Penentuan Bobot Jenis Dan Kelarutan Dalam Etanol Serta Sisa Penguapan Dari Minyak Buah Pala (Myristica Fragrans H.)

DAFTAR PUSTAKA
Agusta, A. (2000). Aromaterapi Cara Sehat dengan Wewangian Alami. Jakarta:
Penebar Swadaya . Hal. 58-59.
Agusta, A. (2000). Minyak Atsiri Tumbuhan Tropika Indonesia. Bandung:
Penerbit ITB Press. Hal. 1-3, 6-37, 72-74.
Assagaf. M; Pudji. H; Chusnul. H; Supriyadi. (2012). Perbandingan Ekstraksi
0leoresin Biji Pala (myrictica fragransHoutt) Asal Maluku Utara
Menggunakan Metode Maserasi dan Gabungan Distilasi – Maserasi.
Agritech : 32( 3) : 240-247.
Asyik. N dan Ima H. (2010). Karakterisasi Mutu Minyak Pala (nutmeg oil)
Indonesia Sebagai Bahan Baku Industri Flavor. Agriplus. Mei : 20(2)
ISSN 0854-0128.
BSN. (2006). SNI 06-2388-2006 Minyak Pala (Myristica fragrans). Jakarta:
Badan Standarisasi Nasional. Hal. 1-8.
Depkes RI. (1984). Farmakope Indonesia edisi III. Jakarta: Departemen
Kesehatan RI. Hal. 771.
Guenther, E. (1987). Minyak Atsiri Jilid I. Jakarta:
Indonesia-Press. Hal. 552 – 575.

Penerbit Universitas


Guenther, E. (1990). Minyak Atsiri Jilid IV. Jakarta:
Indonesia-Press. Hal. 448 – 450, 489 – 491.

Penerbit Universitas

Hapsoh, H. Y. (2001). Budidaya Tanaman Obat dan Rempah. Medan: Penerbit
USU Press. Hal. 96.
Kartasapoetra, G. (1992). Budidaya Tanaman Berkhasiat Obat. Jakarta: Penerbit
PT Rineka cipta. Hal. 39.
Lutony, T.L; Rahmayati, Y. (2000). Produksi dan Perdagangan Minyak Atsiri.
Jakarta: Penerbit Penebar Swadaya. Hal. 4-8, 21-22, 53, 67, 98 dan 104.
Muchtaridi. (2003). Penelitian Pengembangan Minyak Atsiri Sebagai
Aromaterapi Dan Potensinya Sebagai Produk Sediaan Farmasi. J. Tek. Ind.
April: 17(3): 80-88.
Nurdjannah, N. (2007). Teknologi Pengolahan Pala. Badan Penelitian Dan
Pengembanga Pertanian. Agustus: 12(4): 2-6.

Sastrohamidjojo, H. (2004), Kimia Minyak Atsiri. Yogyakarta:Penerbit Gadjah
Mada University Press. Hal.3-10, 65-69.
Syukur, C. H. (2001). Budidaya Tanaman Obat Komersial. Jakarta:Penebar

Swadaya. Hal. 94.