Hubungan Indeks Volume Atrium Kanan Dan Disfungsi Disfungsi Sistolik Ventrikel Kanan Pada Pasien Gagal Jantung Kronik
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Volume Atrium Kanan
Atrium kanan membantu pengisian ventrikel kanan oleh (1) bertindak sebagai
reservoiruntuk aliran balik vena sistemik ketika katup trikuspid tertutup, (2) bertindak sebagai
saluran pasif pada awal diastole ketika katup trikuspid terbuka dan (3) bertindak sebagai
saluran yang aktif pada akhir diastole selama kontraksi.29
Daerah atrium kanan adalah prediktor kematian atau transplantasi dalam studi 25
pasien dengan hipertensi pulmonal (PH) primer. Dilatasi atrium kanan pernah
didokumentasikan pada pasien dengan aritmia atrium oleh kedua ekokardiografi twodimensional (2D) danthree-dimensional(3D).30 dan pemulihan kembali sebaliknya terjadi
setelah pengobatan radiofrekuensi ablasi dari atrial fibrilasi.31
Gambar
2.1.Apical
four
chamber.
Darigambaranini,
strukturberikutdenganmudahdivisualisasikan: ventrikel kiri(LV), ventrikel kanan(RV),atrium
kiri(LA),
atrium
kanan(RA),
katupmitral(MV),
dankatup
Venapulmonalis(PV)dapatdivisualisasikan padabagian bawahatrium kiri.
trikuspid(TV).
32
Jendela transthoracic utama untuk menggambarkan atrium kanan adalah gambaran
apical four chamber. Dari jendela ini, daerah atrium kanan diperkirakan dengan
planimetry.33Jarak jauh-sumbu yang maksimal dari atrium kanan adalah dari pusat anulus
trikuspid ke pusat dinding atrium kanan atas, sejajar dengan septum interatrial. Sebuah jarak
Universitas Sumatera Utara
yang kecil pertengahan atrium kanan didefinisikan dari pertengahan tingkat dinding bebas
atrium kanan ke septum interatrial, tegak lurus dengan sumbu panjang. Daerah atrium kanan
ditelusuri pada akhir sistol ventrikel (volume terbesar ) dari aspek lateral trikuspid anulus
aspek septal, termasuk daerah antara leaflet dan anulus, mengikuti endokardium atrium
kanan, tidak termasuk inferior vena cava (IVC) dan vena kava superior dan appendage atrium
kanan (gambar 2).33 Catatan bahwa atrium kanan dapat terdistorsi dan membesar palsu pada
pasien dengan kelainan tulang dada dan tulang belakang.
Area
atrium
dimensiutama)>53mm,
kanan>18cm2,
dandiameter
panjang
atrium
atrium
kanan
kanan(disebut
(atau
dikenal
dimensiminor)>44mmmenunjukkanpembesaran atrium kanan pada akhirdiastolik.
Gambar
2.2.Penelusuranatrium
sepanjangseptuminteratrial(IAS),
kanan(RA)
sebagai
sebagai
34
dilakukandaribidanganulustrikuspid(TA),
dindingsuperiordananterolateraldariRA.
Dimensiatrium
kanan utamadiwakilioleh garishijau daripusat TAkedindingatrium kanansuperiordandimensi
atrium kanan minordiwakili olehgaris birudaridinding anterolateralke IAS.34
Keuntungan dimanadimensi atrium kanan merupakan daerah yang mudah diamati
pada gambaran apical 4-chamber dan penanda dilatasi atrium kanan.34
Universitas Sumatera Utara
Kekurangannyapengukuran pada daerah atrium kanan memakan waktu lebih
dibandingkan dengan dimensi linear saja tetapi merupakan indikator yang lebih baik untuk
disfungsi diastolik ventrikel kanan.
Sebagai rekomendasi, gambar yang memadai untuk memperkirakan daerah atrium
kanan harus diperoleh pada pasien yang menjalani evaluasiuntuk ventrikel kanan atau
disfungsi ventrikel kiri, menggunakan batas referensi yang lebihdari 18 cm2. Dimensi atrium
kanan harus dipertimbangkan pada semua pasiendengan disfungsi ventrikel kanan yang
signifikan,dimana gambaran kualitas tidak memungkinkan untuk pengukurandaerah atrium
kanan. Referensi batas atas adalah 44 mm untuk dimensi aksis minor dan 53 mm aksis
mayor.Karenakurangnya data volume atrium kanan olehekokardiografi 2D,pengukuran
volume atrium kanan rutin saat ini tidakdirekomendasikan.
Ketinggian(H)
dan
berat(W)
masing-masingsubjek
penelitiandicatatdanluas
permukaan tubuh dihitung dari the Dubois formula yaitu weight (W0.425) x height (H0.725) x
71.84 x 10-4. Berat badan dalam satuan kilogram (kg) dan tinggi badan dalam satuan
centimeter (cm). Pencatatan berat setiap pasien dalam batas normal untuk setiap umur
pasien.35
Pengukuran indeks volume atrium kanan (RAVi) didapati dari rumus berikut 35 :
Atrial volum indeks (ml/m2) = atrial volume (ml) by Simpson’s rule
BSA (m2)
RAVi dikatakan meningkat baik laki-laki dan perempuan di atas 29 ml/m2.15
2.2 Fungsi Sistolik Ventrikel Kanan
Ventrikel kananmemainkan peran pentingdalammorbiditas dan mortalitaspasien
dengantanda
dan
gejalapenyakitkardiopulmonal.Namun,penilaian
yang
sistematisfungsijantung kanantidakseragamdilakukan.Hal ini disebabkansebagian besar
perhatianbesardiberikan
terhadap
evaluasijantung
denganteknikultrasoundyang
digunakandalam
kurangnyastudiUSGmengenai
nilai
acuannormal
kiri,
kurangnya
pencitraanjantung
terhadap
ukuran
ketidakbiasaan
kanan,
dan
jantungkanan
danfungsinya.34
Fungsi sistolik ventrikel kanan dievaluasidengan menggunakan beberapaparameter,
yaitu, right ventricular indeks of myocardial performance (RIMP), tricuspid annular plane
systolic excursion (TAPSE), two-dimensional right ventrikel fractional area change
(2DRVFAC), 2D RV ejection fraction (EF), three-dimensional (3D) RV EF, tissue Doppler–
Universitas Sumatera Utara
derived tricuspid lateral annular systolic velocity (S0) danlongitudinal strain and strain
rate.Diantaraparameter
dannilaiRIMP,
lebihdapat
tadi,
lebih
TAPSE,2DFAC,
diandalkandengan
banyak
studitelah
menunjukkanutilitasklinis
danS0darianulustrikuspid.Meskipun3DRVEFtampaknya
kesalahanreproduktifitaslebih
sedikit,
adadata
yang
cukupmenunjukkannilaiklinissaat ini.
Pada penelitian ini pengukuran fungsi sistolik kanan dengan menggunakan parameter
TAPSE. TAPSEmudah didapatdanmerupakan ukuran fungsi longitudinal dari ventrikel
kanan.TAPSE2000subjek
biasamengevaluasiutilitasdariTAPSEatauTAM.34
Keuntungan: TAPSEsederhana, kurang bergantung padakualitas gambar yang
optimaldan direproduksi, dantidak memerlukanperalatan yang canggihatau analisis pencitraan
berkepanjangan.Kekurangan:
TAPSEmengasumsikanbahwaperpindahandarisegmen
tunggalmerupakanfungsidaristruktur3D yang kompleks. Selain itu,tergantungsudut, dantidak
ada studivalidasidalam skala besar.Akhirnya, TAPSEmungkin tergantungbeban.
Sebagai
rekomendasi:
TAPSEharus
digunakansecara
rutinsebagaimetode
sederhanamemperkirakanfungsi ventrikel kanan, dengannilai referensiyang lebih rendah dari
16 mm untukgangguan fungsisistolikventrikel kanan.
2.3 Gagal Jantung
2.3.1Defenisi
Gagal
jantung
adalah
darisetiapgangguanstruktural
Manifestasikardinaldari
membatasitoleransi
sindrom
kliniskompleksyang
ataufungsionalpengisian
gagal
latihan,
jantung
berupa
danretensi
dyspnudan
cairan,
dihasilkan
ventrikelatauejeksidarah.
kelelahan,
dapat
yang
dapat
menyebabkan
kongestiparudansplanchnicsertaedemaperifer.Beberapapasienmemilikiintoleransi
latihantetapisedikit
buktiterahadap
retensi
cairan,
lainmengeluhkanterutamadariedema, dyspnu, atau kelelahan.
datangtanpatanda-tanda
daripada"
gagal
sedangkan
yang
Karena beberapapasien
ataugejalavolumeoverload,istilah "gagal jantung"lebih
jantung
kongestif."Ada
ada
tesdiagnostiktunggal
disukai
untuk
gagal
jantungkarenasebagian besar merupakandiagnosisklinis berdasarkan riwayat yang jelas
danpemeriksaan fisik.40
Sindromklinis
gagal
miokardium,endokardium,
jantung
bisa
terjadi
jantung,ataupembuluh
akibatgangguankatupperikardium,
darah
besaratau
Universitas Sumatera Utara
darikelainanmetaboliktertentu,tetapikebanyakan
gejalaakibatgangguanfungsi
miokard
pasiendengan
ventrikel
gagal
jantung
memiliki
kiri(LV).Perluditekankangagal
jantung
tidakidentik dengankardiomiopatiataudisfungsi ventrikel kiri (LV); istilah-istilahyang
terakhirmenggambarkankemungkinanalasan
strukturalatau
fungsionalterhadap
berkembangnya gagal jantung. Gagal jantung dihubungkan terhadap spektrum luas dari
kelainanfungsionalventrikel kiri,terdapatpada pasien denganukurannormal dari ventrikel kiri
danpreserved fraksi ejeksi (EF)dimana pasien dengandilatasiberat danberkurangnya fraksi
ejeksi. Pada kebanyakan pasien,kelainandisfungsi sistolikdandiastolic terjadi bersamaan,
terlepas darifraksi ejeksi (EF).Fraksi ejeksi (EF) dianggappenting dalamklasifikasipasien
dengangagal
jantungkarenaberbeda
daridemografi
pasien,
kondisi
komorbiditas,
prognosisdan respon terhadapterapi41dankarena sebagian besar percobaanklinispasien yang
dipilihberdasarkan fraksi ejeksi(EF). Nilai fraksi ejeksi(EF)tergantungpada teknikpencitraan
yang digunakan, metode analisisdanoperator.Karenateknik laindapat menunjukkankelainan
pada
fungsi
sistolikpada
pasiendenganpreservedfraksi
ejeksi
(EF),
hal
inilebih
baik
menggunakanistilahpreservedatau reduced fraksi ejeksi (EF)ataupenurunan fungsisistolik.40
2.3.2 Gagal Jantung dengan Fraksi Ejeksi Rendah (HfrEF)
Dalamsekitar setengah daripasien denganHFrEF, derajatvariabelpembesaranventrikel
kiridapat menyertaiHFrEF.34,35DefinisiHFrEFbervariasi, denganpedomanfraksiejeksiventrikel
kiri(LVEF)
dengangagal
≤35%,
40%,>45%,>50%dan≥55%.Karena
beberapadaripasien initidak memilikifraksi ejeksi yang sepenuhnyanormal, tetapi jugatidak
memilikipenurunanbesar dalamfungsi sistolik, istilahpreserved EF dapat digunakan.
Pasiendengan
fraksi
ejeksipada
kisaran40%
merupakankelompokmenengah.Pasien-pasien
resikoyang
mendasari,
therapy(GDMT)mirip
iniseringdirawat
yang
diusulkanuntuk
50%
karenafaktor-faktor
directed
komorbiditasdandenganguideline
dengan
Beberapakriteriatelah
sampai
digunakanpada
pasien
medical
denganHFrEF.
mendefinisikansindromHFpEF.Hal
ini
termasuk
diantaranyaa)tanda-tanda ataugejala klinis gagal jantung;b) buktiadanya preserved atau
normalLVEF;
danc)
buktidisfungsidiastolik
ventrikel
kiriabnormal
yangdapat
ditentukanolehDopplerekokardiografiataukateterisasi
jantung.46DiagnosisHFpEFlebihmenantang
daripadadiagnosisHFrEFkarenasebagian
besarsalah satupenyebabnonkardiaktermasukpotensilain dari gejalasugestifgagal jantung.
Penelitian
menunjukkanbahwa
inapdengangagal
kejadianHFpEFmeningkatdansebagianbesarpasien
jantungmemilikiHFpEF.47Dalam
denganHFpEFbiasanyalebih
tuawanita
dengan
populasi
riwayat
umum,
hipertensi.Obesitas,
rawat
pasien
CAD,
diabetesmellitus, fibrilasi atrium(AF)danhiperlipidemiajugaprevalensi yang tinggi pada
HFpEFdalam studipenelitian berbasis populasidan yang terdaftar.45,48Meskipunfaktor resiko
kardiovaskulariniterkait,
hipertensitetap
dariHFpEFdenganprevalensi60%
epidemiologidanpasien
sampai
gagal
daripasiendenganHFpEFsebelumnya
jantung
menjadi
89%
penyebabpaling
daripercobaan
yang
terkontrolbesar,
penting
studi
49
terdaftar. Telahdiakuibahwasubset
memilikiHFrEF.50pasien-pasien
inidenganperbaikanataupemulihanfraksi ejeksi mungkinsecara klinisberbeda darimereka
yangterus-menerustetap bertahan dalam status preservedatau fraksi ejeksi yang menurun.
Penelitianlebih lanjut diperlukan untuklebih mencirikhaskanpasien seperti ini.40
2.3.4 Patofisiologi
Penyebab tersering terjadinya gagal jantung adalah gangguan/kerusakan fungsi
miokard ventrikel kiri di samping adanya penyakit pada perikardium, miokardium,
endokardium, ataupun pembuluh darah besar.Penurunan fungsi ventrikelkiri mengakibatkan
terjadinya penurunan curah jantung yang selanjutnya menyebabkan teraktivasinya
mekanisme kompensasi neurohormonal yang bertujuan mengembalikan kinerja jantung
dalammemenuhi kebutuhan jaringan.
Universitas Sumatera Utara
Aktivasi sistem simpatis menimbulkan peningkatan denyut jantung dan vasokontriksi
perifer sehingga curah jantung dapat meningkat kembali.Aktivasi renin-angiotensinaldosteron system (RAAS) menyebabkan vasokontriksi (angiotensin) dan peningkatan
volume darah melalui retensi air dan natrium (aldosteron). Mekanisme kompensasi yang terus
berlangsung ini akan menyebabkan stress pada miokardium sehingga menyebabkan
terjadinya remodeling yang progresif, dan pada akhirnya dengan mekanisme kompensasi pun
jantung tidak dapat lagi memenuhi kebutuhan jaringan (dekompensasi).51
2.3.5 Gejala klinis
Sebagai kompensasi dari berkurangnya kekuatan pompajantung, ventrikel akan
membesar untuk meningkatkan regangan dankontraksi sehingga dapat memompa darah lebih
banyak.
Akibatnya,otot
jantung
akan
menebal
untuk
membantu
meningkatkan
kekuatanpompa. Hal tersebut membutuhkan semakin banyak suplai darahdari arteri koronaria
yang menyebabkan jantung juga akan berdenyutlebih cepat untuk memompa lebih sering
lagi. Pada keadaan ini,kadar hormon yang menstimulasi jantung akan meningkat.
Manifestasi klinis yang timbul menunjukkan adanya tanda-tanda kegagalan jantung
kongestifyaitu dispnu dan fatiqueyang dapat menghambat toleransilatihan dan retensi cairan
yang dapat menimbulkan kongesti paru dan edema perifer. Kedua abnormalitas tersebut akan
mengurangi kapasitas fungsional dan kualitas hidup.3
2.3.6 Klasifikasi gagal jantung
New York Heart Association (NYHA) pertama kali membuat klasifikasi gagaljantung
yang berdasarkan pada derajat keterbatasanfungsional.Pembagian fungsional NYHA sering
digunakan untuk menentukan progresifitas gagal jantung. Sistem ini membagi pasien atas 4
kelas fungsional yang bergantung pada gejala yang muncul, yaitu asimptomatis (kelas I),
gejala muncul pada aktifitas ringan (kelas II), gejala muncul pada aktifitas berat (kelas III),
dan gejala muncul pada saat istirahat (kelas IV). Kelas fungsional pada penderita gagal
jantung cenderung berubah-ubah. Bahkan perubahan ini dapat terjadi walaupun tanpa
perubahan pengobatandan tanpa perubahan pada fungsi ventrikel yang dapat diukur.3
American College of Cardiology/American Heart Association
(ACC/AHA)
membagi klasifikasi untuk perkembangan dan progresifitas penyakit gagal jantung atas 4
stadium yaitu stadium A adalah berisiko tinggi untuk menjadi gagal jantung tanpa ditemukan
adanya disfungsi jantung, stadium B adalah adanya disfungsi jantung tanpa gejala, stadium C
Universitas Sumatera Utara
adalah adanya disfungsi jantung dengan gejala, stadium D adalah adanya gejala yang berat
dan refrakter terhadap terapi maksimal. Pembagian ini mengutamakan padakeberadaan faktor
resiko dan abnormalitas struktural jantung, pengenalan progresifitasnyadan strategi
pengobatan pada upaya preventif. Penderita gagal jantung akan mengalami perjalanan
penyakitnya dari stadium A ke D namun tidak dapat kembali lagi ke stadium A, hal yang
mana dapat terjadi bila menggunakan klasifikasi menurut NYHA.
2.3.7 Diagnosis
Diagnosis dibuat berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik,elektrokardiografi, foto
toraks, ekokardiografi-doppler, kateterisasi jantung dan uji latih.
Kriteria Framingham dapat pula dipakai untuk diagnosis gagal jantung yaitu dengan
terpenuhinya 2 kriteria mayor atau 1 kriteria mayor dan 2 kriteria minor. Adapun kriteria
Framingham sebagai berikut1:
-
-
-
Kriteria mayor:
-
Paroksismal nokturnal dispnu
-
Distensi vena leher
-
Ronki paru
-
Kardiomegali
-
Edema paru akut
-
Gallop S3
-
Peninggian tekanan vena jugularis
-
Refluks hepatojugular
Kriteria minor:
-
Edema ekstremitas
-
Batuk malam hari
-
Dispnea d’effort
-
Hepatomegali
-
Efusi pleura
-
Penurunan kapasitas vital 1/3 dari normal
-
Takikardia (>120 x/menit)
Kriteria mayor atau minor:
- Penurunan berat badan> 4,5 kg dalam 5 hari pengobatan.
Universitas Sumatera Utara
Gagal jantung dapat disertai spektrum abnormalitas fungsi ventrikel yang luas, mulai
dari ukuran ventrikel kiri dan fraksi ejeksi yang normal sampai dengan dilatasi berat dan/atau
fraksi ejeksi yang sangat rendah.1
2.4 Hubungan indeksvolume atrium kanan dengan gagal jantung
Gagal jantung merupakan masalah yang umum dijumpai dan terus berkembang.
Prognosis penyakit ini tetap buruk meskipun dengan identifikasi pengobatan yang efektif,
setidaknya untuk pasien dengan disfungsi sistolik ventrikel kiri. Kurangnya pengukuran
objektif yang dapat digunakan dalam menilai disfungsi jantung selain LVEF memiliki
hambatan tersendiri dan hal ini terus menghambat penelitian klinis pada pasien dengan gagal
jantung yang tidak memiliki disfungsi sistolik ventrikel kiri (LVSD). Namun, data sekarang
menunjukkan bahwa pasien dengan diagnosis klinis disfungsi jantung (seperti dilatasi atrium
kiri atau adanya peningkatan konsentrasi plasma peptida natriuretik) memiliki prognosis yang
buruk, baik dengan ataupun tanpa nilai LVEF yang rendah. Hal ini menunjukkan bahwa
kemungkinan terjadi peningkatan tekanan pengisian jantung dibandingkan dengan
pengurangan kontraktilitas ventrikel kiri yang merupakan penentu utama prognosis.52
Diagnosis klinis gagal jantung pada dasarnya menunjukkan bukti objektif disfungsi
jantung dalam gejala yang timbul, seperti sesak napas, dan tanda-tanda, seperti edema perifer.
Penilaian ekokardiografi berfokus hanya pada fungsi ventrikel kiri mungkin dapat
menimbulkan banyak kesalahan. Banyak pasien dengan gejala dan tanda-tanda gagal jantung
dan dengan NT-proBNP yang meningkat tidak memiliki kelainan yang signifikan pada fungsi
ventrikel kiri dan fungsi sistolik namun pasien sering merespon secara simptomatis dengan
diuretik, memiliki riwayat dirawat inap berulang untuk gagal jantung dan memiliki prognosis
buruk. diperlukan sebuah pandangan yang lebih luas tentang apa yang merupakan disfungsi
jantung menyebabkan gagal jantung.
Sallachetal.15 menunjukkan bahwaindeks volume atrium kananadalah prediktor
independenkejadian
kardiovaskularpada
pasiendengangagal
jantungkronik
yang
15
stabil. indeks volume atrium kanantetapprediktor independenhasil yang buruksetelah
disesuaikan terhadap usia,brain naturetic peptide (BNP), fraksi ejeksi ventrikel kiri (LVEF),
tahapdisfungsisistolik
ventrikel
kanan
danrasio
trikuspidE/Earatio(p=0,005).15Dalam
analisisreceiver-operator characteristic(ROC), indeks volume atrium kanan (RAVI)
≥41.6ml/m2(cutoff ROC optimal) memilikisensitivitas68% danspesifisitas 92%(p
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Volume Atrium Kanan
Atrium kanan membantu pengisian ventrikel kanan oleh (1) bertindak sebagai
reservoiruntuk aliran balik vena sistemik ketika katup trikuspid tertutup, (2) bertindak sebagai
saluran pasif pada awal diastole ketika katup trikuspid terbuka dan (3) bertindak sebagai
saluran yang aktif pada akhir diastole selama kontraksi.29
Daerah atrium kanan adalah prediktor kematian atau transplantasi dalam studi 25
pasien dengan hipertensi pulmonal (PH) primer. Dilatasi atrium kanan pernah
didokumentasikan pada pasien dengan aritmia atrium oleh kedua ekokardiografi twodimensional (2D) danthree-dimensional(3D).30 dan pemulihan kembali sebaliknya terjadi
setelah pengobatan radiofrekuensi ablasi dari atrial fibrilasi.31
Gambar
2.1.Apical
four
chamber.
Darigambaranini,
strukturberikutdenganmudahdivisualisasikan: ventrikel kiri(LV), ventrikel kanan(RV),atrium
kiri(LA),
atrium
kanan(RA),
katupmitral(MV),
dankatup
Venapulmonalis(PV)dapatdivisualisasikan padabagian bawahatrium kiri.
trikuspid(TV).
32
Jendela transthoracic utama untuk menggambarkan atrium kanan adalah gambaran
apical four chamber. Dari jendela ini, daerah atrium kanan diperkirakan dengan
planimetry.33Jarak jauh-sumbu yang maksimal dari atrium kanan adalah dari pusat anulus
trikuspid ke pusat dinding atrium kanan atas, sejajar dengan septum interatrial. Sebuah jarak
Universitas Sumatera Utara
yang kecil pertengahan atrium kanan didefinisikan dari pertengahan tingkat dinding bebas
atrium kanan ke septum interatrial, tegak lurus dengan sumbu panjang. Daerah atrium kanan
ditelusuri pada akhir sistol ventrikel (volume terbesar ) dari aspek lateral trikuspid anulus
aspek septal, termasuk daerah antara leaflet dan anulus, mengikuti endokardium atrium
kanan, tidak termasuk inferior vena cava (IVC) dan vena kava superior dan appendage atrium
kanan (gambar 2).33 Catatan bahwa atrium kanan dapat terdistorsi dan membesar palsu pada
pasien dengan kelainan tulang dada dan tulang belakang.
Area
atrium
dimensiutama)>53mm,
kanan>18cm2,
dandiameter
panjang
atrium
atrium
kanan
kanan(disebut
(atau
dikenal
dimensiminor)>44mmmenunjukkanpembesaran atrium kanan pada akhirdiastolik.
Gambar
2.2.Penelusuranatrium
sepanjangseptuminteratrial(IAS),
kanan(RA)
sebagai
sebagai
34
dilakukandaribidanganulustrikuspid(TA),
dindingsuperiordananterolateraldariRA.
Dimensiatrium
kanan utamadiwakilioleh garishijau daripusat TAkedindingatrium kanansuperiordandimensi
atrium kanan minordiwakili olehgaris birudaridinding anterolateralke IAS.34
Keuntungan dimanadimensi atrium kanan merupakan daerah yang mudah diamati
pada gambaran apical 4-chamber dan penanda dilatasi atrium kanan.34
Universitas Sumatera Utara
Kekurangannyapengukuran pada daerah atrium kanan memakan waktu lebih
dibandingkan dengan dimensi linear saja tetapi merupakan indikator yang lebih baik untuk
disfungsi diastolik ventrikel kanan.
Sebagai rekomendasi, gambar yang memadai untuk memperkirakan daerah atrium
kanan harus diperoleh pada pasien yang menjalani evaluasiuntuk ventrikel kanan atau
disfungsi ventrikel kiri, menggunakan batas referensi yang lebihdari 18 cm2. Dimensi atrium
kanan harus dipertimbangkan pada semua pasiendengan disfungsi ventrikel kanan yang
signifikan,dimana gambaran kualitas tidak memungkinkan untuk pengukurandaerah atrium
kanan. Referensi batas atas adalah 44 mm untuk dimensi aksis minor dan 53 mm aksis
mayor.Karenakurangnya data volume atrium kanan olehekokardiografi 2D,pengukuran
volume atrium kanan rutin saat ini tidakdirekomendasikan.
Ketinggian(H)
dan
berat(W)
masing-masingsubjek
penelitiandicatatdanluas
permukaan tubuh dihitung dari the Dubois formula yaitu weight (W0.425) x height (H0.725) x
71.84 x 10-4. Berat badan dalam satuan kilogram (kg) dan tinggi badan dalam satuan
centimeter (cm). Pencatatan berat setiap pasien dalam batas normal untuk setiap umur
pasien.35
Pengukuran indeks volume atrium kanan (RAVi) didapati dari rumus berikut 35 :
Atrial volum indeks (ml/m2) = atrial volume (ml) by Simpson’s rule
BSA (m2)
RAVi dikatakan meningkat baik laki-laki dan perempuan di atas 29 ml/m2.15
2.2 Fungsi Sistolik Ventrikel Kanan
Ventrikel kananmemainkan peran pentingdalammorbiditas dan mortalitaspasien
dengantanda
dan
gejalapenyakitkardiopulmonal.Namun,penilaian
yang
sistematisfungsijantung kanantidakseragamdilakukan.Hal ini disebabkansebagian besar
perhatianbesardiberikan
terhadap
evaluasijantung
denganteknikultrasoundyang
digunakandalam
kurangnyastudiUSGmengenai
nilai
acuannormal
kiri,
kurangnya
pencitraanjantung
terhadap
ukuran
ketidakbiasaan
kanan,
dan
jantungkanan
danfungsinya.34
Fungsi sistolik ventrikel kanan dievaluasidengan menggunakan beberapaparameter,
yaitu, right ventricular indeks of myocardial performance (RIMP), tricuspid annular plane
systolic excursion (TAPSE), two-dimensional right ventrikel fractional area change
(2DRVFAC), 2D RV ejection fraction (EF), three-dimensional (3D) RV EF, tissue Doppler–
Universitas Sumatera Utara
derived tricuspid lateral annular systolic velocity (S0) danlongitudinal strain and strain
rate.Diantaraparameter
dannilaiRIMP,
lebihdapat
tadi,
lebih
TAPSE,2DFAC,
diandalkandengan
banyak
studitelah
menunjukkanutilitasklinis
danS0darianulustrikuspid.Meskipun3DRVEFtampaknya
kesalahanreproduktifitaslebih
sedikit,
adadata
yang
cukupmenunjukkannilaiklinissaat ini.
Pada penelitian ini pengukuran fungsi sistolik kanan dengan menggunakan parameter
TAPSE. TAPSEmudah didapatdanmerupakan ukuran fungsi longitudinal dari ventrikel
kanan.TAPSE2000subjek
biasamengevaluasiutilitasdariTAPSEatauTAM.34
Keuntungan: TAPSEsederhana, kurang bergantung padakualitas gambar yang
optimaldan direproduksi, dantidak memerlukanperalatan yang canggihatau analisis pencitraan
berkepanjangan.Kekurangan:
TAPSEmengasumsikanbahwaperpindahandarisegmen
tunggalmerupakanfungsidaristruktur3D yang kompleks. Selain itu,tergantungsudut, dantidak
ada studivalidasidalam skala besar.Akhirnya, TAPSEmungkin tergantungbeban.
Sebagai
rekomendasi:
TAPSEharus
digunakansecara
rutinsebagaimetode
sederhanamemperkirakanfungsi ventrikel kanan, dengannilai referensiyang lebih rendah dari
16 mm untukgangguan fungsisistolikventrikel kanan.
2.3 Gagal Jantung
2.3.1Defenisi
Gagal
jantung
adalah
darisetiapgangguanstruktural
Manifestasikardinaldari
membatasitoleransi
sindrom
kliniskompleksyang
ataufungsionalpengisian
gagal
latihan,
jantung
berupa
danretensi
dyspnudan
cairan,
dihasilkan
ventrikelatauejeksidarah.
kelelahan,
dapat
yang
dapat
menyebabkan
kongestiparudansplanchnicsertaedemaperifer.Beberapapasienmemilikiintoleransi
latihantetapisedikit
buktiterahadap
retensi
cairan,
lainmengeluhkanterutamadariedema, dyspnu, atau kelelahan.
datangtanpatanda-tanda
daripada"
gagal
sedangkan
yang
Karena beberapapasien
ataugejalavolumeoverload,istilah "gagal jantung"lebih
jantung
kongestif."Ada
ada
tesdiagnostiktunggal
disukai
untuk
gagal
jantungkarenasebagian besar merupakandiagnosisklinis berdasarkan riwayat yang jelas
danpemeriksaan fisik.40
Sindromklinis
gagal
miokardium,endokardium,
jantung
bisa
terjadi
jantung,ataupembuluh
akibatgangguankatupperikardium,
darah
besaratau
Universitas Sumatera Utara
darikelainanmetaboliktertentu,tetapikebanyakan
gejalaakibatgangguanfungsi
miokard
pasiendengan
ventrikel
gagal
jantung
memiliki
kiri(LV).Perluditekankangagal
jantung
tidakidentik dengankardiomiopatiataudisfungsi ventrikel kiri (LV); istilah-istilahyang
terakhirmenggambarkankemungkinanalasan
strukturalatau
fungsionalterhadap
berkembangnya gagal jantung. Gagal jantung dihubungkan terhadap spektrum luas dari
kelainanfungsionalventrikel kiri,terdapatpada pasien denganukurannormal dari ventrikel kiri
danpreserved fraksi ejeksi (EF)dimana pasien dengandilatasiberat danberkurangnya fraksi
ejeksi. Pada kebanyakan pasien,kelainandisfungsi sistolikdandiastolic terjadi bersamaan,
terlepas darifraksi ejeksi (EF).Fraksi ejeksi (EF) dianggappenting dalamklasifikasipasien
dengangagal
jantungkarenaberbeda
daridemografi
pasien,
kondisi
komorbiditas,
prognosisdan respon terhadapterapi41dankarena sebagian besar percobaanklinispasien yang
dipilihberdasarkan fraksi ejeksi(EF). Nilai fraksi ejeksi(EF)tergantungpada teknikpencitraan
yang digunakan, metode analisisdanoperator.Karenateknik laindapat menunjukkankelainan
pada
fungsi
sistolikpada
pasiendenganpreservedfraksi
ejeksi
(EF),
hal
inilebih
baik
menggunakanistilahpreservedatau reduced fraksi ejeksi (EF)ataupenurunan fungsisistolik.40
2.3.2 Gagal Jantung dengan Fraksi Ejeksi Rendah (HfrEF)
Dalamsekitar setengah daripasien denganHFrEF, derajatvariabelpembesaranventrikel
kiridapat menyertaiHFrEF.34,35DefinisiHFrEFbervariasi, denganpedomanfraksiejeksiventrikel
kiri(LVEF)
dengangagal
≤35%,
40%,>45%,>50%dan≥55%.Karena
beberapadaripasien initidak memilikifraksi ejeksi yang sepenuhnyanormal, tetapi jugatidak
memilikipenurunanbesar dalamfungsi sistolik, istilahpreserved EF dapat digunakan.
Pasiendengan
fraksi
ejeksipada
kisaran40%
merupakankelompokmenengah.Pasien-pasien
resikoyang
mendasari,
therapy(GDMT)mirip
iniseringdirawat
yang
diusulkanuntuk
50%
karenafaktor-faktor
directed
komorbiditasdandenganguideline
dengan
Beberapakriteriatelah
sampai
digunakanpada
pasien
medical
denganHFrEF.
mendefinisikansindromHFpEF.Hal
ini
termasuk
diantaranyaa)tanda-tanda ataugejala klinis gagal jantung;b) buktiadanya preserved atau
normalLVEF;
danc)
buktidisfungsidiastolik
ventrikel
kiriabnormal
yangdapat
ditentukanolehDopplerekokardiografiataukateterisasi
jantung.46DiagnosisHFpEFlebihmenantang
daripadadiagnosisHFrEFkarenasebagian
besarsalah satupenyebabnonkardiaktermasukpotensilain dari gejalasugestifgagal jantung.
Penelitian
menunjukkanbahwa
inapdengangagal
kejadianHFpEFmeningkatdansebagianbesarpasien
jantungmemilikiHFpEF.47Dalam
denganHFpEFbiasanyalebih
tuawanita
dengan
populasi
riwayat
umum,
hipertensi.Obesitas,
rawat
pasien
CAD,
diabetesmellitus, fibrilasi atrium(AF)danhiperlipidemiajugaprevalensi yang tinggi pada
HFpEFdalam studipenelitian berbasis populasidan yang terdaftar.45,48Meskipunfaktor resiko
kardiovaskulariniterkait,
hipertensitetap
dariHFpEFdenganprevalensi60%
epidemiologidanpasien
sampai
gagal
daripasiendenganHFpEFsebelumnya
jantung
menjadi
89%
penyebabpaling
daripercobaan
yang
terkontrolbesar,
penting
studi
49
terdaftar. Telahdiakuibahwasubset
memilikiHFrEF.50pasien-pasien
inidenganperbaikanataupemulihanfraksi ejeksi mungkinsecara klinisberbeda darimereka
yangterus-menerustetap bertahan dalam status preservedatau fraksi ejeksi yang menurun.
Penelitianlebih lanjut diperlukan untuklebih mencirikhaskanpasien seperti ini.40
2.3.4 Patofisiologi
Penyebab tersering terjadinya gagal jantung adalah gangguan/kerusakan fungsi
miokard ventrikel kiri di samping adanya penyakit pada perikardium, miokardium,
endokardium, ataupun pembuluh darah besar.Penurunan fungsi ventrikelkiri mengakibatkan
terjadinya penurunan curah jantung yang selanjutnya menyebabkan teraktivasinya
mekanisme kompensasi neurohormonal yang bertujuan mengembalikan kinerja jantung
dalammemenuhi kebutuhan jaringan.
Universitas Sumatera Utara
Aktivasi sistem simpatis menimbulkan peningkatan denyut jantung dan vasokontriksi
perifer sehingga curah jantung dapat meningkat kembali.Aktivasi renin-angiotensinaldosteron system (RAAS) menyebabkan vasokontriksi (angiotensin) dan peningkatan
volume darah melalui retensi air dan natrium (aldosteron). Mekanisme kompensasi yang terus
berlangsung ini akan menyebabkan stress pada miokardium sehingga menyebabkan
terjadinya remodeling yang progresif, dan pada akhirnya dengan mekanisme kompensasi pun
jantung tidak dapat lagi memenuhi kebutuhan jaringan (dekompensasi).51
2.3.5 Gejala klinis
Sebagai kompensasi dari berkurangnya kekuatan pompajantung, ventrikel akan
membesar untuk meningkatkan regangan dankontraksi sehingga dapat memompa darah lebih
banyak.
Akibatnya,otot
jantung
akan
menebal
untuk
membantu
meningkatkan
kekuatanpompa. Hal tersebut membutuhkan semakin banyak suplai darahdari arteri koronaria
yang menyebabkan jantung juga akan berdenyutlebih cepat untuk memompa lebih sering
lagi. Pada keadaan ini,kadar hormon yang menstimulasi jantung akan meningkat.
Manifestasi klinis yang timbul menunjukkan adanya tanda-tanda kegagalan jantung
kongestifyaitu dispnu dan fatiqueyang dapat menghambat toleransilatihan dan retensi cairan
yang dapat menimbulkan kongesti paru dan edema perifer. Kedua abnormalitas tersebut akan
mengurangi kapasitas fungsional dan kualitas hidup.3
2.3.6 Klasifikasi gagal jantung
New York Heart Association (NYHA) pertama kali membuat klasifikasi gagaljantung
yang berdasarkan pada derajat keterbatasanfungsional.Pembagian fungsional NYHA sering
digunakan untuk menentukan progresifitas gagal jantung. Sistem ini membagi pasien atas 4
kelas fungsional yang bergantung pada gejala yang muncul, yaitu asimptomatis (kelas I),
gejala muncul pada aktifitas ringan (kelas II), gejala muncul pada aktifitas berat (kelas III),
dan gejala muncul pada saat istirahat (kelas IV). Kelas fungsional pada penderita gagal
jantung cenderung berubah-ubah. Bahkan perubahan ini dapat terjadi walaupun tanpa
perubahan pengobatandan tanpa perubahan pada fungsi ventrikel yang dapat diukur.3
American College of Cardiology/American Heart Association
(ACC/AHA)
membagi klasifikasi untuk perkembangan dan progresifitas penyakit gagal jantung atas 4
stadium yaitu stadium A adalah berisiko tinggi untuk menjadi gagal jantung tanpa ditemukan
adanya disfungsi jantung, stadium B adalah adanya disfungsi jantung tanpa gejala, stadium C
Universitas Sumatera Utara
adalah adanya disfungsi jantung dengan gejala, stadium D adalah adanya gejala yang berat
dan refrakter terhadap terapi maksimal. Pembagian ini mengutamakan padakeberadaan faktor
resiko dan abnormalitas struktural jantung, pengenalan progresifitasnyadan strategi
pengobatan pada upaya preventif. Penderita gagal jantung akan mengalami perjalanan
penyakitnya dari stadium A ke D namun tidak dapat kembali lagi ke stadium A, hal yang
mana dapat terjadi bila menggunakan klasifikasi menurut NYHA.
2.3.7 Diagnosis
Diagnosis dibuat berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik,elektrokardiografi, foto
toraks, ekokardiografi-doppler, kateterisasi jantung dan uji latih.
Kriteria Framingham dapat pula dipakai untuk diagnosis gagal jantung yaitu dengan
terpenuhinya 2 kriteria mayor atau 1 kriteria mayor dan 2 kriteria minor. Adapun kriteria
Framingham sebagai berikut1:
-
-
-
Kriteria mayor:
-
Paroksismal nokturnal dispnu
-
Distensi vena leher
-
Ronki paru
-
Kardiomegali
-
Edema paru akut
-
Gallop S3
-
Peninggian tekanan vena jugularis
-
Refluks hepatojugular
Kriteria minor:
-
Edema ekstremitas
-
Batuk malam hari
-
Dispnea d’effort
-
Hepatomegali
-
Efusi pleura
-
Penurunan kapasitas vital 1/3 dari normal
-
Takikardia (>120 x/menit)
Kriteria mayor atau minor:
- Penurunan berat badan> 4,5 kg dalam 5 hari pengobatan.
Universitas Sumatera Utara
Gagal jantung dapat disertai spektrum abnormalitas fungsi ventrikel yang luas, mulai
dari ukuran ventrikel kiri dan fraksi ejeksi yang normal sampai dengan dilatasi berat dan/atau
fraksi ejeksi yang sangat rendah.1
2.4 Hubungan indeksvolume atrium kanan dengan gagal jantung
Gagal jantung merupakan masalah yang umum dijumpai dan terus berkembang.
Prognosis penyakit ini tetap buruk meskipun dengan identifikasi pengobatan yang efektif,
setidaknya untuk pasien dengan disfungsi sistolik ventrikel kiri. Kurangnya pengukuran
objektif yang dapat digunakan dalam menilai disfungsi jantung selain LVEF memiliki
hambatan tersendiri dan hal ini terus menghambat penelitian klinis pada pasien dengan gagal
jantung yang tidak memiliki disfungsi sistolik ventrikel kiri (LVSD). Namun, data sekarang
menunjukkan bahwa pasien dengan diagnosis klinis disfungsi jantung (seperti dilatasi atrium
kiri atau adanya peningkatan konsentrasi plasma peptida natriuretik) memiliki prognosis yang
buruk, baik dengan ataupun tanpa nilai LVEF yang rendah. Hal ini menunjukkan bahwa
kemungkinan terjadi peningkatan tekanan pengisian jantung dibandingkan dengan
pengurangan kontraktilitas ventrikel kiri yang merupakan penentu utama prognosis.52
Diagnosis klinis gagal jantung pada dasarnya menunjukkan bukti objektif disfungsi
jantung dalam gejala yang timbul, seperti sesak napas, dan tanda-tanda, seperti edema perifer.
Penilaian ekokardiografi berfokus hanya pada fungsi ventrikel kiri mungkin dapat
menimbulkan banyak kesalahan. Banyak pasien dengan gejala dan tanda-tanda gagal jantung
dan dengan NT-proBNP yang meningkat tidak memiliki kelainan yang signifikan pada fungsi
ventrikel kiri dan fungsi sistolik namun pasien sering merespon secara simptomatis dengan
diuretik, memiliki riwayat dirawat inap berulang untuk gagal jantung dan memiliki prognosis
buruk. diperlukan sebuah pandangan yang lebih luas tentang apa yang merupakan disfungsi
jantung menyebabkan gagal jantung.
Sallachetal.15 menunjukkan bahwaindeks volume atrium kananadalah prediktor
independenkejadian
kardiovaskularpada
pasiendengangagal
jantungkronik
yang
15
stabil. indeks volume atrium kanantetapprediktor independenhasil yang buruksetelah
disesuaikan terhadap usia,brain naturetic peptide (BNP), fraksi ejeksi ventrikel kiri (LVEF),
tahapdisfungsisistolik
ventrikel
kanan
danrasio
trikuspidE/Earatio(p=0,005).15Dalam
analisisreceiver-operator characteristic(ROC), indeks volume atrium kanan (RAVI)
≥41.6ml/m2(cutoff ROC optimal) memilikisensitivitas68% danspesifisitas 92%(p