Rasulullah Adalah Sebab Dari Penciptaan
adjeiz
"Tiga perkara dapat mengeruhkan kehidupan:
Penguasa zalim, tetangga yang buruk, dan
perempuan pencarut. Dan tiga perkara yang tidak
akan damai dunia ini tanpanya keamanan, keadilan,
dan kemakmuran" Imam Ja'far
Rasulullah Adalah Sebab Dari Penciptaan
Alam Semesta
MAR 9
Posted by adjeiz
h̟ps://adjeizid.files.wordpress.com/
/ /alam‑semesta .jpg “llah SwT berfirman : Jika
bukan karena engkau Muhammad tidak akan Kuciptakan alam semesta ini Hadits Qudsi
Jika bukan karena cinta “llah SwT kepada Muhammad Saw, al‑Insan al‑Kamil, niscaya takkan
tercipta seluruh maujud di alam semesta ini. Nabi Saw sendiri pun diriwayatkan pernah
mengatakan kepada sahabat Jabir bin “bdullah: Wahai Jabir! Sesungguhnya “llah SwT
sebelum menciptakan segala sesuatu lebih dahulu menciptakan cahaya Nabimu Muhammad
dari Nur “llah
Di dalam hadits lain yang cukup panjang, diriwayatkan bahwa Imam “li as berkata : Yang
paling pertama “llah ciptakan adalah Nur kekasih‑Nya, Muhammad Saw.
. tahun
kemudian barulah Dia menciptakan air, al‑ “rsy, al‑Kursy, langit, bumi, al‑Lauh Mahfuzh , al‑
Qalam, surga, neraka, malaikat, “dam dan Hawa. Ketika Dia menciptakan Nur Nabi kita,
Muhammad Saw, Dia meletakkannya di antara kedua tangan‑Nya “zza wa Jalla sementara ia
Nur Muhammad menyampaikan puja puji, tasbih dan tahmid, kemudian “llah melihat
Muhammad Saw, Dia meletakkannya di antara kedua tangan‑Nya “zza wa Jalla sementara ia
Nur Muhammad menyampaikan puja puji, tasbih dan tahmid, kemudian “llah melihat
kepadanya Nur Muhammad dan berkata kepadanya : Wahai hamba‑Ku, engkaulah obyek
keinginan al‑murad , dan engkaulah orang yang menginginkan‑Ku al‑murid , engkaulah
sebaik‑baik ciptaan. Demi Keperkasaan‑Ku dan demi Keagungan‑Ku, jika bukan karena
engkau tidak Kuciptakan alam semesta ini. Karena itu, siapa pun yang engkau cintai, “kupun
mencintainya dan siapa pun yang engkau benci “kupun membencinya. Nur itu pun menyala
semakin terang, lalu Dia mengangkatnya sehingga cahayanya menyebar….
“llah SwT berfirman di dalam Hadits Qudsi, Wahai Muhammad! Demi Keperkasan‑Ku
Izzati dan demi Keagungan‑Ku Jalali Jika bukan karena engkau, tidak Kuciptakan “dam.
Dan jika bukan karena “li tidak Kuciptakan surga!
Diriwayatkan di dalam sebuah Hadits Qudsi, ketika “hlul ”ait, dimasukkan ke dalam selimut
al‑kisa , Yang Maha Kuasa berfirman, Ketahuilah olehmu, wahai para malaikat‑Ku, dan
semua yang ada di surga, bahwa tidaklah Kuciptakan surga dan bumi beserta isinya,
melainkan untuk mereka berlima yang ada di dalam al‑Kisa itu! Mereka yang ada di dalam
al‑Kisa itu adalah Nabi Muhammad, “li, Fathimah, Hasan dan Husain.
“pakah Yang Dimaksud Insan Sempurna Itu?
Rasulullah Saw bersabda: ”arangsiapa yang melihatku maka sesungguhnya ia telah melihat
al‑Haq “llah
Ibn “rabi mengatakan, alam adalah cermin bagi Tuhan dan alam mempunyai banyak bentuk
yang jumlahnya tidak terbatas. Karena itu, dapat dikatakan bagi Tuhan terdapat banyak
cermin yang tidak terbatas jumlahnya. Ibarat seseorang yang berdiri di depan banyak cermin
yang ada di sekelilingnya, Tuhan adalah Esa tetapi bentuk atau gambar‑Nya banyak sebanyak
cermin yang memantulkan bentuk atau gambar itu. Kejelasan gambar pada cermin pun
begantung pada kwalitas kebeningan cermin itu. Semakin bening atau bersih suatu cermin
semakin jelas dan sempurna gambar yang dipantulkannya. Cermin paling sempurna bagi
Tuhan adalah Manusia Sempurna al‑Insan Kamil , karena ia memantulkan semua nama dan
sifat Tuhan, sedangkan makhluk‑makhluk lain memantulkan hanya sebagian nama dan sifat
itu. Setiap makhluk adalah lokus atau wadah penampakan diri Tuhan dan Manusia Sempurna
adalah lokus penampakan diri Tuhan yang paling sempurna. Hal ini karena Manusia
Sempurna mampu menyerap semua nama dan sifat Tuhan dan seimbang.
Intensitas penampakan nama‑nama Tuhan pada masing‑masing makhluk bervariasi sesuai
dengan kesiapan isti dad masing‑masing makhluk untuk menerima penampakan nama‑
nama Tuhan.
Mungkin benda‑benda mineral memiliki kesiapan yang paling kecil untuk menerima
penampakan Tuhan, kemudian diikuti tumbuh‑tumbuhan, hewan sampai manusia yang
paling besar kesiapannya untuk menerima manifestasi tajaliyat Tuhan. Dan yang paling
lengkap, sempurna dan seimbang di dalam penerimaannya akan tajaliyat Tuhan adalah
Manusia Sempurna.
Contoh Manusia Sempurna yang paling aktual adalah Nabi Muhammad Saw, sebagaimana
bunyi hadits di atas , ”arangsiapa yang melihatku maka sesungguhnya ia telah melihat al‑Haq
“llah . Ketika seseorang melihat Rasulullah Saw, hakikatnya ia telah melihat tajaliyat Tuhan
yang paling sempurna dan seimbang. Contoh Manusia Sempurna lainnya adalah para imam
suci “hlul ”ait, antara lain : Imam “li bin “bi Thalib as. Karena posisi dan derajat spiritual
Imam “li yang persis dibawah Nabi Saw.
Nabi Saw mengatakan, “ku dan “li dari pohon yang satu –sama – syajarah yang wahidah ,
sementara manusia lainnya dari pohon yang berbeda sya̟a
Kata sya̟a juga berarti yang tercerai berai. Sementara kata wahidah juga bisa berarti suatu
yang terkumpul menjadi satu sehingga unsur‑unsur yang bercampur tersebut tidak bisa
dibedakan lagi.
dibedakan lagi.
Ibn “rabi qs mengatakan, Karena wujud Manusia Sempurna adalah menurut gambar
sempurna Tuhan , maka ia berhak menerima khilafah dan kewakilan dari “llah Ta ala di
alam…Kami tidak mengartikan Manusia dengan Manusia ”inatang biologis belaka, tetapi
dengan manusia dan khalifah. Dengan kemanusiaan dan khilafah ia berhak menerima gambar
dalam kesempurnaan. Setiap manusia bukanlah khalifah. Menurut pendapat kami, Manusia
”inatang benar‑benar bukanlah khalifah
Sementara itu Imam “li bin abi Thalib as telah berkata, “ku adalah Hujah “llah dan aku adalah
Khalifah “llah, dan aku juga al‑Shirat al‑Mustaqim…
Di lain hadits Rasulullah Saw memasukkan Hasan dan Husain as, sabda beliau Saw, Wahai
“li! “ku dan engkau berasal dari pohon yang satu. “ku akarnya, engkau cabangnya,
sementara al‑Hasan dan al‑Husain adalah ranting‑rantingnya, dan barangsiapa yang
bergantung dengan ranting‑ranting itu niscaya “llah masukkan ia ke dalam Surga! Dari
hadits‑hadits ini bisa dipastikan bahwa Hasan dan Husain pun termasuk dari Manusia
Manusia Yang Paling Sempurna.
Tentang kecintaan Tuhan kepada “hlul ”ait sudah banyak dimaklumi dan sudah banyak
buku‑buku yang menulis tentang ini.
Namun demikian, Manusia Sempurna tidak terbatas hanya pada lingkungan “hlul ”ait saja,
manusia‑manusia yang memiliki integritas keimanan dan ketakwaan yang tinggi juga mampu
mencapai tingkatan al‑Insan Kamil sejauh kesiapan mereka untuk mencerap cahaya hidayah
dan cinta‑Nya. Dan tentu saja tingkatan mereka ini berada di bawah tingkatan para nabi dan
para imam suci “hlul ”ait Nabi as.
Satu hal ada, satu hal akan ada, dan satu hal lagi tidak akan ada. Yang pertama adalah cinta‑Ku
kepadamu. Yang kedua adalah engkau akan melihat ‑Ku. Yang ketiga adalah engkau tidak pernah dapat
mengenal‑Ku dengan pengetahuan sempurna
Tentang iklaniklan ini (https://wordpress.com/abouttheseads/)
About adjeiz
...
View all posts by adjeiz »
"Tiga perkara dapat mengeruhkan kehidupan:
Penguasa zalim, tetangga yang buruk, dan
perempuan pencarut. Dan tiga perkara yang tidak
akan damai dunia ini tanpanya keamanan, keadilan,
dan kemakmuran" Imam Ja'far
Rasulullah Adalah Sebab Dari Penciptaan
Alam Semesta
MAR 9
Posted by adjeiz
h̟ps://adjeizid.files.wordpress.com/
/ /alam‑semesta .jpg “llah SwT berfirman : Jika
bukan karena engkau Muhammad tidak akan Kuciptakan alam semesta ini Hadits Qudsi
Jika bukan karena cinta “llah SwT kepada Muhammad Saw, al‑Insan al‑Kamil, niscaya takkan
tercipta seluruh maujud di alam semesta ini. Nabi Saw sendiri pun diriwayatkan pernah
mengatakan kepada sahabat Jabir bin “bdullah: Wahai Jabir! Sesungguhnya “llah SwT
sebelum menciptakan segala sesuatu lebih dahulu menciptakan cahaya Nabimu Muhammad
dari Nur “llah
Di dalam hadits lain yang cukup panjang, diriwayatkan bahwa Imam “li as berkata : Yang
paling pertama “llah ciptakan adalah Nur kekasih‑Nya, Muhammad Saw.
. tahun
kemudian barulah Dia menciptakan air, al‑ “rsy, al‑Kursy, langit, bumi, al‑Lauh Mahfuzh , al‑
Qalam, surga, neraka, malaikat, “dam dan Hawa. Ketika Dia menciptakan Nur Nabi kita,
Muhammad Saw, Dia meletakkannya di antara kedua tangan‑Nya “zza wa Jalla sementara ia
Nur Muhammad menyampaikan puja puji, tasbih dan tahmid, kemudian “llah melihat
Muhammad Saw, Dia meletakkannya di antara kedua tangan‑Nya “zza wa Jalla sementara ia
Nur Muhammad menyampaikan puja puji, tasbih dan tahmid, kemudian “llah melihat
kepadanya Nur Muhammad dan berkata kepadanya : Wahai hamba‑Ku, engkaulah obyek
keinginan al‑murad , dan engkaulah orang yang menginginkan‑Ku al‑murid , engkaulah
sebaik‑baik ciptaan. Demi Keperkasaan‑Ku dan demi Keagungan‑Ku, jika bukan karena
engkau tidak Kuciptakan alam semesta ini. Karena itu, siapa pun yang engkau cintai, “kupun
mencintainya dan siapa pun yang engkau benci “kupun membencinya. Nur itu pun menyala
semakin terang, lalu Dia mengangkatnya sehingga cahayanya menyebar….
“llah SwT berfirman di dalam Hadits Qudsi, Wahai Muhammad! Demi Keperkasan‑Ku
Izzati dan demi Keagungan‑Ku Jalali Jika bukan karena engkau, tidak Kuciptakan “dam.
Dan jika bukan karena “li tidak Kuciptakan surga!
Diriwayatkan di dalam sebuah Hadits Qudsi, ketika “hlul ”ait, dimasukkan ke dalam selimut
al‑kisa , Yang Maha Kuasa berfirman, Ketahuilah olehmu, wahai para malaikat‑Ku, dan
semua yang ada di surga, bahwa tidaklah Kuciptakan surga dan bumi beserta isinya,
melainkan untuk mereka berlima yang ada di dalam al‑Kisa itu! Mereka yang ada di dalam
al‑Kisa itu adalah Nabi Muhammad, “li, Fathimah, Hasan dan Husain.
“pakah Yang Dimaksud Insan Sempurna Itu?
Rasulullah Saw bersabda: ”arangsiapa yang melihatku maka sesungguhnya ia telah melihat
al‑Haq “llah
Ibn “rabi mengatakan, alam adalah cermin bagi Tuhan dan alam mempunyai banyak bentuk
yang jumlahnya tidak terbatas. Karena itu, dapat dikatakan bagi Tuhan terdapat banyak
cermin yang tidak terbatas jumlahnya. Ibarat seseorang yang berdiri di depan banyak cermin
yang ada di sekelilingnya, Tuhan adalah Esa tetapi bentuk atau gambar‑Nya banyak sebanyak
cermin yang memantulkan bentuk atau gambar itu. Kejelasan gambar pada cermin pun
begantung pada kwalitas kebeningan cermin itu. Semakin bening atau bersih suatu cermin
semakin jelas dan sempurna gambar yang dipantulkannya. Cermin paling sempurna bagi
Tuhan adalah Manusia Sempurna al‑Insan Kamil , karena ia memantulkan semua nama dan
sifat Tuhan, sedangkan makhluk‑makhluk lain memantulkan hanya sebagian nama dan sifat
itu. Setiap makhluk adalah lokus atau wadah penampakan diri Tuhan dan Manusia Sempurna
adalah lokus penampakan diri Tuhan yang paling sempurna. Hal ini karena Manusia
Sempurna mampu menyerap semua nama dan sifat Tuhan dan seimbang.
Intensitas penampakan nama‑nama Tuhan pada masing‑masing makhluk bervariasi sesuai
dengan kesiapan isti dad masing‑masing makhluk untuk menerima penampakan nama‑
nama Tuhan.
Mungkin benda‑benda mineral memiliki kesiapan yang paling kecil untuk menerima
penampakan Tuhan, kemudian diikuti tumbuh‑tumbuhan, hewan sampai manusia yang
paling besar kesiapannya untuk menerima manifestasi tajaliyat Tuhan. Dan yang paling
lengkap, sempurna dan seimbang di dalam penerimaannya akan tajaliyat Tuhan adalah
Manusia Sempurna.
Contoh Manusia Sempurna yang paling aktual adalah Nabi Muhammad Saw, sebagaimana
bunyi hadits di atas , ”arangsiapa yang melihatku maka sesungguhnya ia telah melihat al‑Haq
“llah . Ketika seseorang melihat Rasulullah Saw, hakikatnya ia telah melihat tajaliyat Tuhan
yang paling sempurna dan seimbang. Contoh Manusia Sempurna lainnya adalah para imam
suci “hlul ”ait, antara lain : Imam “li bin “bi Thalib as. Karena posisi dan derajat spiritual
Imam “li yang persis dibawah Nabi Saw.
Nabi Saw mengatakan, “ku dan “li dari pohon yang satu –sama – syajarah yang wahidah ,
sementara manusia lainnya dari pohon yang berbeda sya̟a
Kata sya̟a juga berarti yang tercerai berai. Sementara kata wahidah juga bisa berarti suatu
yang terkumpul menjadi satu sehingga unsur‑unsur yang bercampur tersebut tidak bisa
dibedakan lagi.
dibedakan lagi.
Ibn “rabi qs mengatakan, Karena wujud Manusia Sempurna adalah menurut gambar
sempurna Tuhan , maka ia berhak menerima khilafah dan kewakilan dari “llah Ta ala di
alam…Kami tidak mengartikan Manusia dengan Manusia ”inatang biologis belaka, tetapi
dengan manusia dan khalifah. Dengan kemanusiaan dan khilafah ia berhak menerima gambar
dalam kesempurnaan. Setiap manusia bukanlah khalifah. Menurut pendapat kami, Manusia
”inatang benar‑benar bukanlah khalifah
Sementara itu Imam “li bin abi Thalib as telah berkata, “ku adalah Hujah “llah dan aku adalah
Khalifah “llah, dan aku juga al‑Shirat al‑Mustaqim…
Di lain hadits Rasulullah Saw memasukkan Hasan dan Husain as, sabda beliau Saw, Wahai
“li! “ku dan engkau berasal dari pohon yang satu. “ku akarnya, engkau cabangnya,
sementara al‑Hasan dan al‑Husain adalah ranting‑rantingnya, dan barangsiapa yang
bergantung dengan ranting‑ranting itu niscaya “llah masukkan ia ke dalam Surga! Dari
hadits‑hadits ini bisa dipastikan bahwa Hasan dan Husain pun termasuk dari Manusia
Manusia Yang Paling Sempurna.
Tentang kecintaan Tuhan kepada “hlul ”ait sudah banyak dimaklumi dan sudah banyak
buku‑buku yang menulis tentang ini.
Namun demikian, Manusia Sempurna tidak terbatas hanya pada lingkungan “hlul ”ait saja,
manusia‑manusia yang memiliki integritas keimanan dan ketakwaan yang tinggi juga mampu
mencapai tingkatan al‑Insan Kamil sejauh kesiapan mereka untuk mencerap cahaya hidayah
dan cinta‑Nya. Dan tentu saja tingkatan mereka ini berada di bawah tingkatan para nabi dan
para imam suci “hlul ”ait Nabi as.
Satu hal ada, satu hal akan ada, dan satu hal lagi tidak akan ada. Yang pertama adalah cinta‑Ku
kepadamu. Yang kedua adalah engkau akan melihat ‑Ku. Yang ketiga adalah engkau tidak pernah dapat
mengenal‑Ku dengan pengetahuan sempurna
Tentang iklaniklan ini (https://wordpress.com/abouttheseads/)
About adjeiz
...
View all posts by adjeiz »