Analisis Musikal, Tekstual dan Fungsi Nanga-Nanga Mehumasa Pada Masyarakat Simeulue di Desa Salur, Kecamatan Teupah Barat, Kabupaten Simeulue

ABSTRAK
Skripsi ini bertajuk ―Analisis musikal, tekstual dan fungsi Nanga-nanga
Mehumasa Pada Masyarakat Simeulue di desa Salur, kecamatan Teupah Barat,
Kabupaten Simeulue, Aceh. Dalam penelitian ini, penulis mengkaji ketiga aspek dalam
nyanyian nanga-nanga Mehumasa, digunakan beberapa teori yakni : untuk musikal
digunakan teori weighted scale, untuk tekstual digunakan teori semiotik, dan untuk fungsi
teori uses and functions dari Allan P. Merriam yang dalam bukunya The Anthropologhy
of Music (1964:223-226) menguraiakan contoh sepuluh fungsi musik yaitu; (1) fungsi
pengungkapan emosional, (2) fungsi pengungkapan estetika, (3) fungsi hiburan, (4)
fungsi komunikasi, (5) fungsi perlambangan, (6) fungsi reaksi jasmani, (7) fungsi yang
berkaitan dengan norma sosial, (8) fungsi pengesahan lembaga sosial dan upacara
keagamaan, (9) fungsi kesinambungan kebudayaan, dan (10) fungsi pengintegrasian
masyarakat. Metode dan teknik yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif
dengan berdasar kepada observasi lapangan, terlibat langsung, wawancara, dan
perekaman data dalam bentuk audiovisual. Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: (1)
dari aspek musikal, nanga-nanga menggunakan tangga nada strovic dengan ciri khas
Simeulue, dalam bentuk semi free meter, dan tekstur heterofonis; (2) dari aspek tekstual
nanga-nanga Mehumasa adalah termasuk ke dalam jenis syair pantun, terdiri dari enam
bait, yang secara keseluruhan pada bait-bait syair pantunnya mengenai ajakan bekerja dan
nasehat pada masyarakat yang mata pencahariannya adalah bercocok tanam atau bertani,
makna yang dikandung teks nanga-nanga mehumasa sebagian besar adalah makna

denotatif dan beberapa makna konotatif..

Kata kunci: nanga-nanga, Mehumasa , musikal, tekstual dan fungsi.

i
Universitas Sumatera Utara