Analisis Pelayanan Pemberian Izin Mendirikan Bangunan (IMB) di Kabupaten Serdang Bedagai

BAB II METODOLOGI PENELITIAN

2. 1. Bentuk Penelitian
Metode penelitian yang digunakan untuk menjawab penelitian ini
adalah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan Kualitatif. Narbuko dan
Achmadi (2004:44) memberikan pengertian penelitian deskriptif sebagai
penelitian yang berusaha untuk menuturkan pemecahan masalah yang ada
sekarang berdasarkan data-data, jadi ia juga menyajikan data, menganalisis dan
menginterpretasi; ia juga bisa bersifat komperatif dan korelatif.

2. 2. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu dan
Penanaman Modal Kabupaten Serdang Bedagai.

2. 3. Informan Penelitian
Informan pada penelitian kualitatif adalah responden penelitian dan
berfungsi untuk menjaring sebanyak-banyaknya data dan informasi yang akan
bermanfaat bagi bahan analisis, sehingga berguna bagi pembentukan konsep
dan proposisi sebagai temuan penelitian. Langkah untuk menemukan informan
penelitian adalah yang pertama menemukan individu-individu atas dasar
kelayakan pengetahuan terhadap obyek penelitian sesuai dengan kebutuhan

peneliti. Kedua, peneliti menemukan individu tertentu sebagai informan
penelitian dan peneliti mengetahui individu tersebut memiliki pengetahuan
yang luas terhadap obyek penelitian. Oleh sebab itu, informan dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut:
1.

Informan kunci yang merupakan individu yang memahami dan memiliki
berbagai informasi yang dibutuhkan oleh peneliti. Informan kunci dalam
penelitian ini adalah

37

Universitas Sumatera Utara

2.

Informan utama yang merupakan individu yang terlibat langsung dalam
interaksi sosial yang diteliti. Informan utama dalam penelitian ini adalah

3.


Informan tambahan adalah mereka yang dapat memberikan informasi
walaupun tidak langsung terlibat langsung dalam interaksi sosial yang
akan diteliti.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan informan kunci, informan

utama dan informan tambahan yang terdiri atas:
1.

Informan kunci adalah Kepala Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu dan
Penanaman Modal Kabupaten Serdang Bedagai yaitu Bpk.RADIANTO,
SP, MMA

2.

Informan utama adalah beberapa pegawai Kantor Pelayanan Perizinan
Terpadu dan Penanaman Modal Kabupaten Serdang Bedagai

yaitu:


Kepala Bidang Pelayanan, Kepala Bidang Informasi dan Pengaduan,
Kepala Bidang Penanaman Modal.
Informan tambahan adalah masyarakat Serdang Bedagai yang terlibat
langsung dalam pelaksanaan.
3.

Informan tambahan adalah pegawai Kantor PelayananPerizinan Terpadu
dan Penanaman Modal serta masyarakat kabupaten Serdang Bedagai

2. 4. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
a. Data primer merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan langsung
pada lokasi penelitian yang diperoleh melalui:
1) Wawancara
Wawancara adalah suatu tanya jawab secara tatap muka yang
dilaksanakan oleh pewawancara dengan orang yang diwawancarai untuk
memperoleh informasi yang dibutuhkan. Namun, wawancara bukan hanya
sekedar tanya jawab untuk memperoleh informasi saja, melainkan juga
upaya untuk memperoleh kesan langsung dari responden, memancing

jawaban responden, menilai kebenaran jawaban yang diberikan dan

38

Universitas Sumatera Utara

bilamana perlu memberikan penjelasan tentang pertanyaan yang diajukan.
Syarat menjadi pewawancara yang baik ialah keterampilan mewawancarai,
motivasi yang tinggi dan rasa aman yang berarti bahwa tidak ragu dan
tidak takut untuk menyampaikan pertanyaan. Hal ini karena responden
dapat mempengaruhi hasil wawancara dan mutu jawaban yang
diberikannya tergantung pada apakah ia dapat menangkap isi pertanyaan
dengan tepat serta bersedia menjawabnya dengan baik.
2) Observasi
Notoatmodjo menyatakan observasi sebagai perbuatan jiwa secara
aktif dan penuh perhatian untuk menyadari adanya rangsangan. Setelah
rangsangan tersebut mengenai indra menimbulkan kesadaran untuk
melakukan pengamatan. Pengamatan tidak hanya sekedar melihat saja,
melainkan juga perlu keaktifan untuk meresapi, mencermati, memaknai
dan akhirnya mencatat. Dalam metode observasi, alat yang dipergunakan

dapat berupa pedoman observasi, catatan, check list maupun alat-alat
perekam lainnya, seperti kamera, tape recorder, video recorder dan
sebagainya. Menurut pelaksanaannya observasi dapat dibedakan menjadi
dua jenis, yaitu observasi non sistematis dan observasi sistematis. Pada
observasi non sistematis, pengamat tidak menggunakan panduan observasi
dan alat perekam lainnya. Semua hasil observasi dicatat setelah selesai
pelaksanaan observasi. Sedangkan pada observasi sistematis, pengamat
mempergunakan pedoman observasi dan alat perekam lainnya. Hasil
observasi dengan cara kedua, yaitu observasi sistematis tentu jauh lebih
baik dari cara pertama.
b. Data sekunder merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara mengumpulkan bahan-bahan kepustakaan yang diperlukan
untuk mendukung data primer yang diperoleh melalui:
1) Studi kepustakaan adalah pengumpulan data yang diperoleh dengan
menggunakan berbagai literatur, seperti buku-buku ilmiah, internet
dan berbagai bahan yang berkaitan dengan penelitian.
2) Dokumentasi

adalah


pengumpulan

data

yang diperoleh

dari

pengkajian terhadap berbagai macam dokumentasi, antara lain buku,

39

Universitas Sumatera Utara

majalah, koran, notulen rapat, peraturan-peraturan dan sumber
informasi lainnya yang berkaitan dengan penelitian. Untuk melakukan
penelusuran ini digunakan suatu pedoman tentang apa yang hendak
ditelusuri, baik subjek maupun tanda-tanda.

2. 5. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
kualitatif yang memiliki tujuan utama mengumpulkan data deskriptif yang
mendeskripsikan objek penelitian secara rinci dan mendalam untuk
mengembangkan konsep atau pemahaman dari suatu fenomena sosial. Hal ini
dilaksanakan karena banyak hal yang tidak mungkin diungkap hanya melalui
observasi dan pengukuran-pengukuran saja. Penelitian kualitatif merupakan
upaya penjajagan secara mendalam dengan cara menggali keterangan terusmenerus sedalam mungkin tentang apa yang menjadi pemikiran, perasaan dan
keinginan yang mendasari timbulnya perilaku tertentu. Jenis penelitian
kualitatif ini tidak ada desain khusus, melainkan desain penelitian yang ikut
berkembang sesuai dengan suasana dan kondisi saat penelitian dilaksanakan
atau bisa juga disebut dengan fleksibel. Untuk mengumpulkan data penelitian
kualitatif, dibantu dengan alat-alat elektronik. Hasil penelitian sangat
ditentukan oleh kemampuan dan keterampilan peneliti dalam melakukan
wawancara mendalam. Sehubungan dengan hal itu, hasil wawancara pada
penelitian kualitatif juga sangat subjektif, tergantung sepenuhnya pada
pewawancara. Berhubung pelaksanaan wawancara mendalam pada penelitian
kualitatif memakan waktu yang lama dan bahkan terkadang peneliti harus
tinggal bersama informan dalam waktu yang lama pula, maka jumlah sampel

40


Universitas Sumatera Utara

yang dipakai dalam penelitian biasanya sangat terbatas. Langkah-langkah
untuk menganalisis data menurut Miles dan Huberman, yaitu:
1. Tahap Reduksi Data
Pada tahap ini peneliti memusatkan perhatian pada data lapangan
yang telah dikumpulkan. Data lapangan tersebut selanjutnya dipilih untuk
menentukan derajat relevansinya dengan maksud penelitian. Selanjutnya,
data yang terpilih disederhanakan dengan mengklasifikasikan data atas
dasar tema-tema, yaitu memadukan data yang tersebar, menelusuri tema
untuk merekomendasikan data tambahan. Kemudian, peneliti melakukan
abstraksi data kasar tersebut menjadi uraian singkat atau ringkasan.
2. Tahap Penyajian Data
Pada tahap ini peneliti melakukan penyajian informasi melalui
bentuk teks naratif terlebih dahulu. Kemudian, hasil teks naratif tersebut
diringkas ke dalam bentuk bagan yang menggambarkan alur proses.
Kemudian, peneliti menyajikan informasi hasil penelitian dalam bentuk
bagan yang sudah disusun secara abstrak.
3. Tahap Kesimpulan (Verifikasi)

Pada tahap ini, peneliti selalu melakukan uji kebenaran dari setiap
makna yang muncul dari data yang dilihat dari klarifikasi data. Disamping
menyandarkan pada klarifikasi data, peneliti juga memfokuskan pada
abstraksi data yang tertuang dalam bagan. Setiap data yang menunjang
komponen bagan, diklarifikasikan kembali, baik dengan informan di
lapangan maupun melalui berbagai diskusi dengan sejawat. Apabila hasil
klarifikasi memperkuat simpulan berdasarkan atas data yang ada, maka
pengumpulan data untuk komponen tersebut siap dihentikan.

41

Universitas Sumatera Utara