RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN I (1)

MODUL III – BAJA RINGAN
“MELAKSANAKAN PEKERJAAN PEMASANGAN RANGKA ATAP BAJA
RINGAN TAHAN GEMPA“

A. STANDAR KOMPETENSI
Melaksanakan pekerjaan konstruksi baja ringan tahan gempa.
B. KOMPETENSI DASAR
Melaksanakan pekerjaan pemasangan rangka atap baja ringan tahan gempa.
C. MATERI PEMBELAJARAN
1. Pemasangan kuda-kuda.
2. Inspeksi hasil pekerjaan.
D. STRUKTUR PEMBELAJARAN
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------E. INDIKATOR
1.
2.
3.
4.

Mengidentifikasi kebutuhan alat dan bahan untuk pemasangan kuda-kuda.
Menjelaskan konsep keselamatan kerja di ketinggian.
Melaksanakan pemasangan kuda-kuda.

Melaksanakan pemasangan komponen-komponen rangka atap baja ringan
bentuk pelana.
5. Melaksanakan inspeksi hasil pekerjaan.
F. PENILAIAN
1.
2.
3.
4.

Tahapan kerja/proses pekerjaan.
Hasil pekerjaan.
Pengisian daftar inspeksi dan perawatan pekerjaan.
Waktu pekerjaan.

G. ALOKASI WAKTU
2 TM, 8 (16) PS
H. SUMBER PEMBELAJARAN
1. Anonim, (2006), Brochures of Light Weight Steel Products, Bluescope
Lysaght.
2. Frick, Heinz dan Tri Hesti Mulyani, (2006) Pedoman Bangunan Tahan Gempa,

Yogyakarta: Kanisius.

MODUL III - BAJA RINGAN

1 / 13

3. Frick, Heinz dan Pujo L Setiawan, (2001), Ilmu Konstruksi Struktur Bangunan
1, Yogyakarta: Kanisius.
I. LATAR BELAKANG INFORMASI
1. Pemasangan konstruksi rangka atap baja ringan
Pemasangan kuda-kuda baja ringan di atas struktur pendukungnya (kolom
atau ringbalk) harus dilaksanakan secara benar dan cermat, agar rangka atap
baja ringan terpasang sesuai dengan persyaratannya. Persyaratan teknis
rangka atap baja ringan di antaranya adalah:
a. Kuda-kuda terpasang kuat dan stabil, dilengkapi dengan angkur (dynabolt)
pada kedua tumpuannya.
b. Semua kuda-kuda tegak-lurus terhadap ringbalk.
c. Ketinggian apex untuk pemasangan nok di atas setiap kuda-kuda rata.
d. Sisi miring atap rata (tidak bergelombang).
e. Tidak ada kerusakan lapisan pelindung.

f. Tidak terjadi deformasi (perubahan bentuk) akibat kesalahan pelaksanaan
pekerjaan.
Pemasangan kuda-kuda baja ringan di atas kedua tumpuannya dapat
dilakukan dengan dua cara, yaitu:
a. Dipasang langsung di atas ringbalk.
b. Dipasang di atas ringbalk dengan perantara wall-plate. Penggunaan
sistem tumpuan dengan wall-plate sedapat mungkin harus dihindari,
karena tumpuan dengan wall-plate hanya ditujukan untuk meratakan
(leveling) ringbalk, jika ringbalk tidak rata. Penggunaan wall-plate akan
berakibat kedalaman dynabolt yang tertanam di dalam ringbalk menjadi
berkurang. Selain itu, juga terdapat ruang kosong di dalam wall-plate yang
dapat mengakibatkan perletakan kuda-kuda menjadi kurang stabil.

Gambar 1. Tumpuan dengan Wall-plate Gambar 2. Langsung ringbalk

MODUL III - BAJA RINGAN

2 / 13

Gambar 3. Contoh sistem tumpuan Wall-Plate

Kuda-kuda ditumpukan pada boxed C75.100 , diikat dengan grip segitiga
Pemasangan kuda-kuda harus mengikuti beberapa langkah kerja sebagai
berikut:
a. Langkah 1: Persiapan kerja
1) Menyiapkan gambar rencana atap dan perletakkan kuda-kuda, dan
tidak diperkenankan menggunakan gambar draft sebagai panduan.
2) Menyiapkan semua peralatan perlengkapan keselamatan dan
kesehatan kerja, dan memperhatikan petunjuk tentang persyaratan
melakukan pekerjaan di atas ketinggian (lihat bagian keselamatan
kerja).
3) Menyiapkan semua perlengkapan untuk pemasangan kuda-kuda,
antara lain: bor dan hexagonal socket, meteran, selang air (waterpass),
alat penyiku, mesin pemotong, gergaji besi, palu, dan sebagainya.
b. Langkah 2: Leveling dan marking
1) Memastikan seluruh permukaan atas ring balok dalam keadaan rata
dan siku, dengan menggunakan selang air (waterpass) dan penyiku
sebagai alat bantu.

Gambar 3. Kontrol siku dan leveling ring balok


MODUL III - BAJA RINGAN

3 / 13

2) Memastikan bahwa rangkaian ring balok telah mengikat semua bagian
bangunan dan tersambung secara benar (monolith) dengan kolom
yang ada di bawahnya.
3) Memberi tanda posisi perletakan kuda-kuda (truss), sesuai dengan
gambar rencana atap.
4) Mengukur jarak antar kuda-kuda.

Gambar 4. Pemberian tanda posisi perletakan kuda-kuda dan pengukuran jarak
antar kuda- kuda
c. Langkah 3: Pengangkatan dan pemasangan kuda-kuda
1) Mengangkat kuda-kuda secara hati-hati, agar tidak mengakibatkan
kerusakan pada rangkaian kuda-kuda yang telah selesai dirakit.

Gambar 5. Pengangkat kuda-kuda secara manual
2) Memasang kuda-kuda sesuai dengan nomornya di atas ring balok atau
wall-plate, berdasarkan gambar kerja.


MODUL III - BAJA RINGAN

4 / 13

Gambar 6. Pemasangan kuda-kuda di atas ring balok
3) Memastikan posisi kiri dan kanan (L-R) kuda-kuda tidak terbalik. Sisi
kanan dan kiri kuda-kuda dapat ditentukan dengan acuan posisi saat
pekerja melihat kuda-kuda, dengan mulut web dapat dilihat oleh
pekerja. Bagian di sebelah kiri pekerja disebut sisi kiri, sedangkan yang
berada di sebelah kanannya adalah sisi kanan.
4) Mengontrol posisi berdirinya kuda-kuda agar tegak lurus dengan ring

balok menggunakan benang dan lot (unting-unting) .
Gambar 7. Kontrol posisi kuda-kuda tegak lurus terhadap ring balok
5) Mengencangkan kuda-kuda dengan plat L (L bracket), dengan
menggunakan 4 buah screw 12 – 14 x 20 HEX.

MODUL III - BAJA RINGAN


5 / 13

Gambar 8. Pengecangan kuda-kuda di atas ring balok
6) Mengencangkan plat L dengan ring balok menggunakan dynabolt, dan
menambahkan balok penopang sementara, agar posisi kuda-kuda tidak
berubah.
7) Mengulangi langkah ke-1 sampai ke-6 untuk mendirikan semua kudakuda, sesuai dengan posisinya dalam gambar kerja.
8) Memeriksa ulang jarak antar kuda-kuda dari as ke as (maksimum 1,2
meter).
9) Memeriksa kedataran (leveling) semua puncak kuda-kuda (Apex), dan
memastikan garis nok memiliki ketinggian yang sama (datar).

Gambar 11. Kontrol ketinggian kuda-kuda (Apex)
10) Memasang balok nok.
11) Memasang bracing (pengikat) sebagai perkuatan, jika bekerja beban
angin. Bracing dipasang di atas top-chord dan di bawah reng.
12) Bila menggunakan aluminium foil, lapisan ini dipasang terlebih dahulu
di atas truss, jurai dan rafter.

MODUL III - BAJA RINGAN


6 / 13

Gambar 13. Pemasangan screw pada reng (Roof Battens)
13) Memasang reng (roof battens) dengan jarak menyesuaikan jenis
penutup atap yang digunakan. Setiap pertemuan reng dengan kudakuda diikat memakai screw ukuran 10-16x16 sebanyak 2 (dua) buah.

Gambar 12. Pemasangan screw pada reng (Roof Battens)
14) Memasang outrigger (gording tambahan setelah kuda-kuda terakhir
yang menumpu ringbalk). Pada atap jenis pelana, outrigger dapat
dipasang sebagai overhang dengan panjang maksimal 120 cm dari
kuda-kuda terluar, dan jarak antar outrigger 120 cm. outrigger harus
diletakkan dan di-screw dengan dua buah kuda-kuda yang terdekat.

MODUL III - BAJA RINGAN

7 / 13

Gambar 14. Pemasangan outrigger overhang pada kuda-kuda pelana terakhir


Gambar 15. Contoh hasil pemasangan outrigger dengan sistem overhang
Catatan: Beban diterima oleh reng tunggal, dan pada bagian tepi/ujung
ditumpu oleh C.75x0.75
15) Memasang ceilling battens dengan jarak antar masing-masing ceilling
battens adalah 120 cm. Komponen ini dipasang pada permukaan
bagian atas bottom chord kuda-kuda dan di-screw. Untuk pertemuan
ceilling battens dengan ring balok di beri bantalan bracket yang diikat
memakai 2 (dua) buah dynabolt. Fungsi ceilling battens adalah untuk
memperkuat ikatan antar kuda-kuda. Jika diperlukan, sambungan
memanjang ceilling battens sebaiknya tepat diatas bottom chord.
Setiap sambungan harus overlap 40 cm, dan setiap pertemuan dengan
bottom chord harus di-screw. Ceiling battens selanjutnya dapat
difungsikan untuk menahan plafond dan penggantungnya.

MODUL III - BAJA RINGAN

8 / 13

Gambar 16. Pemasangan ceiling battens


Gambar 17. Sambungan ceilling battens atau top span overlap sepanjang 40
cm dengan perkuatan 4 buah screw
d. Pemasangan penutup atap
1) Memeriksa ulang pemasangan kuda-kuda sesuai dengan nomor,
kedataran nok maupun sisi atap, dan memastikan support overhang
terpasang dengan benar .
2) Bila menggunakan Aluminium Foil, maka lapisan ini dipasang terlebih
dahulu di atas jurai dan rafter,
3) Menentukan jarak reng sesuai dengan jenis penutup atap yang
digunakan, kemudian dilanjutkan dengan pemasangan reng (roof
battens) dengan screw 10 – 16 x 16 HEX.
4) Memasang satu jalur penutup terlebih dahulu dari bawah ke atas.
Pemasangan penutup atap harus lurus dan rapi agar polanya menjadi
rapi dan tidak berbelok – belok.

MODUL III - BAJA RINGAN

9 / 13

Reng dan aluminium foil

di screw ke truss
disesuaikan dengan
spesifikasi jenis genteng
dan aluminium foil yang
dipakai.

(a)
Gambar penumpukan
genteng yang tidak
dianjurkan karena akan
menimbulkan beban titik
yang akan merusak truss

(b)
Gambar 18. Pemasangan penutup atap
2. Inspeksi akhir
Karat dapat disebabkan oleh penempelan kotoran (serpihan-serpihan akibat
proses pemotongan baja ringan) atau penggunaan bahan logam lain pada
struktur baja ringan, seperti: pengikatan dengan kawat bendrat, pemasangan
sekrup yang tidak standar, atau karena goresan benda tajam. Jika terjadi
korosi pada suatu logam yang menempel pada baja ringan, maka resiko
penjalaran korosi sangat besar.
Oleh karena itu harus dilakukan inspeksi akhir untuk memastikan tidak ada
kotoran maupun logam-logam lain yang masih menempel ataupun berada di
sekitar struktur baja ringan.
Selain itu, juga perlu dilakukan pemeriksaan secara cermat berkaitan dengan
item-item berikut:

MODUL III - BAJA RINGAN

10 / 13

ITEM PEMERIKSAAN

SPESIFIKASI
(Gambar
KESESUAIAN
Kerja)
YA
TIDAK
Kondisi tumpuan (Ring Balok)

KETERANGAN

1. Ketinggian
2. Kedataran seluruh
tumpuan
3. Penggunaan balok
anak sebagai tumpuan
sesuai dengan gambar
rencana
Kondisi perakitan kuda-kuda (Truss) sesuai gambar kerja
1. Bentuk truss
2. Jumlah screw
3. Penempatan screw
4. Jenis screw yang
digunakan
5. Pemasangan aksesori
sambungan
6. Bentuk sambungan
(jika ada)
7. Ketinggian Apex
Kondisi pemasangan kuda-kuda
1. Jarak truss
2. Perkuatan tumpuan
(L-bracket, dynabolt)
3. Outrigger
Pemasangan usuk/kasau (Rafter)
1. Rafter menyentuh topchord dan dibracket/screw
2. Jumlah rafter dan
penempatannya sesuai
dengan gambar rencana
Battens
1. Jarak roof battens
2. Jarak ceiling battens
Kebersihan rangka atap
dari sisa kotoran dan
serpihan logam lainnya
Tabel 1. Inspeksi struktur rangka atap baja ringan bentuk pelana

MODUL III - BAJA RINGAN

11 / 13

3. Keselamatan kerja di ketinggian
Pemasangan kuda-kuda tergolong dalam jenis pekerjaan di ketinggian,
mengingat posisi kuda-kuda yang berada pada ketinggian lebih dari 2 meter.
Untuk menghindari kecelakaan yang dapat berakibat fatal saat bekerja di
ketinggian, harus diperhatikan prinsip kerja sebagai berikut:
a. Jika pekerjaan masih memungkinkan untuk dikerjakan di atas tanah/lantai,
maka sebaiknya dilaksanakan di atas tanah/lantai.
b. Jika tidak memungkinkan dikerjakan di atas tanah/lantai, maka bisa
dilakukan di ketinggian, dengan dipasang penghalang yang cukup kuat
atau semi permanen, dan mampu menahan beban jika pekerja terjatuh.

Gambar 19. Solid barrier
c. Jika tidak memungkinkan dipasang pengaman seperti pada poin di atas,
maka harus digunakan perancah atau scaffolding

(a)

(b)

Gambar 20. Elevated Work Platforms (EWP) dan Scaffolding

MODUL III - BAJA RINGAN

12 / 13

d. Jika tidak dapat digunakan perancah atau scaffolding, maka harus
dikenakan alat pengaman kerja yang mampu mengamankan pekerja dari
resiko jatuh dari ketinggian.

Gambar 21. Alat pengaman (Safety Harness)
e. Jika akan digunakan tangga, perlu dipastikan bahwa pekerjaan dapat
diselesaikan dalam waktu singkat, tangga cukup kuat dan terpasang dalam
posisi yang stabil, serta jangan memaksakan meraih alat ataupun bahan
yang sulit dijangkau.
f. Jika semua alternatif di atas tidak dapat dilaksanakan juga, maka harus
dilaporkan pada pengawas pekerjaan bahwa pekerjaan tidak aman untuk
dilaksanakan.
Hal-hal lainnya yang juga harus diperhatikan antara lain, adalah:
a. Memakai pakaian kerja dengan benar dan sesuai standar.
b. Memakai topi atau helm pengaman (safety helmet).
c. Memakai sepatu kerja.
d. Memakai sarung tangan dan sarung lengan yang terbuat dari bahan anti
gores.
e. Membersihkan tempat kerja dari kotoran atau benda lain yang dapat
mengganggu proses pekerjaan.

MODUL III - BAJA RINGAN

13 / 13