Hotel Bisnis Batang Kuis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
LatarBelakang
Supply chain mempunyai peranan penting dalam aktivitas perusahaan
mulai dari kegiatan pemasokan bahan baku sampai dengan melakukan
pengiriman hasil produksi kepada konsumen. Dengan adanya pengelolaan supply
chain management yang baik maka akan menentukan kompetitif nya suatu
perusahaan. Supply chain management tidak hanya berorientasi pada kegiatan
internal perusahaan akan tetapi juga eksternal perusahaan yang menyangkut
hubungan dengan perusahaan-perusahaan partner atau supplier. Suatu perusahaan
atau pabrik yang efisien yaitu apabila supplier-supplier perusahaan dapat
menghasilkan bahan baku yang berkualitas dan perusahaan mampu memenuhi
pengiriman secara tepat waktu.
Setiap aktivitas bisnis perusahaan mempunyai suatu risiko. Menurut
Walters (2006), risiko merupakan ancaman yang mungkin terjadi untuk
mengacaukan
aktivitas
normal
atau
menghentikan
sesuatu
yang
telah
direncanakan. Berdasarkan penelitian oleh Hendricks dan Singhal (2003)
diketahui bahwa gangguan pada supply chain berdampak negatif dalam jangka
panjang terhadap perusahaan dan banyak perusahaan yang tidak mampu pulih
secara cepat dari dampak negatif tersebut (Kusnidah dan Sumantri, 2014).
Perusahaan perlu mengetahui faktor-faktor utama yang berpengaruh terhadap
kelancaran supply chain dan risiko-risiko yang mungkin terjadi serta strategi
Universitas Sumatera Utara
mitigasi resiko apa yang dapat diterapkan untuk menanggulangi resiko-resiko
yang terjadi (Utari dan Baihaqi, 2015).
PT. Permata Hijau Palm Oleo merupakan salah satu produsen minyak
kelapa sawit yang menghasilkan produk margarine (mentega). Jumlah permintaan
produk pada periode Januari 2016 sampai Desember 2016 dapat dilihat pada
Tabel 1.1.
Tabel 1.1. Data Jumlah Permintaan pada Periode Januari 2016
sampai Desember 2016
No
Bulan
Jumlah
Pasokan
Permintaan
(kotak)
(kotak)
1
Januari
10.525
10.000
2
Febuari
10.610
10.000
3
Maret
10.654
10.000
4
April
10.427
10.000
5
Mei
10.281
10.000
6
Juni
10.668
10.000
7
Juli
9.732
10.000
8
Agustus
9630
10.000
9
September
9545
10.000
10
Oktober
10.519
10.000
11
November
10.447
10.000
12
Desember
10.773
10.000
Sumber: PT. Permata Hijau Palm Oleo
Berdasarkan Tabel 1.1, dapat dilihat bahwa permintaan produk margarine
(mentega) dari januari 2016 sampai dengan Desember 2016 di PT. Permata Hijau
Palm Oleo. Produk yang dihasilkan berupa margarine yang telah dikemas dalam
Universitas Sumatera Utara
kotak yang dimana setiap kardus memiliki berat 30 kg margarine (mentega).
Perusahaan telah meramalkan permintaan setiap bulannya sebanyak 10.000 kardus
perbulannya. Pada tabel 1.1
terlihat terjadinya ketidakseimbangan antara
permintaan dan pasokan.
PT. Permata Hijau Palm Oleo yang memproduksi Margarine dan
berorientasi impor, perencanaan pembelian maupun produksi dilakukan
berdasarkan atas pemesanan langsung maupun data historis pemesanan pelanggan.
Namun ada kalanya perencanaan rantai pasok perusahaan yang tidak tepat
dikarenakan menggunakan data historis perusahaan yang belum diperbahurui dan
pelanggan melakukan pemesanan mendadak atau menambah jumlah pesanan dari
yang awalnya telah diperkirakan sehingga perusahaan harus mengubah jadwal
produksi. Hal ini menyebabkan perusahaan harus segera melakukan pemesanan
bahan baku tambahan kepada pihak supplier untuk bisa memenuhi pesanan dari
customer, sehingga tidak sering pihak supplier terlambat mengirim barang,
dimana dari total 6 supplier utama, hanya beberapa supplier saja yang mampu
memenuhi permintaan mendadak dari perusahaan dikarenakan kurangnya
komunikasi maupun bertukar informasi mengenai pemesanan dari customer antara
supplier dengan pihak perusahaan
Pengendalian terhadap bahan baku margarine yang kedatangannya sering
terlambat merupakan suatu hal yang perlu diperhatikan. Karena menyebabkan
proses produksi mengalami kemunduran dari jadwal yang telah direncanakan dan
harus mengubah jadwal pengiriman kepada customer. Maka penelitian
menggunakan pengembangan metode House of Risk (HOR) yang dikembangkan
Universitas Sumatera Utara
oleh I Nyoman Pujawan dan Laudine H. Geraldin yang bertujuan untuk
memitigasi
penyebab
risiko
supply
chain
untuk
menghilangkan
dan
meminimalisasi kerugian bagi perusahaan yang dikembangkan dari FMEA
(Failure Mode and Effect Analysis). Secara garis besar, tahapan dalam framework
ini dibagi menjadi dua fase yakni fase identifikasi risiko (risk identification) dan
fase penanganan risiko (risk treatment). Fase identifikasi risiko adalah fase
dimana kejadian risiko (risk event) dan agen risiko (risk agent) diidentifikasi dan
diukur. Kejadian risiko yang terjadi di perusahaan PT. Permata Hijau Palm Oleo
berdasarkan aktivitas perusahaan. Kejadian risiko yang terjadi memunculkan agen
risiko yang dikelompokkan berdasarkan pengembangan SCOR (Supply Chain
Managament Operations Reference) dan kemudian dilakukan penanganan.
Dalam mengidentifikasi risiko yang akan timbul perusahaan perlu
memiliki manajemen risiko yang terstruktur. Hal ini bertujuan untuk
menghasilkan aksi mitigasi yang mampu meminimalisir terjadinya risiko tersebut.
Jarak waktu pemesanan bahan baku dengan kedatangan bahan baku adalah 3 hari.
Keterlambatan bahan-bahan utama yang dibutuhkan dalam proses produksi
pembuatan produk margarine mulai dari Januari 2016 sampai Desember 2016
dapat dilihat pada Tabel 1.2.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 1.2. Data Jumlah Keterlambatan Kedatangan Bahan Baku Utama
Nama Supplier
Bahan
Permintaan Kedatangan Keterangan
Baku
PT. Torganda
CPO
5-1-2016
10-1-2016
Terlambat 2
hari
9-4-2016
13-3-2016
Terlambat 1
hari
PT. Sinar Nabati
CPO
7-7-2016
10-10-2016
Tepat waktu
5-2-2016
8-8-2016
Tepat waktu
9-5-2016
12-9-2016
Tepat waktu
7-8-2016
11-10-2016
Terlambat 1
hari
PT. Socfindo
CPO
5-3-2016
9-8-2016
Terlambat 1
hari
9-6-2016
12-9-2016
Tepat Waktu
7-9-2016
12-10-2016
Terlambat 2
hari
PT. Herfinta F &
CPO
5-4-2016
10-8-2016
P
Terlambat 2
hari
9-7-2016
13-9-2016
Terlambat 1
hari
PT. Bahai Dwi
CPO
kencana Lestari
7-10-2016
10-10-2016
Tepat waktu
5-5-2016
8-8-2016
Tepat waktu
9-8-2016
13-9-2016
Terlambat 1
hari
PT. Asean Sava
CPO
7-11-2016
10-10-2016
Tepat waktu
5-6-2016
8-8-2016
Tepat waktu
9-9-2016
13-9-2016
Terlambat 1
hari
7-12-2016
11-10-2016
Terlambat 1
hari
Sumber: PT. Permata Hijau Palm Oleo
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan Tabel 1.2, dapat dilihat bahwa keterlambatan bahan baku oleh
supplier mencapai 56% dari total pengiriman bahan baku periode Januari 2016
sampai Desember 2016. Hal ini
dikarenakan tidak adanya perencanaan dari
perusahaan dalam melakukan pemesanan bahan baku akibat adanya permintaan
dari customer secara tiba-tiba.
Terjadinya keterlambatan pengiriman bahan baku ke perusahaan tersebut
mengakibatkan tidak selesainya produk tepat waktu sesuai dengan tanggal yang
dijanjikan sehingga terdapat risiko yang dialami perusahaan berupa terhambatnya
proses produksi. Hal ini tentu akan merugikan perusahaan baik dari segi waktu
maupun biaya.Oleh karena itu, harus diciptakan usulan penanganan risiko yang
dapat diterapkan oleh perusahaan untuk menghindari kerugian.
1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar
belakang
sebagaimana
yang
telah
dijelaskan,
permasalahan yang dihadapi PT. Permata Hijau Palm Oleo adalah adanya
keterlambatan kedatangan bahan baku yang merupakan salah satu risiko pada
aktivitas rantai pasok yang dapat mengakibatkan terhambatnya proses produksi
sehingga perlu dilakukan penanganan risiko dengan menggunakan metode House
of Risk.
Universitas Sumatera Utara
1.3
Tujuan Penelitian dan Manfaat
Tujuan umum penelitian ini
untuk memberikan penanganan risiko
terhadap risiko yang terjadi sehingga tidak menghambatnya proses produksi di
PT. Permata Hijau Palm Oleo
Tujuan khusus yang ingin dicapai dalam penelitian tugas akhir ini adalah:
1.
Mengidentifikasi kejadian risiko yang terjadi pada rantai pasok dengan
menggunakan House of Risk Fase I.
2.
Mengidentifikasi agen risiko yang menimbulkan kejadian risiko pada
rantai pasok dengan menggunakan House of Risk Fase I
3.
Memberi usulan penanganan risiko untuk mengatasi agen risiko yang
menjadi prioritas yang terjadi pada rantai pasok menggunakan House of
Risk Fase II
Manfaat yang hendak dicapai dalam melakukan penelitian ini
adalah
sebagai berikut:
1.
Manfaat bagi mahasiswa
Penelitian ini bermanfaat agar mahasiswa dapat mengaplikasikan teori
yang diperoleh selama kuliah dan dari laboratorium ke dalam lingkungan
industri secara nyata dalam menganalisa dan mengevaluasi setiap
permasalahan yang terjadi.
2.
Manfaat bagi perusahaan
Hasil dari penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan bagi perusahaan
dalam menganalisis risiko apa yang terjadi di rantai pasokperusahaan.
Universitas Sumatera Utara
3.
Bagi Departemen Teknik Industri USU
Penelitian bermanfaat sebagai tambahan referensi yang dapat dijadikan
sebagai acuan penelitian selanjutnya dan mempererat hubungan kerja sama
antara perusahaan dengan Departemen Teknik Industri USU.
1.4
Batasan dan Asumsi Penelitian
Batasan dalam penelitian ini adalah :
1.
Penelitian hanya dilakukan untuk rantai pasok produk jenis Margarine PT.
Permata Hijau Palm Oleo
2.
Identifikasi Supply Chain Operation Reference (SCOR) dilakukan pada
elemen plan, source, make, deliver, dan return.
3.
Penelitian hanya dilakukan pada aktivitas rantai pasok PT. Permata Hijau
Palm Oleo dari supplier sampai pada perusahaan
Asumsi dalam penelitian yang dilakukan adalah :
1.
Kondisi internal perusahaan tidak mengalami perubahan yang signifikan
selama penelitian berlangsung.
2.
Responden untuk mengisi kuisioner adalah Assitant General Manager
Operasional
3.
Metode yang digunakan pada penelitian ini ialah metode House Of Risk
4.
Risiko yang terjadi pada penilitian dimulai dari Januari 2016
sampai
Desember 2016
Universitas Sumatera Utara
1.5
Sistematika Penulisan Laporan
Sistematika penulisan tugas sarjana dapat dilihat sebagai berikut :
Bab I Pendahuluan, menguraikan latar belakang permasalahan yang
mendasari penelitian dilakukan, perumusan permasalahan, tujuan penelitian,
manfaat penelitian, batasan dan asumsi yang digunakan dalam penelitian dan
sistematika penulisan tugas sarjana.
Bab II gambaran umum PT. Permata Hijau Palm Oleo, ruang lingkup
perusahaan, lokasi, struktur organisasi , tugas dan tanggung jawab, jumlah tenaga
kerja dan jam kerja karyawan, dan sistem pengupahan,
Bab III Landasan Teori, berisi teori mengenaipenanganan risiko pada
rantai pasok menggunakan Metode House of Risk.
Bab IV Metodologi Penelitian, menguraikan tahap-tahap yang dilakukan
dalam penelitian yaitu persiapan penelitian meliputi penentuan lokasi penelitian,
jenis penelitian, objek penelitian, kerangka berpikir, identifikasi variabel
penelitian, pengumpulan data primer dan sekunder, metode pengolahan data, blok
diagram prosedur penelitian, pengolahan data, analisis pemecahan masalah
sampai kesimpulan dan saran.
Bab V Pengumpulan dan Pengolahan Data, dalam bab ini menjelaskan
tentang jenis-jenis data, baik data primer maupun data sekunder yang perlu
dikumpulkan, lokasi data dan metode pengumpulan data. Data primer pada
umumnya dikumpulkan melalui observasi dan wawancara yang dilakukan secara
Universitas Sumatera Utara
langsung. Data sekunder dikumpulkan dengan mencatat data dari laporan yang
ada.
Bab VI Analisis Pemecahan Masalah, dalam bab ini menjelaskan tentang
analisa yang dilakukan terhadap data termasuk pengoperasian konsep ilmiah yang
digunakan dalam metode pendekatan serta teori-teori yang dijadikan landasan
dalam pemecahan masalah.
Bab VII Kesimpulan dan Saran, berisi kesimpulan yang diperoleh dari
hasil pemecahan masalah dan saran-saran yang bermanfaat bagi perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
PENDAHULUAN
1.1
LatarBelakang
Supply chain mempunyai peranan penting dalam aktivitas perusahaan
mulai dari kegiatan pemasokan bahan baku sampai dengan melakukan
pengiriman hasil produksi kepada konsumen. Dengan adanya pengelolaan supply
chain management yang baik maka akan menentukan kompetitif nya suatu
perusahaan. Supply chain management tidak hanya berorientasi pada kegiatan
internal perusahaan akan tetapi juga eksternal perusahaan yang menyangkut
hubungan dengan perusahaan-perusahaan partner atau supplier. Suatu perusahaan
atau pabrik yang efisien yaitu apabila supplier-supplier perusahaan dapat
menghasilkan bahan baku yang berkualitas dan perusahaan mampu memenuhi
pengiriman secara tepat waktu.
Setiap aktivitas bisnis perusahaan mempunyai suatu risiko. Menurut
Walters (2006), risiko merupakan ancaman yang mungkin terjadi untuk
mengacaukan
aktivitas
normal
atau
menghentikan
sesuatu
yang
telah
direncanakan. Berdasarkan penelitian oleh Hendricks dan Singhal (2003)
diketahui bahwa gangguan pada supply chain berdampak negatif dalam jangka
panjang terhadap perusahaan dan banyak perusahaan yang tidak mampu pulih
secara cepat dari dampak negatif tersebut (Kusnidah dan Sumantri, 2014).
Perusahaan perlu mengetahui faktor-faktor utama yang berpengaruh terhadap
kelancaran supply chain dan risiko-risiko yang mungkin terjadi serta strategi
Universitas Sumatera Utara
mitigasi resiko apa yang dapat diterapkan untuk menanggulangi resiko-resiko
yang terjadi (Utari dan Baihaqi, 2015).
PT. Permata Hijau Palm Oleo merupakan salah satu produsen minyak
kelapa sawit yang menghasilkan produk margarine (mentega). Jumlah permintaan
produk pada periode Januari 2016 sampai Desember 2016 dapat dilihat pada
Tabel 1.1.
Tabel 1.1. Data Jumlah Permintaan pada Periode Januari 2016
sampai Desember 2016
No
Bulan
Jumlah
Pasokan
Permintaan
(kotak)
(kotak)
1
Januari
10.525
10.000
2
Febuari
10.610
10.000
3
Maret
10.654
10.000
4
April
10.427
10.000
5
Mei
10.281
10.000
6
Juni
10.668
10.000
7
Juli
9.732
10.000
8
Agustus
9630
10.000
9
September
9545
10.000
10
Oktober
10.519
10.000
11
November
10.447
10.000
12
Desember
10.773
10.000
Sumber: PT. Permata Hijau Palm Oleo
Berdasarkan Tabel 1.1, dapat dilihat bahwa permintaan produk margarine
(mentega) dari januari 2016 sampai dengan Desember 2016 di PT. Permata Hijau
Palm Oleo. Produk yang dihasilkan berupa margarine yang telah dikemas dalam
Universitas Sumatera Utara
kotak yang dimana setiap kardus memiliki berat 30 kg margarine (mentega).
Perusahaan telah meramalkan permintaan setiap bulannya sebanyak 10.000 kardus
perbulannya. Pada tabel 1.1
terlihat terjadinya ketidakseimbangan antara
permintaan dan pasokan.
PT. Permata Hijau Palm Oleo yang memproduksi Margarine dan
berorientasi impor, perencanaan pembelian maupun produksi dilakukan
berdasarkan atas pemesanan langsung maupun data historis pemesanan pelanggan.
Namun ada kalanya perencanaan rantai pasok perusahaan yang tidak tepat
dikarenakan menggunakan data historis perusahaan yang belum diperbahurui dan
pelanggan melakukan pemesanan mendadak atau menambah jumlah pesanan dari
yang awalnya telah diperkirakan sehingga perusahaan harus mengubah jadwal
produksi. Hal ini menyebabkan perusahaan harus segera melakukan pemesanan
bahan baku tambahan kepada pihak supplier untuk bisa memenuhi pesanan dari
customer, sehingga tidak sering pihak supplier terlambat mengirim barang,
dimana dari total 6 supplier utama, hanya beberapa supplier saja yang mampu
memenuhi permintaan mendadak dari perusahaan dikarenakan kurangnya
komunikasi maupun bertukar informasi mengenai pemesanan dari customer antara
supplier dengan pihak perusahaan
Pengendalian terhadap bahan baku margarine yang kedatangannya sering
terlambat merupakan suatu hal yang perlu diperhatikan. Karena menyebabkan
proses produksi mengalami kemunduran dari jadwal yang telah direncanakan dan
harus mengubah jadwal pengiriman kepada customer. Maka penelitian
menggunakan pengembangan metode House of Risk (HOR) yang dikembangkan
Universitas Sumatera Utara
oleh I Nyoman Pujawan dan Laudine H. Geraldin yang bertujuan untuk
memitigasi
penyebab
risiko
supply
chain
untuk
menghilangkan
dan
meminimalisasi kerugian bagi perusahaan yang dikembangkan dari FMEA
(Failure Mode and Effect Analysis). Secara garis besar, tahapan dalam framework
ini dibagi menjadi dua fase yakni fase identifikasi risiko (risk identification) dan
fase penanganan risiko (risk treatment). Fase identifikasi risiko adalah fase
dimana kejadian risiko (risk event) dan agen risiko (risk agent) diidentifikasi dan
diukur. Kejadian risiko yang terjadi di perusahaan PT. Permata Hijau Palm Oleo
berdasarkan aktivitas perusahaan. Kejadian risiko yang terjadi memunculkan agen
risiko yang dikelompokkan berdasarkan pengembangan SCOR (Supply Chain
Managament Operations Reference) dan kemudian dilakukan penanganan.
Dalam mengidentifikasi risiko yang akan timbul perusahaan perlu
memiliki manajemen risiko yang terstruktur. Hal ini bertujuan untuk
menghasilkan aksi mitigasi yang mampu meminimalisir terjadinya risiko tersebut.
Jarak waktu pemesanan bahan baku dengan kedatangan bahan baku adalah 3 hari.
Keterlambatan bahan-bahan utama yang dibutuhkan dalam proses produksi
pembuatan produk margarine mulai dari Januari 2016 sampai Desember 2016
dapat dilihat pada Tabel 1.2.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 1.2. Data Jumlah Keterlambatan Kedatangan Bahan Baku Utama
Nama Supplier
Bahan
Permintaan Kedatangan Keterangan
Baku
PT. Torganda
CPO
5-1-2016
10-1-2016
Terlambat 2
hari
9-4-2016
13-3-2016
Terlambat 1
hari
PT. Sinar Nabati
CPO
7-7-2016
10-10-2016
Tepat waktu
5-2-2016
8-8-2016
Tepat waktu
9-5-2016
12-9-2016
Tepat waktu
7-8-2016
11-10-2016
Terlambat 1
hari
PT. Socfindo
CPO
5-3-2016
9-8-2016
Terlambat 1
hari
9-6-2016
12-9-2016
Tepat Waktu
7-9-2016
12-10-2016
Terlambat 2
hari
PT. Herfinta F &
CPO
5-4-2016
10-8-2016
P
Terlambat 2
hari
9-7-2016
13-9-2016
Terlambat 1
hari
PT. Bahai Dwi
CPO
kencana Lestari
7-10-2016
10-10-2016
Tepat waktu
5-5-2016
8-8-2016
Tepat waktu
9-8-2016
13-9-2016
Terlambat 1
hari
PT. Asean Sava
CPO
7-11-2016
10-10-2016
Tepat waktu
5-6-2016
8-8-2016
Tepat waktu
9-9-2016
13-9-2016
Terlambat 1
hari
7-12-2016
11-10-2016
Terlambat 1
hari
Sumber: PT. Permata Hijau Palm Oleo
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan Tabel 1.2, dapat dilihat bahwa keterlambatan bahan baku oleh
supplier mencapai 56% dari total pengiriman bahan baku periode Januari 2016
sampai Desember 2016. Hal ini
dikarenakan tidak adanya perencanaan dari
perusahaan dalam melakukan pemesanan bahan baku akibat adanya permintaan
dari customer secara tiba-tiba.
Terjadinya keterlambatan pengiriman bahan baku ke perusahaan tersebut
mengakibatkan tidak selesainya produk tepat waktu sesuai dengan tanggal yang
dijanjikan sehingga terdapat risiko yang dialami perusahaan berupa terhambatnya
proses produksi. Hal ini tentu akan merugikan perusahaan baik dari segi waktu
maupun biaya.Oleh karena itu, harus diciptakan usulan penanganan risiko yang
dapat diterapkan oleh perusahaan untuk menghindari kerugian.
1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar
belakang
sebagaimana
yang
telah
dijelaskan,
permasalahan yang dihadapi PT. Permata Hijau Palm Oleo adalah adanya
keterlambatan kedatangan bahan baku yang merupakan salah satu risiko pada
aktivitas rantai pasok yang dapat mengakibatkan terhambatnya proses produksi
sehingga perlu dilakukan penanganan risiko dengan menggunakan metode House
of Risk.
Universitas Sumatera Utara
1.3
Tujuan Penelitian dan Manfaat
Tujuan umum penelitian ini
untuk memberikan penanganan risiko
terhadap risiko yang terjadi sehingga tidak menghambatnya proses produksi di
PT. Permata Hijau Palm Oleo
Tujuan khusus yang ingin dicapai dalam penelitian tugas akhir ini adalah:
1.
Mengidentifikasi kejadian risiko yang terjadi pada rantai pasok dengan
menggunakan House of Risk Fase I.
2.
Mengidentifikasi agen risiko yang menimbulkan kejadian risiko pada
rantai pasok dengan menggunakan House of Risk Fase I
3.
Memberi usulan penanganan risiko untuk mengatasi agen risiko yang
menjadi prioritas yang terjadi pada rantai pasok menggunakan House of
Risk Fase II
Manfaat yang hendak dicapai dalam melakukan penelitian ini
adalah
sebagai berikut:
1.
Manfaat bagi mahasiswa
Penelitian ini bermanfaat agar mahasiswa dapat mengaplikasikan teori
yang diperoleh selama kuliah dan dari laboratorium ke dalam lingkungan
industri secara nyata dalam menganalisa dan mengevaluasi setiap
permasalahan yang terjadi.
2.
Manfaat bagi perusahaan
Hasil dari penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan bagi perusahaan
dalam menganalisis risiko apa yang terjadi di rantai pasokperusahaan.
Universitas Sumatera Utara
3.
Bagi Departemen Teknik Industri USU
Penelitian bermanfaat sebagai tambahan referensi yang dapat dijadikan
sebagai acuan penelitian selanjutnya dan mempererat hubungan kerja sama
antara perusahaan dengan Departemen Teknik Industri USU.
1.4
Batasan dan Asumsi Penelitian
Batasan dalam penelitian ini adalah :
1.
Penelitian hanya dilakukan untuk rantai pasok produk jenis Margarine PT.
Permata Hijau Palm Oleo
2.
Identifikasi Supply Chain Operation Reference (SCOR) dilakukan pada
elemen plan, source, make, deliver, dan return.
3.
Penelitian hanya dilakukan pada aktivitas rantai pasok PT. Permata Hijau
Palm Oleo dari supplier sampai pada perusahaan
Asumsi dalam penelitian yang dilakukan adalah :
1.
Kondisi internal perusahaan tidak mengalami perubahan yang signifikan
selama penelitian berlangsung.
2.
Responden untuk mengisi kuisioner adalah Assitant General Manager
Operasional
3.
Metode yang digunakan pada penelitian ini ialah metode House Of Risk
4.
Risiko yang terjadi pada penilitian dimulai dari Januari 2016
sampai
Desember 2016
Universitas Sumatera Utara
1.5
Sistematika Penulisan Laporan
Sistematika penulisan tugas sarjana dapat dilihat sebagai berikut :
Bab I Pendahuluan, menguraikan latar belakang permasalahan yang
mendasari penelitian dilakukan, perumusan permasalahan, tujuan penelitian,
manfaat penelitian, batasan dan asumsi yang digunakan dalam penelitian dan
sistematika penulisan tugas sarjana.
Bab II gambaran umum PT. Permata Hijau Palm Oleo, ruang lingkup
perusahaan, lokasi, struktur organisasi , tugas dan tanggung jawab, jumlah tenaga
kerja dan jam kerja karyawan, dan sistem pengupahan,
Bab III Landasan Teori, berisi teori mengenaipenanganan risiko pada
rantai pasok menggunakan Metode House of Risk.
Bab IV Metodologi Penelitian, menguraikan tahap-tahap yang dilakukan
dalam penelitian yaitu persiapan penelitian meliputi penentuan lokasi penelitian,
jenis penelitian, objek penelitian, kerangka berpikir, identifikasi variabel
penelitian, pengumpulan data primer dan sekunder, metode pengolahan data, blok
diagram prosedur penelitian, pengolahan data, analisis pemecahan masalah
sampai kesimpulan dan saran.
Bab V Pengumpulan dan Pengolahan Data, dalam bab ini menjelaskan
tentang jenis-jenis data, baik data primer maupun data sekunder yang perlu
dikumpulkan, lokasi data dan metode pengumpulan data. Data primer pada
umumnya dikumpulkan melalui observasi dan wawancara yang dilakukan secara
Universitas Sumatera Utara
langsung. Data sekunder dikumpulkan dengan mencatat data dari laporan yang
ada.
Bab VI Analisis Pemecahan Masalah, dalam bab ini menjelaskan tentang
analisa yang dilakukan terhadap data termasuk pengoperasian konsep ilmiah yang
digunakan dalam metode pendekatan serta teori-teori yang dijadikan landasan
dalam pemecahan masalah.
Bab VII Kesimpulan dan Saran, berisi kesimpulan yang diperoleh dari
hasil pemecahan masalah dan saran-saran yang bermanfaat bagi perusahaan.
Universitas Sumatera Utara