[KELAS 4] PTK MaTematiKa Terbaru KLS 4.rar
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
A. Subjek, Tempat, dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD N 3 Bandungharjo Kecamatan Toroh Kabupaten Grobogan. Alasan yang mendasari pemilihan tempat penelitan itu, karena aktivitas peneliti sehari-hari sebagai tenaga pengajar di sekolah tersebut.
Hal itu dilaksanakan dengan pertimbangan sebagai berikut. 1. Penelitian dilakukan di sekolah tempat peneliti bekerja
2. Penelitian tindakan kelas akan berjalan baik jika terkait dengan program peningkatan mutu , kreatifitas dan pengembangan materi di sekolah sendiri.
3. Penelitian tindakan yang dilaksanakan berkaitan dengan proses, materi, dan evaluasi pembelajaran yang dilaksanakan di kelas.
B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran 1. Desain Perbaikan Pembelajaran
Penilitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada semester I tahun pelajaran 2012/2013 selama empat bulan dengan waktu, tahapan, dan kegiatan seperti berikut.
(2)
Tabel 1. Kegiatan Penelitian
NO Jenis Kegiatan
Bulan
Agst Sept Okt Nop
2012 2012 2012 1 Studi Awal
2
Perencanaan
Penyusunan Instrumen 3
Pelaksanaan Tindakan Siklus I, Siklus II, dan Seterusnya
4 Analisis Data, penyusunan laporan
2. Prosedur Perbaikan Pembelajaran
Untuk mengetahui keberhasilan dalam proses pembelajaran diperlukan evaluasi secara menyeluruh. Kriteria yang digunakan untuk mengukur keberhasilan dan kegagalan pembelajaran dapat dicermati mulai dari keaktifan siswa dalam proses pembelajaran dan evaluasi kegiatan dalam bentuk nilai.
Adapun indikator untuk untuk mengukur prestasi atau keberhasilan belajar siswa adalah ;
1. Siswa dinyatakan tuntas belajar bila hasil belajar siswa dalam pembelajaran mencapai 70% atau lebih. Siswa memperoleh nilai minimal 70 ( sesuai KKM sekolah ).
2. Siswa memiliki minat dan motivasi dalam belajar bila menunjukkan tiga motivator yaitu : aktif dalam pembelajaran, aktif mengerjakan tugas, aktif mencari informasi dan semangat dalam belajar.
(3)
Minat siswa tinggi bila menampilkan tiga indikator, sedang bila menampilakan dua indikator dan rendah bila menampilkan satu atau tidak sama sekali indikator yang ditetapkan.
Kriteria yang digunakan untuk mengukur tingkat keberhasilan belajar adalah sebagai berikut :
1. Hasil belajar siswa dalam pembelajaran Matematika dinyatakan berhasil bila 75 % dari jumlah siswa tuntas belajar.
2. Minat siswa dinyatakan tinggi bila 75 % dari jumlah siswa mampu menampilkan tiga atau lebih indikator yang dipersyaratkan
PTK menggunakan model Elliots ( Hopkin,1993 dalam Suwandi , 2008 : 35) yang menyatakan bahwa penelitian tindakan sebagai serangkaian langkah yang membentuk spiral. Setiap langkah memiliki empat tahap, yaitu perencanaan ( planing ),tindakan ( acting ), pengamatan ( observing ), dan refleksi ( reflecting)
Prosedur pelaksanaan sesuai diagram di atas dapat dijelaskan sebagai: MERENCANAKAN
MENGAMATI
MELAKUKAN TINDAKAN
EVALUASI & REFLEKSI
(4)
Tabel 2. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas
Tahapan-tahapan prosedur yang dilaksanakan sebagai berikut berikut.
Merencanakan Pada tahap perencanaan , guru bersama teman sejawat membuat rencana pembelajaran Matematika dengan menerapkan Discovery Learning .
Melaksanakan Tindakan Setelah membuat perencanaan ,peneliti memberikan rencana pembelajaran kepada guru kelas IV,untuk melaksanakannya dalam KBM sesuai jadwal yang direncanakan.
Mengamati Peneliti mengamati guru yang sedang melaksanakan proses belajar mengajar
Evaluasi & Refleksi Setelah mengamati, peneliti bersama bersama praktisi mengadakan diskusi tentang proses pembelajaran yang perlu diperbaiki, sebagai dasar menentukan kegiatan pada siklus berikutnya
Ide Awal Ide Awal
(5)
Tahapan penelitian dapat dsiuraikan secara singat pada hal-hal sebagai berikut :
1. Siklus ke 1 a. Perencanaan
Studi Pendahuluan Proses Pembelajaran Pree tes (tes awal) Analisis Dokumen Kelas Wawancara dengan Siswa Diskusi dengan kolaboran Studi Pendahuluan Proses Pembelajaran Pree tes (tes awal) Analisis Dokumen Kelas Wawancara dengan Siswa Diskusi dengan kolaboran
Pemantapan Refleksi
Studi Literatur
Diskusi dengan kolaboran tentang penggunaan pendekatan Discovery learning
Pemantapan Refleksi
Studi Literatur
Diskusi dengan kolaboran tentang penggunaan pendekatan Discovery learning
Persiapan Penelitian Menyusun RPP, tes formatif lembar observasi dan LKS Mempersiapkan Observasi Simulasi
Persiapan Penelitian Menyusun RPP, tes formatif lembar observasi dan LKS Mempersiapkan Observasi Simulasi
Tindakan Siklus I Perencanaan Pembelajaran Pelaksanaan
Observasi Refleksi Siklus I
Tindakan Siklus I Perencanaan Pembelajaran Pelaksanaan
Observasi Refleksi Siklus I
Belum Belum
Revisi Revisi
Tindakan Siklus II Perencanaan Pembelajaran Pelaksanaan
Observasi
Refleksi Siklus II Tindakan Siklus II Perencanaan Pembelajaran Pelaksanaan
Observasi
Refleksi Siklus II Simpulan
Simpulan BerhasilBerhasil Revisi
Revisi
Belum Belum Tindakan Siklus III Perencanaan Pembelajaran Pelaksanaan
Observasi
Refleksi Siklus III Tindakan Siklus III Perencanaan Pembelajaran Pelaksanaan
Observasi
Refleksi Siklus III
Berhasil
Berhasil SimpulanSimpulan
Gambar 3 Diagram Siklus Penelitian Tindakan Kelas (Rusna Ristasa : 2006.46)
(6)
Guna pelaksanaan pembelajaran penemuan untuk siklus 1 ini disediakan LKS yang siap pakai, dalam arti siswa sebagai pelaksana kegiatan dan pengumpul data pada kelompoknya, namun siswa masih dituntut untuk berfikir/mengkomunikasikan cara memperoleh data kepada teman sekelompoknya.
b. Tindakan
Rincian dari tahapan pembelajaran adalah :
1) Pemberian rangsangan: dimaksudkan adanya suatu motivasi bagi siswa untuk proses kegiatan belajar mengajar.
2) Identifikasi masalah: diharapkan adanya suatu kejelasan konsep-konsep yang bagi siswa dianggap sulit.
3) Pengumpulan data: dimaksudkan untuk terjadinya proses berfikir (thinking process) pada siswa. Pada tahap inilah tampak siswa memproses penemuan konsep sulit serta masalah-masalah yang perlu dipecahkan, dan hal ini didapat juga dari diskusi kelompok. 4) Verifikasi: sebagai langkah proses berfikir siswa yang dilakukan
bersama dalam proses diskusi
5) Generalisasi: pada akhir diskusi diharapkan akan menjadikan perolehan konsep bagi siswa.
c. Observasi
Pelaksanaan observasi dilakukan dengan suatu kegiatan kolaborasi antara pelaksanaan tindakan dengan kolaborator.
(7)
Pada tahap ini diadakan suatu penemuan keberhasilan kegiatan. Hasil refleksi sebagai dasar menentukan siklus berikutnya.
2. Siklus ke 2 a. Perencanaan
Rencana tindakan pada siklus 2 ini didasarkan pada hasil refleksi 1. Adapun tahapan pembelajarannya sama dengan siklus ke 1, hanya saja terjadi peningkatan kegiatan pada akhir tahapan yaitu generalisasinya diharapkan dilakukan oleh siswa.
Perencanaan yang demikian diharapkan dapat diperoleh siswa dengan menggunakan LKS. Pada LKS ini siswa sebagai pelaku kegiatan seperti siklus ke 1 dari LKS yang telah disiapkan oleh guru. b. Tindakan
Pelaksanaan tindakan 2 ini untuk tahap 1 s/d tahap 4, yaitu tahap pemberian rangsangan, identifikasi masalah,pengumpulan data dan verifikasi pelaksanannya sama seperti tahap pada siklus 1, sedangkan tahap 5 yaitu generalisasi pada siklus 2 ini diharapkan siswa sendirilah yang menemukan contoh-contoh penerapan konsep dalam kehidupan sehari-hari.
Pada tahap generalisasi inilah tampak kebebasan siswa untuk berpendapat mengemukakan perolehan hasil kegiatan maupun hasil diskusi. Hal ini dikarenakan siswa sendirilah yang membuat cara kerja dan siswa sendiri pula yang mengumpulkan data.
c. Observasi
Kolaborasi pada observasi siklus 2 ini semakin di intensifkan. Hal ini diharapkan agar didapat data hasil pengamatan terhadap siswa
(8)
maupun guru yang valid. Data yang valid ini dikarenakan tidak adanya pengaruh dari hasil pengamatan/observasi tahap ke 1.
d. Refleksi
Peneliti bersama kolaboran elakukan diskusi dan menilai keberhasilan , kelemahan pada siklus II. Hasil refleksi sebagai dasar menentukan siklus berikutnya
3. Siklus Ke 3
a. Rencana tindakan 3
Perencanaan untuk tindakan ke 3 sebagai kelanjutan dari tindakan pada siklus ke 2 dan didasarkan pada refleksi ke 1 dan refleksi ke 2. b. Pelaksanaan tindakan ke 3
Pelaksanaan pada tindakan ke 3 ini mengikuti tahap-tahap terdahulu, tetapi terdapat perbedaan dalam pelaksanaannya.
Tindakan ke 3 adalah sebagai berikut:
1) Pemberian rangsangan: yang dimaksudkan merupakan motivasi bagi siswa diberikan dua minggu sebelum pelaksanaan. Pada pemberian tersebut diberikan LKSnya.
2) Identifikasi masalah: pada tahap ini guru menunjukkan masalah-masalah yang dibahas oleh siswa serta kejelasan perlu bahan-bahan untuk digunakan dalam diskusi.
3) Pengumpulan data: diharapkan terjadi suatu kegiatan interaksi optimal pada diri siswa dengan sumber belajarnya, yang dirancang sendiri.
(9)
4) Verifikasi: dilaksanakan dalam suasana optimal. Keadaan ini dikarenakan siswa telah membawa bekal yang lebih banyak dibandingkan pada tindakan ke 1 maupun tindakan ke 2.
5) Generalisasi: yang diharapkan adalah siswa telah mampu menggeneralisasikan perolehan konsep-konsep KPK dan FPB. c. Observasi
Pada observasi ke 3 ini kolaborasinya sama dengan pada tahap yang ke 1 dan 2.
d. Refleksi 3
Pada analisis terakhir untuk refleksi ke 3 ini diharapkan prestasi relajar Matematika siswa minimal tujuh puluh lima persen atau lebih. C. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik deskriptif komparatif dan analisis kritis. Teknik deskriptif komparatif digunakan untuk data kuantitatif, yakni dengan membandingkan hasil antar siklus. Peneliti membandingkan hasil sebelum penelitian dengan membandingkan hasil pada akhir setiap siklus ( Suwandi, 2008: 70).
Teknik komparatif dalam penelitian ini dilakukan dengan membandingkan hasil penelitian siklus pertama dan kedua, kedua dan ketiga. Hasil komparasi tersebut digunakan untuk mengetahui indikator keberhasilan dan kegagalan dalam setiap siklus. Indikator yang belum tercapai diperbaiki pada siklus berikutnya sehingga dapat meningkatkan kemampuan siswa.
(10)
Teknik analisis kritis berkaitan dengan data kualitatif, yakni mencakup kegiatan untuk mengungkap kelemahan dan kelebihan kinerja siswa dan guru dalam proses pembelajaran berdasarkan kriteria normatif. Hasil analisis tersebut dijadikan dasar dalam penyusunan perencanaan tindakan untuk tahap berikutnya.
Setelah kondisi awal siswa diketahui, peneliti bersama kolaboran merencanakan siklus tindakan untuk mengatasi masalah yang dihadapi. Setiap siklus berakhir, hasilnya dianalisis mengenai apa saja kekurangan dan kelebihannya sehingga diketahui adanya peningkatan ketuntasan belajar siswa. Analisis kritis terhadap kemampuan siswa mencakup indikator yang telah ditentukan dalam setiap pembelajaran.
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan.(Suwandi , 2008 : 65)
Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data meliputi pengamatan,wawancara, kajian dokumen, angket, dan tes yang masing-masing secara singkat dapat diuraikan berikut ini.
1. Pengamatan
Pengamatan yang peneliti lakukan terhadap guru dan siswa ketika melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas maupun kinerja siswa selama proses belajar mengajar berlangsung.
(11)
2. Wawancara
Atas dasar pengamatan di kelas selama proses belajar mengajar berlangsung maka dilakukan wawancara untuk memperoleh informasi tentang berbagai hal yang berkaitan dengan pelaksanaan Matematika 3. Kajian Dokumen
Kajian dokumen dilakukan terhadap Kurikulum, RPP,materi pelajaran, pendekatan yang digunakan, dan hasil belajar siswa berupa nilai kemampuan memecahkan masalah pada materi KPK dan FPB
4. Angket
Angket diberikan kepada para siswa untuk mengetahui berbagai hal yang berkaitan dengan aktifitas pembelajaran. Dengan menganalisis informasi yang diperoleh melalui angket tersebut dapat diketahui peningkatan kualitas proses kegiatan siswa serta dapat diketahui ada tidaknya peningkatan motivasi siswa selama proses pembelajaran berlangsung.
5. Tes
Pemberian tes dilakukan untuk mengukur seberapa jauh hasil yang diperoleh siswa setelah kegiatan pemberian tindakan.Tes disusun dan dilakukan untuk mengetahui tingkat perkembangan siswa sesuai dengan siklus yang ada.
Data kuantitatif berupa data hasil belajar siswa, diperoleh melalui pelaksanaan evaluasi dengan teknik ”authentic assesmen” yaitu proses
(12)
pengumpulan berbagai data yang bisa memberikan gambaran perkembangan belajar siswa (Depdiknas, 2002: 19)
(1)
Pada tahap ini diadakan suatu penemuan keberhasilan kegiatan. Hasil refleksi sebagai dasar menentukan siklus berikutnya.
2. Siklus ke 2 a. Perencanaan
Rencana tindakan pada siklus 2 ini didasarkan pada hasil refleksi 1. Adapun tahapan pembelajarannya sama dengan siklus ke 1, hanya saja terjadi peningkatan kegiatan pada akhir tahapan yaitu generalisasinya diharapkan dilakukan oleh siswa.
Perencanaan yang demikian diharapkan dapat diperoleh siswa dengan menggunakan LKS. Pada LKS ini siswa sebagai pelaku kegiatan seperti siklus ke 1 dari LKS yang telah disiapkan oleh guru. b. Tindakan
Pelaksanaan tindakan 2 ini untuk tahap 1 s/d tahap 4, yaitu tahap pemberian rangsangan, identifikasi masalah,pengumpulan data dan verifikasi pelaksanannya sama seperti tahap pada siklus 1, sedangkan tahap 5 yaitu generalisasi pada siklus 2 ini diharapkan siswa sendirilah yang menemukan contoh-contoh penerapan konsep dalam kehidupan sehari-hari.
Pada tahap generalisasi inilah tampak kebebasan siswa untuk berpendapat mengemukakan perolehan hasil kegiatan maupun hasil diskusi. Hal ini dikarenakan siswa sendirilah yang membuat cara kerja dan siswa sendiri pula yang mengumpulkan data.
c. Observasi
Kolaborasi pada observasi siklus 2 ini semakin di intensifkan. Hal ini diharapkan agar didapat data hasil pengamatan terhadap siswa
(2)
maupun guru yang valid. Data yang valid ini dikarenakan tidak adanya pengaruh dari hasil pengamatan/observasi tahap ke 1.
d. Refleksi
Peneliti bersama kolaboran elakukan diskusi dan menilai keberhasilan , kelemahan pada siklus II. Hasil refleksi sebagai dasar menentukan siklus berikutnya
3. Siklus Ke 3
a. Rencana tindakan 3
Perencanaan untuk tindakan ke 3 sebagai kelanjutan dari tindakan pada siklus ke 2 dan didasarkan pada refleksi ke 1 dan refleksi ke 2. b. Pelaksanaan tindakan ke 3
Pelaksanaan pada tindakan ke 3 ini mengikuti tahap-tahap terdahulu, tetapi terdapat perbedaan dalam pelaksanaannya.
Tindakan ke 3 adalah sebagai berikut:
1) Pemberian rangsangan: yang dimaksudkan merupakan motivasi bagi siswa diberikan dua minggu sebelum pelaksanaan. Pada pemberian tersebut diberikan LKSnya.
2) Identifikasi masalah: pada tahap ini guru menunjukkan masalah-masalah yang dibahas oleh siswa serta kejelasan perlu bahan-bahan untuk digunakan dalam diskusi.
3) Pengumpulan data: diharapkan terjadi suatu kegiatan interaksi optimal pada diri siswa dengan sumber belajarnya, yang dirancang sendiri.
(3)
4) Verifikasi: dilaksanakan dalam suasana optimal. Keadaan ini dikarenakan siswa telah membawa bekal yang lebih banyak dibandingkan pada tindakan ke 1 maupun tindakan ke 2.
5) Generalisasi: yang diharapkan adalah siswa telah mampu menggeneralisasikan perolehan konsep-konsep KPK dan FPB. c. Observasi
Pada observasi ke 3 ini kolaborasinya sama dengan pada tahap yang ke 1 dan 2.
d. Refleksi 3
Pada analisis terakhir untuk refleksi ke 3 ini diharapkan prestasi relajar Matematika siswa minimal tujuh puluh lima persen atau lebih.
C. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik deskriptif komparatif dan analisis kritis. Teknik deskriptif komparatif digunakan untuk data kuantitatif, yakni dengan membandingkan hasil antar siklus. Peneliti membandingkan hasil sebelum penelitian dengan membandingkan hasil pada akhir setiap siklus ( Suwandi, 2008: 70).
Teknik komparatif dalam penelitian ini dilakukan dengan membandingkan hasil penelitian siklus pertama dan kedua, kedua dan ketiga. Hasil komparasi tersebut digunakan untuk mengetahui indikator keberhasilan dan kegagalan dalam setiap siklus. Indikator yang belum tercapai diperbaiki pada siklus berikutnya sehingga dapat meningkatkan kemampuan siswa.
(4)
Teknik analisis kritis berkaitan dengan data kualitatif, yakni mencakup kegiatan untuk mengungkap kelemahan dan kelebihan kinerja siswa dan guru dalam proses pembelajaran berdasarkan kriteria normatif. Hasil analisis tersebut dijadikan dasar dalam penyusunan perencanaan tindakan untuk tahap berikutnya.
Setelah kondisi awal siswa diketahui, peneliti bersama kolaboran merencanakan siklus tindakan untuk mengatasi masalah yang dihadapi. Setiap siklus berakhir, hasilnya dianalisis mengenai apa saja kekurangan dan kelebihannya sehingga diketahui adanya peningkatan ketuntasan belajar siswa. Analisis kritis terhadap kemampuan siswa mencakup indikator yang telah ditentukan dalam setiap pembelajaran.
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan.(Suwandi , 2008 : 65)
Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data meliputi pengamatan,wawancara, kajian dokumen, angket, dan tes yang masing-masing secara singkat dapat diuraikan berikut ini.
1. Pengamatan
Pengamatan yang peneliti lakukan terhadap guru dan siswa ketika melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas maupun kinerja siswa selama proses belajar mengajar berlangsung.
(5)
2. Wawancara
Atas dasar pengamatan di kelas selama proses belajar mengajar berlangsung maka dilakukan wawancara untuk memperoleh informasi tentang berbagai hal yang berkaitan dengan pelaksanaan Matematika 3. Kajian Dokumen
Kajian dokumen dilakukan terhadap Kurikulum, RPP,materi pelajaran, pendekatan yang digunakan, dan hasil belajar siswa berupa nilai kemampuan memecahkan masalah pada materi KPK dan FPB
4. Angket
Angket diberikan kepada para siswa untuk mengetahui berbagai hal yang berkaitan dengan aktifitas pembelajaran. Dengan menganalisis informasi yang diperoleh melalui angket tersebut dapat diketahui peningkatan kualitas proses kegiatan siswa serta dapat diketahui ada tidaknya peningkatan motivasi siswa selama proses pembelajaran berlangsung.
5. Tes
Pemberian tes dilakukan untuk mengukur seberapa jauh hasil yang diperoleh siswa setelah kegiatan pemberian tindakan.Tes disusun dan dilakukan untuk mengetahui tingkat perkembangan siswa sesuai dengan siklus yang ada.
Data kuantitatif berupa data hasil belajar siswa, diperoleh melalui pelaksanaan evaluasi dengan teknik ”authentic assesmen” yaitu proses
(6)
pengumpulan berbagai data yang bisa memberikan gambaran perkembangan belajar siswa (Depdiknas, 2002: 19)