknas, 2003). Conny (dalam Sitorus, 2010) menyatakan bahwa satu
prinsip mengaktifkan siswa dalam belajar adalah prinsip belajar sambil bekerja.
Dengan pembelajaran berbasis masalah akan mengantarkan siswa untuk
memahami konsep materi pelajaran dan mengetahui prosedur pemecahan masalah
dimulai dari belajar dan bekerja pada situasi masalah yang diberikan diawal
pembelajaran, sehingga siswa memperoleh kebebasan untuk berpikir mencari
penyelesaianya dari masalah yang diberikan. Melalui pengalaman belajar yang
diperoleh siswa melalui kegiatan bekerja, mencari dan menemukan sendiri tidak
akan mudah melupakannya.
Berdasarkan hal tersebut di atas, penulis tertarik untuk mengadakan
penelitian tentang penerapan pembelajaran berbasis masalah yang diperkirakan
dapat meningkatkan pemahaman konsep dan pengetahuan prosedural matematika

9

siswa, sebab dalam pembelajaran ini dimulai dengan melakukan pemecahan
masalah yang mendorong siswa untuk aktif dalam melakukan penyelidikan dan
penemuan. Di samping itu, siswa dapat saling berdiskusi untuk menyelesaikan
masalah maka diharapkan dapat meningkatkan keterampilan sosial siswa dan
jawaban yang diberikan siswa lebih lengkap dengan adanya saling membantu
dalam menyelesaikan pennasalahan.

Sebagai pembanding dari aplikasi

pembelajaran berbasis masalah akan dilihat juga sejauh mana pemahaman konsep
dan pengetahuan prosedural matematika siswa dengan pembelajaran biasa.
1.2 ldentiflkasi Masalah

Berdasarkan Jatar belakang masalah di atas, maka identifikasi masalah
penelitian ini dapat diidentiflkasi, adalah sebagai berikut :
1. Pembelajaran yang cenderung pasif dan kurang mengembangkan berbagai
metode pembelajaran dalam kegiatan pembelajaran.
2. Kurangnya mengaktifan siswa selama proses belajar mengajar.
3. Rendahnya pemahaman konsep matematika siswa.

4. Rendahnya pengetahuan prosedural matematika siswa.
5. Ragam jawaban saat menjawab soal-soal matematika kurang sistematis dan

bervariasi.
6. Hasil ujian siswa tidak tuntas

7. Respon siswa terhadap matematika masih rendah
1.3 Batasau Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah, maka peneliti membatasi penelitian ini
pada peningkatan pemahaman konsep, pengetahuan prosedural matematika

10

terhadap penerapan pembelajaran berbasis masalah, melihat ragamjawaban siswa
saat menyelesaikan soal matematika serta respon dan ketuntasan belajar siswa.

1.4 Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka masalah penelitian ini
dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Apakah pemahaman konsep siswa yang memperoleh pembelajaran berbasis
masalah lebih baik daripada siswa yang memperoleh pembl~arn

biasa?

2. Apakah pengetahuan prosedural siswa yang memperoleh pembelajaran
berbasis masalah lebih baik daripada siswa yang memperoleh pembelajaran
biasa?
3. Bagaimana ragam jawaban yang dibuat siswa saat menyelesaikan soal-soal
pemahaman konsep dan pengetahuan prosedural pada masing-masing
pembelajaran?
4. Bagaimana ketuntasan belajar siswa yang memperoleh pembelajaran berbasis
masalah?

S. Bagaimana respon siswa terhadap pembelajaran berbasis masalah?

1.5 Tujuan PeneUtian
Penelitian ini dilakukan dengan beberapa tujuan sebagai berikut:
I. Mengetahui perbedaan pemahaman konsep matematika antara siswa yang
memperoleh pembelajaran berbasis masalah dengan siswa yang memperoleh
pembelajaran biasa.

11

2. Mengetahui perbedaan pengetahuan prosedural matematika antara siswa yang
memperoleh pembelajaran berbasis masalah dengan siswa yang memperoleh
pembelajaran biasa.
3. Mendeskripsikan ragam jawaban siswa untuk kedua kelompok dari setiap

butir soal pemahaman konsep dan pengetahuan prosedural.
4. Mengetahui ketuntasan belajar siswa yang memperoleh pembelajaran berbasis

masalah.

5. Mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran berbasis masalah.
1.6 Manfaat Penelltian

Hasil dari penelitian ini, diharapkan dapat memberikan informasi dan
sekaligus bermanfaat sebagai berikut:
1. Sebagai masukkan bagi guru dalam menentukan pendekatan mengajar yang
tepat dalam pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan
optimal dan mengembangkannya yang dapat meningkatkan pemabaman
konsep dan pengetahuan prosedural siswa dan membuat siswa semakin
tertarik dan berminat dalam belajar matematika. Menambah pengetahuan guru
sehingga guru lebih kreatif dan inovatif dalam memodifikasi pembelajaran
yang menjadi lebih menarik.
2. Penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi siswa berupa variasi
pembelajaran matematika yang dapat mengoptimalkan pemahaman konsep
dan pengetahuan prosedural siswa dan mendapat pengalaman belajar yang

lebih menarik, dan menyenangkan sehingga siswa lebih aktif dalam
pembelajaran dan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dalam mata
pelajaran matematika.

12

3. Bagi peneliti penelitian sebagai pengalaman langsung bagi penulis dan
diharapkan dapat menambah cakrawala pengetahuan. khususnya Wltuk
mengetahui sejauh mana peningkatan pemahaman konsep dan pengetahuan

prosedural siswa setelah dilakukan proses pembelajaran berbasis masalah.

1.7 Definisi Operasioanl
Untuk menghindari adanya perbedaan penafsiran, perlu adanya penjelasan

dari beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian ini. Beberapa konsep dan
istilah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Pembelajaran berbasis masalah merupakan suatu pembelajaran yang menWltut
aktivitas siswa secara optimal dalam memahami konsep dan memperoleh
pengetahuan dengan mengacu pada langkah-langkah pembelajaran, yaitu: (1)
orientasi siswa pada masalah, (2) mengorganisir siswa untuk belajar, (3)
membimbing penyelidikan individual maupun kelompok, (4) mengembangkan
dan manyajikan basil karya dan (5) menganalisis dan mengevaluasi proses
pemecahan masalah.
2. Pembelajaran biasa adalah suatu pembelajaran dimana guru menjelaskan
materi pelajaran, memberikan contoh soal, siswa bertanya kemudian
dilanjutkan dengan memberikan soallatihan.
3. Pemahaman konsep adalah kemampuan untuk memperoleh makna atau arti
sesuatu dari ide-ide abstrak yang dapat digunakan seseorang untuk menuliskan
konsep, memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep dan dapat
mengaplikasikan konsep ke pemecahan masalah.

13

4. Pengetahuan prosedural adalah pengetahuan tentang bagaimana menggunakan
metode, teknik dan algoritma dalam menyelesaikan sesuatu atau permasalahan
dalam matematika.

BABV
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1

Kesimpulan
Berdasarkan basil analisis data dan temuan penelitian selama pembelajaran

berbasis masalah secara umum diperoleh kesimpulan mengenai pemahman
konsep dan pengetahuan prosedural matematika siswa sebagai berikut:
I. Pemahaman konsep siswa yang memperoleh pembelajaran melalui penerapan
pembelajaran berbasis masalah (kelas eksperimen) lebih baik daripada siswa
yang memperoleh pembelajaran biasa (kelas kontrol). Skor rata-rata
pemahaman konsep siswa yang mendapat pembelajaran berbasis masalah
lebih baik jika dibandingkan dengan skor rata-rata siswa yang mendapat
pembelajaran biasa. lni bisa dilihat dari skor rata-rata postes siswa yang
mendapat pembelajaran berbasis masalah sebesar 6,977 sedangkan rata-rata
postes siswa yang mendapat pembelajaran biasa sebesar 6,089.
2. Pengetahuan prosedural matematika siswa yang memperoleh pembelajaran
melalui penerapan pembelajaran berbasis masalah (kelas eksperimen) lebih
baik daripada siswa yang memperoleh pembelajaran biasa (kelas kontrol).
Skor rata-rata pengetahuan prosedural siswa yang mendapat pembelajaran
berbasis masalah lebih baik jika dibandingkan dengan skor rata-rata siswa
yang mendapat pembelajaran biasa. Ini bisa dilihat dari skor rata-rata postes
siswa yang mendapat pembelajaran berbasis masalah sebesar 7,691 sedangkan
rata-rata postes siswa yang mendapat pembelajaran biasa sebesar 6,517.

137

138

3. Ragam jawaban yang dibuat siswa yang mendapat pembelajaran berbasis
masalah lebih bervariasi dan sistematis jika dibandingkan dengan ragam
jawaban siswa yang mendapat pembelajaran biasa.
4. Ketuntasan belajar siswa yang memperoleh pembelajaran berbasis masalah
terhadap tes pemahaman konsep terdapat 27 orang atau 77,14% dari 35 siswa
dari jumlah siswa dan ketuntasan belajar siswa terhadap tes pengetahuan
prosedural matematika siswa terdapat 31 orang dari 35 siswa atau 88,57% dari
jumlah siswa. Dengan demikian secara klasikal kelas eksperimen telah
memenuhi kriteria ketuntasan belajar. Hal tersebut mengindikasikan bahwa
pembelajaran berbasis masalah baik diterapkan dalam pembelajaran
matematika. Hasil tersebut menunjukkan bah.wa pembelajaran berbasis
masalah yang didukung perangkat pembelajaran yang dikembangkan peneliti
dapat meningkatkan pemahaman konsep dan pengetahuan prosedural
matematika siswa sebingga dapat meningkatkan jumlah. siswa yang tuntas
belajar.

5. Respon siswa terhadap komponen dan kegiatan pembelajaran berbasis
masalah adalah positif. Pembelajaran ini membuat senang, lebih berani,
tertarik untuk mengikuti pembelajaran berikutnya dengan pembelajaran
berbasis masalah.. dan menumbuhkan rasa kebersamaan dalam belajar melalui
diskusi kelompok.

139

5.2 Saran
Berdasarkan basil penelitian ini, pembelajaran berbasis masalah yang
diterapkan pada kegiatan pembelajaran memberikan hal-hal pentin& untuk
diperhatikan. Untuk itu peneliti menyarankan beberapa hal berikut :
1. Dalam pelaksanaan pembelajaran berbasis masalah hendaknya guru
melibatkan semua siswa berinteraksi, diawali dari mengeksplorasi masalah
kontekstual, sehingga mencerminkan belajar interaktif.
2. Guru membuat perencanaan mengajar yang lebih baik lagi dengan daya
dukung sistem pembelajaran yang baik (RPP, LAS dengan permasalahan
sehari-hari yang Jebih menantang dan media yang diperlukan) sebagai bagian
pengembangan bahan ajar.
3. Dalam pembelajaran berbasis masalah, guru sebaiknya menciptakan suasana
belajar yang dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam menemukan konsep,
memberikan kesempatan yang lebih luas untuk mengungkapkan gagasangagasan dalam menyelesaikan masalah dengan cara dan bahasa siswa sendiri.
4. Pembelajaran berbasis masalah dapat dijadikan sebagai alternatif bagi guru
matematika wttuk dikembangkan sebagai strategi pembelajaran yang cfektif
dalam meningkatkan pemahaman konsep dan pengetahuan prosedural
matematika siswa.

5. Perlu dilakukan penelitian lanjutan dengan pembelajaran berbasis masalah
dalam meningkatkan pemahaman konsep dan pengetahuan prosedural
matematika siswa secara maksimal untuk memperoleh basil penelitian yang
maksimal dengan meneliti aspek lain secara terperinci yang belum
terjangkau dalam penelitian ini.

DAFI'AR PUSTAKA

Abdurrahrnan, M. 2003. Pendidikan Bagi Anak berlr:.esulitan Be/ajar. Jakarta:
Rineka Cipta.
Abbas, Nurhayati, dk.k. 2006. Meningkatkan Hasil Be/ajar Matematilro Siswa

Me/alui Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah Dengan Penilalan
Portofolio
Di
SMPN
10
Gorontalo.
(Online),