Analisis Kesalahan Pelafalan Vokal dan Konsonan (u, i, ü, j, q, x, dan y) Dalam Bahasa Mandarin Oleh Mahasiswa Sastra Cina Universitas Sumatera Utara
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam mempelajari suatu bahasa kita akan mengetahui dasar-dasar tata
bahasa. Dimana setiap bahasa mempunyai aturan-aturan tata bahasa yang berbeda.
Menurut Chaer (2012:1) Linguistik adalah ilmu tentang bahasa; atau ilmu yang
menjadikan bahasa sebagai objek kajiannya. Linguistik dipelajari dengan maksud
dan tujuan yaitu untuk sebagian orang linguistik dipelajari demi ilmu itu sendiri;
dan untuk sebagian lainnya linguistik dipelajari sebagai ilmu dasar bagi ilmu-ilmu
lain seperti kesusastraan, filologi, pengajaran bahasa, penterjemahan, dan
sebagainya.
Menurut Kridalaksana (dalam Chaer 2012:32), bahasa adalah sistem
lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh para anggota kelompok sosial
untuk bekerjasama, berkomunikasi, dan mengidentifikasi diri. Linguistik juga
terbagi dari beberapa subsistem, yaitu fonologi, morfologi, sintaksis, dan
semantik.
Dalam perkembangannya banyak masyarakat mempelajari berbagai
macam bahasa, salah satunya adalah bahasa Mandarin. Bahasa Mandarin
merupakan bahasa nasional masyarakat Tiongkok untuk berkomunikasi dan juga
menjadi bahasa internasional kedua setelah bahasa inggris. Saat ini pembelajar
bahasa Mandarin di Indonesia sudah sangat meningkat. Dengan berkembangnya
zaman secara global maka kebutuhan akan bahasa Mandarin juga meningkat.
1
Universitas Sumatera Utara
Sistem penulisan dalam bahasa Mandarin menggunakan aksara yang
disebut hanzi ( 汉字 ) dan sistem alih aksara disebut pinyin ( 拼音 ). Dalam
mempelajari bahasa Mandarin, pinyin dapat mempermudah pembelajar untuk
melafalkan bahasa Mandarin, selain pinyin dalam bahasa Mandarin juga terdapat
nada. Bahasa Mandarin merupakan bahasa yang sulit dipelajari dikarenakan
sistem penulisannya, begitu juga dengan pelafalannya. Pelafalan dalam bahasa
Mandarin mempunyai perbedaan yang cukup signifikan dengan bahasa Indonesia.
Dimana pelafalan dalam bahasa Mandarin terdapat perbedaan bunyi vokal antara
bahasa Indonesia dengan bahasa Mandarin.
Dalam mempelajari bahasa Mandarin, vokal dan konsonan juga
mempunyai peranan penting dalam bahasa Mandarin selain nada dan karakter.
Karena vokal dan konsonan merupakan langkah awal bagi seorang pemula dalam
mempelajari bahasa Mandarin untuk dapat melafalkan pinyin (拼音).Subsistem
yang mempelajari, membahas, membicarakan, dan menganalisis bunyi-bunyi
bahasa yang diproduksi oleh alat-alat ucap manusia adalah fonologi.
Menurut Muslich (2014:1),kajian mendalam tentang bunyi-bunyi ujar ini
diselidiki oleh cabang linguistik yang disebut fonologi. Seperti yang kita ketahui
dalam mempelajari bahasa Indonesia kita diajarkan cara membaca alfabet dan
juga huruf vokal. Dengan mengetahui huruf vokal dapat membantu kita dalam
mempelajari dan membaca sebuah kata dari bahasa tersebut. Contoh dari vokal
dalam bahasa Indonesia, yaitu a, i, u, e, o. Begitu juga ketika kita mempelajari
bahasa Mandarin, kita akan mempelajari vokal yang menjadi dasar belajar bahasa
Mandarin. Vokal dalam bahasa Mandarin, yaitu a, i, u, e, o dan ü. Dalam
2
Universitas Sumatera Utara
mempelajari sebuah bahasa tak luput dari huruf vokal, karena sebuah kata tidak
akan mungkin tanpa menggunakan huruf vokal.
Dalam bahasa Mandarin mempunyai perbedaan vokal dengan bahasa
Indonesia, pada bahasa Mandarin terdapat bunyi vokal ü, dalam pelafalannya juga
berbeda dengan bunyi vokal u namun cara melafalkannya dengan melafalkan
vokal i terlebih dahulu setelah itu bunyi u. Dalam praktiknya banyak mahasiswa
ataupun pelajar bahasa Mandarin terutama pelajar di Indonesia yang keliru dalam
pelafalan bunyi vokal u yang didahului konsonan j, q, x, dan y. vokal u
merupakan perubahan penulisan vokal ü yang sesuai dengan kaidahnya dimana
vokal ü yang didahului konsonan j, q, x, dan y harus diganti menjadi u dalam
penulisan hanyu pinyin, namun tetap dilafalkan sesuai vokal ü . Hal seperti ini
yang menyebabkan banyak pembelajar keliru dalam melafalkan vokal u yang
didahului konsonan j, q, x, dan y, dimana mahasiswa melafalkan menjadi u
melainkan bukan ü. Banyak pembelajar bahasa Mandarin tidak menyadari
perubahan-perubahan dalam pelafalan tersebut. Jika salah dalam melafalkannya
maka arti juga mengalami perubahan. Pelafalan mempunyai peranan penting
dalam bahasa Mandarin agar tidak terjadi kesalahan dalam berkomunikasi hingga
menyebabkan kesalah pahaman. Berikut ini merupakan gambaran standard bunyi
vokal dalam bahasa Mandarin dan bahasa Indonesia :
3
Universitas Sumatera Utara
Gambar 1.1 Standard Vokal Indonesia
Sumber. Jurnal Sani, dkk
Gambar 1.2 Standard Vokal Cina
High
i
Mid
ə
Low
a
y
U
Sumber. Jurnal Duanmu (Februari, 2005)
Dalam mempelajari bahasa Mandarin tidak jarang para pembelajar
melakukan kesalahan pelafalan tersebut. Dari pengamatan penulis terhadap
mahasiswa semester 4 Program Studi Sastra Cina, Fakultas Ilmu Budaya,
Universitas Sumatera Utara masih mengalami kesulitan melafalkan bunyi vokal u,
i, dan ü serta konsonan j, q, x, dan y yang diikuti dengan vokal u sehingga terjadi
kesalahan dalam pelafalannya, seperti kata 纪律 Jìlǜ yang memiliki arti disiplin
namun pembelajar sering salah dalam melafalkan bunyi vokal ü sehingga terjadi
perbedaan makna atau arti menjadi 记录 Jìlù yang berarti merekam. Hal-hal
seperti inilah yang menyebabkan kesalahan dalam berkomunikasi yang pada
akhirnya akan menyulitkan seseorang dalam berinteraksi dengan oranglain.
4
Universitas Sumatera Utara
Pembelajar bahasa Mandarin haruslah menguasai dasar-dasar pelafalan vokal
maupun konsonan, terlebih seorang mahasiswa karena hal ini sangat penting
sebagai dasar dalam berbahasa Mandarin sehingga tidak terjadi kesalahan dalam
berkomunikasi dan komunikasi juga menjadi lancar. Apalagi Bahasa Mandarin
merupakan bahasa kedua yang digunakan oleh mahasiswa.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti melakukan penelitian ini untuk
menemukan kesalahan-kesalahan yang terjadi pada pelafalan bunyi vokal u, i, dan
ü serta bunyi konsonan j, q, x, dan y yang diikuti dengan bunyi vokal u dalam
bahasa Mandarin pada mahasiswa semester 4 Program Studi Sastra Cina
Universitas Sumatera Utara. Hal ini disebabkan mahasiswa semester 4 angkatan
2015 sudah mempelajari Bahasa Mandarin selama 2 tahun dan sudah mempelajari
dasar-dasar dari pelafalan Bahasa Mandarin. Dalam peneletian ini juga, peneliti
menggunakan rekaman native speaker sebagai pembanding dalam menganalisis
kesalahan pelafalan tersebut. Adapun native speaker tersebut
berasal dari
Tiongkok yang terdaftar sebagai mahasiswa di Sichuan International Studies
University (SISU), bernama Zheng Guang Jie (郑光杰)berusia 20 tahun.
1.2 Batasan Masalah
Peneliti merasa perlu memberikan batasan masalah agar penelitian lebih
terfokus dan terarah. Penelitian ini hanya membahas mengenai pelafalan dalam
bahasa Mandarin oleh mahasiswa semester 4 Program Studi Sastra Cina
Universitas Sumatera Utara, peneliti memilih mahasiswa semester 4 yang
berjumlah 38 orang, diantaranya laki-laki berjumlah 5 orang dan perempuan
berjumlah 33 orang. Hal ini dikarenakan mahasiswa angkatan tersebut sudah
5
Universitas Sumatera Utara
mempelajari dasar-dasar vokal dan konsonan dalam bahasa Mandarin. Peneliti
juga terfokus pada bentuk kesalahan dalam pelafalan bunyi vokal u, i, dan ü serta
bunyi konsonan j, q, x, dan y diikuti dengan bunyi vokal u.
Dalam praktiknya banyak mahasiswa ataupun pelajar bahasa Mandarin
terutama pelajar di Indonesia yang salah melafalkan bunyi u yang didahului oleh
konsonan j, q, x, dan y yang seharusnya dilafalkan menjadi bunyi ü, namun
dilafalkan menjadi bunyi u dan juga pada pelafalan bunyi u, i, dan ü yang kerap
kali mahasiswa melakukan kesalahan dalam pelafalannya. Hal ini dikarenakan
banyak pembelajar bahasa Mandarin tidak mengetahui adanya peraturan
mengenai bunyi vokal ü yang mengikuti konsonan j, q, x, dan y harus diubah
menjadi u dalam penulisannya namun dalam melafalkannya tetap dilafalkan
sebagai bunyi ü.
1.3 Rumusan Masalah
1. Bagaimana bentuk kesalahan yang dilakukan dalam pelafalan bunyi vokal
u, i, dan ü serta bunyi konsonan j, q, x, dan yyang diikuti dengan bunyi
vokal u dalam bahasa Mandarin oleh mahasiswa semester 4 Program Studi
Sastra Cina Universitas Sumatera Utara?
2. Faktor apa sajakah yang mempengaruhi kesalahan pelafalan bunyi vokal u,
i, dan ü serta bunyi konsonan j, q, x, dan y yang diikuti dengan bunyi
vokal u dalam bahasa Mandarin oleh mahasiswa semester 4 Program Studi
Sastra Cina Universitas Sumatera Utara ?
6
Universitas Sumatera Utara
1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.4.1
Tujuan Penelitian
1. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan bentuk kesalahan yang
dilakukan dalam pelafalan bunyi vokal u, i, dan ü serta bunyi konsonan j,
q, x, dan yyang diikuti dengan bunyi vokal u dalam bahasa Mandarinoleh
mahasiswa semester 4 Program Studi Sastra Cina Universitas Sumatera
Utara.
2. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan faktor-faktor apa saja yang
mempengaruhi kesalahan pelafalan bunyi vokal u, i, dan ü serta bunyi
konsonan j, q, x, dan yyang diikuti dengan bunyi vokal u dalam bahasa
Mandarin oleh mahasiswa semester 4 Program Studi Sastra Cina
Universitas Sumatera Utara.
1.4.2
Manfaat Penelitian
1.4.2.1 Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini akan menambah pengetahuan dalam bidang ilmu
fonologi bahasa Mandarin khususnya yang membahas pelafalan bunyi vokal u, i,
dan ü serta bunyi konsonan j, q, x, dan y yang diikuti dengan bunyi vokal u dalam
bahasa Mandarin.
1.4.2.2 Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi :
a. Pengajar Bahasa Mandarin
7
Universitas Sumatera Utara
Penelitian ini dapat memberikan gambaran kesalahan mahasiswa
mengenai pelafalan bunyi vokal u, i, dan ü serta bunyi konsonan j, q, x,
dan y yang diikuti dengan bunyi vokal u dalam bahasa Mandarin. Selain
itu memberikan kemudahan pengajar bahasa Mandarin mengetahui
kemampuan mahasiswa tentang fonologi bahasa Mandarin.
b. Mahasiswa
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi mahasiswa
mengenai pelafalan bunyi vokal u, i, dan ü serta bunyi konsonan j, q, x,
dan y yang diikuti dengan bunyi vokal u dalam bahasa Mandarin serta
diharapkan dapat memberikan pengetahuan yang lebih.
8
Universitas Sumatera Utara
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam mempelajari suatu bahasa kita akan mengetahui dasar-dasar tata
bahasa. Dimana setiap bahasa mempunyai aturan-aturan tata bahasa yang berbeda.
Menurut Chaer (2012:1) Linguistik adalah ilmu tentang bahasa; atau ilmu yang
menjadikan bahasa sebagai objek kajiannya. Linguistik dipelajari dengan maksud
dan tujuan yaitu untuk sebagian orang linguistik dipelajari demi ilmu itu sendiri;
dan untuk sebagian lainnya linguistik dipelajari sebagai ilmu dasar bagi ilmu-ilmu
lain seperti kesusastraan, filologi, pengajaran bahasa, penterjemahan, dan
sebagainya.
Menurut Kridalaksana (dalam Chaer 2012:32), bahasa adalah sistem
lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh para anggota kelompok sosial
untuk bekerjasama, berkomunikasi, dan mengidentifikasi diri. Linguistik juga
terbagi dari beberapa subsistem, yaitu fonologi, morfologi, sintaksis, dan
semantik.
Dalam perkembangannya banyak masyarakat mempelajari berbagai
macam bahasa, salah satunya adalah bahasa Mandarin. Bahasa Mandarin
merupakan bahasa nasional masyarakat Tiongkok untuk berkomunikasi dan juga
menjadi bahasa internasional kedua setelah bahasa inggris. Saat ini pembelajar
bahasa Mandarin di Indonesia sudah sangat meningkat. Dengan berkembangnya
zaman secara global maka kebutuhan akan bahasa Mandarin juga meningkat.
1
Universitas Sumatera Utara
Sistem penulisan dalam bahasa Mandarin menggunakan aksara yang
disebut hanzi ( 汉字 ) dan sistem alih aksara disebut pinyin ( 拼音 ). Dalam
mempelajari bahasa Mandarin, pinyin dapat mempermudah pembelajar untuk
melafalkan bahasa Mandarin, selain pinyin dalam bahasa Mandarin juga terdapat
nada. Bahasa Mandarin merupakan bahasa yang sulit dipelajari dikarenakan
sistem penulisannya, begitu juga dengan pelafalannya. Pelafalan dalam bahasa
Mandarin mempunyai perbedaan yang cukup signifikan dengan bahasa Indonesia.
Dimana pelafalan dalam bahasa Mandarin terdapat perbedaan bunyi vokal antara
bahasa Indonesia dengan bahasa Mandarin.
Dalam mempelajari bahasa Mandarin, vokal dan konsonan juga
mempunyai peranan penting dalam bahasa Mandarin selain nada dan karakter.
Karena vokal dan konsonan merupakan langkah awal bagi seorang pemula dalam
mempelajari bahasa Mandarin untuk dapat melafalkan pinyin (拼音).Subsistem
yang mempelajari, membahas, membicarakan, dan menganalisis bunyi-bunyi
bahasa yang diproduksi oleh alat-alat ucap manusia adalah fonologi.
Menurut Muslich (2014:1),kajian mendalam tentang bunyi-bunyi ujar ini
diselidiki oleh cabang linguistik yang disebut fonologi. Seperti yang kita ketahui
dalam mempelajari bahasa Indonesia kita diajarkan cara membaca alfabet dan
juga huruf vokal. Dengan mengetahui huruf vokal dapat membantu kita dalam
mempelajari dan membaca sebuah kata dari bahasa tersebut. Contoh dari vokal
dalam bahasa Indonesia, yaitu a, i, u, e, o. Begitu juga ketika kita mempelajari
bahasa Mandarin, kita akan mempelajari vokal yang menjadi dasar belajar bahasa
Mandarin. Vokal dalam bahasa Mandarin, yaitu a, i, u, e, o dan ü. Dalam
2
Universitas Sumatera Utara
mempelajari sebuah bahasa tak luput dari huruf vokal, karena sebuah kata tidak
akan mungkin tanpa menggunakan huruf vokal.
Dalam bahasa Mandarin mempunyai perbedaan vokal dengan bahasa
Indonesia, pada bahasa Mandarin terdapat bunyi vokal ü, dalam pelafalannya juga
berbeda dengan bunyi vokal u namun cara melafalkannya dengan melafalkan
vokal i terlebih dahulu setelah itu bunyi u. Dalam praktiknya banyak mahasiswa
ataupun pelajar bahasa Mandarin terutama pelajar di Indonesia yang keliru dalam
pelafalan bunyi vokal u yang didahului konsonan j, q, x, dan y. vokal u
merupakan perubahan penulisan vokal ü yang sesuai dengan kaidahnya dimana
vokal ü yang didahului konsonan j, q, x, dan y harus diganti menjadi u dalam
penulisan hanyu pinyin, namun tetap dilafalkan sesuai vokal ü . Hal seperti ini
yang menyebabkan banyak pembelajar keliru dalam melafalkan vokal u yang
didahului konsonan j, q, x, dan y, dimana mahasiswa melafalkan menjadi u
melainkan bukan ü. Banyak pembelajar bahasa Mandarin tidak menyadari
perubahan-perubahan dalam pelafalan tersebut. Jika salah dalam melafalkannya
maka arti juga mengalami perubahan. Pelafalan mempunyai peranan penting
dalam bahasa Mandarin agar tidak terjadi kesalahan dalam berkomunikasi hingga
menyebabkan kesalah pahaman. Berikut ini merupakan gambaran standard bunyi
vokal dalam bahasa Mandarin dan bahasa Indonesia :
3
Universitas Sumatera Utara
Gambar 1.1 Standard Vokal Indonesia
Sumber. Jurnal Sani, dkk
Gambar 1.2 Standard Vokal Cina
High
i
Mid
ə
Low
a
y
U
Sumber. Jurnal Duanmu (Februari, 2005)
Dalam mempelajari bahasa Mandarin tidak jarang para pembelajar
melakukan kesalahan pelafalan tersebut. Dari pengamatan penulis terhadap
mahasiswa semester 4 Program Studi Sastra Cina, Fakultas Ilmu Budaya,
Universitas Sumatera Utara masih mengalami kesulitan melafalkan bunyi vokal u,
i, dan ü serta konsonan j, q, x, dan y yang diikuti dengan vokal u sehingga terjadi
kesalahan dalam pelafalannya, seperti kata 纪律 Jìlǜ yang memiliki arti disiplin
namun pembelajar sering salah dalam melafalkan bunyi vokal ü sehingga terjadi
perbedaan makna atau arti menjadi 记录 Jìlù yang berarti merekam. Hal-hal
seperti inilah yang menyebabkan kesalahan dalam berkomunikasi yang pada
akhirnya akan menyulitkan seseorang dalam berinteraksi dengan oranglain.
4
Universitas Sumatera Utara
Pembelajar bahasa Mandarin haruslah menguasai dasar-dasar pelafalan vokal
maupun konsonan, terlebih seorang mahasiswa karena hal ini sangat penting
sebagai dasar dalam berbahasa Mandarin sehingga tidak terjadi kesalahan dalam
berkomunikasi dan komunikasi juga menjadi lancar. Apalagi Bahasa Mandarin
merupakan bahasa kedua yang digunakan oleh mahasiswa.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti melakukan penelitian ini untuk
menemukan kesalahan-kesalahan yang terjadi pada pelafalan bunyi vokal u, i, dan
ü serta bunyi konsonan j, q, x, dan y yang diikuti dengan bunyi vokal u dalam
bahasa Mandarin pada mahasiswa semester 4 Program Studi Sastra Cina
Universitas Sumatera Utara. Hal ini disebabkan mahasiswa semester 4 angkatan
2015 sudah mempelajari Bahasa Mandarin selama 2 tahun dan sudah mempelajari
dasar-dasar dari pelafalan Bahasa Mandarin. Dalam peneletian ini juga, peneliti
menggunakan rekaman native speaker sebagai pembanding dalam menganalisis
kesalahan pelafalan tersebut. Adapun native speaker tersebut
berasal dari
Tiongkok yang terdaftar sebagai mahasiswa di Sichuan International Studies
University (SISU), bernama Zheng Guang Jie (郑光杰)berusia 20 tahun.
1.2 Batasan Masalah
Peneliti merasa perlu memberikan batasan masalah agar penelitian lebih
terfokus dan terarah. Penelitian ini hanya membahas mengenai pelafalan dalam
bahasa Mandarin oleh mahasiswa semester 4 Program Studi Sastra Cina
Universitas Sumatera Utara, peneliti memilih mahasiswa semester 4 yang
berjumlah 38 orang, diantaranya laki-laki berjumlah 5 orang dan perempuan
berjumlah 33 orang. Hal ini dikarenakan mahasiswa angkatan tersebut sudah
5
Universitas Sumatera Utara
mempelajari dasar-dasar vokal dan konsonan dalam bahasa Mandarin. Peneliti
juga terfokus pada bentuk kesalahan dalam pelafalan bunyi vokal u, i, dan ü serta
bunyi konsonan j, q, x, dan y diikuti dengan bunyi vokal u.
Dalam praktiknya banyak mahasiswa ataupun pelajar bahasa Mandarin
terutama pelajar di Indonesia yang salah melafalkan bunyi u yang didahului oleh
konsonan j, q, x, dan y yang seharusnya dilafalkan menjadi bunyi ü, namun
dilafalkan menjadi bunyi u dan juga pada pelafalan bunyi u, i, dan ü yang kerap
kali mahasiswa melakukan kesalahan dalam pelafalannya. Hal ini dikarenakan
banyak pembelajar bahasa Mandarin tidak mengetahui adanya peraturan
mengenai bunyi vokal ü yang mengikuti konsonan j, q, x, dan y harus diubah
menjadi u dalam penulisannya namun dalam melafalkannya tetap dilafalkan
sebagai bunyi ü.
1.3 Rumusan Masalah
1. Bagaimana bentuk kesalahan yang dilakukan dalam pelafalan bunyi vokal
u, i, dan ü serta bunyi konsonan j, q, x, dan yyang diikuti dengan bunyi
vokal u dalam bahasa Mandarin oleh mahasiswa semester 4 Program Studi
Sastra Cina Universitas Sumatera Utara?
2. Faktor apa sajakah yang mempengaruhi kesalahan pelafalan bunyi vokal u,
i, dan ü serta bunyi konsonan j, q, x, dan y yang diikuti dengan bunyi
vokal u dalam bahasa Mandarin oleh mahasiswa semester 4 Program Studi
Sastra Cina Universitas Sumatera Utara ?
6
Universitas Sumatera Utara
1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.4.1
Tujuan Penelitian
1. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan bentuk kesalahan yang
dilakukan dalam pelafalan bunyi vokal u, i, dan ü serta bunyi konsonan j,
q, x, dan yyang diikuti dengan bunyi vokal u dalam bahasa Mandarinoleh
mahasiswa semester 4 Program Studi Sastra Cina Universitas Sumatera
Utara.
2. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan faktor-faktor apa saja yang
mempengaruhi kesalahan pelafalan bunyi vokal u, i, dan ü serta bunyi
konsonan j, q, x, dan yyang diikuti dengan bunyi vokal u dalam bahasa
Mandarin oleh mahasiswa semester 4 Program Studi Sastra Cina
Universitas Sumatera Utara.
1.4.2
Manfaat Penelitian
1.4.2.1 Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini akan menambah pengetahuan dalam bidang ilmu
fonologi bahasa Mandarin khususnya yang membahas pelafalan bunyi vokal u, i,
dan ü serta bunyi konsonan j, q, x, dan y yang diikuti dengan bunyi vokal u dalam
bahasa Mandarin.
1.4.2.2 Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi :
a. Pengajar Bahasa Mandarin
7
Universitas Sumatera Utara
Penelitian ini dapat memberikan gambaran kesalahan mahasiswa
mengenai pelafalan bunyi vokal u, i, dan ü serta bunyi konsonan j, q, x,
dan y yang diikuti dengan bunyi vokal u dalam bahasa Mandarin. Selain
itu memberikan kemudahan pengajar bahasa Mandarin mengetahui
kemampuan mahasiswa tentang fonologi bahasa Mandarin.
b. Mahasiswa
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi mahasiswa
mengenai pelafalan bunyi vokal u, i, dan ü serta bunyi konsonan j, q, x,
dan y yang diikuti dengan bunyi vokal u dalam bahasa Mandarin serta
diharapkan dapat memberikan pengetahuan yang lebih.
8
Universitas Sumatera Utara