KERANGKA BERPIKIR ILMIAH

This page was exported from - Karya Tulis Ilmiah
Export date: Sat Sep 2 21:51:25 2017 / +0000 GMT

KERANGKA BERPIKIR ILMIAH
Setiap manusia diberikan akal untuk berpikir. Akal adalah komponen yang paling penting dalam menilai sesuatu. Sekalipun dalam
proses berpikir akal pun masih bisa salah, yang berarti akal tidak mutlak. Berpikir adalah gerak akal yang berarti bahwa berpikir
adalah sebuah proses. Di dalam sebuah proses, sering terjadi kesalahan ketika proses tersebut tidak berjalan sesuai dengan ketentuan
yang ada. Demikian pun dengan berpikir harus menaati aturan-aturan pemikiran yang sesuatu ketentuan agar tidak terjadi
kecelakaan berpikir. Untuk menghindari kecelakaan berpikir tersebut, maka sudah seyogyanya lah manusia memiliki kerangka
berpikir ilmiah.

Kerangka berpikir ilmiah selalu dikaitkan dengan logika dan filsafat karena tiga komponen ini masih saling berhubungan. Kerangka
berpikir ilmiah (epistemologi) merupakan salah satu cabang dari filsafat ilmu, setelah ontologi dan aksiologi, yang secara khusus
mengkaji dan mempelajari tentang hakikat ilmu itu sendiri (teori dan tekniknya) dengan pengetahuan ilmiah. Kerangka adalah
sesuatu yang menyusun yang lain sehingga yang lain dapat berdiri. Berpikir adalah proses untuk memperoleh pengetahuan.
Sedangkan, ilmiah adalah sesuatu hal atau pernyataan yang bersifat keilmuan yang sesuai dengan kenyataan yang ada. Sehingga
dapat disimpulkan bahwa kerangka berpikir ilmiah membahas secara mendalam mengenai proses untuk memperoleh pengetahuan
yang sesuai dengan kebenarannya. Mengapa sesuai kebenarannya? Sebab, manusia memiliki kemampuan berfikir yang akhirnya
menyebabkan rasa ingin tahunya selalu berkembang. Dengan kemampuan berfikir itulah sehingga manusia selalu menggabungkan
pengetahuannya yang terdahulu hingga menghasilkan pengetahuan yang baru yang bersumber pada kebenaran melalui kajian-kajian
ilmu pengetahuan. Dan seiring dengan perkembangan pola pikir manusia yang haus akan rasa ingin tahu melalui kajian ilmu

pengetahuan tersebut yang pada akhirnya melahirkan pengetahuan yang ilmiah. Pengetahuan yang ilmiah selalu membutuhkan
alasan dan penjelasan secara sistematis untuk memberikan suatu penegasan atau keyakinan. Dan golongan terpelajar yang wajib
memiliki kerangka berpikir ilmiah adalah mahasiswa.Mahasiswa adalah kalangan yang jumlahnya hanya 2% dari 200 juta jiwa
penduduk Indonesia. Ia memiliki tugas dan tanggung jawab sosial yang begitu besar untuk masyarakat. Mahasiswa adalah golongan
terpelajar yang pemikiran dan pengetahuannya sudah dianggap lebih maju dari kalangan sekolah menengah. Pengetahuannya itu
berbanding lurus dengan tanggung jawab sosial. Oleh karena itu, mahasiswa dituntut untuk selalu bersikap kritis dan berpikir secara
ilmiah untuk mengemban tugas dan tanggung jawabnya terhadap masyarakat. Berpikir kritis berarti tidak serta merta menelan apa
yang diterima, berpikir secara sistematis, berpikir di luar kotak dan berpikir untuk berbeda.Banyak cara yang dapat dilakukan untuk
menjadikan diri mahasiswa sebagai seorang yang kritis dan berpikir secara ilmiah. Dua pekerjaan utama yang seharusnya dilakukan
oleh mahasiswa selama gelar sebagai agent of change melekat pada dirinya, yaitu membaca dan berdiskusi. Dua hal inilah yang
mampu menciptakan karakter ideologis pada mahasiswa. Dengan kekuatan intelektual di atas rata-rata masyarakat awam, mahasiswa
memiliki kemudahan untuk mengakses berbagai informasi wacana dan peristiwa dalam lingkup lokal hingga internasional. Begitu
juga dengan kemudahan akses literatur ilmiah dan gerakan-gerakan pemikiran, yang pada tujuan akhirnya akan menentukan ideologi
atau sistem hidup yang akan dijalaninya. Buku yang ia baca, informasi yang ia terima, tokoh-tokoh yang ia ajak bicara, adalah
beberapa faktor utama yang kelak sangat berpengaruh terhadap idealisme hidupnya.Karakter seperti itu yang harus selalu diasah agar
mahasiswa mampu menjadi ancaman bagi pemerintah yang dzolim dan menindas. Agar mahasiswa tahu dimana harus berpihak.
Dan, agar mahasiswa mengenali siapa kawan dan lawan dalam permasalah negeri ini. Karakter seperti inilah yang dibutuhkan oleh
negeri ini agar mampu mengontrol jalannya pemerintahan. Jiwa kritis itu diasah dan terus dijaga dengan melakukan pembiasaan.
Membiasakan diri untuk bersikap berbeda dan berpikir ilmiah serta bergaul dengan teman yang mampu mendukung sikap kritis
sebagai mahasiswa, karena teman adalah kekuatan.Sehingga, dapat disimpulkan bahwa mahasiswa sebagai bagian dari masyarakat


Output as PDF file has been powered by [ Universal Post Manager ] plugin from www.ProfProjects.com

| Page 1/2 |

This page was exported from - Karya Tulis Ilmiah
Export date: Sat Sep 2 21:51:26 2017 / +0000 GMT

memiliki tanggung jawab sosial yang tinggi berbanding lurus dengan pengetahuan yang ia miliki. Mahasiswa harus mampu
memiliki kerangka berpikir ilmiah dalam menganalisis setiap persoalan serta tidak terjebak pada kesalahan berpikir.

Output as PDF file has been powered by [ Universal Post Manager ] plugin from www.ProfProjects.com

| Page 2/2 |