| Website Resmi Bappeda Kota Dumai |

KATA PENGANTAR

Salam Hormat…
Puji dan Syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan yang maha kuasa, Berkat
ridhonya LAKI P RSUD Kota Dumai tahun 2016 telah selesai, taklupa pula kepada
baginda Rasulullah Nabi Muhammad SAW dan kerjasama yang baik dari semua unit
kerja yang ada di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Dumai terimakasih
ataskerjasama yang baik.
Laporan Akuntabilitas Kinerja instansi Pemerintah (LAKI P) Tahun 2016
merupakan pertanggungjawaban keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan misi
organisasi dalam mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan melalui
rencana strategis.
Disadari sepenuhnya, Laporan Akuntabilitas Kinerja instansi Pemerintah RSUD
Kota Dumai tahun 2016 disusun dengan segala keterbatasan, apabila ada
kekurangan, kekeliruan diharapkan masukan dan saran, sehingga LAKI P ini dapat
memenuhi kewajiban Akuntabilitas kinerja dan sumber informasi dalam pengambilan
keputusan dan peningkatan kinerja selanjutnya.
Ucapan terimakasih disampaikan pada semua pihak yang telah berpartisipasi
aktif dalam membangun dan memperbaiki kinerja pelayanan Rumah Sakit Umum
daerah Kota Dumai dalam mewujudkan visi dan misi.
Akhir kata, semoga Laporan Akuntabilitas ini dapat diterima dan dapat

dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam pengelolaan dan penataan serta
peningkatan kinerja Rumah Sakit dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan
kepada masyarakat Kota Dumai khususnya dan masyarakat sekitar pada umumnya
untuk masa yang akan datang.

Dumai,
Februari 2016
Direktur RSUD Kota Dumai

‘dr. S Y A I F U L
NI P. 197107242001121004

i

D AFTAR I SI

Kata Pengantar ........................................................................................ i
Daftar isi ................................................................................................ ii
BAB I


PENDAHULUAN
A.
B.
C.
D.
E.

Latar Belakang ..................................................................... 1
Maksud dan Tujuan ............................................................... 2
I suStrategis .......................................................................... 3
Struktur Organisasi RSUD Kota Dumai .................................... 3
DasarHukum ......................................................................... 8

BAB I I PERENCANAAN DAN PERJANJI AN KI NERJA

A. RencanaStrategis: Visi, MisiTujuan, Sasaran, strategi, Arah
Kebijakan, Program UntukPencapaianSasaran,
Tema, PrioritasdanSasaran Pembangunan Daerah ................ 10
1. Visi dan Misi .................................................................... 10
2. Tujuan dan Sasaran......................................................... 13

3. Strategi, Arah dan Kebijakan ............................................ 17
4. Program Untuk Mencapai Sasaran .................................... 18
B. PerjanjianKinerja .................................................................. 20
BAB I I I AKUNTABI LI TAS KI NERJA RSUD KOTA DUMAI
A. CapaianPengukuranKinerja.................................................. 26
B. Evaluasi dan Analisis Pencapaian Kinerja............................... 40
C. AkuntabilitasKeuangan......................................................... 44
BAB I V PENUTUP......................................................................................

LAMPI RAN

ii

DAFTAR LAMPI RAN

1. Penetapan Kinerja RSUD 2016
2. Perjanjian Kinerja Tahun 2016
3. Target I ndikator Kinerja Utama RSUD 2016
4. Target I ndikator Kinerja 2016
5. I ndikator Kinerja Utama SKPD RSUD 2016

6. Perjanjian Kinerja Berdasarkan I ndikator 2016
7. Pengukuran Pengukuran Kinerja KegiatanTahun 2016
8. Realisasi APBD Berdasarkan I ndikator Kinerja RSUD 2016

iii

DAFTAR TABEL
Tabel I I 1

: Sasaran Strategi RPJMD Kota Dumai PencapaianTahun 2016 ........... 14

Tabel I I 2

: Tujuan dan Sasaran Strategis dan Kebijakan ................................... 18

Tabel I I 3

: SasaranPrioritas program RSUD KotaDumaiTahun 2016.................. 19

Tabel I I 4


: Perjanjian Kinerja RSUD Kota Dumai 2016 ...................................... 21

Tabel I I 5

: Anggaran Belanja Langsung Tahun 2016 ........................................ 23

Tabel I I I 1 : Pengukuran Kinerja 2016 ............................................................... 27
Tabel I I I 2 : I ndikator Penilaian Pelayanan ........................................................ 33
Tabel I I I 3 : Kunjungan Poliklinik ...................................................................... 34
Tabel I I I 4 : Cara bayar Pasien Rawat Jalan....................................................... 35
Tabel I I I 5 : Laporan Bulanan I nstalasi .............................................................. 36
Tabel I I I 6 : Perbandingan tahun kinjungan I GD ................................................ 37
Tabel I I I 7 : Kinerja Pelayanan Rawatinap ......................................................... 39
Tabel I I I 8 : Alokasi Anggaran Tahun 2016 ........................................................ 42

iv

DAFTAR GRAFI K
Grafik I I I 1


: Kunjungan Pasien Rawat Jalan Berdasarkan Cara Masuk ............... 34

Grafik I I I 2

: Jumlah Kunjungan Rawat Jalan .................................................... 36

Grafik I I I 3

: Cara Masuk Gawat Darurat Pasien RSUD Kota Dumai .................... 37

Grafik I I I 4

: Perbandingan Tahun Kunjungan Gawad Darurat RSUD Kota Dumai
Tahun 2016 ................................................................................ 38

Grafik I I I 5

: Perbandingan Kinerja Pelayanan RSUD Kota Dumai Periode 20122016........................................................................................... 39


v

DAFTAR GAMBAR
Gambar 1

: Bagan Struktur Organisasi dan Tata Kerja RSUD Kota Dumai ....... 5

vi

BAB I
PENDAHULUAN
A.

Latar Belakang
Penyusunan Laporan Akuntabilitas KinerjaInstansi Pemerintah

(LAKIP) adalah salah satu rangkaian kegiata nyang harus dilakukan setiap
tahun dan merupakan salah satu bentuk menifestasi dari evaluasi semua
rangkaian yang telah


dilakukan selama 1 (satu) tahun

Kesemuanya

terangkuman

harus

dalam

Laporan

anggaran.

Akuntabilitas

KinerjaInstansi Pemerintah (LAKIP), selain sebagai bahan pijakan dalam
menyusun langkah-langkah pada tahun berikutnya
Berbagai peraturan yang saat ini telah mengharuskan penerapan
manajemen berbasis kinerja, seperti undang-undang Nomor 17 Tahun 2003

tentang Keuangan Negara, Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara, Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Undang-Undang Nomor 32
Tentang Pemerintahan Daerah, serta berbagai peraturan pelaksanaannya.
Sementara itu kondisi global serta tuntutan agar suatu instansi pemerintah
mampu memberikan manfaat nyata bagi masyarakat juga mengharuskan
pemerintah menerapkan manajemen pemerintahan yang lebih berorientasi
pada hasil.
Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan

Daerah,

Peraturan

Menteri

Kesehatan

RI


Nomor

741/MENKES/PER/VII/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan di Kabupaten/Kota, KeputusanMenteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 228/MENKES/SK/III/2002 tentang Pedoman Penyusunan
Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit Yang Wajib Dilaksanakan Daerah
dan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Laporan Keuangan
dan Kinerja Instansi Pemerintah. Peraturan perundang-udangan tersebut
elah menyempurnakan Regulasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Intansi
Pemerintah (LAKIP). Sistem LAKIP tidak saja menekankan padaoutput

1

(keluaran) sebuah kegiatan, tetapi lebih menekankan pada outcomes
(hasil), dengan demikian, maka dalam penyusunan Laporan Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) penekanan pada hasil kegiatan sangat
perlu

mendapat


perhatian.

LAKIP

sebagai

salah

satu

bentuk

pertanggungjawaban kegiatan Tahunan yang telah disusun dalam Rencana
Kerja Tahunan (RKT) sangat tepat dipakai sebagai salah satu tolak ukur
untuk mengukur keberhasilan maupun kegagalan dalam melaksanakan
kegiatan pembangunan.
B. Maksud danTujuan
Sesuai dengan Peraturan Walikota Dumai No. 42 Tahun 2008
Tentang Tugas, Fungsi dan Uraian Tugas Rumah Sakit Umum Daerah Kota
Dumai, dinyatakan bahwa kedudukan RSUD Kota Dumai adalah perangkat
daerah yang diserahi wewenang, tugas dan tanggung jawab untuk
melaksanakan upaya kesehatan secara berdayaguna dan berhasilguna,
dengan

mengutamakan

upaya

penyembuhan

dan

pemulihan

yang

dilaksanakan secara serasi terpadu dengan upaya peningkatan serta
pencegahan dan melaksanakan upaya rujukan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku, yang berada dibawah dan bertanggung
jawab kepada Walikota Dumai.
Rumah Sakit Umum Daerah Kota Dumai merupakan Satuan Kerja
Perangkat Daerah Tipe “C” yang ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri
Kesehatan

dan

Kesejahteraan

Sosial

Nomor

1549/Menkes-

Kesos/SK/X/2000tanggal 16 Oktober 2000, dan segera bermetamorfosi
smenjadi Tipe “B”
Tahun 2016 merupakan tahun pertama pelaksanaan Rencana
Bisnis Strategis (Tahun 2016-2021) dan tahun ketujuh melaksanakan Pola
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD).
RumahSakitUmum Daerah (RSUD) Kota Dumai didirikan dengan
tujuan untuk terselenggaranya upaya pelayanan kesehatan perorangan
spesialistik.Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
terutama dibidang kesehatan, RSUD diharapkan terus berkembang untuk
memenuhi harapan masyarakat untuk pelayanan kesehatan rujukan yang
bermutu dan terjangkau. RSUD Kota Dumai merupakan sentral rujukan dari
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA DUMAI 2016

2

kabupaten-kabupaten tetangga yaitu: Kabupaten Bengkalis dan Kabupaten
Rokan Hilir yang berbatasan langsung dengan malaysia. RSUD Kota Dumai
terus berbenah diri untuk meningkatkan dan mengembangkan pelayanannya
kepada masyarakat terutama masyarakat kota Dumai.
C. Isu Strategis
Berdasasarkan hal tersebut maka disusun isu strategis yang dihadapi
RSUD Kota Dumai sebagai berikut :
a) Belum ada pengukuran SPM terhadap ketepatan waktu pelayanan sesuai
dengan standar pelayanan minimal yang ditetapkan.
b) Belum lengkapnya sarana prasarana alat pelayanan Rumah Sakit antara
lain dalam merespon peningkatan jumlah pasien miskin sejalan dengan
program pemerintah.
c) Belum menerapkan pola pelayanan berbasis kepuasan pelanggan.
d) Quality Of Place RSUD Kota Dumai sebagian belum memenuhi Standar
Nasional, yang mengindikasikan bahwa kualitas pelayanan di RSUD Kota
Dumai belum optimal.
e) Jumlah SDM Rumah Sakit belum sesuai dengan standar ketenagaan
untuk rumah sakit kelas C yang ditetapkan menteri kesehatan.
f) Sistem perencanaan anggaran belum sepenuhnya berbasis kinerja
sehingga pengendalian biaya belum terukur.
D. Struktur Organisasi RSUD Kota Dumai
Rumah Sakit Umum Daerah mempunyai tugas untuk melaksanakan
upaya kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan
mengutamakan upaya penyembuhan, pemulihan yang dilaksanakan secara
serasi,

terpadu

dengan

upaya

peningkatan dan pencegahan

serta

melaksanakan upaya rujukan. Berdasarkan Peratusan Walikota Dumai
Nomor 15 Tahun2008 tentang Organisasi dan Tata kerja Lembaga Teknis
Daerah, bahwa Rumah Sakit Umum Daerah Kota Dumaimerupakan
Lembaga Teknis Daerah yang bertanggung Jawab sepenuhnya kepada
Walikota Dumai. struktur Organisasi RSUD Kota Dumai ditetapkan sebagai
berikut :

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA DUMAI 2016

3

1. Direktur
2. Bagian Tata Usaha
Dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh beberapa Sub.Bagian
terdiri dari :
a) Sub. Bagian Administrasi dan Umum
b) Sub. Bagian Kepegawaian
c) Sub. Bagian Pelaporan dan Rekam Medis
3. Bidang Keuangan dan Program
Dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh :
a) Seksi Program dan Anggaran
b) Seksi Akuntansi dan Keuangan
4. Bidang Keperawatan
Dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh :
a) Seksi Pelayanan Asuhan Keperawatan
b) Seksi Etika dan Mutu Keperawatan
5. Bidang Pelayanan
Dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh :
a) Seksi Pelayanan Medis
b) Seksi Penunjang Medis

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA DUMAI 2016

4

GAMBAR : I.1
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA DUMAI
DIREKTUR

BIDANG
KEPERAWATAN

BIDANG
PELAYANAN

BIDANG
KEUANGAN
DAN PROGRAM

BAGIAN
TATA
USAHA

SEKSI
PELAYANAN
MEDIS

SEKSI ETIKA
DAN MUTU
KEPERAWATAN

SEKSI PROGRAM
DAN ANGGARAN

SUB BAGIAN
ADM DAN
UMUM

SEKSI
PENUNJANG
MEDIS

SEKSI
PELAYANAN DAN
ASUHAN
KEPERAWATAN

SEKSI
AKUNTANSI DAN
KEUANGAN

SUB BAGIAN
KEPEGAWAIAN

KOMITE MEDIS

KOMITE
KEPERAWATAN

INSTALASI

SUB BAGIAN
PELAPORAN &
REKAM MEDIS

Selain nama-nama jabatan struktural dalam struktural organisasi
terdapat beberapa jabatan fungsional sebagaimana diuraikan dibawah ini :
1. Komite Medik
a) Komite

Medik

merupakan

kelompok

tenaga

medis

yang

keanggotaannya terdiri dari Ketua-ketua Staf Medik Fungsional.
b) Komite Medik berada dibawah dan bertanggungjawab kepada
Direktur.
c) Komite Medik dipimpin oleh seorang dan ditetapkan dengan
keputusan Direktur.
d) Komite Medik mempunyai tugas membantu Direktur menyusun
standar

pelayanan

medik,

memantau

pelaksanaannya,

melaksanakan etika profesi, mengatur kewenangan profesi

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA DUMAI 2016

5

anggota staf medis fungsional, dan mengembangkan program
pelayanan.
2. Komite Keperawatan
a) Komite keperawatan merupakan kelompok profesi perawat/bidan
yang anggotanya terdiri dari perawat/bidan.
b) Komite Keperawatan berada dibawah dan bertanggungjawab
kepada direktur.
c) Komite Keperawatan dipimpin oleh seorang Ketua yang dipilih
oleh anggotanya.
d) Komite Keperawatan mempunyai tugas membantu direktur
menyusun

standar

keperawatan,

keperawatan,

melaksanakan

pembinaan

pembinaan

etika

asuhan
profesi

keperawatan.
e) Ketua Komite Keperawatan diangkat dan ditetapkan dengan
Keputusan Direktur.
3. Satuan Pengawas Intern
a) Satuan Pengawasan Intern adalah kelompok fungsional yang
bertugas melaksanakan pengawasan terhadap pengelolaan
Sumber Daya Rumah Sakit.
b) Pengawasan

Intern

adalah

pengawasan

fungsional

yang

dilakukan oleh aparat pengawasan yang ada didalam unit
organisasi, pengawasan ini mempunyai sifat untuk meneliti
apakah kebijaksanaan pimpinan telah dilaksanakan dengan
sebaik-baiknya oleh para bawahannya, sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku untuk memcapai tujuan
organisasi.
c) Pengawasan Intern adalah suatu sistem yang ditetapkan oleh
pimpinan dalam menegndalikan organisasinya yang bersifat
komprehensif.
4. Instalasi – Instalasi
a) Instalasi merupakan unit penyelenggaraan pelayanan fungsional
di Rumah Sakit Daerah.
b) Instalasi dipimpin oleh seorang Kepala dalam jabatan fungsional.

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA DUMAI 2016

6

c) Instalasi

mempunyai

tugas

membantu

Direktur

dalam

penyelenggaraan pelayanan fungsional sesuai dengan fungsinya.
d) Jumlah dan jenis instalasi disesuaikan dengan kebutuhan dan
kemampuan Rumah Sakit Daerah dan perubahannya ditetapkan
dengan keputusan Direktur sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku.
e) Kepala Instalasi ditetapkan dengan Keputusan Direktur.
Instalasi Rumah Sakit Umum Daerah Kota Dumai terdiri dari :
1) Instalasi Rawat Darurat
2) Instalasi Rawat Jalan
3) Intalasi Rawat Inap A (Penyakit Dalam)
4) Intalasi Rawat Inap B (Bedah)
5) Intalasi Rawat Inap C (Anak)
6) Intalasi Rawat Inap D (Penyakit Infeksi)
7) Instalasi Bedah Sentral
8) Instalasi Perawatan Intensive
9) Instalasi Neonatus
10) Instalasi Rehabilitasi Medik
11) Instalasi Radiologi
12) Instalasi Rekam Medik
13) Instalasi Patologi Klinik
14) Instalasi Patologi Anatomi
15) Instalasi Farmasi
16) Instalasi Pemeliharaan dan Perbaikan Peralatan Medis
Rumah Sakit
17) Instalasi Gizi
18) Instalasi Sterilisasi Sentral
19) Instalasi Logistik

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA DUMAI 2016

7

E. Dasar Hukum
Landasan Hukum Penyusunan Laporan Penyelenggaraan Pemerintah
Daerah Tahun Anggaran 2016 adalah sebagai berikut:
1.

Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan
Negara yang bersih dan bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme;

2.

Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;

3.

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional;

4.

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
sebagai mana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun
2008

5.

Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah;

6.

Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah;

7.

Peraturan Pemerintah Nomor 08 Tahun 2006 tentang Laporan
Keuangan dan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah;

8.

Instruksi Presiden Nomor 07 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah;

9.

Instruksi

Presiden

Nomor

05

Tahun

2004

tentang

Percepatan

Pemberantasan korupsi;
10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentan
Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
11. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
PER/09/M.PAN/05/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator
Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah;
12. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi

Birokrasi

Nomor

29

Tahun

2010

tentang

Pedoman

Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah;
13. Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor239/IX/6/8/2003
tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah;
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA DUMAI 2016

8

14. Undang-undang No.16 Tahun 1999 Tentang Pembentukan Kota Madya
Daerah Tingkat II Dumai (Lembaran Negara RI tahun 1999 Nomor 50,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 3829);
15. Peraturan Daerah Kota Dumai Nomor 08 tahun 2016 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Dumai 2016
S/D 2021.

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA DUMAI 2016

9

BAB II
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
Untuk

menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan

pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia untuk mencapai
maksud yang dituju oleh Perencana atau Instansi yang diwakili dibutukan
perencanaan yang pasti dan tegas sesuai dengan visi dan misi RSUD Kota
Dumai. Penetapan Kinerja merupakan tekad dan janji rencana kinerja tahunan
yang sangat penting yang perlu dilakukan oleh pimpinan instansi di lingkungan
Pemerintahan karena merupakan wahana proses yang akan memberikan
perspektif

mengenai

apa

yang

diinginkan

untuk

dihasilkan.

Dengan

Perencanaan kinerja diharapkan focus dalam mengarahkan dan mengelola
program atau kegiatan instansi akan lebih baik, sehingga diharapkan tidak ada
kegiatan instansi yang tidak terarah.
A. Rencana

Strategis:

Visi,

Misi

Tujuan,

Sasaran,

strategi,

Arah

Kebijakan, Program Untuk Pencapaian Sasaran, Tema, Prioritas dan
Sasaran Pembangunan Daerah
1. Visi dan Misi
Rencana Strategi Bisnis RSUD Kota Dumai tahun 2016-2021 mencakup
pernyataan Visi, Misi dan Tujuan, sasaran serta memuat strategi, arah
kebijakan, program disertai dengan rencana-rencana kerja dalam kerangka
regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif.Rencana Strategi
Bisnis menjadi pedoman bagi RSUD Kota Dumai dalam menyusun dokumen
Rencana Kinerja Tahunan (RKT), dan Rencana Bisnis Anggaran (RBA). Berikut
Visi dan Misi RSUD Kota Dumai
a. Visi Rumah Sakit Umum Daerah Kota Dumai
“Menjadi Rumah Sakit Terunggul di Pantai Timur Sumatera yang modern
dengan Nuansa Melayu”
Dengan devinisi sebagai berikut:
1) Terunggul di Pantai Timur Sumatera.
Pantai Timur Sumatera yang terdiri dari Kabupaten Bengkalis, Kabupaten
Rokan Hilir dan Kota Dumai sendiri merupakan coverage Area dari RSUD Kota
10

Dumai. Meskipun kedua kabupaten yang bersebelahan dengan Kota
Dumai ini telah memiliki rumah sakit dengan kelas yang sama dengan
RSUD Kota Dumai, namun sampai dengan saat ini RSUD Kota
Dumaimasih menjadi sentra rujukan dari dua kabupaten tersebut.
Memandang potensi daerah yang dimiliki oleh kedua kabupaten tersebut
sangat memungkinkan untuk membangun rumah sakit yang jauh lebih
lengkap namun diharapkan sampai dengan masa yang akan datang,
RSUD Kota Dumai tetap menjadi yang terunggul dibandingkan rumah
sakit yang ada di kedua kabupaten tersebut.
2) Modern.
Konsekwensi sebagai rumah sakit yang terletak didaerah perbatasan
maka RSUD Kota Dumai mempunyai saingan jauh yaitu rumah sakitrumah sakit dinegara tetangga (Malaka) yang terkenal dengan
pelayanannya yang lebih modern.Dengan memberi kesan modern pada
RSUD Kota Dumai diharapkan dapat mengurangi jumlah masyarakat
Kota Dumai yang berobat ke negeri tetangga tersebut.
3) Dengan Nuansa Melayu.
Budaya Melayu merupakan budaya tempatan dan menjadi jati diri Kota
Dumai.Akan menjadi kebanggaan tersendiri bagi masyarakat Kota
Dumai untuk memiliki sebuah rumah sakit dengan nuansa melayu mulai
dari tata-krama pelayanan sampai kepada corak bangunan dan ruangan.
b. Misi Rumah Sakit Umum Daerah Kota Dumai
Dalam rangka pencapaian Visi Pemerintah Kota Dumai dan Visi Rumah
Sakit Umum Daerah yang telah ditetapkan dan juga sebagai penjabaran
salah satu Misi Pemerintah Kota Dumai yang berkaitan dengan bidang
kesehatan yakni Misi Kedua :
“Meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia (SDM)
yang berdaya saing“, makatelah ditetapkan 4 (empat) Misi Rumah Sakit
Umum Daerah Kota Dumai, yaitu :
1) Menerapkan sendi-sendi pelayanan prima.
Dengan semakin meningkatnya kemajuan masyarakat dan kesadaran
akan

menuntut

hak-haknya

merupakan

tantangan

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA DUMAI 2016

bagi

institusi
11

pelayanan publik untuk memberikan pelayanan yang prima dalam
rangka pemenuhan kebutuhan masyarakat sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.Ukuran dari kualitas pelayanan yang
diharapkan antara lain adalah: Reliability (keandalan), Responsiveness
(ketanggapan), Competence (kemampuan), Acess (mudah diperoleh),
Courtesy

(keramahan),

Communication

(komunikasi),

Credibilty

(kredibilitas), Security (keamanan), Understanding (saling memahami)
dan Tangibles (terukur).
2) Meningkatkan profesionalitas sumber daya manusia.
Untuk dapat memberikan pelayanan yang profesional dibutuhkan
sumber

daya

profesionalitas

yang

profesional

sumber

daya

pada

manusia

semua
dapat

lini.Peningkatan

dilakukan

melalui

pendidikan dan pelatihan baik yang bersifat formal maupun non formal.
3) Meningkatkan dan mengembangkan sarana dan prasarana pelayanan.
Pesatnya

perkembangan

teknologi

kesehatan

memaksa

institusi

pemberi pelayanan kesehatan harus mampu mengikuti perkembangan
tersebut agar tetap unggul dalam memberikan pelayanan terhadap
masyarakat. Disamping terus meningkatkan sarana dan prasana
pelayanan untuk dapat memenuhi kebutuhan masyarakat pelayanan
yang telah adapun terus dikembangkan dengan memberikan nilai
tambah terhadap pelayanan yang telah ada tersebut
4) Memantapkan fungsi manajerial yang akuntabel dan transparan,
berbasis teknologi informasi.
Penyelenggaraan pelayanan kesehatan di rumah sakit mempunyai
karakteristik dan organisasi yang sangat kompleks.Untuk itu dibutuhkan
manajemen yang tangguh, transparan dan akuntabel agar fungsi
manajerial dan pelayanan kesehatan dapat terselenggara secara efektif
dan efisien. Untuk menciptakan manajemen yang based evidence perlu
penerapan teknologi informasi mulai dari lini bawah sampai dengan yang
teratas.

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA DUMAI 2016

12

Berdasarkan Peraturan Walikota Dumai Nomor 15 Tahun2008 tentang
Organisasi dan Tata kerja Lembaga Teknis Daerah, bahwa Rumah Sakit
Umum Daerah Kota Dumai merupakan Lembaga Teknis Daerah yang
bertanggung Jawab sepenuhnya kepada Walikota Dumai.
Rumah Sakit Umum Daerah mempunyai tugas untuk melaksanakan
upaya

kesehatan

secara

berdaya

guna

dan

berhasil

guna

dengan

mengutamakan upaya penyembuhan, pemulihan yang dilaksanakan secara
serasi,

terpadu

dengan

upaya

peningkatan

dan

pencegahan

serta

melaksanakan upaya rujukan.
Rumah Sakit adalah sebuah institusi perawatan kesehatan profesional
yang pelayanan nya disediakan oleh dokter,perawat dan tenaga ahli kesehatan
lainnya.Rumah Sakit Umum Daerah Kota Dumai mempunyai tugas untuk
melaksanakan upaya kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna
dengan mengutamakan upaya penyembuhan, pemulihan yang dilaksanakan
secara serasi, terpadu dengan upaya peningkatan dan pencegahan serta
melaksanakan upaya rujukan.
Untuk melaksanakan tugas tersebut, RSUD Kota Dumai mempunyai fungsi :
1. Penyelenggaraan pelayanan medis;
2. Penyelenggaraan pelayanan penunjang medis dan non medis;
3. Penyelenggaraan pelayananasuhan keperawatan;
4. Penyelenggaraan pelayanan rujukan;
5. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan;
6. Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan;
7. Penyelenggarakan pengelolaan administrasi dan keuangan.
2. Tujuan dan SasaranJangka Menengah Rumah Sakit Umum Daerah Kota
Dumai
1) Tujuan
Tujuan pembangunan bidang kesehatan sesuai dengan Peraturan
Daerah

Kota

Dumai Nomor 08 Tahun 2016

tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Dumai tahun
2016-2021

adalah

mewujudkan

pembangunan

kesehatan

yang

menjangkau semua lapisan masyarakat. Sedangkan tujuan khusus
RSUD Kota Dumai adalah:
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA DUMAI 2016

13

a. Terwujudnya pelayanan kesehatan yang bermutu sesuai standard
b. Terwujudnya SDM yang profesional dan terampil
c. Meningkatknya sarana dan prasarana rumah sakit
d. Terwujudnya manajemen yang dinamis dan akuntabel

2) Sasaran
Adapun salah satu sasaran RPJMD Kota Dumai untuk mencapai tujuan
pembangunan bidang kesehatan khususnya RSUD Kota Dumai adalah
meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan rujukan. Adapun sasaran
khusus pembangunan dan pengembangan upaya pelayanan kesehatan
rujukan di RSUD Kota Dumai adalah :
a. Terwujudnya tenaga pemberi pelayanan sesuai kompetensi;
b. Tersedianya sarana dan prasarana pelayanan kesehatan rujukan

sesuai

kebutuhan;

c. Terciptanya manajemen rumah sakit yang dinamis dan akuntabel

berbasis teknologi informasi.
Berikut kami lampirakan tabel sasaran strategi RPJMD Kota Dumai Periode
2016:
TabelII.1
Sasaran Strategi RPJMD RSUD Kota Dumai pencapaian
Tahun 2016
2016
No

Indikator Kinerja

1

Akreditasi rumah sakit.

2

Pemanfaatan tempat tidur

Satuan

2015
Target

Realisasi

Realisasi %

5 Pelayana

5 Pelayana

5 Pelayana

5 Pelayana

5 Pelayana

BOR

%

72,23%

75,00%

75,87%

100,00

AVLOS

%

3,30%

3,00 hr

3,79%

100,00

TOI

%

1,63%

1,5

1,54%

100,00

BTO

Kali

62,29kali

78 Kali

57,41%

73,00

GDR

0/00

36,29

31

37,06

73,00

NDR

0/00

18,48

20

17,56

87,80

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA DUMAI 2016

14

Dari tabel II.1 diatas dapat dilihat pelayanan RSUD Kota Dumai dari
tahun 2016 dengan beberapa indikator. Diantaranya yaitu:
a. Persentasi Pemakaian Tempat Tidur Di RSUD ( BOR )
Target awal dari indikator sasaran ini dalam renstra Rumah Sakit
yaitu Di resmikannya pemakaian gedung Ruang rawat Inap kelas
I,II,III. Yang telah terjadi penambahan tempat tidur sebanyak 50
tempat tidur yang dioperasionalkan sementara hanya lantai satu,
Kegiatan pendukung kegiatan ini yaitu Kegiatan Pembangunan
Rumah sakit, Pembangunan Gedung Ruangan Rawat Inap Kelas
I,II,III Lanjutan. Dengan terbangunnya gedung ini telah dapat
menambah jumlah tempat tidur pasien. Angka persentasi tempat tidur
yang digunakan di RSUD Kota Dumai selama tahun 2016 yaitu 75,87.
Hal ini menunjukkan bahwa tingkat pemanfaatan fasilitas perawatan
Rumah sakit oleh masyarakat telah Ideal.Adapun standar ideal BOR
menurut depkes 2005 adalah 60 – 85%.
b. ALOS, Lamanya seorang pasien dirawat di RSUD Kota Dumai
Target dari indikator sasaran ini yaitu terlaksananya kegiatan
Peningkatan pelayanan kesehatan yaitu terlaksananya jaminan
pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin dan kurang mampu di
kota Dumai serta adanya peningkatan pasien dengan kepesertaan
BPJS yang di rawat di RSUD Kota Dumai. Dengan demikian Rata
rata lamanya seorang pasien dirawat di rumah sakit (hari) menjadi
3,79 hari dengan capaian 100% selama tahun 2016. Hal ini terjadi
karena panjangnya antrian bagi pasien yang akan masuk ruang
rawat inap, sehingga bagi pasien yang di rawat yang sudah
dinyatakan sembuh oleh dokter secepatnya dipulangkan.
c. TOI, Rata-rata dimana tempat tidur tidak ditempati dari telah diisi ke
saat terisi di RSUD Kota Dumai
Target dari indikator sasaran ini yaitu terlaksananya kegiatan
Peningkatan pelayanan kesehatan yaitu terlaksananya jaminan
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA DUMAI 2016

15

pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin dan kurang mampu di
kota Dumai serta adanya peningkatan pasien dengan kepesertaan
BPJS yang di rawat di RSUD Kota Dumai. Dengan demikian jumlah
hari sebuah tempat tidur tidak terisi, yaitu antara waktu sebuah
tempat tidur ditinggalkan pasien, sampai dengan saat ditempati lagi
oleh pasien lain berikutnya yaitu 1,54 hari dengan capaian 100%
selama tahun 2016. Hal ini terjadi karena panjangnya antrean pasien
yang akan menempati ruangan perawatan. Angka ini masih dalam
batas normal dikarenakan masih tingginya jumlah pasien yang
datang dari kabupaten tetangga yaitu bengkalis dan rokan hilir, dan
juga Rumah sakit Umum Daerah Kota Dumai yang ditunjuk oleh
Kementerian kesehatan menjadi Rumah sakit Rujukan Regional.
d. BTO, Frekuensi pemakaian tempat tidur
Target dari indikator sasaran ini yaitu terlaksananya kegiatan
Peningkatan pelayanan kesehatan yaitu terlaksananya jaminan
pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin dan kurang mampu di
kota Dumai serta adanya peningkatan pasien dengan kepesertaan
BPJS yang di rawat di RSUD Kota Dumai.Dengan demikian tingkat
penggunaan sebuah tempat tidur selama tahun 2016 adalah 57,41
kali sedangkan batas ideal BTO adalah 40 – 50 kali/ pasien. Hal ini
menunjukkan bahwa BTO RSUD Kota Dumai Kurang efisien artinya
dari angka tersebut terlihat bahwa perlu penambahan tempat tidur di
RSUD Kota Dumai.
e.

GDR (Gross Death Rate), Angka kematian umum untuk setiap 1000
penderita keluar dari rumah sakit
Target dari indikator sasaran ini yaitu terlaksannya jaminan
pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin dan kurang mampu.
Dimana angka kematian umum untuk setiap penderita keluar Rumah
sakit Umum Daerah Kota Dumai sebesar 37,06% dengan capaian
100%, hal ini menunjukkan bahwa tingkat kematian pasien yang
keluar Rumah Sakit Umum daerah Kota Dumai setiap 1000 pasien

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA DUMAI 2016

16

masih dalam batas normal. Hal ini sesuai dengan standar ideal GDR
adalah kurang dari 45 kasus dari 1000 pasien keluar.
f.

NDR (Nate Death Rate), Angka kematian 48 jam setelah dirawat
untuk tiap-tiap 1000 penderita keluar dari rumah sakit
Target dari indikator sasaran ini yaitu terlaksannya jaminan
pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin dan kurang mampu.
Indikator kinerja sasaran ini menunjukkan angka kematian 48 jam
setelah di rawat untuk tiap tiap 1000 penderita keluar di RSUD Kota
Dumai selama tahun 2016 adalah sebesar 17,56 %,dengan capaian
88%. Sedangkan nilai batas ideal NDR adalah kurang dari 25 orang
dari setiap 1000 penderita keluar.hal ini menunjukkan bahwa angka
NDR di RSUD Kota Dumai berada dalam batas normal. Dan ini
menunjukkan bahwa mutu pelayanan rumah sakit Umum Daerah
Kota Dumai masih baik.

3. Strategi dan Arah Kebijakan
a. Strategi
Strategi untuk mencapai sasaran RPJMD Kota Dumai khususnya RSUD
Kota Dumai adalah melalui peningkatan kualitas pelayanan kesehatan
rujukan masyarakat secara merata. Sedangkan strategi khusus untuk
mencapai tujuan dan sasaran di RSUD Kota Dumai adalah:
1. Memanfaatkan dukungan pemerintah kota, propinsi dan pusat dalam
peningkatan sarana & prasarana rumah sakit.
2. Pengembangan manajemen rumah sakit untuk lebih mandiri terutama
bidang keuangan.
3. Meningkatkan dan memberi nilai tambah pada setiap unsur pelayanan.
4. Meningkatkan dan mengendalikan mutu pelayanan.
5. Meningkatkan sistem informasi rumah sakit yang berbasis teknologi
informasi.
b. Kebijakan
Arah kebijakan untuk mencapai tujuan dan sasaran RPJMD adalah
meningkatkan

akses

dan

kualitas

pelayanan

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA DUMAI 2016

RSUD

yang

tidak

17

diskriminatif. Sedangkan strategi khusus untuk mencapai tujuan dan
sasaran di RSUD Kota Dumai adalah :
1. Standarisasi dan pengembangan pelayanan
2. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia
3. Meningkatkan dan pengembangan sarana dan pra sarana rumah sakit
Tabel II.2
Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan
VISI
MISI KEDUA

:
:

Tujuan
1.

Terwujudnya Masyarakat Dumai Yang Makmur Dan Madani
Meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM yang berdaya saing
Sasaran

Mewujudkan
pembangunan
kesehatan yang
menjangkau
semua lapisan
masyarakat

1.

Strategi

Meningkatnya
kualitas
pelayanan
kesehatan
rujukan

1.

Kebijakan

Peningkatan kualitas
pelayanan kesehatan
rujukan masyarakat secara
merata

1.

Meningkatkan akses dan
kualitas pelayanan RSUD
yang tidak diskriminatif

4. Program Untuk Mencapai Sasaran, Tema Prioritas dan sasaran
Pembangunan
a. Program untuk mencapai sasaran
Dengan bertitik tolak dari kondisi yang ada melalui analisis SWOT
maka diperoleh gambaran posisi strategis bahwa posisi strategis RSUD Kota
Dumai berada dalam kuadran I, yaitu strategi Bertumbuh (Growth Strategy).
Dengan posisi ini RSUD Kota Dumai memiliki kekuatan sekaligus peluang
untuk mewujudkan visinya. Saat itu, berdasarkan analisis SWOT, skor
kekuatan RSUD Kota Dumai lebih dominan dari kelemahannya begitu pula
peluang lebih besar dari ancamannya, sehingga fokus upaya rumah sakit
ditujukan untuk melakukan peningkatan kualitas pelayanan.
Rencana Strategis ke depan melalui program sebagaimana dirumuskan
dalam tujuan dan sasaran tahunan sebagai upaya yang berkesinambungan
dalam rangka mewujudkan Visi dan Misi. Berikut strategi RSUD Kota Dumai:
1) Meningkatkan

pelayanan

kesehatan

yang

berkualitas

dan

terjangkau

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA DUMAI 2016

18

2) Mengembangkan Rumah Sakit yang lengkap dan bermutu
Tabel II.3
Sasaran Prioritas Program RSUD Kota Dumai
Tahun 2016
No
1

Sasaran Prioritas Program SKPD
Meningkatnya kualitas pelayanan
kesehatan rujukan.

Jumlah Program
Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan
di RSUD
Program Peningkatan Mutu Pelayanan
Kesehatan BLUD
Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan
Program Upaya Kesehatan Masyarakat
Program Peningkatan Pengembangan
Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan
Keuangan
Program Peningkatan Kapasitas Sumber
Daya Aparatur
Program Pelayanan Administrasi
Perkantoran

2

Meningkatkan
dan
Pengembangan Program Pengadaan, Peningkatan Sarana
sarana dan prasarana Rumah Sakit
dan Prasarana Rumah Sakit/Rumah Sakit
Jiwa/Rumah Sakit Paru-Paru/Rumah Sakit
Mata
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Aparatur
Program Pemeliharaan Saran dan Prasarana
Rumah Sakit/Rumah Sakit Jiwa/Rumah Sakit
Paru-Paru/Rumah Sakit Mata

b. Tema prioritas
Suatu program prioritas, baik strategis maupun operasional, kinerjanya
merupakan tanggung jawab Kepala SKPD.Namun, bagi program prioritas
yang dikategorikan strategik, menjadi tanggung jawab bersama Kepala
SKPD dengan kepala daerah pada tingkat kebijakan.Berbeda dengan
penyelenggaraan aspek atrategik, program prioritas bagi penyelenggaraan
urusan

pemerintahan

dilakukan

agar

setiap

urusan

(wajib)

dapat

diselenggarakan setiap tahun, tidak langsung dipengaruhi oleh visi dan misi
kepala daerah terpilih. Artinya, suatu prioritas pada beberapa urusan untuk
mendukung visi dan misi serta program kepala daerah terpilih, tidak berarti
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA DUMAI 2016

19

bahwa urusan lain ditinggalkan atau diterlantarkan. Perumusan program
prioritas bagi penyelenggaraan urusan dilakukan sejak tahap awal evaluasi
kinerja pembangunan daerah secara sistematis serta dilakukan pada
identifikasi permasalahan pembangunan diseluruh urusan (wajib dan pilihan)
c. Sasaran pembangunan
Berdasarkan analisis dari pernyataan Visi dan Misi Pembangunan
Kota Dumai Tahun 2016 - 2021 di atas maka diperlukan strategi yang
mewujudkan visi pembangunan tersebut. Perumusan tujuan dan sasaran
didasarkan pada 7 (Tujuh) misi sebagaimana yang ingin dicapai oleh
Pemerintah Kota Dumai pada masa 5 (Lima) tahun mendatang. Dalam
rangka penyelenggaraan pemerintahan sasaran pembagunan pemerintah
Kota Dumai pada SKPD Rumah Sakit Umum Kota Dumai Adalah:
“ Mewujudkan pembangunan kesehatan yang menjangkau semua lapisan
masyarakat” terdiri dari
a) Menurunnya Mortalitas (angka kematian)
b) Menurunnya Morbiditas (angka kesakitan)
c) Meningkatnya status gizi
d) Meningkatkan pelayanan kesehatan rujukan
Dari sasaran tujuan pembagunan pemeritah Kota Dumai diatas
Rumah sakit Umum kota dumai mefokuskan pada pelayanan kesehatan
rujukan untuk melayani masyarakat di bidang kesehatan.
B. Perjanjian Kinerja
Dalam menentukan pencapaian dan realisasi anggran, diperlukannya
perjanjian yang memberi tanggung jawab penuh dari Pemerintah Kota Dumai
ke

SKPD bersangkutan dalam

melakukan penyerapan anggran dalam

mengelola anggran yang telah di setujui oleh pemeintah Kota Dumai. Hal yang
demikian dapat kita lihat pada tabel berikut ini:

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA DUMAI 2016

20

Tabel II.4
Tabel perjanjian Kinerja Tahun 2016 Rumah Sakit Umum
Kota Dumai
No

SASARAN
STRATEGIS

INDIKATOR KINERJA

Target

PROGRAM/KEGIATAN

ANGGARAN

1

Meningkatnya
kualitas pelayanan
kesehatan
rujukan.

1

BOR, Persentase pemakaian tempat tidur
di RSUD Kota Dumai

ALOS, Lamanya seorang pasien dirawat
RSUD Kota Dumai
TOI, Rata-rata dimana tempat tidur tidak
ditempati dari telah diisi ke saat terisi di
RSUD Kota Dumai

BTO, Frekuensi pemakaian tempat tidur

GDR (Gross Death Rate), Angka Kematian
Umum untuk setiap 1.000 penderita
keluar dari rumah sakit

Program Pelayanan Administrasi
Perkantoran

9.972.919.505

12 Bulan

Penyediaan jasa komunikasi,
sumber daya air dan listrik

12 Bulan

Penyediaan jasa peralatan dan
perlengkapan kantor

12 Bulan

Penyediaan jasa kebersihan
kantor

2.127.169.500

12 Bulan

Penyediaan peralatan dan
perlengkapan kantor

3.210.870.005

2.244.000.000

90.550.000

Penyediaan bahan bacaan dan
peraturan perundang-undangan

12240 Exp

63.200.000

12 Bulan

Rapat-rapat koordinasi dan
konsultasi ke luar daerah

700.000.000

12 Bulan

Penyediaan Jasa Keamanan
Kantor

1.497.530.000

2 orang

Penyediaan Jasa Pelayanan
Administrasi Perkantoran

39.600.000

NDR (Nett Death Rate), Angka Kematian
48 jam setelah dirawat untuk tiap-tiap
1.000 penderita keluar dari rumah sakit

Program Peningkatan Sarana dan
Prasarana Aparatur

1.793.580.000

2 Kegiatan

Pengadaan peralatan Gedung
Kantor

1.035.000.000

1 Kegiatan

Pengadaan meubeler

1 Kegiatan

Pemeliharaan ruti/berkala
kendaraan dinas/operasional

362.580.000

Program Peningkatan Kapasitas
Sumber Daya Aparatur

640.000.000

2

3
48 orang

396.000.000

Pendidikan dan pelatihan formal

4

1 keg

1 keg

5

640.000.000

Program Peningkatan
Pengembangan Sistem
Pelaporan Capaian Kinerja dan
Keuangan
Tersediannya Penyusunan
laporan capaian kinerja dan
ikhtisar realisasi kinerja SKPD
(Kegiatan)
Tersediannya Penyusunan
pelaporan prognosis realisasi
anggaran (Kegiatan)

108.676.300

34.930.600

73.745.700

Program Upaya Kesehatan
Masyarakat

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA DUMAI 2016

950.638.000

21

Peningkatan Pelayanan Keshatan

6

Meningkatkan dan
Pengembangan
sarana dan
prasarana Rumah
Sakit

Evaluasi dan pengembangan
standar pelayanan kesehatan

420.676.000

Evaluasi dan pengembangan
standar pelayanan kesehatan

100%
2

950.638.000

7

2 Keg

Pengadaan Perlengkapan Rumah
tangga Rumah Sakit ( dapur,
loundry, ruang pasien, ruang
tunggu dan lain lain)

Pembangunan rumah sakit

420.676.000

52.805.317.793

10.479.610.000

4 Paket

Pengadaan alat-alat kesehatan
rumah sakit

35.892.244.866

100%

Pengadaan Obat-obatan rumah
sakit

2.805.435.000

Pengadaan perlengkapan rumah
tangga rumah sakit (dapur, ruang
pasien, laundry, ruang tunggu dan
lain-lain)
Pengadaan bahan-bahan logistik
rumah sakit

100%

2 Kegiatan

2.828.021.927

Pengadaan logistik keperawatan

1 Kegiatan

603.508.000

8

75%

Program Pemeliharaan Saran
dan Prasarana Rumah
Sakit/Rumah Sakit Jiwa/Rumah
Sakit Paru-Paru/Rumah Sakit
Mata
Pemeliharaan rutin/berkala Rumah
Sakitr

3.830.053.402

3.530.053.402

Pemeliharaan rutin/berkala alat-alat
kesehatan rumah sakit

1 Paket
9
584 orang
10
1 Tahun

196.498.000

300.000.000

Program Peningkatan Pelayanan
Kesehatan rumah sakit

8.752.795.000

Peningkatan Pelayanan Tenaga
Para Medis di RSUD

8.752.795.000

Program Peningkatan Mutu
Pelayanan Kesehatan BLUD
Kegiatan Pelayanan Rumah Sakit
Umum Daerah

Total Pagu

60.000.000.000

139.274.656.000

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA DUMAI 2016

22

Anggaran belanja langsung tahun 2016 RSUD Kota Dumai yang di
alokasikan untuk pencapaian sasaran strategis beserta pencapaiannnya adalah
sebagai berikut:
Tabel II.5
Anggaran Belanja Langsung Per Sasaran Strategis RSUD Kota Dumai
Tahun 2016

No

1

SASARAN STRATEGIS

Meningkatnya kualitas
pelayanan kesehatan
rujukan.

INDIKATOR KINERJA

Program Pelayanan Administrasi
Perkantoran
Penyediaan jasa komunikasi,
sumber daya air dan listrik
Penyediaan jasa peralatan dan
perlengkapan kantor

Penyediaan jasa kebersihan kantor
Penyediaan peralatan dan
perlengkapan kantor
Penyediaan bahan bacaan dan
peraturan perundang-undangan
Rapat-rapat koordinasi dan
konsultasi ke luar daerah

Penyediaan Jasa Keamanan Kantor
Penyediaan Jasa Pelayanan
Administrasi Perkantoran

Anggaran

9.972.919.505

2.244.000.000

90.550.000

2.127.169.500

3.210.870.005

63.200.000

700.000.000

1.497.530.000

39.600.000

Program Peningkatan Sarana dan
Prasarana Aparatur

1.793.580.000

Pengadaan peralatan Gedung
Kantor

1.035.000.000

Pengadaan meubeler
Pemeliharaan ruti/berkal
kendaraan dinas/operasional
Program Peningkatan Kapasitas
Sumber Daya Aparatur

Target

396.000.000
362.580.000

Realiasi

ANGGARAN %

9.576.378.746
12 Bulan

12 Bulan

12 Bulan

12 Bulan

12240 Exp

12 Bulan

12 Bulan

2 orang

2.223.445.076

99,08

73.905.000

81,62

2.075.704.100

97,58

3.086.143.010

96,12

55.268.000

87,45

699.229.560

99,89

1.323.084.000

88,35
100,00

39.600.000
1.634.017.930

2 Kegiatan
1 Kegiatan
1 Kegiatan

640.000.000

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA DUMAI 2016

981.487.841

94,83

385.247.000

97,28

267.283.089

73,72

613.984.000

23

Pendidikan dan pelatihan formal
Program Peningkatan
Pengembangan Sistem Pelaporan
Capaian Kinerja dan Keuangan
Tersediannya Penyusunan laporan
capaian kinerja dan ikhtisar
realisasi kinerja SKPD (Kegiatan)
Tersediannya Penyusunan
pelaporan prognosis realisasi
anggaran (Kegiatan)
Program Upaya Kesehatan
Masyarakat
Peningkatan Pelayanan Keshatan

640.000.000

48 orang
-

108.676.300

34.930.600

73.745.700

1 keg

1 keg

950.638.000

950.638.000

613.984.000

95,94

99.834.300

100,00

34.930.600

64.903.700

88,01

106.132.000
12 Bulan

106.132.000

11,16

Evaluasi dan pengembangan
standar pelayanan kesehatan
420.676.000
Evaluasi dan pengembangan
standar pelayanan kesehatan

2

Meningkatkan dan
Pengembangan sarana
dan prasarana Rumah
Sakit

Pengadaan Perlengkapan Rumah
tangga Rumah Sakit ( dapur,
loundry, ruang pasien, ruang
tunggu dan lain lain)

420.676.000

35.892.244.866

Pengadaan perlengkapan rumah
tangga rumah sakit (dapur, ruang
pasien, laundry, ruang tunggu dan
lain-lain)

1 Kegiatan

52.805.317.793

10.479.610.000

Pengadaan Obat-obatan rumah
sakit

32.702.500

2.805.435.000

196.498.000

2 Keg
4 Paket

100%

100%

Pembangunan
rumah sakit

2 Kegiatan

Pengadaan logistik keperawatan

Pengadaan alatalat kesehatan
rumah sakit

1 Kegiatan

Pemeliharaan rutin/berkala Rumah
Sakitr
Pemeliharaan rutin/berkala alatalat kesehatan rumah sakit

3.830.053.402

Program Peningkatan Pelayanan
Kesehatan rumah sakit

8.752.795.000

Peningkatan Pelayanan Tenaga
Para Medis di RSUD

8.752.795.000

Total Pagu

7.947.349.316

75,84

21.504.395.261

59,91

2.488.972.155

88,72

195.067.000,00

99,27

2.814.468.700,00

99,52

591.206.250,00

97,96

3.385.112.335

75%

3.530.053.402
300.000.000

7,77

35.541.458.682

Pengadaan bahan-bahan logistik
rumah sakit

Program Pemeliharaan Saran dan
Prasarana Rumah Sakit/Rumah
Sakit Jiwa/Rumah Sakit ParuParu/Rumah Sakit Mata

32.702.500

1 Paket

3.085.754.000,00

87,41

299.358.335

99,79

8.315.292.100
584 orang

79.274.656.000

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA DUMAI 2016

8.315.292.100

95,00

59.304.912.593

74,81

24

Dari tabel diatas realisasi keuangan Anggaran Pendapatan Belanja
Rumah sakit umum kota Dumai tahun 2016 adalah 74,81%, dimana anggka
tersebut jauh dari harapan. Tidak terealisasinya APBD RSUD Kota Dumai
dikarenakan sumber dana pendapatan dan belanja Pemerintah Kota Dumai
mengalami penurunan mengakibatkan sebahgian kegiatan menjadi terhambat,
solusi yang di lakukan adalah menjadikan anggaran yang tidak terealisasi ke
tahun Anggaran berikutnya dengan posisi sebagai utang

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA DUMAI 2016

25

BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA RSUD KOTA DUMAI
A. CapaianPengukuran Kinerja
Pengumpulan data kinerja diarahkan untuk mendapatkan data kinerja
yang akurat, lengkap, tepat waktu dan konsisten, yang berguna bagi
pengambilan keputusan dalam rangka perbaikan kinerja instansi pemerintah
tanpa meninggalkan prinsip-prinsip keseimbangan biaya dan manfaat, efisien
dan efektifitas.
Secara umum RSUD Kota Dumai telah melaksanakan tugas utama yang
menjadi tanggung jawabnya. Dari sasaran strategis yang ditetapkan RSUD
Kota Dumai mampu mewujudkan sasaran tersebut.Perumusan keberhasilan
pencapaian sasaran jika indikator keberhasilannya dapat diwujudkan.
Rincian capaian kinerja dari sasaran tersebut dapat diuraikan sebagai
berikut :
1. Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan rujukan
2. Tersedianya sarana dan prasarana pelayanan kesehatan rujukan sesuai
kebutuhan.
Dari rakuman diatas table pengukuran kinerja kegiatan tahun 2016
adalah sebagai berikut:

26

Tabel III.1
Pengukuran Kinerja RSUD Kota Dumai
2016



1

/ 
 


  

( 
  )

Pelaksanaaan Kegiatan
Pembangunan RSUD
Pengadaan Alat-alat
Kesehatan Rumah
Sakit

4 Paket

Pengadaan Obat-obatan rumah
sakit

Penyediaan Obatobatan rumah sakit

100%

Pengadaan perlengkapan rumah
tangga rumah sakit (dapur,
ruang pasien, laundry, ruang
tunggu dan lain-lain)
Pengadaan bahan-bahan logistik
rumah sakit

Terlaksananya
pengadaan
perlengkapan rumah
Penyediaan bahanbahan logistik rumah
sakit

100%

 
 
 y      


Peningkatan Pelayanan Tenaga
Para Medis di RSUD

35.892.244.866
2.805.435.000

196.498.000

2.828.021.927

1
Kegiatan

603.508.000






Pelaksanaan
pemeliharaan
rutin/berkala Rumah
sakit
Pelaksanaan
Pemeliharaan
rutin/berkala alat-alat

75%

1 Paket

3.530.053.402

300.000.000

100

2 Paket
100%

100%

2 Kegiatan

1 Kegiatan

584
orang

8.752.795.000

100

1 Paket

1 Tahun

60.000.000.000

  

7.947.349.316

21.504.395.261
2.488.972.155

195.067.000

2.814.468.700

591.206.250,00

90

75,84

100

59,91

100

88,72

100

99,27

100

99,52

100

97,96

3.085.754.000

299.358.335

100

87,41

100

99,79

8.315.292.100

584 orang

60.000.000.000
Terlaksannya pelayanan
rumah sakit umu Kota
Dumai






3.385.112.335

8.752.795.000
Jumlah tenaga
kesehatan harian RSUD
Kota Dumai (para Medis
dan Non Medis)

   ()

  (%)

35.541.458.682

3.830.053.402

Program Peningkatan Mutu
Pelayanan Kesehatan BLUD

Pelayanan Rumah Sakit Umum
Daerah

10.479.610.000

2
Kegiatan

   
 
   

/ 

/

- 

 

Pemeliharaan rutin/berkala alatalat kesehatan rumah sakit

4

2 Keg

Pengadaan alat-alat kesehatan
rumah sakit

Pemeliharaan rutin/berkala
Rumah Sakitr

   ()

 

 

52.805.317.793

Pengadaan logistik keperawatan

3






    
    
(
,  y,  

     

)

Pembangunan rumah sakit

2

  

8.315.292.100

100

95,00

69.196.310.975
1 Tahun

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA DUMAI 2016

69.196.310.975

100

115,33

27

Dari Tabel III.1 diatas kami jelaskan tingkat pencapaian kinerja RSUD
Kota Dumai berdasarkan indikator sasaran:
1. ProgramPengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah
Sakit/Rumah Sakit Jiwa/Rumah Sakit Paru-paru.
Jumlah Anggaran untuk program ini sebesar Rp.52.805.317.793,- dan
realisasi

penyerapan

Anggaran

sebesar

Rp.35.541.458.682,-atau

67,31 % yang dialokasikan melalui kegiatan-kegiatan dibawah ini :
a) Pembangunan Rumah Sakit
Jumlah Anggaran yang tersedia dalam melaksanakan kegiatan ini
sebesar Rp.10.479.610.000,- dengan realisasi penyerapan Anggaran
sebesar Rp.7.947.349.316,- atau 75.84%. sedang kan realisasi
fisiknya sebesar 90%. Adapun Indikator kinerja keluaran adalah
Pelaksanaan pembangunan RSUD Kota Dumai
diinginkan

adalah

terlaksannya

pembangunan

hasil yang
rumah

sakit.

Kurangnya penyerapan anggaran di karenakan PAD kota dumai

Dokumen yang terkait

Analisis Komparasi Internet Financial Local Government Reporting Pada Website Resmi Kabupaten dan Kota di Jawa Timur The Comparison Analysis of Internet Financial Local Government Reporting on Official Website of Regency and City in East Java

19 819 7

EFEKTIVITAS PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K) TERHADAP SIKAP MASYARAKAT DALAM PENANGANAN KORBAN KECELAKAAN LALU LINTAS (Studi Di Wilayah RT 05 RW 04 Kelurahan Sukun Kota Malang)

45 393 31

Keanekaragaman Makrofauna Tanah Daerah Pertanian Apel Semi Organik dan Pertanian Apel Non Organik Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai Bahan Ajar Biologi SMA

26 317 36

Analisis pengaruh pajak daerah, retribusi daerah, dan hasil badan usaha milik daerah terhadap pendapatan asli daerah Kota Tangerang (2003-2009)

19 136 149

Pengaruh Atribut Produk dan Kepercayaan Konsumen Terhadap Niat Beli Konsumen Asuransi Syariah PT.Asuransi Takaful Umum Di Kota Cilegon

6 98 0

Perilaku komunikasi para pengguna media sosial path di kalangan mahasiswa UNIKOM Kota Bandung : (studi deksriptif mengenai perilaku komunikasi para pengguna media sosial path di kalangan mahasiswa UNIKOM Kota Bandung)

9 116 145

Sistem Informasi Akademik Berbasis Website pada SMP Bunga Bangsa

15 97 31

Sistem Informasi Absensi Karyawan Di Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung

38 158 129

Analisis Prioritas Program Pengembangan Kawasan "Pulau Penawar Rindu" (Kecamatan Belakang Padang) Sebagai Kecamatan Terdepan di Kota Batam Dengan Menggunakan Metode AHP

10 65 6

Perilaku Komunikasi Waria Di Yayasan Srikandi Pasundan (Studi Deskriptif Mengenai Perilaku Komunikasi Waria di Yayasan Srikandi Pasundan di Kota Bandung)

3 50 1