Penerapan Komunikasi Yang Efektif Pada Subbag Umum Di Kantor Wilayah Kementrian Agama Provinsi Sumatera Utara

BAB II
PROFIL INSTANSI

A. Sejarah Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sumatera Utara
Pada saat berdirinya Kementrian Agama tahun 1946, Sumatera masih
merupakan satu Provinsi Gubernur waktu itu adalah Mr.Tengku Moch.Hasan,
berasal dari Aceh. Jawatan Agama Sumatera oleh Pemerintah dipercayakan
kepada H.Muchtar Yahya, kedudukannya masih berada di bawah Gubernur. Pada
tahun 1946 Sumatera dibagi menjdi 3 Provinsi, yakni Provinsi Sumatera Utara,
Sumatera Tengah dan Sumatera Selatan. H.Muchtar Yahya ditunjuk menjadi
koordinator Jawatan-jawatan agama tersebut, bertempat di Bukit Tinggi. KepalaKepala Jawatan Agama di ketiga wilayah Sumatera waktu itu, Tengku
Moch.Daud Beureuh untuk Provinsi Sumatera Utara, Nazaruddin Thoha pada
daerah Sumatera Tengah dan K.Azhari untuk daerah Sumatera Selatan. Mereka
diangkat oleh Gubernur Sumatera Utara yang mewakili Presiden guna mengurus
Pemerintahan di wilayahnya. Sesudah kantor-kantor Jawatan Agama Provinsi
Sumatera ada hubungan dengan Kementrian Agama, yang berkedudukan di
Yogyakarta, H.Muchtar Yahya dipindahkan ke pusat bertindak sebagai Kepala
Urusan Keagamaan Wilayah Sumatera.
Sementara itu pada tahun 1953, Provinsi Sumatera Utara merupakan
gabungan dari daerah Aceh, Sumatera Timur dan Tapanuli berkedudukan di
Kotaraja (Banda Aceh). Jawatan Agama Provinsi Sumatera Utara dipimpin oleh

Tengku Abdul Wahab Silimeun, sedang koordinator untuk Keresidenan Sumatera
Utara H.M. Bustami Ibrahim. Pada tahun 1956 struktur Pemerintahan berubah


Universitas Sumatera Utara


 

lagi, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, sebagai gabungan dari Keresidenan
Sumatera Timur dan Tapanuli berkedudukan di Medan dan Daerah Aceh
dijadikan Daerah Istimewa Aceh berkedudukan di Kotaraja (Banda Aceh). Untuk
memimpin Jawatan Agama Provinsi Sumatera Utara ditunjuk K.H.Muslich dan
Pimpinan Jawatan Agama daerah istimewa Aceh tetap ditangan Tengku Wahab
Silimeun. Sejak saat itulah Jawatan Agama kedua Provinsi tersebut berdiri
sendiri-sendiri dan untuk perkembangan selanjutnya diatur berdasarkan peraturanperatuaran yang ditetapkan Kementerian Pusat. Sejak Provinsi Sumatera Utara
berdiri sendiri, pernah menjabat Kepala (dengan beberapa kali mengalami
perubahan struktur) adalah :
1.


K.H. MUSLICH

2.

H. MISKUDDIN A. HAMID

3.

H.M. ARSYAD THALIB LUBIS

4.

PROF.DR. T.H. YAFIZHAM, SH

5.

DR.H.A. DJALIL MUHAMMAD

6.


DRS.H.A. GANI

7.

DRS.H.M. ADNAN HARAHAP

8.

DRS.H.A. BIDAWI ZUBIR

9.

DRS. NURDIN NASUTION

10. PROF.DR.H. MOHD. HATTA
11. DRS.H.Z. ARIFIN NURDIN,SH, MKn
12. DRS.H. SYARIFUL MAHYA BANDAR, MAP

 
Universitas Sumatera Utara



 

Kiranya perlu diketahui situasi keagamaan di Keresidenan Sumatera
Timur dan Tapanuli sebelum digabung menjadi satu Jawatan Agama Provinsi
Sumatera Utara :
1. Pimpinan Keagamaan Kepresidenan Sumatera Timur pada waktu dipegang
oleh raja-raja yang jumlahnya tidak sedikit dan mempunyai daerah-daerah
yang ditaklukkannya, dengan peraturan-peraturan masing-masing sesuai
dengan kondisi masyarakat pada waktu itu. Setelah Indonesia merdeka di
setiap Keresidenan dibentuk Komite Nasional daerah Sumatera Timur, yang
merupakan Lembaga Legislatif. Badan-badan agama saat itu sudah ada, seperti
Kadhi. Sebelum terbentuknya `Dewan Agama` Partai Masyumi mempunyai
inisiatif yang membentuk Badan yang mengurus soal-soal keagamaan. Ide
tersebut diusulkan pada Sidang KNI secara aklamasi, usul tersebut diterima
oleh anggota KNI, akhirnya berdirilah Dewan Agama Keresidenan Sumatera
Timur.
2. Sebelum adanya Dewan Agama di daerah Tapanuli, maslah-masalah yang
berhubungan dengan agama, ditangani oleh Kuria, didampingi oleh Kadhi,

merekalah pelaksana tugas yang berhubungan dengan masalah-masalah agama
seperti pernikahan, perceraian, pengurusan mesjid-mesjid, ibadah social dan
lain sebagainya. Lahirnya Dewan Agama di Keresidenan Tapanuli ini, agak
berbeda dengan proses lahirnya Dewan Agama di daerah Sumatera Timur, ide
dan gagasan mula-mula lahir ditingkat Kewedanan Mandailing Tapanuli
Selatan. Berita tentang Indonesia merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945,
disambut masyarakat dengan penuh gembira dan rasa syukur kepada Tuhan,
bahwa bangsa dan negaranya sudah lepas dari belenggu penjajahan.Yang

 
Universitas Sumatera Utara


 

dirasakan akibatnya sangat menyedihkan, terutama dibidang keagamaan,
karena seringnya diperlakukan dengan tidak berperikemanusiaan oleh Belanda
maka untuk memenuhi tuntutan agama yang dipeluknya masyarakat
menghendaki dibentuknya Jawatan tersendiri yang mengurusi masalah agama.
Pada tahun 1946, diadakan Konfrensi Masyumi bertempat di Mandailing

Tapanuli Selatan, yang memutuskan untuk mendesak Pemerintah (Karisidenan)
membentuk Jawatan Agama, yang akan mengelola masalah-masalah agama pada
tingkat Keresidenan, Kewedanaan dan Kecamatan, yang selama ini masalahmasalah tersebut diurusi oleh Kuria-Kuria dan dibantu oleh Kadhi-kadhi. Dalam
koferensi tersebut telah disepakati secara bulat, untuk membentuk Jawatan Agama
yang bernama `Dewan Agama`. Pada waktu itu mereka belum mengetahui berita
tentang berdirinya Kementrian Agama di Pusat. Usul tersebut oleh Residen
Tapanuli mendapat tanggapan positif, yang kemudian dibahas oleh KNI sebagai
lembaga yang berwenang, pada akhirnya disetujui pembentukannya.
Selanjutnya dewan yang baru dibentuk itu, sangat besar jasanya dalam
membantu pemerintah, melaksanakan tugasnya terutama dalam kegiatan
penerangan, karena pendekatan melalui agama lebih mudah diterima masyarakat.
Pada awal pembentukan kedua Dewan Agama di kedua Keresidenan tersebut,
struktur organisasinya masih berdiri sendiri-sendiri, belum ada hubungan dengan
Kementerian Agama Pusat. Hubungan dengan Pusat baru diadakan, setelah
diberitahu, bahwa di Pusat sudah berdiri Kementerian Agama.
1. Struktur Ketatanegaraan berubah maka kedua Keresidenan yaitu Sumatera
Timur dan Tapanuli, digabung menjadi satu Provinsi Sumatera Utara, sehingga
Jawatan Agama berangsur-angsur disempurnakan dan pelaksanannya baru bisa

 

Universitas Sumatera Utara

10 
 

disesuaikan dengan Peraturan Menteri Agama Nomor 10 Tahun 1952 dengan
Susunan Organisasi sebagai berikut :
a. Jawatan Urusan Agama, terdiri atas : Kantor Urusan Agama Provinsi; Kantor
Urusan Agama Daerah; Kantor Urusan Agama Kabupaten; Kantor Urusan
Agama Kecamatan;
b. Jawatan Pendidikan Agama, terdiri atas: Kantor Pendidikan Agama Provinsi;
Inspeksi Wilayah; Kantor Pendidikan Agama Kabupaten;
c. Jawatan penerangan Agama terdiri atas : Kantor Penerangan Agama Provinsi;
Pegawai Penerangan Agama;
d. Biro Pengadilan Agama, terdiri atas : Mahkamah Islam Tinggi; Pengadilan
Agama.
Biro Pengadilan Agama kemudian berubah menjadi Jawatan Peradilan
Agama (Permenag No. 10 Tahun 1962). Berdasarkan Peraturan Pemerintah nomor
1 Tahun 1963, Jawatan berubah menjadi Direktorat :
1. Jawatan Urusan Agama menjadi Direktorat Urusan Agama – Jawatan

Pendidikan Agama menjadi Direktorat Pendidikan Agama – Jawatan
Penerangan Agama menjadi Direktorat Penerangan Agama – Jawatan
Peradilan Agama menjadi Direktorat Peradilan Agama.
2. Perkembangan Organisasi Departemen Agama pada tahun 1965 sampai dengan
1974
Berdasarkan Keputusan Menteri Agama Nomor 91 Tahun 1967, tentang
Struktur Organisasi, Tugas dan Wewenang Instansi Departemen Agama di Daerah
terdiri dari :

 
Universitas Sumatera Utara

11 
 

1). Perwakilan Departemen Agama Provinsi
2).Perwakilan Departemen Agama Kabupaten/Kota3) Kantor Urusan Agama
Kecamatan
Perwakilan Departemen Agama Provinsi Sumatera Utara terdiri dari :
a. Jawatan Urusan Agama, Jawatan Pendidikan Agama, Jawatan Penerangan

Agama, Jawatan Peradilan Agama dan Pengadilan Agama, Jawatan Perguruan
Tinggi Agama dan Pesantren Luhur, Jawatan Urusan Haji, Jawatan Agama
Kristen, Jawatan Agama Katholik, Jawatan Agama Hindu dan Budha.
Perwakilan Departemen Agama Kabupaten/Kota terdiri dari :
b. Dinas Urusan Agama, Dinas Pendidikan Agama, Dinas Penerangan Agama,
Pengadilan Agama, Dinas Urusan Haji, Dinas Urusan Agama Kristen, Dinas
Urusan Agama Katholik, Dinas Urusan Agama Hindu dan Budha.
Kantor Urusan Agama kecamatan meliputi :
c.

Urusan Ketatausahaan, Keuangan dan Kepegawaian – Urusan Pencatatan
Nikah, Talak dan Rujuk serta Bimbingan Kesejahteraan Keluarga – Urusan
Rumah Peribadatan, Ibadah Sosial dan Urusan Haji – Urusan Penerangan dan
Penyuluhan Agama.
Selanjutnya berdasarkan Keputusan Menteri Agama Nomor 53 Tahun

1971 tentang pembentukan Kantor Perwakilan Departemen Agama Provinsi serta
Kantor Departemen Agama Kabupaten dan Inspektorat Perwakilan, susunannya
terdiri dari :
1.


Perwakilan Departemen Agama Provinsi

2.

Perwakilan Departemen Agama Kabupaten

3.

Kantor Urusan Agama Kecamatan

 
Universitas Sumatera Utara

12 
 

4.

Urusan Pengawas adalah Inspektorat Perwakilan

Perwakilan Departemen Agama Provinsi Sumatera Utara terdiri dari :

1.

Unsur Pimpinan adalah Kepala Perwakilan

2.

Unsur Pembantu Pimpinan adalah Sekretariat Perwakilan

3.

Unsur Pelaksana ialah : - Inspeksi Urusan Agama – Inspeksi Pendidikan
Agama – Inspeksi Penerangan Agama – Inspeksi Peradilan Agama.
Perkembangan pada tahun 1975 sampai dengan 1981

a. Keputusan Menteri Agama Nomor 18 Tahun 1975 tentang Susunan Organisasi
dan Tata Kerja Departemen Agama Provinsi Sumatera Utara terdiri atas :
- Kantor Wilayah Departemen Agama Provinsi
- Kantor Departemen Agama Kabupaten/Kota
- Kantor Urusan Agama Kecamatan.
b. Keputusan Menteri Agama Nomor 18 Tahun 1975 (Disempurnakan) tanggal 16
April 1975, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Departemen Agama Provinsi
Sumatera Utara sesuai dengan Typologi IV, maka Kantor Wilayah Departemen
Agama Provinsi Sumatera Utara tediri dari :
- Bagian Tata Usaha
- Bagian Urusan Agama Islam
- Bidang Pendidikan Agama Islam
- Bidnag Penerangan Agama Islam
- Bidang Urusan Haji
- Pembimbing Masyarakat (Kristen) Protestan
- Pembimbing Masyarakat Katholik
- Pembimbing Masyarakat Hindu dan Buddha

 
Universitas Sumatera Utara

13 
 

- Kantor Departemen Agama Kabupaten/Kota
- Kantor Urusan Agama Kecamatan.
Selanjutnya berdasarkan Keputusan Menteri Agama Nomor 45 Tahun1981
tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja kantor Wilayah Departemen Agama
Provinsi Sumatera Utara termasuk pada Typologi I terdiri atas :
a. Bagian Sekretariat – Bidang Urusan Agama Islam – Bidang Penerangan Agama
Islam – Bidang Urusan Haji – Bidang Pembinaan Kelembagaan Agama Islam
– Bidang Bimbingan Masyarakat (Kristen) Protestan – Pembimbing
Masyarakat Katholik – Pembimbing Masyarakat Hindu – Pembimbing
Masyarakat Budha.
Selanjutnya terjadi perubahan struktur sesuai Keputusan Menteri Agama
Nomor 373 Tahun 2002. Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kanwil Departemen
Agama Provinsi Sumatera Utara termasuk pada Typologi I.B. dengan bagan
seperti dibawah ini:
Struktur typologi Kanwil Departemen Agama Provinsi Sumatera Utara :
a. Bagian Tata Usaha
b. Bidang Urusan Agama Islam
c. Bidang Penyelenggaraan Haji, Zakat dan Wakaf
d. Bidang Madrasah dan Pendidikan Agama Islam pada sekolah umum
e. Bidang Pendidikan keagamaan, pondok pesantren, pendidikan agama Islam
pada masyarakat dan pemberdayaan mesjid
f. Bidang bimbingan Masyarakat Kristen
g. Pembimbing Masyarakat Katholik
h. Pembimbing Masyarakat Hindu

 
Universitas Sumatera Utara

14 
 

i. Pembimbing Masyarakat Budha
j. Kelompok jabatan fungsional
Tugas dan Fungsi Kanwil Departemen Agama
1. Perumusan visi, misi dan kebijakan teknis dibidang pelayanan dan bimbingan
kehidupan beragama kepada masyarakat di Provinsi.
2. Pembinaan, pelayanan dan bimbingan masyarakat islam, pelayanan haji dan
umroh, pengembangan zakat dan wakaf, pendidikan dan keagamaan, pondok
pesantren, pendidikan agama islam pada masyarakat dan pemberdayaan mesjid
serta urusan agama, pendidikan agama, bimbingan masyarakat kristen, katolik,
hindu serta budha sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
3. Perumusan kebijakan teknis dibidang pengelolaan administrasi dan informasi.
4. Pembinaan kerukunan beragama.
5. Pengkoordinasian perencanaan, pengendalian dan pengawasan program daerah,
instansi terkait lembaga masyarakat dalam rangka pelaksanaan tugas
departemen di provinsi.
6. Pelaksanaan hubungan dengan pemerintah daerah, instansi terkait dan lembaga
masyarakat dalam rangka pelaksanaan tugas departemen di provinsi.
Pokok-pokok Kebijakan Strategis Kantor Wilayah Kementerian Agama
Provinsi Sumatera Utara
1.

Menciptakan iklim kondusif bagi proses pemantapan peran, fungsi dan
kedudukan agama sebagai landasan moral spiritual dalam pembangunan di
daerah Sumatera Utara.

2.

Mengupayakan peningkatan kualitas pelayanan kehidupan beragama sebagai
usaha memberikan kemudahan bagi umat beragama melaksanakan ibadah dan

 
Universitas Sumatera Utara

15 
 

mendorong peningkatan partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan
kegiatan pelayanan kehidupan beragama.
3.

Mengupayakan peningkatan pelayanan dan mutu pendidikan agama dan
pendidikan

keagamaan

dengan

menitikberatkan

kepada

peningkatan

partisipasi masyarakat.
4.

Mengupayakan pemberdayaan lembaga-lembaga sosial keagamaan dan
lembaga pendidikan keagamaan untuk semakin memantapkan kehidupan
beragama serta meningkatkan partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan
pendidikan dalam kehidupan beragama.

5.

Mengupayakan

peningkatan

kualitas

pemahaman

penghayatan

dan

pengamalan agama dan kerukunan umat beragama sebagai upaya
meningkatkan harmonis sosial dan integrasi bangsa.
6.

Menata organisasi keagamaan dilingkungan Kanwil Departemen Agama
Provinsi Sumatera Utara sebagai respon terhadap adanya perubahan struktural
di tingkat pusat.

7.

Meningkatan kualitas sumber daya dilingkungan Kanwil Departemen Agama
Provinsi Sumatera Utara sehingga dapat meningkatkan kinerja untuk
menghasilkan output dan outcome sesuai dengan yang diharapkan.

8.

Efisiensi pemanfaatan sumber daya dilingkungan Kanwil Departemen Agama
Provinsi Sumatera Utara sebagia respon terhadap berbagai keterbatasan
sehingga dapat dilakukan antisipasi kemungkinan terjadinya inefisiensi.

9.

Menjalin

koordinasi

dan

kerjasama

dengan

instansi-instansi

baik

dilingkungan pemerintah maupun di swasta serta umat beragama.
10. Meningkatkan kehidupan kerukunan umat beragama baik intern, antar dan

 
Universitas Sumatera Utara

16 
 

antara umat beragama dengan pemerintah.
11. Memberdayakan forum kerukunan umat beragama dalam rangka memelihara
kerukunan dan kesejahteraan.
Kondisi Ideal
1. Kadar keimanan dan ketaqwaan umat beragama yang makin tinggi mantap
serta ideal dan tata niat umat yang sedemikian kokoh sesuai dengan keyakinan
dan

ajaran agama. Dengan demikian umat tidak akan mudah goyah

menghadapi berbagai ujian dan tantangan sebagai konsekuensi dari kemajuan
ilmu dan teknologi serta dampak negatif modernisasi.
2. Pengertian dan pemahaman umat tentang agamanya telah sedemikian matang,
luas, segar dan berkembang sehingga agama dapat lebih berperan sebagai
motivator dan dinamisator kemajuan. Sejalan dengan itu agama berperan pula
sebagai pengarah dalam mewujudkan manusia Indonesia seutuhnya yang
memiliki keseimbangan antara perkembangan dan kemajuan lahir serta
kesejahteraan batin.
3. Hubungan intern umat, hubungan antar umat serta hubungan antara umat
beragama sengan pemerintah telah sedemikian serasi, sehingga dalam
mengahadapi masalah nasional semua unsur dapat berpikir dan bertindak
sebagai utuh kesatuan yang utuh serta dengan tekad yang tunggal untuk
mensukseskan pembangunan.
Sementara itu pada tahun 1953, Provinsi Sumatera Utara merupakan
gabungan dari daerah Aceh, Sumatera Timur dan Tapanuli berkedudukan di
Kotaraja (Banda Aceh). Jawatan Agama Provinsi Sumatera Utara dipimpin oleh
Tengku Abdul Wahab Silimeun, sedang koordinator untuk Keresidenan Sumatera

 
Universitas Sumatera Utara

17 
 

Utara dipimpin oleh H.M. Bustami Ibrahim. Pada tahun 1956 struktur
Pemerintahan berubah lagi, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, sebagai
gabungan dari Keresidenan Sumatera Timur dan Tapanuli berkedudukan di
Medan dan daerah Aceh dijadikan Daerah Istimewa Aceh berkedudukan di
Kotaraja (Banda Aceh).
Untuk memimpin Jawatan Agama Provinsi Sumatera Utara ditunjuk
K.H.Muslich dan Pimpinan Jawatan Agama daerah istimewa Aceh tetap ditangan
Tengku Wahab Silimeun. Sejak saat itulah Jawatan Agama kedua Provinsi
tersebut berdiri sendiri-sendiri dan untuk perkembangan selanjutnya diatur
berdasarkan peraturan-peraturan yang ditetapkan Kementerian Pusat.Berdasarkan
Peraturan

Menteri

Agama

Republik

Indonesia

nomor

1

tahun

2010

(disempurnakan) tanggal 28 Januari 2010, penyebutan departemen agama berubah
menjadi kementerian agama. Sejak Provinsi Sumatera Utara berdiri sendiri, sudah
12 orang yang pernah menjabat kepala (dengan beberapa kali mengalami
perubahan struktur) yang terakhir sekarang Dra.H.Tohar Bayoangin, M.Ag.
Visi dan Misi Perusahaan
Visi

:“Terwujudnya masyarakat Agamais yang berakhlak mulia rukun dan
damai.

Misi

:“Meningkatkan
Meningkatkan

bimbingan

dan

pemahaman,

pelayanan
penghayatan,

kehidupan

beragama,

pengamalan

dan

pengembangan nilai-nilai agama, Memperkokokoh kerukunan umat
beragama, Mengembangkan lembaga sosial kegamaan

dan lembaga

pendidikan keagamaan, Meningkatkan kualitas pendidikan agama pada
sekolah umum dan madrasah, Meningkatkan kualitas penyelenggaraan
haji.

 
Universitas Sumatera Utara

18 
 

B. Struktur Organisasi Perusahaan
Struktur organisasi diperlukan untuk membedakan batas-batas wewenang
dan

tanggung

jawab

secara

sistematis

yang

menunjukkan

adanya

hubungan/keterkaitan antara setiap bagian untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Untuk tercapainya tujuan umum dari suatu lembaga atau instansi
dibutuhkan suatu wadah untuk mengatur semua aktivitas ataupun kegiatan
lembaga/instansi tersebut. Wadah tersebut disusun dalam suatu struktur
organisasi. Melalui struktur organisasi yang baik, pengaturan pelaksanaan dapat
diterapkan, sehingga efisiensi dan efektivitas kerja dapat diwujudkan melalui
kerjasama dengan koordinasi yang baik sehingga tujuan lembaga/instansi dapat
dicapai. Struktur organisasi penting dalam mempengaruhi perilaku individu atau
kelompok-kelompok yang terdapat dalam sebuah organisasi. Melalui struktur
organisasi para pegawai akan tahu akan tugas, wewenang, dan tanggung jawab
sehingga para pegawai tersebut dengan sendirinya akan mengerjakan tugas yang
dibebankan kepada mereka dengan baik.
Dengan struktur organisasi yang baik Pengaturan pelaksanaan dapat
diterapkan, sehingga efektivitas dan efisiensi kerja dapat terwujud melalui
kerjasama dengan koordinasi yang baik sehingga tujuan organisasi dapat tercapai.
Suatu lembaga/instansi terdiri dari berbagai unit kerja yang dapat dilaksanakan
perseorangan, maupun kelompok yang bersifat melaksanakan kegiatan tertentu
juga mencakup tata hubungan secara vertikal melalui saluran tunggal.
Berdasarkan

Keputusan

Menteri

Agama

RI

nomor

18

tahun

1975

(disempurnakan) tanggal 16 April 1975, susunan organisasi dan tata kerja
Departemen Agama Provinsi Sumatera Utara termasuk typologi I terdiri atas

 
Universitas Sumatera Utara

19 
 

Bagian Sekretariat, Bidang Urusan Agama Islam, Bidang Penerangan Agama
Islam, Bidang Bimbingan Masyarakat (Kristen) Protestan, Pembimbing
Masyarakat

Khatolik,

Pembimbing

Masyrakat

Hindu

dan

Pembimbing

Masyarakat Budha. Perubahan struktur terjadi kembali sesuai dengan Keputusan
Menteri Agama Republik Indonesia nomor 13 tahun 2012. Struktur Organisasi
Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumatera Utara dapat dilihat pada
Gambar 2.1 berikut:

 
Universitas Sumatera Utara

20 
 

Sumber : Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumatera Utara
(2015)
Gambar 2.1 : Struktur Organisasi Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi
Sumatera Utara

 
Universitas Sumatera Utara

21 
 

C. Job Description
1. Subbagian Perencanaan dan Keuangan mempunyai tugas yaitu :
a.

Melakukan penyiapan urusan penyusunan rencana, program dan
anggaran di lingkungan Kanwil Kemenag Provinsi Sumatera Utara.

b.

Melakukan penyiapan urusan evaluasi dan penyusunan laporan di
lingkungan Kanwil Kemenag Provinsi Sumatera Utara.

c.

Melakukan penyiapan pelaksanaan urusan keuangan di lingkungan
Kanwil Kemenag Provinsi Sumatera Utara.

d.

Mewakili atasan langsung menghadiri undangan kegiatan atau rapat
dinas yang berhubungan maupun tidak berhubungan langsung dengan
tugas pokok dan fungsi serta di luar tanggung jawab sehari-hari sesuai
arahan/disposisi.

e.

Melaksanakan

rapat

pada

Kepala

Subbagian

Perencanaan

dan

Keuanganintern bulanan/semesteran/tahunan Kanwil Kemenag Provinsi
Sumatera Utara.
2.

Subbagian Organisasi, Tata Laksana, dan Kepegawaian mempunyai tugas
yaitu:
a.

Melakukan penyiapan urusan penyusunan organisasi di lingkungan
Kanwil Kemenag Provinsi Sumatera Utara.

b.

Melakukan penyiapan urusan penyusunan tata laksana pada Subbag
Ortala dan Kepegawaian Kanwil Kemenag Provinsi Sumatera Utara.

c.

Melakukan penyiapan urusan pengelolaan kepegawaian di lingkungan
Kanwil Kemenag Provinsi Sumatera Utara.

 
Universitas Sumatera Utara

22 
 

d.

Mewakili atasan langsung menghadiri undangan kegiatan atau rapat
dinas yang berhubungan maupun tidak berhubungan langsung dengan
tugas pokok dan fungsi serta di luar tanggung jawab sehari-hari sesuai
arahan/disposisi.

e.

Memberikan

laporan

(tahunan/semesteran/triwulanan)

tertulis

pelaksanaan tugas Kepala SubbagianOrganisasi, Tata Laksana, dan
KepegawaianKanwil

Kemenag

Provinsi

Sumatera

Utara

kepada

pimpinan atau atasan langsung.
f.

Mengevaluasi kegiatan dan kinerja bawahan langsung melalui penilaian
hasil pelaksanaan tugas dan prestasi kerja ke dalam DP3.

3. Subbagian Hukum dan Kerukunan Umat Beragama mempunyai tugas yaitu :
a.

Melakukan penyiapan urusan penyusunan peraturan perundang-undangan
di lingkungan Kanwil Kemenag Provinsi Sumatera Utara.

b.

Melakukan penyiapan urusan bantuan hukum di lingkungan Kanwil
Kemenag Provinsi Sumatera Utara.

c.

Melakukan penyiapan urusan pelaksanaan urusan kerukunan umat
beragama Serta Pelayanan Masyarakat khonghucu di lingkungan Kanwil
Kemenag Provinsi Sumatera Utara.

d.

Mewakili atasan langsung menghadiri undangan kegiatan atau rapat
dinas yang berhubungan maupun tidak berhubungan langsung dengan
tugas pokok dan fungsi serta di luar tanggung jawab sehari-hari sesuai
arahan/disposisi.

 
Universitas Sumatera Utara

23 
 

e.

Memberikan

laporan

(tahunan/semesteran/triwulanan)

tertulis

pelaksanaan tugas Kepala Subbagian Hukum dam KUBKanwil Kemenag
Provinsi Sumatera Utara kepada pimpinan atau atasan langsung.
4. Subbagian Informasi dan Hubungan Masyarakat mempunyai tugas yaitu :
a.

Melakukan penyiapan pelaksanaan urusan pengelolaan informasi di
lingkungan Kanwil Kemenag Provinsi Sumatera Utara.

b.

Melakukan penyiapan pelaksanaan urusan hubungan masyarakat di
lingkungan Kanwil Kemenag Provinsi Sumatera Utara.

c.

Mewakili atasan langsung menghadiri undangan kegiatan atau rapat
dinas yang berhubungan maupun tidak berhubungan langsung dengan
tugas pokok dan fungsi serta di luar tanggung jawab sehari-hari sesuai
arahan/disposisi.

d.

Menjadi panitia/narasumber suatu kegiatan.

e.

Melaksanakan rapat pada Kepala Subbagian Informasi dan Humasintern
bulanan/semesteran/tahunan Kanwil Kemenag Provinsi Sumatera Utara.

5. Subbagian Umum mempunyai tugas yaitu :
a.

Melakukan penyiapan pelaksanaan urusan pengelolaan ketatausahaan
pada Subbag Umum di lingkungan Kanwil Kemenag Provinsi Sumatera
Utara.

b.

Melakukan penyiapan pelaksanaan urusan rumah tangga pada Subbag
Umum di lingkungan Kanwil Kemenag Provinsi Sumatera Utara.

c.

Melakukan penyiapan pelaksanaan urusan perlengkapan pada Subbag
Umum di lingkungan Kanwil Kemenag Provinsi Sumatera Utara.

 
Universitas Sumatera Utara

24 
 

d.

Melakukan penyiapan pelaksanaan urusan pemeliharaan dan pengelolaan
barang milik/kekayaan negara di lingkungan Kanwil Kemenag Provinsi
Sumatera Utara.

e.

Mewakili atasan langsung menghadiri undangan kegiatan atau rapat
dinas yang berhubungan maupun tidak berhubungan langsung dengan
tugas pokok dan fungsi serta di luar tanggung jawab sehari-hari sesuai
arahan/disposisi.

f.

Melaksanakan

rapat

pada

Subbag

umum

secara

intern

bulanan/semesteran/tahunan Kanwil Kemenag Provinsi Sumatera Utara.
6. Bagian Tata Usaha mempunyai tugas yaitu :
a.

Melaksanakan penyiapan koordinasi dan penyusunan rencana, program
dan anggaran serta evaluasi dan penyusunan laporan di lingkungan
Kanwil Kemenag Provinsi Sumatera Utara

b.

Melaksanakan penyiapan penyusunan organisasi dan tata laksana di
lingkungan Kanwil Kemenag Provinsi Sumatera Utara

c.

Melaksanakan penyiapan pengelolaan urusan kepegawaian di lingkungan
Kanwil Kemenag Provinsi Sumatera Utara

d.

Melaksanakan penyiapan penyusunan peraturan perundang-undangan
dan bantuan hukum di lingkungan Kanwil Kemenag Provinsi Sumatera
Utara

e.

Melaksanakan penyiapan pelaksanaan bimbingan kerukunan umat
beragama serta pelayanan masyarakat Khonghucu di lingkungan Kanwil
Kemenag Provinsi Sumatera Utara

 
Universitas Sumatera Utara

25 
 

f.

Melaksanakan penyiapan pelaksanaan urusan pelayanan informasi dan
hubungan masyarakat di lingkungan Kanwil Kemenag Provinsi Sumatera
Utara

g.

Melaksanakan

penyiapan

ketatausahaan,

rumah

tangga,

dan

perlengkapan di lingkungan Kanwil Kemenag Provinsi Sumatera Utara.

D. Jaringan Kegiatan
Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumatera Utara adalah
instansi pemerintah yang berkedudukan di Provinsi Sumatera Utara, berada di
bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Agama.Kantor Wilayah
Kementerian Agama Provinsi Sumatera Utara melaksanakan tugas dan fungsi
Kementerian Agama dalam wilayah provinsi berdasarkan kebijakan Menteri
Agama dan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pembangunan bidang
agama sesuai dengan kebijakan pembangunan nasional adalah untuk menciptakan
manusia berakhlak, berbudi pekerti luhur, beriman dan bertaqwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, selain itu kehadiran Kantor Wilayah Kementerian Agama
Provinsi adalah memberikan jaminan hukum dan pelayanan kehidupan beragama
bagi masyarakat sesuai dengan amanah Pancasila dan Undang Undang Dasar
1945. Berdasarkan Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor
13Tahun 2012 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Instansi Vertikal Kementerian
Agama,

Dalam

melaksanakan

tugas

tersebut,

bidang

Kepegawaian

menyelenggarakan fungsi:
1. Melaksanakan identifikasi dan analisis permasalahan
2. Menugaskan pelaksana untuk menyiapkan konsep bahan penyusunan tata

 
Universitas Sumatera Utara

26 
 

laksana di lingkungan Kanwil Kemenag Provinsi Sumatera Utara
3. Membahas bersama pelaksana mengenai konsep bahan penyusunan tata
laksana di lingkungan Kanwil Kemenag Provinsi Sumatera Utara
4. Menugaskan pelaksana untuk menyusun konsep bahan penyusunan tata laksana
di lingkungan Kanwil Kemenag Provinsi Sumatera Utara

sesuai hasil

pembahasan beserta konsep surat atau nota dinasnya.
5. Meneliti dan mengoreksi konsep bahan rancangan penyusunan tata laksana di
lingkungan Kanwil Kemenag Provinsi Sumatera Utara

beserta konsep

surat/nota dinasnya dan menyampaikannya kepada Kepala Bagian Tata Usaha.

E. Kinerja Kegiatan Terkini
Setiap instansi tentu mempunyai visi dan misi yang harus dijalankan
sesuai dengan tugas dan fungsi instansi, butuh waktu untuk mencapai itu semua,
begitu juga halnya pada Subbag Umum Kantor wilayah Kementerian Agama.
Bidang Umum terus berupanya agar setiap rencana kegiatan dapat terlaksana dan
menghasilkan kerja yang maksimal, selektif dan efisien yang dilandasi dengan
bersikap amanah, jujur, disiplin, bertanggung jawab dan tidak berpengaruh
terhadap perbuatan KKN dan melanggar hukum yang dapat merusak citra
Kementerian Agama Provinsi Sumatera Utara, sekaligus mampu menjadi
pengawal moral bangsa.
Untuk mendorong tercapainya hasil kerja yang maksimal diperlukan
kinerja yang bermutu berupa peningkatan kompetensi dan tanggung jawab.
Kinerja terkini yang dijalankan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi
Sumatera Utara adalah pembinaan kerukunan umat beragama, pelayanan dan

 
Universitas Sumatera Utara

27 
 

bimbingan masyarakat islam, pelayanan haji dan umrah, pelaksananaan hubungan
dengan pemerintah daerah, pengembangan zakat dan wakaf, bimbingan
masyarakat Kristen, katholik, hindu dan budha.
F. Rencana Kegiatan
Perencanaan kinerja merupakan proses penyusunan rencana sebagai
penjabaran dari sasaran dan program yang telah ditetapkan dalam rencana strategi
yang akan dilaksanakan Instansi pemerintah melalui berbagai kegiatan tahunan.
Untuk melaksanakan visi dan misi Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi
Sumatera Utara maka ditetapkan program kegiatan, sebagai berikut.
Satuan Kerja Subbag Tata Usaha, terdiri dari bagian umum, kepegawaian
dan keuangan melakukan program :
1. Pemberdayaan pegawai dan tenaga administrasi serta honorer.
2. Peningkatan saran prasana kantor.
Sasaran kegiatan yang akan dicapai adalah :
1. Pelatihan dan penyususnan SAKIP, AKIB dan LAKIP.
2. Melaksanakan rapat koordinasi antara kelompok kerja.
3. Menyelenggarakan perpustakaan dan kearsipan.
4. Melaksanakan kerjasama antara instansi terkait.
5. Pembinaan administrasi dan pengelolaan kepegawaian.
6. Pembinaan pengelolaan data laporan.
7. Mengikuti pendidikan pelatihan, orientasi dan konsultan pada tingkat kanwil,
pembinaan administrasi dan pengelolaan perlengkapan.
8. Penyelengara kehumasan dan keprotokoleran.
9. Penyelenggaraan perpustakaan dan dokumentasi,

 
Universitas Sumatera Utara

28 
 

10. Rapat konsultasi kerukunan umat beragama.
11. Percetakan pengadaan penerbitan laminating.
12. Perjalanan dinas.
13. Penyusunan data keagamaan, dan Penyusunan investasi barang kantor,
pengamanan kantor/satpam.
14. Penyelesaian administrasi kantor dan langganan daya serta jasa.
15. Pengadaan pakaian sopir dan satpam.
16. Penyusunan pengumpulan data dan statistik.
17. Pembuatan profile Kementerian Agama Provinsi Sumatera Utara.
18. Pemeliharaan gedung dan penataan halaman kantor.
19. Pengadaan komputer, pengadaan kendaraan dinas roda dua.
20. Pemeliharaan inventaris kantor, pengadaan barang kebutuhan kantor.
21. Renovasi rumah dinas ada 2 buah yang tipe D.50/II dan C.70/II.
22. Renovasi pagar kantor, renovasi pagar rumah dinas.
23. Penggantian barang inventaris kantor dan
24. Pemeliharaan kendaraan roda empat ada 12 (dua belas) buah dan roda dua
ada 2 (dua) buah.
Satuan Kerja, Seksi Urusan Agama Islam melakukan program :
1. Peningkatan pengelolaan NR, Pemberdayaan KUA, penghulu, Pembantu
penghulu, Imam masjid.
2. Peningkatan pemahaman, penghayatan, pengamalan dan pengembangan nilainilai keagamaan untuk terpenuhinya :
(a). pelayanan masyarakat dan
(b). terbentuknya kelompok keluarga sakinah Mawaddah Warahmah

 
Universitas Sumatera Utara

29 
 

(c). Lembaga keagamaan, forum komunikasi kemitraan umat islam keagamaan
(d). produk halal, hisab rukyat dan pemberdayaan Persatuan Pegawai Syara.
3. Peningkatan sarana dan prasarana.
Sasaran kegiatan yang dicapai adalah :
1. Mengadakan Lomba KUA berprestasi.
2. Mengadakan pemeriksaan tugas-tugas KUA dan administrasi Keuangan.
Mengadakan Pembinaan KUA dan administrasi keuangan.
3. Mengadakan pendataan NR, ketenangan dan status tanah KUA.
4. Pembinaan, pemberian tunjangan iman mesjid.
5. Pemberian bantuan modal usaha bergilir pada kelompok keluarga
prasakinah.
6. Mengadakan penataran / pelatihan pembantu penghulu.
7. Mengadakan pelatihan tajwid bagi imam mesjid.
8. Mengadakan sosialisasi tentang produk halal, dan perhitungan Hisab Rukyat.
9. Mengadakan pembinaan pada lembaga keagamaan.
10. Mengadakan pendataaan penduduk, mesjid dan imam mesjid.
11. Melaksanakan temu konsultasi kepala KUA dan pembantu penghulu.
12. Belanja perjalan dinas, dan Pembangunan Gedung Kantor KUA.
13. Rehabilitasi gedung Kantor KUA.
14. Pengadaan Komputer, Pengadaan Mesin Ketik, dan Kendaraan dinas
rodadua, Pemiliharaan inventaris dan Pencetakan penerbitan laminasi
(ATK).
Satuan Kerja, Aturan Kerja Penamas melakukan program kerja :

 
Universitas Sumatera Utara

30 
 

1.

Peningkatan pendidikan dan pemahaman Al-Qur’an kepada masyarakat
dan Pemberdayaan mesjid, dan

2.

Peningkatan pemahaman dan pengamalan ajaran agama Islam.

Sasaran kegiatan yang dicapai adalah :
1. Orientasi penyuluh agama Islam.
2. Pelatihan Qari-Qariah, dan Pelatihan metode iqra bagi guru TPA/TKA.
3. Penyelenggaraan MTQ, Penyelenggaraan STQ dan Tadarus Al-Quran.
4. Pembinaan Majelis Ta’lim, Pelatihan Dai dan Muballig.
5. Malakukan Pendataan umat beragama dan tempat ibadah.
6. Percetakan, pengadaan khotbah seragam, dan Belanja Perjalanan dinas.
7. Pengadaan alat qasidah rebbana, pengadaan mushab Al-Quran.
8. Pengadaan Tafsir AL-Qur’an, Pengadaan juz Amma / metode Iqra.
9. Pengadaan komputer, dan pemeliharaan investasi.
10. Pemberdayaan guru TPA.
11. Pengadaan ATK dan Temu konsultasi umat beragama.
Satuan Kerja, Seksi Mapenda melakukan program kerja peningkatkan
kualitaspendidikan.
Sasaran yang akan dicapai melalui kegiatan :
1. Pelatihan Guru (KKM,KKG), Melaksanakan KBK, Malaksanakan MBS.
2. Pesantren Kilat/ Amaliyah Ramadhan
3. Melakukan pendataan Madrasah dan Sekolah Umum.
4. Evaluasi dan Monitoring Madrasah.
5. Pengadaan komputer, Pengadaan ATK.

 
Universitas Sumatera Utara

31 
 

6. Rehabilitasi Madrasah, dan Akeditasi Madrasah.
7. Pengadaan Guru tidak Tetap.
8. Pengadaan Naskah UAS MI.
9. Pemeliharaan kendaraan dinas roda dua.
10. Monitoring Madrasah, Pemantauan UAM- UAS pada Madrasah.
11. Pemeriksaan UAS, Keperluan sehari-hari perkantoran.
12. Penggantian Inventaris kantor, Biaya- pemeliharaan roda dua.
13. Perjalan dinas, Perjalan tetap pengawas.
14. Percetakan penerbitan dan pengadaan laminasi.
15. Penyelenggaraan perpustakaan dokumentasi, penyusunan pengumpulan
data statistik
16. Pembinaan dan pendataan sekolah swasta.
17. Rapat koordinasi antar kelompok kerja.
18. Kerjasama antara intansi terkait, pembinaan generasi muda.
19. Lomba Guru teladan, Lomba Madrasah, serta
20. Perseni antar sekolah dan madrasah.
Satuan Kerja, Urusan Haji dan Umrah melakukan program peningkatan
kualitas pelayanan haji dan umrah.
Sasaran kegiatan yang akan dilaksanakan :
1. Kegiatan Bimbingan dan pelatihan manasik haji.
2. Pembuatan data statistik haji.
3. Rapat koordinasi dengan intansi terkait.
4. Pengurusan visa paspor haji.

 
Universitas Sumatera Utara

32 
 

5. Pengadaan alat peraga manasik haji, pengadaan kompoter, Pengadaan ATK,
Belanja Perjalanan Dinas, Pemeliharaan Kendaraan dinas roda dua.
6. Pengelolaan, pendaftaran dan pemulangan Jamaah haji.
7. Penyelesaian dokumen haji, Penggantian inventaris.
8. Perjalanan dinas.
9. Penyusunan pengumpulan data dan statistik.
10. Rapat koordinasi antara kelompok kerja.
11. Kerjasama antara intansi terkait.
12. Pengurusan Visa paspor.
13. Pencetakan dan pengadaan penyusunan dan laminating.
Satuan Kerja, Seksi Pekapontren melakukan program pemberdayaan
pondokpesantren dan madin.
Sasaran dan tujuan yang ingin dicapai dalam program tersebut adalah :
1. Meningkatkan kompetensi pengelola madin dan pontren.
2. Tersedianya standarisasi – akurasi data madin dan pontren.
3. Tertatanya administrasi madin dan pontren.
4. Meningkatnya kesadaran akan pendidikan agama.
5. Tersedianya sarana dan prasarana pendidikan.
6. Terpenuhinya kebutuhan guru.
7. Terciptanya koordinasi tenaga / pengelola kependidikan.
8. Pemberdayaan dan pengembangan bakat dan minat siswa.

Sasaran yang akan dicapai dalam kegiatan tersebut adalah :
1. Pengadaan guru tidak tetap.

 
Universitas Sumatera Utara

33 
 

2. Pengadaan sarana & prasarana (buku paket pondok pesantren dan madin,
ATK).
3. Pengadaan inventaris kantor dan Pengadaan alat peraga pendidikan madin,
pemantauan dan monitoring.
4. Pembinaan mental dan keagamaan (Pelatihan guru pesantren dan madin).
5. Porseni madin dan pondok pesantren.
6. Pengadaan guru tidak tetap.
7. Pengefektifan KKMD-KKPP, dan Kerjasama antara instansi terkait.
Satuan Kerja, Penyelenggaraan Zakat dan Wakaf melakukan program :
1. Pelayanan dan bimbingan kepada masyarakat di bidang zakat dan
2. Memberikan bimbingan kepada nadzir untuk memaksimalkan pengelolaan
dan pemanfaatan tanah wakaf.
Sasaran yang akan dicapai dalam kegiatan tersebut adalah :
1. Dengan melakukan kegiatan yang dapat menunjang program tersebut
melalui Pendataan tanah wakaf
2. Sosialisasi UU Zakat dan Pengadaan papan nama tanah wakaf
3. Sertifikasi tanah wakaf
4. Pengadaan ATK, Pengadaan kendaraan dinas roda dua, Belanja perjalanan
dinas, Pengadaan komputer serta
5. Penyelesaian administrasi zakat wakaf pembinaan dan bimbingan zakat
wakaf

 
Universitas Sumatera Utara