IMPLEMENTASI KEGIATAN LESSON STUDY UNTUK (1)

Universitas Negeri Malang

Tersedia secara online
ISBN: 978-602-7150690

Konseptual, Lesson Study Sosial
April-2016
Halaman:342-346

IMPLEMENTASI KEGIATAN LESSON STUDY BAGI MAHASISWA PPL
UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN DAN
KOMPETENSI PENDIDIK
Nur Wakhid Hidayat, Sumarmi, Ach. Amirudin
Pascasarjana Universitas Negeri Malang
JL. Semarang 5 Malang 65145
E-mail: nurwakhidh1@gmail.com
Abstract: Lesson study merupakan kegiatan pembinaan guru secara
kolaboratif untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan
meningkatkan kompetensi pendidik yang meliputi kompetensi
profesional, kompetensi pedagogik, kompetensi sosial, dan
kompetensi kepribadian. Kegiatan lesson study dilaksanakan dengan

tahapan plan, do, dan see. Terdapat problematika dalam melaksanakan
lesson study oleh mahasiswa PPL yaitu kurangnya pemahaman
tentang lesson study, adanya asumsi salah tentang lesson study yaitu
mahasiswa menganggap bahwa lesson study membutuhkan waktu
yang lama, karena harus melalui tahap plan, do, dan see. Penulis juga
ingin mengetahui manfaat kegiatan lesson study bagi mahasiswa PPL.
Berdasarkan permasalahan tersebut solusi yang ditawarkan yaitu
dengan diadakan workshop dan pelatihan kegiatan lesson study bagi
mahasiswa untuk meningkatkan pemahaman konsep dan praktik
lesson study. Dosen pembimbing dan guru pamong memiliki peran
penting untuk membimbing mahasiswa melaksanakan lesson study.
Banyak manfaat lesson study bagi mahasiswa salah satunya mampu
meningkatkan kualitas pembelajaran dan kompetensi pendidik.
Keywords: lesson study, PPL, kualitas pembelajaran, kompetensi

pendidik.

PENDAHULUAN
Lesson study merupakan metode pembinaan profesi guru yang telah lama


dikembangkan di Jepang. Kegiatan lesson study dilaksanakan dengan membentuk
sebuah komunitas belajar (tim) dan berkolaborasi dalam merencanakan,
melaksanakan, serta merefleksi kegiatan pembelajaran. Pelaksanaan lesson study
biasanya terdiri dari 5-6 orang pendidik. Tujuan dari kegiatan lesson study adalah
untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Kegiatan lesson study tidak hanya
selesai dilaksanakan dalam satu proses pembelajaran, namun terus berlanjut
hingga guru menemukan cara membelajarkan siswa yang efektif.
Sejarah menyebutkan bahwa lesson study berasal dari jepang dan dikenal
dengan sebutan jugyokenkyu. (Widhiartha, Sudarmanto, dan Ratnaningsih, 2008:
1

2) mendeskripsikan bahwa tidak ada asumsi pasti tentang asal mula lesson study,
namun di Jepang lesson study berawal dari istilah kounnaikenshu yang tahap
pelaksanaanya ada tiga, diskusi pre-pembelajaran, proses pembelajaran, dan
diskusi pra-pembelajaran. Pada awalnya di Jepang lesson study diperkenalkan
oleh Makoto Yoshida yang mengemukakan bahwa lesson study merupakan cara
untuk mereformasi dan memperbaiki kegiatan pembelajaran. Para guru-guru
Jepang diajak berkolaborasi untuk mengembangkan kegiatan pembelajaran.
Di Indonesia, lesson study diperkenalkan oleh tim ahli Jepang Japan
International


Coorperation

(JICA) yang kegiatannya dilaksanakan oleh

Indonesian Mathematics and Science Teaching Education Project (IMSTEP)

yang bertempat di tiga perguruan tinggi diantaranya Universitas Pendidikan
Indonesia, Universitas Negeri Yogyakarta, dan Universitas Negeri Malang. Pada
awalnya kegiatan lesson study diaplikasikan hanya di mata pelajaran sains saja.
Saat ini lesson study sudah banyak diaplikasikan pada mata pelajaran yang lain
hingga jenjang perguruan tinggi. Syamsuri dan Ibrohim (2008:2) mengatakan
bahwa ”kegiatan lesson study di Indonesia diperkenalkan oleh JICA melalui
kegiatan follow-up IMSTEP pada tahun 2004 dan bertujuan untuk meningkatkan
mutu pendidikan matematika dan sains”.
Bagi Mahasiswa PPL kegiatan lesson study wajib dilaksanakan oleh setiap
mahasiswa. Setiap mahasiswa wajib melampirkan dokumen pelaksanakan
kegiatan lesson study yang dilampirkan dalam laporan kegiatan PPL. Kebijakan
Universitas Negeri Malang menyatakan bahwa setiap mahasiswa wajib
melaksanakan lesson study minimal dua kali selama masa PPL. Berdasarkan SK

dan KD PPL Universitas Negeri Malang (UM) juga menyebutkan bahwa
”mahasiswa harus terampil melaksanakan praktik pembelajaran riil secara mandiri
dengan menggunakan model-model pembelajaran inovatif dalam kerangka lesson
study”. Berdasarkan ketentuan tersebut dapat disimpulkan bahwa kegiatan lesson
study wajib dilaksanakan oleh mahasiswa PPL.
Lesson study terdiri dari tiga tahapan yang diantaranya plan-do-see. Tahap

perencanaan (plan) mahasiswa/guru memilih salah satu teman untuk menjadi
moderator dan memimping kegiatan perencanaan program pembelajaran. Tahap

2

perencanaan terdiri dari beberapa kegiatan inti yang diantaranya: (1) menganalisis
SK dan KD, (2) menentukan materi pembelajaran dan guru model, (3) menyusun
RPP, indikator, merumuskan tujuan, serta menentukan metode pembelajaran, (4)
menyusun rubrik penilaian, dan rubrik observasi. Selanjutnya adalah tahap
pelaksanaan (do), guru model melaksanakan kegiatan pembelajaran dan di
observasi. Kegiatan observasi difokuskan kepada kegiatan belajar peserta didik.
Setelah tahap pelaksanan dilaksanakan saat itu juga dilaksanakan tahap refleksi
(see). Pada tahap refleksi setiap guru yang bertugas sebagai observer

mengemukakan pendapat, pengalaman, dan temuan berharga selama proses
pembelajaran berlangsung. Hasil dari kegiatan refleksi dimanfaatkan untuk
memperbaiki kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan.
Berdasarkan tahapan tersebut dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan
kegiatan lesson study memiliki banyak manfaat baik bagi guru dan juga siswa.
Guru/Mahasiswa yang melaksanakan kegiatan lesson study dapat memperbaiki
program dan kegiatan pembelajaran berdasarkan masukan dan saran yang
diberikan oleh observer. Bagi siswa mampu meningkatkan keaktifan, kreatifitas,
dan kolaborasi siswa. Syamsuri dan Ibrohim (2008:55) mengatakan bahwa ”dalam
memprogram, dan melaksanakan kegiatan pembelajaran guru harus mampu
membuat siswa aktif, kreatif, dan saling berkolaboratif”.
Berdasarkan fakta di lapangan masih banyak mahasiswa yang kurang
memahami lesson study. Sebagian besar mahasiswa masih belum memahami inti
dari masing-masing tahapan lesson study yang terdiri dari tahap plan-do-see. Pada
tahap plan mahasiswa masih belum bisa secara benar menerapkan kegiatan
diskusi untuk mengkontruksi kegiatan pembelajaran. Pada tahap do kegiatan
observer masih banyak terfokus mengamati kegiatan mengajar guru. Pada tahap
see mahasiswa masih sering mengutarakan kritik tentang kegiatan mengajar guru.

Berdasarkan permasalahan tersebut dapat disimpulkan bahwa mahasiswa masih

kurang memahami lesson studi.
Selain permasalahan tersebut juga terdapat beberapa kendala yaitu adanya
asumsi salah tentang kegiatan lesson study. Mahasiswa memandang bahwa
kegiatan lesson study membutuhkan waktu yang lama karena harus melakukan

3

perencanaan, pelaksanaan, dan refleksi. Masih ada beberapa mahasiswa yang
merekayasa kegiatan lesson study karena mahasiswa beranggapan bahwa yang
terpenting sudah membuat dokumen pelaksanaan lesson study untuk memenuhi
ketentuan KPL.
Berdasarkan permasalahan tersebut penulis ingin mengungkapkan solusi
dari permasalahan mahasiswa PPL saat melaksanakan lesson study yang
diantaranya: (1) bagaimana cara meningkatkan pemahaman mahasiswa terhadap
lesson study? (2) bagimana cara mengatasi asumsi salah mahasiswa tentang lesson
study? (3) apakah manfaat melaksanakan PPL berbasis lesson study?

PEMBAHASAN
Meningkatkan Pemahaman Mahasiswa PPL tentang Lesson Study
Cara untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa PPL terhadap lesson

study yaitu dapat dilakukan dengan mengadakan workshop. Workshop

diselenggarakan sebelum kegiatan mahasiswa PPL berlangsung. Topik workshop
difokuskan untuk memberikan pemahaman dan pengarahan pelaksanaan lesson
study. Tujuan dari Workshop agar mahasiswa memiliki pemahaman awal tentang

kegiatan lesson study, mampu memahami tahap plan-do-see, dan mengetahui
manfaat dari pelaksanaan kegiatan lesson study. (Sumardi, Subadi, dan Sutarni,
2015:132) mengatakan “cara untuk meningkatkan pemahaman terhadap konsep,
prinsip, dan praktik lesson study adalah menggunakan model workshop dan
pelatihan”.
Selain Workshop salah satu cara untuk meningkatkan pemahaman
mahasiswa tentang lesson study dengan melakukan pendampingan. Pendampingan
lesson study bisa dilaksanakan pada kegiatan PPL kampus. Kegiatan

pendampingan lesson study harus didampingi oleh dosen yang memiliki
pengalaman dalam melaksanakan kegiatan lesson study. Hal ini sesuai dengan
hasil penelitian Subadi (2014:29) yang menyatakan bahwa ”pendampingan dan
implementasi lesson study merupakan model pembinaaan untuk meningkatkan
profesionalitas guru”. Dosen pendamping berperan sebagai fasilitator dan juga


4

mentor yang mampu memberikan pemahaman lebih mendalam tentang lesson
study.

Mahasiwa yang sudah matang dan memahami lesson study secara
langsung akan mendapatkan manfaat dari kegiatan lesson study. Mahasiswa dapat
lebih kreatif untuk mengkreasikan kegiatan pembelajaran. Banyak inovasi muncul
dari saran, masukan, dan perngalaman berharga yang mereka peroleh selama
lesson study. Agoestanto (2012:40) juga berpendapat bahwa ”kegiatan lesson
study yang dilaksanakan di berbagai tempat mampu memberikan banyak hasil

yang positif karena mampu meningkatkan kolaborasi antar guru dalam
merencanakan kegiatan pembelajaran, hasil belajar siswa menjadi lebih
meningkat, dan mampu membentuk komunitas akanemik yang positif (komunitas
belajar)”. Dapat disimpulkan bahwa lesson study mampu meningkatkan kualitas
pembelajaran, meningkatkan hasil belajar siswa, dan kompetensi profesional guru.
Pembinaan Selama PPL Kampus untuk Mengkonfirmasi Asumsi Salah
Mahasiswa PPL terhadap Lesson Study

Berdasarkan SK dan KD PPL Universitas Negeri Malang mahasiswa
wajib melaksanakan kegiatan pembelajaran secara kreatif dan inovatif yang
dilaksanakan dalam kegiatan lesson study. Bagi mahasiswa PPL UM harus
melaksanakan lesson studi minimal dua kali praktik dengan tujuan mampu
memberikan pengalaman dan pembelajaran untuk mengkonstruksi kegiatan
belajar yang efektif (Surat Pengantar KPL, 2015). Fakta dilapangan berbeda,
banyak mahasiswa yang merekayasa dokumen pelaksanaan lesosn study untuk
melengkapi persyaratan kelulusan PPL. Banyaknya asumsi salah yang muncul
dari mahasiswa PPL terhadap kegiatan lesson study.
Bagi mahasiswa dengan jurusan kependidikan, kegiatan PPL adalah
program yang sangat penting untuk memberikan pengalaman mendidik sebelum
terjun langsung menjadi seorang guru. Sulthon dan Tasnim (2012:235) juga
menyatakan hal yang sama bahwa ”Pelaksanaan PPL bagi mahasiswa adalah titik
balik selama proses perkuliahan untuk mempraktikan teori dan mengembangkan
kompetensi keguruan”. Harapan dilaksanakan lesson study dalam program PPL
adalah agar mampu meningkatkan kompetensi kependidikan mahasiswa. Dapat

5

disimpulkan bahwa lesson study memberikan banyak manfaat positif bagi

mahasiswa PPL.
Faktanya masih ada beberapa mahasiswa PPL yang berasumsi salah
terhadap lesson study. Mahasiswa menganggap bahwa untuk melaksanakan lesson
study memerlukan waktu yang lama. Mahasiswa masih belum memahami inti dari

tahap pelaksanaan lesson study yaitu plan-do-see. Masih ada beberapa mahasiswa
yang merekayasa dokumen pelaksanaan lesson study.
Berdasarkan permasalahan tersebut cara yang paling tepat untuk mengatasi
asumsi salah mahasiswa PPL terhadap lesson study adalah dengan memberikan
pembinaan. Pembinaan kegiatan lesson study dapat dilaksanakan sewaktu
mahasiswa melaksanakan PPL kampus. Selama kegiatan PPL kampus mahasiswa
dibimbing oleh dosen pembimbing PPL kampus untuk melaksanakan PBM
(praktik belajar mengajar) berbasis lesson study. Kegiatan PBM dilaksanakan
dengan teknik peer teaching. Kegiatan pembinaan tersebut dapat dikatakan
sebagai implementasi lesson study terbimbing.
Kegiatan PPL kampus yang dilaksanakan dengan sistem peer teaching
yang terdiri dari sepuluh mahasiswa. Salah satu mahasiswa menjadi guru model,
tiga orang menjadi observer, dan enam orang menjadi siswa. Mahasiswa selama
seminggu belajar mempraktikan kegiatan lesson study dengan didampingi dosen
pembimbing.

mempraktikkan

Harapannya
kegiatan

selama
lesson

seminggu

study dan

mahasiswa
ketika

di

dapat

belajar

sekolah

mampu

mengaplikasikan dengan baik dan benar. Susilo (2013:35) sependapat bahwa
”harapan dilaksanakannya PPL kampus adalah agar mahasiswa terlatih
melaksanakan PPL berbasis lesson study dengan baik”.
Selain melaksanakan PPL kampus asumsi salah tersebut dapat dirubah
dengan

melakukan

konfirmasi.

Konfirmasi

dilakukan

bertujuan

untuk

membuktikan bahwa asumsi salah mahasiswa PPL terhadap lesson study
sebenarnya memiliki banyak manfaat positif. Memang benar bahwa pelaksanaan
lesson study membutuhkan waktu yang lama karena harus melalui tahap plan-dosee. Sebenarnya di balik tahap plan-do-see mahasiswa bekelompok bekerjasama

untuk merekonstruksi kegiatan pembelajaran yang efektif. Kerja mahasiswa

6

menjadi lebih mudah karena banyaknya masukan dan saran dari teman sejawat.
Mahasiswa memperoleh banyak pengalaman karena lesson study tidak hanya
dilaksanakan secara mandiri namun didampingi oleh guru pamong dan dosen
pembimbing. Manfaat tersebut juga sama seperti penelitian Susilo (2013:27) yang
menyatakan bahwa ”pengalaman mahasiswa selama 18 tahun tidak ada apaapanya dibandingkan pengalaman PPL berbasis lesson study, karena selama PPL
banyak hal baru yang dipelajari diantaranya menyusun RPP, mengembangkan
perangkat pembelajaran, dan membelajarkan kepada siswa”.
Manfaat lesson Study bagi Mahasiswa PPL
Sejak lesson study diperkenalkan oleh JICA pada tahun 2004 banyak
sekali tanggapan positif yang diutarakan guru-guru sekolah mitra. Menurut
Syamsuri dan Ibrohim (2008) banyak sekali tanggapan positif yang diungkapkan
oleh guru pengajar sekolah mitra salah satunya di SMP Negeri 1 Prigen yang
menyatakan bahwa: (a) guru model memperoleh banyak informasi berharga
tentang model, dan metode pembelajaran, (b) guru semakin terpacu untuk
berinovasi dan mengembangkan kegiatan belajar mengajar, (c) mampu
meningkatkan kompetensi sosial guru karena hubungan antar guru semakin
meningkat. Selain itu dengan melakukan lesson study, guru banyak mendapatkan
masukan saat merancang rencana kegiatan belajar mengajar. Sumardi, Subadi, dan
Sutarni (2015:130) juga menyatakan bahwa ”sebenarnya lesson study memiliki
tujuan yang sederhana yaitu meningkatkan kualitas pembelajaran dengan
melakukan

kolaborasi

dan

berprinsip

kolegialitas

untuk

merencanakan,

mengamati, dan merefleksi kegiatan pembelajaran”.
Prinsip kolaborasi pada lesson study bertujuan untuk meningkatkan
kerjasama merancang kegiatan pembelajaran. Dengan berkerja sama guru yang
inovatif bisa memberikan banyak pengalaman untuk mengembangkan kegiatan
pembelajaran kepada guru yang lain. Manfaat kolaborasi pada lesson study yaitu
guru dapat saling memberikan masukan dan saran sehingga kreatifitas guru akan
semakin meningkat. Sumardi, Subadi, dan Sutarni (2015:130) menyatakan
”prinsip kolegalitas yang diterapkan dalam kolaborasi kegiatan lesson study

7

tercermin karena tidak adanya guru yang merasa superior dan inferior dan semua
peserta lesson study berniat untuk saling belajar dan bertukar informasi”.
Lesson study mampu meningkatkan empat kompetensi kependidikan

diantaranya: (1) kompetensi profesional karena sebelum guru mengajar dilakukan
analisis materi bersama tim open lesson sehingga guru lebih menguasai materi
yang akan diajarkan, (2) kompetensi pedagogik karena lesson study melatih guru
merencanakan dan melaksanakan pembelajaran, (3) kompetensi sosial karena
karena hubungan antar guru semakin meningkat dengan diadakan lesson study, (4)
kompetensi kepribadian karena melalui lesson study guru saling memberikan
motivasi untuk mengembangkan diri. Susilo (2013:1) dalam artikelnya yang
berjudul Lesson Study Sebagai Sarana Meningkatkan Kompetensi Pendidik yang
menyatakan bahwa meningkatkan kompetensi pendidik juga berpendapat bahwa
”lesson study adalah jenis in-service training yang mampu meningkatkan empat
kompetensi

pendidik

yaitu

kompetensi

kepribadian,

kompetensi

sosial,

kompetensi profesional, dan kompetensi pedagogik”.
Lesson study dilaksanakan dengan penuh komitmen yang tinggi oleh tim
lesson study. Tujuan dibentuk tim lesson study untuk membangun komunitas

belajar antar mahasiswa dengan mahasiswa, dan mahasiswa dengan serta dosen.
Komunitas belajar dikenal dengan istilah learning community. Jauhari (2011:176)
dalam jurnal yang berjudul Membangun Kinerja Mahasiswa PLP Melalui Pola
Lesson Study menyatakan bahwa ”manfaat learning community adalah membantu

mahasiswa untuk mengkomunikasikan hasil perencanaan kepada dosen dan
kepada seluruh mahasiswa peserta PPL, tujuannya untuk mendapatkan masukan
dan saran untuk perbaikan perencanaan pembelajaran”.
Mahasiswa PPL yang melaksanakan lesson study akan lebih kreatif dan
inovatif dalam merencanakan pembelajaran. Mahasiswa lebih mudah menentukan
strategi dan model pembelajaran yang akan digunakan. Bersasarkan hasil
penelitian Rustono (2008) dalam jurnalnya yang berjudul Meningkatkan
Kemampuan Mahasiswa Menetapkan Strategi Pembelajaran Melalu Lesson Study
di Indonesia menyatakan bahwa kegiatan lesson study merupakah salah satu

model yang digunakan untuk membimbing mahasiswa menerapkan strategi dan

8

model-model pembelajaran. Lesson study mampu membuat mahasiswa lebih
kreatif dan inovatif untuk mempersiapkan kegiatan pembelajaran.
Kesimpulan
Melaksanakan lesson study dalam program PPL memang harus
dilaksanakan oleh setiap mahasiswa. Universitas Negeri Malang (UM) adalah
salah satu perguruan tinggi pelasana lesson study. Universitas Negeri Malang
melaksanakan program lesson study dan bekerjasama dengan JICA pada tahun
2008. Pada tahun 2009 Universitas Negeri Malang menerapkan lesson study bagi
mahasiswa PPL.
Banyak sekali kendala yang dihadapi oleh mahasiswa PPL untuk
melaksanakan lesson study. Solusi mengatasi permasalah tersebut adalah dengan
mengadakan workshop untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa PPL
terhadap lesson study. Melaksanakan pelatihan lesson study oleh dosen
pembimbing selama mahasiswa melaksanakan PPL kampus. Selama kegiatan PPL
berlangsung dosen pembimbing dan guru pamong harus bisa memberikan
pengarahan dan memotivasi mahasiswa sehingga lesson study mampu
dilaksanakan dengan baik.
Harapan pelaksanaan lesson study bagi mahasiswa adalah mampu menjadi
sarana belajar untuk merencanakan pembelajaran yang efektif. Selama proses
lesson study tercipta komunitas belajar, kolaborasi, dan kolegialitas antar

mahasiswa. Melalui lesson study kegiatan pembelajaran yang diselenggarakan
mahasiswa lebih kreatif dan inovatif. Mahasiswa mampu menentukan strategi dan
model-model pembelajaran yang efektif berdasarkan karakteristik materi, dan cara
belajar siswa. Lesson study juga mampu meningkatkan kompetensi kependidikan
mahasiswa, yang terdiri dari kompetensi profesional, pedagogik, kepribadian, dan
soisal.
DAFTAR RUJUKAN
Agoestanto, Arief. 2012. Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Pada Mata
Kuliah Pengantar Probabilitas Melalui Lesson Study Dengan
Pengajaran Berbalik Secara Team. Jurnal Kreano. ISSN 20862334.

9

Jauhari, Agus. 2011. Membangun Kinerja Mahasiswa PLP Melalui Pola
Lesson Study. Jurnal Pendidikan Fisika, Universitas Pendidikan
Indonesia.
Rustono, W,S. 2008. Meningkatkan Kemampuan Mahasiswa Menerapkan
Strategi Pembelajaran Melalui Lesson Study di Sekolah Dasar .
Jurnal Pendidikan Dasar.
Subadi, Tjipto. 2014. Model Pembinaan Pendidikan Profesional (Penelitian
dengan Pendekatan Lesson Study pada Guru-Guru IPS Sekolah
Muhammadiyah Sukoharjo). Jurnal. Universitas Muhammadiyah
Surakarta.
Sulthon, M. & Tasnim, Z. 2012. Eningkatan Kualitas Hasil PPL Mahasiswa

PGSD UNEJ Melalui Pendekatan “Lesson Study” Dengan
Kepembimbingan Supervisi Klinis. Jurnal. FKIP Universitas Jember.

Sumardi. Subadi, T. Sutarni, S. 2015. Model Pembinaan Dosen Berbasis
Program Perluasan Lesson Study untuk Penguatan Prorgam
Pembelajaran di LPTK FKIP Universitas Muhammadiyah
Surakarta . Jurnal. ISSN 2407-9189
Susilo, Herawati. 2013. Seminar dan Lokakarya PLEASE 2013 di Sekolah
Tinggi Theologi Aletheia Jalan Argopuro. Makalah.
Syamsuri, Istamar. Ibrohim. 2008. Lesson Study (STUDI PEMBELAJARAN)
Model Pembinaan Pendidik secara Kolaboratif dan
Berkelanjutan; dipetik dari Program SISTTEMS-JICA di
Kabupaten Pasuruan-Jawa Timur (2006-2008). Malang: FMIPA
UM.
Widhartha, P, A. Sudarmanto, D. Ratnaningsih, N. 2008. Lesson Study
Sebuah Upaya Peningkatan Mutu Pendidik Pendidikan Non
Formal. Surabaya: Prima Printing Surabaya.

10