Partai Politik: Studi Deskriptif Proses Pendirian Partai Solidaritas Indonesia

Transkrip Wawancara Dengan Fuad Ginting (Ketua DPW PSI SUMUT)
Pada Tanggal 17 Juli 2017 Di Kantor DPP PSI Medan
Pukul 14.00 WIB
1. Apa visi dan misi PSI?
Jawab: visi misi PSI secara tertulis ada di AD/ART walaupun di PSI itu
namanya bukan visi dan misi tetapi lebih kepada DNA trilogi perjuangan
PSI, yaitu menebar kebajikan, merawat keragaman, dan mengukuhkan
solidaritas. Itu visi dan misi PSI secara tertulis tetapi secara tidak tertulis
atau secara tersirat PSI ini ingin menjadi kendaraan politik bagi siapa saja
pemimpin diseluruh Indonesia yang bukan berasal dari darah biru atau
pemilik partai tetapi PSI ini adalah kendaraan bagi mereka yang
berkapabilitas tetapi dia tidak diusung dari partai jadi dia bisa kita dukung
dari PSI.
1. Bagaimana PSI mensosialisasikan visi-misi, ideologi dan program partai
dalam perekrutan anggota partai sehingga mampu melewati proses
verifikasi Kementerian Hukum dan HAM?
Jawab: jadi PSI tidak serta merta muncul hanya menjual bahwa ini partai
dan segala macam. Kalau kita tidak punya diferensiasi atau pembeda dari
partai lain jadikita tidak akan mudah untuk diterima oleh masyarakat luas.
Nah kemarin PSI sudah membranding dirinya adalah partai anak muda dan
itu salah satu yang menjadi daya tarik bagi pengurus-pengurus kita

ataupun anggota yang sudah bergabung karena apa? Belum pernah ada
sebuah partai politik di indonesia yang khusus menyebut dirinya adalah

Universitas Sumatera Utara

partai anak muda dan itu memang betul-betul dituang dalam AD/ART kita
karena pengurusnya itu dibawah 45 tahun semua dan belum pernah
menjadi pengurus di partai politik lain. Dengan adanya itu kita dapat
merekrut anak-anak muda diseluruh Indonesia yang berniat dipolitik dan
mereka melihat bahwa ini adalah rumah kami, rumahnya politik anak
muda di Indonesia. Nah itu menjadi daya tarik tersendiri. Satu lagi, kalau
program2 kita belum ada program yang berjalan secara mulus karena kita
masih sibuk verifikasi apalagi itu kemarin kemenkumham ya. Jadi kita
sibuk mendirikan struktur-struktur dari tingkat DPP di Jakarta, DPW
diseluruh provinsi, dan DPD diseluruh tingkat kabupaten/kota, serta DPC
diseluruh kecamatan sehingga akhirnya kita dinyatakan lolos verifikasi
kemenkumham. Kita awalnya itu mulai dari DPW sampai DPD kita
merekrut anak-anak muda yang aktif sebelumnya di organisasi sosial
akhirnya masuk ke PSI karena melihat PSI bukan seperti partai lain
sebelumnya yang mementingkan mungkin kita bilang cost politiknya

tinggi ya, nah ini tanpa biaya apapun dia bisa gabung itu menjadi daya
tarik tersediri bagi kawan-kawan yang memang perjuangannya masih
idealis. Disini tidak ada proses jual beli atau segala macam. Kita apa yang
bisa kita bantu ya kita bantu. Kalau tidak ada uang sumbangkan
pemikiran, gak bisa mikir bisa sumbangkan tenaga. Jadi apa saja bisa
disumbangkan kepartai ini. Itu yang menjadi daya tarik kita. PSI tidak
menjual ketokohan. PDIP menjual ketokohan Megawati, Gerindra menjual
ketokohan Prabowo, nah kita ini menjual nilai-nilai, flatform bahwa ini
adalah rmah politik anak muda, siapapun yang mau bergabung

Universitas Sumatera Utara

membesarkan partai ini silahkan. Partai ini didirikan bukan hanya untuk
satu orang, bukan untuk mendorong seseorang menjadi presiden, ini
memiliki makana lebih luas daripada hanya mendorong seseorang menjadi
presiden. Melihat cara-cara perjuangan PSI ini banyak orang yang
simpatik sehingga PSI bisa sampai sekarang ini.
2. Upaya-upaya apa saja yang telah dan akan dilakukan oleh PSI sebagai
partai baru untuk dapat mengikuti Pemilu Legislatif 2019?
Jawab: untuk bisa ikut di Pemilu 2019 kita harus lolos verifikasi KPU,

dimana ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi, yaitu jumlah
anggota di tiap daerah itu harus minimal seperseribu dari total jumlah
penduduknya. Itu yang sedang kita kerjakan saat ini jadi setiap pengurus
tingkat DPD sedang merekrut anggota dan sekarang sudah 99%,
direncanakan agustus ini sudah selesai. Dan ketika nanti verifikasi pada
bulan oktober kita sudah bisa dinyatakan lolos oleh KPU. PSI belakangan
sesuai dengan perjalanannya yang sudah diketahui oleh masyarakat luas
jadi untuk 2019 kita juga nantinya akan merekrut caleg-caleg mulai dari
tingkatan kabupaten/kota sampai provinsi juga DPR RI tetapi kita lebih
mengutamakan kader atau pengurus partai. Setelah semua pengurus partai
mendaftar barulah dibuka untuk umum.
3. Apa strategi yang dilakukan PSI supaya lolos verifikasi kementerian
Hukum dan HAM?
Jawab: Kemenkumham sudah memiliki peraturan baku yang harus diikuti
oleh semua partai yang ingin mendaftarkan partainya ke badan hukum.
Yang pertama itu harus memiliki cabang 100% diseluruh provinsi di

Universitas Sumatera Utara

Indonesia, 75% di kabupaten/kota, 50% di kecamatan. Strateginya adalah

selain kepengurusan di tiap daerah tadi, yaitu merampingkan struktur, jadi
itukan semua pengurus harus hadir jadi kalo kita membuat strukturnya
gemuk misalnya pengurus di tingkat DPW harus ada 25 orang kita
rampingkan menjadi 7 jadi kita tidak ribet waktu verifikasi. Ketika
kumham datang ke kantor kita harus hadirkan semua pengurud itu dan ada
semua pada waktu itu akhirnya kita dapat nilai yang bagus. Kalau
misalnya kita gemuk dari awal, ketika verifikasi kumham kita akan
kewalahan mengumpulkan semua pengurus. Jadi memang strategi dari
pusat kmaren dan sampai hari ini juga bahwa struktur pengurus-pengurus
PSI itu sangat ramping. Ditingkat DPC hanya 3 orang, yaitu ketua,
sekretaris dan bendahara. Di tingkat DPD itu hanya 5 orang, ditingkat
DPW hanya 7 orang, dan di tingkat DPP hanya 9 orang. Jadi ini dianggap
akan mempermudah kita, lebih efisien dan efektif karna kita tidak akan
repot jadinya. Kalo kita sudah gemuk dari awal itu akan merepotkan diri
kita sendiri. Dan strategi kampanya kita sejak awal itu memnag tidak
mengikuti strategi kampanye konvensional seperti di koran atau televisi.
Strategi kampanye kita, karena fokus di branding partainya anak muda,
kita itu lebih fokus di media sosial seperti twitter, facebook dan instagram.
Di tiga medsos ini PSI serius bahkan DPP punya semua akun itu dan
ditinggat DPW dan DPD diwajibkan memiliki 3 akun medsos tersebut.

Nah itu kita anggap menjadi ruang kampanye yang efektif dan efisien serta
gratis. Jadi kita tidak mau juga partai ini menghabiskan banyak biaya
untuk iklan-iklan di tv yang tidak perlu ataupun dikoran dan majalah. Kita

Universitas Sumatera Utara

mengajarkan anak muda untuk kreatif juga untuk beriklan secara gratis di
medsos.
4. Apa saja kendala yang dihadapi PSI selama proses verifikasi Kementerian
Hukum dan HAM?
Jawab: tentunya banyak kendala-kendala ya, tidak semuanya tidak lancar
kita hadapi di lapangan. Yang pertama itu adalah kalu kita bergadapan
dengan birokrasi baik ditingkat kecamatan, kelurahan karna setiap partai
harus melapor di tingkat kecamatannya sendiri. Misalnya DPC harus
melapor ke Camat, DPD melapor ke kesbangpol tingkat kota, DPW juga.
Kalau tingkat DPW mingkin tidak terlalu banyak kendala tapi di DPC
ketika mereka meminta surat keterangan terdaftar ditingkat kecamatan,
banyak sekali hambatan dalam lambatnya proses birokrasi. Ada yang
lambat ada yang mempersulit juga. Mempersulit ini ada beberapa hal, ada
yang karena mereka tidak tau jobdesk nya kecamatan, ada juga yang malas

menghadapi apa yang kita ajukan dalam proses pembuatan surat
keterangan terdaftar. Ini kadang berbelit-belit sampai kadang ketika sudah
mau deadline baru bisa keluar surat itu. Ada sebagian pengurus tingkat
DPW datang langsung ketingkat DPC untuk membantu mengurus suratsurat tersebut. Itu kalau dari segi birokrasinya. Di masyarakat sendiri kita
menemui beberapa dinamika seperti karna partai baru banyak yang
meneyepelekan dan dianggap tidak serius karna banyak anak-anak muda
bahkan masih ada yang kuliah. Dari awal banyak dijumpai hal-hal seperti
itu hingga ketika sudah seperti sekarang ini banyak yang terbuka matanya
bahwa kita memang benar-benar partai yang serius.

Universitas Sumatera Utara

5. Bagaimana cara mengatasi kendala-kendala tersebut?
Jawab: cara kita tetap persuasif ya dengan birokrasi yang agak rumit kita
sudah ada briefing sebelum proses pengurusan itu. Kita rapat dengan
tingkatan DPCdan DPD. Ada yang DPW datang ke kabupaten atau dari
kabupaten datang ke DPW untuk membriefing bagaimana cara
menghadapi atau bagaimana cara mengurus surat-surat keterangan
terdaftar ini. Bagaimana cara mereka meminta dan bagaiman juga cara
surat menurat yang benar agar birokrasi yang kita hadapi itu bisa lunak.

Karena memang apa yang kita laporkan ini adalah sesuai dengan ketentuan
yang berlaku, tidak ada yang menyalahi. Partai politik baru memang harus
melapor ke camat ke kesbangpol jadi kita punya hak untuk melapor
kesana. Kalau memang tetap ada kendala itu akan kita bentuk tim khusu
dari tingkat DPW untuk datang kesana untuk membawa surat dari lembaga
yang lebih tinggi. Misalnya DPW sudah punya surat dari kesbangpol
Sumut, kita bawa surat itu ke kecamatan tersebut. Atau kalau sudah ada di
tingakat DPD itu kita bawa lagi ke camatnya. Kadang-kadang masih ada
masalah seperti dalam birokrasi lama seperti minta-minta uang pelicin. Itu
menjadi masalah tersendiri juga. Walaupun ada yang tidak meminta itu
tetapi banyak juga yang kita hadapi mungkin lebih dari 50% pihak dari
kecamatan itu yang meminta uang pelicin.
6. Dari semua daerah di Sumut daerah mana saja yang susah dibentuk
pengurusnya?
Jawab: daerah yang agak susah dibentuk itu pertama Deliserdang, Toba
Samosir, Padang Lawas Utara dan Mandailing Natal. Daerah-daerah ini

Universitas Sumatera Utara

sulitnya karena wilayahnya yang sangat luas sementara populasi orang

sedikit dan jumlah kecamatannya banyak. Dan juga karena adanya tradisi
politik yang berbeda-beda. Kalau Sumut kan ada banyak suku dan masingmasing suku ini punya refrensentatif kabupaten masing-masing. Seperti
Tobasa dan Deliserdang beda suku, dengan Nias beda, dengan Karo juga
beda. Kondisi politik suku-suku ini beda juga. Ada yang dengan mudah
sekali kita mendirikan partai politik tetapi seperti di Deliserdang itu beda
apalagi Deliserdang itu salah satu daerah yang luas juga. Dari pantai
sampai gunung ada dan suku di pantai dan gunng juga beda jadi untuk
menyatukan ini juga menjadi tantangan tersendiri. Selain karena luas juga
karena bermacam-macam suku.
7. Apakah sampai sekarang daerah-daerah tersebut belum memiliki
kepengurusan yang tetap?
Jawab: sudah ada penanggungjawabnya tetapi mereka belum selesai
mengurus 50% pengurus di tingkat DPC.
8. Bagaimana tantangan yang dihadapi PSI dengan 5 partai lain yang ikut
mendaftar verifikasi Kemenkumham?
Jawab: kalau menurut yang kami jumpai dilapangan itu tidak ada
tantangan dari partai-partai lain dan tidak ada berpengaruh sama sekali
dengan partai lain seperti idaman, Beringin berkaya. Selain karna
ideologinya berbeda juga kami tidak menemukan mereka dilapangan. Jadi
tidak ada rebutan apa-apa dilapangan, tidak ada bertemu. Paling ditingkat

kota Medan kita bertemu Idaman tetapi ketika di DPC tidak kelihatan.

Universitas Sumatera Utara

Cuman PSI sendiri memang yang bekerja jadi wajar kalau pada akhirnya
PSI yang lolos karena hanya PSI yang melakukan syarat-syarat itu.

Universitas Sumatera Utara

Transkrip Wawancara Dengan Delia Ulfa (Sekjen DPW PSI SUMUT)
Pada Tanggal 18 Juli 2017 Di Kantor DPW PSI SUMUT
Pukul 11.00 WIB

1. Bagaimana PSI mensosialisasikan visi-misi, ideologi dan program partai
dalam perekrutan anggota partai sehingga mampu melewati proses
verifikasi Kementerian Hukum dan HAM?
Jawab: PSI menawarkan kalau memnag ini partai baru, lebih ke anak
muda. Ada syaratnya itu usia maksimal 45 tahun, belum pernah berpartai.
Itu yang menjadi nilai jual PSI ini.
2. Apa strategi yang dilakukan PSI supaya lolos verifikasi kementerian

Hukum dan HAM?
Jawab: kalau kita kampanye khusus tidak ada cuman dalam mencari
penguruh lebih kepada orang-orang terdekat. Terus kita lihat juga
biografinya, karna kalau orang-orang terdekat kita kan kita benar-benar tau
kalau dia belum pernar berpartai. Kalau pendanaan ya dana awal itu dari
pusat. Selanjutnya DPD mengembangkan keuangan sendiri. Misalnya di
Padang Sidempuan mereka buat kantornya jadi café. Dari situ
pendanaannya.
3. Upaya-upaya apa saja yang telah dan akan dilakukan oleh PSI sebagai
partai baru untuk dapat mengikuti Pemilu Legislatif 2019?
Jawab: yang sudah dilakuakn itu pastinya lolos verifikasi kumham. Ini
yang sedang dilakukan kita coba untuk lolos KPU. Setelah itu baru kita
enak bicara Pemilu.
4. Bagaimana PSI menerapkan Trilogi perjuangan PSI?

Universitas Sumatera Utara

Jawab: kita menebarkan solidaritas, contohnya kita di kepengurusan gak
semua satu suku, satu agama, kita beda-beda. Kalo keragaman kita
memang sudah beragam. Di DPP aja gak satu suku. Ada tionghoa, katolik,

ada muslim.dan sampai pada tingkatan terbawah juga sperti itu. Dan satu
lagi PSI ini wajib 30% pengurusnya perempuan.
5. Apa saja kendala yang dihadapi PSI selama proses verifikasi Kementerian
Hukum dan HAM?
Jawab: kalau kemarin dibirokrasinya itu susah. Kita kan minta surat
keterangan dari Lurah, Camat ada beberapa yang susah. Banyak
permintaannya.
6. Bagaimana cara mengatasinya?
Jawab: kita turun langsung kelapangan. Kita punya surat pegangan juga,
berkas-berkas yang diperlukan sebenarnya sudah lengkap cuman kadang
minta berkas lain tetapi tetap kita penuhin juga.
7. Bagaimana tantangan yang dihadapi PSI dengan 5 partai lain yang ikut
mendaftar verifikasi Kemenkumham?
Jawab: kalau persaingan untuk mendapatkan pengurus ada, mungkin
karena orang-orang lebih menonjolkan materi ya. Partai A sudah kasih ini
dan itu tetapi kita cuman bisa meyakinkan aja dengan KTA. Legalitas kita
kan ya cuman KTA aja kalau yang lain kan sudah ini dan itu. Dan partai
kita juga bukan orientasinya ke materi jadi kalau orang sudah orientasinya
materi ya kita tinggalkan.

Universitas Sumatera Utara

Transkrip Wawancara Dengan Raja Juli Antoni (Sekjen DPP PSI)
Pada Tanggal 31 Juli 2017 Melalui Telepon
Pukul 13.00 WIB
1. Bagaimana latar belakang berdirinya PSI?
Jawab: pertama berdirinya PSI merupakan kritik terhadap realitas politik
di Indonesia. Kita melihat di text book, buku-buku politik misalkan tidak
ada perdebatan yang berarti mengenai pentingnya peran partai politik
dalam demokrasi. Tapi kita lihat faktanya justru kelemahan terbesar dari
demokrasi kita justru partai politik itu sendiri. Partai politik mestinya
menjadi “rumah” yang melahirkan pemimpin-pemimpin lokal maupun
nasional melalui pilpres, melalui pemilihan anggota DPR, DPRD, pilkada
dan segala macam. Tapi reformasi yang dimulai sekitar tahun 1998 itu
tidak menghasilkan banyak pemimpin-pemimpin visioner dan progresif.
Coba dari 514 kabupaten/kota siapa yang punya orang kayak pak Ahok di
Jakarta, pak Ridwan Kamil di Jawa Barat, Nurdin Abdullah di Sulawesi
Selatan, atau Risma. Itukan sedikit sekali. Dari 514 itu tidak lebih 10
orang yang betul-betul menjadi pemimpi di provinsi atau kabupaten/kota
yang menghasilkan sesuatu yang bermanfaat, yang mengerti apa yang
dibutuhkan oleh masyarakat, mengelola anggaran dengan transparan.
Ekonomi rakyat tidak hanya dibibir tapi betul-betul memiliki dampak yang
dirasakan masyarakat. Ini kenapa? Karena budaya politik gagal menjadi
rumah, menjadi “pabrik” yang melahirkan pemimpin-pemimpin yang
keren. Padahal pekerjaan dari partai politik pada akhirnya itu justru

Universitas Sumatera Utara

harusnya melahirkan orang-orang yang memiliki moral yang baik dan
pada saat yang bersamaan juga mempunyai kemampuan menata atau
menjawab aspirasi masyarakat. Kenapa PSI lahir, karena kita ingin
memperkuat demokrasi yang ditopang atau demokrasi itu mensyaratkan
adanyaa partai politik yang juga sehat.
2. Bagaimana penerapan trilogi perjuangan PSI?
Jawab: tidak mudah karena memang politik itu sudah terlanjur dianggap
sebagai sesuatu hal yang kotor, yang buruk. Jadi mustahil lah bagi
kebanyakan orang bahwa politik itu bisa memberikan kebajikan. Trilogi
itu turunan dari DNA PSI tentang keberagaman dan kebajikan. Kebajikan
itu kita tafsirkan sebagai anti korupsi, keragaman itu kita tafsirkan sebagai
anti intoleransi. Itu masalah terbesar di negri ini. Intoleransi dinegri ini
terjadi dimana-mana. Tantangannya itu ya. Kita banyak berkomunikasi di
media sosial untuk menunjukkan apa yang kita pikirkan dan untuk kita
perjuangkan bersama-sama Tantangannya memang banyak tapi untungnya
dengan komunikasi yang baik semua jalan dengan baik, kendala-kendala
teratasi.
3. Bagaimana PSI mensosialisasikan visi-misi, ideologi dan program partai
dalam perekrutan anggota partai sehingga mampu melewati proses
verifikasi Kementerian Hukum dan HAM?
Jawab: yang pertama adalah modal sosial. Sosialisasi yang dulu pernah
ada kita budayakan. Social capital yang dimiliki oleh pengurus DPP disini
menjadi modal awal. Kita mencari teman yang ada di daerah lain. Dalam
social capital itukan ada hubungan hostoris, ada trust atau kepercayaan.

Universitas Sumatera Utara

Jadi kita coba rajut misalnya ada teman diajak ngobrol, teman organisasai
yang masih percaya kepada saya, teman yang berintegritas, teman yang
paham kepada saya. Teman-teman yang lain juga begitu mencari relasi.
Ketemulah misalnya Fuad dari sumut, di Aceh cari teman, di Riau cari
teman. Jadi itu adalah pertemanan yang mengandalkan jaringan dan trust
atau kepercayaan. Dengan dua social capital itulah kemudian kita mulai
melebarkan kelingkaran yang lebih besar. Tadi yg pertama itu lingkaran
kecil kemudian lingkaran besar dengan adanya pertemuan-pertemuan
intensif. Akhirnya kemudian PSI berhasil menjadi satu-satunya partai yang
lolos verifikasi Kementerian hukun dan HAM.
4. Apa strategi yang dilakukan PSI supaya lolos verifikasi kementerian
Hukum dan HAM?
Jawab: pendanaan partai yang paling pasti adalah adanya partisipasi.
Kantor cabang seluruh privinsi itu adalah rumah-rumah pengurus partai.
Kita pinjam sebagai bascame kawan-kawan. Itu partisipasi. Kalau media,
PSI tidak memiliki media seperti partai lain yang punya stasiun tv, punya
koran. Tetapi balik lagi modal sosial seperti yang saya sebutkan tadi. Ada
yang punya teman wartawan ditambah lagi dengan strategi marketing
politik kita membuat diferensiasi dengan partai-partai lain. Salah satunya
adalah dari segi kemudaan dimana anggota partai benar-benar muda dan
belum pernah ikut partai politik sebelumnya, diferensiasi dari usia yang
harus dibawah 45 tahun. Strategi ini juga menjadi marketing untuk kita
membuat diferensisi dengan menarik bagi media, menarik bagi wartawan.
Selain itu adalah media sosial, seperti kita tau media sosial merupakan

Universitas Sumatera Utara

flatform yang menjadi tempat anak-anak muda bersosialisasi. Makanya
kita fokuskan partai juga serius dimedia sosial. Makanya sampai hari ini
followers fanpage kita itu nomor 2 setelah gerindra. Enchanment nya
sangat tinggi, jadi media sosial juga menjadi salah satu strategi kita.
5. Apa saja kendala yang dihadapi PSI selama proses verifikasi Kementerian
Hukum dan HAM?
Jawab: kendala tentu yang pertama di internal. Komitmen teman-teman ini
juga beragam, namanya anak muda dalam proses pencarian jati diri juga.
Kadang-kadang ada yang sudah bergerak setengah jalan kemudian putus.
Jadi kita ganti ditengah jalan, kalau tidak memenuhi target misalnya. Kita
juga harus lihat komitmen nya. Jadi ada variasi dimana komitmennya tidak
sama, tidak semuanya solid. Tapi alhamdulilah akhirnya kita bisa
melakukan seleksi alam lah kira-kita, akhirnya kita berhasil biarpun
banyak yang gugur ditengah jalan. Kendala lain adalah dari pemerintahan
itu sendiri. Informasi yang tidak clear dari kemendagri misalkan
kecamatan atau bupati sehingga teman-teman mengalami kesulitan untuk
mendapatkan

surat

keterangan

terdaftar

dari

kesbangpol.

Tapi

alhamdulilah bisa diatasi dengan kerja keras, komunikasi yang intensif
dilakukan di provinsi, kabupaten/kota maupun kecamatan.
6. Bagaimana tantangan yang dihadapi PSI dengan 5 partai lain yang ikut
mendaftar verifikasi Kemenkumham?
Jawab: kalau perebutan anggota tidak ada karena kita memiliki segmen
yang spesifik, orang yang tidak pernah berpartai. Bukan partai daur ulang

Universitas Sumatera Utara

jadi kita tidak punya kendala seperti itu. Mungkin adalah sedikit kendala
tetapi tidak menjadi faktor signifikan yang menghalangi proses verifikasi.
7. Daerah mana saja yang susah dibentuk pengurusnya?
Jawab: sebenarnya tidak ada pattern dimana masalahnya. Misalkan Papua
infrastrukturnya relatif tidak baik tapi berjalan dengan baik. Tetapi papua
barat agak lambat, jadi tegantung juga ke personal leadership nya. Daerah
jawa lebih berat karena penetrasi partai politik sudah cukup kuat,
kesadaran orang terhadap politik cukup tinggi jadi diskusinya jadi lebih
lama untuk meyakinkan orang, dengan jumlah kabupaten/kota nya yang
banyak, kecamatannya juga banyak jadi butuh waktu yang lebih panjang
lagi untuk menjalankannya. Mengatasinya lagi-lagi dengan komunikasi
yang efektif, membuat kader kerja yang real.
8. Upaya-upaya apa saja yang telah dan akan dilakukan oleh PSI sebagai
partai baru untuk dapat mengikuti Pemilu Legislatif 2019?
Jawab: sekarang fokus proses verifikasi KPU

Universitas Sumatera Utara