Partai Politik: Studi Deskriptif Proses Pendirian Partai Solidaritas Indonesia

BAB II
DESKRIPSI PARTAI SOLIDARITAS INDONESIA
II.1. Latar Belakang dan Profil Partai Solidaritas Indonesia
Partai politik bukanlah seperti kebutuhan pokok, parati politik baru
menjadi kebutuhan jika partai politik itu berhasil menawarkan perubahan,
kebahagiaan atau gagasan tentang masa depan yang lebih baik. Tanpa itu, partai
politik hanya akan menjadi sekumpulan elit yang tidak terhubung sama sekali
dengan rakyat banyak. Untuk itulah Partai Solidaritas Indonesia hadir. Menyemai
kembali hubungan tak terpisahkan antara partai politik dengan rakyat, juga
membangun sebuah partai moderen yang sejalan dengan kebutuhan zaman, serta
tentu saja bukan hanya hadir sebagai partai baru, tetapi juga menghadirkan
karakter dan cara berpolitik yang baru. Sebuah kutipan dari Ketua Umum Partai
Solidaritas Indonesia Grace Natalie20
Melihat kondisi era reformasi yang sudah berusia lebih dari belasan tahun
lamanya. Tidak dapat dipungkiri banyak kemajuan yang telah dicapai, kini rakyat
merayakan mewahnya kebebasan berserikat, berkumpul dan kebebasan pers yang
pada masa lalu mahal harganya. Terpilihannya pemimpin dari kalangan rakyat
biasa adalah indikasi bahwa demokrasi telah berubah di Indonessia. Seorang
pemimpin yang lahir dari rahim reformasi. Pemimpin baru yang tak terkait dengan
rejim masa lalu. Sejarah akan mencatat, inilah kali pertama Indonesia dipimpin
oleh seorang dari kalangan rakyat biasa, bukan berdarah biru atau pun tentara.


20

Tim PSI, ABC Partai Solidaritas Indonesia, Jakarta , 2015. Hal: 1

29
Universitas Sumatera Utara

Namun dinamikai politik nasional terlihat sangat dinamis. Apakah presiden dari
kalangan masyarakat biasa in akan efektif.
Namun masih banyak amanah reformasi yang belum terwujud. Janji
kesejahteraan masih jauh panggang dari api. Angka kesenjangan antara si kaya
dengan si miskin kian menganga. Korupsi masih menjadi musuh utama
pembanguan. Perilaku intoleransi di berbagai daerah masih menghantui beberapa
kelompok minoritas di tanah air. Salah satu akar dari deretan masalah di atas
adalah partai politik.
Demokrasi telah meletakkan peran sentral parati politik sebagai wadah
yang menyalurkan dan mengagregasi aspirasi, tuntutan dan harapan rakyat.
Memalui para kadernya di legislatif dan eksekutif, kebijakan menyakut hidup
orang banyak diputuskan. Politik mengatur kebijakan untuk bersama, sejatinya

adalah tugas moral suci partai poitik. Namun kebijakan parati politik yang
harusnya bermuara pada kepentingan publik, diputar-arah menjadi membela
kepentingan segelintir elit. Rahim partai politik masih pelit melahirkan pemimpin
(gubernur/bupati/walikota) pro rakyat yang jumlahnya masih dapat di hitung
dengan jari. Partai-partai politik yang ada sekarang telah terjebak kepada
kepentingan rantai ekonomi politik antar elit partai yang lain saling berkelindan.21
Dalam konteks ini persepsi negatif dan apatise politik di tengah
masyarakat wajar saja berkembang. Namun, seperti yang telah Arief Budiman,
seorang intelektual-aktivis “ sistem kepartaian merupakan inti dari sistem politik
yang demokratis. Memusuhi partai sebagai sistem sama saja dengan

21

Ibid.,Hal: 04

30
Universitas Sumatera Utara

menghancurkan demokrasi. Yang harus dimusuhi adalah orang-orang yang
sekarang ada di partai politik.” 22

Sebuah kehadiran partai politik baru bisa dijadikan solusi altenatif. Sebuah
partai yang dapat memutus rantai tali-temali kepentingan ekonomi-politik elit
yang tak segan mengorbankan kepentingan rakyat. Tentu saja partai baru yang
benar-benar baru. Paratai politik baru yang menawarkan kebaharuan dari segala
perspektif dan aksi politik. Bukan baru yang mengaku baru tapi sejatinya hasil
daur ulang spirit partai-partai lama.
Partai Solidaritas Indonesia berkeyakinan, partai baru adalah sebuah
kebutuhan karena PSI percaya bahwa sirkulsi kekuasaan tanpa diisi oleh sirkulasi
generasi hanya akan menjadi ajang reproduksi maasa lalu, tanpa ada sesuatu yang
benar-benar baru. Lebih jauh Partai Solidaritas Indonesia didirikan, untuk
menggalang gerakan politik yang dilandasi oleh rasa solidaritas untuk
kemanusiaan.23
Partai Solidaritas Indonesia atau disingkat PSI adalah partai politik baru
yang didirikan pada tanggal 16 november 2014 berdasarkan Akta Notaris
Widyatmoko, SH No. 14 Tahun 2014. Pada tanggal 16 Desember 2014, Dewan
Pimpinan Pusat PSI (DPP PSI) mengajukan secara resmi surat pendaftaran
sebagai parati politik. Selanjutnya Kementrian Hukum dan HAM secara resmi
meminta DPP PSI unruk melengkapi syarat-syarat pembentukan Parati Politik
sesuai dengan Undang-Undang No. 2 tahun 2011 tentang Partai Politik.
Melangkapi syarat-syarat pembentukan Partai Politik inilah yang menjadi tugas

22
23

Ibid.
Ibid.,Hal: 5

31
Universitas Sumatera Utara

pengurus PSI di semua Level kepemimpian guna memastikan PSI lolos verifikasi
Kementrian Hukum dan HAM.24
Partai Solidaritas Indonesia sama seperti dengan partai lain mempunyai
Visi dan Misi sebagai tujuan perjuang partai, adapun Visi dan Misi dari PSI
seperti tertuang dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga yaitu:
Visi PSI adalah Indonesia yang berkarakter kerakyatan, berkemanusiaan,
berkeragaman, berkeadilan, berkemajuan dan bermartabat.25
Misi dari PSI adalah sebagai berikut:26
1. Menggalang kekuatan nasional malalui sebuah kepemimpinan politik yang
ideologis, terorganisir dan terstruktur.
2. Menggalang perjuangan politik dengan nilai solidaritas nasional

melanjutkan agenda reformasi dan demokratisasi
3. Membangun kembali semangat republikaanisme, merajut kembali rasa
kebangsaan yang terserak, menanam kembali benih-benih idealisme,
mendirikan kembali benteng-benteng kebhinekaan dan membangun
kembali pondasi gotong-royong
4. Mendorong martabat Indonesia dalam pergaulan Internasional sesuai
prinsip politik bebas aktif dengan melihat kondisi geopolitik internasional
yang sedang berkembang.
Partai Solidaritas Indonesia berlambangkan segi empat merah dengan
gambar kepalan tangan menggengam bunga mawar berwarna putih, bertulisakan
24

Ibid.,Hal: 3
Tim PSI, Anggaran Dasar/ Anggaran Rumah Tangga PSI, 2015, pasal 4
26
Ibid., pasal 5
25

32
Universitas Sumatera Utara


PSI dengan huruf P yang terbuka. Arti dari lambang tersebut adalah sebgai
berikut:27
1. Warna

dasar

merah

melambangkan

keberanian,

warna

putih

melambangkan kesucian dan kejujuran, warna hitam melambangkan
kesetiaan, solidaritas dan kekuatan.
2. Tulisan PSI merupakan singkatan dari Partai Solidaritas Indonesia.

Dengan huruf P terbuka menunjukan PSI adalah partai terbuka.
3. Bunga mawar putih adalah lambang solidaritas interasional dengan
gagasan demokrasi substantif yang juga termaktub dalam UUD 1945.
4. Lima kelopak luar melambangkan pancasila dan tiga kelopak dalam
menujukan Trisakti.
5. Kepalan tangan putih melambangkan tekad yang suci, optimis, pantang
menyerah dan selalu kuat memegang teguh prinsip dan cita-cita bangsa.
6. Warna merah sebagai latar belakang menunjukan bahwa PSI selalu berani
dalam setiap gerakan politiknya, tanpa pernah gentar pada siapapun yang
coba menghalangi cita-cita bangsa indonesia.
Ide bunga mawar ini terinspirasi dari kutipan pidato Soekarno tanggal 29 Jui 1956
di Semarang “Bunga Mawar tidak mempropagandakan harum semerbaknya,
dengan sendirinya harum semerbaknya itu tersebar di sekelilingnya.”28
Sktuktur kepemimpinan PSI dibangun seramping mungkin untuk
efektifitas dan efesiensi kerja-kerja politik menyiapkan verifikasi Kementrian
Hukum dan HAM dan verifikasi KPU. Dewan Pimpinan Pusat Partai Solidaritas
27
28

Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga pasal 1 dan 2

Op.cit ,Hal:11

33
Universitas Sumatera Utara

Indonesia (DPP PSI) terdiri dari 9 (sembilan) orang. Ketua Umum DPP PSI
adalah Grace Natalie Louisa. Terakhir menjadi CEO Saiful Mujani Research and
Counsalting (SMRC) salah satu lembaga konsultan politik yang memiliki
kredibilitas di Indonesia. Sebeumnya Grace Natalie menjadi presenter di SCTV
dan TV One. Sekretaris Jendral DPP PSI adlah Raja Juli Antoni. Ia merupakan
Ketua Umum Pimpinan Pusat Ikatan Remaja Muhammadiyah ( PP IRM sekarang
IPM tahun 200-2002) dan direktur eksekutif MAARIF Institute for Culture and
Humanity tahun 2005- 2009 sebelum menjabat sebagai sekretaris jendral DPP
PSI.29
Dewan Pimpinan Wilayah Partai Solidaritas Indonesia (DPW PSI) adalah
kepemimpinan PSI di level provinsi yang terdiri dari 7 (tujuh) orang yaitu ketua, 2
(dua) orang Wakil Ketua, Sekretaris, Wakil Sekretaris, Bendahara dan Wakil
Bendahara. Dewan Pimpinan Daerah Paratai Solidaritas Indonesia (DPD PSI)
merupakan kepemimpinan PSI di level Kabupaten/Kota yang terdiri dari 5 (lima)
orang yaitu; Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris, Wakil Skretaris dan Bendahara.

Dewan Pimpinan Cabang Partai Solidaritas Indonesia (DPC PSI) adalah
kepemimpinan di level kecamatan yang terdiri dari 3(tiga) orang yaitu Ketua,
Sekretaris, Bendahara.

II.2. Prinsip Politik Partai Solidaritas Indonesia
Sebuah Partai Politik akan mendapatkan dukungan dari pendukungan
haruslah menjalankan prinsip dari organisasinya, demikian pula Partai Solidaritas
29

Op. cit. Hal:9

34
Universitas Sumatera Utara

Indonesia memiliki Prinsip politik dalam menjalankan roda organisasinya. PSI
merangkunnya menjadi 9 (sembilan) Prinsip Dasar PSI meliputi;30
1. Partai Moderen: Terbuka, demokratis, terpimpin, berbasis platform,
budaya partipasi, berkemajuan
Terbuka; PSI terbuka untuk seluruh warga negara Indonesia yang sudah
memenuhi syarat perundang-undangan partai politik. Terbuka untuk

seluruh latar belakang etnis, agama, suku, ras, keyakinan, gender dan
latar belakang sosial lainya. Berpandangan terbuka, tidak sektarian
daneksusif.
Demokratis; PSI dalam menjalankan organisasinya menghormati
prinsip-prinsip demokrasi yang mengedepakan musyawarah mufakat,
keteraturan organisasi, penghormatan terhadap kebebasan berpendapat,
menolak diskriminasi (agama, gender, suku, etnus, dll)
Terpimpin; dalam struktur organisasinya PSI menganut sistem organisasi
yang terpimpin dengan kepemimpinan politik tertinggi dibawah Dewan
Pembina Dewan Pimpinan Pusat. Sementara kepemimpinan eksekutif
administratif partai sepenuhnya dibawah dewan Pimpinan Pusat.
Pemisahan kepemimpinan politik dan kepemimpinan administratif
diyakini sebagai langka baru untuk melakukan perbaikan dalamsistem
kepartaian Indonesia.
Berbasis Platform; salah satu strategi yang paling efektif untuk
menciptakan kondisi partai beranggotakn masa yang sebenarnya adalah
proses pengembangan program dasar secara demokratis. Program30

ABC Partai Solidaritas Indonesia Ibid, Hal ; 12-24


35
Universitas Sumatera Utara

program dasar untuk partai demokratis, dimana indentitas politik dan
kepentingan bersama yang dimiliki semua anggota seharusnya
diekpresikan, tidak hanya terdapat dalam hasil akhir proses perumusan
teks tertulis. Proses pengembangan program itu sendiri juga sama
pentinganya dan bahwa sering kali jauh lebih penting. Mengembangkan
program dasar partai bukanlah tugas yang hanya dapat dilakukan oleh
para pakar, meskipun pakar-pakar ini tentu saja dapat memeinkan
peranan yang menentukan dan produktif, namun peranan mereka akan
tetap terbatas. Lebih penting lagi untuk melibatkan semua anggota partai
untuk terlibat dalam proses pengembangan ini dengan cara yang jelas
dan matang.
Budaya Patisipasi; hal ini sering kali terkait dengan tahap pembanguan
tertentu di dalam budaya politik. Struktur masyarakat feodal yang
dikombinasikan dengan sistem politik otoriter monarkis dan melahiran
budaya politik yang otoriter dan clientelism. Hal ini merupakan hasil
dari tindakan yang sudah mengakar dimasyarakat berdasarkan
pengalaman politik sehari-hari. Budaya politik clientelism berdasarkan
pada pemikiran bahwa keberadaan politik pada dasarnya merupakan
proses timbal balik yg tidak setara. Timbal balik tersebut, sejalan dengan
tahap pembanguan struktur politik pada fase pra demokrasi, dan pada
intinya terdiri dari unsur harapan bahwa pemimpin yang otoriter akan
memberikan perlindungan, sumber daya dan kemungkinan promosi, dan
sebagai gantinya pemimpin tersebut akan mendapatkan dukungan dan
loyalitas. Untuk dapat bekerja dan mengamankan legitimasi partai

36
Universitas Sumatera Utara

demokratis, maka PSI harus secara seksama membentuk demokrasi
internal partai yang berorientasi pada pertisipasi. Langkah-langkah
pembangunan budaya ini harus efektif dan dapat dipercaya serta tidak
mengesampingkan efektifitas organisasi.
Berkemajuan; partai yang modren adalah partai yang bisa menjawab
perkembangan zaman. Gerakannya selalu dinamis dan bergerek maju
sesuai kebutuhan rakyat dan negara. Prinsip-prisip politiknya adalah
prinsip yang kontemporer, tidak tersandra dalam kunkungan ideologi
yang bisa menjawab persoalan kekinian. Buakn yang ideologi yang anti
kritik dan tidak bisa dirubah layaknya kitab suci. Hanya dengan
membangun PSI yang berkemajuan, maka PSI akan selalu relevan
sebagai partai yang solutif bagi kebutuhan rakyat bnyak.
2. Kemajemukan/Pluralisme
Legitimasi PSI sebagai partai yang menjunjung tinggi kemajemukan
tidak hanya sebatas kata-kata tapi menjadi nafas dan prinsip PSI dalam
organisasi maupun gerakannya. Ini menjadi prinsip dasar yang wajib di
pahami oleh seluruh kader di setiap tingkatan. Indonesia adalah bentuk
kemjemukan itu sendiri, Indonesia adalah mozaik yang di bentuk dari
warna-warni suku, agama dan budaya. PSI menyadari bahwa bhinneka
tunggal ika adalah sebuah prinsip yang senantiasa menjadi nfas poltik
dalam setiap program dan gerakannya. Perbedaan adalah takdir ilahi
yang tidak bisa dirubah, kemajemukan merupakan takdir historis
Indonesia. Untuk itu PSI sebagai partai baru senantiasa mewajibkan
kader-kadernya untuk memberikan penghormatan yang tingg pada

37
Universitas Sumatera Utara

kemajemukan tersebut dan menerimanya sebagai takdir Ilahi dan takdir
historis.
3. Demokrasi Subtantif/Demokrasi Sosial
Demokrasi libertarian berarti pengakuan hak-hak asasi sipil dan politik
saja. Penganut demokrasi liberal ini percaya bahwa kebebasan
diakomodasi paling baik oleh sistem ekonomi pasar bebas tanpa
pembatasan harga milik pribadi. Integrasi sosial dicapai dengan
benrlandaskan

kepercayaan

pada

sistem

kontak

bebas.

Sebaliknya,demokrasi subtantif/ demokrasi sosial berarti pengakuan atas
kelima kategori hak asasi manusia yaitu hak sipil, politik, sosial,
ekonomi dan kebudayaan. Demokrasi subtantif juga menolak jika politik
hanya di lihat sebagai sirkulasi kekuasaan periodik ( lima tahunan jika di
Indonesia), tanpa adanya pembangunan kemajuan di atas lima hak warga
negara tersebut. PSI memiliki keyakinan, bahwa politik sejatinya adalah
membuat kehidupan warga negara menjadi lebih baik dari waktu ke
waktu, bukan hanya penggantian elit tapi perubahan nasib secara
keseluruhan.

Bukan hanya perubahan dalam penghasilan ekonomi,

tetapi juga peningkat standar kebahagian dan kelayakan hidup.
Termasuk perasaan aman dan terminologi human security atau
keamanan insani; bebas dari perasaan takut dan terpenuhi kebutuhan
hidup dasarnya.
4. Demokrasi Ekonomi
Gagasan demokrasi eknomi tercantum eksplisit dalam dalam konstitusi
sebagai hukum tertinggi di negara kita. UUD NKRI Tahun 1945

38
Universitas Sumatera Utara

memang mengangdung gagasan demokrasi politik dan sekaligus
demokrasi ekonomi. Artinya, dalam pemegang kekuasaan tertinggi di
negara kita adalah rakyat, baik di bidang politik maupn ekonomi.
Seluruh sumber daya politik dan ekonomi dikuasasi oleh rakyat yang
berdaulat.

Prinsip-prinsipp

perekonominan

nasional

yang

harus

diselenggarakan berdasarkan atas demokrasi ekonomi yang jelas
termaksud dalam UUD 1945, menyebabkan kenstitusi negara kita itu
berbeda dengan konstitusi negara lain.
5. Kesetaraan dan Keadilan Gender
Kesetaraan gender bagi PSI berarti kesamaan kondisi bagi laki-laki dan
perempuan untuk memperoleh kesempatan serta hak-haknya sebagai
manusia agar mampu berperan dan berpartisipasi dalam kegiatan politik,
hukum, ekonomi, sosial budaya, pendidikan dan pertahanan dan
keamanan nasional (hankamnas) serta kesamaan dalam menikmati hasil
pembanguanan tersebut. Kesetaraan gender juga meliputi penghapusan
diskriminasi dan ketidak adilan struktural, baik terhadap laki-laki
maupun perempuan. Keadilan gender bagi PSI adalah suatu proses dan
perlakuan adil terhadap perempuan dan laki-laki. Dengan keadilan
gender berarti tidak ad pembakuan peran, beban ganda, subordinasi,
marginalisasi dan kekerasan terhadap perempuan maupun laki-laki.
Bagi PSI, terwujudnya kesetaraan dan keadilan gender ditandai dengan
tidak adanya diskriminasi antara perempuan dan laki-laki, dan dengan
demikian mereka memiliki akses, kesempatan berpartisipasi, dan kontrol
atas negara serta memperoleh manfaat yang setara dan adil dari proses

39
Universitas Sumatera Utara

politik. Memiliki akses dan partisipasi berarti memiliki peluang atau
kesempatan untuk menggunakan sumber daya dan memiliki wewenang
untuk mengambil keputusan terhadap cara penggunaan dan hasil sumber
daya tersebut. Memiliki kontrol berarti memiliki kewenangan penuh
untuk mengambil keputusan atas segala sektor. Sehingga memperoleh
manfaatyang sama dari seluruh proses politik.
6. Negara Kesejahteraan
Mandat negara republik Indonesia adalah negara kesejahterahan, hal ini
jelas termaktub dalam UUD 1945. PSI memberi makna negara
kesejahteraan sebagai model idea pembangunan yang difokuskan pada
peningkatan kesejahterahan melalui pemberian peran yang lebih penting
kepada negara dalam memberikan pelayanan sosial secara universal dan
komprehensif kepada warganya.
Negara kesejahteraan sangat erat kaitannya dengan kebijakan sosial yang
di banyak negara mencakup strategi dan upaya-upaya pemerintah dalam
meningkatkan kesejahteraan warganya, terutama melalui perlingdungan
sosial yang mencakup jaminan sosial, maupun jaring pengamanan sosial.
Negara kesejahteraan tidak hanya mencakup deskripsi mengenai sebuah
cara pengorganisasian kesejahterahan atau pelayanan sosial. Malainkan
juga sebuah konsep normatif sistem pendekatan ideal yang menekan
bahwa setiap orang harus memperoleh pelayanan sosial sebagai haknya.
PSI menginginkan sebuah negara yang hadir, bukan megara yang
mennyerahkan nasib warga negaranya kepada sektor privat. Beberapa
sektor yang langsung menyentuh kehidupan rakyat banyak haruslah

40
Universitas Sumatera Utara

menjaditanggung jawab negara. Terutama sektor pendidikan, kesehatan,
pengolahan air dan listrik dan pemenujan kebutuhan pangan.
7. Hak Asasi Manusia
PSI memberikan penghormatan yang tinggi pada hak asasi manusia.
HAM adalah hak dasar yang dimiliki oleh seseorang sejak lahir sampai
mati sebagai anugrah dari Tuhan Yang Maha Esa. Semua orang
memiliki

hak

untuk

menjalankan

kehidupan

dan

apa

yang

dikehendakinya selama tidak melanggar norma dan tata nilai dalam
masyarakat. PSI berpendirian bahwa hak asasi ini sangat wajib untuk
dihormati, dijunjung tinggi serta dilindungi oleh negara, hukum dan
pemerintah. Setiap orang sebagai harkat dan martabat manusia yang
sama antara satu orang dengan lainnya yang benar-benar wajib untuk
dilingdungi dan tidak pembeda hak antara satu dengan lainya. Kader PSI
di seluruh tingkatan wajib untuk menujukan penghormatan pada setiap
hak asasi manusia, karena hak ini adalah hak yang melekat pada diri
setiap manusia sejak dirinya lahir dan tidak dapat di kurangi apalagi
dihilangkan oleh siapapun dalam kondisi apapun selama manusia
tersebut hidup. Sebagai contoh; tidak seorangpun dari kita untuk
memilih terlahir sebagai orang jawa, bugis, padang, cina atau apapun.
Semua itu adalah identitas yang melekat sejak kita lahir, dia adalah
identitas yang terlahir karena kehendak yang kuasa, karenanya setiap
orang tidak bisa mendapat ketidakadilan karena identitas yang sudah
melekat pada dirinya tersebut.
8. Penghormatan Ekologis

41
Universitas Sumatera Utara

PSI berpendirian bahwa manusia dan alam adalah sebuah kosmos yang
tidak terpisahkan, tindakan manusia akan berpengaruh terhadap
lingkungan hidup, demikian pula pada proses alamiah yang terjadi pada
lingkungan hidup akan berakibat langsung pada daya hidup manusia.
PSI menetapkan prinsip dukungan terhadap pelestarian lingkungan hidup
dalam bentuk; (1) sikap hormat terhadap alam (Respect for nature)
hormat terhadap alam merupakan suatu prinsip dasar bagi manusia
sebagai bagian dari alam semesta seluruhnya. Jadi alam mempunyai hak
untuk dihormati. (2) prinsip tanggung jawa (moral responssibility for
nature) bahwa setiap kader dituntut dan terpanggil untuk bertanggung
jawab dalam memelihara alam semesta ini sebagi milik bersama dengan
rasa memiliki yang tinggi seakan milik pribadinya. Jadi alam di
ekspoitasi dengan rasa tanggung jawab menjaga kelestariannya. (3)
solidaritas kosmis (cosmic Solidarity) bahwa kader didorong untuk
menyelamatkan lingkungan hidup. Juga mendorong kader untuk
mengambil kebijakan yang pro alam, pro lingkungan hidup atau
menentang setiap tindakan yang merusak alam. (4) prinsip kasih sayang
dan kepedulian terhadap alam (caring for nature) bahwa setiap kader
memiliki prinsip moral satu arah, menuju yang lain tanpa mengharapkan
balasan. Tidak sidasarkan pada kepentingan pribadi tetap kepentingan
alam. Dimana semakin mencintai dan pedulu kepada lama, manusia
semakin berkembang menjadi manusia yang matang, sebagai pribadi
dengan identitasnya yang kuat. Karena alam memang menghidupkan,
tidak hanya dalam pengertian fisik, melainkan mental dan spiritual. (5)

42
Universitas Sumatera Utara

prinsip “no harm” yang artinya; karena manusia mempunyai kewajiban
moral dan tanggung jawab tehadap alam, jadi manusia tidak akan mau
merugikan alam secara tidak perlu. (6) prinsip hidup sederhana dan
selaras dengan alam. Pada prinsip ini penekanannya pada nilai, kualitas,
cara hidup yang baik dan bukan kekayaan, sarana, standart material.
Bukan rakus dan tamk mengumpulkan harta dan memiliki sebanyakbanyaknya, yang lebih penting adalah mutu kehidupan yang baik dan
bersahaja. (7) prinsip keadilan, prinsip ini tidak berbicaratentang
perilaku

manusia

terhadap

alam

semesta.

Tetapi

tentang

bagaimanamanusia harus berprilaku satu terhadap yang lain dalam
kaitan dengan lam semesta dan bagaimana sistem sosial harus diatur
agar berdampak positif pada kelestarian lingkungan hidup. Prinsip ini
masuk dalam wilayah politik ekologi, dimana pemerintah dituntut untuk
membuka peluang dan akses yang sama bagi semua kelompok dan
anggota masyarakat dalam ikut menetukan kebijakan publik (khsusnya
dibidang lingkungan hidup) dan dalam memanfaatkan alam ini bagi
kepentingan vital manusia. (8) prinsip integritas moral, prinsip ini
terutama dimaksudkan untuk pengurus partai. Dimana agar pengurus
partai mempunyai sikap dan

perilaku moral yang terhormat serta

memegang teguh prinsip-prinsip moral yang mengamankan kepentingan
publik. Pengurus PSI harus berprilaku bersih dan disegani oleh publik
karena mempunyai kepedulian yang tinggi terhadap kepentingan
masyarakat. Jadi ia dituntut untuk bertindak dan menjaga nama baik

43
Universitas Sumatera Utara

sebagai orang yang baik dan terhormat, dengan tidak menyalahgunakan
kekuasaannya.
9. Keadilan Sosial
Sila kelima dari Pancasila jelas menyebutkan prinsip keadilan kosial
bagi seluruh rakyat Indonesia. Konsep keadilan sosial telah menjadi
telah menjadi salah satu pemikiran filosofis presiden Soekarno. Hal ini
ditegaskan dalam sebuah pidato tentang Pancasila. Adapun menurut
Soekarno arti dari kata keadilan sosial itu adalah “keadilan sosial ialah
suatu masyarakat atau sifat suatu masyarakat adil dan makmur,
berbahagia buat semua orang, tidak ada penghinaan, tidak ad
penindasan, tidak ada penghisapan, tidak ad sebagai yang saya katakan
di dalam kuliah umum beberapa bulan lalu –exploitation de l‟homme
parl‟homme.”
Sebagimana Soekarno, PSI sangat memprioritaskan nilai keadilan dan
menjujung tinggi hidup nilai hak-hak asasi manusia dalam konsep hidup
berbangsa dan bernegara. Sudah tentu, lahirnya gagasan tentang defenisi
keadilan sosial ini merupakan hasil refleksi Soekarno tentang masa gelap
sejarah

bangsa

Indonesia.

Bangsa

Indonesia

telah

mengalami

penderitaan, penindasan, penghinaan dan penghisapan oleh penjajahan
Belanda dan Jepang. Penyataan teks di atas membuktikan bahwa
Soekarno ingin mencanangkan keadilan sosial sebagai warisan dan etika
bangsa Indonesia yang harus diraih. Upaya agar keadilan sosial dapat
terwujud, maka keadilan sosial itu harus dimulai dari hidup
bermasyarakat. Soekarno menyadari bahwa negara Indonesia yang

44
Universitas Sumatera Utara

terdiri dari berbagai macam suku bangsa dkan mencapau keadilan sosial
asalkan rakyat Indonesia telah dipersatukan menjadi satu bangsa, yakni
bangsa Indonesia. Pemahaman aspek persatuan ini jelas tidak bisa
terlepas dari aspek “rasa” setiap orang. Rupanya konsep tentang
persatuan bangsa ini sudah lama digagas oleh Soekarno. Hal ini dapat
dibaca dalam isi pidatonya: Kita hendak mendirikan suatu negara
“semua buat semua”. Bukan buat satu orang, bukan buat satu golongan,
baik golongan bangsawan, maupun golongan yang kaya, tetapi “sumua
buat semua.”

II.3. Partai Solidaritas Indonesia Sebagai Partai Politik Baru
PSI sebagai Partai baru yang konsisten merekrut pengurusnya yang bukan
bagia dari partai politik lama tidak punya ketersambungan dengan kekuatan
politik lama. Dengan demikian PSI bisa secara konsiten melakukan gerakan
politik yang sama sekali baru tanpa harus tersandra dengan kepentingan politik
lama, klientalisme, rekam jejak yang buruk, beban sejarah dan citra yang buruk
terhadap partai politik sebelumnya. Sejalan dengan pernyataan Sekretaris Jendral
PSI Menurut Raja Juli Antoni31, sejak awal PSI didirikan dengan sebuah
keyakinan bahwa sebenarnya banyak orang baik di negeri ini, dan sebenarnya kita
tidak kekurangan stok orang baik di negeri ini. Yang kurang adalah orang-orang
baik itu enggan untuk terlibat langsung dalam sebuah proses pengambilan
keputusan misalnya di parlemen, sehingga akhirnya politik itu dikuasai oleh
31

Psi.id.2017.Mengenal Partai Baru, dikutip dari https://psi.id/berita/2017/06/12/mengenal-partaibaru/ pada tanggal 1 Juli 2017, pukul 15: 32 WIB

45
Universitas Sumatera Utara

orang-orang yang memang kita deskripsikan sebagai orang tidak baik. Dua nilai
yang kami perjuangkan dalam PSI adalah pertama, sesuatu yang terkait dengan
nation building kita, yaitu memperjuangkan anti intoleransi.
Kedua, terkait dengan state building anti korupsi. Raja Juli Antoni
mengatakan, yang terjadi pada hari ini yang mengkhawatirkan adalah kita tidak
bisa lagi memisahkan secara baik apa yang menjadi urusan agama dan apa yang
menjadi urusan politik. Dalam Pilkada Jakarta kemarin kita melihat justru terjadi
proses instrumensasi agama yaitu agama dipergunakan sedemikian rupa untuk
tujuan politik. Ini tentu akan merusak tatanan demokrasi kita karena salah satu inti
dari demokrasi adalah bagaimana kita bisa mendudukan posisi agama dan politik.
Karena itu kebebasan individu menjadi penting dan karena kebebasan individu
itulah kemudian semua orang harus dianggap sama sebagai citizen. Jadi tidak ada
orang atau sekelompok orang yang lebih mulia dibandingkan dengan kelompok
lain dan agama tertentu tidak bisa dianggap sebagai warga negara kelas satu,
sedangkan yang lainnya kelas dua.
Partai ini mempunyai persyaratan khusus untuk mengisi komposisi partai
politiknya seperti, memberikan porsi yang besar pada perempuan sehingga
gerakan politik PSI tidak hanya sekedar memenuhi syarat 30% perempuan, tapi
juga seluruh keputusan politiknya diambil melalui keterlibatan aktif perempuan
didalamnya. PSI secara konsisten memisahkan antara dua hal yang selama ini
kadang kabur, antara mengurus partai dan mengurus politik. Sejak awal telah
memisahkan struktur politik dengan struktur administratifnya. Tidak akan terjadi
politisi mengurus administrasi partai lalu menggunakannya untuk kepentingan
kekuasaan, karena partai akan diurus oleh orang-orang muda profesional yang
46
Universitas Sumatera Utara

paham betul bagaimana mengurus organisasi yang modren, profesional, bersih
dan transparan.
Kebaruan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dapat diindikasikan dari
karakter dan nilai dasar yang dianut PSI yang sekaligus menjadi syarat bergabung
dengan PSI baik sebagai kader maupun pengurus PSI, adapun kreteria khusus
tersebut yaitu;32
1. Partai Baru dengan Aktivis Politik Baru
PSI adalah partai baru dikelola oleh para aktivis politik baru yang
sebelumnya tidak pernah menjadi pengurus harian partai apapun. Ini
adalah cara sadar PSI sebagi Partai Baru untuk memutus mata rantai dari
perilaku, spirit dan tradisi buruk partai-partai politik lama
2. Partai Baru dengan Aktivis Politk muda
PSI adalah partai baru yang dikelola aktivis muda berusia di bawah 45
tahun. Dalam praktiknya, kader-kader PSI yang sudah bergabung ratarata berusia 30 tahunan. In adalah cara PSI untuk memberikan
kesempatan kepada generasi muda bangsa untuk terlibat aktif dalam
menetukan masa depan bangsa. Ini juga cara PSI menolak politik
gerontrokrasi; politik yang didominasi orang-orang tua secara usia yang
mengelola politik dengan cara-cara tua dan usang.
3. Partai Baru yang Inklusif dan Pluralis
PSI adalah partai baru yang terbuka (inklusif dan plurais) bagi seluruh
anak negeri tanpa memandang latar belakang suku, agama dan ras
mereka. Spirit inklusivitas kader PSI yang akan mengabdi di lembaga
32

ABC Partai Solidaritas Indonesia Op.cit, Hal; 5-7

47
Universitas Sumatera Utara

legislatif dan eksekutif dengan mengedepankan kriteria objektif-rasional
ketimbang kriteria primordial berbasis kesukuan atau keagamaan.
4. Partai Baru yang Ramah Anak dan Perempuan
PSI

adalahpartai

baru

yang

keputusan-keputusan

politiknya

diorientasikan kepada perbaikan kualitas hidup sosial politik anak dan
perempuan. PSI secara konsisten membangun struktur organisasinya
dengan memberikan porsi yng besar bagi perempuan untuk menjadi
pengurus PSI. Bahkan PSI berupaya untuk mencapai angka minimal 40
% pengurus perempuan di setiap tingkatan. Dibuktikan dengan angka
60% kepengurusan perempuan ditigkat Dewan Pimpinan Pusat (DPP).
5. Partai Baru yang ramah Lingkungan
PSI adalah partai baru yang berorientasi “hijau” dimana kebijakan
pembangunan

selalu

dilandaskan

kepada

keberpihakan

kepada

konservasi yang berkelanjutan.
6. Partai Baru yang Modren
7. PSI adalah partai baru yag modren, karena (1) menganut nilai-nilai
kemanusiaan modren seperti penegakan demokrasi dan pembelaan
terhadap hak asasi manusia; (2) mempercayai ilmu pengetahuan dan oleh
karena itu seluruh kebijakan diambil berdasrkan hasil penelitian yang
mendalam. PSI juga mempercayai suvey yang mempergunakan
metodologi yang sahih sebagai cara menampung aspirasi masyarakat; (3)
mempergunakan teknologi informasi dalam manajemen internal partai
dan kampaye publiknya

48
Universitas Sumatera Utara

II.4. UU No. 2 Tahun 2011 dan Proses Verifikasi Kementerian Hukum dan
HAM
Dalam negara yang menganut sistem demokrasi seperti Indonesia
pengaturan mengenai sistem kepartaian harus diatur sebaik mungkin untuk
menjaga stabilitas politik dalam negeri. Oleh karena itu di Indonesia
pengembangan konsep sistem verifikasi guna menyaring partai politik calon
peserta Pemilu agar tidak terlalu banyak jumlah partai poltik yang menjadi peserta
Pemilu juga terus dikembangkan setahap demi setahap guna mencapai sistem
multi partai sederhana.
Partai politik merupakan sarana bagi warga Negara untuk turut serta atau
berpartisipasi dalam proses pengelolahan Negara. Dewasa ini partai politik sudah
sangat akrab di lingkungan kita sebagai lembaga politik, partai bukan seuatu yang
dengan sendirinya ada. Kelahirannya mempunyai sejarah cukup panjang
meskipun juga belum cukup tua. Bias dikatakan partai politik merupakan
organisasi yang baru dalam kehidupan manusia, jauh lebih muda dibandingkan
dengan organisasi Negara. Peran partai politik telah memberikan kontribusi yang
signifikan bagi sistem perpolitikan nasional, terutama dalam kehidupan
masyarakat Indonesia yang dinamis dan sedang berubah. Jika kapasitas dan
kinerja partai politik dapat ditingkatkan, maka hal ini akan berpengaruh besar
terhadap peningkatan kualitas demokrasi dan kinerja sistem politik. Oleh karena
itu, peran partai politik perlu ditingkatkan kapasitas, kualitas, dan kinerjanya agar
dapat mewujudkan aspirasi dan kehendak rakyat dan meningkatkan kualitas
demokrasi. Dalam menyongsong pemilihan umum, banyak partai-partai politik
baru bermunculan. Hal ini tampak dari banyaknya partai politik yang
49
Universitas Sumatera Utara

mendaftarkan diri untuk mengikuti pemilu 1999 yang mencapai 141 partai politik.
Sedangkan dalam pemilihan umum 2004 jumlah partai yang mendaftar di
Departemen Hukum dan Ham menjadi 209 partai politik. Hal ini menunjukan para
tokoh di Negara kita begitu bersemangat mendirikan partai politik. Sehingga pada
akhirnya partai politik berjumlah ratusan Banyaknya jumlah partai politik yang
mendaftarkan diri sebagai partai politik disebabkan oleh syarat yang ditetapkan
untuk pembentukan partai politik relative mudah. Oleh krena itu banyaknya partai
politik yang mendaftar tidak di barengi dengan kwalitas para pendirinya yang
kadang kala hanya ingin menjalankan hasrat politiknya sendiri tanpa
memperhatikan aspirasi aspirasi rakyatnya. Hal ini yang turut serta menyokong
lemahnya pelembagaan partai politik..
Biaya pemilu yang mahal, gaji yang tak seberapa setelah menjabat,
menjadikan mereka sibuk memutar otak bagaimana caranya mengembalikan uang
yang telah mereka keluarkan dalam pesta demokrasi, pemilihan umum. Perubahan
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2008 tentang Partai Politik yang baru disahkan
oleh DPR RI pada 16 Desember kemarin, memberikan syarat-syarat ketat dalam
mendirikan partai politik. Hal itu dilakukan untuk mengantisipai membengkaknya
jumlah partai politik pada pemilu 2014 mendatang. Pada peraturan sebelumnya
UU Nomor 2 Tahun 2008 tentang Partai Politik menentukan bahwa “Partai politik
didirikan dan dibentuk oleh sekurang-kurangnya 50 (limapuluh) orang warga
negara Republik Indonesia yang telah berusia 21 (dua puluh satu) tahun dengan
akte notaris”. Dari ketentuan itu terlihat bahwa pendirian atau pembentukan partai
politik mudah dilakukan karena cukup mengumpulkan 50 (lima puluh) orang,
sehingga mendorong setiap orang atau kelompok untuk mendirikan partai politik.

50
Universitas Sumatera Utara

Pembentukan

partai

politik

merupakan

implementasi

atas

hak

kemerdekaan berserikat, berkumpul dan mengeluarkan pendapat. Hal ini di atur
secara jelsa dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
pada Pasal 28E ayat (3) yang berbunyi bahwa “ setiap orang berhak atas
kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat” .
Ketentuan ini mengandung substansi yang jauh lebih tegas dibandingkan
ketentuna pada Pasal 28 yang berasal dari rumusan asli sebelum Perubahan Kedua
pada

tahun

2000

yang

berbunyi

“kemerdekaan

berserikat,

berkumpul,mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya
ditetapkan dengan undang undang”. Hak atas kemerdekaan berserikat dan
berkupul seperti yang dimaksud oleh Pasal 28E ayat (3) juncto Pasal 28 UUD
1945 tersebutdiatas, terkait erat dengan hak kemerdekaan berserikat atau freedom
of assiciation itu sendiri merupakan satu bentuk ekspresi pendapat dan aspirasi
atas ide-ide yang dislurkan dengan cara kerja sama dengan orang lain yang seide
dan seaspirasi. Oleh karena itu, jaminan atas kemerdekaan berserikat , berkumpul,
dan mengeluarkan pendapat lebih lanjut diatur secara konstitusional dalam
Undang –Undang Nomor 2 Tahun 2011 tantang Partai Politik.
Undang-Undang ini menggantikan Undang-Undang Nomor 2 tahun 2008
yang berlaku sebelumnya, yang pada faktanya dianggap dapat memicu timbulnya
warga masyrakat yang merasa hak untuk berserikat dan berkumpul mereka masih
di batasi.

51
Universitas Sumatera Utara

Adapun syarat-syarat pembentukan partai politik yang diatur dalam
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2011 pada Bab II Pasal 2 yaitu;33
1. Partai politik didirikan dan dibentuk oleh paling sedikit 30 (tiga puluh) orang
warga Negara Indonesia yang telah berusia 21 (dua puluh satu) tahun atau
sudah menikah dari setiap provinsi.
a. Partai politik sebagai mana yang telah di jelaskan pada ayat (1)
didaftarkan oleh paling sedikit 50 (lima puluh) orang pendiri yang
mewakili seluruh pendiri partai politik dengan akta notaris.
b. Pendiri dan pengurus partai politik dilarang merangkap sebagai anggota
partai politik lain
2. Pendirian dan pembentukan partai politik sebagai mana dimaksud pada
ayat(1) menyertakan 30% (tiga puluh perseratus) keterwakilan perempuan.
3. Akta notaries sebagai mana dimaksud pada ayat (1) harus memuat AD dan
ART serta kepengurusan partai politik tingkat pusat.
4. AD sebagaimana dimaksud pada ayat (3) memuat paling sedikit:
a. Asas danciri partai politik;
b. Visi dan misi partai politik;
c. Nama, lambang, dan tanda gambar partai politik;
d. Tujuan dan fungsi partai politik;
e. Organisasi, tempat kedudukan, dan pengambilan keputusan;
f. Kepengurusan partai politik;
g. Mekanisme rekrutmen keanggotaan partai politik dan jabatan politik;
h. Sistem kaderisasi;
33

Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2011 pada Bab II Pasal 2

52
Universitas Sumatera Utara

i. Mekanisme pemberentian anggota partai politik;
j. Peraturan dan keputusan partai politik;
k. Pendidikan politik;
l. Keuangan partai politik;
m. Mekanisme penyelesaian perselisihan internal partai politik.
5. Kepengurusan partai politik tingkat pusat sebagaimana dimaksud pada ayat(2)
disusun dengan menyertakan paling sedikit 30% (tiga puluh perseratus)
keterwakilan perempuan.
Dalam hal akta notaries pada aturan di atas harus memuat AD (Anggaran
Dasar) dan ART (Anggaran Rumah Tangga) yang memuat asas dan tujuan partai
politik. Asas partai politik dan cirinya tidak boleh bertentangan dengan asas
Negara yaitu Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Berdasarkan Pasal 9
ayat (1),(2),dan (3) Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2011 tantang Partai politik
menyatakan sebagai berikut; 34
1. Asas partai politik tidak boleh bertentangn dengan Pancasila dan UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
2. Partai polirik dapat mencantumkan cirri tertentu yang mencerminkan
kehendak cita-cita partai politik yang tidak bertentangan dengan Pancasila
dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
3. Asas dan cirri partai politik sebagaimana dimaksud ayat (1) dan ayat (2)
merupakan penjabaran dari Pancasila danUndang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945.

34

Ibid , pasal 9

53
Universitas Sumatera Utara

Partai politik didirikan tentunya memiliki tujuan sebagaimana di atur dalam pasal
10 ayat (1), ayat (2),dan ayat (3) UU No. 2 Tahun 2011 tantang Partai Politik yang
menyatakan bahwa:
1. Tujuan umum partai politik adalah:
a. Mewujudkan cita-cita nasional bangsa Indonesia sebagaimana yang
dimaksud dalam pembukaan Undang-Undang Negara Republik
Indonesia Tahun 1945
b. Menjaga dan memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik
Indonesia
c. Mengembangkan kehidupan berdemokrasi berdasarkan Pancasila dan
menjunjung tinggi kedaulatan rakyat dalam Negara Kesatuan Republik
Indonesia
d. Mewujudkan kesejahtraan bagi seluruh rakyat Indonesia.
2. Tujuan khusus Partai Politik adalah:
a. Meningkatkan partisipasi politik anggota dan masyarakat dalam
rangka penyelanggaraan kegiatan politikpemerintahan;
b. Memperjuangkan

cita-cita

Partai

Politik

dalam

kehidupan

dalam

kehidupan

bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara; dan
c. Membangun

etika

dan

budaya

berpolitik

bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
3. Tujuan Partai Politik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)
diwujudkan dengan cara konstitusional.
Partai politik dalam anggaran dasar dan rumah tangganya membutuhkan
manajemen keuangan untuk menjalankan visi dan misinya, dan mengingat bahwa
54
Universitas Sumatera Utara

pembentukan partai ini merupakan perwujudan kedaulatan rakyat partai politik
ini sebagai asset Negara. Maka dalam rangka mendukung terwujudnya kehidupan
demokrasi diindonesia, di atur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 5 tahun 2009
Tentang Bantuan Keuangan Kepada Partai Politik. Pemerintah memberikan
dukungan bantuan keuangan kepada partai politik. Pemberian keuangan kepada
partai politik bertujuan untuk membantu partai politik dalammemperjuangkan
cita-cita anggotanya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Disamping itu juga untuk meningkatkan peran partai politik dalam melaksanakan
tugas-tugas pembangunan dan mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia .
Adapun syarat dan proses verifikasi yang diatur dalam peraturan Mentri
Nomor: M.HH-04.AH.11.01 TAHUN 2011 tentang Petunjuk Pelaksanaan
pendaftaran Penyesuaian Partai Politik Berbadan Hukum dan Partai politik baru
Menjadi badan Hukum Berdasarkan UndangUndang Nomor 2 Tahun 2011 tntang
perubahan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2008 Tentang Partai Politik.
Verifikasi kementrian Hukum dan HAM umtuk memperoleh status badan
hukum telah terdaftar sebagai Partai Politik di Kementrian Hukum dan HAM.
Kementrian Hukum dan HAM akan melakukan dua tahapan pemeriksaan.
Tahapan pertama adalah verifikasi administrasi terhadap kelenkapan dokumen
persyaratan pendirian partai politik. Tahapan kedua adalah verifikasifaktual untuk
melakuakan penyesualian atau kecocokan dokumen administrasi dengan fakta di
lapangan.35
Merujuk pada undang-undang yang berlaku, partai-partai baru yang ingin
ikut dalam pemilu mengikuti proses verifikasi yang dilaksanakan oleh
35

Tim PSI. Panduan Verifikasi Partai Politik PSI , Jakarta , 2015.hal; 3-4

55
Universitas Sumatera Utara

Kemenkumham untukmendapatkan status badan hukum. Untuk lolos verifikasi,
partai politik baru harus memiliki kepengurusan di seluruh provinsi serta 75
persen pengurus dari seluruh kabupaten, dan 50 persen dari kecamatan.
Permohonan pendaftaran penyesuaian partai politik berbadan hukum dan
pendaftaran pendirian dan pembentukan partai politik baru menjadi badan hukum
berdasarkan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2011 tentang Partai Politik harus
diajukan sekurang-kurangnya oleh Ketua Umum partai politik dengan mengisi
formulir yang telah disediakan dan harus memenuhi syarat-syarat sesuai dengan
Undang-undang yang berlaku.
Setelah mendaftar dan di verifikasi Oleh Kementrian Hukum dan HAM
selanjutanya akan dilakukan Pengesahan penyesuaian partai politik berbadan
Hukum dan partai politik baru menjadi badan hukum berdasarkan undang-undang
nomor 2 Tahun 2011 tentang perubahan atas undangundang Nomor 2 tahun 2008
tentang partai Politik.
Pengesahan penyesuaian partai politik berbadan hukum dan partai politik
baru menjadi badan hukum dilakukan dengan menerbitkan Keputusan Menteri
Hukum dan Asasi Manusia dalam waktu paling lama 15 (lima belas) hari kerja
sejak berakhirnya proses penelitian dan/atau verifikasi. Keputusan Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia disampaikan kepada partai politik yang
bersangkutan setelah menyerahkan bukti pembayaran Penerimaan Negara Bukan
Pajak (PNBP). Salinan Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
disampaikan kepada:
a. Mahkamah Agung;

56
Universitas Sumatera Utara

b. Mahkamah Konstitusi;
c. Menteri Dalam Negeri;
d. Komisi Pemilihan Umum;
e. Percetakan Negara untuk diumumkan dalam Berita Negara Republik
Indonesia;

57
Universitas Sumatera Utara