Hotel Bisnis Batang Kuis

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

II.1.Terminologi Judul

Judul dari tugas akhir ini adalah “Hotel Bisnis Batang Kuis"
Hotel : Kata hotel berasal dari bahasa latin yaitu Hospitium, yang artinya ruang tamu.
Dalam jangka waktu lama kata hospitium mengalami perubahan pengertian
dan untuk membedakan antara Guest House dengan Mansion House (rumah
besar) yang berkembang pada saat itu, maka rumah-rumah besar disebut
Hostel.Hostel ini disewakan kepada masyarakat umum untuk menginap dan
beristirahat untuk sementara waktu, yang selama menginap para penginap
dikoordinir oleh seorang host, dan semua tamu yang menginap harus
mengikuti peraturan yang dibuat oleh host. Sesuai dengan perkembangan dan
tuntutan-tuntutan orang yang ingin mendapatkan kepuasan, huruf “s” pada
kata hostel tersebut hilang atau dihapus, sehingga kemudian kata hostel
berubah menjadi Hotel seperti yang kita kenal sekarang.


Menurut Hotel Propietors Act, 1956
Hotel adalah suatu perusahaan yang dikelola oleh pemiliknya dengan

menyediakan pelayanan makanan, minuman dan fasilitas kamar untuk tidur
kepada orang-orang yang sedang melakukan perjalanan dan mampu
membayar dengan jumlah yang wajar sesuai dengan pelayanan yang diterima
tanpa adanya perjanjian khusus, maksudnya perjanjian seperti membeli
barang yang disertai dengan perundingan – perundingan sebelumnya.



Menurut Groller Electronic Publishing Inc. 1995
Hotel adalah usaha komersial yang menyediakan tempat menginap, makanan
dan pelayanan-pelayanan lain untuk umum.



Menurut Surat Keputusan Menteri Perhubungan R.I. No. PM 10/PW – 301/Phb.
77, tanggal 12 desember 1977
Hotel adalah suatu bentuk akomodasi yang dikelola secara komersial,
disediakan bagi setiap orang untuk memperoleh pelayanan penginapan,
berikut makan dan minum.
Universitas Sumatera Utara


Bisnis : Secara harfiah, kata bisnis berasal dari Bahasa Inggris, yaitu business, dari
kata dasar busy yang berarti sibuk dalam konteks individu, komunitas,
ataupun masyarakat. Dalam pengertian yang lebih luas, bisnis diartikan
sebagai serangkaian usaha yang dilakukan satu orang atau lebih, individu
atau kelompok dengan menawarkan barang dan jasa guna mendapatkan
keuntungan/laba. Bisnis merupakan sebuah usaha, dimana setiap pengusaha
harus siap untung & rugi. Bisnis tidak hanya tergantung dengan modal uang,
tetapi reputasi,

keahlian, ilmu, sahabat & kerabat dapat menjadi modal

bisnis.

Hotel Bisnis:Hotel yang fasilitas utamanya dapat mengakomodasi seluruh kegiatan
bisnis tamu hotel (meeting room, business centre, exhibition room dan
sebagainya) yang dikelola secara komersil.

Batang Kuis:Merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Deli Serdang, Provinsi
Sumatera Utara, Indonesia.


Hotel Bisnis Batang Kuis : Sebuah hotel bisnis di Batang Kuis dengan penyediaan
fasilitas-fasilitas penunjang.

Universitas Sumatera Utara

II.2.Lokasi
II.2.1.

Kriteria Pemilihan Lokasi
Tabel 2.1.Kriteria Pemilihan Lokasi

No

Kriteria

1

Tinjauan


Lokasi
terhadap Tapak harus berada pada wilayah RUTRK

struktur kota

yang tata guna lahannya diperuntukkan
daerah

perdagangan

dan

jasa(RTRW

Kabupaten Deli Serdang)
2

Pencapaian

Lokasi terletak pada daerah yang mudah

dicapai oleh kenderaan pribadi, kenderaan
umum, ataupun pejalan kaki(NAD)

3

Area pelayanan

Area di sekitar site hendaknya merupakan
fungsi-fungsi yang dapat saling mendukung
dengan bangunan yang direncanakan atau di
sekitar sarana prasarana yang membutuhkan
jasa atau pelayanan yang berhubungan dengan
berbelanja, seperti permukiman penduduk,
terminal dan pusat komersil lainnya(asumsi).

4

Status kepemilikan

Lokasi yang di pilih hendaknya memiliki

status kepemilikan yang jelas seperti lokasi
tersebut merupakan milik pemerintah atau
pribadi(asumsi).

5

Nilai lahan

Nilai lahan sebaiknya memiliki harga yang
terjangkau agar dalam pembelian lahan tidak
membutuhkan biaya yang begitu mahal.
Sehingga biaya dapat di maksimalkan lebih
banyak pada pembangunan proyek(asumsi).

Universitas Sumatera Utara

6

Peraturan


Daerah

yang

perancangan

dipilih
harus

sebagai

memiliki

lokasi
peraturan

pendirian bangunan yang jelas, agar ada
batasan-batasan

perancangan


sehingga

pembangunan yang dilakukan sejalan dengan
rencana

pengembangan

di

darah

tersebut(asumsi).
Sumber : Hasil analisa penulis,2016.
A. Tinjauan Terhadap Struktur Kota
Batangkuis merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Deli Serdang
yang mengalami pengembangan sistem Pusat Pelayanan Kecamatan (PPK). Konsep
pelayanan PPK ini ditetapkan berdasarkan pertimbangan Struktur Ruang Kawasan
Perkotaan Mebidangro dan potensi pengembangan Kabupaten Deli Serdang,
dengan kriteria dan pertimbangan sebagai berikut (Rencana Pembangunan Jangka

Panjang Daerah Kabupaten Deli Serdang tahun 2005-2025) :
1.

Peluang pengembangan Kabupaten Deli Serdang sebagai kawasan
metropolitan yang sesuai dengan Rencana Tata Ruang Kawasan
Metropolitan Mebidangro (Medan - Binjai - Deli Serdang - Karo)

2.

Keberadaan Bandara Kuala Namu sebagai pusat transportasi regional

3.

Mensejajarkan Wilayah Sibolangit (bagian selatan) dengan bagian wilayah
lainnya

4.

Menghidupkan kembali bekas Stasiun Kereta Api menjadi pusat pelayanan
sekaligus menjadi pusat kegiatan dengan mengintegrasikan antara

penggunaan lahan yang ada dengan konsep pengembangan Transit Oriented
Development/TOD

5.

Peluang pengembangan potensi pertanian dan parawisata di selatan
Kabupaten Deli Serdang

6.

Ketersediaan jaringan jalan di selatan Kabupaten Deli Serdang yang
menghubungkan dengan wilayah lainnya

Universitas Sumatera Utara

Berdasarkan konsep pengembangan di atas, maka strategi untuk
mewujudkannya adalah sebagai berikut:
1.

Memaduserasikan dan kerjasama pembangunan kawasan industri dengan

kota Medan

2.

Pengembangan Kawasan Aerocity untuk mendukung keberadaan Bandara
Kuala Namu

3.

Membuka jalur regional (akses) masuk dan keluar Kabupaten Deli Serdang
dengan prioritas memberikan akses untuk simpul kegiatan di Selatan
Kabupaten Deli Serdang

4.

Rencana jalan Inner Ring Road dan Outer Ring Road Mebidangro

5.

Pengembangan sentra-sentra industri pertanian di bagian selatan Kabupaten
Deli Serdang

6.

Peningkatan fungsi jalan yang menghubungkan simpul kegiatan wilayah
selatan dengan Bandar Udara Internasional Kuala Namu

7.

Pembangunan unit-unit pengumpul hasil pertanian di bagian selatan
Kabupaten Deli Serdang

Sistem pusat-pusat pelayanan di Kabupaten Deli Serdang dapat dilihat pada
tabel berikut:
Tabel 2.2 Rencana Sistem Perkotaan di Kabupaten Deli Serdang Tahun 2025

NO HIRARKI
1

KOTA

FUNGSI YANG DIKEMBANGKAN

Pusat Kegiatan Lubuk

• Pusat pemerintahan kabupaten;

Lokal (PKL)

• Perdagangan dan jasa;

Pakam

• Kota transit;
• Pusat pelayanan fasilitas sosial dan
umum;
• Permukiman perkotaan
Pancur Batu

• Perdagangan dan jasa regional (pasar
induk dan terminal sayur);
Universitas Sumatera Utara

NO HIRARKI

KOTA

FUNGSI YANG DIKEMBANGKAN
• TOD
• Pendidikan dan olah raga;
• Pariwisata;
• Perumahan dan permukiman.

2

Pusat

Tanjung

• Perdagangan dan jasa lokal;

Pelayanan

Morawa

• Industri;

Kawasan
(PPK)

• Perumahan dan permukiman.
Batang Kuis • Perdagangan dan jasa lokal;
• Pengolahan pertanian dan perkebunan;
• TOD
• Perumahan dan permukiman;
• Kota transit

Percut

Sei • Perdagangan dan jasa regional;

Tuan

• Pengolahan pertanian dan perikanan;
• Perumahan dan permukiman.
• Industri;
• Pusat pendidikan dan olah raga;

Hamparan

• Perdagangan dan jasa;

Perak

• Industri;
• Kawasan konservasi (Kawasan Suaka
Alam);
• Pariwisata, dan
• Kegiatan Militer
• Perumahan dan permukiman.

Sunggal

• Perdagangan dan jasa lokal;
• Industri;
• Perumahan dan permukiman.
Universitas Sumatera Utara

NO HIRARKI

KOTA

FUNGSI YANG DIKEMBANGKAN

Deli Tua

• Perdagangan dan jasa regional (pasar
induk sayuran);
• TOD
• Pelayanan sosial
• Perumahan dan permukiman.

Pagar

• Perdagangan dan jasa lokal;

Merbau

• Pengolahan pertanian dan perkebunan;
• Perumahan dan permukiman.

Tembung

• Perdagangan dan jasa;
• Industri;
• Perumahan dan permukiman.

Galang

• Perdagangan dan jasa lokal;
• Pengolahan pertanian dan perkebunan;
• TOD
• Militer
• Perumahan dan permukiman.

Sibolangit

• Perdagangan dan jasa lokal;
• Pariwisata;
• Agropolitan
• Kawasan konservasi (Kawasan Suaka
Alam)
• Perumahan dan permukiman.

Gunung

• Pengolahan pertanian;

Meriah

• Kehutanan

Namo

• Pengolahan pertanian;

Rambe

• Perumahan
• Pariwisata

Universitas Sumatera Utara

NO HIRARKI

KOTA

FUNGSI YANG DIKEMBANGKAN

Bangun

• Pengolahan pertanian dan perkebunan;

Purba

• Perumahan dan permukiman;

Patumbak

• Pengolahan pertanian dan perkebunan;
• Perumahan;
• Industri;
• Perdagangan dan jasa.

3

Pusat

STM Hulu

• Pengolahan pertanian;

Pelayanan

• Kehutanan

Lingkungan

• Pariwisata

(PPL)

Kutalimbaru • Pengolahan pertanian dan perkebunan;
• Perumahan dan permukiman;
• Kehutanan
Biru-biru

• Pengolahan pertanian;
• Pariwisata

STM Hilir

• Pengolahan pertanian;
• Kehutanan

Labuhan

• Pengolahan pertanian dan perikanan;

Deli

• RTH;
• Perumahan dan permukiman;
• Perdagangan dan jasa.

Pantai Labu

• Pengolahan pertanian dan perikanan;
• Transpotasi;
• Perdagangan dan jasa;
• Perumahan dan permukiman

Beringin

• Pengolahan pertanian;
• Transpotasi;
• Perdagangan dan jasa;

Universitas Sumatera Utara

NO HIRARKI

KOTA

FUNGSI YANG DIKEMBANGKAN
• Perumahan dan permukiman

Sumber : RTRW Kabupaten Deli Serdang Tahun 2010-2030
Dari tabel di atas, fungsi yang dikembangkan di Kecamatan Batangkuis
adalah perdagangan dan jasa lokal, pengolahan pertanian dan perkebunan, TOD
(Transit Oriented Development), perumahan dan permukiman, dan kota transit.
Dari data yang telah dicakup, maka dapat disimpulkan bahwa perancangan hotel
bisnis di Batang Kuis merupakan pemilihan yang tepat.

B. Pencapaian
Lokasi site dapat dicapai dalam waktu tempuh sekitar 60 menit dari kota
Medan. Sementara waktu tempuh dari bandara Kuala Namu hanya memerlukan
waktu 10-15 menit. Akses menuju site sangat mudah dicapai dengan adanya jalan
TOL.

Gambar 2.1. Tj Morawa-Site
Sumber : https://maps.google.com/,2016

Gambar 2.2.Lubuk Pakam-Site
Sumber : https://maps.google.com/,2016

Universitas Sumatera Utara

C. Area Pelayanan
Lokasi site dekat Bandar Udara Kuala Namu yang berjarak 6.8 Km dengan
waktu tempuh 10-15 menit, dan juga dekat dengan perkumiman penduduk.

D. Persyaratan Lain: Status Kepemilikan, Nilai Lahan, Peraturan
 Status kepemilikan site merupakan pemilik pribadi. Karena lokasi site
berada dekat dengan pemukiman penduduk.
 Nilai lahan lokasi perancangan tergolong sedang dibandingkan dengan
lahan yang berada di kota. Nilai lahan dapat berubah seiring dengan
berkembangnya kawasan ini. Sebelum Bandar Udara direncanakan di
daerah ini, harga tanah di sekitar site reltaif murah, berbeda dengan
sekarang di mana ketika Bandar Udara Kuala Namu telah mulai beroperasi,
harga tanah melonjak naik.
 Peraturan pembangunan di kawasan ini masih dalam tahap perencanaan.
Sehingga peraturan yang dipakai yaitu peraturan pembangunan fasilitas
yang berada di luar Bandar udara Kualanamu dan juga MEBIDANGRO
(Medan, Binjai, Deli Serdang, dan Karo)
II.2.2. Deskripsi Kondisi Existing Lokasi Sebagai Tapak Rancangan
Kondisi existing tapak rancangan merupakan lahan kosong yang ditumbuhi
rumput-rumput dan pepohonan dengan ketinggian ± 4 m.


Kasus Proyek

: Hotel Bisnis Batang Kuis



Status Proyek

: Pribadi



Pemilik Proyek

: Pribadi



Lokasi Tapak

: Batang Kuis, Deli Serdang

a) Batas Utara : Jl. Gambir ujung / Gang Pendidikan
b) Batas Selatan : Lahan Kosong
c) Batas Barat : Perkebunan Masyarakat
d) Batas Timur : Jalan Batang Kuis


Luas lahan



Kontur

: 15.000 m2 atau 1.5 Ha
: Relatif Datar
Universitas Sumatera Utara



KDB

: 70% - 80%



KLB

:4



GSB

:11 meter



Bangunan existing



Potensi Site

: Lahan Kosong

:

a) Terletak dekat dengan Bandara Kuala Namu
b) Merupakan kawasan Transit Oriented Development (TOD)
c) Berada pada kawasan pengembangan
d) Tranportasi lancar, baik dan bebas kemacetan
e) Akses menuju site bisa dijangkau melalui jalan tol Balmera

II.3. Tinjauan Fungsi
Fungsi dari bangunan yang akan dirancang adalah sebuah hotel bisnis.
 Klasifikasi Hotel
1.

Berdasarkan standar hotel, hotel dibagi menjadi :
 Hotel Internasional
 Hotel Semi-Internasional
 Hotel Nasional
Penentuan standar hotel tersebut didasarkan pada pengelolaan, kapasitas
dan jumlah kamar, fasilitas, penempatan tenaga kerja dan administrasi.

2.

Berdasarkan jenis tamu yang menginap, hotel dibagi menjadi :
 Business Hotel, yaitu hotel yang dirancanng untuk mengakomodasi tamu
yang bertujuan bisnis.
 Family Hotel, yaitu hotel untuk tamu yang menginap bersama keluarga.
 Pleasure Hotel, yaitu hotel yang sebagai besar fasilitasnya ditujuan untuk
memfasilitasi tamu yang bertujuan rekreasi.
 Tourist Hotel, yaitu hotel untuk tamu yang menginap berupa wisatawan,
baik domestic maupun luar negeri.
 Transit Hotel, yaitu hotel untuk tamu yang mengalami transit (singgah
sementara).

Universitas Sumatera Utara

 Cure Hotel, yaitu hotel untuk tamu yang menginap dalam proses
pengobatan atau penyembuhan penyakit.

3. Berdasarkan jumlah kamar(Marlina, 2008), hotel dibagi menjadi :
 Small Hotel, yaitu hotel dengan jumlah kamar yang kecil (maksimal 50
kamar). Hotel ini biasanya dibangun di daerah-daerah dengan angka
kunjungan yang rendah.
 Medium Hotel, yaitu hotel dengan jumlah kamar yang besar (sekitar 50-100
kamar). Hotel ini biasanya dibangun di daerah-daerah dengan angka
kunjungan sedang.
 Large Hotel, yaitu hotel dengan jumlah kamar yang besar (100 kamar ke
atas)

Jumlah kamar merupakan gambaran kapasitas hotel, yang akan berdampak
pada jumlah dan skala layanan fasilitas pendukungnya. Semakin banyak jumlah
kamar dalam suatu hotel berarti kapasitas hotel tersebut semakin banyak
sehingga akan membutuhkan jumlah fasilitas yang semakin banyak dan layanan
yang besar tentunya.

4. Berdasarkan lamanya waktu menginap(Marlina, 2008), hotel dibagi menjadi
:
 Transit Hotel, yaitu hotel dengan waktu menginap tidak lama (harian).
 Semiresidensial Hotel, yaitu hotel dengan rata-rata waktu menginap
konsumen cukup lama (mingguan).
 Residensial Hotel, yaitu hotel dengan waktu kunjungan tamu yang
tergolong lama (bulanan).

5. Berdasarkan tariff kamarnya (Widasati,2007), hotel dibagi menjadi :
 Economy Hotel, yaitu hotel dengan tarif ekonomi relatif murah.
 First Class Hotel, yaitu hotel dengan tarif sedang.
 Deluxe Hotel, yaitu hotel dengan tarif mahal.

Universitas Sumatera Utara

6. Berdasarkan target pemasaran, hotel dibagi menjadi :
 Airport Hotels
Hotel bandara terkenal karena kedekatannya dengan pusat perjalanan
terbesar. Hotel ini merupakan hotel yang memiliki ukuran pelatanan yang
luas. Ditujukan kepada klien bisnis, penumpang pesawat dengan
penerbangan dan pegawai perusahaan penerbangan.
 Commercial Hotel
Ditujukan pada orang yang pekerjaannya berhubungan dengan bepergian
seperti bisnis manajer, kelompok meeting dan seminar. Tipe hotel komersial
merupakan tipe hotel terbesar dan fungsi utamanya adalah untuk melayani
klien bisnis.
 Suite Hotel
Hotel ini ditujukan untuk keluarga yang berlibur dan seseorang yang ingin
menikmati kenyamanan saat bepergian jauh dari rumah. Hotel ini
dimanfaatkan pula oleh para profesionalise seperti akuntan, pengacara, para
executive karena salah satu keistimewaan yang dimiliki oleh kamar mandi
yang terpisah.
 Extended Stay Hotel
Hotel ini didirikan untuk menyediakan layanan bagi tamu yang datang
dengan tujuan untuk tinggal selama lima hari atau waktu yang lebih lama.
Tamu yang menginap di hotel ini biasanya tidak terlalu membutuhkan
layanan dari hotel.
 Residential Hotel
Hotel ini ditujukan untuk tamu yang ingin tinggal di hotel dalam jangka
waktu yang panjang dengan malakukan kontrak tinggal terlebih dahulu.
Hotel ini disediakan untuk orang yang berada di pinggiran kota, bersifat
permanen.
 Leisure Hotel
Hotel ini ditujukan untuk orang yang bepergian, rekreasi, olahraga, atau
untuk hiburan. Hotel ini bersifat musiman.

Universitas Sumatera Utara

 Casino Hotel
Hotel ini merupakan pendamping dari sebuah casino. Hotel ini ditujukan
untuk tamu yang ingin mencari kesenangan dan melakukan perjalan
berlibur untuk menggunakan fasilitas kasino di hotel ini.
 Conference Hotel
Hotel ini ditujukan untuk kelompo meeting dan menawarkan akomodasi
bermalam selama meeting diadakan.
 Convention Hotel
Menawarkan lebih dari dua ribu kamar. Fasilitas hotel ini didesain untuk
mengakomodasi rapat besar.

7. Berdasarkan sistem bintang, hotel dibagi menjadi :
 Hotel Bintang Satu
 Hotel Bintang Dua
 Hotel Bintang Tiga
 Hotel Bintang Empat
 Hotel Bintang Lima
II.3.1. Deskripsi Pengguna dan Kegiatan
Pengguna/pelaku kegiatan pada proyek Hotel Bisnis di Batangkuis ini dapat
dikelompokkan antara lain:


Kelompok Tamu Hotel



Kelompok Pengelola Hotel

A. Kelompok Tamu Hotel


Businessman
Tujuan utama dalam merancang hotel ini adalah untuk memfasilitasi
aktivitas masyarakat sekitar Batang Kuis dan wisatawan, salah satunya
adalah pebisnis. Secara umum karakteristik pengunjung bisnis adalah:
- Sebagian besar dari masyarakat golongan ekonomi menengah ke
atas, yang umumnya memiliki prioritas lebih terhadap faktor
Universitas Sumatera Utara

kenyamanan, keindahan suasana dan service yang diberikan sebuah
sarana akomodasi.
- Sebagian juga datang dari luar Batangkuis bahkan dari luar
Sumatera Utara dengan tujuan bisnis yang beragam, seperti
corporate meeting, dinas luar kota, survey lapangan, seminar atau
yang lainnya.
- Pebisnis terbiasa dengan segala sesuatu yang cepat, maka hal-hal
yang berkaitan harus serba simple, efisien dan compact.
- Umumnya datang secara individu atau kelompok kecil (maks.3
orang), dikarenakan tujuan utamanya adalah bekerja, maka dari itu
tidak diperlukan untuk membawa keluarga.


Wisatawan
Setiap hotel harus tetap bisa memfasilitasi para wisatawan. Secara
umum karakteristik para pengunjung hotel yang berwisata adalah:
- Sebagian besar datang dari masyarakat dari golongan ekonomi
menengah ke atas, yang umumnya memiliki prioritas lebih terhadap
faktor kenyamanan, keindahan suasana dan service yang diberikan
sebuah sarana akomodasi.
- Sebagian juga datang dari luar Batang Kuis bahkan dari luar
Sumatera Utara dan memilih akomodasi hotel karena tidak memiliki
sanak saudara di Batangkuis.
- Sebagian besar menginap di hotel memanfaatkan libur weekend
(check in hotel di hari Jumat/Sabtu, kemudian check out di hari
Minggu).

B. Kelompok Pengelola Hotel


Melayani tamu hotel



Melakukan perawatan terhadap sarana dan prasarana hotel



Mengatur/memanage kegiatan para staff dan karyawan hotel

Universitas Sumatera Utara

Adapun kegiatan yang dilakukan di hotel ini adalah:
a) Tamu Hotel
Datang

Parkir

Makan,
minum,
tidur

Packing

Pulang

Check Out

Buang Air

Observasi
Pemesanan
kamar

Melakukan
kegiatan
bisnis

Check In

Istirahat/m
enginap
Renang,
fitness,spa,
refleksi,dll.

Menikmati
fasilitas hotel

Diagram 2.1. Alur Kegiatan Tamu Hotel
Sumber : Hasil analisa penulis,2016

b) Pengelola Hotel
Datang

Parkir

Observasi

Buang air

Rapat

Di kantor
Melakukan pekerjaan
kantor
Manajer, asisten,
sekretaris, keuangan,dll

Buat minum

Istirahat

Pulang

Diagram 2.2. Alur Kegiatan Pengelola Hotel
Sumber : Hasil analisa penulis,2016

Universitas Sumatera Utara

II.3.2. Deskripsi Perilaku
Berdasarkan sifat aktifitas yang dilakukan, perilaku dari pengguna Apartemen
terbagi atas 2 jenis, yaitu :
1.

Bersifat statis
Perilaku pengguna bangunan lebih bersifat menetap pada satu tempat.
Kebiasaan ini merupakan kegiatan yang bersifat rutinitas maupun sementara
dengan intensitas waktu yang lama. Sebagai contoh pengelola dan penghuni
milik.

2.

Bersifat dinamis
Pengguna bangunan cenderung bergerak dan berpindah-pindah dari satu
tempat ke tempat yang lain dalam waktu yang relatif cepat, seperti penghuni
sewa.

II.3.3. Deskripsi Kebutuhan dan Besaran Ruang
Tabel 2.3.Deskripsi Kebutuhan Ruang dan Besaran Ruang
HOTEL BISNIS

FUNGSI

RUANG

STANDARD
(m2)

KAPASITA
S (orang)

JUMLA
H (unit)

LUA
S
(m2)

SUMBE
R

AREA PRIVATE

Kamar Hotel

Standard

28

2

64

1792

AHB

Deluxe

37.5

2

24

900

AHB

Suite

112.5

2

16

1800

AHB

JUMLAH 4492
SIRKULASI 20 % 898.4
TOTAL 5390.4
AREA PUBLIK
Lobby

Entrance hall

0.6

/org

140

2

168

NAD

Universitas Sumatera Utara

Resepsionis

1.2

/org

6

1

7.2

NAD

R. Informasi

10

/org

2

2

40

ASU

Area duduk

2

/org

80

1

160

NAD

Area lift

0.6

/org

15

1

9

NAD

Bellman
counter

0.6

/org

4

2

4.8

ASU

Toilet umum

0.96

/org

1

11

10.56

NAD

Retail

2

/org

20

1

40

ASU

Gudang

-

/org

20 % retail

1

8

NAD

Agency

9

/org

6

5

270

ASU

ATM

2

/org

1

11

22

ASU

Money
Changer

-

/org

-

1

36

ASU

Retail

24

/org

-

3

72

ASU

Drug Store

JUMLAH 847.56
SIRKULASI 20% 169.512
TOTAL 1017.072
FOOD AND BEVERAGES OUTLETS

Restoran

R. makan

1.5

Dapur

/org

200

1

300

NAD

20% r.
makan

-

1

60

NAD

Gudang

50%
dapur

-

1

30

NAD

Kasir

7.5

2

1

15

ASU

/org

Universitas Sumatera Utara

Urinoir

0.6

/org

1

4

2.4

NAD

Wastafel

0.6

/org

1

8

4.8

NAD

R. Karyawan

3

5

1

15

ASU

Bar Counter

1.5

/org

15

1

22.5

ASU

R. duduk

2

/org

40

1

80

ASU

R. dansa

2

/org

20

1

40

NAD

Dapur

20% r.
duduk

-

1

16

ASU

Gudang

50%
dapur

1

1

8

NAD

Urinoir

0.6

/org

1

4

2.4

NAD

Wastafel

0.6

/org

1

8

4.8

NAD

Kasir

7.5

/org

1

2

15

ASU

Bar &
Lounge

JUMLAH 615.9
SIRKULASI 20% 123.18
TOTAL 739.08
RUANG SERBAGUNA
Ballroom A

1.5

Foyer
Ballroom

1/3
Ballroo
m

Ruang
Serbaguna

/org

300

1

450

SBT

-

1

150

SBT

Universitas Sumatera Utara

Gudang
Ballroom A

10%
Ballroo
mA

Ruang Rapat

1.5

Ballroom B

1.5

Gudang
Ballroom B

10%
Ballroo
mB

Boardroom

2

Prefunction
Area

-

1

45

SBT

/org

20

2

60

SBT

/org

150

2

450

SBT

-

2

45

SBT

/org

25

2

100

SBT

1

/org

50

1

50

SBT

Toilet

0.96

/org

1

6

5.76

SBT

Urinoir

0.6

/org

1

4

2.4

SBT

Wastafel

0.6

/org

1

6

3.6

SBT

JUMLAH 1361.76
SIRKULASI 20% 272.352
TOTAL 1634.112
AREA REKREASI

Kolam
Renang

Kolam

4

/org

80

1

320

AJM

R. Ganti

1.5

/org

1

20

30

NAD

Shower

1

/org

1

20

20

NAD

Bar

3

/org

10

1

30

ASU

Universitas Sumatera Utara

Fitness
Center

Area duduk

30%
kolam

Gym

2

R. Ganti

-

1

96

ASU

/org

200

1

400

NAD

1

/org

20

1

20

NAD

R. Sauna

7.5

/org

5

2

75

NAD

Resepsionis

7.5

/org

2

1

15

ASU

Resepsionis

7.5

/org

3

1

22.5

ASU

Area Tunggu

2

/org

10

1

20

ASU

Karaoke
Room

24

/org

6

144

ASU

Spa & Sauna

Karaoke

JUMLAH 1192.5
SIRKULASI 20% 238.5
TOTAL 1431
AREA BACK OF THE HOUSE

Kantor
Eksekutif

General
Manager

4.5

/org

12

1

54

NAD

Ass. General
Manager

4.5

/org

12

1

54

NAD

R. Staff

5

/org

16

1

80

NAD

R. Rapat

2.4

/org

16

1

38.4

NAD

R. Tamu

5.4

/org

6

1

32.4

NAD

R. Manager

4.5

/org

8

1

36

NAD

R. Staff

4.5

/org

8

1

36

NAD

R. Manager

4.5

/org

4

1

18

NAD

HRD

Kantor
Divisi

Universitas Sumatera Utara

R. Staff

4.5

/org

6

1

27

NAD

R. Manager

4.5

/org

4

1

18

NAD

R. Staff

4.5

/org

6

1

27

NAD

Laundry
Washer

5

/org

16

1

80

SBT

Laundry
Dryer

5

/org

8

1

40

SBT

2

1

16

ASU

2

1

0.64

NAD

2

1

60

ASU

Front Office

Housekeepin
g & Laundry

Housekeepin
g
Gudang
Linen
Kantor
Penyimpana
n Seragam

Kantor
Divisi Mesin
Kantor Sales
dan
Marketing
Kantor
Akuntansi
Kantin
Karyawan

Purchasing
& Store

8
0.32

/km
r

Gudang
penyimpana
n seragam

30

R. Manager

4.5

/org

5

1

22.5

NAD

R. Staff

4.5

/org

7

1

31.5

NAD

R. Manager

4.5

/org

5

1

22.5

NAD

R. Staff

4.5

/org

7

1

31.5

NAD

R. Manager

4.5

/org

5

1

22.5

NAD

R. Staff

4.5

/org

7

1

31.5

NAD

R. Manager

4.5

/org

5

1

22.5

NAD

R. Staff

4.5

/org

7

1

31.5

NAD

Loading
Dock

50

/org

2

1

100

ASU

5

1

0.93

TSS

5

1

2

TSS

Gudang
umum
Gudang
bahan

0.186
0.4

/km
r
/km
r

Universitas Sumatera Utara

Ruang
Persiapan F
&B

Kantor
Keamanan

Ruang M.E

Gudang alat

0.23

R. Sampah

40

Dapur

1.023

R. Saji

/km
r

5

1

1.15

TSS

2

1

80

ASU

80

1

81.84

TSS

1/3
dapur

3

1

27.28

NAD

R. Service

20

3

1

60

ASU

R. Kepala
keamanan

4.5

/org

5

1

22.5

NAD

R. Staff

4.5

/org

7

1

31.5

NAD

Pos Satpam

6

/org

2

3

36

ASU

R. Genset

20

1

2

40

SBT

R. Chiller

40

1

1

40

SBT

R. Pompa

20

1

2

40

SBT

R. AHU

20

1

2

40

SBT

R. Trafo,
Panel &
Shaft

40

1

1

40

SBT

R. PABX

40

1

1

40

SBT

R. Sholat

1

/org

20

3

60

NAD

R. Wudhu

0.8

/org

6

3

14.4

NAD

/km
r

Musholla
JUMLAH 1591.04
SIRKULASI 20% 318.208
TOTAL 1909.248
KELOMPOK PARKIR
Parkir
Mobil Tamu

16.5

/mb
l

150

1

2475

NAD

Universitas Sumatera Utara

Parkir
Motor Tamu

3

/mtr

100

1

300

NAD

Parkir
Mobil
Karyawan

16.5

/mb
l

10

1

165

NAD

Parkir
Motor
Karyawan

3

/mtr

40

1

120

NAD

JUMLAH 3060
SIRKULASI 20% 612
TOTAL 3672
Sumber : Hasil analisa penulis,2016

Keterangan Sumber:
 AHB

: Architect’s Handbook

 ASU

: Asumsi & Pengamatan Studi

 NAD

: Neufret, Ernest.1992.Data Arsitek,jilid 1 dan

2.Erlangga.Jakarta
 SBT

: Sistem Bangunan Tinggi

 TSS

: De Chiara.Joseph,and John Calender.1973.Time Saver

Standard forBuilding Types.Mcgraw Hill Book Company.New York.

Total luas keseluruhan
 Area Private

: 5390,4 m2

 Area Publik

: 1017,07 m2

 F & B Outlets

: 739,08 m2

 Ruang Serbaguna : 1634,11 m2
 Area Rekreasi

: 1431 m2

 Area Back House : 1909,24 m2
 Kelompok Parkir : 3672 m2
Maka, total luas keseluruhan adalah 15.792 m2
Universitas Sumatera Utara

A. Aktivitas Utama
• Aktivitas yang berhubungan dengan fasilitas hotel, seperti tidur, mandi,
bersantai, berbincang, menonton tv, bekerja, atau sekedar menikmati
pemandangan.
• Aktivitas makan dan minum.
• Aktivitas yang berhubungan dengan kepentingan bisnis.

B.

Aktivitas Penunjang
• Aktivitas yang bersifat sosial atau pertemuan dengan pihak lain, seperti
meeting, seminar, konferensi, perjamuan, atau pesta.
• Aktivitas yang bersifat memenuhi kegiatan rekreatif, seperti berolahraga,
merawat kebugaran tubuh, merawat kecantikan, hiburan (game), dan
lain-lain.

II.3.4. Deskripsi Persyaratan dan Kriteria Ruang
Deskripsi persyaratan dan kriteria ruang adalah gambaran tentang persyaratan
lain yang akan mempengaruhi desain dan ruang Hotel Bisnis di Batangkuis ini yaitu ;

Kriteria klasifikasi Hotel berdasarkan bintang 4 :

Hotel bintang 4 :
(a)

Bedroom
• Mempunyai minimum 50 kamar standar dengan luasan 24 m2 / kamar
• Mempunyai minimum 2 kamar suite dengan luasan 48 m2 / kamar
• Tinggi minimum 2.6 m tiap lantai
• Dilengkapi dengan pengatur suhu kamar di dalam kamar

(b)

Dining room
• Mempunyai minimum 2 buah dining room, salah satunya dengan
spesialisasi masakan (Japanese, Chinese, European Food).

Universitas Sumatera Utara

(c)

Bar
• Mempunyai ruang tertutup yang harus dilengkapi AC

(d)

Ruang Fungsional
• Minimum terdapat 1 buah pintu masuk yang terpisah dari lobby dengan
kapasitas minimum 2,5 kali jumlah kamar
• Dilengkapi dengan toilet apabila tidak satu lantai dengan lobby
• Terdapat pre function room

(e)

Lobby
• Mempunyai luasan minimum 100 m2
• Terdapat 2 toilet umum untuk pria dan 3 toilet umum untuk wanita
untuk perlengkapannya

(f)

Drug Store
• Minimum terdapat drugstore, bank, money changer, biro perjalanan, air
line agent, souvenir shop, perkantoran, butik dan salon
• Tersedia poliklinik
• Tersedia paramedis

(g)

Sarana Rekreasi dan Olahraga
• Minimum 1 buah dengan pilihan : tenis, bowling, golf, fitness, sauna,
billiard, jogging, diskotik, taman bermain anak-anak.
• Terdapat kolam renang dewasa yang terpisah dengan kolam renang
anak
• Diskotik / night club kedap suara dengan AC / Toilet

(h)

Utilitas Penunjang
• Transportasi vertikal mekanis
• Ketersediaan air bersih minimum 700 liter/ orang/ hari
• Dilengkapi dengan instalasi air panas/dingin
• Dilengkapi dengan telepon lokal dan interlokal, PABX
• Dilengkapi dengan sentral video, musik, teleks, radio, carcall

Universitas Sumatera Utara

II.3.5. Studi Banding Arsitektur dengan Fungsi Sejenis
II.3.5.1. Hotel Hilton, Bandung
Perancangan “Hotel Bisnis Batang Kuis” ini merupakan proyek fiktif.
Dalam perancangannya hotel ini melakukan studi banding dengan Hotel Hilton
Bandung.

Gambar 2.3. Hotel Hilton Bandung
Sumber : www3.hilton.com,2016

Hotel Hilton Bandung terletak di jantung kota Bandung, di jalan HOS
Tjokroaminoto No. 41-43, dekat dengan Gedung Merdeka, dan Masjid
Cipaganti. Di dekat hotel ini juga terdapat Gedung Sate dan Paris Van Java
Mall. Hotel ini berjarak sekitar 4 km dari Bandara Husein Sastranegara, 650
meter dari Stasiun Kereta Api bandung dan pusat perbelanjaan di Pasar Baru
Bandung, serta Braga City Walk. Pemandangan Gunung Tangkuban Perahu
yang indah dapat disaksikan dari kolam di puncak gedung yang dikelilingi kursi
berjemur.

Universitas Sumatera Utara

Gambar 2.4. Denah Lokasi Hotel Hilton Bandung
Sumber : www3.hilton.com,2016

Sejarah hotel Hilton dimulai pada tahun 1919, pendirinya bernama
Conrad Hilton.
Hilton Bandung hotel merupakan hotel bintang 5 yang berada di pusat
kota. Hotel ini tergolong hotel bintang 5 yang istimewa. Dikarenakan faktor
fasilitas, desain dan lokasi. Hal inilah yang membuat Hotel Hilton Bandung
sering dijadikan tempat menginap bagi businessman maupun wisatawan. Dari
segi fasilitas, hotel ini menawarkan fasilitas yang komplit sesuai kebutuhan.
Desain dari hotel ini dirancang sedemikian rupa sehingga terlihat sangatlah
modern dan minimalis yang menampilkan gaya kontemporer, 33 akomodasi
yang luas dan kenyamanan modern. Hotel Hilton Bandung terletak hanya 10
menit dari Bandara Internasional Bandung dan dua jam perjalanan dari Jakarta.
Dengan layanan dan fasilitas yang difokuskan pada kenyamanan, hotel ini
merupakan tempat yang ideal untuk perjalanan bisnis dan liburan keluarga ke
Indonesia.

Universitas Sumatera Utara

Hotel Hilton Bandung mempunyai 186 tamu dengan dilengkapi AC, TV
LCD 37 inci, akses internet berkecepatan tinggi, meja besar dengan kursi
ergonomis mini bar, dan brankas. Kamar mandi menyediakan bathtube dan
shower terpisah, perlengkapan mandi, dan pengering rambut. Fasilitas tambahan
mencakup pemanas air untuk membuat teh/kopi dan sandal, serta pembenahan
kamar ditawarkan harian. Hotel Hilton juga memiliki kolam renang, bak spa,
dan sauna. Layanan internet dengan biaya tambahan, pusat kebugaran, pusat
bisnis, staff multibahasa, serta hotel ini mengambil manfaat dari fasilitas parkir
bawah tanah terbesar di Bandung, yang tersedia gratis bagi para tamu.

Fasilitas yang terdapat di Hotel Hilton Bandung :


Breakfast



AC



Safety Deposit Box



Room Service



Laundry



Rental Car



Business Center



Video Conferencing Available



Restaurant



Swimming Pool



Roof Garden



Fitness Center



Wi-Fi



Parking Area

Universitas Sumatera Utara

Fasilitas Hotel & Kamar

Gambar 2.5. Gambar 2.6.
Koridor Hotel Hilton Bandung
Sumber : www3.hilton.com,2016

Toilet Hotel Hilton Bandung
Sumber : www3.hilton.com,2016

Gambar 2.7.

Gambar 2.8.

Toilet Hotel Hilton Bandung

Toilet Hotel Hilton Bandung

Sumber :www3.hilton.com,2016

Sumber : www3.hilton.com,2016

Universitas Sumatera Utara

Gambar 2.9. Kamar Hotel Hilton Bandung
Sumber : www3.hilton.com,2016

Gambar 2.10. Business Center Hotel Hilton Bandung
Sumber : www3.hilton.com,2016

Gambar 2.11. Business Center Hotel Hilton Bandung
Sumber : www3.hilton.com,2016
Universitas Sumatera Utara

Gambar 2.12. Meeting Room Hotel Hilton Bandung
Sumber : www3.hilton.com,2016

Gambar 2.13. Lounge Hotel Hilton Bandung
Sumber : www3.hilton.com,2016

Gambar 2.14. Restaurant Outdoor Hotel Hilton Bandung
Sumber : www3.hilton.com,2016
Universitas Sumatera Utara

Gambar 2.15. Swimming Pool Hotel Hilton Bandung
Sumber : www3.hilton.com,2016

Gambar 2.16. Gym Hotel Hilton Bandung
Sumber : www3.hilton.com,2016

Universitas Sumatera Utara

II.3.5.2. Crowne Plaza Hotel Dubai
Crowne Plaza Hotel Dubai berlokasikan di Sheikh Zayed Rd,Dubai
,UAE dengan memiliki fungsi sebagai hotel , dan retail dengan jumlah lantainya
20 lantai
 Terdapat 572 kamar
 Terdapat 3 pilihan kamar yaitu Guest Room ( 29 2 ) , Executive
Room ( 42 m2 ),dan Suites ( 80 m2 )
 Terdapat 4 jenis ruang pertemuan yang berbeda – beda tergantung
kapasitasnya ,yaitu Al Jumairah , Al Majlis , Al Safa , dan Al
Dhiyafah.
 Selain terdapat 4 jenis ruang pertemuan juga terdapat Auditorium
dengan kapasitas 500 orang berbentuk theatre.
 Ruang Pertemuan pada umumnya terletak di lantai 2 dan lantai 3
 Terdapat kolam renang outdoor di lantai 3.


Terdapat fitness center , gym , dua lapangan squash , sauna , dan
ruang massage , studio areobik.

Hotel terdapat 572 kamar dengan 3 jenis pilihan kamar sebagai berikut :
 Guest Room ( 560 kamar )
Memiliki luas 29 m2 dengan fasilitas tempat duduk dan tempat kerja
yang tidak terpisah dari kamar tamu

Gambar 2.17. Kamar Guest Room Crowne Plaza Hotel Dubai
Sumber : www.CrownePlaza.com/Dubai,2016

Universitas Sumatera Utara

 Executive Club Room ( 10 kamar )
Memiliki luas 42 m2 dengan fasilitas tempat duduk dan tempat kerja
yang tidak terpisah dari kamar tamu

Gambar 2.18. Kamar Executive Club Room Crowne Plaza Hotel
Dubai
Sumber : www.CrownePlaza.com/Dubai,2016
 Suites ( 2 kamar )
Memiliki luas 80 m2 dengan fasilitas Jacuzzi , ruang tamu dan ruang
kerja yang terpisah

Gambar 2.19. Kamar Suites Crowne Plaza Hotel Dubai
Sumber : www.CrownePlaza.com/Dubai,2016

Terdapat 12 restoran pada Hotel Crowne ini , yaitu Al Dana , Al Fresco ,
Al Tannour , Cappucino’s , Harvester’s Pub , Piano Bar , Sakura , Traders Vic’s
Crowne Plaza , Traders Vic Souk Madinat , Wagamama , Western Steakhouse ,
Zinc

Universitas Sumatera Utara

Gambar 2.20. Restoran Crowne Plaza Hotel Dubai
Sumber : www.CrownePlaza.com/Dubai,2016
Data ruang pertemuan pada Crowne Plaza Hotel Dubai dapat dilihat pada
tabel. Emirates Auditorium adalah ruangan yang luas dengan 522 m2 dan
berisikan 500 tempat duduk dengan perlengkapan audio visual dan pencahayaan
.
Tabel 2.4. Data Ruang Pertemuan Crowne Plaza Hotel Dubai

Sumber : www.CrownePlaza.com/Dubai,2016
Universitas Sumatera Utara

II.4. Elaborasi Tema
II.4.1 Pengertian Tema
Arsitektur Tropis berasal dari kata “Arsitektur” , dan “Tropis” , yang memiliki
pengertian sebagai berikut:
• Arsitektur
Arsitektur adalah seni dan ilmu dalam merancang bangunan. Dalam artian
yang lebih luas, arsitektur mencakup merancang dan membangun keseluruhan
lingkungan binaan, mulai dari level makro yaitu perencanaan kota,
perancangan perkotaan, arsitektur lansekap, hingga ke level mikro yaitu desain
bangunan, perabot dan produk.
Marcus Pollio Vitruvius mendefinisikan arsitektur sebagai kesatuan dari
kekuatan/kekokohan (firmitas), keindahan (venustas), dan kegunaan/fungsi
(utilitas).
Sedangkan menurut Banhart CL. Dan Jess Stein, arsitektur adalah seni dalam
mendirikan bangunan termasuk di dalamnya segi perencanaan, konstruksi, dan
penyelesaian dekorasinya; sifat atau bentuk bangunan; proses membangun;
bangunan dan kumpulan bangunan.
• Tropis
Tropis adalah daerah yang terletak di antara garis isoterm 200di sebelah bumi
utara dan selatan, daerah sekitar khatulistiwa, daerah yang beriklim panas.
• Arsitektur Tropis
Dari kedua definisi di atas maka dapat diambil pengertian arsitektur tropis
adalah lingkungan buatan manusia sebagai tempat bernaung dan melakukan
kegiatan-kegiatan dan dirancang dengan melakukan penyesuaian terhadap
daerah khatulistiwa yang beriklim panas. Konsep inilah yang akan menjadi
respon positif terhadap efek iklim tropis itu sendiri.
Ciri-ciri bangunan bangunan tropis, yaitu:
• Adanya ventilasi silang untuk menjamin sirkulasi udara yang baik
• Teritis atas cukup lebar
• Bidang atap dan bidang dinding mendapat bayangan yang cukup baik
• Bahan bangunan dengan daya serap panas yang rendah
Universitas Sumatera Utara

• Ketinggian plafon minimal 3-4 meter

II.4.2 Interpretasi Tema
Pada intinya arsitektur tropis adalah mengurangi atau menghilangkan faktorfaktor yang merugikan (radiasi matahari yang kuat), dan memanfaatkan faktor-faktor
yang menguntungkan (cahaya langit dan aliran udara sampai jumlah tertentu).
Hotel bisnis sebagai tempat peristirahatan dan tempat melakukan kegiatan bisnis
tentunya harus diperhatikan kenyamanannya. Berhubungan dengan kondisi lingkungan
terutama iklim setempat: iklim tropis dengan ciri-ciri kelembaban tinggi, perbedaan
suhu yang tinggi dan curah hujan yang cukup banyak.
Berbagai masalah yang timbul adalah bagaimana mengantisipasi panas yang tidak
menyenangkan, menata pencahayaan di dalam ruangan, memperkecil tingkat
penguapan, mengantisipasi tempiasan air hujan, dan lain sebagainya.
Arsitektur tropis merupakan tema yang dapat membantu memecahkan
permasalahan perancangan tersebut, dengan tujuan untuk menciptakan tingkat
kenyamanan yang optimal.
Faktor-faktor utama dalam iklim tropis adalah:
A. Matahari
• Sengat dan silau matahari
• Pemanfaatan cahaya alami penting untuk ruangan terutama ruang tidur.
Tanggapan terhadap perancangan:
• Menghindari pemanasan fasade yang berlebihan.
• Pemantulan oleh air atau overhang
• Perlindungan terhadap matahari: tirai horizontal dan vertikal, vegetasi.
B. Pergerakan udara dan kelembaban
• Perlunya pergerakan udara dalam ruangan yang dapat membantu
mengurangi kelembaban dan panas dalam ruangan
Tanggapan terhadap perancangan:
• Ventilasi silang, mengakibatkan pergerakan udara di dalam ruangan
diperlukan yang dapat menciptakan kesejukan dalam ruangan.
• Vegetasi, membelokkan arah angin.

Universitas Sumatera Utara

• Bentuk bangunan, massa bangunan yang menangkap angin untuk
memasukkan udara ke dalam bangunan.
• Tinggi bangunan, semakin tinggi bangunan, semakin kuat angin yang
melewati sisi bangunan.
• Overhang/kanopi, menyebabkan aliran udara ke atas ruangan.

C. Hujan
• Kemungkinan turun hujan dengan intensitas yang sangat tinggi disertai
tiupan angina
Tanggapan terhadap perancangan:
• Mengantisipasi bangunan tersebut dengan bentuk atap lebar dan teritisan
atap untuk mencegah tempias ke dalam bangunan

II.4.3. Studi Banding Tema Sejenis
II.4.3.1. EDITT Tower
EDITT Tower berlokasikan di Waterloo Junction , Singapore dengan
jumlah lantainya 26 dan luas lahan adalah sekitar 838 m2 merupakan sebuah
bangunan tinggi multi fungsi dengan pendekatan tropis, sebagai bangunan untuk
pameran yang bergabung dengan auditorium, retail, dan fungsi perkantoran,
tetapi bangunan tersebut memiliki potensial metamorfosis menjadi tower dimana
semua area adalah perkantoran, ataupun sebagai fungsi apartemen.

Universitas Sumatera Utara

Gambar 2.21. EDITT Tower
Sumber : inhabitat.com/editt-tower,2016
Terletak dilahan “zero culture“ yaitu site yang dimana urban
ekosistemnya mengalami kerusakan dengan tidak tersisa lagi tanah , flora , dan
fauna . Desain ini memecahkan masalah tersebut dengan menggunakan fasade
bangunan yang hampir dipenuhi seluruhnya oleh vegetasi dengan konsep
landscape ram yang bergerak dari lantai dasar hingga ke puncak tower . Area
vegetasi yang ditanami hampir sama dengan sekitar setengah dari luas area kasar
tower total . Pemilihan tanaman melalui survey terhadap ekologi lokal dan
menggunakan spesies lokal . Vegetasi – vegetasi ini juga berfungsi sebagai
pendingin fasade melalui evapotranspirasi .Landscape ramp yang ditanami
dengan vegetasi sampai ke puncak memperlihatkan landscape vertical pada
bangunan .
Terdapat sebuah sistem yang membuat pengumpulan air tersebut jatuh
(seperti kulit kerang) pada fasad bangunan . Sistem daur ulang air kotor yang
Universitas Sumatera Utara

jatuh pada sisi-sisi bangunan dengan menggunakan proses penyaringan melalui
tanah pada lansekap vertikal tersebut . Sistem pengairan EDITT Tower dapat
dilihat pada gambar di bawah ini

Gambar 2.22. Sistem Pengairan EDITT Tower
Sumber : inhabitat.com/editt-tower,2016
Air yang disaring dikumpul di tangki penyimpanan di basement , dan di
pompa ke tangki penyimpanan di lantai atas untuk penggunaan kembali . Air
hasil daur ulang digunakan untuk irigasi tanaman dan penyiraman toilet. Air

Universitas Sumatera Utara

utama digunakan untuk kebutuhan minum . Bangunan dapat menyediakan 55%
dari penggunaan air terhadap bangunan (pada saat musim hujan).
Sistem daur ulang zat padat juga dideskripsikan dengan memisahkan
kertas, aluminium, kaca, dan sampah yaitu pembagian sisa buangan yang
dijatuhkan dari lantai atas sampai pada lantai basement.
Cara kerja sistemnya sebagai berikut :
• Material yang bisa didaurulang dipisahkan pada tiap-tiap lantai jatuh
kebawah menujuh pemisah material yang terletak di basement,
kemudian akan dibawa ke tempat lain oleh sistem Drop-Down ini
kepada landasan waste-separators, kemudian di tempat lain oleh
penyimpan sampah untuk didaur ulang.

Gambar 2.23. Sistem Pembuangan Sampah dan Vegetasi EDITT Tower
Sumber : inhabitat.com/editt-tower,2016
Universitas Sumatera Utara

Salah satu fungsi dari lansekap secara vertikal adalah untuk
mendinginkan fasad . Vegetasi dari tiap level lantai bergerak spiral ke atas
sebagai kontinuitas terhadap ekosistem yang menyediakan berbagai spesies,
menyebabkan suatu ekosistem yang lebih berbeda dan lebih stabil. Dipilih
spesies yang berbeda dari yang sudah ada di level jalan. Persentasi dari
“vegetasi“ tersebut dapat mewakili karakteristik lansekap area. Faktor yang
mempengaruhi pemilihan vegetasi adalah :
• Kedalaman tanaman yang ditanam
• Kualitas pencahayaan
• Tingkat pemeliharaan
• Akses
Vegetasi yang terdapat pada bangunan berupa Licuala Palms, Ixora
Superking, Ixora Superking & Pandanus Pygmeus, Philo dendrons, Eugenia,
Livistonia Palms, Bougalnvillea, Bougalnvillea, Pandanus Pygmeus &
Hymenocallia, Eugenia Grandis, Philodendrons, Hymenocallia (tropical shrub).

Universitas Sumatera Utara