T1__BAB I Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Uji Perbandingan QoS VoIP pada IPv4 dan IPv6 T1 BAB I
Bab 1
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang Masalah
Pada era ini perkembangan teknologi informasi dan komunikasi mengarah
ke teknologi yang berbasis pada jaringan Internet Protocol (IP). Tidak hanya pada
komunikasi data tetapi juga pada komunikasi lain seperti suara dan video. Voice
Over
Internet
Protocol
(VoIP) merupakan teknologi komunikasi yang
menggunakan jaringan IP untuk melewatkan informasi suara, video ataupun data
yang berbentuk paket dari terminal satu menuju terminal lainnya secara
realtime(Iskandarsyah, 2003).
Perkembangan internet telah meningkat dengan pesat menyebabkan
alokasi Internet Protocol version 4 (IPv4) semakin berkurang. Selain dari itu,
internet protocol yang merupakan tulang punggung jaringan berbasis TCP/IP
harus mampu mengikuti perkembangan zaman. Perkembangan ini menyebabkan
kapasitas jaringan berbasis IP sangat terbatas. Sebuah lingkungan seperti internet
membutuhkan dukungan pada pengalamatan maupun keamanan pada jaringan
internet. Kebutuhan saat ini sangat sulit untuk dipenuhi oleh IPv4(Nurhayati,
2011). Internet Protocol version 6 (IPv6) merupakan versi terbaru dan merupakan
pengembangan dari IPv4. IPv6 yang digunakan sebagai teknologi pengganti ini
telah didesain oleh suatu lembaga yaitu IETF dengan berbagai kelebihan dan
sekaligus perbaikan untuk mengatasi berbagai kekurangan dari IPv4.
Adapun kelebihan IPv6 dibandingkan dengan IPv4 yaitu pada IPv4 jumlah
alamat menggunakan 32 bit sehingga jumlah alamat unik yang didukung terbatas
sedangkan pada IPv6 menggunakan 128 bit. Pada IPv4 terdapat header checksum
yang diperiksa oleh setiap switch, sehingga menambah delay, sedangkan pada
IPv6 proses checksum tidak dilakukan di tingkat header , melainkan secara end-toend. Header IPsec telah menjamin keamanan yang memadai, pada IPv4 memakai
mekanisme best effort untuk tanpa membedakan kebutuhan, sedangkan pada IPv6
1
memakai mekanisme best level of effort yang memastikan kualitas layanan.
Header traffic class dan flow label untuk menentukan prioritas pengiriman paket
data berdasarkan kebutuhan akan kecepatan tinggi atau tingkat latency tinggi
sehingga baik untuk mendukung aplikasi yang bersifat realtime atau Quality of
Service (QoS)(Suryadhy, 2010). Dengan adanya fitur-fitur baru pada IPv6 yang
mendukung aplikasi yang bersifat realtime seperti VoIP maka dilakukan uji
perbandingan Qos VoIP yang menggunakan pengalmatan IPv4 dan IPv6.
Pembangunan VoIP diperlukan suatu PBX (Private Branch eXchange)
yang merupakan pusat pertukaran komunikasi yang dilalui telepon. Dengan
semakin berkembangnya teknologi, banyak programmer yang mengembangkan
beragam layanan PBX baik secara propietary (berbayar) maupun yang open
source atau free (bebas). Salah satu aplikasi PBX yang terkenal adalah Asterisk,
Asterisk berperan sebagai server Session Initiation Protocol (SIP) yang
melakukan otentikasi pengguna, membuat rute pensinyalan dan menghubungkan
antar pengguna VoIP.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang ada, maka masalah yang akan diteliti
adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana mendesain jaringan VoIP yang menggunakan pengalamatan IPv4
maupun IPv6.
2. Bagaimana pengaruh QoS VoIP pada jaringan yang menggunakan
pengalamatan IPv4 maupun IPv6, dengan melakukan pengukuran delay, jitter
dan packet loss.
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah melakukan uji perbandingan
QoS VoIP yang menggunakan pengalamatan IPv4 dan yang menggunakan
pengalamatan IPv6. Hasil dari penelitian ini dapat digunakan oleh praktisi di
bidang IT untuk lebih mengembangkan ilmu yang sudah ada. Manfaat yang ingin
2
dicapai dalam penelitian ini adalah memperoleh informasi tentang kinerja VoIP
pada jaringan IPv4 maupun IPv6.
1.4 Batasan Masalah
Batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Server VoIP yang digunakan berbasis protokol SIP menggunakan Asterisk.
2. Client VoIP menggunakan softphone untuk pengujian.
3. Pengujian performansi QoS hanya akan melihat parameter delay, jitter dan
packet loss.
4. Jaringan yang dibangun menggunakan pengalamatan IPv4 dan IPv6.
5. Menghubungkan antar client dengan media wireless.
6. Pengambilan data menggunakan Wireshark.
7. Tidak membahas masalah keamanan informasi.
1.5 Sistematika Penulisan
Penulisan laporan penelitian ini terdiri dari lima bab dengan sistematika
sebagai berikut :
Bab 1 Pendahuluan
Berisikan Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan dan
Manfaat Penelitian, Batasan Masalah dan Sistematika Penulisan.
Bab 2 Tinjauan Pustaka
Tinjauan Pustaka ini membahas tentang teori-teori yang mendukung
pelaksanaan perancangan aplikasi seperti penelitian-penelitian yang sudah
dilakukan sebelumnya dan juga teori dasar tentang QoS, VoIP, IPv4, IPv6.
Bab 3 Metode Penelitian
Memuat uraian tentang metode yang dipakai dalam proses pembuatan dan
analisa sistem, langkah-langkah yang dilakukan sesuai dengan sistematika metode
penelitian.
Bab 4 Hasil dan Pembahasan
3
Dalam bab hasil dan pembahasan, akan dijelaskan tentang implementasi
sistem, pembahasan, dan pengujian sistem, yaitu mengenai hasil pengukuran
secara real dengan menggunakan aplikasi Wireshark. Kemudian dilakukan
pengukuran untuk parameter-parameter QoS yaitu delay, jitter , packet loss.
Bab 5 Kesimpulan dan Saran
Bab
ini
memberikan
kesimpulan
berdasarkan
implementasi
dan
pembahasan dari sistem yang telah dibangun dan memberikan saran untuk
pengembangan sistem lebih lanjut.
4
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang Masalah
Pada era ini perkembangan teknologi informasi dan komunikasi mengarah
ke teknologi yang berbasis pada jaringan Internet Protocol (IP). Tidak hanya pada
komunikasi data tetapi juga pada komunikasi lain seperti suara dan video. Voice
Over
Internet
Protocol
(VoIP) merupakan teknologi komunikasi yang
menggunakan jaringan IP untuk melewatkan informasi suara, video ataupun data
yang berbentuk paket dari terminal satu menuju terminal lainnya secara
realtime(Iskandarsyah, 2003).
Perkembangan internet telah meningkat dengan pesat menyebabkan
alokasi Internet Protocol version 4 (IPv4) semakin berkurang. Selain dari itu,
internet protocol yang merupakan tulang punggung jaringan berbasis TCP/IP
harus mampu mengikuti perkembangan zaman. Perkembangan ini menyebabkan
kapasitas jaringan berbasis IP sangat terbatas. Sebuah lingkungan seperti internet
membutuhkan dukungan pada pengalamatan maupun keamanan pada jaringan
internet. Kebutuhan saat ini sangat sulit untuk dipenuhi oleh IPv4(Nurhayati,
2011). Internet Protocol version 6 (IPv6) merupakan versi terbaru dan merupakan
pengembangan dari IPv4. IPv6 yang digunakan sebagai teknologi pengganti ini
telah didesain oleh suatu lembaga yaitu IETF dengan berbagai kelebihan dan
sekaligus perbaikan untuk mengatasi berbagai kekurangan dari IPv4.
Adapun kelebihan IPv6 dibandingkan dengan IPv4 yaitu pada IPv4 jumlah
alamat menggunakan 32 bit sehingga jumlah alamat unik yang didukung terbatas
sedangkan pada IPv6 menggunakan 128 bit. Pada IPv4 terdapat header checksum
yang diperiksa oleh setiap switch, sehingga menambah delay, sedangkan pada
IPv6 proses checksum tidak dilakukan di tingkat header , melainkan secara end-toend. Header IPsec telah menjamin keamanan yang memadai, pada IPv4 memakai
mekanisme best effort untuk tanpa membedakan kebutuhan, sedangkan pada IPv6
1
memakai mekanisme best level of effort yang memastikan kualitas layanan.
Header traffic class dan flow label untuk menentukan prioritas pengiriman paket
data berdasarkan kebutuhan akan kecepatan tinggi atau tingkat latency tinggi
sehingga baik untuk mendukung aplikasi yang bersifat realtime atau Quality of
Service (QoS)(Suryadhy, 2010). Dengan adanya fitur-fitur baru pada IPv6 yang
mendukung aplikasi yang bersifat realtime seperti VoIP maka dilakukan uji
perbandingan Qos VoIP yang menggunakan pengalmatan IPv4 dan IPv6.
Pembangunan VoIP diperlukan suatu PBX (Private Branch eXchange)
yang merupakan pusat pertukaran komunikasi yang dilalui telepon. Dengan
semakin berkembangnya teknologi, banyak programmer yang mengembangkan
beragam layanan PBX baik secara propietary (berbayar) maupun yang open
source atau free (bebas). Salah satu aplikasi PBX yang terkenal adalah Asterisk,
Asterisk berperan sebagai server Session Initiation Protocol (SIP) yang
melakukan otentikasi pengguna, membuat rute pensinyalan dan menghubungkan
antar pengguna VoIP.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang ada, maka masalah yang akan diteliti
adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana mendesain jaringan VoIP yang menggunakan pengalamatan IPv4
maupun IPv6.
2. Bagaimana pengaruh QoS VoIP pada jaringan yang menggunakan
pengalamatan IPv4 maupun IPv6, dengan melakukan pengukuran delay, jitter
dan packet loss.
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah melakukan uji perbandingan
QoS VoIP yang menggunakan pengalamatan IPv4 dan yang menggunakan
pengalamatan IPv6. Hasil dari penelitian ini dapat digunakan oleh praktisi di
bidang IT untuk lebih mengembangkan ilmu yang sudah ada. Manfaat yang ingin
2
dicapai dalam penelitian ini adalah memperoleh informasi tentang kinerja VoIP
pada jaringan IPv4 maupun IPv6.
1.4 Batasan Masalah
Batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Server VoIP yang digunakan berbasis protokol SIP menggunakan Asterisk.
2. Client VoIP menggunakan softphone untuk pengujian.
3. Pengujian performansi QoS hanya akan melihat parameter delay, jitter dan
packet loss.
4. Jaringan yang dibangun menggunakan pengalamatan IPv4 dan IPv6.
5. Menghubungkan antar client dengan media wireless.
6. Pengambilan data menggunakan Wireshark.
7. Tidak membahas masalah keamanan informasi.
1.5 Sistematika Penulisan
Penulisan laporan penelitian ini terdiri dari lima bab dengan sistematika
sebagai berikut :
Bab 1 Pendahuluan
Berisikan Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan dan
Manfaat Penelitian, Batasan Masalah dan Sistematika Penulisan.
Bab 2 Tinjauan Pustaka
Tinjauan Pustaka ini membahas tentang teori-teori yang mendukung
pelaksanaan perancangan aplikasi seperti penelitian-penelitian yang sudah
dilakukan sebelumnya dan juga teori dasar tentang QoS, VoIP, IPv4, IPv6.
Bab 3 Metode Penelitian
Memuat uraian tentang metode yang dipakai dalam proses pembuatan dan
analisa sistem, langkah-langkah yang dilakukan sesuai dengan sistematika metode
penelitian.
Bab 4 Hasil dan Pembahasan
3
Dalam bab hasil dan pembahasan, akan dijelaskan tentang implementasi
sistem, pembahasan, dan pengujian sistem, yaitu mengenai hasil pengukuran
secara real dengan menggunakan aplikasi Wireshark. Kemudian dilakukan
pengukuran untuk parameter-parameter QoS yaitu delay, jitter , packet loss.
Bab 5 Kesimpulan dan Saran
Bab
ini
memberikan
kesimpulan
berdasarkan
implementasi
dan
pembahasan dari sistem yang telah dibangun dan memberikan saran untuk
pengembangan sistem lebih lanjut.
4