2017 SDM Sesi 16 SN Manajemen Konflik

KEPEMIMPINAN, DINAMIKA
KELOMPOK & MANAJEMEN KONFLIK

PENGANTAR
MANUSIA

1.hidup
berkelompokkelompok
2.bersuku-suku
3.berbangsabangsa

MEMBUTUHKA
N

Pemimpin
Pemimpin

DALAM
RANGKA

TUJUAN

BERSAMA

PEMIMPIN
Ia tidak selalu
mempunyai surat
keputusan
pengangkatan.

PEMIMPIN
• Seseorang yang dapat
menggerakkan, membimbing,
memimpin, memberi
kemudahan, memberi
contoh/teladan, serta
memberi kegairahan kerja
kepada orang lain yang ada di
sekelilingnya untuk mengikuti
jejak pemimpin tersebut.

KEPEMIMPINAN

• yaitu kegiatan atau seni
mempengaruhi orang lain
agar mau bekerjasama yang
didasarkan pada
kemampuan orang
tersebut untuk membimbing
orang lain dalam mencapai
tujuan-tujuan
yang
Tead; Terry; Hoyt (dalam Kartono, 2003)

SIFAT-SIFAT
KEPEMIMPINAN
• Energik dan
pandangan ke
depan
• Wawasan luas dan
cerdas
• Imaginasi dan
percaya diri

• Integritas dan
kemampuan
berbicara

• Keseimbangan
mental dan tidak
emosional
• Pegaulan sosial
dan
persahabatan
• Antusias
• Berani

DINAMIKA KELOMPOK
1. Pengertian: Definisi, fungsi,
manfaat, kualifikasi kelompok
2. Menganalisis tahap pertumbuhan
kelompok
3. Mengidentifikasi faktor-faktor yang
mempengaruhi dinamika kelompok

4. Mengidentifikasi norma dan nilai
kelompok

DEFINISI
• Kelompok adalah kumpulan dari beberapa
individu
yang
berinteraksi
dan
mempunyai tujuan bersama
• Dinamika: tingkah laku anggota yang
dapat
mempengaruhi
tingkah
laku
anggota lain sehingga terjadi umpan baik.
• Suatu kelompok yang terdiri dari dua atau
lebih
individu,
memiliki

hubungan
psikologis secara jelas antara anggota
satu dengan lainnya, dapat berlangsung
dalam situasi yang dialami bersama.
8

DINAMIKA KELOMPOK
• memberikan motivasi untuk memenuhi
kebutuhan dan menentukan apa tujuan
kita sehingga terjadi interaksi antar
individu.
• Manfaat:
1. Adanya keterbukaan antar anggota
kelompok
2. Adanya rasa saling membantu antar
anggota kelompok
9

Pengembangan
Kelompok

Adjournin
g
Kelompok
membubarkan diri

Relation

karena tujuan sudah tercapai,
atau karena tidak utuh lagi

Performi
ng Kelompok telah matang dan
kompak dalam mencapai tujuan
Norming
kelompok
Adanya kesepakatan tentang
standar aturan perilaku dalam
Storming
kelompok
Kekacauan, saling berebut pengaruh dan

status dalam kelompok

Formin
g
Awal terbentuknya kelompok, saling
mengenal antara satu dengan lainnya

Time

Bruce Tuckman (1965)

Hal yang perlu diperhatikan!

Lanjutan…………..
• Setiap orang membawa pengalaman
masa lalunya
• Setiap orang datang dengan
kepribadiannya masing-masing
(persepsi, sikap, dan nilai-nilai yang
dianutnya)

• Setiap orang datang dengan
sejumlah harapan tertentu

Ciri-Ciri Kelompok yang Efektif

1. Secara berkala, kelompok
menetapkan kinerja, tujuan, dan
prosesnya
2. Tidak ada kezaliman terhadap
minoritas (dominating subgroup
or individual)
3. Anggota kelompok terlibat,
tertarik dan mau mendengarkan
yang lain

Konsep Dasar Active
Learning
 Apa yang saya dengar, saya lupa
 Apa yang saya lihat, saya tidak
ingat

 Apa yang saya dengar, lihat dan
diskusikan saya mulai mengerti
 Apa yang saya dengar, lihat,
diskusikan dan saya kerjakan, saya
dapat pengetahuan dan
keterampilan
Strategy to teach any subject, 1995
 Apa yang saya ajarkan, saya kuasai

Tahap Pertumbuhan Kelompok

• Tahap Pembentukan Rasa
Kekelompokan
• Tahap Pancaroba
• Tahap pembentukan Norma
• Tahap Berprestasi



Tahap Pembentukan Rasa Kekelompokan


Setiap individu
melakukan
berbagai
penjajagan
terhadap
anggota lainnya

• Tahap Pancaroba
 mendeteksi kekuatan dan
kelemahan proses interaksi yang
intensif
 ciri penting: anggota akan saling
mempengaruhi di antara satu sama
lain

• Tahap Pembentukan Norma
Cohesi, trust, dan kepuasan hubungan serta
konsensus diantara anggota kelompok
dalam pengambilan keputusan meningkat


HARMONIS

• Tahap Berprestasi
 norma kelompok telah disepakati
 tujuan dan tugas kelompok serta peran
masing-masing anggota telah jelas
 ada keterbukaan dalam komunikasi
 keluwesan dalam
berinteraksi satu sama
lain, perbedaan pendapat
ditolerir, inovasi
berkembang.

MANAJEMEN KONFLIK

MANAJEMEN KONFLIK
• kemungkinan terjadinya
suatu konflik dalam organisasi
• berhubungan dengan perasaan
termasuk perasaan yang
diabaikan, tidak dihargai,
atau beban berlebihan dan
perasan individu yang
menimbulkan suatu titik
kemarahan

KONFLIK DAN PERAN
PEMIMPIN
• Perubahan lingkungan yang
sangat cepat
• Tuntutan dalam pelayanan
menjadi lebih tinggi dan
kompleks
• Peran pemimpin: mampu
mengatasi permasalahan
yang ada serta konflik –
konflik yang terjadi dalam

SUMBER KONFLIK
• sebagai hasil adanya
komunikasi,
• hubungan pribadi, atau
• struktur organisasi yang
bermasalah

TUJUAN MANAJEMEN
KONFLIK
• tidaklah untuk
menyingkirkan konflik
• Justru tujuan itu adalah
menciptakan intensitas
konflik yang tepat sehingga
menuai manfaat
fungsionalnya.

KUNCI MENGHADAPI
KONFLIK
Paham:
1. Fungsi Konflik
2. Pemicu Konflik
3. Spiral Konflik
4. Alternatif Penyelesaian
Konflik

1. FUNGSI KONFLIK
• Alat Kohesi
– Organisasi kompak ketika menghadapi
lawan
– Jangan menjelekkan organisasi lain
– Persepsi : saling BERPACU dalam PRESTASI

• Pendorong Kreativitas
– forum bagi anggota organisasi yang berbeda
pendapat dalam bentuk DISKUSI
– Hasil diskusi : IDE BARU wujud kreativitas

• Alat Pelepas/Katup
– perlu memberi kesempatan staf untuk
menyampaikan permasalahan

• Alat Keseimbangan
– Organisasi perlu memelihara agar
konflik terbatas menjadi HIDUP
– Ibarat MAKAN PERLU SAMBAL BIAR ENAK

2. PEMICU KONFLIK
Terjadi karena perbedaan:
• Prinsip/Nilai
• Fakta
• Sentimen / subyektivitas
• Harapan
• Kompensasi

3. SPIRAL KONFLIK
• Konflik semakin lama semakin
melebar sampai tahap puncak
bersifat destruktif (negatif)
• Faktor penyebab?
(jangan ungkit masalah pribadi
dan masa lalu, jangan ubah
masalah, dan jangan anarkis)

4. ALTERNATIF SOLUSI
1.
2.
3.
4.
5.

KOLABORASI (WIN-WIN solution)
KOMPROMI
AKOMODASI
KOMPETISI
MENGHINDAR

CARA PANDANG
• Tradisional
• Hubungan Manusia
• Interaksional
Baik/buruknya konflik dalam
organisasi tergantung dari
cara suatu kelompok

JENIS KONFLIK
• Konflik Fungsional : semua
jenis konflik yang dapat
mendukung sasaran organisasi
dalam memperbaiki kinerjanya
• Konflik Disfungsional: jenis
konflik yang dapat menghambat
atau merintangi organisasi dalam
memperbaiki kinerjanya
Indriyatni (2010)

• Seorang pemimpin yang
baik, harus tanggap
situasi konflik di
organisasinya dan
menyelesaikan
berdasarkan ilmu dan
seni mengatasi konflik.

5 GAYA YANG PERLU DIKUASAI
1.
2.
3.
4.
5.

Metode Penghindaran (avoidance)
Metode Sama Rata (smoothing)
Metode Kompetisi (competition)
Metode Kompromi (compromise)
Metode Pemecahan Masalah
(problem solution)

AVOIDANCE
• Metode ini dilakukan
pemimpin dengan menjadi
tidak kooperatif dan tidak
asertif, menyembunyikan
ketidaksetujuan, menarik diri
dari situasi dan tetap netral

SMOOTHING
• Lebih memusatkan perhatian
pada upaya untuk memuaskan
pihak lain daripada diri sendiri.
• Pemimpin menjadi kooperatif,
tujuannya untuk
mempertahankan keharmonisan
organisasi

COMPETITION
• Orientasi pada diri sendiri yang
tinggi dan rendahnya kepedulian
terhadap kepentingan orang lain,
mendorong untuk menggunakan
taktik “saya menang, kamu
kalah” serta menekan pihak lain
dengan wewenang yang dimiliki.

COMPROMISE
• Gaya ini menjadikan
seorang pemimpin menjadi
kooperatif dan asertif pada
tingkat yang sedang yang
secara seimbang
memadukan antara
kepentingan sendiri dan

PROBLEM SOLUTION
• Metode ini melibatkan pihakpihak yang berkepentingan
untuk duduk bersama,
mengidentifikasi masalah
kemudian mencari solusi
dimana semua pihak
diuntungkan.

BAGAIMANA MENGATASI
KONFLIK STRUKTURAL?
seorang pemimpin sebaiknya
menggunakan metode kompromi
(compromise) karena dalam menangani
konflik yang erat kaitannya dengan
hirarki jabatan pekerjaan ini, seorang
pemimpin harus memadukan antara
kepentingan pihak 1 dan pihak 2
sehingga konflik dapat terselesaikan.

BAGAIMANA MENGATASI
KONFLIK FUNGSI KERJA?
• seorang pemimpin sebaiknya
menggunakan metode pemecahan
masalah (problem solution).
Konflik fungsi kerja merupakan
konflik yang muncul karena suatu
departemen kerja berinteraksi
dengan departemen kerja lainnya.

Referensi
• Aplikasi Ilmu Perilaku Dalam Pengembangan Sumber Daya Manusia . Yogyakarta. UII Press.
• Cole, Kris. (2005). Komunikasi Sebening Kristal. Meraih Sukses Melalui Ketrampilan Memahami .
Bandung. Quantum Bisnins & Manajemen.
• Consalvo, Carmine. (1996). Outdoor Games for Trainers. USA. Gower
• Evans, Alice Frazer dkk. (2006). Peace Skills. Panduan Memimpin. Terampil Membangun
Perdamaian. Yogyakarta. Kanius.
• Hardjana, Agus. M (2001). Training SDM yang Efektif. Yogyakarta. Kanisius.
• Hildegrad Wenzler-Cremer & Maria Fischer-Siregar. (1993). Permainan dan Latihan Dinamika
Kelompok. Proses Pengembangan Diri . Jakarta. Grasindo.
• LAN RI. (2001). Modul Kepemimpinan di Alam Terbuka . Jakarta. Tidak Diterbitkan.
• LAN RI. (1994). Pengenalan Dinamika Kelompok Modul 1b . Jakarta. Tidak Diterbitkan.
• McGraw, Hill. (1996). 100 Training Games. Sidney. McGraw Hill Company.
• Miller, Bryan Cole. (2007). 50 Quick Team Building Games. Jakarta. Buana Ilmu Populer.
• Murtini, Sri, Judianto. (2001). Kepemimpinan di Alam Terbuka . Bahan Ajar Diklatpim Tingkat III.
Jakarta. LAN RI.
• Patty, A.M. (2002). Permainan Untuk Segala Usia. Jakarta. BPK Gunung Mulia.
• Rakhmat, Jalaluddin. (1996). Psikologi Komunikasi. Edisi Revisi. Bandung. Remaja Rosda Karya.
• Ratna, Sri. (2006). Dinamika Kelompok, Bahan Ajar Diklat Prajabatan Golongan I dan II, (Edisi
Revisi). Jakarta. Lembaga Administrasi Negara.
• Santosa, Slamet. (1983). Dinamika Kelompok. Jakarta. Bumi Aksara.
• Smart, JK. 2005. Real Coaching and Feedback: Bagaimana Membantu Orang-orang Meningkatkan
Kinerja Mereka. Jakarta: Bhuana Ilmu Populer.
• Solita, Sarwono. (1982). Kumpulan Latihan Dinamika Kelompok. Jakarta. Badan Penerbit
Kesehatan Masyarakat.
• Yayasan Indonesia Sejahtera. (1981). Bermain, Menghayati dan Belajar (Kumpulan Latihan
Permainan). Solo. Tidak Diterbitkan.
• Trevor Bentley, 1997. Facilitation Providing Opportunities for Learning, The Mc Graw Hill Training
Series