Mencegah Risiko dalam Pengelolaan Keuda Sihono
www.bpkp.go.id
www.bpkp.go.id
MENCEGAH RISIKO (HUKUM)
dalam
PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
melalui IMPLEMENTASI SPIP
Semarang, 09 Pebruari 2017
© 2010 BPKP
Curriculum Vitae
Nama
• SIHONO
• [email protected]
• 081341138441-08567877544
Pendidikan
• S2 - MM
• S1 - Akuntansi
Riwayat
Pekerjaan
• Korwas Bidang APD Perw BPKP Prov
Banten (2015-2016)
• Kabid APD Perwakilan BPKP Provinsi
Papua (2012 - 2015)
• Kasubbid Program dan Sertifikasi pada
Pusbin JFA (2006 - 2012)
• Kasubbag Umum Perwakilan BPKP
Provinsi Sulawesi Tengah (2003 - 2006)
• Auditor pada Perwakilan BPKP Provinsi
Kalimantan Timur (1988 - 2003)
2
KEBUTUHAN PEMERINTAH SAAT INI
Kebutuhan
Dasar
Terpenuhi
Bahan Pokok
Terjangkau
Penerimaan
Pajak
Meningkat
Investasi
Meningkat
RPJMN
APBN
Tingkat
Pengangguran
Menurun
RPJMD - RKPD APBD
KESEJAHTERA
KESEJAHTERAAN
PENGELOLAAN
PEMBANGUNAN
PELAYANAN
PUBLIK
PENGELOLAAN
KEUANGAN
NEGARA/DAERAH
Inflasi
Terkendali
Tata Kelola
Pemerintahan
Berkualitas
Kemiskinan
Menurun
Tingkat
Korupsi
Turun
Keamanan
Kondusif
RAKYAT
AN
RAKYAT
AKUNTABILITAS
KEUANGAN
DAN KINERJA
Pembangunan
Lancar & Cepat
PEMBANGUNAN NASIONAL / DAERAH
RPJMD - RKPD APBD
RPJMN
APBN
Pemerintah
Pusat
KESEJAHTERAAN
RAKYAT
PENGELOLAAN
PEMBANGUNAN
PELAYANAN
PUBLIK
PENGELOLAAN
KEUANGAN
NEGARA/DAERAH
AKUNTABILITAS
KEUANGAN DAN
KEUANGAN
KINERJA DAN
KINERJA
Pemerintah
Daerah & DPRD
BUMN/D
Lainnya
AKUNTABILITAS
Korporasi
Masyarakat
Peran APIP yang optimal
RPJMD
RKPD
APBD
RPJMN
APBN
KEBIJAKAN
PELAKSANAAN
PERENCANAAN
KESRA,
YANBLIK,
AKUNTABEL
TUJUAN PENGELOLAAN
KEUANGAN DAN
PEMBANGUNAN
CONNECTED
ACTION
DELIVERY
OUTPUT
DAMPAK
MANFAAT
PEMBANGUNAN
KEUANGAN
PERENCANAAN
PELAKSANAAN
PENGANGGARAN
PERTANGGUNGJAWABAN
PENATAUSAHAAN
PELAPORAN
RISIKO
(Internal & Eksternal
SPIP yang efektif pada seluruh Tahapan Pengelolaan
Keuangan dan Pembangunan
PERAN SPIP DAN APIP DALAM MENGAWAL NAWACITA
KONDISI
KONDISI
BANGSA
Kesenjangan
Toleransi
Korupsi
Utang
Kemiskinan
Hukum
Risiko
SOLUSI
PENYELESAIAN
MASALAH
BANGSA
•Terlambat
• KKN
Nawa
Cita
Pencegahan
.Tidak Efektif
KESEJAHTERAAN
RAKYAT
PROGRAM/ PROYEK
PEMBANGUNAN
APIP
MITIGASI
RISIKO
• Penyerapan Rendah
Penindakan
Penguatan
SPIP
AKUNTABILITAS
KEUANGAN
DAN KINERJA
BPK
Penguatan
Kapabilitas APIP
KOMITMEN
LEVEL 3
2019
IMPLEMENTASI SPIP pada Seluruh Tahapan
Proses Manajemen/Pengelolaan Keuangan Negara/Daerah
Perumusan
Kebijakan
Monitoring
dan
Evaluasi
Pelapor
an
Perenca
naan
AKUNTABILITAS
KEUANGAN
PENGELOLAAN
KEUANGAN NEGARA
Panatausahaan
Pelaksanaan
Anggar
an
Pengang
garan
WILAYAH TERTIB
WTA
ADMINISTRASI
WAJAR TANPA
PENGECUALIAN
AKUNTABILITAS
KINERJA
WILAYAH
BEBAS
KORUPSI
GOOD
GOVERNANCE
& CLEAN
GOVERNMENT
WTP
WBK
Peran APIP yang EFEKTIF (Assurance,EWS & Consulting)
7
SPI
SEBAGAI
CULTURE
SISTEM PENGENDALIAN INTERN (SPI)
SEBAGAI CULTURE
Menjaring
SDM yang
capable dan
berintegritas
(1)
Membentuk
built in control
atau
pengawasan
by system
Budaya
pengendalian
intern melalui
awareness
terhadap risiko
(2)
MEMBUDAYAKAN SPI
Kondisi tsb
dipertahankan shg
tercipta “Internal
control culture”,
sehingga SPI menjadi
bagian dari budaya
SPI bekerja secara
otomatis
melakukan fungsi
pengawasan
Meningkatkan
kualitas proses
pengawasan
(3)
Pembinaan
penyelengga
raan SPI
(4)
www.bpkp.go.id
STRUKTUR APBD
Pendapatan
Belanja
OPTIMALKAN
9
PENGELOLAAN HARUS EFEKTIF, EFISIEN, TRANSPARAN & AKUNTABEL
SIKLUS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
Perencanaan
RPJMD
RKPD
Pelaksanaan
Rancangan
DPA-SKPD
PEDUM APBD
o/ MDN
Verifikasi
KUA
DPA-SKPD
PPAS
Nota
Kesepakatan
Pedoman
Penyusunan
RKA-SKPD o/ KDH
RKA-SKPD
Pendapatan
Belanja
• Bendahara
penerimaan wajib
menyetor
penerimaannya ke
rekening kas umum
daerah selambatlambatnya 1 hari kerja
Penatausahaan
Belanja
• Penerbitan SPM-UP,
SPM-GU, SPM-TU dan
SPM-LS oleh Kepala
SKPD
• Penerbitan SP2D oleh
PPKD
Pembiayaan
Laporan Realisasi
Semester Pertama
R P-APBD
Evaluasi
R P-APBD
Oleh
Gbrnr/MDN
Perda P-APBD
Perda APBD
Penatausahaan
Pendapatan
Pelaksanaan APBD
RAPBD
Evaluasi
Raperda APBD
oleh
Gubernur/
Mendagri
Penatausahaan
Penatausahaan
Pembiayaan
• Dilakukan oleh PPKD
Kekayaan dan
Kewajiban daerah
•
•
•
•
•
•
Kas Umum
Piutang
Investasi
Barang
Dana Cadangan
Utang
Akuntansi
Keuangan Daerah
Pertgjwban
Pemeriksaan
Disusun dan
disajikan Sesuai
SAP (PP 71/2010)
Laporan Keuangan
Pemerintah Daerah
•
•
•
•
LRA * LO
Neraca * LPE
Lap. Arus Kas
CaLK *LPSAL
LKPD diperiksa
oleh BPK
Raperda PJ
Pel APBD
Persetujuan
Bersama (KDH
+ DPRD)
setelah 3 hari
PERAN
INTERNAL
AUDITOR
MEMBERIKAN
ASSURANCE
DAN
Evaluasi o/
Gubernur/MDN
15 hari
CONSULTANCY
PADA SELURUH
TAHAP
PENGELOLAAN
7 hari
penyesuaian o/
Pemda
KEUANGAN
DAERAH AGAR
OPNI BPK
WTP
Perda PJ Pel
10
APBD
Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Negara
AKUNTABILITAS
“akuntabilitas adalah kewajiban untuk menjawab atau
menjelaskan dari aparatur pemerintahan sebagai pihak yang
menerima amanah kepada pemberi amanah (publik) atas
pelaksanaan amanah yang diterimanya secara obyektif.”
Psl 4 (1) Presiden sebagai
Pemegang Kekuasaan
Pemerintahan
UUD
Psl 6 (1) & Psl 7 (1)
Presiden memegang
UU kekuasaan pengelolaan
No.17/
keuangan negara
1945 2003
untuk tujuan bernegara
Psl 2: Menteri/Pimpinan PP
Lembaga,Gubernur,
60/
Bupati/Walikota wajib
melakukan pengendalian2008
atas Penyelenggaraan
Kegiatan Pemerintahan
www.bpkp.go.id
Psl 58 (1) Presiden
menyelenggarakan
UU 1/
sistem pengendalian
2004
intern pemerintah
dalam rangka pengelolaan
keuangan negara
11
POTRET AKUNTABILITAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
Akuntabilitas
Keuangan
1. Proses Penetapan APBD Terlambat
2. Penyerapan APBD belum optimal
(Silpa 2008-2016 tren naik/masih
tinggi)
3. Opini LKPD PROV. JATENG 2015
WTP
SPI & SAP ??
Akuntabilitas
Keuangan Negara/
Daerah
4. Lemahnya Sistem Pengendalian
Intern dan Kapasitas SDM APIP,
Permasalahan aset tetap,
dan penyimpangan
peraturan
5. Penyimpangan (Fraud )
Pengadaan Barang/Jasa
6. Porsi belanja modal masih rendah
Akuntabilitas
Kinerja
1.RPJMD & RENJA Blm Menjadi Dasar
Penyusunan RKT & Tapkin
2. Disharmoni RPJMD dan RPJMN
3. Indikator Kinerja dalam DPA belum rasional
dan objektif
4. Perlu peningkatan kinerja penyelenggaraan
pemerintahan utk Pemda kategori penilaian
sedang & rendah.
Upaya-Upaya
•Bangun SPIP
•Tingkatkan fungsi
APIP sejak
perencanaan
• KOMITMENN
INTEGRITAS
• dan disiplin angg.,
disbursement plan
terkendali, tertib adm dlm
pengelolaan angg.
• Reformasi Birokrasi;
orientasai pelayanan publik,
SDM yg kompeten
• Pelayanan publik
meningkat
• Kepercayaan publik
meningkat
• Bebas Korupsi
www.bpkp.go.id
Permasalahan dalam Pengelolaan Keuangan Daerah
• Ketidakpatuhan terhadap
peraturan per UU
• Kelemahan prosedur pencatatan
• Kelemahan penyusunan dan
penyajian laporan keuangan
1. KELEMAHAN
• Kelemahan pengelolaan kas
AKUNTABILITAS
• Kebijakan akuntansi pemda
KEUANGAN
belum sesuai SAP
• Pengelolaan pendapatan dan
belanja tidak sesuai dengan
ketentuan
• Penyertaan dan penempatan
modal belum akuntabel.
13
www.bpkp.go.id
Permasalahan dalam Pengelolaan Keuangan
Daerah
Aset tetap tidak dapat diyakini
2. KELEMAHAN
AKUNTABILITAS
PENGELOLAAN
ASET TETAP
14
kewajarannya, karena:
oTidak dapat ditelusuri nilainya dan /
keberadaan aset tetap yang dilaporkan
dalam neraca tidak jelas
oPencatatan aset tetap tidak akurat
oTidak didukung dengan bukti
kepemilikan
Aset daerah masih banyak dikuasai oleh
yang tidak berhak
Aset yang belum jelas kepemilikannya:
oSebagai efek dari pemekaran/ belum
adanya serah terima aset dari daerah
induk ke daerah baru
oBelum jelas dokumen kepemilikannya
www.bpkp.go.id
Permasalahan dalam Pengelolaan Keuangan Daerah
.
KELEMAHAN
PROSES
PENGADAAN
BARANG DAN JASA
3
15
• Pengadaan tidak sesuai spesifikasi dalam kontrak
• Denda keterlambatan belum ditetapkan dan
belum disetor ke kas daerah.
• Terdapat kekurangan volume pekerjaan.
• Perubahan pelaksanaan kegiatan tidak didukung
addendum kontrak
• Panitia pengadaan tidak memiliki HPS
• Perbedaan kuantitas antara berita acara serah
terima barang dengan dokumen kontrak
• Dokumen lelang tidak lengkap
• Pekerjaan yang tidak dapat diselesaikan
• Nilai ko trak ela pui Ow er’s Esti ate OE
• Harga kontrak pekerjaan dimark-up
• Pengadaan barang tidak sesuai dengan spesifikasi
dalam kontrak
• Spesifikasi teknis pengadaan barang telah
menunjuk suatu merk tertentu
SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH
Soft
Control
Integritas &
nilai etika
Filosofis
manajemen &
gaya operasi
Kode Etik & Aturan Perilaku
Manajemen Berbasis Kinerja
Kepemimpinan yg kondusif
Manajemen SDM
berbasis kompetensi
Hard
Control
Kebijakan
Prosedur
SOP Berbasis Risiko
Kegiatan Pengendalian
- Reviu Kinerja,
-
pembinaan SDM,
pengendalian Sistem Informasi,
pengendalian fisik aset,
pemisahan fungsi,
penetapan & reviu indikator
kinerja,
pencatatan
otorisasi transaksi
pembatasan akses
akuntabilitas sumber daya
-
dokumentasi
TUJUAN
ORGANISASI
MANUSIA
SISTEM
Disemua Fungsi Manajemen
K
S
A
Knowledge
Skills
Attitude
P
O
A
C
SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP)
www.bpkp.go.id
5 AREA MANAJEMEN RISIKO
(awareness terhadap Risiko)
1. SAKIP – IN LINE
(RPJMD – RKPD – RKA – PERJAN)
2. PAD
3. PBJ
4. HIBAH dan BANSOS
5. PERJALANAN DINAS
18
Permasalahan dalam Akuntabilitas Kinerja
SISTEM AKUNTABILITAS
KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
(SAKIP)
RPJMN
RPJMD
Rencana
Strategis
UU 23/2014
Strategis Nasional
RKPD/RKT
SE -MENDAGRI
50/795/SJ
T.4-3-206
PERJANJIAN KINERJA
(Performance Agreement)
Rencana Kerja
dan Anggaran
(RKA)
KINERJA AKTUAL
LAPORAN KINERJA
(LAKIP)
EVALUASI/REVIU
PENILAIAN RISIKO
atas IKU
LAPORAN
KEUANGAN
REVIU
PERMENDAGRI
52/2015
S I ST E M P E N G E N DA L I A N I N T E R N P E M E R I N TA H
PENILAIAN
RISIKO
RISIKO (HUKUM)
Out Put (-)
(-) Efisiensi
(-) Ketaatan terhadap aturan
(-) Kepuasan stakeholder
(-) Pencapaian sasaran & tujuan Perangkat
Daerah
(-) Manfaat/out come
POHON KINERJA
SASARAN PROGRAM
(outcome)
SKPD/PD
Proses
Pencapaian
Output
Sumberdaya
Yang
Digunakan
22
PEMERINTAH DAERAH
SASARAN STRATEGIS DAERAH
(outcome - impact)
KEPALA
DAERAH
UNIT KERJA
NASIONAL
SASARAN PEMBANGUNAN NASIONAL
(Impact)
KABINET
PRESIDEN
SASARAN PROGRAM
(outcome)
SASARAN KEGIATAN
(output)
SASARAN KEGIATAN
(output)
SASARAN KEGIATAN
(output)
SASARAN KEGIATAN
(output)
Proses
Proses
Proses
Proses
i
n
p
u
t
i
n
p
u
t
Proses
i
n
p
u
t
i
n
p
u
t
i
n
p
u
t
i
n
p
u
t
Proses
i
n
p
u
t
i
n
p
u
t
i
n
p
u
t
i
n
p
u
t
Proses
i
n
p
u
t
i
n
p
u
t
i
n
p
u
t
i
n
p
u
t
Proses
i
n
p
u
t
i
n
p
u
t
DASAR HUKUM PENILAIAN RISIKO
1.
2.
Permendagri No. 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.
Peraturan Pemerintah No. 60 tahun 2008
tentang SPIP;
Permendagri No. 13 Tahun 2006
Pasal 313
1) Dalam rangka meningkatkan kinerja transparansi dan
akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah, kepala
daerah mengatur dan menyelenggarakan sistem
pengendalian intern di lingkungan pemerintahan daerah
yang dipimpinnya;
2) Pengendalian intern sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) merupakan proses yang dirancang untuk
memberikan keyakinan yang memadai mengenai
pencapaian tujuan pemerintah daerah yang tercermin
dari keandalan laporan keuangan, efisiensi dan
efektivitas pelaksanaan program dan kegiatan serta
dipatuhinya peraturan perundang-undangan;
Permendagri No. 13 Tahun 2006
Pasal 313
3} Pengendalian intern sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
sekurang- kurangnya memenuhi kriteria sebagai berikut:
1) terciptanya lingkungan pengendalian yang sehat;
2) terselenggaranya penilaian risiko;
3) terselenggaranya aktivitas pengendalian;
4) terselenggaranya sistem informasi dan komunikasi;
dan
5) terselenggaranya kegiatan pemantauan pengendalian.
PP 60 Tahun 2008, pasal 13
1) Pimpinan Instansi Pemerintah wajib melakukan
penilaian risiko.
2) Penilaian risiko sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) terdiri atas:
a. identifikasi risiko; dan
b. analisis risiko.
3) Dalam rangka penilaian risiko sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), pimpinan Instansi Pemerintah
menetapkan:
a. tujuan Instansi Pemerintah; dan
b. tujuan pada tingkatan kegiatan,
MANFAAT PENILAIAN RISIKO
Membantu pencapaian
sasaran/tujuan PD
Memperbaiki Kualitas
Pelayanan kpd Stakeholders
MANFAAT
PENILAIAN RISIKO,
antara lain:
Meningkatkan Efisiensi
Penggunaan Sumber Daya
Dasar Penyusunan
Rencana Strategis
Menghindari Kerugian Ngr
KESELARASAN VERTIKAL
Tujuan Bangsa &
Negara
UUD 1945
PJP
PJM
UU 25/2004
SPPN
RKP
Renstra-KLP
Program-2
KLP
KESELARASAN HORISONTAL
VISI
MISI
Tujuan
Sasaran
STRATEGI
• Kebijakan
• Program
Terdapat keselarasan dengan visi, misi, tujuan dan sasaran
Kebijakan dan Program mendukung terwujudnya
Visi Pimpinan Daerah
TOLAK GRATIFIKASI
MBOTEN KORUPSI - MBOTEN NGAPUSI
www.bpkp.go.id
KRITERIA Pemberian Opini BPK ??
1. KESESUAIAN DENGAN STANDAR
AKUNTANSI PEMERINTAHAN (SAP)
(PP 71/2010 + PENGUNGKAPAN
YANG CUKUP (Buku I)
2. SISTEM PENGENDALIAN INTERN
yang memadai (Buku II)
3. KETAATAN PADA PERUNDANG
UNDANGAN (Buku III)
32
angunan (BPKP)
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Perwakilan Provinsi Papua
Adakah cara untuk mencegahnya???
Peran APIP Yang Efektif:
1) Quality Assurance
2) Early Warning System
3) Consulting
Sistem Pengendalian Intern
yang memadai
Four Lines of Defence
APH
External
Auditor
4
Independent &
Objective
Assurance
3
(Internal Auditor)
A
Management
Oversight
2
Risk Management
dan Internal
Control
1
Sumber:
Association of Chartered Certified
Accountants, UK, (dimodifikasi)
34
I
N
T
E
R
N
A
L
35
PERAN APIP
PERAN
APIP
MEMILIKI KOMPETENSI KEAHLIAN AUDITOR YANG
TERSERTIFIKASI MELALUI PROGRAM SERTIFIKASI JFA
Pasal 51
MEMENUHI KODE ETIK DAN STANDAR AUDIT
Pasal 52 & 53
MELAPORKAN HASIL PENUGASAN SESUAI DENGAN
KEBUTUHAN PEMANGKU KEPENTINGAN
Pasal 54
MELAKSANAKAN TUGAS SECARA INDEPENDEN DAN OBYEKTIF
Pasal 56
EKSTERN
IRJEN
APIP :
BPKP,ITJEN K/L,ITPROV/KOT/KAB
www.bpkp.go.id
PP 8/2006 ttg
Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah
Pasal 2
Dalam rangka pertanggungjawaban
pelaksanaanAPBN/APBD, setiap Entitas
Pelaporan wajib menyusun dan
menyajikan:
a. Laporan Keuangan; dan
b. Laporan Kinerja.
39
www.bpkp.go.id
PP 8/2006 ttg
Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah
Pasal 25
(1) Laporan Keuangan tahunan Kementerian
Negara/Lembaga/Pemerintah Daerah/ Satuan Kerja
Perangkat Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5
disertai dengan pernyataan tanggung jawab yang
ditandatangani oleh menteri/pimpinan lembaga/
gubernur/bupati/walikota/kepala Satuan Kerja
Perangkat Daerah.
40
www.bpkp.go.id
PP 8/2006 ttg
Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah
Pasal 26
(1) Pernyataan tanggung jawab sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 25 memuat
pernyataan bahwa pengelolaan APBN/APBD
telah diselenggarakan berdasarkan Sistem
Pengendalian Intern yang memadai dan
akuntansi keuangan telah diselenggarakan
sesuai dengan SAP.
41
Kepala
Satuan Kerja Perangkat Daerah
sebagai Pengguna Anggaran/Kuasa
Pengguna Anggaran menyampaikan
Laporan Keuangan dan Kinerja interim
sekurang- kurangnya setiap triwulan
kepada gubernur/bupati/walikota,
dilampiri dengan Laporan Keuangan
dan Kinerja interim atas pelaksanaan
kegiatan Dana Dekonsentrasi/Tugas
Pembantuan.
SANKSI ???
PERAN APIP DALAM
IMPLEMENTASI
UU NO.30 TAHUN 2014
Tentang
ADMINISTRASI PEMERINTAHAN
TERKAIT TP-TGR
HASILWAS APIP dan BPK
43
KOMPETENSI AUDITOR…??
PP 60 Th 2008 tentang SPIP
APIP melakukan pengawasan intern
atas penyelenggaraan tugas dan fungsi
Instansi Pemerintah, melalui (Ps 48) :
a. Audit;
b. Reviu;
c. Evaluasi;
d. Pemantauan; dan
e. Kegiatan pengawasan lainnya.
45
PP 60 Th 2008 tentang SPIP
APIP terdiri atas (Ps.49):
1. BPKP
2. Inspektorat Jenderal atau nama lain
yang secara fungsional
melaksanakan pengawasan intern
3. Inspektorat Provinsi dan
4. Inspektorat Kabupaten/Kota
46
Mulai berlakunya UU 30/2014 ttg AP
Disahkan & diundangkan tgl 17-10- 2014
Lembaran Negara RI th 2014 Nomor : 292
Pasal 88 :
Peraturan Pelaksanaan UU ini harus
ditetapkan paling lama 2 tahun
terhitung sejak UU ini diundangkan.
s/d sekarang belum ada ??
47
Maksud UU 30 th 2014
(ps.2)
Sebagai salah satu dasar hukum bagi
B/PP, Warga Masyarakat, dan pihakpihak lain yang terkait dengan
Administrasi Pemerintahan dalam
upaya meningkatkan kualitas
penyelenggaraan pemerintahan.
48
TUJUAN UU AP
1. Menciptakan tertib penyelenggaraan Adm Pem
2. Menciptakan kepastian hukum
3. Mencegah terjadinya penyalahgunaan Wewenang
PASAL 3
4. Menjamin akuntabilitas B/PP
5. Memberikan pelindungan hukum kpd Warga Masy dan Aparatur Pem
6. Melaksanakan ketentuan per-UU dan menerapkan AUPB
7. Memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya kepada Warga Masy
49
(Ps 20 ayat 1 sd 6)
Peran APIP dalam UU AP
APIP melakukan Pengawasan
terhadap larangan
penyalahgunaan Wewenang
50
tidak
terdapat
kesalahan
Hasil
WAS
APIP
terdapat
kesalahan
administratif
;
kesalahan
administratif
menimbulka
n kerugian
KN
51
dilakukan TL dalam
bentuk penyempurnaan
administrasi sesuai
dengan ketentuan
peraturan per-UU
dilakukan
pengembalian
kerugian keu neg
paling lama 10 HK
terhitung sejak
diputuskan dan
diterbitkannya hasil
pengawasan.
Pembebanan atas Kerugian Keu.Negara
52
Peraturan Mahkamah Agung
Nomor 4 tahun 2015
Pasal 3:
B/PP yang merasa kepentingannya
dirugikan oleh hasil pengawasan APIP
dapat mengajukan permohonan kepada
Pengadilan yang berwenang berisi tuntutan
agar keputusan dan/atau Tindakan Pejabat
pemerintahan dinyatakan ada atau tidak ada
unsur penyalahgunaan wewenang.
53
PP 60 tahun 2008
Agar terhindar dari permasalahan :
1. APIP dalam melaksanakan tugasnya harus
independen dan obyektif.
2. Menjaga integritas / KODE ETIK
3. Peningkatan kompetensi auditor APIP
meliputi penyelenggaraan Diklat, Litbang,
dan pembinaan jabatan fungsional di
bidang audit (PKS/PPM)
4. Dokumentasikan hasil pengawasan
dengan baik dan tertib (STANDAR AUDIT)
54
www.bpkp.go.id
56
• peraturan perundangundangan baru,
• perkembangan teknologi,
• bencana alam, dan
• gangguan keamanan.
• keterbatasan dana operasional,
• sumber daya manusia yang tidak
kompeten,
• peralatan yang tidak memadai,
• kebijakan dan prosedur yang
tidak jelas, dan
• suasana kerja yang tidak
kondusif.
www.bpkp.go.id
MENCEGAH RISIKO (HUKUM)
dalam
PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
melalui IMPLEMENTASI SPIP
Semarang, 09 Pebruari 2017
© 2010 BPKP
Curriculum Vitae
Nama
• SIHONO
• [email protected]
• 081341138441-08567877544
Pendidikan
• S2 - MM
• S1 - Akuntansi
Riwayat
Pekerjaan
• Korwas Bidang APD Perw BPKP Prov
Banten (2015-2016)
• Kabid APD Perwakilan BPKP Provinsi
Papua (2012 - 2015)
• Kasubbid Program dan Sertifikasi pada
Pusbin JFA (2006 - 2012)
• Kasubbag Umum Perwakilan BPKP
Provinsi Sulawesi Tengah (2003 - 2006)
• Auditor pada Perwakilan BPKP Provinsi
Kalimantan Timur (1988 - 2003)
2
KEBUTUHAN PEMERINTAH SAAT INI
Kebutuhan
Dasar
Terpenuhi
Bahan Pokok
Terjangkau
Penerimaan
Pajak
Meningkat
Investasi
Meningkat
RPJMN
APBN
Tingkat
Pengangguran
Menurun
RPJMD - RKPD APBD
KESEJAHTERA
KESEJAHTERAAN
PENGELOLAAN
PEMBANGUNAN
PELAYANAN
PUBLIK
PENGELOLAAN
KEUANGAN
NEGARA/DAERAH
Inflasi
Terkendali
Tata Kelola
Pemerintahan
Berkualitas
Kemiskinan
Menurun
Tingkat
Korupsi
Turun
Keamanan
Kondusif
RAKYAT
AN
RAKYAT
AKUNTABILITAS
KEUANGAN
DAN KINERJA
Pembangunan
Lancar & Cepat
PEMBANGUNAN NASIONAL / DAERAH
RPJMD - RKPD APBD
RPJMN
APBN
Pemerintah
Pusat
KESEJAHTERAAN
RAKYAT
PENGELOLAAN
PEMBANGUNAN
PELAYANAN
PUBLIK
PENGELOLAAN
KEUANGAN
NEGARA/DAERAH
AKUNTABILITAS
KEUANGAN DAN
KEUANGAN
KINERJA DAN
KINERJA
Pemerintah
Daerah & DPRD
BUMN/D
Lainnya
AKUNTABILITAS
Korporasi
Masyarakat
Peran APIP yang optimal
RPJMD
RKPD
APBD
RPJMN
APBN
KEBIJAKAN
PELAKSANAAN
PERENCANAAN
KESRA,
YANBLIK,
AKUNTABEL
TUJUAN PENGELOLAAN
KEUANGAN DAN
PEMBANGUNAN
CONNECTED
ACTION
DELIVERY
OUTPUT
DAMPAK
MANFAAT
PEMBANGUNAN
KEUANGAN
PERENCANAAN
PELAKSANAAN
PENGANGGARAN
PERTANGGUNGJAWABAN
PENATAUSAHAAN
PELAPORAN
RISIKO
(Internal & Eksternal
SPIP yang efektif pada seluruh Tahapan Pengelolaan
Keuangan dan Pembangunan
PERAN SPIP DAN APIP DALAM MENGAWAL NAWACITA
KONDISI
KONDISI
BANGSA
Kesenjangan
Toleransi
Korupsi
Utang
Kemiskinan
Hukum
Risiko
SOLUSI
PENYELESAIAN
MASALAH
BANGSA
•Terlambat
• KKN
Nawa
Cita
Pencegahan
.Tidak Efektif
KESEJAHTERAAN
RAKYAT
PROGRAM/ PROYEK
PEMBANGUNAN
APIP
MITIGASI
RISIKO
• Penyerapan Rendah
Penindakan
Penguatan
SPIP
AKUNTABILITAS
KEUANGAN
DAN KINERJA
BPK
Penguatan
Kapabilitas APIP
KOMITMEN
LEVEL 3
2019
IMPLEMENTASI SPIP pada Seluruh Tahapan
Proses Manajemen/Pengelolaan Keuangan Negara/Daerah
Perumusan
Kebijakan
Monitoring
dan
Evaluasi
Pelapor
an
Perenca
naan
AKUNTABILITAS
KEUANGAN
PENGELOLAAN
KEUANGAN NEGARA
Panatausahaan
Pelaksanaan
Anggar
an
Pengang
garan
WILAYAH TERTIB
WTA
ADMINISTRASI
WAJAR TANPA
PENGECUALIAN
AKUNTABILITAS
KINERJA
WILAYAH
BEBAS
KORUPSI
GOOD
GOVERNANCE
& CLEAN
GOVERNMENT
WTP
WBK
Peran APIP yang EFEKTIF (Assurance,EWS & Consulting)
7
SPI
SEBAGAI
CULTURE
SISTEM PENGENDALIAN INTERN (SPI)
SEBAGAI CULTURE
Menjaring
SDM yang
capable dan
berintegritas
(1)
Membentuk
built in control
atau
pengawasan
by system
Budaya
pengendalian
intern melalui
awareness
terhadap risiko
(2)
MEMBUDAYAKAN SPI
Kondisi tsb
dipertahankan shg
tercipta “Internal
control culture”,
sehingga SPI menjadi
bagian dari budaya
SPI bekerja secara
otomatis
melakukan fungsi
pengawasan
Meningkatkan
kualitas proses
pengawasan
(3)
Pembinaan
penyelengga
raan SPI
(4)
www.bpkp.go.id
STRUKTUR APBD
Pendapatan
Belanja
OPTIMALKAN
9
PENGELOLAAN HARUS EFEKTIF, EFISIEN, TRANSPARAN & AKUNTABEL
SIKLUS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
Perencanaan
RPJMD
RKPD
Pelaksanaan
Rancangan
DPA-SKPD
PEDUM APBD
o/ MDN
Verifikasi
KUA
DPA-SKPD
PPAS
Nota
Kesepakatan
Pedoman
Penyusunan
RKA-SKPD o/ KDH
RKA-SKPD
Pendapatan
Belanja
• Bendahara
penerimaan wajib
menyetor
penerimaannya ke
rekening kas umum
daerah selambatlambatnya 1 hari kerja
Penatausahaan
Belanja
• Penerbitan SPM-UP,
SPM-GU, SPM-TU dan
SPM-LS oleh Kepala
SKPD
• Penerbitan SP2D oleh
PPKD
Pembiayaan
Laporan Realisasi
Semester Pertama
R P-APBD
Evaluasi
R P-APBD
Oleh
Gbrnr/MDN
Perda P-APBD
Perda APBD
Penatausahaan
Pendapatan
Pelaksanaan APBD
RAPBD
Evaluasi
Raperda APBD
oleh
Gubernur/
Mendagri
Penatausahaan
Penatausahaan
Pembiayaan
• Dilakukan oleh PPKD
Kekayaan dan
Kewajiban daerah
•
•
•
•
•
•
Kas Umum
Piutang
Investasi
Barang
Dana Cadangan
Utang
Akuntansi
Keuangan Daerah
Pertgjwban
Pemeriksaan
Disusun dan
disajikan Sesuai
SAP (PP 71/2010)
Laporan Keuangan
Pemerintah Daerah
•
•
•
•
LRA * LO
Neraca * LPE
Lap. Arus Kas
CaLK *LPSAL
LKPD diperiksa
oleh BPK
Raperda PJ
Pel APBD
Persetujuan
Bersama (KDH
+ DPRD)
setelah 3 hari
PERAN
INTERNAL
AUDITOR
MEMBERIKAN
ASSURANCE
DAN
Evaluasi o/
Gubernur/MDN
15 hari
CONSULTANCY
PADA SELURUH
TAHAP
PENGELOLAAN
7 hari
penyesuaian o/
Pemda
KEUANGAN
DAERAH AGAR
OPNI BPK
WTP
Perda PJ Pel
10
APBD
Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Negara
AKUNTABILITAS
“akuntabilitas adalah kewajiban untuk menjawab atau
menjelaskan dari aparatur pemerintahan sebagai pihak yang
menerima amanah kepada pemberi amanah (publik) atas
pelaksanaan amanah yang diterimanya secara obyektif.”
Psl 4 (1) Presiden sebagai
Pemegang Kekuasaan
Pemerintahan
UUD
Psl 6 (1) & Psl 7 (1)
Presiden memegang
UU kekuasaan pengelolaan
No.17/
keuangan negara
1945 2003
untuk tujuan bernegara
Psl 2: Menteri/Pimpinan PP
Lembaga,Gubernur,
60/
Bupati/Walikota wajib
melakukan pengendalian2008
atas Penyelenggaraan
Kegiatan Pemerintahan
www.bpkp.go.id
Psl 58 (1) Presiden
menyelenggarakan
UU 1/
sistem pengendalian
2004
intern pemerintah
dalam rangka pengelolaan
keuangan negara
11
POTRET AKUNTABILITAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
Akuntabilitas
Keuangan
1. Proses Penetapan APBD Terlambat
2. Penyerapan APBD belum optimal
(Silpa 2008-2016 tren naik/masih
tinggi)
3. Opini LKPD PROV. JATENG 2015
WTP
SPI & SAP ??
Akuntabilitas
Keuangan Negara/
Daerah
4. Lemahnya Sistem Pengendalian
Intern dan Kapasitas SDM APIP,
Permasalahan aset tetap,
dan penyimpangan
peraturan
5. Penyimpangan (Fraud )
Pengadaan Barang/Jasa
6. Porsi belanja modal masih rendah
Akuntabilitas
Kinerja
1.RPJMD & RENJA Blm Menjadi Dasar
Penyusunan RKT & Tapkin
2. Disharmoni RPJMD dan RPJMN
3. Indikator Kinerja dalam DPA belum rasional
dan objektif
4. Perlu peningkatan kinerja penyelenggaraan
pemerintahan utk Pemda kategori penilaian
sedang & rendah.
Upaya-Upaya
•Bangun SPIP
•Tingkatkan fungsi
APIP sejak
perencanaan
• KOMITMENN
INTEGRITAS
• dan disiplin angg.,
disbursement plan
terkendali, tertib adm dlm
pengelolaan angg.
• Reformasi Birokrasi;
orientasai pelayanan publik,
SDM yg kompeten
• Pelayanan publik
meningkat
• Kepercayaan publik
meningkat
• Bebas Korupsi
www.bpkp.go.id
Permasalahan dalam Pengelolaan Keuangan Daerah
• Ketidakpatuhan terhadap
peraturan per UU
• Kelemahan prosedur pencatatan
• Kelemahan penyusunan dan
penyajian laporan keuangan
1. KELEMAHAN
• Kelemahan pengelolaan kas
AKUNTABILITAS
• Kebijakan akuntansi pemda
KEUANGAN
belum sesuai SAP
• Pengelolaan pendapatan dan
belanja tidak sesuai dengan
ketentuan
• Penyertaan dan penempatan
modal belum akuntabel.
13
www.bpkp.go.id
Permasalahan dalam Pengelolaan Keuangan
Daerah
Aset tetap tidak dapat diyakini
2. KELEMAHAN
AKUNTABILITAS
PENGELOLAAN
ASET TETAP
14
kewajarannya, karena:
oTidak dapat ditelusuri nilainya dan /
keberadaan aset tetap yang dilaporkan
dalam neraca tidak jelas
oPencatatan aset tetap tidak akurat
oTidak didukung dengan bukti
kepemilikan
Aset daerah masih banyak dikuasai oleh
yang tidak berhak
Aset yang belum jelas kepemilikannya:
oSebagai efek dari pemekaran/ belum
adanya serah terima aset dari daerah
induk ke daerah baru
oBelum jelas dokumen kepemilikannya
www.bpkp.go.id
Permasalahan dalam Pengelolaan Keuangan Daerah
.
KELEMAHAN
PROSES
PENGADAAN
BARANG DAN JASA
3
15
• Pengadaan tidak sesuai spesifikasi dalam kontrak
• Denda keterlambatan belum ditetapkan dan
belum disetor ke kas daerah.
• Terdapat kekurangan volume pekerjaan.
• Perubahan pelaksanaan kegiatan tidak didukung
addendum kontrak
• Panitia pengadaan tidak memiliki HPS
• Perbedaan kuantitas antara berita acara serah
terima barang dengan dokumen kontrak
• Dokumen lelang tidak lengkap
• Pekerjaan yang tidak dapat diselesaikan
• Nilai ko trak ela pui Ow er’s Esti ate OE
• Harga kontrak pekerjaan dimark-up
• Pengadaan barang tidak sesuai dengan spesifikasi
dalam kontrak
• Spesifikasi teknis pengadaan barang telah
menunjuk suatu merk tertentu
SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH
Soft
Control
Integritas &
nilai etika
Filosofis
manajemen &
gaya operasi
Kode Etik & Aturan Perilaku
Manajemen Berbasis Kinerja
Kepemimpinan yg kondusif
Manajemen SDM
berbasis kompetensi
Hard
Control
Kebijakan
Prosedur
SOP Berbasis Risiko
Kegiatan Pengendalian
- Reviu Kinerja,
-
pembinaan SDM,
pengendalian Sistem Informasi,
pengendalian fisik aset,
pemisahan fungsi,
penetapan & reviu indikator
kinerja,
pencatatan
otorisasi transaksi
pembatasan akses
akuntabilitas sumber daya
-
dokumentasi
TUJUAN
ORGANISASI
MANUSIA
SISTEM
Disemua Fungsi Manajemen
K
S
A
Knowledge
Skills
Attitude
P
O
A
C
SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP)
www.bpkp.go.id
5 AREA MANAJEMEN RISIKO
(awareness terhadap Risiko)
1. SAKIP – IN LINE
(RPJMD – RKPD – RKA – PERJAN)
2. PAD
3. PBJ
4. HIBAH dan BANSOS
5. PERJALANAN DINAS
18
Permasalahan dalam Akuntabilitas Kinerja
SISTEM AKUNTABILITAS
KINERJA INSTANSI PEMERINTAH
(SAKIP)
RPJMN
RPJMD
Rencana
Strategis
UU 23/2014
Strategis Nasional
RKPD/RKT
SE -MENDAGRI
50/795/SJ
T.4-3-206
PERJANJIAN KINERJA
(Performance Agreement)
Rencana Kerja
dan Anggaran
(RKA)
KINERJA AKTUAL
LAPORAN KINERJA
(LAKIP)
EVALUASI/REVIU
PENILAIAN RISIKO
atas IKU
LAPORAN
KEUANGAN
REVIU
PERMENDAGRI
52/2015
S I ST E M P E N G E N DA L I A N I N T E R N P E M E R I N TA H
PENILAIAN
RISIKO
RISIKO (HUKUM)
Out Put (-)
(-) Efisiensi
(-) Ketaatan terhadap aturan
(-) Kepuasan stakeholder
(-) Pencapaian sasaran & tujuan Perangkat
Daerah
(-) Manfaat/out come
POHON KINERJA
SASARAN PROGRAM
(outcome)
SKPD/PD
Proses
Pencapaian
Output
Sumberdaya
Yang
Digunakan
22
PEMERINTAH DAERAH
SASARAN STRATEGIS DAERAH
(outcome - impact)
KEPALA
DAERAH
UNIT KERJA
NASIONAL
SASARAN PEMBANGUNAN NASIONAL
(Impact)
KABINET
PRESIDEN
SASARAN PROGRAM
(outcome)
SASARAN KEGIATAN
(output)
SASARAN KEGIATAN
(output)
SASARAN KEGIATAN
(output)
SASARAN KEGIATAN
(output)
Proses
Proses
Proses
Proses
i
n
p
u
t
i
n
p
u
t
Proses
i
n
p
u
t
i
n
p
u
t
i
n
p
u
t
i
n
p
u
t
Proses
i
n
p
u
t
i
n
p
u
t
i
n
p
u
t
i
n
p
u
t
Proses
i
n
p
u
t
i
n
p
u
t
i
n
p
u
t
i
n
p
u
t
Proses
i
n
p
u
t
i
n
p
u
t
DASAR HUKUM PENILAIAN RISIKO
1.
2.
Permendagri No. 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.
Peraturan Pemerintah No. 60 tahun 2008
tentang SPIP;
Permendagri No. 13 Tahun 2006
Pasal 313
1) Dalam rangka meningkatkan kinerja transparansi dan
akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah, kepala
daerah mengatur dan menyelenggarakan sistem
pengendalian intern di lingkungan pemerintahan daerah
yang dipimpinnya;
2) Pengendalian intern sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) merupakan proses yang dirancang untuk
memberikan keyakinan yang memadai mengenai
pencapaian tujuan pemerintah daerah yang tercermin
dari keandalan laporan keuangan, efisiensi dan
efektivitas pelaksanaan program dan kegiatan serta
dipatuhinya peraturan perundang-undangan;
Permendagri No. 13 Tahun 2006
Pasal 313
3} Pengendalian intern sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
sekurang- kurangnya memenuhi kriteria sebagai berikut:
1) terciptanya lingkungan pengendalian yang sehat;
2) terselenggaranya penilaian risiko;
3) terselenggaranya aktivitas pengendalian;
4) terselenggaranya sistem informasi dan komunikasi;
dan
5) terselenggaranya kegiatan pemantauan pengendalian.
PP 60 Tahun 2008, pasal 13
1) Pimpinan Instansi Pemerintah wajib melakukan
penilaian risiko.
2) Penilaian risiko sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) terdiri atas:
a. identifikasi risiko; dan
b. analisis risiko.
3) Dalam rangka penilaian risiko sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), pimpinan Instansi Pemerintah
menetapkan:
a. tujuan Instansi Pemerintah; dan
b. tujuan pada tingkatan kegiatan,
MANFAAT PENILAIAN RISIKO
Membantu pencapaian
sasaran/tujuan PD
Memperbaiki Kualitas
Pelayanan kpd Stakeholders
MANFAAT
PENILAIAN RISIKO,
antara lain:
Meningkatkan Efisiensi
Penggunaan Sumber Daya
Dasar Penyusunan
Rencana Strategis
Menghindari Kerugian Ngr
KESELARASAN VERTIKAL
Tujuan Bangsa &
Negara
UUD 1945
PJP
PJM
UU 25/2004
SPPN
RKP
Renstra-KLP
Program-2
KLP
KESELARASAN HORISONTAL
VISI
MISI
Tujuan
Sasaran
STRATEGI
• Kebijakan
• Program
Terdapat keselarasan dengan visi, misi, tujuan dan sasaran
Kebijakan dan Program mendukung terwujudnya
Visi Pimpinan Daerah
TOLAK GRATIFIKASI
MBOTEN KORUPSI - MBOTEN NGAPUSI
www.bpkp.go.id
KRITERIA Pemberian Opini BPK ??
1. KESESUAIAN DENGAN STANDAR
AKUNTANSI PEMERINTAHAN (SAP)
(PP 71/2010 + PENGUNGKAPAN
YANG CUKUP (Buku I)
2. SISTEM PENGENDALIAN INTERN
yang memadai (Buku II)
3. KETAATAN PADA PERUNDANG
UNDANGAN (Buku III)
32
angunan (BPKP)
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
Perwakilan Provinsi Papua
Adakah cara untuk mencegahnya???
Peran APIP Yang Efektif:
1) Quality Assurance
2) Early Warning System
3) Consulting
Sistem Pengendalian Intern
yang memadai
Four Lines of Defence
APH
External
Auditor
4
Independent &
Objective
Assurance
3
(Internal Auditor)
A
Management
Oversight
2
Risk Management
dan Internal
Control
1
Sumber:
Association of Chartered Certified
Accountants, UK, (dimodifikasi)
34
I
N
T
E
R
N
A
L
35
PERAN APIP
PERAN
APIP
MEMILIKI KOMPETENSI KEAHLIAN AUDITOR YANG
TERSERTIFIKASI MELALUI PROGRAM SERTIFIKASI JFA
Pasal 51
MEMENUHI KODE ETIK DAN STANDAR AUDIT
Pasal 52 & 53
MELAPORKAN HASIL PENUGASAN SESUAI DENGAN
KEBUTUHAN PEMANGKU KEPENTINGAN
Pasal 54
MELAKSANAKAN TUGAS SECARA INDEPENDEN DAN OBYEKTIF
Pasal 56
EKSTERN
IRJEN
APIP :
BPKP,ITJEN K/L,ITPROV/KOT/KAB
www.bpkp.go.id
PP 8/2006 ttg
Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah
Pasal 2
Dalam rangka pertanggungjawaban
pelaksanaanAPBN/APBD, setiap Entitas
Pelaporan wajib menyusun dan
menyajikan:
a. Laporan Keuangan; dan
b. Laporan Kinerja.
39
www.bpkp.go.id
PP 8/2006 ttg
Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah
Pasal 25
(1) Laporan Keuangan tahunan Kementerian
Negara/Lembaga/Pemerintah Daerah/ Satuan Kerja
Perangkat Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5
disertai dengan pernyataan tanggung jawab yang
ditandatangani oleh menteri/pimpinan lembaga/
gubernur/bupati/walikota/kepala Satuan Kerja
Perangkat Daerah.
40
www.bpkp.go.id
PP 8/2006 ttg
Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah
Pasal 26
(1) Pernyataan tanggung jawab sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 25 memuat
pernyataan bahwa pengelolaan APBN/APBD
telah diselenggarakan berdasarkan Sistem
Pengendalian Intern yang memadai dan
akuntansi keuangan telah diselenggarakan
sesuai dengan SAP.
41
Kepala
Satuan Kerja Perangkat Daerah
sebagai Pengguna Anggaran/Kuasa
Pengguna Anggaran menyampaikan
Laporan Keuangan dan Kinerja interim
sekurang- kurangnya setiap triwulan
kepada gubernur/bupati/walikota,
dilampiri dengan Laporan Keuangan
dan Kinerja interim atas pelaksanaan
kegiatan Dana Dekonsentrasi/Tugas
Pembantuan.
SANKSI ???
PERAN APIP DALAM
IMPLEMENTASI
UU NO.30 TAHUN 2014
Tentang
ADMINISTRASI PEMERINTAHAN
TERKAIT TP-TGR
HASILWAS APIP dan BPK
43
KOMPETENSI AUDITOR…??
PP 60 Th 2008 tentang SPIP
APIP melakukan pengawasan intern
atas penyelenggaraan tugas dan fungsi
Instansi Pemerintah, melalui (Ps 48) :
a. Audit;
b. Reviu;
c. Evaluasi;
d. Pemantauan; dan
e. Kegiatan pengawasan lainnya.
45
PP 60 Th 2008 tentang SPIP
APIP terdiri atas (Ps.49):
1. BPKP
2. Inspektorat Jenderal atau nama lain
yang secara fungsional
melaksanakan pengawasan intern
3. Inspektorat Provinsi dan
4. Inspektorat Kabupaten/Kota
46
Mulai berlakunya UU 30/2014 ttg AP
Disahkan & diundangkan tgl 17-10- 2014
Lembaran Negara RI th 2014 Nomor : 292
Pasal 88 :
Peraturan Pelaksanaan UU ini harus
ditetapkan paling lama 2 tahun
terhitung sejak UU ini diundangkan.
s/d sekarang belum ada ??
47
Maksud UU 30 th 2014
(ps.2)
Sebagai salah satu dasar hukum bagi
B/PP, Warga Masyarakat, dan pihakpihak lain yang terkait dengan
Administrasi Pemerintahan dalam
upaya meningkatkan kualitas
penyelenggaraan pemerintahan.
48
TUJUAN UU AP
1. Menciptakan tertib penyelenggaraan Adm Pem
2. Menciptakan kepastian hukum
3. Mencegah terjadinya penyalahgunaan Wewenang
PASAL 3
4. Menjamin akuntabilitas B/PP
5. Memberikan pelindungan hukum kpd Warga Masy dan Aparatur Pem
6. Melaksanakan ketentuan per-UU dan menerapkan AUPB
7. Memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya kepada Warga Masy
49
(Ps 20 ayat 1 sd 6)
Peran APIP dalam UU AP
APIP melakukan Pengawasan
terhadap larangan
penyalahgunaan Wewenang
50
tidak
terdapat
kesalahan
Hasil
WAS
APIP
terdapat
kesalahan
administratif
;
kesalahan
administratif
menimbulka
n kerugian
KN
51
dilakukan TL dalam
bentuk penyempurnaan
administrasi sesuai
dengan ketentuan
peraturan per-UU
dilakukan
pengembalian
kerugian keu neg
paling lama 10 HK
terhitung sejak
diputuskan dan
diterbitkannya hasil
pengawasan.
Pembebanan atas Kerugian Keu.Negara
52
Peraturan Mahkamah Agung
Nomor 4 tahun 2015
Pasal 3:
B/PP yang merasa kepentingannya
dirugikan oleh hasil pengawasan APIP
dapat mengajukan permohonan kepada
Pengadilan yang berwenang berisi tuntutan
agar keputusan dan/atau Tindakan Pejabat
pemerintahan dinyatakan ada atau tidak ada
unsur penyalahgunaan wewenang.
53
PP 60 tahun 2008
Agar terhindar dari permasalahan :
1. APIP dalam melaksanakan tugasnya harus
independen dan obyektif.
2. Menjaga integritas / KODE ETIK
3. Peningkatan kompetensi auditor APIP
meliputi penyelenggaraan Diklat, Litbang,
dan pembinaan jabatan fungsional di
bidang audit (PKS/PPM)
4. Dokumentasikan hasil pengawasan
dengan baik dan tertib (STANDAR AUDIT)
54
www.bpkp.go.id
56
• peraturan perundangundangan baru,
• perkembangan teknologi,
• bencana alam, dan
• gangguan keamanan.
• keterbatasan dana operasional,
• sumber daya manusia yang tidak
kompeten,
• peralatan yang tidak memadai,
• kebijakan dan prosedur yang
tidak jelas, dan
• suasana kerja yang tidak
kondusif.