LAPORAN HASIL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

LAPORAN HASIL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
DENGAN KEGIATAN
DI DSN. SENGON RT.14 RW.05 DESA BEDALISODO
KEC.WAGIR KAB.MALANG
Laporan ini Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Asuhan
Kebidanan Komunitas

Disusun Oleh:
Hijjatul Isnaini
Anisah Salamah
Al Fisha Rahma
Mazaya Yusrina Abidah
Rifzi Devi Nurvitasari
Shela Desy Sartika
Sinta Dewanti
Kinanggun Saengtyasa
Fajri Diyah Maulani
Nur Ratnawati Musdjalifah
Alfi Zamilul Haniah

(1402450040)

(1402450041)
(1402450042)
(1402450043)
(1402450044)
(1402450045)
(1402450046)
(1402450047)
(1402450048)
(1402450049)
(1402450050)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
JURUSAN KEBIDANAN
PROGRAM STUDI D-IV KEBIDANAN MALANG
TAHUN 2017

Proses Kegiatan

Tahap


Waktu Kegiatan Mahasiswa

Kegiatan
Pendahuluan 5
menit

1. Memberi salam
2. Menjelaskan cakupan
materi dan perkenalan
3. Menjelaskan tujuan
diberikannya penyuluhan
tentang ASI eksklusif ,
perawatan payudara dan

Kegiatan

Metode

Media


Peserta
Menjawab
salam,
mendengar
kan dan
memperhat
ikan

cara menyusui yang
inti

45
menit

benar
1. Penyuluhan
 Menjelaskan

Mendengar Ceramah LCD

kan dan

dan

materi tentang

memperhat

Leaflet

ASI eksklusif ,

ikan

perawatan

Demonst

payudara dan cara


rasi

menyusui yang

Alat
peraga

benar
2. Demonstrasi
 Demonstrasi ASI
eksklusif,

Re-

Alat
peraga

perawatan

Peserta


demonst

payudara dan cara

melakukan

rasi

menyusui yang

demonstras

benar
3. Re- demonstrasi
 Peserta

i ulang

melakukan

demonstrasi ulang
penutup

15
menit

Menutup pertemuan


Diskusi,

Memberikan

Mengajuka ceramah,

kesempatan

n

tanya


bertanya kepada

pertanyaan

jawab



peserta
Memberikan

Menjawab
pertanyaan

pertanyaan
bersifat review

Memperha




kepada anggota
Menyimpulkan

tikan



materi
Mengucapkan

salam



terimakasih
Salam penutup

Menjawab


MATERI PENYULUHAN
PERAWATAN PAYUDARA PADA MASA NIFAS
A. Definisi Perawatan Payudara Pada Masa Nifas
Merupakan suatu tindakan perawatan payudara yang dilaksanakan,
baik oleh pasien maupun dibantu orang lain yang dilaksanakan mulai hari
pertama atau kedua setelah melahirkan. Perawatan payudara bertujuan
untuk melancarkan sirkulasi darah dan mencegah tersumbat nya aliran
susu sehingga memperlancar pengeluaran ASI, serta menghindari
terjadinya pembengkakan dan kesulitan menyusui, selain itu juga menjaga
kebersihan payudara agar tidak mudah terkena infeksi. Adapun langkahlangkah dalam perawatan payudara.
(Anggraini Y.,2010)
Perawatan payudara sangat penting dilakukan selama hamil sampai
menyusui. Hal ini karena payudara merupakan satu-satu penghasil ASI
yang merupakan makanan pokok bayi baru lahir sehingga harus dilakukan
sedini mungkin.
(Azwar, 2008).
Hasil yang baik dapat diperoleh dengan syarat sebagai berikut:
1.
2.

3.
4.
5.
6.
7.
8.

Perawatan harus dikerjakan secara sistematis dan teratur
Kepercayaan diri ibu untuk menyusui bayinya
Hindari stress dan konsumsi makanan dengan menu seimbang
Memperhatikan kebersihan sehari-hari
Memakai bra yang bersih dan bentuknya menyokong payudara
Hindari gerakan kasar yang akan melukai payudara
Istirahat yang cukup dan pikiran yang tenang
Menghindari rokok dan minuman yang beralkohol

B. Tujuan Perawatan Payudara pada Masa Nifas
Berikut ini adalah tujuan dari dilakukannya perawatan payudara
pada masa nifas:
1. Memelihara kebersihan payudara.
2. Memberi rasa nyaman dan rileks.

3. Memperlancar keluarnya ASI.
4. Mencegah payudara bengkak.
5. Mencegah bendungan ASI pada payudara.
C. Alat dan Bahan yang Dibutuhkan Pada Perawatan Payudara Masa
Nifas
1. Waslap 2 buah
2. Handuk 2 buah
3. Baby oil, minyak zaitun atau bisa diganti dengan minyak goreng yang
masih baru.
4. 2 buah baskom yang berisi air hangat dan air dingin
5. Kapas
D. Cara Perawatan Payudara Pada Masa Nifas
Cara melakukan perawatan payudara pada masa nifas, yaitu :
1. Mencuci tangan
2. Basahi kapas dengan minyak / baby oil, dan kompres puting susu
dengan kapas minyak tersebut selama 3-5 menit.
3. Setelah 3-5 menit, bersihkan puting susu dengan gerakan memutar,
bersihkan sampai bersih
4. Ketuk-ketuk payudara dengan jari-jari tangan dengan gerakan
memutar.
5. Gerakan I : Licinkan kedua telapak tangan dengan minyak, Kedua
tangan diletakkan diantara kedua payudara kearah atas, samping,
bawah dan lepaskan ke arah depan (lakukan gerakan 30 kali)
6. Gerakan II : Licinkan kedua telapak tangan dengan minyak , telapak
tangan kiri menopang payudara kiri, dan jari-jari tangan saling
dirapatkan, Sisi kelingking kanan mengurut payudara kiri dari pangkal
payudara ke arah puting, demikian pula pada payudara sebelah kanan
(lakukan 30 kali).
7. Gerakan III : Licinkan kedua telapak tangan dengan minyak, Telapak
tangan kiri menopang payudara kiri, jari-jari tangan dikepalkan,
tulang-tulang kepalan tangan kanan mengurut payudara dari pangkal
ke arah puting (lakukan 30 kali)

8. Selanjutnya rangsang payudara dengan air hangat dingin bergantian,
siram / kompres payudara dengan air hangat dulu baru air dingin,
siram bergantian sampai 5 menit.
9. Keringkan payudara dengan handuk.
10. Gunakan BH yang menopang payudara bukan yang menekan
payudara.
11. Rapikan alat-alat
12. Cuci tangan
Gambar Perawatan Payudara pada Masa Nifas

Perawatan Puting Susu :
Puting susu memegang peranan penting pada saat menyusui. Air
susu ibu akan keluar dari lubang-lubang pada puting susu oleh karena itu
puting susu perlu dirawat agar dapat bekerja dengan baik, tidak semua
wanita mempunyai puting susu yang menonjol (normal). Ada wanita yang
mempunyai puting susu dengan bentuk yang mendatar atau masuk
kedalam, bentuk puting susu tersebut tetap dapat mengeluarkan ASI jika
dirawat dengan benar. Langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk
merawat puting susu:
1. Setiap pagi dan sore sebelum mandi puting susu (daerah areola
mamae), satu payudara diolesi dengan minyak kelapa sekurang2.

kurangnya 3-5 menit.
Jika puting susu normal, lakukan perawatan dengan oleskan minyak
pada ibu jari dan telunjuk lalu letakkan keduanya pada Puting susu
dengan gerakan memutar dan ditarik-tarik selama 30 kali putaran

3.

untuk kedua puting susu.
Jika puting susu datar atau masuk kedalam lakukan tahapan berikut:
a. Letakkan kedua ibu jari disebelah kiri dan kanan puting susu,
kemudian tekan dan hentakkan kearah luar menjahui puting susu
secara perlahan.
b. Letakkan kedua ibu jari diatas dan dibawah puting susu lalu tekan

4.

serta hentakkan kearah puting susu secara perlahan.
Kemudian untuk masing-masing puting digosok dengan handuk kasar

5.

agar kotoran-kotoran yang melekat pada puting susu dapat terlepas.
Akhirnya payudara dipijat untuk mencoba mengeluarkan ASI.
Lakukan langkah-langkah perawatan diatas 4-5 kali pada pagi dan
sore hari, sebaiknya tidak menggunakan alkohol atau sabun untuk
membersihkan puting susu karena akan menyebabkan kulit kering dan
lecet. Pengguna pompa ASI atau bekas jarum suntik yang dipotong
ujungnya juga dapat digunakan untuk mengatasi masalah pada puting
susu yang terbenam.

E. Akibat Tidak Melakukan Perawatan Payudara Pada Masa Nifas
Berbagai dampak negative dapat timbul bila tidak dilakukan
perawatan payudara pasca persalinan, diantaranya yaitu :

1.

Puting Susu Terbenam
Puting susu yang terbenam akan menyulitkan bayi dalam menyusu,
hal ini biasanya terjadi pada ibu yang memang memiliki bentuk
puting datar ataupun masuk ke dalam. Bila tidak dilakukan
perawatan dengan benar hal ini bisa menimbulkan masalah karena

2.

bayi nantinya tidak bisa menyusu dengan nyaman.
Produksi ASI Terbatas
Faktor kurangnya melakukan perawatan payudara menyebabkan ASI
tidak lancar sehingga produksinya hanya terbatas. Pyudara yang

3.

terawatt akan memproduksi ASI yang cukup untuk kebutuhan bayi.
ASI Lama Keluar
Bagi ibu nifas yang merasa belum siap untuk menyusui anaknya juga
dapat menyebabkan ASI lama keluarnya. Karena merawat payudara
juga dapat dinilai sebagai kesiapan ibu untuk menyusui bayinya

4.

nanti.
Payudara Kotor
Menjaga kebersihan payudara sangatlah penting sekali. Payudara
yang kotor akan mempermudah bakteri masuk ke tubuh bayi saat
bayi menghisap puting susu ibunya. Selain itu payudara yang kotor

juga bisa menyumbat lubang keluarnya ASI.
5. Payudara Membengkak
Bengkak pada payudara umumnya terjadi karena penyempitan
duktus laktiferi atau oleh kelenjar-kelenjar yang tak dikosongkan
dengan sempurna. Dalam masa laktasi, terjadi peningkatan produksi
ASI pada ibu yang berlebihan. Apabila bayi sudah kenyang dan
selesai menyusu dan payudara tidak dikosongkan, maka terdapat sisa
ASI di payudara yang lama kelamaan akan menumpuk sehingga
menimbulkan bengkak pada payudara.
6. Kulit Payudara Terutama Puting Mudah Lecet
Tehnik yang salah dalam menyusui dapat mengakibatkan puting susu
menjadi lecet dan menimbulkan rasa nyeri pada saat bayinya
menyusu yang akhirnya dapat berujung ibu tidak mau menyusui
bayinya lagi.
F. Perawatan Pada Payudara Yang Mengalami Pembengkakan
1. Pengertian Pembengkakan (Engorgement)

Engorgement yang biasa disebut dengan payudara bengkak
disebabkan pengeluaran ASI yang tidak lancar karena bayi tidak
sering menyusu atau terlalu cepat disapih. Dapat pula disebabkan
adanya gangguan let down reflex (Sarwono, 2005).
2. Penyebab
a. Menyusu yang tidak kontinyu, sehingga ASI yang diproduksi
terkumpul di duktus.
b. Penyumbatan duktus yang disebabkan oleh: penggunaan bra
yang terlalu ketat, penekanan pada payudara saat menyusui, dan
puting susu yang kotor.
3. Tanda dan Gejala
Perbedaan antara payudara yang bengkak dan payudara
yang penuh harus dimengerti dengan baik. Tanda pada payudara
penuh adalah payudara terasa berat, panas dan keras. Berikut gejala
yang timbul bila payudara bengkak:
a. Benjolan terlihat jelas dalam perabaan lunak.
b. Terasa nyeri, karena ada pembengkakan yang terlokalisasi.
c. Payudara odema.
d. Putting susu kencang.
e. Kulit mengkilat walau tidak merah.
f. ASI tidak keluar kemudian badan menjadi demam setelah 24
jam
4. Pencegahan
a. Menyusui bayi segera setelah lahir dengan posisi dan perlekatan
yang benar.
b. Menyusui bayi tanpa jadwal atau on demand.
c. Keluarkan ASI dengan tangan/pompa bila produksi melebihi
kebutuhan bayi.
d. Jangan memberikan minuman lain pada bayi.
e. Lakukan perawatan payudara pasca persalinan(masase dan
sebagainya).
f. Gunakan BH yang menopang payudara.
5. Penatalaksanaan
Gerakan
pada
perawatan
payudara

bermanfaat

melancarkan reflek pengeluaran ASI selain itu juga merupakan cara
efektif meningkatkan volume ASI dan terakhir tidak kalah
pentingnya

dapat

mencegah

dan

menangani

pembengkakan

payudara. Perawatan payudara pada pembengkakan payudara
akibat bendungan ASI yaitu :

a. Lakukan pengompresan payudara dengan menggunakan kain
basah dan hangat selama 5 menit.
b. Urut payudara dari arah pangkal menuju putting atau gunakan
sisir yang renggang untuk mengurut payudara dengan arah
“Z” menuju putting dengan diolesi minyak atau baby oil.
c. Keluarkan ASI sebagian dari bagian depan payudara sehingga
putting susu menjadi lunak.
d. Anjurkan ibu untuk menyusukan bayi setiap 2-3 jam. Apabila
tidak dapat menghisap seluruh ASI sisanya dikeluarkan dengan
tangan.
e. Meletakkan kain dingin setelah selesai menyusui.
f. Payudara dikeringkan.
Gambar Kompres Payudara Bengkak

ASI dan Menyusui
1. ASI Eksklusif
Makanan terbaik bagi bayi adalah air susu ibu/ ASI (Shelov, 2005:79).
kebutuhan nutrisi bayi sampai usia 6 bulan dapat dipenuhi hanya dengan
memberikan ASI saja atau yang biasa dikenal sebagai ASI eksklusif. ASI eksklusif
adalah pemberian ASI tanpa makanan tambahan lain pada bayi berumur 0-6
bulan. Tidak ada makanan apapun yang terbaik bagi bayi selain ASI, karena ASI
sudah didesain secara khusus untuk bayi yang mana sudah disesuaikan dengan
kebutuhan bayi, tidak kurang dan tidak lebih (Yuliarti, 2010:1-2).
ASI mengandung berbagai macam zat yang gizi yang penting bagi bayi.
Zat-zat utama yang terkandung dalam ASI antara lain yaitu 88,1% air, 7% gula
(laktosa), 0,9% protein yang mudah dicerna (air dadih dan kasein), dan 3,8%
lemak (asam lemak yang mudah dicerna). selain zat-zat tersebut, terdapat pula zatzat lain(0,2%) seperti mineral, vitamin, enzim untuk membantu proses

pencernaan, dan juga antibodi. semua zat-zat tersebut dalam kadar yang seimbang
sehingga aman dan baik bagi bayi (Shelov, 2005:79; Yuliarti, 2010: 7).
Selain kandungan gizinya yang lengkap, ASI eksklusif juga memiliki
banyak manfaat. Manfaat ASI eksklusif antara lain yaitu lebih hemat (tidak perlu
membeli), lebih higienis (diminum langsung dari tempat produksinya), aman
(steril, tanpa bahan pengawet atau bahan tambahan lainnya), tidak merepotkan
(tidak perlu memanaskan dan siap minum), meningkatkan kedekatan ibu dan bayi
baik secara fisik maupun emosi, membantu proses pemulihan ibu pada masa nifas
(involusi, mencegah perdarahan) dapat digunakan sebagai metode kontrasepsi
yaitu metode amenore laktasi, dan menurunkan resiko terjadinya kanker ovarium
dan kanker payudara pada ibu dikemudian hari. ASI eksklusif dapat menurunkan
angka kejadian alergi, gangguan pernapasan, diare, dan obesitas pada anak
(Yuliarti, 2010:8,11).
ASI sangat diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan kecerdasan
anak. Menurut penelitian, anak-ank yang tidak diberi ASI mempunyai IQ
(Intellectual Question) lebih rendah 7-8 poin dibandingkan dengan anak-anak
yang diberi ASI secara eksklusif (Yuliarti, 2010:8). selain keuntungan yang
tampak ketika masih bayi, menyusui juga mempunyai kontribusi dalam menjaga
kesehatan anak seumur hidupnya.
Kandungan nutrisi yang mudah dicerna pada ASI menyebabkan bayi yang
mendapatkan ASI perlu menyusu lebih sering. beberapa bayi baru lahir perlu
menyusu setiap dua jam, dan sebagian bayi menyusu setiap tiga jam. Sejalan
dengan bertambahnya usia, jeda waktu menyusu menjadi lebih lama, karena
kapasitas lambungnya membesar dan produksi ASI meningkat. Bayi memerlukan
waktu beberapa hari untuk mengatur kembali jadwal menyusu, sehingga ibu harus
tetap mencoba untuk menyusui setiap dua atau tiga jam meskipun bayi tidak
menangis minta susu. Setiap kali menyusui, mulailah kira-kira sepuluh menit pada
satu payudar, diikuti dengan bersendawa dan pindah ke payudara sebelahnya.
Sebaiknya setiap waktu pemberian susu dibagi merata antara kedua payudar
sehingga masing-masing payudara mendapat rangsangan yang relatif sama dalam
sehari (Shelov, 2005:94,95).

2. Masalah-masalah yang sering dialami ibu menyusui
- ibu bekerja. Solusi: memerah dan menyimpan ASI sehingga bayi tetap dapat
konsumsi ASI, tetap menyusui ketika ibu sedang tidak bekerjadengan tujuan agar
ASI ibu tetap keluar karena dirangsang oleh bayi.
- ASI sedikit pada hari-hari pertama atau bahkan tidak keluar. Solusi: sering
menyusui bayi, konsultasi ke tenaga kesehatan, perawatan payudara.
- payudara bengkak. Solusi: perawatan payudara bengkak, tetap menyusui.
- puting lecet. Lakukan cara dan posisi menyusui yang benar.
MATERI CARA MENYUSUI YANG BENAR
Cara menyusui yang benar
Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam cara menyusui yang
benar yaitu posisi ibu, posisi bayi, dan pelekatan. Ibu dapat menyusui dengan
posisi duduk maupun berbaring. Posisi bayi harus miring dan tubuh bayi
membentuk garis lurus, bayi menghadap ke ibu dan dada bayi menempel pada
perut ibu. Pelekatan mulut bayi yang benar yaitu apabila seluruh areola di
permukaan atas dan sebagian areola di area bawah masuk ke mulut bayi tidak
hanya puting saja, muka bayi menengadah dan melihat ibu dan dagu bayi
menempel ke payudara ibu (Roesli, 2011).
Terdapat beberapa macam posisi untuk ibu menyusui yaitu craddle (Posisi
klasik dan telah menjadi kegemaran kebanyakan para ibu, posisi ini membolehkan
perut bayi dan perut ibu bertemu supaya tidak perlu memutar kepalanya untuk
menyusu. Kepala bayi berada di dalam dekapan, sokong kepala badan dan
punggung bayi serta lengan bayi perlu berada di bagian sisinya (Saryono ,2008; h.
34))., football (Posisi ini sangat sesuai jika baru pulih dari pembedahan caesar,
memiliki payudara yang besar, menyusui bayi prematur atau bayi yang kecil
ukurannya atau menyusui anak kembar pada waktu yang bersamaan. Sokong
kepala bayi dengan tangan, menggunakan bantal untuk menyokong belakang
badan ibu (Saryono, 2008; h; 35)), double football (sama dengan posisi football
hanya saja biasanya digunakan pada bayi kembar yang disusui secara bersamaan),
cross cradle (sama seperti posisi craddle, tetapi disini posisi tangan ibu menyilang
atau sedikit berbeda dari posisi craddle), tidur miring (Posisi ini apabila ibu dan
bayi merasa letih. Jika baru pulih dari pembedahan caesar ini mungkin satu-

satunya posisi yang biasa dicoba pada beberapa hari pertama. Sokong kepala ibu
dengan lengan dan sokong bayi dengan lengan atas (Saryono, 2008; h. 35)), dan
crisscross. Posisi-posisi tersebut dapat digunakan oleh ibu sesuai dengan
kebutuhan dan kenyamanan ibu dan bayi.
Tanda-tanda bayi lapar antara lain: bayi membuka mulut jika bibir bawah
bibir bawah, dagu, atau pipinya disentuh; membuka mulut, menjilat atau
memasukkan tangannya; menunjukkan gerakan-gerakan mengisap dengan mulut
dan lidahnya; memutarkan kepalanya ke arah payudara jika digendong ibu;
melakukan gerakan-gerakan halus dan mengeluarkan suara; menangis merupakan
tanda lapar yang lanjut; kadang-kadang, ibu merasakan payudara penuh. ASI
cukup jika bayi tenang dan rileks, buang air kecil 5-6 kali/hari, buang air besar 2
kali atau lebih per hari, bayi melepaskan puting susu sendiri (Roesli, 2011).
Akibat cara menyusui yang salah antara lain yaitu puting susu menjadi
lecet, ASI tidak keluar secara optimal sehingga mempengaruhi produksi ASI, bayi
enggan menyusu, dan bayi menjadi kembung.
MATERI PENYULUHAN
1. Pengertian Cara Menyusui yang Benar
Cara menyusui yang benar dalah cara memberikan ASI kepada
bayi dengan perlekatan dan posisi ibu dan bayi dengan benar.
Memberi ASI dalam suasana yang santai bagi ibu dan bayi. Buat
kondisi ibu senyaman mungkin. Selama beberapa minggu pertama, bayi
perlu diberi ASI setiap 2,5 -3 jam sekali. Menjelang akhir minggu ke
enam, sebagian besar kebutuhan bayi akan ASI setiap 4 jam sekali.
Jadwal ini baik sampai bayi berumur antara 10-12 bulan. Pada usia ini
sebagian besar bayi tidur sepanjang malam sehingga tidak perlu lagi
memberi makan di malam hari.
Cara menyusui sangat mempengaruhi kenyamanan bayi menghisap
air susu. Bidan/perawat perlu mamberikan bimbingan pada ibu dalam
minggu pertama setelah persalinan (nifas) tentang cara-cara menyusui
yang sebenarnya agar tidak menimbulkan masalah.
2. Cara Menyusui yang benar
1. Mengatur posisi bayi terhadap payudara ibu
2. Keluarkan sedikit ASI dari putting susu, kemudian dioleskan pada
putting susu dan areola.

3. Jelaskan pada ibu bagaimana teknik memegang bayinya
Empat hal pokok yakni :
a. Kepala dan badan bayi berada pada satu garis.
b. Muka bayi harus menghadap ke payudara, sedangkan hidungnya
kearah putting susu.
c. Ibu harus memegang bayinya berdekatan dengan ibu.
d. Untuk BBL : ibu harus menopang badan bayi bagian belakang,
disamping kepala dan bahu.

4. Payudara dipegang dengan menggunakan ibu jari diatas, sedangkan
jari yang lainnya menopang bagian bawah payudara, serta gunakanlah
ibu jari untuk membentuk puting susu demikian rupa sehingga mudah
memasukkannya ke mulut bayi.

5. Berilah rangsangan pada bayi agar membuka mulut dengan cara
menyentuhkan bibir bayi ke puting susu atau dengan cara menyentuh
sisi mulut bayi.
6. Tunggulah sampai bibir bayi terbuka cukup lebar.
7. Setelah mulut bayi terbuka cukup lebar, gerakkan bayi segera ke
payudara dan bukan sebaliknya ibu atau payudara ibu yang digerakkan
ke mulut bayi.
8. Arahkan bibir bawah bayi di bawah puting susu hingga dagu bayi
menyentuh payudara.
9. Perhatikanlah selama menyusui itu.

Gambar. Perlekatan benar

Gambar. Perlekatan salah

Teknik Melepaskan Hisapan Bayi
Setelah selesai menyusui kurang lebih selama 10 menit, lepaskan hisapan bayi
dengan cara :
a.

Masukkan jari kelingking ibu yang bersih kesudut mulut bayi

b.

Menekan dagu bayi ke bawah

c.

Dengan menutup lubang hidung bayi agar mulutnya membuka

d. Jangan menarik putting susu untuk melepaskan.

Cara menyendawakan bayi setelah minum ASI
Setelah bayi melepaskan hisapannya, sendawanya bayi sebelum
menyusukan dengan payudara yang lainnya dengan cara :
Cara 1
1. Sandarkan bayi dipundak ibu, tepuk punggungnya dengan pelan
sampai bayi bersendawa.
2. Bayi ditelungkupkan dipangkuan ibu sambil digosok punggungnya

Cara 2
1. Tegakkan bayi, tegakkan kepala bayi di pundak sampai posisi lambung
bayi akan tertekan oleh bahu dan pundak, tepuk-tepuk punggung bayi.
2. Dudukkan bayi di pangkuan ibu atau ayah, letakkan salah satu telapak
tangan ibu di perut bayi dan telapak tangan lain di punggung bayi,
condongkan badan bayi sampai sebagian berat badan bayi tertumpu
pada tangan yang menunjang perut bayi dan dagu bayi menempel pada
tangan ibu.
3. Tepuk-tepuk pungggung bayi oleh tangan ibu atau ayah.

3.

Ciri-ciri bayi dapat menyusu dengan benar
1.
Bayi tampak tenang
2. Badan bayi menempel pada perut ibu
3. Dagu bayi menempel pada perut dan payudara ibu
4. Mulut bayi terbuka cukup lebar
5. Bibir bawah bayi juga terbuka lebar
6. Areola yang kelihatan lebih luas di bagian atas daripada di
bagian bawah mulut bayi
7. Bayi ketika menghisap ASI cukup dalam menghisapnya, lembut
dan tidak ada bunyi.
8. Putting susu tidak merasa nyeri.
9. Kepala dan badan bayi berada pada garis lurus.
10. Kepala bayi agak menengadah.

4. Posisi Menyusui yang Benar
Tiga posisi dasar menyusui

1. Posisi badan ibu
2. Posisi badan ibu dan bayi
3. Posisi mulut bayi dan payudara ibu (pelekatan)
Berikut ini adalah beberapa posisi ibu menyusui:
1.
Posisi menyusui ibu bersalin normal
Ibu yang melahirkan secara spontan bias lebih leluasa
dalam

memilihmemilih

posisi

meyusui,sambil

duduk

atau

berbaring menyamping. Jika posisi duduk yang dipilih:
- Gunakan kursi yang nyaman
- Upayakan telapak kaki menginjak lantai
- Gunakan dingklik (bangku kecil) sebagai pengganjal bila posisi
kaki agak menggantung

2.

Posisi menyusui ibu yang melahirkan melalui persalinan

Seksio Caesaria (SC)
Football position adalah posisi menyusui yang disarankan
untuk ibu yang melahirkan melalui persalinan SC. Pada posisi ini:
- Tubuh bayi digendong dengan salah satu tangan ibu.
- Upayakan letak kepala bayi berada tepat dibawah payudara dan
-

membentuk garis lurus dengan badan bayi
Posisi ini aman karena bawah perut ibu yang masih nyeri

-

akibat operasi dapat terlindungi
Posisi ini merupakan posisi yang paling nyaman bagi ibu
maupun bayinya.

3.

Posisi menyusui ibu dengan bayi kembar

Sama dengan ibu yang melahirkan melalui persalinan SC,
Football position juga tepat untuk bayi kembar, dimana kedua bayi
disusui bersamaan kiri dan kanan, dengan cara:
- Kedua tangan ibu memeluk masing-masing satu kepala bayi,
-

seperti memegang bola.
Letakkan tapat dibawah payudara ibu.
Posisi kaki bayi boleh dibiarkan menjuntai keluar.
Untuk memudahkan, kepala bayi diletakkan pada satu bidang

-

datar yang memiliki ketinggian kurang lebih sepinggang ibu.
Dengan demikian ibu cukup menopang kepala kedua bayi

-

kembarnya saja.
Cara lain adalah dengan meletekkan bantal diatas pangkuan
ibu.

4.

Posisi menyusui ibu dengan ASI berlimpah
Pada ibu-ibu yang memiliki ASI berlimpah dan memancar
(penuh) dan alirannya deras, terdapat posisi khusus untuk
menghindari agar bayi tidak tersedak, dengan cara:
- Ibu tidur terlentang lurus, sementara bayi diletakkan diatas
perut ibu dalam posisi berbaring lurus dengan kepala
-

menghadap ke payudara, atau
Bayi di tengkurapkan diatas dada ibu, tangan ibu sedikit
menahan kepala bayi. Dengan posisi ini, maka bayi tidakakan
tersedak

5. Gambaran Posisi Menyusui
1) The Cradle

Posisi ini sangat baik untuk bayi yang baru lahir. Bagaimana caranya?
Pastikan punggung Anda benar-benar mendukung untuk posisi ini.
Jaga bayi di perut Anda, sampai kulitnya dan kulit Anda saling
bersentuhan. Biarkan tubuhnya menghadap ke arah Anda, dan letakkan
kepalanya pada siku Anda.
2) The cross cradle hold.
Satu lengan mendukung tubuh bayi dan yang lain mendukung kepala,
mirip dengan posisi dudukan tetapi Anda akan memiliki kontrol lebih
besar atas kepala bayi. Posisi menyusui ini bagus untuk bayi prematur
atau ibu dengan puting payudara kecil.
3) The football hold.
Caranya, pegang bayi di samping Anda dengan kaki di belakang Anda
dan bayi terselip di bawah lengan Anda, seolah-olah Anda sedang
memegang bola kaki. Ini adalah posisi terbaik untuk ibu yang
melahirkan dengan operasi caesar atau untuk ibu-ibu dengan payudara
besar. Tapi, Anda butuh bantal untuk menopang bayi.
4) Saddle hold.
Ini merupakan cara yang menyenangkan untuk menyusui dalam posisi
duduk. Ini juga bekerja dengan baik jika bayi Anda memiliki pilek atau
sakit telinga. Caranya, bayi Anda duduk tegak dengan kaki
mengangkangi Anda sendiri.
5) The lying position.
Menyusui dengan berbaring akan memberi Anda lebih banyak
kesempatan untuk bersantai dan juga untuk tidur lebih banyak pada
malam hari. Anda bisa tidur saat bayi menyusu. Dukung punggung dan
kepala bayi dengan bantal. Pastikan bahwa perut bayi menyentuh
Anda.

FOTO KEGIATAN

Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K) TERHADAP SIKAP MASYARAKAT DALAM PENANGANAN KORBAN KECELAKAAN LALU LINTAS (Studi Di Wilayah RT 05 RW 04 Kelurahan Sukun Kota Malang)

45 393 31

HASIL PENELITIAN KETERKAITAN ASUPAN KALORI DENGAN PENURUNAN STATUS GIZI PADA PASIEN RAWAT INAP DI BANGSAL PENYAKIT DALAM RSU DR SAIFUL ANWAR MALANG PERIODE NOVEMBER 2010

7 171 21

PENILAIAN MASYARAKAT TENTANG FILM LASKAR PELANGI Studi Pada Penonton Film Laskar Pelangi Di Studio 21 Malang Town Squere

17 165 2

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

IMPLEMENTASI PROGRAM PENYEDIAAN AIR MINUM BERBASIS MASYARAKAT (Studi Deskriptif di Desa Tiris Kecamatan Tiris Kabupaten Probolinggo)

21 177 22

KADAR TOTAL NITROGEN TERLARUT HASIL HIDROLISIS DAGING UDANG MENGGUNAKAN CRUDE EKSTRAK ENZIM PROTEASE DARI LAMBUNG IKAN TUNA YELLOWFIN (Thunnus albacares)

5 114 11

KAJIAN MUTU FISIK TEPUNG WORTEL (Daucus carota L.) HASIL PENGERINGAN MENGGUNAKAN OVEN

17 218 83

KARAKTERISASI DAN PENENTUAN KOMPOSISI ASAM LEMAK DARI HASIL PEMURNIAN LIMBAH PENGALENGAN IKAN DENGAN VARIASI ALKALI PADA ROSES NETRALISASI

9 139 85

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TPS UNTUK MENINGKATKAN SIKAP KERJASAMA DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV B DI SDN 11 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2013/2014

6 73 58

PENGARUH PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DAN MINAT BACA TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 WAY

18 108 89