PERATURAN KHUSUS PERTANDINGAN FESTIVAL S

PERATURAN KHUSUS PERTANDINGAN FESTIVAL SEPAKBOLA ANTAR DUSUN
TAHUN 2016
I.PERATURAN KHUSUS PERTANDINGAN
Peraturan Khusus Pertandingan (PKP) ini dibuat untuk keperluan
mewujudkan suasana kebersamaan, kenyamanan, ketertiban dan
kelancaran didalam melaksanakan pertandingan Festival Sepakbola
II.PERATURAN UMUM PERTANDINGAN
Peraturan Umum Pertandingan yang menjadi rujukan adalah
PeraturanUmum Pertandingan PSSI yang berlaku, dengan ketentuan
semua hal-halteknis pertandingan yang belum cukup diatur dalam PKP
Festival Sepakbola Antar Dusun Tahun 2016 diberlakukan ketentuanketentuan yang termaktub dalam Peraturan Umum Pertandingan (PUP)
PSSI yang berlaku.
III.PERATURAN PERMAINAN
Peraturan Permainan yang dipergunakan adalah Peraturan Permainan
Khusus Pemain usia SLTA atau SMP 7 V 7 (Satu tim 7 Pemain), dengan
beberapa penyesuaian.
IV.USIA PEMAIN
Batas Usia maksimal Pemain Peserta Festival Sepakbola Antar dusun
Tahun 2016 adalah 18 Tahun, kelahiran Tahun 1999, dibuktikan dengan
Akte Kelahiran, dengan data pendukung Buku Raport dan Kartu Keluarga.
Asli untuk diperlihatkan dan foto copynya diserahkan kepada

Penyelenggara
V.JUMLAH PEMAIN
1. Setiap peserta Festival Sepakbola dapat menyampaikan Daftar Nama
Pemain (DNP) maksimal sejumlah 18 (delapan belas) orang Pemain.
2. Setiap pertandingan Tim peserta dapat menyampaikan Daftar
SusunanPemain (DSP) berjumlah 14 (empat belas) orang, dengan
ketentuan 7 (tujuh) orang Pemain turun bertanding dan sisanya Pemain
cadangan.
3. Bila ada perubahan, pengurangan atau penambahan DNP harus
melaporkan untuk mendapatkan dispensasi atau ketetapantersendiri dari
Penyelenggara.
VI.WAKTU PERTANDINGAN
Waktu pertandingan : 2 x 20 menit dengan waktu istirahat 5 menit.
VII.PERGANTIAN PEMAIN
Pergantian Pemain dilakukan bebas, Pemain yang sudah diganti
boleh bermain kembali.

VIII.OFF SIDE
Tidak diterapkan sistim OFF SIDE


IX. LEMPARAN KE DALAM
Setiap bola yang telah melewati garis samping Lapangan dinyatakan
keluar dari Lapangan permainan (out) dan dilakukan lemparan ke dalam.
X.TENDANGAN GAWANG DAN TENDANGAN SUDUT
Setiap bola yang telah melewati garis gawang dinyatakan keluar dari
Lapangan, dilakukan tendangan gawang bila sebelumnya ditendang
Pemain penyerang (lawan) dan dilakukan tendangan sudut bila
sebelumnya ditendang Pemain bertahan (kawan).
XI. KETENTUAN WO DAN PEMOGOKAN
1.Setiap Tim peserta yang datang terlambat atau tidak hadir di lapangan
sesuai jadwal yang telah ditetapkan Penyelengara, diberikan kesempatan
penundaan pertandingan selama 10 (sepuluh) menit dari jadwal
pertandingan yang telah ditetapkan. Lebih dari waktu penundaan yang
telah ditetapkan, Tim yang terlambat dinyatakan kalah(WO).
2.Dan setiap Tim yang membangkang terhadap keputusan Wasit
atauCtidak bersedia melanjutkan pertandingan, dinyatakan
melakukan pemogokan.
3.Setiap Tim yang memberikan WO, melakukan pemogokan, atau
Pemainnya kurang dari 5 (lima) orang saat pertandingan, Tim tersebut
dinyatakan kalah 0-3 (nol-tiga) dan Tim tersebut juga dikurangi nilainya (1) dari yang telah diperoleh sebelumnya sebagaimana yang tertera dalam

klasemen.
.4.Setiap Tim yang memenangkan pertandingan dengan WO ataupun
karena lawannya melakukan pemogokan, maka Tim tersebut memperoleh
kemenangan 3 - 0 (tiga-kosong) dan otomatis memperolehnilai 3 (tiga)
XII. PERHITUNGAN NILAI
Ketentuan perhitungan nilai (angka) digunakan untuk menentukan
peringkat dan perhitungan guna menentukan nilai kemenangan.
1. Perhitungan nilai (angka) kemenangan didapat dari:
a. Jika menang mendapat nilai : 3 (tiga)
b. Jika seri mendapat nilai : 1 (satu)
c. Jika kalah mendapat nilai : 0 (nihil)

d. Jika menang WO mendapat nilai : 3 (tiga) kemenangan 3 – 0.
2. Jika pada akhir Babak Penyisihan terdapat 2 (dua) peserta atau lebih
yang mendapat nilai (angka) kemenangan yang sama, maka
untuk menentukan urutan / dan kedudukan tersebut, ditentukan
sebagai berikut:
a. Perbedaan selisih gol (goal defference).
b. Perbedaan gol didapat dari jumlah gol memasukan ( gol plus)
dikurangi gol kemasukan (gol minus).

c. Jika perbedaan gol masih sama, maka urutan kedudukannya
ditentukan dari jumlah gol memasukan lebih banyak.
d. Jika masih sama, ditentukan oleh kemenangan yang diperoleh
salah satu Tim dari pertandingan terdahulu yang pernah dilakukan
keduatim tersebut (head to head).
e.Jika ketentuan-ketentuan seperti yang tercantum pada butir as/d
d. ini masih juga tetap sama, maka untuk menentukan urutan
kedudukannya ditetapkan melalui undian yang akan dilaksanakan oleh
Penyelenggara
XIII. KARTU KUNING DAN KARTU MERAH Kartu Kuning (KK)
diberikan kepada Pemain yang melakukan pelanggaran seperti :
1.Sengaja meninggalkan lapangan tanpa seijin Wasit.
2.Berkelakuan tidak sportif.
3.Memperlambat atau mengulur-ngulur waktu untuk memulai
kembali permainan.
4.Mengeluarkan kata-kata kasar/kotor.Hukuman terhadap Pemain
yang diberikan oleh Wasit bersifat mendidik dan pembinaan agar Pemain
yang bersangkutan tidak melakukan kesalahanserupa.
Kartu Merah (KM)
diberikan kepada Pemain yang melakukan pelanggaranseperti :

1.Pemain bermain sangat kasar.
2.Meludahi lawan atau orang lain.
3.Pemain berkelakuan kasar.
4.Mengeluarkan atau mengucapkan kata-kata yang tidak senonoh
kepadaWasit, menyinggung perasaan atau menghina atau mencaci
makimelecehkan dan atau gerakan yang sangat kasar.
5.Menerima Kartu Kuning kedua dalam pertandingan yang sama.
Hukuman terhadap Pemain yang diberikan oleh Wasit bersifat mendidik

dan pembinaan agar Pemain yang bersangkutan tidak melakukan
kesalahan serupa.
XIV. PROTES-PROTES
1.Segala bentuk protes-protes ditiadakan.
2.Seluruh keputusan Wasit adalah mutlak tidak dapat diganggu
gugat.
XV. TAMBAHAN
Untuk supporter dilarang berbuat rasis (menghina pemain atau wasit) dan
anarkis, apabila melanggar timnya akan dinyatakan kalah dan di kurangi
nilainya (-3)


Dokumen yang terkait

Anal isi s L e ve l Pe r tanyaan p ad a S oal Ce r ita d alam B u k u T e k s M at e m at ik a Pe n u n jang S MK Pr ogr a m Keahl ian T e k n ologi , Kese h at an , d an Pe r tani an Kelas X T e r b itan E r lan gga B e r d asarkan T ak s on om i S OL O

2 99 16

ANALISIS PENGARUH PERATURAN PEMERINTAH NO.58 TAHUN 2005 TERHADAP AKUNTABILITAS KEUANGAN PEMERINTAH KABUPATEN BONDOWOSO

2 44 15

PENYESUAIAN SOSIAL SISWA REGULER DENGAN ADANYA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SD INKLUSI GUGUS 4 SUMBERSARI MALANG

64 523 26

EFEKTIFITAS ISI PESAN MEDIA BANNER DALAM SOSIALISASI PERATURAN PENERTIBAN BERPENAMPILAN PADA PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU MAHASISWA (Studi pada Mahasiswa FISIP UMM)

2 59 22

KAJIAN YURIDIS PENGAWASAN OLEH PANWASLU TERHADAP PELAKSANAAN PEMILUKADA DI KOTA MOJOKERTO MENURUT PERATURAN BAWASLU NO 1 TAHUN 2012 TENTANG PENGAWASAN PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH

1 68 95

RUMAH SAKIT KHUSUS ANAK TEMA DIMENSI DAN BENTUK SEBAGAI STIMULAN PENYEMBUH PENYAKIT ANAK

0 51 9

Senang Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Kelas 1 S Rositawaty Aris Muharam 2008

0 27 147

RECONSTRUCTION PROCESS PLANNING REGULATORY FRAMEWORK IN THE REGIONAL AUTONOMY (STUDY IN THE FORMATION OF REGULATION IN THE REGENCY LAMPUNG MIDDLE ) REKONSTRUKSI PERENCANAAN PERATURAN DAERAH DALAM KERANGKA OTONOMI DAERAH (STUDI PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH

0 34 50

RECONSTRUCTION PROCESS PLANNING REGULATORY FRAMEWORK IN THE REGIONAL AUTONOMY (STUDY IN THE FORMATION OF REGULATION IN THE REGENCY LAMPUNG MIDDLE ) REKONSTRUKSI PERENCANAAN PERATURAN DAERAH DALAM KERANGKA OTONOMI DAERAH (STUDI PEMBENTUKAN PERATURAN DAERAH

0 17 50

ANALISIS TENTANG PEMBENTUKAN PENGADILAN KHUSUS SENGKETA PERTANAHAN DI INDONESIA

0 7 53