Hubungan Metode Pembelajaran Ceramah dengan Penguasaan Materi Kuliah pada Mahasiswa Program Sarjana di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perguruan tinggi menyelenggarakan pendidikan tinggi dan penelitian serta
pengabdian kepada masyarakat. Pendidikan tinggi merupakan kegiatan dalam
upaya menghasilkan manusia terdidik seperti pendidikan akademik yaitu program
sarjana.Perguruan tinggi dapat berbentuk akademik, politeknik, sekolah tinggi,
institut, atau universitas. Universitas seharusnya memuat kurikulum standar
kompetensi lulusan yang terstruktur dalam kompetensi utama, pendukung dan
lainnya yang mendukung tercapainya tujuan, terlaksananya misi, dan terwujudnya
visi institusi perguruan tinggi. Pembelajaran semua perguruan tinggi telah mulai
beralih penyusunan kurikulum dari Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) ke
kurikulum pendidikan tinggi yang mengacu pada KTI dan SNI (Merinstek Dikti,
2014).
Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara sebagai salah satu instansi
pendidikan yang bergerak dalam bidang kesehatan telah membenahi sistem
pembelajarannya dengan mulai menerapkan sistem pembelajaran KBK pada
mahasiswa pendidikan sarjana sejak tahun ajaran 2010/2015. Pelaksanaan KBK
bertujuan agar kualitas lulusan dapat menunjukkan hasil yang lebih baik lagi
sesuai dengan kompetensi praktik keperawatan yang diharapkan dalam pemberian
asuhan keperawatan pada klien dan tuntutan pasar serta pengguna jasa

keperawatan. Mahasiswa selama mengikuti proses pembelajaran tidak terlepas

1
Universitas Sumatera Utara

2

dari tuntutan dan masalah akademik, begitu juga mahasiswa dengan sistem
pembelajaran KBK. Tuntutan dapat berasal dari sistem pembelajaran yang dijalani
salah satunya metode pembelajaran berbasis ceramah (Fathi, Nurhidayah, &
Arruum, 2011) .
Ceramah merupakan metode yang paling sering digunakan oleh pengajar
dalam proses pembelajaran. Ceramah sebagai metode pembelajaran dipandang
sebagai metode yang paling mudah untuk diterapkan, semua mahasiswa mampu
untuk melakukannya dan tidak rumit sehingga sangat fleksibel untuk diterapkan
oleh dosen. Jika dilaksanakan dan direncanakan dengan baik ceramah juga
merupakan metode pembelajaran yang efektif. Melalui ceramah, waktu dapat
diefisienkan, artinya waktu dicurahkan untuk menghadapi mahasiswa sekaligus
dalam jumlah yang banyak. Ceramah bersifat fleksibel dan dapat diterapkan pada
banyak mata kuliah. Kelemahannya hanya menerima pengetahuan secara pasif,

kurang cocok untuk pembentukan keterampilan dan sikap. Kognitif mahasiswa
dipandang sebagai pengetahuan dianggap berasal dari dosen dan ditransfer kepada
mahasiswa. Dalam arti lain mahasiswa hanya menampung apa yang disampaikan
dosen. Dosen hendaknya menjadi fasilitatorbagi peserta didiknya, sehingga timbul
kebutuhan dari dirinya untuk memperoleh keterampilan dan sikap tertentu yang
ingin dikuasainya (Sanjaya, 2011).
Penggunaan metode ceramah pada kelas dengan jumlah mahasiswa yang
relatif banyak membutuhkan teknik tersendiri, yang tentunya secara teknis akan
berbeda dengan penggunaan metode ceramah pada kelas yang jumlah
mahasiswanya terbatas dan terdapat dua orang sama-sama menggunakan metode

Universitas Sumatera Utara

3

ceramah,

tetapi

mungkin


akan

sangat

berbeda

dalam

metode

yang

digunakannya.Saat proses belajar dapat terjadi berbagai hambatan, itulah salah
satu bunyi dari prinsip pembelajaran. Untuk dapat mengetahui dan mengatasi
hambatan-hambatan maka kita harus berfikir mengenai faktor-faktor apa saja yang
dapat mempengaruhi suatu proses belajar dan pembelajaran. Pembelajaran
ceramah dalam perkembangannya dilandasi oleh teori belajar behavioristik
(Sanjaya, 2011).
Menurut teori belajar behavioristik, belajar merupakan suatu proses

perubahan tingkah laku sebagai akibat dari interaksi antara stimulus dan respon.
Menurut teori ini yang terpenting adalah masuk atau input yang berupa stimulus
dan keluaran atau output yang berupa respon. Belajar terdiri dari tiga komponen
penting yaitu kondisi internal (internal conditions of learning), kondisi eksternal
(external conditions of learnig) dan hasil belajar (outcomes of learning).
Keberhasilan suatu proses belajar mengajar tidak terlepas dari faktor-faktoryang
secara tidak langsung ataupun tidak langsung berperan didalamnya(Helmiati,
2012).
Upayameningkatkan keberhasilan suatu proses pembelajaran melibatkan
faktor interndan ekstern mahasiswa sebagai subjek belajar. Sinergi yang baik
antara faktor interndan ekstern akan memberikan dampak yang positif bagi
peningkatan keberhasilansuatu proses pembelajaran yang dilakukan. Setiap proses
belajar mengajar selalu menghasilkan hasil belajar. Masalah yang dihadapi adalah
sampai di tingkat mana prestasi (hasil) belajar yang dicapai. Hal tersebut
menggambarkan bahwa yang dapat menjadi fokus bagi pendidik adalah

Universitas Sumatera Utara

4


bagaimana mengelola pembelajaran sehingga dapat mencapai tingkat hasil belajar
yang diinginkan (Djamarah, 2013).
Efektifitas metode pembelajaran merupakan suatu ukuran yang berhubungan
dengan tingkat keberhasilan dari suatu proses pembelajaran. pembelajaran di
katakan efektif meningkatkan hasil belajar mahasiswa menunjukan perbedaan
yang signifikan antara pemahaman setelah pembelajaran. Adapun faktor-faktor
yang mempengaruhi efektifitas pembelajaran yaitu dalam kegiatan belajar
mengajar strategi dan metode adalah metode diperlukan oleh guru maupun dosen
dan penggunaannya bervariasi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai setelah
pengajaran berakhir.
Faktor penting yang berpengaruh terhadap keberhasilan pembelajaran secara
keseluruhan adalah kemampuan dan keberhasilan guru dalam merancang materi
pembelajaran, materi pembelajaran hendaknya dipilih seoptimal mungkin untuk
membantu pesertadidik dalam mencapai standar kompotensi dan kompotensi
dasar, bahan atau materi pelajaran (learning materialis) adalah ”segala sesuatu
yang menjadi isi kurikulum yang harus dikuasai oleh siswa sesuai kompetensi
dasar dalam rangka pencapaian standar kompetensi setiap mata pelajaran dalam
satuan pendidikan. Faktor lainnya media pembelajaran harus meningkatkan
motivasi pembelajar selain itu juga harus merangsang pembelajaran mengingat
apa yang sudah dipelajari selain memberikan rangsangan baru, media yang baik

juga akan mengaktifkan pembelajar dalam mmberikan tanggapan, umpan balik
dan juga mendorong siswa melakukan praktek-praktek yang benar selama proses
belajar mengajar berlangsung (Sutrisno, 2016) .

Universitas Sumatera Utara

5

Pada perencanaan dan desain sistem instruksional atau pembelajaran,
rancangan evaluasi merupakan hal yang sangat penting dikembangkan. Hal ini
disebabkan melalui evaluasi yang tepat, kita dapat menentukan efektifitas
program dan keberhasilan siswa melaksanakan kegiatan pembelajaran, sehingga
informasi dari kegiatan evaluasi seorang desainer pembelajaran dapat mengambil
keputusan apakah progrm pembelajaran yang dirancangnya perlu diperbaiki atau
tidak, bagian-bagian mana yang dianggap memiliki kelemahan sehingga perlu
diperbaiki (Smaldino, 2012).
Keberhasilan proses pembelajaran juga dapat dilihat dari apakah mahasiswa
menguasai materi pembelajaran yang sudah diberikan. Setiap mahasiswa dituntut
untuk menguasai materi perkuliahan yang baru saja dipelajarinya, bahkan ada juga
mahasiswa yang belum menguasai materi perkuliahan tersebut. Penguasaan

adalah pemahaman atau kesanggupan untuk menggunakan pengetahuan atau
kepandaian. Faktor lainnya yang mempengaruhi penguasaan materi kuliah
diantaranya pemahaman atau kesanggupan untuk menggunakan pengetahuan atau
kepandaian. Penguasaan salah satu bentuk perubahan tingkah laku yang didapat
dari hasil belajar yang dipengaruhi oleh gaya belajar mahasiswa. Oleh sebab itu,
umumnya sulit bagi mahasiswa membutuhkan tipe gaya belajar yang tepat sesuai
dengan metode pembelajaran agar lebih menyukai dan kreativitas belajar akan
mendapatkan hasil belajar yang baik (Nurmaya, I, 2012).
Berdasarkan hasil studi pendahuluan Kebidanan Universitas Tulungagung di
Tulungagung 2008 Mahasiswa yang gagal disebabkan oleh beberapa faktor
antaralain faktor mahasiswa, faktor organisasi, faktor dosen dan faktor

Universitas Sumatera Utara

6

lingkungan. Idealnya bila motivasi mahasiswa bagus, sarana prasarana lengkap,
metode pembelajaran tepat, penguasaan materi dosen tinggi dan lingkungan yang
kondusif, akan menghasilanprestasi belajar mahasiswa yang bagus juga. Tetapi
kenyataannya lebih dari 50% mahasiswa gagal. Hal ini menimbulkan keprihatinan

bagi pengelola pendidikan, apakah mahasiswanya kurang motivasi untuk belajar
atau dosennya kurang mampu menyampaikan materi secara tepat dan kurang
mampu menguasai materi dalam proses belajar mengajar. Rasionalnya bila
kegagalan lebih dari 50% menunjukkan bahwa ada indikasi faktor dosenlah
sebagai penyebab.
Menurut teori kerucut belajar Dare dalam lufri, yang dikemukakan oleh
Woods, pembelajaran yang membuat mahasiswa pasif kecenderungan mereka bisa
mengingat materi hanya 50%, tetapi kalau pembelajaran yang menuntut
mahasiswa aktif kecenderungan bisa mengingat materi yang telah dipelajari
sebanyak 70%-90%.
Hasil survei awal melalui wawancara yang dilakukan terhadap 10 orang
mahasiswa keperawatan tentang pembelajaran metode ceramah di fakultas
keperawatan usu pada tan ggal 08 November 2016

didapatkan data sebagai

berikut : 3 orang mahasiswa beranggapan baik tentang pembelajaran metode
ceramah karena dapat mencakup semua materi dari dosen secara keseluruhan,
tidak terlalu banyak tugas dan 7 orang mahasiswa beranggapan buruk tentang
pembelajaran metode ceramah karena sangat membosankan, dosen lebih banyak

aktif dibandingkan mahasiswanya, tidak dituntut untuk berpikir keras,
perbandingan antara dosen dan jumlah mahasiswa yang tidak seimbang dalam

Universitas Sumatera Utara

7

kelas, terkadang dosen hanya fokus dengan slide, dosen juga kurang
mengaplikasikan materi yang disampaikan, suara dosen kurang jelas dalam
menyampaikan materi sehingga materi kuliah yang disampaikan tidak mengerti,
kurang aktif dalam memahami materi kuliah dan apabila ada materi yang tidak
paham yang dijelaskan dosen harus mencari tau sendiri dengan referensi yang ada.
Beberapa fenomena yang dialami mahasiswa tersebut, membuat penulis
tertarik untuk melakukan penelitian tentang “hubungan metode pembelajaran
ceramah terhadap penguasaan materi kuliah pada mahasiswa program sarjana di
fakultas keperawatan Universitas Sumatera Utara”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, rumusan masalah pada penelitian ini
adalah “Apakah terdapathubungan metode pembelajaran ceramah dengan
penguasaan materi kuliah pada mahasiswa program sarjana di Fakultas

Keperawatan USU?”
1.3 Pertanyaan Penelitian
Pertanyaan penelitian yang digunakan peneliti untuk memperoleh tujuan
penelitian adalah sebagai berikut:
a. Bagaimanakah gambaran metode pembelajaran ceramah di Fakultas
Keperawatan Universitas Sumatera Utara?
b. Bagaimanakah gambaran penguasaan materi kuliah pada mahasiswa
program sarjana di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara?

Universitas Sumatera Utara

8

c. Bagaimanakah hubungan antara metode pembelajaran ceramah dengan
penguasaan materi kuliah pada mahasiswa program sarjana di Fakultas
Keperawatan Universitas Sumatera Utara?
1.4 Tujuan Penelitian
1.4.1 Tujuan Umum
Mengetahui hubungan antarametode pembelajaran ceramah dengan
penguasaan materi kuliah pada mahasiswa program sarjana di Fakultas

Keperawatan USU.
1.4.2 Tujuan Khusus
1.4.2.1 Mengetahui gambaran metode pembelajaran ceramah di Fakultas
Keperawatan Universitas Sumatera Utara.
1.4.2.2 Mengetahui gambaran penguasaan materi kuliah pada mahasiswa
program sarjana di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.
1.4.2.3 Mengetahui hubungan antara metode pembelajaran ceramah dengan
penguasaan materi kuliah pada mahasiswa program sarjana di Fakultas
Keperawatan Universitas Sumatera Utara.
1.5 Manfaat Penelitian
1.5.1

Mahasiswa Keperawatan
Hasil penelitian ini dapat memberikan masukan kepada mahasiswa tentang
hubungan metode pembelajaran ceramah dengan penguasaan materi kuliah
sehingga mahasiswa dapat mengoptilmalkan dan meningkatkan prestasi
belajar.

Universitas Sumatera Utara

9

1.5.2

Pendidikan Keperawatan
Sebagai

informasi

kepada

mahasiswa

tentang

hubungan

metode

pembelajaran ceramah dengan penguasaan bahan materi kuliah dan
sebagai bahan pertimbangan manajemen pendidikan keperawatan dalam
meningkatkan efektifitas pelaksanaan pembelajaran dengan metode
ceramah di fakultas keperawatan.
1.5.3

Penelitian Keperawatan
Penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi baru, sumber data dan
data dasar bagi mahasiswa untuk melakukan penelitian selanjutnya dalam
ruang lingkup yang sama.

Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Hubungan Metode Pembelajaran Ceramah dengan Penguasaan Materi Kuliah pada Mahasiswa Program Sarjana di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara

0 0 35

Hubungan Metode Pembelajaran Ceramah dengan Penguasaan Materi Kuliah pada Mahasiswa Program Sarjana di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara

0 0 2

Hubungan Metode Pembelajaran Ceramah dengan Penguasaan Materi Kuliah pada Mahasiswa Program Sarjana di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara

0 0 20

Hubungan Metode Pembelajaran Ceramah dengan Penguasaan Materi Kuliah pada Mahasiswa Program Sarjana di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara

0 0 14

Hubungan Mempersiapkan Materi Perkuliahan dengan Penguasaan Materi Perkuliahan Pada Mahasiswa Program Sarjana di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara

0 0 27

Hubungan Mempersiapkan Materi Perkuliahan dengan Penguasaan Materi Perkuliahan Pada Mahasiswa Program Sarjana di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara

0 0 2

Hubungan Mempersiapkan Materi Perkuliahan dengan Penguasaan Materi Perkuliahan Pada Mahasiswa Program Sarjana di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara

0 0 13

Hubungan Mempersiapkan Materi Perkuliahan dengan Penguasaan Materi Perkuliahan Pada Mahasiswa Program Sarjana di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara

0 0 4

Hubungan Mempersiapkan Materi Perkuliahan dengan Penguasaan Materi Perkuliahan Pada Mahasiswa Program Sarjana di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara

0 0 2

Hubungan Mempersiapkan Materi Perkuliahan dengan Penguasaan Materi Perkuliahan Pada Mahasiswa Program Sarjana di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara

0 0 13