PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE KELOMPOK INVESTIGASI (GROUP INVESTIGATION)TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK KALOR KELAS VII SEMESTER I SMP IT AL-FITYAN MEDAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013.
iv
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, Segala puji hanya bagi Allah SWT yang telah
memberikan karunia-Nya dengan keutamaan yang besar dan dengan rasa syukur
penulis ucapkan kehadirat AllahSWT yang telah memberikan rahmat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sesuai dengan waktu yang
direncanakan.Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada uswah kita,
nabi Allah, Rasulullah Muhammad SAW, keluarga dan para sahabat beliau.
Skripsi yang berjudul “Pengaruh Model Kooperatif TipeKelompok Investigasi
(Group Investigation) Terhadap hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Kalor di
Kelas VII Semester I SMP IT Al Fityan Medan T.P 2012/2013” disusun untuk
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada Bapak
Drs. Sehat Simatupang, M.Si selaku dosen pembimbing skripsi yang telah banyak
memberikan bimbingan, ide dan saran-saran kepada penulis sejak awal sampai
selesainya penyusunan skripsi ini serta kesediaan beliau untuk ikut aktif demi
kelancaran serta kemudahan dalam setiap langkah penyusunan skripsi ini.Ucapan
terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Sahyar, MS,MM , Ibu Dr.
Derlina, M.Si serta Bapak Drs. Khairul Amdani, M.Si sebagai dosen penguji I,II
dan III
yang telah memberikan masukan dan saran-saran mulai perencanaan
penelitian sampai selesainya penyusunan skripsi ini. Terima kasih juga penulis
sampaikan kepada Bapak Drs. Juniar Hutahaean M.Si selaku dosen pembimbing
akademik yang selama ini telah memberikan bimbingan , motivasi dan saransarandari saat awal penulis masuk di Universitas Negeri Medan (UNIMED).
Terima kasih juga kepada Bapak Prof. Drs. Motlan, M.Sc., Ph.D selaku Dekan
FMIPA UNIMED, kepada Ibu Dr.Derlina, M.Si selaku Ketua Jurusan Fisika
dan Bapak Drs. Sehat Simatupang, M.Si selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Fisika FMIPA UNIMED dan seluruh Dosen yang telah memberikan ilmu yang
bermanfaat untuk kemajuan penulis serta staf pegawai jurusan fisika FMIPA
UNIMED
yang telah banyak membantu penulis. Ucapan terima kasih juga
v
disampaikan kepada Bapak Sugiono, S.Pd
selaku kepala sekolahSMPIT Al
Fityan Medan yang memberikan izin penelitian dan abangdaReza Franata, M.Pd
selaku guru fisika di SMPIT Al Fityan .
Teristimewa sekali penulis sampaikan terimakasih kepada Bapak dan Ibu
tercinta Muhammad Jamil dan Mariani yang telah mendidik dan membesarkan
penulis,memberikan cinta yang teramat besar, memberi doa yang tulus dan
dorongan serta sumbangsih yang besar dari segi material, spiritual dan nasehat
yang menjadi motivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan studi di Universitas
Negeri Medan, juga teristimewa penulis ucapkan terima kasih kepada Abang dan
kakak, saudara-saudara penulis yang ada di pangkalan Brandan, Pekan Baru, dan
Gebang serta teman-teman Penulis yang Toufiq,Anja, Fadli, Ismail,Sufrianto dan
yang lain-lainnya.
Terimakasih
banyak
juga
penulis
ucapkan
untuk
teman-
temanseperjuangan stambuk 2008 khususnya fisika kelas B atas semangat,
motivasi, keceriaan, bantuan, kepercayaan yang telah diberikan Adolf, Agust,
Berto, Dameria, Dedi, Denny, Erna, Erta, Evi, Eva, Fajrul, Fauzi, Pohan,
Fhitriani, Fitri, Habiba, Ijal, Juita, Nia, Lia Junita, Lia Kartika, Mery, Natalia,
Nurelida, Raudha, Retno, Roni, Rumi, Saddam, Salam, Satria, Syafina, Tetty,
Tika, Veicmen,Yudi, Yunisa dan tanpa mengurangi rasa terimakasih kepada
teman lain teruntuk sahabat spesial Ijal, Ridho yang telah memberikan segala
pencerahan, pemerhati perkembangan diri penulis dari awal perkuliahan, Dan rasa
terimakasih serta penghargaantertinggi penulis sampaikan untuk teman-teman seorganisasi yang pernah diikuti penulis terutama BTM3 UNIMED dan UKMI ArRahman UNIMED, Murobbi penulis bang Cholid Wijaya dan bang Pilmon
Ginting, teman-teman halaqoh Roy Iskandar, Ibrahim Hasibuan dan lain-lain yang
selalu menjadi tumpuan pengembangan diri penulis, teman-teman di mesjid
kampus Soleh, Nasir, Solikin, Andi dll yang selalu menunjukkan sikap terbaik.
Dalam semua keberhasilan yang dicapai penulis termasuk dalam penyusunan
skripsi ini adalah usaha kolektif dari semua yang pernah dikenal penulis maka dari
itu penulis ucapakan terimakasih untuk semua orang yang pernah dikenal penulis
atas semangat dan bantuannya.
vi
Akhirnya dalam upaya penyusunan skripsi ini penulis menyadari bahwa
skripsi ini jauh dari pada kesempurnaan, untuk itu penulis mengharapkan kritikan
dan saran yang membangun dari pembaca untuk perbaikan skripsi ini. Akhir kata
penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat untuk kemajuan ilmu pengetahuan
dan memberikan inspirasi bagi pembaca baik hanya sebagai bahan bacaan ataupun
yang ingin melakukan penelitian lanjutan.
Medan,
Januari 2013
Penulis,
Dedi Suhendri
iii
PENGARUHMODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE
KELOMPOK INVESTIGASI (GROUP INVESTIGATION)TERHADAP
HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK KALOR KELAS VII
SEMESTER I SMP IT AL-FITYAN MEDAN TAHUN PELAJARAN
2012/2013
DEDI SUHENDRI (408121036)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan : (1)Untuk mengetahui hasil belajar siswa sebelum dan
sesudah menerima Pembelajaran konvensional dan kooperatif tipe Kelompok Investigasi
pada materi pokok kalor. (2) Untuk mengetahui peningkatan aktivitas belajar siswa
dengan mengaplikasikanmodel pembelajaran kooperatif tipe Kelompok Investigasi pada
materi pokok Kalor. (3)Untuk mengetahui perbedaan akibat pengaruh penggunaan model
pembelajaran kooperatif tipe Kelompok Investigasi terhadap hasil belajar siswa kelas VII
pada materi pokok Kalor
Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan populasi seluruh siswa kelas
VII SMPIT Al Fityan Medan yang terdiri dari 4 kelas. Sampel penelitian diambil 2 kelas
yang ditentukan dengan teknik cluster random sampling, yaitu Kelas VII-D dengan
menggunakan model pembelajaranKooperatif tipe Kelompok Investigasi (Group
Investigation)dan kelas VII-A dengan menggunakan model pembelajaran konvensional.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini ada 2, yaitu pertama tesHasil belajar
dalam bentuk pilihan berganda dengan 5 option sebanyak 20 soal yang telah dinyatakan
valid dan reliabel dan instrumen yang kedua adalah lembar observasi aktifitas belajar
siswa pada pembelajaranKooperatif tipe Kelompok Investigasi (Group Investigation.)
Dari hasil penelitiannilai rata-rata pretes kelas eksperimen adalah 41,88 dan pada
kelas kontrol diperoleh nilai rata-rata pretes 42,81. Setelah dilakukan perlakuan pada
masing-masing kelas diperoleh rata-rata nilai postes pada kelas dengan pembelajaran
Kooperatif tipe Kelompok Investigasi (Group Investigation) sebesar 80,31sedangkan
siswa yang diajar dengan menggunakan pembelajaran konvensional diperoleh nilai ratarata postes siswa 75,63. Aktivitas belajar siswa selama menggunakan model
pembelajaran Kooperatif Tipe Kelompok Investigasi mengalami peningkatan. pada
pertemuan I nilai rata-rata 63,03 dengan kategori D, dan pada pertemuan II nilai ratarata 75,88 dengan kategori B. Sehingga dapat disimpulkan aktivitas belajar siswa dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe kelompok Investigasi mengalami
peningkatan. Pada hasil pengujian hipotesis diperoleh thitung > ttabel yaitu 6,901>1,6697
pada taraf signifikansi α = 0,05 dan dk = 62. Hal ini berarti Ha diterima yang berarti ada
perbedaan akibat pengaruh penggunan model pembelajaran Kooperatif tipe Kelompok
Investigasi (Group Investigation) terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok kalor di
kelas VII semester I SMP IT Al-Fityan Medan T.P 2012/2013
Kata Kunci : Kelompok Investigasi (Group Investigation),Hasil belajar , Aktivitas
vii
DAFTAR ISI
Lembar pengesahan
Riwayat Hidup
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar isi
Daftar gambar
Daftar tabel
Daftar lampiran
BAB I : PENDAHULUAN
1.1.
1.2.
1.3.
1.4.
1.5.
1.6.
Halaman
i
ii
iii
iv
vii
ix
x
xi
1
Latar Belakang Masalah
Identifikasi Masalah
Batasan Masalah
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
1
5
5
6
6
7
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
8
2.1. Kerangka Teoritis
2.1.1. Konsep Belajar
2.1.2. Hasil Belajar
2.1.3. Aktivitas Belajar
2.1.4. Konsep Pembelajaran
2.1.5. Model Model Pembelajaran
2.1.6. Model Model Pembelajaran Kooperatif
2.1.7. Kelompok Investigasi (Group Investigation )
2.1.8. Materi Pokok
2.2. Penelitian Terdahulu
2.3. Kerangka Konseptual
2.4. Hipotesis Penelitian
BAB III : METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi Penelitian
3.2. Populasi dan Sampel Penelitian
3.2.1. Popupasi
3.2.2. Sampel Penelitian
3.3. Variabel Penelitian
3.3.1. Variabel Bebas
3.3.2. Variable terikat
3.4. Jenis dan Desain Penelitian
3.4.1. Jenis penelitian
3.4.2. Desain Penelitian
3.5. Instrumen Penelitian
3.5.1. Validitas Tes
8
8
9
10
11
12
13
16
25
35
37
37
38
38
38
38
38
38
38
38
39
39
39
39
40
viii
3.6. Teknik Analisis Aktivitas Siswa
3.7. Prosedur penelitian
3.8. Teknik Analisis Data
3.8.1. Untuk Menentukan Mean
3.8.2. Untuk Menentukan Simpangan Baku
3.8.3. Uji Normalitas
3.8.4. Uji Homogenitas
3.8.5. Uji Hipotesis
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1.
Hasil Penelitian
4.1.1. Data Nilai Pretes dan postes
4.1.1.1. Data Nilai Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
4.1.1.2. Data Nilai Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
4.1.2. Uji Persyaratan Analisa data
4.1.2.1. Uji Normalitas Data
4.1.2.2. Uji Homogenitas Data
4.1.3. Uji Hipotesis Penelitian
4.1.4. Observasi Aktivias Belajar Siswa
4.2.
Pembahasan Hasil Penelitian
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.
5.2.
44
46
46
47
47
47
48
48
51
51
51
51
53
54
54
55
55
56
59
63
Kesimpulan
Saran
63
64
DAFTAR PUSTAKA
65
LAMPIRAN
x
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Perbedaan Kelompok belajar kooperatif dengan
kelompok belajar konvensional
14
Tabel 2.2 Langkah-langkah pembelajaran kooperatif
16
Tabel 2.3 Sintaks Model Pembelajaran kooperatif tipe Kelompok
Investigasi
17
Tabel 2.4 Kalor Jenis Beberapa Zat
24
Tabel 2.5. Titik Didih dan Kalor Uap Beberapa Zat
31
Tabel 2.6. Titik Lebur dan Kalor Lebur dari Beberapa Zat
32
Tabel 2.7 Peneliti Group investigation Terdahulu
35
Tabel 3.1 Desain penelitian
39
Tabel 3.2. Kisi-kisi tes hasil belajar
40
Tabel 3.3. Tabel Klasifikasi Uji Reliabilitas
42
Tabel 3.4. Tabel Kriteria Uji Daya Pembeda
43
Tabel 3.5. Lembar Observasi Aktivitas Siswa
44
Tabel 3.6 Kreteria penilain instrumen aktifitas belajar siswa
45
Tabel 4.1. Data Nilai Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
51
Tabel 4.2. Data Nilai Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
53
Tabel 4.3. Uji Normalitas Data Kedua Kelompok Sampel
54
Tabel 4.4. Uji Homogenitas Data Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
55
Tabel 4.5. Ringkasan Uji Hipotesis
56
Tabel 4.6. Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Siswa
57
Tabel 4.7 Nilai Postes Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
59
x
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
67
Lampiran 2. Lembar Kerja Siswa
97
Lampiran 3. Kisi-kisi Tes
99
Lampiran 4. Instrumen Penelitian
105
Lampiran 5. Data Pretes dan Postes Kelas Eksperimen
108
Lampiran 6. Data Pretes dan Postes Kelas Kontrol
109
Lampiran 7. Data hasil belajar Kelas Eksperimen dan Kontrol
110
Lampiran 8. Tabulasi Data Pretes Kelas eksperimen
111
Lampiran 9. Tabulasi Data Postes Kelas eksperimen
112
Lampiran 10. Tabulasi Data Pretes Kelas Kontrol
113
Lampiran 11. Tabulasi Data Postes Kelas Kontrol
114
Lampiran 12. Prosedur Perhitungan Statistik Dasar
115
Lampiran 13. Uji Normalitas Data
117
Lampiran 14. Uji Homogenitas
120
Lampiran 15. Pengujian Hipotesis
123
Lampiran 16. Penilaian Aktivitas Belajar
127
Lampiran 17. Tabel Persiapan Menghitung Validitas Tes
132
Lampiran 18. Perhitungan Validitas Tes
133
Lampiran 19. Tabel Persiapan Menghitung Reliabilitas Tes
135
Lampiran 20. Perhitungan Reliabilitas Tes
136
Lampiran 21. Tabel Persiapan Menghitung Tingkat Kesukaran
138
Lampiran 22. Perhitungan Tingkat Kesukaran Tes
139
Lampiran 23. Tabel Persiapan Menghitung Daya Pembeda Tes
140
Lampiran 24. Perhitungan Daya Pembeda Tes
141
Lampiran 25. Dokumentasi Penelitian
143
Lampiran 26. Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Lilliefors
149
Lampiran 27. Tabel Uji Homogenitas
150
Lampiran 28. Daftar Nilal Persentil Untuk Distribusi F.
151
Lampiran 29. Daftar nilai persentil untuk distribusi t
153
xi
Lampiran 30. Surat Izin penelitian
154
Lampiran 31. Surat Keterangan Melaksanakan Penelitian
155
Lampiran 32. Surat Penugasan Dosen Pembimbing Skripsi
156
Lampiran 33. Validitas tes
157
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Masalah
Memasuki abad-21, Sistem pendidikan nasional menghadapi tantangan yang
sangat kompleks dalam menyiapkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang
mampu bersaing di era global. Upaya yang tepat untuk menyiapkan Sumber Daya
Manusia (SDM) yang berkualitas dan satu-satunya wadah yang dapat dipandang
sebagai alat untuk membangun SDM yang bermutu tinggi adalah pendidikan.
“Komisi tentang pendidikan Abad 21 (Commission on Education “21” Century),
merekomendasikan empat strategi dalam menyukseskan pendidikan: Pertama, learning
to learn, yaitu memuat bagaimana pelajar mampu menggali informasi yang ada
disekitarnya dari ledakan informasi itu sendiri; kedua, learning to be, yaitu pelajar
diharapkan mampu untuk mengenali dirinya sendiri, serta mampu beradaptasi dengan
lingkungan; ketiga, learning to do, yaitu berupa tindakan atau aksi, untuk memunculkan
ide yang berkaitan dengan sainstek; keempat, learning to be together, yaitu memuat
bagaimana kita hidup dalam masyarakat yang saling bergantung antara yang satu dengan
yang lain, sehingga mampu bersaing secara sehat dan bekerja sama serta mampu untuk
menghargai orang lain”(Trianto:2008).
Apabila kita ingin meningkatkan prestasi, tentunya tidak akan terlepas dari
upaya meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah. Berdasarkan Kurikulum
2004 Berbasis kompetensi yang telah direvisi melalui Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) menurut perubahan paradigma dalam pendidikan dan
pembelajaran,
khususnya
pada
jenis
dan
(persekolahan). Perubahan tersebut harus
jenjang
pendidikan
formal
pula diikuti oleh guru yang
bertanggungjawab atas penyelenggaraan pembelajaran di sekolah (didalam kelas
atau di luar kelas). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) sebagai hasil
pembaharuan kurikulum berbasis Kompetensi (KBK) tersebut, juga menghendaki,
bahwa suatu pembejaran pada dasarnya tidak hanya mempelajari tentang
konsep, teori, dan fakta tetapi juga aplikasi dalam kehidupan sehari-hari. Dengan
demikian materi pembelajaran tidak hanya tersusun atas hal-hal sederhana, tetapi
juga tersusun atas materi yang kompleks yang memerlukan analisis, aplikasi dan
sintesis.
2
Salah satu masalah pokok dalam pembelajaran pada pendidikan formal
(sekolah) dewasa ini adalah masih rendahnya daya serap peserta didik. Prestasi
ini merupakan hasil kondisi pembelajaran yang masih bersifat konvensional dan
tidak menyentuh ranah dimensi peserta didik itu sendiri, yaitu bagaimana
sebenarnya belajar itu (belajar untuk belajar). Dalam arti yang substansial, bahwa
proses pembelajaran hingga dewasa ini masih memberikan dominasi guru dan
tidak memberikan akses bagi anak didik untuk berkembang secara mandiri
melalui penemuan dan proses berpikirnya.
Di pihak lain secara empiris, berdasarkan hasil analisis penelitian terhadap
rendahnya hasil belajar peserta didik, hal tersebut disebabkan proses pembelajaran
yang didominasi oleh pembelajaran konvensional. Pada pembelajaran ini suasana
kelas cenderung teacher-centered, sehingga siswa menjadi pasif. Meskipun
demikian guru lebih suka menerapkan model tersebut, sebab tidak memerlukan
alat dan bahan praktik, cukup menjelaskan konsep-konsep yang ada pada buku
ajar atau referensi lain. Dalam hal ini siswa tidak diajarkan strategi belajar yang
dapat memahami bagaimana belajar, berpikir, dan memotivasi diri sendiri.
Banyak kritik yang ditujukan pada cara guru mengajar yang terlalu menekankan
pada
penguasaan
sejumlah
informasi/konsep
belaka.
Penumpukan
informasi/konsep pada subjek didik dapat saja kurang bermanfaat bahkan tidak
bermanfaat sama sekali kalau hal tersebut hanya dikomunikasikan oleh guru
kepada subjek didik melalui satu arah seperti menuang air ke dalam sebuah gelas.
Tidak dapat disangkal, bahwa konsep merupakan suatu hal yang sangat penting,
namun bukan terletak pada konsep itu sendiri, tetapi terletak pada bagaimana
konsep itu dipahami oleh subjek didik. Pentingnya pemahaman konsep dalam
proses belajar mengajar sangat mempengaruhi sikap, keputusan dan cara-cara
memecahkan masalah. Untuk itu yang terpenting adalah terjadinya belajar yang
bermakna dan tidak hanya seperti menuangkan air dalam gelas pada subjek didik.
Selain daya serap peserta didik permasalahan yang lain yaitu pelajaran fisika
yang di sajikan dalam bentuk teori, rumus-rumus fisika belaka dan mengutamakan
perhitungan dari pada penjelasan manfaat konsep-konsep fisikanya dalam
3
kehidupan sehari-hari. akibatnya konsep-konsep fisika tersebut terasa asing dalam
kehidupan
siswa
sehingga
pelajaran
fisika
dianggap
pelajaran
yang
membosankan, tidak menarik dan sulit dipahami. Siswa dalam proses
pembelajaran fisika kurang berpartisipasi, sedangkan partisipasi siswa sangat
penting. Hal ini menyebabkan kurangnya minat siswa dalam pelajaran fisika dan
mengakibatkan hasil belajar mata pelajaran fisika yang di peroleh siswa rendah.
Hal yang senada penulis temukan di SMP IT Al-Fityan Medan melalui
wawancara terhadap beberapa guru mata pelajaran IPA/fisika.
Melalui
wawancara yang penulis laksanakan pada hari Kamis tanggal 1 Maret 2012
diperoleh gambaran proses belajar mengajar (PBM) di SMP IT Al-Fiyan
Medan sebagai tempat peneliti akan melakukan penelitian. Dalam Proses Belajar
Mengajar (PBM), penggunakan model pembelajaran belum bervariasi. Siswa
dalam merespon mata pelajaran IPA/fisika sering merasa jenuh karena hanya
duduk di kursi mendengarkan guru menyampaikan materi ajar. Dalam penguasaan
konsep mata pelajaran IPA/fisika dikategori sedang. Siswa memperoleh hasil
ujian dengan nilai rata-rata adalah 53 sedangkan KKM mata pelajaran IPA/fisika
di sekolah tersebut adalah 67. Selain itu guru mata pelajaran IPA/fisika tersebut
mengatakan: ”rata-rata nilai hasil ujian mata pelajaran IPA/fisika yang diperoleh
siswa lebih rendah dari mata pelajaran yang lainnya”. Selain melakukan
wawancara terhadap beberapa guru IPA/Fisika, peneliti juga memberikan angket
kepada siswa yang berkaitan dengan pembelajaran IPA/fisika dikelas . Mata
pelajaran Fisika merupakan mata pelajaran yang tidak digemari oleh siswa selain
dalam pembelajaran IPA/Fisika siswa hanya mencatat dan mengerjakan soal-soal
talihan yang di berikan oleh guru sehingga aktivitas siswa dalam pembelajaran
masih kurang Penggunaan alat peraga jarang di gunakan digunakan dalam
pembelajaran di kelas hanya di gunakan ketika melakukan praktikum di
laboratorium..
Dari pengalaman melaksanakan program pengalaman lapangan (PPL) juga
terlihat bahwa guru dalam mengajar IPA menggunakan model pembelajaran
konvensional hanya berkaitan dengan tingkat ingatan dan hapalan saja. Sehingga
4
mengakibatkan kebiasan siswa secara tidak langsung dalam menyelesaikan soal
mengandalkan hapalan saja.
Model pembelajaran kooperatif tipe Kelompok Investigasi merupakan salah
satu model pembelajaran yang dapat diterapkan sebagai salah satu alternatif untuk
memecahkan masalah-masalah di atas dalam upaya meningkatkan hasil belajar
siswa. Dalam pembelajaran kooperatif tipe Kelompok Investigasi guru membagi
siswa menjadi kelompok-kelompok dengan anggota 5-6 orang siswa yang
heterogen. Selanjutnya siswa memilih topik untuk di selidiki, melakukan
penyelidikan yang mendalam atas topik yang di pilih itu. Selanjutnya menyiapkan
dan mempresentasikan laporannya di depan kelas.
“pembelajaran kooperatif merupakan sebuah kelompok strategi pengajaran
yang melibatkan siswa bekerja secara berkolaborasi untuk mencapai tujuan
bersama”(Eggen and Kauchak,1996).
“Tujuan-tujuan pembelajaran kooperatif mencakup tiga jenis tujuan penting,
yaitu hasil belajar akademik, penerimaan terhadap keragaman, dan pengembangan
keterampilan sosial”(Ibrahim, dkk 2000).
Pada model pembelajaran kooperatif tipe Kelompok Investigasi para siswa
diarahkan untuk meneliti sumber belajar, mengusulkan sejumlah topik, sehingga
proses belajar mengajar melibatkan siswa berpartisipasi secara aktif dan tidak
cenderung
teacher
centered
merencanakan bersama
melainkan
student
centered.
Siswa
juga
mengenai topik yang akan dipelajari dan bagaimana
siswa mempelajari topik tersebut dan untuk tujuan apa siswa menginvestigasi
suatu topik. Dengan cara ini rasa bosan yang dialami siswa dalam proses belajar
akan hilang dan menimbulkan gairah serta minat untuk mengikuti pelajaran
dikelas karna siswa berinteraksi dan belajar bersama. Pembelajaran kooperatif
juga dapat meningkatkan kinerja siswa dalam tugas-tugas akademik, unggul
dalam membantu siswa memahami konsep-konsep yang sulit, dan membantu
siswa menumbuhkan kemampuan berfikir kritis karna siswa akan saling
memberikan umpan balik mengenai topik yang telah dibahas/didiskusikan.
5
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka penulis tertarik untuk
mengadakan penelitian dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Kelompok Investigasi (Group Investigation) Terhadap Hasil
Belajar Siswa Pada Materi Pokok Kalor Kelas VII Semester I SMP IT AlFityan Medan Tahun Pelajaran 2012/2013”
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan Latar belakang masalah di atas, yang menjadi identifikasi
masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Hasil belajar siswa yang rendah
2. Guru belum maksimal melibatkan siswa secara aktif selama proses belajar
mengajar.
3. Dalam belajar siswa merasa jenuh
4. Model pembelajaran yang digunakan belum bervariasi
5. Tidak selalu menggunakan alat peraga dalam setiap pembelajaran
1.3. Batasan Masalah
Dalam penelitian ini yang menjadi batasan masalah adalah :
1. Rancangan pengajaran yang diterapkan pada penelitian ini adalah
penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Kelompok Investigasi.
2. Pada penelitian ini melihat hasil belajar siswa
3. Pada penelitian ini melihat aktivitas belajar siswa
6
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah diatas, maka yang menjadi rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana hasil belajar siswa sebelum dan sesudah menerima proses
Pembelajaran konvensional dan kooperatif tipe Kelompok Investigasi pada
materi pokok kalor?
2. Bagaimana tingkat aktivitas belajar siswa dengan mengaplikasikan model
pembelajaran kooperatif tipe Kelompok Investigasi pada materi pokok
kalor?
3. Apakah ada perbedaan akibat pengaruh penggunaan model pembelajaran
kooperatif tipe Kelompok Investigasi terhadap hasil belajar siswa kelas
VII pada materi pokok Kalor?
1.5. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan penelitian adalah :
1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa sebelum dan sesudah menerima
Pembelajaran konvensional dan kooperatif tipe Kelompok Investigasi pada
materi pokok kalor.
2. Untuk mengetahui tingkat aktivitas belajar siswa dengan mengaplikasikan
model pembelajaran
dan kooperatif tipe Kelompok Investigasi pada
materi pokok Kalor.
3. Untuk mengetahui perbedaan akibat pengaruh penggunaan model
pembelajaran kooperatif tipe Kelompok Investigasi terhadap hasil belajar
siswa kelas VII pada materi pokok Kalor.
7
1.6.
Mamfaat Penelitian
Mamfaat dari penelitian yang dilakukan penulis adalah :
1. Sebagai bahan informasi hasil belajar menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe kelompok Investigasi.
2. Sebagai bahan informasi alternatif pemilihan model pembelajaran.
64
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Setelah dilakukan tabulasi, perhitungan dan pengujian hipotesis diperoleh
beberapa kesimpulan antara lain :
1. Hasil belajar siswa kelas VII semester I SMP IT Al-Fityan Medan T.P
2012/2013 pada materi Kalor di kelas eksperimen sebelum di berikan
perlakuan mendapatkan nilai rata-rata pretes 41,88 dan di kelas kontrol
sebelum di berikan perlakuan mendapatkan nilai rata-rata pretes 42,81.
Setelah menggunakan model pembelajaran Kooperatif Tipe Kelompok
Investigasi di kelas eksperimen nilai rata-rata postes 80,31 dan setelah
menggunakan model pembelajaran Konvensional di kelas kontrol nilai
rata-rata postes 75,63.
2. Aktivitas belajar siswa selama menggunakan model pembelajaran
Kooperatif Tipe Kelompok Investigasi mengalami peningkatan. pada
pertemuan I niali rata-rata 63,03 dengan kategori D, dan pada pertemuan
II nilai rata-rata 75,88 Dengan kategori B. Sehingga dapat disimpulkan
aktivitas belajar siswa dengan menggunakan model kooperatif tipe
kelompok Investigasi mengalami peningkatan.
3. Ada perbedaan antara hasil belajar siswa akibat pengaruh menggunakan
model pembelajaran kooperatif Tipe Kelompok Investigasi dengan hasil
belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran konvensional
pada materi Kalor di kelas VII SMP IT Al-Fityan Medan T.P 2012/2013,
dengan thitung > ttabel = 6,901 > 1,670.
65
5.2. Saran
Berdasarkan hasil dan kesimpulan dalam penelitian ini, maka peneliti
mempunyai beberapa saran :
1. Untuk penelitian selanjutnya yang akan melaksanakan penelitian dengan
model pembelajaran kooperatif tipe Kelompok Investigasi alokasi waktu
pada tahap presetasi dilakukan penambahan waktu dari alokasi waktu yang
telah dirancang dan penambahan alokasi waktu pada penelitian ini.
2. Untuk penelitian selanjutnya yang akan melaksanaan penelitian dengan
mengunakan model pembelajaran kooperatif tipe kelompok Investigasi,
observer yang mengobservasi aktivitas belajar siswa sebaiknya lebih dari
1(satu) observer misalnya banyaknya observer sama dengan jumlah
kelompok siswa dalam kelas tersebut. Sehingga 1(satu) orang observer
mengamati aktivitas belajar siswa dalam 1 kelompok. Peneliti akan
mendapatkan data yang akurat dan valid.
66
DAFTAR PUSTAKA
Arends, (2008), Learning To Teach, Belajar Untuk Mengajar, Pustaka Belajar,
Yogyakarta.
Arikunto, S., (2005), Prosedur Penelitian, Penerbit PT Rineka Cipta, Jakarta.
Arikunto, S., (2009), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta; Bumi Aksara
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan,
(2010), Pedoman Penulisan Proposal dan skripsi Mahasiswa Program
studi Pendidikan FMIPA UNIMED , FMIPA Unimed.
Hamalik, (2001), Proses Belajar Mengajar, Bumi aksara, Bandung.
Ibrahim, M., (2000), Pembelajaran Kooperatif, Grasindo, Surabaya.
Sagala. S., (2009), Konsep dan Makna Pembelajaran, Penerbit Alpabeta,
Bandung.
Slavin, R.E., (2010), Cooperatif Learning Teori, Riset dan Praktek, Penerbit Nusa
Media, Bandung.
Sudjana, (2005), Metoda Statistik, Tarsito, Bandung.
Suyona dan Harianto, (2011), Belajar dan Pembelajaran, Rosdakarya, bandung.
Trianto, (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif : Konsep,
Landasan dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP), Penerbit Kencana Prenada Media, Jakarta.
Trianto, (2008), Mendesain Pembelajaran Kontekstual, Penerbit Cerdas Pustaka, Jakarta.
Wasis dan Sugeng, (2008), Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMP/MTs, Depdiknas, Jakarta.
Winarsi, A. Dkk, (2008), IPA TERPADU untuk SMP/MTs KELAS VII, Depdiknas,
Semarang.
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, Segala puji hanya bagi Allah SWT yang telah
memberikan karunia-Nya dengan keutamaan yang besar dan dengan rasa syukur
penulis ucapkan kehadirat AllahSWT yang telah memberikan rahmat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sesuai dengan waktu yang
direncanakan.Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada uswah kita,
nabi Allah, Rasulullah Muhammad SAW, keluarga dan para sahabat beliau.
Skripsi yang berjudul “Pengaruh Model Kooperatif TipeKelompok Investigasi
(Group Investigation) Terhadap hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Kalor di
Kelas VII Semester I SMP IT Al Fityan Medan T.P 2012/2013” disusun untuk
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada Bapak
Drs. Sehat Simatupang, M.Si selaku dosen pembimbing skripsi yang telah banyak
memberikan bimbingan, ide dan saran-saran kepada penulis sejak awal sampai
selesainya penyusunan skripsi ini serta kesediaan beliau untuk ikut aktif demi
kelancaran serta kemudahan dalam setiap langkah penyusunan skripsi ini.Ucapan
terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Sahyar, MS,MM , Ibu Dr.
Derlina, M.Si serta Bapak Drs. Khairul Amdani, M.Si sebagai dosen penguji I,II
dan III
yang telah memberikan masukan dan saran-saran mulai perencanaan
penelitian sampai selesainya penyusunan skripsi ini. Terima kasih juga penulis
sampaikan kepada Bapak Drs. Juniar Hutahaean M.Si selaku dosen pembimbing
akademik yang selama ini telah memberikan bimbingan , motivasi dan saransarandari saat awal penulis masuk di Universitas Negeri Medan (UNIMED).
Terima kasih juga kepada Bapak Prof. Drs. Motlan, M.Sc., Ph.D selaku Dekan
FMIPA UNIMED, kepada Ibu Dr.Derlina, M.Si selaku Ketua Jurusan Fisika
dan Bapak Drs. Sehat Simatupang, M.Si selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Fisika FMIPA UNIMED dan seluruh Dosen yang telah memberikan ilmu yang
bermanfaat untuk kemajuan penulis serta staf pegawai jurusan fisika FMIPA
UNIMED
yang telah banyak membantu penulis. Ucapan terima kasih juga
v
disampaikan kepada Bapak Sugiono, S.Pd
selaku kepala sekolahSMPIT Al
Fityan Medan yang memberikan izin penelitian dan abangdaReza Franata, M.Pd
selaku guru fisika di SMPIT Al Fityan .
Teristimewa sekali penulis sampaikan terimakasih kepada Bapak dan Ibu
tercinta Muhammad Jamil dan Mariani yang telah mendidik dan membesarkan
penulis,memberikan cinta yang teramat besar, memberi doa yang tulus dan
dorongan serta sumbangsih yang besar dari segi material, spiritual dan nasehat
yang menjadi motivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan studi di Universitas
Negeri Medan, juga teristimewa penulis ucapkan terima kasih kepada Abang dan
kakak, saudara-saudara penulis yang ada di pangkalan Brandan, Pekan Baru, dan
Gebang serta teman-teman Penulis yang Toufiq,Anja, Fadli, Ismail,Sufrianto dan
yang lain-lainnya.
Terimakasih
banyak
juga
penulis
ucapkan
untuk
teman-
temanseperjuangan stambuk 2008 khususnya fisika kelas B atas semangat,
motivasi, keceriaan, bantuan, kepercayaan yang telah diberikan Adolf, Agust,
Berto, Dameria, Dedi, Denny, Erna, Erta, Evi, Eva, Fajrul, Fauzi, Pohan,
Fhitriani, Fitri, Habiba, Ijal, Juita, Nia, Lia Junita, Lia Kartika, Mery, Natalia,
Nurelida, Raudha, Retno, Roni, Rumi, Saddam, Salam, Satria, Syafina, Tetty,
Tika, Veicmen,Yudi, Yunisa dan tanpa mengurangi rasa terimakasih kepada
teman lain teruntuk sahabat spesial Ijal, Ridho yang telah memberikan segala
pencerahan, pemerhati perkembangan diri penulis dari awal perkuliahan, Dan rasa
terimakasih serta penghargaantertinggi penulis sampaikan untuk teman-teman seorganisasi yang pernah diikuti penulis terutama BTM3 UNIMED dan UKMI ArRahman UNIMED, Murobbi penulis bang Cholid Wijaya dan bang Pilmon
Ginting, teman-teman halaqoh Roy Iskandar, Ibrahim Hasibuan dan lain-lain yang
selalu menjadi tumpuan pengembangan diri penulis, teman-teman di mesjid
kampus Soleh, Nasir, Solikin, Andi dll yang selalu menunjukkan sikap terbaik.
Dalam semua keberhasilan yang dicapai penulis termasuk dalam penyusunan
skripsi ini adalah usaha kolektif dari semua yang pernah dikenal penulis maka dari
itu penulis ucapakan terimakasih untuk semua orang yang pernah dikenal penulis
atas semangat dan bantuannya.
vi
Akhirnya dalam upaya penyusunan skripsi ini penulis menyadari bahwa
skripsi ini jauh dari pada kesempurnaan, untuk itu penulis mengharapkan kritikan
dan saran yang membangun dari pembaca untuk perbaikan skripsi ini. Akhir kata
penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat untuk kemajuan ilmu pengetahuan
dan memberikan inspirasi bagi pembaca baik hanya sebagai bahan bacaan ataupun
yang ingin melakukan penelitian lanjutan.
Medan,
Januari 2013
Penulis,
Dedi Suhendri
iii
PENGARUHMODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE
KELOMPOK INVESTIGASI (GROUP INVESTIGATION)TERHADAP
HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK KALOR KELAS VII
SEMESTER I SMP IT AL-FITYAN MEDAN TAHUN PELAJARAN
2012/2013
DEDI SUHENDRI (408121036)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan : (1)Untuk mengetahui hasil belajar siswa sebelum dan
sesudah menerima Pembelajaran konvensional dan kooperatif tipe Kelompok Investigasi
pada materi pokok kalor. (2) Untuk mengetahui peningkatan aktivitas belajar siswa
dengan mengaplikasikanmodel pembelajaran kooperatif tipe Kelompok Investigasi pada
materi pokok Kalor. (3)Untuk mengetahui perbedaan akibat pengaruh penggunaan model
pembelajaran kooperatif tipe Kelompok Investigasi terhadap hasil belajar siswa kelas VII
pada materi pokok Kalor
Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan populasi seluruh siswa kelas
VII SMPIT Al Fityan Medan yang terdiri dari 4 kelas. Sampel penelitian diambil 2 kelas
yang ditentukan dengan teknik cluster random sampling, yaitu Kelas VII-D dengan
menggunakan model pembelajaranKooperatif tipe Kelompok Investigasi (Group
Investigation)dan kelas VII-A dengan menggunakan model pembelajaran konvensional.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini ada 2, yaitu pertama tesHasil belajar
dalam bentuk pilihan berganda dengan 5 option sebanyak 20 soal yang telah dinyatakan
valid dan reliabel dan instrumen yang kedua adalah lembar observasi aktifitas belajar
siswa pada pembelajaranKooperatif tipe Kelompok Investigasi (Group Investigation.)
Dari hasil penelitiannilai rata-rata pretes kelas eksperimen adalah 41,88 dan pada
kelas kontrol diperoleh nilai rata-rata pretes 42,81. Setelah dilakukan perlakuan pada
masing-masing kelas diperoleh rata-rata nilai postes pada kelas dengan pembelajaran
Kooperatif tipe Kelompok Investigasi (Group Investigation) sebesar 80,31sedangkan
siswa yang diajar dengan menggunakan pembelajaran konvensional diperoleh nilai ratarata postes siswa 75,63. Aktivitas belajar siswa selama menggunakan model
pembelajaran Kooperatif Tipe Kelompok Investigasi mengalami peningkatan. pada
pertemuan I nilai rata-rata 63,03 dengan kategori D, dan pada pertemuan II nilai ratarata 75,88 dengan kategori B. Sehingga dapat disimpulkan aktivitas belajar siswa dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe kelompok Investigasi mengalami
peningkatan. Pada hasil pengujian hipotesis diperoleh thitung > ttabel yaitu 6,901>1,6697
pada taraf signifikansi α = 0,05 dan dk = 62. Hal ini berarti Ha diterima yang berarti ada
perbedaan akibat pengaruh penggunan model pembelajaran Kooperatif tipe Kelompok
Investigasi (Group Investigation) terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok kalor di
kelas VII semester I SMP IT Al-Fityan Medan T.P 2012/2013
Kata Kunci : Kelompok Investigasi (Group Investigation),Hasil belajar , Aktivitas
vii
DAFTAR ISI
Lembar pengesahan
Riwayat Hidup
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar isi
Daftar gambar
Daftar tabel
Daftar lampiran
BAB I : PENDAHULUAN
1.1.
1.2.
1.3.
1.4.
1.5.
1.6.
Halaman
i
ii
iii
iv
vii
ix
x
xi
1
Latar Belakang Masalah
Identifikasi Masalah
Batasan Masalah
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
1
5
5
6
6
7
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
8
2.1. Kerangka Teoritis
2.1.1. Konsep Belajar
2.1.2. Hasil Belajar
2.1.3. Aktivitas Belajar
2.1.4. Konsep Pembelajaran
2.1.5. Model Model Pembelajaran
2.1.6. Model Model Pembelajaran Kooperatif
2.1.7. Kelompok Investigasi (Group Investigation )
2.1.8. Materi Pokok
2.2. Penelitian Terdahulu
2.3. Kerangka Konseptual
2.4. Hipotesis Penelitian
BAB III : METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi Penelitian
3.2. Populasi dan Sampel Penelitian
3.2.1. Popupasi
3.2.2. Sampel Penelitian
3.3. Variabel Penelitian
3.3.1. Variabel Bebas
3.3.2. Variable terikat
3.4. Jenis dan Desain Penelitian
3.4.1. Jenis penelitian
3.4.2. Desain Penelitian
3.5. Instrumen Penelitian
3.5.1. Validitas Tes
8
8
9
10
11
12
13
16
25
35
37
37
38
38
38
38
38
38
38
38
39
39
39
39
40
viii
3.6. Teknik Analisis Aktivitas Siswa
3.7. Prosedur penelitian
3.8. Teknik Analisis Data
3.8.1. Untuk Menentukan Mean
3.8.2. Untuk Menentukan Simpangan Baku
3.8.3. Uji Normalitas
3.8.4. Uji Homogenitas
3.8.5. Uji Hipotesis
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1.
Hasil Penelitian
4.1.1. Data Nilai Pretes dan postes
4.1.1.1. Data Nilai Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
4.1.1.2. Data Nilai Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
4.1.2. Uji Persyaratan Analisa data
4.1.2.1. Uji Normalitas Data
4.1.2.2. Uji Homogenitas Data
4.1.3. Uji Hipotesis Penelitian
4.1.4. Observasi Aktivias Belajar Siswa
4.2.
Pembahasan Hasil Penelitian
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.
5.2.
44
46
46
47
47
47
48
48
51
51
51
51
53
54
54
55
55
56
59
63
Kesimpulan
Saran
63
64
DAFTAR PUSTAKA
65
LAMPIRAN
x
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Perbedaan Kelompok belajar kooperatif dengan
kelompok belajar konvensional
14
Tabel 2.2 Langkah-langkah pembelajaran kooperatif
16
Tabel 2.3 Sintaks Model Pembelajaran kooperatif tipe Kelompok
Investigasi
17
Tabel 2.4 Kalor Jenis Beberapa Zat
24
Tabel 2.5. Titik Didih dan Kalor Uap Beberapa Zat
31
Tabel 2.6. Titik Lebur dan Kalor Lebur dari Beberapa Zat
32
Tabel 2.7 Peneliti Group investigation Terdahulu
35
Tabel 3.1 Desain penelitian
39
Tabel 3.2. Kisi-kisi tes hasil belajar
40
Tabel 3.3. Tabel Klasifikasi Uji Reliabilitas
42
Tabel 3.4. Tabel Kriteria Uji Daya Pembeda
43
Tabel 3.5. Lembar Observasi Aktivitas Siswa
44
Tabel 3.6 Kreteria penilain instrumen aktifitas belajar siswa
45
Tabel 4.1. Data Nilai Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
51
Tabel 4.2. Data Nilai Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
53
Tabel 4.3. Uji Normalitas Data Kedua Kelompok Sampel
54
Tabel 4.4. Uji Homogenitas Data Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
55
Tabel 4.5. Ringkasan Uji Hipotesis
56
Tabel 4.6. Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Siswa
57
Tabel 4.7 Nilai Postes Kelas Kontrol dan Kelas Eksperimen
59
x
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
67
Lampiran 2. Lembar Kerja Siswa
97
Lampiran 3. Kisi-kisi Tes
99
Lampiran 4. Instrumen Penelitian
105
Lampiran 5. Data Pretes dan Postes Kelas Eksperimen
108
Lampiran 6. Data Pretes dan Postes Kelas Kontrol
109
Lampiran 7. Data hasil belajar Kelas Eksperimen dan Kontrol
110
Lampiran 8. Tabulasi Data Pretes Kelas eksperimen
111
Lampiran 9. Tabulasi Data Postes Kelas eksperimen
112
Lampiran 10. Tabulasi Data Pretes Kelas Kontrol
113
Lampiran 11. Tabulasi Data Postes Kelas Kontrol
114
Lampiran 12. Prosedur Perhitungan Statistik Dasar
115
Lampiran 13. Uji Normalitas Data
117
Lampiran 14. Uji Homogenitas
120
Lampiran 15. Pengujian Hipotesis
123
Lampiran 16. Penilaian Aktivitas Belajar
127
Lampiran 17. Tabel Persiapan Menghitung Validitas Tes
132
Lampiran 18. Perhitungan Validitas Tes
133
Lampiran 19. Tabel Persiapan Menghitung Reliabilitas Tes
135
Lampiran 20. Perhitungan Reliabilitas Tes
136
Lampiran 21. Tabel Persiapan Menghitung Tingkat Kesukaran
138
Lampiran 22. Perhitungan Tingkat Kesukaran Tes
139
Lampiran 23. Tabel Persiapan Menghitung Daya Pembeda Tes
140
Lampiran 24. Perhitungan Daya Pembeda Tes
141
Lampiran 25. Dokumentasi Penelitian
143
Lampiran 26. Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Lilliefors
149
Lampiran 27. Tabel Uji Homogenitas
150
Lampiran 28. Daftar Nilal Persentil Untuk Distribusi F.
151
Lampiran 29. Daftar nilai persentil untuk distribusi t
153
xi
Lampiran 30. Surat Izin penelitian
154
Lampiran 31. Surat Keterangan Melaksanakan Penelitian
155
Lampiran 32. Surat Penugasan Dosen Pembimbing Skripsi
156
Lampiran 33. Validitas tes
157
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Masalah
Memasuki abad-21, Sistem pendidikan nasional menghadapi tantangan yang
sangat kompleks dalam menyiapkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang
mampu bersaing di era global. Upaya yang tepat untuk menyiapkan Sumber Daya
Manusia (SDM) yang berkualitas dan satu-satunya wadah yang dapat dipandang
sebagai alat untuk membangun SDM yang bermutu tinggi adalah pendidikan.
“Komisi tentang pendidikan Abad 21 (Commission on Education “21” Century),
merekomendasikan empat strategi dalam menyukseskan pendidikan: Pertama, learning
to learn, yaitu memuat bagaimana pelajar mampu menggali informasi yang ada
disekitarnya dari ledakan informasi itu sendiri; kedua, learning to be, yaitu pelajar
diharapkan mampu untuk mengenali dirinya sendiri, serta mampu beradaptasi dengan
lingkungan; ketiga, learning to do, yaitu berupa tindakan atau aksi, untuk memunculkan
ide yang berkaitan dengan sainstek; keempat, learning to be together, yaitu memuat
bagaimana kita hidup dalam masyarakat yang saling bergantung antara yang satu dengan
yang lain, sehingga mampu bersaing secara sehat dan bekerja sama serta mampu untuk
menghargai orang lain”(Trianto:2008).
Apabila kita ingin meningkatkan prestasi, tentunya tidak akan terlepas dari
upaya meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah. Berdasarkan Kurikulum
2004 Berbasis kompetensi yang telah direvisi melalui Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) menurut perubahan paradigma dalam pendidikan dan
pembelajaran,
khususnya
pada
jenis
dan
(persekolahan). Perubahan tersebut harus
jenjang
pendidikan
formal
pula diikuti oleh guru yang
bertanggungjawab atas penyelenggaraan pembelajaran di sekolah (didalam kelas
atau di luar kelas). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) sebagai hasil
pembaharuan kurikulum berbasis Kompetensi (KBK) tersebut, juga menghendaki,
bahwa suatu pembejaran pada dasarnya tidak hanya mempelajari tentang
konsep, teori, dan fakta tetapi juga aplikasi dalam kehidupan sehari-hari. Dengan
demikian materi pembelajaran tidak hanya tersusun atas hal-hal sederhana, tetapi
juga tersusun atas materi yang kompleks yang memerlukan analisis, aplikasi dan
sintesis.
2
Salah satu masalah pokok dalam pembelajaran pada pendidikan formal
(sekolah) dewasa ini adalah masih rendahnya daya serap peserta didik. Prestasi
ini merupakan hasil kondisi pembelajaran yang masih bersifat konvensional dan
tidak menyentuh ranah dimensi peserta didik itu sendiri, yaitu bagaimana
sebenarnya belajar itu (belajar untuk belajar). Dalam arti yang substansial, bahwa
proses pembelajaran hingga dewasa ini masih memberikan dominasi guru dan
tidak memberikan akses bagi anak didik untuk berkembang secara mandiri
melalui penemuan dan proses berpikirnya.
Di pihak lain secara empiris, berdasarkan hasil analisis penelitian terhadap
rendahnya hasil belajar peserta didik, hal tersebut disebabkan proses pembelajaran
yang didominasi oleh pembelajaran konvensional. Pada pembelajaran ini suasana
kelas cenderung teacher-centered, sehingga siswa menjadi pasif. Meskipun
demikian guru lebih suka menerapkan model tersebut, sebab tidak memerlukan
alat dan bahan praktik, cukup menjelaskan konsep-konsep yang ada pada buku
ajar atau referensi lain. Dalam hal ini siswa tidak diajarkan strategi belajar yang
dapat memahami bagaimana belajar, berpikir, dan memotivasi diri sendiri.
Banyak kritik yang ditujukan pada cara guru mengajar yang terlalu menekankan
pada
penguasaan
sejumlah
informasi/konsep
belaka.
Penumpukan
informasi/konsep pada subjek didik dapat saja kurang bermanfaat bahkan tidak
bermanfaat sama sekali kalau hal tersebut hanya dikomunikasikan oleh guru
kepada subjek didik melalui satu arah seperti menuang air ke dalam sebuah gelas.
Tidak dapat disangkal, bahwa konsep merupakan suatu hal yang sangat penting,
namun bukan terletak pada konsep itu sendiri, tetapi terletak pada bagaimana
konsep itu dipahami oleh subjek didik. Pentingnya pemahaman konsep dalam
proses belajar mengajar sangat mempengaruhi sikap, keputusan dan cara-cara
memecahkan masalah. Untuk itu yang terpenting adalah terjadinya belajar yang
bermakna dan tidak hanya seperti menuangkan air dalam gelas pada subjek didik.
Selain daya serap peserta didik permasalahan yang lain yaitu pelajaran fisika
yang di sajikan dalam bentuk teori, rumus-rumus fisika belaka dan mengutamakan
perhitungan dari pada penjelasan manfaat konsep-konsep fisikanya dalam
3
kehidupan sehari-hari. akibatnya konsep-konsep fisika tersebut terasa asing dalam
kehidupan
siswa
sehingga
pelajaran
fisika
dianggap
pelajaran
yang
membosankan, tidak menarik dan sulit dipahami. Siswa dalam proses
pembelajaran fisika kurang berpartisipasi, sedangkan partisipasi siswa sangat
penting. Hal ini menyebabkan kurangnya minat siswa dalam pelajaran fisika dan
mengakibatkan hasil belajar mata pelajaran fisika yang di peroleh siswa rendah.
Hal yang senada penulis temukan di SMP IT Al-Fityan Medan melalui
wawancara terhadap beberapa guru mata pelajaran IPA/fisika.
Melalui
wawancara yang penulis laksanakan pada hari Kamis tanggal 1 Maret 2012
diperoleh gambaran proses belajar mengajar (PBM) di SMP IT Al-Fiyan
Medan sebagai tempat peneliti akan melakukan penelitian. Dalam Proses Belajar
Mengajar (PBM), penggunakan model pembelajaran belum bervariasi. Siswa
dalam merespon mata pelajaran IPA/fisika sering merasa jenuh karena hanya
duduk di kursi mendengarkan guru menyampaikan materi ajar. Dalam penguasaan
konsep mata pelajaran IPA/fisika dikategori sedang. Siswa memperoleh hasil
ujian dengan nilai rata-rata adalah 53 sedangkan KKM mata pelajaran IPA/fisika
di sekolah tersebut adalah 67. Selain itu guru mata pelajaran IPA/fisika tersebut
mengatakan: ”rata-rata nilai hasil ujian mata pelajaran IPA/fisika yang diperoleh
siswa lebih rendah dari mata pelajaran yang lainnya”. Selain melakukan
wawancara terhadap beberapa guru IPA/Fisika, peneliti juga memberikan angket
kepada siswa yang berkaitan dengan pembelajaran IPA/fisika dikelas . Mata
pelajaran Fisika merupakan mata pelajaran yang tidak digemari oleh siswa selain
dalam pembelajaran IPA/Fisika siswa hanya mencatat dan mengerjakan soal-soal
talihan yang di berikan oleh guru sehingga aktivitas siswa dalam pembelajaran
masih kurang Penggunaan alat peraga jarang di gunakan digunakan dalam
pembelajaran di kelas hanya di gunakan ketika melakukan praktikum di
laboratorium..
Dari pengalaman melaksanakan program pengalaman lapangan (PPL) juga
terlihat bahwa guru dalam mengajar IPA menggunakan model pembelajaran
konvensional hanya berkaitan dengan tingkat ingatan dan hapalan saja. Sehingga
4
mengakibatkan kebiasan siswa secara tidak langsung dalam menyelesaikan soal
mengandalkan hapalan saja.
Model pembelajaran kooperatif tipe Kelompok Investigasi merupakan salah
satu model pembelajaran yang dapat diterapkan sebagai salah satu alternatif untuk
memecahkan masalah-masalah di atas dalam upaya meningkatkan hasil belajar
siswa. Dalam pembelajaran kooperatif tipe Kelompok Investigasi guru membagi
siswa menjadi kelompok-kelompok dengan anggota 5-6 orang siswa yang
heterogen. Selanjutnya siswa memilih topik untuk di selidiki, melakukan
penyelidikan yang mendalam atas topik yang di pilih itu. Selanjutnya menyiapkan
dan mempresentasikan laporannya di depan kelas.
“pembelajaran kooperatif merupakan sebuah kelompok strategi pengajaran
yang melibatkan siswa bekerja secara berkolaborasi untuk mencapai tujuan
bersama”(Eggen and Kauchak,1996).
“Tujuan-tujuan pembelajaran kooperatif mencakup tiga jenis tujuan penting,
yaitu hasil belajar akademik, penerimaan terhadap keragaman, dan pengembangan
keterampilan sosial”(Ibrahim, dkk 2000).
Pada model pembelajaran kooperatif tipe Kelompok Investigasi para siswa
diarahkan untuk meneliti sumber belajar, mengusulkan sejumlah topik, sehingga
proses belajar mengajar melibatkan siswa berpartisipasi secara aktif dan tidak
cenderung
teacher
centered
merencanakan bersama
melainkan
student
centered.
Siswa
juga
mengenai topik yang akan dipelajari dan bagaimana
siswa mempelajari topik tersebut dan untuk tujuan apa siswa menginvestigasi
suatu topik. Dengan cara ini rasa bosan yang dialami siswa dalam proses belajar
akan hilang dan menimbulkan gairah serta minat untuk mengikuti pelajaran
dikelas karna siswa berinteraksi dan belajar bersama. Pembelajaran kooperatif
juga dapat meningkatkan kinerja siswa dalam tugas-tugas akademik, unggul
dalam membantu siswa memahami konsep-konsep yang sulit, dan membantu
siswa menumbuhkan kemampuan berfikir kritis karna siswa akan saling
memberikan umpan balik mengenai topik yang telah dibahas/didiskusikan.
5
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka penulis tertarik untuk
mengadakan penelitian dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Kelompok Investigasi (Group Investigation) Terhadap Hasil
Belajar Siswa Pada Materi Pokok Kalor Kelas VII Semester I SMP IT AlFityan Medan Tahun Pelajaran 2012/2013”
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan Latar belakang masalah di atas, yang menjadi identifikasi
masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Hasil belajar siswa yang rendah
2. Guru belum maksimal melibatkan siswa secara aktif selama proses belajar
mengajar.
3. Dalam belajar siswa merasa jenuh
4. Model pembelajaran yang digunakan belum bervariasi
5. Tidak selalu menggunakan alat peraga dalam setiap pembelajaran
1.3. Batasan Masalah
Dalam penelitian ini yang menjadi batasan masalah adalah :
1. Rancangan pengajaran yang diterapkan pada penelitian ini adalah
penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Kelompok Investigasi.
2. Pada penelitian ini melihat hasil belajar siswa
3. Pada penelitian ini melihat aktivitas belajar siswa
6
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah diatas, maka yang menjadi rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana hasil belajar siswa sebelum dan sesudah menerima proses
Pembelajaran konvensional dan kooperatif tipe Kelompok Investigasi pada
materi pokok kalor?
2. Bagaimana tingkat aktivitas belajar siswa dengan mengaplikasikan model
pembelajaran kooperatif tipe Kelompok Investigasi pada materi pokok
kalor?
3. Apakah ada perbedaan akibat pengaruh penggunaan model pembelajaran
kooperatif tipe Kelompok Investigasi terhadap hasil belajar siswa kelas
VII pada materi pokok Kalor?
1.5. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan penelitian adalah :
1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa sebelum dan sesudah menerima
Pembelajaran konvensional dan kooperatif tipe Kelompok Investigasi pada
materi pokok kalor.
2. Untuk mengetahui tingkat aktivitas belajar siswa dengan mengaplikasikan
model pembelajaran
dan kooperatif tipe Kelompok Investigasi pada
materi pokok Kalor.
3. Untuk mengetahui perbedaan akibat pengaruh penggunaan model
pembelajaran kooperatif tipe Kelompok Investigasi terhadap hasil belajar
siswa kelas VII pada materi pokok Kalor.
7
1.6.
Mamfaat Penelitian
Mamfaat dari penelitian yang dilakukan penulis adalah :
1. Sebagai bahan informasi hasil belajar menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe kelompok Investigasi.
2. Sebagai bahan informasi alternatif pemilihan model pembelajaran.
64
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Setelah dilakukan tabulasi, perhitungan dan pengujian hipotesis diperoleh
beberapa kesimpulan antara lain :
1. Hasil belajar siswa kelas VII semester I SMP IT Al-Fityan Medan T.P
2012/2013 pada materi Kalor di kelas eksperimen sebelum di berikan
perlakuan mendapatkan nilai rata-rata pretes 41,88 dan di kelas kontrol
sebelum di berikan perlakuan mendapatkan nilai rata-rata pretes 42,81.
Setelah menggunakan model pembelajaran Kooperatif Tipe Kelompok
Investigasi di kelas eksperimen nilai rata-rata postes 80,31 dan setelah
menggunakan model pembelajaran Konvensional di kelas kontrol nilai
rata-rata postes 75,63.
2. Aktivitas belajar siswa selama menggunakan model pembelajaran
Kooperatif Tipe Kelompok Investigasi mengalami peningkatan. pada
pertemuan I niali rata-rata 63,03 dengan kategori D, dan pada pertemuan
II nilai rata-rata 75,88 Dengan kategori B. Sehingga dapat disimpulkan
aktivitas belajar siswa dengan menggunakan model kooperatif tipe
kelompok Investigasi mengalami peningkatan.
3. Ada perbedaan antara hasil belajar siswa akibat pengaruh menggunakan
model pembelajaran kooperatif Tipe Kelompok Investigasi dengan hasil
belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran konvensional
pada materi Kalor di kelas VII SMP IT Al-Fityan Medan T.P 2012/2013,
dengan thitung > ttabel = 6,901 > 1,670.
65
5.2. Saran
Berdasarkan hasil dan kesimpulan dalam penelitian ini, maka peneliti
mempunyai beberapa saran :
1. Untuk penelitian selanjutnya yang akan melaksanakan penelitian dengan
model pembelajaran kooperatif tipe Kelompok Investigasi alokasi waktu
pada tahap presetasi dilakukan penambahan waktu dari alokasi waktu yang
telah dirancang dan penambahan alokasi waktu pada penelitian ini.
2. Untuk penelitian selanjutnya yang akan melaksanaan penelitian dengan
mengunakan model pembelajaran kooperatif tipe kelompok Investigasi,
observer yang mengobservasi aktivitas belajar siswa sebaiknya lebih dari
1(satu) observer misalnya banyaknya observer sama dengan jumlah
kelompok siswa dalam kelas tersebut. Sehingga 1(satu) orang observer
mengamati aktivitas belajar siswa dalam 1 kelompok. Peneliti akan
mendapatkan data yang akurat dan valid.
66
DAFTAR PUSTAKA
Arends, (2008), Learning To Teach, Belajar Untuk Mengajar, Pustaka Belajar,
Yogyakarta.
Arikunto, S., (2005), Prosedur Penelitian, Penerbit PT Rineka Cipta, Jakarta.
Arikunto, S., (2009), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta; Bumi Aksara
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan,
(2010), Pedoman Penulisan Proposal dan skripsi Mahasiswa Program
studi Pendidikan FMIPA UNIMED , FMIPA Unimed.
Hamalik, (2001), Proses Belajar Mengajar, Bumi aksara, Bandung.
Ibrahim, M., (2000), Pembelajaran Kooperatif, Grasindo, Surabaya.
Sagala. S., (2009), Konsep dan Makna Pembelajaran, Penerbit Alpabeta,
Bandung.
Slavin, R.E., (2010), Cooperatif Learning Teori, Riset dan Praktek, Penerbit Nusa
Media, Bandung.
Sudjana, (2005), Metoda Statistik, Tarsito, Bandung.
Suyona dan Harianto, (2011), Belajar dan Pembelajaran, Rosdakarya, bandung.
Trianto, (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif : Konsep,
Landasan dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP), Penerbit Kencana Prenada Media, Jakarta.
Trianto, (2008), Mendesain Pembelajaran Kontekstual, Penerbit Cerdas Pustaka, Jakarta.
Wasis dan Sugeng, (2008), Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMP/MTs, Depdiknas, Jakarta.
Winarsi, A. Dkk, (2008), IPA TERPADU untuk SMP/MTs KELAS VII, Depdiknas,
Semarang.