Perlindungan Hukum Terhadap Status Anak Yang Lahir Dari Perkawinan Siri Online Berdasarkan Undang-Undang No. 23 Tahun 2002 Tetang Perlindungan Anak
PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP STATUS ANAK YANG LAHIR
DARI PERKAWINAN SIRI ONLINE BERDASARKAN UNDANGUNDANG NO. 23 TAHUN 2002 TETANG PERLINDUNGAN ANAK
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Dan Melengkapi Syarat-Syarat Untuk
Memperoleh Gelar Sarjana Hukum Universitas Sumatera Utara
OLEH :
YOSUA PERDINAN B
NIM : 110200466
DEPARTEMEN HUKUM KEPERDATAAN
PROGRAM MANDIRI
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2016
Universitas Sumatera Utara
PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP STATUS ANAK YANG LAHIR
DARI PERKAWINAN SIRI ONLINE BERDASARKAN UNDANGUNDANG NO. 23 TAHUN 2002 TETANG PERLINDUNGAN ANAK
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Dan Melengkapi
Syarat-Syarat Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Hukum Universitas Sumatera Utara
OLEH :
YOSUA PERDINAN B
NIM : 110200466
DEPARTEMEN HUKUM KEPERDATAAN
PROGRAM KEKHUSUSAN HUKUM
PERDATA BW
Disetujui oleh :
Ketua Departemen Hukum Keperdataan
Dr. Rosnidar Sembiring, SH.,M.Hum
NIP. 196602021991032002
Pembimbing I
Pembimbing II
Universitas Sumatera Utara
Dr. Edy Ikhsan, Sh.,M.Hum
SH.,M.Hum
NIP. 196302161988031002
Dr. Yefriza Wati,
NIP. 197512012002122001
ABSTRAK
* Yosua Perdinan B
**Edy Ikhsan
*** Yefriza Wati
Akhir-akhir ini, fenomena nikah siri memberikan kesan yang menarik.
Pertama, nikah sirri sepertinya memang benar-benar telah menjadi trend yang
tidak saja dipraktekkan oleh masyarakat umum, namun juga dipraktekkan oleh
figur masyarakat yang selama ini sering disebut dengan istilah kyai, dai, ustad,
ulama. Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah pengaturan
mengenai perkawinan sirri online menurut hukum positif. Status anak yang lahir
dari perkawinan sirri online berdasarkan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2003
Tentang Perlindungan Anak. Perlindungan hukum anak yang lahir dari
perkawinan sirri online berdasarkan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2003
Tentang Perlindungan Anak.
Hukum positif di Indonesia tidak mengendal adanya istilah nikah siri
(perkawinan siri), terlebih lagi mengatur secara khusus megenai perkawinan siri
dalam sebuah peraturan perundang-undangan. Ketentuan pasal 2 ayat (1) UU
Perkawinan adalah sah, apabila dilakukan menurut hukum masing-masing
agamanya dan kepercayaannya itu.” Perkawinan adalah sah bila telah dilakukan
menurut hukum agama dan kepercayaan pasangan yang kawin. Pasal ini
menempatkan hukum agama dan kepercayaan adalah hal yang paling utama
dalam perkawinan, dan secara implisit tidak ada larangan oleh Negara terhadap
Universitas Sumatera Utara
nikah siri. Status hukum anak yang lahir dari perkawinan siri online berdasarkan
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak, anak yang
lahir di luar perkawinan mempunyai hubungan hukum dengan ayah biologis, tak
lagi hanya kepada ibu dan keluarga ibu. Selain itu, konsekuensi dari tidak adanya
hubungan antara ayah dan anak secara hukum juga berakibat anak di luar nikah
tidak mendapat warisan dari ayah biologisnya. Perlindungan hukum negara
terhadap anak yang lahir dari perkawinan siri online, yaitu memberikan
pengakuan terhadap anak hasil nikah siri sebagai anak yang sah secara undangundang. Anak hasil nikah siri secara teknis sudah mendapatkan haknya sebagai
anak-anak dari pernikahan sah lainnya. Misalkan, soal akta kelahiran, si anak bisa
mendapatkannya setelah melalui isbat atas pernikahan siri orang tuanya.
Kata Kunci : Perlindungan Hukum, Anak, Perkawinan, Siri Online
* Yosua Perdinan B, Mahasiswa Fakultas Hukum USU
** Dr. Edy Ikhsan,SH.,MA, Dosen Fakultas Hukum USU
*** Dr. Yefriza Wati,SH.,M.Hum, Dosen Fakultas Hukum USU
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan Rahmat dan
Karunia-Nya, sehingga penulis dapat merampungkan skripsi dengan judul:
Perlindungan Hukum Terhadap Status Anak yang Lahir dari Perkawinan
Siri Online Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2003 tentang
Universitas Sumatera Utara
Perlindungan Anak. untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan studi
serta dalam rangka memperoleh gelar Sarjana Hukum Universitas Sumatera
Utara.
Penghargaan dan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada :
1. Prof. Dr. Runtung, SH, M.Hum selaku Rektor Universitas Sumatera Utara.
2. Prof. Dr. Budiman Ginting, SH, MHum selaku Dekan Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara.
3. Bapak Dr. OK. Saidin, SH, M.Hum, selaku Wakil Dekan I Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara.
4. Ibu Puspa Melati Hasibuan, SH, M.Hum, selaku Wakil Dekan II Fakultas
Hukum Universitas Sumatera Utara.
5. Bapak Dr. Jelly Leviza, SH, MS, selaku Wakil Dekan III Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara.
6. Dr. Rosnidar Sembiring, SH.,M.Hum, selaku Ketua Departemen Hukum
Keperdataan.
7. Bapak Dr. Edy Ikhsan,SH.,MA, selaku Dosen Pembimbing I yang telah
bersedia meluangkan waktunya sehingga terselesaikannya skripsi ini.
8. Ibu Dr. Yefriza Wati,SH.,M.Hum, selaku Dosen Pembimbing II yang telah
bersedia meluangkan waktunya sehingga terselesaikannya skripsi ini.
9. Seluruh staf pengajar Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara
10. Teristimewa kepada orang tua Ayahanda dan Ibunda yang selalu mendoakan,
memberikan motivasi dan pengorbanannya baik dari segi moril, materi kepada
penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Universitas Sumatera Utara
Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang
telah membantu dan penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
kita semua dan menjadi bahan masukan dalam dunia pendidikan.
Medan,
Januari 2017
Yosua Perdinan B
NIM. 110200466
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR ISI
ABSTRAK
...................................................................................................
KATA PENGANTAR .......................................................................................
DAFTAR ISI
BAB I
...................................................................................................
PENDAHULUAN ..........................................................................
A. Latar Belakang ...........................................................................
B. Permasalahan .............................................................................
C. Tujuan Penulisan .......................................................................
D. Manfaat Penulisan .....................................................................
E. Metode Penelitian .......................................................................
F. Sistematika Penulisan .................................................................
G. Keaslian Penulisan .....................................................................
BAB II
TINJAUAN UMUM TENTANG ANAK .....................................
A. Pengertian Anak ........................................................................
B. Kedudukan Anak .......................................................................
C. Status Anak dalam Undang-Undang Perkawinan .....................
BAB III
TINJAUAN UMUM TENTANG PERKAWINAN SIRI ONLINE
A. Tinjauan Umum Tentang Perkawinan ........................................
1. Pengertian Perkawinan .......................................................
2. Perkawinan Menurut Undang-Undang Perkawinan ...........
3. Dasar Hukum Perkawinan ..................................................
B. Tinjauan Umum Tentang Perkawinan Siri Online ....................
1. Latar Belakang dan Sejarah Perkawinan Siri .....................
2. Tata Cara Perkawinan Siri ...................................................
3. Beberapa Fakta dan Alasan Kawin Siri. ..............................
4. Hubungan Hukum Perkawinan Siri dan
Universitas Sumatera Utara
Pencatatan Perkawinan ........................................................
BAB IV
PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP STATUS ANAK
YANG LAHIR DARI PERKAWINAN SIRI ONLINE
BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2002
TENTANG PERLINDUNGAN ANAK
A. Pengaturan mengenai perkawinan siri online menurut hukum positif.
B. status hukum anak yang lahir dari perkawinan siri online
berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2003 Tentang
Perlindungan Anak? .................................................................
C. Perlindungan hukum negara terhadap anak yang lahir dari
perkawinan siri online? .............................................................
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ................................................................................
B. Saran ........................................................................................
Universitas Sumatera Utara
DARI PERKAWINAN SIRI ONLINE BERDASARKAN UNDANGUNDANG NO. 23 TAHUN 2002 TETANG PERLINDUNGAN ANAK
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Dan Melengkapi Syarat-Syarat Untuk
Memperoleh Gelar Sarjana Hukum Universitas Sumatera Utara
OLEH :
YOSUA PERDINAN B
NIM : 110200466
DEPARTEMEN HUKUM KEPERDATAAN
PROGRAM MANDIRI
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2016
Universitas Sumatera Utara
PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP STATUS ANAK YANG LAHIR
DARI PERKAWINAN SIRI ONLINE BERDASARKAN UNDANGUNDANG NO. 23 TAHUN 2002 TETANG PERLINDUNGAN ANAK
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Dan Melengkapi
Syarat-Syarat Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Hukum Universitas Sumatera Utara
OLEH :
YOSUA PERDINAN B
NIM : 110200466
DEPARTEMEN HUKUM KEPERDATAAN
PROGRAM KEKHUSUSAN HUKUM
PERDATA BW
Disetujui oleh :
Ketua Departemen Hukum Keperdataan
Dr. Rosnidar Sembiring, SH.,M.Hum
NIP. 196602021991032002
Pembimbing I
Pembimbing II
Universitas Sumatera Utara
Dr. Edy Ikhsan, Sh.,M.Hum
SH.,M.Hum
NIP. 196302161988031002
Dr. Yefriza Wati,
NIP. 197512012002122001
ABSTRAK
* Yosua Perdinan B
**Edy Ikhsan
*** Yefriza Wati
Akhir-akhir ini, fenomena nikah siri memberikan kesan yang menarik.
Pertama, nikah sirri sepertinya memang benar-benar telah menjadi trend yang
tidak saja dipraktekkan oleh masyarakat umum, namun juga dipraktekkan oleh
figur masyarakat yang selama ini sering disebut dengan istilah kyai, dai, ustad,
ulama. Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah pengaturan
mengenai perkawinan sirri online menurut hukum positif. Status anak yang lahir
dari perkawinan sirri online berdasarkan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2003
Tentang Perlindungan Anak. Perlindungan hukum anak yang lahir dari
perkawinan sirri online berdasarkan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2003
Tentang Perlindungan Anak.
Hukum positif di Indonesia tidak mengendal adanya istilah nikah siri
(perkawinan siri), terlebih lagi mengatur secara khusus megenai perkawinan siri
dalam sebuah peraturan perundang-undangan. Ketentuan pasal 2 ayat (1) UU
Perkawinan adalah sah, apabila dilakukan menurut hukum masing-masing
agamanya dan kepercayaannya itu.” Perkawinan adalah sah bila telah dilakukan
menurut hukum agama dan kepercayaan pasangan yang kawin. Pasal ini
menempatkan hukum agama dan kepercayaan adalah hal yang paling utama
dalam perkawinan, dan secara implisit tidak ada larangan oleh Negara terhadap
Universitas Sumatera Utara
nikah siri. Status hukum anak yang lahir dari perkawinan siri online berdasarkan
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak, anak yang
lahir di luar perkawinan mempunyai hubungan hukum dengan ayah biologis, tak
lagi hanya kepada ibu dan keluarga ibu. Selain itu, konsekuensi dari tidak adanya
hubungan antara ayah dan anak secara hukum juga berakibat anak di luar nikah
tidak mendapat warisan dari ayah biologisnya. Perlindungan hukum negara
terhadap anak yang lahir dari perkawinan siri online, yaitu memberikan
pengakuan terhadap anak hasil nikah siri sebagai anak yang sah secara undangundang. Anak hasil nikah siri secara teknis sudah mendapatkan haknya sebagai
anak-anak dari pernikahan sah lainnya. Misalkan, soal akta kelahiran, si anak bisa
mendapatkannya setelah melalui isbat atas pernikahan siri orang tuanya.
Kata Kunci : Perlindungan Hukum, Anak, Perkawinan, Siri Online
* Yosua Perdinan B, Mahasiswa Fakultas Hukum USU
** Dr. Edy Ikhsan,SH.,MA, Dosen Fakultas Hukum USU
*** Dr. Yefriza Wati,SH.,M.Hum, Dosen Fakultas Hukum USU
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan Rahmat dan
Karunia-Nya, sehingga penulis dapat merampungkan skripsi dengan judul:
Perlindungan Hukum Terhadap Status Anak yang Lahir dari Perkawinan
Siri Online Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2003 tentang
Universitas Sumatera Utara
Perlindungan Anak. untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan studi
serta dalam rangka memperoleh gelar Sarjana Hukum Universitas Sumatera
Utara.
Penghargaan dan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada :
1. Prof. Dr. Runtung, SH, M.Hum selaku Rektor Universitas Sumatera Utara.
2. Prof. Dr. Budiman Ginting, SH, MHum selaku Dekan Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara.
3. Bapak Dr. OK. Saidin, SH, M.Hum, selaku Wakil Dekan I Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara.
4. Ibu Puspa Melati Hasibuan, SH, M.Hum, selaku Wakil Dekan II Fakultas
Hukum Universitas Sumatera Utara.
5. Bapak Dr. Jelly Leviza, SH, MS, selaku Wakil Dekan III Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara.
6. Dr. Rosnidar Sembiring, SH.,M.Hum, selaku Ketua Departemen Hukum
Keperdataan.
7. Bapak Dr. Edy Ikhsan,SH.,MA, selaku Dosen Pembimbing I yang telah
bersedia meluangkan waktunya sehingga terselesaikannya skripsi ini.
8. Ibu Dr. Yefriza Wati,SH.,M.Hum, selaku Dosen Pembimbing II yang telah
bersedia meluangkan waktunya sehingga terselesaikannya skripsi ini.
9. Seluruh staf pengajar Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara
10. Teristimewa kepada orang tua Ayahanda dan Ibunda yang selalu mendoakan,
memberikan motivasi dan pengorbanannya baik dari segi moril, materi kepada
penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Universitas Sumatera Utara
Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang
telah membantu dan penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
kita semua dan menjadi bahan masukan dalam dunia pendidikan.
Medan,
Januari 2017
Yosua Perdinan B
NIM. 110200466
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR ISI
ABSTRAK
...................................................................................................
KATA PENGANTAR .......................................................................................
DAFTAR ISI
BAB I
...................................................................................................
PENDAHULUAN ..........................................................................
A. Latar Belakang ...........................................................................
B. Permasalahan .............................................................................
C. Tujuan Penulisan .......................................................................
D. Manfaat Penulisan .....................................................................
E. Metode Penelitian .......................................................................
F. Sistematika Penulisan .................................................................
G. Keaslian Penulisan .....................................................................
BAB II
TINJAUAN UMUM TENTANG ANAK .....................................
A. Pengertian Anak ........................................................................
B. Kedudukan Anak .......................................................................
C. Status Anak dalam Undang-Undang Perkawinan .....................
BAB III
TINJAUAN UMUM TENTANG PERKAWINAN SIRI ONLINE
A. Tinjauan Umum Tentang Perkawinan ........................................
1. Pengertian Perkawinan .......................................................
2. Perkawinan Menurut Undang-Undang Perkawinan ...........
3. Dasar Hukum Perkawinan ..................................................
B. Tinjauan Umum Tentang Perkawinan Siri Online ....................
1. Latar Belakang dan Sejarah Perkawinan Siri .....................
2. Tata Cara Perkawinan Siri ...................................................
3. Beberapa Fakta dan Alasan Kawin Siri. ..............................
4. Hubungan Hukum Perkawinan Siri dan
Universitas Sumatera Utara
Pencatatan Perkawinan ........................................................
BAB IV
PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP STATUS ANAK
YANG LAHIR DARI PERKAWINAN SIRI ONLINE
BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2002
TENTANG PERLINDUNGAN ANAK
A. Pengaturan mengenai perkawinan siri online menurut hukum positif.
B. status hukum anak yang lahir dari perkawinan siri online
berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2003 Tentang
Perlindungan Anak? .................................................................
C. Perlindungan hukum negara terhadap anak yang lahir dari
perkawinan siri online? .............................................................
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ................................................................................
B. Saran ........................................................................................
Universitas Sumatera Utara